CtG -Zero kara Sodateru Dennou Shoujo Indo-:Jilid2 Bab 1: Bocah Yang Menarik Iblis

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 1: Bocah Yang Menarik IBLIS[edit]

Di suatu pagi di kelas, satu bulan lagi menuju liburan musim panas, pembicaraan mengenai ujian akhir dan jadwal liburan mengguncang kelas dengan suara bising dari para murid. Singkatnya sebelum pembinaan dimulai; Yuu meletakkan pipinya di atas mejanya seolah dia membiarkan kesadarannya menempatinnya. Sepanjang minggu, karena berbagai tugas dan mempersiapkan ujian, Yuu kekurangan waktu tidur.

"Oi Yuu ~. Ada kutipan berbahasa Inggris berbunyi,we only need to study till the part where Ted will have surgery in the gas station, kan?"

Orang yang berbicara dengannya saat tidak membaca situasi adalah Itono Kouta. Sebagai teman yang mengenalnya sejak SMP, debut pertamanya di SMA dengan rambut yang dicat cokelat terlihat sangat tenang. Itulah dia, salah satu dari sedikit teman yang Yuu miliki.

Yuu menjawab tanpa menyembunyikan rasa kantuknya.

"Kupikir itu berakhir di bagian di mana Aregura melihat seekor kadal aneh. Jika kau tidak yakin, cek saja di situs ringkasan melalui jaringan internet sekolah"

"Begitukah?" Saat dia mengatakan itu, Kouta duduk di kursi di depan Yuu. Dia meletakkan dagunya di sandaran, dan terus berbicara dengan Yuu yang terus menerus memancarkan aura "tolong biarkan aku tidur". Mungkin karena kepolosannya yang simpel, namun perilakunya terasa sangat menyegarkan.

"Entah kenapa guru terlambat hari ini"

Ketika Yuu menyentuh terminal berjenis monolit yang ada di sudut meja, menunculkan layar default Holoskin dan waktu saat ini. Sudah dipastikan ini sudah melewati waktu pembinaan yang biasanya.

"Apa yang terjadi?"

Yuu tidak memiliki kata-kata untuk menjawab pertanyaan Kouta yang gelisah. Jika dia menjawab, itu akan mengarah pada pertanyaan bencana "mengapa kau tahu itu?".

Lalu Yuu terdiam, dan Kouta (tanpa izin) kemudian mengkonfirmasi keraguannya tentang kutipan berbahasa Inggris dengan terminal Yuu, di tengah-tengah itu, jawaban atas pertanyaannya sampai di depan kelas.

"Namaku Ku-Kugimiya Miharu ......"

Seorang siswa pindahan yang dipindahkan dalam waktu yang sangat cerdik ini tepat sebelum ujian secara alami menarik perhatian semua orang.

"Kugimiya-san dipindahkan dari sekolahnya di Kansai dikarenakan keadaan keluarga"

Sementara wali kelas, Higuchi-sensei secara terang-terangan mengatakan alasan perpindahannya ──yang sebenarnya bukan kebohongan──, semua orang di kelas saling berpandangan dengan bingung. Para gadis, sementara itu, melihat anak laki-laki berteriak "Uoooo!!" dengan cara seperti melihat koala di kebun binatang sambil memegang tinjunya.

Yuu sendiri, saat melihat Miharu, menegang seperti cermin. Ternyata dia memperhatikannya dan karena itu dia sesekali mengirim pandangan gelisah padanya.

Alami seperti itu, fakta bahwa mereka berdua tinggal bersama adalah rahasia bagi semua orang di sekolah. Mereka juga tidak mampu membiarkan Haruha dikenal publik. Data tempat tinggal yang ditulis juga merupakan buatan Hajime.

Karena itu Yuu tidak bisa secara terbuka membantunya, dan satu-satunya yang bisa dia lakukan adalah memberikan isyarat tangan 『CtG』 “lakukan yang terbaik” setiap kali mata mereka bertemu.

"...... Hanya ada beberapa hari lagi sebelum liburan musim panas, jadi bagus kalau kita bisa bergaul dengan baik. S-senang berada di sini "

Dengan mempertimbangkan bagaimana malunya dia, untuk bisa mengatakan itu tanpa menggigit lidahnya adalah prestasi yang hebat.

Tak lama setelah pembinaan selesai, Miharu langsung dikelilingi. Dia bahkan belum sempat duduk di kursinya.

"Dimana kau tinggal!?"

"Apa kau sudah punya pacar? Hubungan jarak jauh? "

"Apa kau membawa bekal makan siang? Ayo makan bersama"

"Apa kau sudah memutuskan klub mana yang ingin kau masuki? Mau mengamati gunung di klub pencinta gunung!?"

Di antara para gadis itu ada sekelompok siswa agresif yang mengelilingi Miharu dan membombardirnya dengan berbagai pertanyaan dan rekrutmen klub. Bahkan para murid lelaki dan perempuan yang tidak agresif sepertinya memutar telinga mereka untuk mendengar sedikit informasi pribadi tentang murid baru.

Untuk menjawab rentetan pertanyaan itu, Miharu mengeluh dan menjawabnya satu per satu.

"E, erm .... err, aku tinggal di salah satu rumah kerabatku......"

Lebih tepatnya itu adalah "rumah yang diurus paman ayahnya" tapi dalam arti yang lebih luas itu bukanlah kebohongan.

"Aku tidak punya pacar ......"

Dia adalah seorang gadis yang cukup baik, tapi anehnya tidak memiliki pengalaman berkencan (sepertinya).

"Untuk makan siang ...... Ku dengar ada kafetaria murid disini jadi ......"

Miharu bisa memasak beberapa makanan sederhana, tapi membawa kotak bekal yang sama seperti milik Yuu sedikit terlalu jauh, dan memasak keduanya dengan cara yang berbeda akan memakan banyak waktu dan tidak ekonomis.

"A-Aku tidak punya rencana untuk bergabung dengan klub manapun"

Miharu punya alasan untuk memastikan waktunya bermain 『CtG』. Kondisi Haruha memaksanya untuk masuk secara teratur ke dalam game, dan Miharu sendiri ingin melatih avatar-nya untuk melindunginya di sana.

──Seperti itu, Miharu dengan patuh menjawab, tapi berbagai pertanyaan, rekrutmen klub, dan nasehat tidak menunjukkan akan segera berhenti seperti ibu-ibu yang suka bicara dengan tetangga.

Matanya kemudian melihat Yuu dan dia memberikan isyarat tangan── "Ikuti" "Pergi" "?".

Sebagai balasannya, Miharu dengan ringan menggelengkan kepalanya. Sebelum tidur kemarin, dia ingat, mengingat anehnya waktu perpindahannya dia ingin terbiasa dengan kelas dengan cepat.

Tapi bertentangan dengan keinginannya, dan kepribadiannya yang pemalu; kapasitasnya pun sudah terbebani sampai batasnya.

Serangan pertanyaan segera berubah ambigu, dan suasana gadis-gadis di sekitarnya terasa tidak nyaman.

"Ah, maaf kami, tiba-tiba ......"

"Kami tidak bisa membaca suasana dengan benar ......"

Perkataan yang menahan diri secara bertahap menjadi jauh.

"Tidak, sama sekali tidak, sama sekali tidak kau lihat ...... Ermm"

Kegelisahan Miharu menyebabkan kepanikan. Dia pasti sudah membayangkan masa depan dirinya menghadapi liburan musim panas tanpa berteman baik dengan kelas dan kemudian segera dilupakan. Yuu yang pernah melihat banyak ekspresi Miharu dan Mifa, tahu itu.

Seperti yang diharapkan, seharusnya dia baru saja pergi untuk membantunya tidak peduli betapa tidak wajarnya hal itu.

Saat Yuu hendak berdiri dari kursinya, disana──

*Foosh*

Seolah-olah kegelapan baru saja turun, suasana di kelas menegang.

Tentu, tatapan semua orang tertuju ke pintu masuk kelas. Berdiri seorang siswa perempuan dari kelas terdekat. Tepat di belakangnya ada tiga gadis lain yang berdiri, identitas si penyusup adalah teman masa kecil Yuu dengan wajah diam yang mungil.

Kodzuchi Fuyufu.

Tidak ada yang tahu kenapa kesunyian terjadi saat kedatangannya. Mungkinkah karena kekuatan aneh yang dimiliki gadis itu?

Atau mungkin, itu karena Miharu yang hampir panik langsung terdiam dalam sekejap.

"Oh, Yuu, itu Kodzuchi-san"

Kouta, yang duduk di meja Yuu sambil mengamati siswa pindahan itu, berkata dengan nada menggoda. Sebagai teman sejak SMP, Kouta secara kasar tahu tentang hubungan Yuu dan Fuyufu. Namun, Yuu, yang bingung dengan serbuan mendadak Fuyufu, tidak mampu bereaksi terhadap ejekan temannya.

Yah, hanya ada satu orang di seluruh sekolah ini yang akan menjadi sasaran tekanan misterius yang dipancarkan Fuyufu tanpa suara.

Siapa? Tidak lain dari murid pindahan, Kugimiya Miharu.

Seakan kecemasan beberapa waktu yang lalu adalah sebuah kebohongan, dia berjalan menuju Fuyufu dan menunjukkan senyuman yang dingin dan tenang.

"Jadi kau Kodzuchi Fuyufu-san"

"Dan kau Kugimiya Miharu-san"

Begitu mereka saling memberi salam normal tapi aneh itu── seluruh kelas pergi,

*terkejut*

Rasanya seperti suara statis dari listrik yang mengalir.

Salah satu siswa yang kebetulan berada di tempat itu kemudian berbicara──

『Kalau dipikir-pikir, saat wajah keduanya bertemu, ada sesuatu yang robek. …… Gunting. Itu benar, seperti gunting. Setiap kali kedua mata pisau bertemu, sesuatu di tengah akan hancur── Itulah yang aku lihat dari mereka kedua 』

Aura sederhana, bertekstur, rambut panjang, sosok lucu, dan senyum lebar di wajahnya.

Berpenampilan kontras dari kepala sampai kaki, Kugimiya Miharu dan Kodzuchi Fuyufu saling bertemu satu sama lain dalam keheningan. Hanya begitu saja, tapi banyaknya Efek Doppler misterius yang diciptakan oleh kedua gadis itu mengguncang kelas di pagi hari.

"Aduh ... ah, perkataanku terpotong"

"Apa ini berarti pertemuan keduanya mendistorsi ruang dan memberikan tekanan di atmosfer ......?"

Para gadis yang sebelumnya ada di sekitar Miharu menyeka keringat mereka karena terkejut.

"Tidak, itu hanyalah perbuatan bodoh ......"

Yuu akhirnya berbicara dan membantah, tapi para gadis, yang memakai krim bibir dengan terburu-buru, tidak mendengarnya.

".........Mmmn, atmosfer ini, mungkinkah itu──"

"A-apa kau tahu ini, Rokkaku-san si sejarawan wanita !?"

Sementara itu, seorang gadis kacamata berbicara seperti dia mengetahui sesuatu, dan Kouta meminta jawabannya.

Gadis kacamata── Rokkaku Hasuko dari Klub penelitian sejarah berbicara dengan gemetar karena takjub.

"Ya, atmosfer ini mirip seperti ... Uwanariuchi"

『Uwanariuchi』 adalah ......

Sebuah pernikahan daerah setempat yang dimulai sejak jaman pertengahan Jepang sampai era Edo!

Itu merupakan kebiasaan dimana ketika suami bercerai dengan mantan istrinya dan segera menikah dengan istri baru, mantan istrinya akan menyerang rumah istri yang baru dengan pemberitahuan terlebih dahulu. Saat itu, banyaknya wanita yang ada sesuai dengan identitas mereka dalam pihak ofensif maupun defensif. Gambaran yang terlihat dari perkelahian kedua belah pihak adalah pemandangan pertempuran wanita!

Meskipun itu merupakan cara untuk menarik seorang juri sebelum konflik, hal itu diketahui memunculkan hubungan kausalitas karena panasnya para peserta. Mengerikan!

Omong-omong, 『Uwanari』, salah satu Kabuki Jūhachiban dengan motif Uwanariuchi, merupakan sebuah drama yang menggambarkan hubungan cinta dan benci antara dua wanita terhadap seorang pria.

"Uwanari ...... bagus sekali. Seorang pria berada di antara dua gadis ...... benar-benar membuat iri!"

Kouta merintih dengan pipi yang sedikit merah saat melihat kata Uwanari yang Rokkaku tulis di papan tulis optik dengan perangkat berbentuk pulpen .

Sebaliknya, murid lain yang mendengarkan penjelasan Rokkaku, tangan mereka gemetar.

"Bukan bukan, Itono-kun. Setelah perang, perempuan berstoking menjadi lebih kuat. Jika dia dalam keadaan seperti itu, dia akan diberi daging cincang, daging cincang, kau tahu"

'Hee, apakah begitu, daging cincang ya,' pada saat itu, hati Yuu sudah takut setengah mati.

CtG v02 017.png

Dia melirik ke arah Kouta dan kemudian dia sadar.

"Uhee ...... T-tapi, tunggu dulu. Sudah pasti atmosfer yang mereka alami adalah konflik. Tapi, ini seharusnya menjadi pertemuan pertama mereka. Aku berada di SMA yang sama dengan Kodzuchi-san, jadi aku yakin itulah masalahnya."

"Itu ...... aku tidak tahu. Tapi keduanya saling tahu nama masing-masing. Mereka pasti punya kenyataan buruk yang bahkan tidak bisa kita bayangkan!"

*gulp* suara itu berasal dari semua orang yang melihat perselisihan di antara kedua gadis itu dalam keheningan. Lalu akhirnya, Fuyufu berbicara.

"Maaf atas kekasaranku tadi"

Pasti karena hari setelah Haruha muncul di dunia nyata, saat mereka bertemu di supermarket. Saat itu, Miharu mengungkapkan kebenaran bahwa dia tinggal bersama Yuu yang membuat Fuyufu terdiam dan membeku di tempat. (Mengesampingkan hal itu, ini pertama kalinya Yuu melihat Fuyufu terdiam)

"Aku hanya terkejut melihat seseorang dengan keberanian sebesar orang pertama di dunia yang pernah makan teripang"

Fuyufu melirik Yuu saat dia berkata "teripang". Hati Yuu lalu tenggelam ke laut dalam.

Membalas itu, Miharu memiringkan kepalanya saat dia mengepalkan tangannya di depan wajahnya sendiri.

"Jadi kau repot-repot datang ke sini untuk menyambutku. Terima kasih banyak. ──Dan juga, Kodzuchi-san, bukankah anjing berhargamu lari dan tersesat? Wajahmu tidak terlihat sehat, apa kau baik-baik saja?"

Miharu melirik Yuu saat dia berkata "anjing". Yuu lalu melihat bayangan dirinya memakai ikat leher hewan dan tinggal di dalam sebuah rumah anjing.

"Jangan khawatir, pertama-tama aku bahkan tidak punya anjing. Tapi── itu benar. Jika aku kebetulan punya anjing seperti itu, maka aku harus mengebirinya supaya dia tidak mengganggu tetangga dan ekosistem lainnya, kan"

"Kebetulan sekali. Aku juga memikirkan hal yang sama dari lubuk hatiku "

Percakapan keduanya hanyalah pertukaran pendapat mereka. Tapi, kemauan dalam kata-kata tersebut mengabaikan hukum gelombang suara dan dibelokkan secara menyakitkan menuju wilayah bawah anak laki-laki.

"Kita mungkin secara tak terduga akan berteman baik satu sama lain"

"Memang. Aku ingin berteman denganmu"

..................

Ufu ...... Fufufuu .........

Fufuffuffu ............

Langit bersih. Di suatu pagi di kelas yang diterangi dengan sinar matahari segar, hanya tawa kosong milik Fuyufu yang ekspresi tanpa emosi dan Miharu dengan senyuman seperti topeng yang bergema.

Ruang kelas yang mirip rumah hantu terus berlanjut seperti itu sampai akhirnya guru datang dan memaksa mereka untuk segera berhenti.



Pelajaran untuk jam keempat adalah olahraga. Beberapa saat sebelum tengah hari, matahari kuning di langit bersih bersinar terang memancarkan panas yang kuat sehingga dapat meneriaki kata “musim panas”. Sangat panas, hingga menyerang bahu siswa di lapangan.

Namun, panasnya bukan apa apa bagi Miharu, yang sekarang berada di bawah bayangan atap ruang ganti, tapi hal yang sama tidak bisa dikatakan untuk anak laki-laki yang mencatat skor lompat tinggi di lapangan.

"Haa ..."

Mendesah, hidungnya gatal karena bau klorin dan baju renangnya basah kuyup── adalah Miharu, setelah menyelesaikan ujian renang sejauh 50 meter belum lama ini. Dia sekarang tampak kelelahan.

Kedua kaki dan lengannya sudah mati rasa setelah terus-menerus memukul air dan dia masih merasakan sensasi berada di dalam air. Terdiam, dia menatap genangan kecil di kakinya yang berasal dari tetesan air di kaki dan baju renangnya.

(Aku lelah...... Aku suka berenang, tapi)

Kelas renang berlangsung tepat di hari perpindahannya. Tanpa beradaptasi dengan lingkungannya, harus memakai baju renang yang sesuai dengan terburu-buru terasa sangat aneh dan sangat tidak nyaman. Sekarang bersantai dan duduk di pinggir kolam renang yang berbatu, dia menutup pikiran dan tubuhnya.

Karena malu dengan orang asing, dengan tambahan perpindahan pada saat yang sangat aneh, Miharu menderita kelelahan mental. Mungkin juga karena dia memaksakan dirinya, tidak ingin menunjukkan hal memalukan di depan Yuu.

Dalam keadaan sulit seperti itu, dia masih bisa merasakan kehadiran seseorang dan mengangkat wajahnya.

"Uu~ ...... itu pasti panas kan?"

Dia dipanggil oleh gadis yang tampaknya baru saja menyelesaikan ujian renangnya dan sekarang melepas kacamata yang dipakainya. Selama beberapa saat, dia tidak bisa mengenali siapa dia karena dia dari kelas yang lain dan berpakaian beda. Namun, dia teringat pemilik suara yang agak nasal itu. Itu Nogi Nao dari komite kelas. Dia duduk tepat di sampingnya seperti seolah-olah dia akan jatuh.

"Apa kau lelah? Yah, kelas renang tepat setelah perpindahan pasti sangat sulit."

Sikap santainya membuatnya bingung. Sejak pagi ini, Miharu tidak menerima apapun selain perlakuan sopan dari semua orang di kelas. Seolah-olah mereka berinteraksi dengan orang penting dari mafia atau semacamnya. Tidak tahu alasannya, Miharu kebingungan, tapi saat itu Nogi dengan santainya berbicara dengannya.

"Tidak, aku baik-baik saja……"

Jawaban Miharu benar-benar canggung. Ketika dia menjadi Mifa, dia bisa berinteraksi lebih aktif dengan orang lain, tapi saat dia kembali sebagai Miharu, inilah yang terjadi. Siklus buruk di mana kebenciannya secara bertahap menghilangkan keberaniannya.

Senyuman Nogi belum hilang, tapi sepertinya dia kebingungan, seperti apa yang harus dikatakan selanjutnya. Dan seolah panik, matanya berkeliaran di mana-mana.

"Aaa ...... Errmm ...... .Ah"

Lalu matanya berhenti. Dia melihat ke arah lapangan tempat dimana anak laki-laki melakukan lompat tinggi.

"Karena nilai hari ini akan dicatat dalam rapor, anak laki-laki itu serius. Biasanya mereka lebih malas melakukannya."

"Aa...... untuk memperbaiki nilai jelek mereka ya"

Kolam renang terletak di atas bukit. Seseorang bisa melihat ke lapangan melalui pagar. Saat dia melihat ke arah yang sama dengan mata Nogi, benar, sepertinya anak laki-laki menunggu gilirannya dengan serius dan tanpa mengobrol satu sama lain.

"Ah, ini giliran Kurino-kun!"

Yang bersemangat adalah salah satu gadis yang berbicara dengan Miharu pagi ini. Di samping teman-temannya, dia mengarahkan jarinya ke anak laki-laki yang akan melakukan lompat tinggi. Seolah seperti penanda, anak itu mulai berlari.

Meskipun dihujani perhatian para penonton, dia berhasil melakukan lompatan dengan baik melewati mistar, cukup bagus untuk mengesankan penonton amatir. Dengan gaya dan gerakan yang hebat, dia mendarat di matras dan dengan nyaman berbaring di atasnya. "Yahoo! Seperti yang diharapkan dari bintang klub atletik!"

Gadis yang tadi ── Tsukami-san ── berteriak. Dia pasti penggemarnya.

Sebaliknya, Nogi mengeluarkan suara yang tenang.

"Fumu, Kurino-kun huh ...... Pria Tampan, rating── kurasa 72 poin."

"A!? ── kenapa Nogi! Kurino-kun adalah bintang harapan klub atletik, dia punya penampilan dan kepribadian yang baik, dia harusnya dapat 88 poin bukan!?"

Tsukami tidak mengeluarkan ucapan itu. Ternyata dia tidak menyukai penilaian Nogi tentang dirinya dan sebagai hasilnya, dia memelototinya dengan kesal. Nogi menerima tatapannya dengan tenang, dan Miharu, yang duduk di sampingnya, mengangkat bahu. (Tapi tetap saja, kejujurannya karena tidak memberikan 90 poin pasti dibuat-buat, pikir Miharu)

"Hmph... Lihatlah kenyataannya Tsukami. Tentu saja Kurino-kun adalah pria macho yang bagus. Tapi, dia juga orang yang mendapatkan nilai terburuk dalam ujian tengah; Jangan lupa bahwa dia adalah pria macho yang memalukan. "

"I-Itu beneran?! Atau lebih seperti dia adalah atlet jadi yang penting adalah kecepatannya! Apa yang kau mau, Puma Savannah yang bisa menghitung trigonometri atau semacamnya!?"

Bukankah artinya kau memperlakukannya sama seperti binatang ...... adalah apa yang ingin dia katakan, tapi Miharu yang bermental lemah tidak memiliki keberanian untuk berbicara. Nogi mengabaikannya dan melanjutkan penilaian orang lain.

"Oh, selanjutnya Ishito-kun ya. 81 poin"

"Ke, kenapa anak lemah itu mendapat nilai yang lebih tinggi dari Kurino-kun milikku!?"

"Dia bukan milikmu kau tahu~"

"Aa~, tapi aku lebih suka Ishito. Kacamata anak laki-laki panas"

Saat dia memperhatikannya, para gadis yang sedang menunggu gilirannya bergabung dengan mereka dan mulai mengadakan kompetisi pemeringkatan anak laki-laki.

Tentu saja, Miharu, yang baru saja dipindahkan hari ini, tidak dapat mengejar mereka dan mengabaikan sebagian besar percakapan tersebut── kemudian ...

Saat itu giliran Kasugai Yuu melakukan lompat tinggi.

"Aa…………"

Ternyata dia tidak melihatnya. Dari jauh sepertinya dia agak tegang. Saat ini dia sedang mengecek kondisi sepatu olah raga.

(Kasugai-kun, semoga berhasil......!)

Dia tanpa suara menyemangatinya dan tanpa sadar mengepalkan tinjunya.

Dia adalah satu-satunya orang yang Miharu kenal ── tidak termasuk Kodzuchi ── di sekolah ini, dan juga orang yang tahu tentang Miharu sendiri.

Sebelumnya, saat istirahat, dia berdiri di lorong dan menunggunya keluar dari toilet untuk memberinya nasehat aneh "Kelas kami, yah, sedikit berisik dan penuh dengan sekelompok siswa yang tidak bertanggung jawab, mereka cukup ribut tapi tidak jahat. Jadi santai saja." Jujur saja, sulit bagi Miharu untuk menanggapinya.

Dia pasti bingung dengan bagaimana menanggapinya, dan bahkan tidak yakin apakah dia bisa melakukannya dengan benar, tapi dia merasa sedikit lebih tenang karena dirinya.

──Miharu punya sekutu rahasia. Fakta itu menjadi bantalan yang melembutkan kerusakan akibat pikiran negatifnya.

Saat dia mengembalikan perhatiannya ke lapangan, Yuu masih belum melakukan giliran. Murid sebelum dirinya telah gagal melewati tiang dan posisi matras tergeser jadi butuh waktu untuk mempersiapkannya. Yuu bergegas membantu.

"Kasugai-kun huh ......"

Tentu saja, namanya juga ditaruh di potongan papan bernama 'gosip'. Skor yang Nogi ── yang duduk tepat di sampingnya── berikan, dengan sengaja berdering di telinganya──

"66 poin, berikan atau tidak."

*Berkedut*

Miharu merasakan pipinya kram.

"Oo, Ketua. Pasti kau memberikan skor yang kejam."

"Nnn~ ...... Penampilan dan sikapnya tidak seburuk itu. Dia juga yang paling tenang di antara anak laki-laki."

"Ya".

"Yah, bagaimana mengatakannya ... hanya itu yang dia punya."

"Ooou, langsung ke intinya."

"Ahaha, itu mungkin benar~. Dia selalu langsung pulang ke rumah setelah sekolah dan kehidupan pribadinya adalah misteri yang sempurna."

"Tidak ramah ...... yah tidak juga sih, tapi dia memang sedikit suram. Dia terlihat berbeda sekarang, tapi sepulang sekolah, wajahnya terlihat begitu menyedihkan, bukan~"

"Dan belakangan ini dia juga terlihat kurang tidur dan semacamnya."

"Atau lebih seperti ini! Karena Kasugai-kun memberikan beberapa tips ujian ke si idiot Kouta. Rangking Kurino-kun turun kau tahu! Ini mengenai bantuan yang tidak perlu!"

"Itu persaingan yang salah, kau tahu ......"

Seolah-olah mereka berada di lokasi syuting, gambaran Yuu di masa lalu mulai terdengar di telinga Miharu.

Dan 'kesan pertama' yang diucapkan teman sekelasnya menyingkirkan keraguan Miharu.

"……Apakah begitu?"

"Eh?"

Yang pertama bereaksi adalah Nogi, yang berada tepat di dekatnya. Wajahnya menunjukkan kegembiraan saat mendengar Miharu akhirnya tertarik pada topik itu.

"Apa maksudmu?"

"Orang itu ... Kasugai-kun, aku sudah mengobrol dengannya sebentar."

"Ah, kalau ingat-ingat, kursinya tepat di sebelahmu."

Itu benar, untuk bermacam-macam alasan, meja Miharu berada tepat di samping Yuu. Tapi kebetulan ini pasti membantunya. Jika dia bersama Yuu, dia tidak akan merasa gugup lagi.

Mereka selalu tidur bersama setiap harinya. Karena itu, mengenai Yuu, dialah yang paling mengenalnya diantara gadis-gadis di kelas. Bahkan Kodzuchi Fuyufu tidak akan tahu kalau Yuu memiliki tahi lalat di paha atasnya.

Kebanggaan kecil itu memenuhi hati Miharu yang lemah dan membuatnya berbicara dengan lancar seperti saat dia menjadi Mifa.

"Ya. Dia memang terlihat sedikit canggung tapi dia baik terhadapku. Dan meski dia terlihat mengantuk, dia masih bersedia membantu temannya belajar untuk ujian, bukankah itu berarti dia orang yang baik dan peduli?

Bahkan sekarang, lihat, dia akan membantu mereka memperbaiki matras."

Gadis-gadis itu berhenti dan saling berpikir. Mereka teringat kenangan akan dirinya.

"Aa~ ...... kalau diingat-ingat, saat aku menumpahkan jus di kelas dia membantuku membersihkannya."

"T-tentu saja dia sepertinya cocok dengan Kurino-kun."

Dengan pendapat Miharu sebagai pemicunya, pendapat para gadis itu goyah, dan para gadis saling bertukar pandang, mencoba mencari lebih banyak informasi satu sama lain. ──Sementara itu, penilaian Miharu terhadap Tsukami, yang masih fokus pada Kurino, sedikit demi sedikit meningkat──.

Miharu merasa lega dan melemaskan wajahnya. Rasanya seperti dia dipuji. Merasa kelelahannya tiba-tiba hilang; dia meringkuk.

(Seperti yang aku pikir, seperti Clamp, dia adalah tipe yang membuat dinding di sekeliling dirinya ...... Sejak aku lari dari rumah, aku tidak punya waktu untuk memakai façade)

Begitu dia memikirkannya, Tsukami mulai terlihat agak malu. Dia merasa seperti tertawa terbahak-bahak dari lubuk hatinya.

──Sehingga.

Seperti halnya pasar saham, begitu mulai meningkat, orang akan mulai berinvestasi lebih banyak, begitu juga topik yang memanas, suara para gadis mulai menunjukkan minat yang lebih besar terhadap pria yang bersangkutan.

"...... Erm? Mungkinkah dia tiba-tiba ... menjadi orang berkualitas tinggi?"

"Sekarang karena kau menyinggungnya, wajahnya adalah tipeku."

"Dia memberikan aura bahwa dia akan melakukan apapun untuk pacarnya"

"Belum lama ini, Itono berkata bahwa ibunya adalah pembuat game. Bukankah itu keren?"

“Ah, pernah suatu waktu, saat istirahat makan siang, aku membangunkan Kasugai-kun yang tertidur untuk memberitahukan kalau pelajaran berikutnya adalah di kelas lain, dan kemudian dia berkata『Terima kasih』dengan suara mengantuk ...... dia itu sangat lucu Kyaaaaaaaa~kawaiiii!"

"Ouh? Kejadian yang sangat menarik"

........................

Miharu berbicara dengan suara dingin.

Dengan senyuman sekeras baja, dia langsung berdiri.

Nogi kebingungan saat dia menatapnya. Namun Miharu mengabaikannya, dan berbicara saat melihat Yuu yang baru saja selesai memperbaiki matras.

"Karena itu, benda itu hanya dapat 40 poin."

『EEEEEEEEEEEEEEEEEEH !? 」

Reaksi para gadis itu terhadap penilaian ulang Yuu dari Miharu bergema di sepanjang pinggir kolam renang.

"P-poinnya lebih kecil...... benarkah, dari pembicaraan kita, poinnya benar-benar... lebih kecil"

"Kau yakin dengan itu, Nogi-san?"

"Y-ya ......"

“『優』dalam kebaikan juga『遊』dalam permainan”

“Jadi『優』dalam kebaikan adalah ......『遊』dalam permainan ... ..!”

Ulang Nogi yang kebingungan seolah baru disambar petir. Dia tidak yakin tapi mungkin lebih baik tidak mengungkitnya terlalu banyak.

"Orang seperti Kasugai-kun sangat mengkhawatirkan orang lain dan tidak dapat mengambil keputusan sendiri.

Sebagai contoh, katakanlah kau menanyai Kasugai-kun 『Apa yang ingin kau makan hari ini? 』. Jawabannya pasti adalah──”」

Tepat sebelum jam olahraga selama jam sastra klasik, karena tempat duduknya tepat di samping Yuu, dia bertanya 『Apa yang harus kita lakukan dengan makan malam hari ini? 』melalui sebuah kertas. Kemudian, dia juga menulis 『Apa yang kau inginkan untuk makan malam? 』pada kertas yang sama, dan jawabannya adalah,

“『Apapun tidak masalah』! Apakah itu merupakan jawaban!? Lalu, saat aku membuat makanan yang aku suka, dia membuat wajah yang agak enggan! Luar biasa!

Itu benar── jika kau berkencan dengan pria sepertinya, kau akan berakhir dengan mengalami situasi『Jika kau tidak suka kroket pedas spesial dari supermarket di depan stasiun berkatalah begitu dari awal! 』setiap harinya!

Dan karena dia selalu seperti itu, dia pasti tidak akan pernah mengakui teman masa kecilnya yang dia sukai, dan akan terus meregangkan hubungannya dengan dia dan membuat semua orang di sekitarnya kesal!

Pada akhirnya, dia akan berakhir sebagai idiot yang memberikan nama anak perempuannya itu dengan nama wanita lain dari teman masa kecilnya! Ya, tidak diragukan lagi!"

Miharu berdiri dengan sosok baju renangnya yang indah. Ternyata omelannya dihantui oleh rasa krisis yang mendekat.

"Si...... si idiot itu ya ...... yah, itu pasti bodoh .... Hah.."

Nogi buru-buru mengangguk-angguk seperti Akabeko.

Setelah melihat mereka dengan diam, Rokkaku Hasuko, yang masih mengenakan kacamata renangnya, berkata,

"Aku sedang memikirkan Yuan Shao dan Liu Biao"

Yuan Shao dan Liu Biao adalah karakter dari 『Samkok』 , karena kepribadiannya yang ragu-ragu, mereka membuat kesalahan fatal yang konyol di kerajaan mereka.

Di bawah obrolan mereka, para gadis itu saling berbisik......

"M, menakjubkan ...... tidak seperti kita yang hanya bisa membuat tebakan...... hanya dengan sekedar duduk di sampingnya selama sehari, kau bisa melakukan pengamatan spesifik dan terperinci seolah-oleh kau tinggal bersama dengannya!"

"Apakah kau seorang ahli? Seorang ahli percintaan?"

"Kekuatan perkataannya berada di tingkat yang berbeda, ini sangat meyakinkan ...... itu benar, 40 poin.

Kasugai-kun dapat 40 poin, 40 poin sama dengan si idiot Kasugai-kun!"

Seperti ini.

Miharu menerima pengakuan dan status aneh di dalam kelas, sementara Kasugai Yuu akhirnya memulai lompatan. Hampir saja gagal melompati tiang, dia tersenyum puas.



"Nnn~........." Di ruang tamu rumah Kasugai. Hajime Hidari berbaring dan bersuara seperti katak di sofa yang biasanya diduduki Yuu atau Miharu ketika bermain 『CtG』.

Di atas perutnya itu ada laptop yang menampilkan data biometrik yang diambil dari choker Haruha secara langsung. Layar psychedelic yang menunjukkan sejumlah informasi aneh ini mungkin terlihat seperti semacam seni kelas Avant di mata orang lain, namun Hajime mampu memahami semua informasi itu dengan akurat.

(Sesuai perkiraan, dengan absennya 『sosok orangtua』, kestabilan emosinya menurun drastis ...... ini buruk, mengingat kondisinya yang buruk di hari pertama. Sepertinya mustahil membiarkannya pergi ke sekolah dasar untuk saat ini)

Dia bergumam di dalam hatinya dan mematikan laptopnya. Setelah dia memindahkan laptop ke meja, dia melemaskan badannya dan menatap langit-langit. Sebagai wanita yang terlihat seperti seorang mahasiswi, penampilannya sekarang adalah apa yang kalian sebut tidak rapi.

Karena tidak dalam pengawasan bos atau rekan kerjanya, dia bisa bermalas-malasan, namun kemalasannya sangat luar biasa hari ini. Untungnya, baik si remaja laki-laki Yuu atau si masuk akal Miharu sedang tidak ada, pakaian tipis sweter musim panas dan celana ketatnya berserakan di lantai.

Sementara itu.

Target pengamatannya, Haruha saat ini berbaring di atas meja menonton TV.

Karena dia sudah menonton semua episode 『Revive! Mystical Priest Girl Rasupu-chan 5』 favoritnya sampai yang terbaru, yang dia tonton sekarang adalah tayangan ulang dari drama bersambung yang berjudul 『Kojyuurou Katanagoyomi Wanderer-Arc』.

Namun, Haruha yang usia mentalnya jauh lebih muda dari fisiknya nampaknya bosan dengan film tersebut kecuali bagian pertarungan pedangnya, dan tiba-tiba dia mencoba berdiri,

"Ouh"

"Gfuu!?"

Sesuai perkiraan, dia tiba-tiba melompat dan menekan tubuh Hajime.

Terlepas dari usia mentalnya, tubuhnya berusia delapan tahun. Bagi tubuh Hajime yang tidak memiliki otot pada khususnya, tenaga besar dari hal itu bukanlah main-main.

"*batuk* ...... ha, Haruha-chan? Ada apa dengan ini?"

Saat dia bertanya dengan pipi yang terengah-engah, Haruha membenamkan wajahnya ke perut Hajime dan menjawab.

"Tidak tahu"

"Kalau begitu jangan melompat seperti itu lagi oke ......"

"Entah bagaimana, Haruha merasa gatal ...... Haruha ingin memecahkan pot"

Terlahir dari dalam game, ekspresi emosional Haruha masih agak membingungkan. Tapi sepertinya Yuu dan Miharu sudah terbiasa dengan hal itu.

Hajime mencoba mengartikannya dengan caranya sendiri, dan sambil membelai rambut Haruha, dia bertanya.

"Apakah kau bosan? Ingin masuk ke dalam 『CtG』?”

Biasanya saat ini, bersama dengan Miharu dia masuk ke dalam 『CtG』, bermain dengan NPC Pelayan Payakino, dan bersenang-senang dengan melakukan beberapa misi sederhana. Tapi Haruha dengan tanpa semangat bangkit dan menggelengkan kepalanya.

"Entah bagaimana, Haruha tidak bersemangat ......"

(Yah ...... dia pasti kesepian baiklah)

Sambil mendesah kecil, Hajime membuka buku catatan sambil memegang Haruha. Status non-mentalnya sangat tinggi. Dengan ini.

"Setelah aku menyelesaikan sisa pekerjaanku dan makan siang, apakah kau ingin pergi keluar dan bermain?"

"? Apakah tidak apa-apa?"

"Ya. Lagipula karena sekarang kau bisa berjalan normal tanpa terjatuh.

Ayo bermain di luar sampai Yuu dan yang lainnya kembali dan pergi menjemput mereka"

Wajah suram Haruha langsung bersinar. Dia kemudian dengan senang hati melekat pada dada Hajime.

"Terima kasih Hidari-chan!"

"Hei hei ...... jika kau ingin dimanjakan sebaiknya lakukan dengan Miharu-chan"

Saat Hajime melepaskan Haruha darinya sambil menahan tawanya, Haruha menatapnya dengan tatapan bertanya-tanya yang kosong di wajahnya. Ketika dia bertanya "?" dengan matanya, Haruha berbicara dengan suara keras seolah-olah dia telah menemukan penemuan yang hebat.

"Hidari-chan lebih besar dari mama, tapi punya dada yang lebih kecil!"

Hajime melepaskan Haruha ke karpet dengan diam.



Kafetaria murid yang katanya sering dipakai oleh kepala sekolah pertama untuk melakukan hobinya sebagai seorang koki, selalu ramai dengan banyak siswa. Sejak saat itu tepat sebelum ujian akhir, ada banyak murid yang makan siang di samping tablet khusus murid di atas meja dan makan sambil membaca buku teks atau catatan mereka dalam waktu bersamaan. Tetapi, ada juga beberapa kelompok yang dengan gembira berbicara bodoh, entah karena tidak mengganggap tes dengan serius atau hanya bersikap menantang. Di tengah semua itu, sepasang anak laki-laki dan perempuan terselimuti dengan suasana yang tajam.

"...... Apa yang coba kau lakukan?"

Orang yang menanyakan hal itu adalah anak laki-laki yang sepertinya kebingungan memilih untuk memakan makanan termurah atau tidak yang tertulis di pojok menu, semangkuk nasi drippy (porsi standar) yang dipesannya. Dia adalah murid kelas 1-C, Kasugai Yuu.

"Apa?"

Orang yang menjawabnya adalah, gadis yang saat ini berhadapan dengannya saat dia menusuk makarel panggang dengan sumpitnya. Dia adalah murid kelas 1-B Kodzuchi Fuyufu.

Gadis yang masih memancarkan aura intimidasi aneh sejak pagi itu, dan seperti biasa terlihat sedikit mengantuk dan tegang, adalah teman masa kecil Yuu.

Yuu menambahkan sedikit kecap ke mangkuk nasi dan kemudian mengaduknya bersamaan.

"Sebenarnya adalah, mengapa kau datang menemui Kugimiya-san?"

Fuyufu tidak menjawabnya. Dia tampak berkonsentrasi untuk mengeluarkan tulang kecil dari makarelnya. Lalu dia menjawab datar.

"Jadi kau tidak bersama Kugimiya-apalah itu ya?"

"Dia bersama gadis-gadis yang lain dari kelasmu. Sebaiknya dia terbiasa dengan semua orang secepat mungkin."

Orang yang dimaksud sebenarnya berencana untuk makan di kafetaria. Namun, dia diajak oleh beberapa gadis dan dibawa pergi ke suatu tempat oleh mereka saat istirahat makan siang dimulai.

Tsukami yang sepertinya adalah pemimpin kelompok tersebut berkata

"Master! Aku akan mentraktirmu roti Sara-Udon (tapi tanpa piringnya) tapi ada yang perlu aku konsultasikan denganmu!"

Entah kenapa, dia sepertinya dihormati oleh mereka sehingga sangat tidak mungkin dia diintimidasi.

Yuu meletakkan sumpitnya, dan berbicara saat menatap Fuyufu.

"...... Kau tahu Fuyufu. Aku telah menjelaskan hal ini kepadamu sebelumnya, Kugimiya-san dan Haruha adalah bagian dari eksperimen sosial ...... yah, pada dasarnya adalah tentang orang yang memiliki masalah dengan keluarga mereka. Tapi ada juga orang yang mirip pengamat di dalam rumah. Jadi tidak ada hal kotor tentangnya atau sebagainya."

Itulah aturan yang mereka buat. Jika pihak ketiga datang untuk menanyakannya, aturan ini memungkinkan mereka menjamin dan membuat perusahaan penunjang publik tanpa entitas yang sebenarnya untuk menutupinya.

...... Mengingat fakta bahwa Haruha telah menjadi nyata, Yuu telah mempersiapkan diri untuk saat dimana akan mengungkapkan kebenaran. Namun, mereka masih berada di bawah kendali kekuasan yang sangat berbahaya. Yuu dan Miharu tidak bisa lari dari mereka dengan Haruha, dan Yuu tidak ingin melibatkan Fuyufu dalam semua ini.

"Sekali lagi, ini adalah percobaan pribadi. Jadi akan sangat membantu jika kau tidak memberi tahu satu pun hal tentang ini kepada orang lain."

"Aku bukanlah seorang Esper yang bisa membaca pikiran orang lain."

Fuyufu tidak mengunci pandangannya dengan Yuu dan mengatakan sesuatu yang benar-benar tidak sesuai dengan inti percakapan.

"Tapi Yuu adalah orang bodoh yang tidak kompeten yang bahkan tidak bisa berbohong dengan benar."

"......Itu bukanlah kebohongan......"

"Heee. Jadi dari eksperimen sosial-apalah itu, 『Haruha』 tiba-tiba muncul?

Apakah sebuah probabilitas mengagumkan dapat sebanding dalam skala Planck?

Pertama "Haruha" adalah nama yang Fuyufu berikan ke bonekanya saat dia bermain rumah-rumahan bersama Yuu saat mereka masih kecil. Yuu sudah mendugannya, tapi sepertinya Fuyufu masih mengingatnya dengan jelas.

Kesal dan senang karenanya, Yuu menjawab sambil mencoba yang terbaik untuk mengendalikan dirinya sendiri.

"I ...... itu benar. Kebetulan yang menakjubkan!"

Melihat bagaimana Yuu terus-menerus memikirkannya, Fuyufu menghela napas saat dia mengunci pandangan ke arahnya.

"Seperti biasa, kau orang yang keras kepala. Apakah kau lupa bahwa kau akhirnya memakan sangkar basah karena teriakan bangga yang membosankan milikmu?"

"Bukankah itu saat kita masih di ... .. tahun ketiga, tidak, tahun kedua sekolah dasar? Jangan melupakan hal-hal lama."

"Aku tidak bisa melupakan wajah anak laki-laki menangis yang terlihat bodoh itu. Pfffft. Hentikan. Jangan membuatku mengingat hal-hal yang memalukan saat makan."

Meski pura-pura tertawa sambil menekan bibir dengan ujung sumpitnya, wajah Fuyufu masih tak berekspresi. Meski dia benar-benar mengejeknya, sikapnya itu benar-benar membuatnya terlihat imut, pikirnya dan dia merindukan kesempatan untuk membalasnya. Tidak mungkin dia bisa menang.

Yuu menyerah untuk mencoba membujuknya dan akhirnya mengarahkan sumpitnya ke arah mangkuk nasi drippy-nya── tiba-tiba, dia mendengar suara kecil.

"...... Kau pasti sering menangis saat itu."

"Yah ... aku masih anak kecil bagaimanapun juga."

"Apakah itu──"

Dia tidak menyelesaikannya.

Untuk beberapa saat, keduanya diam-diam memindahkan sumpit mereka. Pada saat keduanya selesai makan, Fuyufu berbicara.

"Jadi kau hanya makan itu untuk hari ini huh."

Belakangan ini, Yuu sering makan makanan spesial yang harga dan kuantitasnya tinggi. Itu karena dia membutuhkan banyak energi untuk berurusan dengan Haruha. Namun hari itu adalah pengecualian. Ada alasan mengapa dia makan semangkuk nasi drippy murah yang kecil dan dia seperti biasa menjawab pertanyaannya.

"Ah. Sepertinya aku akan memakan kroket Soiren Mart super pedas untuk makan malam. Untuk saat ini, aku tidak ingin makan apapun yang berat."

"...... Mmnnn"

Yuu mendongak karena dia merasa suara Fuyufu agak dingin. Dan itu, hanya pikirannya saja.

Fuyufu yang sudah selesai makan lebih cepat darinya, meletakkan nampannya ke samping. Dia lalu meletakkan kedua siku di atas meja untuk beristirahat dan menaruh tangannya tepat di depan wajahnya. Dia telah melihat pose itu di suatu tempat. Itu adalah pose yang dibuat oleh seorang detektif veteran di tengah-tengah interogasi dalam sebuah drama polisi.

"Yuu, yang biasanya membenci makanan pedas memutuskan makan kroket neraka untuk makan malam. ──Sebagai kesimpulan, dia mencocokkan pilihan makanannya dengan orang lain."

"B-bukan, itu ......"

"Meskipun kau berani membohongiku, kau tampaknya sangat patuh terhadap murid pindahan itu."

Seolah-olah dia telah menyematkan sesuatu, mata Fuyufu berhenti bergerak. Tidak ada ketegasan dalam tatapannya. Tapi, rasanya seolah-olah itu akan menghisap siapa saja yang berhubungan dengannya. *Bzz* dia jelas tidak senang.

Tapi meski begitu, Yuu tetaplah "ayah". Jadi dia tidak mampu menjadi anak selamanya.

"Untuk- ...... Aku hanya ingin memakan beberapa makanan pedas hari ini, itu saja!"

Saat dia mengatakan itu, dia meraih sebotol lada yang ada di atas meja.

"Aku tidak ingin menjadi anak kecil selamanya jadi seleraku juga berubah! Lihat!"

Seperti itu, dia menuang lada ke mangkuk nasi drippy-nya yang tersisa. Penampilan menyedihkannya itu hanyalah kesedihan dan mungkin karena itu ── atau hanya kaget dengan aksinya ── Fuyufu dengan mudah melepaskan posenya dan membiarkan tubuh kecilnya beristirahat di sandaran kursi.

"...... Baiklah, aku juga tidak peduli karena kebohonganmu sangat mudah terlihat."

Dan di bawah meja yang pastinya tidak begitu besar, Fuyufu dengan lembut menendang tulang kering Yuu dengan kakinya. Meski tidak sakit, Yuu tetap melepaskan tatapan protes dan Fuyufu mengembalikannya dengan tatapan yang menantang.

"Seperti biasa, bukan?"

Sambil merasakan cepatnya diinjak kaki Fuyufu, Yuu hanya bisa mengalihkan pandangannya.

Dia benar. Fuyufu selalu mengungkapkan kebenaran di balik kebohongan Yuu. Karena itulah, dengan cara itu , Yuu merasa lega. Selama dia memiliki Fuyufu di sisinya, kebohongannya akan selalu benar. Tapi….

.... kebohongan ini adalah salah satu kebohongan yang harus dipegangnya sampai akhir, hanya untuk kepentingan Fuyufu.



Hidari dan Haruha sampai di arkade. Terletak tepat di depan stasiun antara rumah Kasugai dan sekolah Yuu, itu menempati salah satu sudut tempat hiburan di pusat perbelanjaan yang menjadi sasaran penduduk komplek perumahan timur.

Agak terlalu modern untuk menyebutnya pastoral, tapi setidaknya itu adalah pemandangan yang indah.

Dan berdiri di depan toko,

"Wow, tempat ini menjadi lebih indah setiap kali aku berkunjung"

Gumam Hajime sambil meregangkan bahunya yang kaku karena dia belum pernah mengendarai mobil dengan cukup lama. Di arkade yang ditargetkan untuk semua umur, dinding dan bangku diwarnai dengan warna-warna yang hangat.

(Sungguh ironis melihat tempat berkumpulnya orang-orang yang menyukai permainan dicat dengan warna yang digunakan di sekolah atau taman kanak-kanak)

Dia kemudian tetap diam dan menunduk menatap anak yang berdiri di sampingnya.

Dia adalah Nona Kasugai Haruha yang berpakaian baju Outing yang dipilihkan oleh Miharu. Sementara kakinya membentang menyerupai kanji untuk "orang (人)", mulutnya setengah terbuka saat dia melihat ke sekeliling tempat itu.

Hajime pada saat itu, kehilangan rasa penasarannya dan bertanya,

"Tempat ini adalah Gedung Berharga yang terkenal, atau dikenal sebagai 'Arkade'. Apa pendapatmu Haruha? Sebagai orang yang lahir dari sebuah game."

"Itu sangat bermacam-macam."

"Yah, itulah bagian bagusnya."

Begitulah~...... Haruha benar-benar terkesan saat dia dengan gelisah membuka matanya ke semua tempat. Dari mesin arkade canggih hingga mesin capit boneka ultra panjang, dia dikelilingi oleh berbagai jenis mesin game untuk pertama kalinya.

"Yuu-kun dan Miharu-chan baru saja mengirim pesan yang mengatakan bahwa mereka akan mampir ke sini sepulang sekolah. Sampai saat itu, ayo kita tunggu di kafé atau semacamnya"

"Okkie ~"

Wajah Haruha cerah saat dia mendengar nama orang tuanya. Dia kemudian dengan riang mengangguk dan keluar dari arkade.

"Tetap saja, ini sangat bermacam-macam."

Menilai dari kilau di matanya, sepertinya dia mengerti apa maksud Hajime yang mendesah lega dan tersenyum saat dia memberikan selembar kartu ke Haruha.

"Hmm? Apa ini?"

"Ini adalah uangmu. Kau bisa bermain game setelah kau memasukkannya ke mesin."

Mirip dengan saat Yuu menggunakan kartu kredit untuk belanja, Haruha langsung mengerti setelah mendengar penjelasan tentang mekanisme mesin arkade. Hajime merasa puas dan membiarkan Haruha, yang penuh rasa ingin tahu, pergi ke sana.

"Aku akan menunggu di bangku di sana. Jadi bersenang-senanglah."

Lalu, Haruha pergi ke dalam kumpulan yang penuh dengan permainan.

"Ooo ...... itu gemerlapan"

Sambil melipat tangannya dengan serius, dia menantang permainan gunting-batu-kertas yang memberikan hadiah untuk pemenangnya. Ini adalah game di mana kalian bermain gunting-kertas-batu melawan maskot cantik imut dalam video stereoskopik dan menerima permen untuk setiap kemenangan.

Haruha masih belum sepenuhnya mengerti konsep akal sehat. Tapi karena dia pandai dalam membaca, dia langsung mengerti sistem permainannya. Namun, kartu yang menjadi anggaran Haruha, akhirnya hanya tersisa 1000 yen.

"Di sini, seseorang tidak bisa hidup jika kehabisan uang ...... yang berarti uang itu seperti darahmu. "

Itu adalah sesuatu yang Yuu katakan padanya sekali.

Untungnya Haruha belum mengalami "kelaparan". Begitu menyenangkan, dia masih tidak tahu apa artinya menjadi miskin. Namun, dia sangat senang karena dipercayakan dengan sesuatu yang mirip dengan uang yang selama ini sangat dihargai Yuu.

"Menjadi boros berarti permainan berakhir. Jadi Haruha harus hemat dengan ini dan membantu papa menanganinya."

Pada saat itu, dia ingat bahwa dia pernah mencoba untuk "Menenggelamkan botol di bak mandi untuk menambah volume airnya untuk mengurangi pengeluaran air". Dia telah belajar melakukan itu dari sebuah program TV tapi akhirnya berteriak. Ternyata seharusnya dia tidak melakukannya saat Cola masih berada di dalam botol.

Setelah berpikir sejenak, dia memutuskan untuk mengabaikan permainan gunting-batu-kertas. Dia bisa bermain dengan Yuu atau Miharu di rumah, dan itu terdengar lebih menyenangkan.

"Bingung apakah ada permainan lain yang sesuai dengan usiaku." kata Haruha, saat anak laki-laki kecil yang mungkin berusia empat tahun dan seorang anak prasekolah, berlari di depannya.

Kau seharusnya tidak lari. Itu berbahaya.

Haruha tiba-tiba teringat apa yang orang-orang biasanya katakan padanya. Mungkin, itu ada gunanya mengatakan hal itu kepada anak itu.

Tapi, dia tidak melakukannya.

Haruha tidak bisa menggerakkan tubuhnya dengan benar di dunia nyata karena dia bukan anak normal yang lahir di sana. Jadi mungkin tidak berguna bagi anak-anak yang asli──

Namun, saat memikirkannya, anak itu kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh.

"Aa!"

Dia secara naluriah menangis, tapi tiba-tiba, seorang wanita berlari dan menangkap anak laki-laki itu. Dari tampangnya, dia sepertinya adalah ibunya.

Anak laki-laki itu kemudian memegang tangan ibunya, berbalik dan berkata,

"Maaf karena menakutimu, Onee-chan."

Dengan kata-kata ini, dia pergi sambil tersenyum.

Haruha lalu melambaikan tangannya dan berkata "Sampai jumpa ...".

(...... Haruskah aku mengatakan kepadanya saat itu ......?)

Baginya, dia orang asing. Namun, jika dia terluka, itu akan membuat hatinya kebingungan. Tidak seperti di 『CtG』, di mana "hal yang boleh dilakukan" akan tertulis tepat di kepalamu, dia sama sekali tidak mengerti bagaimana melakukannya dalam kehidupan nyata.

"Itu sangat bermacam-macam."

Sambil merasa sangat bingung, Haruha terus mencari sampai akhirnya dia menemukan permainan yang sangat menarik untuk dimainkan.

Itu adalah permainan capit di mana kalian harus menangkap boneka kecil yang lucu. Itu disebut 『Pot Domba』, yang diisi dengan boneka boneka berdasarkan bentuknya. Melihat melalui jendela, seseorang bisa melihat semua bagian dalamnya tercampur bersama mirip dengan makanan Nabe.

"Ini terlihat sangat halus. Haruha akan mendapatkannya sebagai hadiah untuk Mama."

Miharu dan Yuu seharusnya terkejut karena mendapat hadiah dari Haruha dan akan memujinya. Dan kemudian mereka berdua akan memberi Haruha pelukan yang besar──

Termotivasi oleh khayalannya sendiri, Haruha menarik tumpuan kaki di samping mesin dan segera memasukkan kartunya.

Untuk 100 yen, dia hanya bisa bermain satu kali dan untuk 200 yen, dia bisa bermain 3 kali. Tapi tidak apa-apa jika dia gagal beberapa kali, dan jika terlalu sulit maka dia bisa bermain game lain. Jadi, dengan mengandalkan logika seperti yang selalu dilakukannya, Haruha berhadapan dengan setumpuk boneka.

──Namun Haruha tidak sadar bahwa begitu kalian mulai memainkannya, tidak akan mudah untuk berhenti ...

Beberapa menit kemudian.

Wajah Haruha membiru saat melihat kartunya sendiri.

──Uangnya yang sangat penting hanya tersisa sekitar 100 yen hanya karena sekedar bermain permainan capit sederhana.

Awalnya Haruha mencoba menangkap boneka dari atas, berpikir bahwa itu akan mudah. Tapi ternyata ternyata tidak berjalan dengan baik. Dia berhasil mendekatinya, tapi akhirnya dia tidak bisa memasukannya ke dalam lubang.

Setelah 100 yen + 200 yen dari 4 kali kegagalannya, Haruha akhirnya menyadari bahwa keterampilannya saat ini belum cukup untuk misi ini. Tapi tidak peduli seberapa tinggi risiko kegagalan itu, keinginannya untuk memberi Miharu hadiah itu terlalu kuat baginya untuk menyerah begitu saja.

Akibatnya, Haruha langsung jatuh ke perangkap perusak uang dan terus bermain permainan yang nyaris tak bisa dimenangkan.

Permainan capit ini ...... bagi Haruha, persis seperti rawa. Pemakan manusia ...... rawa!

"...... Seharusnya tidak seperti ini ......?"

Jika Haruha masih memiliki uang yang dia habiskan dalam permainan capit, apa yang bisa Haruha lakukan? Dia bisa saja mencoba permainan di mana Haruha harus melawan buaya, atau yang ada drumnya, atau permainan yang bisa mengeluarkan kartu── Haruha tidak bisa lagi memainkan permainan yang ingin dia mainkan setelah ini ......

Lalu, dia kehilangan semua kekuatannya dan duduk di atas bangku yang dia duduki. Setelah itu, dia mengencangkan genggamannya pada kartu yang hampir kosong. Cahayanya itu persis seperti berbelanja dengan boros.

"Ini, kemiskinan ......"

"Kau terlalu melebih-lebihkan"

Sebuah suara dari atas. Itu bukan Haijme. Itu adalah suara yang asing.

Haruha mengangkat wajahnya dengan cepat dan melihat seorang gadis menunduk menatapnya. Dia tampak lebih muda dari Yuu dan Miharu. Dia adalah seorang gadis berambut pendek yang mengenakan jaket olahraga yang menutupi seragamnya.

"...? Kau siapa?"

Di 『CtG』 kalian bisa mengubah ke mode pengembangan untuk melihat nama orang lain dan sedikit status, namun di dunia nyata kalian tidak dapat melihat tag informasi orang lain tidak peduli seberapa bagus matamu.

Sambil memainkan ikat rambut merahnya, gadis berjaket menghindari pertanyaan itu dan berbalik bertanya.

"Yang mana yang kau mau?

Dia mengarahkan tatapan tajamnya ke dalam jendela permainan capit. Masih tak mengerti, Haruha naik ke bangku dan menunjuk boneka yang coba dia dapatkan sampai sekarang.

"Errm, yang itu?"

"Ya ampun ...... kau bahkan tidak bisa mendapatkannya ya?"

Gadis itu kemudian menggunakan kartunya sendiri. Lalu, dia dengan santai menggerakan tongkat kontrol yang diperjuangkan Haruha dan dengan mudah mendapatkan boneka itu. Ada dua sebenarnya.

"Sana"

Katanya saat dia menyerahkan boneka itu ke Haruha. Kedua boneka itu adalah "Domba Berkacamata", domba berkacamata yang tampak mengantuk, dan "Domba Berkuas", domba tanpa ekspresi dengan kuas di mulutnya.

CtG v02 028.png

"Ah...... untukku?"

"Kau sangat payah sehingga itu menjengkelkan. Ambil ini dan pulanglah."

Kali ini, Haruha yang berbicara kepada gadis itu.

"Oh, tolong beritahu aku namamu."

"Tidak...... kau perusak suasana."

"Tapi mama bilang tidak baik menerima sesuatu dari orang asing."

Saat mendengar alasan anak itu, dia berkesimpulan bahwa ini akan menyusahkan.

"Ini Sakura ...... Kanna Sakura. Tahun kedua di sekolah menengah."

Gadis itu dengan enggan menunjukkan kartu identitas dirinya.

"Sakura-chan ya!"

Haruha mengambil boneka-boneka itu masing-masing satu di tangannya seperti pompom cheerleader, dan memberikan senyum yang mempesona.

"Terima kasih, Sakura-chan!"

"………Sama-sama. Sekarang kau tahu namaku, cepatlah pulang sekarang."

"Aa, Haruha adalah Haruha. Ini kartu nama Haruha."

Dia mengeluarkan sebuah kartu dari sakunya. Jadi sekarang anak kecil pun bahkan punya kartu nama ya...... pikir Sakura saat dia menerimanya── dia kaget.

"Tidak...... Kau seharusnya jangan memberikan kartu hilangmu kepada orang lain."

"Tapi orang dewasa memberikan benda ini kepada orang lain?"

"Itu benda yang berbeda......... Ah, itu dia. Aku akan pergi ke tempat lain."

Jawab Sakura sambil menahan napasnya.

Sebenarnya, Sakura merupakan master permainan.

Sebagai permulaan untuk meningkatkan fokus mentalnya, dia menyelesaikan game slots dengan mata tertutup. Dia memukul semua buaya dalam satu sapuan, dan dia mendaratkan Pukulan Jolt Blow pada mesin tinju── meskipun untuk berbagai alasan dia menggunakan lengannya yang tidak dominan untuk melakukannya──

Begitu selesai pemanasan dia, lewat Holo Skin dan seluruh layar sentuh, memainkan berbagai permainan 2D sampai 3D sehingga membuat namanya tercatat dalam banyak rangking nasional permainan baru.

Dan sekarang, dia akan membuat rekor baru di serial game pertarungan yang populer──

*Bertahan*! *Swoosh*! 『Sieya! 』

"Yah! Toh! Ah, dia terbang! Dia adalah Sumo-san tapi dia terbang

".................."

*Bam*! *Bam*! *Bam*! 『Inilah saatnya! 』 ──Dogaa! K.O.!

"Yay! Sakura-chan & Sumo-san menang lagi."

"........................"

You Win !   Perfect !!

"Haaa~............"

Melawan karakter bos CPU yang dikenal "Terlalu kuat" sebelum itu diseimbangkan oleh developer, Sakura menampilkan kemenangan yang luar biasa, dan dengan telinganya dia mendengar suara sorak-sorai dari seorang anak.

"Sumo-san kuat"

"Akulah yang kuat! Pegulat sumo itu hanyalah karakter yang tidak populer!"

Dia bisa dengan keras kepala mengabaikan komentarnya dengan konsentrasinya, tapi saat dia menang, dia telah mencapai batasnya. Sakura berdiri dan berbalik. Lalu berteriak pada gadis yang sedang menontonnya memainkan game dan berkomentar setiap detiknya. Di kartu hilangnya, ada nama "Kasugai Haruha", seorang anak sepertinya berusia sekitaran anak sekolah dasar.

Haruha tanpa ragu, menatapnya dengan mata yang berkilauan.

"Saat Haruha bertambah tua, Haruha ingin menjadi Sumo-san."

"Dengarkan aku!?…… atau apapun itu, apa yang kau lakukan, mengikutiku seperti kotoran ikan mas."

"Level permainan Haruha masih sangat rendah sehingga Haruha akan mengikuti Sakura-chan yang sangat hebat dalam bermain game dan mendapatkan setengah pengalamannya. Jangan memperdulikannya."

"Berhentilah! Kau bisa mendapatkan sebagian EXP-nya dengan bergabung dalam pertempuran hanyalah dalam RPG! "

"Tapi, Haruna sekarang mendapat triknya"

Haruha lalu mencoba menggerakkan tangannya dengan cepat yang pada akhirnya, hanya terlihat seperti omong kosong belaka.

"Itu hanyalah pemikiranmu......... Eh, oh baiklah. Entah kenapa aku lelah."

Setelah kehabisan energi karena bermain game terus-menerus, Sakura duduk di bangku yang ada di dekatnya.

"Haruha membawa snack dari rumah. Haruha ingin membaginya dengan Sakura-chan. Sini, ayo berbagi."

Haruha merogoh tas yang tergantung di bahunya, dan mengeluarkan dua roti cokelat yang dikemas secara terpisah. Dengan tangan kecilnya yang mirip boneka, dia memberikan salah satunya kepada Sakura.

"Ah, kau tahu, berbagi adalah sesuatu yang Mama katakan saat makan. Kedengarannya aneh jadi Haruha selalu tertawa. Pupupu"

Haruha mulai tertawa mengingat apa yang baru saja dia katakan. Sakura yang tidak terlalu peduli mengambil roti itu dan memandangi gadis di bawahnya.

".........Kau, masih sekolah dasar kan? Lalu, kenapa kau sendirian disini?

"Haruha tidak pergi ke sekolah."

"Oo, ouh ...... begitu?"

Wajah Sakura menegang. Hal itu bisa saja sesuatu yang seharusnya tidak dia tanyakan, jadi mungkin itulah sebabnya dia berhenti berbicara.

Namun, Haruha yang baru saja membuka pembungkus roti cokelatnya mengucapkan kata-kata itu, yang merupakan sesuatu yang jauh lebih buruk dari yang bisa dibayangkan Sakura.

"Haruha, Haruha bukanlah manusia biasa bagaimanapun juga."

"............Tidak, tidak, kau jelas seorang manusia."

Melihatnya lagi, satu-satunya hal yang menarik perhatiannya hanya rambut kuning mudanya. Setidaknya, dia jauh lebih normal dibandingkan dengan Sakura yang mewarnai poni. ...... Bukan, ada sesuatu yang familiar dengan alis tebal ...... Agh, tidak bisa ingat. Bagaimanapun, dia tidak terlihat seperti penjahat.

"Tapi Haruha tidak bisa makan sesuatu seperti asparagus. Saat Haruha mengunyahnya, Haruha langsung uggeee "

Apa yang baru saja dia katakan tidak masuk akal.

"......Kau tidak bisa makan asparagus. Jadi bagaimana hal itu membuatmu menjadi bukan manusia?"

"Karena, Papa dan Mama bisa memakannya"

..................

Untuk beberapa saat, dia menempelkan jari di dahinya dan mulai berpikir. Dia berpikir, tapi akhirnya dia masih belum mengerti.

"Tung…… tunggu sebentar. Bukankah itu benar-benar normal? Sesuatu yang tidak bisa kau makan tapi keluargamu bisa makannya. Ini adalah pilihan pribadi yang simpel karena bahkan aku pun tidak bisa makan tomat mentah"

Haruha, yang akan menggigit rotinya lagi, tiba-tiba membeku dan mengedipkan matanya karena terkejut.

"...... Eh?"

"Eh?"

Keduanya mengirimkan pertanyaan "Aku tidak tahu" melalui garis pandang mereka satu sama lain.

Anak aneh itu kemudian berbicara dengan suara lemah.

"Manusia yang tidak bisa memakan makanan manusia tetaplah manusia......?"

Alih-alih menggaruk kepalanya sendiri, Sakura menggaruk rambut Haruha yang saat itu menyipitkan matanya dengan perasaan geli.

"Ya, manusia! Atau lebih seperti, itu mirip manusia! ......Sebenarnya, seseorang tanpa sesuatu yang tidak disukainya itulah yang aneh."

"Whoaaa, begitu~...... Terima kasih Sakura-chan! Haruha sekarang ingat bahwa Metode Pengandaian tidak ada gunanya!"

Sisik telah jatuh dari mata seseorang, adalah ungkapan yang paling tepat digunakan untuk menggambarkan Haruha saat ini.

"Bukan, kau ......, kau belum pernah melihat orang yang punya kesukaan dan ketidaksukaan sebelumnya?

"Eh? Belum?"

Berbicara begitu jujur, Sakura tidak bisa menahan dirinya untuk membanting wajahnya ke tangannya. Kehidupan seperti apa yang anak ini alami yang membuatnya tumbuh seperti ini? Gelisah tapi tidak peduli, penuh rasa ingin tahu tapi naif, selalu ceria tapi taat, dan entah bagaimana di berpikir dia bukan manusia......

(Apa-apaan sih dia...... seorang idiot? Gadis aneh lagi yang berakhir dengan......"

Mungkin aku pergi, adalah pemikirannya di satu sisi, saat kedua mata mereka bertemu. Minat Haruha teralihkan kembali ke Sakura.

"Sakura-chan memakai seragam sekolah. Tapi kenapa kau di sini?"

Situasi Haruha cukup membingungkan, jadi lebih mudah dia mengalihkan pembicaraan ke topik lain. Di sisi lain Sakura, menjawabnya dengan ceria.

"Yah sudah jelas, aku membolos. Untuk anak nakal sepertiku, pergi ke sebuah arkade saat ini merupakan hal yang wajar."

"Anak nakal? Anak nakal selalu berhubungan dengan game?"

"Tentu saja, itu sudah jelas. Tidak seperti sekarang tapi di masa lalu, arkade adalah tempat berkumpulnya para penjahat. Dengan kata lain, anak nakal adalah master permainan."

"Uoooh~"

Sambil terkesan, Haruha melahap roti di tangannya saat dia mengangkat kepalanya.

"Papa Haruha juga kuat dalam game."

Lalu dia mengangkat alisnya dan menunjukkan senyum bersemangat ── dengan pipi yang menggembung ── dan berlanjut.

"Super kuat"

"Aku paham...... super ya. Sangat kuat sampai kau mengatakannya dua kali. Yah, itu tidak masalah tapi senyummu itu menjengkelkan......"

Mengabaikan suara Sakura yang pelan di akhir, Haruha berkata

"Bahkan melawan Memento, Papa bertarung seperti...... bang bang baaan! Dan mengalahkannya. Dia yang terbaik"

Dengan suara hangat, dia terus berbicara tentang bagaimana dia bangga dengan ayahnya.

"...... Game apa yang kau bicarakan?"

"Itu adalah 『Cradle to the Glaive』. Kami selalu memainkannya"

"Aaah, 『CtG』 ya. Aku juga punya akunnya...... atau semacamnya, bukankah kau seorang Travel? Aku tidak tahu tentang monster Memento ini, tapi jelas kau tidak bisa menang."

Travel PC di 『CtG』 adalah avatar yang tidak bisa menyerang dan tidak terkena kerusakan, pemain yang mendaftar di bawah 13 tahun akan secara paksa memiliki avatar ini. Tapi gadis ini sepertinya tidak mengerti peraturan seperti itu.

(Tapi tetap saja...... ayah anak ini, bahkan jika dia masih sangat muda seharusnya berusia di atas tiga puluh tahun kan? Apa sih yang dia maksud dengan berbohong tentang keahliannya dalam bermain game di depan putrinya?)

Itulah yang dia pikirkan, tapi putrinya benar-benar senang. Jadi, tidak masalah, mungkin? Pada saat seperti ini, dia harus bertindak seperti orang dewasa dan berbicara begini.

"Yah, punya seorang ayah yang akan bermain bersamamu adalah ke──"

"Sakura-chan juga kuat, tapi tidak sekuat Papa~"

"Apa maksudmu lemah?"

Mengingat pernyataan sebelumnya. Sakura sebenarnya bukan orang yang akan kalah dari seorang ayah yang berbohong tentang kemampuan bermain gamennya di depan anaknya yang sudah sebesar ini. Dia kemudian mencoba memberinya headlock, tapi Haruha dengan senang hati membiarkannya melakukannya karena gembira. Apa-apaan anak kuat ini?

"......Dengar, nak. Selama tiga bulan terakhir, aku hanya kalah dalam game pertarungan!"

"Apa kau kalah dari anak nakal lainnya?"

Dia mendecikkan lidahnya dan melepaskan kepala Haruha. Lalu dia dengan kasar melahap roti cokelat ke dalam mulutnya.

"......Dia bukan anak nakal...... hanya seseorang dengan wajah bodoh── itu benar, dia punya alis sepertimu! Dia adalah seorang pria. Aaah~...... hanya mengingatnya membuatku sakit."

Kali ini dia mencubit kecil alis Haruha dengan jarinya, tapi Haruha malah menutup matanya dengan senang.

"Unya ...... n? Kenapa kau sangat marah?"

"Yah...... aku kalah dengan seseorang yang memakai taktik kotor dalam game pertempuran yang sangat aku kuasai ── Aku benci orang yang menggunakan taktik yang mirip kura-kura dalam game semacam itu ── Dan kemudian dia── lawanku...... setelah dia menang, muncul wajah yang menyebalkan dan berkata 『Terima kasih. Sudah lama aku tidak biasanya merasa senang saat bermain game』. Dia bercanda kan? Apa-apaan dengan『Tidak biasanya merasa senang』 itu? Game apa yang biasanya tidak menyenangkan? Apakah dia mengatakan bahwa aku hanya musuh dengan tingkat rata-rata?"

Itu adalah benih kemarahan yang tak terlupakan selama tiga bulan terakhir ini. Meskipun dia menang, meskipun dia dengan mudah mengambil sesuatu dari hati Sakura, dia terlihat sangat kesepian dan ucapan terima kasihnya pada waktu itu tidak terdengar seperti kebohongan.

Setelah begitu banyak penghinaan. Dan lagi,

"Dan, dia tidak pernah menunjukkan wajahnya sejak saat itu. Jadi, aku tidak bisa membalas dendamku. Aku mencoba mencarinya di sekitar toko terdekat, tapi gagal menemukannya...... apa-apaan bajingan yang suka bermain itu."

Setelah dia mengeluh, Sakura merasa lega ketika menutup mulutnya. Mengapa dia berbicara begitu banyak di depan anak yang baru pertama kali dia temui?

Namun, saat dia melirik ke arah Haruha, entah mengapa dia mengangguk dengan wajah tahu semua itu.

"Haruha tahu Sakura-chan...... Haruha juga akan sedih jika tidak bisa menemui orang yang ingin Haruha temui. Papa juga, tampak sedih saat tidak bisa bertemu Mamanya"

Terlihat mengenang sesuatu, Haruha dengan murung menjatuhkan bahunya. Sakura tidak tahu apa yang dipikirkannya, tapi setidaknya dia tahu bahwa Haruha mengalami kesalahpahaman yang mengerikan.

"Aku hanya ingin melawannya lagi, bukan karena aku──"

Perkataannya tiba-tiba terpotong sebelum dia bisa menyelesaikannya,

Suhu tubuh dan berat badan seorang anak yang demam, lalu beristirahat di lututnya. Haruha perlahan berdiri dan memeluknya.

"...... apa, apa yang kau lakukan?"

"Saat Haruha merasa kesepian, Mama dan Papa akan memberikan pelukan. Sumo-san terlihat sepi jadi Haruha akan memeluknya juga."

"Apa-apaan kesalahpahaman yang kau alami!?"

Teriakan Sakura yang keluar karena dipeluk erat oleh gadis muda kecil yang kuat, tenggelam dalam suara elektronik yang tak terukur dari arkade ──



"Kau tidak meregangkan kakimu" "......Apa?"

Saat itu jam empat sore di musim panas, namun hari masih cerah. Langit sore memancarkan panas yang cukup kuat untuk melelehkan permen, dan kelembabannya meresap ke tanah.

Kasugai Yuu sedang menuju ke Arkade di mana Hajime menyuruhnya untuk pergi ke sana. Dia pernah ke sana sebelumnya bersama Kouta dan yang lainnya, jadi dia bisa menggerakkan langkahnya tanpa ragu.

Yang berjalan di sebelahnya adalah Murid pindahan ・ Kugimiya Miharu. Untuk menyembunyikan hubungan mereka, mereka keluar dari sekolah secara bergantian lalu berkumpul di depan stasiun. Dan kata pertama yang diucapkan setelah itu adalah "Kakimu terlalu rendah". Apa artinya?

Masih belum terbiasa dengan seragamnya, Miharu tidak bergerak setiap beberapa langkah.

"Ketika kelas olahraga saat jam keempat. Saat kau melakukan lompatan tinggi itu, tubuhmu telah melewati bar, tapi kau tidak meregangkan kaki dan akhirnya gagal"

"Kugh...... apa kau melihatnya?"

"Ya"

Saat jam itu, anak perempuan seharusnya berenang di kolam renang. Dan kalau dipikir-pikir, kau bisa melihat lapangan sekolah dengan cukup baik dari sana.

"Kau punya cukup kekuatan untuk melompat tapi gerakanmu buruk. Kalau saja kau bisa memperbaikinya, kau bisa melompat sebaik Kurino-kun"

Sambil menunjuk ke arah Yuu, dia mulai melatihnya. Tidak ada kesan tegang seperti yang ditunjukkannya di kelas. Sama seperti di rumah mereka── rumah Kasugai, Miharu sangat santai sekarang. Dia mungkin hanya mengeluarkan semua kefrustrasian yang terkumpul karena dikelilingi oleh banyak gadis sepanjang hari ini.

Bukannya dia tidak senang dengan itu, tapi apa yang dia katakan itu terlalu tidak masuk akal.

"Yah, Kurino adalah ace tim atletik. Tidak aneh kalau aku kalah dari dia. Aku puas dengan memecahkan rekor pribadiku sendiri "

"Dan karena itu, rekormu selalu setengah-setengah. Pada lompatan terakhirmu, kau berpikir kalau kau tidak akan bisa dan menyerah begitu saja. Itu benar-benar memalukan"

"......Apa lompatanku ada hubungannya dengan itu?"

"Itu……"

Miharu menutup mulutnya dan mengayunkan matanya ke kiri dan ke kanan. Setelah berhenti berbicara, akhirnya dia menemukan jawabannya dan mengatakannya.

"Itu── karena, kau adalah ayah Haruha。 Rasa malu Haruha adalah rasa maluku"

"Oke, oke... aku mengerti"

"A!? Apa-apaan jawaban pasrahmu itu!...... Itu sebabnya kau──"

Lalu Miharu secara jelas mengatakan hal yang tak terduga.

"Disebut anak laki-laki bernilai 40 point oleh para gadis di kelas!"

"Eh!?"

Sudah jelas, itu adalah sesuatu yang tidak bisa dilewatkannya.

"Apa-apaan itu!? Apa aku sangat dibencinya?"

"I-itu benar? Kau dikatakan ragu-ragu, idiot, dan semacamnya.

...... Yah, aku sering membiarkannya. Seperti, 『Yuu』 dalam permainan juga 『Ya』 dalam kebaikan, dan semacamnya...... "

Miharu yang dengan keras kepala menghindari kontak mata dan berkeringat memang mencurigakan, tapi sepertinya dia tidak akan mengatakan kebohongan yang tidak masuk akal itu.

Dia tentu tidak populer, namun mendapat rating rendah pasti menyedihkan. Yuu menghela napas dan menurunkan kepalanya.

"Yah aku sadar kalau aku tidak begitu dekat dengan gadis-gadis itu ...... tapi mendengar kebenaran keras itu sangat kejam. Uhaa, menyedihkan"

Apa yang Fuyufu panggil "Yuu-bocchi" bukan lagi lelucon sekarang. Tapi bukannya dibenci oleh para gadis di kelas, ini lebih tentang bagaimana Fuyufu akan lebih berbicara tajam; hanya membayangkannya saja membuat Yuu menarik napas.

".........Tapi tetap saja aku lega"

"Eh...... aku tahu itu, Kasugai-kun, mungkinkah kau tipe orang yang suka dibenci?"

"Apa maksudmu!? Jangan bertingkah seperti Memento sekarang!

Berteriak, Miharu dengan sedih menjawab "Lalu kenapa kau menyukai Kodzuchi-san?", tapi dia memutuskan untuk mengabaikannya. Berbicara tentang Fuyufu [dia] akan membuat percakapan yang tidak berguna ini membingungkan.

Setelah batuk, dia mengalihkan pembicaraannya.

"Kugimiya-san, sepertinya kau sudah cukup terbiasa dengan kelas, berbicara dengan laki-laki lain kan? Karena kau terlihat sangat tidak sehat pagi ini, aku senang. Seperti yang diharapkan dari Mifa"

Dia sadar betapa memalukannya ucapannya sehingga dia menghindari kontak mata dengan menghadap ke depan, tapi benar-benar tidak ada respon dari Miharu. Penasaran, dia melirik ke sampingnya dan tidak melihat siapa pun, ternyata dia berhenti berjalan dan memegangi tiang telepon dengan tangan yang berada di belakangnya.

"Ke, kenapa kau terlihat 『Menyesal』?"

"Tidak...... itu hanyalah pukulan karena membenci diri sendiri, tolong tinggalkan aku sendiri"

Miharu lalu cepat-cepat keluar dan benar-benar terdiam.

(Seperti biasanya, aku tidak bisa memahaminya ......)

Beberapa bulan telah berlalu sejak mereka pertama kali bertemu dalam game, dan satu minggu telah berlalu sejak mereka mulai tinggal bersama di dunia nyata. Tetap saja, dia tidak bisa mengerti apa yang dipikirkannya. Selanjutnya, dia adalah ibu putrinya, sebuah "keluarga instan". Tapi setidaknya dia tahu bahwa dia bukan gadis yang buruk......

(Baiklah ...... tapi, ku kira seperti itulah)

Orang tua Yuu punya kemiripan dalam beberapa hal; dia bahkan tidak tahu bagaimana mereka menikah. Satu-satunya hal yang Yuu, anak mereka, tahu adalah tidak ada yang baik yang terjadi setelah pernikahan mereka.

(Hanya karena kita keluarga, bukan berarti kita selalu berteman dengan baik satu sama lain)

Mengingat ibunya seperti itu membuat dia merasa sedikit murung.

Terlepas dari apa yang dia katakan, dia merasa diselamatkan oleh kehadiran Miharu── saat dia memikirkan hal itu, mereka telah sampai di pusat perbelanjaan dimana tujuan mereka, arkade, itu berada.

"Ah! Itu papa!"

Tak lama setelah mereka memasuki ke arkade, mereka mendengar suara penuh semangat yang benar-benar familiar.

Saat mereka menggerakan mata ke sumber suara, mereka melihat Haruha yang sedang duduk di bangku dan sekarang berlari ke arah mereka. Dia berlari menuju Yuu dan Miharu dengan cepat. Haruha sudah terbiasa dengan dunia nyata, tapi bagi tubuhnya tetaplah berbahaya.

Seperti yang diduga, tubuh kecilnya tersandung di tengah jalan dan tertangkap oleh keduanya pada waktu yang tepat. Mereka memberinya campuran omelan dengan desahan lega.

"Itu tidak baik Haruha, kau seharusnya tidak berlari di tempat dengan banyak benda seperti ini"

"Ya~. Banyak anak kecil yang akan tersandung"

"Jika kau terpikirkan hal itu kenapa kau berlari......"

"Un, maaf"

Haruha meminta maaf, dan wajah Miharu yang tegang perlahan berubah menjadi senyuman. Dia tahu bahwa dia terlalu memanjakannya, tapi wajahnya membuatnya merasa tidak enak memarahinya.

──Mereka sudah berpisah sejak pagi ini sampai sore hari. Tentu keinginan Miharu untuk memanjakannya lebih kuat dari pada kemarahan. Melihat Haruha yang seperti anak anjing dan Miharu yang tersenyum, Yuu lalu teringat sesuatu.

"......Kalau dipikir-pikir, di mana Hajime-san?"

Tidak ada sosok wanita yang mengirim email ke lokasi ini di sekitar sini. Begitu dia melihat sekeliling, di dalam arkade penuh anak muda── yang dia temukan adalah orang yang benar-benar berbeda.

Itu adalah seorang gadis yang berusia sekitaran siswa sekolah menengah memakai jaket yang menutupi seragamnya. Entah bagaimana dia membuka matanya dan mulutnya melebar dan melotot pada Yuu.

Yuu kemudian membuka matanya dengan lebar. Dia kenal pemilik jaket itu.

"Eh, kau kan──"

"Aku menemukanmu, bajingan yang melarikan diri!"

*Zap!* Dengan semangat hebat, gadis itu mengarahkan jari ke arahnya. Haruha memiringkan kepalanya dengan heran.

"Papa, kau kenal Sakura-chan?"

"? Haruha, kau kenal gadis itu? "

"Un! Haruha bermain dengannya belum lama ini!"

"Kau di satu sisi hanya mengikutiku berkeliling bukan!?"

Karena teriakan gadis itu, Miharu gemetar dan memeluk Haruha.

"A-aku minta maaf! Gadis ini, erm ...... tidak terbiasa dengan banyak hal jadi ...... Ha, Haruha, aku bilang kau tidak boleh merepotkan orang yang tidak kau kenal bukan?"

"Tapi Haruha mengenalnya. Haruha ditunjukkan kartu namanya dan mengetahui namanya dari itu"

Haruha berkata "Kan~" meminta persetujuan dari gadis itu, tapi dia mengabaikannya dan kembali memelototi Yuu.

“Hari itu...... sejak hari di mana kau mengalahkanku dalam game 『Ultra Battle Era』, game di mana aku dikenal tak terkalahkan di daerahku! Aku telah banyak menumpahkan darah dan air mata untuk menjalani latihan intensif, untuk mengalahkanmu!"

Gadis itu berkata dengan penuh semangat. Miharu lalu bertanya dengan suara kecil.

"Apa benar……?"

"Ya ...... dia adalah anak sekolah menengah yang aku lawan saat aku pergi ke arkade bersama Kouta dan yang lainnya. Ya, dia sangat kuat! Ketajaman visual dan refleknya jauh melewati tingkat manusia. Aku memang menang, tapi HP-ku hampir nol, itu sangat nyaris "

"……Terdengar menyenangkan"

Miharu terdengar agak kecewa, tapi itu karena memang menyenangkan. Saat itu Yuu belum bertemu Mifa dan Haruha, dan dia secara obsesif mencurahkan perhatian pada 『CtG』, jadi game pertarungan adalah perubahan langkah yang baik.

Untuk pertama kalinya dalam waktu yang sangat lama, dia ingat apa artinya "main game". Itu sebabnya, bagi Yuu, itu adalah kenangan indah untuk diingat......

Tapi sepertinya sisi yang lainnya tidak berpikir dengan cara yang sama.

"Namaku Kanna Sakura! Hari ini aku akhirnya akan membalas dendam!

Hehehe ...... aku akan mengingatkanmu, aku benar-benar menganalisis karaktermu, Push Yasokichi, dalam tiga bulan terakhir! Ini berarti trik curangmu dengan menggunakan karakter yang tidak populer tidak akan bekerja lagi!

"A ...... !?"

"Apa yang terjadi, sepertinya kau mendapat pukulan! Wajahmu benar-benar pucat!"

Terbakar oleh antusiasme yang tak terbayangkan dari gadis itu, Yuu meletakkan tangannya di atas mulutnya.

Dengan santai, dia memberitahunya.

"……Maaf. Sebenarnya karakterku...... Canadian Mask the Canadian Hero"

"Lalu untuk apa latihanku selama tiga bulan ini!? Lalu kenapa, pada waktu itu kau menggunakan Push!?"

"Yah, aku tidak punya alasan tertentu atau semacamnya...... Maksudku, tendangan bawah Push yang lebih rendah terasa menggoda, bukankah itu membuatmu ingin mencobanya sekali-sekali?"

"Itu tidak benar!"

"......Maaf, entah bagaimana"

"Jangan minta maaf bajingan!

Sialan...... argh, tidak masalah sekarang, ayo bertarung!"

Sakura setengah menangis. Yuu juga merasa bersalah karena entah bagaimana dia menyia-nyiakan tiga bulan usahanya untuk melakukan sesuatu yang tak berarti.

(Apa yang harus aku lakukan? Aku merasa ingin bertarung sebentar, tapi hari ini......)

"Papa, Sumo-san hebat dalam bertarung! Haruha ingin melihatnya"

Di sisinya ada Haruha dengan mata bersinar berharap bisa melihat Push Yasokichi. Tapi identitas gadis ini memiliki beberapa keadaan untuk dirahasiakan.

Memikirkan hal yang sama, Sakura menatap Haruha dengan wajah curiga.

"...... Oi nak. Kenapa kau memanggil orang ini ayahmu? "

"Nn? Setelah Haru──chrough"

Sebelum Haruha yang idiot menjawab, Miharu membungkamnya dari belakang.

"A, ahahaha ...... kita kerabat gadis ini. Kami hanya bermain rumah-rumahan"

Haruha menjatuhkan kakinya karena keberatan, tapi dia dengan cepat menyerah dalam hitungan detik karena kelembutan dada Miharu. Biasanya Miharu adalah orang yang pemalu dan pembicara yang buruk, tapi ketika harus melindungi Haruha, dia akan langsung bereaksi atas naluri dan dengan kekuatan besar.

"Ha, haaa..."

Bukannya menjadi yakin, sepertinya dia merasa ditenggelamkan oleh dada Miharu yang berhasil mengubur seluruh kepala Haruha dalam satu gerakan.

Yuu menemukan kesempatan saat itu. Ritme yang dirasakannya saat dia menggunakan jebakan utama Push Yasokichi "Pegasus Rolling Kawazugake" saat pertarungan dengan Sakura bergema di kepalanya──

"──Yah, sepertinya Haruha kami telah membuatmu kesal jadi terima kasih!

Ini hanya sesuatu yang kelupaan ku makan saat aku lapar, tapi ambillah!"

Sambil berbicara sesuatu dengan cepat dengan mulutnya, dia mengambil sesuatu dari tasnya dan dengan paksa meletakkannya di tangannya. Sakura berkata "Eh? Ah..." dan secara refleks menerimanya sebelum melihat ke bawah apa yang sekarang ada di tangannya.

Itu adalah roti cokelat yang lain.

"Yah, ini benar-benar membuatku haus bagaimanapun juga......"

──Tapi saat dia mendongak dengan wajah bosan setelah menerima hal yang sama dua kali...

Yuu dan Miharu telah pergi dari daerah itu sambil membawa Haruha dengan terburu-buru.

........................

Dia terjatuh di lantai dan hanya bisa dengan lemah melambaikan tangan ke arah Haruha yang melambai padanya saat dia dibawa seperti tas.

"DIA KABUR LAGIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII!!!!"

Teriakan Kanna Sakura lenyap dalam bunyi elektrik dan benturan kencang di sekitarnya, dan rapsodi yang keras dari arkade sore.



"Yah, kerja bagus. Itu benar-benar sulit." Sesaat setelah mereka sampai ke rumah Kasugai, Hajime menyapa mereka dengan kata-kata yang mengapresiasi seolah-olah itu adalah urusan orang lain.

Hajime muncul tak lama setelah kejadian tersebut dan mengantarkan mereka kembali ke rumah Kasugai.

"Bagaimanapun ini pertama kalinya Haruha berinteraksi dengan orang normal sendirian. Aku ingin mengawasinya tanpa campur tangan sebanyak mungkin. Karena itu aku bisa mendapat data yang sangat berguna"

Setidaknya, dia telah mengkonfirmasi identitas Sakura dan memutuskan bahwa "Dia punya catatan penangkapan tapi tidak ada catatan kriminal, dan tidak memungkinkan memiliki kecenderungan bahaya."

"Yah, tentu saja kita tidak menyangka bahwa dia adalah kenalan Yuu-kun

Ya ya, dunia tentu saja adalah tempat yang kecil"

Hajime menyilangkan kakinya dan mulai memasukkan informasi ke laptopnya. Dia harus memasukkan hasil dari kemampuan komunikasi Haruha atau tes tekanan interpersonal atau semacamnya.

Sambil mengenakan celemek untuk mempersiapkan makan malam, Yuu mengarahkan mata suramnya ke arah Hajime.

"Ini tidaklah lucu. Apa yang akan kau lakukan jika identitas Haruha tersebar?"

"Tidak masalah~, tidak ada yang akan mempercayainya. Bahkan jika dia mengatakan bahwa dia adalah anak yang lahir dalam game, semua orang dewasa akan berkata bahwa dia terlalu banyak bermain game atau semacamnya"

"Kau benar......"

Orang yang dimaksud, Haruha, saat ini sedang mandi bersama Miharu. Saat Kasugai dengan serius mendengarkannya, dia bisa mendengar suara yang mirip bola ping-pong yang merdu. Haruha harus melaporkan kejadian hari ini ke Miharu.

Tentu saja, matanya bergeser ke arah kedua boneka binatang yang dengan gembira berbaris di atas meja. Itu adalah "hadiah" yang diberikan Haruha pada Yuu dan Miharu.

Itu benar, untuk pertama kalinya, Haruha "pergi" tanpa kehadiran mereka. Mulutnya yang hendak memarahi Hajime dengan tak sengaja mengendur.

"Yah, sebaiknya Haruha bersenang-senang"

"Kau ayah yang sangat penyayang"

"Itu mungkin benar"

Yuu tidak tahu apa tujuan dari Lembaga Keseimbangan Manusia yang Hajime masuki, tapi Yuu telah memutuskan untuk menjadi ayah yang disukai Haruha. Semuanya untuk gadis yang membutuhkannya, menertawakannya, berani mempertaruhkan nyawanya demi dia, dan memberinya hadiah seperti ini.

Tidak peduli betapa tidak standarnya seorang anak, alasannya untuk melakukan sesuatu untuknya terus meningkat setiap harinya. Itu sebabnya.

(Aku juga harus mengucapkan terima kasih sekali lagi kepada murid SMP itu karena sudah merawat Haruha......)

Lain kali, saat dia menantangnya bertarung, kali ini, tidak melarikan diri, dia akan berdiri dan menerima tantangannya dengan kekuatan penuh. Sebagai gamer, dan sebagai orang tua yang merawat putrinya, dia berkewajiban untuk mengucapkan terima kasih kepada Sakura.

Tapi.

Dia khawatir. Kenapa gadis itu begitu keras kepala tentang game.



Seiring dengan langit malam, tetesan air berjatuhan. Kanna Sakura yang lupa payung harus pulang ke rumah dengan basah kuyup dan kemarahan terhadap ibunya yang menyambutnya di pintu bertambah. Pulang ke rumah lebih awal, melanggar jam malam, dan lupa membawa payung lipatnya, itu adalah kesialan.

"Aku tidak melakukan apapun yang akan membuat ayah terlihat buruk"

"Kau, bukan itu yang aku──"

Dia lari dari ibunya, yang memarahinya sambil memegang panci, dan menuju kamar mandi.

Dengan hati-hati dia melepaskan dan melipat Jaket-nya, dan melepaskan pakaiannya dengan cara yang sama. Setelah membersihkan badannya sedikit, dia menenggelamkan dirinya ke bak mandi.

Air hangat yang nyaman menghangatkan tubuh dinginnya dan membuat "Fuhaaa~~" keluar dari kenyamanannya.

"......Hari ini sangat buruk......"

Tidak masalah jika hanya datang ke sebuah arkade terpencil yang sering dia kunjungi, namun mood-nya langsung hancur saat dirinya diikuti anak nakal yang mengaku bukan manusia, dan juga, pada akhirnya dia menyia-nyiakan sebagian besar uang sakunya.

Lalu, ketika dia berhasil menemukan musuhnya yang mengaku sebagai kerabat anak nakal itu, pada akhirnya dia kabur. Kesempatan emas tiba-tiba terbuang dengan sia-sia.

Dan sebagai penutupnya, hujan turun dan dia basah kuyup karenanya. Dia dikutuk.

......atau mungkin tidak, anehnya dia sama sekali tidak merasa lelah. Rasanya seperti melihat senyum polos Haruha yang terjebak di kepalanya mengambang di atas di langit-langit. Dia ingat saat dia iri melihat anak tetangganya mempunyai anak anjing saat dia masih kecil.

(Anak nakal itu, meski sangat kecil dia sangat bersemangat......)

Mungkin dia mirip dengannya saat seusianya. Itu mungkin benar. Tidak, baru saja dia juga seperti itu.

Dengan mengabaikan orang-orang yang memandangnya, dia terus berlatih Judo, dan sebagai hasilnya dia dikenal sebagai seorang jenius.

Sisi itu sudah tidak ada lagi dalam dirinya, tapi sebagai gantinya dia berkuasa atas seluruh daerah sebagai pemain terbaik dalam banyak game. Dia belum pernah melawan pemain top yang namanya ada di majalah, tapi selain monster-monster itu, dia punya kebanggaan untuk menjadi yang terkuat.

Dengan kata lain, hanya itu satu-satunya yang tersisa dalam Sakura saat ini. Dia berlari dalam celah yang tak terlihat, mengejar bahu yang secara tidak sadar telah disentuhnya. Bayangan itu terukir dalam kesadarannya.

Karena itulah dia ingin mendapatkannya kembali, dengan mengalahkan "ayah" Kasugai Haruha.

Dia berhasil kabur hari ini, tapi bukannya dia tidak mendapat sesuatu. Dari apa yang Haruha katakan──

『Itu “Cradle to the Glaive”. Kami selalu memainkannya』

Itu game terkenal. Lalu ada informasi bahwa dia mengalahkan Memento-mungkin, seorang musuh. Jika dia membaca catatan berita, dia mungkin bisa menemukannya di dalam dunia besar 『CtG』.

Sakura lalu berdiri dari air hangat dan mengepalkan tangan dan meninju mereka berdua.

"Ketika aku datang ke 『CtG』 atau apa pun itu, aku akan melakukannya! Aku pasti akan menemukan orang itu dan menyelesaikan tujuanku dengannya!"

Dari arah lorong, terdengar suara teriakan yang keras.



Pada waktu yang sama. Dan dengan tujuan yang sama.

Ada gadis lain yang mencari Kasugai Yuu dalam 『CtG』.

Sambil duduk di kasurnya dalam ruangan yang remang, ada Kodzuchi Fuyufu dengan headset Ramiel khusus 『CtG』 di tangannya.

Mengenakan piyama tipis, dia merentangkan kakinya yang kurus lemah. Angin dingin yang lemah meniup tubuhnya tepat setelah mandi terasa menyenangkan.

Seminggu hampir berlalu sejak Fuyufu mulai memainkan 『CtG』 yang sangat dibencinya. Setelah paham dengan avatar dan sistem kontrolnya dan mengerti keseluruhan aturan game, dia akhirnya sampai pada tahap di mana dia bisa mulai mengejar sasarannya.

"......Kejutannya adalah eksperimen sosial"

Mengingat wajah Yuu saat dia "menjelaskan" untuk kedua kalinya saat istirahat makan siang membuatnya kesal. Wajah yang biasanya tidak berekspresi kini menunjukkan ketidakpuasan yang jelas mirip anak kecil.

──Apa-apaan kebohongan yang terlihat itu, dia hanya mengacau, dia menyembunyikan sesuatu.

Sudah pasti dia punya beberapa kenyataan besar di tangannya, tapi tentu saja berbeda dengan apa yang Yuu katakan padanya. Itulah firasatnya yang membuatnya terus mengawasi Yuu selama ini; dia juga merasa ada sesuatu di dunia lain sana mengenai anak Haruha itu.

Dan informasi yang dia dapat dalam 『CtG』 sesuai dengan firasatnya

"Aku pasti akan menangkap ekornya dan menunjukkannya satu atau dua hal"

Hujan di luar jendela memecahkan kesunyian ruangan yang remang. Suara dengungan yang lembut membuatnya ingat hari itu dalam pikirannya.

Itu adalah hari pemakaman ibu Yuu. Sunyi dan berat.

Di bawah hujan, Fuyufu telah memutuskan── dia tidak akan berbohong kepada Yuu lagi.

"Tolong ...... tolong jangan pernah berbohong padaku lagi"

Sebuah "kebohongan", seperti saat dia menolak meneteskan air mata setelah kematian ibunya.

Quan, hewan peliharaan rumah, menangis dengan suara lemah yang mirip kesedihan.