High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 11 Life 2

From Baka-Tsuki
Revision as of 11:20, 11 June 2012 by SATRIA (talk | contribs)
Jump to navigation Jump to search

Life 2 : Ketidakbatasan dan Ujian Promosi Iblis Kelas Menengah

Bagian 1

“Ternyata musim kawin bagi Nekomata ya.”

Itulah hal pertama yang Abe-senpai katakan yang datang kemari setelah menerima panggilan dari anggota lain. Setelah itu kami memanggil Abe-senpai dan memintanya melihat Koneko-chan dan dia mengatakan diagnosisnya pada kami. Bahwa Koneko-chan bersikap dengan instingnya untuk membuat bayi. Koneko-chan tengah berada di kamarnya saat ini dan tertidur dengan tenang. Abe-senpai memberinya obat khusus yang melegakan instingnya. Sepertinya itu bekerja baik. Seperti yang diduga dari Penjinak Hewan sepertinya. Dia punya pengetahuan tinggi tentang Yokai dan makhluk lain. Anggota Gremory yang tinggal di kediaman Hyodou dan sensei tengah berkumpul di ruang VIP.

“Musim kawin, rupanya........”

Aku bergumam. Apakah sama dengan kucing? Yang jelas Nekomata memang kucing Yokai. Itukah alasan kenapa dia bersikap seperti itu?

Sensei melanjutkan.

“Nekomata betina memasuki musim kawin setelah waktu dimana tubuh mereka cukup berkembang untuk mengandung bayi. Di Dunia Bawah insting sebagai Nekomata membuat mereka ingin membuat bayi. Tak jauh beda dengan kucing. Dan pada Nekomata, mereka memilih pejantan dari spesies berbeda yang mereka sukai. Dengan kata lain itu kamu, Ise.”

A-Aku.....? Aku menunjuk diriku sendiri dan sensei mengangguk.

“Koneko adalah Nekomata langka. Nekoshou. Kupikir wajar kalau dia ingin membuat bayi. Dan kalau itu adalah anak Sekiryuutei, maka kamu tak perlu meminta lebih. Namun kali ini, masalahnya.......”

Sensei melanjutkan setelah mendesah kecil.

“Koneko masih terlalu kecil.”

.......Yeah, anda benar sekali. Oppainya terlalu kecil. Aku memikirkan itu setelah menatap oppai Rias dan Akeno-san. Rias kemudian mendesah setelah menyadari tatapanku.

“Oh, ayolah! Maksudnya tubuhnya.”

Ya kamu benar! Maaf kalau aku selalu memikirkan soal payudara! Soalnya itu memikat mata!

“Apa maksudnya karena tubuhnya masih kecil?”

Sensei melanjutkan penjelasannya.

“Ya. Akan berbahaya bagi Nekoshou untuk mengandung bayi kalau tubuh dan pikiran mereka belum dewasa. Bahkan di dunia manusia, mengandung bayi membawa beban pada tubuh si ibu kan? Kalau dia mengandung bayi Ise dengan kondisinya sekarang, ada bahaya kalau ia dan bayinya takkan bisa bertahan dan hasilnya bisa membawa keduanya pada kematian. Mempertimbangkan fakta itu, lebih baik melakukannya setelah tubuh dan pikirannya sedikit lebih dewasa lagi.”

Koneko-chan sebelumnya berkata kalau tubuhnya kecil, tapi dia bisa mengandung bayi. Apa dia.......hanya mengatakan hal sembarangan saat itu? Dia memang bisa melahirkan bayi. Tapi akan berbahaya bagi dirinya dan bayinya. Tubuhnya masih belum siap. Berarti bukankah musim kawin tak ada hubungannya dengan insting?

Abe-senpai juga berkata “Kupikir masih terlalu awal untuk Koneko memasuki musim kawin” saat dia mengecek Koneko-chan.

“Berarti bukankah aneh kalau insting Nekoshounya muncul meskipun dia masih belum bisa mengandung bayi? Tapi kenapa Koneko-chan........”

“Aku bisa memahami perasaannya sebagai wanita yang tinggal di rumah ini.”

Orang yang mengatakan itu adalah Akeno-san. Semua orang kemudian menatap Akeno-san.

“Aku yakin kalau emosi Koneko-chan meningkat karena melihat hubungan diantara Rias dan Ise-kun. Jadi dia pasti memikirkan hal seperti “Aku tak mau kalah” dan “Aku akan jadi selanjutnya” dengan sangat kuat.”

......Hubunganku dan Rias? Rias dan aku saling bertukar tatap. Apa dia berpikir kalau dia juga harus melakukan sesuatu setelah melihat pernyataan cintaku dan hubungan kami........? J-Jadi dia memilih aku? Itu sesuatu yang membuatku merasa terhormat! Namun dalam kondisi saat ini, akan membahayakan dirinya. Aku tak mungkin membuat Koneko-chan memasuki kondisi berbahaya.

“Apa dia memasuki musim kawin meski tubuhnya masih belum siap karena pengaruh Ise dan aku.......?”

Rias mengatakannya dengan nada sedih. Nampaknya dia agak shock. Dia pasti berpikir kalau perasaannya terhadapku telah menstimulasi budak berharganya. Mungkin lain ceritanya kalau aku lebih memperhatikannya......Tapi mataku hanya tertuju pada Rias setelah pernyataan cintaku......sensei menyadari ada atmosfer tidak enak sehingga ia berbicara sambil menggaruk kepalanya.

“Pokoknya, menekan instingnya secara paksa tidaklah bagus. Kalau kita terus menekannya dengan pengobatan, bisa jadi instingnya takkan bekerja setelah tubuhnya dewasa nanti.”

Dia benar sekali. Kami mengandalkan pengobatan saat ini, tapi kami tak boleh membiarkan tubuh Koneko-chan sakit dengan berlebihan menggunakannya. Sensei menunjukku lalu menyatakan keras keras.

“Hal terbaik saat ini adalah Ise harus menahan dirinya sampai kondisi Koneko bisa stabil.”

“A-Aku?”

“Ya. Ini mungkin hal bagus buatmu, yang selalu berada dalam musim kawin, tapi tahanlah dirimu dari godaan Koneko kalau kamu peduli padanya. Kamu pasti bisa menahan dirimu kalau kamu berpikir dia bisa mati kalau berhubungan seks denganmu.”

A-Anda benar sekali, tapi........Tak ada lelaki yang takkan bahagia kalau ada wanita merayumu......! dengan kata lain dia menyuruhku menahan diriku yang sama saja memberi siksaan berat untukku.

......Sepertinya hal hal hebat akan terjadi.......! Akan ada peristiwa hidup yang manis dan keras setiap hari! Memikirkan hal itu memberiku campuran perasaan bahagia dan susah.......Aku memasang ekspresi rumit dan Rias menggenggam tanganku.

“Tolong Ise. Jangan terlena rayuan Koneko. Kamu tak boleh membuat bayi dengannya, oke? Selain itu aku belum.......”

“K-Kamu benar! Aku akan menahan diriku dari godaan Koneko-chan sampai kondisinya menjadi stabil!”

Kalau wanita yang kucintai memohon seperti itu, maka aku hanya perlu memenuhinya dengan semangat tinggi!

“Kalau kamu bisa menahan diri, maka aku akan memberimu hadiah, oke?”

! Apa kamu serius! Aku terkejut mendengar ucapan tiba tiba itu!

“Apa kamu serius?”

“Ya, aku serius. Ini Ise yang kita bicarakan, jadi pasti tentang hal hal ecchi kan? Ufufu.”

Rias tersenyum padaku! Astaga! Aku bisa menerima hadiah dari Rias kalau aku menahan diri dari rayuan Koneko-chan! Tidak, ini penting! Tapi mengurus tubuh penting Kouhaiku juga penting! Aku harus menyegel pikiran bejat dalam diriku! Namun bagi orang mesum sepertiku ini sangat sulit.......Tapi kalau orang ini, Rias, mengharapkannya maka aku.......!

“Aku paham. Aku akan menahan diri demi hadiah itu. Tidak. Lebih dari itu aku akan menahan diri demi kamu dan Koneko-chan!”

“Ya. Seperti yang kuharapkan dari Ise tercintaku.”

“Ya. Tentu saja.”

“......................”

“......................”

Rias dan aku saling menatap untuk beberapa saat. Aaah, wanita yang kucintai........perasaan diantara kami saling berbalas.......! pernyataan cinta hari itu! Aku takkan pernah melupakannya seumur hidupku! Orang ini dan aku...........

“Hei, hei. Berhenti bermesraan disini, pasangan bodoh!”

Ha! Dengan ucapan sensei, Rias dan aku sadar kalau kami terlalu lama saling menatap! Kami melepaskan tangan kami! Aku juga sadar kalau wajahku sudah menjadi merah!

........Yaa........Hahaha..........Mau gimana lagi!

“Mau terus bercinta? Lakukan hal itu kalau kalian berduaan saja. Bukankah begitu, kalian semua?”

Sensei bertanya pada Asia dan yang lain........

“Tidak. Sepertinya kami bisa menonton dengan tenang keduanya dengan lega.”

“Meski aku agak cemburu pada mereka, hanya melihat mereka membuatku merasa lega dan entah kenapa menyembuhkanku.”

“Kamu benar. Perlu waktu cukup lama untuk mencapai tahap ini. Sepertinya ada bunga bunga mekar di belakang mereka sebagai background saat mereka saling bertukar pandangan.”

Trio Gereja Asia, Xenovia, dan Irina mengatakan hal memalukan seperti itu sambil menganggukkan kepala mereka! Hentikan! Hanya berpikir apa yang terjadi sebelumnya membuatkua sangat malu sampai aku ingin terbang jauh dari sini!

“Ufufufu. Hasratku untuk menjalin hubungan semakin meningkat karena “Poin-Hubungan” baru saja meningkat.”

Akeno-san tersenyum seolah memiliki maksud tertentu! Apanya yang “Poin-Hubungan” yang baru saja kamu sebutkan yang terdengar mempesona namun menyeramkan!?

“Kalau aku merekam adegan tadi dan mengirimnya pada Raiser-Oniisama, dia pasti akan mati menderita. Ufufu.”

Ravel! Jangan menindas kakakmu!

“........Astaga. Ise sungguh diberkahi oleh wanita hebat. Oh dan ada sesuatu yang ingin kulaporkan. Akeno!”

Sensei mengubah topik dan berbicara pada Akeno-san.

“Barakiel mengizinkannya. Kupikir itu juga ide yang bagus. Sekarang yang tersisa tinggal kemauanmu.”

“Jadi Ayah sudah.......aku paham. Aku tak boleh merepotkan kelompok lebih dari ini. Bahkan Gasper-kun juga berjuang keras. Aku juga harus melakukannya sesegera mungkin.”

Wajah Akeno-san terisi keyakinan kuat. Rias terlihat seolah ia tahu apa yang sedang terjadi. Apa Akeno-san meminta sesuatu dari Ayahnya.......? sensei mengangguk oleh ucapan Akeno-san.

“Oke. Dan kesampingkan itu dulu, bisakah aku mengobrol sedikit dengan kalian?”

Sensei berbicara pada kami dengan nada berbeda dan melihat ke arah kami.

“Besok aku berniat memanggil tamu ke rumah ini. Rias. Aku memerlukan izin darimu terlebih dulu.”

“Ara. Ini pertamakali aku mendengar tentang hal itu. Cukup tiba tiba juga.”

Ini juga pertamakalinya aku mendengar soal itu. Tapi kelihatannya Rias yang memegang kekuasaan di rumahku ini........Tapi karena dia dan keluarganya yang merenovasi sesuai seleranya maka aku tak perlu keberatan.

“Ya. Ada sesuatu tentang kedatangan tamu itu........”

Sensei memasang ekspresi lebih serius dari biasanya.

“Kalian pasti merasakan ketidaksukaan terhadap “tamu” itu. Tidak. Takkan aneh kalau kalian melempar hasrat membunuh pada “Tamu” itu.”

........! S-Sampai seperti itu.......? Tapi hasrat membunuh? Tamu macam apa yang akan datang nanti? Semua orang nampak kaget oleh ucapan sensei dan saling bertukar tatap. Tentu saja. Itu seseorang yang kami benci dan bahkan sampai hasrat membunuh.........Yang melintas dalam pikiranku adalah........Tim Vali.

“Ise. Kamu tahu kelompok yang ada dalam pikiranmu kan? Itu setengah benar.”

“.....! Sensei, Vali dan yang lain akan datang kemari lagi?”

Dalam pertarungan melawan Loki, orang orang itu memakai rumah ini sebagai markas. Waktu itu kami bekerjasama secara sementara sehingga kami tak saling bertarung........Tapi pada dasarnya kami musuh. Kami memiliki hubungan dimana takkan aneh kalau kami bertarung dan saling bunuh kalau kita bertemu kembali. Tapi, kami menemui orang orang itu beberapa kali. Kami takkan menahan hasrat membunuh kalau kami menemui mereka lagi........

“Vali adalah teroris. Kita pernah bekerjasama, tapi kalau mereka punya urusan disini lagi maka sudah jelas kalau kita akan siap bertarung. Tapi kukatakan saja kalau kita tak perlu segera melempar hasrat membunuh pada mereka. Kudengar mereka membantu Ise dan yang lainnya di Kyoto. Dari pandangan pribadiku mereka adalah musuh namun ancamannya tidak sebesar Golongan Pahlawan. Hanya menemui mereka akan.......Tapi kita harus tetap waspada.”

Rias mengatakan itu seolah dia berpikiran sama denganku. Sensei menggaruk pipinya dan mendesah setelah mendengar Rias.”

“Tentang Tim Vali, aku tahu kalau kalian semua tidak suka padanya. Hanya saja......Ada sesuatu yang tak bisa kukatakan sekarang. Tunggu saja sampai besok pagi. Kalian akan tahu sendiri. Tapi harapanku adalah kalian tak langsung menyerang “tamu” itu. Itu saja. Sudah cukup dengan kalian mendengar cerita “tamu” kita. Kalau berjalan lancar, pertemuan ini bisa mengubah keseimbangan dengan kuat. Besok pagi, aku akan kembali kemari lagi. Karena itu, kumohon.”

Sensei membungkukkan kepalanya.

.........Seseorang seperti itu akan datang? Kami semua merasa ragu. Jadi orang macam apa yang akan datang? Dan dari nada bicaranya, orang ini datang bersama dengan Tim Vali........? Sambil merasa ragu dan tidak nyaman, besok pagi kami akan menemui “dia”.


Bagian 2

Esok pagi. Saat aku menuju ke pintu masuk dengan jantung berdegup kencang karena bel pintu berbunyi.........Orang yang berdiri di depan pintu adalah gadis kurus mengenakan kostum Gothic Lolita hitam.

.........Aku sangat familiar dengannya. Bukan. Tak mungkin aku bisa melupakannya.......! mana bisa aku lupa! Gadis itu hanya meluncurkan satu kalimat dari mulutnya.

“Lama tak jumpa Ddraig.”

Aku mengambil satu langkah mundur sambil mengacungkan jari telunjukku.

“O-O-O-O-O-O-O-O-O-O-O-O-Ophis!?”

Teriakanku begitu keras sampai menggema ke penjuru rumah! Kenapa bisa begini! Terkejut saja tak cukup mengungkapkan perasaanku saat ini! Itu bukan sesuatu yang bisa kuprediksi! Ini bukan lelucon! Ini fakta mengejutkan yang bisa menjungkir balik Surga dan Neraka! Semua anggota kelompok yang berada di pintu masuk memasang kuda kuda bertarung! Aku juga memunculkan Gauntletku dan berada dalam kondisi dimana aku harus memulai penghitungan untuk Balance Breaker! Tentu saja kami jadi begini! Dia adalah boss dari “Khaos Brigade” yang mengajak bertarung semua golongan! Dia seperti Boss akhir! Tak adil kalau dia muncul disini begitu saja! Bukan! Tidak wajar kalau dia muncul disini! Dia adalah makhluk terkuat di Dunia! Dia seperti Boss akhir dari setiap golongan! Dan bukankah dia tak terbatas hingga tak terkalahkan!? Lantas kenapa dia menyambangi rumahku, kediaman Hyodou!? Apa rumahku begitu terkenal!? Apa ini tempat penting yang bahkan harus dikunjungi oleh Boss akhir!? Misteri dan keraguan tercipta seketika oleh kehadiran Ophis yang tiba tiba, namun perasaan tentang bagaimana harus merespon situasi ini menjadi semakin kuat! Dalam situasi ini sensei datang diantara kami.

“Hei, hei, hei! Sudah kubilang kemarin! Jangan pakai hasrat membunuh tak peduli siapapun yang datang! Jadi jangan menyerang! Dia juga takkan menyerang kalian! Biarpun dia lakukan itu, kita takkan bisa menang biarpun mengeroyoknya bersama!”

Rias mengamuk oleh ucapan sensei!

“Ini tak masuk akal Azazel! Naga itu adalah boss dari kelompok teroris yang telah menyerang tiap tiap golongan! Dia adalah musuh pahit yang juga sudah membuat kerusakan signifikan pada Dunia Iblis! Lantas kenapa kau membawa orang semacam itu ke tempat ini!? Kota ini adalah lokasi penting untuk aliansi! Dan terutama rumah ini! Bukankah membiarkan Ophis datang kemari artinya kau sudah mengelabui mereka yang mengamankan kota ini!? Lantas kenapa kau melakukan hal seperti ini!?”

Rias benar. Kota ini adalah tempat dimana Dunia bawah dan Surga membuat tindakan kerjasama dan juga tempat untuk bernegosiasi dengan golongan lain. Tempat yang paling penting. Juga tempat dimana beberapa staf dari pihak Malaikat, Malaikat Jatuh, dan Iblis disamping kami berada untuk mengawasinya. Kupikir kalau dia ada disini artinya sensei membujuk para anggota staf atau mengelabui mereka. Melihat wajah kaget Irina artinya dia tak menerima informasi apapun dari pihak Surga. Tentu saja kami tak mendapat Informasi dari pihak Iblis juga. kalau orang semacam dia akan datang, Sirzechs-sama pasti sudah mengabari kami sebelumnya. Namun kenyataannya tidak. Maka kesimpulannya sensei membuat Ophis mengunjungi kediaman Hyodou tanpa memberitahu Sirzechs-sama atau Michael-san. Rias segera menyadari itu dan berteriak pada sensei dan Ophis. Karena ini adalah........

“Ini melanggar aturan dari aliansi, Azazel! Ini sesuatu dimana pihak malaikat Jatuh tak boleh memprotes kalau mereka disalahkan oleh Maou-sama dan pemimpin malaikat, Michael! Kenapa kau, yang terus berbicara soal kedamaian dan aliansi harus.........”

Rias yang mengamuk berhenti disana. Dia kemudian menghela nafas panjang.

“.......Ini kau yang terus berbicara soal kedamaian dan aliansi. Jadi kau sudah menentukan kalau kedatangan Ophis memiliki nilai tersendiri kan?”

Rias mengatakan kesimpulan itu. Dia benar........tak ada alasan bagi kami untuk meragukan sensei saat ini. Orang ini memang mencurigakan dan nampak seperti musuh saat kami pertama bertemu dengannya. Namun dia sekarang adalah Gubernur malaikat Jatuh yang bisa kami percayai sepenuh hati. Alasan kenapa kami bisa menjadi sekuat ini adalah karena bantuan dan pengetahuan sensei. Tak mungkin sensei mengkhianati kami karena dia begitu perhatian pada kami. Rias mungkin mulai mengingat itu ketika tengah mengamuk tadi.

“Ya. Maafkan aku Rias. Aku sudah mengelabui dan masih mengelabui banyak orang agar dia bisa datang dan mampir kemari. Tapi mungkin harapannya bisa menjadi sesuatu yang mungkin mengubah eksistensi “Khaos Brigade” sendiri. Aku menganggap kalau sekarang kita harus hentikan pertumpahan darah sia sia.......aku akan minta maaf pada kalian lagi dan akan bertanya pada kalian lagi. Maaf dan kumohon pada kalian. Bisakah kalian setidaknya mendengar ceritanya?”

Sensei membungkukkan kepalanya sekali lagi. Pria dengan harga diri begitu tinggi melakukan hal seperti ini........pasti ada makna luar biasa dibalik semua ini.

“Aku akan mempercayai sensei. Alasan aku ada disini juga berkat sensei.”

Aku mengatakan itu dan membuat gauntletku lenyap. Anggota kelompok lain juga saling bertukar tatap dan menaruh kembali senjata mereka.

“.........Aku selalu dalam kepengurusan sensei. Aku ingin menebaskan pedangku pada Ophis saat ini juga........tapi aku akan menahan diriku.”

Xenovia melipat tangannya dan memejamkan matanya.

“........Membawa Ophis tanpa meminta izin Michael-sama.........sejujurnya aku tak tahu harus berbuat apa, tapi tak ada pilihan selain mempercayai Rias-san dan Azazel-sensei.”

Irina juga mengizinkan meski nampaknya masih belum bisa menerima. Dari tempatnya berdiri, dia pastinya orang yang merasa paling rumit karena dia adalah perwakilan dari staf Surga namun dia masih memberi izin. Itu bukti kalau dia percaya pada sensei dan kami. Aku senang melihat itu.

“Aku hanya perlu percaya pada Ise-san dan Rias-Oneesama seperti yang kulakukan sejak awal.”

“Aku juga berpikiran sama dengannya.”

Asia dan Ravel juga tak keberatan. Aku juga berpikir kalau Kiba dan Gasper, yang tak tinggal disini, Koneko-chan yang masih tidur di ranjang, dan juga Rossweisse-san yang kembali sementara ke Eropa Utara pasti berpikiran sama dengan mereka. Rias mendesah kecil lalu bertanya pada sensei.

“Jadi aku hanya perlu membawanya masuk dan memberinya teh hijau? Apa hanya Ophis? Bagaimana dengan Tim Vali?”

Menanyakan itu, cahaya terbentuk di depan pintu masuk dan lingkaran sihir kecil muncul. Orang yang muncul dari sana adalah penyihir dari Tim Vali, Le Fay, yang mengenakan jubah dan topi runcing dan anjing besar dengan bulu ke abu abuan. Kesampingkan Le Fay, anjing abu abu ini.......Aku ingat! Maksudku aku tak mungkin lupa perasaan merinding hanya dengan melihatnya! Ia menjadi lebih kecil dari sebelumnya namun aku tak mungkin salah! Itu Fenrir! Serigala Pembunuh Tuhan yang dikatakan mampu membunuh dan memangsa Tuhan dengan taringnya! Kalau kuingat ingat sekarang dia ada dibawah Tim Vali.......

High school dxd v11 173.jpg

“Bagaimana kabarnya kalian semua? Ini aku, Le Fay Pendragon. Terima kasih untuk bantuannya di Kyoto. Yang disini adalah Fenrir-chan.”

Gadis penyihir yang memberi kami sapaan dan perkenalan ramah.

........Sepertinya Fenrir sangat penurut padanya dan tak menunjukkan rasa permusuhan pada kami. Biar begitupun, dia adalah makhluk legendaris sehingga masih menyeramkan! Kemudian wanita glamor muncul dari lingkaran sihir lain! Dia memelukku segera setelah kemunculannya!

MUNYUUUN!

AH! Aku bisa merasakan sensasi payudara yang super berisi!

“Lama nggak jumpa Sekiryuutei-chin! Apa kamu masih suka oppai seperti biasanya~~?”

Itu kakaknya Koneko-chan, Kuroka! Sial! Sensasi oppainya sungguh menakjubkan!

“Kuroka!? Pasangan macam apa ini!?”

Sepertinya tak ada lagi yang akan datang jadi hanya ini sajakah dari Tim Vali? Vali dan Bikou belum datang, jadi hanya anggota wanita yang datang? Golem raksasa itu tak ada disini kan? karena dia kelewat besar dan takkan muat didalam rumahku! Ada sesuatu yang menatap lurus padaku yang tengah dipeluk oleh Kuroka. Itu Ophis. Ophis mengatakan satu hal.

“Aku mau bicara.”

Sensei lalu membujukku.

“Ajaklah dia minum teh. Aku mengelabui dan menipu golongan lain agar bisa membuat setting ini. Kalau ini sampai kepergok dan menuju ke arah yang salah, kepalaku akan benar benar dipenggal.”

........Aku paham itu. Akan kulakukan. Akan kulakukan apapun. Bahkan mengajaknya minum teh.

........Pada kakekku di Surga. Nampaknya aku terlibat dalam banyak hal. Akhirnya waktu bagiku untuk minum bersama dengan Makhluk terkuat telah tiba........


Kerumunan aneh anggota yang berkumpul di ruang VIP. Kami kelompok Gremory (Kiba dan Gasper datang tapi Koneko-chan masih beristirahat di kamarnya) + Irina, Ravel, sensei, dan dari Tim Vali Le Fay, Fenrir, Kuroka, dan Ophis yang menjadi pusat pertemuan ini. Perkumpulan orang orang yang normalnya akan sangat mustahil.

“Silahkan tehnya.”

Akeno-san menghidangkan teh hijau pada anggota Tim Vali dan Ophis sambil masih waspada. Le Fay meminum Teh Hijau, dimana Kuroka tengah menyantap snack bersama tehnya. Fenrir tengah tidur di samping Le Fay........Mereka sama sekali tak memiliki perasaan gugup.......Kiba juga datang dan bersiaga di belakangku. Ekspresinya sama seperti biasa namun indera kewaspadaannya tinggi sehingga dia bisa menyerbu kapanpun dia mau. Gyasuke pergi ke tempat Koneko-chan. Sepertinya dia khawatir pada Koneko-chan yang merupakan temannya. Kalau dia ada di sampingnya, Koneko-chan mungkin bisa agak tenang. Aku kemudian berbisik ke telinga sensei yang duduk di dekatku.

(..........Terus aku harus apa?)

Pertanyaan yang wajar diajukan. Sensei meminta kami mendengar cerita Ophis. Tapi aku tak tahu topik macam apa yang harus dibicarakan. Anggota Kelompok juga berada disini dengan wajah canggung dan sangat gugup. Itu karena kami takkan tahu kalau pertarungan diluar dugaan bisa terjadi karena suatu hal! Kalau itu terjadi, kupikir kota ini akan runtuh dimulai dari rumahku.......sudah pasti habislah kami semua. Kemudian sensei membalasku yang tengah gugup ini.

(Dia tertarik padamu. Jadi jawablah kalau dia bertanya. Ini akan jadi kesempatan bagus untuk memahaminya.)

(Bi-Biarpun anda mengatakan itu! D-Dia adalah boss teroris dan Naga Terkuat kan.........? Disamping itu dia bahkan lebih kuat dari sensei dan Sirzechs-sama.)

Aku takkan bisa menyingkirkan perasaan gugup biarpun sensei ada di sampingku! Bukankah anda juga akan mati kalau ini berubah menjadi pertarungan!?

(Dia takkan melakukan sesuatu seperti menyerang membabi buta. Kalau kamu bandingkan dia dengan Vali dan Cao Cao, dia pada dasarnya tak punya hasrat bertarung. Dia takkan melakukan hal seperti menyerang orang lain selain [Great Red]. Jadi artinya kamu hanya perlu bercakap cakap dengannya mewakili tiap tiap golongan di dunia. Dengarkan saja, oke? Santai saja dan nikmati teh dengannya! Paham!?)

Biarpun anda mengatakan itu........Aku hanya bisa pusing sambil menggaruk pipiku. Maksudku ada dua ujian yang menungguku, jadi apa yang kita lakukan disini.......Terlalu banyak hal yang terjadi! Apa ini juga kekuatan Sekiryuutei yang bisa menarik kekuatan?

........Pasti begitu. Fakta kalau dia datang kemari karena dia tertarik padaku. Jadi apa kekuatanku akhirnya menarik Makhluk Terkuat? Sepertinya masalah akan semakin serius........Aku mendesah sambil memikirkan itu, dan Ophis hanya menatap lurus ke arahku.

“.....................”

Aku menggerakkan bibirku sambil tersenyum dan berkata.

“Ja-Ja-Jadi urusan apa yang kamu punya denganku........?”

Senyum. Aku hanya perlu tersenyum. Aku tak boleh takut. Berbahaya kalau satu saja ucapanku bisa menyebabkan masalah bagi semua golongan di dunia. Aku tak ingin namaku tercatat dalam sejarah karena hal hal aneh!

[Oppai Dragon telah menjadi penyebab kehancuran di dunia manusia.]

Aku akan menangis kalau hal semacam itu tercatat dalam buku pelajaran anak sekolah di Dunia Bawah! Ophis meneguk tehnya. Dia kemudian meletakkanya di meja dan berbicara.

“Ddraig. Apa kau ingin berhenti menjadi Naga Langit?”

...............H-Hmmm.............Rasanya dia menanyakan sesuatu yang tak kupahami sama sekali. Aku melepaskan ucapan dari bibirku sambil masih memasang wajah tersenyum.

“........Ummm, anu. Aku tak paham apa maksud ucapanmu.......”

“Manusia yang menjadi inangnya. Dia memiliki arah pertumbuhan berbeda sampai saat ini. Kupikir itu sangat aneh. Sangat berbeda dari kedua Naga Langit sebelumnya. Vali juga sama. Aneh. Amat sangat aneh.”

.......pertumbuhanku dan Vali........?........Apanya yang aneh........? Ophis melanjutkan.

“Pertarungan melawan Cao Cao. Pertarungan melawan Bael. Ddraig mengalami evolusi berbeda. Armor berubah menjadi warna crimson. Ini pertamakali itu terjadi. Pertama kali yang kuketahui.”

.......Jadi fakta kalau armorku berubah crimson sudah diketahui. Kupikir akan menyeramkan kalau aku bertemu Cao Cao lagi. Ophis masih melanjutkan ucapannya.

“Karena itu aku bertanya, Ddraig. Akan menjadi apa dirimu nanti?”

Dia bertanya sambil memiringkan lehernya. Ara, dia manis sekali. Aku memikirkan hal itu! Tapi bagaimana aku harus menjawabnya........Haruskah kukatakan kalau aku berlatih tanpa berpikir dengan tujuan mencari payudara untuk memperkuat diri? Namun itu takkan menjadi jawaban yang Ophis inginkan.

-Kemudian Gauntletku muncul dengan sendirinya.

......Apa ini Ddraig? Ddraig lalu berbicara sehingga semua orang bisa mendengarnya.

[Entahlah Ophis. Aku tak tahu akan jadi apa pria ini nanti. Aku tak tahu tapi........sudah tentu kalau dia mengalami pertumbuhan yang menarik.]

Oh, bagus sekali! Akan lebih mudah kalau Ddraig yang bicara! Jadi kuharap diskusi ini akan jadi bagus diantara Naga Legendaris! Aku akan mendukungmu kalau situasi berubah menjadi pertarungan, jadi kuserahkan ini padamu partner! Ophis melihat ke arah gauntletku dan berbicara.

“Gabungan dua Naga Langit, aku, sebagai “ketidakbatasan” dan Great Red sebagai “Impian” di dalamnya. Ddraig, kenapa kau berpikir untuk menjadi Raja Dominasi?”

[......Itu pasti hasil dari mencari kekuatan. Karena itulah aku dilenyapkan. Aku tak bisa menjadi kuat selain meningkatkan kekuatan “dominasi”. Aku tak pernah menyangka kalau warna merahku akan berubah menjadi crimson.]

“Aku tak memahami “dominasi”. Mereka dari Khaos Brigade mencari “dominasi”. Aku ta paham. Great Red bukan “dominasi”. Aku juga bukan “dominasi”.”

[Tak mungkin bagi makhluk yang sejak awal sudah kuat untuk memahami alasan “dominasi”. Kau yang terlahir dari “ketiadaan” dari “ketidakbatasan” dan Great Red yang terlahir dari “ilusi” dari “impian” pasti berasal dari dimensi berbeda. Ophis. Kau muncul di dunia ini dengan keluar dari celah dimensional. Apa yang kau harapkan dari dunia ini, dan kenapa kau berpikir untuk kembali ke tanah kelahiranmu?]

“Aku juga ingin mempertanyakan. Ddraig. Kenapa kau mencoba menjadi makhluk berbeda? Akankah kau membuang alasan “dominasi”? apa yang akan kau peroleh dengan itu?”

.........Ophis menjawab sambil mengajukan pertanyaan. Maksudku aku tak paham sama sekali apa yang orang orang ini bicarakan. Aku tak paham sedikitpun! Ada banyak hal yang susah dipahami dalam percakapan antar Naga! Rasanya Albion, Midgardsormr, Vritra, dan Yu-Long berbicara dengan alur waktu mereka sendiri. Ddraig yang biasa dan paman Tannin memiliki sifat manusia di dalamnya sehingga mudah memahami mereka.........namun melihat Ddraig dan Ophis berbicara seperti ini membuatku berpikir kalau Ddraig memiliki sudut pandang berbeda tentang dunia dariku. Mungkin karena mereka mengetahui pandangan dunia berbeda denganku.

“..........Memang sangat menarik. Percakapan diantara Naga Langit dan Dewa Naga adalah sesuatu yang hampir mustahil kamu temui.”

Sensei mendengarkan percakapan mereka dengan mata berbinar. Dia nampaknya menyukai hal hal semacam ini. Yah, kuserahkan pada partnerku saja kali ini. Kalau itu aku, maka aku takkan bisa mengimbangi percakapan Ophis. kupikir partnerku sangat bisa diandalkan, namun hal itu berubah setelah melihat reaksinya dengan pertanyaan Ophis berikutnya.

“Ddraig, akankah kau menjadi Chichiryutei? Bisakah kau melampaui Naga Langit dengan meremas payudara? Ddraig, akankah kau menjadi Naga yang mewakili payudara?”

Ddraig yang mendengar itu..........bereaksi dengan cara dimana dia harus menghirup banyak udara.

[Ugg........Bahkan orang ini akhirnya mengatakan itu..........Uuu! haaa..........kesadaranku terpotong! Penasehat! Seseorang panggil penasehat!]

Sial! Nampaknya dia sudah tak kuat lagi karena dia menerima terlalu banyak serangan mental! Aku mengeluarkan obat dan meneteskannya ke berlian.

“Tenanglah Ddraig! Ini kuberikan obatnya!”

Ddraig yang berliannya sudah ditetesi obat perasaanya mulai lebih rileks dan mulai menenangkan diri.

[......Ah.....ya......M-Maaf........O-Obat ini benar benar bekerja.......]

........Kamu sangat rapuh........kelihatannya jiwa Ddraig benar benar kelelahan. Maaf! Maafkan aku!

“Aku ingin melihat, Ddraig. Aku ingin melihat pemilikmu lebih dekat lagi.”

Ophis menatapku lagi.

.....A-Aku.....? Oh man......biarpun dia tanpa emosi, sepertinya matanya penuh oleh rasa tertarik.......! sensei menghela nafas dan meletakkan tangannya di bahuku.

“Jadi kalau begitu, bisakah kamu izinkan dia tinggal di rumah ini selama beberapa hari? Seperti yang kamu lihat, Ophis ingin melihatmu. Aku tak tahu apa alasannya dibalik ini, namun sekedar melihat saja tak masalah kan?”

Biarpun anda mengatakan itu.........kalau dia yang merupakan boss para teroris dan boss akhir melihatku dengan mata sangat tertarik..........aku menatap Rias untuk mencari bantuan namun......

“Aku tak keberatan kalau Ise bersedia. Tentu saja kami akan terus siaga dan kami harus menghentikannya dengan kekuatan penuh kalau sesuatu terjadi. Kalau kau menerima itu, maka aku akan........menerima permintaanya, Azazel.”

......! Rias tak keberatan!?

.......Kupikir dia tertarik pada motif sejati Ophis! Kalau kita bisa menemukan benang yang akan menuntun pada keruntuhan Khaos Brigade maka kita tak perlu meminta lebih! Kalau kita bisa menghentikan organisasi teroris dengan berbicara pada boss mereka, itu akan jauh lebih baik! Menghentikan pertarungan tanpa menumpahkan darah nampaknya bagus dan damai. Tapi kupikir Cao Cao takkan berhenti semudah itu. Sepertinya pemberontakan dia segala area dimana dia memberitahu para pengguna Sacred Gear cara mencapai Balance Breaker masih terus berlangsung namun bisa diurus dengan sedikit perkecualian.........dan dalam situasi semacam itu pikiran Ophis akan mengubah arah dunia. Dan memutuskan itu akan bergantung pada.........tindakanku?

Kenapa tugas sepenting itu harus dibebankan padaku!? Aku hanya ingin hidup damai bersama semua orang! Kenapa semua orang terus membawa masalah dan kerepotan padaku!? Aku hanya ingin hidup dengan damaaaiiiiiii!

...........Biarpun aku berteriak sekeras itu dalam pikiranku, sudah pasti aku harus menerima permintaan itu.

“........Aku bersedia juga. hanya saja ada Ujian yang akan datang, asal dia tak mengganggu maka tak masalah bagiku.”

Aku menyerah setelah memberi aturan minimum. Sensei meletakkan tangannya di kepalaku.

“Maaf sudah menyeretmu dalam masalah terus menerus Ise. Kalau kamu sampai stress maka takkan bagus untuk menghadapi Ujian........tapi ini kesempatan. Kalau berjalan lancar, maka ancaman yang tiap tiap golongan terima mungkin bisa melunak.”

Ya, ya, aku akan berjuang........aku tak kuasa menolak kalau sensei membungkukkan kepalanya. Bagaimanapun juga anda adalah penolongku!

“Aku bukan di posisi untuk mengatakan ini namun Ophis dan Kuroka, orang orang ini ada Ujian yang akan datang jadi tolong jangan ganggu mereka.”

“Paham.”

“Aku hanya perlu bersantai nyan.”

Ophis dan Kuroka setuju pada permintaan sensei. Apa mereka setuju segampang itu......?

Aku menatap mereka dengan wajah ragu dan kemudian Le Fay datang ke arahku sambil mengulurkan sesuatu. itu adalah kertas tanda tangan. Dia mengatakannya sambil memiringkan tubuhnya.

“U-Umm! Pertandingan melawan Bael tempo hari! Aku sangat tersentuh! Mohon tanda tangannya kalau kamu tidak keberatan!”

.......Oh iya. Wanita ini adalah penggemarku. Hahaha. Semua bawahan Vali luar biasa kuat namun mereka tak punya rasa gugup dan semuanya orang orang aneh.

“Oke, oke.”

Aku menandatangani kertas tanda tangan sambil tersenyum pahit. Seperti ini, kami menerima tamu tak masuk akal dan menghabiskan hari kami bersama sampai hari Ujian.

Bagian 3

......................

Saat ini akhir pekan dan kami masih terus belajar untuk ujian. Ada seorang gadis dalam dandanan Gothic-Lolita duduk di sudut sambil menatap kami. Sudah jelas itu adalah Ophis.......

Beberapa hari telah berlalu sejak saat itu dan aku tengah membaca buku dan belajar bersama anggota kelompok lain di ruang tamu yang luas untuk Ujian sekolah dan Tes promosi........dan di sudut ruang tamu, Ophis tengah duduk sambil terus menatap kami. Dan itu sambil dia memakan kue kue yang Ibu berikan. Adegan abnormal ini sangat buruk untukku secara mental.......Ada tes yang menunggu kami tahu.........

Semua orang terus belajar mencoba tak memikirkan hal itu, tapi terkadang mereka melihat ke arah Ophis. Tentu saja mereka begitu, karena boss para teroris tengah duduk manis di sudut ruangan. Jujur saja, ini bukan waktunya untuk belajar sekarang.

Namun aku tak merasakan hawa permusuhan atau semangat bertarung darinya. Dia memang hanya duduk disana. Kuroka, Le Fay, dan Fenrir tengah bermain di kolam indoor yang terletak di basemen kediaman Hyodou. Aku menyuruh kedua gadis dan anjingnya untuk tetap berada dalam rumah. Mereka menyetujuinya, namun kesampingkan Le Fay, kupikir Kuroka takkan patuh begitu saja. Sepertinya dia akan pergi keluar kalau ada kesempatan. Nampaknya kekacauan akan terjadi kalau dia sampai kepergok oleh staf yang terafiliasi dengan aliansi tiga kekuatan besar.......itu akan menyeramkan........Tidak, tidak! Aku harus terus berkonsentrasi pada belajarku! Ujian sudah dekat! Hmmmm, aku sudah tahu nama ke-72 pilar dengan sempurna. Aku juga mengingat aturan yang kami harus patuhi sembari tinggal di dunia manusia. Aku juga mengingat keluarga yang bertahan dan bagaimana cara menyimpannya dalam kepalaku. Juga cara berbeda memperlakukan familiarmu tergantung apakah itu makhluk atau Yokai. Aku juga agak memahami perbedaan politik diantara Golongan Maou lama dan golongan Maou saat ini. Dan informasi tentang makhluk makhluk legendaris, Naga, sudah dimasukkan dalam pikiranku. Aku juga mengingat tentang Dewa Dewa tertentu dari tiap tiap golongan.

.......Meski aku tak yakin tentang masalah aplikasi, ekonomi Dunia Bawah, dan cerita rakyat dari wilayah berbeda. Ngghhh, Kiba dan Akeno-san menjawab pertanyaan yang ditulis oleh Rias dengan enteng. Aku sendiri berusaha keras karena masih sering salah jawab. Mungkin dia sudah agak baikan hari ini, karena Koneko-chan tengah belajar bersama dengan kami.

“..........Apa kamu baik baik saja, Koneko-chan?”

“........Aku tak apa apa, Gya-kun.”

Koneko-chan tersenyum pada Gasper yang khawatir dengan temannya. Wajahnya merah seolah dia tak menyadarinya........Itu artinya kondisinya masih berlanjut. Koneko-chan tak muncul di depanku setelah insiden itu. Kami berdua memastikan untuk tidak saling melihat wajah sebisa mungkin. Nampaknya dia tengah bertarung melawan instingnya. Tubuhnya menginginkan itu namun hatinya tidak. Dia ada dalam kondisi rumit. Jujur saja, terasa menyedihkan karena aku tak bisa berbicara pada Koneko-chan. Ada saat saat aku ingin melakukan sesuatu karena dia terkadang juga menunjukkan ekspresi sedih. Tapi yang penting sekarang adalah aku tak membuat kontak dengan Koneko-chan. Koneko-chan tampak kurang sehat sebelum ujian, namun baik Koneko-chan dan Gyasuke memiliki nilai akademik bagus sehingga mereka takkan mendapat masalah dalam ujian biarpun mereka tak belajar. Justru aku yang berada dalam situasi terjepit! Dalam situasi itu Ravel mengajariku hal hal yang tak kuketahui memakai sumber sumbernya.

“Nampaknya Ise-sama akan mampu menjawab pertanyaan mengenai orang orang yang muncul dalam legenda karena kamu telah menemui beberapa dari mereka. Meski sepertinya ekonomi Dunia Bawah dan Cerita Rakyat akan menjadi rintangan bagi orang orang yang tereinkarnasi menjadi Iblis dari manusia. Ada banyak perbedaan diantara aturan Iblis dan manusia, jadi alami kalau ada hal hal yang sulit dipahami tentang ekonomi dan cerita rakyat. Karena budaya dasarnya memang berbeda. Jadi Ujian nanti akan berisi pertanyaan itu, jadi biarpun kamu tak memahami perasaan dan pikiran Iblis, kupikir akan lebih baik menjawabnya dengan berpikir “Iblis akan melakukannya seperti ini”.”

“Begitu. Maksudnya kepribadian mereka berubah tergantung darimana asal keluarga mereka, jadi cara mereka memerintah wilayah mereka juga berbeda......Gremory memiliki rasa cinta yang kuat sehingga takkan ada aturan tidak adil terhadap orang orang yang tinggal di dalamnya. Namun bukan berarti sama di wilayah lain kan? karena Dunia Iblis berpusat pada masyarakat kelas bangsawan......”

Perbedaan nilai karena perbedaan budaya. Nampaknya sebagian besar soal dalam Ujian akan mengenai hal itu. Apalagi mantan manusia yang berubah menjadi Iblis akan bergabung ke Dunia Iblis, jadi tak mengetahui budaya mereka takkan bisa membuat mereka dipromosikan. Dikatakan kalau Dunia Bawah terus berubah, namun dasar dasarnya berbeda dari dunia manusia. Sepertinya memahami hal hal itu akan menjadi masalah bagiku. Hmmm, menjadi Iblis Kelas Tinggi nampaknya sangat sulit.........Mungkin Ujian Promosi untuk menjadi Iblis Kelas Tinggi akan begitu sulit sampai aku akan kaget.........kemudian Asia mendadak berdiri dan berjalan menuju Ophis........

“U-Umm, mungkin hanya memakan kue tidak akan bagus, jadi silahkan minum teh hijau.”

Dia menyajikan cangkir teh hijau pada Ophis! Su-sungguh gadis pemberani! Ophis mengambil cangkir dengan tenang dan meneguk teh hijau. Setelah melihat itu, Asia tersenyum dan kembali pada kami. Aku kemudian berbisik ke telinga Asia.

“Ka-Kamu sungguh berani Asia...........”

“Kupikir dia bukan orang yang menyeramkan..........bahkan tadi malam, Irina-san mengajaknya untuk bermain kartu bersama........”

“Haa!?”

Aku terkejut usai mendengar itu dan melihat Irina. Dia membuat tanda peace dengan jarinya padaku dengan wajah tersenyum penuh percaya diri.

“Ya. Aku mengajaknya ikut bermain. Aku memainkan kartu Ultimate Dragon!”

Di-dia sungguh bernyali! Kalau kuingat lagi, dia juga berbicara pada Arthur dari Tim Vali sepanjang pertarungan melawan Loki! Tapi itu membuatku iri padanya, karena dia bisa berbicara dengan santai pada semua orang bahkan dalam situasi seperti ini. Ah, apa Michael-san menjadikan dia [Ace]nya karena mengetahui kepribadiannya? Dengan kepribadian seperti ini, dia bisa berkomunikasi dengan semua macam orang. Michael-san mungkin berpikir kalau meletakkannya di tempat seperti ini yang membuatnya bertemu orang orang dari golongan berbeda akan membuatnya bisa memainkan peran sebagai perwakilan Malaikat dengan lebih signifikan.

“.......Aneh........Dia cukup berbeda dari Uroboros yang diceritakan dalam legenda.”

Kiba mengatakan itu. Akeno-san mengangguk dan setuju.

“Dia memang punya kesan berbeda dari Naga yang mewakili kekacauan, ketidakbatasan, dan ketiadaan.”

Dewa Naga yang dikatakan tidak terbatas ya.......melihatnya seperti ini, dia tak seperti makhluk yang disebut Dewa Naga. Justru Great Red yang lebih mendekati Dewa Naga. Seperti kata Kiba, mungkin dia berubah karena sudah terlalu lama tinggal di dunia ini. Kupikir aku paham kenapa sensei cukup tertarik padanya. Naga bernama Ophis ini pasti terisi banyak keraguan. Dan Dewa Naga itu menjadi tertarik padaku........aku melirik Ophis, dan seperti dugaanku dia terus menatapku. Apa yang dia ingin dapatkan dengan mengobservasiku? Seperti itu, belajar kelompok berlanjut sambil terus diawasi oleh si Naga Ketidakbatasan.



Malam sebelum hari Ujian Kelas Menengah. Aku berhenti belajar untuk tes di waktu yang semestinya dan pergi tidur lebih awal untuk tes. Namun aku menyadari atmosfir dari lantai atas berbeda dari saat aku menuju ke toilet. Aku menjadi curiga dan naik ke lantai atas. Pintu ruang tertentu nampak terbuka. Itu kamar Koneko-chan. Cahaya yang muncul dari kamarnya bisa terlihat dari koridor.

“..........!”

“........”

.....Aku bisa mendengar percakapan dari dalam kamar. Aku membunuh hawa kehadiranku dan semakin mendekati pintu. Kupikir itu pasti “dia”. Kalau dugaanku benar, maka “dia” pasti.......aku mendengar suaranya, seperti yang aku duga.

“Fufun. Aku tahu kalau Shirone memasuki musim kawin hanya dengan sekali tatap nyan. Apa karena kamu tak bisa mengendalikan dirimu karena genetik pria itu nyan?”

“........Ini tak ada hubungannya dengan Nee-sama.”

“Sudah sudah. Kalau kamu mau, aku bisa memberimu metode supaya si Sekiryuutei jatuh cinta padamu nyan.”

.......Seperti dugaanku, itu Kuroka. dia memasuki kamar Koneko-chan dan mencoba memberinya hal hal aneh! Astaga! Sudah kusuruh dia supaya tak bikin masalah! Dan saat ini Koneko-chan berada dalam musim yang rumit. Kami akan kerepotan kalau dia menstimulasinya dengan cara negatif. Apalagi Kuroka itu erotis! Mungkin aku harus memberitahunya. Tapi bagaimana aku harus memasuki kamar.......? Ini kamar Koneko-chan jadi aku tak bisa masuk secara normal........hal itu terjadi tepat ketika aku berpikir untuk memasuki kamarnya.

“Nfufu. Ada Naga cabul sedang mengintip kamar~~nyan.”

......! Nampaknya Kuroka memergoki aku! Ya apa boleh buat! Aku hanya perlu masuk! Pintu terbuka sedikit. Aku mengetuk pintu buat jaga jaga dan memasuki kamar Koneko-chan. Koneko-chan dan Kuroka duduk saling berlawanan di depan ranjang mengenakan piyama. Koneko-chan mengeluarkan telinga dan ekor kucingnya. Ekornya berayun dan aku bisa tahu kalau dia dalam kondisi kegirangan. Matanya juga tajam. Namun wajahnya merah dan aku tahu kalau dia bisa pingsan kapan saja.

“Kuroka. Apa yang kamu katakan pada Koneko-chan?”

“Kamu salah nya. Aku tahu Shirone mengalami musim kawin segera setelah melihatnya, jadi aku datang untuk melihat bagaimana kondisinya. Wajar kalau seorang kakak melakukan hal seperti ini kan?”

Kuroka berkedip secara mempesona, namun ekspresi Koneko-chan menjadi lebih serius. Melihat itu, nampaknya Kuroka datang karena tertarik ketimbang karena khawatir sebagai seorang kakak.

“Musim ini sangat rawan nyan. Misalnya.......”

Kuroka mendadak menarik lengan Koneko dan mendoronya ke arahku! Koneko-chan datang di depan dadaku! Aku menangkapnya namun.......

“........!”

Koneko-chan yang didorong ke arah dadaku membuat ekspresi emosional dengan mata berair.

“........Nyaa..........senpai.......”

Bibir kecilnya membuat suara manis dan lembut. Ekornya yang sebelumnya berputar saat ini melingkari lengan kananku.

“Tak peduli sekuat apapun kamu menahannya, kamu akan merasa ingin membuat bayi saat kamu merasakan kulit lelaki yang kamu cintai. Shirone ada dalam kondisi dimana dia hanya bisa berpikir tentang membuat bayi denganmu.”

Bi-Biarpun kamu mengatakan itu! Aku tak bisa macam macam padanya! Kalau aku melakukan hal ceroboh, maka aku akan memberi beban berat pada tubuh Koneko-chan! Biarpun aku mengatakan itu, Koneko-chan menggosokkan tubuhnya padaku.........dia mencoba melepas pakaianku dengan ekspresi erotis seolah sesuatu yang menghentikannya sudah dilepaskan! Dia juga mulai melepaskan piyamanya! Situasi ini menjadi semakin serius karena aku bisa melihat oppai mungilnya muncul dan menghilang dari celah piyama! Tidak tidak tidak tidak tidak! Jangan Koneko-chan! Kalau kamu melakukan hal seperti itu dan menjadi hamil, akan jadi berbahaya bagi Koneko-chan dan bayinya dengan tubuhnya saat ini!

“........Senpai. Apakah kamu mau dengan tubuhku.......?.......Apa aku tak mampu berhubungan seks......? Aku.......sudah siap untuk menerima senpai........biarpun tubuhku kecil, tapi tubuhku masih tetap seorang wanita. Karena itu........aku ingin tubuh senpai..........”

Tolong jangan katakan ituuuuuuuuuuuuu! Kalau kamu mengatakannya dengan wajah emosional dan suara erotis, aku akan kehilangan kewarasanku! Aku sudah berjanji pada Rias! Kalau aku takkan bercinta dengan Koneko-chan! Rias bilang dia akan memberiku hadiah kalau aku bisa menahan diri! Ini sangat penting bagi aku dan Koneko-chan! Tahanlah! Tahanlah, aku! Tapi tubuh kecil Koneko-chan sangat lembut! Aku mencoba mundur, namun sesuatu melingkari kakiku dan aku terjatuh di atas pantatku! Karena itu, pandanganku menjadi sama tinggi dengan Koneko-chan dan wajahnya ada tepat di hadapanku! Koneko-chan kemudian memelukku! Situasi ini jadi semakin menegangkan!

“..........Aku tak ingin kalah dari si Tori-Musume[1]......Aku tak ingin senpai dibawa pergi.......biarpun aku tak bisa menjadi Manajer senpai, kupikir aku bisa memuaskan hasrat senpai seperti ini........”

........Koneko-chan bersikap seolah dia tak keberatan, tapi dia membawa Ravel dalam pikirannya. Dia ada dalam pikirannya karena mereka satu angkatan. Tapi aku tak berpikir dia ingin berguna padaku menggunakan tubuhnya! Itu karena Koneko-chan juga memiliki bagian baiknya! Kuroka tengah mengawasi situasi ini dengan senang! Sialan kamu wanita kucing! Dia menikmati situasi ini! Kupikir dia hanya akan menonton kami disana, namun dia justru bergerak menuju kami.

......SURU.......SURU.......SURU......

Dia melepaskan obi<ref>Sabuk kain yang menjadi ikat pinggang kimono.Cite error: The opening <ref> tag is malformed or has a bad name dari kimononya......dan mulai melepas kimononya! Payudara berisinya muncul, dan bahkan bagian pink-nya bisa terlihat jelas! Besar! Oppainya bahkan tak kalah pada Rias dan Akeno-san dari segi ukuran!

“Fufufu. Mengambil kesucian Sekiryuutei di depan Shirone mungkin akan terasa sangat lezat.”

Aku hanya bisa menelan ludahku karena caranya dia menjilatkan lidahnya nampak begitu erotis. Kuroka menarik Koneko-chan dari tubuhku, dan kemudian memelukkuuuuu! Payudara telanjangnya menyentuhku! Sungguh sensasi berisi! Mirip dengan oppai Akeno-san karena lembut dan kenyal, namun tidak kalah dengan oppai Rias dari segi elastisitas! Aku berterima kasih pada oppai Nekomata karena keseimbangannya! Aku tak bisa mempertahankan ketenanganku karena kakinya juga punya daging yang bagus! Sebenarnya ada banyak manusia yang kawin dengan nekomata setelah digoda oleh mereka, namun aku bisa paham alasannya! Ini terlalu erotis! Kuroka yang tengah menunggangi ku memandangku kemudian berkata........

“Kamu masih belum punya pengalaman kan?”

.....! Dia membaca pikiranku! Apa itu sesuatu yang gampang diketahui!?

“Kupikir kamu berhubungan seks setiap hari dengan si Switch-Princess-chan. Ternyata belum—nya. Apa boleh buat kalau kamu terus menyimpannya karena hal itu. Baiklah kalau begitu.......Onee-san ini akan menjadi wanita pertamamu—nyan. Tak apa apa. Aku akan mengajarimu mulai dari awal.”

Karena dia mengatakan hal erotis yang merebus otakku, kepalaku serasa mau meletus! Dia bahkan tak peduli dengan kondisiku saat ini, dan mulai menjilatkan lidahnya mulai dari perutku sampai leherku! Kering namun hangat dan lembut, jadi sensasi itu membuat pikiranku serasa blank! Dia mulai menjilat air liurnya dengan lidahnya.

“Jadi ini rasa dari Sekiryuutei. Aku mengingatnya—nyan. Aku tak pernah menyangka bisa mencicipinya sebelum tubuh Vali—nyan.”

Begitu! Jadi kamu mengingat rasanya! Aku tak tahu apa maksudnya, tapi aku sangat paham kalau ini sangat erotis! Erotis! Kamu benar benar erotis nekomata-oneesan! Aku mulai berpikir kalau Vali adalah gay karena menolak memberikan gennya pada wanita erotis sepertinya! Seberapa terobsesinya dia dengan pertarungan!? Kuroka mengatakannya sambil menyuruh Koneko-chan untuk datang padanya.

“Shirone. Aku akan mengajarimu bagaimana cara Nekomata melakukan hubungan seks. Ini. Lihatlah pria ini dan ingatlah rasanya.”

Koneko-chan mulai kehilangan akal sehatnya karena dia mengikuti apa yang Kuroka katakan dengan ekspresi suram. Dia mulai menjilat leherku dengan lidah kecilnya........Tunggu, hubungan seks!?


!!

Aku merasakan sesuatu yang sulit diungkapkan! Ini........! ini memang........! ini sangat tidak senonoh.......! aku tak bisa melawan!

Koneko-chan yang nampaknya rantai yang mengikat kesadarannya patah, mulai menjilat sekeliling tubuhku. Mohon maafkan aku! Terasa sangat enak sampai kesadaranku akan menggila! Koneko-chan sepertinya takkan berhenti, namun Kuroka menyentil leher Koneko-chan dengan jarinya. Kemudian tubuh Koneko-chan gemetaran. Dia lalu jatuh ke atas tubuhku seolah seluruh kekuatan di tubuhnya lenyap.

........Apa Kuroka menggunakan semacam teknik untuk menghentikan Koneko-chan? Meski nampaknya masih ada kesadarannya yang tersisa........Kuroka kemudian mengatakannya setelah membaringkan Koneko-chan ke sisi.

“Pokoknya Shirone, kamu berhenti dulu untuk sekarang. Sepertinya kamu memasuki musim kawin karena dipengaruhi wanita lain, tapi kamu dan bayimu bisa mati dengan tubuhmu yang sekarang—nyan. Kalau kamu menginginkan bayi pria ini, maka........kamu harus belajar mengendalikan musim kawinmu—nyan. Hei Sekiryuutei. Aku lebih baik daripada dia, tahu?”

Begitu. Jadi Koneko-chan akan mampu mengendalikan musim kawinnya kalau dia tumbuh sebesar Kuroka. Itu artinya akan lebih baik kalau dia tak membuat bayi hingga saat itu. Mendengar pernyataan Kuroka, sedikit kekuatan kembali ke mata Koneko-chan.

“.......Tidak!”

Koneko-chan bergerak sambil menggetarkan tubuhnya. Dia kemudian memelukku seolah ia melindungiku dari Kuroka.

“............Senpai adalah senpaiku. Takkan kuserahkan dia padamu, Nee-sama!”

Itu adalah teriakan putus asa Koneko-chan. Koneko-chan.........aku sangat senang! Tapi aku juga berpikir kalau Kuroka sangat seksi dan erotis.......tidak, tidak! Aku harus berpihak pada Koneko-chan!

Melihat itu, Kuroka berdiri di sana seolah tak percaya. Dia lalu mendecakkan lidahnya.

“..........Permisi. Kucing hitam yang disana........”

......! Suara mendadak dari orang lain! Saat aku menolehkan kepalaku, Ravel tengah berdiri disana!

“Ara ara, ternyata putri dari keluarga Phenex—nyan.”

Ravel mendekati Kuroka kemudian mengatakannya.

“Sepertinya kamu adalah kakak Koneko-san. Koneko-san sedang tidak baikan saat ini. Kalau kamu mencoba berbuat sesuatu padanya, maka aku, teman sekelasnya, takkan memaafkanmu! Juga tolong menjauhlah dari Ise-sama!”

Oh! Ravel memarahi Kuroka sambil bernafas tersengal sengal! Biarpun begitu, dia begitu peduli pada Koneko-chan! Dia nampaknya sangat perhatian padaku juga, jadi terima kasih Ravel! Diteriaki oleh Ravel membuat Kuroka diam membisu, namun......

“Jadi kamu teman Shirone nyan? Hmmm. Banyak orang muncul satu demi satu, yang selalu peduli padanya.”

Kuroka menaruh bor rambut Ravel di tangannya lalu menyentuhnya.

“Sepertinya aku membuat teman Shirone marah—nyan.”

Dia mengatakannya sambil mengeluarkan lidahnya. Dia kemudian mencoba meninggalkan kamar setelah kembali mengenakan kimononya. Dia kemudian merendahkan tubuhnya sebelum berjalan melewatiku dan berbisik ke telingaku.

“Shirone hanya tak stabil saat ini nyan. Jadi tolong jangan biarkan dia memaksakan dirinya.”

.......!

........Itu suara yang sangat lembut. Setelah mengatakan itu, dia meninggalkan kamar sambil melewati Ravel.

“Nekoshou yang berharga. Kalau kamu tak mengurusnya baik baik, itu akan jadi bencana bagi suku kita.”

Dia meninggalkan kamar sambil melambaikan tangannya.

........Mungkinkah dia.......?

“Koneko-san. Apa kamu tak apa apa?”

Ravel sangat khawatir dengan kondisi Koneko-chan.

“Ravel. Kenapa kamu ada disini?”

Saat aku menanyainya, dia menjawab dengan pipinya memerah.

“.....Y-Yaa aku kan teman sekelasnya, jadi aku kebetulan ingin melihat bagaimana kondisinya setiap malam! Itu tanggung jawab Koneko-san untuk mengurusku karena aku masih baru di Jepang! Aku nanti bisa repot kalau dia tak lekas membaik! Itu saja!”

Ah, jadi Ravel juga sangat mencemaskannya. Dan dia ternyata mengeceknya setiap malam. Dia benar benar tak bisa jujur pada dirinya.

“......Aku minta maaf pada kalian berdua. Senpai, karena aku.......”

Koneko-chan meminta maaf pada aku dan Ravel seolah dia merasa sangat bersalah oleh itu.

......Hah? Apa hanya perasaanku atau warna merah di wajahnya hilang dan dia kembali normal.....? Aku menyentuh pipi Koneko-chan setelah meminta maaf sebelumnya dengan berkata “maaf”.

.......Aku menyentuhnya selama 10 detik.......namun tampaknya Koneko-chan tidak sedang bergairah atau berubah sama sekali.

“Hei Koneko-chan. Bagaimana perasaanmu?”

Saat aku menanyainya, Koneko-chan juga nampaknya menyadari perubahan pada kondisinya dan mulai menyentuh pipi dan perutnya.

“...........Kembali normal lagi.”

Seperti dugaanku! Musim kawinnya berhenti! Karena itulah tak ada yang terjadi saat aku menyentuhnya selama 10 detik! Itu berbeda dari waktu aku menyentuhnya sebelumnya!

“.......Apa yang terjadi?”

Ravel juga nampaknya ragu. Aku paham alasannya kenapa. Itu Kuroka........seperti sebelumnya, Kuroka menyentil leher Koneko-chan dengan jarinya. Kemudian Koneko-chan jatuh padaku. Namun melihat Koneko-chan saat ini, Kuroka pasti menggunakan semacam teknik untuk menghentikan musim kawin Koneko-chan.

.......Kuroka......Aku tak tahu apa maksud sejatinya. Mungkin dia melakukannya karena rasa sayangnya sebagai seorang kakak. Atau mungkin karena dia merasa ingin saja. Namun sudah pasti kalau Koneko-chan kembali jadi normal. Itu sesuatu yang membuatku sangat senang. Meski aku merasa agak sedih juga.........I-Itu karena melihat Koneko-chan mode erotis bukan sesuatu yang bisa sering kalian lihat........Aku hanya perlu menyimpannya dalam otakku! Tapi karena itu, satu kecemasan yang kumiliki sampai tes akhirnya hilang. Aku jadi merasa sangat lega.


Bagian 4

Hari Ujian.

Kami berkumpul di lingkaran sihir transportasi yang terletak di basemen kediaman Hyodou. Kami berdandan dalam seragam Akademi Kuou. Ini sudah menjadi seragam resmi kelompok Gremory. Kami juga memegang tas di tangan kami. Di dalamnya terdapat hal hal penting untuk tes. Aku jadi teringat dengan Ujian Masuk SMA dulu. Orang yang akan pergi ke stadium untuk Ujian antara lain aku, Kiba, Akeno-san, dan Manajerku Ravel. Rias, sensei, dan anggota klub lain akan menuju Dunia Bawah dengan kami, namun mereka akan menunggu kami di hotel yang terletak di stadium. Transportasi akan mengirim kami menuju stadium. Jadi hanya kami yang mengambil Ujian yang pergi lebih dulu. Setelah itu Rias dan yang lain akan segera menuju ke hotel.

Kupikir kami akan dipindahkan ke kediaman Gremory terlebih dulu dan kemudian menuju stadium memakai mobil atau kendaraan lain. Tapi ternyata tidak begitu. Alasannya........Yah, itu karena kami populer, namun melebihi itu hubungan diantara aku dan Rias mendapat banyak perhatian sehingga sebaiknya menghindari tempat tempat yang dipenuhi orang. Ya, itu karena aku menembaknya saat Rating Game. Setelah itu media mulai membuat artikel tentang itu dengan cepat.

[Hubungan serius diantara Majikan dan Budaknya]

Judul semacam itu menarik banyak perhatian dari penduduk yang tinggal di Dunia bawah. Jadi kami diberitahu kalau kami akan dikelilingi oleh media massa segera setelah kami keluar.

........Rias adalah Tuan Putri Gremory, dan dia juga adik perempuan Maou. Dan kekasihnya adalah aku, sang “Oppai Dragon”. Dua orang yang terus menjadi topik utama mulai menjalin hubungan, jadi banyak orang yang membicarakan kami.

“Rias yang merupakan Iblis-murni, seorang Tuan Putri, dan adik perempuan Maou. Kamu yang merupakan budaknya, sang Sekiryuutei sekaligus Oppai Dragon. Itu akan menjadi kisah cinta yang melampaui status sosial. Apa yang akan terjadi kalau topik seperti itu menyebar di masyarakat bangsawan? Nampaknya itu juga menjadi gosip panas di kalangan wanita dari latar belakang normal.”

Itulah yang sensei katakan. Ternyata seperti itu.......? Kisah cinta yang melampaui status sosial ya? Tapi di Dunia Bawah, nampaknya banyak yang memberi dukungan.

“Nampaknya hal itu menjadi serius karena orang orang dari media terus meminta Onii-sama mengikuti wawancara.”

Ravel juga mengatakan itu. Begitu, Raiser adalah mantan-tunangan Rias. Dari bagaimana pertunangannya batal, kisahnya akan menjadi sesuatu yang media sukai. Saat itu terjadi, putusnya pertunangan hanya menjadi terkenal diantara Iblis bangsawan, jadi media tak terlalu tertarik saat itu. Namun sekarang lain ceritanya. Media di Dunia bawah akan mengerumunimu, yang menjadi populer sebagai “Oppai Dragon”. Mempertimbangkan itu, diputuskan kalau kami akan secara langsung menuju ke stadium. Media nampaknya memiliki informasi kalau kami akan mengambil tes, jadi mereka berkumpul di sekitar stadium. Astaga, aku tak tahu harus berkata apa. Apa ini sesuatu yang membuatku harus senang? Dalam kasusku, aku hanya ingin mereka tetap diam soal kami! Aku baru menembaknya tahu? Aku masih berpikir bagaimana aku bisa memajukan hubunganku dengan Rias.

........Karena itulah aku tak bisa berkencan dengan Rias satu kali pun setelah pernyataan cinta. Aku bermaksud mengajaknya kencan. Namun aku tak bisa berbuat apa apa karena ada tes, kondisi Koneko-chan, dan kunjungan Ophis ke rumahku. Aku melihat sekeliling, namun tidak mendapati Gasper.

“Kenapa Gasper tak ada untuk mengantar kami?”

“Dia sudah pergi sebelumnya ke institut penelitian Grigori yang terletak di Dunia Bawah.”

Sensei menjawabku.

“.......Sendirian?”

Aku sampai tak percaya karena mengetahui sesuatu yang tak pernah kuprediksi. Sensei mengangguk.

“Tepat setelah pertandingan melawan Bael. Dia datang padaku sambil menangis.”

[Aku ingin menjadi kuat seperti senpai dan semuanya! Aku tak ingin terus dilindungi lagi! Aku laki laki dari Tim Gremory jadi aku tak ingin menunjukkan penampilan buruk lagi........!]

Dia sampai memohon pada sensei seperti itu..........jadi hal seperti itu terjadi.

“Dia adalah hikikomori dan penakut. Meski begitu, dia tetap datang ke gerbang Grigori, jadi keyakinannya pasti tidak lemah. Saat ini, dia mungkin sedang menghadapi Sacred Gearnya sendiri dibawah instruksi para peneliti.”

.......Begitu. Dia serius ingin menjadi kuat, jadi selain latihan dasar dia mulai memahami dan menghadapi Sacred Gearnya lebih dalam lagi. Dia pasti mencapai jalan buntu yang akhirnya harus datang ke tempat institut penelitian Malaikat Jatuh.

......Yeah. bagaimanapun juga dia adalah lelaki. Kembalilah dan dapatkan hal baru Gasper! Gasper juga penting, tapi apa yang orang orang ini akan lakukan? Aku menatap Ophis dan Kuroka.

“Apa yang Ophis, Kuroka, dan Le Fay akan lakukan?”

Aku menanyai sensei.

“Mereka akan ikut ke hotel dengan kita. Akan gawat kalau mereka ikut ke arah stadium.”

Itu sudah jelas. Tapi tak apa apakah membawa mereka ke hotel?

“Juga setelah ujian kalian selesai, aku berniat membawa Ophis ke tempat Sirzechs. Ini kesempatan bagus. Ophis juga bilang kalau dia akan pergi kalau kamu juga pergi. Karena itu kalian juga akan ikut ke tempat Sirzechs setelah Ujian selesai.”

Jadi sensei sudah merencanakan sejauh itu.

“Aku paham. Aku tak tahu apa yang bisa kuperbuat, tapi membawa Ophis ke depan Sirzechs-sama memiliki makna tertentu kan?”

“Ya. Aku ingin ini menuju ke arah yang benar biarpun hanya sedikit. Negosiasi yang dianggap mustahil mungkin sudah bisa saat ini. Itu langkah yang besar. Aku tak tahu apa yang Ophis pikirkan, tapi karena itu, masih mungkin menghindari pertempuran sia sia. Kalau semua berjalan lancar, organisasi musuh sendiri mungkin akan runtuh dan tercerai berai. Kalau itu terjadi akan sangat mudah untuk menghancurkan mereka satu demi satu. kalau mereka kehilangan ular Ophis, mengalahkan mereka akan terjadi lebih cepat dari dugaan kita. Aku bahkan ingin berterima kasih pada Vali yang sudah memberiku saran ini.”

Vali rupanya. Orang yang menyerahkan Ophis pada sensei adalah pria itu.

“Dia pasti berpikir dengan caranya sendiri juga. sampai dia menyerahkan Ophis pada kita.”

Sensei mengatakannya dengan menyipitkan matanya setelah mendengarku.

“........Dia pasti ingin menyembunyikan Ophis. Yaitu dari ancaman.”

.............Ancaman? Apa Ophis diincar oleh seseorang? Karena dia boss organisasi besar maka hal itu sangat wajar. Semua golongan pasti berpikir untuk mengalahkannya sehingga organisasinya runtuh, sehingga mereka mengincarnya. Mereka hanya tak berani menyentuhnya karena dia adalah makhluk terkuat. Tapi Vali mencoba menyembunyikan Ophis? Dari ancaman siapa? Hmm, sensei sepertinya tahu sesuatu tapi aku tak memahami sama sekali. Tapi tak ada gunanya terus berpikir seperti itu. Saat ini aku hanya perlu berpikir soal Ujian! Semua orang sudah membantu belajarku untuk Ujian, jadi aku takkan bisa menghadap mereka kalau tak menunjukkan hasil! Dan setelah ini selesai, masih ada Ujian Mid Semester........Masalahku masih belum selesai. Itu terjadi saat aku, Kiba, Akeno-san, dan Ravel hampir pergi dengan lingkaran sihir.

“Tunggu.”

Rias menghentikan kami. Dia datang ke arahku kemudian mengecup pipiku.

“Ini untuk jimat. Ise, aku percaya kalau kamu pasti lulus.”

Aku menerima jimat terbaik yang pernah ada! Oke! Ini dia! Aku akan nyatakan perasaan yang selama ini kupendam!

“Aku pasti akan lulus! Ka-kalau aku lulus, tolong kencan denganku!”

Aku mengatakannya! Aku mengatakannya dengan baik! Aku bisa mengajaknya kencan sendiri! Rias menjadi terpana untuk sesaat saat aku mengajaknya, namun dia menunjukkan senyum bahagia setelah itu.

“Ya. Mari kita berkencan. Itu janji. Aku pasti akan menunggumu.”

Yeeaaaaaaaaah! Aku membuat janji untuk kencan! Kencan dengan Rias! Inilah yang terbaik! Satu satunya yang tersisa adalah lulus dalam tes! Aku akan lulus dengan membakar semangatku! Karena kencan yang jadi taruhannya!

“........Astaga. Bermesraan di depan semua orang........masa muda sungguh menyenangkan!”

Sensei mendesah seolah dia tak menganggapnya menyenangkan. Jangan bicara begitu! Aku bisa mengajaknya kencan sambil menahan semua rasa maluku!

“Kalau begitu kami berangkat dulu.”

Kami berempat berpamitan pada Rias dan yang lain dan kami diselimuti dalam cahaya. Tunggulah Rias! Aku cinta padamu!


Catatan Penerjemah dan Referensi

  1. Wanita Burung.