Toaru Majutsu no Index (Indonesia):NT Jilid 15 Prolog
Prolog : Sisi Balik Sebaliknya Sebuah Koin – Rock_on_Right_Arm.[edit]
Makna dari kejadian setiap individu mungkin tidak segera terlihat.
Namun ketika dilihat secara bersamaan, suatu hal yang benar – benar berbeda akan muncul di pandangan.
- - 3 Desember. Sang High Priest, salah satu dari Dewa Sihir yang mengunjungi Academy City, membawa bencana ekstrim.
Apa yang mereka inginkan benar - benar simpel.
“Kami ingin sebuah solusi untuk mengetahui bahwa kami melakukan hal yang benar.”
Sebagai ganti untuk mengambil satu peran itu, dia akan dipinjamkan kekuatan dari seluruh Dewa Sihir dan diletakkan dalam kerangka kerja yang menjadikannya sebagai pemimpin dunia.
“Jadilah penilai kami dan dapatkan altar Dewa Sihir, Kamijou Touma.”
- - Setelah Kamijou Touma menolak tawaran High Priest dan melarikan diri dengan sepeda jenis baru yang dikenal dengan acrobike, Misaka Mikoto bergabung dengannya dan dihadapkan dengan sebuah konsep yang memutarbalikkan inti keberadaannya.
“itu tidak berguna…”
Dia adalah salah satu dari 7 level 5 di Academy City. Dia adalah si #3 Railgun.
Tapi setelah menggunakan semua itu, sebuah pemikiran muncul di pikirannya.
“Aku cuma beban baginya!!”
- - Si High Priest terlempar ke luar atmosfer menggunakan sebuah mass driver raksasa, namun ia menyatu dengan Komet Arrowhead dan berencana untuk kembali ke bumi. Kemudian, Dewa Sihir itu dicegat dan dibunuh dengan cara yang tak terduga.
“Sensei, Kau siap?”
Itu adalah alat Anti-Art Attachment.
Sang golden retriever yang tersambung dengan segunung persenjataan itu bicara dengan suara buatan.
“Ya, kamu perlu mundur sedikit.”
- - Aleister dan Kihara Noukan mengamati Academy City dari sudut pandang yang berbeda dan dengan demikian mereka menyadari sesuatu.
“Satu gugur. Tidak, dengan Zombie, aku yakin itu dua.”
“Kerja bagus. Kita telah menangani para Dewa Sihir”
“Apa yang kau bicarakan? Aku hanya menyerang si High Priest”
“Jadi bukan kamu yang melakukannya?”
- - Bayangan lain telah memasuki Academy City.
Kamisato Kakeru. Kekuatan supernatural di tangan kanannya adalah World Rejecter.
“Ah ha ha! Nephthys, ini luar biasa! Ini… inilah apa yang sudah kutunggu tunggu! Ini akan akhirnya selesai!!”
Kekuatan itu dengan mudahnya membantai sang Dewa Sihir asli bernama Niang-Niang dan menyobek habis Nephthys.
“Gh…bh. Apa…yang…?”
“Aku sejenis dengan anak SMA yang bisa kamu temukan dimana-mana”
- - Ketika Kamijou kembali ke asrama muridnya dengan berkecil hati tapi hidup, bencana lain muncul dari sebuah paket.
“Ap-!? N-Nephthys!?”
“Kamisato Kakeru telah muncul. Kalau ia berencana untuk membantai semua Dewa Sihir, maka bukankah Othinus juga dalam masalah?”
- - Di hari yang sama, dua orang laki-laki berlari menemui satu sama lain di jalanan saat malam.
“Itu urusanmu. Tidak ada hubungannya denganku.”
“benar. Dan itu tepatnya kenapa aku tidak perlu mengkhawatirkan kamu, sekecil apapun itu.”
- - Tepat sesaat sebelum mereka berbentrokan, warna merah dan hitam menyerang mereka serentak.
“Apa ini? …Birdway?”
Kamijou Touma meraih satu saudari dari sebuah karpet merah busuk.
“Pa…Patri…Patricia Birdway? Bukan begitu?”
Kamisato kakeru mengangkat saudari lainnya dari sebuah zat hitam.
- - Sama halnya dengan orang-orang berkumpul di sekitar Kamijou Touma, banyak orang berkumpul di sekitar Kamisato Kakeru.
“Persiapannya sudah selesai.”
“Apa dia benar-benar berpikir seorang lelaki berdarah panas akan mundur ketika ia mendengar hal itu?”
“Dia hanya memasukkan Kamisato-san karena dia tidak sadar dengan yang dilakukannya.”
- - Salah satu saudari menelantarkan hidupnya untuk menyelamatkan saudarinya, sementara lainnya memasrahkan hidupnya untuk menghentikan yang pertama.
Kedua lelaki dengan kekuatan supernatural di tangan kanan mereka menjadi terlibat dalam konfrontasi itu.
“Tidakkah kamu berpikir ini aneh bahwa mereka menjadi baik tak alami kepada kita? Kita seharusnya menjadi siswa SMA yang normal.”
“Jangan bodoh.”
- - Semua telah mencapai akhirnya.
Keduanya benar-benar tidak setuju, sehingga mereka saling berhadapan lagi saat tengah malam.
“Sebelum itu, aku ingin tahu,” kata Kamisato Kakeru. “Kalau World Rejecter-ku dan Imagine Breaker-mu berbentrokan, mana yang akan menang?”
- - Kamijou Touma dengan Imagine Breaker dan Kamisato Kakeru dengan World Rejecter-nya. Saat kedua tangan kanan itu bertemu, kesimpulannya pasti. Salah satunya akan dinyatakan sebagai pemenang.
“Imagine Breaker tidak seberapa.”
Dalam hal itu, itu menjadi kemenangan bagi Kamisato.
Atau itu seharusnya.
“Siapa yang mengira ada sesatu yang lain dalam Imagine Breaker?”
Dan…
Dan…
Dan…
“Huft, huft…!!”
Di tengah malamnya Academy City, seorang lelaki yang diselimuti keringat duduk dengan punggungnya menyandar di sebuah bangunan beton.
Itu adalah Kamijou Touma.
Dia terengah-engah dan memegang tangan kanannya yang teruntai dengan tangan kirinya.
Darah berceceran di sepanjang jalan.
Awalnya itu hanya darah miliknya dan seharusnya tetap seperti itu.
Dia berbentrokan dengan Kamisato.
Tangannya telah dipotong dengan World Rejecter dan dikirim ke “Tempat lain entah dimana”.
Ledakan rasa sakit yang hebat dan pancuran merah darah yang terasa lucu masih terbakar hingga ke belakang pikirannya.
Tapi…
Meskipun begitu…
“Apa…itu tadi?”
Tidak bisa berdiri, dia menelan ludah.
Bahkan sekarang, tangan kananannya terpasang seperti normal. Dia tidak memiliki cedera yang tampak. Dia berakhir sehat sempurna hingga orang lain akan mengira noda merah di bajunya berasal dari orang lain.
Dan juga, Kamisato Kakeru, anak laki-laki yang berhadapan dengannya sebelumnya, telah hilang.
“Apa-apaan itu?”
Jantungnya berdebar kencang di telinganya.
Dia tidak dapat berpikir dengan jelas.
Dua jenis darah berceceran di mana-mana. Satu berasal dari tangan yang putus dan yang lainnya berasal dari Kamisato Kakeru yang seharusnya mendapat keuntungan absolut.
Kamijou tidak bisa mempercayai apa yang ia lihat dengan matanya sendiri.
Kebingungan dalam dirinya tidak dapat tenang saat ia terus menatap ketakutan tangan kanannya yang berdenyut dari dalam seperti pompa.
Dia telah melewati fenomena yang tidak dapat dijelaskan beberapa kali sebelumnya.
Ada sesuatu tentang tangan kanannya.
Ia tahu itu.
Tapi…
(Itu tidak bertambah)
Saat akhir kekacauan di Baggage City di Eropa Timur, tangan kanannya telah melakukan hal yang misterius. Sebuah kekuatan aneh meletus dari pergelangan tangannya yang putus.
Tapi Othinus sang Dewa Sihir yang belum komplit dengan mudah menghancurkannya dalam genggamannya.
Kalau Othinus dapat mengalahkannya sendiri, maka itu tidak masuk akal bagi hal itu untuk membuat kewalahan Kamisato Kakeru yang dapat membantai dengan instan Dewa Sihir kekuatan penuh. Itu seperti mengatakan kamu tidak dapat mengalahkan sebuah senapan tapi kamu dapat mengalahkan sebuah pasukan dengan ribuan atau puluhan ribu senjata. Tentu saja, mungkin ada masalah penyesuaian dimana struktur piramida sederhana tidak berlaku, tapi itu masih saja terasa salah.
Terlepas dari itu, faktanya tetap bahwa Kamijou Touma telah mengusir Kamisato kakeru .
Dia seharusnya tidak mampu, tapi dia telah melakukannya.
“…”
Punggung berdarah itu muncul di belakang pikiran Kamijou.
Sesuatu yang lebih tinggi dalam rantai makanan. Predator tak terkalahkan. Kekuatan supernatural dengan parameter yang telah ditetapkan.
Kamijou mengingat tatapan di mata Kamisato ketika lelaki itu melirik dari balik bahunya sebelum dia pergi.
Sang lelaki telah memegang tangan kanannya yang lemas tak alami dan pergi dengan kakinya yang goyah tanpa pusat gravitasi yang stabil.
Kebingungan.
Kebencian.
Ketakutan.
Sebelumnya, matanya mengandung tatapan hangat yang diarahkan kepada lelaki yang ia kira sama dengannya, namun itu telah diubah dengan tegas. Dan Kamijou dapat memahaminya. Bagaimanapun juga ia dapat mengetahuinya.
Lagipula…
“Apa…ini?”
Dia kembali ke pertanyaan yang paling awal.
Dia telah menanyakannya kepada dirinya terus menerus, tapi dia tidak mendapat jawaban. Dengan kata lain…
“Apa ini benar-benar sama dengan…yang sebelumnya?”