Baka to Tesuto to Syokanju:Volume2 Soal Ketujuh

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Pertanyaan Ketujuh[edit]

Mohon jawab soal berikut:

Tahun berapa Masehi sistem Junikai[1] dibentuk?



Jawaban Himeji Mizuki:

‘603 Masehi’

Komentar guru:

Itu Benar



Jawaban Sakamoto Yuuji:

‘603’

Komentar guru:

BTS vol 02 217.jpg

Apa yang terjadi? Sensei kaget kalau kamu bisa benar



Jawaban Yoshii Akihisa:

‘603’

Komentar guru:

Maafkan sensei untuk memberikan tanda ‘X’(Salah) setelah tahu kalau kamu yang menjawab.


Minami :“Pagi, Aki~”

Himeji :”Selamat pagi, Yoshii-kun”

Yoshii :”Ah,selamat pagi para gadis”

Di pagi kedua dari festival sekolah. Himeji-san dan Minami tiba di sekolah

Pikiranku sedang berhati-hati memikirkan apa yang harus kukatakan

Yoshii :”Oh ya, apakah kalian berdua tidur nyenyak tadi malam?”

Himeji :”Eh? Yeah, aku tidur dengan nyenyak.”

Yoshii :”Sungguh? Terus... kamu sudah makan?”

Himeji :”Ya, aku kemari setelah sarapan.”

Yoshii :“Emm, terus kamu tadi malam mimpi yang aneh aneh atau --"

Himeji :(Cekikikan)”Yoshii-kun. Kelihatannya kamu berpikiran yang aneh-aneh?”

Oh, sepertinya aku bertanya terlalu jauh. Namun, karena mereka kemarin hampir diperkosa, pantas saja kalau aku khawatir dengan mereka.

Himej :”Jangan khawatir. Itu memang menakutkan, tetapi aku tetap tenang kok, tenang yang tidak bisa dijelaskan.”

Yoshii :”Sungguh?”

Himeji :”Ya, karena setiap orang baik-baik saja dan Yoshii-kun datang untuk menyelamatkan kita.”

Setelah mengatakan itu, sebuah senyum manis tampak di wajah Himeji-san.

Minami :”Malahan Aki, aku berharap lebih baik kami diselamatkan oleh Sakamoto dan Tsuchiya.”

Minami juga agak kelihatan acuh. Mereka berdua memiliki keberanian. Aku merasa sedikit menyesal telah meremehkan mereka

Yoshii :” Aku merasa lebih santai mengetahui kalian berdua bersemangat. Kemudian, pagi ini, kita akan...”

Hideyoshi :” ...tanpa kegilaan.”

Tsuchiya :”Tidak ada hal yang aneh disini.”

Yoshii :”Tentu saja, makasih guys”

Hideyoshi dan Muttsulini juga telah tiba di sekolah. Karena apa yang terjadi kemarin, aku meminta Hideyoshi dan Muttsulini menemani para perempuan di sekolah. Aku bahkan meminjamkan Taser yang aku pinjam pada mereka

Tsuchiya :“Tidak perlu berterima kasih pada kita untuk hal-hal kecil. Dan kemarin aku tidak terlalu membantu sih..”

Hideyoshi :” Tidak , itu tidak dapat membantu ketika kamu sedang sibuk”

Yuuji :”Oh, apakah kalian berdua baik-baik saja?”

Yuuji menggaruk kepalanya ketika memasuki kelas. Tampaknya dia tidak terlalu khawatir perihal cewek-cewek, mungkin karena Muttsulini dan Hideyoshi menemani mereka.

Yoshii :”Eh, Sakamoto, kamu udah sampai sini?”

Himeji :”Yoshii-kun dan Sakamoto-kun tiba lebih awal pagi ini”

Yoshii :”Kami datang lebih awal untuk mengikuti beberapa tes.Hooo...”

Aku menguap karena kelelahan. Tentu saja, ini tidak dapat membantu walaupun aku belajar semalaman.

Himeji :”Sungguh, bukankah itu mempengaruhi hasilnya nanti? Lawannya adalah kelas tiga lho”

Minami :”Sepertinya begitu, katanya mereka juga memiliki beberapa nilai terbaik.”

Dalam bagaimana mereka bertindak, mereka terlihat bodoh, terutama si botak itu.

Yoshii :”Seharusnya tak ada bedanya. Tes kelas tiga lebih sulit, dan kondisi pertarungan sama saja.

Minami :”Bukan begitu,aku khawatir kalian berdua terlalu lemah untuk mengalahkannya.”

Kata-kata Minami tampaknya menunjukkan kalau dia sudah menyerah.Kenapa begitu kasar?

Yoshii :”Kalau kamu khawatir dengan hal ini, lebih baik buka tokonya, huahh...”

Minami :”Kamu benar-benar tidak tertarik dengan apa yang terjadi di toko. Kenapa kamu nggak bantu kita aja sih?”

Yoshii :” Maafkan aku, dapatkah kamu membiarkanku tidur sejenak? Aku tidak cukup tidur akhir-akhir ini dan pikiranku agak pusing karena kemarin begadang.”

Tanpa peduli apapun, sulit untuk mempertahankan konsentrasi saat ini. Aku agak yakin dengan kebugaranku, jadi aku akan pulih setelah sedikit beristirahat.

Minami :”Benarkah begitu? Silahkan istirahat sejenak.”

Yoshii :”Ya, itu benar , kuserahkan rumah teh untukmu.”

Yuuji :(Menganggukkan kepala)

Minami :”Huh, tak dapat membantu, aku akan memanggil kalian berdua kalau kalian berdua tidak bangun, oke?”

Yuuji :“Makasih, dapatkah kamu membangunkanku jam 11?”

Minami :”Jam 11? Bukannnya pertandingan dimulai jam 1 siang?”

Yuuji :”Aku akan datang dan membantu ketika waktu makan siang”

Walaupun kita hanya memiliki waktu 3 jan untuk tidur, itu cukup untuk kami berdua

Yuuji :”Nah, bangunkan kami dengan baik. Aku akan pergi ke atap untuk tidur. Haah..

Yuuji menggunakan tangannya untuk menutupi mulutnya dan menggunakan tangan yang lain untuk meraih pegangan pintu

Aku melihat ke atap. Peralatan audio yang dibuat untuk festival malamberada di sini, dan kami tidak ingin diganggu, Cuaca hari ini sangatlah bagus, jadi enak untuk istirahat sejenak.

Yoshii :” Kemudian aku akan tidur dengan nyenyak. Kuserahkan itu untukmu.”

Kepalaku sangatlah berat ketika aku mencoba berdiri.

(Mereka akhirnya tidur bersama)

(Bukanlah kesalahan, dia bersandaran di lengan Sakamoto)

Yah, mungkin aku menghiraukan suara dibelakangku, atau aku akan mengalami mimpi buruk.



"Ayo Yuuji."

"Kamu benar. Shimada, Apakah itu baik - baik saja jika kita pergi pertama?"

"Aku tidak dapat melakukan apa-apa jika saya katakan tidak,kan? Kamu sedang menyelesesaikan ini yang terakhir."

Akhirnya, Yuuji dan saya hanya mengatur dan membantu setengah jam. Sepertinya mereka melihat kita sungguh lelah, mereka mengijinkan kita untuk tidur sebentar. Tidak peduli apa, yang saya rasakan ketika teman sekelas kita sungguh berani.

"Kami akan pergi untuk menghibur kalian nanti."

"Sungguh, mendengar kata-kata itu membuatku jengkel."

Setelah Yuuji dan saya dengan lembut melepaskan tangan Hideyosi dan Muttsulini yang terulur, kami menuju ke arena.

"Kupikir kita akan terganggu sebelum pertandingan. Tidak harapan terjadi sekalipun."

"Kalau bukan mereka menyerah karena tidak bisa menggunakan trik kecil tersebut, maka sebab itu mereka tidak tau dimana keberadaan kita."

"Jadi begitu, hanya orang-orang yang ingin menggunkan audio naik keatas dan menggunakannya."

Dan peralatan audio hanya digunakan untuk Festival malam nanti. Pada dasarnya adalah tempat persembunyian khusu untuk kita.

"Hideyoshi dan Muttsulini juga mengwasi toko tersebut."

"Kudengar taser tersebut cukup berbahaya yang bisa mengalirkan listrik lewat baju."

"Tidak apa, setidak tidak terlalu fatal."

Saya rasa Taser yang kuberikan kepada mereka sangat berbahaya, kebanyakan orang akan melarikan diri karna takut, seharusnya tak jadi masalah.

"Kami telah melakukan segalanya, sekarang, kami perlu memenangkan ini."

"Kamu benar."

Setelah itu, kamu tetap diam, berjalan menyusuri arena.

"Oh, ada cukup banyak penonton."

"Seperti yang diharapkan Pertandingan Final."

Jantungku berdebar ketika tiba di depan arena. Aku akan berbohong jika aku bilang aku tak merasakan gugup.

"Yoshii dan Sakamoto, tolong cepat, saatnya untuk masuk."

Guru yang bertanggung jawab atas arena ombak kepada kami melihat. Mereka bahkan mengatur personil di Arena. Final benar-benar berbeda dari yang lain yang telah kita capai saat ini.

"Ladies and Gentlemen, yang telah anda tunggu-tunggu! Final turnamen pemanggilan akan segera resmi dimulai!"

Siaran audio meyiarkan yang belum pernah ku dengar. Mungkin sekolah menyewa pembawa acara Professional. Karena acara Final ini, sangat dinanti, mungkin hal itu bisa terjadi.

"Silahkan para peserta memasuki Arena!!"

"Silahkan masuk."

Guru menepuk punggung kami, dan pindah ke depan penonton.

"Keduanya Sakamoto Yuuji dan Yoshii Akihisa dari kelas 2 - F! Silahkan beri tempuk tangan pada 2 orang tolol ini!

Tepuk tangan menghujani keramaian. Ada cukup banyak orang yang menonton, dan ayah Himeji pasti ada disekitar para penonton.

"Kelompok yang berhasil mengalahkan kelas A secara tak terduga adalah kombinasi sampah dari kelas F! Mungkin kita harus merubah pandangan kita tentang kelas F!"

(Kata-kata itu terdengar bagus sekali!)

(Ya, itu juga memberikan kesan bagus pada ayah Himeji.)

Mungkin alasan para penonton memberikan tepuk tangan untuk mempromosikan sistem pemanggilan tes dengan menunjukan 'karna kemampuan sistem pemanggilan begitu lemah, mereka akan bekerja lebih keras'. Tapi apapun motifnya, kita tidak bisa meminta sesuatu yang lebih baik dari itu.

"Dan disisi lain, Tsunemura Yuusaku dan Natsukawa Shunpei dari kelas 3 - A, yang berasal dari kelas A juga!"

Nama mereka yang dipanggil muncul di depan kami. Dengan sebutan Toko-Natsu Combi yang menyebabkan banyak masalah kemarin.

"Meskipun mereka salah satu dari kelas 3 yang berpartisipasi, mereka berhasil sampai ke final. Sekarang, apakah kita akan melihat kehebatan kelas 3"

Sambil memberi tepuk tangan, keduanya bergerak perlahan ke arah kami.

"Sekarang, aku akan menjelaskan singkat aturan pertandingan. Kekuatan monster yang dipanggil setara dengan nilai-"

Host mulai menjelaskan aturannya, dan kami mengabaikannya. Karena kami sudah akrab dengannya, terus saling melototi."

"Yo...Senpai, apakah kamu udah kehabisan trik kotormu ?"

Yuuji melipat tangannya saat sedang berbicara dengan para senpai sebagai idiot. Dia pasti terlihat keren dalam situasi ini.

"Kami sangat pengertian. Kami tidak ingin mempermalukan kalian di depan umum. Namun, kemampuan otak kelas F - mu, mungkin tak bisa memahaminya."

Si botak tidak akan menyerah saat dia membalas Yuuji, mengejek kami sambil mengusap dagunya. Sepertinya kedua belah pihak benar-benar mampu mengganggu lawan mereka.

"Sayang sekali, aku tidak bisa mengerti kata-katamu, kamu harus memoles omonganmu, dasar raja botak dari gunung kera."

"Kalian, Duo Idiot berani memperlakukan senpai mu...."

Kedua belah pihak terus mengejek dengan volume yang bisa mereka dengar. Sepertinya Yuuji memiliki banyak kata-kata yang mengenakan ingin didengar.

Aku juga ingin mengetahui beberapa dari mereka.

"Senpai, ada yang ingin kutanyakan padamu."

"..Hah?"

"Apa alasanmu membatu Kepala Staf Pengajaran ?"

Mendengarkan ini, Si botak langsung kaget.

"...Benarkan ? Sepertinya kalian mengetahui semuanya."

"Seperti..."

"Kelulusan kami. Jika kami berhasil, dia akan menulis surat pernyataan kami. Kami tak perlu belajar untuk ujian masuk."

"Benarkah ? Kalau begitu...Natsukawa-Senpai, kamu juga sama ?"

"Mungkin sama."

"...Jadi begitu,yaa"

Saya sedikit menganggukan kepala ketika mengakhiri percakapan. Hanya ini yang ingin ku ketahui.

"Sebenarnya, kita tak perlu menggunakan trik apa pun. Ada perbedaan tingkatan keseluruhan kelas antara kelas A dan kelas F."

"Benarkah ? Karena kalian berdua pergi dengan hal itu, aku kira kalian takut pada idiot ini dan aku,kan ?"

"...Ha! Dan kau berani mengatakannya! Cara kemenanganmu menggunakan trik murahan hanya memanfaatkan kepribadian dan kelemahan lawan. Kalau lawanmu adalah kami, kau sama sekali tak punya peluang untuk menang."

Mungkin itu benar, alasan mengapa kami bisa menang hingga sekarang adalah memahami lawan kami dengan jelas. Kami tidak bisa mengalahkan mereka menggunakan trik yang sama.

"Dan sekarang, pertandingan akan dimulai! Semua peserta, harap bersiap-siap!"

Penjelasn dari wasit menandakan pertandikan di mulai.

SUMMON

Kami berteriak dan memanggil makhluk panggilan kami.

Peralatan lawan kami adalah pedang dan baju besi tradisional. Karena mereka memiliki nilai cukup tinggi, bahkan peralatannya terlihat mengesankan.

Kelas 3 - A,Tsunemura Yuusaka, Sejarah Jepang 209 poin

Kelas 3 - A, Natsukawa Shunpei, Sejarah Jepang 197 Poin

Seperti yang diharapkan dari kelas A, nilai mereka sangat mengesankan. Jika mereka bisa mendapatkan nilai bagus, berarti makhluk panggilan mereka cukup kuat, dan bukan keju Swiss.

Kelihatannya mereka berdua rajin dengan PR mereka.

"Lihat nilai mau bagus seperti kita ?"

"Karena ini bukti dari perbedaan kelas F yang tak bisa mencapai poin sebesar itu, segera jawab balasan kita."

Melihat para Senpai pamer dengan nilainya, aku tidak bisa berkata apa-apa. Dia benar-benar menyombongkan nilai mereka

Tapi mereka bisa mendapatkan nilai setinggi itu, berarti mereka bisa lulus dengan kemampuan mereka sendiri, dan dapat pergi kemana saja.

Namun, mereka menantang diri kami dengan kelakuanya, untuk mencoba menghancurkan festival sekolah tahun kedua kami, dengan mendatangkan tragedi bukan kenangan yang indah. Dan tidak dapat menjaga orang paling penting bagiku.

"Baiklah, biarkan semua orang melihat keburukanmu."

"Sabar Tsunemura, jangan biarkan mereka mengelabuhi kita. Mereka akan menunjukannya sekarang ?"

Si Kepala Mochi itu mengeluarkan tawa menjengkelkan.

Menghadapi keduanya, penuh luapan emosi yang kuat di dalam diriku.

Karena orang-orang ini, aku tak akan biarkan Himeji pindah sekolah ? INI SANGAT BODOH!

"Beberapa waktu yang lalu, seorang gadis di kelasku mengatakan ?"

"Apa dia memberitahumu cara melarikan diri dengan cara memalukan dirimu sendiri ?"

Sibotak tertawa.

Kata-kata Himeji selama pertarungan mengiang di kepalaku. Yang, dia katakan.

"Aku bisa terus bekerja keres, karena aku menyukainya."

"...Hm? Apa yang kamu omongkan ?"

"-- Aku punya perasaan yang sama baru-baru ini." Kelas 2 - F, Sakamoto Yuuji, Sejarah Jepang 215 poin Kelas 2 - F, Yoshii AKihisa, Sejarah Jepang 166 poin

Apa !!?

Melihat poin mereka, TOKO-NATSU Combi terkejut.

"Sekarang waktunya kita akan merasakan akibat telah mempermainkan kelas 2 - F, dengan kemampuan kita!!"



"Akihisa, aku telah bekerja keras bersamamu sejauh ini. Aku tidak akan memaafkanmu jika kamu kalah!"

"Aku tahu. Terima kasih telah mengajariku. Tidak menyangka pikiranmu cukup bagus."

"Semua orang melihatmu baik, jika kamu pergi sekarang juga."

Makhluk panggilan Yuuji yang pertama bergerak. Dengan senjatanya yang jauh lebih ringan, dan bergerak lebih gesit.

"Tsunemura! Serahkan kepada ku!"

Si botak Kepala-BG dengan panik menghadapi Yuuji. Karena di telalu lambat, dan membiarkan panggilan Yuuji mendekatinya.

"Maka lawanmu adalah Senpai botak."

"Kemarilah, dan berhenti menyombongkan dirimu."

Makhluk Panggilan Si botak itu mengangkat pedangnya saat menyerangku dari depan.

Ini cepat, tapi-

"Hoi..Senpai, kamu terlalu panik ? Serangan kejutan sesederhana ini hanya bisa menghindar-"

Aku sedikit menggerakan bagian atas tubuhku ke samping. Serangn langsung yang bahkan tidak bisa memotong tepi jaketku.

"Sialan, kau bajingan ..!"

Meskipun lawan mengungkapkan perutnya saat dia menyerang, dia masih berbalik dan mengayunkan pedangnya.

"Ho..!"

Saya sedikit menggerakan tubuhku untuk menghindari serangannya, dan dalam sekejap saya menyerang 3 kali.

"Gwah!"

Si botak nyaris tidak menggunakan pedangnya untuk melindungi dirinya dan mengambil langkah besar untuk postur tubuhnya.

"Kamu bocah bajingan, hanya 60 poin selama pertempuran pemanggilan."

Suara Si botak berubah saat dia menatapku. Sepertinya mereka mengumpulkan informasi terlebih dahulu pada penyerangan kami.

"Kecuali untuk subjek ini, standarku sekarang jauh berbeda dari sebelemunnya."

"Brengsek kau... Kau merencakan ini sejak awal ?"

"Benar, sepertinya kau mulai megerti."

Aku mengayunkan pedang kayuku pada si botak, yang mengigit giginya cukup keras dan memperlihatkan ekspresi dendam. Karena saya begitu kuat dengan pedang kayuku sehingga tidak akan pecah langsung ke pedang lawan.

"Sekarang, senpai tengah lengah."

"Kalian dua bajingan, dari kelas F."

Percakapan antara Yuuji dan kepala mochi terdengar. Cahaya memanggil makhluk Yuuji sangat cocok untuk serangan lawannya dengan gerakan gesitnya.

"Tidak bisa dihindari. Meskipun agak kekanak-kanakan untuk mengajari kelas 2, dan mengalahkan mu dari perbedaan dan pengalaman kami!"

Setelah mengatakannya, makhluk panggilan Sibotak bergerak kembali. Dia bergerak sangat jauh, apa yang dia rencakan ? Ini lebih sulit bagi mosnter yang dipanggil untuk bertarung sangat jauh.

"Ada beberapa trik yang tidak kamu ketahui."

Si botak mengatakan beberapa kata yang tak terduga kepada aku ketika aku masih bingung. Aku akan berfokus pada monster panggilan lawan apakah aku suka atau tidak. Saat aku sedang fokus pada setiap gerakan monster panggilan lawan, musuh terlihat akan menyerang ke depan.

Apakah para senpai benar-benar memiliki kekuatan yang tidak kita ketahui ?

"WOOOHH !!"

Si botak memfokuskan semua kekuatannya. Meskipun aku tidak tau apa yang dia lakukan. Aku akan menjatuhkannya sebelum dia melakukan seuatu!

"Ayoo!"

Aku membiarkan makhluk panggilanku menyerang. Meskipun jarak pertempuan cukup lebar, kondisi yang tidak sangat menguntungkan yang di terapkan pada musuh.

"Lihat, kamu sudah tertipu."

Suara mengejek Si botak terdengar, dan di saat yang sama, ada sesuatu melintas di mataku. Itu...batu ? musuh melukai mataku dengan batu!

"SIAL !!"

Itu sebabnya dia sengaja melakukan tindakan berlebihan. Para saksi dan penonton terfokus pada makhluk panggilan yang jau dari satu sama lain, jadi tidak ada yang memperhatikan Si botak brengsek tersebut. Saya telah ditipu!

"Ini perbedaan dalam pengalaman."

Tidak baik! Menyerang lawan!

Guh! Karena sayan belum mencapaki visiku, aku melompat kesamping dengan insting. Aku bisa merasakan sakit yang tajam di perut kiriku.

Aku menyingkirkan semua rasa sakit ini, dan memaksakan diri untuk membuka mataku, dan apa yang muncul di depanku menjelaskan rasa sakitnya - makhluk panggilanku dipotong di sisi kiri perut oleh pedang musuh.

"Jadi, kau adalah 'Inspektur hukum' ? Pukulan berikutkan akan lebih sakit."

Setelah musuh memukul daguku dengan pukulan, saya hanya bisa melihat kosong saat kepala saya menjadi tak bisa berpikir jernih.

Dengan perasaan kepala terguncang dan rasa sakit membakar perutku, aku merasa seperti muntah. Sepertinya ini terlalu buruk...

Rasa sakit yang tak tertahankan ini membuat pandanganku kabur, dan kesadaranku mulai bergoyang.

"AKIHISIA, BIARKAN AKU MENGATASI MEREKA !!"

"-!"

CTAAR!

Lantai arena yang kutancapkan pedang kebahwah, mulai berterbangan seperti pecahan kaca.

"Kerja bagus, Aiboo, Siap melanjutkan ?"

"...Tentu saja !"

Raungan Yuuji membantuku. Dan aku masih bisa melanjutkan pertarungan. Dan tak ingin kalah dari orang semacam itu. BAHKAN JIKA AKU MATI !!

"BERHENTI MEMPERMAINKAN AKU, AKU AKAN MEMBALASMU DAN TAK AKAN MELUPAKANMU !!

Makhluk panggilan botak menyerang lagi.

Makhluk panggilanku kehilangan beberapa kekuatan. Aku tidak akan memiliki kesempatan untuk menang jika aku tidak mengakhiri ini!

"-HA !"

Aku menahan rasa sakit ini saat aku membiarkan makhluk panggilanku melewati musuh, dan mengirim tendangan ke mereka sementara dia benar - benar terbuka di belakang.

"HAAAA!!"

Meskipun luka-lukanya membuatku lemah, itu cukup membuat musuh kehilangan keseimbangan dan memberiku sedikit waktu.

"YUUJI!"

"Ho!"

Yuuji mengetahui kondisiku sebelum membiarkan makhluk panggilan mereka menyerang langsung ke musuh yang lain, Si kepala Mochi.

"Jangan merendahkan saya!"

Si kepala mochi mengayunkan pedang panjangnya, namu Yuuji tidak membiarkan makhluk panggilannya menghindar.

"KENA KAU!"

Pisau tersebut mengenai kepala panggilan Yuuji. Namun, pada saat itu-

CLING!

Makhluk panggilanku melempar pedang kayu dan memukul pedang tersebetu dengan tepat, mengubah lintasan pedangnya.

"Ugh! Oh tidak..."

Sama seperti pisau meleset, Makhluk panggilan Yuuji mendarat di posisi terbaik.

"Lihat! Aku akan menerbangkanmu!!"

Dampak besar dari pukulan Makhluk Yuuji bergerak ke arah musuh, dengan teriakan Yuuji yang dipuji dari raungan penonto.

"Kampret Kamu! Kau melemparkan senjatmu!"

Setelah itu, Makhluk panggilan Kepala botak berubah. Aku tak memakai senjata, dan musuh sedang menerjang ke depanku, aku hanya bertangan kosong.

Namun, aku bisa menghindari pukulan pertama.

"ACK! Apa ini...!?"

Makhluk panggilan Si botak membeku sesaat, makhluk panggilan kepala mochi menabrak balasan dari batu kecil tadi.

Saya memanfaatkan kesempatan terbaik ini untuk mengalahkannya.

"HIIIIYYYAAAATT!!!"

Menarik kembali pedang, musuh mencoba datang dengan serangan lain. Kali ini, giliranku

"RASAKAN INI !!"

Saya menggunakan momentum untuk membiarkan makhluk panggilan si botak. Meskipun kekuatannya tidak besar, ini cukup menahan tindakannya.

Saya menahan rasa sakit ini seminimal mungkin kepalaku menunggu tanggapan partner ku.

"AKIHISA!!"

Makhluk panggilan Yuuji menendang pedang kayuku dan mengembalikan kepadaku.

"AKU SUDAH MENUNGGUMU !!"

Saya memberikan makhluk panggilan saya dengan cepat mengambil pedang kayuku, dan mengakhiri semua ini!

"SIAL!! BAGAIMANA MUNGKIN KELAS 3 DAPAT DI KALAHKAN OLEH IDIOT INI !!

PERGI DAN MATILAH !!!!"

BTS vol 02 239.jpg

KRAKK!Rasa sakit yang kurasakan di pergelangan tangan kiriku, mulai menyebar di sekujur jariku, seolah tanganku terpotong.

Bagian belakang perutku juga terluka. Aku tidak bisa bertarung lagi, tapi-

"Oh, untuk standarmu, lumayan bagus, Akihisa."

Pisau musuh memotong tangan kiriku dan aku berhasil menggunakan pedang kayuku untuk melukai tenggorkan mereka.

"A..A..AaaaH!!"

Rasa sakit ini menggrogoti seluruh tubuhku, aku tak bisa menahan perasaan muntah ini cukup lama. Namun, aku sangat senang. Aku seperti berada di awan.



"Ini sulit untuk kalian berdua.Benar-benar mengesankan."

"Ah hahaha,tidak seberapa."

"Baka Onii-chan,mengagumkan~!"

"Hazuki, kamu bisa membuat Aki merasa gelisah,tau ?"

Minami hanya bisa tersenyum cangguh saat melihat Hazuki, yang terus menerus mengelus dadanya. Jika ini berlanjut. Ini akan berakhir menjadi cedera fatal bagiku. Jadi, aku mencoba menjauhkan diriku dari Hazuki.Meskipun Hazuki terlihat tidak senang, di patuh mengikuti apa yang ku lakukan.

"Ah, Himeji. Apakah kamu tadi melihat pertandinganku?"

"Ehm! Sangat luar biasa! dan juga sangat hebat, sampai aku ingin mendapat rekaman dari Tsuchiya!"

Mata Himeji berkilau, melihatnya hasil jerih payah diriku ini, yang sudah terbayar.

"Erm.... Rekaman.Apakah Muttsulini merekamnya?"

"Ya.. Dia sangat focus dalam merekamnya,kan?"

"..." (Memalingkan muka)

Muttsulini membuang mukanya. Apakah dia tidak melihat pertandinganku dan pergi untuk memfilmkan penonton yang mengenakan rok mini?

"Kau telah melakukannya dengan baik di pelajaran Sejarah Jepangmu, Sakamoto,mengingat nilaiku benar-benar buruk selama pertarungan pemanggilan.:

"Karena nilaiku benar-benar buruk selama pertarungan pemanggilan yang aku kerjakan dengan keras pada subjek yang satu ini."

"Jadi, kamu bisa mendapat nilai bagus karena itu?"

"Ini sederhana mengatakannya, tapi ini sulit bagi kami. Terutama Akihisa mendengar hal itu(Himeji akan pindah sekolah),aku terpaksa belajar setiap malam dan mempelajarai bersamanya."

"Oh....Lupakan tentang Sakamoto, itu benar-benar tak terduga Aki dapat nilai bagus."

"Karena Akihisa ingin menunjukan yang dia lakukan dengan bekerja keras. Dan juga berjuang keras mengatasi kebodohannya. Sejujurnya Konsentrasinya benar-benar luar biasa."

Yuuji terus berbicara dengan Minami sementara punggung mereka menghadap ke Himeki. Untuk mencegah mengetahui bahwa Himeji akan pindah sekolah.

"Erm, tentang itu..."

"Hm, apa ada sesuatu?"

Himeji terus memainkannya jari-jarinya. Dia benar-benar terlihat gadis cantik.

"Ada yang ingin kukatakan setelah festival malam ini, kumohon datanglah ke taman!"

Setelah mengatakannya dengan menunjukan wajahnya memerah seperti tomat, dia lari sambil mengenakan seragam pelayanan cinanya.

Oh, itu terdengan seperti pengakukan. Sepertinya aku baru saja melihat yang bagus.

"...EH?"

Tiba-tiba, aku merasakan ada sesuatu yang salah. Apa? Eh- Himeji telah mengungkapkannya?

[Itu kamukan. Yoshii Akihisa]

Oh sudah lama aku tidak melihat Iblis,di batin saya. Kamu masih menipuku dengan pembicaraan yang tenang. Seperti yang diharap dari iblis dia tau apa yang kupikirkan.

[Tidak, aku tidak berbohong, padahal itu kenyataan, Kamu harus memikirkan lagi perkataanmu?]

Semua perkataanku,begitu?

[ITU SEMUA BOHONG!! BAGAIMANA MUNGKIN ORANG BODOH SEPERTI AKIHISA BISA MENJELASKAN INI? AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN MU LEPAS!]

"KELUARLAH, WAHAI MALAIKATKU!"

Saya pikir berakhirlah sudah, namun aku tidak mengharapkan kata-kata itu keluar dari mulutku!

[Intropeksi sendiri. Jika aku salah, maka habiskanlah masakan Himeji]

[Ayo! itu yang kuinginkan, Kamu akan melakukan hal yang sama!]

Maaf, bisakah kamu berhenti mengabaikan tuan rumah dan mengatakannya seperti itu? Jika aku harus katakan, tidak peduli pihak mana yang kalah, akan ku jalankan ujian hidup dan mati ini.

"Sakamoto, Akihisa, maaf mengganggumu, tetapi bisakah kamu membantu kelas? Jumlah pelanggan terus meningkat, karena kemenanganmu, jadi kami benar-benar sibuk disini."

Sama seperti yang ku khawatirkan bagaimana coba menenangkan diri, Hideyoshi, yang masih mengenakan Cheongsam yang sangat minim, datang berlarian. Kalu dipikir-pikir, apa yang dia kenakan di bawah Cheongsam?

"Ah, benar. Oi, Aki! pertandinganmu sudah selesaikan, jadi kamu harus membantu yang terbaik,oke?"

"Mm, aku akan menebus kekuranganku."

"Ooo, aku merasa sangat lemas."

"Sakamoto, bethenti mengeluh!"

"Aku tahu, ini untuk Himeji,kan?"

Yuuji dengan sengaja memandangku, tetapi aku tak memedulikannya.

Himeji, ya? Apa yang dia maksudkan mengucapkan kata-kata itu?



"Mulai sekarang, Festival sekolah akan tertutup dari orang luar. Dan sekarang waktunya untuk penutupan acara.

“Ini… ini, akhirnya selesai juga…”

“lelah sekali…”

“… …” angguk.

Saat mendengar pengumuman dari audio broadcast, seluruh tubuhku terasa lemas.

Berjalan kesana kemari mengantarkan makanan pada para pelanggan, lalu kembali lagi dan bersiap-siap mengantarkan makanan kembali. Aku tak pernah tahu jika menjadi waier’s ternyata melelahkan juga.

“Oh ya, apa yang ayah Himeji-san katakan?”

“Hm, apa kau kepikiran hubungan mu dan ayahnya?”

“WA- Bu- bukan itu yang aku tanyakan”

“Ia mengatakan jika dia akan membicarakan dengan ayahnya setelah malam festifal. Jadi kita akan mendapatkan jawabannya nanti.” Jawab Hideyoshi.

“Begitukah, meskipun kita belum tahu kesimpulannya, seharusnya ini akan baik-baik saja. Tapi entah kenapa perasaanku terasa nggak enak…”

“Oke kalau begitu kita akan ganti pakaian”

Saat aku sedang terjebak dalam pikiranku, telingaku menangkap hal yang lebih kejam dan tidak berperikemanusiaan.

“Eh kenapa?”

“Kenapa kau menanyakan hal itu… Jika kau ingin tahu jawabannya, itu terasa sangat memalukan??”

“Maaf aku akan segera kembali”.

“TUNGGU! PIKIRKANLAH LAGI! KEMBALILAH!”

Sayangnya, permohonanku tak berguna, Himeji-san dan minami langsung keluar menuju ruang ganti. Sungguh sangat menyedihkan.

Di sisi lain, Hazuki tetap menggunakan pakaian pelayan saat dia kemana-mana. Seseorang tolong khawatirkan masa depannya.

“Oke, kalau begitu aku akan berganti uga”

“TIDAAAK!! KITA NGGAK AKAN BIARKAN HIDEYOSHI GANTI PAKAIAN!!”

Walaupun tubuhku lelah, secara putus asa aku dekap erat kaki Hideyoshi. Apapun yang terjadi aku tidak akan membiarkan orang ini berganti pakaian.

“Ap- apa yang kau lakukan Akihisa?”

“… ….” menganggukan kepala dengan keras.

Mutsurini melakukan hal yang sama denganku, seperti yang diharapkan dari orang yang memiliki pemikiran yang sama.

“Oi Akihisa, berhenti bermain. Kita akan ke ruang kepala sekolah.”

Ketua kelas kita sama sekali tak terlihat lelah dan menatap kami dengan pandangan mengasihani.

“Ruang kepala sekolah? Kalian berdua punya urusan dengan dia?”

“Kita harus mendapatkan bayaran dari hasil taruhan. Meskipun terlambat, kita baru punya waktu kosong sekarang. Jadi kita akan pergi kesana sekarang.”

Kepala sekolah harusnya memenuhi janjinya. Bagaimanapun juga perjanjian adalah perjanjian. Jadi bagaimanapun juga kita harus kesana untuk melapor.

“Kalau begitu aku akan gunakan waktu ini buat ganti baju.”

“SEMUANYA!! TAHAN HIDEYOSHI!!”

“…” angguk kepala dengan cepat.

Ah Mutsurini langsung bergerak cepat.

Seperti diharapkan dari seseorang yang memiliki sepemikiran denganku, dia tahu apa yang harus dilakukan.

“Sungguh membuat masalah, Yuuji bisakah kau katakan sesuatu?”

“Hm… Hideyoshi dan mutsurini kalian ikut aja. Lagian ini juga bisa buat bujuk Akihisa.”

“Oh… jarang sekali melihat Yuuji bisa memahamiku.”

“Sungguh… bahkan Yuuji… Yah mau gimana lagi, aku ganti baju nanti.”

“Oke Akihisa, Mutsurini, lepaskan kaki Hideyoshi.”

“MM”

“…” angguk kepala.

“Ayolah, melihatku dengan pandangan jijik seperti itu nggak akan merubah apapun kau tahu…”

“Aku yakin bukan itu permasalahannya…”

“Permisi

“Maaf menggangu”

Setelah mengetuk pintu dan memberi salam, ku buka pintu ruang kepala sekolah.

“Aku merasa kalian berdua sama sekali nggak menghormatiku….”

“Benarkah? Tapi bukankah kita sudah mengetuk pintu dan memberi salam…”

Jika dibandingkan, setidaknya aku lebih sopan jika dibandingkan Yuuji.

“Bukankah aku pernah mengatakan jika kalian boleh masuk setelah aku memberikan jawaban?”

“Ah kepala sekolah, kami datang untuk melaporkan kemenangan kami”

“Kau nggak perlu lapor. Kau pikir siapa orang yang bakal ngasihin hadiahnya ke kalian?”

Nenek reyot ini masih saja menggunakan nada kejamnya seperti biasa. Aku yakin dia sama sekali tidak menetahui hal-hal buruk yang dialami siswanya.

“Lagian, aku suruh kalian diam, dan kalian malah bawa temen kalian kesini.”

Melihat Hideyoshi dan Mustsurini, kepala sekolah mengatakan itu pada kami dengan nada mencela. Dia mungkin memiliki suatu hal yang ingin dikomentari dari kita.

“Orang-orang ini kena banyak masalah karena apa yang kau lakukan. Jadi biarkan mereka tahu siapa dalang dari semua ini sebagai hadiahnya.”

“Humf… gitu, maaf”

Kepala sekolah mengatakannya dengan nada datar. Aku yakin dia bukan nenek reyot yang lucu, tapi bukankah dia orang yang sangat menyebalkan .

“Jadi, haruskah kita ngembaliin platinum bracelet ?”

Sebenarnya platinum bracelet berbeda dengan gold bracelet saat digunakan dengan orang yang memiliki nilai tinggi dibandingkan dengan nilai yang buruk.

“Nggak usah, kalian bisa ngembaliin kapan-kapan. Lagian aku nggak bisa memperbaiki malfungsi itu dekat ini.”

“Eh Akihisa, apa maksudnya dengan malfungsi?”

“Ah ya, Hideyoshi sama sekali nggak tahu sama hal ini ya. Platinum bracelet ini ada sedikit kerusakan kalau dipakai sama orang yang punya nilai tinggi maka orang itu bakal kehilangan kontrol.”

“Jadi gitu… Oh ada apa Yuuji?”

Yuuji terlihat sedang dalam pikiran, bukankah Yuuji sanat menyukai berfikir saat di ruangan ini?

“Coba pikir lagi, kenapa mereka bisa tahu kalau kita punya kesepakatan sama nenek tua ini…”

Aku tak tahu apa yang digumamkan Yuuji, mungkin sebaiknya dia tak harus diganggu. Lagian aku nggak mungkin tahu sebelum dia menjelaskannya padaku.

“Jadi kita ada kesepakatan sama kepala sekolah sebagai ganti hadiah ini buat perbaikan kelaskita”

“Tunggu akihsa! Jangan ngomong keras-keras!”

“Eh??”

Tiba-tiba Yuuji terlihat sangat serius. Apa yang terjadi?

“… Ada orang yang nguping”

“Jadi kita masuk ke jebakan mereka.”

Setelah Mutsurini bicara, Yuuji langsung berlari dan membuka pintu ruang kepala sekolah. Saat itu dia bisa mendengar suara kaki berlari.

“Orang-orang itu… Ayo Akihisa!”

“Tunggu Yuuji, apa yang terjadi?”

“Ada perekam suara yang telah mereka letakan disini”

“APA KATAMU?”

“Mereka mungkin udah denger semua yang kita bicarain tadi, kalau mereka sampai ngerekam ini pasti buruk!”

“Ngerekam? Jangan bercanda!”

Jika semua ini terungkap maka semua usaha kita selama ini hanya akan sia-sia! Bahkan sekolah ini akan kehilangan kredibilitasnya dan eksistensi sekolah ini pun juga akan dipertanyakan. Lupakan tentang Himeji-san yang akan pindah sekolah, bahkan semua murid di sekolah akan akan dikeluarkan. Kita harus secepat mungkin menghancurkan semua bukti!

“Cepetan!”

“Oke! Hideyoshi, Mutsurini, bantu kita!”

“Nggak masalah”

“…” Angguk.

Kami berempat langsung keluar dari ruangan kepala sekolah.

“Yuuji itu Toko Natsu lagi bukan?”

“Yep, aku sempet lihat gaya rambutnya. Itu pasti mereka.”

“Dengan kata lain mereka ada dua orang, kalau gitu mending kita berpencar”

“Bakal jadi buruk kalau misah dan sampai diserang balik sama mereka. Mending kita berpencar jadi dua kelompok dan cari mereka”

“Beri aku ciri-ciri mereka”

“Botak dan Mohican, kalian bakal langsung tahu waktu lihat mereka.”

“Paham, aku dan Mutsurini bakal cari mereka di luar”

Benar juga, pasti akan buruk jika mereka keluar dan mencopy datanya. Jadi Hideyoshi akan mencarinya di luar dan menjaga gerbang.

“… Akihisa”

“Hm”

Mutsurini berlari sembari memberikan suatu barang. Ini….

Teropong yang Mutsurini biasa gunakan.

“… Buat ngelindungi diri”

Lupakan tentang perlindungan diri, aku yakin tak ada gunanya membawa teropong ke sekolah. Bagaimanapun di kondisi sekarang, lebih baik aku bawa.

“Makasih Mutsurini”

… Aku menyukai sekolah ini”

“Itu gara-gara cewek dan seragam di sekolah ini kan. Tapi nggak peduli apa yang terjadi kita nggak mungkin biarin sekolah ini ditutup.”

“Kabari yang lain kalau kita lihat mereka.”

“Paham”

Setelah itu kita berpisah menjadi dua grup. Grup dalam sekolah dan grup luar sekolah. Ngomong-ngomong selama dua hari ini aku udah ke setiap sudut di ruangan ini.

“Akihisa! Ruang penyiaran!”

Kita menuju ke ruang penyiaran, dimana tempat itu adalah tempat paling berbahaya. Jika mereka berdua menyiarkannya itu sudah tidak mungkin membuat orang lain diam. Bahkan jika kita berhasil mengambil buktinya, itu tetap sia-sia. Kit tak boleh gagal!

~RUANG PENYIARAN~

“Permisi.”

“Kau. Apa yang kau lakukan disini?!”

“Yuuji disini Cuma ada orang idiot yang lagi ngerokok dan ngelakuin transaksi penjualan DVD porno bajak laut di festifal sekolah”

“Benarkah… kalau gitu kita harus sita rokok dan DVD bajak laut itu, terus pergi ke tempat selanjutnya.”

“Kamu bener. Lagian mereka ngelanggar aturan sekolah.”

“Ma, Maling! Maling!”

~KORIDOR~

“Eh Aki, Sakamoto, kenapa buru-buru?” “Maaf Minami kita keluar dulu, bicaranya nanti aja.”

“Eh tunggu, kamu jatuhin sesuatu. Eh Kisah perbudakan siswi sekolah. Apa ini?”

“LARI YUUJI!! AKU lihat AURA PEMBUNUH DI MINAMI!!”

“Tunggu! Kenapa kamu punya hal kayak gini?!”

“Argh dia ngejar kita!”

~DEPAN ruang KELAS 2-A~

“… Yuuji…”

“Shouko, maaf aku nggak punya urusan sama kamu.”

“… Nggak masalah, aku bisa pergi ke distrik pemerintahan sendiri. Aku Cuma harus kasih surat aplikasi pernikahan disana.”

“AP- AP- TUNGGU! AKU NGGAK INGET PERNAH KASIH TANDA TANGAN DI APLIKASI ITU?”

“Yuuji! Tidak ada tanda-tanda mereka disini. Kita harus segera mencari mereka!”

“TUNGGU AKIHISA! ADA SITUASI BERBAHAYA DISINI YANG SEGERA HARUS AKU SELESEIN!”

“Nah, kita pergi dulu Kirishima-san”

“Oi!! Akihisa!! Tunggu!!”

Tidak ada tanda-tanda dari mereka dari lantai satu sampai lantai empat. Yuuji dan aku menjadi fokus mencari di tempat yang sulit untuk dilihat. Seperti sudut lapangan.

“Ini buruk,… Kita udah kecolongan banyak waktu”

“Kamu bener , sebenernya mereka ini ada dimana. Hm??”

Suatu benda asing sedang diletakan di lapangan sekolah. Apa itu?

“Ah ternyata Cuma kembang api”

“Ah jangan-jangan semua benda itu bakal dipakai buat acara penutupan? Wow~ jadi mereka nempatin benda itu di lapangan sekolah.

Sepertinya sebelum ini aku pernah nonton, mereka akan menutupinya dulu menggunakan kain dan meletakannya di lantai.

“Eh kenapa mereka nggak punya meriam buat nembakin kembang apinya ke udara?”

Seharusnya meriam harus digunakan untuk menembakannya ke udara bukan. Kembang api tetaplah kembang api. Harusnya benda itu diletakan di suatu tempat dimana tidak ada api adalah aturan yang harus dipatuhi kan.

“Pyrotehnik, ya. Berarti nggak ada bedanya sama dinamit. Hal yang bisa aku lihat Cuma apakah bakal ada kembang api atau nggak.”

“Seperti yang diharapkan, sekolah ini emang kaya, sampai mereka siapin kembang api sebesar itu.”

“Apakah ini waktu buat terkesan? Musuh bakal gerak bentar lagi.”

“”Durururu dururur””

Tiba-tiba suara handphone yang dingin, keras dan anorganik terdengar. Suara itu berasal dari handphone di kantongku.

“halo”

“Memang yang diharapin dari Mutsurini, bisa lihat mereka dari jauh.”

Ini suara Hideyoshi. Good job.

“Bagus, dimana mereka?”

“Di dalem gedung baru”

“Gedung baru? Gimana bisa? Aku dan Yuuji udah cari mereka disana.”

“Nggak. Mereka nggak di dalem gedung, mereka di atap.”

Sial! Kita nggak meriksa ke atap.

“Yuuji! di atap gedung baru”

Ku berikan teropong Mutsurini pada Yuuji, ini sulit untuk melihat ke atap gedung baru tanpa menggunakan teropong.

“Sial! Mereka lagi nyiapin pakai alat broadcast disana!”

“Apa yang kau katakan?!”

Tak pernah terpikir kalau mereka bakal pakai alat yang seharusnya digunakan di malam festifal nanti.

“Hideyoshi kalian sekarang dimana?”

“Di ruang club sosial.”

Ini akan membutuhkan waktu sekitar 5 menit dari ruang club sosial ke atap.

“Akihisa! Kayaknya mereka udah mau nyiarin!”

Kita juga bakal butuh waktu yang sama kalau ke atap sekarang. Dan sepertinya mereka akan memutar siarannya sekarang, berarti kita nggak mungkin bisa tepat waktu kesana.

Jadi sekarang gimana caranya buat hentiin mereka buat nyiarin rekaman itu?!

“… …. Yuuji”

“… kamu juga mikir hal yang sama.”

“Ya! Nggak ada jalan lain!” “

“Oke Yuuji, aku serahin sisanya ke kamu.”

“Aktifkan!”

“Kamu udah siap Natsukawa?”

“Nggak masalah. Heheh Kalau gini berarti kemenangan balik kita.”

“Yep bahkan kalau kita nggak perlu siap-siap buat persiapan ujian masuk- WOOOOAAHHHHH!!!”

“Apa yang terjadi Tsunemura—AP! APA! Nggak MUNGKIN!!”

“Ttiarap!!”

“BUUUM!!! PARARARA!!”

“Salah Akihisa! Turunin dikit!”

Yuuji, yang memegang teropong dan mengarahkan pada musuh, memberikan instruksi. Sial! Apa aku salah sasaran di tembakan pertama!

Kelas F, Yoshii Akihisa, Modern Jepang 70 poin&UNKNOWN, Modern Jepang TIDAK DIKETAHUI.

Nilai Yuuji muncul. Aku dengar jika nilai tes yang digunakan acak. Sepertinya itu adalah japan modern. Untunglah bukan sejarh Jepang.

“Turun dikit lagi”

Aku ingat-ingat rasa itu dan sedikit menyesuaikan lintasan meriam kembang api di makhluk panggilan.

“YOSH!! TEMBAK!!”

“Dipahami”

Setelah itu aku gunakan korek api dan membakar sumbu kembang api ke atap

“WWOOOSSHHH!! Bbbuuummmm!!”

Kembang api itu terbang dan meluncur, tentunya benda itu tak akan meledak di atap. Seperti yang diharapkan dari makhluk panggilan yang memiliki berkali lipat dari kekuatan manusia biasa, bahkan melempar adalah hal mudah baginya.

“Bagus. Kita udah hancurin pengeras suaranya.”

“Memang, Kembang api sungguh sangat menakutkan…”

Ini adalah rencana terakhir aku dan Yuuji. Sebut saja ini adalah tembakan kembang api sekali mati. Anak baik jangan meniru ini. Oke.

“Disana masih ada lagi alat broadcast . Tembakin aja lagi”

”Dipahami”

Aku ikuti saja instruksi Yuuji dan membidiknya tepat kali ini.

Nah jadi sekarang, kenapa aku bisa menggunakan makhluk panggilan tanpa ada sensei di sekitar? Itu dari platinum bracelet yang Yuuji gunakan. Platinum bracelet itu tidak memberikan kemampuan spesial pada makhluk panggilan. Melainkan gelang itu dapat memberikan lapangan pemanggilan di sekitar pengguna. Dengan kata lain, hal ini dapat menggantikan guru sebagai saksi.

“Siapin tembakan selanjutnya”

“Aku tahu”

Makhluk panggilan kembali mengambil kembang api. Fungsi mampu memegang benda fisik sangat berguna disini.

“Ini dia, Yuuji!”

“Ayo!!”

“Tembak!!”

Aku gunakan korek api yang kami sita sebelumnya dan membiarkan makhluk panggilan melempar sepanjang 2 meter dengan seluruh kekuatannya. Aku tah pernah mengira jika aku akan memiliki pengalaman dalam menyalakan kembang api.

“Bagus! Kita udah ngancurin semua perlatannya. Mereka harusnya udah nggak bisa ngapa-ngapain lagi sekarang.”

“Benarkah? Kalau gitu kita harusnya nggak lama-lama lagi disini”

“Kamu bener. Kalau gitu tembakin satu lagi ke arah toko Natsu sebelum pergi dari sini.”

“Mn.”

“Ya. Kita harus sebanyak mungkin menyingkirkan kejahatan selama kita bisa!”

“Kamu harus bidik dikit ke kiri sekarang. Woohh, mereka gerak ke samping. Geser dikit ke kanan sekarang!”

“… Oke, kalau gitu ayo kita buat tembakan terakhir! Siap-“

“KALIAN BERDUA!! APA YANG KALIAN LAKUKAN!!”

“Wa!-“

Raungan rendah dan serak terdengar dari belakang. Sial aku kehilangan kontrol makhluk panggilan!.

“”WWOOOSSSHHH!!!... … BUUUUMMM!!!”

“Ah Akihisa Kamu nembakinnya ke sekolah!!”

“Ah! Sekolah sekarang jadi tumpukan puing-puing!”

Kembang api yang menyasar itu melaju kencang ke sudut sekolah. Pintu dan dindingnya sekarng sudah jadi puing-puing.

“KALIAN!! KALIAN BERDUA!! KALIAN BERDUA ngancurin KANTOR kesiswaan!!”

Teriak sensei dengan suara panik. Sepertinya ini adalah pertama kalinya suatu hal yang besar terjadi disini semenjak sekolah ini dibangun.

“Yoshii!!! Sakamoto!!! Jangan pikir kalian bisa keluar dari sini hidup-hidup!!!”

Setelahnya, suara rendah yang familiar terdengar. Ini adalah suara satu-satunya yang tidak ingin aku dengar.

“ITU IRON MAN! AKIHISA, CEPAT LARI!!”

“OOHHH!!”

“JANGAN PIKIR KALIAN BISA LARI!! TAK AKAN KU BIARKAN KALIAN PULANG MALAM INI!!”

“SENSEI ANDA SALAH PAHAM!! KAMI BERUSAHA UNTUK MENYELAMATKAN SEKOLAH!!”

“MENYELAMATKAN SEKOLAH?! JANGAN BICARA OMONG KOSONG!! BUKANKAH KALIAN BARU SAJA MENGHANCURKAN SEKOLAH!!”

“itu, itu ada alasannya.”

Ngomong -ngomong aku ngerasa kalau semua masalah ini gara-gara Iron man.

“AKIHISA, AKU utang BUDI sama kamu. MAKASIH UDAH nyingkirin IRON MAN!”

“BAJINGAN!! YUUJI Kamu LICIK!! SENSEI, SAKAMOTO LARI KE ARAH LAIN!!”

“AKU AKAN MENGURUSMU PERTAMA, YOSHII!!”

“KENAPA harus SELALU AKU? SESEORANG TOLONG! HENTAI SENSEI INGIN MENYERANGKU!!”

“BERANINYA KAU MENGATAKAN SEPERTI ITU!!”

Dan begitulah, lomba marahon dengan Iron man pun dimulai. Untuk berfikir jika ketakutan dan nyeri otot yang akan menghiasi kenangan sekolahku.

  1. Kan’i (or The Twelve Level Cap and Rank System). For more information [1].