Accel World (Indonesia):Jilid 2

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Ilustrasi Novel[edit]

Ini adalah gambar Ilustrasi yang disertakan dalam jilid 2.


Prolog[edit]

Haruyuki menatap lurus pada sebuah lubang besi yang memiliki 6 spiral yang berputar melawan arah jarum jam di dalamnya dengan mata avatar babinya.

Tidak ada apa-apa yang berada di sekelilingnya. Hanya ada lantai dan tembok putih, yang membentuk ruangan tertutup beratapkan langit-langit putih.

Dibagian tengah ruangan, terdapat sebuah pistol otomatis[1] berwarna biru metalik yang melayang di udara. Bagian slide pistol dengan garis-garis tipis, gagangnya yang bermotif petak-petak, semua bagiannya menunjukkan betapa berat dan padatnya pistol yang mengeluarkan aura dingin itu, tetapi benda itu bukan benda yang asli. Ada alasan yang menyebabkan pembuat atau model pistol itu tidak diketahui, yakni pistol tersebut hanyalah sebuah pengganti yang dibuat Haruyuki dengan mengabungkan poligon-poligon senjata secara acak.

Tapi pistol itu dapat menembak. Dengan tujuan itu, pistol itu mengarahkan moncongnya tepat di tengah kedua mata avatar Haruyuki yang berdiri sekitar 20 meter di depannya.

Setelah mengikuti petunjuk untuk menciptakan aplikasi latihan virtual reality ini, Haruyuki sangat kecewa dengan ruangan putih yang membosankan ini setelah melakukan dive untuk mencoba aplikasi ini untuk pertama kalinya. Dia ingin setting aplikasi ini berada di atas atap gedung yang berdiri tinggi, dan pistol itu dipegang oleh seorang pembunuh profesional yang memakai pakaian gelap, tetapi membuat skenario seperti itu sangatlah sulit bagi seorang gamer SMP tanpa kemampuan sepertinya.[2]

Jika dia bertanya kepada kakak kelas dan mentornya untuk membantunya, hal ini akan dapat dibuat dengan mudah, tidak peduli seperti apapun setting-nya. Tetapi Haruyuki takut padanya yang akan bertanya kenapa dirinya melakukan latihan dasar pada waktu seperti ini. Pada akhirnya, hasil yang dapat dicapainya hanyalah ruangan putih yang menyakitkan mata yang memiliki sebuah handgun berbentuk kasar yang melayang di udara, sebuah pengganti yang sangat payah.

Tapi setelah benar-benar mencobanya, mungkin lebih baik seperti ini.

Karena tidak ada hal lain selain dirinya dan pistol itu. Dia dapat berkonsentrasi penuh pada moncong pistol tersebut.

Avatar babi berwarna pink itu kemudian berjongkok, membentangkan tangannya sedikit, kemudian menatap ke arah lubang hitam itu dengan sungguh-sungguh.

Dia tidak tahu sudah berapa lama dia melakukan hal ini. Dia tidak dapat mengingat sudah berapa lama dirinya berada dalam posisi itu. Cara kerja aplikasi ini sebenarnya sangat sederhana. Setelah melakukan dive dan berkata “Start”, pistol yang melayang tersebut akan segera membidik Haruyuki, setelahnya benda itu akan menembak secara acak dalam waktu 30 menit.

Tentu saja ia akan mati jika melakukan hal ini di dunia nyata, tapi tempat ini hanyalah ruangan virtual yang dibuat dengan Neuro Linker. Seketika ia melihat moncong senjata itu menembak, ia dapat menghindari peluru yang ditembakkan pistol itu jika ia bereaksi sesingkat mungkin, hal ini bisa dilakukan karena Haruyuki telah memeriksa kecepatan peluru dan jarak tembakannya.

Akan tetapi, masalah yang dihadapinya selain itu, adalah ia tidak tahu kapan pistol itu akan menembak dalam 30 menit kedepan. Berbeda dengan game Squash virtual yang ia mainkan sebelumnya, ia tidak mendapatkan informasi yang disediakan seperti membaca pergerakan bola dan timing yang cocok. Hal yang dapat ia lakukan adalah membuka lebar-lebar kedua matanya, dan terus berkonsentrasi.

Terus berkonsentrasi, hal itu sangat sulit dilakukan. Haruyuki tidak yakin akan kemampuan konsentrasi jangka panjangnya. Sebulan sebelumnya, pada saat ia baru saja memulai latihan ini, setelah dua-tiga menit saja, ia langsung bersantai, dan mulai melihat-lihat «Album milik Senpai» di pikirannya dengan senyuman santai, dan kemudian ia ditembaki tanpa ampun oleh pembunuh profesional yang tidak terlihat itu.

Tetapi Haruyuki tetap melanjutkan latihan ini, karena ia sendiri yang merancang aplikasi ini.

Musuhnya hanyalah sebuah pistol biasa yang tidak dapat bergerak. Di dalam «Field» itu, banyak petarung-petarung veteran yang menggunakan skill-skill yang menakutkan untuk terus bertarung dalam «Duel» selama 30 menit, bisa dikatakan, hal yang dilakukan Haruyuki lebih mudah jika dibandingkan dengan apa yang mereka lakukan. Dalam rencananya, Haruyuki bermaksud meningkatkan jumlah pistol yang ada menjadi lima pistol. Akan tetapi, saat ini ia sudah kesulitan hanya dengan 1 pistol saja.

Ia sudah tahu dari awal ia mencoba latihan ini bahwa ia tidak memiliki bakat dalam hal ini.

Akan tetapi, jika latihan seperti ini tidak dapat membantunya menjadi lebih baik, maka «berada di puncak» - disamping orang itu, akan menjadi hal tidak akan dapat diraihnya untuk selamanya.

‘Sial. Sialll. Aku harus menjadi lebih cepat dan kuat untuk orang itu. Agar bisa terus menjadi partnernya.’

Perasaan yang seakan tergesa-gesa di hati Haruyuki ini, menjadi noise [3] yang membuat kaki dan tangan avatarnya menjadi tegang.

Lalu, seakan menunggu hal itu -.

Klik, dengan suara metalik itu, pelatuk pistol itu bergerak. Bagian hammer senjata itu menekan bagian firing pin[4]. Pada saat yang sama, bagian slide senjata itu mundur kebelakang, dan muncul kilatan berwarna oranye dari moncong senjata itu.


“A...!!”

Haruyuki langsung melompat ke kanan dengan cepat.

Akan tetapi reaksinya sedikit lambat, dan peluru yang terbang diiringi dengan gema yang kencang itu mengenai bagian diantara pipi kiri dan telinganya.

Ia terlempar bagaikan dipukul dengan sebuah palu yang besar, memantul beberapa kali di atas lantai putih itu, dan rasa sakit hebat yang dirasakannya membuat ia berteriak.

“A... uaaaa...!!”

Ia melindungi wajahnya dengan kedua tangan miliknya yang pendek, dan terus berteriak pada saat ia terguling-guling di atas lantai.

Aplikasi ini di-install dengan menambahkan patch ilegal dari internet, yang mana akan membuat fungsi penyerap rasa sakit Neuro Linker menjadi tidak berfungsi. Selebihnya, jika rasa sakit yang diterima diatur sehingga cukup tinggi, maka benturan yang sebanding dengan ditembak menggunakan pistol asli akan dapat dirasakan oleh orang yang melakukan dive.

“A... a...!!”

Sambil meneteskan air mata, Haruyuki terkejang-kejang diatas lantai. Sudah tiga kali ia merasakan rasa sakit ini pada hari yang sama. Ia tidak dapat mengingat sudah berapa kali hal ini terjadi setelah memulai latihan ini satu bulan yang lalu. Ia tidak bisa membiasakan dirinya dengan rasa sakit ini, meskipun ia sudah terkena tembakan itu untuk kesekian kalinya. Dengan kata lain, ia sudah terbiasa dengan rasa sakit tingkat menengah, jadi mungkin ini adalah batas dari rasa sakit yang bisa ia tahan.

Efek sakit itu terkadang dapat membuat Neuro Linker mendeteksi adanya keanehan pada gelombang otak Haruyuki, dan kemudian mengaktifkan prosedur keamanan, yang akan membatalkan keadaan full dive secara otomatis. Fungsi ini merupakan fungsi hardware dari Neuro Linker, sehingga tidak bisa di-crack[5] dengan mudah. Kali ini, ia mencapai batas itu, dan secara tiba-tiba, diiringi efek suara ‘Butsun’, ruangan putih itu menghilang dari pandangannya.

Berat badan tubuhnya berganti poros. Dari dalam kegelapan, muncul pemandangan yang berasal dari dunia nyata dalam penglihatannya.

Air mata muncul dari mata aslinya. Dalam pandangannya yang masih kabur, terlihat sebuah pintu berwarna abu-abu kebiruan dari bilik toilet yang sudah tidak asing lagi baginya.

Dia bisa saja melakukan full dive dari kelasnya karena tidak ada yang akan mengganggunya lagi sekarang, tetapi hal ini dapat menjadi insiden besar jika gurunya mengetahui dirinya menggunakan program yang berbahaya ini, dan selain itu, ada alasan lain yang membuat ia harus menggunakan toilet ketika menggunakan aplikasi ini. Sisa-sisa perasaan sakit yang luar biasa dan perasaan shock akibat keluar dari kondisi full dive secara instan membuatnya pusing, benda-benda di depan matanya terlihat bergoyang-goyang - atau seperti itulah pikirnya. Kemudian, ia dilanda dengan perasaan isi perutnya akan keluar dari mulutnya.

“...a.”

Haruyuki memegangi mulutnya, kemudian berpindah dan duduk di atas lantai, dan berbalik, menaikkan penutup toilet yang ada di depannya.

Hampir saja..., arus pencernaannya berbalik lalu terdorong kembali ke tempat dimana mereka seharusnya berada di saat-saat terakhir. Setelah menghela nafas beberapa kali, ia mengulurkan tangannya, dan menekan tombol yang ada di tembok.

Ia merasakan percikan air di mukanya, tetapi ia tidak punya kekuatan untuk berdiri, sehingga ia tetap membiarkan kepalanya di atas toilet itu.

Air matanya menetes jatuh ke dalam arus air, dan kemudian hilang ditelannya.

Ia meneteskan air mata, bukan hanya karena rasa sakit yang luar biasa dan kemudian ia muntah. Ia menggertakkan gigi dan pundaknya gemetar, itu semua karena ia putus asa akan betapa tidak bergunanya dirinya.

Latihan ini ditujukan untuk meningkatkan tingkat reaksinya yang masih bisa dibilang dalam tingkat pemula. Di dalam «Duel», beberapa dari musuh yang dihadapinya memegang senjata api di kedua tangan mereka, dan menghujani dirinya dengan rentetan peluru dalam satu detik. Meskipun demikian, setelah menjalani latihan ini selama satu bulan, tingkat keberhasilan menghindarnya hanya meningkat sekitar 20% atau 30% saja.

Orang itu pernah berkata, tidak apa-apa menjadi kuat sedikit demi sedikit.

Akan tetapi, jauh di dalam mata orang itu, terlihat kekecewaan yang mendalam, Haruyuki tidak bisa mengalihkan pikirannya dari rasa takut akan hal itu.

Haruyuki dapat mempercepat pikirannya dengan fungsi rahasia yang terdapat di dalam Neuro Linker, yang didapatkannya melalui game pertarungan «Brain Burst», yang menggunakan arena setengah nyata sebagai medan pertarungannya. Tiga bulan sudah berlalu sejak Haruyuki menjadi bagian dari «Burst Linker». Avatar Duel yang dikendalikan oleh Haruyuki, «Silver Crow», memiliki kemampuan unik yang hanya dimilikinya saja, yaitu «Flight Ability»[6]. Kemampuan itu memberikan keunggulan untuk melakukan serangan cepat beruntun. Haruyuki mencapai level 2 hanya dalam waktu sekitar satu minggu, dan sebulan kemudian mencapai level 3, dan percaya bahwa ia dapat menjadi pahlawan yang sesungguhnya di dunia ini.

Akan tetapi, hal itu hanya kejayaan sesaat, karena terbang itu sendiri juga menjadi kelemahannya dan sudah disadari oleh player-player lain. Terbang juga berarti dirinya dapat dilihat dengan jelas oleh musuh-musuhnya. Ia tidak dapat beraksi ketika melawan musuh yang memiliki kemampuan menyerang jarak jauh dan menggunakan serangan akurat berkecepatan tinggi, yang mana sulit untuk memperkirakan jalur peluru yang ditembakkan.

Hasilnya adalah jalan panjang yang akhirnya berhasil ditempuhnya untuk mencapai level 4. Memperluas daerah kekuasaan Legion «Nega Nebulas» yang sekarang menjadi tujuan utama mereka pun tidak berjalan dengan baik, bahkan mereka harus bekerja keras untuk menguasai daerah-daerah di sekitar sekolah mereka.

Territory, adalah daerah yang berada di bawah kekuasaan sebuah Legion, daerah ini ditentukan dalam pertarungan yang disebut «Territory Battle Time» setiap sabtu malam. Dalam «Territory Battle Time», tidak ada batasan level untuk para petarungnya, mereka bertarung dalam jumlah yang sama, dan sistem akan menentukan pihak mana yang menang dari grup yang mempertahankan rata-rata kemenangannya diatas 50%. Di dalam daerah kekuasaan sebuah Legion, anggota Legion bersangkutan diberikan hak khusus untuk menolak duel pada saat mereka terhubung dengan jaringan global.

Setelah kemampuan terbang Silver Crow dianalisa, musuh-musuh mereka selalu mengirimkan tim yang disertai dengan Avatar Duel berlevel tinggi khusus untuk pertahanan udara, yang mengunci kemampuan terbang Haruyuki. Karena hal itu, Silver Crow menjadi petarung jarak dekat yang lemah. Persentase kemenangannya pun menurun, dan ia terpaksa dilindungi oleh kedua anggota timnya, «Cyan Pile» dan «Black Lotus», terus-menerus.

Karena itulah ia melakukan latihan ini.

Jika ia setidaknya dapat menghindari setengah dari serangan yang ditujukan kepadanya, ia dapat menemukan posisi penyerangnya, dan melawan balik dengan serangan menukik berkecepatan tinggi yang sangat kuat. Aplikasi ini dibuat sambil memikirkan hal itu, tapi hasil yang didapatkannya tidak seperti yang ia harapkan. Jika ia tidak dapat menghindari peluru yang ditembakkan dari lokasi yang diketahuinya, bagaimana bisa ia menghindari serangan pertahanan udara yang tersembunyi di «Duel Field»?

Orang itu sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda kehabisan kesabaran ataupun frustasi. Sebaliknya, dia menyemangati Haruyuki dengan lembut setelah Haruyuki kalah berkali-kali dalam Territory Battle.

Tetapi Haruyuki takut akan rasa kecewa yang terus menumpuk dalam diri orang itu.

- Hal itu akan terjadi sewaktu-waktu, hari dimana orang itu akan kehilangan kesabarannya.

Haruyuki sangat terkejut ketika menyadari dirinya berpikir seperti itu. Jika ia membuat orang itu kecewa lebih dari ini, maka akan lebih baik jika ini semua berakhir. Sifat melarikan diri yang muncul kembali karena kebiasaan lamanya ini, perlahan tapi pasti, terus tumbuh dan berkembang di dalam hatinya.

Ia pikir dirinya sudah berubah. Ia percaya bahwa ia bukan dirinya yang lama pada saat ia menerima Brain Burst, pada saat ia menjadi Burst Linker.

Tapi bukankah semuanya sama saja? Baik di sekolah atau di medan tempur virtual, ke manapun ia pergi, apakah ia ditakdirkan untuk selalu menjadi pihak yang kalah?

Pada saat badannya yang bulat, lembek, dan lemah itu meringkuk di bilik toilet, Haruyuki menutup matanya pada saat pikiran negatif terlintas dalam pikirannya. Dengan tenggorokannya yang masih terasa sakit, ia berusaha mengeluarkan suaranya.

“...Meskipun demikian... aku...”

Ia tidak dapat melanjutkan apa yang ingin ia katakan. Saat ini, ia tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk mengucapkan hal itu kepada dirinya yang sedang putus asa.

Kemudian saat bel pulang sekolah terdengar langsung melalui jaringan lokal[7] Haruyuki bergumam tanpa mengeluarkan suara.

‘- Aku ingin menjadi lebih kuat.’

‘Aku ingin menjadi lebih kuat.’


1[edit]

“Okaerinasai[8], Onii-chan!”

Pada saat Haruyuki baru saja sampai di rumah dan melepaskan sepatunya, lalu berjalan dengan lamban ke ruangannya, ia mendengar suara itu datang dari ruang tamu yang berada di sisi kirinya.

Haruyuki pun otomatis membalasnya dengan malas.

“...Aku pulang...”

Ia mulai berjalan lagi satu langkah, dua langkah, dan tiba-tiba berhenti di langkahnya yang ke tiga.

‘-Huh?’

‘Apa itu yang barusan kudengar?’

Sepengetahuan Arita Haruyuki yang telah hidup selama 13 tahun dan 10 bulan sejak kelahirannya, ia hanyalah anak satu-satunya. Ia harusnya bersyukur karena beruntung daripada merasa tidak senang, apakah ia tidak sadar bahwa ia sebenarnya merasa kesepian sehingga mendengar suara-suara aneh?

Meskipun begitu, suara itu tidak akan memanggilnya ‘Onii-chan’. Bahkan suara itu memanggilnya dengan suara anak perempuan yang lucu. Apakah ini salah satu dari legenda perkotaan «Imouto»[9] atau semacamnya?

Pada saat Haruyuki hanyut dalam pikirannya dengan pose yang tidak biasa, ia mendengar suara yang mustahil untuk didengarnya.

‘Funfunn’, seperti suara senandung. Kemudian ada suara ketipak-ketipuk ringan dari sendal yang digunakan untuk berjalan. Tidak hanya itu, entah bagaimana, ada juga bau manis yang tercium. Ilusi... bau? Apakah kata-kata itu benar-benar ada?

Ia menjatuhkan tas punggung yang ada di punggungnya, berputar 180 derajat, dan kemudian berjalan dengan kaku ke arah ruang tamu.

Disana ia juga melihat sebuah khayalan.

Di bagian samping ruangan, dimana terdapat dapur yang tidak sering digunakan.

Berumur sekitar 10 tahun. Memiliki badan yang langsing dan ramping, dan memakai seragam SD yang terdiri dari blus berwarna putih dan rok berwarna biru lain yang dilengkapi dengan tali bahu[10]. Dan di atasnya, dia memakai sebuah apron berwarna pink. Berambut merah dengan dua buah kunciran kecil di tiap sisinya, dia memiliki muka yang bisa dibilang «innocent» dibawah dahinya yang mulus dan terlihat bundar. Wajahnya yang putih ditutupi bintik-bintik kecil, matanya yang besar berwarna merah kecokelatan, mungkin dia sedikit berdarah campuran. Jika aku diminta mengekspresikannya dalam satu kata - .

‘...Malaikat? Mungkinkah bisa disebut seperti itu?’

Haruyuki menatapnya, melamun karena kehilangan kemampuan berpikirnya. Anak perempuan itu melihatnya sekilas dan kemudian berbicara dengan senyum yang manis

“Aku sedang memanggang kue sekarang, tolong tunggu sebentar lagi ya, Onii-chan.”

“...Uwaa!”

Haruyuki berteriak, kemudian menyembunyikan tubuh bulatnya di belakang pintu ruang tamu. Ia menjulurkan bagian atas wajahnya dari balik pintu, dan tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

Anak perempuan itu memiringkan kepalanya sejenak karena kebingungan, lalu kembali melihat ke dalam oven setelah tersenyum. Rambut merah dengan dua kunciran itu berayun dengan lembut, dan terlihat bersinar karena ada cahaya matahari musim dingin yang masuk melalui jendela.

Setelah sampai sejauh ini, akhirnya Haruyuki bisa memastikan hal ini bukanlah sebuah khayalan belaka.

Keberadaan anak perempuan itu terlalu nyata untuk sebuah khayalan atau imajinasi. Ini berarti - hal ini hanya bisa terjadi karena ada program jahat[11]. Sebuah model yang memiliki layer berkualitas ultra tinggi, dan informasi seperti suara dan bau yang diterimanya. Tidak jelas siapa dan alasan orang yang melakukan hal ini padanya.

Karena, sejak dari awal tidak mungkin ia memiliki seorang «Imouto».

Tidak perlu takut akan sebuah kepalsuan yang tercipta dari poligon-poligon itu. Haruyuki berjalan memasuki dapur sambil memikirkan hal itu, dan kemudian menjulurkan tangan kanannya ke arah «Imouto» yang tersenyum padanya.

Kemudian ia mencubit pipi yang berbintik-bintik itu, dan menariknya.

Pada tingkat penglihatan dan pendengaran, Neuro Linker berkomunikasi dengan kesadaran manusia melalui sinyal-sinyal kuantum, sehingga virtual reality yang sulit dibedakan dengan dunia nyata dapat dibuat. Karena Neuro Linker memiliki batasan dalam memory dan kekuatan CPU-nya, maka membuat manusia secara keseluruhan adalah hal terbaik yang dapat dilakukan Neuro Linker.

Akan tetapi untuk indera-indera lainnya, khususnya indera peraba, sangat sulit untuk didigitalisasi dan pengembangannya pun lambat. Benda seperti pipi manusia yang memiliki tekstur kulit, daya tahan otot, dan reaksi berupa kerutan yang rumit secara visual, tidak mungkin dapat diciptakan kembali dengan sempurna. Jadi, jika ia menarik pipinya itu, maka hal yang dapat dirasakan di jari-jarinya hanyalah perasaan seperti menyentuh permen karet yang tidak bernyawa.

“Ap, apua yuang kaumu luakukuan ~”

“...Uu, uwaaaaa!?”

Haruyuki berteriak dan melepaskan tangannya, lalu melompat kebelakang dan punggungnya membentur pintu kulkas.

Sangat sempurna.

Lembut, halus, juga muda dan seakan hidup, bisa dikatakan seperti benar-benar «menarik pipi anak perempuan berumur 10 tahun» - sampai saat ini, ia tidak pernah merasakan hal itu terjadi dengan menggunakan jari-jarinya.

Saat sedang ditatapi oleh anak perempuan yang tiba-tiba marah itu, Haruyuki menjulurkan tangan kanannya ke arah Neuro Linker yang ada di lehernya, dan kemudian melepaskan penguncinya dan melepaskannya.

Dari penglihatannya, waktu, kalendar, ikon-ikon aplikasi dan informasi AR[12] pun menghilang.

Tetapi anak perempuan itu tidak menghilang.

‘Haruyuki, maaf.’

Kata-kata itu adalah bagian awal dari pesan suara yang ditinggalkan Ibu Haruyuki di Home Server, setelah menyadarinya, Haruyuki menggenakan kembali Neuro Linker-nya, dan kemudian berdiri sambil mendengarkan pesan itu.

[- maaf, kita akan mengurus anak dari saudara kita selama dua atau tiga hari. Kamu tahu Saitou-san yang tinggal di Nakano kan? Dia itu sepupuku. Dia pergi keluar negeri karena urusan mendadak, seperti yang aku rencanakan, aku juga akan pergi ke Shanghai hari ini. Aku akan kembali tiga hari lagi, tolong urus anak perempuan itu. Jika ada sesuatu yang terjadi, kirimkan email saja, sampai jumpa.]

Ibu Haruyuki, Arita Saya, bekerja untuk bank milik Amerika di bagian transaksi, dan tawar-menawar. Setiap malam, dia tidak akan pulang ke rumah hingga tengah malam, sesekali dia juga pergi ke luar negeri dan meninggalkan Haruyuki seorang diri untuk beberapa hari dan semacamnya. Karena itu, Haruyuki tidak tahu sudah berapa banyak waktu untuk bekerja dan waktu untuk berlibur yang dihabiskan ibunya bersama dengan laki-laki yang pergi bersamanya. Jika perceraian yang terjadi 7 tahun lalu itu tidak disebabkan oleh perselingkuhan ayahnya, Haruyuki akan merasa aneh karena ia dirawat oleh ibunya.

Jadi, sejak Haruyuki bersekolah SD, ia selalu diurus oleh keluarga Kurashima yang berada dua lantai di bawahnya di kompleks apartemen yang sama - keluarga itu adalah keluarga Chiyuri..

Ibu dan ayah Chiyuri selalu menyambutnya dengan baik, di sisi lain, Haruyuki akan merasa sangat tidak enak jika mereka merasa terganggu, meskipun hanya satu kali saja. Ia bisa saja tumbuh menjadi orang yang ditindas sepuluh kali lebih banyak dari sekarang jika ia tidak memiliki tempat untuk bernaung.

Haruyuki kemudian melihat ke arah anak Saitou-san yang terlihat sibuk di dapur, sambil memikirkan hal itu.

Anak perempuan itu membuka pintu oven dan mengeluarkan nampan besi yang ada di dalamnya, setelah timer pada oven itu mengeluarkan suara yang halus. Tercium bau manis yang kuat. Tampaknya bau manis itu berasal dari kue-kue kering yang baru saja dipanggang.

Anak perempuan itu kemudian memindahkan kue-kue kering itu ke atas sebuah piring besar yang ditutupi cooking paper[13] menggunakan penjepit, kemudian beristirahat sambil menghela nafasnya.

Anak perempuan itu berbalik sambil memegang piring besar itu dengan kedua tangannya, dan melihat ke arah wajah Haruyuki.

“Ummm... maaf karena aku menggunakan dapurnya tanpa ijin. Aku pikir Haruyuki onii-chan akan sangat lapar ketika onii-chan pulang... jadi aku...”

Suaranya lebih kecil dari yang didengar sebelumnya, pikir Haruyuki.

‘Aku mengerti, anak ini merasa tidak nyaman akan «onii-chan» yang mengurusnya akan menunjukkan wajah terganggu atau tidak. Aku sangat payah. Tidak ada alasan bagiku yang berusia lebih tua untuk merasa takut dengan anak perempuan yang baru aku temui untuk pertama kali.’

Haruyuki berusaha sebaik mungkin untuk tersenyum dan berbicara, sambil menahan semacam rasa sakit di dalam dirinya.

“Te... terima kasih. Aku sangat lapar.”

Anak perempuan itu kemudian tersenyum dengan bahagia seperti es yang meleleh.

“Umm, aku Saitou Tomoko. Kelas 5 SD. Kita sudah tidak bertemu beberapa tahun, jadi aku takut onii-chan sudah lupa... sepertinya onii-chan dan aku adalah sepupunya sepupu[14]. Umm... Mungkin aku tidak bisa apa-apa, tapi mohon bantuannya.”

Anak perempuan itu menundukkan badannya[15] sambil memegang piring ditangannya, hal ini membuat jantung Haruyuki berdetak kencang dan ia pun mulai berkeringat lebat.

Akan tetapi ia kembali ingat dengan pemikirannya tadi, dan kemudian membalas dengan sapaan yang hampir tidak dapat dimengerti.

“Ya, e..., aku... aku Arita Haruyuki, a-aku juga, mohon bantuannya, Saitou-san.”

“Panggil aku Tomoko saja”, balasan instan dan senyumannya membuat Haruyuki membuang pikiran anehnya jauh-jauh.

Saitou-san yang tinggal di Nakano, ia hanya bisa sekedar mengingat bahwa ia memiliki saudara bermarga itu. Mengingat bahwa Saitou-san adalah sepupu dari orang tuanya, keterbatasan ingatan Haruyuki tersebut adalah hal yang lazim.

“...K, kamu juga anak tunggal?”

Tomoko mengangguk mendengar hal itu.

“Hanya ada ayah dan aku dikeluargaku. Tiba-tiba saja, ayah harus pergi karena urusan bisnis, aku bilang aku akan baik-baik saja meskipun sendirian pada ayah, tapi ayah khawatir. Tadi saja, ayah mengantarku ke sini dari sekolah, kemudian langsung pergi ke bandara Narita."

Tomoko menjawab sambil meletakan piring berisi kue itu di meja, jawabannya meyakinkan Haruyuki pada sesuatu.

"Ah, jadi kamu belum bertemu dengan ibuku."

"Belum. Aku hanya diberikan kunci instan untuk rumah onii-chan."

Beruntungnya. Jika yang memberikannya adalah ibuku, maka ibuku akan memasang wajah seakan terganggu tanpa ragu-ragu.

- Akan tetapi.

‘Jika seperti itu keadaannya. Berarti untuk tiga hari kedepan, aku akan tinggal berdua saja bersama anak perempuan ini.’

‘Tidak tidak, kamu tidak perlu panik dasar bodoh. Lawanmu hanyalah anak SD kelas 5 saja. Dia dan aku terpisah 2 tahun penuh... 2 tahun... penuh? apakah bisa dibilang begitu?’

Tanpa menyadari Haruyuki yang sedang diserang kepanikan, Tomoko berkata ‘Tunggu sampai dingin dulu ya’, lalu berputar dengan senyum di wajahnya. Dia mencuci mangkuk dan benda-benda lainnya di wastafel, dan pada saat yang sama memasak air, setelah beberapa menit, dia kembali dengan membawa teh di atas sebuah baki. Jelas sekali, dia sudah terbiasa dengan dapur ini daripada Haruyuki.

Anak perempuan benar-benar luar biasa, Haruyuki menggeleng-gelengkan kepalanya setelah memikirkan hal itu. Anak-anak, lawanmu hanyalah seorang anak kecil.

Akan tetapi, kue-kue kering itu sangat enak, seperti yang di toko-toko kue, kue-kue kering ini dapat dijual.

Setelah memakan 9 kue kering yang sangat besar, Haruyuki bertanya-tanya, sudah berapa tahun ia tidak memakan kue buatan orang lain, kemudian menyeruput teh yang dituangkan Tomoko untuknya.

Di sisi lain meja, sepupu jauhnya yang berambut merah, sedang meniup gelas miliknya dengan muka yang serius. Setiap gerakannya simpel dan lucu, hanya dengan melihatnya Haruyuki merasa nyaman dan hangat.

"...Terima kasih untuk makanannya. Makanannya... sangat e-enak."

Entah bagaimana, Haruyuki bisa mengatakan kata-kata itu dengan normal, kata-kata itu membuat Tomoko tersenyum lega.

"Benarkah? Aku senang! Aku sangat khawatir karena onii-chan tidak berkata apa-apa."

"M-maaf. Aku makan tanpa sadar akan sekitarku..."

"Itu benar."

Dengan tawa yang berbunyi ufufu, Tomoko menjulurkan tangannya sambil setengah berdiri, dan mengambil remah-remah kue yang menyangkut di pipi Haruyuki.

Lalu Tomoko melempar remah-remah kue itu ke mulutnya, dan kemudian tertawa lagi.

Zing, Haruyuki mengelap daerah di sekitar mulutnya dengan panik setelah menyadari sound effect aneh yang muncul di dalam otaknya.

“L, lalu sekarang, e... it, itu dia, apa yang akan kita lakukan sekarang? Ma, mau bermain game? Aku punya banyak game, koleksi gameku terdiri dari banyak game dari 40 tahun yang lalu...”

Ia ingat bahwa kebanyakan dari game miliknya memiliki grafik yang berdarah-darah dan kejam setelah mengatakan hal itu.

Untungnya, Tomoko tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Umm, aku tidak bisa bermain game terlalu banyak. Aku mempunyai sedikit masalah dengan Full Dive...”

“Ah, aku mengerti.”

Haruyuki melihat Tomoko setelah berbicara, ia terlambat menyadari alat kebutuhan sosial era ini yang mutlak dibutuhkan, Neuro Linker, tidak ada di leher kecil Tomoko yang berada di atas kancing blusnya.

Tentu saja, ada keluarga yang tidak ingin anak mereka yang masih SD untuk memakai Neuro Linker secara permanen. Jaringan global yang tak terhingga dapat menjadi sumber dari segala macam kejahatan. Bahkan dengan fungsi Parental Control[16], masih sulit untuk memblokir 100% informasi yang berbahaya.

Jika mereka hanya menggunakan mode penglihatan dan pendengaran untuk kelas mereka sehari-hari, maka sangat masuk akal jika mereka takut akan Full Dive yang mengalihkan kelima indera manusia. Lalu apa yang harus mereka lakukan, matanya berhenti pada layar panel lebar yang ada di ruang tamu pada saat ia berpikir keras, dan kemudian Haruyuki menunjuknya.

“La... lalu, bagaimana jika kita menonton film dengan itu? Meskipun menggunakan software 2D, hal itu tetap menyenangkan.”

Akan tetapi, kali ini juga, Tomoko menggelengkan kepalanya sedikit, dan kemudian berbicara dengan malu.

“Umm... Dari pada itu, bisakah kita bicara? Aku ingin tahu lebih banyak mengenai SMP tempat onii-chan bersekolah.”

Tomoko berdiri, lalu berjalan mengitari meja, dan duduk di samping Haruyuki.

Bau manis seperti susu menggelitik hidungnya, daerah anti-perempuan yang sudah lama dilatihnya aktif pada saat itu, dan Haruyuki bereaksi dengan bergerak ke belakang. Kursinya menjadi miring seakan menyender, dan membuatnya akan jatuh ke kiri, Haruyuki pun mengepak-ngepakkan tangannya untuk menyeimbangkan diri.

Tomoko tertawa sambil melihat Haruyuki yang kembali ke posisi awalnya dengan bunyi ‘bang’.

“Onii-chan, kamu memiliki sifat yang lucu.”

“- Uwaa.’


Haruyuki menurunkan badannya di dalam bak mandi, sambil membuat gelembung dengan mulutnya.

Karena keinginan ibunya, kamar mandi di rumah Arita sangat besar. Bak mandinya pun juga sangat besar, sehingga badan Haruyuki muat di dalamnya dengan mudah, bahkan ia juga bisa merentangkan tangannya di dalam bak mandi itu. Ia bernafas di dalam kepulan uap air berbau sabun mandi, kemudian mengeluarkan nafas setelah menahan nafasnya di dalam paru-paru.

Percakapan panjang Haruyuki membuat tenggorokannya sedikit sakit, meskipun percakapannya itu terdengar aneh. Jika memakan nasi kari buatan Tomoko juga dihitung, setelah dihitung-hitung, Haruyuki menghabiskan 4 jam penuh untuk bicara. Ia merasa aneh dan terkesan pada dirinya yang ternyata mempunyai banyak cerita kehidupan sehari-harinya yang dapat diceritakan.

Akhirnya, dimulai dari sistem SMP Umesato yang berbeda-beda, kenangan masa lalu dengan kedua teman kecilnya, hingga ke «orang yang paling penting untuknya», yaitu kakak kelas yang memakai pakaian berwarna hitam, semuanya diceritakan hingga tuntas. Hal yang ia tidak ceritakan hanyalah, insiden penindasan atas dirinya yang terjadi hingga beberapa bulan lalu, dan - informasi mengenai «dunia lain» yang ia ketahui.

Tomoko mendengarkan cerita yang Haruyuki anggap tidak penting dengan serius, dan kadang-kadang tertawa dan mengomentarinya.

Apakah ini rasanya memiliki seorang adik perempuan? Haruyuki ingin mengetahui perasaan seperti itu.

Pada saat yang sama, Haruyuki membenci dirinya yang menyimpan suatu keraguan.

Hanya saja - semua ini sangat sempurna. Suatu hari setelah pulang dari sekolah, muncul seorang adik perempuan secara tiba-tiba, dia memanggangkan kue dan membuatkannya nasi kari, bahkan dia menggunakan jurus pemusnah ‘Aku ingin berbicara dengan onii-chan’. Diatas semua itu, ia akan tinggal berdua saja dengannya selama tiga hari ini?

Haruyuki tidak dapat berpikir jernih, sehingga ia menerima dapat menerima peristiwa langkah yang menimpanya.

Akan tetapi, jika saja peristiwa ini memiliki maksud tertentu, siapa yang mau melakukan hal ini dan apa tujuannya? Dan bagaimana caranya agar ia bisa memastikan hal itu?

Setelah berpikir sejenak, Haruyuki menaikkan bagian atas badannya dari bak mandi, dan mengambil Neuro Linker berwarna perak yang terletak di sudut rak.

Mekipun Neuro Linker tahan terhadap air, Haruyuki menyeka air yang ada di lehernya untuk berjaga-jaga, dan kemudian memakai Neuro Linker itu dari belakang. Bagian berbentuk U Neuro Linker itu pun melenggang, dan terpasang pas di sekitar lehernya.

Setelah menyalakannya, muncul logo start-up yang bersinar di depan matanya, kemudian desktop visual pun terbuka setelah sekitar 20 detik pengecekan sambungan dengan otak. Dengan menggerakkan tangannya dengan cepat, ia membuka jendela server rumah Arita.

Dalam folder penyimpanan data, Haruyuki ingin langsung menelusuri album foto keluarganya, tetapi ia ragu-ragu. Beberapa tahun belakangan ini, keluarganya belum pernah berfoto bersama, tapi di dalam foto-foto itu, Haruyuki masih belum menjadi sangat bundar seperti sekarang - di dalam sana terdapat banyak foto-foto keluarganya pada saat ayah dan ibunya masih hidup berbahagia bersama. Ia lebih baik mati dari pada melihat foto-foto itu lagi.

Setelah kembali ke lobby server rumah Arita, Haruyuki membuka sambungan menuju jaringan eksternal.

Beberapa gerbang akses yang terlihat konkrit muncul. Semua itu adalah jaringan-jaringan rumah saudara Arita. Tentu saja kita tidak bisa mengambil informasi atau data sesuai kehendak kita, tetapi kita dapat meninggalkan pesan atau melihat jadwal milik saudara kita itu.

Akan tetapi, tidak ada gerbang akses untuk jaringan rumah «Saitou-san yang tinggal di Nakano». Kebanyakan halaman paling depan jaringan-jaringan rumah itu hanya menunjukkan cerita-cerita dan gambar-gambar mengenai perkumpulan keluarganya baru-baru ini. Haruyuki pun memeriksanya satu per satu, tetapi hanya ada saudara dari pihak ibunya saja, beberapa paman dan bibi yang ia kenal, tetapi foto-foto itu tidak memperlihatkan anak mereka.

Haruyuki memindahkan pandangannya dari desktop yang ada ke arah pintu kamar mandi, dan kemudian mendengarkan suara yang ada sejenak. Ia dapat mendengar suara kecil yang berasa dari panel televisi yang ada di ruang tamu. Tomoko mungkin masih menonton variety show yang ditujukan untuk keluarga. Ia sebaiknya cepat-cepat menyelesaikan mandinya dan kemudian keluar, karena Tomoko menyuruhnya untuk mandi terlebih dahulu. Jika alasan ia mandi sangat lama adalah karena ia ragu apakah Tomoko adalah benar-benar sepupu keduanya, maka ia harus keluar lebih cepat lagi.

Ia melihat kembali ke arah desktopnya itu, terdapat gerbang akses yang melayang-layang di tengahnya - gerbang itu adalah jaringan rumah keluarga ibunya, dan ia membuka jaringan itu.

Ia mengabaikan foto-foto keluarga yang diambil di desa yang ada di pegunungan, dan mengklik gerbang yang terhubung dengan jaringan internal. Tentu saja, konfirmasi untuk login pun muncul, kemudian Haruyuki menggerakkan jari-jarinya dengan cepat.

Disana, ia memasukkan ID dan password yang ia dapat dari ibunya. Karena akses ini akan dicatat di server, jika sanak keluarganya bertanya kepada ibunya mengenai alasan ibunya melakukan login, maka ia akan mendapatkan masalah karena ibunya tahu bahwa Haruyuki menggunakan IDnya untuk mengakses jaringan itu. Tapi, ia berpikir kakeknya yang lahir di desa tidak akan memeriksa catatan akses jaringan rumah mereka.

Tapi, tentu saja ia harus menyelesaikan apa yang ia akan lakukan dengan cepat. Haruyuki melakukan dive ke jaringan rumah ibunya dan membuka album fotonya dengan terburu-buru.

Ia sangat kewalahan dengan jumlah foto-foto yang ada dari setiap tahunnya, tetapi ia menemukan era dan jumlah orangnya dari keterangan folder data itu. Jika ingatannya yang samar-samar benar, maka lima tahun lalu adalah ulang tahun kakeknya, banyak saudara dari keluarga Arita yang datang berkumpul. Mungkin saja ia pernah menyapa keluarga «Saitou-san yang tinggal di Nakano» pada saat itu. Jika benar seperti itu, maka Tomoko yang berumur sekitar 5 tahun, harusnya ada di sana.

Pencariannya berakhir dengan cepat, dan terlihat beberapa thumbnail[17] yang bertumpukkan.

Ia mengibaskannya satu per satu dengan jarinya.

Bukan yang ini, yang ini juga bukan... ah, pasti ada di sekitar sini. Ia mendapatkan apa yang ia cari di gambar yang berikutnya.

“Onii-chan♪”

Tiba-tiba, suara yang bagaikan nyanyian itu terdengar dari sisi kanan Haruyuki, Haruyuki pun melihat ke arah datangnya suara itu.

Kemudian, ia seakan membeku dengan tangan kanannya yang menunjuk di udara.

Tidak tahu sejak kapan, pintu kamar mandi itu terbuka sedikit, dan dari sisi lainnya, Tomoko mengintip sambil menunjukkan mata dan pundaknya.

Haruyuki melihatnya dari atas kebawah, dari kepala berambut merah yang dibungkus menggunakan handuk, hingga ke wajahnya yang terlihat sedikit malu, kemudian lehernya yang kecil dan kulit di pundaknya -.

“Ap..ap, apa...”

Tomoko tersenyum dengan manis kepada Haruyuki yang menggerakkan mulutnya dengan cepat.

“Onii-chan, bolehkah aku ikut mandi?”

“Ber...sama, itu...”

“Karena onii-chan sangat lama mandinya, aku jadi bosan menunggu.”

Dengan tertawa ehehe dan kemudian tersenyum, Tomoko pun memasuki kamar mandi itu tanpa menunggu jawaban dari Haruyuki. Haruyuki menundukkan badannya karena panik, dan berteriak dengan mata terutup.

“M, maaf, aku akan keluar sekarang! Aku akan segera keluar, jadi tolong tunggu sebentar!!”

“Tidak apa-apa onii-chan, kita kan sepupu jauh.”

“Ini sama sekali tidak benar - !!”

Ketika otaknya berteriak, alat optik observasi biologis milik Haruyuki, yaitu matanya, menolak perintahnya dan kemudian terbuka. Nafasny berhenti ketika sepasang kaki kecil telanjang yang berdiri di atas lantai yang berwarna putih memasuki penglihatannya.

Accel World v02 036.jpg

Titik fokus kedua matanya bergerak keatas secara otomatis. Betis ramping yang tergambar dengan garis yang licin. Lututnya yang kecil dan bundar, dan bagian bawah kakinya yang terlihat fleksibel.

Ujung kakinya hampir tidak tertutupi handuk mandi berwarna pink, ‘Bodoh, apa yang kamu lakukan’, pikir Haruyuki sejenak, ia semakin menyalahkan dirinya pada saat matanya terus melihat keatas. Handuk itu menutupi tubuh yang tidak memiliki banyak benjolan, matanya melewati pakaian yang seakan dapat jatuh kapan saja itu, dan melihat tulang selangka rapuh yang diselimuti kulit yang halus.

“T.. tapi, tolong jangan lihat aku terus.”

Dan akhirnya, wajahnya yang terlihat malu pun terlihat.

Haruyuki membandingkannya dengan foto pertemuan keluarga besar Arita yang ada di sisi kiri penglihatannya.

Di baris depan terdapat sekelompok anak-anak termasuk dirinya. Ia tidak mengetahui siapa saja yang ada di foto ini sekarang, tapi untung saja, foto di era ini menggunakan teknologi dimana kita dapat melekatkan data.

Dengan menggerakkan fokus matanya, dapat membuat nama anak-anak itu muncul dan menghilang di depan posisi mereka di foto.

Nama «Saitou Tomoko» muncul pada anak yang keenam.

Wajah anak itu diperbesar secara otomatis pada saat Haruyuki menatapnya, ukurannya menjadi sama besar dengan wajah Tomoko yang ada di depannya.

Foto ini diambil 5 tahun lalu. Orang-orang bilang anak perempuan itu bisa berubah sewaktu-waktu, tapi wajahnya berubah seperti ini dalam lima tahun...

Tidak mungkin.

Haruyuki mengambil nafas panjang, menahannya, lalu menghembuskannya keluar.

Ia menatap anak perempuan yang mengaku sebagai sepupu keduanya dengan ekspresi yang hampa, kemudian memanggilnya dengan senyum yang sedih.

“Tomoko-chan...”

“Ada apa, onii-chan?”

“...Kamu, kamu «Burst Linker baru» kan?”


Reaksinya sangat cepat dan terlihat nyata.

Wajah manis Tomoko, tiba-tiba kehilangan ekspresinya dan terlihat terkejut.

Wajah itu mungkin diwarnai dengan warna merah lain selain karena rasa malu, kemudian mata kanannya tersentak.

Tapi yang lebih hebat lagi, anak perempuan berumur 10 tahun itu memiringkan kepalanya dan berbicara dengan suara yang manis.

“Apa. Apa yang onii-chan katakan? Bu..rst? Apa itu?”

“Garis belang.”

Jawab Haruyuki dengan bergumam.

“Apa?”

“Di sekitar lehermu, ada garis belang yang terlihat rapi[18]. Garis itu sangat mirip dengan punyaku. Garisnya sampai seperti itu... kamu tidak bisa mendapatkannya tanpa sering menggunakannya sejak lahir... menggunakan Neuro Linker.”

Tomoko - mungkin nama ini bukan namanya, menutupi lehernya dengan kedua tangannya. Kemudian Haruyuki melanjutkan kata-katanya.

“Ada foto dari lima tahun yang lalu di server rumah kakekku. Saitou Tomoko-chan ada di sana... kamu 10 kali lebih manis, meskipun aku mengatakannya dalam situasi ini.”

Wajah anak perempuan itu tersentak lagi, dan menunjukkan ekspresi yang rumit.

Akhirnya muka yang memiliki banyak rupa wajah itu, berubah menjadi wajah menggerutu yang berbeda satu tahun cahaya dari wajah naif yang digunakannya hingga tadi.

“Ahhh.”

Dia mendecakkan lidahnya, sambil meletakkan tangannya di pinggang yang tertutupi handuk mandi.

“Aku sudah memeriksa album foto keluarga yang ada disini. Kau benar-benar sangat tidak percaya sampai mencari jauh ke jaringan rumah kakekmu.”

Kata-kata itu membuat mata Haruyuki berputar-putar, tetapi Haruyuki berhasil membalasnya.

“K... Kamu yang lebih keterlaluan. Kamu pasti memalsukan email dari Saitou-san untuk ibuku. apa yang akan kamu lakukan jika ibuku menelpon Saitou-san?”

“Semua email dan panggilan kepada Saitou-san dari Neuro Linker ibumu akan dialihkan dan diteruskan padaku. Itu semua hanya butuh persiapan selama tiga hari.”

“Itu... pasti sangat sulit...”

Haruyuki mengeluarkan suara yang seakan kagum sambil memegang pinggiran bak mandinya.

Untuk memasukan virus kedalam Neuro Linker seseorang, harusnya hanya bisa dilakukan dengan koneksi langsung menggunakan kabel. Sepertinya anak perempuan ini memeriksa semua gerak-gerik ibu Haruyuki, dan menghubungkan Neuro Linker mereka di ruang ganti gym yang sering ibunya kunjungi.

Tentu saja, akan terasa tidak menyenangkan jika ada anggota keluarga yang mendapat kejadian seperti itu, tapi di atas semua itu, Haruyuki sangat terkesan. Di dunia ini, banyak yang menyebut diri mereka Linker Hacker dan Wizard Hacker[19], tapi untuk keluar dari rumah mereka yang aman dan pergi keluar untuk melakukan kegiatan «Social engineering»[20] - kemudian bertemu dengan hacker lainnya untuk melakukan hacking yang melampaui batas - tidak banyak yang benar-benar berani seperti itu.

Setelah mendengar suara Haruyuki yang mengandung kekaguman, wajah anak kecil itu menunjukkan senyuman yang lebar.

Haruyuki melanjutkan tebakkannya setelah melihat senyuman itu.

“...Sampai bisa sejauh ini, kamu pasti ingin melakukan hacking pada orang yang mendukungku, «orang itu», tapi kamu terlalu naif. Orang itu akan langsung tahu kamu palsu, hanya dengan melihat satu kali saja, berbeda dengan aku yang membutuhkan waktu 5 jam. ...Aku dapat mengerti, kamu tidak bisa menang jika berhadapan langsung dengannya sebagai seorang Burst Linker... karena musuh yang kamu lawan itu adalah «Black Lotus»...”

‘Bisakah kamu segera pergi dari sini’, Haruyuki berbicara sambil memikirkan hal itu.

Pada saat itu juga.

Ekspresi muka anak perempuan itu berubah tajam.

Matanya seakan mengeluarkan cahaya kuat berwarna merah seperti rambutnya. Bibirnya yang mengkilap itu membentuk sebuah lengkungan yang menunjukkan giginya yang putih.

Sebuah ekspresi yang bisa dikatakan seperti orang sombong yang memandang rendah Haruyuki, kemudian anak perempuan itu berbicara dengan suara kecil.

“...Hei kamu, apa yang kamu katakan?”

“...Eh? It, itu... bahkan jika kamu menantangnya secara langsung...”

“Tidak akan bisa menang? Aku? Itulah kenapa aku menyelinap dan mencoba untuk melakukan hacking yang merepotkan ini?”

‘- Jadi bukan itu?’

Pada saat yang sama Haruyuki mengatakan hal itu dengan kedua matanya, tangan kanan anak perempuan itu bergerak, dan kemudian mengambil handuk yang ada di sekitar kepalanya. Anak perempuan itu melempar handuknya ke lantai dengan kencang, kemudian menunjuk Haruyuki dengan jari telunjuknya.

Di dalam udara yang penuh dengan uap ini, Haruyuki seakan-akan melihat rambut merah bagian belakang anak perempuan itu berdiri pada ujungnya. Dengan rambutnya yang seperti kobaran api, anak perempuan itu mengeluarkan suara yang mengancam.

“Ahh sangat menyusahkan, aku akan memaksamu untuk mendengarkan aku. Aku akan membuatmu membayar mahal karena menganggap rendah aku, «Scarlet Rain»-sama, tunggu di sini! Aku akan mengambil Neuro Linker-ku!!”

Setelah melambaikan jari telunjuknya, anak perempuan itu menunjukkan jempolnya, lalu membuangnya kebawah dan menggoyangkannya, kemudian berputar.

Kemudian, kaki kanannya yang dia gunakan untuk melangkah, menginjak handuk yang dia lempar tadi, dan kemudian terpeleset.

“Nyaa!?”

Keluar teriakan yang bernada tinggi. Haruyuki juga berteriak setelah melihat anak perempuan yang jatuh berguling kebelakang itu.

“Uwaa!?”

Haruyuki dengan cepat membuka kedua lengannya, dan menangkap anak perempuan itu sebelum dia membentur pinggiran bak mandi. Akan tetapi, kaki Haruyuki terpeleset di dalam bak mandinya, dan ia juga jatuh kebelakang.

Byur.

Dengan suara tercebur, muncul sebuah tiang air yang menjulang tinggi, yang menerbangkan handuk mandi yang dipakainya.

Ketika Haruyuki membentur dinding yang ada di belakangnya, ia menutup matanya dan berusaha menahan rasa sakit yang muncul, kemudian mengangkat kepalanya untuk melihat situasi yang ada.

Ia duduk di dalam bak mandinya.

Ada anak perempuan yang berambut merah yang menjadikan perut besarnya sebagai bantalan duduk. Badan ramping anak perempuan itu, dipegangi oleh kedua tangan miliknya.

Dan juga, mereka berdua benar-benar telanjang.

“U, uwaaaaa!?”

Teriak Haruyuki, kemudian,

“Ugyaaa - !!”

Suara teriakan anak perempuan yang dipegangnya menutupi teriakannya sendiri. Anak perempuan itu berusaha untuk melepaskan diri, dia pun akhirnya bisa keluar dari bak mandi itu setelah menggunakan kakinya untuk melompat dari perut Haruyuki. Dia mengambil handuk yang ada di lantai, kemudian kabur ke tempat ganti baju dengan kecepatan tinggi, dan setelah itu menunjukkan wajahnya.

“...Aku akan memukulmu sampai mati.”

Haruyuki sedang dalam kebingungan ketika mendengar suara langkah kaki anak yang lari ke arah ruang tamu itu.

‘- Aku melihat dan menyentuhnya.’

‘- Bukan bukan. Anak perempuan itu mungkin adalah seorang pembunuh yang dikirim oleh salah satu dari enam raja. Dengan kata-kata dan apa yang dia lakukan tadi, pasti dia akan kembali kesini untuk menantangnya berduel.’

Lalu, haruskah ia melepas Neuro Linker-nya untuk mencegah hal itu? Tetapi, dia mungkin saja akan menjadi musuh yang akan ditemuinya lagi, jadi akan lebih baik jika ia mendapatkan informasi mengenai dia terlebih dahulu. Karena Haruyuki ber-level 4, kalah sekali tidak akan mengurangi poinnya terlalu banyak - apalagi musuhnya hanyalah seorang anak kecil, ia tidak akan kalah dengan mudah.

Dengan pemikirannya yang 80% masih bingung, dan 20% sudah mencapai kesimpulan itu, nama yang disebutkan anak perempuan itu muncul di otaknya.

«Scarlet Rain». Ia belum pernah mendengar nama itu. Jika dilihat dari kelompok warnanya, sepertinya dia berada dalam kategori tipe «Red - Long range»[21], ia berpikir anak perempuan itu mungkin saja adalah anggota dari Red Legion. Ia dapat memastikannya ketika mereka berduel nanti, tapi ia ingin mendapatkan informasi lebih banyak lagi.

Akan memakan waktu cukup lama untuk anak perempuan itu memasang Neuro Linker miliknya, menyalakan OSnya, dan akhirnya selesai dengan pemeriksaan koneksi kuantum. Ia menggunakan perintah suara sambil duduk di bak mandinya.

“Command. Voice Call. Nomor 01.”

Pada saat itu juga, dialog hologram bertuliskan [Panggilan suara untuk nomor yang didaftarkan pada angka 1. Apakah ingin melanjutkan?]. Seketika itu juga, Haruyuki menjawab ‘Ya’.

Setelah nada dering terdengar dua kali, orang itu menjawab teleponnya.

“Ini aku. Ada apa Haruyuki-kun? Tiba-tiba meneleponku pada jam ini.”

Suara latar berupa percikan air yang bagaikan iringan musik terdengar bersama suara yang halus itu.

‘Ah, apakah senpai juga sedang mandi...’ Haruyuki berbicara dengan orang yang ia telepon sambil berpikir tentang hal itu dan hal lainnya - salah satu dari Burst Linker terkuat, Black King «Black Lotus», yang juga dikenal sebagai Kuroyukihime.

“Maaf karena menelepon selarut ini. Aku ingin senpai untuk memberitahukan aku sesuatu...”

“Oh, apa yang ingin kamu ketahui?”

“Jadi, senpai, apakah senpai tahu Burst Linker yang bernama «Scarlet Rain»?”

Jawaban yang didapatkannya hanyalah keheningan yang panjang.

“...A, ah, ada apa senpai?”

“...Tidak ada apa-apa, maaf. Kamu benar-benar bertanya tentang hal itu kan?”

“Ya... tentu saja. Aku tidak akan membuat panggilan iseng selarut ini.”

“Aku mengerti. Hmm, ini benar-benar kelalaianku. Aku hanya menyebut nama panggilan mereka saja, jadi aku belum memberitahumu nama-nama mereka yang sebenarnya. Akan tetapi, «Silver Crow», kamu harusnya lebih banyak belajar.”

“Eh...? Apa, maksud senpai...”

Kepala Haruyuki yang sedang dalam posisi miring mendengar langkah kaki berlari di lorong rumahnya, dan selain itu, terdengar suara tenang Kuroyukihime.

“- «Scarlet Rain». Orang itu juga dipanggil «Immobile Fortress»[22] dan «Bloody Storm»... orang itu adalah Red King generasi kedua.”

...Huh?

Dengan kedua matanya dan mulutnya yang terbuka lebar, pikiran Haruyuki berhenti karena kebingungan.

Setelah itu, pintu kamar mandi yang ada didepannya dibuka dengan kasar, dan anak perempuan berambut merah itu muncul lagi.

Dia pasti sangat marah, karena dia hanya mengenakan pakaian dalam bagian atas dan bawahnya saja. Akan tetapi, dia tidak menyembunyikan dirinya lagi, dia berdiri tegak dengan tubuhnya yang berwarna putih, dan menyilangkan tangannya di depan dadanya.

Pandangan Haruyuki langsung menuju padanya, dan menyadari benda lain yang dia kenakan selain pakaian dalamnya, Haruyuki pun menatap benda itu. Di sekitar lehernya, ada benda berwarna merah yang mengkilap.

Anak perempuan itu menujukkan senyum yang licik, kemudian berteriak dengan suara manis yang kuat.

“Burst Link!!”

Viiiii!

Suara yang tidak asing dan dapat membuat rambutnya berdiri itu bergema di dunianya.

Dengan seketika, kelima indera nyatanya diputuskan, dan muncul tulisan terbakar di dalam kegelapan yang berbunyi «HERE COMES A NEW CHALLENGER!!». Penglihatannya pulih setelah itu.

Akan tetapi, tidak terlihat kamar mandi rumahnya yang dipenuhi dengan susunan panel putih. Yang ada hanyalah ruangan terbuka yang sangat luas, tidak bisa dipercaya bahwa tempat ini berada tinggi di dalam lantai sebuah apartemen.

Haruyuki telah mengakselerasikan pikirannya dengan menggunakan Neuro Linker, dan melakukan dive sepenuhnya ke dalam dunia virtual yang dibuat oleh aplikasi game pertarungan «Brain Burst». Dunia di sekitarnya, terbuat dari gambar-gambar yang didapatkan kamera jaringan sosial yang terletak di seluruh Jepang, sebuah «Duel Field»[23] virtual.

Akan tetapi, tempat tinggal biasa tidak mempunyai satu pun kamera sosial, jadi ia hanya bisa menebak - bahwa struktur tempat ini dibuat dengan software. Kali ini, apartemen ini kembali ke waktu pembangunannya. Lantai yang beralaskan beton ini mempunyai banyak tiang besi di sana-sini.

Di tempat yang suram ini, Haruyuki dan anak perempuan itu menatap satu sama lain dalam wujud asli mereka untuk sekitar setengah detik.

Namun, warna dan bentuk badan mereka segera berubah. Berubah menjadi diri mereka yang lain, yakni «Duel Avatar» yang digunakan mereka untuk bertarung.

Anggota tubuh Haruyuki yang bulat mulai ditutupi perak dari ujungnya, dan pada saat yang sama badannya yang gemuk menjadi semakin kecil. Yang muncul adalah tangan robot yang ditutupi armor berwarna perak. Perubahan itu juga mencapai badannya, dan perutnya mengecil lebih dari setengahnya dalam sekejap. Ketika badan metalik rampingnya selesai terbentuk, cahaya putih yang mengubahnya pun menyelimuti kepalanya, dan berubah menjadi helm bundar berkaca yang terlihat licin.

Sambil berubah menjadi duel avatar miliknya, «Silver Crow», Haruyuki terus menatap anak perempuan yang berada beberapa meter di depannya.

Tangan dan kakinya yang terlihat rapuh bagaikan boneka itu ditutupi kilapan berwarna merah pekat. Pada saat lingkaran cahaya yang ada di sekitarnya bergerak naik, bagian tubuh yang dilewatinya berubah menjadi armor yang berwarna merah rubi. Perut dan dadanya yang rata juga berubah ditutupi armor setengah transparan berwarna abu-abu gelap dan merah rubi, dan dengan kilatan cahaya yang terakhir, kepala yang berbentuk seperti android pun muncul.

Sebuah topeng dengan mata bundar besar mengkilap. Rambut depan terbuat dari besi muncul di kedua sisi kepalanya, seperti antena yang berbentuk kunciran.

Kedua kunciran itu bergoyang, dan kedua matanya bersinar dengan warna merah yang pekat.

‘- Apakah dia benar-benar «Red King»?”

Haruyuki berdiri dan melihat duel avatar yang berdiri beberapa meter di depannya.

Kecil. Tingginya sekitar 130cm. Untuk benda yang berbentuk senjata, hanya ada handgun yang terlihat seperti mainan di pinggang kanannya.

“...E, err.”

Ia tidak sengaja membuka mulutnya, dan dari balik helm berkaca itu, keluar suara seperti mesin.

“Apa kamu benar-benar...”

‘Salah satu dari 7 orang ber-level 9 di Accelerated World, pemimpin tertinggi dari sebuah Legion yang besar, salah satu dari «Pure Color Six Kings»? [24]

Saat itu ia ingin bertanya tentang hal itu.

Tiba-tiba, daerah yang ada di belakang avatar manis anak perempuan itu terlihat bergejolak.

Empat balok besar bersinar merah yang terlihat kasar muncul dari kekosongan yang ada di belakangnya, dan kemudian memposisikan diri di sekitar kaki dan tangannya. Kemudian armor tebal yang mengelilinginya dari kiri dan kanan, menutupi tubuhnya yang elegan itu.

“Apa yang...”

Haruyuki melihat dalam kebingungan pada avatar berwarna merah yang menjadi berkali-kali lebih besar dari dirinya dalam sekejap.

Akan tetapi, penambahan armament-nya tidak berhenti sampai disitu.

Dengan suara kecil Gon Gon yang menggema, tiang berbentuk segi enam yang besar, silinder, dan pelat-pelat terus bermunculan dari belakangnya dan menyambungkan diri satu demi satu. Tingginya dengan cepat mencapai langit-langit, jika dibandingkan dengan Silver Crow yang mundur karena panik, avatar itu lebih tinggi 2 meter, tidak, 3 meter darinya...

Beberapa detik kemudian.

Accel World v02 049.jpg

Ketika keheningan akhirnya kembali mengisi suasana itu, apa yang berdiri di depan mata Haruyuki, adalah sebuah tank, atau mungkin lebih tepat jika disebut sebuah benteng.

Seperti perpanjangan dari tangan aslinya, dua buah meriam besar terangkat perlahan-lahan, dan uap putih keluar dari katup-katup yang berfungsi untuk melepaskan hawa panas.

Di bagian tengah armor itu, terdapat dua mata bersinar kemerahan yang mengintip keluar.

“...Tidak mungkin...”

Pada saat Haruyuki membisikkan kata-kata itu, muncul kata Fight terbakar di depannya, dan kemudian hilang bagaikan tertiup angin.

‘Aku harus kabur terlebih dahulu!!’

Hal itu adalah hal pertama yang dipikirkan Haruyuki, ia ingin berbalik dan berlari secepat mungkin, tetapi ia berhenti setelah berpikir bahwa hal itu akan sangat berbahaya untuk dilakukan.

Tipe musuhnya adalah «Red - Long range». Avatar yang besar seperti benteng ini, dilihat dari mana pun, avatar itu benar-benar iblis dalam hal serangan jarak jauh. Sebagai tambahan meram utama yang ada di sisi kiri dan kanannya, terdapat sebuah kotak yang sepertinya adalah tempat penyimpanan misil, dan tabung kecil dibagian depan harusnya merupakan semacam machine gun. Menjaga jaraknya untuk melawan tipe musuh seperti ini adalah tindakan bodoh.

Dengan tekadnya itu, ia mengumpulkan keberaniannya untuk berdiri tegak, kemudian kedua mata merah milik avatar benteng «Scarlet Rain» itu fokus melihatnya.

“...Hmmm, tidak melarikan diri ya. Kamu berani juga.”

Suara yang lucu dan terdengar seperti mesin itu dikeluarkan oleh Red King.

“Aku, aku sangat takut sampai-sampai kakiku tidak dapat bergerak.”

Jawab Haruyuki dengan suara yang menyedihkan, kemudian ia melihat bagian-bagian lain milik Red King dengan putus asa.

Biasanya di dalam game-game tertentu, strategi yang digunakan untuk melawan boss ber-armor besar adalah dengan menyerang daerah yang tidak tebal di titik matinya. Jangankan menyerang dari depan, bagian kanan dan kiri pun berkemungkinan dilindungi oleh dua meriam utama yang bisa digerakan itu. Yang tersisa hanyalah bagian belakangnya. Itu pun hanya bisa dilakukan jika ia bisa berlari dengan cepat menuju bagian belakangnya.

Scarlet Rain tertawa, entah dia mengetahui pemikiran Haruyuki atau tidak.

“Kamu mengatakan hal yang lucu♪, tapi kamu tidak lupa kan?”

“Eh? Tentang... apa?”

“Bahwa aku akan...”

Guin, dengan suara itu, meriam utama yang berada di sebelah kanan bergerak, dan kemudian mengarah tepat ke arah Haruyuki.

“- menghajarmu sampai mati, dasar hentai!![25]

“Aku tidak sengajaaa!!”

Sambil meneriakkan balasannya, Haruyuki menendang tanah dengan kuat. Ia bergerak menuju sisi kiri musuh bagaikan kilat, dan kemudian berbelok tajam ke arah belakang musuhnya.

Untuk ukurannya yang besar, kecepatan berputar Scarlet Rain untuk mengejar Haruyuki bisa dibilang cepat, tapi, Silver Crow - adalah duel avatar yang berspesialisasi dalam bidang kecepatan, sehingga Scarlet Rain tidak bisa mengejarnya.

“Dan kamu yang berkata ingin mandi bersamaku kan!!”

Setelah berteriak sambil berbelok, Haruyuki akhirnya bisa melihat bagian belakang musuhnya dan langsung berlari menuju bagian itu.

Seperti yang ia duga, bagian belakangnya mempunyai ventilasi dan sirip-sirip yang berbaris untuk melepaskan hawa panas, dan ia pun tidak melihat satu armament pun di belakangnya. Armor itu terlihat paling tipis di bagian yang menghubungkan sirip dan tempat penyimpanan misilnya, ia menggunakan tangan kanannya untuk menyerang bagian itu -.

‘...Ventilasi?’

Pada saat yang sama ia memikirkan hal itu, empat lubang alat pembuangan asap(exhaust) itu mengeluarkan kobaran api yang sangat dashyat.

“Uwaaa panas -!!”

Ia merasa sangat panas saat ia diselimuti oleh kobaran api itu, sehingga ia berteriak. Di bagian kiri penglihatannya, terlihat HP barnya menurun.

Akan tetapi, Haruyuki tidak berhenti untuk bergerak kedepan.

Damage setingkat ini, tidak akan membuatnya takut. Silver Crow yang berwarna logam memiliki daya tahan terhadap panas yang kuat.

“Api tidak akan mempan pada Silver Crow!!”

‘- Hasil akhir pertarungan ini sudah ditentukan.”

Sambil berpikir tentang hal itu, Haruyuki menggunakan semua kekuatannya untuk meninju bagian belakang armor yang ada di depannya. Akan tetapi...

“Tidak semudah itu, anak muda!”

Fuhahaha, Haruyuki hampir saja dapat melihat tawa keras itu dalam kata-kata, pada saat yang sama, penutup kotak kontainer yang ada di pundak Scarlet Rain terbuka.

Banyak misil yang tidak terhitung jumlahnya keluar terbang dari kotak kontainer itu, Haruyuki membuka matanya lebar-lebar melihat hal itu.

‘Tunggu... disini, di dalam... bangunan...’

Setelahnya, langit-langit beton, lantai, dan tiang-tiang besi yang ada tertutupi ledakan yang berwarna merah seperti mawar.

Haruyuki langsung menunduk ketika ada misil yang terbang menuju arahnya, misil itu mengenai langit-langit yang ada di atas kepalanya, dan menghancurkan langit-langit yang terhubung satu sama lain itu, dan potongan-potongan langit-langitnya pun mulai jatuh.

“Tidak mungkin...”

Haruyuki menghindari potongan beton besar yang jatuh, potongan beton itu jatuh di dekat kakinya dan menghancurkan lantai tempat beton itu jatuh.

“Tidak mungkin - !!”

Haruyuki berlari dengan kencang sambil berteriak. Ini bukan waktunya untuk khawatir akan jaraknya dengan musuhnya. Ia berada 23 lantai di atas permukaan tanah. Jika ia ikut tertimbun dalam reruntuhan apartemennya, maka HPnya akan langsung habis dalam sekejap.

Tempat yang sebenarnya adalah apartemen tempat Haruyuki ini tinggal sekarang hanyalah gedung yang hanya terdiri dari lantai dan tiang-tiang saja, sehingga Haruyuki dapat melihat bagian luar gedung 10 meter di depannya. Ia melompati lantai-lantai yang sudah roboh itu, dan menggunakan tinju dan kepalanya untuk menghancurkan pecahan-pecahan beton yang berjatuhan sambil memeriksa bar special attack-nya di bawah HP bar.

Damage yang disebabkan dan diterimanya tidak terlalu banyak, tetapi bar special attack-nya terisi sekitar 20% dan mengeluarkan cahaya berwarna hijau, hal ini terjadi karena ia mendapatkan poin dalam menghancurkan medan yang ada. Dengan ini -

Ia dapat terbang!!

Haruyuki menarik nafas dalam-dalam dan mengerahkan kekuatannya pada bagian punggungnya.

Di punggungya, sirip-sirip besi yang terlipat-lipat mulai membuat suara yang tajam.

Kecepatan lari Haruyuki juga meningkat karena adanya frekuensi getaran yang tinggi dari sirip-sirip itu.

“Fuooooo - !!”

Dengan berteriak, Haruyuki berlari menuju tempat berwarna abu-abu di depannya, dan kemudian terjun dengan menggunakan kepalanya terlebih dahulu.

Rumah Haruyuki berada tinggi di dalam apartemen itu. Itu berarti, pada saat ia melompat keluar dari bangunan itu, ia dapat melihat semua jalan dari Kouenji hingga Shinjuku.

Pemandangan yang hebat itu - ada disana, tetapi semua gedung yang ada mirip dengan apartemennya, gedung-gedung itu menjadi bagian-bagian kasar dengan tiang-tiang besi di dalamnya. Mungkin ini adalah medan «Weathered»[26]. Medan ini berciri-ciri: gampang dihancurkan, berdebu, dan kadang-kadang ada angin yang berhembus.

Sambil memikirkan banyak hal, Haruyuki mengontrol kecepatan sayap besinya dan kemudian melayang di udara.

Ia memeriksa bar special attack-nya, bar itu masih tersisa sedikit. Dengan jumlah itu, ia paling tidak bisa terbang selama tiga menit.

Ia berbalik -.

Pada saat yang sama, gedung apartemen yang berdiri tinggi itu terbelah hampir setengahnya dan kemudian roboh.

“Ah, ah... Rumahku...”

Ia membisikkan kata-kata itu tanpa sadar. Tentu saja apartemen itu hanya data berbentuk poligon yang dibuat oleh sistem, tapi ini adalah pertama kalinya rumahnya hancur di dalam sebuah «Duel».

“Perbuatan ini sangat gegabah.”

Sambil menggeleng-gelengkan kepala helmnya, Haruyuki melihat rumahnya yang telah menjadi reruntuhan yang bertumpukkan. Sang Red King sepertinya tertimbun di dalam kerusakan yang dia sebabkan sendiri, dia tidak terlihat di mana-mana. Bahkan sebuah avatar yang seperti benteng itu tidak akan bisa kabur tanpa tergores sedikit pun.

‘Apa yang dipikirkannya’, setelah itu ia menggeleng-gelengkan kepalanya lagi, dan mulai menurunkan ketinggiannya.

Haruyuki menyadari sesuatu dan menjadi ketakutan.

Bar HP milik Scarlet Rain - tidak berkurang. Tepatnya, sekitar 3% menghilang, tetapi jumlah sedikit itu tidak bisa dibilang terkena damage yang besar.

Dan kemudian, bar Special Attack-nya bercahaya dan terisi penuh 100%.

Tentu saja akan seperti itu. Dengan menghancurkan objek berukuran besar di medan yang ada, dia pasti akan mendapatkan bonus poin yang besar. Itu berarti, tembakan misilnya yang gegabah itu, bukan untuk mencegah Haruyuki menyerangnya dari belakang, ataupun untuk menimbun Haruyuki dalam hancurnya apartemen itu...

Tiba-tiba.

Cahaya merah yang kuat muncul dari retakan yang terdapat di bawah reruntuhan itu. Pada saat yang sama, terdengar suara teriakan.

“- «Heat Blast Saturation»!!”

Nyala api berwarna merah menyala muncul dari dalam reruntuhan apartemen itu dengan suara yang nyaring, dan kemudian diiringi suara ledakan. Haruyuki yang melihat hal itu, berteriak kencang.

“Hiaaaa!!”

Haruyuki menggerakkan sayap kanannya secepat yang ia bisa, dan mencoba untuk menghindarinya dengan terjun sambil berputar. Akan tetapi.

Nyala api itu terlalu besar. Ia tidak bisa menghindari nyala api yang berdiameter setinggi badannya itu sepenuhnya, sehingga gumpalan nyala api yang berbentuk tiang itu menyentuh tangan kiri Silver Crow, dan terdengar suara terbakar di bawah siku tangan kirinya.

HP Barnya berkurang seperlimanya, pada saat yang sama, muncul rasa panas non-virtual yang menyerangnya, tapi Haruyuki hampir tidak menyadari hal itu.

Karena... sinar panas itu menuju bagian timur medan tempur yang ada setelah melewatinya, dan menghantam daerah Shinjuku yang ada jauh disana. Kemudian meledakkan apa saja yang ada di atas ketinggian 300 meter di daerah itu.

“Tidak mungkin...”

Tidak yakin sudah berapa kali kata-kata itu diucapkan pada pertarungan ini, tetapi kata-kata terkejut itu keluar lagi dari mulut Haruyuki.

Haruyuki memindahkan pandangannya ke reruntuhan rumahnya dengan mulut yang terbuka dan tertutup di balik plat besi yang menutupi wajahnya.

Pada saat itu, dari lubang yang ada di reruntuhan, Red King muncul dengan agungnya.

Armor penutup seluruh tubuh yang berwarna merah terang itu tidak mendapatkan satu goresan pun. Ventilasi bagian belakang dan bagian bawahnya menyala merah karena mengeluarkan hawa panas, dan uap berwarna putih keluar dari celah-celah yang ada di meriam kiri.

“...Ooh, dia terbang♪”

Dari bagian armor itu, kedua mata bundar milik Red King melihat ke atas, ke arah Silver Crow, dan kemudian mengatakan kata-kata itu dengan suara yang seperti bernyanyi.

“Aku ingin mencobanya sesekali, serangan pertahan udara milikku. Kelihatannya sangat menyenangkan ketika mereka mengeluarkan semua misil dan meriam dalam film-film SF(Science-Fiction) dan semacamnya.

Clink.

Dengan suara metalik yang jernih, semua tempat penyimpanan misil yang ada di atas pundak Scarlet Rain terbuka, meriam kanannya terangkat, dan keempat machine gun yang ada di bagian depan merubah sudut tembakannya.

Sambil gemetaran, ada adegan dari suatu film anime yang terputar di dalam otaknya. Sebuah robot bersenjata yang berusaha menerobos benteng musuh yang dipenuhi dengan senjata pertahanan udara - akan tetapi, robot itu ditembak jatuh seperti serangga, dan pilotnya meneriakkan nama kekasihnya sebelum ia mati karena meledak.

‘Ah, brarti aku akan meneriakkan nama Kuroyukihime. Tapi nama itu hanyalah nama panggilannya. Meskipun begitu, aku akan sangat malu untuk mengucapkan nama aslinya.’

Pada saat Haruyuki terus berpikir seperti orang yang lari dari kenyataan, meriam utama musuh mulai mengisi energinya dengan suara yang bergemuruh. Dari kotak penyimpanan misil, muncul sekitar 100 misil kecil dengan lensa pencari musuh yang bersinar di ujungnya.

Dibandingkan dengan special attack gauge Scarlet Rain yang penuh kembali karena menghancurkan sebuah kota, special attack gauge Haruyuki sendiri hanya tersisa kurang dari 5%. Mungkin ia hanya punya waktu terbang sekitar belasan detik lagi. Hal ini bukanlah kebiasaannya, tapi ia mungkin hanya bisa bertaruh pada satu serangan sederhana miliknya dalam situasi seperti ini.

“...Aku harus memperingatkanmu, kapal perang yang besar seharusnya akan ditembak jatuh oleh satu robot saja, hal ini sudah ditetapkan sejak dulu!”

Dengan menyangkal seperti orang yang sudah kalah, Haruyuki mengambil posisi untuk terbang cepat di udara.

“Seakan robot yang dipiloti oleh seorang hentai bisa melakukan hal itu, baka[27]!”

Sang Red King meneriaki kata-kata kasar itu, dan kemudian berteriak lagi dengan kencang.

“- «Hailstorm Domination»!!”

Giyudoaaaapapapapaundaridaridari, suara tiga buah serangan itu bergema, meriam utama, misil-misil, dan machine gun, semuanya menembak disaat yang bersamaan.

Ini benar-benar, bentuk sebenarnya dari «serangan pertahanan udara jarak jauh» yang selalu membuat Haruyuki kesusahan. Satu minggu sebelumnya, dan satu minggu sebelumnya lagi, Haruyuki dikejar-kejar oleh serangan yang memiliki sepersepuluh kekuatan serangan ini, dan akhirnya jatuh tertembak.

Lalu kenapa ia sekarang tidak ingin menyerah atau merasakan rasa takut sedikit pun?

Mungkin karena musuhnya terlalu kuat, ia mungkin saja jadi mempunyai sikap tidak peduli. Akan tetapi, Haruyuki setelah sekian lamanya, merasakan badannya terselimuti rasa panas dari darahnya yang mendidih. Perasaan itu adalah perasaan bersemangat dalam «Duel».

“...Zuoriyaa - !!”

Dengan berteriak, Haruyuki terbang ke arah kanan di tengah-tengah udara, untuk menghindari tembakan laser meriam utama yang bersuhu tinggi. Jika ia terkena tembakan itu, ia akan langsung terbakar menjadi abu dalam sekejap. Tembakan itu melewatinya, kali ini tembakan itu membuat lubang di Shinjuku Park Tower[28] dan Gedung NS Shinjuku[29].

Akan tetapi, sepertinya musuhnya sudah mengantisipasi gerakan itu. Misil-misil kecil yang tak terhitung jumlahnya datang dari arah depan dengan pelacaknya yang bercahaya.

Setelah mengambil nafas yang panjang, Haruyuki memulai pergerakan seluruh badannya dengan kecepatan yang sangat-sangat tinggi.

Haruyuki terbang lurus dan memancing sekelompok misil di belakangnya, kemudian melakukan belokan tajam yang bersudut lebih dari 90 derajat. Ketika ia tergoncang karena ledakan misil-misil yang kehilangan sasaran mereka, sekelompok misil lainnya datang mendekatinya, dan ia menghindarinya lagi.

Haruyuki melakukan zig zag di udara bagaikan UFO, dan meninggalkan banyak ledakan seiring Silver Crow terbang.

Anehnya, ia bisa melihat arah misil dan peluru yang ditembakkan dari machine gun itu. Ia tidak dapat memastikan bahwa ini adalah hasil dari latihan itu atau bukan.

Kenapa ia tidak bisa melakukan gerakan seperti ini pada waktu Territory Battle yang diadakan setiap minggu? Kenapa ia selalu saja bisa tertembak oleh sebuah senapan dan kakinya - bukan... sayapnya tidak dapat mengelak dan akhirnya berhenti terbang? Jika hal itu disebabkan oleh tekanan yang ada, maka pertarungan satu lawan satunya dengan orang yang dipanggil «Red King» ini harusnya lebih menakutkan lagi.

‘- Jika aku secepat ini. Aku bisa terbang ke arah ini. Lalu, kenapa disaat-saat penting aku selalu saja tertembak peluru? Aku harus lebih kuat lagi. Menjadi lebih kuat, meningkatkan level-ku lagi, dan kemudian orang itu akan...’

“...!”

Kecepatan terbangnya turun meskipun hanya sedikit ketika ia menggertakkan gigi di balik helmnya itu, dan satu-satunya jejak rute menghindar yang ada pun menghilang.


Accel World v02 061.jpg

Di depannya ada sekelompok misil yang berjumlah sekitar 30 misil. Di belakangnya ada rentetan peluru yang ditembakkan dari machine gun. Dan di bawahnya, meriam utama Scarlet Rain telah selesai mengisi energinya dan sekarang sedang berusaha untuk membidiknya.

“Si...al!”

Haruyuki menendang misil yang datang dari arah depannya. Misil itu terlempar dan kemudian meledak. Setelah itu, ia mengubah sudut terbangnya dan kemudian menukik lurus kebawah. Akan tetapi, di depan matanya, lubang meriam utama kiri milik Scarlet Rain sudah menunggu -.

Pada saat itu, muncul hembusan angin yang kencang di medan pertempuran itu.

Hembusan angin itu adalah efek geologis medan «Weathered». Dari bangunan-bangunan beton yang ada hingga ke tanah, bertiup sebuah badai pasir, penglihatannya tertutupi oleh warna abu-abu untuk sementara. Misil yang ada di sekitarnya kehilangan sasaran dan meledak satu demi satu.

‘...Ini dia saatnya!’

Haruyuki membuka matanya, dan kemudian membidik warna merah terang yang ada di tengah badai pasir, dan kemudian melakukan serangan menukik spiral dengan cepat.

Di tengah-tengah serangannya, tembakan laser meriam utama Scarlet Rain melewatinya, dan hanya membakar udara kosong saja.

“Oooooo!!”

Dengan berteriak, Haruyuki merubah posisinya, ujung kakinya bergerak maju seperti tombak cahaya. Tendangan kiri penghabisan miliknya, yang diarahkan ke bagian diantara 2 kontainer misil Scarlet Rain. Jika serangan ini menyebabkan damage yang fatal, maka mungkin masih ada kesempatan untuknya -.

- Akan tetapi.

“...!?”

Tepat sebelum ujung kakinya mengenai Scarlet Rain, avatar benteng itu seakan terbelah dalam sekejap.

Kedua kontainernya serta kedua meriam utamanya terbelah, dan armor yang menutupinya pun terbuka.

Dari tengahnya, avatar anak perempuan yang elegan muncul, dan melihat ke arahnya.

Dengan kecepatan yang tidak bisa dipercaya, dia berpindah satu langkah, dan menghindari tendangan Silver Crow.

Blam! Silver Crow membuat lubang besar di tanah, ia merasa canggung, dan ada sesuatu yang diarahkan ke helmnya. Setelah melihat ke atas, ia melihat lubang kecil sebuah senjata api. Avatar anak perempuan kecil yang merupakan badan utama Scarlet Rain, memegang hand gun berwarna merah menyala di tangan kanannya, dan menodong Haruyuki.

‘- Saat tendangan itu dengan mudahnya dihindari, aku kalah.’

Bahkan setelah mengetahui hal itu, Haruyuki berbicara seakan tidak tahu kapan harus menyerah.

“...Apa kamu pikir senjata mainan seperti itu dapat menembus armorku?”

Kemudian, sebuah senyum yang cerah muncul di topeng Red King yang memiliki dua mata bagaikan lensa itu.

“Jika aku bilang senjata ini adalah senjataku yang paling kuat, apakah kamu akan percaya, onii-chan?”

Haruyuki mengambil nafas dalam-dalam, dan menghembuskannya keluar, dan dengan kedua tangannya - yang tangan kirinya hampir hilang sepenuhnya - mengangkat tangan.

“...Aku percaya. Kamu menang, Scarlet Rain.”

Kemudian, sang Red King tersenyum sekali lagi, dan kemudian berbicara.

“Jadi, akankah kamu mendengarkan permintaanku?”

“Eh? Permintaan...?”

Itu tidak berarti akan mengkhianati Black Legion kan? Jika iya, maka permintaan itu akan tidak mungkin dinegosiasikan.

Jawaban Scarlet Rain sangat di luar dugaannya ketika ia merasa panik di dalam dirinya. Dengan suara yang tiba-tiba mengancam, anak perempuan itu berbicara dengan sombong.

“- Aku ingin bertemu dengan «Parent»-mu. Di dunia nyata... menggunakan badan asli.”


2[edit]

Keesokan harinya, Kamis, 22 Januari, 12:05pm.

Haruyuki berjalan menuju kafetaria siswa yang berada di lantai satu SMP Umesato dengan matanya yang terlihat lelah karena kurang tidur.

Tadi malam, Haruyuki akhirnya tidur di kamarnya sendiri, dan sepupu keduanya Tomoko - sang Red King yang tadinya menyamar menjadi Tomoko, tidur di sofa yang berada di ruang tamu, meskipun begitu, ia tetap tidak mempunyai keberanian untuk tidur seperti biasanya di dalam situasi itu.

Sebenarnya apa tujuan Red King datang kepadanya? Kenapa dia harus berpura-pura menjadi imouto berkarakter lucu dan manis pada awalnya dan memanggangkan kue kering untuknya, kemudian ingin bertemu dan berbicara dengan Kuroyukihime, yang sebenarnya adalah Black King.

Ia ingin memikirkan hal itu dan hal-hal lainnya dengan serius, tapi otaknya terus-menerus mengingat kejadian yang terjadi di kamar mandinya itu, ‘ahaa, sepertinya aku memang orang mesum, lagipula aku hanya seorang anak laki-laki berumur 13 tahun yang bermasalah, namun aku sudah mempunyai seseorang yang bernama Kuroyukihime.’

Ia memikirkan hal itu hingga siang hari, Haruyuki tidak berusaha untuk membangunkan Red King yang tidur dengan nyenyak, ia langsung memakan sereal untuk sarapannya kemudian meninggalkan rumahnya dengan cepat.

Entah bagaimana, Haruyuki berhasil melewati kelas paginya dengan bantuan alaram Neuro Linker-nya yang tetap menjaganya terbangun, akan tetapi mendekati waktu istirahat siang, sebagian dirinya terjaga karena ia bersemangat untuk bertemu dengan Kuroyukihime lagi hari ini, dan pada saat yang sama bel istirahat berbunyi, Haruyuki berlari kencang keluar dari ruang kelasnya.

Haruyuki memasuki kafetaria yang masih terlihat hampir kosong, kemudian berjalan di antara meja-meja panjang yang berbaris rapi, dan kemudian masuk ke lounge yang berada di sisi lain kafetaria.

Terdapat tempat berbentuk bundar yang dilengkapi dengan meja bundar yang elegan di bagian paling dalam lounge itu. Terdapat sosok manusia berpakaian hitam yang terlihat bersinar bagaikan diselimuti aura, sosok itu tersinari oleh cahaya matahari musim dingin yang masuk melalui dinding kaca yang ada dibelakang orang itu, Haruyuki seakan lupa untuk bernafas pada saat menatap orang itu.

Ia telah melihat pemandangan yang sama ini berkali-kali dalam tiga bulan terakhir. Akan tetapi, perasaan menggelitik yang ada di dalam dadanya tidak pernah mereda. Pemandangan bagaikan lukisan yang juga hadir di hari itu pun merupakan sebuah keajaiban, pikirnya.

Terlihat kecil dan diam, dengan pipinya yang tersandar pada salah satu tangannya, dan membaca sebuah buku besar yang terletak di atas meja - Kuroyukihime akhirnya mengangkat kepalanya tanpa mengeluarkan suara. Rambut hitam panjang miliknya yang mengalir jatuh menuruni pundaknya bersinar terkena sinar matahari yang lembut.

“Ah, selamat pagi, Haruyuki-kun.”

Haruyuki merasa senang pada saat suara yang rendah dan halus itu memanggil namanya lagi hari ini, tapi ia kemudian mengingat kekalahannya yang kikuk dalam pertarungannya yang belum lama ini terjadi dan merasa malu, setelah itu Haruyuki berjalan ke arah meja Kuroyukihime dan kemudian membungkukkan badannya.

“Selamat pagi, senpai. Uh... senpai...”

‘Hari ini senpai cantik seperti hari-hari kemarin.’

Haruyuki memiliki ambisi untuk mengatakan hal itu suatu hari nanti, tapi ia tidak mempunyai kemampuan untuk mengatakan kata-kata itu dengan suara manusianya, pada akhirnya, hal yang ingin dikatakannya berubah menjadi kata-kata yang lain.

“...Seperti biasa, senpai selalu datang pagi. Aku tidak pernah sampai di sini sebelum senpai...”

“Tentu saja. Kelas satu berada di lantai tiga, sementara kelas dua berada di lantai dua.”

Kuroyukihime mengangkat bahunya dengan ekspresi yang terlihat sabar. Haruyuki menarik bangku yang ada di samping Kuroyukihime dan kemudian duduk di atasnya, kemudian menjawab dengan cepat.

“Y... Ya benar sekali, tapi... meskipun begitu, senpai selalu datang lebih awal ke sini setiap hari...”

“Ah itu, aku lebih suka menunggumu daripada kamu yang menungguku. Pada waktu-waktu yang berharga ini, aku dapat menyimpan saat-saat kamu memasuki lounge ini di ingatanku.”

Kuroyukihime tersenyum kembali seperti bunga lotus hitam yang mekar.

Kata-kata dan senyuman itu ditujukan untuk dirinya yang kikuk dan gemuk ini, membuat sebagian dirinya merasa senang, dan sebagiannya lagi merasa kehilangan semangat, kemudian Haruyuki menghembuskan nafas yang ditahannya tadi dengan pelan.

-Sangat tidak bisa dipercaya. Bahwa senpai yang sekarang terlihat baik ini, adalah orang yang sama dengan instruktur spartan sadis di Accelerated World itu.

Haruyuki sendiri, ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan tipe yang pertama, tapi sepertinya, keinginannya itu tidak bisa dikabulkan hari ini. Setelah ia menjelaskan kelanjutan situasi tadi malam pada hari ini, «Kuroyukihime senpai» yang baik pastinya akan berubah menjadi «Lotus berwarna hitam kematian» yang menyeramkan.

Ia ingin menghabiskan satu detik lebih lama lagi untuk melihat mata satu sama lain, pada saat Haruyuki berpikir seperti gadis yang sedang jatuh cinta, Kuroyukihime berkata ‘Oh iya’, dan kemudian berbicara.

“Telepon tadi malam... apa yang terjadi? Ketika aku berpikir kamu terdiam pada saat kita berbicara, kemudian kamu tiba-tiba menutup teleponnya setelah berkata ‘selamat malam’. Kalau tidak salah... kamu menyebutkan nama «Red King»...”

“Ah.. yaa... itu...”

‘Pada satu detik aku diam itu, aku ber-duel melawan Red King.’

Jika ia mengatakan hal itu terang-terangan, Kuroyukihime mungkin tidak akan mempercayainya. Untuk «King» yang memiliki level 9, mereka tidak lagi harus berduel secara normal untuk mendapatkan Burst Point untuk naik level, jadi mereka jarang sekali terlihat di medan perang.

Akhirnya, Haruyuki mulai memberitahukan semua yang terjadi. Semuanya yang berawal dari ‘Okaerinasai, onii-chan’ - hingga dimana ia tidak bisa menghindari kejadian di kamar mandinya yang bermasalah itu.

Beberapa menit kemudian.

Kuroyukihime yang dengan 30% heran dan 70% marah itu mengambil nafas panjang, dan kemudian menahan kepalan tangan kanannya di tengah-tengah udara.

‘Bodoh!’ Blam!

Teriakan marah dan hantaman itu tidak terjadi. Kemudian terlihat beberapa siswa yang memasuki lounge dengan memegang nampan makan siang mereka. Mereka melirik Haruyuki dan Kuroyukihime, meskipun pemandangan itu adalah pemandangan yang sudah biasa mereka lihat, wajah mereka selalu menunjukkan ekspresi yang seakan tidak percaya dengan apa yang terjadi, dan kemudian mereka duduk di meja yang agak jauh dari Haruyuki dan Kuroyukihime.

Tidak seperti Haruyuki, Kuroyukihime sepertinya tidak menyadari wajah murid-murid itu, dia menahan kepalannya sekitar 5cm di atas meja dan mengambil nafas dalam-dalam, kemudian secara perlahan-lahan menurunkan tangannya.

“Kenapa kamu tidak... menyadarinya ketika kamu bertemu anak itu untuk pertama kalinya, aku ingin berkata seperti itu... tapi setelah mendengar social engineering-nya yang sempurna itu, dan juga, kedatangan «King» itu sendiri benar-benar di luar perkiraan...”

“Y, ya, bukankah itu benar-benar di luar perkiraan?”

Haruyuki mengusap-usap dadanya dan mengangguk setelah berhasil menghindari ledakan kemarahan Kuroyukihime.

Dengan wajah yang menunjukkan senyuman pahit, Kuroyukihime menggeleng-gelengkan kepalanya dan berbicara dengan suara rendah.

“Ya... tetap saja kamu mempunyai keberhasilan yang tak terduga dari kekalahanmu. Bertarung langsung dengan seorang «King», itu adalah pengalaman penting yang tidak bisa dibeli dengan Burst Point sebanyak apa pun. Bagaimana kekuatan «Red King» generasi kedua itu?”

“Sangat tidak bisa dipercaya. Dia menghancurkan setengah kota hanya dengan satu serangan... rumahku benar-benar dihancurkan olehnya.”

Memikirkan kekuatan yang sangat hebat itu kembali membuat Haruyuki gemetaran. Melihat hal itu, Kuroyukihime tertawa.

“Itu adalah kekuatan dari «kemampuan yang terspesialisasi dalam satu hal». Aku pernah mendengar bahwa «Scarlet Rain» menggunakan seluruh bonus level up-nya untuk memperkuat senjata jarak jauhnya. Oh iya... pada saat kamu bertarung dengannya, apakah Red King itu pernah bergerak?”

“Huh?”

Haruyuki mengedipkan matanya karena ia tidak bisa mengerti pertanyaan itu.

Akhirnya, ia mengerti apa yang ingin diketahui Kuroyukihime.

Oh iya - setelah dipikir-pikir, ketika sang Red King - Scarlet Rain berubah menjadi duel avatar miliknya di depannya, dia ditutupi oleh armament yang berbentuk benteng. Dia juga menghancurkan rumah apartemen Haruyuki, dan akhirnya menembakkan semua senjata pertahanan udara miliknya, tapi dia sama sekali tidak bergerak sekalipun.

Ketika ia menggeleng-gelengkan kepalanya, ia tiba-tiba berhenti.

Tidak, sebetulnya itu tidak benar. Pada saat-saat terakhir duel itu, sang Red King bergerak satu langkah saja untuk menghindari serangan tendangan menukik berkecepatan tinggi milik Haruyuki -.

“Ah... dia bergerak. Tapi hanya sekitar 50cm.”

Mendegar hal itu, Kuroyukihime tersenyum sekali lagi, dan menepukkan kedua tangannya.

“Oh, hebat! Salah satu dari julukan Scarlet Rain adalah «Immobile Fortress», julukan itu diberikan padanya bukan karena dia tidak bisa bergerak, melainkan karena dia tidak perlu bergerak. Menurut rumor-rumor yang ada, pada saat pertarungan besar untuk memperebutkan tahta Red King generasi ke-2 , dia tidak bergerak satu langkah sekalipun dan mengalahkan sekitar 30 orang.”

“Wow...”

Haruyuki mengeluarkan kata itu tanpa disadarinya. Bertarung melawan orang itu secara langsung tanpa mengetahui apa-apa benar-benar menakutkan.

“Kalau... kalau aku pernah mendengar hal itu sebelumnya, aku pasti akan langsung menyerah pada saat duel itu dimulai. Atau kalau saja aku tau dia adalah salah satu dari «King», aku akan langsung menolak ajakan duelnya. Aku pikir Red King akan mempunyai nama «Red» di dalam namanya karena dia dipanggil salah satu dari «Pure color six kings».”

Mendengar hal itu, Kuroyukihime berbicara sambil tersenyum.

“Itulah mengapa aku bilang melalui telepon bahwa kamu masih harus lebih banyak belajar lagi. Di dalam Accelerated World , orang yang bertahta-kan Red, hanyalah satu orang saja, yaitu «Red Rider»...”

Kuroyukihime berbicara sampai bagian itu.

Dan kemudian tiba-tiba berhenti.

Ketika Haruyuki melihat wajahnya, senyuman Kuroyukihime perlahan-lahan menghilang. Kulit putihnya seakan kehilangan darahnya, dan terlihat pucat seperti es.

“Se, senpai...?”

Kuroyukihime membalas dengan kata-kata ‘tidak, tidak apa-apa’ dengan nada yang dangkal setelah Haruyuki bertanya kepadanya dengan mata yang terbuka lebar.

Dengan ekspresi yang benar-benar hampa, Kuroyukihime perlahan-lahan menundukkan wajahnya. Ketika Haruyuki melihat tangan kanan Kuroyukihime yang ada di atas meja sedikit bergetar, Haruyuki akhirnya - sudah terlambat, menyadari alasan di balik reaksi Kuroyukihime tersebut.

Red King yang sebelumnya. «Red Rider».

Waktu itu adalah pertama kalinya ia mendengar nama itu dari Kuroyukihime. Akan tetapi, ia tahu alasan Burst Linker yang memiliki nama itu meninggalkan Accelerated World.

Dua tahun yang lalu, Kuroyukihime - sang Black King - Black Lotus, memenggal kepala Red Rider dengan kedua tangannya sendiri.

Akan tetapi, hal itu tidak terjadi di dalam duel biasa, hal itu terjadi pada saat mereka bertemu di konferensi 7 King. Kuroyukihime menyerangnya diam-diam pada saat Red Rider sedang berbicara.

Untuk duel yang dilakukan oleh Burst Linker ber-level 9, sebuah aturan yang sangat kejam ditetapkan, aturan ini membuat mereka kehilangan semua Burst Point mereka hanya dalam satu kekalahan saja. Tanpa harus dikatakan lagi, Burst Linker yang kehilangan semua Burst Point-nya sama saja dengan kehilangan Brain Burst itu sendiri untuk selamanya.

Setelah melihat tangan Kuroyukihime yang mengepal dengan eratnya di atas meja, Haruyuki bertanya setengah sadar.

“Senpai... mungkinkah, Red King yang sebelumnya, bagimu...”

‘- Lebih dari sekedar teman, apakah dia memiliki semacam tempat khusus di dalam hatimu?’

Pertanyaan itu, lebih ditujukan untuk meredam rasa cemburunya daripada merasa khawatir dengan orang yang ada di depan matanya. Setelah menyadari hal itu, Haruyuki tiba-tiba menghentikan apa yang ingin ia tanyakan. Setelahnya, Haruyuki menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan perasaannya itu.

“Maaf, aku sama sekali tidak peka. Telepon tadi malam... dan pertanyaan yang tadi juga. Aku minta maaf, sungguh...”

“...Tidak apa-apa, jangan khawatir tentang hal itu.”

Balasan itu kehilangan cahayanya dan kemudian memudar.

“Itu adalah jalan yang aku pilih. Mempunyai reaksi seperti ini berarti aku masih belum dewasa. Fufu... aku pikir aku telah memutuskan hal ini sejak lama... bahwa semua Burst Linker lain adalah musuhku, aku menetapkan mereka seperti «enemy»... inilah yang aku dapat karena lengah, sangat menggelikan.”

Dengan tawa ‘Kuku’ yang bersuara rendah, Kuroyukihime berusaha untuk meletakkan tanganny di atas lututnya lagi.

Tangannya itu, dipegangi oleh kedua tangan Haruyuki yang dijulurkannya tanpa sadar. Dalam satu tarikan nafas, Kuroyukihime berusaha menarik tangannya dengan kencang, namun Haruyuki bersikeras menahannya.

Meskipun Kuroyukihime bermandikan sinar matahari yang masuk dari jendela, dia sangat dingin seperti patung. Haruyuki hampir saja dapat mendengar tendon Kuroyukihime yang tertarik hingga batasnya.

Ketika ia berusaha untuk menyalurkan panas tubuhnya ke tangan Kuroyukihime yang dingin ini sebanyak yang ia bisa, Haruyuki membuka mulutnya.

“...Aku... Aku...”

Bayangan akan apa yang ingin ia katakan sudah tergambar di dalam kepalanya, tetapi ia tidak memiliki kemampuan untuk mengubahnya menjadi ucapan. Haruyuki menggerakkan mulutnya dengan sama sekali tidak sadar akan tatapan murid-murid lain yang mulai memasuki lounge.

“Aku pasti tidak akan bertarung melawan senpai. Aku tidak akan pernah menjadi «enemy» senpai. Senpai adalah «parent»-ku, dan aku adalah «child» milik senpai. Di atas permusuhan yang ada itu, kita adalah keluarga, bukan?”

Muncul keheningan yang berlangsung sementara.

Pada akhirnya, Kuroyukihime mengangkat wajahnya untuk melihat Haruyuki, dan kemudian mengangguk dengan pelan.

Bibirnya membentuk senyuman kecil, akan tetapi, Haruyuki melihat senyuman itu tercampur dengan perasaan sedih.

“...Ayo kita pindah.”

Kuroyukihime berkata demikian, dan kemudian menarik tangan kanannya.

Setelah itu, dia berdiri dengan mulus, dan kemudian berjalan sambil memegang buku hardcover miliknya, Haruyuki pun mengejarnya dan bertanya.

“Ke, kemana...?”

‘Ke tempat di mana kita bisa berdua saja.’

Bukan itu, Kuroyukihime merespon kritis.

“Kita tidak bisa menentukan cara untuk mengatasi «Scarlet Rain» sendiri saja. Hal seperti ini, harus dibicarakan dengan seluruh anggota Legion. Untuk makan siang, ayo kita beli sandwich saja.”

“Ah... Te, tentu saja itu benar.”

Meskipun merasa sedikit kecewa, ia lega karena sikap Kuroyukihime sudah kembali seperti yang biasanya, jadi ia mengangguk.


Black Legion, Legion ini dulunya dikenal dengan nama «Nega Nebulas».

Nama itu merupakan penamaan berskala besar yang berarti gugusan bintang hitam, tapi mereka adalah Legion ultra kecil dengan tiga anggota saja, anggota terakhir yang ada membalas email yang dikirimkan Haruyuki dengan kata-kata ‘Sedang berada di atap’.

Haruyuki menundukkan kepalanya pada saat membuka pintu besi yang ada untuk melindungi dirinya dari angin dingin yang berhembus, kemudian ia melihat ke sekitar, dan menemukan seseorang yang duduk di sebuah bangku yang jauh.

Ketika ia mendekatinya dengan cepat, apa yang ia lihat berbeda dengan pemandangan akan Kuroyukihime yang sebelumnya, tetapi pemandangan itu cukup membuatnya mempertahankan pandangannya.

Ramping tapi berotot dan tinggi. Wajahnya yang berada di bawah poni panjangnya yang melambai tertiup angin yang lembut terlihat ramah dan tajam seperti pedang jepang. Berada sedikit di depannya, jari-jari tangan kanannya bergerak di tengah udara, mungkin ia sedang menggunakan holo keyboard yang ada, postur tubuhnya seperti seorang samurai yang duduk dalam posisi berlutut.

Ketika anak laki-laki yang berumur sama itu menyadari langkah kaki Haruyuki dan Kuroyukihime, dan mengangkat kepalanya, Haruyuki mengangkat tangan kanannya untuk menyapanya.

“Yo, maaf karena mengganggu waktu belajarmu. Tapi, kamu tidak harus belajar di tempat yang dingin seperti ini kan, Taku?”

Mendengar hal itu, teman masa kecil Haruyuki yang juga teman seperjuangannya, Mayuzumi Takumu - yang biasa dipanggil Takumu, menyentuh kacamata framelessnya dan tersenyum.

“Bukankah sinar matahari hari ini terasa nyaman? Haru, seharusnya kamu berjemur di bawah sinar matahari sesekali.”

Kemudian dia berdiri dengan semangat, dan kemudian membungkukkan badannya kepada Kuroyukihime yang berada di belakang Haruyuki.

“Selamat pagi, master.”

“Un, selamat pagi, Takumu-kun.”

Kuroyukihime memasang senyuman pasrah sambil menganggukkan kepalanya.

“Aku telah mengatakannya berkali-kali, meskipun benar aku adalah seorang Legion Master, kamu tidak harus untuk memanggilku seperti itu setiap saat.”

“Maaf. Tapi ini adalah cara yang terbaik untukku.”

Dengan balasan seperti itu, Takumu berpindah selangkah, dan menunjuk kursi yang dia duduki dengan tangan kirinya. Dengan tersenyum pasrah sekali lagi, Kuroyukihime duduk, dan menyilangkan kaki kecilnya yang memakai stocking hitam. Kemudian Kuroyukihime menaikkan salah satu alisnya dan bertanya kepada Takumu.

“Maafkan kami, tapi Haruyuki-kun dan aku akan makan siang disini, bagaimana dengan makan siangmu?

“Ya tak apa, Aku sudah makan tadi.”

Setelah melihat ke sekitar, Haruyuki melihat sebuah kotak makan siang yang terbungkus rapi di atas bangku. Haruyuki mengingat warna-warna yang bersilangan itu, dan kemudian menyindir Takumu.

“Bekal itu, pasti dibuat Chiyuri kan? Pasti kalian makan berdua!”

Mendengar hal itu, Takumu memasang senyum pasrah dan menjawab.

“Kami tidak mempunyai hubungan seperti Haru dan master, yang mana kami bisa memiliki waktu untuk bermesra-mesraan di cafetaria.”

“I-itu bukan cinta!”

“Itu bukan cinta!”

Haruyuki dan Kuroyukihime menyangkal dengan suara yang berbeda, dan kemudian Takumu tertawa sambil mendorong kacamatanya ke atas menggunakan jarinya.

“Kalian berdua selalu melihat mata satu sama lain di cafetaria setiap hari sambil mengeluarkan aura berwarna pink. Aku bahkan sudah mendengar rumor itu di kelasku. Ya, tidak usah dipikirkan... Aku sudah tidak mau terburu-buru lagi. Sedikit demi sedikit, aku akan membayar hutangku.

“...Aku mengerti.”

Haruyuki membuat wajah serius dan kemudian menganggukkan kepalanya.

Hal itu terjadi 2 minggu yang lalu, pada saat mulainya periode ke-tiga sekolah, Takumu pindah ke SMP Umesato dari sekolah tempat dia menuntut ilmu selama tujuh tahun di Shinjuku.

Sekolahnya yang dulu sudah termasuk SD hingga universitas. Ketika Haruyuki mengingat seberapa keras Takumu yang masih muda belajar untuk masuk ke sekolah itu, ia mencoba untuk menghentikan kepindahan Takumu sekali dengan alasan apa yang kamu capai akan menjadi sia-sia. Akan tetapi, keputusan Takumu sudah bulat.

Memang Shinjuku merupakan territory dari «Blue Legion», namun hal itu bukanlah alasan sebenarnya. Bagi Takumu, kejahatannya - melakukan hacking pada Neuro Linker teman kecil yang juga pacarnya, Chiyuri, dan melanggar batasan yang ada di Accelerated World untuk memburu Kuroyukihime, kejahatannya sudah terlalu banyak baginya. Untuk menebus dosanya, Takumu memutuskan untuk menggunakan semua waktu yang dia miliki untuk melanjutkan perjuangan Kuroyukihime.

Pada dasarnya, itu berarti dia akan berada di samping Chiyuri. Dan kemudian, mempertahankan territory milik «Nega Nebulas», yang berada di distrik Suginami sampai titik darah penghabisan.”

Jika dilihat dari sisi lain, Haruyuki berpikir bahwa kacamata yang digunakan Takumu mulai dari musim dingin ini, adalah bagian dari keputusan itu.

Di tahun 2047, menggunakan kacamata untuk memperbaiki penglihatan telah kehilangan tujuan aslinya dan pada akhirnya menjadi bagian dari fashion semata. Hal ini disebabkan Neuro Linker yang digunakan oleh orang-orang, berfungsi sebagai supplemen penglihatan yang kuat.

Akan tetapi, kacamata biru Takumu bukanlah barang fashion. Kacamata itu menggunakan lensa dengan ukuran yang benar. Tentu saja, Takumu menjadi tidak bisa melihat dengan jelas media pembelajaran dan panel-panel yang ada di setiap terminal yang berada jauh darinya, setelah berhenti menggunakan fungsi Neuro Linker sebagai pembetul penglihatan.

Bahkan, meskipun menggunakan Neuro Linker, Neuro Linker tidak dapat membetulkan reseptor cahaya yang berada di dalam bola mata. Dengan cara lainnya, gambar kabur yang ada di sekitar dipadukan dengan gambar dari kamera internal Neuro Linker dan dibetulkan secara digital pada saat itu juga. Oleh karena itu, lebih dari setengah penglihatan orang-orang yang menggunakan Neuro Linker sebagai pengganti kacamata adalah gambar virtual yang diciptakan oleh processor Neuro Linker.

Takumu menolak fungsi itu, dan memutuskan untuk melihat dunia ini menggunakan kedua mata aslinya. Melihat Chiyuri yang asli, Haruyuki, dan dirinya yang asli.

Perasaan Takumu pada akhirnya akan tersampaikan pada Chiyuri, yang selalu bertingkah aneh. Dan juga perasaannya yang melimpah itu akan mencapai diri Haruyuki.

Kata-kata itu adalah kata-kata yang ingin ia sampaikan, tetapi sangat sulit untuk dilakukannya. Tidak menepati apa yang ia katakan, terkadang Takumu terlihat larut dalam pemikirannya sendiri.

Benar sekali, Takumu memiliki mata yang sama seperti Kuroyukihime tadi pada saat membicarakan Red King yang sebelumnya.

Haruyuki melempar hasil renungan sejenaknya itu jauh-jauh dan duduk di samping Kuroyukihime, kemudian membuka kantong makan siang yang ia pegang.

Ketika ia makan sandwich dengan potongan daging miliknya, ia menjelaskan situasinya sekali lagi kepada Takumu yang bersender di pagar yang ada di depan mereka.

Setelah Takumu mendegarkan semuanya dengan penuh konsentrasi, dia bergumam ‘hmm’ sejenak.

“...Bagaimana menurutmu, Taku?”

“Hmm, aku tidak mempunyai cukup data untuk mengetahui apa yang ingin Red King katakan kepada master. Tapi, aku mungkin dapat mengetahui apa yang akan terjadi jika dia berhasil membodohimu selama tiga hari.”

“Oh!”

“Oh.”

Sambil menghadapi Haruyuki dan Kuroyukihime yang merespon pada waktu yang sama, lensa kacamatanya mengkilap sekejap, dan Takumu tetap melanjutkan.

“Dengan melihat kepribadian Haru, ia pasti merasa nyaman dan senang dengan «Imouto» yang tinggal bersamanya selama tiga hari. Kemudian, jika «Imouto» berkata ‘Sebenarnya, aku adalah seorang Burst Linker. Tapi karena aku hanyalah anak kecil, kebanyakan dari poin yang aku kumpulkan dengan susah payah diambil paksa oleh senpai-senpai di Legionku. Aku mohon onii-chan, pindahlah ke Legionku dan lindungi aku!’...”

“Hei hei, itu sama sekali tidak masuk akal.”

Kuroyukihime beseru dengan nada yang menunjukkan kekaguman.

“Tidak akan ada seorang pun yang akan jatuh dengan mudahnya dalam perangkap yang sangat mudah dilihat itu. Di sisi lain, kamu dapat melihat bahwa kamu akan kehilangan semua pointmu. Bahkan Haruyuki-kun, tidak akan jatuh dalam perangkap seperti itu...”

Kemudian Kuroyukihime melirik Haruyuki.

“Jatuh... dalam perangkap...”

Dan dia tidak bisa berkata-kata. Karena dia menyadari mata Haruyuki yang sudah basah akan simpati.

“..Ap, apa kau itu orang bodoh!”

“T, tapi... ditindas itu, sangat menyedihkan...”

Pada saat itu, Kuroyukihime menjulurkan tangan kirinya, kemudian mencubit pipi Haruyuki dan kemudian menarik pipinya itu.

“Ap, apua yang kamau lakuakan?”

“Hei, biarkan aku memberitahumu hal ini sekarang.”

Kuroyukihime menatap Haruyuki dengan mata yang bercahaya dan bergumam.

“Berganti Legion untuk sementara, kemudian membantu «Imouto»-mu itu dan kemudian kembali, hal keren itu mustahil untuk dilakukan.

“Heh? Apua yang kamau maksud?

Legion Master dari Nega Nebulas itu menjawabnya dengan suara yang mengerikan sambil melepaskan pipinya.

“Kamu belum lupa kan? Mengenai bagaimana «parent»-nya Takumu dan anggota-anggota Blue Legion yang menyebarkan program backdoor itu berakhir?”

“Err, ya... aku pikir mereka semua kehilangan point mereka... oh iya, Brain Burst mereka akan langsung ter-uninstall’ dengan paksa sebagai akibatnya, aku pernah mendengarnya...”

Takumu menambahkan Haruyuki yang memiringkan kepalanya.

“«Kehilangan semua»-nya itu, hal itu tidak terjadi dari melawan mereka dalam duel hingga semua Burst Point mereka diambil. Sebenarnya hal itu mustahil untuk dicapai. Setelah duel pertama, ketika akselerasi yang ada mulai hilang, kamu dapat kabur hanya dengan memutuskan hubungan dengan jaringan global atau dengan melepas Neuro Linker-mu. Setelah itu, situasinya akan sama seperti master, di mana kamu akan dikejar-kejar dengan sejumlah hadiah atas kepalamu.”

“A, ahaa... aku mengerti.”

“Akan tetapi, tanpa harus melewati proses yang rumit, seorang Legion Master mempunyai cara mudah untuk «menghukum» bawahannya.”

“A... apa!? Aku tidak pernah mendengar hal seperti itu!!”

Haruyuki memutar kepalanya untuk melihat ke arah Kuroyukihime yang ada di sampingnya setelah mendengar hal itu untuk pertama kalinya.

Senpai yang berwajah tenang itu membuat gerakan seperti mengatakan ‘Oh, cara itu?’ dan kemudian membuka tangan kanannya.

“Cara itu ditulis dengan jelas dalam formulir pendaftaran ketika kamu diundang untuk bergabung dengan sebuah Legion, ini benar-benar kesalahanmu karena kamu tidak membacanya dengan baik. Bagaimana pun juga, aku tidak akan mengeksekusimu. Tentu saja, ada pengecualian jika kamu tidak setia dengan ku dan mendekati perempuan lain.”

Senyum.

Punggung Haruyuki berdiri lurus karena ditatapi dengan wajah yang mempunyai senyuman penuh kasih sayang itu.

“Aku, aku tidak akan mendekati perempuan lain., tidak mungkin aku bisa melakukannya. T, tapi, aku harus mengetahui cara itu untuk menambah pengetahuanku. Eksekusi... pada dasarnya, apa maksud dari kata itu...?”

“Hmm, sebentar... ya, sebenarnya cara itu bisa disebut sebagai salah satu tipe dari Special Attack. Ketika permohonan untuk membuat suatu Legion diajukan kepada sistem, duel avatar yang terdaftar sebagai Legion Master akan mendapatkan sebuah command baru. Command itu disebut «Judgement Blow».”

“Judgement...”

Kuroyukihime memalingkan pandangannya dari arah Haruyuki yang membisikkan kata itu, dia menjadi lebih serius dan melanjutkan kata-katanya.

Burst Linker yang bergabung dengan sebuah Legion, yang juga bisa disebut sebagai sebuah tim, akan mendapatkan rasa aman yang berlimpah. Pertarungan tim akan menjadi lebih aman dan persentasi kemenangan mereka akan menjadi lebih stabil. Harga yang harus dibayar untuk mendapatkan hal-hal seperti itu adalah mengakui adanya «Judgement Blow». Bergabung dengan sebuah Legion berarti menyerahkan nyawamu dalam tangan sang Legion Master. Anggota Legion yang terkena serangan itu akan langsung habis Burst Point-nya, dan akan kehilangan Brain Burst untuk selamanya. Jangka waktu efektif serangan tersebut adalah ketika mereka masih berada di dalam Legion, dan dalam satu bulan setelah mereka meninggalkan Legion itu.”

“S, satu bulan... selama itu kah?”

“Un. Benar. Jadi jika kamu jatuh dalam kegiatan social engineering-nya Red King dan kemudian meninggalkan Nega Nebulas meskipun hanya sebentar untuk bergabung dengan Red Legion, maka dalam seketika nyawamu... mati atau hidupnya Silver Crow akan berada dalam tangan mereka.”

“Uuhee.”

Hanya itu yang dapat ia katakan.

Sejujurnya, jika ia tidak melihat foto-foto yang ada di server rumah milik kakek-neneknya, ia tidak dapat memungkiri adanya kemungkinan ia percaya bahwa Red King yang ia temui adalah sepupu jauhnya, Tomoko-chan. Jika mereka menghabiskan 2 malam saja berdua, dan ia menghadapi situasi “Sebenarnya, aku adalah...” yang merupakan tebakan Takumu, ia mungkin saja akan mengikuti perasaannya, dan kemudian bergabung dengan Red Legion. Ia bahkan tidak akan bertanya apa-apa lagi.

‘- Akan tetapi, tetap saja.”

“...Tapi, mengapa?”

Haruyuki berbisik dan kemudian bergantian melihat ke arah Kuroyukihime dan Takumu.

“Mengapa, sang Red King mau melakukan hal yang sangat repot ini...?”

“Umu. Bagaimanapun juga, itu adalah pertanyaan yang kita ingin ketahui jawabannya.”

Gumam Kuroyukihime.

“Nn... Dia mau berusaha sejauh ini untuk mengajak Haruyuki bergabung dengan Red Legion dan menggunakan «Judgement Blow» padanya, tentu saja hal itu tidak akan memberikan kesetiaan Haruyuki padanya. Untuk seorang anggota yang tidak ingin berada dalam Legion-nya, situasi yang ada akan sangat membahayakan. Itu berarti...”

“Itu berarti, meskipun hanya satu kali saja, dia ingin Haru melakukan «sesuatu», kan?”

Takumu mendorong bagian tengah kacamatanya dengan jari tengahnya sambil melanjutkan pembicaraan yang Kuroyukihime hentikan.

“Jika hanya sekali ini saja, Haru mungkin akan mendengarkan ancaman darinya... itulah yang aku pikirkan. Jika memang seperti itu, maka apa yang dia akan katakan kepada master di pertemuan nanti akan sama. Mungkinkah dia akan merubah strategi dan berusaha untuk melakukan pertukaran karena aktingnya sebagai imouto palsu sudah terbongkar?”

“Fuumu.”

Setelah bergumam lagi dengan suara rendah, Kuroyukihime melihat ke arah Takumu dan berkata.

“Bagaimana mengatakannya ya... sepertinya kamu sedang dalam kondisi yang baik.”

“Ap, apa? Apa maksudmu, master?”

“Seperti tipe karakter yang memakai kacamata. Bagaimana kalau mulai dari sekarang kita memanggil Takumu dengan nama ‘Professor’?”

Clink clink, Takumu merosot dari pagar di mana dia menyenderkan punggungnya. dan kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya ke kiri dan kanan.

“T, tidak usah... terimakasih atas penawarannya, tapi aku harus menolak hal tersebut.”

Haruyuki berusaha mati-matian untuk menahan tawanya dan kemudian berbicara.

“Aku... aku juga, aku juga berpikir bahwa kesimpulan yang diambil Taku itu benar. Pada saat pertarungan kemarin, Red King bisa saja mengalahkanku dengan mudahnya, tapi dia tidak melakukannya. Sebagai gantinya, dia meminta untuk bertemu senpai. Itu berarti, mungkin dia memilih untuk bernegosiasi, dan menunjukkan tujuannya yang datang bukan sebagai musuh...”

“Sudah terlambat kalau kamu mau berkata hal-hal yang baik!”

Kuroyukihime mendengus dan mengubah silangan kakinya. Lalu dia meremukkan kantong kertas sandwich-nya yang kosong dengan tangannya, dan melemparnya ke tempat sampah yang sedikit jauh darinya.

“Bagaimanapun juga tidak masalah, aku akan mendengarkan apa yang ingin dia katakan. Paling tidak, jika seorang King menunjukkan dirinya sendiri dengan melakukan «Reality Intrusion», itu berarti dia memiliki keberanian yang besar untuk seorang anak kecil. Haruyuki-kun, telepon Red King. Pertemuannya akan berlangsung pada jam 4 sore ini, dan tempatnya...”

Kuroyukihime menghentikan bicaranya sejenak, dan kemudian berdiri.

Dia berbalik, tersenyum lebar dan -.

“Ruang tamu rumahmu.”

‘TidaaakinimasihterlalucepatakumasihbelummempersiapkanmentaldankamimasihanakSMPyangpolosdanbaik.’

Merespon penolakan Haruyuki yang kebingungan, kata-kata ‘Jadi Red King boleh datang ke rumah mu dan sedangkan aku tidak?’ dari Kuroyukihime menghentikannya.

Karena Takumu sudah mengajak Chiyu untuk pulang bersama-sama, dan kemudian nantinya pergi ke rumah Haruyuki, hal itu menyebabkan Kuroyukihime dan Haruyuki pulang berdua saja.

Dia pasti akan mengerjakan tugas OSISnya di rumah, dia tersenyum dan menyapa murid-murid yang dia temui di jalan ketika dia salah satu tangannya sedang sibuk menggunakan holo keyboard. Haruyuki yang berjalan di sampingnya pun meliriknya, dan berpikir dengan keras.

‘Jika diingat-ingat, ruang tamu, dapur dan toilet sudah dibersihkan dengan baik. Aku juga sudah membeli teh dan snack. Tapi yang menjadi masalah adalah kamarku. Terutama koleksi awal era game-game tipe Z yang banyak mengandung darah milikku. Jika benda itu dilihat olehnya, maka aku tidak akan bisa menghadapi dia lagi setelah hari ini.”

‘Kamarku harus kulindungi sampai mati. Akan ku lindungi apapun yang terjadi. Bahkan aku sama sekali tidak akan membuka kunci elektriknya.’

Dengan keputusan yang sudah bulat itu, Haruyuki menatapi apartemennya yang sudah mulai terlihat dari Jalur Chuo yang tinggi[30].

Haruyuki pun memasuki lift dengan Kuroyukihime yang diam seperti biasanya, menekan tombol, dan kemudian keluar dari lift di lantai 23.

Setelah berjalan sekitar 10 meter di lorong itu, pintu rumahnya terlihat.

“Ah... rumah ini hanya rumah biasa saja. Bahkan hewan pun tidak diperbolehkan.”

“A, aku mengerti.Tidak, tidak masalah. Aku pun tidak menyukai hewan yang menanggalkan bulunya.”

Kuroyukihime berhenti di samping Haruyuki dan kemudian berbatuk.

‘Tolong, jangan biarkan sesuatu yang buruk terjadi!’, dengan doa itu, Haruyuki menyentuh dialog untuk membuka pintu yang ada di penglihatannya. Clank, kunci pintu itu pun terbuka.

Pada saat ia membuka pintu, ia mendengar.

‘Zubararararara’, seperti suara machine gun yang terus ditembakkan dan, ‘Gyaa - Help Me -’, teriakan dalam bahasa inggris dan, teriakan ‘Uorya -, Mati -, Matilah Kau -’ seorang anak perempuan.

“Ugyaa - !!”

Haruyuki pun juga berteriak pada saat ia melepaskan sepatunya, dan ia berjalan terantuk-antuk ke arah ruang tamu.

Yang ia lihat di sana adalah hardware game era sebelumnya yang terhubung dengan panel monitor di dinding, bungkus-bungkus koleksi game tipe Z milik Haruyuki yang berceceran di lantai, dan seseorang yang berbentuk «Red King» sedang duduk di atas sofa dengan kakinya yang dilipat sambil memegang kontroler wireless.

“Ba... bagaimana... ruanganku... kunci...”

Melihat Haruyuki yang bergumam setelah melangkah ke dalam ruang tamu, sang Red King menatapnya dan berbicara.

“Ah, okaerinasai. Kamu mempunyai hobi yang bagus, onii-chan. Aku menyukai barang-barang yang seperti ini!”

Dari arah samping Haruyuki yang berdiri tegak dan membeku karena berpikir, sebuah suara kecil yang mencengangkan terdengar menggema.

“...Ya, aku pun tidak membencinya juga. Game-game barat pada era itu benar-benar filosofis, benar.”

Sekitar saat itu, terlihat seorang laki-laki tua yang sepertinya adalah boss mafia terlempar sambil memuntahkan darah di monitor yang besar.

“Yes! Stage 5 selesai!”

Haruyuki sekali lagi bergumam tanpa tenaga ketika ia melihat anak perempuan SD yang sedang memasang pose kemenangan.

“Bagaimana kamu bisa... kuncinya...”

Kemudian, sang Red King yang sedang berpose menghadap game itu berbalik.

Dia melihat Haruyuki dulu, lalu melihat Kuroyukihime yang ada di sampingnya, dan kemudian mengeluarkan senyum malaikatnya sambil menggoyangkan kunciran rambutnya.

“Sudah aku bilang kalau aku mendapatkan kunci instan dari ibu onii-chan kan. Dengan sedikit otak-atik, sangat mudah membuatnya menjadi sebuah master key. Tapi, jangan khawatir, onii-chan. Aku tidak menyentuh software-software bertipe Z yang memiliki arti lain di belakang buku-buku referensi itu.”

‘Aku sudah tamat...’

Tas sekolahnya terjatuh dari tangan kanannya yang sudah tidak memiliki kekuatan lagi.

Sang Red King berpaling dari Haruyuki yang seperti itu, dan melihat lurus ke arah Kuroyukihime. Semua ekspresi innocence yang ada di wajahnya menghilang.

Dia meletakkan kontroler di samping badannya, mengangkat kedua kakinya, dan kemudian loncat dari sofa dengan mengesankan.

Baju yang dia pakai, bukan lagi blus berwarna putih bersih dan rok biru laut yang dia pakai kemarin. Dia mengenakan T-shirt berwarna merah menyala di bawah rompi hitam yang ber-risleting, celana jeans yang dipotong sehingga menunjukkan kakinya yang ramping, dan kaos kaki belang merah hitam yang dipakai hingga bawah lututnya.

Dan kemudian, di lehernya terdapat aksesoris merah rubi yang terlihat setengah transparan, benda itu, Neuro Linker, bersinar dengan terangnya.

Anak perempuan yang berpakaian bagaikan api itu memiliki senyum yang tajam bagaikan pedang, dia berjalan beberapa langkah ke depan, ke depan Kuroyukihime yang ada di samping Haruyuki.

Sebagai balasan, anak perempuan SMP yang berpakaian serba hitam dan seakan tanpa warna itu, bagaikan dinginnya kegelapan, membuat tatapan merendahkan sambil tersenyum.

‘Crackle crackle’.

Hampir saja aliran listrik berwarna biru putih di antara mereka berdua dapat dilihat, Haruyuki pun melupakan bencana yang terjadi di ruang tamunya untuk sementara dan mundur perlahan-lahan.

‘- Tidak mungkin, mereka tidak akan langsung melakukan «duel» kan?’

Ketika ia melihat dengan kekhawatirannya yang serius itu, sang Red King meletakkan kedua tangannya di pinggangnya, dan berbicara dengan rahangnya yang diangkat tinggi. Suaranya tidak memiliki sisa-sisa dari suara imoutonya sebelum ini.

“Hum, jadi kaulah si «Black King» itu. Aku bisa melihatnya, kau ini benar-benar hitam, jika sekarang ini malam hari maka aku tidak akan bisa melihatmu meskipun kau ada di depanku.”

Kuroyukihime langsung menyilangkan tangannya dan membalas.

“Setelah dipikir-pikir, kamu juga benar-benar merah, «Red King». Akan sangat menarik kalau kita mencoba melemparmu ke persimpangan jalan dan melihat apakah mobil-mobil akan berhenti.

Aliran listrik yang ada itu meningkat voltasenya, Haruyuki diam tercengang dan mundur selangkah lagi.

Mereka berdua adalah «King» berlevel 9. Jika mereka melakukan duel, dan mengikuti peraturan spesial yang ada, orang yang kalah akan kehilangan Brain Burst miliknya. Tidak mungkin hanya akan ada duel ringan yang akan terjadi, karena Kuroyukihime sangat mudah dibuat marah, dan Red King sepertinya memiliki karakter berapi-api yang sangat benci kekalahan.

‘- Sekarang, aku harus melompat masuk di antara mereka berdua!’

Dengan ketetapan hati Haruyuki akan pengorbanan yang luhur, ia menggaruk-garuk belakang kepalanya dan berkata.

“A, ah, aku sangat senang mempunyai imouto yang lucu dan onee-san yang cantik disaat yang sama.”

Ketika ia tertawa.

“Aku akan membunuhmu lagi.”

“Apa kamu ini orang bodoh?”

Dua suara ultra dingin dilemparkan pada Haruyuki, dan memukulnya di tengah kedua matanya dan di hatinya.

Mereka berdua berpaling dari Haruyuki yang ambruk perlahan-lahan, dan kemudian terus menatap satu sama lain untuk beberapa detik, dan pada akhirnya mereka berdua mendengus dan berpaling.

“Hei, cepat siapkan teh dan yang lainnya, kau sama sekali tidak perhatian.”

“Ah, Haruyuki-kun. Aku ingin Black Coffee

‘- Tomoko yang memanggang kue kering dan memasak kari kemarin sudah tidak ada.”

Sambil merasa benar-benar depresi akan fakta itu, ia lari ke dapur dengan kedua tangan dan kakinya, dan mengelap dahinya ketika Haruyuki sudah tidak terlihat lagi oleh mereka berdua.


Di meja makan yang besar, Kuroyukihime dan Haruyuki duduk di samping satu sama lain, dan di seberang mereka Red King duduk di bangkunya dengan menyilangkan kaki, sambil minum kopi mereka - Kuroyukihime meminum Black Coffee, Haruyuki minum kopi dengan susu dan gula, dan Red King meminum café au lait yang terdiri dari susu yang banyak - bersama-sama, pada saat itu bel yang berada di pintu masuk berbunyi.

Dari arah pintu yang dibuka Haruyuki dengan remote control, Takumu berbicara dengan nada ceria setelah berkata ‘Maaf telah mengganggu’.

“Ah, benar-benar kurindukan. Entah sudah berapa tahun sejak aku terakhir kali pergi ke rumah Haru...”

Kemudian Takumu melihat tragedi yang berada di lantai ruang tamu, sepertinya ia langsung mengerti apa yang terjadi, dan dengan bersimpati di balik kacamatanya, dia menepuk pundak Haruyuki.

Kemudian dia menatap sang Red King, dia langsung menyipitkan matanya, dan dia pun duduk di samping Haruyuki dengan diam.

Di depan kursi itu sudah ada kopi yang dicampur dengan sedikit susu, Takumu berkata ‘itadakimasu’ dan menjulurkan tangannya untuk mengambil kopi itu, kemudian berbicara dengan nada yang bijaksana.

“Pertama-tama, mari kita mulai dengan memperkenalkan diri kita masing-masing.Sekarang ini, bukankah kamu harusnya memberitahukan namamu, «Red King»?”

Setelah melihat Takumu, anak perempuan itu mendengus dan membuka mulutnya.

“Ok, akan ku beritahu. Paling tidak aku akan memberitahukannya. Aku... Yuniko. Kouzuki Yuniko.”

Kemudian dia menyentakkan jarinya, dan sebuah name tag berwarna merah menyala muncul dan mengalir di udara ke arah Haruyuki. Nama [Kouzuki Yuniko] tertulis dengan font yang lucu.

Benda ini seperti kartu nama yang digunakan untuk menunjukkan namamu kepada orang yang baru pertama kali kamu temui, benda ini juga bisa digunakan sebagai kartu identifikasi personal yang simpel. Di bagian kanan bawah name tag itu terdapat tanda sertifikasi Juki Net[31], tanda itu mungkin akan sangat susah di-hack meskipun yang melakukannya adalah Wizard Hacker, sehingga nama yang berada di tag itu harusnya adalah nama asli «Red King».

Pada tag itu, ditunjukkan pula tanggal lain selain nama dan hal-hal lainnya. Lahir pada Desember 2035, itu berarti dia berumur 11 tahun.

Sering dikatakan bahwa usia mental dan fisik seorang Burst Linker tidaklah sinkron, bahkan Red King - usia mental Yuniko saja sangat sulit diduga pada saat pertama kali dilihat. Terkadang dia terasa lebih tua dari Haruyuki, dan di saat yang lainnya, dia terlihat dapat bertingkah laku seperti umur aslinya.

“Fuun, Yuniko-chan huh.”

Setelah melihat Takumu yang tertawa kecil dengan ragu, Tomoko yang bernama Yuniko itu berbicara.

“Beritahu namamu juga, «Cyan Pile».”

Kalimat itu, benar-benar menunjukkan bahwa Red King mempunyai informasi yang mendetail mengenai Legion «Nega Nebulas».

Mungkin Takumu sudah menyadari hal ini, senyumnya berubah menjadi senyum sarkastik dan dia memberitahukan nama aslinya.

“Aku Mayuzumi Takumu. Yoroshiku[32].”

Kemudian Takumu menyentakkan jarinya. Kemungkinan besar dia mengirimkan name tag miliknya kepada Red King.

Setelah melihat ke tengah-tengah udara untuk sementara waktu, Yuniko menghadap Haruyuki dan memajukan dagunya.

“N... namaku sudah kamu ketahui. Arita Haruyuki.”

“Kirimkan tag-mu.”

Setelah disuruh melakukan hal itu, Haruyuki langsung menggunakan dekstopnya untuk mengirimkan tag miliknya.

Akhirnya, ketiga pasang mata yang ada berkonsentrasi pada Black King yang selama ini diam saja.

Dia mengangkat gelas kopinya ke arah wajah, dan mendelikkan alis matanya dengan pelan.

“N? Ah, aku. Aku Kuroyukihime. Senang bertemu denganmu, Kouzuki Yuniko-kun.”

“Hei kau, tidak mungkin itu nama aslimu kan!!”

Yuniko membalas dengan cepat, dan Kuroyukihime menyentakkan jarinya dengan wajah yang terlihat keren. Dalam sekejap, tidak hanya di depan Red King saja, di depan Haruyuki juga terlihat sebuah name tag berwarna hitam gelap yang melayang di udara.

[Kuroyukihime].

Di sisi kanan bawahnya tertulis menggunakan font berjenis Courier, terlihat tanda sertifikasi Juki Net yang bersinar terang dengan jelas, Haruyuki menghela nafasnya dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia benar-benar tidak dapat mengerti orang ini saja.

Sang Red King pun juga melakukan hal yang sama, dia menghela nafasnya dengan wajah yang terlihat rumit, dan mendecakkan lidahnya dengan kencang.

“Ah baiklah, terserah kau saja! Aku hanya akan mengingat kau adalah gadis bermuka tebal yang memanggil dirinya sendiri ‘Hime’[33]!”

Jika saja Kuroyukihime memberitahukan nama aslinya pada Yuniko tadi, tidak akan ada yang tahu apakah nama yang ada di name tag itu asli atau palsu, mengingat Kuroyukihime dapat melakukan hack pada kunci identifikasi kuantum yang ada di tag itu.


Kuroyukihime tersenyum lebar dan berbicara dengan suara yang terdengar keren.

“Setidaknya lebih manis dari pada memanggil dirimu sendiri «King» bukan? - Bagaimanapun juga, waktu berkenalan sudah selesai, ayo kita pindah ke topik utama.”

Senyumnya hilang dalam sekejap, dan mata berwarna hitam gelapnya menyorot tajam.

“Pertama-tama, Red King... maksudku Yuniko-kun. Aku ingin kamu memberitahuku bagaimana kamu melakukan reality intrussion pada Haruyuki-kun.”

Haruyuki sangat terkejut dan seakan tidak bisa bernafas setelah mendengarkan pertanyaan yang tidak terduga itu.

Tentu saja - semua masalah ini dimulai dari sana. Bukan bagaimana Red King memalsukan dirinya sebagai sepupu jauhnya, ataupun bukan juga alasannya. «Reality Intrusion» adalah larangan terbesar bagi seorang Burst Linker - karena hal itu berhubungan dengan membuat Haruyuki berada dalam bahaya di dunia nyata.

Yuniko melihat Haruyuki yang memasang wajah tercengang yang dapat dimengerti itu, kemudian menggoyangkan pundaknya.

“Kamu tidak perlu membuat wajah seperti itu. Bahkan di dalam Red Legion, hanya aku yang mengetahui kamu itu Silver Crow. Aku bersumpah atas nama seorang King. Bagaimana aku melakukannya...”

Dia berhenti, dan kemudian mengangkat bibirnya lagi.

“Caranya sama seperti memasuki rumah ini. Social engineering. Akan tetapi, cara ini hanya bisa dilakukan oleh murid SD sepertiku.”

“Huh...? Apa maksudmu...?”

“Semua Burst Linker tahu bahwa territory-mu adalah daerah Suginami. Kemudian, dengan melihat waktu kemunculanmu kita dapat mengetahui bahwa kamu adalah seorang murid SMP. Apakah kamu mengerti sampai sini?”

«Setelah kamu lahir, kamu harus menggunakan Neuro Linker dengan rutin», dengan hal itu sebagai syarat utamanya, Burst Linker tertua yang ada sekarang ini belum berumur 16 tahun. Lebih tepatnya, ada kemungkinan mereka sudah memasuki SMA kelas 1, tapi jika mereka adalah seorang murid, maka kebanyakan dari mereka berada di SMP.

Setelah Haruyuki mengangguk, sang Red King menarik mundur rahangnya sedikit dan melanjutkan.

“Dengan informasi itu, aku menggunakan status SD ku untuk mengunjungi SMP-SMP tempat aku akan belajar di masa datang yang berada di daerah distrik Suginami. Dengan sebuah pass untuk tamu, aku dapat terhubung dengan jaringan lokal sekolah. Kemudian, ketika aku diberikan tur oleh seorang guru, aku melakukan «Akselerasi» dan memeriksa Matching List yang ada...”

“- Dan pada akhirnya menemukan Silver Crow bukan. Hmm, cara yang merepotkan tapi masuk akal.”

Setelah mengucapkan kata-kata yang sedikit menyedihkan itu, Kuroyukihime melanjutkan dengan kata ‘Akan tetapi’.

“Akan tetapi, kamu tidak dapat mengetahui siapakah Silver Crow dari 300 murid di SMP Umesato. Bagaimana caranya kamu mengetahui bahwa Silver Crow adalah Haruyuki-kun?”

Mendengar hal itu, sang Red King menggigit bibirnya dan terdiam sejenak.

Dia melirik Haruyuki yang ada di samping, dan berbicara dengan suara yang mirip dengan anak kecil yang mencari alasan.

“Dengar ya, aku tidak memiliki perasaan spesial satupun padamu. Aku hanya ingin menggunakan duel avatar-mu, lebih tepatnya hanya sayap yang ada di belakangnya. - Setelah aku menemukan Silver Crow di SMP Umesato, aku pergi ke restoran keluarga dan duduk di samping jendela di mana gerbang sekolahmu dapat terlihat. Pada saat Silver Crow masuk dalam Matching List, aku sedikit terkejut bahwa orang yang melangkahi gerbang sekolah itu adalah onii-chan ini.”

Biasanya, Haruyuki akan merasa sedikit bosan pada saat ia mendengarkan pembicaraan seperti ini, tapi kali ini ia tidak bisa merasa bosan.

Kedua mata Haruyuki menjadi bulat, ia membuka tutup mulutnya beberapa kali, dan bertanya dengan takut.

“...Cara itu, berapa banyak, Burst Point yang digunakan...?”

“Sekitar 200.”

“200!!”

Haruyuki berteriak, Takumu menjatuhkan gelasnya, dan Kuroyukihime memasang senyum pasrah yang lebar di wajahnya.

“...Aku mengerti. Itu berarti, selain sebagai seorang murid SD, cara ini hanya bisa digunakan oleh seorang «King» yang memiliki poin lebih. Akan tetapi, hal itu... benar-benar obsesi yang luar biasa. Apakah kamu benar-benar jatuh cinta sehebat itu pada Haruyuki-kun?”

“Tidak mungkin!!”

Yuniko membalasnya dengan sebuah tendangan yang tidak masuk akal ke tulang kering Haruyuki yang berada di bawah meja.

“Aku sudah mengatakannya!! Aku tidak membutuhkan dia, aku hanya butuh avatar-nya!! Bagaimanapun juga, jika semuanya berjalan sesuai dengan rencana, mungkin dia sudah terpancing untuk menjadi kaki tanganku sekarang!!”

“Itu berarti...”

Dengan sebuah senyuman dan cahaya yang lembut di matanya, Takumu berbicara dengan suara yang rendah.

“«Kebutuhan» itu, adalah alasan mengapa kamu menghabiskan 200 Burst Point untuk melakukan reality intrussion pada Haru, menggunakan dirimu sendiri untuk melakukan social engineering, dan pada akhirnya meminta untuk melakukan pertemuan ini.”

Pada saat itu -.

Ekspresi Yuniko kehilangan semua ekspresi anak kecilnya.

Dengan rambut merahnya yang bergoyang, Yuniko menyenderkan punggungnya di kursi, dan sang Red King mengakuinya dengan suara yang rendah.

“Itu benar.”

Dia menundukkan wajahnya dengan mata setengah tertutup, dan menatap lurus Haruyuki dengan mata berwarna coklat kemerahannya. Tekanan ini, akhirnya ia menyadari bahwa anak perempuan ini adalah seorang «King» seperti Kuroyukihime.

“Sayap yang ada di belakangmu... «Flying ability», aku ingin meminjamnya meskipun hanya sekali saja. Untuk menghancurkan «Disaster Armor».”


3[edit]

Haruyuki tidak dapat mengerti kata-kata yang diucapkan Red King - Yuniko. Takumu sepertinya juga sama, alis yang berada di belakang kacamatanya sedikit terangkat.

Satu-satunya orang yang menunjukkan ekspresi yang ekstrem adalah Kuroyukihime.

Tangan kanan yang dia gunakan untuk memegang cangkir kopinya tiba-tiba dikepalkan dengan erat. Sang Black King berteriak setelah menghantam meja yang ada di depannya dengan kepalan miliknya itu.

“Tidak mungkin! «Armor» itu... seharusnya sudah dimusnahkan seluruhnya!!”

Kuroyukihime berhenti berbicara dengan matanya yang terlihat kosong dan mukanya yang pucat, kemudian Haruyuki bertanya dengan takut.

“Ah... benda itu. Apa itu... Disaster Armor? jadi itu bukan nama seseorang, melainkan sebuah benda?”

Kuroyukihime tetap terdiam selama beberapa detik, dan kemudian menyenderkan punggungnya di bangkunya dan kemudian mengambil nafas panjang.

Sambil menyilangkan kedua kakinya yang memakai stocking, Kuroyukihime memutarkan bagian atas badannya ke arah Haruyuki.

“Nn... mengenai hal itu... Sebagai seorang manusia, dia adalah seorang Burst Linker, tetapi sebagai benda, dia adalah sebuah objek... bisa dikatakan seperti itu. Haruyuki-kun, apakah kamu mengingat lawan duelmu yang pertama?”

“Ap, y, ya. Orang itu... «Ash Roller».”

Haruyuki menganggukkan kepalanya ketika bayangan motor chopper[34] yang mencolok dan helm tengkorak orang itu terlintas dalam pikirannya. Orang itu merupakan anggota dari Green Legion yang territory-nya terbentang dari Shibuya hingga Roppongi. Mereka berdua masih saling bertarung satu sama lain sesekali, dengan hasil terkadang menang dan terkadang kalah.

“Motor orang itu. Motor itu adalah sebuah objek disamping dari pengendaranya, akan tetapi kehadiran objek dan pengendaranya adalah Duel Avatar itu sendiri. Jadi dia itu merupakan benda dan orang, kan?”

“Jika dilihat-lihat... ya, benar. Pastinya seperti itu.”

Haruyuki mengangguk lagi.

“Benda eksternal itu disebut «Enhanced Armament» dalam sistem Brain Burst.”

Enhanced... Armament.”

Entah bagaimana, nama yang terdengar keren itu muncul.

Sesaat Haruyuki merasa gembira, tapi perasaan itu tergantikan segera dengan perasaan depresi. Untuk Silver Crow yang terlihat tidak mempunyai apa-apa, tidak peduli dilihat dari manapun, ia tidak memiliki Enhanced Armament.

Setelah mengetahui apa yang Haruyuki pikirkan, Kuroyukihime berbicara dan tersenyum pasrah.

“Aku juga tidak mempunyainya, jadi jangan depresi seperti itu.”

“Tapi aku punya.”

Kata Yuniko dengan santai. Perkataan itu kemudian dibalas dengan suara Kuroyukihime yang tajam.

“Dalam kasusmu ini, dari pada dibilang punya, lebih terlihat bahwa Armament-mu itu adalah badanmu yang sesungguhnya.”

“Oh, aku mendengar kata-kata bagus dari seorang pecundang.”

Haruyuki dengan cepat memotong pembicaraan mereka berdua yang sedang bertatapan dengan tajam.

“Aku, aku bisa melihatnya. Kontainer senjata yang luar biasa milik Scarlet Rain itu... adalah sebuah «Enhanced Armament», kan?”

“Benar. Akan tetapi, benda itu tidak begitu langkah sehingga dapat membuat gadis kecil ini begitu bangga. Ada empat cara untuk mendapatkannya.”

Kuroyukihime menjulurkan jempol tangan kanannya yang diangkat, dan kemudian melanjutkan kata-katanya.

“Pertama, benda itu dapat diperoleh sebagai equipment pemula pada saat Duel Avatar-nya tercipta. Motor milik Ash Roller kemungkinan besar didapat dari cara ini.”

“«Pile Driver» yang ada di tangan kananku juga didapatkan melalui cara itu.”

Mendengar selaan yang dikatakan Takumu, tanpa sadar Haruyuki berkata ‘Apa’.

“Kenapa Taku juga punya satu!?”

“Sudahlah, ayo dengarkan lanjutannya.”

“...Lanjut.”

Kuku jari telunjuk yang dijulurkannya menyentak udara.

“Kedua, mendapatkannya dengan menggunakan bonus level up. Jika cara ini tidak tertera pada saat level up, berarti mustahil untuk mendapatkannya melalui cara ini.”

“...Aku tidak mempunyai pilihan seperti itu pada saat level up...”

Bisik Haruyuki setelah mengingat level up-nya sebanyak tiga kali selama ini. Selain itu, ia mengikuti saran Kuroyukihime untuk menggunakan level up point-nya pada peningkatan kecepatan dan waktu terbangnya.

Selanjutnya, Kuroyukihime mengangkat jari tengahnya dan melanjutkan penjelasannya.

“Dan yang ketiga. Menggunakan poin untuk membelinya di «Shop». Cara ini dapat digunakan oleh Haruyuki, tapi ya, aku tidak akan menyarankannya.”

“Huh? Shop... maksudmu toko? Toko itu, di mana letaknya?”

“Rahasia. Aku dapat membayangkannya dengan mudah bahwa kamu akan menghabiskan semua poinmu di sana.”

“T, tidak mungkin.”

Takumu menganggukkan kepalanya sambil tertawa ‘Ahaha’.

“Tidak diragukan lagi. Kepribadian Haru berubah ketika ia masuk ke toko-toko yang seperti itu.”

“Ap, apa maksud kalian berdua...”

Suasana yang santai itu mengalir di sekitar ruang tamu -. Tapi suasana itu langsung dipotong oleh Yuniko dengan suara yang tinggi dan terdengar tajam.

“...Cepat katakan cara yang keempat.”

Kuroyukihime menerima tatapan tajam milik Red King secara langsung, mengangguk sedikit, akan tetapi dia tidak mengatakan apa-apa setelahnya.

Kemudian, Yuniko menjulurkan tangannya, dengan paksa mengangkat jari manis Kuroyukihime, dan kemudian memuntahkan sebuah kalimat yang pendek.

“Keempat. «Mendapatkannya dengan paksa melalui cara membunuh».”

“Mem... membunuh...”

Melihat Haruyuki yang terlihat bingung, Kuroyukihime menghela nafasnya dan kemudian menambahkan.

“Cara ini, masih merupakan fenomena yang tidak dapat dimengerti, tapi... ketika seorang Burst Linker dengan sebuah «Enhanced Armament» kalah, ada kasus dimana kepemilikan dari Armament Burst Linker yang kalah akan berpindah kepada yang menang jika pada kekalahan itu Burst Point-nya habis menjadi nol dan dia meninggalkan Accelerated World untuk selamanya.”

Random Event yang berkemungkinan rendah, itu adalah teori yang dipercaya sekarang ini.”

Sela Yuniko, kemudian dia menggunakan kedua tangannya untuk memegang bagian belakang kepalanya.

“Tapi, teori itu tidak berlaku pada «Disaster Armor»... Transfer rate 100%, benar-benar barang yang terkutuk.”

“Tapi... bagaimanapun juga.”

Gumam Kuroyukihime yang kemudian menggertakkan giginya dan menyentak.

“Tidak mungkin. Armament itu harusnya sudah dihancurkan. Dua setengah tahun yang lalu, aku dengan jelas melihat «Armor» itu... saat-saat terakhir «Chrome Disaster», dan mengkonfirmasi kehancurannya!”

‘- Chrome Disaster adalah nama milik seorang Burst Linker dari saat-saat awal berjalannya Accelerated World 7 tahun yang lalu.’

Cerita Kuroyukihime dimulai dengan kata-kata itu.

‘- Ditutupi «Enhanced Armament» berwarna abu-abu metalik ksatria, kemampuan bertarungnya yang luar biasa membuat tanah yang ada ditutupi banyak Burst Linker yang mati. Gaya bertarungnya bisa dibilang berat, atau lebih tepatnya kejam, kepada mereka yang menyerah, kepala mereka dipenggal, anggota tubuhnya ditarik hingga putus, yang diperbuatnya sangat kejam hingga ekstrem.

Akan tetapi, dia yang membuat banyak Burst Linker kehilangan Brain Burst-nya dengan paksa, pada akhirnya menghadapi hari terakhirnya. Burst Linker yang memiliki level paling tinggi disamping dirinya pun bersekutu, dan hanya melakukan dual dengan Chrome Disaster saja.

Pada akhirnya point miliknya pun menjadi nol dan pada saat dia mati di Accelerated World, dia berteriak sambil tertawa kencang. “Aku mengutuk dunia ini. Membusuklah! Aku akan bangkit lagi dan lagi.”

Kata-kata itu benar. Burst Linker yang bernama Chrome Disaster itu pun menghilang, tapi armor-nya... Enhanced Armament-nya tidak menghilang. Kepemilikkannya ditransfer ke salah satu Burst Linker yang tergabung dalam persekutuan itu; karena merasa penasaran dengan apa yang terjadi, pada akhirnya dia memakainya dan kesadaran mental Linker yang memakainya pun... terambil alih. Pemimpin yang agung itu berubah menjadi pembunuh kejam hanya dalam satu malam. Wujudnya yang liar itu tidak bisa dibedakan dari «generasi pertamanya».’

Kuroyukihime berhenti bicara, setelah dia membasahi tenggorokannya dengan kopi, dia lanjut berbicara dengan suara yang kecil.

“Hal yang sama terjadi tiga kali. Pemilik dari «Armor» itu selalu melakukan pembantaian yang menakutkan, dan akhirnya dikalahkan. Akan tetapi armor itu tidak menghilang, armor itu berganti pemilik dan mengganti kepribadian dan wujud pemiliknya satu demi satu... Burst Linker yang mengenakannya tidak lagi menggunakan nama aslinya dan kemudian dikenal dengan nama Chrome Disaster. Dua setengah tahun lalu, ketika aku sudah menjadi salah satu dari «Pure Color Seven Kings», aku bergabung dalam rencana penaklukan Chrome Disaster generasi ke-empat dengan King lainnnya. Betapa luar biasanya pertarungan itu.. aku masih dapat merasakannya di kulitku. Perasaan itu tidak bisa diungkapkan dalam kata-kata...”

Kuroyukihime menaruh cangkirnya dan mengusap-usap tangan yang berada di balik seragamnya, kemudian nada bicaranya berubah.

“Jadi, Haruyuki-kun. Maaf, bisakah kamu membawakan 2 kabel Direct Connect?”

“Ap... ka, kabel!? 2 kabel...?”

“Aku sudah punya satu. Panjangnya, ya, sekitar 1 meter juga boleh.”

“B... baik.”

Haruyuki berdiri tidak mengerti akan apa yang terjadi, lari keruangannya, mengambil dua kabel XSB dari rak kabel di dinding dan kembali ke ruang tamu.

“Hanya ada dua kabel. Jika dilihat panjangnya, yang satu ini panjangnya 1 meter, yang ini... err, 50cm.”

Ketika ia mengangkat kepalanya dan menjuntaikan kabel-kabel di tangannya, Yuniko berdiri dengan wajah yang sepertinya sudah mengerti situasi yang ada.

“Hahaa, cuma itu ya. OK OK, aku akan memakai yang 50cm.”

Yuniko tersenyum lebar, kemudian mengambil kabel pendek itu dari tangan kiri Haruyuki dan memasangnya pada connector yang ada pada Neuro Linker merah miliknya. Pada saat yang sama.

“H... hei, jangan bercanda! Aku yang akan memakai kabel itu!”

“Gak mau.”

Yuniko menghindari juluran tangan Kuroyukihime dan melompat ke sisi kiri Haruyuki. Badannya yang masih dalam masa pertumbuhan itu menempel di badan Haruyuki dan tercium bau manis dan asam darinya. Haruyuki sedikit terkejut. Yuniko bergantung di lehernya dan menjulurkan plug yang ada di tangannya. Tanpa memakan waktu lama. Plug itu dipasang pada Neuro Linker Haruyuki dan di depan pandangannya muncul peringatan akan wired connection yang akhirnya menghilang.

“U, uwaa!? Ap, apa...”

Melihat Haruyuki yang bingung, Yuniko berbicara dengan senyum yang tidak gentar sedikitpun.

“Hei, cepat pasang kabel yang panjang itu, kemudian berikan ke gadis itu. Ah, kalau kau mengintip apa yang berada di dalam memory-ku, akan tau rasa kau, jadi berhati-hatilah.”

Haruyuki akhirnya mengerti dengan arti keberadaan tiga kabel itu setelah mendegar kata-kata Yuniko. Kuroyukihime ingin menyambungkan semua Neuro Linker dari ke-empat orang ini dengan metode daisy chain[35].

Neuro Linker milik Takumu dan Yuniko bermodel sederhana , sehingga hanya memiliki satu terminal koneksi eksternal. Untuk menyambungkan 4 orang, harus menggunakan Neuro Linker canggih berterminal ganda milik Kuroyukihime dan Haruyuki yang berposisi di tengah. Yuniko yang menyadari hal itu dengan cepat, langsung memilih kabel yang pendek untuk membuat Kuroyukihime kesal. Dengan efek yang muncul seketika itu juga, pipi kanan Kuroyukihime tersentak jengkel dan kepalan tangan kanannya gemetaran pada saat dia berteriak dengan nada mengancam.

Accel World v02 107.jpg

“Hei kau, jangan menempel dekat-dekat dengannya!”

“Aku tidak punya pilihan lain, kabelnya sangat pendek.”

“Kau yang milih kabel itu!”

Kuroyukihime yang mengeraskan suaranya, pada akhirnya hanya mendengus dan memandang rendah Red King dengan senyum sedingin salju hitam[36] yang bersuhu nol derajat mutlak.

“Inilah alasan sebenarnya kenapa aku membenci anak-anak. Panjang kabel sebagai pengukur kedekatan, sangat menggelikan!”

“Oho, tidak ada yang mengatakan hal itu kan? Aku cuma berpikir bahwa kabel yang pendek akan lebih sedikit mengalami kegagalan sinyal.”

“K, k, kau...”

Melihat temperatur nol mutlak yang meningkat drastis menjadi temperatur permukaan matahari ini, Haruyuki langsung menjulurkan kabel yang terhubung dengan terminal lain yang ada di Neuro Linker miliknya ke arah Kuroyukihime dengan tatapan ‘Yang mulia tolong maklumi kejadian ini dengan pemahamanmu itu!’. Kuroyukihime langsung merebut kabel itu, dan dia mengeluarkan kabel yang biasa dipakainya dari kantong dan menyerahkannya kepada Takumu sambil memasang plug pada terminal di Neuro Linker-nya.

Dua peringatan Direct Connection lain muncul dan Neuro Linker ke-empat orang itu akhirnya terhubung pada saat Takumu yang setengah heran dan setengah tersenyum itu selesai memasang plug, Haruyuki pun menjadi santai setelah menghela nafasnya.

“...Ah, i, ini... apa gunanya?”

“Pertama-tama, mari kita duduk dulu.”

Setelah mengatakan kata-kata itu dengan suara yang masih terdengar kasar, Kuroyukihime duduk dengan pantas di atas lantai ruang tamu. Haruyuki mengikutinya dengan cepat sebelum kabel yang ada di lehernya tertarik kencang, dan Yuniko pun ikut duduk sambil menempel di sisi kiri Haruyuki.

Terakhir, Takumu duduk dengan sopan seperti saat dia menggunakan seragam kendonya, dan kemudian melirik Kuroyukihime.

“Master, apakah kita akan melakukan «Akselerasi»??”

“Tidak, tidak perlu melakukan hal itu. Setelah masuk ke mode seluruh indera, segeralah menuju ke gerbang utama yang muncul. Ok, ayo mulai... Direct Link.”

Setelah melihat Kuroyukihime yang menutup matanya dan mengistirahatkan pundaknya, Haruyuki dengan terburu-buru melantunkan command itu.

Direct Link!

Sedikit demi sedikit, indera seluruh tubuhnya dan pemandangan di sekitarnya menghilang. Neuro Linker membelokkan kelima indera tubuh yang asli dan mengarahkan kesadaran penggunanya ke dunia virtual. Di dalam kegelapan itu, hanya perasaan kuat seperti jatuh yang dapat dirasakan. Jika ia terus menunggu, maka ia akan sepenuhnya dive ke jaringan rumah Arita. Tapi sebelum hal itu terjadi, sebuah gerbang yang bulat dan bersinar melayang-layang di depannya.

Haruyuki pun menjulurkan tangan kanannya yang tidak terlihat dan pada saat ia menyentuh gerbang itu, kesadarannya tertarik ke dalam gerbang itu.

Cahaya muncul dari tengah penglihatannya dan menyelimuti Haruyuki. Pemandangan yang terlihat di dalamnya adalah gurun yang luasnya tak terhingga yang juga berbariskan batu-batu aneh berwarna ungu.

Ketika ia masih mengira-ngira di manakah tempat ini, ia melihat ke bawah dan merasa lemas ketika ia tidak bisa melihat badannya sendiri. Akan tetapi, ia akhirnya menyadari bahwa pemandangan ini bukanlah sebuah dunia virtual melainkan sebuah film VR yang merupakan video hasil rekaman yang langsung diputar di dalam otaknya. Sebagai buktinya, di sisi kanan bawah penglihatannya terdapat nomor yang menandakan waktu jalannya video dan sebuah slide bar.

“Ah... senpai?”

Terdengar sebuah suara dari sisi kanannya ketika ia bertanya.

“Aku di sini. Takumu-kun, dan gadis kecil juga di sini kan?”

Ia tidak dapat melihatnya, tapi tanpa diragukan lagi, suara itu benar milik Kuroyukihime. Lanjut, terdengar dua suara bergema “Ya”, dan “Berhenti memanggilku seperti itu.”. Haruyuki melihat ke sekitar lagi, setelah memastikan sekitarnya hanyalah formasi bebatuan saja ia bertanya dengan takut.

“Err... ap, film apa yang sedang dimainkan ini? Jika hanya menonton film biasa saja, kenapa harus repot-repot melakukan Direct Connect dengan semuanya...?”

“Untuk mencegah film ini bocor keluar. Jika aku mengirimkannya melalui jaringan rumah mu ke yang lainnya, maka cache-nya[37] akan tertinggal di server apartemenmu.”

“Ah, begitu.”

Ia sekarang mengerti alasan mereka melakukan Direct Connect, tapi isi film itu sendiri masih menjadi sebuah misteri. Mungkin saja film itu tidak memerlukan tindakan pencegahan seperti ini, kemudian pada saat Haruyuki memiringkan kepalanya yang tidak terlihat -.

Ia tiba-tiba mendengar suara potongan angin dari atas. Belum sempat ia melihat ke atas, sebuah wujud mendarat sekitar 10 meter di depannya dengan suara yang tajam.

Armor setengah transparan berwarna hitam pekat yang berkilau. Tangan dan kakinya panjang dan tajam seperti pedang. Kepala berbentuk V. Tanpa diragukan lagi, itu adalah Duel Avatar milik Kuroyukihime, «Black Lotus».

“Itu, senpai...?”

Kuroyukihime menjawab ‘Un’ pada Haruyuki yang bertanya tanpa sadar.

“Itu adalah aku. Aku pada dua setengah tahun yang lalu.”

“Dua... setengah tahun. Tidak, sebelumnya... karena senpai berwujud seperti itu, berarti tempat ini adalah «Accelerated World» kan? Artinya ini adalah rekaman sebuah «duel»...?”

‘Apakah Brain Burst memiliki fungsi seperti ini?’ pikirnya dan kemudian ingin bertanya, tapi muncul suara dari sisi kirinya, kali ini suara Yuniko yang terdengar menggema.

“Benda yang disebut «Replay». Benda yang sialan mahalnya yang dapat merekam.Selain itu, dua setengah tahun yang lalu berarti ini adalah rekaman pertarungan «Pure Color Seven Kings» vs «Chrome Disaster» yang kau sebutkan tadi kan? Lalu kenapa hanya kau saja yang terlihat?”

“Tidak, yang lainnya akan datang sebentar lagi.”

Sebelum kata-kata itu selesai, dari sisi kiri pemandangan yang ada, muncul wujud Duel Avatar yang baru. ‘Apakah ini pertarungan satu lawan banyak?’, Haruyuki menatap Duel Avatar itu sambil terheran.

Sekitar satu kepala lebih tinggi dari Black Lotus. Ramping, tapi memiliki tangan dan kaki yang atletis dan berisi. Tangan kirinya memegang perisai berbentuk persegi panjang dan tangan kanannya tidak memegang apa-apa. Warna seluruh badannya adalah - hijau gelap seperti emerald.

“Warna hijau yang sangat indah... master, apakah dia...?”

Kuroyukihime membalas suara kecil yang dikeluarkan Takumu.

“Benar. Sang «Green King». Tipenya cenderung ke arah jarak dekat atau serangan tidak langsung... tapi, julukannya lebih akurat dalam mendeskripsikan kemampuannya. Julukannya adalah «Invulnerable»[38].”

“Dia terlihat kaku. Dari rumor-rumor yang ada, semua kekalahannya hanya karena kehabisan waktu saja, dan pada saat itu HP-nya tidak pernah kurang dari setengah... itu semua pasti bohong.”

“Kamu akan mengerti jika kamu menontonnya.”

Ketika Kuroyukihime membalas kata-kata Yuniko yang bernada mengejek dengan singkat, Black Lotus mendekati Avatar hijau itu di dalam film, dan menunjuk pada bayangan batu besar yang ada di dekatnya dengan gerakkan tangannya. Sang Green King menganggukkan kepala dengan diam, pergi ke belakang batu itu dan menyenderkan punggungnya. Sang Black King juga bersembunyi di blakang batu itu tapi sedikit lebih jauh. Jelas sekali, mereka berdua mencoba untuk melakukan serangan kejutan.

Haruyuki melihatnya sambil menahan nafas meskipun ia sudah mengerti bahwa situasi ini merupakan rekaman masa lalu. Tiba-tiba suara kecil berupa ‘Krak’ muncul dari sisi kiri Haruyuki.

Ia memindahkan pandangannya. Suara ‘krak-krak’ dari tanah gersang yang diinjak pun terdengar semakin dekat.

Beberapa detik kemudian, yang muncul dari formasi bebatuan yang ada adalah Duel Avatar yang besar. Sekitar 50cm lebih tinggi dari Green King. Badannya yang ditutupi lapisan seperti armor metalik memanjang dengan aneh di bagian bawah, dan kepalanya condong kedepan seperti ular. Tangan kiri dan kanannya pun sangat panjang. Tangannya yang terayun kebawah itu juga memegang sebuah kapak lebar yang terlihat kasar, bilahnya yang tebal hampir menyentuh permukaan tanah.

Kepalanya ditutupi silinder licin seperti cacing yang memiliki dua lubang hitam di bagian atasnya. Dari kegelapan lubang itu, terlihat mata merah yang bergerak-gerak.

Armor yang menutupi seluruh badannya itu berwarna hitam pucat keperakkan. Avatar yang melihat kesekitarnya sembari memantulkan sinar matahari itu tiba-tiba berdiri diam dan menatap lurus ke arah Haruyuki. Pada saat itu, Haruyuki lupa bahwa semua ini hanyalah sebuah rekaman saja, dan ia beku di tempat.

‘- Apa ini. Benda ini adalah... Burst Linker? Sebuah Avatar yang dikontrol oleh orang asli?’

‘Tidak mungkin. Benda ini seperti robot... tidak, seperti hewan buas.’

“Orang ini... «Chrome Disaster» generasi ke-empat? Dibandingkan dengan generasi ke-lima yang mengamuk sekarang, bentuk dan ukurannya berbeda jauh.”

Seperti yang disangka, santai, akan tetapi terdengar sedikit rasa tegang dalam gumaman Yuniko.

“Harusnya memang seperti itu. Armor hitam keperakkan itu adalah sebuah «Enhanced Armament», benda itu akan berubah wujudnya sesuai dengan wujud Avatar yang memakainya. Tapi, karakteristik benda itu tidak akan berubah meskipun sudah ratusan generasi yang memakainya. Yakni, pemikiran untuk melakukan serangan yang benar-benar gila...”

Balas Kuroyukihime dengan tenang, seakan dituntun kata-kata itu, Avatar hitam keperakkan itu mengangkat kapak miliknya dengan diam.

Apa yang dibidik bilah kapaknya itu adalah batu di mana Green King bersembunyi di belakangnya. Entah dengan metode apa, ataupun hanya dengan perasaan semata, Chrome Disaster itu berhasil mengetahui serangan kejutan itu.

“Gaa!!”

Dengan auman bak binatang karnivora, dia mengayunkan kapaknya dengan kecepatan yang hebat. Batu yang tebal itu terpotong setengah seperti mentega, akan tetapi sebelum hal itu terjadi, Avatar hijau yang ada di belakangnya melompat ke sisi bayangan batu itu.

Untuk mengejar Avatar itu, kapak ditangannya diayunkan lagi. Sang Green King yang berputar ke arahnya, kali ini tidak menghindar, melainkan dia mengangkat perisai yang ada di tangan kirinya.

Setelah itu, perisainya memanjang ke empat arah dengan suara yang terdengar seperti mesin, dari bentuk persegi panjang berubah menjadi salib yang besar. Besar perisai itu menutupi seluruh tubuh Green King. Kapak yang terlihat kasar itu menghantam bagian tengah perisai dengan kuat dari atas.

Muncul percikan api seperti air terjun yang diiringi suara kencang yang memekakkan telinga. Kapak itu pun terpantul, dan Green King terlihat berlutut.

“Gaa, Gagaa!!”

Suara yang terdengar marah dan penuh gembira terdengar kluar dari Chrome Disaster, dengan gerakkan yang tidak masuk akal, dia mengayunkan kapaknya berkali-kali. Serangan yang bisa memotong sebuah badan hanya dengan terkena satu kali itu ditahan terus-menerus dengan mudahnya dengan perisai salib milik Green King.

Akhirnya Haruyuki menyadari bahwa saat itu armor hitam keperakkan Chrome Disaster memiliki lubang-lubang seakan terluka parah. Dari lubang-lubang itu, muncul zat hitam bagaikan kabut yang menyebar di udara ketika dia mengayunkan kapaknya.

“Dia terluka...?”

Setelah ia menggumamkan kata-kata itu tanpa sadar, Kuroyukihime membalasnya dengan santai.

“Benar sekali. Orang itu bertarung dengan King yang lain sebelum ini dan akhirnya diarahkan ke sini. Dia hampir mati jika dilihat dari health gauge-nya. Tapi dia masih bisa sebuas itu. Pada saat itu, aku benar-benar ketakutan dari dalam hatiku.”

‘Tentu saja akan seperti itu. Meskipun menyaksikannya dalam rekaman seperti ini, keinginan untuk melarikan dari sangat terasa kuat.’

Ketika ia membisikkan hal itu di dalam kepalanya, ia merasa rambut-rambut asli di seluruh badannya yang harusnya sudah terpotong sensornya itu berdiri. Sebenarnya, hal itu tidak terpikirkan. Melawan orang-orang terkuat di Accelerated World, para «King», amukan gila satu sisi macam ini - lebih jauh lagi, sampai tahap di mana dia hampir mati. Ini berarti, kemampuan sesungguhnya Chrome Disaster berada di atas level 9.

Mungkin saja Chrome Disaster merasa kesal dengan Green King karena tidak peduli berapa banyak kapaknya menghantam, hantamannya itu tidak bisa menghancurkan pertahanan Green King, sehingga ia mengeluarkan geraman kecil. Sambil melanjutkan serangannya, kepalanya yang panjang itu dijulurkan - tiba-tiba, mulutnya terbuka dengan suara basah yang aneh.

Dari mulutnya, yang lebih mirip bagian tengah sebuah lubang hisap konsentris[39], Muncul pipa panjang bagaikan lidah yang memanjang, Haruyuki menatapnya dengan heran. Pada saat itu, Kuroyukihime berbicara dengan suara yang terdengar jelas.

“Itu adalah salah satu dari kemampuan Chrome Disaster, «Health Drain». Orang itu dapat mencuri HP lawan duel-nya.”

Seperti kata-kata yang dikeluarkan itu, pipa panjang itu mengitari perisai Green King dan memanjang di dekat lehernya.

“Awas!”

Bereaksi akan hal itu, Haruyuki pun berteriak, dan setelah itu.

Black Lotus yang sembunyi sehingga tidak ikut serta dalam pertarungan itu sekalipun hingga sekarang, melompat keluar ke dalam pandangan bagaikan petir berwarna hitam.

Pedang yang merupakan tangan kanannya itu diayunkan ke bawah dengan kecepatan yang tak terlihat dan memotong lidah Chrome Disaster dari akarnya.

“GaaGagagagaa!!”

Dari mulut yang bundar itu, sebuah teriakan nyaring dan aura kegelapan dimuntahkannya ketika Avatar yang besar itu bersandar kebelakang. Membidik luka besar yang ada di dada Chrome Disaster, pedang yang merupakan kaki kiri Black Lotus menembusnya tanpa belas kasihan.

Pedang panjang yang menembus hingga kebelakang itu tiba-tiba mengeluarkan sinar violet yang menyilaukan mata. Sang Black King mengangkat kakinya dan memotong ke atas, menari tinggi di atas udara, dan membalikkan badannya dengan elegan di udara. Sebelum Avatar hitam gelap yang mengkilap itu mendarat, kepala Chrome Disaster terbelah menjadi dua -.

Pada saat itu, slide bar yang menunjukkan waktu mainnya video di sisi kanan bawah sudah mencapai akhirnya.

Haruyuki kembali dari keadaan Full Dive dengan command Link Out, ia pun menyadari bahwa tangan aslinya sudah basah oleh keringat.

Takumu yang duduk di depannya pun juga terlihat tidak sehat dari wajahnya. Melihat ke arah kiri, ia melihat Red King Yuniko yang terdiam dengan bibir pucat.

“..Orang itu terus bertarung dalam kondisi itu selama dua menit hingga akhirnya pertarungan itu berakhir.”

Gumam Kuroyukihime, yang mencabut dua kabel yang terpasang pada Neuro Linker-nya pada saat itu juga. Haruyuki pun melakukan hal yang sama, ia pun bertanya dengan suara yang kering sambil mengontrol tangannya yang terasa kaku.

“Benda itu... apakah dia seorang Burst Linker? Seperti kita, seorang player asli ada di dalam benda itu...?”

“Tidak diragukan lagi. Generasi yang ke-lima pun sama, tapi dengan metode bertarung yang berbeda jauh... Tapi, itu lain halnya, Black King.”

Yuniko berdiri sambil mengatakan kata-kata itu dengan suara yang rendah, dan melototi Kuroyukihime dengan tampang cemberut yang tidak biasa.

“Kalian bersusah payah mengalahkan generasi ke-empat, bahkan hal itu pasti karena ada rekaman yang membuktikan kebenarannya. Tapi... lalu, kenapa «Armor» itu, Enhanced Armament itu tidak menghilang!?”

Armor itu menghilang!”

Kuroyukihime berdiri dan membalasnya dengan berteriak.

Sambil menggertakkan giginya, Kuroyukihime duduk di kursi dekat meja, dan menunggu tiga orang lainnya untuk duduk sebelum melanjutkan pembicaraannya dengan suara yang tertekan.

“...Ketika pemilik dari «Armor» itu, Chrome Disaster generasi ke-empat, meninggalkan Accelerated World untuk selamanya, Green King dan aku bertemu dengan ke-lima orang lainnya, dan memeriksa jendela status kami di sana. Semua orang di sana mengatakannya dengan jelas. Bahwa «Armor» itu tidak ada di dalam inventory mereka. Itu berarti armor itu menghilang... kutukan bahwa armor itu akan tertransfer ke orang yang membunuh pemiliknya dihancurkan pada saat itu juga. Bahkan, Chrome Disaster tidak pernah muncul lagi sejak saat itu!”

Bagian akhir kata-katanya hampir saja dikatakan dengan berteriak, dan Kuroyukihime pun menatap Yuniko dengan tampang yang seakan menantang.

Sambil menahan tekanan dari dua mata hitam gelap itu secara langsung, Red King generasi ke-dua itu pun membalasnya dengan tajam.

“Lalu, jelaskan situasi saat ini! Generasi yang ke-lima muncul, dan memporak-porandakkan sekitarnya seperti masa lalu adalah sebuah kenyataan!”

“...Apa nama dari generasi yang ke-lima? Meskipun sudah memakai «Armor» itu dan rusak secara mental karenanya sehingga menjadi Chrome Disaster, nama yang tercatat dalam sistem tidak akan berubah. Di dalam sebuah duel, kamu harusnya dapat mengetahui nama Avatar yang ada di dalam armor itu. Sebutkan King yang mana yang terambil alih oleh armor itu!!”

Kali ini, Yuniko menunduk dan terdiam.

Setelah beberapa detik, dan menghela nafas yang panjang, anak perempuan itu menggelengkan kepalanya ke kiri dan kanan.

“...Dia bukan King. Generasi ke-lima, berasal... dari Red Legion-ku, anggota dari «Prominence». Nama aslinya adalah «Cherry Rook»... tapi, dia sudah bukan dia yang asli lagi. Dia sudah termakan oleh armor itu, dan menghilang.”

Suara itu, berlawanan dengan bahasa kasarnya, suara itu terdengar kering dan ragu.

Kuroyukihime menyipitkan matanya, dan menyentuh bibir pucatnya dengan jari tangan kanannya.

“Bukan... King...? Anggota Red Legion...? Akan tetapi...”

Kuroyukihime mengerutkan dahinya dan mulai berpikir, dan Takumu mengangkat tangannya sedikit tinggi dan berbicara.

“Mungkin saja seperti ini, master. Enhanced Armament, bahkan yang dibeli dari toko, bisa ditransfer ke Burst Linker lain di dunia nyata melalui direct connection. Harusnya aku tidak mengatakan hal ini, tapi coba pikirkan mengenai insiden program backdoor yang dulu, aku rasa tidak semua dari para King itu pecinta damai yang sempurna. Salah satu King dengan agenda tersendiri dapat saja mengumbar sumpah palsu dan diam-diam menyimpan «Armor» itu, dan kemudian mungkin saja dia telah memberikannya kepada «Cherry Rook»?"

“Mungkin saja... seperti itu... Sudah disebutkan sebelumnya, bahwa para King... player yang memiliki level 9 tidak mempunyai alasan untuk menginginkan point yang banyak. Karena seberapa banyak-pun point yang dia dapatkan, dia tidak bisa mencapai level 10. Oleh karena itu, melihat alasan lainnya... hanya dengan alasan untuk memperkuat Legion-nya sendiri dan melemahkan Legion lain... melepaskan Chrome Disaster yang tidak dapat dikontrol mempunyai terlalu banyak resiko. Sebelum itu, melihat orang yang memilikinya berasal dari Red Legion, «Armor» itu pasti berasal dari Red King. Seharusnya begitulah keadaannya tapi... Red King yang bergabung dalam penaklukan dua setengah tahun yang lalu itu...”

Suara Kuroyukihime berhenti sejenak, mungkin hanya Haruyuki lah yang menyadarinya.

Tiba-tiba tangan kiri Kuroyukihime yang dingin menyentuh tangan kanan Haruyuki di bawah meja. Setelah mendapatkan kehangatan darinya, pembicaraan yang terasa ragu karena tertekan itu berlanjut.

“Red King yang itu sudah tidak ada lagi di Accelerated World. Hanya dalam tiga bulan setelah peristiwa penaklukan itu, dia juga dijatuhkan. Jadi, «Armor» itu tidak mungkin berasal darinya.”

“Pada waktu itu, aku masih Burst Linker manis dalam masa perkembangan jadi aku tidak mengetahui detail-detailnya.”

Sang Red King sepertinya tidak menyadari konflik sementara dalam suaranya dan akhirnya menyela dengan suara yang muram.

“Tentu saja, aku tidak mendapatkan «Armor» itu dari King generasi sebelumnya dan meskipun aku mendapatkannya, aku tidak akan berpikir sedikitpun akan membiarkan anggota Legion-ku memakainya. Tidak akan pernah... setelah aku melihat pertarungan yang sangat jahat seperti itu...”

“Apakah yang ke-lima juga... sangat luar biasa?”

Mendengar pertanyaan Haruyuki, Yuniko melihat keatas sedikit dan memuntahkan apa yang dia ketahui.

“Dalam beberapa hal, kemampuannya diatas dari yang ada dalam rekaman itu. Orang itu bukanlah seorang Burst Linker lagi, atau lebih tepatnya pertarungannya bukanlah sebuah «duel» lagi. Aku... aku pernah melihatnya memakan tangan musuh yang sudah mati.”

“Gee...”

Haruyuki mencoba untuk membayangkan kejadian itu dan mengerang.

Setelah menghilangkan sisa rasa asam yang ada dengan meminum kopinya yang penuh dengan susu dan gula, Haruyuki bertanya kepada kedua King itu.

“T, tapi... tadi kamu bilang «diambil alih» dan «kerusakan mental»... Enhanced Armament, cuma sebuah barang, kan? Untuk bisa mengganggu pikiran seorang Burst Linker, apakah hal tersebut mungkin...?”

“Ya. Hal itu mungkin terjadi.”

Kuroyukihime membalasnya dengan sekejap.

“Apakah kamu ingat? Pada saat Haruyuki-kun menjadi seorang Burst Linker, aku sudah menjelaskannya. Bahwa Brain Burst membaca inferioritas dan obsesi pemiliknya, dan menggabungkan keduanya untuk membuat sebuah Duel Avatar.”

“Y...ya.”

“Itu berarti, Neuro Linker tidak hanya dapat mengakses bagian sensor indera saja, tetapi benda itu juga dapat mengakses pikiran dan bagian memori dalam otak juga. Untuk aplikasi biasa, bagian-bagian itu tentunya tidak boleh diakses. ...Dengan kata lain, Enhanced Armament sudah tercemari dengan emosi negatif Burst Linker yang membuatnya. Jika ada orang lain yang memakainya, kesadaran itu dapat mengalir ke arah sebaliknya.”

“Benda... Benda seperti itu...”

Punggung Haruyuki pun menggigil. Ia tidak mempunyai ruang lain selain sudah memikul pikiran negatifnya sendiri, jadi ia yakin bahwa ia akan hancur seketika jika ia ikut memikul beban milik orang lain.

“Aku... aku tidak mau memiliki Enhanced Armament lagi.”

“Bagus.”

Kuroyukihime mengangguk setelah tertawa pendek.

“Ya, yang mungkin dapat merusak kepribadian seorang Burst Linker mungkin hanya «Chrome Disaster» saja. Generasi pertama «Chrome Disaster», seperti apa orangnya...?

“Aku tidak tahu dan tidak ingin tahu!”

Tiba-tiba, Yuniko berdiri dan berteriak diiringi suara berderik dari kursinya.

“Luar biasa sialan, orang idiot yang membuat benda itu, dan orang yang mendapatkannya dan kemudian memberikannya pada «Cherry Rook» juga! Cherry... adalah orang yang baik. Dia tidak mempunyai kemampuan yang mencolok, tapi dia berusaha sangat keras untuk mencapai level 6 dan kesenangan yang sesungguhnya baru akan dimulai! Dan kemudian... sial, sialan!!”

Haruyuki melihat kebasahan di mata besar milik Red King yang membalikkan badannya dengan cepat.

Sambil melototi gedung tinggi yang ada di luar balkon, Yuniko mengeluarkan suara yang bergetar.

“...Orang itu, menyerang anggota Legion milik King lain di kiri dan kanannya selagi dia masih anggota'Red Legion. Dia melanggar pakta gencatan senjata yang ada. Aku... harus menyingkirkannya.”

Muncul keheningan sejenak yang hebat -.

Keheningan itu dipecahkan oleh suara kecil Kuroyukihime.

“...Aku mengerti. Chrome Disaster yang biasanya sangat susah dikalahkan... masih tergabung dalam sebuah Legion. Kamu yang berposisi sebagai Legion Master-nya, hanya dengan menggunakan satu pukulan dapat membuangnya dari Accelerated World untuk selamanya. - Dengan menggunakan «Judgement Blow».”

“...”

Setelah beberapa detik hening, Yuniko mengangguk dengan pelan, akan tetapi dia menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan setelahnya.

“...Sepuluh hari yang lalu, aku menantang dia yang baru saja mencapai level 7 ketika dia lengah. Untuk menyingkirkannya. Tapi... apakah kau mempercayainya, Black Lotus. Orang itu... Chrome Disaster menghindari semua serangan jarak jauhku.”

“...Apa kau bilang?”

“Tidak peduli Legion Master manapun, «Judgement Blow» adalah sebuah kemampuan jarak dekat yang hampir memerlukan kontak fisik. Untuk memastikan kemampuan itu mengenai target, kamu harus menyerangnya dengan serangan biasa dan menghentikan pergerakkan targetnya. Tapi tidak peduli berapa banyak meriam utama dan misilku ditembakkan, aku tidak bisa membuatnya tergores sedikitpun... Aku dipukul disana-sini dengan menggunakan pedangnya dan kehilangan HP. Pada akhirnya... waktu yang ada pun habis dan aku kalah.”

“Kalah!? Jangan pedulikan «Judgement Blow» dulu, seorang King sepertimu kalah!?”

“Benar-benar perasaan terkejut yang luar biasa... Kau juga sudah pernah bertarung dengannya sebelum ini harusnya kau sudah mengerti. Mobilitas seperti itu, tidak dimiliki siapapun kecuali monster. Lompatan jarak jauh, berganti arah di udara... kemampuan itu hampir seperti kemampuan terbang.”

“Ter...bang...”

Setelah membisikkan kata itu, Kuroyukihime menatap Yuniko yang berdiri di seberang meja, kemudian menatap Haruyuki yang duduk di sampingnya.

Kemudian, dia mengangguk dengan pelan dan kuat.

“Aku mengerti. Terakhir, tujuanmu... menggunakan cara yang sangat merepotkan untuk melakukan reality intrusion pada Haruyuki dan menggunakan dirimu sendiri untuk melakukan social engineering, aku mengerti alasan kamu melakukannya sekarang.”

Pada saat yang sama, Takumu juga terlihat sudah mencapai kesimpulan yang sama. Haruyuki menggerakkan badannya dan melihat ketiga orang itu dengan ragu.

“Ap... apa itu? Tujuan... tujuan seperti apakah itu?”

“Bukankah itu sudah jelas, onii-chan♪”

Mood Yuniko tiba-tiba berubah tajam dan mengatakan hal itu dengan kiasan yang manis dalam mode malaikatnya.

“Aku memerlukan Haruyuki onii-chan untuk menangkap Chrome Disaster.”

Setelah 5 detik merasa santai.

‘Tidak mungkin... Aku takut. Jangan bercanda.’

Haruyuki meneriakkan kata-kata itu, kemudian terjatuh dari kursinya dan pergi bersembunyi di belakang Kuroyukihime.

Akan tetapi Kuroyukihime memiringkan kepalanya seakan memikirkan sesuatu, kemudian menahan bagian belakang seragam Haruyuki dengan kasar dan menariknya, kemudian berbicara dengan senyum bagaikan orang suci.

“Haruyuki-kun, kamu harus mencoba untuk mengalami semua hal. Aku pikir tidak ada salahnya untuk mencoba.”

“A... apaaa!?”

“Aku tidak pernah bilang ini akan menjadi pertarungan satu lawan satu. Lagipula, ini bukan hanya masalah milik Red Legion, ini masalah seluruh Accelerated World... termasuk juga sebagai masalah Legion kita, «Nega Nebulas». Lalu juga, sudah saatnya kamu berdiri tegak seperti seorang lelaki, sebagai seorang Burst Linker.”

‘- Orang ini mengatakan hal itu dengan muka yang seperti ini, pasti dia merencanakan sesuatu.’

Kata-kata itu muncul di dalam benak Haruyuki, tapi ia tidak dapat menjelaskan apa «sesuatu» itu, jadi ia berusaha mati-matian untuk mencari alasan.

“T, tapi... orang itu adalah musuh yang dihadapi King, yaitu Scarlet Rain yang ber-level 9 tidak bisa hadapi! Aku yang ber-level 4 pasti akan kalah dalam sekejap dan semuanya akan berakhir! Aku tidak ingin kepala dan kedua tanganku dicabut!!”

“Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi padamu.”

Muncul senyum lain yang dapat mencairkan gelato[40] yang berkualitas paling tinggi.

“Gunakan kecepatan dan kemampuan terbangmu untuk mengejar Chrome Disaster dan membuatnya berhenti sebentar saja sudah cukup. Setelah itu, aku dan gadis kecil ini akan merampas mobilitasnya.”

“Sa... sangat mudah dikatakan, tapi...”

Sebagai seseorang yang payah dan pengecut, Haruyuki mengatur kemampuan melarikan dirinya hingga maksimum, dan menggumamkan perlawanan terakhirnya.

“Oh iya... strategi ini memerlukan terjadinya pertarungan tim terlebih dahulu kan? Juga, untuk melawan Chrome Disaster, paling tidak kita memerlukan senpai, Scarlet Rain dan aku. Dia pasti tidak akan mau menerima duel yang tidak menguntungkannya itu!”

Bagi Burst Linker, selama Neuro Linker mereka terhubung dengan jaringan global, mereka tidak dapat menolak duel satu lawan satu dari Burst Linker lain. Tapi ceritanya lain jika mode battle itu adalah «Team» atau «Battle Royale». Dalam situasi itu, Chrome Disaster akan menghadapi pertarungan tiga lawan satu, tidak mungkin dia akan menerima keadaan yang tidak menguntungkan itu.

‘- Tidak, tunggu. Bukankah dia punya pertanyaan yang sama tadi?’

Setelah mengangguk dengan ringan kepada Haruyuki yang terdiam, Kuroyukihime melirik Yuniko dan mengkonfirmasikan sesuatu.

“Jika Chrome Disaster mengamuk di pertarungan biasa, aku sudah pasti akan mendengar hal itu. Akan tetapi aku belum mendengar rumor seperti itu sedikit pun, ini semua berarti...”

“...Benar.”

Sang Red King memasukkan tangannya ke kantong celana jeansnya dan memutar bagian atas badannya yang ramping kemudian mengangguk.

“Tempat berburu orang itu bukanlah lagi «Normal Duel Field». Di atas field itu... yaitu di «Unlimited Neutral Field».”

‘...Apa itu?’

Haruyuki mengangkat kepalanya diiringi dengan sebuah tanda tanya, Takumu yang berada sedikit jauh di kanan depannya berteriak dengan keras.

“Ba... bahaya, master!”

Dia pun berdiri diiringi suara derik dari kursinya dan melanjutkan.

“Dengan anggota kita sekarang, melakukan dive ke «atas» adalah tindakan yang nekat! Aku dan Haru mungkin tidak akan apa-apa, tapi master terikat dengan peraturan khusus! Jika master tiba-tiba diserang oleh player ber-level 9, dengan satu kekalahan saja, master akan kehilangan Brain Burst saat itu juga... tidak, yang paling buruk...”

Takumu melirik Yuniko yang ada di kanannya dan setelah terlihat ragu-ragu, dia memegang bagian tengah kacamatanya dengan tangan kanannya dan kemudian berbicara.

“...Ini adalah tugasku untuk mengatakannya, jadi biarkan aku mengatakannya. - Yang paling buruk, dari semua ini... reality intrusion yang dilakukan pada Haru, pembicaraan mengenai Chrome Disaster, semuanya ini mungkin saja perangkap yang disiapkan oleh Red King. Untuk memancing master memasuki «Unlimited Field», dan menyerang master dengan tiba-tiba dengan pasukan yang besar, dan kemudian membunuh master, itu semua mungkin terjadi.”

Yuniko yang kembali ke mode setan kecilnya itu mengarahkan rahang kecilnya dan melototi Takumu dengan tangannya yang masih berada di dalam kantong jeansnya.

“...Kata-kata yang bagus, Cyan Pile. Semua yang kau katakan benar-benar pintar, kau itu apa? Karakter berkacamata. Julukanmu Profesor ya?”

Kena.

Wajahnya yang sedikit tersakiti itu kembali menjadi yang biasanya dengan cepat, dan Takumu pun membantah.

“Tunjukkan buktinya dulu, lalu kita bisa membicarakan hal ini, Red King. Kami hanyalah Legion yang beranggotakan tiga orang, kau harus bisa memberikan beberapa alasan agar kami mau melakukan dive ke «atas» setelah mengetahui bahaya yang ada.”

“Ini alasan yang kau minta.”

Yuniko mengeluarkan tangan kanannya dari kantong dan memanipulasi virtual dekstop-nya sebentar, kemudian menjentikkan jarinya tiga kali. Muncul tag setengah transparan lain di pandangan Haruyuki. Tapi, yang ini lebih besar dari yang sebelumnya. Tidak hanya nama asli, di bawahnya juga ditunjukkan alamat rumahnya.

Dimulai dari distrik Nerima di Tokyo, dan berakhir di nama sekolah dan asrama yang tidak dikenalnya, Haruyuki pun melihatnya dengan takjub. Hanya dengan mengetahui nama dan muka saja sudah bisa dibilang «Reality intrusion» yang cukup besar, menunjukkan hal ini bisa dibilang benar-benar nekat.

Takumu dan Kuroyukihime pun terkejut akan hal ini, Yuniko memindahkan tangan kanannya dari virtual dekstop miliknya dan menepuk dadanya dengan jempol ketika dilihat oleh tiga murid SMP yang terdiam dan heran.

“Kau masih belum mengerti kenapa aku menghubungimu? Aku yang di dunia nyata hanyalah anak SD tanpa kekuatan fisik, ekonomi maupun kekuasaan dalam sebuah organisasi. Aku tidak mempunyai cara untuk bertahan dari «serangan» yang ditujukan padaku. Jika aku menghianatimu, kau dapat datang dan membalas dendammu kapanpun kau mau di dunia nyata.”

Mata Yuniko yang mengatakan hal itu seakan terbakar oleh sisa-sisa cahaya matahari musim dingin yang masuk melalui jendela.

Ia pikir Yuniko benar-benar nekat, tapi dia memiliki ketetapan hati yang hebat. Sebenarnya, Yuniko tidak mungkin mengabaikan masalah dimana anggota Legion-nya melanggar pakta gencatan senjata dan menyerang anggota Legion lain. Akan tetapi, sebelum semuanya itu, Brain Burst hanyalah sebuah «Game Pertarungan» saja. Sesuatu yang ada hanya untuk dimainkan, dinikmati dan kesenangan semata.

Itulah mengapa Haruyuki berpikir bahwa mengorbankan diri aslimu sendiri merupakan sebuah kesalahan. Kenyataan itu memperdayai Takumu tiga bulan yang lalu, dan dia pun masih tersiksa akan hal itu sampai sekarang.

“Yuniko...-chan.”

Haruyuki memanggilnya tanpa sadar menggantikan Takumu yang kewalahan, kemudian mencoba untuk menemukan kata-kata untuk melanjutkannya.

Akan tetapi, 1 kata itu sepertinya telah membuat Red King melihat ke dalam hatinya, Yuniko pun merendahkan tangan kanannya dan berbicara dengan senyum yang seakan menyalahkan dirinya sendiri.

“Aku mengerti apa yang ingin kau katakan. Tapi... kau akan mengerti semua ini ketika kau mencapai ketinggian yang sama, bahwa game dengan teknologi «Akselerasi» ini dapat membuat dinding dari sisi nyata terasa tipis. Jika kau tahu berapa banyak waktu yang gadis itu dan aku habiskan di Accelerated World, kau pasti akan tumbang seketika.”

“Ap... total waktu bermain...?”

Haruyuki memiringkan kepalanya dan melakukan sedikit perhitungan. Saat ini, ia mempunyai 10 «duel» perhari. Setiap pertarungan memakan waktu sekitar 20 menit, jadi totalnya sekitar 200 menit - 3 jam lebih sedikit. Waktu bermain yang cukup banyak untuk seorang murid SMP, tapi hal tersebut masih masuk akal.

Jika satu hari bermain sekitar 3 jam, satu bulan sekitar 100 jam. Satu tahun sekitar 1200 jam. Karena Yuniko menjadi seorang Burst Linker sekitar dua setengah tahun yang lalu.

“3000...jam atau sekitar itu?”

Angka yang besar, tapi jika dibandingkan dengan pecandu VRMMO-RPG yang sebenarnya, angka itu bukanlah apa-apa. Orang-orang seperti itu paling sedikit melakukan dive selama 10 jam sehari.

Akan tetapi, setelah mendengarkan perhitungan berat yang dilakukan oleh mental Haruyuki, Yuniko tertawa keras dan Kuroyukihime pun juga sedikit tersenyum pasrah.

“Ap, jadi angka itu tidak benar? Yuniko-chan, jadi sudah berapa total waktu bermainmu...?”

“Aku tidak akan memberitahumu. Jawaban itu, bisa kamu cari sendiri. Juga...”

Sang Red King tiba-tiba membuat wajah yang seram dan berbicara dengan nada mengancam.

“Berhenti memanggilku Yuniko-chan. Kau membuat punggungku menggigil. ...Niko saja cukup. Panggil aku Niko, dan juga jangan tambahkan -chan atau -tan.”

Entah mengapa merasa hal itu diluar pembicaraan yang ada, Haruyuki mengangguk dan melihat ke sekelilingnya.

“Mari kita lihat... Jadi hasilnya adalah «Nega Nebulas» akan membantu Niko-cha... Red King, benar kan?”

“...Umu. Yang pasti resikonya banyak, namun sekarang ini kita telan saja semuanya. Lalu, ada juga beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan.”

“M, manfaat?”

Kuroyukihime berpaling ke arah Red King dari Haruyuki yang menanyakan hal itu.

“Benar. «Prominence» datang meminta pertolongan besar yang memungkinkan seperti ini, pastinya sudah mempersiapkan beberapa hal untuk ditukarkan. Contohnya... mulai dari sekarang jangan sentuh Territory kami yang kecil ini, atau semacam itu.”

“Chii.”

Dengan decakkan lidah seperti itu, Red King - Niko melambaikan tangan kanannya sedikit.

“Aku mengerti. Jika janji secara lisan saja cukup. Anak buahku tidak akan menyentuh area Suginami.”

Kuroyukihime mengangguk dengan pelan, lalu mengangkat satu jari dari tangan kanannya yang dilipat.

“Namun, satu hal. Scarlet Rain... Bagaimana kamu akan melakukan serangan kejutan pada Chrome Disaster di «Unlimited Field»? Di tempat itu, hampir tidak mungkin dapat bertemu seseorang dengan sengaja, kau pasti sudah tau tentang itu.”

“...Aku tidak akan menyusahkan kalian kawan-kawan. Sudah menjadi tanggung jawabku untuk menentukan tempat dan waktunya. Tidak sekarang, kemungkinan besok malam... itu yang bisa aku katakan.”

“Ohh. Kau bisa melakukan hal itu?”

Niko mengangguk menanggapi pertanyaan Kuroyukihime.

“Kalau begitu, aku serahkan padamu. Besok setelah sekolah, kita akan bertemu lagi di sini dan melakukan dive ke «Unlimited Neutral Field». Bisa kan, Haruyuki-kun dan Takumu-kun?”

‘- Sebenarnya apa itu Unlimited Field?’

Sebelum menanyakan pertanyaan itu, Haruyuki terkejut dan suara teriakan ‘Argh, rumahku lagi!?’ muncul di benaknya. Ibunya tidak akan pulang hingga lusa sehingga tidak akan ada masalah, jika ia kembali pulang besok, dan pada saat itu Niko memainkan «game Z bertipe lain» di ruang tamu dengan berbagai macam pujian, maka ia tidak akan bisa berdiri tegak lagi.

‘Pertahankan hingga mati. Kali ini ia akan mempertahankan kamarnya hingga titik darah penghabisan.’

Dengan sumpah itu, Haruyuki dan Takumu mengangguk.


“Lalu, selebihnya hari ini adalah waktu bebas. Haruyuki-kun, terima kasih untuk kopinya.”

Kuroyukihime berdiri seiring diucapkannya kata-kata itu, dia kemudian melihat lagi ke kumpulan game barat lama dari era puluhan tahun lalu yang berceceran di ruang tamu.

“Lain kali, aku akan datang untuk bermain. Ada banyak judul game yang masih belum aku ketahui.”

“Y... ya, silahkan.”

‘Game yang tidak banyak memunculkan darah dan isi perut yang tumpah.’

Ia menambahkan hal itu dipikirannya, dan kemudian mengantarkan Kuroyukihime dan Takumu ke pintu masuk.

“Sampai jumpa besok di sekolah, Haru. Uwaa, sudah selarut ini.”

Takumu melambaikan tangannya lalu berjalan keluar dari lorong menuju bagian apartemen yang lain, kemudian Kuroyukihime memakai sepatunya dan berbalik.

“Ah, ya. Aku akan mengantarkanmu kerumah, sudah larut...”

Haruyuki mengatakan hal itu, tapi Kuroyukihime melambaikan tangannya sedikit dan berkata.

“Tidak usah khawatir, biasanya jika ada tugas OSIS aku pulang lebih malam dari saat ini, jadi ini belum apa-apa. Dan juga, tempat ini lumayan dekat dengan rumahku.”

“Benarkah... begitu. Tapi, berhati-hatilah.”

“Un, tambahan, maaf sudah mengganggumu. Sampai jumpa besok.”

Kuroyukihime pun tersenyum, mengangkat kepalan tangan kanannya, dan bersiap untuk melangkah keluar pintu.

Dari punggungnya, dari arah belakang Haruyuki, suara Niko yang dipanjang-panjangkan berseru.

“Sampai jumpa, Hitam. Jangan sampai telat besok. Ok, saatnya melanjutkan yang tadi.”

Kali ini Kuroyukihime berbalik dengan kecepatan yang luar biasa dan berteriak kepada Red King yang berjalan sambil melompat-lompat ke ruang tamu.

“Hei tunggu, tunggu sebentar, Merah!”

“Apa?”

Kuroyukihime melototi Niko yang menonjolkan kepalanya dan kemudian bertanya untuk memastikan.

“Kamu tidak berpikir untuk menginap lagi di sini hari ini kan?”

“Tentu saja. Pergi pulang setiap kali itu sangat merepotkan.”

“Jangan macam-macam, pulang sana! Anak kecil harusnya pulang, mengerjakan pr, sikat gigi dan kemudian tidur!!”

“Tapi, sekolahku adalah sekolah berasrama. Setelah mendapatkan ijin untuk keluar selama tiga hari, tidak akan ada makanan meskipun aku kembali sekarang. ...Omong-omong, onii-chan, kita akan makan apa malam ini♪”

Setelah mengatakan bagian akhirnya itu dengan mode malaikat, Niko menghilang ke ruang tamu.

“Ap... Ap...”

Ketika wajahnya yang gemetaran itu seperti akan meledak dengan diiringi kepalan tangannya yang bergetar. Kuroyukihime melirik ke Haruyuki yang berdiri di sana karena heran.

“...Batalkan ‘Sampai jumpa besok’ itu. Aku juga akan menginap di sini malam ini.”

Dengan pengumuman yang menakutkan itu, yang juga sebagai deklarasi perang, Kuroyukihime menutup pintu dengan kencang, melepaskan sepatunya dan melangkah dengan berat dari lorong ke ruang tamu.

Pada akhirnya, butuh lebih dari satu menit untuk me-restart otak Haruyuki yang beku seluruhnya.

‘- Apa ini?’

‘Apa ini... apa yang terjadi... ini kenyataan? Atau semua ini hanyalah kenyataan palsu yang diciptakan poligon?’

Haruyuki pun duduk di atas sofa ruang tamunya, memeluk sebuah bantal, dan menatap ke ruang kosong.

Mungkin semua hal dari awal - bertemu Kuroyukihime, mendapatkan Brain Burst, menjadi Burst Linker «Silver Crow» semuanya hanyalah mimpi saja. Mungkin aplikasi melarikan diri dari kenyataan sedang berjalan sehingga membuatnya mampu terus melihat khayalan yang panjang.

Hal itu merupakan keraguan hebat bagi Haruyuki, tapi hamburger yang ia makan 30 menit yang lalu, sisa rasa sedikit hangus hamburger itu, kebahagiaan yang terasa di dalam perutnya, dan juga dari kamar mandi yang terletak di bagian lorong, suara dari air dan suara gadis-gadis yang bermain-main semuanya terlalu nyata.

Setelah pengumuman tiba-tiba milik Kuroyukihime, mereka bertiga pergi berbelanja di mall yang berada di bagian bawah apartemen, membuat makan malam bersama, mencuci piring - dan kemudian Niko dan Kuroyukihime pergi untuk menggunakan kamar mandi duluan bersama-sama. Itulah yang terjadi.

Kebanyakan berada dalam mode otomatis, situasi dimana semuanya itu terjadi disaat bersaman sangat tidak nyata sehingga Haruyuki menyia-nyiakannya. «Ketika orang tuanya sedang tidak ada» «2 gadis datang untuk menginap» «membuat makan malam dan kemudian mandi», situasi seperti itu tidak bisa disesuaikan dalam kesadarannya.

Adakah cara terbaik untuk ia bertindak sekarang? Biasanya pada situasi seperti ini, pilihan terbaik apa yang bisa dipilih oleh seorang lelaki?

Haruyuki mencoba untuk memutarkan pikirannya yang berlebih ketika uap keluar dari telinganya. Dalam game atau anime tipe ini, pada adegan seperti ini biasanya karakter laki-lakinya akan bertanya bagaimana air bak mandinya, dan «sesuatu» membuatnya tersandung masuk ke kamar mandi. Kemudian ember, sampo dan barang-barang lainnya akan dilempar untuk mengusirnya.

‘Jadi, aku melakukan hal itu merupakan solusi yang optimal.’

Accel World v02 137.jpg

Haruyuki pun berdiri dan berputar ke arah kamar mandi. Di dalam otaknya, sudah tergambar sebuah grafis event dimana Kuroyukihime dan Niko membasuh satu sama lain hanya ditutupi dengan busa saja.

Namun sayangnya, atau dengan kata lain untungnya, sebelum ia membuka pintu ruang tamu, ia mendengar suara 2 pasang kaki yang berjalan ke arahnya. Haruyuki pun berteleportasi dengan kecepatan cahaya ke sofa dan duduk dengan pantas.

Setelah pegangn pintu yang ada diputar dengan kasar, Niko melompat masuk duluan dan berteriak ‘Es es!’ dan kemudian lari ke arah dapur. Haruyuki bereaksi dengan memutarkan badannya untuk melonggarkan bentuk kasar switer lengan panjang dan celana pendeknya, kali ini matanya bertemu dengan mata Kuroyukihime.

Dia menggunakan piyama berwarna pink cerah yang pasti dibelinya di mall tadi sore. Dia memiringkan kepalanya, mengeringkan rambutnya yang terlihat mengkilap dengan handuk, dia benar-benar berbeda dari saat dia memakai pakaian serba hitam biasanya yang memberi kesan menolak orang lain, dia berdiri di sana dengan luar biasa tidak berdaya dan cantik, Haruyuki hanya dapat melihatnya dengan takjub.

“...Jangan melihatku seperti itu. Hanya warna ini yang ukurannya cocok denganku.”

Ketika Kuroyukihime mengatakan hal itu sambil melihat memalingkan wajahnya, Haruyuki akhirnya tersadar dan menggeleng-gelengkan kepalanya dengan kencang ke kiri dan kanan.

“T, tiiidak mungkin, c, cocok sekali.”

“Ah.. ah begitu. Bukankah piyama ini terlihat sedikit kekanak-kanakan?”

“Sama sekali tidak. Sangat bagus. Sempurna. Benar-benar pukulan telak.”

Ketika ia duduk dengan sopan dan meluruskan punggungnya seraya mati-matian mengatakan hal itu, Niko memunculkan wajahnya dari samping sambil melambaikan es loli di tangan kanannya.

“Hei, kamu tahu, Silver Crow?”

“Ap... tahu apa?”

“Gadis ini, meskipun terlihat biasa-biasa saja, setelah dia telanjang, tak diduga-duga badannya sugofuu.”

Akhiran kalimat itu menjadi aneh karena satu pukulan Kuroyukihime yang tak kenal ampun.

Kuroyukihime kemudian menahan leher Red King dari belakang, dan kemudian tertawa dengan berwibawa.

“Sana, kau harus cepat-cepat menggunakan kamar mandi. Air bak mandinya akan segera dingin.”

Haruyuki berteriak dalam pikirannya dan melompat dari sofa setelah melihat Niko yang terkulai lemas.

“Y, ya, permisi, aku akan segera mandi! Ada teh barley dan lainnya di kulkas silahkan ambil sendiri, aku mandi dulu!”


Malam itu berubah menjadi pesta larut malam game retro bertipe Z.

Sambil duduk di sekitar hardware game besar yang berasal dari 40 tahun yang lalu, mereka membantai makhluk-makhluk yang ada di layar datar dengan teriakan yang heboh, Haruyuki pun masih berpikir sedikit mengenai apakah hal ini benar-benar nyata.

‘-Orang-orang ini dan aku, pada dasarnya terhubung satu sama lain melalui sebuah game VR bernama Brain Burst. Karena itulah hubungan mereka berlangsung ‘online’, hanya berdasarkan jaringan saja, bisa dianggap seperti itu.

Pastinya, aku mencintai Kuroyukihime-senpai, dan dia bilang dia juga mencintaiku. Namun, perantara dari perasaan itu hanyalah sinyal kuantum biasa yang bertukaran melalui Neuro Linker. Ia pikir meskipun hubungannya lebih banyak terdiri dari data vektor saja, itu semua sudah cukup.

Tapi hari ini, mereka berdua membuat makan malam dan memakannya di rumahku, bergiliran mandi, dan sekarang duduk bersampingan dengan jarak sekitar 10cm, merasakan kehangatan satu sama lain.

‘Zaman ini - perbedaan antara dunia nyata dan virtual sangatlah tipis, di dunia dimana informasi yang berasal dari kelima inderamu sulit dibedakan antara yang analog[41] dan yang digital, apakah hal-hal tertentu dapat terjadi di dunia ini? Sesuatu seperti «Hubungan Manusia Secara Offline», bagaimana aku bisa menangkap dan mengenalinya? Sejauh ini di dunia nyata, yang aku lakukan hanyalah melarikan diri, bersembunyi, dan berbaur.’

Pemikirannya yang berputar-putar itu, tertutupi oleh teriakan mencolok dari boss monster besar yang ada dilayar.

Pada saat yang sama, Niko melepaskan kontrollernya dan berbaring.

“Ah... aku tidak kuat lagi. Ngantuk. Ngantuk!”

“Makanya sudah aku bilang, anak kecil harus cepat... Fuwa...” Kuroyukihime juga menutup mulutnya dengan tangan kirinya, setelah menguap dengan halus.

Karena Neuro Linker-nya sedang tidak dipakai, Haruyuki melihat ke jam yang ada di dinding, ternyata sudah lewat tengah malam.

“M, makanya, kita harus tidur. Jika dilihat-lihat... Yuniko-cha, bukan, Niko tidak punya masalah menggunakan sofa hari ini juga kan. Jadi, Senpai dapat menggunakan kamar tidur ibuku. Ah, tapi penghangatnya agak lama tidak digunakan jadi mungkin akan terasa dingin...”

Haruyuki berbicara sampai situ, dan tiba-tiba Niko menyelanya dengan kencang.

“Sudahlah, terlalu merepotkan. Keluarkan saja beberapa selimut, aku akan tidur di sini... tidak masalah...”

Kemudian, dia menenggelamkan wajahnya pada bantalan besar, dan dengan cepat menutup matanya.

“Un, aku juga tidak punya masalah dengan hal itu. Tidur bersama-sama di sekitar hardware game, benar-benar pengalaman yang historis... atau mungkin tidak...”

Kuroyukihime pun juga membaringkan badannya di atas bantalan yang ada.

‘Apaaa -.’

Apa yang ia pikirkan adalah, ia tidak mungkin tidak akan bisa meniru aksi «membawa keduanya ke tempat tidur», jadi ia mengikuti apa yang ia dengar dan mengeluarkan beberapa selimut. Ia menggunakannya untuk menyelimuti Niko dan Kuroyukihime yang sudah tertidur, dan berpikir ‘lalu sekarang’.

‘Haruskah aku tidur di kamarku sendiri?’

Tapi, melihat kedua tamunya yang tidur dilantai, bukankah itu sebuah sikap yang buruk jika aku tidur diatas tempat tidur? Disini, tidakkah aku harusnya tidur di atas lantai juga untuk adilnya? Bukankah itu adalah perbuatan yang harus dilakukan seorang gentleman?

Setelah menerima sugesti yang juga sebagai pembenaran dirinya, Haruyuki men-seting terang lampu langit-langit ke tingkat yang paling rendah, dan membulatkan tubuhnya perlahan-lahan di sana. Lantainya terasa sedikit hangat akibat pipa penghangat yang ditimbun di dalamnya, bantal gel yang ada pun terasa lembut - dan dari jarak yang dapat dijangkau tangannya, tercium bau yang sangat wangi.

‘Tidak mungkin aku bisa tidur dalam situasi seperti ini!’, Haruyuki menutup matanya yang ada di bawah selimut sambil memikirkan hal itu.

Namun anehnya, sebagai ganti perasaan tegang, sebuah perasaan damai yang misterius menyelimuti Haruyuki, dan kesadarannya perlahan-lahan jatuh ke dalam kegelapan.


Pada saat larut malam, Haruyuki terbangun sekali.

Ia berdiri dan berpikir untuk pergi ke toilet, dan melihat ke sekitarnya dengan santai, di dalam keredupan pencahayaan dan cahaya bulan berwarna putih kebiruan, terdapat pemandangan yang tidak terduga.

Niko dan Kuroyukihime yang harusnya terpisah sekitar satu meter itu, ntah dari kapan, jatuh dari bantal dan tidur dengan nyenyak.

Selain itu, Niko menenggelamkan wajahnya di dada Kuroyukihime, dan tangan kanannya menggenggam erat kain piyama Kuroyukihime.

Dan juga, tangan Kuroyukihime berada di sekitar kepala Niko yang berambut merah seperti sedang memeluknya.

Pemandangan itu, ia merasakan hatinya tergerak akan sesuatu dan Haruyuki pun membuka kedua matanya dengan lebar sebelum terkejut akan hal itu.

«Red King» dan «Black King». Mereka berdua adalah Burst Linker ber-level 9 yang terikat dengan peraturan khusus mengenai Sudden Death.

Mereka berdua menghabiskan waktu yang tidak diketahui jumlahnya di dalam Accelerated World dan menghadapi banyak pertarungan hingga titik darah penghabisan. Haruyuki tidak bisa membayangkan apa yang mereka nantikan. Namun ia bisa mengatakan hal ini. Jika mereka bertujuan untuk mencapai level 10, suatu hari nanti mereka pasti akan bertarung. Seorang King dapat bergerak maju dengan mengalahkan King yang lain.

Tapi.

Malam ini, kedua orang itu, dengan kebetulan yang dibawa oleh situasi yang kompleks ini, tidur bersama-sama di dunia nyata seperti ini. Mereka sepertinya mengharapkan hal itu dari dasar hati mereka.

Hal ini, pemandangan ini, apakah hanya ilusi yang bertahan satu malam saja? Hanya keajaiban insidental yang tidak akan terjadi lagi?

Atau mungkinkah -.

Pada saat itu Haruyuki mempunyai firasat bahwa ia sampai pada sesuatu yang sangat penting.

Akan tetapi, perasaan asing yang melimpahi hatinya dan air mata yang mengalir keluar dari kedua matanya, ia tidak dapat mengutarakan pikirannya dalam kata-kata dengan akurat.

Jadi Haruyuki hanya berdiri diam di sana, melihat dua gadis yang tidur dengan nyenyak di bawah sinar bulan yang berwarna putih kebiruan, tanpa merasa puas tidak peduli seberapa lama ia menatapnya.


4[edit]

“Yak, aku berangkat.”

“Aku... aku pergi.”

“Oke, selamat jalan... Ah.”

Terhadap ucapan pamitan Kuroyukihime dan Haruyuki, Niko menggaruk bagian samping wajahnya dengan santai dan kemudian mengerutkan alis matanya.

“...Hei. Bukankah ini sedikit aneh?”

“Nn, ada apa?”

“Tidak apa-apa... meskipun kau sudah bertanya...”

Ketika Niko menyilangkan tangannya dan mulai berpikir, Kuroyukihime mengangkat bahunya sedikit dan berbicara.

“Gadis aneh. Daripada itu, aku akan menyerahkan perincian rencana pertarungan hari ini padamu. Kau tidak mempunyai masalah dengan mencari lokasi dan waktu munculnya «Chrome Disaster» kan?”

“Y, ya. Serahkan padaku.”

“Umu. Yak, aku berangkat.”

“Aku. aku pergi”

“Oke, selamat jalan... Ah.”

Kemudian Kuroyukihime menutup pintunya dan setelah mundur satu langkah, dia pun berbalik.

23 Januari, Jumat 7:30AM

Sampai saat ini, situasi yang ada masih sama seperti waktu-waktu «pergi ke sekolah» yang ia alami sehari-hari. Cahaya keabu-abuan yang menyinari lorong apartemennya, nafas putihnya di udara yang terasa dingin, semuanya sama dengan yang kemarin-kemarin.

Akan tetapi ada satu hal yang berbeda - tepat di sampingnya, menggunakan seragam SMP Umesato dengan rapi dan dilengkapi dasi pita berwarna biru, tangan kanannya menenteng tas sekolah standar, dan tangan kirinya menenteng tas belanja, terlihat wujud seorang murid perempuan disana.

Setelah menyalakan Neuro Linker-nya dan melihat ke udara, Kuroyukihime berbicara.

“Hari ini akan berawan, semoga tidak hujan. Nah, ayo berangkat.”

“Y... ya.”

Haruyuki mengangguk, ia memposisikan dirinya sedikit di belakang kiri Kuroyukihime, dan pada saat ia berjalan, Haruyuki tanpa sadar berpikir.

‘-Ah... orang ini, adalah onee-san-ku? Dan orang yang sebelumnya, adalah imouto-ku?’

Tidak tidak, hal-hal seperti ini harusnya tidak ada di dunia nyata. Pergi ke sekolah bersama dengan onee-san, seperti dalam game novel antik saja.[42]

Lift yang kosong pun turun dari lantai atas ketika ia menggelengkan kepalanya sedikit, dan ia memasukinya setelah onee-sannya masuk.

‘-Kalaupun ini sebuah game, hanya bersama-sama dengan perempuan yang juga sebagai «onee-san» dan «imouto», tidak mungkin terjadi kan?’

Dengan otaknya yang belum bekerja dengan baik karena kurang tidur itu, Haruyuki berpikir sampai sana sambil melamun, lift pun turun dua lantai, dan berhenti pada lantai 21. Haruyuki bereaksi dengan mundur satu langkah, untuk memberi tempat bagi orang yang memasuki lift.

Dan kemudian, setelah pintu lift terbuka, seorang gadis berseragam sama melompat ke dalam dengan penuh semangat - kemudian mata Kurashima Chiyuri yang juga «teman kecilnya» itu bertemu dengan matanya.

‘NOOOO - .’

Ketika Haruyuki berteriak di dalam pikirannya, mata besar yang seperti kucing milik Chiyuri itu berkedip dan senyum lebar muncul di wajahnya.

“Ah, Haru selamat pagi! Bagaimana bisa kau bangun sepagi ini... ap... apa...!?”

Akan tetapi, setelah dia menyadari orang yang berdiri belakang kanan Haruyuki, suara dan ekspresinya berubah tiba-tiba. Dari santai, melalui perasaan terkejut, dan akhirnya hampir sampai pada titik emosinya meledak.

“...Haru? Ada apa ini?”

Chiyuri membisikkan kata-kata itu dengan menyentakkan kedua bola matanya.

Berbeda dengan Haruyuki yang terdiam seperti batu, Kuroyukihime menyapanya dengan ringan.

“Ya, pagi, Kurashima-kun.”

“Ah, p...pagi.”

Setelah dia menundukkan badannya, Chiyuri meraih dasi Haruyuki dan berteriak.

“Apa yang terjadi!!”

“...Ini, ini bukan seperti yang kamu pikirkan.”

Ketika Haruyuki menggelengkan kepalanya, ia menggunakan tangan yang diposisikan di belakangnya untuk memulai program pengiriman pesan, dan bertanya kepada orang yang dapat menjelaskan situasi ini. Benar, “Taku, aku sangat butuh pertolonganmu.”

“Apa yang tidak seperti yang aku pikirkan!!”

Ketika interogasi kasar yang dilakukannya itu akan berlanjut, lift pun sampai di lantai satu dan pintunya pun terbuka. Haruyuki memegang pundak Chiyuri, dan memutarkannya sebagian.

“Su, sudahlah, ayo pergi ke sekolah! Ayo kita belajar, kemudian pulang ke rumah, dan melupakan semua ini di akhir minggu.”

“Hei, jangan mengalihkan pembicaraan!”

Ia tetap mendorong pundak milik Chiyuri yang terus berteriak dari belakang, melewati penduduk yang melihat dengan heran di lobby dan entah bagaimana keluar ke halaman depan apartemen ketika suara menolong itu terdengar dari belakang.

“P... pagi, Chii-chan. Pagi, Haru. Pa... p...”

“...Selamat Pagi, master.”

Kemudian entah bagaimana, setelah membaca email darinya dan datang kemari dengan terburu-buru, teman baiknya itu bergumam pada Haruyuki sambil mengeluarkan nafas putih bagaikan awan di udara pagi yang dingin itu.

“...Haru. Kamu seperti orang yang sering menginjak ekor macan.”

“Aku tidak seperti itu. Aku sama sekali tidak seperti itu.”

Setelah menjawabnya, ia membalikkan tubuh Chiyuri yang masih berteriak ‘Cepat jelaskan!’ itu kearah Takumu dan melepaskan kedua tangannya dari pundak Chiyuri.

Seperti Takumu yang biasanya, dia berbicara kepada Chiyuri dengan suara yang tenang.

“Chii-chan, aku juga berada di rumah Haru kemarin.”

“Apa...!? Apa artinya ini?”

Menghadapi muka teman kecilnya yang curiga dan menjelaskan situasi dengan suara yang tenang; penjelasan lancar macam itu, tidak dapat ditiru oleh Haruyuki.

“Sebuah masalah mengenai aplikasi itu muncul. Kami menggunakan rumah Haru sebagai ruang rapat. Tapi tanpa sadar malam sudah tiba dan jika seorang murid SMP tertangkap kamera sosial sedang berjalan-jalan pada waktu itu, akan sangat repot jadinya. Jadi tanpa ada pilihan lain, senpai akhirnya menginap di rumah Haruyuki. Bukan kah begitu?”

Untungnya, Kuroyukihime yang ditanyai hal itu mengangguk dengan patuh.

“Ya, hal itulah yang terjadi. Tidak perlu mencurigainya dengan aneh, Kurashima-kun.”

“...”

Chiyuri tetap terdiam dengan ekspresi yang rumit untuk beberapa detik -.

Pada akhirnya, dia pun berbicara dengan suara rendah.

“Lagi-lagi, itu. Brain... Burst?”

Dia melihat pada tiga orang yang mengangguk bersamaan itu, kemudian menggembungkan pipinya.

“Entah mengapa, aku tidak yakin! Aplikasi itu cuma game kan? Lalu, kenapa kau membicarakannya selama berjam-jam!”

“Itu... itu hanya game, tapi bukan game sembarangan.”

Setelah melihat ke sekitar halaman apartemen yang luas untuk memastikan tidak ada orang di sekitar sana, Haruyuki melanjutkan.

“Aku sudah pernah bilang sebelumnya... akselerasi pikiran dan pembuatan dunia yang berbeda dari dunia yang ini. Itulah mengapa, sama seperti dunia nyata, banyak masalah yang terjadi...”

“...Muu.”

Lidah Chiyuri pun menjadi tajam, dan dia pun bergumam sambil terlihat tidak puas.

“Aku tidak percaya akan hal itu. Meskipun kau bilang akselerasi atau semacamnya, aku tidak bisa membayangkannya. ...Ya... aku mengerti. Kalau kau memperbolehkan aku melihatnya, aku akan menerima hal itu.”

“Huh?”

Chiyuri mengatakan hal itu seolah hal itu bukanlah apa-apa kepada Haruyuki yang terlihat heran.

Game itu, bisa di-copy dan di-install kan? Biarkan aku mempunyainya juga. Lalu aku juga akan menjadi, apa itu, itu... «Burst Linker».”

“Ap... apa - !?”

Teriakan itu, tidak hanya keluar dari mulut Haruyuki, tapi juga dari mulut Takumu dan Kuroyukihime.

Dan kemudian, mereka bertiga mengangkat tangan kanan mereka sejajar dengan muka dan melambaikannya ke kiri dan kanan.

“Ti... tidak mungkin. Sangat tidak mungkin.”

Haruyuki yang mengeluarkan suara itu dengan jujur, pipi bulatnya dicubit oleh Chiyuri.

“Apa itu! Ayo serahkan!”

“Tidak, aku sudah pernah bilang... game itu butuh kemampuan.”

“Aku tidak akan mengertinya hingga aku mencobanya!”

“Tapi kamu itu... ultra payah.”

Pada saat itu, mata Chiyuri yang seperti kucing itu bersinar.

“Ah begitu... berani juga kau. Aku mengerti, kau akan lihat! Aku akan berlatih juga, dan akan menang dari Haru dan Taku di game!”

“Ap... apaaa!?”

Haruyuki membuka mulutnya lebar-lebar dan melihat sosok sebuah tantangan yang bersinar di kedua mata Chiyuri. Hal ini, sering ia lihat ketika ia bermain dengan Chiyuri di masa lalu, wajah itu adalah wajah seseorang yang «tidak akan menarik kata-katanya setelah mengucapkannya».

Sambil menarik pipi Haruyuki hingga batasnya seperti mochi yang rata -.

“Setelah itu, biarkan aku meng-copy Burst apa itu!!”

Setelah mengatakan hal itu, dia melepaskan pipi Haruyuki, mengeluarkan lidahnya sedikit dan mengatakan ‘Be -’, kemudian teman kecil yang seumuran dengannya itu melarikan diri dengan kecepatan yang luar biasa.

“...Latihan ya.”

Haruyuki menggumamkan kata-kata itu sambil memegang pipinya, kemudian berputar ke arah Takumu yang ada di sampingnya.

Kemudian, ia menundukkan badannya.

“Maaf, Taku. Aku membuatmu berbohong pada Chiyu.”

Tadi, penjelasan yang diberikan Takumu pada Chiyuri tidak 100% benar. Ketika Kuroyukihime menyatakan bahwa dia akan menginap, rapatnya itu sudah selesai.

Takumu tersenyum dan menggelengkan kepalanya dengan pelan.

“...Tidak apa-apa.”

Ekspresinya tenang, tapi Haruyuki merasa wajah itu menampilkan ekspresi yang mencerca dirinya sendiri, jadi dia sedikit menggigit bibirnya. Kemudian, Kuroyukihime berbicara dengan suara yang peduli.

“Takumu-kun. Menanyakan hal ini mungkin terkesan ikut campur... kamu dan Kurashima-kun, masih... kamu tahu...”

“Untuk semuanya berubah menjadi normal lagi... butuh waktu yang lama.”

Takumu mengangkat pundaknya dan melihat ke arah pohon-pohon penutup jalan yang sudah kehilangan seluruh daunnya.

“Aku telah melakukan banyak hal. Atau sepertinya, kami mungkin tidak akan bisa kembali menjadi pacar lagi. Tapi... jika ada bagian dari Chii-chan yang menginginkan aku berada di sisinya, itu saja sudah cukup.”

“Taku...”

Haruyuki mencoba menemukan kata-kata yang ingin dibicarakannya, akan tetapi hanya pada saat-saat penting seperti ini, tenggorokannya seakan tersangkut. Menggantikan Haruyuki, Kuroyukihime berbicara dengan suara kecil.

“Jika... kamu merasa terbebani, atau jika hal itu mengganggu hubunganmu dengan Kurashima-kun, kamu boleh menghapusnya... menghapus Brain Burst.”

Mata Takumu terbuka lebar dalam sekejap.

Akan tetapi, dia lekas menggeleng-gelengkan kepalanya ke kiri dan kanan dengan kuat.

“Tidak. Aku masih, kepada master... dan kepada Haru juga, aku masih harus mengganti rugi semuanya.”

“K... kamu tidak perlu melakukannya. Tidak ada yang harus digantikan, Taku.”

Ia bereaksi dengan berbicara kali ini.

“Aku tidak menginginkan ganti rugi darimu. Senpai juga sama. Brain Burst tidak diciptakan untuk alasan itu... tentu saja, software itu...”

Namun, kosa kata Haruyuki yang payah itu pun berakhir disana.

Takumu melihatnya dengan mata yang terisi rasa sakit, kemudian menepuk pundak Haruyuki.

“Tidak apa, aku juga masih menikmati «duel» yang ada. Selain itu, master. Aku ingin berkonsultasi denganmu.”

Dia berbalik ke arah Kuroyukihime dan melanjutkannya dengan suara yang serius.

“...Kemungkinan Chii-chan menjadi seorang Burst Linker, apakah master pikir kemungkinannya benar-benar nol?”

Dibandingkan Haruyuki yang terlihat heran, ekspresi Kuroyukihime hampir saja tidak berubah, dia memiringkan kepalanya dan mengeluarkan suara ‘Fumu’.

“...Apakah kondisi pertamanya sudah dilewati?”

“Ya, harusnya sudah.”

Takumu mengangguk sekejap.

Kondisi pertama untuk menjadi seorang Burst Linker adalah «memakai Neuro Linker sejak lahir». Takumu memakainya mengikuti kebijakan pendidikan orang tuanya yang penuh dengan antusiasme dan punya Haruyuki digunakan untuk mengawasinya dari jauh karena kedua orang tuanya bekerja, oleh karena itu kondisi pertama mereka berdua terpenuhi.

Chiyuri dibesarkan dalam keluarga yang penuh kasih sayang, dia yang masih bayi memakai Neuro Linker dengan alasan berbeda dari mereka. Ayah Chiyuri berobat untuk kanker tenggorokan yang dideritanya, sehingga sangat sulit baginya untuk mengeluarkan suara secara fisik. Neuro Linker itu digunakan supaya Chiyuri dapat tumbuh besar sambil dapat mendengar suara pikiran ayahnya melalui jaringan yang ada.

Takumu tidak menjelaskan sejauh itu dan Kuroyukihime pun tidak bertanya.

“Aku mengerti.”

Setelah mendapatkan jawabannya, Kuroyukihime melihat ke arah Chiyuri lari tadi.

“Sebenarnya, kondisi ke-dua... yaitu «kecepatan reaksi otak» tidak mempunyai standar yang ketat. Ada orang yang payah dalam game VR tetapi dapat meng-install Brain Burst. Akan tetapi, membuat seseorang menjadi Burst Linker tanpa keyakinan bisa dikatakan sebagai perjudian yang besar.”

“Per, perjudian...?”

Kuroyukihime memberikan tatapan bermakna dan menggangguk kepada Haruyuki yang mengulang apa yang baru saja ia dengar.

“Saat ini, tindakan copy dan install Brain Burst... yaitu hak istimewa seorang «parent» untuk membuat seseorang menjadi «child», hanya dibatasi satu kali. Dan hak istimewa itu, meskipun proses instalasinya gagal, akan hilang dan selamanya tidak akan bisa kembali.”

“S, sekali saja!?”

Haruyuki tanpa sadar berteriak, kemudian ia cepat-cepat menutupi mulutnya. Ia mengecilkan suaranya, dan melanjutkannya dengan cepat.

“T, tapi, jumlah Burst Linker yang ada tidak akan meningkat banyak. Orang-orang yang pensiun setelah kehilangan semua poinnya dan orang-orang yang baru saja bermain... mungkinkah bisa seimbang...?”

“Maksudnya begini, Haru.”

Takumu yang sudah mengetahui «peraturan satu kali» itu, mendorong kaca matanya keatas dan berbicara.

“Aku pikir, administrator Brain Burst yang tidak dikenal identitasnya menset banyaknya Burst Linker... yang sekitar 1000 orang sebagai batas atasnya. Yaitu, suatu batas untuk menjaga teknologi «akselerasi» tetap tersembunyi.”

“Mung... Mungkin seperti itu... tapi bahkan seperti saat sekarang ini, hari dimana rahasia itu akan terbongkar akan datang kan? Sekarang saja Chiyuri mengetahui hal itu. Jika... jika administrator itu juga sebagai developer Brain Burst, pada akhirnya keberadaan Brain Burst akan diketahui seluruh dunia dan tentu saja pada saat itu Neuro Linker tidak akan bisa menggunakan fitur akselerasi lagi, jika dia tetap masih mengoperasikan Brain Burst meskipun sudah mengetahui hal itu... Apa tujuan dia yang sebenarnya?”

Haruyuki membuka kedua tangannya dan melihat Takumu dan Kuroyukihime secara bergantian.

“Karena kita... tidak perlu membayar untuk memainkannya. Aku juga tidak pernah melihat iklan mengenai Brain Burst satupun.”

Untuk kebanyakan net game di dunia ini, sumber keuntungan mereka dapat dibagi dalam dua tipe. Dari pembayaran biaya bulanan atau menjual item kepada user untuk uang, dan penyebaran iklan game itu secara besar-besaran, paling tidak diantara cara-cara itu.

Brain Burst tidak salah lagi adalah sebuah net game dengan teknologi «akselerasi» yang memberikan pemainnya hak yang sangat istimewa. Dan lagi hak itu didapatkan tanpa harus membayar apapun, jadi bagaimanapun dipikirkan, semuanya itu tidak masuk akal.

Setelah mendengarkan pertanyaan mendasar Haruyuki yang bisa dibilang sudah telat pada saat ini, Kuroyukihime hanya bisa sedikit tersenyum pasrah.

“Memikirkan hal itu akan sia-sia, Haruyuki-kun. Untuk mengetahui hal itu, kamu harus mencapai level 10 dan bertanya langsung kepada developernya. Namun, aku dapat mengkonfirmasi dua hal. Pertama, seperti yang kamu katakan tadi, Accelerated World mungkin tidak akan bisa eksis selamanya. Pada akhirnya, kerahasiaannya pun akan terbongkar, dan waktu dimana semua Burst Linker menghilang akan datang. Dan juga disisi lain... hari dimana kita akan membayar harga yang cocok atas hak istimewa berupa «akselerasi» akan datang. Atau mungkin...”

Lanjutan kata-kata itu, tidak diucapkan dengan suara yang jelas, tapi kata-kata itu tersangkut dengan bibir yang sedikit gemetaran.

Akan tetapi, Haruyuki yang sambil menghembuskan udara putih ke udara dingin pagi itu, sepertinya dapat mendengar kata-kata itu.

‘- Atau mungkin, kita sudah membayarnya.’

Kuroyukihime pun melihat Takumu sambil sedikit tertawa.

“Kita jadi jauh dari topik pembicaraan semula. Mengenai Kurashima-kun... Aku pikir peluang untuk dia menjadi seorang Burst Linker agak rendah, akan tetapi tidak ada salahnya kita mencoba.”

“Be... benarkah, master?”

Kuroyukihime menggangguk kepada Takumu yang terlihat heran.

“Potensi fisiknya tidaklah rendah. Larinya tadi pun mempunyai kecepatan yang bisa dibilang luar biasa.”

“Ah, dia itu anggota klub lari trek.”

Setelah penambahan dari Haruyuki, Kuroyukihime menggumam ‘Fumu’.

“Ah begitu. ...Dilihat dari otak, sirkuit yang digunakan untuk menggerakkan badan jasmani, hampir sama dengan yang digunakan untuk menggerakkan avatar virtual. Itu berarti dalam kasus Kurashima, kemampuan sirkuitnya mungkin sudah memenuhi persyaratan. Yang menjadi masalah adalah afinitasnya dengan Neuro Linker, tapi kita hanya bisa mencoba.”

“Aha... tapi dia juga tidak bisa berbicara lewat pikirannya.”

“Dalam kasusmu itu, kamu terlalu memusatkannya dari sisi Neuro Linker. Paling tidak gerakan tubuh aslimu lebih banyak lagi.”

Kuroyukihime berpaling dari Haruyuki yang langsung terdiam itu ke Takumu.

“...Takumu-kun. Jika Kurashima-kun berhasil meng-install Brain Burst, maka akan tercipta hubungan yang kuat diantara kalian berdua. Yaitu hubungan «Parent dan child». ...Namun, hal itu tidak akan selalu menjadi elemen positif, tolong ingat hal ini.”

Haruyuki tidak dapat langsung mengerti kata-kata tenang tapi tegas yang diucapkan itu.

“Tidak positif... itu berarti elemen negatif? Antara Burst Linker «parent» dan «child»?’

‘Apa maksudnya itu? «Parent» membimbing, dan «child» mengamati. Tidak mungkin akan ada sisi buruk dari itu, benar kan? Berbeda dengan hubungan parent dan child di dunia nyata. Ayah yang membuang diri kecilku yang menangis dan meninggalkan rumah, dan ibu yang tidak melihat wajahku, atau pun tidak berbicara denganku, sangat berbeda dengan hal itu. Parent dan child di Accelerated World - diantara Kuroyukihime dan aku, terdapat ikatan yang kuat.’

Tubuh Haruyuki gemetaran sesaat, dan ia melihat kedua mata Kuroyukihime yang berdiri tepat di sampingnya.

Kedua mata itu, seperti biasa, memancarkan cahaya yang lembut.

‘- Tidak. Jauh didalamnya, terlihat sedikit kesedihan... atau lebih tepatnya, kilasan cahaya ketakutan, tapi mungkin itu hanyalah pemikiranku yang berlebihan saja.’

Sekejap, dalam benak Haruyuki, karena Kuroyukihime membimbingnya menjadi seorang Burst Linker, sebuah pertanyaan yang tak pernah terpikirkan olehnya muncul.

‘Siapakah «parent» dari Kuroyukihime?’

“...Ah, itu.”

Ketika ia mengatakan hal itu dengan takut, Kuroyukihime berbicara seakan menyelanya.

“Oh tidak, kita sudah terlalu lama berdiri dan berbicara disini. Sudah waktunya kita harus buru-buru berangkat jika tidak ingin terlambat.”

“Ap...”

Ia terburu-buru melihat langit, yang sudah menjadi cerah dibalik awan-awan tipis.

“Uwa, benar. Jika seperti ini mungkin akan lebih baik jika kita sedikit berlari, Haru.”

“Arg, jangan mengandalkanku untuk itu.”

Ketika Takumu menepuk pundaknya, dan ia menggelengkan kepalanya yang lunak itu, Haruyuki tidak dapat melupakan pertanyaan yang tadi itu.

Sambil mengejar Kuroyukihime yang sudah berjalan dengan cepat, ia ingin menanyakan pertanyaan itu lagi, tapi entah kenapa kata-kata itu tidak bisa keluar dari mulutnya.


Setelah berlari melewati gerbang sekolah sebelum bel pertama berbunyi, dan memastikan Neuro Linker-nya sudah terhubung dengan jaringan lokal SMP Umesato tanpa telat sedikitpun, Haruyuki meninggalkan dua orang yang tadi bersamanya.

Namun, bahkan ketika waktu kelas di pagi hari, satu pemikiran terus berputar-putar di pikirannya.

‘Kenapa Kuroyukihime berkata ada sisi negatif pada hubungan «Parent child» Burst Linker? Dan kenapa dia terlihat sedih pada saat itu.

Aku ingin tahu. Apapun yang terjadi.’

Setelah kelas ke-duanya selesai, dan memastikan papan tulis virtual yang ada di pandangannya menghilang, Haruyuki membuka aplikasi mailer-nya tanpa ragu-ragu. Dengan kata-kata pendek berupa [Bisakah kita bicara sekarang?], ia selesai mengetiknya dan mengirimnya dalam 2 detik.

Balasannya pun diterima dalam 8 detik. [Mari bertemu di pojokan squash virtual di jaringan lokal sekolah.], setelah membacanya, Haruyuki duduk di kursinya dalam-dalam, menutup matanya dan melantunkan perintah Direct Link.

Terdapat jeda sekitar 15 menit diantara kelas ke-dua dan kelas ke-tiga, sehingga hutan dongeng yang juga sebagai jaringan lokal SMP Umesato itu pun terlihat sunyi. Setelah memastikan kaki pendek avatar-nya menyentuh tanah, ia mengarah ke arah pohon besar yang berdiri tinggi di pinggiran daerah itu dan ia pun berlari.

Pimpinan kelompok yang menindas Haruyuki dan memaksanya untuk memakai avatar babi pink-nya sudah tidak ada disana lagi, anak buahnya sekarang dalam masa persembunyian, jadi ia bisa saja mengganti avatar-nya dengan desain yang lebih keren kapan saja, tapi entah kenapa ia tidak mempunyai kesempatan itu, sehingga pada akhirnya ia tetap menggunakan avatar itu. Perkataan Kuroyukihime berupa ‘Aku juga menyukai avatar itu’ mungkin juga sudah mempengaruhinya.

Dengan wujudnya itu, ia melompati tangga-tangga yang terukir di dalam batang pohon, ketika ia melompat ke lantai paling atas dimana game squash itu berada, ia melihat sebuah avatar ramping yang berdiri dengan diam ditengah lapangan squash.

Gaun hitam gelap dengan pinggiran perak. Memegang parasol yang berwarna sama di tangannya, dan di punggungnya, terdapat sayap hitam kupu-kupu swallowtail dengan corak garis-garis merah yang menghiasinya.

Kuroyukihime, yang terlihat seperti putri peri hitam, mengalihkan wajahnya yang hampir berwarna putih itu ke arah Haruyuki dan tersenyum ringan.

“Hi. Sudah agak lama aku tidak melihatmu dalam wujud itu. Belakangan ini kita terus-terusan berbicara di dunia nyata saja.”

“...Senpai sudah tidak sering melakukan dive ke jaringan lokal, para penggemar avatar senpai semuanya merasa sedih.”

Dengan suara yang hampir tiga kali lebih lembut dari suaranya di dunia nyata ia membalas, dan senyum Kuroyukihime berubah menjadi senyum pasrah ketika dia mengangkat pundaknya sedikit.

“Benar-benar, aku pikir akan sangat bagus jika aku mengganti avatar-ku menjadi babi hitam dan mencocokkannya dengan avatar-mu. ...Selain itu, ada apa, apa yang menyebabkan kamu mau bertemu denganku dan berbicara.”

“Ah... mengenai hal itu... itu.”

Kali ini ia berbicara terputus-putus seperti biasanya, dan Haruyuki pun mencoba untuk menemukan kata-kata.

Setelah memikirkannya, sejauh ini ia hampir tidak pernah bertanya mengenai persoalan pribadi Kuroyukihime. Dan sekarang tiba-tiba saja, ia seakan-akan mengambil langkah masuk kedalam persoalan pribadi itu.

Kepada Haruyuki yang ragu-ragu setelah memanggilnya, Kuroyukihime menunjukkan senyum pasrah sementara waktu ini, pada akhirnya kedua sayap yang ada dibelakangnya melambai-lambai saat dia bergerak. Lonceng-lonceng yang ada di parasol-nya pun membuat suara gemerincing yang nyaring.

“...Haruyuki-kun. Apa yang ingin kamu tanyakan, adalah siapa «parent»-ku kan?”

Kuroyukihime menggumam dengan suara yang entah bagaimana terdengar lebih halus dan misterius dari suaranya yang biasa.

Tanpa menunggu balasan Haruyuki setelah ia menarik nafasnya, dia melanjutkan dengan alis panjangnya yang sedikit layu.

“Maaf, tapi... saat ini, aku tidak bisa menyebutkan namanya. Aku juga tidak ingin ada kesempatan dimana kamu bisa menghubungi orang itu. Sebagai seorang Legion Master... dan juga sebagai seorang gadis. Mungkin itu hanya kecemburuanku saja.

Ketika avatar-nya berdiri beku di sana, dan matanya terbuka lebar, di dalam otak Haruyuki beberapa pemikiran terlintas dalam kesadarannya.

Dengan kata-kata itu, ia mengerti beberapa hal. Pertama, «parent» Kuroyukihime masih seorang Burst Linker yang masih ada di Accelerated World. Dan hal lainnya, orang itu mungkin seorang perempuan.

Sambil bergerak tanpa suara di lapangan squash itu, suara Kuroyukihime berlanjut seperti nada rendah sebuah harpa yang dimainkan dengan jari-jari tangan.

“...Orang itu, dia... bagi aku, manusia yang paling dekat denganku. Terus menerus bersinar terang di tengah duniaku, atau dengan kata lain mengusir kegelapan dan kedinginan jauh-jauh, aku percaya akan hal itu.”

‘- Dia itu seperti Senpai bagi aku’, pikir Haruyuki yang bereaksi akan kata-kata itu.

“Akan tetapi, suatu hari... pada saat itu, dalam sekejap, aku mempelajari bahwa itu semua hanyalah ilusi sekilas saja. Saat ini orang itu bisa dikatakan sebagai keberadaan yang menjadi musuh terbesarku. Seperti itu, kebencian tanpa dasar ini, terlahir pada saat aku bertemu dengan orang itu, aku hanya dapat memikirkannya seperti itu.”

Suaranya diatur agar terdengar tenang, tapi keganasan kata-kata itu, sulit dipercaya bahwa kata-kata itu berasal dari seorang Kuroyukihime. Mata yang layu itu pun melirik Haruyuki yang berdiri tengak, dan sebuah senyuman yang entah bagaimana terasa kosong muncul di wajah putri peri hitam pekat itu.

“Jika bisa, aku ingin bertarung dengan orang itu sekarang. Aku ingin memotong-motong anggota tubuhnya dengan pedangku, melemparnya ke tanah, dan ketika aku menikmati permintaan ampun atas nyawanya tak tidak enak dilihat, aku akan memotong kepalanya tanpa ampun. Namun keinginan itu tidak akan terkabulkan. ...Haruyuki-kun..Apa kamu mengerti perbedaan pasti hubungan «Parent child» Burst Linker dan hubungan lain contohnya seperti «Teman Seperjuangan» atau «Kekasih»?”

“...”

Setelah bingung sesaat, Haruyuki teringat hari bersejarah yang terjadi tiga bulan lalu itu, mengingat benda berkilauan yang diulurkan Kuroyukihime. Benar, kabel direct connect berwarna perak.

“Tentu saja... hubungan «Parent child», tanpa pengecualian, mengetahui «reality» milik satu sama lain.”

“Benar, tepat sekali.”

Sambil menganggukkan kepala, Kuroyukihime menancapkan ujung parasol-nya ke lapangan.

“Untuk meng-copy dan meng-install Brain Burst, dua Neuro Linker harus terhubung langsung satu sama lain. Pada saat itu, sang «parent» dan «child» harus bertemu satu sama lain di dunia nyata, dan juga harus memiliki hubungan yang memperbolehkan mereka ber-direct connect. Itu berarti, hubungan «parent child» seorang Burst Linker adalah ikatan yang paling kuat di Accelerated World... pada saat yang sama. kutukan yang terkuat pun tercipta.”

“Ku... Kutukan...?”

“Benar sekali. Contohnya ketika jalan yang diambil oleh «parent» dan «child» berbeda, dan mereka bertengkar, kebencian yang ada akan menyebar hingga ke dunia nyata. Aku... saat ini, bahkan dengan kebencian yang seperti ini masih tidak dapat melawan «Parent»-ku. Karena orang itu, di dunia nyata, dapat menggunakan pengaruhnya yang besar untuk melawanku. - Alasan para Burst Linker ada adalah untuk melakukan «duel». Untuk bertarung satu sama lain, kita memasukkan pikiran kita kedalam Duel Avatar. Meskipun begitu, hanya seorang «parent» dan «child» yang tidak dapat bertarung. Kamu sebut apa hal itu, selain sebuah kutukan?”

“...Senpai.”

Haruyuki membisikkan kata itu, dan berusaha untuk menemukan kata-kata yang ingin diucapkan selanjutnya. Namun, ia pikir ia tidak dapat menjadikan perasaan yang berputar-putar didalam hatinya itu menjadi suara yang dapat mengekspresikan perasaannya itu.

Itulah mengapa, ia melangkah sekali, dan kemudian melangkah lagi, dan memegang tangan kiri Kuroyukihime yang terkulai tanpa kekuatan dengan kedua tangannya yang bundar. Untuk sebuah avatar yang harusnya tidak mempunyai perbedaan suhu, tangan itu terasa dingin seakan membeku.

“Haruyuki-kun...”

Suara itu juga sama dinginnya.

Mungkin saja, Kuroyukihime masih menderita sengsara akan perburuan Red King - Red Rider, yang memaksa orang itu untuk pensiun selamanya. Dan untuk mengikuti lebih lanjut perbuatan itu, dia harus terus membuat dia harus terus mengarahkan pedangnya melawan banyak Burst Linker. Sekalipun lawannya itu adalah «parent»-nya, atau - «child»-nya.

Tangan putih Kuroyukihime menyentuh mulutnya, lebih seperti hidung besarnya yang sedang mendorong tangannya itu, ketika Haruyuki mati-matian mencoba untuk berbicara. ‘Hanya ini yang bisa aku sampaikan kepadanya sekarang’, sambil memikirkan hal itu.

“Aku sudah mengatakannya kemarin. Aku pasti tidak akan bertarung dengan senpai. Tidak akan pernah menjadi musuh senpai. Jika, karena alasan yang tidak dapat terhindarkan aku melawan senpai... sebelum kita bertarung, aku akan meng-uninstall Brain Burst.”

Ketika sinar matahari memasuki kanopi pohon dengan berbentuk garis-garis diagonal, terdapat keheningan yang lama.

Pada akhirnya, suara Kuroyukihime yang diiringi dengan kembalinya suhu yang ada pun bergema, pada saat yang sama dia memukul kepala bundar Haruyuki dengan parasol-nya.

“Bodoh, akulah yang seharusnya pergi dari dunia itu. Jika dibandingkan denganku, kamu yang lebih menikmati Brain Burst... «duel» lebih-lebih lagi, harus tinggal di Accelerated World.”

“Tidak, sama sekali tidak mau!”

Kemudian, dengan suara yang terdengar ringan akan parasol yang jatuh ke karpet biru bertutupkan dedaunan jatuh.

Di muka Haruyuki ketika ia berteriak-teriak seperti anak kecil yang manja. -

Tangan kanan Kuroyukihime mengelus-elusnya dengan pelan.

Ketika ia mengangkat kepalanya keatas, matanya bertatapan dengan mata Kuroyukihime yang entah sejak kapan berlutut. Pada jarak yang lebih dekat lagi, bibir merah pucat Kuroyukihime bergerak.

“Tidak peduli masa depan seperti apa yang akan menunggu kita, aku tidak akan pernah menyesal telah memilihmu.”

Pada saat yang sama dia berbicara, Kuroyukihime menjulurkan kedua tangannya dan memeluk kepala Haruyuki ke arahnya.

Saat itu harusnya merupakan momen-momen yang bagaikan surga, tapi dari signal sensorisnya yang hampir hangus terbakar, Haruyuki merasa ada rasa kesepian yang tidak dapat dijelaskan mengalir disekitar.

Setelah sekolah.

Kuroyukihime dan Takumu bilang mereka mau menaruh barang-barang di rumah mereka dahulu, jadi Haruyuki kembali ke rumahnya sendirian saja.

Ia membuka pintu depan sambil bersiap-siap untuk menghadapi hal yang paling buruk, tapi hari ini tidak ada suara kencang dari game ataupun suara teriakan, jadi ia berkata ‘Aku pulang’ dengan suara kecil dan mengintip ke arah ruang tamu, dan melihat punggung Niko yang sedang duduk di sofa.

Dia sangat diam sehingga Haruyuki pikir dia sedang tertidur, tapi kemudian dia melambaikan tangan kanan kecilnya. Haruyuki yang pergi kedepannya, melihat anak perempuan itu sedang melihat keudara dengan mata yang terbuka lebar - itu berarti dia sedang sibuk dengan virtual desktop miliknya, begitu ia kira.

“...Aku pulang.”

Setelah mengatakan hal itu sekali lagi, Niko membalasnya dengan ‘Ou’, dan melihat Haruyuki sekejap.

“Mana dua orang yang lain?”

“Mereka pulang dulu sebelum kesini. Tidak akan memakan waktu lebih 20 menit aku pikir.”

“Oke, harusnya kita masih sempat... Chrome Disaster masih belum bergerak.”

Haruyuki berkedip heran akan perkataan itu. Entah bagaimana Niko dengan semacam metode, dapat mengamati pergerakan «Disaster Armor» yakni «Chrome Disaster» - anggota Red Legion, «Cherry Rook», yang diberikan Enhanced Armament itu, untuk tujuan itu tentu saja Neuro Linker-nya harus terhubung dengan jaringan luar.

“K... kamu, apakah akan baik-baik saja dengan menyambungkan diri ke jaringan global? Karena daerah ini bukanlah Territory milik Red Legion.”

Terhadap pertanyaannya yang disengaja itu, Niko menunjukkan senyum tanpa takut.

“Tadi aku «ditantang» oleh seseorang yang berani mati satu kali. Aku meledakkannya dalam 10 detik, dan bilang kepada dia supaya memberitahu orang-orang lain agar tidak menggangguku, jadi semuanya akan baik-baik saja.”

“Benarkah... benarkah begitu...”

Di dalam sebuah territory, bagi anggota Legion yang mengontrolnya, ketika mereka tidak men-set untuk menerima pertarungan, mereka diberikan hak untuk menolak «tantangan» dari Burst Linker lain.

Itu berarti, bagi kelompok Haruyuki, di rumah dan di sekitar sekolah mereka sudah aman untuk menghubungkan Neuro Linker mereka dengan jaringan global, tapi tentu saja hak tersebut tidak berlaku untuk Niko. Akan tetapi, memikirkan hal itu, hanya King lain yang dapat menang melawan King Niko dalam pertarungan satu lawan satu, tapi mereka mempunyai pakta gencatan senjata satu sama lain sehingga mereka tidak akan langsung ditantang untuk bertarung. Sekarang ini, King yang harus memutuskan hubungan dengan jaringan global ketika meninggalkan territory-nya, hanyalah satu-satunya pemberontak yaitu Kuroyukihime.

Setelah memikirkan hingga titik itu, Haruyuki tiba-tiba menyadarinya, orang berambut merah yang ada di depannya adalah orang yang berpotensial menaklukkan Kuroyukihime.

Ketika mereka hanya berdua saja, ia harus memastikan hal itu, jadi Haruyuki pun berbatuk dan membuka mulutnya.

“Ah... itu, Niko-cha... Niko. Bolehkah aku bertanya sesuatu?”

“Tidak... kau tahu bahwa aku tidak bisa mengelak, jangan repot-repot berlagak sopan. Ada apa.”

Ketika ia dipelototi, Haruyuki berdiri di depan sofa, dan bertanya dengan cara yang paling singkat dan terus terang.

“K, kamu, tidak membenci Kuroyukihime senpai?”

“Hah? Kenapa?”

Setelah melihat tatapannya yang benar-benar kosong, Haruyuki juga benar-benar terkejut.

“Kenapa, kamu bilang... orang itu mempunyai imbalan yang tinggi atas kepalanya... lebih-lebih lagi alasan akan hal itu berasal dari King yang sebelumnya, King sebelum kamu, Legion Master «Prominence» yang dijatuhkan...”

“Ah, jadi itu.”

Dengan sebuah dengusan dari hidungnya, Niko merentangkan kaki-kaki kecilnya yang memakai cut jeans lebar-lebar. Ketika dia menggunakan jari tangan kanannya untuk memutar-mutar salah satu kuncirannya, dia melihat ke luar jendela.

“Nn, meskipun dia itu adalah master-ku. Aku, dengan generasi sebelumnya... «Red Rider», tidak pernah berbicara langsung dengannya.”

“Ap... benarkah, benarkah begitu?”

‘«parent»-nya Niko, bukanlah Red Rider?’ Haruyuki memikirkan hal itu dan tanpa sadar bertanya.

“Lihat, aku menjadi seorang Burst Linker dua setengah tahun lalu, dan beberapa bulan kemudian King yang sebelumnya pun pensiun. Aku masih ber-level 3 atau 4 pada saat itu, kami tidak pernah melakukan dive bersama-sama di field yang sama. Ketika aku mendengar bahwa master itu diserang secara sembunyi-sembunyi oleh Black Lotus dan kehilangan seluruh point-nya, yang aku pikirkan hanyalah ‘Hmm, level 9 sepertinya benar-benar serius.’

‘Bagaimanapun juga’, Niko mengangkat satu alisnya dengan cekatan.

“Pada awalnya, dengan booster equip-ku, aku naik ranking dengan cepat untuk menjadi King selanjutnya terjadi setelah Lotus membunuh King yang sebelumnya, dan Red Legion pernah dibubarkan sekali. Pada saat itu Nakano dan Nerima dalam keadaan perang besar, semua pertarungan grup berjalan dengan sangat cepat setiap hari, sehingga aku mendapatkan banyak point dari sana. Bahkan meskipun aku yang paling kuat, butuh waktu paling tidak dua tahun agar aku bisa meraih level 9.”

Dengan tawa ‘Keke’ milik Niko, Haruyuki pun tersenyum.

“Ah... begitu. Jadi, Niko dan Red Legion tidak mempunyai alasan untuk mengejar Black King...?”

“Nnn~. Lebih tepatnya, ada beberapa member lama yang ingin mengejarnya. Tapi, beberapa yang benar-benar tidak akan memaafkan Lotus, kelompok yang punya semangat berapi-api itu, setelah Prominence bubar sekali, mereka pindah ke Legion lain. Pengecut-pengecut sialan. Mereka hanya berbicara mengenai mengikuti keinginan King yang sebelumnya, jika mereka benar-benar memikirkan hal itu, maka mereka harusnya bekerja keras untuk membangkitkan Prominence.”

Niko berhenti disana, melihat Haruyuki dengan mengancaman ‘Apa’. Setelah ia cepat-cepat menggelengkan kepalanya, Niko berbalik, dan membuka mulutnya setelah berdiam sejenak.

“...Setelah itu. Itu... jangan sampai kau memberitahukan hal ini kepada gadis itu.”

“O... oke.”

“Aku, sebenarnya, mengenai gadis itu... Black Lotus itu luar biasa, pikirku. Ya hanya sebatas sebagai motivasi saja.”

“Huh...!? It, itu, apa maksudnya...”

“Jangan beritahukan dia. Jangan sampai kau memberitahunya.”

Setelah menatap tajam Haruyuki, Niko melanjutkan perkataannya dengan suara kecil yang tidak cocok dengan kata-kata kasarnya.

“Alasannya adalah, dia adalah orang satu-satunya diantara para King yang mengumumkan dia akan meraih level 10 dengan serius. King yang lain, termasuk aku, dalam batasan pakta gencatan senjata, hanya bisa ber-duel saja. Tidak, mungkin lebih parah, mungkin ada orang lain diantara para King yang diam-diam ingin meraih level 10. Sambil mengatakan ‘Demi kelangsungan Accelerated World.’ untuk menjaga situasi sekarang, orang sialan rendahan itu mencari kesempatan untuk melewati batas yang ada.”

“...Kamu.”

Setelah mendengarkan monolog yang diucapkan Niko, Haruyuki bertanya alih-alih bereaksi.

“Kamu termasuk yang mana, Niko.”

“...Aku tidak tahu.”

Balasannya pendek, tapi balasannya itu terdengar jujur.

King yang muda itu membaringkan badannya yang terlalu lemah di atas sofa, dan memegang bagian belakang kepalanya dengan kedua tangannya. Dia menjulurkan jari kakinya kedepan Haruyuki, dan menyentak-nyentak udara dengan berirama.

“...King yang lain, terutama «Purple» dan «Yellow», mereka bilang bahwa disaat Burst Linker ber-level 10 muncul, game yang disebut Brain Burst akan dinyatakan «cleared». Dengan bunyi Panpakapaan yang riuh, developer Brain Burst akan muncul dan mengumpulkan semua player atau apalah, dan kata-kata penutup akan berjatuhan dari atas... dan semua Brain Burst milik Burst Linker akan ter-uninstall secara paksa, seperti itu.”

“Tidak...”

‘Tidak mungkin akan seperti itu, yang mana akan menjadi sebuah net game dimana semua orang akan mengakhirinya disaat yang sama.’ Ia ingin tertawa dan mengatakan hal itu, tapi mulut Haruyuki terdiam membeku.

Ia mengingat topik pembicaraan pagi ini dengan Kuroyukihime dan Takumu. ‘-Suatu hari nanti kerahasiaan Accelerated World akan terungkap, dan hari dimana game itu akan runtuh pastinya akan datang.’ Orang yang mengatakan hal itu, seharusnya adalah Haruyuki sendiri.

Niko mengangguk ringan seakan dia bisa membaca apa yang Haruyuki pikirkan.

“Aku juga, berpikir bahwa hal itu bukanlah sesuatu yang 100% mustahil. Sebenarnya, aku tidak ingin berpikir tentang apa yang akan terjadi tanpa Brain Burst. Bagiku, lebih baik jika dikatakan dunia Brain Burst-lah dunia nyata. Tapi... meskipun begitu, jika bisa memegang teguh dan percaya akan hal itu seperti ini semua akan baik-baik saja, pikirku. Tujuh King... bukan, pakta gencatan senjata yang dilakukan oleh enam King mungkin akan mengubah wujud asli Accelerated World, karena itu, banyak hal yang terjadi sekarang ini semuanya jelas.”

“Me, merubah...?”

“Sebagai contohnya, Chrome Disaster termasuk dalam hal itu.”

Setelah kalimat singkat itu, Niko sedikit memejamkan mata merahnya.

“...Cherry Rook kalah akan godaan «Disaster Armor» mungkin karena merasa putus asa akan halangan level yang tinggi. Sekarang ini, Accelerated World yang tertahan akan pakta yang sedang berlangsung, di «Field Normal Duel», tidak peduli seberapa keras kau mencoba untuk meraih level 9... tidak, bahkan level 8 saja akan susah dicapai. Tidak ada lawan yang bisa dilawan. Alasan aku bisa mencapai level 9, seperti yang aku katakan tadi, adalah karena aku mengambil kesempatan dari kekacauan besar yang disebabkan insiden Black Lotus... hal semacam itu, mungkin tidak akan terjadi untuk kedua kalinya. Oleh karena itu sekarang ini, jika kau ingin mencapai level yang lebih tinggi, kau harus mengambil resiko dan bertarung di «Unlimited Field». Cherry meraih «Armor» itu dengan memikirkan hal itu. Dan kemudian, orang yang mendorongnya untuk melakukan hal itu, sepertinya adalah seorang King sepertiku...”

Tiba-tiba Niko mengernyitkan alisnya, dan menggertakkan giginya.

Setelah melihat dada kecil Niko yang bergoncangan dua tiga kali, Haruyuki tanpa sadar menahan nafasnya dan berbisik.

“Ni... Niko...”

“Diam! Jangan bilang apa-apa! Jangan melihat! Pergi sana!”

Ketika dia berbaring diatas sofa, kedua kakinya menendang-nendang saat dia berteriak, Niko menggunakan tangan kanannya untuk mengusap-usap sesuatu disekitar matanya.

Kemudian tiba-tiba matanya terbuka lebar, dan dia berteriak seperti terkejut akan sesuatu.

“Itu dia!!”

“...Huh?”

“Itu dia, kenapa aku harus memberitahumu semua ini!! Hei lupakan semua ini!! Semua yang aku katakan sebelum ini itu bohong!! Jika kamu tidak melupakannya sekarang aku akan menghajarmu!!”

Dia berteriak dengan suara yang sayu, dengan memanjangkan kakinya seperti akan menendang, Haruyuki bereaksi menghentikannya dengan kedua tangannya.

Dan kemudian, seakan memeluk kaki-kaki itu ke dekapannya, ia memegang erat kaki-kaki kecil itu.

“Gyaaa, ap, apa yang kau lakukan hentai!!”

“...Niko.”

Meskipun dilempari kata-kata kasar secara terang-terangan, Haruyuki mengerahkan tenaga lebih ke tangannya. Ia sangat ingin memegang tangannya, tapi jika ia melakukan hal itu maka bukan pukulan yang pertama kali ia khawatirkan.

“Niko, kamu tidak salah.”

Disaat Haruyuki mengatakan hal itu, pergerakan kasar Niko untuk mengambil kakinya kembali berhenti. Sambil dilihati oleh mata besar berwarna merah kecokelatan, Haruyuki berusaha keras melanjutkan perkataannya.

“Tidak ingin mengakhiri sebuah game, ingin tinggal di dunia itu selamanya, pemikiran seperti itu normal. Tapi... aku mengerti setelah bermain banyak net game sampai sekarang ini. Tidak ada sesuatu yang lebih sepi dan sedih dari «penghentian» game tanpa akhir. Net game dimana para user menjadi bosan dan pindah ke game lain sehingga game itu menjadi tidak mendapat untung, suatu hari mereka tiba-tiba mengumumkan adanya penghentian pengoperasian game itu, dan tanpa basa-basi lagi server-nya ditutup. Aku pernah merasakan momen itu berkali-kali dari «dalam». Oji-san[43] penjaga toko senjata yang sudah akrab denganmu dan onee-san penjaga penginapan yang tersenyum akan selamanya «mati», setelah melihat hal itu dan Link Out di ruanganku sendiri, aku berkali-kali menangis. Penghentian macam itu salah, benar-benar salah.”

Accel World v02 175.jpg

Niko sama sekali tidak bergerak, dengan kakinya yang ada di dada Haruyuki, kedua matanya melihat Haruyuki dengan heran.

Ketika telapak tangan Haruyuki menyentuh kulit yang tipis itu, dan merasakan darah yang mengalir di dalamnya, Haruyuki melanjutkan perkataannya dengan suara yang serak.

“Jika... jika Brain Burst mempunyai sebuah akhir, kami akan berusaha mencapainya. Bahkan jika hasilnya adalah kehilangan fungsi akselerasi, dibandingkan melihat «penghentian dunia» yang dilangsungkan dengan tidak masuk akal, cara itu lebih lebih... lebih benar.”

‘Karena, usaha dalam mencapai hal itu, adalah kompensasi kami terhadap yang lainnya untuk apa yang mereka bayarkan pada game yang disebut Brain Burst. Aku yang pemurung ini, bisa berbicara lama menggunakan suara asli dengan seorang perempuan yang aku tidak tahu, mungkin karena Brain Burst.’

Ia menyimpan pemikiran pendek terakhirnya itu di dalam hati, dan Haruyuki menutup mulutnya.

Bahkan dalam keheningan itu, Niko tetap tidak bergerak dan diam.

‘Uwaa, aku mengatakan sesuatu yang bertentangan lagi’, ketika Haruyuki mempunyai perasaan sedih itu, sang King muda akhirnya berbisik pendek.

“Benar... huh. Jadi ada Burst Linker yang bisa mengatakan hal itu.”

Matanya melihat keatas ke arah Haruyuki, dan Niko menunjukkan sedikit senyum malaikatnya.

“Kamu, benar-benar orang yang aneh. Sebenarnya, aku berpikir kenapa orang yang bulat dan tidak berguna sepertimu mempunyai satu-satunya «Flight Ability»... aku pikir aku bisa mengerti sedikit hal itu. Tapi, disamping itu.”

Disana ekspresinya berganti menjadi ekspresi yang gelap, dan Haruyuki meluruskan punggungnya karena menggigil ketakutan.

“...Sampai kapan kau mau memegang kakiku, kau super hentai! Aku akan membunuhmu!!”

Kaki kiri yang di dorong pada saat yang sama itu, menabrak tepat di batang hidung Haruyuki, dan Haruyuki jatuh kebelakang tak berdaya.

Diiringi bunyi jatuh yang keras, bel pintu pun terdengar menggema dengan ringan.


“Aku bertemu master disana. Ah, ini, sebuah hadiah. Aku mengambilnya dari rumahku.”

Takumu yang muncul dengan memegang kotak seperti kotak kue, melihat Haruyuki yang duduk di lantai sambil mengusap-usap hidungnya, dan Niko yang duduk di sofa melihat ke arah lain, dia pun memiringkan kepalanya.

“...Apa yang terjadi?”

“Sepertinya mereka berkelahi. Bagus bagus.”

Kuroyukihime meletakkan tangannya di pinggangnya yang tidak memakai seragam sambil tertawa kecil, dan Niko pun juga mendengus.

“Hmm iya. Kau bisa bilang kalau kami berdua sudah cukup dekat untuk berkelahi.”

Haruyuki dengan cepat melompat diantara dua orang yang mengeluarkan percikan-percikan listrik.

“S, selamat datang kalian berdua! Taku, terima kasih atas hadiahnya! Ayo kita makan, aku mau yang ada stroberinya!!”

Ia bangun dengan cepat, dan berjalan ke arah dapur, kemudian dua suara datang bersamaan dari belakangnya.

“Yang ada stroberinya adalah punyaku/milikku!”

“...Ya.”

Untungnya, kotak itu berisi dua shortcake stroberi dan dua shortcake cokelat. Jadi tidak muncul pertarungan lain lagi... ‘Apa tidak apa-apa kue itu tidak berwarna hitam?’ ‘Cokelat itu tidak berwarna hitam, hanya terbakar menjadi cokelat saja’ Dengan pertanyaan dan balasan itu - empat orang itu memakan suapan pertama mereka bersamaan, dan setelah meneguk tehnya, ekspresi Kuroyukihime berubah.

“...Pelacakan Chrome Disaster, kamu melakukannya kan?”

Setelah ditanya, Niko melihat ke virtual desktop-nya dan mengangguk pelan.

“Ya. Dia harusnya akan segera bergerak.”

Balasan itu, membuat Haruyuki sedikit merasa tidak nyaman.

Pelacakan jarak jauh seorang Burst Linker, bagaimana hal tersebut mungkin dilakukan? Ketika «duel» milik target mulai, jika kamu melakukan dive ke gallery maka kamu dapat menemukan dimana dia berada, tapi Niko sepertinya tidak melakukan akselerasi tadi. Atau mungkin, Legion Master dapat menemukan lokasi member-nya di dunia nyata, mereka punya hak khusus seperti itu?

Pada saat ia ingin bertanya, dan membuka mulutnya. -

Tepat pada saat itu.

“...Di sana!”

Niko berteriak kencang, menusukkan garpunya ke potongan terakhir kuenya yang berupa stroberi bulat, dan memasukkannya ke mulutnya.

“Cherry menaiki kereta di jalur Seibu ke Ikebukuro. Dengan pola yang dia gunakan hingga sekarang, daerah berburunya hari ini adalah Bukuro.”

“Ikebukuro huh. Merepotkan.”

‘Sial’, Kuroyukihime mendecikkan lidahnya dengan pelan. Dia meletakkan garpunya di piringnya yang kosong dengan bunyi kling.

“Bagaimana kita akan bergerak? Kita juga bisa menggunakan kereta atau taksi di dunia nyata... atau mungkin bergerak dari «dalam»?”

Tidak mengerti akan arti kata-kata itu, Haruyuki mengernyitkan kedua alisnya.

«Dalam» mungkin berarti melalui «Duel Fields», tempat itu terlihat membentang tanpa batas, tapi sebenarnya tempat itu adalah tempat dengan garis pembatas yang membatasi gerakkan. Tanpa itu, setelah 1 pukulan, taktik dimana seseorang dapat terus berlari hingga time out mungkin dilakukan.

Jadi, sebagai contoh dari tempat ini - jika mereka melakukan dive dari rumah Haruyuki, batas pergerakan mereka adalah ujung utara daerah Suginami, mereka tidak akan bisa mencapai Ikebukuro di Toshima.

Akan tetapi, setelah hanya memikirkan hal itu sejenak Niko membalas dengan jelas.

“Ayo kita pergi dari dalam. Dengan anggota sebanyak ini, kita mungkin tidak akan menarik «enemy».”

“Jika kita beruntung, pastinya.”

Kuroyukihime juga, menyetujui hal itu dengan muka serius.

Ketika Haruyuki heran tanpa mengerti apapun, ia tertangkap mata Kuroyukihime yang terlihat serius.

“Jadi... Haruyuki-kun, aku akan memberitahu command untuk melakukan dive ke medan perang kami, Burst Linker, yang sesungguhnya. Command ini akan menggunakan 10 Burst Point, jumlah itu tidak masalah kan?”

“Y... ya, jika hanya 10 point. Daripada itu... m, medan perang sesungguhnya...?”

“Seperti kata-kata itu sendiri. «Accelerated World» kita disebut berdasarkan itu. Dengar, lantunkan command-nya setelah aku. Ayo kita mulai... penumpasan Chrome Disaster generasi ke-lima, Mission Start!

Disana Kuroyukihime mengambil nafas panjang, dan meluruskan punggungnya - .

Pada saat yang sama dia menekan tombol koneksi jaringan global Neuro Linker-nya, puteri hitam gelap yang cantik itu, berseru dengan suara berwibawa.

Unlimited Burst!”


5[edit]

-Unlimited Burst!

Setelah ia meneriakkan kata-kata itu dengan serius, suara akselerasi yang beberapa kali lebih besar menghantam kesadarannya.

Penglihatannya menjadi gelap dalam sekejap.

Akan tetapi, kegelapan itu dalam sekejap diserbu oleh cahaya berwarna perak. Cahaya itu adalah efek cahaya yang mengubah tubuh asli Haruyuki menjadi badan mekanik dari besi.

Akselerasi biasa - dengan command «Burst Link», ia akan berubah menjadi avatar babi pinknya terlebih dahulu, tahap itu dilewati dan Haruyuki berubah menjadi Duel Avatar-nya yang berwarna perak murni - «Silver Crow».

Tepat setelahnya, kegelapan yang ada disekitar terusir oleh cahaya berwarna pelangi.

Apa yang terlihat dibalik pancaran cahaya itu adalah besi hitam yang bersinar kebiruan.

Tempat yang harusnya adalah ruang tamu apartemennya menjadi koridor metalik yang terasa dingin seperti yang ada di istana raja setan dalam film fantasi. Jendela-jendela yang mengarah ke selatan semuanya hilang,dari dinding hingga pilar-pilar dimana terdapat plat-plat besi bertempelan, menyerupai desain sirip-sirip yang melepas panas [44], terdapat juga banyak api biru muda yang menyala. Di dekat kakinya terdapat beberapa lapisan kabut yang tebal, dan langit-langit yang ada tenggelam dalam kegelapan sehingga tidak dapat dilihat lagi.

Bagian metalik ini sangat mirip dengan yang ada di stage «Purgatory», tapi tidak terdapat satu pun tanda kekacauan dari kehidupan. Haruyuki melihat ke sekitar pemandangan dingin yang mengelilinginya.

Ketika ia melihat ke sekitar belakangnya, ia melihat tiga Duel Avatar berdiri di sana.

Ber-armor biru gelap dan mempunyai anggota badan yang kuat, dan di tangan kanannya terpasang Pile Driver, adalah «Cyan Pile».

Berwarna merah menyala dengan tubuh yang terlihat rapuh dan sebuah handgun di tubuhnya, adalah «Scarlet Rain».

Dan kemudian dengan armor hitam murni yang setengah transparan, kaki dan tangan tajam dan berkilatan bagaikan pedang, adalah «Black Lotus».

Berdiri di tempat yang sama, jangankan dengan dua orang «King», dengan Cyan Pile yang ber-level sama dengannya - Takumu membuatnya merasa lebih lemah, ia menelan pemikiran itu dan berbisik.

“...Ini adalah «Unlimited Neutral Field»...”

“Benar sekali.”

Setelah mengkonfirmasi dengan suara yang mirip dengan efek elektronik, Kuroyukihime berputar dengan pelan. Black Lotus yang mempunyai ujung-ujung yang lancip, tidak berjalan dengan normal, dia bergerak dengan sedikit melayang diatas lantai.

Dengan tangan kanannya yang juga berupa pedang besar yang mempunyai ukuran seperti kakinya , dia menunjuk ke arah lorong.

“Mungkin di sana adalah jalan keluarnya. Akan lebih cepat dimengerti jika kamu melihatnya sendiri.”

“Itu benar. Ayo pergi.”

Scarlet Rain - Niko mengangguk juga, dengan antena berbentuk kunciran kembar yang bergerak naik dan turun.

Setelah sedikit berjalan sebentar di koridor besi yang diselimuti kabut tebal, tujuan mereka dipenuhi oleh cahaya putih dari luar. Tanpa sadar Haruyuki berjalan lebih cepat dan melewati ketiga orang lainnya, kemudian berbelok ke kiri dan membuka matanya lebar-lebar.

Tempat itu aslinya adalah dinding di sisi jalan bagian timur apartemennya, yang sudah menjadi teras luar yang benar-benar terbuka. Saat itu ia berada di ketinggian yang serupa dengan ketinggian rumahnya yang ada di lantai 23, jadi ia dapat melihat semua hal yang ada di luar teras itu.

Mengerikan - adalah satu kata yang dapat mendeskripsikan pemandangan itu.

Langit yang ada ditutupi oleh banyak awan tebal berwarna abu-abu. Diantaranya, sering terdapat petir berwarna biru keunguan yang menyambar-nyambar.

Dan kemudian diatas permukaan tanah, mirip seperti apartemen Haruyuki, terdapat objek-objek berupa bangunan yang dirancang dengan ditempeli banyak plat besi. Tepat di depan, terdapat kabut tebal yang menutupi Shinjuku, yang tidak terlihat penuh dengan gedung-gedung tinggi, tapi sekarang seperti dipenuhi benteng yang berisikan pasukan setan. Tidak peduli kemanapun ia melihat, tidak ada pergerakan yang terlihat. Seakan benteng-benteng itu benar-benar tidak dihuni.

Kota setan, ketika kata-kata itu muncul di pikirannya, Haruyuki bertanya pada Kuroyukihime yang melangkah di sampingnya.

“Ini adalah pertama kalinya aku melihat field yang seperti ini. Di sini, atributnya adalah...”

“Atributnya adalah «Chaos».”

Setelah jawaban pendek itu, Kuroyukihime mengarahkan matanya yang bersinar dengan cahaya violet ke arah Haruyuki dan menambahkan.

“Pada akhirnya kamu akan mengerti arti dari hal itu. Selain itu, Haruyuki-kun. Melihat-lihat pemandangan yang ada itu tidak masalah, tapi ada sesuatu yang harus kamu sadari dengan cepat.”

“A... apa?”

Ketika Haruyuki melihat ke sekitar dengan terburu-buru, ia akhirnya melihat apa yang seharusnya ia lihat.

Sampai sekarang di dalam duel field, biasanya di bagian atas penglihatannya ditunjukkan HP bar milik ia dan musuhnya, tepat ditengahnya adalah countdown[45] yang dimulai dari 1800 detik. Akan tetapi saat ini, yang ada hanyalah HP bar-nya saja, dan di sana tidak ada angka yang menandakan countdown.

Sejauh ini, fitur aplikasi game «Brain Burst» yang sudah Haruyuki alami adalah, field-field yang sangat mendetail yang hanya bisa dipikirkan sebagai reality, dengan umpan balik kelima indera yang sempurna yang merupakan teknologi paling canggih, tapi isinya hanyalah game bergaya lama berupa pertarungan satu lawan satu. Pada saat ia tiba di «Unlimited Neutral Field» ini, desain grafik yang ada hanya berganti sedikit saja, tapi ia merasa game ini tiba-tiba berganti pakaian dan berubah menjadi garis terdepan network game berskala besar, jadi tanpa sadar ia berseru.

“T, tidak ada waktu yang tersisa...!? Apa maksudnya ini...?”

“Tepat seperti apa yang kau lihat.”

Orang yang menjawabnya, adalah Niko yang datang ke sisi kirinya.

“Disini, tidak terdapat setup berupa time limit pada dive. Oleh karena itu disebut «Unlimited».”

“Ap.”

Sekali lagi ia kehilangan kata-kata, Haruyuki mati-matian berpikir mencari artian dari apa yang ia dengar.

“...I, itu dia. Kita, melakukan «Akselerasi» kan?”

“Tentu saja, itu benar.”

Balasan dari Kuroyukihime membuat pikirannya berputar dengan kecepatan penuh lagi.

Brain Burst mengakselerasi pikiran penggunanya sebanyak 1000 kali ketika mereka berada dalam keadaan full dive di field virtual. Oleh karena itu, meskipun waktu normal akselerasi sebanyak 30 menit digunakan semuanya, di dunia nyata waktu yang lewat hanya sebesar 1,8 detik saja.

Akan tetapi, dengan tanpa batas, itu berarti.

Jika hanya 10 menit waktu dunia nyata dihabiskan di «Unlimited Neutral Field» ini, itu berarti akan menjadi 10.000 menit - itu sekitar 166 jam, yang bisa berarti juga sekitar 7 hari.

Kemudian, jika ia menghabiskan 1 hari penuh di sini.

Setelah ia menghitung semuanya dengan jari tangannya, Haruyuki menggumam dengan suara serak.

“T... tiga tahun...”

‘Oh my god’. Waktu sebanyak itu sama saja selamanya. Itu berarti, jika ia menggunakan command «Unlimited Burst», tidak peduli seberapa banyak pr yang belum ia kerjakan, atau sebanyak apapun ia kurang belajar untuk ulangan...

“Kamu sebaiknya tidak melakukan hal itu, Haru.”

Pada saat itu, seakan dia dapat melacak arah perginya pemikiran lancang Haruyuki, Takumu berbicara dari arah belakangnya.

Setelah berputar, ia melihat kedua bahu avatar yang berotot itu terangkat, dan temannya itu melanjutkan kata-katanya dengan suara yang mengandung tawa.

“Aku juga, pernah kesini sekali sebelum ini. Pada saat itu aku sangat bersemangat sepertimu, juga karena menggunakan 10 Burst Point, aku pikir akan sia-sia jika aku langsung pulang ke rumah dengan cepat, jadi aku menghabiskan 3 hari disini. Ketika aku kembali ke dunia nyata, aku sudah melupakan semua yang ingin aku lakukan sebelum melakukan akselerasi, hal itu benar-benar mengerikan.”

“Itu benar, Haruyuki-kun. Hanya dengan 3 hari saja kamu bisa melupakan apa yang ingin kamu lakukan, tapi jika kamu menghabiskan 1 bulan, atau setengah tahun saja di sini...”

Setelah berbicara sampai situ, nada bicara Kuroyukihime berubah menjadi serius.

“- Ketika kamu kembali, ‘kepribadianmu mungkin sudah berubah’. Tentu saja, tidak hanya dibandingkan dengan kondisimu pada saat itu, paling buruknya umur jiwamu akan berbeda juga. Jika kamu tidak ingin keluarga dan temanmu melihatmu dengan muka yang bingung, kamu tidak boleh terlalu sering datang ke sini.”

Saat ia kata-kata itu, muncul satu suara yang berbunyi di pikirannya.

‘- Jika kamu tahu berapa banyak waktu yang gadis itu dan aku habiskan di Accelerated World...”

Kemarin, Niko mengatakan hal itu dengan tawa. Arti dari kata-kata itu, yang juga -.

Namun sebelum ia dapat berpikir lebih lanjut, ia dipukul pelan dari belakang oleh orang itu.

“Daripada itu, sudah saatnya kita bergerak. Pada saat kita melakukan akselerasi, masih ada waktu sekitar dua menit dunia nyata sebelum kereta yang Cherry naiki tiba di Ikebukuro, jadi kita masih punya cukup waktu.”

“Y, ya. Bergerak... ke Ikebukuro kan.”

Dua menit dunia nyata itu menjadi lebih dari 33 jam di Accelerated World. Ketika ia memikirkan bahwa mereka mempunyai lebih banyak waktu dari yang mereka butuhkan, Haruyuki menggerakan pandangannya ke arah timur laut.

Jauh melewati kota besi berwarna biru kehitaman yang terbentang jauh, ia dapat melihat struktur bangunan besar yang melayang dengan ringan. Jika itu adalah Sunshine City[46] di Ikebukuro, maka jaraknya berkisar sekitar 6km, sesuai dengan dunia nyata.

“Mari kita lihat... apakah kita berjalan? Atau berlari...?”

“Tidak mungkin. Kamu pikir apa alasan kamu ada di sini?”

“Huh? Itu berarti...”

Di depan Haruyuki yang terlihat tercengang, avatar merah menyala yang menyedihkan itu menggenggam kedua tangannya di depan dada dan memiringkan kepalanya.

“Gendong aku dan terbanglah, onii-chan♪”


Haruyuki menggunakan «Punch» dan «Kick» miliknya untuk menghancurkan objek-objek berbentuk patung yang aneh dan teralis besi yang ada di teras terbuka itu, dan setelah special gauge-nya penuh, ia berputar sambil berkata ‘Mari kita lihat...’.

Di sana, terdapat sosok dari dua King yang melihatnya dengan tajam.

Accel World v02 189.jpg

“Dia akan menggendongku, karena aku mempunyai tangan-tangan yang seperti ini. Kau boleh bergelantungan di kaki Silver Crow.”

“Berhenti bercanda! Kenapa aku harus melakukan hal yang memalukan itu? Itu adalah kesalahan dasar dari desain avatar-mu, sana pergi naik kereta sendirian!”

Diantara mereka berdua yang mempunyai percikan yang bukan hanya sekedar ekspresi saja, Takumu menghela nafas dan memotong pembicaraan.

“Kalau begitu, begini saja. Master di tangan kanan Haru, dan Red King di tangan kiri, ia akan menggendong kalian berdua seperti itu. Dan kemudian aku akan bergelantungan di kedua kakinya. Bisa kan begitu, Haru?”

“Ah... y,ya, mungkin. Meskipun dengan cara itu aku tidak bisa terbang dengan cepat.”

Setelah bergerak ke depan Niko dan Kuroyukihime yang masih belum puas, pertama-tama Haruyuki menjulurkan tangan kanannya.

“Per, permisi.”

Ia memegang erat pinggang Black Lotus yang memiliki rok berupa armor berbentuk bunga lotus di bawahnya, kemudian ia menggunakan tangan kirinya untuk memegang badan Scarlet Rain yang terlihat lebih lemah.

Tanpa sedikitpun bagian mentalnya yang dapat mengucapkan pemikiran ‘Yes, bunga di kedua tangan’, Haruyuki mengerahkan kekuatan ke tulang belikatnya dengan pelan, dan membuka sirip-sirip metalik yang terlipat di punggungnya.

Sayap yang melebar dengan suara yang jernih itu, segera mengeluarkan suara kepakkan yang ringan. Daya angkat virtual yang tercipta itu membuat mereka melayang di atas tanah.

Ia pun menaikkan ketinggiannya dengan pelan, dan ketika ia sekitar 1,5 meter di atas permukaan tanah, ia mengambang di udara.

“Taku, ayo sekarang.”

“Yoroshiku, Haru.”

Kemudian, kedua tangan kuat Cyan Pile memegang erat daerah betisnya.

“Baiklah... ayo kita pergi!”

Dengan pernyataannya itu, Haruyuki menggoyangkan siripnya dengan sekuat tenaga.

Beban tiga orang yang ada sangat berat, tapi ia masih bisa menaikkan kecepatannya dan terbang ke langit. Teras besi yang ada semakin lama semakin tertinggal jauh, dan kota yang tidak berpenghuni, dan berganti bentuknya itu terbentang luas di bawahnya.

“Oh... oh, luar biasa...!!”

Di tangan kirinya, Niko berteriak.

“Kau benar-benar terbang! Ah itu Seven Ring[47]... yang itu adalah jalur kereta api pusat huh. Aku ingin tahu apakah aku bisa melihat sekolahku!”

Bagi Haruyuki, semua pemandangan itu sudah akrab dikenalnya. Meskipun dengan pembatasan pergerakan di Field untuk Normal Duel, ia tidak hanya bisa melihat Tokyo saja, tapi ia bisa melihat seluruh distrik di Kanto.

Akan tetapi, tidak peduli sebanyak apapun ia melihatnya, perasaan yang menumpuk didalam hatinya tidak pernah menipis. Lebih dari apapun, «Unlimited Neutral Field» ini, menurut penjelasan Kuroyukihime, dibatasi oleh jangkauan jaringan kamera sosial - itu berarti Field ini terbentang jauh hingga ke ujung Jepang.

Skala sebesar ini tidak bisa dibilang map sebuah game lagi. Ini bisa dibilang dunia lain.

“Aku mengerti... ini ya.”

Haruyuki berbisik tanpa sadar.

“Ini adalah «Accelerated World» yang sesungguhnya kan. Selalu eksis disamping dunia nyata... tidak hanya sesaat saja, tapi merupakan dunia permanen...”

“Itu benar.”

Gumaman pendek itu, berasal dari Kuroyukihime yang ada di tangan kanannya. Dari kepalanya yang berbentuk tajam, mata yang bercahaya berputar ke arah Haruyuki dan suaranya yang tegas tapi lembut mengalir keluar.

“Dan di sini adalah medan perang Burst Linker yang sesungguhnya. Jika kamu ingin meraih level 9, pada akhirnya kamu harus bertarung di sini, dan menang. ...Ya, tentu saja saat ini belum waktunya.”

Apakah kata-kata itu berarti level-nya terlalu rendah, atau Haruyuki sendiri tidak mempunyai cukup kemampuan?

Setelah menyadari sedikit rasa tidak sabar yang menusuk-nusuk dadanya, Haruyuki mengangguk pelan.

“Ya... Se, selain itu...”

“Nn? Ada apa?”

“Karena ini adalah map permanent, itu berarti, disaat ini selain kita, ada Burst Linker lain yang melakukan dive ke sini?”

“Tentu saja.”

Yang menjawabnya adalah Niko, Haruyuki mengganti arah pandangannya, dan menanyakan pertanyaan lain.

“T, tapi, jika memang seperti itu... Aku tidak merasakan keberadaan orang lain...”

Kota yang telah berganti di bawah itu terisi oleh kesunyian yang dingin, dan ia tidak dapat melihat adanya pergerakan. Haruyuki pikir Field ini akan sama dengan Duel Field yang biasanya, dengan berbagai macam bentuk avatar di sini dan sana, jadi apa maksudnya ini?

Namun segera, kali ini Takumu yang bergelantungan di kakinya yang mengeluarkan suara.

“Haha, tentu saja seperti itu, Haru. Jumlah total Burst Linker yang ada adalah sekitar 1000, jadi pada satu waktu jumlah mereka yang melakukan dive ke Unlimited Neutral Field ini paling banyak adalah 100 orang. Meskipun aku mengatakannya seperti ini, di tempat seperti Suginami yang tidak mempunyai apa-apa, tidak melihat siapa-siapa adalah hal yang biasa.”

“L, lalu... jika kita pergi ke tengah kota...?”

“Itu tepat. Itulah mengapa kita, dan juga «Cherry Rook» menuju Ikebukuro.”

Di saat yang sama dia mengatakan hal itu, Niko menggetuk helm yang juga kepala Haruyuki.

“Daripada itu, jika kau tetap melayang seperti ini dan tidak bergerak, gauge-mu akan habis.”

“Ah, y,ya.”

Haruyuki memastikan special attack gauge biru kecil yang ada di bawah HP bar-nya. Hanya melayang diam saja tidak akan menggunakan banyak dari gauge yang ada, tapi gauge itu sudah terpakai sekitar 10%.

“Baiklah, kita akan mengambil rute langsung ke tujuan.”

Dengan pengumuman itu, Haruyuki menaikkan tingkat getaran sayapnya lagi.

Tepat dibawah awan-awan hitam yang bergantungan, ia bergerak ke depan seperti sedang meluncur. Tidak lama mereka pun melewati Seven Ring yang kosong dan masuk ke daerah Nakano.

Ketika matanya menangkap jalur kereta api pusat yang ditinggikan dan disokong oleh pilar-pilar yang sangat tajam, ia melihat ke depan sepintas. Ia melihat sesuatu yang tidak ia kira dan bergumam.

“Ah... Ke, keretanya bergerak...!?”

Di atas rel hitam yang bersinar itu, hanya terbuat dari 2 gerbong saja, disana benar-benar terdapat bayangan panjang berbentuk kereta yang bergerak dengan suara berat ke arah Shinjuku.

“Kamu bisa menaikinya. Walaupun itu akan menggunakan point-mu.”

Setelah mendengarkan penjelasan Kuroyukihime yang sedikit menyenangkan, di balik armor perak itu ia terheran-heran.

“Ap... a, siapa yang menjadi masinisnya?”

“Fufu, kamu harus memeriksanya sendiri suatu hari nanti.”

Ketika mereka berbicara, jalur kereta yang ada terlihat semakin jauh, sebagai gantinya ia dapat melihat jalan Yamate. Setelah mereka melewatinya, mereka akan tiba di Mejiro, dan kemudian Ikebukuro.

Di dunia nyata, Haruyuki biasanya pergi ke sana untuk membeli software game bergaya lama dan buku-buku cetakan, tapi akses jalan ke sana dari Suginami tidak diduga-duga cukup buruk. Entah ia menaiki kereta ke Shinjuku dan pergi dari sana, atau menaiki bus dari Kouenji, kedua cara itu sama-sama pergerakan siku-siku[48] sehingga keduanya sama-sama memakan waktu.

‘Jika aku bisa terbang seperti ini pastinya akan menyenangkan’, ketika ia memikirkan hal riang itu, pada saat itu -.

“Hei, Haruyuki-kun. Lihat itu.”

Kuroyukihime yang hinggap di tangan kanannya, menunjuk ke arah timur dengan ujung pedangnya.

Haruyuki yang melihat ke sana sejenak, rasa syok luar biasa yang di alaminya hampir membuatnya menjatuhkan kedua King yang ia gendong, sehingga ia dengan terburu-buru memegang mereka berdua erat-erat.

“Uwaaa... Ap... Apa...!?”

Di atas jalan Yamate dimana kabut yang tebal mengalir, terdapat sebuah bayangan besar yang bergerak dengan lambat. Bisa dikatakan bayangan itu terlihat aneh. Bentuk tubuhnya seperti hewan buas berkaki empat, tapi badannya rata seperti ikan pari, dan di tempat dimana seharusnya terdapat kepala, banyak tentakel yang bergantungan ke arah tanah. Di ujung kaki-kakinya yang kuat, seperti serangga, terdapat dua cakar yang terlihat brutal menjulur.

Dan kemudian ukurannya itu sangat besar, tidak peduli bagaimanapun kau melihatnya, makhluk itu mempunyai tinggi hampir menyamai gedung bertingkat tiga. Dengan menempati lebih dari tiga jalur mobil di jalan di bawah itu, makhluk itu dengan pelan bergerak ke selatan.

Ketika kaki-kakinya menyentuh permukaan tanah, suara rendah berupa ‘Booom’ menggetarkan udara, ketika merasakan hal itu, Haruyuki berbisik penuh kekaguman.

“Apa... itu?”

“Itu adalah sebuah «enemy». Dibuat oleh sistem, makhluk itu bergerak, dan makhluk itu adalah penghuni dunia ini.”

Melanjutkan setelah Kuroyukihime, Niko bersiul pendek.

“Tiba-tiba melihat yang berukuran besar seperti itu, kau beruntung. Tapi, jangan terlalu dekat dengan makhluk itu. Jika kita menjadi target dari kelas itu, bahkan dengan anggota ini pun kita tidak dapat mengatasinya.”

Target... kamu bilang, apa, makhluk itu akan menyerang kita!?”

“Arti dari kata enemy, kau harusnya sudah mempelajari itu di sekolah menengah kan.”

Ia tidak mempunyai waktu untuk membalas ejekan Niko, ketika ia terburu-buru menaikkan ketinggiannya. Hewan besar yang terlihat aneh itu sepertinya tidak menyadari orang yang melihatnya dari atas, dan lanjut berjalan dengan pelan.

“Kena... kenapa benda berbahaya seperti itu ada disini...”

“Kenapa, tanyamu... itu karena...”

Balasan Kuroyukihime terdengar bimbang. Niko dan Takumu tampaknya juga tidak mempunyai jawaban akan hal tersebut, jadi Haruyuki memiringkan kepalanya.

Kemudian, Takumu yang bergelantungan di kakinya berseru dengan suara rendah.

“Ah, di sana, hal itu baru saja di mulai. «Hunt».”

“Hu... hunt...?”

Tepat setelah itu, hewan besar yang sedang lewat di bawah mereka itu mengaum, dan Haruyuki melompat beberapa meter.

“Uwaaa!?”

Hewan itu berdiri dengan menggunakan kedua kaki belakangnya, dan ketika tentakel di kepalanya bergoyang-goyang dengan hebat, hewan itu mengaum lagi. Akan tetapi musuh yang dihadapinya itu bukanlah mereka, ketika Haruyuki menyadarinya.

Agak jauh di selatan jalan Yamate, terdapat banyak bayangan kecil.

Pada awalnya ia pikir itu adalah «enemy» yang lain, tapi kemudian ia sadar bukan itu kasusnya.. Banyak bayangan-bayangan humanoid ber-armor penuh warna itu - pastinya adalah Burst Linker.

Orang berukuran besar yang berdiri di depan menaikkan tangan kanannya dan kemudian menurunkannya.

Pada saat itu, dari atas atap bangunan-bangunan hingga sisi lain dari jalan, banyak jalur sinar laser dan peluru balistik berterbangan, yang mana meledak di sekitar kepala hewan besar itu.

Badan besar dari «enemy» itu terhuyung-huyung sejenak, kemudian dengan auman ‘Yuoooon’, kepalanya berputar ke arah salah satu bangunan yang ada. Ketika kaki depannya mencakar-cakar udara, hewan itu mulai bergerak kedepan dengan menggetarkan tanah.

Namun, tepat sebelum badan besar itu menabrak ke gedung, Burst Linker yang membuat formasi di jalan semuanya mengeluarkan serangan jarak menengah di saat bersamaan. Hewan yang berdiri sambil diselimuti ledakan-ledakan itu mengaum karena marah dan mengganti target-nya, berganti ke arah orang-orang yang berdiri di jalanan.

“Ah, bahaya!”

Haruyuki berteriak tanpa sadar. Kaki depan hewan besar itu turun dari atas, orang yang terlihat seperti pemimpinnya itu terinjak dalam satu serangan dan hancur - itu lah keadaan yang terlihat, tapi Duel Avatar yang ber-armor berat biru keperakkan itu menghentikan cakar yang besar itu dengan kedua tangannya yang bersilangan.

Meskipun begitu sepertinya mereka tidak hanya akan menghentikan hewan itu saja dan akhirnya bertarung di sana, ketika dia melindungi orang-orang yang diserang oleh hewan besar yang membabi buta itu, dia perlahan-lahan mundur.

Setelah membawa hewan itu agak jauh dari dua gedung yang ada, dari atap semua senjata ditembakkan lagi, mengenai bagian pangkal ekor hewan besar itu. Ketika hewan itu berputar dengan pelan untuk menuju gedung yang ada di sisi timur, kali ini grup yang ada di atas tanah mengejarnya untuk melakukan serangan jarak dekat.

Party yang cukup baik. Kontrol Hate(Aggro)-nya[49] bagus. Siapa ketuanya itu?”

Kepada pertanyaan Kuroyukihime yang terkesan itu, Niko menjawab.

“Ketuanya itu harusnya adalah anggota dari manajemen Green Legion. Tapi party itu sepertinya terdiri dari sembarang orang.”

Dengan percakapan itu, Haruyuki akhirnya mengerti tujuan dari pertarungan yang terjadi di bawahnya itu.

“Aku, aku mengerti... jadi Burst Linker yang di bawah itu tidak diserang oleh monster itu... Mereka akan membunuh monster itu kan.”

“Itu benar. Itulah yang disebut «hunt».”

“Itu berarti, jika mereka membunuhnya, experience point... tidak bukan itu, Burst Point...?”

“Umu, tepat sekali.”

Setelah Kuroyukihime mengangguk, Niko menggetuk kepala Haruyuki.

“Bahkan kau harusnya sudah mengerti sekarang. Alasan kenapa enemy eksis di Unlimited Neutral Field, itu juga sama seperti alasan kenapa Field ini eksis. Tidak hanya dari duel biasa saja, Burst Linker bisa melakukan hunt disini untuk menaikkan level juga. Tapi...”

“...Effisiensinya, jauh lebih parah dari pada duel. Hewan besar sekelas itu, meskipun memburunya dengan resiko akan dihabisi secara habis-habisan, sama seperti memenangkan duel dengan orang yang ber-level sama sekali... yaitu sekitar 10 Point yang akan didapatkan.”

Kuroyukihime yang melanjutkan penjelasannya, berhenti di sana, dan sedikit menggelengkan kepalanya yang berliuk-liuk itu.

“Itu adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari. Memburu enemy di dunia ini, adalah sebuah perbuatan untuk menciptakan Burst Point dari nol. Itu berarti, untuk «game pertarungan» yaitu Brain Burst, pada awalnya melakukan hunting di Unlimited Field hanyalah sebuah metode untuk menambah Point saja. Akan tetapi saat ini, cara itu menjadi cara satu-satunya untuk mencapai level tertinggi. Alasannya adalah...”

“Pakta gencatan senjata... kan.”

Gumam Haruyuki.

“Untuk Burst Linker ber-level tinggi, bahkan jika mereka ingin melakukan duel biasa, mereka tidak bisa menyerang di territory Legion lain. Untuk alasan itu juga, «Territory battle» setiap akhir minggu, tidak dapat berfungsi karena pakta itu...”

Haruyuki memalingkan pandangannya dari pertarungan hebat yang terjadi di bawahnya, dan mulai lagi bergerak ke arah timur laut, di bawahnya Takumu berbicara dengan nada suara bijak.

“Master, tapi... lebih tepatnya, terdapat cara lain kan. Mendapatkan Point dengan efisiensi yang tinggi di situasi ini, metode untuk melewati halangan level tinggi itu.”

“Apa? Taku, apakah itu...?”

“Maksudku adalah... di dunia ini, kamu bisa memburu target lain selain enemy. Sebagai tambahan, mangsa itu memiliki Point yang lebih banyak...”

Setelah berpikir sekejap, Haruyuki mengambil nafas dalam-dalam.

“Aku, aku mengerti... yang tadi... daripada hewan besar itu, orang-orang itu...”

He melihat sekilas ke belakang, jauh di selatan mereka, secara samar-samar ia masih bisa melihat asap dari senjata api yang terus-menerus ditembakkan di pertarungan itu.

Keheningan pendek itu di pecahkan oleh suara tenang Kuroyukihime.

“Memang benar seperti itu. Untuk Duel biasa, Burst Linker ber-level tinggi yang biasanya tidak akan meninggalkan territory Legion mereka, dan meskipun kamu ingin menantang mereka kamu tidak akan bisa melakukannya, tapi di tempat ini kamu dapat menyerang mereka semaumu. Terlebih lagi kamu dapat menyerang mereka dengan tiba-tiba, menyerang dengan diam-diam, dan menyerang dengan semua yang kamu sukai.”

“Dan kemudian, orang yang melakukan benar-benar melakukan hal itu, adalah «Cherry Rook»... tidak, «Chrome Disaster».”

Niko menggumamkan kata-kata itu dengan suara rendah, mata bundar merah menyalanya terlihat berkabut ketika ia melihat lurus ke depan.

Mereka sudah melewati jalan Mejiro yang menjadi salah satu dari 7 jalan-jalan yang menyebar, dan pusat dari Ikebukuro sudah tepat di depan. Istana itu dikelilingi oleh menara-menara besi aneh yang terlihat seperti menelan jalan-jalan yang hitam, dari sana adalah stasiun JR[50] Ikebukuro. Di timurnya terdapat sky corridor yang memanjang, terhubung dengan benteng pencakar langit yang berdiri sedikit lebih jauh - Sunshine City.

Di bagian pangkal corridor-nya terdapat beberapa gedung berdiri, dan ia sepertinya dapat melihat berbagai jenis lampu berkedip-kedip.

‘Apakah itu hanya efek cahaya saja? Atau mungkin tempat itu seperti Ikebukuro yang asli, dilengkapi dengan pusat perbelanjaan yang luas?’

Ketika memikirkan hal itu ia tanpa sadar melupakan situasi mereka dan mencoba untuk bergerak ke sana, tapi tangan kanan Niko menarik kepalanya.

“Whoa, berhenti di sini. Masih ada banyak waktu sebelum Cherry sampai di sini, tapi untuk berjaga-jaga ayo kita turun ke tanah. Terbang di sekitar sini akan sangat mudah dilihat dari bawah.”

“Ah, itu benar... namun meskipun kamu bilang tempatnya di Ikebukuro, tempatnya masih sangat besar. Apa kamu tahu di mana dia akan muncul?”

Kepada pertanyaan Kuroyukihime, Niko mendengus.

“Jika polanya sama hingga sekarang, dia akan muncul di sekitar Sunshine City. Putari daerah yang ada di sisi selatan, dan pilihlah salah satu gedung untuk mendarat.”

Haruyuki melakukan apa yang diberitahukan padanya dan mengganti arah badannya ke arah timur.

Ia dapat melihat benteng yang seperti menunjuk langit di sisi kiri depannya. Di sisi kanannya, terdapat tempat yang terbuka seperti lubang menganga. Di dunia nyata tempat itu harusnya adalah taman selatan Ikebukuro, akan tetapi tidak ada pohon bertipe apapun, seperti ada meteor besar yang menghantam tempat itu, dan membuat tempat itu memiliki kesan suram layaknya sebuah kawah.

“...Jadi, kita akan turun di dekat tanah kosong itu.”

Sambil mengatakan hal itu, Haruyuki memeriksa special gauge-nya yang sedikit tersisa, memperkirakan kalau mereka akan mencapainya pas-pasan, dan menggerakkan sayapnya.

Dengan pelan, berat keempat orang itu mulai bergerak kedepan -

Pada saat itu.

“Haru!!”

Di dekat kakinya, Takumu berteriak.

Haruyuki yang bereaksi dengan melihat ke bawah, apa yang ditangkap matanya, adalah garis tembakan berwarna oranye terang yang memanjang dari gedung-gedung yang ada di atas tanah.

“...!!”

Tanpa ada waktu untuk berteriak, Haruyuki bereaksi dengan cepat-cepat menerpa ke arah kanan depannya.

‘Jyaaa!’

Diiringi suara udara yang terbakar, ia merasakan hawa panas yang besar melewati daerah di belakang punggungnya. Ia merasakan perasaan panas yang menyengat muncul dari ujung-ujung sayapnya yang tidak memiliki sensor rasa sakit.

Namun ia mengabaikannya, dan kemudian berlanjut meluncur di udara, kali ini ke sisi kiri. Karena ia melihat rentetan tembakan ke-dua dari tanah. Terlebih lagi, warnanya berbeda dari yang pertama.

Tepat setelah cahaya biru keputihan yang berbahaya itu berhasil dihindari, Kuroyukihime berseru kecil.

“Mungkinkah... Chrome Disaster?”

Terhadap kata-kata itu, meskipun dengan tegang, suara balasan Niko juga terdengar memiliki gema yang mencengangkan.

“Tidak mungkin... masih terlalu cepat, sebelum ia muncul, seharusnya masih ada waktu 1 hari penuh di sini! Dan juga, orang itu tidak mempunyai kemampuan seperti ini...”

Percakapan mereka berdua itu pada akhirnya ditutupi dengan teriakan Haruyuki.

“Kita mendarat!!”

Karena, dari gedung-gedung yang berdiri di atas tanah, serangan ke-tiga muncul - kali ini ia dapat melihat banyak cahaya. Cahaya-cahaya itu bukanlah laser yang bergaris lurus, melainkan amunisi sungguhan, terlebih lagi mungkin saja itu adalah cahaya ditembakkannya rudal pelacak.

Haruyuki menghentikan seluruh daya angkat sayapnya, dan turun kebawah seperti terjatuh. Akan tetapi jika ia turun lurus ke bawah, mereka akan ditangkap oleh musuh misterius yang ada dalam sekejap. Ia melebarkan sayapnya, dan ketika ia meluncur di udara seperti sebuah pesawat terbang luncur[51], ia menuju ke kawah besar yang ada di depan.

“Mereka datang!! Misil!!”

Dengan suara decakkan lidah, Niko membungkuk di lengan Haruyuki dan menarik handgun-nya.

‘Dadadan’, suara garing dari tembakan terus-menerus bergema, dan banyak bunyi ledakan kecil yang bergemuruh. Akan tetapi, hanya satu handgun saja tidak akan bisa menembak jatuh semua misil yang ada, beberapa misil yang melewati api muncul dan mulai mendekat -

“...Yaaa!”

Misil-misil itu dipangkas oleh tebasan pedang tangan kiri Kuroyukihime dan terbelah.

Setelah terpisah jarak sedikit jauh, ledakan lain terjadi. Dengan menggunakan tekanan dari gelombang yang ada, Haruyuki memotong jarak sebesar belasan meter di depannya, dan terbang dengan kecepatan tinggi ke tengah kawah bulat besar itu.

Pertama-tama, Takumu melepaskan tangannya, dan mendarat sambil mencongkel tanah. Tepat setelah itu, dari tangan kiri dan kanannya, kedua King melompat, dan mendarat dengan mudah di permukaan tanah.

Setelah jatuh dalam kekacauan yang canggung di antara mereka bertiga, Haruyuki dengan cepat melompat. Dengan pandangan sekilas, ia memeriksa HP bar-nya, untungnya hanya 3% kurang yang hilang. Kuroyukihime dan yang lainnya harusnya tidak terkena secara langsung juga.

Di tengah lubang besar yang sekelilinginya di penuhi retakkan, grup Haruyuki menghela nafas karena lega.

Seakan serangan berturut-turut beberapa detik yang lalu itu adalah kebohongan, dunia ini kembali diam. Jauh di atas di dalam awan-awan hitam, kilatan petir membuat bunyi gemuruh, dan terdengan gema suara angin yang bertiup.

Kemudian -.

Dengan suara satu langkah kecil, di atas pinggiran sebelah barat kawah, satu bayangan muncul.

Bayangan itu adalah seorang Burst Linker.Tanpa diragukan lagi bayangan itu adalah salah satu orang dari yang menyerang mereka tadi. Karena yang terlihat hanyalah bayangannya saja, Haruyuki tidak dapat menentukan warnanya.

“Itu... adalah orang yang menyerang kita tadi...?”

Haruyuki berbisik dengan suara yang hampir tidak bisa di dengar.

Namun, satu detik kemudian.

Tepat di samping bayangan itu, bayangan ke-dua muncul tanpa mengeluarkan suara. Dan kemudian yang ke-tiga, dan yang ke-empat juga.

“Ap... apa yang terjadi...”

Gumaman pelan Takumu, hampir sama waktunya dengan suara gema banyak langkah kaki yang terdengar.

Setelah melihat ke atas, Haruyuki melihat pinggiran kawah itu, kiri, kanan, dan di semua arah semuanya terisi oleh banyak bayangan Avatar. Berukuran besar, kecil, bertipe jarak jauh, jarak dekat, dan kemampuan mereka pun berbeda-beda, tapi mereka mempunyai satu kesamaan.

Yaitu aura yang mereka keluarkan. Tampang mereka dipenuhi dengan keinginan bertarung yang meluap-luap, dengan diam menatap mangsanya - aura seorang pemburu.

Jumlah dari Burst Linker yang muncul adalah sekitar 30 orang. Dan kemudian akhirnya, melewati kumpulan yang berkumpul di luar pinggiran kawah itu, sebuah Avatar dengan keberadaannya yang paling kuat muncul.

Tinggi dan ramping, Dengan tinggi yang mungkin lebih tinggi dari Cyan Pile, namun kaki dan tangannya lebih tipis dari milik Silver Crow. Bentuk humanoid itu hampir terlihat hanya terbuat dari tulang, hanya melebar di bagian pundak dan panggul.

Kepalanya ditutupi dengan topi yang berbentuk tanduk di kedua sisi yang kecil dan melengkung. Bola besar yang berada di ujung tanduk-tanduk itu berlambaian tanpa suara. Dan kemudian wajahnya ditutupi dengan sebuah topeng yang memiliki tawa.

“Badut...?”

Bisik Haruyuki tanpa ia sadari. Bayangan Avatar itu sangat mirip dengan Joker yang digambar di kartu-kartu remi. Akan tetapi topeng itu tidak memiliki rasa humor sedikit pun. Mata kecil panjang yang miring ke atas itu berwarna abu-abu keputihan saat membelakangi cahaya, mata itu berisi dengan cahaya yang terlihat kejam.

Kemudian, tiba-tiba sebagian dari awan yang ada di atas menipis. Cahaya matahari abu-abu yang terlihat lemah pun mencapai permukaan tanah, dan menunjukkan wujud-wujud Avatar yang mengelilingi kawah.

Terlihat banyak warna yang berbeda-beda. Namun, kalau harus ditegaskan, kebanyakan terdiri dari merah dan kuning.

Yang bersinar paling terang, adalah orang yang berdiri dengan santai di tengah grup itu, yaitu armor dari Avatar badut itu.

Tanpa sedikit pun bagian yang terlihat kusam, warna kuning beracun yang seperti bijih uranium. Pada saat ia melihat hal itu, perasaan terror yang kuat mengalir turun di punggung Haruyuki. Tidak terdapat banyak Avatar yang memiliki derajat kejenuhan warna seperti itu. Hingga sekarang yang pernah ia lihat adalah hitam gelap, dan merah menyala api, hanya kedua itu. Itu berarti -, itu berarti badut itu adalah...

Seakan mendukung imajinasi Haruyuki, Avatar merah menyala yang berdiri di sampingnya mengeluarkan suara yang gersang.

“«Yellow Radio»... «Yellow King»... Kenapa dia ada di sini...”

King. Hanya ada 7 orang yang eksis di Accelerated World, Burst Linker ber-level 9.

Sampai sekarang bagi Haruyuki, jangankan Yellow King, ia pun tidak mempunyai kontak dengan anggota-anggota Legion yang berada di bawah pimpinan King itu. Alasannya adalah territory yang berada di bawah kekuasaan Yellow Legion, berada di sisi berlawanan dari Suginami di daerah Tokyo - dari Ueno hingga Akihabara. Ketika ia pergi ke Akihabara untuk membeli bagian-bagian PC lama, ia selalu memutuskan hubungan dengan jaringan global pada waktu itu.

Itu berarti keberadaan Yellow Legion di Ikebukuro, dan terlebih lagi dengan jumlahnya yang sebanyak itu, sangat-sangat tidak wajar. Tentu saja itu semua bukan kebetulan semata. Akan tetapi, waktu sejak grup empat orangnya Haruyuki melakukan dive dengan command Unlimited Burst ke Unlimited Neutral Field ini hingga sekarang, hanya beberapa detik saja yang harusnya baru berlalu di dunia nyata. Untuk anggota Legion mereka dapat menemukan grup Haruyuki di dalam, dan mengumpulkan anggota-anggotanya di Ikebukuro, pastinya tidak ada cukup waktu untuk itu.

Itu berarti, mereka juga mengawasi pergerakan Cherry Rook, dan sudah memprediksi pada waktu ini, tempat ini, grup Haruyuki akan muncul, jadi mereka menunggu untuk melakukan serangan tiba-tiba.

Jika itu adalah hal yang sebenarnya, maka hanya ada satu alasan dari semua ini.

Semuanya. Semuanya dari penyebab situasi ini, adalah mereka yang -

“...Ini perbuatanmu kan sialan!!”

Tiba-tiba, Niko berteriak kencang.

Sang Red King yang mencapai kesimpulan yang sama di saat yang sama dengan Haruyuki, melompat ke depan satu langkah, dan menaikkan tinjunya, membusungkan dadanya, dan teriakkannya yang muda itu dipenuhi dengan keagungan auman singa.

“Kau yang sialan ini merencanakan ini semua, Yellow Radio!!”

Itu benar. Hanya itu yang mungkin.

Setelah dihujani oleh neraka tuduhan, meskipun begitu badan pipih Yellow King sepertinya tidak terpengaruh.

Tidak diduga-duga, tangan kanannya yang seperti tulang bergerak dengan pelan. Dia menjulurkannya lebar-lebar ke sisi kanan, dan membalikkan telapak tangannya ke atas.

“Hei hei, aku pikir aku melihat beberapa serangga yang terbang sempoyongan jatuh, ini kah tamu yang tidak kuduga-duga? Hari yang cerah, Red King.”

Apa yang datang dari topeng tersenyum itu, adalah suara yang jernih, dan terdengar seperti suara remaja laki-laki. Akan tetapi, suara itu seperti menggunakan efek dengan kompresi kode yang berlebihan-habisan, sehingga suaranya itu terisi dengan berbagai racun.

“Masih bisa mengatakan itu setelah serangan tiba-tiba ini...!”

“Aku sepertinya tidak bisa mengerti apa yang kau maksudkan? Aku hanya, untuk anak buahku yang manis yang diserang setelah melanggar pakta gencatan senjata, kepada seseorang yang ada di Red Legion yang memaksa mereka kehilangan semua Point mereka, datang untuk meminta tanggung jawab kan? Belakangan ini, Duel Avatar yang mengamuk dan memberontak di territory kami itu cukup merepotkan.”

Tanduk-tanduk di kepalanya yang terdiri dari banyak cincin-cincin metalik melambai dengan pelan. Hal itu menandakan seakan ia menahan tawa.

Di sisi lain, telunjuk tangan kanan Niko ditunjukkan lurus ke depan, saat dia berteriak seperti ledakan yang berapi-api.

“Kau-lah yang membuatnya melakukan hal itu! Untuk memancingku ke tempat ini, kau memberikan «Disaster Armor» yang disembunyikan itu ke Cherry Rook... kau-lah yang memprovokasi dia untuk melanggar pakta gencatan senjata dan membuatnya melakukan serangan secara sembarangan!!”

“Disembunyikan? Memberikannya? Kata-kata yang kasar... «Armor» itu seharusnya sudah sangat lama dihancurkan bukan? Apakah anak buahmu membuat armor seperti itu lagi?”

Sambil mengatakan hal itu dengan suara serak, kali ini dia menjulurkan tangan kirinya, ketika ia menunjuk ke langit dengan jari-jarinya yang anehnya berukuran kecil dan tajam, sang Yellow King melanjutkan kata-katanya.

“Di dalam pakta suci di antara para King, ada pembahasan mengenai ini. Jika terjadi penyerangan yang melanggar pakta gencatan senjata, dan hal itu menyebabkan Brain Burst dari anggota Legion itu ter-uninstall, dengan paksa, maka dari Legion sang penyerang, seseorang akan dipilih untuk menerima takdir yang sama, itu yang dibahas. Mata untuk mata, gigi untuk gigi... sebenarnya adalah metode balas dendam yang kejam bukan?”

‘Kuu. Kuukuukuu.’

Kemudian, kali ini tawa sungguhan keluar dari topeng yang berbentuk segitiga terbalik dan bertanduk tajam itu. Mata yang miring ke atas itu bersinar ringan diiringi tawa itu.

“Namun, itu semua sudah diputuskan... bukankah begitu? Di sini, jika King seperti aku mengabaikan pakta itu, maka pelanggar peraturan yang sama akan terus bermunculan. Jadi tanpa adanya pilihan lain, itulah mengapa kami semua datang ke garis depan seperti Ikebukuro. Untuk menemukan satu anggota dari Red Legion, untuk membuatnya membayar kejahatan yang diperbuat oleh kawannya, benarkan? Akan tetapi... mungkinkah ini adalah permainan dari takdir itu sendiri...?”

Sang Yellow King meletakkan tangannya di pinggang, dan mencondongkan badan ke depan ketika dia melanjutkan perkataannya dengan suara yang dingin tapi tidak senonoh.

“Orang itu, secara kebetulan adalah pemimpin dari Red Legion... «Scarlet Rain» itu sendiri.”

‘- Tidak mungkin hanya kebetulan saja!’

Haruyuki berteriak di dalam dirinya ketika ia menggertakkan gigi-giginya.

Jumlah Avatar yang berada di sekitar pinggiran kawah ini adalah sekitar 30. Meskipun itu untuk Legion seorang King, jumlah itu harusnya sudah menjadi batas atas dari orang-orang yang dapat bergerak di malam hari-hari biasa. Dan tujuannya, pastinya hanya untuk memburu keberadaan yang terkuat, memburu seorang King.

Sang Yellow King, telah memprediksi Scarlet Rain - Niko akan bertindak seperti ini. Melihat kepribadian Niko, dia akan menggunakan «Judgement Blow» itu sendiri untuk menghapus Cherry Rook atas kejahatannya, dan akan muncul di Unlimited Neutral Field seperti ini.

Tidak, tidak hanya itu. Memaksa Niko masuk dalam situasi itu, dia ingin memburu satu dari lima kepala yang dapat membuatnya menjadi level 10 dengan legal - dengan tujuan itu, sang Yellow King memberikan Enhanced Armament «Chrome Disaster» ke salah satu anggota Red Legion. Dia hanya bisa memikirkan cara seperti itu. Jika memang seperti itu, itu berarti.

“...Dua setengah tahun lalu, ketika generasi ke-empat dijatuhkan, pada saat itu ternyata Yellow King-lah yang menyembunyikan «Armor» yang terjatuh itu...”

Bisik Haruyuki tanpa sadar. Namun hal tersebut tidak ada buktinya. Jika dia menggunakan dugaan itu di sini, itu hanya akan menjadi argumen yang tidak berarti.

Niko mungkin juga menyadari hal itu, dan ketika dia terus diam, kepalan tangannya bergetar kencang.

Pada akhirnya dia membuka tangannya, dan membiarkannya menggantung. Suara datar yang dikendalikannya mengalir dari dasar kawah itu.

“Dalam pakta itu, hal ini seharusnya juga dituliskan.«...Siapapun dapat ditunjuk untuk menerima pembalasannya, tapi jika Legion Master yang bersangkutan menyingkirkan pelakunya, dan menyebabkan dia kehilangan semua Point-nya maka semua itu tidak berlaku.»... orang itu, aku akan menangani Cherry Rook. Jadi kau tidak memiliki keluhan akan hal itu kan.”

“Silahkan, silahkan.”

Dengan membuka kedua tangannya, sang Yellow King, Yellow Radio berbicara dengan sukacita.

“Itu pun jika kau dapat melakukannya! Aku mendengar kabar angin... di hari lalu, kau sudah mencoba hal itu, dan kau gagal dengan luar biasa hebatnya... bukannya kau-lah yang menderita kekalahan karena kehabisan waktu itu? Kau bebas menantangnya lagi, akan tetapi... dimanakah orang yang dipanggil Cherry Rook itu?”

Seakan dilakukan dengan sengaja, dia menggerakkan kepalanya yang ditutupi topi besar itu ke kiri dan kanan sebagai sandiwara.

“Kami tidak memiliki banyak waktu luang kau tahu. Untuk seseorang yang kau pun tidak tahu kapan dia akan muncul, kau tidak ingin kami menunggu di sini selama berhari-hari bukan? Jika kau tidak bisa menangani hal ini sekarang... maka kita bisa menggunakanmu untuk menggantikannya kan...?”

“Kuu...”

Niko menggeram kecewa.

Bagi grup Haruyuki, dengan pengawasan jarak jauh Niko mereka mengetahui kapan Cherry Rook bergerak di dunia nyata dan berakselerasi, namun terdapat jeda waktu sebelum orang itu akan muncul di Unlimited Neutral Field. Meskipun dengan beberapa menit lag di dunia nyata, di Accelerated World yang lebih cepat 1000 kali, perbedaannya itu paling buruk dapat menjadi lebih dari satu hari. Seperti yang dikatakan Yellow King, menangkap Cherry Rook sekarang ini merupakan hal yang tidak mungkin.

Setelah memutuskan, Haruyuki mengambil langkah maju, dan berbisik dengan pelan dari belakang punggung Niko.

“Itu percuma, Niko. Orang itu sudah membuat perangkap untuk mengejarmu dari awal sehingga dia tidak akan membiarkanmu kabur... di sini, kita harus pergi saja sekarang. Log Out, dan menunggu kesempatan berikutnya...”

“Tidak bisa.”

Jawabannya sangat singkat dan simpel.

“Hal itu tidak bisa dilakukan menurut sistem yang berlaku. Di Unlimited Neutral Field, instant log out tidak bisa dilakukan.”

“Ap...”

Di telinga Haruyuki yang tidak bisa berkata apa-apa, gumaman Taku yang bergerak kedepan itu sampai.

“Itu adalah cara kerjanya, Haru. Untuk meninggalkan tempat ini, kamu harus pergi ke Leap Point yang ditempatkan di berbagai lokasi. Meskipun kamu «bunuh diri», kamu tidak bisa melakukan log out. Kamu hanya akan bangkit dalam satu jam di tempat kamu mati. Tentu saja, jika di dunia nyata seseorang melepaskan Neuro Linker dari lehermu, berbeda lagi ceritanya... saat ini, di rumah Haru...”

Tidak ada siapa-siapa lagi. Ibunya sedang dalam perjalanan bisnis dan akan kembali besok, dan pada saat itu tiga tahun akan sudah berlalu di dunia ini.

Niko yang melirik-lirik sekitarnya, berbisik dengan cepat lagi.

Leap Point paling dekat dari sini adalah stasiun Ikebukuro atau Sunshine City. Kita tidak dapat mencapai keduanya. Meskipun kita mengincar salah satunya, tidak peduli apapun untuk keluar dari kepungan ini paling tidak kita harus bertarung sekali...”

Di sana dia berhenti, dan mata merah rubi Niko memancarkan cahaya yang tajam.

“Tapi, si Radio sialan itu telah membuat kesalahan dalam perhitungannya.”

“Ke, kesalahan dalam perhitungan?”

“Itu benar. Jumlah orang-orang di sini, hanya untuk melawanku... hanyalah jumlah yang dikumpulkan untuk melawan satu King saja. Namun, tepat di sini, tidak hanya satu King yang muncul.”

Di sana Haruyuki membuka matanya lebar-lebar.

Dalam lingkar warna yang menentukan afinitas Duel Avatar, warna Kuning adalah warna yang paling baik dalam «Indirect Attack»[52]. Mereka berspesialisasi dalam berbagai macam serangan yang tidak menyenangkan ke arah titik lemah, tapi kemampuan serangannya lebih rendah dari pada warna lainnya. Di sisi lain, sang Red King - Niko adalah setan senjata jarak jauh, dan untuk Black King - Kuroyukihime, ia hanya pernah melihatnya bertarung beberapa kali, tapi wujudnya itu dibuat untuk serangan jarak dekat.

Jika dua orang itu menutupi kelemahan satu sama lain, meskipun musuhnya adalah satu King dan 30 orang, mungkin masih ada kesempatan untuk menang.

Setelah berpikir sampai sana, Haruyuki merasa dipenuhi dengan sedikit rasa aneh.

Kenapa Kuroyukihime tetap diam dari tadi? Jika itu benar-benar dia yang normal, pada saat Yellow King muncul, bukankah dia akan mengejarnya dengan kekuatan yang lebih dari pada Niko?

Haruyuki yang berputar untuk melihat sisi kanan belakangnya, melihat -.

Dengan kedua pedang yang juga tangannya tergantung kebawah, wujud Avatar hitam gelap itu merosot seakan takut akan sesuatu.


“Se...”

Sebelum ia dapat memanggil ‘Senpai’ tanpa sadar, suara nyaring sekali lagi terdengar menggema kencang.

“Kalau Cherry tidak muncul, kami akan membuatmu menjadi yang bertanggung jawab ya, Red King? …Oleh karena itu...”

Tangan kiri dan jari kecil yang terangkat dengan pelan itu, menunjuk lurus pada titik hitam yang ada di dasar kawah.

“Karnaval senang gembira yang akan dimulai ini, kau akan menonton tanpa mengganggunya kan, Black King?”

Setelah dipukul dengan kata-kata munafik yang ekstrem itu, Kuroyukihime tetap menundukkan kepalanya tanpa reaksi sedikit pun. Setelah lebih dari 5 detik berlalu, dia akhirnya mengangkat kepalanya, dan mengarahkan pedang tangan kanannya ke arah Yellow King.

“...Jangan macam-macam denganku, Radio.”

Kata-kata yang keluar topeng itu ditujukan untuk menyerang, tapi suaranya itu tidak garang seperti biasanya. Kepada musuhnya, atau lebih tepat kepada dirinya, Kuroyukihime berlanjut mengeluarkan kata-kata.

“Formasi itu, bahkan kau pun tidak akan berpikir formasi itu bisa menghentikan dua King kan. Aku... jika kau pikir aku hanya akan menonton dengan diam saja, itu adalah kesalahan yang besar.”

“Oh? Apa itu berarti kau akan bertarung? Kau akan mengarahkan pedang berlumuran darah itu kepadaku juga? Aku sudah bersusah payah memberikanmu kursi samping untuk menonton, apakah kau akan membuatnya sulit untuk dirimu sendiri...?”

Pada saat Kuroyukihime menekankan hal itu, dia berada dalam situasi yang tidak mutlak mendukungnya, tapi sang Yellow King masih menunjukkan tawa ‘Kukuku’ dari dalam tenggorokannya.

“...Sejujurnya, kau akan datang ke Unlimited Neutral Field hari ini dengan Scarlet Rain, bahkan aku pun tidak menduganya. Tapi... ketidakberesan setingkat ini tidak akan menghentikan kesenangan karnaval Legion «Crypt Cosmic Circus» milikku. Aku telah menunggu lama, sangat lama untuk hari di mana aku bisa bertemu denganmu seperti ini, Lotus. Untuk memberikanmu hadiah kecil yang sudah lama tersimpan di dalam kantungku!”

Dengan gerakkan seperti akan menunjukkan sesuatu Yellow King menjulurkan jari-jarinya, dan Haruyuki melihat benda berbentuk persegi panjang yang bercahaya. Besarnya hampir sama dengan kartu remi, tapi ia tidak dapat melihat desain yang ada di kartu itu.

Avatar badut itu dengan terampil memutar-mutarkan kartu itu di atas jarinya, kemudian menjentikkan jarinya.

Dari sinar matahari yang menyinari dunia di antara awan-awan, kartu itu menari di udara dengan berkilauan selama belasan meter, kemudian tanpa suara menancap di tanah yang berada tidak jauh dari grup Haruyuki.

Ia tidak berpikir kartu itu adalah objek yang digunakan untuk menyerang. Ketika Haruyuki melihatnya kebingungan, dari permukaan kartu itu, sebuah segitiga yang condong kesamping, melayang-layang, dan menyala dengan pelan. Pada saat itu, Niko yang ada di sampingnya berbisik pelan.

“Itu adalah jenis File Replay.”

Tepat setelah itu, permukaan kartu itu bersinar, dan cahaya berbentuk kerucut terbalik dilepaskan tepat di atasnya.

Banyak garis-garis seperti noise yang muncul di udara, dan kemudian berubah menjadi gambar. Gambar 3D yang setengah transparan, gambar itu adalah gambar Duel Avatar yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Merah. Bentuknya seperti humanoid biasa, armor yang terlihat seimbang terpasang pada bagian yang berbeda-beda, bersinar merah murni yang tidak dapat lebih bersinar dari pada merah itu sendiri. Berbeda dengan merah api menyala milik Scarlet Rain - jika diungkapkan dalam kata-kata, warna itu adalah warna kegairahan.

Sekali lagi, suara Niko yang serak terdengar keluar dari mulutnya.

“Generasi sebelumnya... «Red Rider».”

Kuroyukihime mundur selangkah, dan mengerang.

“Hentikan... hentikan!”

Pada saat itu gambar 3D yang ada tiba-tiba mulai bergerak.

Avatar merah murni itu muncul dan terlihat besar di udara, berdiri condong ke depan dengan tangan kanannya yang dikepalkan, dan tangan kirinya dibuka lebar ke samping. Di telinga Haruyuki, suara kering anak laki-laki yang enak didengar dan terdengar keras itu mengalir.

“Tujuan... tujuan yang tidak berarti ini, bukankah kita berjuang sampai sekarang hanya untuk itu!? Saling membenci, bertarung satu sama lain, membunuh satu sama lain... hanya untuk melihat sebuah akhir, selama bertahun-tahun, melewati ribuan «duel» lagi dan lagi!? Tidak, meskipun itu adalah skenario yang ditulis oleh developer Brain Burst... kita bukanlah NPC yang dikendalikan oleh Game Master! Karakter utama dari game ini, adalah kita! Bukankah begitu, Lotus!”

Pemandangan itu seakan tertarik mundur, pada saat itu Avatar merah yang terlihat menjadi lebih kecil, Avatar lain yang duduk di depannya pun masuk dalam bingkai yang ada. Avatar hitam gelap dengan 4 pedang yang besar dan panjang, Avatar itu adalah Black Lotus.

Kepada Black King yang menundukkan kepalanya, Red King generasi pertama terus membuat gerak-isyarat yang tidak teratur dan berbicara dengan tegas.

“Kita sudah mengatur Legion kita dan terus bertarung hingga sekarang. Tapi itu, bukan karena kita semua ini musuh! Itu karena kita semua ini rival kan!? Aku... menyukai gaya bertarungmu, Lotus. Jika suatu hari nanti kita bertemu di dunia nyata, aku ingin menjadi temanmu. Pasti. Tidak, aku benar-benar ingin! Oleh karena itu aku tidak ingin bertarung melawanmu dengan peraturan Sudden Death! Kamu mungkin juga sama!”

Pada saat itu, suara anak perempuan yang terdengar sedikit tajam bergema.

“Tunggu Rider, aku tidak bisa mengabaikan apa yang baru saja aku dengar!”

Avatar merah itu berputar ke kiri seakan panik, dan menaikkan satu tangannya.

“T, tidak, tidak seperti itu. Aku tidak mengartikannya seperti itu... tamatlah aku.”

Di atas suara itu, terdengar banyak suara tawa.

Black Lotus yang menundukkan kepalanya di pemandangan itu, tiba-tiba melemaskan pundaknya. Dia pun mengangkat kepalanya, dan dengan suara yang tenang -.

“Ya... Itu benar. Seperti yang kamu katakan, Rider. Aku juga menyukaimu, tentu saja, dalam artian hormat.”

Dia pun berdiri dengan cepat, bergerak maju satu langkah, dan sang Black King menjulurkan pedang tangan kanannya ke arah Red King.

“Sudah kuduga kamu bisa mengertinya, Lotus!”

Setelah berteriak senang, sang Red King ingin menjulurkan tangan kanannya untuk bersalaman, tapi dia berhenti dan tampak sedikit bingung. Kemudian Black King mengangkat kedua bahunya, dan berbicara dengan sedikit tawa.

“Uups, maaf mengenai hal ini. Jadi... ayo lakukan ini.”

Setelah mengatakan hal itu, dia berjalan ke dekat Red King, dan membuat gerakan memeluk di sekitar leher Red King. Sang Red King, setelah menggaruk wajahnya seperti merasa malu, meletakkan kedua tangannya di sekitar pinggang Black Lotus. Lagi-lagi dari luar pemandangan itu, anak perempuan yang tadi berteriak.

“Tunggu tunggu!”

“Jangan marah, pelukan ini hanya menggantikan jabat tangan saja.”

Sang Red King mengatakan hal itu dengan suara cemas sebagai alasan, dan lagi-lagi terdengar banyak suara tawa bergema -

Pada saat itu.

Di dalam kaca gelap helm Black Lotus, dua mata menyala dengan cahaya biru keputihan seperti es.

Dua pedang miliknya itu bersilangan di belakang leher Red King dan mengeluarkan sinar violet yang kuat.

“«Death By Embracing».”

Serangan special attack dengan diam-diam disuarakan, dua pedang yang bersilangan itu, bergerak memotong seperti gunting berukuran besar.

Badan Red Rider kehilangan seluruh tenaganya, dan jatuh di dekat kaki Black Lotus seperti boneka yang rusak. Namun hanya kepalanya, yang masih berada di tangan Black Lotus yang disilangkan.

Dari potongan di kepala itu, terdapat banyak percikan merah terang yang menetes kebawah, dan Black Lotus memalingkan kepalanya.

Keheningan yang sangat kuat itu, dipecahkan oleh teriakan yang bernada tinggi.

“T... Tidaaaaaaak!!”


Rekaman itu berakhir di sana, wujud Black Lotus yang berdiri di sana sambil memegang kepala rivalnya, meleleh dan terhapus oleh garis-garis noise lagi.

Akan tetapi teriakan kecil itu tidak berhenti dan terus terngiang-ngiang di telinga Haruyuki. Teriakan itu, berasal dari tenggorokan Kuroyukihime yang berdiri di sampingnya, ia pun akhirnya sadar.

“Hentikan... hentikan, hentikan...!”

“Se... sen, pa...”

Haruyuki yang bereaksi dengan memanggilnya, menyadari suaranya bergemetaran dengan kencang dan menghentikan nafasnya. Kuroyukihime melihat sedikit ke Haruyuki, dan memalingkan wajahnya, menggeleng-gelengkan kepalanya ke kiri dan kanan berkali-kali.

“Haruyuki-kun... aku... aku...”

Apa yang ada di akhir kalimat itu tidak terungkapkan dalam kata-kata.

Tiba-tiba, kedua mata yang ada di helm kaca Kuroyukihime yang bercahaya biru keunguan, dengan segaris kecil cahaya yang pergi ke kiri dan kanan, menghilang dengan tiba-tiba. Pada saat yang sama, seperti robot yang kehilangan sumber tenaganya, semua kekuatannya yang ada seakan pergi keluar dari badan Avatar hitam gelap itu.

Dengan suara yang gersang, badan Black King jatuh ke dasar kawah biru kehitaman itu.

“Senpai... senpai?”

Tidak mengerti akan apa yang terjadi, Haruyuki memanggilnya dengan suaranya yang gemetar ketika ia berlutut dan menggoyang-goyangkan Avatar yang rapuh itu. Akan tetapi Kuroyukihime tidak menunjukkan reaksi sama sekali.

“...«Zero Fill»...! Lotus, kau... sampai sebegitunyakah...?”

Di belakangnya, Niko berbisik pelan.

Tidak mengerti akan apa yang dikatakannya, Haruyuki ingin berputar, tapi ia pun terdiam setelah mendegar suara tawa kencang dari atas.

“Kukuku... Fufufu, Kufufuhahahahahaha!!”

Orang yang mempunyai tawa yang menggelegar itu, adalah sang Yellow King, Yellow Radio yang melihat ke bawah dari jauh di atas.

“Kufufufufu... seperti yang aku duga. Kau masih terikat dengan penghianatan itu. Disisi lain kau datang ke sini dengan harapan jatuh ke dalam keadaan kosong itu mengecewakan... kau harusnya bersembunyi dengan diam di tempat persembunyianmu yang kecil, dengan ketetapan hati macam itu, aku terkejut kau bisa berlagak bicara ingin mencapai level 10, Black Lotus!”

“S... sialan kau...”

Gumaman itu keluar dari tenggorokan Haruyuki dengan suara serak.

Setelahnya, berganti ke suara tajam bagaikan cambuk, suara Yellow King bergema ke seluruh bagian kawah.

“Baiklah, puncak acara Karnavalku, mari kita nikmati! - Bersiap menyerang! Target, Scarlet Rain! Untuk lalat-lalat kecil yang berusaha untuk mengganggu, hancurkan mereka tanpa ampun!!”

“Sial.”

Dengan kata-kata beracun itu, Avatar rapuh Niko membentangkan kedua tangannya lebar-lebar.

“Datanglah, Enhanced Arm...”

Namun, Takumu dengan cepat menjulurkan tangannya dan memegang pundak Niko.

“Jangan, Red King! Jika kamu memakai armament-mu, maka kamu akan kehilangan mobilitasmu dan tidak akan bisa kabur! Tidaklah mungkin untuk melawan musuh dengan jumlah seperti itu meskipun di dampingi seorang King, lupakan penumpasan Chrome Disaster untuk saat ini, menerobos pengepungan ini dari belakang dan mundur ke Leap Point di Sunshine City adalah apa yang harus kita lakukan!”

Dari balik celah-celah kecil yang berbaris di topeng itu, kali ini mata biru keputihan yang menyala itu melihat ke arah Haruyuki.

“Haru, aku akan mempercayakan master kepadamu! Aku akan menjadi dinding, jadi tidak peduli apapun yang kamu lakukan, bawalah master ke City itu!”

“Ta, tapi... lalu, kamu akan...”

“Aku akan baik-baik saja! Orang-orang sialan itu, jika mereka sudah menjatuhkan Red King, mereka pasti akan mengincar master! Aku tidak akan memperbolehkan hal itu terjadi!”

Kepada suara yang berwibawa namun tegang dan terdengar sedikit memaksa itu, Haruyuki tidak bisa melakukan apa-apa kecuali mengangguk.

“Aku... aku mengerti, aku mengandalkan mu!”

Sambil berteriak, Haruyuki mengangkat badan lemah Kuroyukihime dengan tangan kirinya.

Tepat setelah itu -.

“Serangan, mulai!!” Sang Yellow King menggerakkan tangan kanannya yang diangkat tinggi kebawah sekaligus.


6[edit]

Apa yang datang turun pada awalnya, tentu saja adalah, serangan-serangan jarak jauh yang seperti hujan deras.

Bahkan di dalam «Yellow Legion», tentu saja tidak semua anggotanya bertipe kuning - yang hanya terdiri dari Burst Linker bertipe serangan tidak langsung. Musuh berjumlah 30 atau sekitarnya yang mengelilingi kawah itu, dengan paling tidak 10 orang bertipe merah, menembakkan laser dan peluru ledak yang bisa dikatakan sebagai pengeboman terpusat.

Kebanyakan dari senjata itu diarahkan pada Niko, yakni, sang Red King, yang ketika dibandingkan dengan mode bentengnya, menghindar dengan lompatan-lompatan ke belakang yang jauh lebih lincah. Namun, satu laser berwarna biru, mungkin mereka salah membidik, mengarah pada Haruyuki ketika ia memegang erat Kuroyukihime dan tidak bisa bergerak.

“Kuu...”

Entah bagaimana ia berhasil memelintirkan tubuhnya dan menghindarinya, tapi pundak kirinya terkena baretan ringan. ‘Hanya segini sih tidak bisa dikatakan sebagai kerusakan.’ - ketika ia mengatakan hal itu dengan kuat di pikirannya saat itu.

“...!!”

Dari rasa terbakar dan sakit yang tajam di pundaknya, Haruyuki tanpa sadar bersandar.

Untuk «duel» Brain Burst, pada saat yang sama kerusakan diterima, stimulan yang sangat sakit diberikan pada tingkat yang tidak seperti aplikasi-aplikasi Neuro Linker lainnya. Namun, rasa sakit yang dirasakan Haruyuki saat ini, paling tidak dua kali lipat dari yang ia alami di duel biasa.

Itu berarti, hal itu hanya mungkin terjadi di Unlimited Neutral Field. Untuk menyeimbangkan keuntungan mendapatkan point tanpa resiko harus berduel, aturan-aturan spesial seperti «Waktu tidak terbatas» dan «Tidak dapat keluar seketika itu juga» ada di samping rasa sakit yang diterima menjadi dua kali lipatnya.

Kepada Haruyuki yang ingin berdiri, di atas kepalanya, hanya dalam waktu singkat, banyak misil-misil kecil yang akan mengenainya.

“Oooo!”

Orang yang berteriak itu adalah Takumu. Dia berdiri di depan Haruyuki dan Kuroyukihime, equipment Pile Driver di tangan kanan Cyan Pile diarahkan ke kumpulan misil itu.

‘Click!’ Dengan suara metalik itu sebuah tiang besi yang tajam ditembakkan, dan dari gelombang ledakannya, kebanyakan misil-misil musuh pun meledak. Akan tetapi masih tersisa sedikit misil, dan mereka mengenai badan biru ber-armor itu di sini dan sana. Kilatan cahaya. Suara-suara ledakan.

“Guaaa...!”

Meskipun dia mengerang dan terhuyung-huyung, Takumu tidak jatuh. Dia memutar badan besarnya yang berasap dan berteriak singkat.

“Haru, lari!”

“I... iya!”

‘Maaf’, ketika ia meminta maaf kepada teman baiknya di dalam pikirannya, Haruyuki mulai berlari sambil membawa avatar Kuroyukihime. Ke mana ia berlari, menuju ke Niko yang menarik senjata yang ada di pinggangnya, dan mulai menembaki formasi musuh yang ada di sisi timur kawah.

Jika mereka tidak keluar dari pengepungan ini, maka mereka tidak bisa kabur ataupun melakukan serangan balasan. Untungnya, karena musuh mereka benar-benar mengepung kawah yang berdiameter 100 meter atau sekitarnya itu, dinding pengepungan mereka tipis. Jika mereka menerobos pagar itu dengan menyerbunya, dan berhasil sampai di jalur hijau, maka Sunshine City yang dilengkapi dengan Leap Point akan berada di depan mata.

Ketika Haruyuki membawa Kuroyukihime dengan tangan kanannya, ia membuka sayap yang ada di belakangnya. Setelah ia terkena serangan tadi, special skill gauge-nya terisi sedikit. Jumlah sebanyak itu cukup untuk berlari meluncur ke pinggiran kawah.

Dengan tembakan berturut-turut Niko, terdapat satu titik terbuka di kepungan yang ada di timur. Menatap ke arah itu, Haruyuki menggunakan semua tenaganya untuk menyentak tanah.

Pada saat itu, sang Yellow King yang ada di belakangnya, suara nyaring yang tapi entah kenapa juga ciut-ciut itu menggema kencang.

“...«Silly Go Round»!!”

Skill Special Attack!!

‘Tapi itu sudah terlambat! Pinggiran kawah itu sudah ada di depan -’

“...Uwaaa!?”

Fenomena yang tiba-tiba terjadi itu membuat Haruyuki berdiri diam.

Dunia mulai berputar. Tidak, lebih tepatnya, dengan pinggiran kawah yang sebagai garis pemisah, bagian dalam dan luarnya berputar dengan arah yang berbeda. Bangunan-bangunan yang ada di latar belakang, dan Duel Avatar musuh-musuhnya yang berdiri di sana, semuanya mengalir dari kiri ke kanan dengan kecepatan tinggi.

Terlebih lagi, tanpa mengetahui kapan hal itu terjadi, dari daerah di sekitarnya muncul banyak kuda-kudaan berwarna kuning kabur dan mulai bergerak naik dan turun dengan santai. Juga, di telinganya, dengan nuansa country yang riang - namun entah kenapa nada-nadanya sedikit fals terdengar sebuah BGM.

Kehilangan banyak keseimbangannya, Haruyuki berlutut dengan satu lutut di sana. Melihat kesekitarnya, Niko yang ada tepat di depannya, dan Takumu yang di sampingnya juga berusaha sebisa mereka untuk berdiri tegak, dengan badan mereka yang bergoyang-goyang.

Fi... field-nya, berputar...?”

Kepada Haruyuki yang mengatakan hal itu sambil kebingungan, suara Red King yang tajam datang dengan cepat.

“Apa yang kau lihat lah yang berputar! Sebenarnya tidak ada yang bergerak! Tutup matamu dan lari!”

“Tapi... kemana!?”

Sebenarnya, ia tidak dapat mengetahui arah mana yang merupakan arah timur yang ingin ditujunya. Jika ia bergerak maju kedepan dengan sembarangan dan berakhir berada lebih jauh dari Leap Point, maka ia tidak akan bisa kembali lagi.

“Ke sana!”

“Ke sini!”

Di saat yang sama, Niko dan Taku menunjuk ke arah berlawanan.

Pada saat itu, seakan jika musuh yang ada mengincar hasil keadaan tidak bisa bergerak yang ada -.

Dari luar kawah, gerombolan marah garis-garis tembakan datang menyerang.

‘Kita tidak dapat menghindari hal ini’, adalah perasaan yang langsung dirasakan Haruyuki ketika ia melihat ke atas akan banyaknya garis-garis serangan yang ada. Jalur-jalur yang sangat melengkung itu, hanya kelihatannya saja. Karena sang Yellow King, serangan ilusi Yellow Radio, mereka terlihat seperti melengkung.

Sambil berpikir paling tidak ia harus melindungi Kuroyukihime, Haruyuki akan menutupi Avatar kecil itu dengan sayapnya yang dikembangkan.

Akan tetapi lebih cepat daripada itu, Takumu berteriak sekali.

“Menunduk!!”

Dan kemudian, kedua tangannya yang kuat itu membawa mereka bertiga, dan melindungi mereka ketika terjatuh.

“Ta...”

Setelah membuka matanya lebar-lebar, kata-kata yang keluar dari mulut Haruyuki terhapus oleh suara-suara ledakan yang keras. Penglihatannya benar-benar diselimuti cahaya putih, dan pipi-pipinya terpanggang panas - tepat di sebelah telinganya, jeritan tertahan sahabatnya yang terdengar.

“Guuuuuu!!”

Saat ini, di punggung Takumu yang bidang, banyak jenis serangan jarak jauh berjatuhan seperti hujan. Hanya satu goresan saja sudah dapat memberikan ia banyak rasa sakit seperti itu. Seperti apakah jumlah sensasi rasa sakit yang dipaksakan pada saraf Takumu? Jika memang seperti ini, maka bukankah rasa sakitnya akan berada di atas tingkat rasa sakit yang dirasakan Haruyuki di ruangan latihan yang ia buat sendiri -.

“Hentikan... Taku, cepat hentikan!”

Teriak Haruyuki, ketika ia berusaha keluar dari bawah Takumu.

Namun tangan yang seperti besi itu tetap menahan Haruyuki, dan pada saat yang sama sebuah suara nafas yang berat terlepas tepat di sampingnya.

“Tidak... apa-apa, Haru. Padamu... apa yang aku hutangi, hanya seperti ini, hal seperti ini... tidak bisa membayarnya...”

“Tidak ada... sama sekali tidak ada! Berapa kali aku harus mengatakan hal ini kepadamu agar kamu mendengarnya, Taku!”

Teriakannya terdengar putus asa, tapi balasan akan hal itu terdengar lebih menderita. Ketika tergetar oleh serangan-serangan langsung itu, suara mengerang terdengar dari retakan-retakan yang ada di topeng Cyan Pile.

Tercampur dalam banyak suara serangan jauh, suara kebencian sang Yellow King mencapai mereka.

“Benar-benar tidak enak dipandang... Bakar boneka kayu itu.”

Banyak suara tembakan merespon perintah itu, namun Takumu tidak tumbang.

Mungkin, Burst Linker bertipe Red di grup musuh, bukanlah orang-orang yang ber-level tinggi. Menghadapi orang-orang itu, Cyan Pile tidak hanya ber-level 4, tapi juga merupakan tipe Blue, terlebih lagi dengan staminanya yang menjadi fokus utamanya. Itu berarti, dia dapat menahan tembakan terpusat itu tanpa harus tumbang dan berusaha melawan. Tapi hal itu juga berarti penyiksaan yang dirasakan Takumu akan menjadi semakin lama.

Haruyuki tidak dapat mengatakan apa-apa. Takumu sudah memutuskan untuk melindungi mereka bertiga hingga Special Attack milik Yellow King, «Silly Go Round» habis waktu efeknya.

Mungkin Niko juga menyadarinya, dia yang berada di samping Haruyuki berbicara pendek.

“...Aku menarik kembali kata-kataku yang mengatakan kamu hanya menggunakan otakmu saja, Cyan Pile. Hanya 30 detik lagi.”

“Dime...ngerti, aku...”

‘Gasuu’.

Suara yang tidak enak didengar itu bergema dekat, dan suara Takumu pun hilang.

Haruyuki melihat tiga potongan tajam dari besi yang berkilatan sedikit mencuat dari dada tebal yang melindunginya, dan memandangi mereka selagi tercengang.

Entah dari berapa waktu yang lalu, serangan jarak jauh dari daerah di sekitarnya sudah berhenti. Diiringi suara BGM aneh tapi menyenangkan dari Silly Go Round yang terdengar mengalir, badan besar Cyan Pile diangkat tidak dengan kemauannya sendiri.

Berdiri tepat di belakangnya, adalah sebuah Duel Avatar berwarna biru kehijauan yang berukuran sama dengannya. Dengan bentuk kasar yang membuatmu berpikir tentang peralatan konstruksi berat, sebuah tangan yang benar-benar besar diangkat. Ujung dari tangan itu membentuk 3 cakar yang mengerikan, dan cakar itu ditanamkan dalam-dalam di dada Cyan Pile dari belakang.

Orang itu adalah orang bertipe jarak dekat yang sedang menunggu, dia pasti melompat ke sini gara-gara frustasi. Ketika goggle dikepalanya yang menyerupai monitor CRT era sebelum ini menyala, Avatar itu mengeluarkan suara yang kencang.

“Aku dengar kau lumayan kuat di antara para pemain muda ber-legion «Blue». Kau hanya bangga karena menjadi dinding saja, Cyan Pile.”

Mengangkat ke atas Taku yang ditusuknya itu, Avatar bertipe peralatan berat itu mengejeknya.

“Heehe, sebelum kau mati, ingatlah ini. Orang yang membunuhmu ini adalah, Saxe...”

“Nama bodohmu itu... tidak penting bagiku.”

Takumu yang menggumamkan hal itu dengan suara serak, tiba-tiba mengangkat tangan kanannya, dan menempelkan moncong Pile Driver-nya ke tengah dadanya.

“«Lightning Cyan Spike»!!”

Dengan suara yang lemah tapi tegas, cahaya biru keputihan ditembakkan dari lubang yang ada di bagian belakang.

Pada saat yang sama, halilintar yang ditembakkan itu, menembus bagian dari dada Cyan Pile, hingga ke tangan kanan Avatar bertipe peralatan berat itu, dan kemudian memanjang seperti garis ke arah kepala berbentuk kotak itu dan menembusnya. Dengan suara-suara berbunyi ‘krak’, tangan kanan dan goggle di kepala Saxe-sesuatu hancur, mereka berdua melayang di udara sesaat, dan jatuh dengan sebuah ledakan.

Dengan ilusi Go Round yang sedang bekerja, meskipun jika musuhnya mendekat, tidak terdapat cara untuk membidiknya dengan akurat. Namun, beda ceritanya jika tangan musuh itu menahanmu. Dengan mengikuti lengannya, tubuh musuh akan selalu ada di sana.

“Ta... Taku!!”

Teriak Haruyuki.

‘Luar biasa, kamu memang luar biasa. Kamu jauh lebih kuat dan pintar dari aku - benar-benar teman baik yang bisa dibanggakan.’

Perasaan itu muncul di dadanya, tapi ia tidak mempunyai kesempatan untuk mengungkapkannya dalam kata-kata.

“U... gyaaaaaa!”

Kepada “Avatar” musuh yang jatuh ke tanah sambil memegangi mukanya dengan tangan kirinya, Takumu menggunakan kekuatan terakhirnya untuk menahannya.

Dari balik topeng yang melirik Haruyuki, sebuah suara kabur terdengar.

“Setelah ini... aku serahkan padamu, Haru.”

Kemudian kedua tangannya menahan musuh dengan kuat -.

“«Splash Stinger»!!”

Diantara kedua orang yang berdekatan itu, suara tembakan terus menerus seperti machine gun dan kilatan cahaya terus-menerus muncul.

Gerakan musuh yang tersentak pun berhenti, dan banyak retakan bercahaya yang terlihat di kedua Avatar itu.

Sejenak setelahnya, dua pilar biru yang berbeda menjulang tinggi ke langit dari dasar kawah itu. Ketika pecahan-pecahan poligon menyebar dari ledakan itu, wujud Takumu dan musuhnya itu sudah tidak ada di sana.

Pada waktu yang hampir sama, serangan ilusi Go Round pun selesai, dan dunia itu pun kembali ke keadaannya semula.

Keheningan sesaat memenuhi kawah yang berada di selatan taman Ikebukuro itu.

Serangan-serangan jarak jauh dari daerah sekitarnya pun juga sudah berhenti, dan hanya suara angin dan petir di kejauhan yang terdengar menggema.

Untuk serangan jarak jauh milik sebuah Duel Avatar, tipe laser akan membuat senjatanya overheat, dan peluru asli pun pasti akan habis, sehingga tembakan terus-menerus selamanya tidak mungkin dilakukan. Namun, meskipun hal itu telah dipertimbangkan, keheningan yang ada ini terasa aneh. Mereka mungkin juga terbawa akan suasana yang ada. Akan penampakan mengerikan serangan Cyan Pile dan salah satu orang yang diluncurkan satu sama lain itu.

‘Ini adalah kesempatan kita untuk kabur’, pikir Haruyuki. Saat ini adalah waktu yang dibeli Takumu dengan nyawanya. Namun, entah mengapa kakinya tidak dapat digerakkan. Ketika ia berlutut dengan satu kaki, Avatar Haruyuki bergetar.

Sebuah perasaan yang tidak dapat ia sendiri jelaskan, mengaum-ngaum di dalam dadanya.

Perasaan ketidak-berdayaan karena ia hanya bisa dilindungi oleh teman baiknya saja. Rasa marah pada Yellow King yang membuat perangkap keji ini dan bermain-main dengan hati orang lain. Dan di atas semua itu - perasaan pada orang yang ia gendong di tangan kanannya, Avatar hitam gelap yang terkulai lemas tanpa tenaga seakan sumber tenaganya hilang -.

“...senpai... senpai.”

Dari dasar tenggorokan Haruyuki, suara ciut keluar seakan diperas.

“Kuroyukihime senpai... kenapa... kenapa senpai tidak bisa berdiri...”

“Itu percuma, Silver Crow.”

Niko-lah yang menggumamkan hal itu.

Dengan gema suara langkah kaki ‘brak’ yang kencang, sang Red King meluruskan badannya dan berdiri tegak.

“«Zero Fill»... Saat ini, tidak ada sinyal kekuatan yang dikirim dari jiwa gadis itu ke Avatar-nya. Seorang Burst Linker yang tidak mempunyai jiwa untuk bertarung tidak dapat menggerakkan Duel Avatar-nya. Alasannya adalah sumber tenaga sebuah Duel Avatar adalah perasaan membara yang terdapat di hati pemiliknya. Kalau kau tidak punya kekuatan untuk menghadapi kelemahanmu, kau bahkan tidak akan bisa berdiri. Itu-lah game yang bernama «Brain Burst». Gadis itu, juga, mengerti meskipun dia tidak menginginkannya. Tapi hal itu adalah masalah yang tidak dapat diapa-apakan meskipun kau memahaminya.”

Setelah mengatakan hal itu dengan suara rendah, Niko melirik Haruyuki sesaat.

“...Maaf, meskipun Cyan Pile mengorbankan dirinya untuk memberikan kita waktu... aku tidak akan kabur. Aku tidak mempunyai kemauan untuk kabur diam-diam dari sini. Kau sih tidak apa-apa, cepat bawa gadis itu dan pergi dari sini.”

Haruyuki pikir ia melihat Avatar gadis yang merah menyala itu mulai terbakar.

Tidak, itu bukanlah sebuah ilusi. Pada daerah di sekitar kakinya yang melangkah kedepan, ia benar-benar melihat sedikit api menyala-nyala.

‘Perbuatan yang nekat. Formasi musuh pun hampir tidak tergores sedikit pun. Tidak mungkin ada cara untuk menang’

Ketika ia berpikir bahwa kabur adalah pilihan yang bijaksana, Haruyuki tidak bergerak. Jika ia meninggalkan Niko di sini dan kabur, pada dirinya, juga pada Kuroyukihime, ia menyadari bahwa ia pasti akan kehilangan sesuatu, sehingga ia hanya duduk meringkuk di sana dan menjawab dengan suara kecil.

“Aku tidak akan melarikan diri... aku tidak ingin kabur dan meninggalkan kawanku!”

“Kawan... - Dasar orang keras kepala bodoh. Ya lakukan yang kau suka saja.”

Setelah sedikit jeda karena membisu, Niko mengatakan hal itu sambil terheran-heran, kemudian mengambil langkah maju ke depan.

Menjulurkan lurus tangan kanannya, dia mengacungkan jarinya ke arah Yellow King yang berdiri di pinggiran barat kawah itu, kemudian sang Red King berseru.

“Yellow Radio! Di balik penampilanmu yang santai itu, Special Attack gauge yang kau isi dengan sembunyi-sembunyi itu pasti sudah kosong! Kali ini adalah giliranku untuk membalasmu... jangan lupa, jika kau dikalahkan oleh aku, pada saat itu kau akan pensiun untuk selama-lamanya!”

Seakan terdorong oleh tekanan yang ada, Avatar badut Yellow King mundur setengah langkah.

Di sisi lain, Niko mengambil satu langkah maju, dan menjulurkan kedua tangannya lebar-lebar.

“Datanglah... Enhanced Armament - !!”

Dengan suara ‘Gou’, api-api mulai berkobar, dan Avatar yang diselimuti api itu melayang rendah.

Dari daerah di sekitarnya, armament terbuat dari api muncul satu per satu, dan kontainer-kontainer menutupi anak perempuan itu dari semua sisi. Kotak penyimpanan misil di kedua pundaknya, rok berupa armor tebal, dan sebuah pendorong di belakangnya - dan juga di tempat yang menjadi kedua tangannya, terdapat meriam utama menakutkan yang panjang dan besar.

Kemudian Scarlet Rain yang berubah menjadi wujud nama lainnya yaitu «Immobile Fortress», mendarat di tengah kawah dengan getaran yang kuat, dan mengeluarkan uap putih dari seluruh tubuhnya.

Dari 30 Avatar yang mengelilingi mereka, Haruyuki merasa mereka goyah sejenak. Karena territory Yellow Legion berada di bagian timur Tokyo, mereka tidak mempunyai banyak kesempatan untuk bertemu dengan Red Legion yang menguasai daerah barat tepatnya di Nerima dan Nakano. Tidak mempunyai kesempatan untuk melawan Niko adalah hal yang biasa, dan di sana harusnya tidak terdapat banyak orang yang melihat pertarungannya dari gallery. Melihat wujud asli Scarlet Rain, hal pertama yang akan terjadi adalah merasa ketakutan karena mengetahui ukuran besar yang tidak mungkin dimiliki oleh sebuah Duel Avatar. Perasaan yang sama seperti yang dialami Haruyuki kemarin.

Ketika Haruyuki menelan ludahnya, di telinganya terdengar suara kecil Niko yang ditambahkan efek yang kuat.

“Hei, Silver Crow. Maaf memintamu melakukan hal ini, tapi tolong urusi musuh jarak dekat yang mendekati bagian belakangku.”

“Aku.. aku mengerti. Tapi... senpai...”

“Mereka tidak akan menyentuh gadis itu, dengan kata lain sebelum mereka mengalahkanku. Jika aku tumbang, tidak masalah, cepat terbang keluar dari sini bersama Lotus.”

“...”

«Tumbang» - dalam situasi ini, itu berarti Brain Burst milik Niko akan di-uninstall secara paksa.

Sebelum Haruyuki dapat menjawabnya, sang Yellow King yang melihat kebawah dari atas berteriak dengan suara yang seperti biasanya beracun.

“Tidak ada yang perlu ditakuti! Benda itu hanyalah senjata turret yang tidak dapat bergerak, jika kamu mendekatinya cukup dekat benda itu hanyalah gumpalan besi saja!”

Kemudian dia menahan tinggi tangan kanannya.

“Tim serangan jarak dekat, sekaranglah giliran kalian! Tim jarak jauh, bantu mereka! - Mulai!!”

Dengan cahaya kuning yang terpantulkan - pada saat yang sama tangan itu diayunkan turun -.

Dengan gema sahutan peperangan berupa ‘Uoooo’, dari pinggiran kawah sekitar 15 Burst Linker mulai menyerbu.

Seakan merespon teriakan itu, kontainer misil yang ada di kedua pundak Niko terbuka dengan suara mesin yang kencang. Puluhan kepala misil pencari menampakkan warna merahnya, dan tepat setelah itu, mereka ditembakkan dengan diikuti asap putih di belakangnya.

Kelompok misil yang ditembakkan lurus ke atas, berputar setengah lingkaran dan jatuh mengarah ke Duel Avatar musuh yang ada di permukaan tanah. Beberapa berlari sambil dikejar oleh misil, yang lainnya mengambil posisi bertahan, dan serbuan itu pun pudar.

Dua dari avatar yang sedang berdiri, dibidik menggunakan meriam utama yang juga kedua tangannya itu dalam sekejap.

Dengan suara yang beresonansi tinggi berupa ‘Kuooon’, cahaya panas berwarna merah rubi yang dilepaskan menelan kedua Avatar yang tidak beruntung itu. Dalam sekejap, gumpalan gumpalan energi berbentuk bola membuat ledakan-ledakan besar di sini dan sana.

Setelahnya mereka berubah menjadi pilar api panjang yang berwarna sama dengan warna armor Avatar mereka. HP gauge mereka meledak hancur dan menghilang.

‘- Hanya dalam satu serangan saja!’

Haruyuki ketakutan. Pada saat yang sama, ‘Jika bisa seperti ini maka’, pikirnya.

Namun, tiba-tiba dari pinggiran luar kawah, Avatar serangan jarak jauh yang sudah selesai melakukan pengisian ulang mulai menembak. Tidak mungkin serangan-serangan itu tidak mengenai Avatar Scarlet Rain yang besar sehingga dia tidak dapat bergerak, sehingga serangan-serangan itu ditelan semuanya oleh benteng merah menyala itu.

Seluruh tubuhnya diselimuti oleh bunga-bunga ledakan, tapi sang Red King tidak bergeming sama sekali. Sebagai balasan, dia mengarahkan 4 machine gun-nya ke arah luar dan menghujani mereka dengannya.

Melawan serangan jarak jauh, mereka tidak bisa melakukan apa-apa kecuali bertahan untuk sekarang. Haruyuki menggertakkan gigi geraham dalamnya dengan kuat, dan meletakkan Avatar Kuroyukihime di sana.

Menurut Niko, ketika kamu kalah akan luka yang ada di hatimu, maka Burst Linker itu tidak akan dapat bergerak.

Haruyuki sendiri pun sudah pernah mengalami hal itu.

Tiga bulan yang lalu, ketika ia mengetahui sedikit mengenai keberadaan «Akselerasi», untuk melindungi Kuroyukihime, ia bertarung dengan teman baiknya Takumu - Cyan Pile. Kemudian ia dipukuli hingga hampir hancur berkeping-keping, dan ketika ia terbanjiri akan perasaan kecil hati dan tak berdaya, ia tidak dapat berdiri lagi di samping Avatar Kuroyukihime yang sedang tidak sadar.

Jika pada waktu itu, suara Kuroyukihime - suara ilusi ataupun mereka benar-benar berkomunikasi - tidak mencapainya, maka Haruyuki mungkin tidak bisa bertarung lagi. Kemudian ia pun mungkin tidak dapat membangkitkan kekuatan tersembunyi «Flight Ability» milik SIlver Crow dan mungkin akan kehilangan semua yang ia punya.

Oleh karena itu saat ini, melihat Kuroyukihime yang tidak dapat bergerak, Haruyuki tidak merasa kecewa maupun marah.

Tapi ia merasa sedih.

Ia tidak mengerti apa yang menjadi alasannya, tapi ia merasa sangat sedih.

Haruyuki mengedip-ngedipkan matanya dengan cepat, melepaskan tangannya dari Avatar hitam gelap itu dan berdiri, kemudian berputar dan berlari lurus.

Apa yang ditujunya, adalah wujud sebuah Avatar petarung jarak dekat yang mendekati Niko dari belakang. Avatar itu berwarna hijau zaitun, dilengkapi dengan tangan yang gemuk dan lebih panjang dari biasanya yang menjadi metal berbentuk U di ujungnya.

Musuhnya itu melihat Haruyuki datang dari arah depannya, dan berteriak dengan suara yang dalam.

“Minggir, lalat kecil!”

Kemudian dia mengarahkan tangan kirinya yang berbentuk U pada Haruyuki, dan melanjutkannya dengan sebuah teriakan.

“«Magnetron Weeeeeb»!”

Pada saat yang sama ketika nama skill itu diteriakkan, listrik berwarna ungu dikeluarkan, dan listrik-listrik itu menangkap Haruyuki. Namun listrik itu tidak menyebabkan kerusakan sama sekali, sebagai gantinya listrik itu menarik Avatar kecil Haruyuki dengan kekuatan yang luar biasa, dan menyangkutkannya ke ujung tangannya yang berbentuk U dengan bunyi klank.

“Hihiii, warna metalik sangat mudah untuk ditarik!”

Ketika orang berwarna zaitun itu berteriak, dia menggunakan tangan kanannya untuk memukuli Haruyuki habis-habisan. Ketika Haruyuki menggunakan kedua tangannya untuk bertahan akan serangan itu, ia berpikir dengan tenang.

Dari namanya, special attack yang dimiliki musuhnya ini menggunakan daya tarik magnet. Maka skill ini harusnya mempunyai sebuah batasan. Terlebih lagi, karena skill ini dapat benar-benar menahan musuh, maka paling lama mungkin 10 detik.

Haruyuki tiba-tiba menjulurkan kedua tangannya, dan menutupi mata musuh yang berbentuk seperti goggle. Kemudian ia melebarkan sayapnya, dan meninggalkan permukaan tanah dengan tiba-tiba.

“Hei, kau, lepaskan kedua tanganmu.”

Dengan musuhnya yang berteriak, ketika mereka berdua bertempelan satu sama lain seperti magnet, Haruyuki terbang tinggi hingga berada pada ketinggian puluhan meter di udara.

Setelahnya, gelombang listrik ungu yang membuat daya tarik magnet pun menghilang, dan orang yang menjadi musuhnya itu mendorong Haruyuki dengan tangan kirinya yang sudah bebas.

“Cuma menutupi mataku, melakukan hal itu tidak akan memberikan kerusakan pada... hei apaaa!?”

Haruyuki menghiraukan musuh yang berteriak karena menemukan dirinya ditinggalkan di atas langit tanpa sesuatu untuk menahannya jatuh, dan ia pun mulai mendarat dengan kecepatan penuh. Ia pun melewati Avatar magnetik yang ada di udara, dan menjulurkan kaki kanannya, melaju kedepan dengan sebuah kerucut tajam diujung kaki kanannya.

“...Uoo!”

Selagi ia semakin bersemangat, ia menyerbu dari belakang Avatar yang menggunakan drill yang akan melompat ke atas Niko. Pada musuh yang terjatuh ke tanah dengan benturan yang kuat itu, Haruyuki memukul dengan tangan kiri daerah belakang lehernya.

“Aaa... Gaaa... Aaa!”

Setelah mematahkan 2 ruas tulang punggung, Haruyuki melompat mundur dari musuh yang berteriak itu, dan sedikit di depannya jatuh Avatar magnetik yang tadi melayang di udara. Setelah mendarat dengan benturan di seluruh tubuhnya, yang satu ini juga tidak dapat begerak.

Ketika Haruyuki melompat untuk menghabisi orang itu, pipi kanannya terkena pukul secara tiba-tiba.

Ia pun terlempar dengan cara yang mencolok, dan terguling-guling setelahnya. Rasa sakit yang tajam dari patah gigi dalamnya membuat ia bisa melihat percikan-percikan di depan matanya.

Haruyuki dengan kuat menghiraukannya dan melompat, melihat musuh ke-tiga yang sedang mendekat. Sebuah badan dengan empat sudut seakan dipahat dari batu, dan ditutupi pakaian seni bela diri berwarna biru terang. Topeng yang mengingatkan akan patung Moai[53] itu terlihat lucu, tapi ia sudah mengetahui kekuatan dari tinju yang seperti batu itu melalui satu pukulan. Avatar bertipe serangan sangat dekat tanpa senjata, tapi justru tipe-tipe seperti itu benar-benar menakutkan.

Mungkin seorang veteran, ahli bela diri itu tidak hanya menyerang dengan diam, dia meluncur hingga mencapai jarak dan secara tiba-tiba mengeluarkan tendangan ke depan.

Silver Crow beruntung untuk mempunyai badan yang sangat tipis, entah bagaimana ia berhasil menghindari pukulan langsung, dan bagian panggul kirinya yang tergores mengeluarkan percikan-percikan api dan HP bar-nya pun terpotong. Ia menggunakan tinju kirinya untuk membalas serangan itu, tapi serangannya dihentikan oleh tangan kanan yang seperti kayu besar.

‘- Ketika kamu berada dalam situasi pertarungan jarak dekat dengan tipe senjata tumpul yang merugikan bagi warna metalik...’

Tiba-tiba, ceramah lama dari Kuroyukihime terputar lagi di dalam otaknya.

‘- Jangan bertahan atau membalas serangannya dengan panik, cobalah untuk mengalir dengan serangan musuh dan gunakan kekuatannya. Hal itu mungkin dilakukan dengan kecepatan reaksimu. Dengarkan, tidak peduli seberapa kuat sebuah pukulan, pukulan itu masih lebih lambat dari sebuah peluru, jangan lupa.’

“Zeryaa!!”

Ahli bela diri itu melepaskan sebuah tinju lurus tangan kanannya yang diiringi dengan teriakan semangat.

Tinju itu pun datang dengan diselimuti aura biru, ketika Haruyuki menekan rasa takutnya dan melihatnya. ‘Ketika jatuh kebelakang, posisikan tangan kirimu di bawah tinju musuh, dan kaki kanan pada perut musuh.’

“...Raaa!!”

Pada saat yang sama ia berteriak, ia mengepakkan sayang yang ada dibelakangnya sekejap dengan seluruh kekuatannya. Dengan daya angkat yang tercipta, Haruyuki menendangkan kaki kanannya ke atas, dan kemudian dengan menggunakan kekuatan pukulannya sebagai ketapel, Avatar ahli bela diri yang terlihat kasar itu menari ke atas udara.

“Niko, di atas!”

Mendengar atau tidak mendengar teriakan Haruyuki, misil-misil yang ada di pundak Scarlet Rain ditembakkan, dan semuanya itu mengenai ahli bela diri yang berada di udara. Ditelan oleh banyak ledakan merah hitam, Avatar itu terjatuh di tanah diikuti asap, dan setelah itu, sebuah pilar berwarna biru terang muncul dan menjulang tinggi kemudian menghilang.

“...Hmm, tidak buruk juga untuk Avatar rapuh begitu, Silver Crow.”

“Ah terima kasih!”

Setelah meneriakkan balasan atas ejekan Niko, meskipun hal itu mengalihkannya dari membalas musuh yang selanjutnya, dari sisi samping pandangannya, Haruyuki melihat Avatar hitam yang terbaring sedikit jauh darinya.

‘- Orang itu, Kuroyukihime, pastinya bukan gadis super yang sangat sempurna. Hanya murid sekolah menengah sepertiku, dan gadis yang gampang tersakiti.’

Pemikiran itu, ketika ia melihat Kuroyukihime menangis dari kata-kata yang bukan berasal dari hatinya, ia tidak bisa melupakannya. Namun meskipun begitu, kekaguman dan pujaan yang ia rasakan tidak berkurang sedikitpun.

Bukan karena kekuatan.

Tapi akan keinginan untuk menjadi lebih kuat. Jiwa yang terus menerus bercahaya sambil melawan kesulitan-kesulitan yang berbeda, Haruyuki tertarik akan hal itu dengan mutlak.

‘- Itulah mengapa, senpai harus bisa berdiri lagi. Aku tidak tahu hubungan apa yang senpai punya dengan Red King yang sebelumnya, tapi harusnya senpai sudah dapat melewatinya, dan harusnya bisa berdiri sekarang. Bukankah begitu!?’

Pada saat yang sama dengan teriakan putus asa dalam hati dari balik topeng perak Haruyuki.

Serangan Legion musuh yang melambat sesaat itu pun dimulai lagi dengan ganas.

Avatar bertipe jarak dekat yang tersisa hanya kurang dari sepuluh orang, tapi mereka mulai mendekat dari segala arah. Untuk membantu mereka, tembakan jarak jauh datang turun seperti hujan.

“Jangan remehkan akuuuu!”

Niko mengaum, meriam utama kiri dan kanannya, kontainer-kontainer misil, dan machine gun-nya mulai ditembakkan.

Lalu semua benda itu mengeluarkan api - tepat sebelum itu, Haruyuki pikir ia mendengar suara yang aneh.

Suara berfrekuensi tinggi yang hanya bisa disebut noise menggetarkan udara. Pada saat yang sama, pemandangannya akan dunia itu berganda menjadi dua, dan menjadi tiga.

Misil-misil yang dilepaskan oleh Scarlet Rain tiba-tiba berputar-putar di langit, dan terbang ke arah yang berbeda. Bahkan laser-laser meriam utama yang membidik penyerang jarak jauh yang ada di luar sana meleset ke atasnya, dan mengenai gedung yang berada jauh dari sana, dengan suara ledakan yang menggema.

“Sialan... pengacau sinyal!”

Teriak Niko dengan suara rendah.

“Yang menggunakannya bukan si Radio itu... salah satu dari bawahannya yang berwarna kuning! Cepat cari dia!”

“Ak... aku mengerti.”

Pada saat yang sama dengan jawabannya, Haruyuki melebarkan sayapnya dan menyentak tanah dengan kuat untuk terbang. Namun.

Dari permukaan tanah dua kabel ditembakkan ke atas seperti ular dan terlilit di sekitar kaki Haruyuki.

Ia pun tertarik tiba-tiba, dan menghantam tanah dengan kuat. Meskipun tidak bisa bernafas karena shok, Haruyuki berusaha memotong kabel-kabel itu dengan pisaunya. Tapi.

“«Electric Therapy»!!”

“...!!”

Dengan teriakan nama skill seseorang, listrik berwarna biru putih mengalir ke seluruh badan Haruyuki, dan pada saat yang sama ia terserang dengan shok yang kuat. Melihat ke sekitar, ia melihat Avatar seperti mesin dengan dua kabel menjulur dari kedua tangannya, dan yang ada di punggungnya adalah sebuah equipment mirip trafo yang mengeluarkan listrik-listrik.

Sepertinya fungsi utama serangan itu adalah untuk mengejutkan musuh, sehingga ia tidak terkena banyak damage, tapi dengan badannya yang tidak di bawah kendalinya, Haruyuki tidak dapat melonggarkan kabel-kabel di sekitar kakinya itu.

“Gu... u...!”

Haruyuki mengerang, dan ia pun dihujani oleh tawa bernada tinggi Avatar listrik itu.

“Kihihihihi! Tidurlah disana sementara waktu, anak kecil! Tidurlah sampai badan Red King dilucuti semuanya!!”

Seperti apa yang dikatakan kata-kata itu, ia dapat melihat banyak wujud Avatar petarung jarak dekat yang berlari ke arah Avatar benteng Niko. Mereka mendekat dari titik buta meriam utama Niko dan mulai menghujani titik-titik penghubung Enhanced Armament-nya dengan pukulan dan tendangan. Percikan-percikan api berwarna jingga berterbangan, baut-baut pun terlepas, dan armor yang tebal itu pun dilucuti satu per satu.

Haruyuki mati-matian melawan listrik yang melumpuhkan seluruh tubuhnya dan memutarkan badannya, mencoba untuk merangkak ke arah Avatar listrik itu.

Namun listrik yang ada sepertinya tidak melemah sedikitpun, dan ia bahkan tidak dapat mengganti arah kepalanya.

‘- Apa yang harus aku lakukan. Apa yang harus aku lakukan. Apa yang harus aku lakukan saat ini, senpai.’

‘- Cepat... jika aku tidak cepat-cepat, maka Niko!’

Suara putus asa muncur di kepalanya, dan pada saat itu dari pinggiran luar kawah, ia mendengar tawa yang kaya akan nada bergema kencang.

“...Hahaha! Hahahahahaha!!”

Yang mengeluarkannya adalah Yellow King, Yellow Radio. Badannya yang tipis dan panjang dengan topi bertanduk dua bergoyang, menunjukkan rasa gembira dengan aksi-aksi pantomim.

“Betapa! Betapa tidak enak dilihatnya! Keadaan yang lucu! Kehormatan seorang King dan sebagainya... bukankah hal itu tidak ada sekeping pun!? Bagaimanapun juga, kalian berdua tidak mempunyai kualifikasi untuk menjadi seorang King, itulah makna dari semua itu! Yang merah hanyalah orang palsu yang baru saja naik! Dan yang hitam, adalah pemberontak yang hina bukan!?”

Hinaan yang tanpa henti itu, bertumpang tindih dengan suara patah seperti mesin berupa ‘Gishi Gishi’. Dan kemudian, suara kecil gadis yang kesakitan pun juga bertumpang tindih.

“A... a...”

Ia melihat ke arah datangnya suara itu, dan melihat sebuah Avatar petarung jarak dekat yang besar berdiri di atas kontainer misil Scarlet Rain, menahan meriam utama tangan kirinya.

Dia menggunakan seluruh badannya untuk menarik ke atas meriam itu. Dari persendian-persendian yang ada muncul banyak api berupa percikan, yang hampir terlihat seperti darah segar.

Pada akhirnya, dengan suara patah yang tajam berupa ‘Bikin’, meriam utama itu lepas.

Terhubung dengan hal itu, tanpa diragukan lagi, adalah tangan kiri Niko yang rusak dan menggantung turun . Dengan keluarnya teriakan Niko yang tidak tertahankan, musuh itu mengangkat meriamnya tinggi-tinggi dengan diiringi pose kemenangan dan meraung-raung pada saat yang sama.

“Baiklah! Red King hanya segini saja! Kawan-kawan, lucuti semua kulitnya dan tarik anak kecil itu keluar!! Hingga hampir sebelum HP gauge-nya habis, berikan dia banyakan penghinaan!!”

Haruyuki menggertakkan gigi dalamnya hingga mereka hampir hancur, dan memanjangkan jari-jari tangan kanannya mati-matian untuk mencakar tanah.

Di depannya, terdapat Avatar Black Lotus yang tertutupi debu terbaring di sana dengan matanya yang kehilangan semua cahayanya.

“Senpai... senpai.”

Haruyuki mendorong keluar suara serak dari tenggorokannya yang lumpuh karena efek kejut yang ada.

Di belakangnya, mungkin perlawanan terakhir yang dilakukan Niko, senjata-senjatanya yang tersisa terus-menerus mengeluarkan suara ketika menembak. Ketika merasakan getaran dari ledakan-ledakan kosong itu, Haruyuki terus berteriak.

“Senpai... apakah senpai tidak apa-apa dengan hal ini? Penyelesaian dengan cara seperti ini, apa itu game ending yang senpai inginkan?”

Di otaknya, dari tadi malam, Kuroyukihime dan Niko yang asli tidur sambil memeluk satu sama lain muncul dengan pelan.

Apa yang diwakili pemandangan itu, dan apa yang benar-benar diinginkan kedua gadis itu, Haruyuki tidak dapat menduganya. Tapi, ada satu hal yang ia yakini, sebentar lagi semuanya akan berakhir. Ikatan tipis yang tidak sengaja lahir dalam satu malam itu, akan dihancurkan dengan kejam.

“Senpai... Black King.”

Haruyuki menggunakan sisa kekuatannya dan berteriak.

Sekarang ini, luka yang dihadapi Kuroyukihime di dalam hatinya, mungkin sangat besar sehingga tidak dapat dimengerti Haruyuki. Red King generasi pertama - seorang kawan, dan teman, ketika dia sangat bersemangat, dia dihianati dan pensiun untuk selamanya dari Accelerated World, Kuroyukihime harus menanggung penderitaan dalam waktu yang lama akan perbuatannya itu.

Tidak, mungkin «Red Rider» dan Kuroyukihime, lebih dari sekedar kawan atau teman. Musuh yang seperti itu, orang itu dijatuhkan dengan menggunakan tangannya sendiri.

Tapi.

Meskipun hal itu benar.

“Apa arti «Akselerasi» bagi senpai!? Dan juga «Brain Burst»!!”

Memukuli tanah dengan tinjunya yang di kelilingi listrik, Haruyuki berteriak dengan membara-bara.

“Mencapai level 10 yang belum pernah dicapai sebelumnya... Apa ambisi senpai untuk melihat apa yang ada di depan dunia ini hanya sampai seperti ini saja? Apakah ambisi itu sangat murah sehingga bisa digantikan dengan ingatan satu orang laki-laki saja! Seseorang yang ingin melewati batas-batas yang dialami seorang manusia... terhenti karena penyesalan akan masa lalunya, sampai berapa lama senpai berencana untuk tidak enak dilihat seperti ini! Senpai tidak mempunyai waktu untuk melakukan hal itu, senpai harus memotong semua hambatan yang ada, potong habis semuanya, dan berlari kedepan sebagai orang yang terakhir berdiri, bukankah benar begitu, Black Lotus!!”


‘Rin’


Di depan tangan kanan yang dilemparkannya, apakah itu sebuah ilusi di mana ia melihat bagian yang hitam gelap itu berkelap-kelip dengan cepat?

Tidak, itu salah. Di dalam goggle yang berbentuk tajam itu, layaknya bintang-bintang di kejauhan, cahaya-cahaya sedikit berwarna violet bersinar. Lemah seperti kilauan bara sebuah jiwa, berdetak dengan bunyi ‘thump thump’.

“Sen... pa...”

Haruyuki berbicara dengan suara kecil.

Getaran kuat bersuara ‘Bun!’ menumpang tindih perkataannya.

Di sana, di balik goggle itu, muncul suara dari dua mata yang bersinar dengan terang.

Di armor yang setengah transparan seakan terbuat dari batu obsidian, dari garis-garis pemisah yang dimulai dari kepala hingga anggota-anggota badannya, cahaya yang sama memenuhinya. Cahaya itu meniupkan semua debu yang menutupi seluruh tubuhnya, membangkitkan kembali pantulannya yang tumpul.

Accel World v02 249.jpg

Dan terakhir, pedang kaki dan tangannya bergetar.

Kepada yang perlahan-lahan bangkit, seakan ditarik dengan benang yang tidak terlihat, Avatar hitam gelap, Haruyuki melihatinya tanpa berkedip ketika tenggorokannya tersendat.

Black Lotus yang berdiri, dengan ujung dari kakinya yang sedikit melayang di atas permukaan tanah, perlahan-lahan melayang dan bergerak. Dia pun mencapai Haruyuki yang berbaring karena terkena sengatan listrik, dan berhenti.

“Haruyuki-kun.”

Suara yang bergema itu terdengar lembut dan tegas seperti biasanya.

“...Ya.”

Mendengar rintihan jawabannya, Kuroyukihime menggumam dengan dicampuri suara senyuman pasrahnya yang sudah tidak asing lagi.

“Itu... yang kamu katakan tadi, seperti menganggap Red Rider dan aku adalah sepasang kekasih.”

“Apa... apa itu salah?”

“Sangat salah. Kamu adalah cinta pertamaku, harusnya aku memberitahukan hal itu padamu sebelum ini. Juga... sampai kapan kamu mau berbaring di sana, coba tusukan tanganmu ke tanah.”

“Eh... b... baik.”

Seperti yang diberitahukan, Haruyuki menderetkan jari-jari tajamnya, dan menusukkannya ke tanah kering yang ada di dekatnya.

Pada saat itu, ia merasa listrik yang menahan seluruh tubuhnya perlahan-lahan mengalir ke tanah, dan Haruyuki pun berteriak menyadarinya.

“A... Ah begitu, tanah...”

“Jika kamu memikirkan afinitas dan sifat dari suatu skill, kamu bisa membalasnya meskipun kamu baru melihatnya satu kali. Sepertinya masih ada banyak hal yang harus aku ajari padamu.”

Tepat setelah itu, ia mendengar suara pedih berupa ‘Pusun’ dari belakang, dan Haruyuki memalingkan kepalanya untuk melihat.

Ia melihat Avatar listrik yang mundur dengan pelan ketika asap putih keluar dari trafo yang ada di punggungnya.

“Kamu harusnya bisa menangani sisanya sendirian. - Aku harus pergi membantu gadis kecil yang jatuh dalam perangkap itu.”

Dia mengatakan hal itu dengan santai.

Dengan getaran udara berbunyi ‘Bunn’, Avatar hitam gelap itu menghilang.

Tanpa persiapan sedikit pun, benar-benar kecepatan berlari yang menakutkan. Kuroyukihime yang bergerak beberapa puluh meter kedepan seperti laser berwarna gelap, yang selanjutnya terjadi, dia muncul di samping Avatar musuh petarung jarak dekat yang berdiri di atas Niko.

“Uooo...”

Setelah teriakan terkejut itu terdengar, Avatar musuh itu melepaskan meriam utama Red King yang dipegangnya, dan melebarkan kedua tangannya yang dilengkapi dengan jari-jari aneh yang kuat seakan berusaha untuk menari dengan Kuroyukihime. Mempunyai kekuatan lengan untuk memutuskan meriam utama Niko, bukan Avatar bertipe serangan tumpul, tapi tipe Duel Avatar yang memiliki kemampuan untuk menahan musuh.

Melawan tipe seperti itu, tidak tahu apa yang dia pikirkan, Kuroyukihime menjulurkan tangan kanannya lurus ke depan seakan berkata ‘Tolong pegang tanganku’. Kedua mata musuh pun bersinar dengan kuat, dan tangannya yang menjulur seperti ular menahan tangan Black Lotus di dua tempat.

“Kena kau, «Oneway Sl...».”

Diiringi dengan teriakan nama skill-nya, ia memutarkan badannya, memposisikan tangan yang menahan tangan Black Lotus di pundaknya, dan memasuki postur lemparan dalam judo - saat itu juga, beberapa benda terjatuh.

Sepuluh silinder melengkung yang terlihat berisi. Jari-jari. Jari-jari dari tangan musuh yang menahan tangan pedang Kuroyukihime, untuk melemparnya, dia menggunakan tenaga, dan jari-jari itu terpotong oleh ujung yang tajam.

“Maaf, skill tipe grapple tidak berguna padaku.”

Kuroyukihime mengatakan hal itu pada musuh yang membeku dengan postur lemparannya, dan mengayunkan tangan kanannya ke bawah sekaligus.

Dari pundak kanan ke panggul kiri, cahaya yang redup itu lewat. Kemudian bagian atas Avatar tangguh itu meluncur ke bawah, dan sisa 70% badannya jatuh ke tanah.

“Aaa... ga... gaaaaa!!”

Sepertinya dia masih memiliki sisa HP sehingga dia tidak menghilang, namun menghilang pun mungkin menjadi pilihan yang lebih baik untuknya. Berteriak kesakitan karena badannya dipotong, tangannya yang tersisa memukul-mukul tanah. Kuroyukihime mengalihkan pandangannya untuk memandang 7 atau 8 Avatar petarung jarak dekat yang tersisa.

“Aku tidak yakin kalian sudah menyadari hal ini atau belum, tapi orang-orang yang bertarung denganku selalu merasakan rasa sakit karena kehilangan anggota badannya.”

Nadanya sangat tenang, tapi kekejaman yang menggema di dalamnya membuat semua orang di medan tempur itu sesak nafas.

“Kau tidak bisa... bilang bahwa kau tidak ingin kehilangan anggota badanmu sekarang!”

Dengan teriakan kencang itu, Avatar yang seperti burung pemangsa hitam itu menyerang orang tidak beruntung yang diincarnya. Suara-suara metalik bernada tinggi, teriakan-teriakan yang berselang-seling, dan tangisan putus atas Burst Linker yang ada di sekitar pun memenuhi udara.

Setelah menetapkan bahwa ia dapat menyerahkan urusan di tempat itu pada Kuroyukihime untuk sementara waktu, Haruyuki berputar ke arah Avatar listrik yang masih melilitnya dengan kawat.

Ketika mata mereka bertemu, musuh itu malingkan kepalanya yang seperti instrumen lama dan mengangkat tangannya.

“Hei, tunggu sebentar. Aku sedang mengisi ulang batereku sekarang...”

“Kau kira siapa yang akan menunggumu!!”

Teriak Haruyuki, dan mengambil dua kawat yang melilit kakinya dengan kedua tangan dan melepaskannya, kemudian menyentak tanah dengan cepat.

“U, uwawawa!”

Diiringi erangan musuh yang tergantung di bawahnya, Haruyuki terus menaikkan ketinggiannya, kemudian ketika melayang ia mulai berputar.

“Waa - Aaa - Aaa -”

Diiringi teriakan yang terdengar bersuara tinggi dan rendah yang terus keluar dari musuhnya itu, Haruyuki mendapatkan cukup banyak kekuatan sentripetal kemudian melepaskan kawat yang dipegangnya, dan Avatar robot yang terlihat berat itu terbang ke arah selatan dengan kecepatan yang luar biasa, kemudian muncul suara jatuh yang kecil entah dari mana di antara kelompok gedung-gedung yang ada.

Matanya sendiri juga berputar-putar, sehingga ia menggeleng-gelengkan kepalanya dengan kuat untuk menetralisirnya dan kemudian melihat ke bawah, pertarungan yang berkembang di bawah itu kini berada tepat di depan penglihatannya.

Pertarungan itu tidak bisa dibilang sebuah «Duel» lagi, tapi mungkin lebih tepat disebut «Pembantaian».

Kebanyakan dari Avatar biru bertipe jarak dekat bertarung dengan menggunakan tangan atau kakinya, dan beberapa menggunakan senjata yang bersentuhan seperti martil atau pedang. Untuk rekan sesama warna biru, mereka pada dasarnya terus bertukar antara penyerang dan penjaga, mengincar adanya celah pada musuh.

Untuk Kuroyukihime - Black Lotus, dengan empat anggota tubuh yang juga sebagai pedang terlihat sebagai tipe pertarungan sangat dekat, tapi bisa mengambil berbagai macam tindakan.

Memotong, gerakan menebas kedepan yang biasa, jika musuh berusaha menahannya dengan tinju atau tangannya, maka mereka akan terpotong, dan hanya mengejar musuh dengan berlari sambil mengayunkan salah satu kaki ke atas akan membuatnya terpotong. Tidak ada sentuhan yang boleh terjadi. Semua yang menyentuhnya akan terpotong, benar-benar seperti «Bunga lotus berwarna hitam kematian» -.

Wujud pertarungan yang bagaikan tarian itu sangat cantik, dan juga dipenuhi oleh penolakan yang menyakitkan.

Dalam satu atau dua menit, kebanyakan dari tim jarak dekat musuh sudah dimusnahkan, atau dengan bagian tubuh yang hilang, rusak, merasakan rasa sakit yang luar biasa, berguling-guling di atas tanah tidak bisa berbuat apa-apa.

“Dasar... Dasar wanita sialan!!”

Burst Linker berbadan besar yang tersisa terakhir itu tiba-tiba berteriak kencang. Dia mengangkat longsword-nya yang tebal, dan mengayunkannya ke bawah tepat ke Kuroyukihime.

Kecepatan dan timing yang luar biasa. Pedang tebal berwarna besi yang turun seperti halilintar itu, tidak dihindari Kuroyukihime, tapi dia menerimanya dengan menyilangkan kedua pedang tangannya.

‘Kiiiiin!’ gelombang berfrekuensi tinggi yang memekakkan telinga itu bergema. Percikan api yang luar biasa keluar dari titik tabrakan, dan pergerakan dari keduanya berhenti.

Bunyi metalik bernada tinggi berupa ‘Skriit skriit’ terus-menerus bergema. Pedang abu-abu dan hitam itu, dengan tiap detik yang berlalu mereka memakan satu sama lain lebih dalam.

Yang manakah yang akan memakan musuhnya terlebih dahulu, Haruyuki tidak dapat menentukannya saat itu juga. Namun, Avatar bertipe petarung pedang itu, topengnya yang seperti Hannya[54] membuat senyuman yang menyeringai.

“Zann!”

Pada saat yang sama dengan dikeluarkannya suara kecil petarung itu, tepat di bawah pedangnya, tangan Kuroyukihime memotong ke kiri dan kanan dalam sekejap.

Apa yang jatuh tanpa suara, adalah kepala petarung itu, dan bagian atas dari pedang besarnya. Kepala yang berputar ke sekitar dengan mata yang tidak percaya itu pun di tikam tanpa ampun oleh ujung kaki kiri Kuroyukihime. Sebuah pilar cahaya pun menjulang tinggi, dan Avatar musuh itu pun hancur seperti patung kaca dan menghilang.

Lagi, terdapat beberapa detik keheningan.

Yang memecahkannya adalah suara pendek yang terdengar keluar dari pinggiran luar kawah itu.

“...Mengapa.”

Dengan suara datar yang akhirnya kehilangan ketenangan yang dijaganya hingga sekarang, sang Yellow King, Yellow Radio berbicara merintih.

“Mengapa muncul sekarang, untuk mengganggu karnaval sirkus yang sudah dipersiapkan bertahun-tahun? Setelah terus-menerus bersembunyi di bawah tanah entah di mana untuk dua tahun, Mengapa?”

Di wajah tertawa badut itu, matanya yang berbentuk miring terbalik terisi dengan pendaran cahaya berwarna putih. Tangan-tangan yang seperti dahan mati itu dilebarkannya lebar-lebar ke kanan dan kiri, berdiri dan bergoyang-goyang dengan satu kaki, dan kepalanya digoyangkan ke kiri dan kanan dengan pelan.

Tiba-tiba dari balik topeng itu, tawa ‘Kukukukuku’ kecil terdengar keluar. Tangan kanannya menunjuk lurus ke Kuroyukihime, sang Yellow King berbicara dengan suara yang seakan mendapatkan ejekan baru.

“Itu berarti, kau sudah lupa ya? Atas pengkhianatanmu, teman kita yang terpenggal? ...Saat ini dia, apa yang dia lakukan dan di manakah dia sekarang. Tidak akan bisa kembali ke Accelerated World lagi... Aku ingin tahu apakah kau ingat orang yang menjadi alasannya seperti itu saat ini? Jika dia itu aku, aku tidak akan bisa melupakannya. Jika hal itu adalah pertarungan yang biasa maka tidak akan apa-apa, tapi serangan sembunyi-sembunyi seperti itu... ya kan?”

‘Kuu, kuukuukuuku.’

Ketika mendengar tawa yang datang dari tenggorokan itu, Haruyuki berteriak di dalam pikirannya.

‘- Jangan dengarkan dia. Orang itu ingin membuang keinginan senpai untuk bertarung lagi.’

Namun, untuk menyuarakannya dalam kata-kata, Haruyuki tidak dapat melakukannya. Bagi Black King dan Yellow King, sejak awal Accelerated World mereka terus berlatih bersama-sama, diantara mereka berdua yang berteman hingga insiden dua tahun lalu itu. Ia pikir hal bersejarah seperti itu tidak bisa dipotong oleh siapapun.

Haruyuki mendarat dengan pelan, dan ia mendarat di belakang Black Lotus yang berdiri di samping Scarlet Rain yang setengah hancur. Di dalam dadanya, ia berdoa dengan kuat supaya Kuroyukihime tidak kalah.

Tiba-tiba -.

Kuroyukihime mengangkat tangan kanannya tanpa suara. Pinggiran obsidian yang tidak mempunyai satu goresan dari pertarungan tadi itu pun di arahkan lurus ke arah Yellow King.

Sang Black King pun mengeluarkan suaranya yang lembut dan halus.

“...Kau salah untuk satu hal, Yellow Radio.”

“Oh? Apakah itu? Jangan bilang serangan itu bukanlah serangan sembunyi-sembunyi ya?”

“Bukan itu. Kau pikir kepalamu itu sama berharganya dengan kepala Red Rider untukku, hal itu. Biarkan aku memberitahukanmu satu hal lagi... Aku...”

Dengan suara ‘Riin’, Kuroyukihime menebaskan tangan kanannya secara horizontal, dan dia berbicara.

“Dari waktu aku pertama kali bertemu denganmu, aku sudah membencimu!”

Badan atas Yellow King pun tertekuk mundur.

Kuroyukihime melirik arah samping dan belakangnya dan memanggil dengan cepat.

“Rain, sisa senjatamu sudah terisi ulang semuanya kan? Crow, lindungi dia!! - Ayo mulai!!”

Dan kemudian, dengan memahatkan garis di dasar kawah itu, Kuroyukihime menyerbu dengan cepat.

“Sialan... berikan aku sedikit waktu lagi!”

Niko-lah yang mengatakan kata kasar itu. Dengan meriam kanannya yang tersisa dan kontainer misil setengah rusaknya yang mengeluarkan suara keras, dia mengarahkannya ke kelompok musuh jarak jauh yang ada di pinggiran luar kawah itu.

Ketika Kuroyukihime dan Yellow King berbicara tadi, Haruyuki tidak hanya mendengarkan dengan diam saja. Ia menggunakan detik-detik jeda yang ada untuk mencari seseorang. Musuh bertipe serangan tidak langsung yang menggunakan pengacau sinyal untuk memberantakan bidikan Niko.

‘- Orang itu!’

Haruyuki menemukan Avatar bertipe kuning bersembunyi di belakang sebuah Avatar bertipe merah di sisi utara kawah itu, dan berteriak dalam dadanya. Kotak yang terpasang di kedua pundak Avatar itu terbuka, dan dari tengahnya terdapat sebuah antena berbentuk parabola dengan bagian tengah silindernya yang mengeluarkan efek cahaya.

Setelah menentukan Avatar di tengah itu yang melakukan serangan gelombang elektromagnetik, Haruyuki menyentak tanah dengan kencang.

Namun, terdapat jarak sebesar 30 meter dari bagian tengah kawah itu ke pinggiran luarnya. Meskipun Silver Crow adalah Avatar yang berfokus pada tipe kecepatan, ia tidak dapat mencapainya dalam sekejap, sehingga Avatar bertipe merah yang membantu musuhnya itu mempunyai waktu untuk membidikkan senjatanya yang besar.

Sebuah perasaan dingin mengalir turun di punggung Haruyuki. Hanya seperti ini, dibidik di tempat terbuka oleh sebuah senjata tanpa satu pun tempat untuk berlindung - benar-benar situasi dan alasan mengapa ia mempunyai persentase keberhasilan yang rendah beberapa minggu belakangan ini.

Ia hanya bisa menghindarinya.

Jika ia tidak dapat mengalahkan Avatar yang mengacaukan sinyal itu, maka senjata Niko pun akan tetap tidak bisa dipakai. Jika hal itu terjadi, maka formasi musuh yang terdiri dari Avatar bertipe merah akan memusatkan senjatanya ke arah Kuroyukihime, untuk mencegahnya bertarung secara langsung dengan Yellow King.

Apakah Haruyuki dapat menghindari satu tembakan ini mungkin akan menentukan arah pertarungan ini.

Tekanan yang kuat membuat tangan dan kakinya terasa dingin dan lumpuh. Penglihatannya pun menyempit, dan hanya lubang gelap moncong senjata yang melebar. Tidak baik, jika ia seperti ini terus maka ia tidak dapat menghindarinya. Peluru yang dilepaskan dari senjata diam di ruang latihan virtual, masih ia bisa hindari paling tidak 30% dari semuanya.

‘- Tidak. Situasi ini, berbeda dengan situasi di ruangan putih itu.’

Alasannya adalah, senjata itu dipegang oleh sebuah Avatar. Dengan badan bercorak coklat kamuflase dan mata yang bersinar seperti lensa besar, Duel Avatar bertipe sniper. Jangan lihat senjatanya, lihatlah orang yang memegangnya. Cobalah untuk melihat kapan ia akan menarik pelatuk senapannya.

Dalam sekejap, dari penglihatan Haruyuki, semua hal selain Avatar musuh pun menghilang. Ia melupakan situasi pertempuran yang ada, membuka kedua matanya, dan hanya menatap pada wujud musuh yang memegang senapannya.

Bagian punggung dari leher musuh pun terlihat menegang, pundak kanannya terangkat beberapa milimeter, tangan kanannya bergetar -

‘...Yak!’

- Jari tangan kanannya menarik pelatuk yang ada, dan sebuah sinar berwarna biru putih bersinar dari laras senapannya.

Pada saat itu, ia sudah mencondongkan badannya ke kiri.

‘Shaa!’ dengan tekanan udara berbunyi seperti itu, sebuah sinar panas menggores dada kanan Haruyuki dan pundak kanannya kemudian melewatinya. Ia pun menghiraukan perasaan terbakar yang ada dan terus terbang beberapa meter ke depan, melewati samping Avatar bertipe jarak jauh yang ada untuk menari dengan Avatar bertipe serangan tidak langsung yang ada di belakangnya.

Kepada Avatar bergelombang elektromagnetik yang terkejut itu, Haruyuki menyerang kedua antena yang ada dengan pisau kedua tangannya. Setelah melihat dua equipment yang rapuh itu hancur berkeping-keping, ia berjongok sejenak, kemudian ia terbang lurus ke atas.

‘- Niko!’

Entah apakah teriakan mentalnya itu sampai pada Niko ato tidak, saat pengacau sinyal itu terhenti, semua senjata Scarlet Rain yang tersisa memuntahkan api.

Meriam utama tangan kanannya menembakkan cahaya panas, dan misil-misil dari sisi kirinya pun jatuh dari udara, kemudian muncul tirai api misterius di pinggiran luar kawah itu. Tentu saja satu tembakkan itu tidak akan membunuh semua pasukan musuh, tapi semua tembakkan jarak jauh yang diarahkan pada Black Lotus di redam semuanya.

Di saat hening setelah ledakan, teriakan kencang Kuroyukihime bergema.

“Radio!!”

Pedang tangan kanannya menarik garis berwarna hitam gelap.

Apa yang terpotong tanpa suara, dan melayang di udara, adalah tanduk kanan dari topi besar Yellow Radio.

“Lotus!!”

Setelah balasan marah tanpa sedikit pun olok-olok sampai saat ini, Yellow King mengeluarkan senjata yang panjang dan besar seperti baton entah dari mana dan mulai membalas serangan. Pukulan yang datang sambil menarik garis berwarna ke emasan, ditangkis oleh Kuroyukihime dengan pedang tangan kirinya, dan percikan-percikan api yang muncul menyinari mereka berdua dengan terangnya.

Niko yang sebentar-sebentar menembakkan tembakan pelindung, Haruyuki mendarat di stabilizer yang ada di belakang Niko dan menyaksikan pertarungan sengit yang dimulai di sisi barat kawah itu dengan setengah terkagum.

King, itu dia, Burst Linker ber-level 9 yang sedang bertarung satu sama lain, tentu saja inilah pertama kalinya ia melihat hal itu.

Hal itu, semua orang di tempat ini - termasuk kedua orang yang sedang bertempur itu pun - mungkin akan mengatakan hal yang sama.

«Pure Color Seven Kings» yang sekarang, selain Niko, mencapai level 9 disaat yang hampir bersamaan lebih dari dua tahun yang lalu. Kemudian mereka menemukan peraturan kejam akan sudden death yang diperlukan untuk mencapai level 10, dan untuk mencegah pertarungan kematian itu, mereka memulai sebuah konferensi meja bundar.

Di konferensi itu, sang Black King, Black Lotus melancarkan serangan sembunyi-sembunyi pada Red King generasi pertama, Red Rider dan membunuhnya dalam satu serangan fatal. Seorang King membunuh King yang lain, pertama kali terjadi dan hanya satu-satunya. Setelah itu, Black King diburu sebagai seorang pengkhianat dan dia pun bersembunyi di jaringan local sekolah menengah Umesato selama sekitar dua tahun, dan King yang lainnya menandatangani pakta gencatan senjata satu sama lain dan tidak pernah meninggalkan territory mereka sendiri.

Itulah mengapa, untuk dua orang ber-level 9 bertarung satu sama lain dengan biasa, sejak dimulainya Accelerated World, ini baru terjadi untuk pertama kalinya.

Haruyuki, dan Niko juga.

Dan 10 orang sisa dari Yellow Legion pun, mereka semua menghentikan serangannya, dan menyaksikan pertarungan itu dengan menahan nafas.

‘- Cepat!’

Haruyuki mengeluarkan suara kekaguman itu di dalam dadanya.

Jika ia tidak berkonsentrasi, maka apa yang ia lihat dari dua orang yang bertarung itu, hanyalah kilatan-kilatan cahaya misterius yang terus berloncatan. Serangan empat kali berturut-turut Black Lotus, dan serangan-serangan lima kali berturut-turutnya, semuanya ditangkis secara luar biasa dengan baton milik Yellow King ketika dia menaikkan kecepatannya, ketika ia mencari celah dan menggunakan kakinya yang panjang untuk menendang. Tendangan itu ditangkis oleh kaki Kuroyukihime, dan gelombang tabrakan pun menyebar seperti riak air, membuat distorsi pada latar belakang yang ada.

Dengan serangan kuat yang terus berlanjut, pancaran retakkan mulai muncul di dari kedua kaki petarung itu, dan potongan-potongan puing pun mulai berterbangan. Ruang itu dipenuhi oleh tekanan yang tidak berwarna, dan cahaya-cahaya yang bersinar dari armor kedua petarung itu, meningkat dalam intensitasnya.

“...Sebentar lagi.”

Gumam Niko, dan Haruyuki pun bereaksi dengan bertanya.

“A, apa?”

Special attack gauge mereka berdua harusnya sudah penuh. Pertarungan yang sebenarnya akan dimulai.”

Sebelum kata-kata itu selesai diucapkan, suara benturan berupa ‘Baan!’ meledak, dan mendorong kedua orang itu dari satu sama lain.

Mereka dengan cepat mendekat, Kuroyukihime perlahan-lahan menurunkan pinggangnya, tangan kirinya diposisikan secara horizontal di depan badannya, dan tangan kanannya membentuk garis lurus di puncak tangan kirinya. Kedua pedang panjang itu pun berdenyut dan mulai diselimuti oleh cahaya violet, dan pada saat yang sama getaran berfrekuensi rendah menggetarkan udara.

Di sisi lain, Yellow Radio menyilangkan kedua tangannya di depan badannya, dengan jari-jarinya yang memegang baton emasnya. Bola-bola yang berada di kedua ujung baton itu, juga mengeluarkan cahaya yang berputar-putar.

Tekanan yang meningkat tinggi itu, membuat Haruyuki merasakan sentakkan-sentakkan ringan di daerah pipinya.

Special attack milik seorang King, Haruyuki telah melihat potongan dari kekuatan itu dalam pertarungannya melawan Niko. Serangan laser besar yang dikeluarkan dari salah satu meriam utamanya, menghancurkan bagian atas dari gedung pemerintah metropolitan Shinjuku yang berada jauh di medan pertempuran tanpa kesulitan.

Jika serangan yang setingkat dengan serangan itu, dilepaskan pada jarak sedekat ini, apa yang akan terjadi? Kepada Haruyuki yang membuka matanya lebar-lebar dan lupa bernafas, suara Niko memasuki telinganya lagi dengan pelan.

“...Tidak dengan kekuatan, pertarungan ini akan ditentukan dengan kecepatan.”

“Eh... ap, apa yang kamu maksudkan?”

“Tidak peduli bagaimanapun kau melihatnya, Special attack milik Lotus bertipe serangan langsung. Melawan serangan itu, Special attack milik Radio bertipe ilusi. Itu berarti sebelum skill Radio mengeluarkan efeknya, apakah satu serangan Lotus dapat mencapainya atau tidak - akan menentukan pertarungan ini.”

Tenggorokan Haruyuki membuat suara ‘Gokuri’.

Matahari yang sebagian miring itu, memotong sedikit awan-awan hitam, dan sebuah cahaya berwarna merah pun turun.

Cahaya itu terpantulkan oleh pedang obsidian, dan pada saat itu.

Suara serius Kuroyukihime terdengar menggema.

“«Death By Pi...».”

Pada saat yang sama, suara Radio juga menggema.

“«Futile Fortune Wh...».”

Namun.

Dua nama skill yang diteriakkan pada waktu yang bersamaan itu, tidak ada yang selesai disuarakan.


‘Ton.’


Suara kering dan kecil, namun mempunyai kehadiran yang luar biasa itu menggema, menekan suara kedua King itu.

Suara itu, berasal dari armor dada Yellow Radio yang berwarna kuning terang, suara seperti sesuatu menembusnya dari belakang.

Kuroyukihime yang menghentikan teriakan nama skill-nya di tengah-tengah, Haruyuki, Niko, Burst Linker lainnya, dan Yellow King sendiri pun, semuanya melihat pada besi perak keabu-abuan sepanjang 15cm yang keluar dari armornya.


7[edit]

“Si... siapa?”

Haruyuki berbisik dengan suara yang tidak bisa dibilang suara.

Untuk bisa mendekat ke belakang Yellow King yang curiga, terlebih lagi, bisa menembus armor-nya itu seperti kertas tanpa menggunakan sebuah Special Skill. Tidak, sebelumnya, untuk memotong pertarungan kontak langsung di antara dua orang King, siapa yang bisa memikirkan hal itu?

Kemudian, seakan mendengar suara Haruyuki, dari belakang Yellow King, bayangan itu perlahan-lahan terlihat. Bercampur dengan senja dengan hampir sempurna, bayangan berwarna abu-abu gelap. Pada saat permukaannya itu tersentuh oleh cahaya matahari yang tersisa, permukaannya itu memberikan pantulan basah[55].

Accel World v02 265.jpg

Badan penyusup misterius itu ditutupi seluruhnya dengan armor hitam, dan abu-abu seperti kaca. Kombinasi warna itu bisa dibilang hampir sama dengan Silver Crow, tapi wujudnya sangat jauh berbeda. Kedua pundaknya, dadanya dan kedua sikutnya berisi, dengan aura berat yang seperti ksatria dari abad pertengahan. Tangan kanannya yang ditutupi oleh gauntlet yang besar, memegang pedang bermata dua yang sama panjang dengan tingginya, ujung pedang itu terlihat menciut saat menembus badan Yellow King dari belakang.

Apa yang menarik perhatian lebih kuat dari pedangnya, adalah kepala ksatria itu.

Kepalanya ditutupi helm berbentuk hood yang mempunyai tanduk-tanduk memanjang ke belakang dari kedua sisinya. Namun, di tempat yang seharusnya terletak sebuah wajah - tidak ada apa-apa. Tersinari oleh sinar matahari, bagian dalam hood itu harusnya dapat dilihat dengan jelas, tapi seakan perwujudan kegelapan, bagian dalam hood itu berwarna hitam semuanya. Tidak, jika ia menatap hal itu lebih lama lagi, ia dapat melihat sesuatu yang tidak diketahui, hitam gelap dan menggeliat seakan benda itu hidup, di permukaannya.

Ksatria perak kehitaman dengan topeng kegelapan.

Nama itu, tepat sebelum Niko, yang ada dibawahnya yang kemudian menyebutkannya, Haruyuki juga, menyadarinya. Kemungkinan dia adalah... Dia pasti—

“«Disaster Armor»... «Chrome Disaster».”

Tepat setelah suara yang keluar dengan serak itu, Niko melanjutkan.

“Kenapa. Terlalu cepat. Harusnya masih ada waktu paling tidak satu hari penuh lagi.”

Alasan kenapa dia terkejut, Haruyuki dengan cepat menyadarinya.

Wujud asli Chrome Disaster, «Cherry Rook» yang ber-level 6 dan merupakan anggota dari Red Legion, dan ketika kereta yang dia naiki masih berada 2 menit dari Ikebukuro, grup Haruyuki melakukan dive ke Unlimited Neutral Field ini. Di sini, waktu berjalan 1000 kali lebih cepat dari dunia nyata, jadi itu berarti 2 menit di dunia nyata sama dengan 33 jam di sini.

Hanya ada satu jawaban. Cherry Rook yang dirasuki oleh Armor itu, melakukan akselerasi ketika dia menaiki kereta itu, dan muncul di dunia ini.

Jika hal itu hanyalah duel biasa berdurasi 1,8 detik paling lamanya, maka hal itu dapat dimaklumi. Tetapi tempat ini adalah dunia ‘atas’, di mana seseorang tidak dapat meninggalkannya selain dengan menggunakan salah satu Leap Point yang ada setelah melakukan dive. Di tempat di mana dia dekat dengan orang lain, seperti sebuah kereta, belum lagi, meninggalkan badan aslinya di sebuah bentuk transportasi, benar-benar perbuatan yang melewati batas keberanian hingga menjadi kenekatan.

“Cherry... Sampai tidak bisa menunggu 2 menit saja, apakah dia sudah terjatuh sejauh itu?”

Bisik Niko dengan suara yang sayu.

Namun, Haruyuki tidak merasakan kegilaan macam itu dari Chrome Disaster generasi ke-lima yang berdiri di seberang kawah itu, tepatnya di pinggiran barat kawah itu.

Perawakan tubuhnya tidak terlihat kuat sepenuhnya. Paling tidak 170cm, dan jika dibandingkan dengan generasi ke-empat yang ditunjukkan Kuroyukihime di Replay File-nya kemarin, yang ini terlihat sangat kecil. Wujud yang memiliki bentuk manusia biasa saja. Ketika memegang pedang yang menembus Yellow King itu, dia sepertinya tidak melakukan apa-apa, hanya memiliki ekspresi bengong ketika dia berdiri diam di sana.

Kenapa Yellow King tidak kabur? Kenapa dia memutarkan kepalanya hingga batasnya dan melihat Chrome Disaster dengan diam?

Jawabannya -.

Satu detik kemudian, Haruyuki menemukannya.

“Yuruoooooo...!”

Tiba-tiba, muncul teriakan yang aneh.

Teriakan itu tidak bersuara seperti manusia. Bukan juga dari sebuah hewan buas. Bukan juga dari sebuah mesin. Ia tidak pernah mendengar suara itu sebelumnya, suara yang heterogen.

Sumber teriakan itu adalah kegelapan pekat yang mengintai dari wajah ksatria tersebut. Dari balik helm berbentuk hood yang melengkung ke belakang itu, dengan sebuah teriakan, kegelapan yang berwujud keluar, dan kegelapan itu perlahan-lahan membentuk sebuah bentuk yang padat.

Pada bagian atas dan bawah hood itu muncul satu set gigi, segitiga-segitiga tajam yang berurutan. Taring. Taring hitam gelap, dari pinggiran hood itu, seakan benda itu benar-benar mulutnya, taring-taring itu muncul keluar.

‘Gupaa’.

Dengan suara basah itu, «mulutnya» pun terbuka.

Dari kegelapan pekat di dalamnya, dua mata berbentuk bundar, bersinar dengan warna merah buram.

Pada saat dia melihat hal itu, sang Yellow King, Yellow Radio akhirnya bergerak. Dia memutarkan badannya ke belakang dengan bunyi yang nyaring, dan memegang pedang yang menembusnya itu dengan kedua tangan, mencoba untuk menarik pedang itu keluar.

Alasan kenapa dia tidak bergerak hingga sekarang adalah - dia bergemetaran karena ketakutan. Terikat oleh teror yang ada.

Kuroyukihime yang ada di dekat sana, tetap berdiam diri dengan kuda-kudanya. Sepertinya dia tidak takut, tapi Haruyuki merasakan sedikit keraguan darinya. Ada kesempatan untuk menyerang, tapi yang mana yang harus dia ambil, lebih tepatnya di dalam situasi ini, dia tidak dapat memutuskannya.

Kepada Yellow King yang mencoba untuk menarik pedang itu keluar dari tubuhnya, si Disaster Armor, Chrome Disaster mendekatkan «mulut» besarnya seakan akan memakan sesuatu menggunakan garpu. Rahangnya pun terbuka lebar, mendekati pundak bulat milik Avatar badut yang dinaikkan - taring-taring itu meneteskan lendir -

“...«Deceit Firecracker»!!”

Sebelum pundaknya tergigit, Yellow Radio berteriak dengan suara kencang.

Dengan asap kuning yang terlihat berbahaya menjulang tinggi, Avatar yang tertusuk itu pun meledak, dan menghilang.

‘Menghancurkan dirinya sendiri!?’ Haruyuki pun terbelalak, namun tepat setelah itu, sekitar lima meter dari sana, asap yang berwarna sama pun menjulang, dan ia melihat badut itu meloncat keluar dari dalamnya. Mungkin itu adalah Special Skill yang berfokus untuk mengalihkan perhatian dan pelarian diri.

Ketika armor bagian dadanya yang memiliki sebuah lubang berbentuk tajam mengeluarkan percikan-percikan kecil, sang Yellow King mundur dengan cepat sejauh beberapa meter lagi. Setelah dia memberi tanda supaya Avatar anak buahnya berkumpul, dia akhirnya mengeluarkan suara.

“Dasar anjing kelaparan, bisa-bisanya melupakan kebaikan pemilikmu, dan juga kau ingin mengganggu acaraku ini? ...Baiklah, jika memang kau selapar itu - makanlah si «Hitam» yang ada di depanmu!! Meskipun warna itu benar-benar tidak menggiurkan nafsu!!”

Dia tertawa ‘Hahahahaha’, tapi suara itu bergema dengan ketegangan yang tidak tersembunyikan.

Ketika rahang besar itu terbuka dan tertutup dengan bunyi ‘Gachin Gachin’, Chrome Disaster melihat dari arah Black King ke Yellow King, yang berada pada jarak yang sama darinya. Tindakan itu tidak terasa seperti seorang player yang sedang mencoba memutuskan siapa yang akan menjadi lawan «Duel»-nya.

Tindakan itu adalah gerakan dari sebuah hewan buas yang mencari tahu mangsa mana yang harus dia buru.

Muka yang juga bukan wajah itu, berpaling ke arah dasar kawah dengan santai. Dia menghentikan pandangannya pada Red King yang terluka dan diam, namun dia tidak menunjukkan perasaan apa-apa ketika melihat Legion Master-nya sendiri, kemudian dia memindahkan pandangannya pada Haruyuki yang berdiri di stabilizer di punggung Red King.

Tiba-tiba.

‘- Makan.’

‘- Makan, daging.’

Yang lebih menakutkan dari yang lainnya, tidak peduli bagaimana pun kamu mendengar nada suara itu, suara itu mirip seperti suara anak seumurannya ketika suaranya belum berganti.

Di punggungnya, rasa takut yang belum pernah dirasakannya selama ini di Accelerated World, ia dapat merasakannya sekarang.

Meskipun dengan teknologi «Akselerasi» aneh milik Brain Burst, Brain Burst itu sendiri tetaplah sebuah game pertarungan saja. Setelah tiba di kawah yang berada di selatan Ikebukuro ini, ia telah merasakan pertarungan yang mengerikan hingga ekstrem, tapi semua itu masih berada dalam cakupan sebuah game.

Sejujurnya, jika Niko atau Kuroyukihime terburu dengan sukses oleh perangkap milik Yellow King, Brain Burst milik mereka berdua akan ter-uninstall secara paksa, dan mereka mungkin tidak akan bisa mengunjungi Accelerated World lagi - namun, hal itu hanyalah sebuah «Game Ending», kehidupan mereka di dunia nyata akan terus berlanjut.

Tapi meskipun begitu.

Jika suara itu, merupakan suara Burst Linker yang dipanggil dengan nama Chrome Disaster.

Di dalam armor hitam keperakkan itu, anak laki-laki yang bernama Cherry Rook yang harusnya menikmati game ini mungkin sudah tidak ada lagi.

’Enhanced Armament akan mengikis pikiran pemiliknya’, kata Kuroyukihime. Haruyuki setengah percaya akan kata-kata itu, tapi kemanusiaan dari orang yang menggunakan armor itu akan hilang hampir seluruhnya, suara pendek itu menunjukkannya dengan jelas. Dan kondisi itu mungkin tidak hanya terbatas saat melakukan akselerasi saja. Siapapun yang ada di dalam armor itu, ia tidak bisa berpikir bahwa orang itu bisa hidup dengan tenang di dunia nyata.

“Niko... dia, sudah bukan dia lagi.”

Makna di balik suara gemetaran Haruyuki yang ingin disampaikannya, sang Red King menebaknya dengan rentannya.

“Jangan berbicara seperti itu. Tetap saja... tetap saja, kita masih mempunyai waktu. Jika kita menghancurkan armor itu sekarang, mungkin.”

Suara kecil itu, tidak selesai hingga akhirnya.

Seakan menolak keinginan Niko, Chrome Disaster lagi-lagi mengeluarkan sebuah auman.

“Ruuoo...oooooo!!”

Ke arah mana dia memindahkan pandangannya perlahan, adalah arah di mana Yellow King berada.

Menyandarkan pedang besar yang dibawa dengan tangan kanannya di pundaknya, tangan kirinya yang dilengkapi dengan lima jari seperti cakar besar dijulurkan lurus ke depan.

Tepat setelahnya, fenomena yang mengejutkan terjadi. Meskipun armor itu tidak meneriakkan nama skill apapun, tepat di samping grup Yellow King yang sedang berkumpul, sebuah Avatar bertipe merah terhisap ke tangan kiri Chrome Disaster dengan kecepatan yang luar biasa.

Dengan suara metalik berupa ‘Gachin’, badan Duel Avatar yang tidak beruntung itu tertembus oleh jari-jari armor itu.

“Hii...”

Sambil berteriak kencang, Avatar bertipe merah itu mencoba menodongkan senapan yang ada di tangan kanannya ke arah kepala armor itu. Pada saat itu, Haruyuki menyadari bahwa Avatar bertipe merah jarak jauh itu adalah Avatar yang melindungi Avatar pengacau sinyal tadi.

Ujung laras senapannya itu bersinar, dan laser biru keputihan pun ditembakkan pada jarak nol.

Namun, tepat sebelum itu, tangan kanan yang memegang senapan itu dipotong di pangkalnya. Laser itu pun hanya menggores helm Chrome Disaster, dan melewatinya kebelakang. Tebasan pedang yang memotong tangan itu, Haruyuki bahkan tidak dapat melihat semuanya.

Tepat setelah itu.

“Ruuuu!!”

Dengan teriakan itu, taring-taring tertutup Chrome Disaster terbuka sekaligus semuanya.

Pundak kiri Avatar bertipe merah itu tergigit oleh rahang kegelapan dengan suara ‘Kras’.

“Gya... aaaaa!!”

Teriakan yang keluar itu sangat mengerikan sehingga ia ingin menutup telinganya. Di Unlimited Neutral Field ini, rasa sakit yang dirasakan ditingkatkan sebanyak dua kali dari field di ‘bawah’. Mungkin saat ini, bagi si merah itu, dia merasakan rasa sakit yang sama seperti badan aslinya sedang digigit oleh hewan buas.

Armor Avatar itu ditembus dengan mudah oleh belasan taring besar. Dari daerah pundak hingga dada, terdapat bekas termakan berbentuk setengah lingkaran, dan tangan kiri yang terpotong itu pun perlahan-lahan jauh ke tanah.

“Aaa... Aaaaa - !!”

Dengan isi perutnya yang terlihat, dan kehilangan kedua tangannya, rasa sakit membuat kepala Avatar itu melambai-lambai dengan kuat.

Setelah selesai menelan, Chrome Disaster membuka «mulut»-nya lebar-lebar lagi, dan memakan kepala Avatar itu seluruhnya.

Dengan suara ‘Kras’ yang terdengar basah, terdapat percikan yang keluar, apakah itu efek percikan api, pecahan armor - atau itu mungkin adalah daging dan darah sebuah Avatar.

Teriakan itu pun terpotong seluruhnya. Dengan kehilangan seluruh kepalanya, sisa-sisa Avatar itu meluncur turun tanpa tenaga, dan beberapa detik kemudian, melebur dan terurai menjadi pilar cahaya.

Haruyuki pikir penglihatannyalah yang bergetar. Alasan yang menyebabkan hal itu adalah lututnya yang gemetaran, yang ia sadari setelah beberapa saat.

Itu bukanlah sebuah «Duel» lagi.

Bukan juga kekerasan, atau pembantaian.

Melainkan predasi[56]. Darah dan daging Avatar yang tertangkap itu, dan juga Burst Point semuanya dikonsumsi, hanya aktivitas yang berdasarkan insting saja.

Pada saat yang sama dengan taring bagian atas dan bawah itu berhenti bergerak, di penghubung yang terdapat di armor hitam keperakkan itu, Haruyuki melihat cahaya berwarna merah pekat mengalir. Seakan tidak hanya poin saja, fenomena seperti semacam energi lain tercuri - mungkin itu adalah apa yang dikatakan Kuroyukihime kemarin, kemampuan untuk menghisap HP gauge, «Drain».

“Ruuuuu...”

Chrome Disaster mengangkat kepalanya dan gemuruh kecil itu keluar dari tenggorokannya.

“Anjing gila... tidak ada pilihan lain, benar-benar menyedihkan bahwa pertunjukkan yang ada harus dibatalkan. Semuanya, mundur ke Leap Point di stasiun kereta Ikebukuro!!”

Teriakan itu berasal dari Yellow King. Pada saat yang sama dengan arahannya itu, dia menggunakan semacam Special Skill, dan wujud sepuluh anggota Yellow Legion yang tersisa berubah menjadi setengah transparan.

Avatar mereka yang berubah menjadi bayangan samar-samar, meninggalkan kawah itu dengan kecepatan yang luar biasa, dan mundur ke arah barat laut. Meskipun rencananya jelas-jelas gagal, suara Yellow King yang sedang menjauh, ejekan terakhirnya menggema di field itu.

“Kukuku... si Merah, dan si Hitam, untuk karnaval senang gembira sirkusku, suatu hari nanti aku akan mengundang kalian lagi! Termakanlah oleh anjing itu, andai kalian masih memiliki semangat untuk bertarung... andai saja! Kukuku... Kufufufufu...”

Jika dipikir-pikir dengan tenang, mereka bisa saja mengganggu mundurnya orang-orang itu dan membiarkan Chrome Disaster menyerang mereka, kemudian memenggal kepala Yellow King di tengah kekacauan, taktik seperti itu mungkin dilakukan. Namun Haruyuki, tidak hanya ia tidak membuat suara, ia pun tidak menggerakkan jarinya. Ia merasa lumpuh seperti hewan kecil yang dipelototi oleh predator, dan hanya itu yang bisa ia lakukan saat berdiri di atas plat armor Scarlet Rain.

‘- Bertarung dengan makhluk itu? Membuatnya tidak bisa bertarung lagi, dan menyerangnya di jarak yang super dekat dengan «Judgement Blow»? Aku harus membantu melakukan hal itu?

Tidak mungkin.

Aku tidak bisa melakukannya. Aku sudah ada di ambang batas untuk tidak berteriak dan kabur dari tempat ini.’

Ketika lutut dan akar-akar giginya sedikit bergetar, di penglihatannya, badan Chrome Disaster terlihat tenggelam. Itu adalah sebuah aksi di mana sebuah hewan karnivora ingin mengejar dan membunuh anggota Yellow Legion yang berlari kabur seperti anak laba-laba yang menyebar terpisah dari satu sama lain.

‘Pergi dengan Yellow Legion saja sana’, Haruyuki berdoa. Namun.

Di belakang Chrome Disaster yang akan berlari dengan kencang.

-.

“...«Death By Piercing»!!”

Suara yang bergema dengan keyakinan itu adalah suara Kuroyukihime.

Pedang tangan kanannya yang diposisikan di atas tangan kirinya, menusuk lurus kedepan dengan suara kencang yang seperti mesin jet. Cahaya violet yang menyelimuti pedang itu, mewarnai dunia dengan cemerlang, ketika pedang itu memperpendek jarak 5 meter garis lurus yang ada.

Kekuatan serangan besar yang dilepaskan itu menekan udara virtual yang ada, dan pemandangan di sana pun terlihat terdistorsi seperti nyala lidah api. Sebuah suara hancur bernada tinggi berupa ‘Gakiin’ bergema - tapi apa yang terpotong, hanya sisi kanannya saja, tanduk melengkung ke belakang yang ada di helm Chrome Disaster.

Armor hitam keperakkan itu, pada saat membuat celah yang besar ketika ingin mengejar, dan terlebih lagi di bidik dari belakangnya, dengan pergerakkan yang seperti kabut dia meluncur ke kiri untuk menghindari serangan itu.

Tanduk yang menari tinggi di udara itu, jatuh sambil berputar-putar, dan menancap di tanah berwarna biru kehitaman.

“...Ooh, kau berhasil menghindarinya.”

Ketika Kuroyukihime menarik kembali tangan kanannya, dia mengatakan hal itu seakan terkesan.

Terhadap hal itu, Chrome Disaster yang berbalik, dari antara taring-taring besarnya, raungan marah yang jelas terdengar menggema.

“Yurururuuuu...”

Dengan suara berupa ‘Klink’, pedang besar yang ada di tangan kanannya memotong dengan bentuk setengah lingkaran di atas tanah.

Setelah melakukan hal itu untuk membawa pedang itu di pundaknya, ksatria iblis itu menghadapi sang putri hitam gelap yang cantik. Di balik rahang yang sedikit terbuka di bawah hood itu, cahaya merah pekat menyala-nyala dengan tajam ketika mereka bergerak.

“Se... sen, pa...”

Tenggorokan Haruyuki yang kering pun mengeluarkan suara yang serak.

‘- Senpai ingin bertarung? Meskipun itu adalah permintaan dari Red King - melawan benda itu. Berhadapan langsung dengannya.’

Sebenarnya, Chrome Disaster masih berada di level 7. Meskipun Kuroyukihime kalah, tidak seperti melawan musuh yang seorang «King», dia tidak akan kehilangan Brain Burst.

Tapi, sebagai gantinya, dia akan dimakan.

Di field yang memiliki sensasi rasa sakit yang sama atau lebih tinggi dari dunia nyata, ketika masih hidup, Avatar itu dimakan dengan rakusnya. Rasa sakit itu tidak bisa dibandingkan dengan terkena tembakan senapan di ruang latihan yang Haruyuki buat sendiri.

Tidak, tidak hanya mempersalahkan sensasi rasa sakit itu saja. Beberapa menit yang lalu, Avatar bertipe jarak jauh yang ditangkap oleh ‘benda’ itu, teriakannya menggema dengen keputusasaan yang dalam. Keputusasaan yang dirasakan ketika tertangkap oleh sebuah predator yang sangat hebat, dan tanpa berdaya dikonsumsinya.

‘Tidak. Aku tidak ingin dimakan oleh benda itu. Jika hal itu terjadi, aku akan - ‘

Kekuatannya tiba-tiba meninggalkan kakinya, dan Haruyuki pun berlutut di atas plat armor Scarlet Rain. Ia mencoba berdiri dengan cepat, tapi badannya tidak dapat digerakkan. bahkan jarinya terasa keras dan kaku, membeku mengabaikan perintahnya.

‘- Apa ini? Apa yang terjadi padaku? Tadi, aku mengatakan hal-hal seakan menggurui Kuroyukihime yang terbaring di sana, dan sekarang aku menjadi tidak enak dilihat seperti ini dan tidak bisa bergerak.’

Semakin ia panik, semakin dingin seluruh tubuhnya itu. Seakan saraf-saraf yang terhubung dengan anggota tubuh Avatar-nya terputus.

Pada Haruyuki yang bernafas dengan pendek di balik topeng peraknya, di telinganya - .

“«Seorang Burst Linker yang tidak mempunyai jiwa untuk bertarung tidak dapat menggerakkan Duel Avatar-nya»”

Dari pinggiran kawah ketika dia menghadapi Armor berwarna hitam keperakkan itu, suara tegas Kuroyukihime mencapainya.

“...Tadi, seperti yang gadis kecil itu katakan. Aku tidak ingin mengakuinya, tapi aku menyesali pengkhianatan yang terjadi dua tahun lalu itu. Aku merasa itu adalah tindakan kriminal yang tak termaafkan. Jadi dengan itu, keinginan untuk bertarung milikku - keinginan untuk bertarung yang membuatku mendambakan kemenangan, aku takut pada hal itu dari dasar hatiku.”

Ketika waspada dengan kedua pedang tangannya terangkat, mata biru keunguan Black Lotus melirik ke arah Haruyuki.

“Namun Haruyuki-kun. Kamu adalah kebalikannya. Kamu takut untuk kalah. Kamu berpikir bahwa kekalahan akan mengurangi keberhargaanmu. Hal itu, pada Territory Battle belakangan ini, adalah alasan dari kondisimu yang buruk.”

Kata-kata itu tanpa henti memaksa masuk ke dalam hatinya.

Sambil berlutut, Haruyuki membuka matanya lebar-lebar, dan dengan kuat menggertakkan giginya.

‘- Bukan hanya berpikir saja, tapi memang itulah yang terjadi!’

Ia meneriakkan kata-kata itu di dalam otaknya.

‘- Jika aku kalah aku tidak akan mendapatkan apa-apa. Milikku, nilai yang membuat Silver Crow ada adalah untuk terus menang dengan «Flight ability» yang hanya ada satu-satunya. Naik level dan memperluas Territory «Nega Nabulas», hanya untuk memenuhi harapanmu.’

‘- Karena, jika aku tidak menang, jika aku tidak menjadi lebih kuat, senpai pasti akan - suatu hari nanti melihatku sebagai...’

“Aku akan mengembalikan kata-kata yang sama tadi, Haruyuki-kun!”

Setelah tebasan dari pedang tangan kanannya, Kuroyukihime berteriak kencang.

“Ikatan yang menghubungkan kamu dan aku, apakah hanya sampe segitu saja... apakah kamu berpikir seperti itu!!”

Dan tepat setelah itu, dia mulai menebas Chrome Disaster.

Seakan, dengan tindakan itu, dia ingin menyampaikan sesuatu kepada Haruyuki.

Pedang tangan kiri Kuroyukihime yang mulai menyerang dari atas, bertemu dengan pedang besar Chrome Disaster, dan sebuah benturan besar pun terjadi. Energi yang seperti bola yang muncul menyinari permukaan armor yang hitam dan perak itu, kemudian memantul dan terburai menjadi titik-titik cahaya yang tidak terhitung jumlahnya.

Mereka berdua terdorong ke belakang dengan kuat, meluncur hingga berhenti sambil menggali tanah, kemudian dengan timing yang hampir sama mereka menyerang lagi. Pedang besar milik Disaster diayunkan secara horizontal. Kuroyukihime berputar dan menangkisnya dengan tendangan kaki kanannya.

Serangan-serangan yang besar dan kuat itu menggambar lengkungan berwarna merah pekat dan biru keunguan, menyebabkan ledakan yang nyata kali ini, dan sebuah kawah kecil muncul di tempat itu. Mereka berdua terlempar dengan arah yang berlawanan, Kuroyukihime yang berdiri lagi setelah terhuyung-huyung di sekitar - langsung berhadapan dengan tangan kiri Chrome Disaster yang terbuka lebar.

‘- Skill itu!’

Tidak dapat bergerak, dan juga tidak dapat meneriakkan hal itu, Haruyuki menahan nafasnya.

Special skill itu dapat menghisap musuh dengan cara yang misterius dan menahan musuh itu. Jika Kuroyukihime terkena skill itu, maka dia tidak akan bisa mengayunkan pedangnya di jarak sangat dekat itu, dan hanya akan termakan begitu saja.

Ia pikir ia melihat kilatan berwarna perak di antara mereka.

Pada saat yang sama, terdapat bongkahan besar di depan Kuroyukihime yang entah kapan muncul, dia pun meletakkan sisi rata kaki kanannya pada bongkahan itu dan menendangnya ke atas. Bongkahan itu adalah pecahan batu dari tanah yang muncul karena ledakan tadi.

Telapak tangan Chrome Disaster menghisap batu itu dengan kecepatan yang luar biasa. Kepada musuh yang sedang mengibas-ngibas batu besar tempat jari-jarinya menancap, Kuroyukihime mulai menyerbu dengan kecepatan penuh.

‘Gyaan!’ dengan terlepasnya suara benturan metal itu, pedang kaki kirinya menancap di armor dada Chrome Disaster setelah menendangnya.

‘...Luar biasa.’

Haruyuki melupakan kelesuan yang membatasinya sesaat, dan berbisik di dalam otaknya.

Melawan musuh yang menakutkan, bagaimana bisa dia bertarung seperti itu? Bisa dikatakan bahwa level-nya lebih tinggi, tapi perbedaan kekuatannya terisi oleh Enhanced Armament, kekuatan mereka berdua hampir sama. Dengan satu kesalahan saja, dia akan dimakan oleh taring-taring besar itu, dan akan merasakan rasa sakit dan keputus asaan. Kenapa seperti itu - seakan - .

Seakan dia menikmatinya.

Apakah karena dia memiliki keyakinan? Apakah karena dia meyakini bahwa dia lebih kuat dari musuhnya sehingga dia dapat bergerak sebebas itu?

Tidak, itu tidak mungkin benar. Yellow Radio yang sama-sama ber-level 9, meskipun dengan sepuluh anak buahnya yang tersisa, kabur tanpa ragu-ragu. Dia tidak dapat mengatakan keputusan itu disebabkan oleh rasa takut. Chrome Disaster bukannya seorang Burst Linker biasa lagi. Ancamannya mungkin dapat melebihi «Enemy» besar yang Haruyuki lihat pada saat ke Ikebukuro tadi.

Seakan mendukung kesadaran Haruyuki, ksatria gila itu menunjukkannya fenomena yang mengerikan.

Cahaya merah gelap terkonsentrasi di luka yang disebabkan potongan Kuroyukihime, dan luka itu perlahan-lahan mulai pulih.

“Yurururuu...”

Suara rendah seperti tawa muncul dari dalam Armor itu, kemudian dia mulai membalas serangan dengan cepat dan kuat. Pedang yang ada di tangan kanannya diayunkan ke bawah dengan kecepatan yang tidak terlihat lagi, memotong dari udara ke tanah dalam garis lurus. Kuroyukihime berhasil menghindari arah serangan itu dengan reaksinya yang menakjubkan, tapi dengan suara samar berupa ‘Pikin’, ujung kiri dari armor rok yang ada di pinggangnya terpotong.

Serangan Chrome Disaster tidak berhenti sampai di sana saja. Pedang besar yang memiliki bilah sepanjang satu setengah meter itu, melintas lagi dan lagi dengan kecepatan yang membuat pedang itu terlihat tidak mempunyai berat. Black Lotus yang menghindar dengan gerakan seperti sedang menari, atau menangkisnya terus, perlahan-lahan mendapatkan ukiran-ukiran garis di sini dan sana.

Di desakan yang terus berlanjut itu, meskipun dia perlahan-lahan terdorong dari pinggiran barat kawah itu ke pinggiran utara, keinginan untuk bertarung Kuroyukihime sama sekali tidak melemah.

Dengan 4 pedang bagian tubuhnya yang bersinar violet, dia mencari-cari celah dalam tindakan Chrome Disaster dan membalasnya dengan serangan yang tajam. Meskipun armor musuh dengan cepat memperbaiki luka yang terukir di badannya dengan cahaya merah, Kuroyukihime hanya menusuknya dengan akurat, memotong atau menikamnya lagi dan lagi.

Tidak mungkin dia tidak merasakan rasa takut. Dengan kekuatan serangan yang sebanding, kecepatan, dan ketepatan, melawan musuh yang dapat memperbaiki dirinya sendiri dengan otomatis, dia pada akhirnya akan terdorong mundur. Jika dia terkena serangan berat itu sekali saja dan kemampuannya untuk menghindar menjadi tumpul, dia akan tertangkap musuh pada saat itu terjadi, dan bagian dari tubuhnya akan dikunyah. Harga dirinya sebagai seorang «King» akan terambil, dan dia hanya akan menjadi makanan yang merangkak di atas permukaan tanah.

Meskipun begitu - kenapa...

“Kenapa... senpai tidak melarikan diri!”

Dari tenggorokan Haruyuki, teriakkan serak keluar.

Melarikan diri tidak akan mengurangi nilai seorang Black King. Yellow King saja sudah melarikan diri, dan sebenarnya, ketika Chrome Disaster generasi sebelumnya dijatuhkan, kamu bilang bahwa diperlukan persekutuan dari «Pure Color Seven Kings» untuk menghentikannya. Ini adalah situasi di mana kabur adalah hal yang biasa. Dan juga, di atas semua itu -

‘Aku tidak ingin melihatnya. Melihat orang itu dihancurkan dan dimakan ketika dia berteriak, aku tidak ingin melihat hal itu terjadi.’

“Ayo kabur saja, senpai!”

Haruyuki meneriakkan hal itu lagi.

Namun, tepat setelah itu.

Pedang besi itu, diayunkan ke bawah dari atas dengan timing dan kecepatan yang tidak membuatnya bisa dihindari.

Kuroyukihime menyilangkan kedua pedang tangannya dan menangkis serangan itu, tapi dia tidak terdorong ke belakang seperti yang terjadi hingga saat ini, dan dia pun berlutut dengan satu kaki di sana. Sebuah suara bentrokan yang seperti petir menggema, dan tanah di sekitar Kuroyukihime menjadi retak dengan pola retakan yang menyebar.

“Yururuooooooo!!”

Mungkin dia sudah yakin dengan kemenangannya, Chrome Disaster mengaum dengan kencang. Pedang yang dipegang dengan kedua tangannya itu, ditekan kebawah dengan menggunakan seluruh berat badannya. Dengan suara asahan ‘Gii Gii’, percikan api kecil keluar dari titik temu ketiga pedang itu.

Situasi ini sama seperti saat Kuroyukihime melawan Avatar tipe petarung dari Yellow Legion, namun kali ini yang terdorong ke belakang dengan jelas adalah Black Lotus. Aura biru keunguan yang menyelimuti kedua pedangnya perlahan-lahan meredup, dan berkedip-kedip tidak beraturan.

Segera, badannya itu akan terpotong bersama dengan kedua pedangnya dan dia akan menderita kerusakan yang besar. Dia akan diinjak-injaki di tempat di mana dia jatuh, dan hingga HP gauge-nya habis, dia akan dikunyah sesuka hati oleh benda itu.

“Kenapa... senpai tidak melarikan diri.”

Gumam Haruyuki tanpa tenaga.

Tindakan ini bukan untuk melindungi Haruyuki yang tidak dapat bergerak. Kuroyukihime menyerang Chrome Disaster yang akan mengejar anggota Yellow Legion, dan Kuroyukihime jugalah yang menariknya kembali sendirian saja. Itu berarti Kuroyukihime dengan sengaja melawan Armor itu, terlebih lagi dia memilih pertarungan di mana dia tidak memiliki kesempatan untuk menang.

Sejujurnya hal itu adalah tujuan mereka melakukan dive ke Unlimited Neutral Field, tapi situasi yang ada sudah berbeda jauh dengan yang mereka prediksi. Takumu yang «tewas» tidak akan bangkit kembali untuk beberapa puluh menit lagi, dan Scarlet Rain yang berposisi penting pun mempunyai kerusakan yang parah sehingga dia tidak dapat bergerak.

Meskipun begitu, kenapa orang itu - .

“Ini adalah... ketegaranku, Haruyuki-kun.”

Tiba-tiba, kata-kata itu menggema.

Melihat ke atas pada pedang yang mendekatinya dari depan dengan mata violetnya yang bersinar, Kuroyukihime berbicara dengan suara yang berat dan tenang.

“Kali ini, aku menjadi tidak enak dipandang di depanmu. Sebagai mentormu... dan juga sebagai «parent»-mu, aku tidak bisa menghadapimu seperti ini di dunia nyata.”

Pada saat itu, pedang Chrome Disaster mendekati topeng Black Lotus sedikit demi sedikit. Haruyuki mengambil nafas, dan mengeluarkan suara dari tenggorokannya yang gemetaran.

“Ke... ketegaran...? Tapi... jika senpai kalah, maka apapun... artinya...”

“Itulah yang kamu salah mengerti. Sebuah «Clever Retreat» sebelum kamu diterkam oleh anjing itu! Hal seperti itu tidak mempunyai nilai apapun! Sekali kamu terjun ke dalam sebuah medan perang... tidak peduli siapapun musuhnya, paling tidak harus kamu hadapi satu kali!!”

Kata-kata bangga yang dikeluarkan Kuroyukihime ketika dia hampir kalah, memukul Haruyuki seperti sebuah pentungan besi.

Di dalam otaknya, banyak pertarungan dan perasaan-perasaan ketika ia melakukan akselerasi yang telah ia rasakan hingga sekarang semuanya terputar kembali.

Tadi, ketika ia ingin menjatuhkan Avatar pengacau sinyal dan harus menghindari serangan laser suporternya. Ketika ia menyelinap di antara tembakan-tembakan pertahanan udara Red King yang ganas. Dan kemudian tiga bulan yang lalu, ketika ia baru saja menjadi seorang Burst Linker, dan ia mengangkat motor milik Ash Roller, atau ketika ia melihat dibalik Special Skill milik Cyan Pile.

‘- Di dalamku, aku harusnya tidak memiliki hasrat untuk menang atau ketakutan akan kekalahan. Hanya bertarung seperti mimpi. Tanpa disadari oleh yang lainnya.’

‘- Aku mengerti. Apa yang aku takuti, bukanlah kehilangan itu sendiri. Itu adalah ketika aku kalah, ditertawakan oleh orang-orang melalui gallery. Dibanding-bandingkan dengan Takumu. Dan juga mengecewakan orang itu, aku takut akan hal-hal itu sepanjang ini. Tidak hanya di dunia nyata, bahkan di Accelerated World, peduli pada «bagaimana orang lain melihatku» - hal seperti ini...’

“...Orang yang sangat bodoh, itulah aku.”

Setelah berbisik, Haruyuki menyalurkan kekuatan ke tangan kanannya yang membeku dan terbuka begitu saja tanpa tenaga.

Hal itu menyebabkan keluarnya suara ‘Gishi Gishi’, namun kelima jarinya merapat satu sama lain.

Ia pun mengangkat tinggi-tinggi tinjunya itu, dan memukul pipi kanannya dengan seluruh kekuatannya. Dengan suara benturan berupa ‘Gatsun’, rasa sakit yang membakar terasa mengalir di sepanjang deretan gigi dalamnya. Sensasi terbakar itu menyebar melalui semua saraf virtual-nya, mengirimkan sinyal ke 4 anggota tubuhnya.

Ia mengangkat kepalanya. Di pinggiran utara kawah itu, Black Lotus mencoba perlawanannya yang terakhir melawan pedang yang mematikan itu. Pinggiran silangan pedangnya yang berwarna tumpul itu terdorong hingga ke atas kepalanya, dan percikan api yang keluar pun memperlihatkan goresan-goresan yang ada pada armor-nya.

“...Senpai!”

Teriak Haruyuki. Pada saat yang sama, ia mengembangkan sayapnya yang sekarang sudah mempunyai tenaga, dan terbang lurus ke sana.

Terbang rendah di sepanjang dasar kawah itu dengan kecepatan mendekati penuh, ia terbang ke pinggiran yang merupakan titik buta Chrome Disaster.

“U.. Oo!”

Dengan teriakannya, tinju yang diarahkan pada armor hitam keperakkan itu, hampir saja ditangkis dengan gauntlet kanannya.

Namun, di saat ketika satu tangan itu terlepas dari pedangnya, Kuroyukihime mendorong kedua pedang tangannya dengan sepenuh jiwa.

Dengan bunyi benturan berupa ‘Gaan!’, pedangnya itu pun terpantul, dan Chrome Disaster terdorong mundur beberapa meter. Hal itu sepertinya tidak mengubah kuda-kudanya, dan dia pun dengan segera memegang pedangnya dengan rendah, ketika taring-taring yang ada di balik hood-nya itu menggertak dengan kencang.

“Ruruu... Ruoo...!!”

Suara itu, dengan jelas terisi dengan kemarahan.

Ketika seluruh badannya tergetar karena teror, Haruyuki berdiri melawan hal itu, dan menutupi Black Lotus yang ada di belakangnya. Mungkin dia menggunakan seluruh kekuatannya, Kuroyukihime menancapkan satu tangannya ke tanah sebagai ganti tongkat, dan pada akhirnya berdiri dengan menggunakan tangannya itu, kemudian bergerak ke sisi kiri Haruyuki.

“Jadi, Haruyuki-kun. - Untuk satu game saja, ayo kita kalah dengan cara yang keren.”

Haruyuki tanpa sadar membuat senyum pasrah, dan mengangguk.

“Baik, senpai.”

Ia menurunkan pinggangnya, melebarkan kakinya, dan mengambil kuda-kuda seperti kuda-kuda seni bela diri.

Kuroyukihime yang ada di sampingnya pun juga, menaikkan kedua pedang tangannya dan bersiap-siap.

Satu detik kemudian, beberapa hal terjadi satu demi satu.

Chrome Disaster mengaum dengan marahnya dan mengangkat pedangnya ke atas.

Bagi Haruyuki yang berkonsentrasi akan tebasan itu, di sisi kirinya, ia melihat semacam cahaya yang bersinar.

Pedang tangan kanan Kuroyukihime bergerak dengan kecepatan yang luar biasa - dan sisi rata pedangnya menghantam dada Haruyuki dengan semua kekuatannya.

Ia pun terlempar kebelakang dengan mudah, dan ketika ia terhuyung-huyung di atas permukaan tanah dengan terkejut, ia melihat dinding cahaya berwarna merah menyala di depannya.


Dari sisi kirinya - ia menyadari bahwa benda itu adalah serangan laser yang ditembakkan dari tengah kawah, dan dengan ledakan skala mengerikan yang terjadi, ia terlempar ke belakang lagi lebih dari belasan meter kali ini. Ia beraksi dengan menggunakan kedua tangannya untuk melindungi dirinya sendiri dari panas dan gelombang udara yang datang, meskipun begitu HP gauge di bagian kiri atas penglihatannya menurun, dan badannya mengeluarkan suara metalik yang tidak enak didengar di sini dan sana.

Semua sarafnya merasakan rasa sakit yang tajam dan sensasi terbakar, sehingga Haruyuki hanya berbaring di atas tanah dengan melebarkan tangan dan kakinya sambil bernafas dengan keras. Ia bahkan tidak dapat berteriak, dan ketika ia menunggu rasa sakit yang menyebabkan badannya bergetar mereda, angin tanda tanya besar bertiup di kepalanya.

Kenapa hal ini terjadi - Yellow Legion harusnya sudah mundur dari sini tanpa meninggalkan satu pun Avatar bertipe jarak jauh di sini. Atau mungkin mereka kembali setelah setengah jalan dan menyela pertarungan ini? Tapi dengan kekuatan yang seperti itu. Itu bukan kekuatan sebuah senapan saja. Itu adalah kekuatan sebuah tank - tidak, kekuatan besar yang seperti kekuatan sebuah meriam utama milik sebuah kapal perang.

Ketika ia dengan bimbang mendorong badannya naik dengan tangan kanan yang sudah dirasakannya lagi itu, di depan matanya.

Dengan suara keras seperti ‘Gashaa’, sesuatu terjatuh.

Dengan retakan yang dalam, armor hitam yang kehilangan potongan-potongannya. Permukaan halusnya yang seperti transparan sudah hilang, hanya tanda-tanda terbakar yang brutal saja yang tersisa. Dari keempat pedangnya, pedang tangan kiri dan kaki kirinya hancur setengah, goggle wajahnya pun memiliki retakan-retakan seperti jaring laba-laba di permukaannya.

“Ku...”

Haruyuki mengeluarkan suara yang serak, dan rasa sakitnya yang tajam pun hilang dan terlupakan.

“Kuroyukihime senpai!!”

Ia mengangkat Kuroyukihime dengan kebingungan, dan dari banyak tempat di badannya banyak pecahan-pecahan hitam berjatuhan. Avatar yang terbaring lemas tanpa tenaga itu sangat ringan, dari tempat-tempat kerusakan yang ada, keluar percikan-percikan api berwarna biru keunguan yang terlihat seperti darah.

Di depannya, datang lagi sebuah bunyi metalik yang berat. Ia bereaksi dengan mengangkat kepalanya, dan melihat agak jauh darinya, wujud Chrome Disaster yang berlutut dengan satu kaki dan kepala yang ditundukkan. Kerusakannya pun juga parah. Armor hitam keperakkannya diselimuti dengan bercak hitam, dan di beberapa tempatnya terdapat lekukan yang besar. Di dalam helm yang berbentuk hood itu, terdapat kegelapan yang tidak stabil, dan pedangnya yang terbang entah kemana sekarang tidak dapat terlihat lagi.

Serangan pengrusak itu bahkan merubah medan di field ini.

Pinggiran utara kawah Ikebukuro yang menjadi medan tempur hingga sekarang berubah menjadi kawah kecil, dengan api dan asap tebal yang menjulang tinggi di mana-mana. Tembakkan meriam itu memotong semua yang ada dan terus melaju ke arah utara, gedung-gedung pun tumbang dan roboh, dan terbuat sebuah jalan baru ke arah jalur hijau.

Dan kemudian akhirnya, Haruyuki memutar kepalanya ke arah selatan dengan ketakutan.

Pemandangan yang ditangkap matanya, Haruyuki sudah setengah menebaknya. Namun ia tidak ingin mempercayai hal itu. Ia menentukan secara logis bahwa tidak ada yang lainnya, tapi perasaannya menentang keputusannya itu dengan kuat, dan pertentangan itu pun berubah menjadi air mata yang mengaburkan pandangannya.

“Kenapa... kenapa kamu melakukan hal itu... Niko.”

Avatar benteng yang ia pikir rusak sehingga tidak dapat bergerak itu, sang Red King, meriam tangan kanan Scarlet Rain terangkat ke atas, mengarah tepat ke tengah kawah yang baru. Larasnya yang besar mengeluarkan panas, dan uap yang keluar juga mengaburkan pemandangan di sekitarnya.

Serangan yang ditembakkan dari meriam itu - yang mungkin juga Special Attack tingkat tertinggi, menelan Kuroyukihime dan Chrome Disaster bulat-bulat, dan tidak diragukan lagi kerusakan besar yang dapat disebabkannya.

Haruyuki menggertakkan giginya, dan sang Red King tetap berdiam diri. Sebagai gantinya pendorong yang ada di bagian punggung dan bawah belakangnya bersinar, dan badan besar yang disebut «Immobile Fortress» itu bergerak dengan pelan ke depan.

Ketika benda itu mulai bergerak, benda itu benar-benar cepat, dan radius kawah itu pun dengan cepat menyusut.

“Ruu... u...”

Erangan itu, berasal dari Chrome Disaster yang melengkungkan badannya seperti hewan buas yang terluka. Merasakan Red King yang mendekat, Armor itu merangkak dengan kedua tangan dan kakinya kemudian mundur ke utara dengan tergopoh-gopoh. Dari luka-luka di armor itu, cahaya «Perbaikan Otomatis» yang berwarna merah gelap dapat terlihat. Namun luka-luka yang ada ternyata terlalu dalam, dan luka-luka itu tidak dapat disembuhkan dengan mudah.

Seakan mengejar ksatria yang terluka dan melarikan diri, wujud benteng merah menyala itu sampai di pinggiran kawah itu. Keagungannya itu, dilihat oleh Haruyuki sambil menangis.

“Kena...pa...”

Suaranya yang gemetaran, sekali lagi keluar dari tenggorokannya. Pada saat itu, benteng itu menghentikan pergerakannya.

Berputar untuk melihat Avatar yang berdiri di depannya, Haruyuki mengambil nafas dalam-dalam dan berteriak.

“Niko! ...Tidak, Scarlet Rain!! Kamu tidak lupa kan... jika kamu mengalahkan senpai... Black Lotus akan kehilangan semua point-nya!!”

Kuroyukihime yang ada di tangannya, masih tidak sadarkan diri. Dilihat dari tingkat kerusakannya, dapat dilihat dengan jelas bahwa HP gauge-nya hanya tersisa sedikit.

Pada aduan Haruyuki, Red King membalas dengan kalimat pendek tanpa perasaan.

Memangnya kenapa.

Kepada Haruyuki yang tidak bisa bicara apa-apa, ia terus dihujani oleh suara muda yang juga terasa dingin.

“Bagi seorang Burst Linker, semua Burst Linker lain selain dirinya adalah musuh. Jika kau dikalahkan oleh musuh maka kau akan kehilangan point. Ketika point itu menjadi nol, kau akan pensiun selamanya. Semuanya hanya tentang hal itu.”

“Ta... tapi... kita... kamu dan kami adalah...”

“Kawan?”

Dengan suara yang kencang, meriam utama Scarlet Rain menghantam tanah yang terbakar. Suara yang tajam seperti pedang, memotong udara dengan sisa-sisa sinar matahari yang ada.

“Kalian benar-benar manis sampai-sampai aku mau muntah! Dengar, aku akan mengajarimu satu hal trakhir. Di Accelerated World... sesuatu yang dapat kau yakini tidak eksis!! Kawan, teman, Legion... dan juga ikatan «Parent Child», semuanya itu hanyalah ilusi!!”

Dengan teriakkannya yang seperti api yang berkobar-kobar, pada saat yang sama, sang Red King melepaskan semua armor kontainernya yang rusak parah.

Dari dalam Enhanced Armament yang menghilang seperti meleleh menjadi udara itu, sebuah avatar yang kelihatan rapuh muncul, dan Avatar itu melompat ke atas permukaan tanah.

Armor Avatar merah menyala bertipe perempuan itu, sekarangpun masih memiliki kilauan seperti rubi. Namun hanya bagian depan dari siku kirinya yang penuh dengan retakkan-retakkan yang kejam, dan mengeluarkan percikan-percikan api kecil.

Itu pasti sakit, tapi dengan tindakan seakan dia tidak merasakannya, dia meluruskan punggungnya dan muka Avatar itu berputar sedikit ke arah Haruyuki. Di dalam kedua lensa yang bundar itu, ia sepertinya dapat melihat api bersuhu tinggi berkobar-kobar.

“...Setelah aku menyelesaikan orang itu, aku akan berurusan dengan kalian dengan sepantasnya. Jika kau tidak menyukainya, kaburlah sekarang. Di saat berikutnya kita bertemu... kita adalah musuh.”

Setelah memberitahukannya dengan suara yang dingin, sang Red King kembali melihat ke depan. Dia menarik handgun miliknya dari pinggangnya, dan mengokang senapannya sambil berjalan menjauh.

Ke mana dia mengarah, adalah ke arah Chrome Disaster, dengan seluruh luka di badannya yang menunjukkan cahaya berwarna darah, dia merangkak lurus ke utara. Dia seharusnya berada lebih dekat ke pusat ledakan dari pada Kuroyukihime, jadi dia pasti mempunyai stamina yang luar biasa sehingga dia masih dapat bergerak seperti itu. Namun, saat ini dia tidak dapat bergerak lebih cepat dari setengah kecepatan berjalannya Niko, sehingga dia tidak dapat melarikan diri.

Ketika menggendong Kuroyukihime yang terluka parah di kedua tangannya, di penglihatan Haruyuki, kedua Avatar yang jaraknya terus diperpendek perlahan-lahan itu terlihat buram.

Jika itu adalah keputusan yang rasional, berpikir pernyataan Niko yang tadi mungkin hanya dibuat-buat saja, ia harus mundur ke Leap Point di stasiun Ikebukuro atau Sunshine City sekarang.

Namun Haruyuki tidak bergerak, Tidak, ia tidak ingin bergerak.

Jika ia kabur, maka suatu hal yang salah dikira malah akan berubah menjadi sebuah fakta. Ia merasa seperti itu.

Di dekat jalan keluar dari salah satu blok gedung yang dirobohkan ke jalan oleh laser tadi, Niko akhirnya mencapai Chrome Disaster, dan dengan santai mengangkat kaki kanannya. Dengan bunyi metalik berupa ‘Kras’, dia menendang jatuh Avatar ksatria itu, dan bagian belakang lehernya diinjak oleh kaki kiri Niko.

Benar-benar pemandangan yang menyedihkan, pikir Haruyuki.

Pastinya, Armor jahat itu harus dilenyapkan. Dan kemudian, untuk mengenai orang yang memiliki kecepatan reaksi yang luar biasa itu dengan Special Attack, memang benar bahwa dia hanya bisa dibidik ketika dia sedang berhadapan dengan Kuroyukihime tadi.

Namun - kemudian, bagaimana dengan malam itu.

Di ruang tamu rumah Haruyuki, Niko dan Kuroyukihime berpelukkan seakan mereka merindukan satu sama lainnya ketika mereka tertidur. Melewati takdir para «King» yang harus bertarung satu sma lain, ia merasakan «ikatan» yang lebih besar di antara kedua gadis itu. Pemandangan itu membuat Haruyuki ingin menangis ketika memikirkannya, apakah hal itu hanyalah ilusi yang terjadi di satu malam saja? Hanya kebetulan yang tidak berarti saja?

Scarlet Rain menodongkan handgun di tangan kanannya pada bagian belakang kepala Chrome Disaster.

Entah bagaimana tidak dapat melihat apa yang akan terjadi, Haruyuki menundukkan kepalanya.

- Suara senapan itu, namun, ia tidak dapat mendengarnya selama apapun ia menunggu.

Sebagai gantinya, di dekat telinganya, terdengar suara yang lemah.

“...Ben-ar-benar... inilah mengapa, anak-anak... aku tidak menyukai mereka...”

Itu adalah suara terluka, suara yang sedang merasakan sakit dan gemetaran milik Kuroyukihime. Namun di dalamnya, tidak terdapat sedikit pun kemarahan. Haruyuki mengangkat kepalanya, dan melihat pada goggle Kuroyukihime yang ada di dekatnya.

Di dalamnya, terdapat cahaya violet yang redup yang bersinar. Ia menahan hal-hal tertimbun dalam dirinya, dan Haruyuki berbisik kepada Kuroyukihime.

“Se... sen-pa...”

Ia mendengar suara metalik ‘Gyariin’ pada saat itu.

Apa yang Haruyuki lihat setelah menggerakkan penglihatannya adalah, Chrome Disaster dengan badan bagian atasnya yang berputar, dan tangan kirinya dinaikkan ke atas. Dan Scarlet Rain dengan pecahan armor tangan kanannya yang bertebaran.

Dan yang menari tinggi di langit, adalah handgun berwarna merah menyala.

“Kena... kenapa, kamu tidak menembak!!”

Haruyuki berteriak tanpa berpikir.

Terdapat banyak waktu untuknya sebagai seorang Legion Master untuk menggunakan «Judgement Blow» sebagai penghukuman anggotanya untuk mengenai Chrome Disaster. Untuk melakukannya, Niko melibatkan Kuroyukihime dalam serangan Special Attack-nya, dan mengeluarkan kata-kata kasar itu. Kenapa dia malah ragu sekarang?

Orang yang menjawab pertanyaan-pertanyaannya yang muncul, adalah Kuroyukihime yang ada di kedua tangannya.

“...Dia, gadis kecil itu... cuma menggerutu saja. Tersiksa... dan kesepian, sehingga dia mengambek...”

“A... apa!?”

Terkejut, Haruyuki melihat antara tangannya dan puing-puing itu, dan melihat tangan kanan Chrome Disaster yang bergerak cepat seperti petir, menangkap tenggorokan Niko.

Dengan tangan kanannya yang sudah mendapatkan banyak tenaga kembali, dia dengan pelan menggantung Avatar kecil itu ke atas. Tangan kanan Niko memegang erat tangan Armor itu, tapi dia sepertinya tidak melawan lebih dari itu, dan hanya tergantung ke bawah saja. Seakan, dia menyerah akan segalanya, setelah dibuang.

“Gadis kecil itu benar-benar... mencari kepercayaan lebih dari siapapun. Sebagai ikatan terakhir seorang Burst Linker...”

Gumam Kuroyukihime dengan suara rendah. Haruyuki membuka matanya lebar-lebar karena bingung dan bertanya kembali.

“Ika... ikatan...?”

“Ya... benar. Aku dapat mengerti. Dua orang itu... adalah «Parent Child». Red King adalah... Disaster... tidak, «child» dari Cherry Rook.”

Parent dan Child - !? Mereka berdua!?

Hingga saat ini, ia tidak pernah memikirkan kejadiannya seperti itu meskipun hanya satu kali. Namun, setelah diberitahukan seperti itu, ia dapat memahami satu hal.

Di dunia nyata, Niko dapat melacak keberadaan Cherry Rook dengan mendetail. Haruyuki mengira itu adalah hal khusus yang dimiliki seorang Legion Master, tapi bukan hal itu yang terjadi. Niko hanya tau sisi «Real» Cherry Rook. Satu-satunya «parrent» yang memberikannya Brain Burst.

Haruyuki sekali lagi terkejut, dan ketika ia tidak bisa berbicara apa-apa, matanya melihat mata Kuroyukihime yang memantulkan tampangnya. Kuroyukihime mengangkat tangan kanannya yang mempunyai kerusakan parah, dan mengetuk pundak Haruyuki.

“Hei, apa yang kamu lakukan. Aku... baik-baik saja. Pergi dan bantu... Niko... kawan kita.”

Saat itu juga.

Dari kedua mata Haruyuki, air mata yang tidak tertahankan pun keluar.

Ia tidak mengerti alasannya, Namun, ia merasa ada perasaan panas yang lahir di dalam dadanya, dan ingin bangkit.

“...Ya!”

Ia mengangguk kuat.

Setelah membaringkan Kuroyukihime di sana, Haruyuki pun berdiri. Dengan suara yang tajam, ia mengibarkan sayap di punggungnya lebar-lebar.

Jauh di sana, Niko yang sedang digantung, rahang Chrome Disaster mendekati pundaknya dari atas. Haruyuki mengambil nafas dalam-dalam, dan mengangkat tinju tangan kanannya -.

“...Ooo!” Dengan teriakkan itu, ia menyentak tanah dengan kencang.

Setelah berlari beberapa langkah, ia mengepakkan kedua sayap sirip besinya dengan seluruh kekuatan.

Kakinya pun terangkat dari tanah, dan Haruyuki menjadi laser putih yang melaju ke arah langit.

Mengarah ke jalan berpuing yang jauh, di mana Armor gila itu akan segera memangsa Niko - badan dari Linker «child»-nya sendiri, Haruyuki mendekat sedikit demi sedikit. Dengan tinju kanannya yang dikepalkan kuat-kuat, dan badannya condong kedepan -

“Hentikaaaann!”

Dengan teriakan itu, tinju Haruyuki yang diselimuti cahaya yang membutakan, menghajar rahang hitam gelap itu di pusatnya.

Dengan suara ‘Kras’, cahaya perak membelah kegelapan yang mengintai itu. Setelah sedikit jeda, seakan terpukul mundur oleh gaya yang kuat bagaikan ledakan, Chrome Disaster tertekuk ke belakang dan terlempar. Dia melambung di atas puing, kemudian terguling-guling lebih dari sepuluh meter, dan terjauh dengan tangan dan kakinya terbuka lebar.

Setelah melipat sayapnya dan mendarat, Haruyuki mengetahui dengan melirik bahwa «Punch»-nya tadi itu menggunakan setengah dari Special Attack gauge-nya, kemudian ia melihat ke Avatar merah menyala yang berlutut di sampingnya.

Niko memegangi lehernya yang tadi tertangkap oleh Chrome Disaster dan terbatuk-batuk, mengangkat kepalanya dan melototi Haruyuki dengan mata yang memiliki nyala api lagi di dalamnya.

“S... sialan kau... kenapa...”

“Aku datang untuk menolongmu.” Dengan rasa panas yang bangkit dari dalam tubuhnya, ia menggunakan gaya bicara yang lebih kasar dari ia yang biasanya tidak pernah gunakan.

“Kita adalah... kawan, itulah alasannya.”

Niko yang sejenak tidak bisa bernafas, mengencangkan badannya, dan mengeluarkan suara yang serak.

“Orang ini, sialan... meskipun kau hanya lalat kecil saja, mencoba untuk menjadi... keren...”

“Kau juga, meskipun kau adalah seorang King, sampai kapan kau berencana untuk tetap miskin seperti ini.”

Haruyuki menendang handgun merah menyala yang jatuh ke arahnya dengan kaki kanannya, dan menangkap larasnya di udara.

Ia memberikan pegangannya kepada Niko, dan kemudian berbicara.

“...Dia, Cherry Rook hanya bisa ditolong olehmu, Niko. Baginya, Brain Burst hanyalah sebuah kutukan saja. Lepaskanlah dia dari kutukan itu.”

Di dalam lensa-lensa bundar itu, cahaya merah berkelap-kelip dengan keraguan.

Tapi satu detik kemudian, tangan kanannya yang dijulurkan, mengambil senapan itu dengan kuat.

“Aa... Aku tahu. Aku mengerti.”

Dengan bisikan itu, sang Red King pun segera berdiri, menginjak tanah dengan kaki kirinya kencang-kencang seakan ingin melepaskan sesuatu, dan melihat ke depan.

Chrome Disaster yang terlempar, sedang menaikkan badan bagian atasnya pada saat itu. Memegangi wajahnya yang dipukul Haruyuki dengan tangan kanannya, dan tenggorokannya menjerit panik.

Dia mungkin sudah tidak mempunyai kekuatan untuk berdiri lagi. Cahaya merah gelap yang mencoba untuk memperbaiki seluruh tubuhnya kebanyakan sudah menghilang, dan sebagai gantinya dari luka-luka itu meneteskan kegelapan seperti darah.

“Cherry.”

Niko memanggilnya dengan suara yang kecil ketika kakinya melangkah.

“Ayo akhiri ini saja. Game yang menjadi menyakitkan dan sulit, tidak ada gunanya lagi untuk dilanjutkan.”

Di antara jari-jari yang menutupi helmnya, mata merah Chrome Disaster yang bersinar redup dapat terlihat.

Dia mengangkat tangan kirinya yang tadinya menyentuh tanah, dengan gerakan seperti ‘Aku menyerah’, telapak tangannya diarahkan ke langit.

‘Apakah dia mendapatkan kewarasannya kembali?’ Haruyuki memikirkan hal itu sekejap.

- Namun.

Tiba-tiba, tanpa persiapan, Avatar hitam keperakkan yang terlihat berat itu menari ke atas dengan kecepatan tinggi.

“Apa...”

Di penglihatan Haruyuki yang berteriak, pada tiang besi yang mencuat keluar dari puncak gedung lima lantai yang kebanyakannya rusak, Disaster sudah mencapai tempat itu. Dia berputar kebelakang, dan lagi, seakan terhisap udara, dia melompat ke atas.

Ketika menatap wujud yang mengecil dan semakin kecil itu, Haruyuki berbicara tanpa berpikir panjang.

“Fl...«Flight Ability»!?”

“Bukan. itu adalah «Super Long Distance Jump»!”

Niko menjawab dengan suara yang mendesak.

“...Dia ingin logout di Leap Point Sunshine City. Jika dia berhasil kabur dari sini... maka tidak akan ada kesempatan yang lain lagi...”

Cherry Rook yang diselimuti oleh armor itu, pasti sudah menyadari bahwa «child»-nya, Niko yang juga sebagai Legion Master-nya melacak pergerakannya dengan suatu cara tertentu. Setelah melakukan Logout, dia pastinya akan menemukan cara untuk melawan cara itu, dan kemudian taktik «Menunggu dan Menyergap di Unlimited Neutral Field» tidak bisa digunakan lagi.

Haruyuki menggertakkan gigi dalamnya, kemudian menatap Red King dan berbicara.

“Niko, pastikan kali ini kamu akan menembaknya. Menembakkan «Judgement Blow».”

“...Bertele-tele sekali. Aku akan menembak. Demi dirinya itu.”

“Lalu...”

Akhirnya, tiba waktunya untuk rencana awal berupa Silver Crow mengejar dan menangkap Chrome Disaster dimulai. Setelah ini, hal yang harus ia lakukan hanya terbang saja. Dengan ketetapan hati seperti itu, Haruyuki dengan jelas memberitahukannya.

“...Hingga Niko sampai, aku akan menahan jatuh Disaster.”

Setelah kebisuan yang ada seketika itu, Niko memiringkan kepalanya sedikit.

“S... satu orang saja mustahil! Meskipun kau bilang dia sedang terluka, dia masih bisa bergerak seperti itu. Daripada kau menangkapnya, malah kau yang akan dimakannya!”

“...”

Haruyuki melirik wujud hitam gelap yang masih berbaring di pinggiran kawah yang berada jauh di selatan itu.

Segera ia mengembalikan pandangannya, dan berbicara dengan tegas.

“Kalau begitu aku akan menahannya hingga aku dimakan olehnya!”

Dengan bunyi ‘Krak’ dari puing yang ada ia mengganti haluannya - .

Haruyuki mengebarkan sayapnya lebar-lebar, dan meninggalkan permukaan tanah dalam garis lurus.

Dia terbang keluar dari gedung-gedung yang setengah patah itu, dan menaikkan ketinggiannya, kemudian dengan segera melihat Avatar yang bersinar redup itu. Dia sudah melalui sekitar 300 meter ke timur laut, dan dengan lompatan yang luar biasa jauhnya dari satu gedung ke gedung lain dia semakin jauh.

Setelah memastikannya dengan melirik ke bawah, Avatar merah menyala itu juga mulai berlari ke arah timur laut, Haruyuki mengambil nafas dalam-dalam, dan dengan suara gemuruh, mulai terbang.

Kedua tangannya diluruskan kedepan, dan menyerbu ke depan ketika ia memotong udara virtual yang ada. Ia dengan segera melewati jalur hijau yang ada, kemudian mengarah ke jalan raya nomor lima yang melintasi ibukota dan terus berakselerasi.

Sunshine City yang menjulang ke atas tempat ia menuju sudah ada tepat di depannya. Tentu saja, wujud bangunan itu tidak seperti gedung tinggi berwarna abu-abu yang ada di dunia nyata. Terbuat dari gugusan besi-besi tajam berwarna kebiruan, dan menembus awan-awan hitam seperti sebuah menara di mana seorang raja setan tinggal. Shopping Mall yang ada di dasarnya pun berubah menjadi halaman yang tandus, dipenuhi dengan ubin-ubin retak, pohon-pohon hitam dengan rantingnya yang melebar berantakan di sini dan sana.

Terdapat beberapa tangga yang melewati halaman itu ke arah pintu masuk menara dari jalan-jalan yang ada, dan di sana ia melihat cahaya biru keputihan yang memenuhi pintu masuk. Itu pasti adalah «Leap Point». Jika dia kabur ke sana, maka tidak akan ada lagi kesempatan untuk menangkap Chrome Disaster di Unlimited Neutral Field.

Si Disaster, sambil meninggalkan jejak darah berwarna hitam pekat, terus-menerus melompat dengan zig-zag dari satu gedung di jalan raya itu ke gedung yang lainnya. Kecepatannya yang luar biasa itu tidak hanya dari melompat saja, namun, kecepatan itu pastinya lebih lambat dari kecepatan terbang Silver Crow.

‘- Mendekat!’

Haruyuki menahan nafasnya dan memperhitungkan timing serangan menukik cepatnya. Pertama-tama ia harus menjatuhkan Armor itu ke atas tanah, dan kemudian menghentikan pergerakkannya.

Sambil menjaga ketinggian yang cukup, Haruyuki mencapai titik buta yang tepat berada di atas musuh, dan Armor itu mencapai puncak geduk lain, kemudian ketika dia melompat ke gedung selanjutnya, Haruyuki memasuki keadaan menukik dengan kecepatan penuh.

Ia menjulurkan ujung kaki kanannya, dan menukik seperti pasak yang tajam. Mungkin dia mendengar suara terpotongnya udara, helm Armor itu berputar untuk melihat ke atas. Tapi dia harusnya tidak dapat menghindar ketika sedang berada di jalur lompatannya. Ujung kakinya yang bercahaya dengan kuat itu, mengarah ke bagian belakang Armor yang terluka parah itu -

“A... apa!?”

Tepat sebelum itu, muncul sesuatu yang mustahil terjadi.

Chrome Disaster yang sedang berada di tengah lompatannya, seakan melihat pertanda buruk, mengganti jalurnya ke kanan.

Dengan suara gosokan berupa ‘Zaa’, Haruyuki meleset menendang target-nya. Ia akan terkubur di gedung di bawah itu jika hal ini terus berlanjut, sehingga ia pun mengontrol kedua sayapnya dengan kekuatan penuh, dan hampir saja sukses memperlambat kecepatannya.

Dengan suara kencang ‘Boom’ yang terlepas di udara, Haruyuki mendarat dengan kedua kakinya, dan melihat dengan syok Chrome Disaster yang terbang ke kanan.

‘Apa itu yang barusan!?’ Tidak peduli lompatan jarak jauh apapun, ketika berada di tengah lompatan tidak mungkin bisa mengganti jalur lompatannya di udara. Jika hal itu mungkin, maka pastinya hal itu akan sama seperti «terbangnya» Haruyuki, hal ini hanya bisa disimpulkan seperti itu.

Meninggalkan tanah dengan cepat lagi, Haruyuki kembali mengejar Disaster. Hingga Leap Point yang ada di Sunshine City, masih terdapat dua atau tiga jarak lompatan yang tersisa.

Dengan alasan yang tidak diketahui, ketika musuhnya berganti jalur lompatannya di udara, ia mungkin tidak akan bisa mengenainya dengan serangan menukik lurus. Jika memang seperti itu, maka ia harus melawan bahaya akan tertangkap, dan mencoba untuk menyerang dalam pengejaran jarak dekat.

“...Ooo.”

Dengan teriakan semangat pendek itu, Haruyuki menaikkan kecepatannya sekaligus, dan mendekati punggung Armor hitam keperakkan itu. Kemudian, Armor itu lagi-lagi berbelok ke kiri, dan ia secara tidak masuk akal mengikuti pergerakkannya itu. Dengan gaya sentripetal yang dirasakan di seluruh tubuhnya, Avatar-nya berderak.

Sambil menggertakkan gigi, tinjunya diarahkan ke punggung itu, pada saat itu. Lagi, Chrome Disaster menunjukkan tindakkan yang tidak terpikirkan.

Kali ini ke bawah, hampir terlihat seperti tenggelam lurus ke bawah. Dengan tinjunya yang membelah udara, Haruyuki terbang melewati target-nya, dan berputar ke kiri ketika menukik untuk mengincar musuhnya ketika dia mendarat.

Tidak peduli apapun, sekejap saat kedua kakinya mendarat di puncak gedung, untuk mendorong badannya melompat lagi dia harus berhenti. Ke wujud Disaster yang sedang jatuh, dengan gerakkannya yang tidak masuk akal, Haruyuki mati-matian terus mencoba untuk menangkapnya dalam cahaya yang redup, dan memperkirakan timing-nya.

Badan Armor itu menjadi bulat, melihat keatas, dan menjulurkan tangan kanannya.

Dan kemudian Haruyuki melihat pemandangan menakjubkan yang ke-tiga.

Avatar besi berat yang harusnya memiliki massa yang berat itu, kecepatannya berkurang dengan cepat di udara. Dengan pergerakkan yang seakan gravitasi yang ada berbalik, dia berhenti di udara kosong sejenak, dan kemudian terbang lurus ke atas lagi. Haruyuki yang lagi-lagi meleset dari target-nya, kaki kanannya hanya memotong udara ketika ia berputar - .

Di matanya yang terbuka lebar, ia akhirnya melihat benda itu.

Chrome Disaster yang menaikkan ketinggiannya dengan sudut yang tajam itu, dan ke arah gedung tinggi yang dia tuju, di antara mereka berdua, terdapat garis merah yang sangat kecil, yang bersinar sekejap.

Sinar itu bukanlah laser. Sinar itu adalah pantulan sisa sinar matahari yang datang dari celah gedung-gedung yang ada.

Benda itu adalah kabel.

Di dalam otak Haruyuki, dari pertarungan-pertarungan ganas Chrome Disaster tadi, Skill aneh bertipe grip[57] yang dia tunjukkan terkilas kembali satu persatu. Avatar tipe jarak jauh dari Yellow Legion, dan batu yang di tendang Kuroyukihime, dihisap dengan menakjubkan oleh Skill telapak tangan Armor yang terbuka itu - itu, juga lompatan jarak jauh Chrome Disaster dan pergerakannya di tengah udara, semuanya memiliki prinsip yang sama. Ditembakkan dari kedua tangannya, kabel ultra kecil yang dilengkapi dengan kait mengenai objek yang menjadi target-nya dan menariknya. Atau mengenai objek tidak bergerak dan menarik dirinya ke objek itu.

Di penglihatan Haruyuki, Chrome Disaster yang meningkatkan ketinggiannya dengan menggulung kabelnya dengan kecepatan tinggi, menghilang diantara gedung-gedung.

Ketika ia terbang lagi untuk mengejarnya, Haruyuki berpikir mati-matian.

Untuk menghalangi lompatan itu, yang harus ia lakukan hanyalah memotong kabel yang ada di udara itu.

Tapi apakah ia mampu memotongnya dengan pisau atau tendangannya? Avatar yang terlihat berat itu, terlebih lagi ketika mengurangi kecepatannya dapat disangga dengan mudah oleh kabel itu. Kemampuan mengait dari kait itu, dan kapasitas bawaan kabel itu, jika dipikirkan pastinya bisa mencapai batas yang luar biasa. Ia mungkin tidak akan bisa memotongnya, atau di sisi lain ia bisa saja dilukai oleh kabel itu.

Haruyuki yang mati-matian memutarkan roda pikirannya ketika ia menaikkan ketinggian dengan cepat, melihat Chrome Disaster mendarat di puncak gedung yang memiliki atap melengkung.

Di sisi lain dari gedung itu adalah Sunshine City. Hanya satu lompatan lagi dan dia akan mencapai menara itu. Apa yang harus ia lakukan? Bagaimana ia akan menghentikannya?

Disaster menjulurkan tangan kanannya ke arah tembok biru kehitaman menara itu.

Cakar yang memiliki lima jari tajam itu terbuka. Di bagian tengahnya, sebuah kilatan yang menandakan kabel ditembakkan terlihat menyala.

“- Itu dia!!”

Pada saat itu, Haruyuki berteriak setelah dikunjungi oleh wahyu. Bisa dikatakan taktik ini adalah taktik yang sembrono, tapi ia tidak memiliki metode lain selain itu.

Mengerahkan semua energi ke sirip-sirip metalik perak yang membuat sayapnya, Haruyuki mengarah langsung ke Sunshine City dan terbang. Avatar kecil itu terselimuti titik-titik cahaya, dan meninggalkan ekornya sebagai jejak seperti sebuah komet. Dengan segera ia mengejar Chrome Disaster dan melewatinya, kemudian sepanjang jalannya, dan terus terbang.

Lebih - lebih, lebih «cepat»!

Dengan kecepatannya yang meningkat, wujud dunia itu mulai berubah. Jika dikatakan, semua hal selain dirinya mulai menjadi lambat.

Haruyuki yang melesar seperti laser yang berkilauan. apa yang ada di depan pandangannya, ia dapat menangkapnya dengan akurat. Tangan kanan Chrome Disaster yang mengarah pada dinding luar menara dan menembakkan kabelnya. Kait ultra kecil yang ada diujung kabel itu.

“U... O...o!!”

Dengan teriakan dan akselerasi terakhirnya, Haruyuki memulai serangan menukik bersudut tumpul, dengan jalur terbangnya yang diarahkan agar bersilangan dengan kabel itu.

Suara seperti ‘Kan’ melalui tubuhnya, dan ia merasakan sesuatu memasuki bagian tengah punggungnya.

Tepat setelahnya, sebuah gaya yang berat ingin menarik Haruyuki kembali kepadanya. Haruyuki melawan gaya itu, memperbesar gaya akselerasi yang ia punya, dan Haruyuki terus bergerak ke depan.

Berat yang ada pun berkurang, badan Chrome Disaster yang ada di bagian belakang kabel itu, melayang-layang di udara di belakangnya. Tanpa melihat ke belakang lagi, di dalam otak Haruyuki, penggambaran Armor yang terhubung dengannya dan terbang dengan kecepatan yang sama di langit muncul.

Disaster mengontrol kecepatan penggulungan kabelnya, sehingga dia tidak akan menabrak benda yang terkait dengannya ketika dia mendarat. Namun ketika dia tertarik seperti ini, dia harusnya tidak mempunyai Skill yang dapat memperlambat dirinya sendiri lagi.

Accel World v02 309.jpg

Di depan matanya, dinding luar menara yang menjulang tinggi ke langit itu pun semakin dekat. Ketika menatapi banyak tiang-tiang besi yang membuat permukaan dinding itu, Haruyuki menahan perasaan teror yang ada dan menghitung timing-nya. Jika ia terlalu cepat, maka ia akan memberikan waktu Disaster untuk mendarat, dan jika ia terlalu lambat, maka ia pun akan menabrak menara itu juga.

‘- Di sini, di sini.’

“Ini dia!”

Dengan teriakan itu, Haruyuki menukik ke atas hingga ke sudut batas maksimum. Semua sendi yang ada di tubuhnya pun berderak, dan rasa sakit yang tajam mengaliri semua persendian itu. Satu ujung tiang besi sedikit menyentuhnya dari dada hingga perutnya. Ketika meninggalkan jejak percikan api berwarna jingga, Haruyuki terus menaikkan ketinggiannya sambil melekatkan dirinya sedekat mungkin dengan dinding Sunshine City, dan pada saat yang sama juga mengurangi kecepatannya.

Tepat setelah itu.

Dengan suara benturan yang menggetarkan seluruh daerah Ikebukuro, badan besar Chrome Disaster menabrak dinding menara itu.

Menara itu sendiri pun bergetar, dengan material-material dan kaca yang hancur seperti terkena ledakan. Gelombang energy yang tercipta, menjadi percikan biru putih yang terbang di udara.

Kabel yang keluar dari punggung Haruyuki, terisap ke dalam lubang besar di dinding yang tingginya sekitar sepuluh lantai di menara itu.

Dengan gema yang ringan dan lunak, banyak air keluar dari lubang itu ketika Haruyuki melihatnya dengan takjub. Jika ia memfokuskan penglihatannya, ia juga bisa melihat makhluk-makhluk laut aneh berukuran kecil dan besar di dalam air itu. Mereka menari-nari di udara ketika sisa cahaya matahari yang ada memantulkan cahaya merah dari sisik-sisik mereka, dan mereka jatuh ke halaman yang ada di lantai dasar dan terpental-pental.

Di dalam Sunshine City di dunia nyata, lokasi itu harusnya adalah sebuah akuarium, Haruyuki menyadarinya dalam keadaan bingung. Mungkin tempat itu juga dibuat ulang di Accelerated World ini, dan akuariumnya hancur oleh tabrakan Chrome Disaster.

Setelah banyak ikan dan amfibi besar mengalir keluar, pada akhirnya benda seperti gumpalan besi juga terdorong keluar dari lubang besar itu, dan tersangkut pada tiang besi yang bengkok.

Benda itu adalah Chrome Disaster. Dia mendapatkan kerusakan yang parah sehingga wujud aslinya tidak tersisa lagi.

Tangan kanannya hancur berkeping-keping, dan kaki kanannya juga remuk seperti besi sisa. Armor-nya hancur dan remuk, hampir semua kilatannya hilang.

Dari banyak luka-luka itu, cairan hitam dalam jumlah banyak mengalir keluar, dan sebelum mereka menyentuh tanah, cairan itu menguap di udara dan menghilang. Dengan semua itu, kenyataan bahwa dia tidak tereleminasi dari field ini dalam sekejap, sudah cukup aneh.

Haruyuki mengedipkan matanya sekali, kemudian memberitahukan dirinya bahwa sekarang ini bukanlah waktu untuk terharu, dan bersiap-siap menurunkan Chrome Disaster ke permukaan tanah dengan kabel yang masih menghubungkan mereka berdua. Niko pastinya akan mencapai tempat itu dalam waktu singkat.

Ia menaikkan ketinggiannya sedikit, dan kabel yang tertarik itu membuat tangan kanan Armor itu bergerak naik.

- Pada saat itu.

“Ruu... oooOOOOOO!!”

Tiba-tiba, keluar auman dengan volume suara yang besar.

Chrome Disaster mengangkat kepalanya, dan di helmnya yang seperti hood, banyak taring kegelapan yang panjang dan besar muncul, dan terbuka lebar.

Tangan kanannya menggapai-gapai udara seperti sedang mencakar - dan badan Haruyuki pun tertarik dengan tenaga yang tidak bisa diungkapkan dalam kata-kata.

Setelah terjatuh beberapa meter, Haruyuki menggunakan seluruh kekuatannya untuk menggerakkan sayapnya, dan melawan tarikan yang mengerikan itu. Kabel yang tertarik kencang itu pun mengeluarkan suara ‘Giriri’. Tepat di depannya, rahangnya yang lapar itu terbuka dan tertutup.

“Gu... O...”

Mengerang, Haruyuki melawannya mati-matian. Kemampuan «memakan mangsa» memiliki fungsi memperbaiki kerusakan. Jika ia termakan di sini, maka orang yang akan pulih itu akan mengejar Niko lagi, dan Kuroyukihime pun akan diserangnya.

Memalingkan matanya dari rahang yang menakutkan itu, Haruyuki melihat lurus ke arah langit.

Di langit Unlimited Neutral Field yang mulai diselimuti kegelapan malam, langit itu kebanyakannya dipenuhi oleh awan-awan hitam pekat, tapi di antara awan-awan itu ia masih dapat melihat beberapa bintang.

Ia menjulurkan tangan kanannya ke arah bintang merah yang paling besar di gugusnya itu. Mengangkat tinjunya dengan erat, Haruyuki juga berteriak.

“U... O...O - .”

Dengan suara getaran ‘Douu!’ di udara, dorongan sayap peraknya mengatasi tarikan benang besi itu. Haruyuki yang melaju kencang seperti ditembakkan, sambil menggantung Armor itu di bawahnya, terbang tinggi dengan kecepatan yang luar biasa di dekat dinding luar Sunshine City. Gelombang dampaknya yang seperti riak air menggetarkan dinding, dan yang mengikuti hal itu, adalah kaca-kaca yang pecah.

Haruyuki yang mencapai puncak menara itu dalam beberapa detik, menendang duri aneh yang menonjol secara horizontal di pinggiran puncak itu, dan kemudian bereaksi dengan mengganti arah tubuhnya.

Ia mengarah pada Chrome Disaster yang terbang tertarik oleh kabelnya.

“U... Raa!!”

Di saat yang sama dengan teriakkan itu, kaki kanannya menendang daerah tenggorokan Armor itu. Dengan suara metalik yang tumpul, setengah bagian bawah helm itu pun hancur, dan taring-taring kegelapan yang ada juga remuk.

Dengan posisi seperti itu, kali ini ia mulai menukik dengan kecepatan penuh. Avatar putih keperakkan dan hitam keperakkan itu menjadi satu dan jatuh ke tanah seperti sebuah bintang jatuh.

- Kemudian.

Dengan suara ‘Boo’, kegelapan yang ada di dalam helm Disaster terlempar keluar.

Apa yang muncul dari dalamnya, adalah topeng sederhana berwarna pink cerah.

Mata ovalnya yang horizontal mengeluarkan sinar yang redup, dan sebuah suara kecil keluar dari mulutnya. Dengan sisa-sisa kepolosannya, suara seorang anak laki-laki.

“...Aku... kuat... ingin menjadi. Hanya itu...”

Sambil terus menukik, Haruyuki membuka matanya lebar-lebar. Ia melihat mata yang sepertinya sedang mengintip itu, dan Avatar berwarna pink itu bergumam lagi.

“Kalau kau, pasti... kau mengerti kan? Kau juga, kekuatan... menginginkannya kan?”

Pada saat ia mendengar kata-kata itu - .

Jauh di dalam badannya, Haruyuki merasakan emosi panas yang meluap-luap.

Itu adalah kemarahan. Amarah yang besar.

“Ingin menjadi kuat... katamu?”

Haruyuki mengkonsentrasikan semua dorongan dari sayapnya ke kaki kanannya yang ada di leher Armor itu, dan ia mengatakan hal itu. Suaranya dengan pelan berganti menjadi teriakkan.

“Jadi itu mengapa kau mengatakan semua ini dapat dimaafkan!? Menggunakan armor itu, menyerang Avatar lain, dan ingin memakan child-mu sendiri, Niko, kau ingin mengatakan semua hal itu dibenarkan?!”

Serangan menukiknya sudah mencapai setengah menara itu. Jika ia tidak segera mundur, ia pun akan berada dalam bahaya. Ia mengerti akan hal itu, namun Haruyuki tidak bisa berhenti mengeluarkan kata-katanya.

‘Ingin menjadi kuat.’. Kata-kata itu benar-benar diucapkannya berulang kali seperti sebuah kutukan. Merasa mereka lebih rendah dari yang lainnya, ia menjadi terlibat dengan latihan-latihan yang gegabah. Tapi, setelah tiba di medan tempur hari ini, dan melewati banyak pertarungan dengan situasi yang berbeda, Haruyuki akhirnya menyadari bahwa ia melupakan sesuatu yang penting.

Kekuatan bukanlah hal yang benar-benar relatif.

Menang atau kalah dalam sebuah duel, berada di atas atau di bawah seseorang, acuan-acuan dangkal seperti itu tidak berguna.

Jawabannya adalah dirimu sendiri. Satu-satunya acuan yang mutlak ada di dalam dirimu sendiri.

“Tidak hanya kau saja!”

Haruyuki memeras semua suaranya, dan berteriak.

“Niko juga... senpai juga... Taku dan Burst Linker lain pun juga... Chiyu, orang-orang di sekolah, dan guru-guru, semuanya berpikir seperti itu!! Ingin menjadi lebih kuat, ingin hidup lebih kuat... semuanya itu menyakitkan, ingin menghadapi semuanya dengan kekuatanmu sendiri, semuanya berpikir seperti itu!!”

Tidak bisa menahan kecepatan jatuhnya, pecahan armor yang retak itu hancur menjadi titik-titik cahaya dan menghilang. Kegelapan yang keluar dari luka-lukanya juga, di saat mereka menyentuh udara, mereka terbakar karena gesekan yang ada.

Avatar yang ada di bawah helm itu, tidak mengatakan apa-apa lagi.

Haruyuki juga tidak mengurangi kecepatannya atau pun mundur, dan ia pun menyerbu ke depan dengan Armor itu sebagai satu badan.

Di dasar dari tangga-tangga besar yang tersusun dari pintu masuk menara itu, kedua Avatar yang terkunci satu sama lain itu jatuh dan menabrak tanah dengan kecepatan yang menakutkan, dan akhirnya, tabrakan itu menyebabkan ledakan yang besar.


8[edit]

Meskipun ia tertelan oleh pilar api yang menjulang tinggi ke langit itu dan terlempar ke sana-sini dengan kasar oleh gelombang ledakan itu, HP gauge Haruyuki masih tersisa sekitar 20%, alasan dari hal ini adalah, ia tidak menerima kebanyakan damage dari benturan yang terjadi tadi.

Bertabrakan dengan tangga-tangga besar Sunshine City, membuat kawah yang besar, armor Chrome Disaster - Enhanced Armament-nya hancur seluruhnya pada saat itu. Dari bagian dalam armor yang pecah dan mengeluarkan ribuan potongan besi, partikel kegelapan berkonsentrasi tinggi membumbung lurus ke atas, dan benda itu menjadi bantal Avatar Haruyuki yang kemudian mendorongnya kembali ke udara. Setelah tersapu oleh potongan-potongan itu, dengan suara ‘Butsun’, ia merasa kabel yang ada di punggungnya terputus.

Dari ledakan besar yang terjadi setelah itu, ketika ia terguling-guling seperti besi rusak, Haruyuki meringkukkan badannya menyerupai bola, dan menahan damage yang mengurangi HP gauge-nya. Entah bagaimana ia berhasil kabur dari daerah bersuhu super tinggi itu, dan perlahan-lahan turun dengan jejak asap tipis keluar dari seluruh tubuhnya, setelah mendarat, ia tidak dapat berdiri lagi, dan ia pun jatuh berlutut.

Ketika ia melihat keatas, pilar api berwarna jingga dan hitam itu sudah terhampar di atmosfer, dan mulai menghilang. Bara api yang turun bagaikan hujan memantul dari ubin-ubin berwarna abu-abu dan pohon yang layu, menyinari daerah itu dengan warna merah.

Lekukan dalam berbentuk mangkuk tercipta di tengah tangga-tangga besar itu.

Tepat di bagian tengahnya, setengah tertimbun dan terbaring, sebuah Avatar kecil dapat terlihat.

Armor pink ceri-nya terbakar hingga gosong, tangan kiri dan kaki kanannya hilang. Di lensa oval yang terlihat lucu itu, sebuah cahaya redup berkedip-kedip dengan tidak beraturan.

Benar-benar wujud yang tidak berdaya dan menyiksa. Avatar itu mengenakan sebuah armor yang brutal dan melakukan pembunuhan kejam, sangat sulit untuk dipercaya.

Pada Haruyuki yang berlutut dan tidak dapat bergerak, ia mendengar langkah-langkah kaki kecil yang mendekat dari belakangnya. Pundak kirinya diketuk dengan pelan.

“...Kau berhasil, Silver Crow. Sisanya... serahkan padaku.”

Haruyuki menatap punggung kecil Red King saat dia melangkah kedepan dan turun ke sisi kawah itu.

Ia berpikir untuk berdiri dan mengikutinya, tapi segera berubah pikiran. Percakapan terakhir kedua orang itu, ia merasa lebih baik jika tidak ada yang mengupingnya.

Dua Avatar berwarna merah dan memiliki ukuran yang mirip, satu sedang terbaring, yang satunya lagi sedang berdiri, bertukar kata-kata untuk sementara waktu. Pada akhirnya, Avatar merah menyala bertipe perempuan itu berlutut di samping Avatar pink muda bertipe laki-laki itu, dan tangan kiri rusak Avatar perempuan itu menggendong badannya yang hancur, dan memeluknya dengan erat.

Dia dengan pelan menaikkan handgun di tangan kanannya.

Dan meletakkan larasnya di dada anak laki-laki itu.

«Judgement Blow», jika dibandingkan dengan namanya, suara dan cahayanya sederhana saja. Namun pada saat peluru virtual menembus Avatar itu, sebuah fenomena yang belum pernah Haruyuki lihat hingga sekarang terjadi.

Avatar anak laki-laki itu terbongkar seperti banyak pita-pita disebarkan. Pita-pita itu merupakan rangkaian kecil kode yang bercahaya. Semua informasi yang membuat Duel Avatar bernama «Cherry Rook», dilepaskan, dipecah, dan meleleh menjadi satu dengan langit Accelerated World.

Sekitar sepuluh detik kemudian, tidak ada apa-apa lagi di tangan Niko.

Avatar merah menyala itu pelan-pelan duduk di sana, dan melihat langit yang telah diselimuti senja sepenuhnya.

Haruyuki berdiri dengan terhuyung-huyung, dan menarik kaki kanannya yang agak rusak, mulai berjalan ke arah dasar daerah benturan itu. Setelah beberapa detik, ia tiba di sisi belakang kanan Niko dan berhenti, tapi dadanya dipenuhi dengan arus emosi yang berbeda-beda, hal itu menyebabkan kata-kata tidak bisa keluar dari mulutnya.

Pada akhirnya, Niko berbicara dengan pelan.

“...Cherry dan aku, kami tidak mengetahui siapa orang tua kami.”

“...?”

Ia tidak dapat mengerti arti kata-kata Niko. Ia mengambil nafas untuk bertanya, kemudian kata-kata itu dengan pelan disambung.

“Orang tua yang dimaksud, aku tidak mengacu pada asal-usul copy Brain Burst milik kami. Dunia nyata... orang tua asli kami. Sebelum ini, aku sudah menyebutkan tentang sekolahku yang adalah sekolah asrama. Lebih tepatnya, sekolah itu adalah «Sekolah Asuhan Perlindungan Total Anak Terlantar».

Haruyuki hanya bisa terdiam mendengarkan kata-kata yang diucapkan Niko yang dikeluarkannya ketika dia tetap duduk di sana.

Program di mana bayi yang baru lahir dengan tanpa syarat diambil dari rumah sakit dan tempat-tempat lain yang mulai dijalankan awal era ini. Program itu adalah bagian dari rencana untuk menanggulangi cepatnya penurunan angka kelahiran dan penuaan populasi, program itu disahkan sekitar tahun 2030, dan di banyak tempat penaungan yang juga berfungsi sebagai sekolah pun dibangun. Pastinya, daerah Nerima yang dikendalikan oleh Red Legion mempunyai satu sekolah seperti itu.

“Aku punya... kepribadian seperti ini, sehingga aku tidak pandai bergaul dengan orang-orang di sekitar sekolah... aku selalu bermain game VR sendirian saja. Tapi, tiga tahun yang lalu... seorang anak laki-laki 2 tahun lebih tua dariku tiba-tiba berbicara denganku. ‘Ada game yang lebih menyenangkan, kamu mau mencobanya?’ dia bilang.”

Dengan tawa kecil ‘haha’ yang tercampur, Niko melanjutkan.

“Metode ajakan seperti itu, benar-benar mengejutkanku ketika aku melakukan sesuatu seperti direct connect. Tapi kau tahu... orang itu, dengan wajahnya yang merah terang, mencoba dengan seluruh kekuatannya sehingga terlihat menggelikan. Sisinya yang seperti itu tidak berubah meskipun aku sudah menjadi seorang Burst Linker. Dia dengan serius mengajariku ini dan itu, dan menjadi perisai yang melindungiku ketika segala sesuatu menjadi buruk. Tapi... tidak lama, level-ku mengejarnya... dan melebihnya... ketika aku menyadarinya, aku sudah menjadi sesuatu yang ber-level 9. Setelah didorong-dorong untuk menjadi Legion Master, aku pun kebingungan... aku tidak peduli dengan apa yang dia pikirkan dan khawatirkan mengenai hal itu. Di dunia nyata... ketika kami bertemu di sekolah, aku bahkan tidak menyadari dia terlihat aneh...”

Tangan kanan Niko mengais tanah dengan pelan. Dengan kepalanya yang ditundukkan, pundaknya yang gemetaran, sang King muda itu memeras keluar sebuah suara kecil.

“...Orang itu, ingin selalu menjadi «parent»-ku. Dia menginginkanku untuk menjadi «child»-nya. Itulah mengapa dia ingin mendapat kekuatan lebih dan kalah akan godaan «Disaster Armor». Jika aku... aku dapat mengatakan satu hal saja dengan sebagaimana mestinya... bahwa level bukanlah sebuah masalah, kau adalah «parent»-ku satu-satunya... hal itu, tidak akan pernah, berubah... jika saja aku bisa mengatakannya...”

Dengan itu, punggungnya membulat ketika dia duduk meringkuk, dan tangisan ‘Uu Uu’ keluar dari mulut Niko - .

Bagi Haruyuki, apa yang ingin ia katakan hilang untuk sementara waktu.

Hubungan «parent child» Burst Linker. Beban itu, ia yang juga mempunyai ikatan yang sama dengan Kuroyukihime, harusnya dapat mengerti. Namun, bagi Niko dan Cherry Rook yang tidak mengetahui orang tua asli mereka, hubungan itu hanyanya satu-satunya hubungan nyata yang dapat mereka buat. Dan saat ini, Niko memutuskan hubungan itu dengan kedua tangannya sendiri. Dia tidak mempunyai pilihan lain.

Tidak tahan melihat asal dari suara yang datang dari bawah itu, Haruyuki berlutut, kemudian menaruh tangannya di pundak Niko.

“Niko. Sebenarnya... Brain Burst bukanlah sebuah game semata saja. Tapi... bukan juga semua kenyataan yang kita miliki.”

Setelah berpikir dan berpikir lagi, ia mengatakan hal itu, dan tenggorokannya yang sangat sakit merendahkan volume suaranya.

“Aku juga, selalu takut akan ketidakberdayaanku. Takut akan ditelantarkan oleh orang itu. Tapi... aku mengenal orang itu di dunia nyata. Wajahnya, namanya, dan suaranya, aku mengetahui semua itu. Ikatan itu, tidak peduli apapun yang terjadi, tidak akan hilang. Karena ikatan itu bukanlah sebuah data. Ikatan itu terukir di dalam hatiku. Itulah mengapa... itulah mengapa, kamu juga, di dunia nyata, harus menjadi temannya lagi. Kamu pasti bisa melakukannya... meskipun kamu dan aku berbeda Legion di Accelerated World, di dunia nyata, kita sudah berteman.”

Suara tangisannya yang pelan terus berlanjut untuk beberapa saat, tapi pada akhirnya tertiup oleh angin sepoi-sepoi senja dan menghilang.

Dengan satu goyangan terakhir di punggungnya, Niko menghapus air matanya dengan tangan kanannya, dan menepis tangan Haruyuki yang ada di pundaknya.

“Teman... kau bilang?”

Suara itu terdengar serak, dan gemetaran, tapi sedikit gema keberanian yang ada di suara itu sudah kembali. Dia pun berdiri, dengan lensa merahnya yang melihat rendah-rendah Haruyuki, dan sang Red King berkata.

“Seratus tahun terlalu cepat! Kau boleh menjadi bawahanku atau semacamnya! Jangan terbawa suasana ya!!”

“Ap... apa.”

‘Tidak mungkin seperti itu’, Haruyuki ingin melanjutkannya dengan kata-kata itu, tapi hal itu tertimpa oleh gema suara dingin yang berasal dari belakangnya.

“Hei, siapa yang sebenarnya bawahan siapa?”

Haruyuki berbalik dengan suara ‘Hiii!’, di depan matanya adalah, dengan badannya yang compang-camping, tapi berdiri dengan tegak sebuah Avatar hitam gelap - wujud Black Lotus muncul.

Dan kemudian, memegang tangan kirinya, adalah Avatar berwarna biru indigo, Cyan Pile.

“Se... senpai! Taku!!”

Sambil berteriak, Haruyuki melompat ke dekat mereka berdua.

“Ap-apa kamu baik-baik saja, senpai... dan juga Taku, bagaimana bisa...”

Ketika ia bertanya, ia akhirnya teringat. Tepat sebelum mereka bertarung dengan Yellow Legion, Takumu sendiri yang mengatakannya. Burst Linker yang mati di Unlimited Neutral Field ini, setelah pinalti berupa menunggu selama satu jam, akan dibangkitkan kembali di tempat ia mati - yang berarti, entah bagaimana waktu sebanyak itu sudah berlalu.

“Taku... kamu, benar-benar tidak masuk diakal...”

Dengan menggerutu, Takumu membalas dengan satu tangannya yang direntangkan lebar-lebar.

“Setelah apa yang kamu bilang barusan, Haru juga dalam kondisi yang buruk. Mengejar Chrome Disaster sendirian saja, ada batasnya kamu bisa nekat seperti itu.”

“Kenekatan itu berasal dari mentornya.”

Setelah mengatakan hal itu, mentornya itu meninggalkan tangan Cyan Pile, dan dengan gerakan melayang menggunakan satu kakinya, bergerak untuk berdiri di depan Niko.

Sambil melambaikan ujung pedang tangan kanannya ke sekitar, Kuroyukihime berbicara dengan suara yang seakan-akan arogan.

“Sekarang, Scarlet Rain. Bukankah ada sesuatu yang harusnya kau katakan padaku?”

“...”

Setelah tinju tangan kanan Red King gemetaran sejenak, dia pada akhirnya memalingkan wajahnya.

“Maaf.”

“Hei, hanya itu?!...Inilah mengapa, inilah kenapa anak-anak...”

“K-kau juga, ketika kami bertarung dengan susah payah, kau hanya berbaring begitu saja di sana kan?!”

“...Apa kau bilang?”

“Apa, mau bertarung?”

Di antara kedua King yang berhadapan langsung itu, terdapat percikan-percikan listrik merah dan biru keunguan, Haruyuki dan Takumu pun mati-matian memisahkan mereka berdua sambil berkata ‘Sudah sudah’.

- Kemudian.

Tiba-tiba, angin yang sangat kuat datang dari menara besar Sunshine City, dan Haruyuki tanpa sadar menutup kedua matanya. Niko berbisik ‘O’. Melanjutkannya, Kuroyukihime berkata,

“Di sana, Haruyuki-kun, lihat. Itu adalah «Transition».”

Tr... transition?”

Ketika Haruyuki mengulangi apa yang dikatakan, ia mengangkat kepalanya dan melihat - .

Lanskap dunia itu sendiri berganti dengan cepat, benar-benar pemandangan yang luar biasa.

Kota setan dengan besi biru kehitaman dan tanahnya yang tandus, dimulai dari sisi timur, diselimuti oleh aura yang seperti tabir cahaya.

Di mana tirai itu menyentuh, lanskap jalan yang terbuat dari material besi yang dingin, berubah dan muncul barisan pohon-pohon besar dengan batangnya yang tebal. Pohon-pohon itu mempunyai rongga terbuka sebagai pintu masuknya, batang-batangnya yang berlika-liku sebagai tangga, dan dahannya yang tebal bergantungan satu sama lain untuk membentuk jembatan. Seperti, negeri peri yang ada di film fantasi.

Lapisan-lapisan daun yang rimbun, pendaran cahaya redup kebiruan yang bersinar di kegelapan malam, menyinari apa yang ada di bawah hutan itu. Di depan Haruyuki yang berdiri di sana dengan kagum, aura berwarna-warni itu datang, menyelimuti semuanya dengan suara gemuruh dan melewatinya.

“Ah... S-Sunshine-nya...”

Sekejap sebelum ini, di tempat yang merupakan menara di mana seorang raja setan dapat tinggal, sebuah pohon besar yang menjulang tinggi ke langit berdiri tegak di sana, dan Haruyuki menahan nafasnya.

Dari lumut berwarna emas kehijauan yang menutupi batangnya, pohon itu menjadi bercabang-cabang dan terus tumbuh tinggi, dengan puncak pohonnya yang membaur ke dalam awan yang ada jauh di atas. Dari batangnya, di sana-sini terdapat hutan kecil seperti teras yang memanjang, dan partikel cahaya biru pun berjatuhan ke atas tanah. Sebuah kemegahan yang seperti World Tree.

Namun, kenapa field-nya berubah seperti ini?

Ketika ia terlihat bertanya-tanya padanya, Avatar Kuroyukihime yang terluka menunjukkan sebuah senyuman dan menjawab.

“Ingat kan, ketika pertama kali dive ke field ini, aku bilang atributnya adalah «Chaos».”

“I... iya, senpai mengatakannya...”

“Itu berarti, atribut dunia ini berganti seiring jangka waktu tertentu. Namun kebanyakan di antaranya mempunyai penampakan yang brutal. Kamu beruntung, tidak sering kamu ditunjukkan penampakan yang bagus seperti ini.”

“Ah... ah.”

Haruyuki menarik nafas dalam-dalam udara yang telah berubah menjadi berbau manis, dan mengangguk lagi dan lagi.

Tadinya terdapat pertarungan menyakitkan dan tangguh yang berlangsung terus-menerus, tapi ia senang datang ke tempat ini, ia merasakan hal itu untuk pertama kalinya.

‘- Aku masih, tidak mempunyai kekuatan yang cukup untuk bertarung di sini. Tapi, pada akhirnya aku akan menjadi kuat sehingga aku bisa terbang dengan bebas di langit dunia ini. Mulai dari sekarang, mungkin akan ada kekalahan yang tidak keren... suatu hari nanti, pasti.’

“...Aku ingin bilang, ‘Gendong aku lagi dan terbang ke sekitar sini’, tapi. Bersamaan dengan dengan «Transition» yang terjadi, Enemy akan repopped[58], sehingga akan berbahaya untuk berkeliaran di sekitar. Dari sini, kita harusnya langsung kembali dengan patuh saja.”

Kepada suara Niko, Kuroyukihime juga mengangguk.

“Ayo lakukan hal itu. ...Uups, sebelumnya. Aku hampir saja lupa hal yang penting.”

Dia melihat ke yang lainnya sekali, kemudian melanjutkannya dengan suara yang tegas.

“...Semuanya, buka jendela status kalian, dan periksa item storage masing-masing. Dan jika ada «Disaster Armor» di sana... hapus benda itu seluruhnya. Sehingga hal yang sama tidak akan terulang untuk kedua kalinya.”

Haruyuki membuka matanya lebar-lebar.

Itu benar, mereka harus memastikannya.

Dua setengah tahun lalu, setelah Pure Color Seven Kings menundukkan Chrome Disaster generasi sebelumnya, para King mungkin juga melakukan hal yang sama. Dan kemudian semua orang di sana melaporkan bahwa Armor itu tidak berpindah ke mereka.

Namun itu adalah sebuah kebohongan. Tidak ada buktinya, tapi Armor itu pastinya telah jatuh ke tangan Yellow King, ke dalam storage milik Yellow Radio. Yellow King menyembunyikan Armor itu, dan akhir-akhir ini menghubungi Cherry Rook yang berasal dari Red Legion, dan memberikan Armor itu padanya. Armor iblis yang menyebabkan pakta gencatan senjata itu hancur, lalu menggunakan kejahatan itu untuk memburu kepala Niko.

Seperti yang Kuroyukihime katakan, tragedi ini tidak boleh terulang lagi. Haruyuki menjulurkan tangan kanannya dan menyentuh HP gauge-nya, dan dari jendela status yang terbuka, ia berganti ke item storage-nya.

Jendela itu - benar-benar kosong. Tidak peduli bagaimanapun ia menatapi jendela itu, di sana tidak terdapat satu baris teks pun.

“...Tidak ada.”

Mengangkat kepalanya dan menjawab hal itu, kemudian Niko berkata ‘Aku juga tidak’ dan Takumu juga berkata ‘Aku juga tidak’ sambil menggelengkan kepalanya. Akhirnya, Kuroyukihime bergumam ‘Aku juga tidak’, dan mereka berempat terdiam sejenak.

Chrome Disaster generasi ke-lima yaitu Cherry Rook, dengan «Judgement Blow» milik Niko terpaksa meng-uninstall Brain Burstnya. Enhanced Armament itu, ketika pemiliknya kehilangan semua point-nya, dengan kemungkinan tertentu akan pindah ke storage orang yang mengalahkan pemiliknya. Kemudian kali ini, akhirnya Armor itu hilang seluruhnya tanpa berpindah - mungkin itulah yang terjadi.

Karena kamu tidak bisa melihat jendela status orang lain, terdapat kemungkinan seseorang di sini akan menyembunyikannya seperti apa yang dilakukan oleh Yellow King. Namun.

Armor itu menghilang, pasti begitu kali ini.”

Haruyuki menyerukannya dengan suara yang jernih.

Dengan segera Niko pun juga menegaskan.

“Ya. Kita tidak seperti si Radio sialan itu, orang itu... setelah bertarung dengan Disaster, aku pikir tidak akan ada orang di sana yang mau memiliki Armor itu. «Disaster Armor» telah menghilang. Kita menghancurkannya dengan tuntas.”

“Ya... Ledakan itu, dapat terlihat dari selatan Ikebukuro. Itu adalah bukti bahwa Armor itu menghilang, kan.”

Takumu juga mengangguk, dan akhirnya Kuroyukihime juga dengan jelas menegaskan.

“Baiklah. Konfrontasi dengan Yellow King akan kita tinggalkan hingga lain waktu, untuk sekarang - Mission Complete. Lalu, ayo pulang dan merayakannya.”

“Oh, ayo buka sebotol sampanye.”

“Bodoh, anak-anak harusnya minum jus.”

Sambil berdebat satu sama lain, kedua King itu berjalan. Takumu dan Haruyuki, dengan senyum pasrah, mengejar mereka berdua.

Di dasar dari World Tree itu, terdapat celah yang besar, dan di dalamnya, cahaya biru yang ia lihat di menara besi itu menyala-nyala. Mengarah ke lingkar cahaya biru yang juga adalah «Leap Point», Haruyuki yang berada di paling belakang, di telinganya - .

Ia pikir ia mendengar sebuah bunyi yang bukan suara.

“...Apa?”

Tanpa sadar ia berbalik, tapi tentu saja tidak ada siapa-siapa di belakangnya.

“Ada apa, Haru?”

Mendengar suara Takumu, ia dengan terburu-buru berbalik, dan menggelengkan kepalanya.

“Ti, tidak! ...Ah, entah mengapa aku sepuluh kali lebih capek dari «Duel» biasa. Aku juga lapar... tidak bisa menahannya lagi...”

“Hei, hei, biarkan aku mengingatkanmu, kita baru saja makan cake di dunia nyata beberapa detik yang lalu.”

“Argh, aku lupa...”

Ketika bercanda ringan dengan teman baiknya, ia melewati pintu masuk yang dikelilingi oleh akar-akar tebal.

Bagian akar World Tree itu membentuk kubah yang besar. Di tengahnya, seperti sebuah khayalan, mengambang sebuah portal biru yang menyegel pemandangan Ikebukuro di dunia nyata.

Sambil mengikuti ketiga kawannya dan berjalan ke depan, Haruyuki melihat ke belakang sekali lagi.

‘...Pasti hanya imajinasiku saja.’

Ia membisikkan hal itu di dalam dadanya, dan kemudian melihat ke depan lagi.

Namun, pada saat ia melompat ke portal yang berputar dengan pelan itu, sebuah suara aneh bergema dari belakang kepalanya lagi. Suara itu, ia mendengarnya seperti ini.

‘- Mau makan.’


9[edit]

Haruyuki menatap dengan seksama lubang besi yang memiliki 8 spiral searah jarum jam.

Sabtu. Sore 4pm.

Untuk melindungi Black Legion, kendali «Nega Nebulas» atas area ke-tiga Suginami, mereka sedang berada di tengah-tengah Territory Battle yang resmi.

Penantangnya adalah trio Biru, Merah, dan Ungu yang seimbang. Mereka adalah wajah-wajah yang sering menyerang mereka belakangan ini. Yang berarti merekalah yang menyebabkan kekalahan menumpuk yang tidak enak dilihat milik Haruyuki.

Satu Avatar yang menjadi kelemahannya, adalah Avatar bertipe sniper dengan jubah hitam kemerahan yang dilengkapi dengan sebuah anti-materiel rifle yang besar dan panjang. Berbaring di atap gedung yang berada jauh dari garis depan pertempuran, peluru yang luar biasa kuatnya ditembakkan dengan ketepatan yang menakutkan ke arah mereka.

Dari ketiga orang yang ada di Nega Nebulas, Kuroyukihime dan Takumu adalah tipe jarak dekat, sehingga tentu saja sniper musuh itu diserahkan pada Haruyuki yang memiliki kemampuan bergerak yang tinggi. Meskipun begitu, karena Haruyuki tidak memiliki serangan jarak jauh, ia harus mencari keberadaan sniper itu dan terbang ke sana dengan badannya.

Namun di Territory Battle sejauh ini, ketika ia mendekat, Haruyuki tidak bisa menghindari tembakan dari musuhnya, dan terjatuh dengan payahnya berkali-kali. Untuk menyeimbangkannya, Kuroyukihime harus menggunakan kemampuan bertarungnya yang tinggi untuk menebus hal itu, sehingga selama akhir minggu ia merasa sangat jijik akan dirinya sendiri.

Dan kemudian sekarang, ketika Haruyuki terbang dengan kecepatan penuh, ia diikuti dengan akurat oleh moncong senapan hitam dari atap gedung yang ada satu kilometer di depannya.

Mendekatinya dengan lurus akan sama saja dengan mengatakan ‘tolong tembak aku’, sehingga ia bergerak setidak beraturan mungkin untuk kabur dari bidikan musuh, dan sekali-sekali ia bersembunyi dibalik halangan-halangan di atas permukaan tanah. Namun, dengan skill tertentu, rifle berkaliber besar itu terus mengikuti arah Haruyuki dari jauh tanpa jeda.

‘- Kapan benda itu akan menembak. Sekarang? Nanti?’

Di pandangannya ketika ia lewat dengan kecepatan yang tinggi, bangunan-bangunan pinggiran jalan di sini dan sana, adalah wujud-wujud dari gallery. Tepat setelah debutnya, sebagai satu-satunya pemilik «Flight Ability», Haruyuki sangat aktif, tapi metode-metode untuk menyerangnya pun menjadi teranalisa, sehingga sekarang ia sering menunjukkan pemandangan di mana ia tertembak dengan payahnya pada mereka. Jika orang-orang di gallery itu kecewa dengan hal itu - mungkin itu akan lebih baik. Belakangan ini ketika ia melewati mereka, ia selalu berpikir apakah mereka mentertawakannya atau tidak, dan bagian dasar kepalanya pun menjadi panas.

Juga, di medan tempur di belakangnya, ketika Takumu dan Kuroyukihime bertarung dengan musuh berjarak dekat mereka, apakah mereka melihat dirinya? Akankah ia bisa menangani sniper itu hari ini, atau mereka harus membantu ia lagi, ketika ia memikirkan hal-hal itu.

‘- Kapan kau akan menembak? Cepatlah menembak. Supaya aku bisa lepas dari tekanan yang berat ini.’

Tanpa diketahui, bagi Haruyuki yang langsung mengaktifkan mode kekalahannya - .

Ia membuka matanya lebar-lebar secara tiba-tiba.

Ini adalah pengulangan dari hal yang terjadi minggu lalu. Apakah ia belum belajar apa-apa?

Tentu saja, ia tidak menjadi lebih kuat hanya dalam satu malam saja. Hanya dengan sedikit latihan, ia tidak mungkin bisa menghindari peluru itu tiba-tiba.

Tapi, ia dapat merubah kesadarannya kapanpun.

‘Aku tidak bertarung hanya untuk terlihat keren dari gallery. Tidak untuk diakui Takumu, atau untuk dipuji oleh Kuroyukihime.’

Ia bertarung untuk dirinya sendiri. Dirinya yang rendah, lemah, dan berbobot berat yang ia benci, ia ingin bertarung agar ia dapat menyukai dirinya sedikit lebih baik dari kemarin.

Kemudian -

“Jangan kabur!!”

Ia memarahi dirinya dengan suara kecil, dan mengerahkan tenaga ke kedua matanya lagi.

Jangan lihat moncong senjata musuh itu. Anti-materiel rifle itu bukanlah musuhnya.

Orang yang sedang berbaring, Avatar yang memposisikan jari di pelatuknya itu. Orang yang menggerakkan Avatar itu adalah seorang Burst Linker. Otaknya mengirimkan niatan untuk menembak - rasakan niat itu!

Haruyuki memeras konsentrasinya untuk tidak melihat moncong senapan itu, dan menatap lurus ke mata kanan sniper yang melihat melalui scope senjatanya.

Kemudian, entah bagaimana ia merasakan sedikit pergerakan dari musuhnya.

Tepat setelah itu, kilatan berwarna jingga bersinar dari jauh, dan sebuah peluru yang terang ditembakkan dari rahang rifle itu.

Sebelum ia dapat memperkirakan jalur peluru yang datang itu, sudut sayap kanan Haruyuki berubah sedikit, dan badannya dimiringkan. Dengan suara ‘Gyan!’, peluru itu meninggalkan pahatan dangkal di dada kanannya, dan terbang melewatinya.

1.5 detik kemudian, sebelum musuhnya dapat selesai menarik gagang bolt di rifle-nya, Haruyuki menghantam rahang Avatar itu dengan tinjunya.


“Oi, kamu berhasil menghindarinya!”

Pada saat ia kembali ke dunia nyata, punggungnya ditepuk sehingga ia melompat dari kursinya.

Berbalik, ia melihat wajah orang yang melakukan Burst Out satu langkah lebih cepat - wajah tersenyum Kuroyukihime.

Di lounge yang ada di samping kafetaria Sekolah Menengah Umesato, mereka berada di meja mereka yang biasa mereka tempati di bagian dalam tempat itu. Karena saat itu adalah Sabtu sore, tidak terdapat tanda-tanda adanya murid lain, termasuk Takumu, yang melakukan dive dari atap.

“Ah, iya... itu, mungkin hanya sesekali saja...”

Setelah ia menundukkan kepalanya dan berkata-kata demikian, Kuroyukihime menunjukkan wajah yang lega padanya.

“Itu bukan hanya sesekali saja. Itu benar-benar timing yang sempurna. Apakah kamu melihat suatu tanda tepat sebelumnya?”

Kepada Kuroyukihime yang menyenderkan pinggangnya di meja dan melihatnya dari atas, Haruyuki menggumamkan ‘itu, itu’ ketika ia menjawab.

“Tanda... jika senpai mengatakannya seperti itu... entah bagaimana, disaat aku melihat scope orang itu daripada moncong senapannya, aku merasa bidikannya bergetar... dan bereaksi dengan menghindar, semacam itu...”

Setelah ia menggumamkan hal itu, Kuroyukihime mengangkat satu alis matanya dengan tajam.

“Hoo? Nn... aku mengerti, aku sudah mengerti... jadi seperti itu.”

“Ap, apa yang senpai mengerti...?”

“Tidak, untuk sniper itu. Tidak peduli bagaimanapun caranya, ketepatan sniper itu terlalu bagus... mungkin, dia mempunyai kemampuan yang bisa dibilang sebagai «Gaze Sensing».”

Haruyuki berkedip, dan kembali bertanya.

G, gaze sensing...?”

“Umu. Itu adalah, «Merasakan tatapan musuh pada moncong senapannya, dan membidik dengan otomatis».”

“Huh!? It... itu berarti, hingga sekarang, aku terus menatap moncong senjata itu dan tertembak terus, seperti itu...?”

“Iya seperti itu.”

“Tidak... tidak mungkin...”

Ia menjatuhkan rahangnya karena syok, dan meluncur kebawah dari kursinya, ketika Kuroyukihime tertawa ‘Fufufu’.

“Jangan depresi seperti itu. Meski dengan trik yang seperti itu, kamu menghindari peluru dengan kecepatan seperti itu, itu adalah penghargaan dari usahamu selama ini. Hanya dalam satu bulan ini, kecepatan reaksimu meningkat banyak sehingga aku dapat melihat perbedaannya. Kamu pasti melakukan semacam latihan diam-diam kan?”

“Ah... senpai tahu...?”

Di depan Haruyuki yang duduk membungkukkan badannya, Kuroyukihime menyilangkan kakinya yang ditutupi stocking hitam, kemudian wajah cantiknya yang bersih dan terisi dengan kebijaksanaan mengeluarkan sebuah senyuman.

“Tentu saja. Aku ini «parent»-mu. Latihan seperti apa yang kamu lakukan?”

“I... itu, ya...”

Haruyuki menjelaskan ruangan berlatih yang ia buat dengan idenya sendiri.

Lalu.

Dengan suara ‘Gochin!’, kepalanya diketuk, dan sebuah teriakkan keluar dari Haruyuki.

“Higii!?”

“A... ap, apa kamu ini idiot!? Dari jarak sedekat itu, mencoba untuk menghindari peluru handgun tanpa penembaknya!? Dan terlebih lagi dengan sensasi sakit yang di-set hingga maksimum!?”

Kuroyukihime yang berteriak dengan ekspresi menggebu-gebu, untuk sejenak kepalan tangan kanannya bergetar, tapi - .

Dia melihat Haruyuki dengan sedikit mengeluarkan air mata dari kedua matanya, dan dia pun menghela nafas panjang, kemudian tiba-tiba memeluk kepala Haruyuki dengan kedua tangannya.

“Wa, waa!? Se, senpai, a, ap...”

Ketika ia hampir saja pingsan karena merasakan kelembutan yang menembus seragam sekolah itu, sebuah suara yang berbeda dan tenang terdengar menggema dari arah atas kepalanya.

“...Aku sudah bilang kan? Tidak peduli apapun yang terjadi, hubungan kita, tidak akan terlukai. Percayalah. Itu adalah sebuah perintah.”

“...Y, ya.”

Melihat Haruyuki yang rileks dan mengangguk, Kuroyukihime melepaskan kepala Haruyuki dan tersenyum.

“Aku akan memberitahumu sekarang, alasan kenapa aku menerima permintaan Red King kali ini adalah, untuk menyampaikan bahwa menang dan kalah bukanlah segalanya padamu, aku dulu juga berpikir seperti itu. Itulah mengapa, jangan bertindak keterlaluan seperti itu. Jadilah kuat sedikit demi sedikit... dengan cara itu, aku juga akan menjadi senang. Lalu, sudah saatnya kita pulang ke rumah.”

Haruyuki melihat Kuroyukihime yang berdiri dan mengambil tas sekolahnya dari meja, kemudian mengangguk dengan kuat.

Dan kemudian ia tidak bisa bersuara, sehingga ia hanya menggumamkan kata-kata itu di mulutnya.

“Aku juga... aku juga, tidak peduli apa yang terjadi... aku tidak akan menyakitimu untuk kedua kalinya.”

“Nn? Kamu mengatakan sesuatu?” Kepada Kuroyukihime yang berbalik dengan rambut panjangnya yang bergoyang, Haruyuki terburu-buru menggelengkan kepalanya.

“T... tidak, bukan apa-apa!”

Kemudian ia berdiri dari kursinya, dan dengan cepat mengejar parent-nya yang juga seorang King, dan juga kakak kelasnya yang juga orang yang ia cintai.


Setelah ia membuka pintu rumah apartemennya, udara yang masih memiliki sedikit bau manis menyelimuti Haruyuki.

Lorong redup yang hanya mengembalikannya kesunyian, adalah pemandangan yang biasa, tapi hal itu memberikannya sedikit perasaan kesepian. Dua King yang menginap dua malam saja, tapi itu adalah pengalaman yang tidak akan terlupakan untuk waktu yang lama.

“...Aku pulang.” Ia menggumamkan kata-kata itu dan melepaskan sepatunya, kemudian Haruyuki berjalan ke ruang tamu yang kosong dan membuka pintunya.

Seharusnya ibunya sudah kembali dari perjalanan keluar negerinya pagi ini, tapi entah bagaimana dia hanya meninggalkan kopernya dan segera pergi bekerja. Benar-benar mempunyai daya tahan tubuh yang luar biasa.

Setelah ia melepaskan jas seragamnya, dan meletakkannya dengan dasi miliknya di atas bagian belakang kursi, itulah saat ketika Haruyuki menyadari ada icon yang berkedip-kedip di penglihatannya. Sama seperti waktu itu, ibunya meninggalkan pesan untuknya di server rumahnya.

Sambil mengambil sebotol teh Oolong dari kulkas, ia memainkan pesan itu dengan sebuah command suara. Sedikit suara noise menyentuh pendengarannya, kemudian suara asli ibunya pun melanjutkan suara itu.

[- Haruyuki, hari ini aku akan telat, atau mungkin aku tidak akan pulang. Pakaian-pakaiannya ada di koper, tolong keluarkan mereka untuk dibersihkan. Ah, juga, maaf tapi kita diminta lagi mengurusi seorang anak. Kali ini anak dari rekanku, hanya untuk satu malam saja jadi tolong urusi hal itu. Ketika Haruyuki sampai di rumah, anak itu seharusnya sudah di sana. Jadi, yoroshiku.]

‘- Apa itu?’

Sambil memiringkan botol Oolong teanya, Haruyuki membeku.

‘Tidak mungkin. Itu pasti bohong. Bagaimanapun kamu mengatakannya.’

Ia minum seteguk, kemudian meninggalkan botolnya itu. Sambil menahan nafasnya, ia melihat-lihat ke sekitar.

Ruang tamu dan dapurnya benar-benar kosong. Lampunya pun dimatikan, dan suasananya pun terdengar sunyi. Dengan pembersihan yang dilakukan Haruyuki mati-matian tadi malam, bencana turnamen game retro yang berlangsung dua hari lalu sudah menghilang tanpa jejak.

Sambil menahan nafasnya, dan melihat-lihat ke sekitar lagi, di telinga Haruyuki - .

Entah dari mana, kecil, tapi pasti, ia mendengar suara gersakkan.

“...Bercanda, pasti...”

Sambil mengerang, ia keluar dari ruang tamunya dengan kecepatan kilat, berlari di lorong, dan mendorong terbuka pintu kamarnya yang ada di depan.

Dan kemudian, Haruyuki mengambil nafas dalam-dalam, dan berteriak.

“Gyaaa - !!”

Di atas tempat tidurnya.

Berbaring, dengan kaki yang disilangkan, di atas tumpukkan komik era sebelum ini yang diambil dari daerah penyimpanan rahasianya, membalikkan sebuah buku, adalah seorang anak perempuan yang berwarna serba merah cerah.

“Ni... ni, nini...”

Melirik pada Haruyuki yang gemetaran, anak perempuan itu mengangkat kepalanya diiringi dengan goyangan kunciran di kedua sisi kepalanya, dan berbicara dengan tersenyum.

“Okaerinasai, onii-chan.”

“Si, siapa!!”

Dengan teriakan itu, Haruyuki ambruk di tempat ia berdiri, anak perempuan itu - «Immobile Fortress», «Bloody Storm», sang Red King, Scarlet Rain yakni Kouzuki Yuniko, ia menunjuknya dengan mulut yang terbuka dan tertutup, kemudian berhasil mengatakan satu baris kalimat.

“...Niko. Bagaimana kamu bisa berada di sini?”

“Jangan membuatku mengulangi hal yang sama lagi. Hanya sebuah email palsu saja kok.”

Tiba-tiba kembali menggunakan nada bicaranya yang biasa, Niko mengangkat bagian atas badannya. Buku komik - yang bukan komik yang mendidik itu, komik yang berisi dengan orang-orang mati - dia melambai-lambaikannya ke sekitar dan mengejeknya.

“Kau, punya selera yang bagus juga di sini.”

“A... ah terima kasih. ...Bukan itu!!”

Sambil bernafas berat dengan suara ‘haahaa’, Haruyuki menggelengkan kepalanya yang tidak mempunyai tenaga lagi ke kiri dan kanan.

“...Tidak peduli apapun, bukankah ini tidak masuk akal? Hanya satu hari setelah menggunakan social engineering yang sama, kenapa...”

“Apa ya. Aku berpikir untuk datang ke sini dan berterima kasih.”

Kepada Niko yang memberengutkan bibirnya, ia terburu-buru mengangguk.

“Benar, benar-benar baik, terima kasih.”

Jika dia marah lagi, dan ber-«Duel» dengannya hari ini, kali ini ia pasti akan terpanggang hingga gosong oleh senjata super itu. Sambil menunjukkan senyum yang kaku, Haruyuki dengan cepat berbicara lagi.

“Sama sama. ...Urusan itu, sudah selesai kan? Kalau kamu ingin pulang, kamu bisa menggunakan pintu itu...”

“Ah, sikap macam apa itu huh. Hmm. Aku ingin memberitahu hal yang terjadi setelahnya, lupakan saja deh.”

“D, dengar, aku akan mendengarnya!”

Dia menunduk melihat Haruyuki yang duduk dengan sopan, duduk dengan menyilangkan kaki rampingnya yang keluar dari cut jeans-nya, kemudian Niko memberikan tatapan tidak senang, tapi untungnya dia melanjutkan kata-katanya.

“...Mengenai peristiwa dengan Chrome Disaster.”

Haruyuki menahan nafas pendek, dan mengganti roda berpikirnya. Ini adalah informasi yang harus ia berikan pada Kuroyukihime nanti.

“...Tadi malam, aku melaporkan eksekusi Disaster kepada ke-lima King lainnya termasuk si Radio itu. Untuk sekarang, insiden itu sudah teratasi. Bagiku, kenyataan bahwa si Kuning menyembunyikan «Armor» itu masih menjadi sebuah masalah. Sayangnya kami tidak mempunyai bukti...”

“...Ah begitu...”

Haruyuki mengangguk pelan. Melanjutkannya, ia bertanya dengan ketakutan.

“Dan kemudian... itu, «Cherry Rook»...?”

“...”

Niko terdiam sejenak, ketika dia melihat ke langit malam melalui jendela yang ada di selatan.

Kemudian menyipitkan mata merah kecokelatannya, dan dia mengedipkan alis mata panjangnya sekali, kemudian menjawab dengan suara kecil.

“Orang itu, akan pindah bulan depan.”

“Apa...?” “Saudara jauhnya, menawarkan diri untuk merawatnya setelah selama ini. Biaya sekolah kami semuanya ditutupi oleh pajak, sehingga mereka tidak dapat menolak penawaran untuk murid-murid semacam itu. Tempat ke mana dia akan pindah... adalah Fukuoka.”

“...Ah begitu. Tempat itu sangat jauh.”

“Memang, ya. Itulah mengapa dia menjadi tidak sabar. Sekali dia pindah, ikatannya denganku, hanya tinggal Brain Burst saja. Terlebih lagi, hampir tidak ada Burst Linker di luar Tokyo. Tidak bisa ber-duel berarti dia tidak akan bisa menaikkan level-nya... dengan ketidak sabarannya, dia termakan oleh «Armor» itu...”

Menunjukkan gerakkan seakan dia meminum sesuatu, Niko sedikit tersenyum.

“Tapi, mungkin karena dia kehilangan Brain Burst... hari ini orang itu, mempunyai wajah aslinya... wajah yang dia tunjukkan ketika dia pertama kali berbicara denganku. Belakangan ini dia tidak mengikuti kelasnya, bahkan tidak berbicara dengan siapapun, tapi hari ini dia berbicara padaku baik-baik. Jadi kemudian... aku, aku pikir. Meskipun dia bukanlah seorang Burst Linker lagi... dan dia pindah ke Fukuoka. Dunia VR, tidak hanya terbatas pada Accelerated World saja, kan?”

Haruyuki melihatnya, dan mengangguk dalam-dalam.

“Y... ya , tentu saja itu benar.”

“Itulah mengapa, aku, tidak pernah memikirkannya sampai sekarang... memikirkan aku harus bermain game VR lain. Bersama-sama dengan orang itu, game yang bisa kau mainkan untuk waktu yang lama. Kalau kau, tau game yang bagus, beritahu aku.”

“...Baik. Baiklah...”

Lagi, kali ini ia mengangguk berulang-ulang, dan kemudian Haruyuki menjawab.

“Kalau begitu, apapun yang aku punya di rumah ini, kau boleh membawanya pulang. ...Meskipun genrenya sedikit menyimpang.”

Accel World v02 343.jpg

“Hahaha.”

Niko tertawa, dan tiba-tiba memutarkan badannya, mencari-cari sesuatu di tas kecil yang ada di sampingnya.

Apa yang dia tarik keluar, adalah tas kertas berwarna cokelat. Dia melemparnya dengan pelan, dan Haruyuki buru-buru menangkapnya dengan kedua tangan.

“Ap, apa?”

“Ya... entah kenapa, itu... terima kasihnya. Kau, waktu itu, memakannya sambil berkata ‘enak enak’ kan.”

Sambil memiringkan kepalanya, ia membuka tas kertas itu, dan aroma mentega yang sedikit manis tertiup ke atas. Dialasi dengan cooking paper berwarna putih, wajah dari beberapa lempengan berwarna keemasan melongok ke atas.

Sambil kebingungan, Haruyuki mengambil kue kering yang masih sedikit hangat itu, dan bertanya pada Niko dengan ketakutan.

“Eee... i, ini, benar aku boleh memilikinya...?”

“Apa ya. Kembalikan kalau kau tidak mau!”

Setelah dipelototi, ia dengan cepat menggelengkan kepalanya.

“Mau, aku mau! Te... terima kasih. Aku sedikit terkejut...”

Ia menundukkan kepalanya dan menggigit kue kering yang ada di tangannya.

Manis, wangi, dan sedikit terasa asin.

Rasa dari kenyataan, pikirnya. Rasa ini adalah simbol dari sesuatu yang ada di dunia nyata.

Sesuatu itu adalah - ‘Niko dan aku, saat ini tanpa diragukan lagi sudah menjadi teman di dunia nyata’, itulah artinya.

“...Ugu.”

Dari tenggorokan Haruyuki, sebuah suara aneh keluar.

Menyembunyikan badannya sebisa mungkin, mati-matian menyembunyikan wajahnya, Haruyuki menggigit kue kering itu lagi. Pada saat itu, ia mendengar jeritan nyaring datang dari atas tempat tidurnya.

“K... k, kau, kenapa kau menangis! Ap, apa kau ini idiot, mati saja kalau begitu!!”

Ketika Niko menundukkan kepalanya ke arah tempat tidurnya, ketika ia mendengarkannya terus-menerus meneriakkan ‘idiot idiot’, Haruyuki terus memakan kue kering yang menjadi sedikit asin itu.

(END)


Penutup[edit]

Lama tidak berjumpa, atau mungkin senang bertemu denganmu untuk pertama kalinya, aku Kawahara Reki. Terima kasih banyak sudah membaca “Accel World 2 Crimson Storm Princess”.

Mengenai catatan pengarang jilid sebelumnya, dari banyak arah datang kata-kata “Terlalu kaku!” ”Hambar!” “Siapa?” dan hal-hal lainnya yang dikatakan sekitar 200 juta kali, jadi kali ini aku pikir aku akan menulisnya dengan lebih santai.


Dua kali seminggu, aku menaiki sepeda tuaku dari rumahku ke dekat Kawazoi, sekitar 35km ke utara, terdapat peternakan di sana. Di peternakan itu, dua anak kucing lahir tahun lalu. Pada awalnya mereka sangat lucu, tapi mereka tumbuh dengan kecepatan yang luar biasa(tertawa). Mereka tumbuh besar dalam waktu singkat, dan menjadi besar itu baik, tapi masalahnya ketika aku makan roti manis sebagai camilan di bangku peternakan itu, mereka datang terbang dengan kecepatan tinggi, dan meminta roti manisku dengan tangisan ‘Nya- Nya-’.

Aku pikir bukanlah ide yang bagus untuk memberi makan kucing dengan roti manis, dan di atas semua itu aku ingin mencegah semua kaloriku yang berharga dicuri, jadi terpikirkan olehku sebuah ide untuk memberikan mereka sedikit sarden kering daripada roti manisku. Aku benar-benar orang yang baik kan! Kamu bisa terpesona olehku!

Namun. Sarden kering itu(produk dalam negeri pula) yang aku ulurkan dengan penuh kepercayaan diri, kucing-kucing itu hanya menciumnya dan mengabaikannya. Dan kemudian seakan berkata, ‘Siapa yang ingin makan sesuatu seperti ikan itu, berikan roti manis itu, berikan roti manis itu’ dengan ribut. Aku terkejut, apa kamu tahu apa yang aku rasakan? Pada saat itu aku percaya bahwa hewan-hewan seperti kucing lahir dengan DNA yang mempunyai informasi ‘’Dried Sardine Love’’ di dalamnya. Namun tidak seperti itu. Kucing yang tumbuh besar tanpa memakan ikan, menjadi tidak menyukai ikan.

Hasilnya, saat ini sekitar 10% dari roti manisku yang berharga diambil oleh mereka seiring hari-hari itu berlalu.


Pelajaran dari cerita yang tidak penting ini, “Berpikir seseorang akan senang menerima sesuatu, tidak berarti mereka akan benar-benar senang menerimanya”, itulah akhirnya. Eee... meskipun begitu, buku yang aku kerjakan dengan susah payah dengan cara penulisanku sendiri, aku berdoa supaya buku ini akan membuat semua orang senang.


Ilustrator HIMA-san, editor Miki-san, kali ini juga sangat membantu.

Untuk aku yang merasa sedih, teman-teman di channel IRC yang memberikanku dorongan, dan semuanya yang sudah mengirimkan pesan-pesan dukungan di website-ku, terima kasih banyak.

Dan kemudian untuk kalian yang masih membaca hingga titik ini, aku berterima kasih dari dasar hatiku.

30 Maret 2009, Kawahara Reki


Referensi[edit]

  1. Pistol jenis Handgun.
  2. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan untuk membuat set realistis yang diinginkannya, bukan kemampuan dalam bermain game.
  3. Dalam hal ini, noise yang dimaksud adalah sebagai data yang irrelevan(Tidak bersangkutan) atau data yang tidak berarti.
  4. Bagian-bagian senjata
  5. Crack dalam hal ini adalah memodifikasi hardware untuk menghilangkan / men-nonaktifkan fitur-fitur yang tidak diinginkan oleh orang yang melakukan cracking.
  6. Kemampuan untuk terbang.
  7. Jaringan sekolah Umesato, dimana semua siswa harus terhubung dengan jaringan ini pada saat berada di sekolah
  8. Okaerinasai: Bahasa jepang untuk Welcome back / selamat datang kembali.
  9. Bahasa jepang untuk adik perempuan
  10. Suspenders http://en.wikipedia.org/wiki/Suspenders
  11. Malware: Program yang menginfeksi komputer dan mengganggu kinerja komputer, dalam hal ini, malware pada Neuro Linker
  12. Artificial Reality
  13. Cooking Paper atau Parchment Paper: Kertas anti minyak dan lengket yang biasanya digunakan untuk memanggang kue.
  14. Sepupu disini mempunyai satu kakek buyut yang sama
  15. Menundukkan badan adalah salah satu salam penghormatan di jepang.
  16. Bimbingan orang tua
  17. Thumbnail: Gambar atau dokumen yang sudah dikurangi ukurannya, biasanya digunakan untuk melihat banyak foto dalam 1 halaman, atau ketika mendownload gambar-gambar dengan lebih cepat
  18. http://i.imgur.com/TNnM4.jpg
  19. Linker: orang yang mengatur, membuat, serta mengelola jaringan; Wizard:orang yang memperbaiki suatu masalah dalam jaringan
  20. Social Engineering: Sebuah seni untuk mendapatkan informasi dari orang lain dengan cara menipu. Biasanya hacker melakukan ini untuk mendapatkan informasi mengenai akses system atau komputer tertentu.
  21. Long range: Jarak jauh, seperti yang diketahui, Avatar yang condong berwarna merah memiliki atribut serangan jarak jauh.
  22. Immobile Fortress: Benteng yang tidak dapat bergerak, dalam arti benteng tersebut tidak tertandingi.
  23. Medan duel
  24. Pure Color Six Kings: 6 Burst Linker ber-level 9 yang terdiri dari warna Merah, Biru, Kuning, Hijau, Ungu, Putih. Dalam hal ini warna Hitam(Black Lotus) sudah tidak termasuk karena insiden penghianatannya.
  25. Bahasa Jepang orang genit, mesum, dan semacamnya.
  26. Weathered: Lapuk dimakan cuaca, tapi dalam konteks ini, gedung yang ada seperti baru saja akan dibangun tetapi ditinggalkan, dan kemudian termakan oleh cuaca yang ada.
  27. Bodoh
  28. http://en.wikipedia.org/wiki/Shinjuku_Park_Tower
  29. http://en.wikipedia.org/wiki/Shinjuku_NS_Building
  30. Jalur kereta utama yang berada di Tokyo.
  31. Network registrasi penduduk
  32. Senang bertemu denganmu, salam kenal, dan sebagainya, tapi dalam kalimat ini lbh berkesan sarkastik.
  33. Hime: Bahasa jepang dari putri.
  34. Chopper: Jenis motor yang dimodifikasi dari desain aslinya atau yang dibuat dari nol dengan penampilan buatan tangan yang unik.
  35. Daisy Chain: Bisa berarti mahkota bunga, tapi dalam konteks ini dipakai sebagai metode topologi jaringan.[Gambar]
  36. Mengacu pada kata Kuroyuki dari nama Kuroyukihime, yang jika diartikan akan menjadi Salju hitam / Black Snow.
  37. Cache: Data yang menduplikasikan nilai original suatu benda yang tersimpan dalam komputer.
  38. Invulnerable: Kebal, dlm hal ini Green King mempunyai status Defense yang sangat tinggi.
  39. Konsentris: Menyerupai kerucut terpancung. [Gambar]
  40. Eskrim Italia.
  41. Penyampaian informasi lewat media non-numerikal/non-kuantitatif.
  42. Game-game Visual Novel
  43. Paman
  44. http://en.wikipedia.org/wiki/Fin_(extended_surface)
  45. Hitungan waktu mundur.
  46. Kompleks bangunan yang berlokasi di timur Ikebukuro, di tengahnya terdapat Sunshine 60 yang merupakan bangunan tertinggi di Sunshine City
  47. Jalan melingkar ke-7 yang mengelilingi bagian tengah Tokyo
  48. Pergerakan siku-siku yang di maksud disini adalah dua cara yang di ambil untuk mencapai Ikebukuro itu membentuk siku-siku. Misalkan cara pertama bergerak ke utara kemudian ke timur, sementara cara ke-dua bergerak ke timur lalu ke utara, maka ke dua cara itu akan sampai di tujuan yang sama.
  49. Hate/Aggro = Hidden parameter monster dalam game Online, di mana player yang memberikan Hate atau Aggro paling besar kepada monster , akan menjadi sasaran serangan monster sehingga otomatis mengalihkan perhatiannya dari karakter lain. Biasanya karakter berkelas Tank yang memiliki kemampuan untuk memberikan Hate/Aggro yang tinggi kepada musuhnya.
  50. Japan Railway
  51. Glider
  52. Serangan tidak langsung
  53. Moai: Patung-patung batu manusia yang dipahat oleh masyarakat Rapa Nui di Easter Island di tahun 1250-1500.
  54. Topeng perempuan wanita yang digunakan di theater Noh.
  55. Wet Reflection: Pantulan-pantulan dalam foto yang terlihat di permukaan air. Dalam hal ini permukaan Avatar orang itu memberikan pantulan yang jernih seperti pantulan benda di air.
  56. Predasi: serangan dan penghancuran langsung satu organisme terhadap organisme lain. Organisme yang melakukan serangan disebut sebagai Predator.
  57. Grip: Cengkraman.
  58. Istilah MMO, di mana monster akan muncul lagi beberapa waktu setelah monster itu mati.