Date A Live (Indonesia):Jilid 3 Bab 4

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 4: Date Rangkap Tiga

"--Mengerti? Kamu akan bertemu dengan Tohka jam 10 pagi hari, lokasinya adalah akuarium di Timur Kota Tenguu. Pada pertengahannya kamu akan membuat alasan untuk menyelinap keluar. Kamu akan dijemput oleh <Fraxinus> sesaat kamu berada di luar. Setelah itu pada jam 10:30 kamu akan bertemu dengan Kurumi di tempat tiket, kembali ke plaza di luar stasiun untuk menemui Tobiichi Origami. Bagaimanapun, pada titik ini Tohka sudah ditinggalkan di tempat selama 30 menit, kamu harus mengendalikan situasi secara langsung. Hal yang sama harus dilakukan dengan sisa cewek yang lain, kamu harus mengurangi jarak waktu di antara mereka dan membuat penyesuaian yang benar, kamu tidak boleh meninggalkan satu di antara mereka terlalu lama. Kami akan mengurus jadwal di sini, Shidou, apapun yang kamu lakukan, dalam hal untuk tidak membuat mereka merasa sedih, kamu harus mempersuasi mereka dengan kata-kata halus. Meskipun prioritas di sini adalah untuk membuat Kurumi jatuh cinta denganmu agar kamu dapat menciumnya, tapi kamu tidak boleh melukai perasaan Tohka, dan hal ini akan bermasalah jika Tobiichi Origami menyelidiki hal ini. Singkatnya--Aku mengatakan, Shidou, apakah kamu mendengarkan dengan baik?"

"......A,Aku mendengarmu."

......Tapi apakah ia benar-benar menyimpan perkataan tadi ke dalam otaknya merupakan masalah yang sama sekali sangat berbeda.

Shidou bergumam di hatinya, berpura-pura batuk seakan-akan dia berusaha untuk menutupi hal itu. Dia menjawab suara Kotori di transmitter

Pada akhirnya Shidou tidak dapat menolak undangan dari Tohka dan Origami, sehingga dengan terpaksa menyiptakan situasi triple date.

Normalnya date dengan Kurumi sebaiknya menjadi prioritas utama, bagaimanapun jika dia membatalkan janjinya, keadaan mental Tohka akan memburuk secara drastis, yang beresiko dapat menyebabkan arus balik Spiritual power dan oleh karena kemungkinan bertabrakan dengan date Tohka dan Kurumi, Origami pun tidak dapat ditinggalkan sendirian juga.

Dan hasilnya..... adalah jadwal yang sangat mengerikan ini

"Ini sia-sia jika kamu hanya mendengarkan, kau tahu. Masukkan dengan baik ke dalam otakmu."

"Uu......"

Apakah pikirannya terbaca. Keringat mengalir di wajahnya.

"Haa...Ya sudahlah. Dasarnya hanya bertindak sesuai dengan situasi yang berlangsung. Apakah kamu siap?"

"Aa, aaah........mungkin."

Setelah mengatakan itu, dia memperhatikan pakaiannya. Shidou sekarang ini, sedang memakai pakaian sederhana yang terdiri atas kaos biru laut dan celana berwarna krem.

Kotori membaca bahwa [Kalkulasi yang diberikan cewek-cewek terhadap pakaian cowok-cowok adalah dasarnya negatif]. Ini adalah hal yang normal untuk melihat amatir gagal karena terlalu fokus di sini dan di situ, oleh karena itu tidak apa-apa jika pakaiannya tidak memiliki kualitas yang bagus, hal yang paling penting adalah kebersihannya.

"Dan sekarang, ini sudah hampir waktunya. --Mari kita laksanakan perang (Date) kita."

"Oo, oh."

Mengatakan itu, Shidou mengambil napas yang dalam seakan-akan mencoba untuk menutupi kegugupannya.

Sekarang, Shidou sedang berdiri di depan patung anjing di timur pintu masuk Stasiun Tenguu.

Meskipun patung itu memiliki nama yang sebenarnya, tapi karena kemiripannya dengan anjing loyal di Stasiun Shibuya, penghuni sekitar memanggilnya Pachi baik dengan sindiran maupun rasa kasih.

Karena patung itu diletakkan di depan stasiun, karenanya patung itu sama dengan Hachi, memiliki fungsi sebagai sebuah titik pertemuan. Di sekitar Shiidou, banyak orang lain yang bisa terlihat.

Di titik ini, sebuah suara yang familiar masuk ke gendang telinga, seakan-akan memecah belah kerumunan.

"Shido!"

Memutar kepalanya ke arah suara itu. Di sana ada, Tohka yang memasang sebuah senyum yang lebih terang daripada matahari.

Dia tidak memakai seragam sekolah biasa, tetapi sebuah pakaian yang terdiri dari kaos tipis dan hot pants. Dia melihat seakan-akan pakaiannya adalah jahitan khusus untuknya.

"I,Ini adalah ......"

Sesaat Shidou sedang memandang Tohka dalam keadaan tak sadar, suara Reine terdengar melalui transmitter

"......Aah, seperti yang diharapkan dari Tohka, dia terlihat hebat apapun pakaian yang dia pakai, mari tidak usah bertanya terlalu banyak pertanyaan. Tidak buruk kan?"

"I,iya......"

Shidou menjawab dengan bodoh. Tidak buruk adalah kalimat yang meremehkan, penampilan Tohka berada di level luar biasa. Perhatiannya tertangkap dengan sekejap.

"Shido?"

"Aa,aaah......Maaf. Aku tadi linglung. .....Nn, pakaiannya cocok denganmu. Kamu sangat manis, Tohka."

"Ap......"

Di kata-kata Shidou, wajah Tohka memerah.

Menggoncang-goncangkan tangannya dengan liar dan berbalik.

"Su,sudahlah ayo! Cepatlah!"

"A, ada apa denganmu, mengapa buru-buru--"

Tapi pada titik ini, Shidou dengan tiba-tiba menjadi tenang. Itu karena Tohka yang sedang berjalan di depannya berhenti dengan tiba-tiba,sebagai hasilnya dia bertabrakan dengannya.

"Tohka? Ada apa?"

"Mu, muu......"

Tohka membalikkan kepalanya dengan alis yang miring seakan-akan merasa terganggu. Wajahnya masih menyisakan warna merah.

"Shido,ngomong-ngomong, ke mana tepatnya kita seharusnya pergi......?

"Eh? Bukannya ke akuarium?"

Tohka menunjukkan sebuah ekspresi bermasalah, kayaknya dia tidak tahu lokasi yang tepat.

"Haha......Tunggu sebentar."

Shidou mengeluarkan tiketnya dari kantongnya, matanya melihat peta di sisi tiket yang lain.

"Biar aku lihat? Tenguu Gojuusou huh. Nn, maka itu hanya di seberang kanan kita."

Mengatakan itu, dia menunjuk ke arah yang berlawanan dengan arah yang Tohka jalani. Tohka dengan segera berbalik, dengan dekat mengikuti Shidou dari belakang. Dia kurang lebih pasti menginginkan dia untuk memimpin.

Pada saat ini.

"......!?"

Melihat sebuah figur yang familiar yang memasuki jangkauan pemandangannya, Shidou mengerutkan alisnya.

Dengan memaksa memberhentikan dirinya untuk berbalik, dia mengalihkan pandangannya ke sisi kiri.

Di plaza yang dipisahkan oleh sebuah jalan. Di depan air mancur, terdapat figur Tobiichi Origami.

Dengan pakaian yang terdiri dari switer dan rok mini, sebuah tas kecil tersandang di bahunya, dia mempertahankan sebuah postur yang tidak bergerak. Bagi orang yand tidak tahu apa-apa, mereka mungkin akan berpikir bahwa dia adalah sebuad model berukuran manusia.

Waktu pertemuan dengan Origami adalah jam 11. Waktu sekarang adalah jam 10.05. Kedatangannya terlalu awal tidak peduli bagaimana pun kamu melihatnya.

"Nu, apakah ada sesuatu yang salah, Shido?"

"Tidak, tidak ada, tidak ada sama sekali! Mari kita cepat-cepat bergegas!"

Keadaan akan memburuk untuk tetap berada di sini dan tetap melihat ke arah Origami. Shidou menggerakkan Tohka ke sisi kanannya seakan-akan mencoba untuk menutupinya, memutar wajahnya ke arah yang dihadapi oleh Tohka dan mulai berjalan.

"Ara, begitu saja. Tidak membiarkan dia di luar pandanganmu. Nn, meskipun tindakan itu sudah kuno, tetapi tindakan itu juga secara tak terduga menyenangkan dengan caranya sendiri yang unik.

"Be,begitu kah......"

Shidou tersenyum tak enak sambil menjawab Kotori dengan lembut. Meskipun dia tidak berniat untuk melakukan begitu..... Ya, tapi paling tidak hasilnya masih baik-baik saja.

Akhirnya Origami hilang dari garis pandangnya, di titik ini, Tohka yang sedang berjalan di sampingnya berkata.

"Ngomong-ngomong, Shido."

"Nn? Ada apa?"

"Tepatnya apakah akuarium itu?"

"Apa.....Tohka, jangan katakan padaku kamu tidak pernah ke sana sebelumnya?"

"Jangan salah, Shidou hanyalah satu-satunya yang aku mau untuk pergi "date" denganku.."

"......"

Apa yang terjadi, wajahnya menjadi hangat. ......Biasanya dia akan menjawab "Ja,jangan salah paham! Ini hanya pergi ke akuarium kan!" atau semacamnya.

Berdeham seakan-akan mencoba untuk menenangkan dirinya, Shidou berkata.

"Jika kita membicarakan tentang akuarium......Ya, itu hanyalah tempat dengan banyak ikan."

"Apa!"

Tohka berkata dengan mata yang lebar.

"Shioyaki?"

"Bukan bukan bukan."

"Kalau begitu, ditumis?"

"Aku katakan kepadamu bahwa kamu sudah salah!"

"Jangan katakan kepadaku kalau itu adalah acqua pazza?"

"Haa......?"

"Ha, jangan katakan kepadaku bahwa itu dikukus?"

"Aku tidak mengatakan tentang makanan! Di samping itu mengapa kamu sangat berpengetahuan dalam cara-cara memasak itu!?"

Meskipun dia tidak tahu dari mana dia mempelajari pengetahuan seperti itu, tapi itu merupakan pengetahuan yang luasnya hebat sekali. Shidou mungkin akan kebingungan karena pengetahuannya jika bukan karena keahlian seni kulinernya.

"Muuu, apakah aku salah?"

"Ya. Itu adalah tempat untuk melihat makhluk laut yang berenang di sekitar."

"Ikan......berenang......!?"

Tohka berkerut dengan ekspresi yang siaga tinggi.

Baru sekarang dia menyinggung hal itu, sebelum hari ini Tohka mungkin belum pernah melihat ikan selain dari ikan yang telah dijadikan makanan cicipan.

"Ah-......Baiklah. Kamu akan tahu sesaat kamu melihatnya. Maka, ayo!

"Mu......muuu, i, itu benar."

Shidou menuntun Tohka yang sedang mengangguk, bergerak ke depan sepanjang jalan.

Tidak lama kemudian, keduanya sampai di tempat tujuan mereka Tenguu Gojuusou. Baru selesai tahun lalu, tempat itu adalah sebuah fasilitas komersial campuran yang dianggap baru. Bermacam-macam tempat penginapan dan tempat bermain di dalam ruangan, bioskop dan sebuah pusat belanja berskala besar tersusun di sebelahnya, hanya seperti sebuah kawasan belanja berukuran kecil. Dan karena gedung itu adalah atraksi baru sehingga kepopulerannya sangat tinggi, seseorang biasanya dapat mengamati kumpulan orang banyak sering muncul di area itu.

"Ah, di sana. Itulah akuarium."

"Shido."

Pada saat ini, Tohka tiba-tiba memegang tangan Shidou.

"......!? Toh, Tohka? Ad, addddddda apa.....?

"Mu, kita mungkin tersesat dengan banyaknya orang di sekitar."

"Aaah......ka,kau benar."

Ketika Shidou mencoba untuk mengendalikan jantungnya yang berdenyut dengan cepat, dia memegang tangan Tohka sebagai respon, berjalan bersama ke dalam akuarium.

Memberikan tiket kepada pegawai, mereka melangkah ke dalam sisi interior akuarium yang gelap.

Mengikuti itu.

"Ap......Apa ini.....!"

Pada saat yang sama tangannya yang sedang memegang menjadi gemetar, suara Tohka bergema di dalam akuarium.

Turis sekitar memandang Shidou dan Tohka yang sedang bersama-sama.

"To, Tohka. Kita harus tenang di sini."

"! Uu, umu......Maaf. Tapi Shido, ini......menakjubkan."

Tohka agak mengecilkan suaranya dan mengangkat wajahnya.

Sisi inteior akuarium memiliki sebuah lapisan kaca, spesies ikan dengan segala bentuk dan ukuran sedang berenang ke sana ke mari. Skalanya sangatlah besar bahkan Shidou tidak bisa berbuat apa-apa selain mendesah dalam kekaguman. Sudah sewajarnya bagi Tohka terkejut pada pemandangan ini.

"Ap, apakah semua ini adalah ikan...."

Tohka bertanya sementara dia tidak melihat ke jalan saat dia berjalan.

"Aaah, itu benar. Indah bukan?"

"Uu, umu. Ini indah......"

Mengatakan itu, Tohka melepaskan tangan Shidou, menyeret ke depan, menekan tangannya dengan kuat ke dinding kaca yang sangat besar. Di depan matanya, sebuah kawanan besar ikan-ikan kecil menyerbu.

Mata Tohka membulat, mengikuti pergerakan kawanan ikan dengan ketat. Melihat dia seperti ini entah mengapa membuatnya tampak lucu, Shidou tidak bisa berbuat apa-apa selain tersenyum.

"Shi, Shidou, mari kita pergi jauh lebih dalam untuk melihat isinya!"

"Haha, baiklah, kalau begitu --"

Barusan saja. "Earphone" di telinga kananya membunyikan sebuah alarm yang nyaring, tanpa sengaja bahu shidou terguncang.