Dragon Egg Indo:Bab 48

From Baka-Tsuki
Revision as of 09:11, 30 September 2017 by NN (talk | contribs) (→‎Bab 48)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Chapter 48 - Rekan[edit]

Dengan santai, si Twin Head menatapku sambil menjulurkan lidah mereka.
Dia cukup kuat, tapi harusnya dia nggak bisa bergerak dengan lincah lagi.


“Ing, Guwao!”


Nafasnya menjadi sangat marah, dan kemudian sihir pemulihan [Rest] digunakan.
Kepala kanan, tidak, lebih tepatnya kedua kepalanya mulai terlihat jauh lebih baik.
Secara tak terduga luka di matanya juga sembuh, tapi untungnya racun yang dia terima nggak menghilang.


Ras Twin Head
Status Racun α (parah)
Level 39/45
HP 141/155
MP 112/221


Entah itu bisa dianggap sebagai kemenangan atau kekalahan, ada perasaan yang sudah berlaku.
Gimanapun juga, racun dari Black Lizard sangatlah berbahaya.
Yang bisa dia lakukan adalah berusaha memperpanjang hidupnya sebanyak mungkin dengan sihir pemulihan, tapi hal ini nggak akan bisa dilakukan secara terus-menerus karena terbatasnya MP.
Rambut mulai rontok dari kepala kanan dari pusat luka yang ada di kelopak matanya.


Itu adalah yang terbaik untuk bertarung dengan posisi menguntungkan, dan meskipun itu mungkin bukanlah masalah bagi Black Lizard, tapi aku harus meminta dia untuk menyembuhkan aku karena kami berdua masuk kedalam asap beracun dan menggunakan [Roll] untuk menjauh dari si Twin Head. Karena ada kemungkinan bahwa racunnya juga masuk kedalam tubuhku, aku mau kau menyembuhkan aku sebelum kita bertarung lagi.


“......Guou” “Kuun”


si Twin Head memutuskan untuk mengabaikan memiliki dua kepala, daripada menerima racun yang tak diinginkan.
Jadi dia mengayunkan kaki depannya pada kepala kanannya.


“Tsu!?”


Untuk mencegah racunnya menyebarvke seluruh tubuhnya, dia memenggal kepala kanannya yang telah menerima serangan cakar beracun.
Pemikiran itu bisa dimengerti, tapi itu adalah suatu pemandangan yang cukup mengejutkan.
Bahkan jika leherku menjadi dua karena aku memilih evolusi yang salah, sudah pasti aku nggak akan mau melakukan itu.


“Guou!”


si Twin Head menggonggong sambil menatapku.
Sekarang dia telah kehilangan kepalanya yang satunya, dia hanya seekor bulldog yang bisa menyemburkan api agak besar.


Sekarang kepala yang keracunan telah dipotong, keuntungan kami tak lagi mencolok.
Kepala kanannya adalah satu-satunya bagian dari dia yang menerima racun yang kuat, tapi masih ada racun yang menyelimuti tubuh dan kepala kiri.
Terlebih lagu, si Twin Head nggak bisa menggunakan sihir gravitasi dan sihir pemulihan lagi.


Tampaknya belum terlambat kalau kami mau kabur dari si Twin Head.
Yah, aku nggak menduga dia bisa lolos dari racun itu, atau memutuskan dirinya dari rekannya (kepala yang satunya), tapi hal itu menunjukkan bahwa dia nggak berniat untuk menyerah.
si Twin Head dipenuhi niat untuk mencabik-cabik Black Lizard dan aku.
Tapi nggak peduli seberapa banyak dia menggunakan [Rest], racun dari Black Lizard nggak akan hilang, jadi dia nggak punya peluang menang yang besar.


Meskipun itu adalah pertarungan yang sengit, gimana caramu mengalahkan aku dan Black Lizard?
Atau kau hanya putus asa?


Meskipun putus asa, sekarang si Black Lizard telah muncul didepanmu secara tak sengaja, kenapa kau tidak memfokuskan perhatian hanya padaku?
Sejujurnya, pada pertarungan ini, terus melakukan serangan tanpa berhenti pada si Twin Head daripada menyuruh Black Lizard bersembunyi adalah yang terbaik.
Aku juga ada disini sekarang..... Memang sih cuman satu kepala yang tersisa, tapi kurasa kau harus lebih berhati-hati padaku daripada cuma pada Black Lizard.


Skill apa aja yang dimiliki dia sekarang.....


[Rest: Lv4]
[Gravity: Lv2]
[Very Large Earth Magic: Lv3]
[Bite: Lv3]

[Beast Tackle: Lv4]
[Scorching Breath: Lv3]
[Marking: Lv3]
[Companion: Lv–]


Jadi itu nggak sepenuhnya menghilang, tapi tiga sihir harusnya nggak bisa digunakan lagi.


.......Dan ada apa dengan [Companion]?


“Gaa!”


Woi, kabur jauh-jauh sono!
Apa kau hanya akan menargetkan Black Lizard sekarang, emangnya kau siapa!


Aku berteriak keras-keras, memberi peringatan pada si Black Lizard.
Black Lizard telah mencoba mengambil keuntungan dari titik buta si Twin Head.
Sambil memiringkan lehernya seolah dia bertanya-tanya maksud dari teriakanku, dan nggak tampak mau kabur.


Mata dari kepala kanan yang telah terpenggal dari si Twin Head yang jatuh di tanah masih terbuka lebar, tapi kemudian si Black Lizard merangkak kearah kepala itu, dan dengan kekuatan dari rahangnya, menusukkan taringnya, mencoba memakannya.


Pemikiran Black Lizard yang memakan kepala itu merupakan pemandangan yang menyeramkan untuk dibayangkan.


Sebagai tanggapan pada teriakanku, dia jadi cukup waspada hingga bisa menyadarinya, dan mulai menjauhkan diri dengan menggunakan [Roll], tapi dia gagal lolos tanpa terluka.
Kalau bukan karena postur tubuhnya, dia pasti telah terluka parah ketika secara tiba-tiba diserang oleh si Twin Head.


Tunggu dulu, kepala yang baru terpenggal juga bergerak cepat, mungkin lebih cepat dari tubuh dari si Twin Head!
Mungkinkah hal ini disebabkan oleh skill [Companion]?
Aku penasaran apakah itu adalah efek dari [Companion], itu agak masuk akal sekarang karena daging terkupas dari wajahnya mengucurkan darah.


Tapi..... Kondisi ini harusnya nggak bisa bertahan lama, atau setidaknya aku ingin mempercayai itu.


Saat kami tau bahwa itu seharusnya merupakan kelakuan kepalanya yang baru terpenggal, aku mulai lari, dan tampaknya dia melakukan sesuatu pada tanah.
Tapi tubuh si Twin Head mencegahku mendekati kepala itu.


“Bau!”


Setelah terserang oleh racun, dia kehilangan kepala kanannya, aku nggak tau gimana bisa semangat bertarung dari si Twin Head bisa sekuat itu.
Gimana bisa kau masih punya tatapan mata sekuat itu dalam game yang sudah memasuki tahap ini.


Bahkan dengan begitu banyak racun yang masuk kedalam tubuhmu, gimana bisa statusnya [Racun α (ringan)].
Dia pasti memiliki kehendak yang kuat, dan semangat yang tangguh.


“Gaa!”


Aku nggak benci kekeras-kepalaannya, tapi aku nggak akan memuji dia sekarang ini, itu buruk karena niat dia yang sebenarnya adalah "aku hanya perlu menunggu sampai racunnya menghilang".


Sebelumnya Halaman Utama Selanjutnya