Difference between revisions of "Baka to Tesuto to Syokanju:Volume4 Soal Keempat"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
(Created page with "=== Soal Keempat === '''Isilah dengan jawaban yang benar pada pilihan kosong yang tersedia.''' "Gaya yang menggabungkan molekul ke dalam cairan dan padatan disebut ()." '''...")
 
Line 11: Line 11:
 
'''Catatan Guru:'''
 
'''Catatan Guru:'''
   
"Benar. Ini juga diketahui sebagai gaya antar molekul. Perlu diingat kalau gaya Van der Waals mudah dibingungkan dengan gaya Coulomb."
+
"Benar. Van der Waals juga dikenal sebagai gaya antar molekul. Perlu diingat kalau gaya Van der Waals mudah tertukar dengan gaya Coulomb."
   
 
'''Jawaban Tsuchiya Kouta:'''
 
'''Jawaban Tsuchiya Kouta:'''
Line 19: Line 19:
 
'''Catatan Guru:'''
 
'''Catatan Guru:'''
   
Setidaknya kamu mempunyai sebuah ide seperti apa jawaban itu. Sayangnya, jawabannya bukanlah gaya tentang mendaki gunung, tetapi gaya antara molekul.
+
Setidaknya kamu punya jawaban yang nyaris betul. Sayangnya ini bukan tentang mendaki gunung, tetapi gaya antara molekul.
   
 
'''Jawaban Yoshii Akihisa:'''
 
'''Jawaban Yoshii Akihisa:'''
Line 27: Line 27:
 
'''Catatan Guru:'''
 
'''Catatan Guru:'''
   
Aku tidak membenci jawabanmu.
+
Bapak tidak benci jawabanmu.
   
   
Line 33: Line 33:
 
[[File:BTS_ShinobiMuttsurini.jpg|thumb|]]
 
[[File:BTS_ShinobiMuttsurini.jpg|thumb|]]
   
"Kamu bahkan gagal dalam saat-saat yang bagus, kamu sampah yang tidak berguna."
+
"Lo bahkan gagal di saat bagus begini, dasar sampah nggak guna."
   
  +
Rasanya aku mau nangis.
Aku merasa seperti akan menangis.
 
   
"Sakamoto-kun, Apa yang kamu maksud dengan 'kamu gagal'?"
+
"Sakamoto-kun, apa yang kamu maksud dengan 'gagal'?"
   
Setelah kami kembali ke kelas F, kami berkumpul di sekitar tempat duduknya Yuuji. Yuuji, penyelenggara utama dari Perang Panggil melawan Kelas D, terlihat seperti harus menyelesaikan tugasnya. Dan dia hanya duduk disana, menghela napas sambil menggelengkan kepalanya.
+
Setelah kami baluk ke kelas F, kami berkumpul di sekitar Yuuji. Yuuji, penyelenggara utama dari Perang Pemanggilan melawan Kelas D, terlihat baru saja menyelesaikan soalnya. Dan dia cuma duduk disana, menghela napas sambil menggelengkan kepala.
   
"Kau masih berani bicara ?! Karena kau orang bodoh yang melarikan diri di saat menit-menit terakhir, semua usaha kita sia-sia sekarang. Setelah menyaksikan adegan yang seperti itu, tidak ada orang waras yang akan percaya kalau Shimada dan Akihisa sedang berhubungan."
+
"Masih berani lo ngomong gitu?! Karena lu dengan begonya kabur di menit-menit terakhir, semua usaha kita sia-sia sekarang. Setelah liat kejadian macam itu, ngga akan ada orang warass yang bakal percaya kalau Shimada dan Akihisa pacaran."
   
 
Lalu, Yuuji memukul kepalaku dengan gulungan naskah.
 
Lalu, Yuuji memukul kepalaku dengan gulungan naskah.
   
Mu.... Aku yang sedang memikirkan tentang pergelangan bitku yang merah pada saat itu, dan bahkan tidak tahu apa yang terjadi. Apakah kemampuan aktingku benar-benar buruk ?
+
Uugh.... Aku sedang kepikiran soal pergelangan tanganku waktu itu, dan sama sekali nggak tahu apa-apa. Apa aktingku sejelek itu?
   
"Aku akan mengatakan bahwa satu-satunya berita bagus adalah Shimada terlihat seperti memnyimpan perasaan terhadap Yoshii... Tetapi, ini saja tidak akan cukup untuk membuat Shimizu panik."
+
"Satu-satunya berita bagus cuma Shimada terlihat seperti menyimpan perasaan ke Yoshii... tapi ini masih tidak cukup untuk membuat Shimizu panik."
   
Hideyoshi yang berdiri di sebelah Yuuji, hanya mendesah. Jika saja Yuuji sendiri yang mengatakan itu, aku tidak akan keberatan, tetapi sekarang, Hideyoshi bahkan mengatakan itu, maka itu pasti benar. Sial, kita gagal lagi...
+
Hideyoshi yang berdiri di sebelah Yuuji hanya mendesah. Kalau Yuuji sendiri yang mengatakan itu, aku nggak akan peduli. Tapi sekarang Hideyoshi saja sampai ngomong begitu, maka itu pasti benar. Sial, kita gagal lagi...
   
"Bahkan jika kamu mau untuk memiliki jalan yang lain, Shimada masih cukup kesal, dan kamu bahkan dengan senang hati kembali ke kelas bersama Himeji..."
+
"Bahkan kalaupun lu punya cara lain, Shimada masih kelewat kesal, dan lo bisa-bisanya balik kelas sambil nyengir gitu bareng Himeji..."
   
Aku memutarkan kepalaku untuk melihat ke arah tempat duduknya Minami, yang cukup jauh dari tempat duduknya Yuuji, tapi Minami hanya berkata "Hmmph!" dan berpaling ketika dia menyadari aku. Bagiku ini sudah berakhir, dia terlihat marah.
+
Aku berpaling ke arah tempat duduknya Minami, yang cukup jauh dari tempat duduknya Yuuji, tapi Minami hanya berkata "Hmmph!" dan berpaling ketika dia menyadariku. Habis dah, dia kelihatan marah banget.
   
"Ma.. Maafkan aku, seharusnya aku tidak kembali ke kelas bersama dengan Akihisa, itu akan menjadi aneh jika Minami-chan dan Akihisa-kun sedang mempunyai sebuah hubungan yang nyata...."
+
"Ma.. Maaf, seharusnya aku tidak kembali ke kelas bersama Akihisa, akan aneh jadinya kalau Minami-chan dan Akihisa-kun benar-benar pacaran...."
   
"Sebenarnya, itu seharusnya bukan masalah yang besar karena kalian berdua teman sekelas... Aku berpikir bahwa masalah yang sebenarnya adalah Akihisa telah dicampakkan oleh Shimada, dan setelah itu, kalian berdua kembalilah untuk saat ini. Abaikan apa yang orang lain pikirkan, pikiran Shimada yang lebih jelas, khan ?"
+
"Sebenarnya itu bukan masalah yang besar juga, toh kalian berdua teman sekelas... Gw pikir masalah sebenarnya tuh Akihisa yang diputusin sama Shimada, dan habis itu kalian berdua balik kelas kayak gini. Jelas kan Shimada mikir apa sekarang?"
   
Meskipun, itu semua hanya akting, aku, yang berakting sebagai pacarnya Shimada, sebaliknya malah kembali ke kelas bersama Himeji-san, ini pasti telah menyakiti kebahagian Minami. Aku tidak pernah bermaksud untuk itu terjadi selama ini...
+
Walaupun aku cuma akting pacaran sama Minami, tapi aku memang kembali ke kelas bareng-bareng Himeji. Pastinya Minami sakit hati, walaupun aku nggak bermaksud nyakitin juga……
   
"Jangan perdulikan itu, Akihisa, kamu seharusnya minta maaf ke Shimada."
+
"Udah, Akihisa, mending lo sekarang minta maaf ke Shimada."
   
Yuuji menunjuk ke arahnya dengan menggunakan dagunya.
+
Yuuji menunjuk ke arah Minami dengan dagunya.
   
Yuuji benar. Minami marah kepada saya selama ini... Dia setuju untuk berakting denganku meskipun dia sendiri masih enggan, dan pada akhirnya aku telah membuatnya malu. Ini pasti telah menjadi sangat tidak masuk akal baginya. Aku harus benar-benar minta maaf kepadanya.
+
Yuuji benar. Minami sudah marah banget selama ini. Dia setuju berakting walaupun sebenarnya dia tidak mau, dan akhirnya aku malah membuat dia malu. Ini pasti rasanya nggak adil buat dia. Aku benar-benar harus minta maaf.
   
"Kamu benar. Aku akan meminta maaf padanya sekarang."
+
"Loe bener. Gw bakal minta maaf sekarang."
   
Aku berdiri dan berjalan menuju tempat duduknya Shimada.
+
Aku berdiri dan berjalan menuju tempat duduknya Minami.
   
Meski niatku baik, tapi itu masih tidak dapat mengubah kenyataan bahwa aku telah menyakiti dia.
+
Meski niatku baik, tetap saja aku sudah menyakiti Minami.
   
"Minami, tentang itu ...."
+
"Minami, eerm, anu ...."
   
Aku tergagap ke Minami, yang terlihat tidak senang dan menatap keluar jendela.
+
Aku tergagap ke Minami, yang terlihat kesal dan malah menatap keluar jendela.
   
"... Apa yang Kamu ?"
+
"...apaan?"
   
Dia mungkin telah menjawab, tapi dia tetap tidak melihat ke arahku. Dia menatapku dari sudut matanya hanya untuk sesaat.
+
Dia mungkin masih mau jawab, tapi dia tetap tidak mau melihat ke arahku. Minami cuma melirik sebentar.
   
"Tentang itu, aku benar-benar minta maaf."
+
"Soal barusan, aku benar-benar minta maaf."
   
"Aku tetap tidak bisa mengangkat kepalaku meski aku tahu kalau dia sedang melihat kearah lain. Dia masih tetap tidak mau melihatku, tidak sama sekali."
+
Aku tetap tidak bisa mengangkat kepalaku meski aku tahu kalau dia sedang melihat kearah lain. Dia masih tetap tidak mau melihatku, tidak sama sekali.
   
"Aku tidak ingin mengganggumu lagi. Bukankah kamu lebih memilih untuk bergaul bersama Mizuki ?"
+
"Aku nggak akan ganggu kamu lagi. Udah, bukannya kamu juga lebih senang ngobrol sama Himeji?"
   
"Tidak, itu hanya kebetulan bahwa aku bertemu dengan Himeji di koridor."
+
"Nggak, nggak! Beneran, aku cuma kebetulan papasan sama Himeji di koridor!"
   
  +
"Nggak usah cari alasan deh."
"Aku tidak ingin mendengar alasanmu."
 
   
 
"Uu..."
 
"Uu..."
   
Sial, aku telah kehabisan ide.
+
Sial, aku habis ide.
   
 
Kalau sudah begini, aku hanya bisa memakai kata-katanya Hideyoshi untuk meyakinnya.
 
Kalau sudah begini, aku hanya bisa memakai kata-katanya Hideyoshi untuk meyakinnya.
   
"Tapi, jika dilanjutkan seperti ini, Himeji-san akan..."
+
"Tapi, kalau gini terus, Himeji-san bakal..."
   
Dia mungkin akan dipaksa untuk pindah--Aku ingin mengatakan itu, tetapi tiba-tiba Minami menatap kearahku dengan tajam.
+
Dia mungkin bakal dipaksa untuk pindah--aku mau ngomong itu, tetapi tiba-tiba Minami menatap kearahku dengan tajam.
   
".... Selalu saja Mizuki, Mizuki, Kenapa kamu selalu seperti ini ?"
+
".... Mizuki, Mizuki, terus. Kenapa kamu selalu gitu sih!?"
   
"Mi.. Minami ?"
+
"Mi.. Minami?"
   
"Kenapa kau selalu memperlakukannya seperti seorang putri ?! Lalu aku ini apa ?! Apa kau memperlakukanku seperti laki-laki ? Kenapa kamu selalu memperlalukanku seperti ini ?!"
+
"Kenapa kamu selalu memperlakukannya seperti seorang putri?! Terus aku ini apa ?! Lu nganggap gw laki-laki atau apa, hah!? Kenapa lu selalu memperlakukan gw kayak gini?!"
   
Aku tidak pernah melihat Minami semarah ini sebelumnya, dan dia bahkan mengatakan itu dalam satu tembakan.
+
Aku nggak pernah melihat Minami marah sampai sebegininya, dan dia ngomong itu semua langsung dalam satu rentetan.
   
"Aku, Aku tidak pernah bermaksud itu..."
+
"G, gw nggak pernah maksud..."
   
"Jika Mizuki benar-benar harus pindah keluar, maka aku akan berbicara kepada orang tuanya sendiri. Berhenti menggangguku sekarang, Aku tidak ingin melihatmu lagi !!"
+
"Jika Mizuki benar-benar harus pindah keluar, gw bakal ngomong langsung ngomong ke orangtuanya sendiri. Udah, jangan ganggu gw lagi. Nggak mau gw lihat muka lu!!"
   
Setelah mengatakan itu, dia membalikkan kepalanya menjauh.
+
Setelah mengatakan itu, dia membalikkan kepala.
   
  +
Kayaknya mau gimana juga Minami nggak bakal ngacuhin aku lagi...
Seperti kalau seberapapun besarnya usaha yang aku coba, dia tidak akan melihat ke arahku lagi.
 
   
"Maaf. Aku tidak sengaja melakukannya."
+
"Maaf. Gw bener-bener nggak sengaja."
   
Aku membungkuk untuk meminta maaf lagi, lalu aku kembali ke tempat semuanya berada.
+
Aku membungkuk dan minta maaf lagi, lalu kembali ke tempat duduknya Yuuji.
   
  +
Mereka melihatku dengan muka yang seakan-akan ngomong “bahkan kamupun ngga bisa apa-apa..”
Mereka menatap kearahku, wajah mereka mengisyaratkan "Bahkan kamu tidak bisa melakukan apapun."
 
   
 
"Dia benar-benar kesal..."
 
"Dia benar-benar kesal..."
   
  +
"Iya tuh."
"Aku merasakan hal yang sama."
 
   
Hideyoshi dan yang lainnya pasti telah mendengar percakapanku dengan Minami.
+
Hideyoshi dan yang lainnya pasti dengar percakapanku dengan Minami.
   
"Maaf, aku akan meminta maaf padanya lagi..."
+
"Maaf, gw ntar bakal coba minta maaf lagi..."
   
  +
"... Mending lu tunggu sampe Minami nggak terlalu emosi lagi."
"... Tunggu sampai amarahnya reda dulu."
 
   
"Uh huh, Muttsurini benar. Jika Akihisa dan Himeji tidak hati-hati, itu hanya akan membuat Shimada tambah kesal."
+
"Ya, Muttsurini benar. Kalau Akihisa dan Himeji tidak hati-hati, Shimada hanya akan tambah kesal."
   
"Benar, kamu.... tunggu sampai dia tenang, Akihisa. Kamu harus menyelesaikan masalahmu dengan Shimada."
+
"Benar, lu.... tunggu sampe dia tenang, Akihisa. Lu beneran harus beresin ini masalah sama Shimada."
   
"Ya, aku akan."
+
"Ya, gw tahu."
   
Aku benar-benar banyak melakukan hal yang kejam kepada Minami hari ini....
+
Aku benar-benar telah bertindak kejam kepada Minami hari ini....
   
"Mari kita mengesampingkan hal ini untuk saat ini. Jika ini terus berlanjut, kelas D tidak akan mendeklarasikan Perang Panggil dengan kita selama apapun kita tunggu. Itulah sebabnya kita harus berimprovisasi."
+
"Udah, itu kesampingin dulu. Kalau gini terus, kelas D nggak bakal mendeklarasikan Perang Pemanggilan sama kita mo kita nunggu berapa lama juga. Kita harus improvisasi."
   
Setelah berganti topik, Ekspresi Yuuji penuh perhatian dan dingin seperti biasanya. Membiarkan amarah Minami untuk saat ini, Kelas F kami berada dalam posisi yang kurang menguntungkan.
+
Setelah berganti topik, ekspresi Yuuji balik fokus dan dingin seperti biasanya. Terlepas dari Minami yang sedang marah, Kelas F kami berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.
   
Aku benar-benar khawatir tentang bagaimana perasaan Minami sekarang, aku harus memperhatikan pertanyaan Yuuji.
+
Aku benar-benar khawatir tentang bagaimana perasaan Minami sekarang. Aku harus memperhatikan Yuuji.
   
   

Revision as of 18:14, 9 May 2013

Soal Keempat

Isilah dengan jawaban yang benar pada pilihan kosong yang tersedia.

"Gaya yang menggabungkan molekul ke dalam cairan dan padatan disebut ()."

Jawaban Mizuki Himeji:

"Gaya (Van der Waals)."

Catatan Guru:

"Benar. Van der Waals juga dikenal sebagai gaya antar molekul. Perlu diingat kalau gaya Van der Waals mudah tertukar dengan gaya Coulomb."

Jawaban Tsuchiya Kouta:

"Gaya (Wandervogel)."

Catatan Guru:

Setidaknya kamu punya jawaban yang nyaris betul. Sayangnya ini bukan tentang mendaki gunung, tetapi gaya antara molekul.

Jawaban Yoshii Akihisa:

Gaya (Kerja)[1].

Catatan Guru:

Bapak tidak benci jawabanmu.


BTS ShinobiMuttsurini.jpg

"Lo bahkan gagal di saat bagus begini, dasar sampah nggak guna."

Rasanya aku mau nangis.

"Sakamoto-kun, apa yang kamu maksud dengan 'gagal'?"

Setelah kami baluk ke kelas F, kami berkumpul di sekitar Yuuji. Yuuji, penyelenggara utama dari Perang Pemanggilan melawan Kelas D, terlihat baru saja menyelesaikan soalnya. Dan dia cuma duduk disana, menghela napas sambil menggelengkan kepala.

"Masih berani lo ngomong gitu?! Karena lu dengan begonya kabur di menit-menit terakhir, semua usaha kita sia-sia sekarang. Setelah liat kejadian macam itu, ngga akan ada orang warass yang bakal percaya kalau Shimada dan Akihisa pacaran."

Lalu, Yuuji memukul kepalaku dengan gulungan naskah.

Uugh.... Aku sedang kepikiran soal pergelangan tanganku waktu itu, dan sama sekali nggak tahu apa-apa. Apa aktingku sejelek itu?

"Satu-satunya berita bagus cuma Shimada terlihat seperti menyimpan perasaan ke Yoshii... tapi ini masih tidak cukup untuk membuat Shimizu panik."

Hideyoshi yang berdiri di sebelah Yuuji hanya mendesah. Kalau Yuuji sendiri yang mengatakan itu, aku nggak akan peduli. Tapi sekarang Hideyoshi saja sampai ngomong begitu, maka itu pasti benar. Sial, kita gagal lagi...

"Bahkan kalaupun lu punya cara lain, Shimada masih kelewat kesal, dan lo bisa-bisanya balik kelas sambil nyengir gitu bareng Himeji..."

Aku berpaling ke arah tempat duduknya Minami, yang cukup jauh dari tempat duduknya Yuuji, tapi Minami hanya berkata "Hmmph!" dan berpaling ketika dia menyadariku. Habis dah, dia kelihatan marah banget.

"Ma.. Maaf, seharusnya aku tidak kembali ke kelas bersama Akihisa, akan aneh jadinya kalau Minami-chan dan Akihisa-kun benar-benar pacaran...."

"Sebenarnya itu bukan masalah yang besar juga, toh kalian berdua teman sekelas... Gw pikir masalah sebenarnya tuh Akihisa yang diputusin sama Shimada, dan habis itu kalian berdua balik kelas kayak gini. Jelas kan Shimada mikir apa sekarang?"

Walaupun aku cuma akting pacaran sama Minami, tapi aku memang kembali ke kelas bareng-bareng Himeji. Pastinya Minami sakit hati, walaupun aku nggak bermaksud nyakitin juga……

"Udah, Akihisa, mending lo sekarang minta maaf ke Shimada."

Yuuji menunjuk ke arah Minami dengan dagunya.

Yuuji benar. Minami sudah marah banget selama ini. Dia setuju berakting walaupun sebenarnya dia tidak mau, dan akhirnya aku malah membuat dia malu. Ini pasti rasanya nggak adil buat dia. Aku benar-benar harus minta maaf.

"Loe bener. Gw bakal minta maaf sekarang."

Aku berdiri dan berjalan menuju tempat duduknya Minami.

Meski niatku baik, tetap saja aku sudah menyakiti Minami.

"Minami, eerm, anu ...."

Aku tergagap ke Minami, yang terlihat kesal dan malah menatap keluar jendela.

"...apaan?"

Dia mungkin masih mau jawab, tapi dia tetap tidak mau melihat ke arahku. Minami cuma melirik sebentar.

"Soal barusan, aku benar-benar minta maaf."

Aku tetap tidak bisa mengangkat kepalaku meski aku tahu kalau dia sedang melihat kearah lain. Dia masih tetap tidak mau melihatku, tidak sama sekali.

"Aku nggak akan ganggu kamu lagi. Udah, bukannya kamu juga lebih senang ngobrol sama Himeji?"

"Nggak, nggak! Beneran, aku cuma kebetulan papasan sama Himeji di koridor!"

"Nggak usah cari alasan deh."

"Uu..."

Sial, aku habis ide.

Kalau sudah begini, aku hanya bisa memakai kata-katanya Hideyoshi untuk meyakinnya.

"Tapi, kalau gini terus, Himeji-san bakal..."

Dia mungkin bakal dipaksa untuk pindah--aku mau ngomong itu, tetapi tiba-tiba Minami menatap kearahku dengan tajam.

".... Mizuki, Mizuki, terus. Kenapa kamu selalu gitu sih!?"

"Mi.. Minami?"

"Kenapa kamu selalu memperlakukannya seperti seorang putri?! Terus aku ini apa ?! Lu nganggap gw laki-laki atau apa, hah!? Kenapa lu selalu memperlakukan gw kayak gini?!"

Aku nggak pernah melihat Minami marah sampai sebegininya, dan dia ngomong itu semua langsung dalam satu rentetan.

"G, gw nggak pernah maksud..."

"Jika Mizuki benar-benar harus pindah keluar, gw bakal ngomong langsung ngomong ke orangtuanya sendiri. Udah, jangan ganggu gw lagi. Nggak mau gw lihat muka lu!!"

Setelah mengatakan itu, dia membalikkan kepala.

Kayaknya mau gimana juga Minami nggak bakal ngacuhin aku lagi...

"Maaf. Gw bener-bener nggak sengaja."

Aku membungkuk dan minta maaf lagi, lalu kembali ke tempat duduknya Yuuji.

Mereka melihatku dengan muka yang seakan-akan ngomong “bahkan kamupun ngga bisa apa-apa..”

"Dia benar-benar kesal..."

"Iya tuh."

Hideyoshi dan yang lainnya pasti dengar percakapanku dengan Minami.

"Maaf, gw ntar bakal coba minta maaf lagi..."

"... Mending lu tunggu sampe Minami nggak terlalu emosi lagi."

"Ya, Muttsurini benar. Kalau Akihisa dan Himeji tidak hati-hati, Shimada hanya akan tambah kesal."

"Benar, lu.... tunggu sampe dia tenang, Akihisa. Lu beneran harus beresin ini masalah sama Shimada."

"Ya, gw tahu."

Aku benar-benar telah bertindak kejam kepada Minami hari ini....

"Udah, itu kesampingin dulu. Kalau gini terus, kelas D nggak bakal mendeklarasikan Perang Pemanggilan sama kita mo kita nunggu berapa lama juga. Kita harus improvisasi."

Setelah berganti topik, ekspresi Yuuji balik fokus dan dingin seperti biasanya. Terlepas dari Minami yang sedang marah, Kelas F kami berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.

Aku benar-benar khawatir tentang bagaimana perasaan Minami sekarang. Aku harus memperhatikan Yuuji.









Catatan

  1. Maksudnya adalah 'Tenaga Kerja' karena dalam bahasa inggrisnya tertulis '(Work) force'.