Editing
High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 18 Life.2 Yang Terlarang!
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 3=== Kita melakukan sebuah diskusi dengan ayah Rias mengenai masa depan kota Kuou setelah kita mendengar kisahnya dari Bael yang pertama. Apa yang perlu kita lakukan pertama adalah untuk mengatasi bahaya yang akan turun kepada kita. Kita sampai pada sebuah keputusan kalau kita bisa mencoba untuk menyelesaikan apa yang terjadi dimasa lalu setelah ini. Keluarga besar Belial tidak dapat menyatakan hal ini kepada publik meskipun mengetahui kebenarannya (Dipikir-pikir kayaknya orang yang mengetahui kebenarannya adalah Kepala keluarga sebelumnya dan sebuah kelompok kecil diantara mereka. Yang lainnya diberitahu kalau Cleria dari cabang keluarga mereka melakukan sebuah tindakan kriminal). Ayah Rias mencoba untuk bernegosiasi dengan Keluarga Belial agar membuat mereka menjelaskan situasinya kepada kita. Dan itu sepertinya Keluarga Raja Agung Bael tidak akan menghentikannya untuk mengambil tindakan tersebut. Itu karena Bael yang pertama datang ke Keluarga Gremory atas kehendaknya sendiri, Kepala Keluarga saat ini dan mereka yang berada dibawahnya tidak bisa mencampurinya. Yah, laki-laki yang disebut Yaegaki Masaomi mungkin saja tidak akan menarik mundur. Tindakannya untuk menyerang mereka yang berhubungan dengan Bael itu berarti membuat kita tidak bisa mengabaikan segala kemungkinan yang akan terjadi termasuk kemungkinan kalau Rias juga menjadi incarannya. Jadi kami perlu waspada. Kami kembali ke kota Kuou setelah meninggalkan kastil Gremory. Kita memberitahu semua orang termasuk Azazel-sensei tentang apa yang kita dengar dari Bael yang pertama. Sensei juga menunjukkan sebuat tatapan kacau tapi ia hanya mengatakan satu hal. “…..Aku rasa mereka harusnya lebih mempercayai Rias lagi dan berbagi hal ini dengannya…..tapi karena itu terjadi sebelum kesepakatan damai dilakukan, kejadian yang tidak bisa dihindari ini terjadi cukup sering.” Ia tidak banyak berkata tapi Aku berpikir kalau Sensei memiliki banyak pengalaman pribadi mengenainya. Sensei juga mengatakan ini pada Rias. “Rias, jangan salahkan Sirzechs.Dia itu bocah yang baik. Kau juga bisa mengatakan kalau ia bertindak terlalu berlebihan sebagai kakak laki-laki kepadamu. –Tapi karena hubungannya dengan fraksi Raja Agung, kona ini mungkin saja satu-satunya wilayah yang bisa ia serahkan kepadamu. Tapi kota ini merupakan sebuah tempat yang bagus. Kuou Academy. Dan juga institusi lain. Aku pikir Sirzechs memberikan begitu banyak dukungan sejauh yang ia bisa.” Rias menjawab. “Aku tahu. Aku telah mengalami saat-saat yang baik hingga saat ini dikota ini. Tanpa mendapati sedikitpun ketidaknyamanan. …..Dan Aku menyadari kalau itu merupakan rasa sayang Onii-sama kepadaku sekali lagi. Meskipun jika kejahatan yang telah dilakukan dimasa lalu terkuak dan meskipun jika ia tidak dapat memberitahuku kenyataannya…..Aku tidak memiliki sedikitpun hak untuk menyalahkan kakakku.” Kuou academy saat ini pasti telah dipersiapkan untuk Rias oleh Sirzechs-sama. Dengan maksud agar ia dapat mengalami masa-masa kehidupan SMA yang damai tanpa masalah apapun– Hari berikutnya, kita bergerak ke Tingkat pertama Surga dimana ayah Irina telah dibawa kesana. Mendengarkan cerita ayah Irina yang merupakan orang yang memegang kunci kejadian setelah kami mendengarkan cerita dari Bael yang pertama merupakan bagian dari alasan kami. Ayah Irina juga ingin menyerahkan sesuatu kepada kami. Fasilitas kesehatan di tingkat pertama Surga merupakan sebuah campuran dari kontraktur fantasi dan moderen. Ini merupakan sebuah tempat dengan budaya yang bercampuran sama seperti Underworld sejak disana ada benda seperti perangkat elektronik dari dunia manusia dan sebuah tempat tidur yang melayang. Kita dibiarkan masuk kedalam kamar ayah Irina. Meskipun kejadian tersebut terjadi kemarin, apa yang tampak dari racun tersebut telah berkurang cukup banyak. Ia terlihat lebih sehat dan gejala berwarna hitam yang muncul ditubuhnya telah memudar. Aku menjadi cukup lega semenjak penanganannya menunjukkan perkembangan positif. Kita menjelaskan kepada ayah Irina tentang apa yang kita dengar di Underworld. Ayah Irina hanya terdiam saja dan mendengarkan laporan kami. Ayah Irina yang mencoba mengangkat tubuhnya keatas memberitahu kita semua. “…..Kita terus berusaha untuk meyakinkan Yaegaki-kun hingga titik terakhir. Logika kami pada umumnya saat itu…..tidak, hingga saat ini kami berpikir bahwa sebuah kisah percintaan diantara seorang Iblis dan para pengikut Gereja adalah hal yang tak termaafkan. Dan meskipun jika anak perempuan tersebut merupakan seseorang dari cabang keluarga, ia masih saja seorang Iblis dari keluarga Belial….. Jadi kita akan membuat seluruh Belial itu sendiri menjadi musuh kami. Dan Belial saat ini tidak lain merupakan…..” “Sang Juara Rating Game, Diehauser Belial—–. Kekuatannya bisa dikatakan setara dengan para Maou.” Ayah Irina menganggukkan kepalanya pada perkataan Rias. “…..Jika kami gagal dalam meyakinkannya, Emperor Belial sendirilah yang akan muncul. Jika itu terjadi maka hal tersebut tidak akan hanyalah sebuah pertengkaran biasa. …..Tapi tampaknya dipihak Iblis sendiri tersebut juga terdapat pendapat yang sama. —–Jadi seorang Iblis dari fraksi Bael datang kepada kami.” —–Kita haruslah bekerja sama. Kami juga ingin menyelesaikan hal ini dengan tenang. Ini sama juga terjadi di pihak Iblis yang mana mereka juga tidak ingin memulai peperangan. Jadi pihak-Gereja—–ayah Irina dan rekan-rekannya membuat persekutuan sementara dengan fraksi-Bael dibalik bayangan. Hal ini juga merupakan apa yang diucapkan Bael yang Pertama. Hasilnya, mereka berhasil dalam melenyapkan “pemberontak” diam-diam tanpa membuat pihak luar mengetahuinya. Ayah Irina lalu memberitahu Irina dengan tatapan sedih. “…..Irina-chan, tangan papa sangat kotor. Ini begitu kotor sampai-sampai Aku tidak bisa memanggil diriku sendiri sebagai ayahmu, Irina-chan, yang merupakan seorang Malaikat….. …..Maafkan Aku karena menyimpan rahasia ini. Kita pindah ke Inggris karena ayah tidak layak. Jika Aku telah menyelesaikan hal ini lebih baik lagi maka kau tidak akan perlu terpisah dari Ise-kun…..Aku benar-benar minta maaf.” Irina menggelengkan kepalanya kepada ayahnya yang sedang meminta maaf kepadanya. “…..Tolong hentikan, papa. Aku juga…..seorang pejuang. Aku bisa memahami kalau kau tidak memiliki pilihan lain waktu itu….. …..Kau juga selalu merasa pedih,kan papa? Jadi kau tidak perlu meminta maaf….. Aku akan melindungimu. Meskipun kau melakukan sebuah dosa dimasa lalu, Aku akan tetap melindungimu. —–Itu karena kita adalah keluarga.” “………..Irina.” Ayah Irina menutupi matanya dengan tangannya karena mendengar kata-kata Irina. Xenovia yang juga sama memiliki latar belakang pejuang seperti Irina memejamkan matanya. …..Bahkan Aku juga mendapati Rias memberitahuku “untuk tidak terlibat” dengan pihak Gereja ketika Aku bertemu dengan Asia untuk pertama kalinya. Rias memberitahu ayah Irina. “Kejadian dimasa lalu…..meskipun setiap pihak memiliki alasan masing-masing itu tetap sebuah tragedi yang menyedihkan. Tapi sepanjang dia meminjam kekuatan Qlippoth dan menimbulkan terorisme, kami tidak bisa membiarkannya. —–Kami akan menghentikannya. Apapun hasil yang akan terjadi, tragedi dan duka akan bertambah jika kita menghentikannya sekarang.” Kami menanggapi dengan menganggukkan kepala kami akan kebulatan tekad Rias yang begitu kuat. Mendengarnya, ayah Irina menyeka airmatanya dan memberitahu Irina. “Sebenarnya, Malaikatku. Papa tidak datang kembali hanya untuk proyek hari Natal. Aku datang karena ada sesuatu yang ingin Aku berikan kepadamu.” Mengatakan hal itu, ayah Irina mengeluarkan sebuah koper yang besar lalu diletakkan disamping tempat tidur. Ia menyuruh Irina untuk membukanya. Apa yang terletak didalam koper itu adalah—– “Ini adalah—” Irina mengeluarkan apa yang ada didalamnya. Itu adalah…..sebilah pedang yang memancarkan gelombang aura suci begitu besar yang dapat kami rasakan. Ayah Irina lalu mengatakan. “Pemilik Durandal, kesatria paladin Roland. Ini pedang yang dimiliki oleh Olivier yang merupakan teman masa kecil Roland dan juga merupakan sahabat karipnya—–Hauteclere.” —–Pedang suci Hauteclere! Pedang yang merupakan milik sahabat karib pemilik Durandal! Untuk suatu alasan Aku merasakan semacam takdir antara hubungan Xenovia dan Irina! Ayah Irina melanjutkan. “Pedang yang mana dikatakan hanya bisa disentuh oleh mereka yang memiliki hati yang tulus. Sifatnya adalah untuk memurnikan apapun yang tergores olehnya. Dari yang dihasilkan oleh sifatnya, itu tampaknya Irina-chan yang tergolongkan paling berkualifikasi untuknya. Tentu saja itu terjadi padamu karena unsurmu telah diperkuat dengan berubah menjadi seorang Malaikat. Para peneliti juga mengatakan kalau unsur itu aktif karena kau telah lama menjadi rekan Xenovia-san yang merupakan pemegang Durandal.” Mendapati ia mengatakan hal itu, Irina dan Xenovia menatap satu sama lain. Irina menjadi mampu menyentuh pedang itu karena dia telah memiliki faktor untuk memegangnya. Ayah Irina lalu mengatakan. “…..Irina. Tolong hentikan Yaegaki-kun dengan pedang ini.” Dengan memperoleh pedang suci, Irina mengangguk dengan mata penuh tekat. “Papa….. terima kasih! Aku akan menghentikan orang itu!” Ayah Irina akhirnya menunjukkan senyumnya. Setelah melakukan beberapa diskusi lagi dengannya, kami semua beranjak meninggalkan kamar karena kami telah menjenguknya dan selesai menginformasikan laporan kami kepadanya. Lalu ayah Irina mengatakan ini padaku. “…..Maafkan Aku bisakah Ise-kun tinggal? Ada sesuatu yang perlu Aku bicarakan kepadanya.” Mendapati ia mengatakan hal itu, Aku melihat kepada Rias untuk mendapatkan persetujuannya dan tetap tinggal didalam kamar. Dikamar yang hanya ada kami berdua saja. Ayah Irina berbicara setelah diam sejenak. “…..Ise-kun, Irina-chan tidak akan dapat hidup normal seperti seorang anak perempuan normal karena sifat-sifat setelah ia menjadi seorang Malaikat. Diatas itu dia adalah kartu As Michael-sama. Ia tidak akan dapat menjadi seorang anak perempuan biasa lagi.” …..Irina tidak menunjukkannya, tapi seorang kartu As Michael-san merupakan sebuah peran yang mengagumkan. Itu mungkin sebuah beban berat bagi Irina yang masih saja berusia tujuh belas tahun. Ayah Irina tersenyum setelah mengatakan kenyataan yang keras. “—Tapi ia telah diberikan sebuah pengecualian. Ia telah diijinkan untuk bertindak layaknya seorang gadis hanya didepan hadapanmu.” Ayah Irina memegang tanganku dan memohon. “Ise-kun, Aku mohon padamu, tolong jagalah Irina. Anak itu…..telah dibesarkan sambil terus diberikan pemikiran-pemikiran tentang Gereja…..semenjak dia masih anak-anak. Ada banyak hal yang tidak dia ketahui sebagai seorang anak perempuan. Aku ingin kau membuatnya merasakannya. Jika itu kamu dan Irina, Aku percaya kalian berdua akan bisa berdampingan sambil melampaui ideologi dan kedudukanmu.” “Paman…….” Ayah Irina mengeluarkan airmata yang keluar dari matanya tanpa henti. “…..Kenapa Aku tidak dapat mengucapkan sesuatu yang begitu sederhana kepada Yaegaki-kun dan padanya…..Meskipun itu melawan ajaran kami…..Kenapa aku tidak dapat…..melakukan apapun…..” Aku meletakkan tanganku diatas tangannya. Aku lalu memberitahu ayah Irina. “Paman, Aku…..Tak masalah apapun Irina, Aku berpikir ia adalah teman masa kecilku yang sangat penting…..dan juga sebagai seorang anak perempuan yang penting. Jadi Aku akan terus tersenyum bersama-sama dengan Irina.” Airmata yang tidak terhitung jatuh dari mata ayah Irina. “…..Terima kasih…..Terima kasih…..” Ya, meskipun Aku adalah seorang Iblis dan Irina adalah seorang Malaikat, Aku akan pastinya terus tersenyum bersama-sama dengannya. Aku lalu meninggalkan kamar. “Ise-kun, bisakah Aku minta waktu sebentar?” Ketika Aku keluar dari kamar, Aku pergi beristirahat diruang istirahat di Surga Tingkat Pertama dimana Irina memintaku untuk datang. Di puncak sebuah bangunan yang tinggi. Kau bisa mengamati pemandangan Surga Tingkat Pertama dari sana. Serius, meskipun tempat ini mungkin adalah garis depan markas para Malaikat, ada banyak bangunan sama seperti kota di dunia manusia dan Underworld. Disana ada sebuah bangunan yang melayang dilangit. Meskipun mungkin Aku mengenakan sebuah cincin buatan, Itu membuatku membayangkan ilusi bahwa Akupun bisa menjadi seorang Malaikat. Yah, menjadi seorang Malaikat tidak akan pantas untuk seseorang yang mesum seperti diriku. Irina bertanya padaku ketika Aku bersender kepada pagar pegangan. “Hei, Ise-kun. Ingatkah kau pada apa yang Aku bicarakan kepadamu baru-baru ini? Tentang bagaimana Aku mulai lebih memahami Rias-san.” “Ya, cerita dimana kalian berdua mulai menjadi akrab dengan membicarakan tentang masa kecilku, kan?” “Semenjak Aku kembali ke kota itu, tidak hanya Aku bisa akrab dengan Rias-san dan Xenovia yang merupakan mantan rekanku, Aku juga mulai bisa akrab dengan Asia-san, Akeno-san, Koneko-chan, Kiba-kun, Gasper-kun, Rossweisse-san, Ravel-san, Kiryuu-san, dan semua orang disekolahan. Ya, Aku bahkan akrab dengan Dewa Naga Ophis-san.” Ya. Irina pastinya memang terbuka dengan bebagai macam orang begitu cepat. Dia bahkan berbicara kepada Arthur dari tim Vali yang tidak dapat didekati dengan sebuah sikap yang ceria. Aku berpikir itu juga semacam bakat yang berbeda. “Aku tahu. Irina, kau memang dapat akrab dengan berbagai macam orang tanpa membeda-bedakan mereka. Bahkan Aku ingin belajar bagaimana mendekati orang dengan alami sepertimu.” Tapi Irina menunjukkan sebuah wajah yang suram. “…..Sejujurnya Aku penuh dengan kekhawatiran didalam diriku kemanapun Aku pergi, “Bisakah Aku akrab dengan orang ini?”, kau tau? Tapi Aku adalah kartu As Michael-sama. Aku perlu dapat menghadapi orang lain tanpa membeda-bedakan mereka. Aku…..perlu membuat belas kasih Michael-sama berubah menjadi nyata sebisa mungkin.” Untuk mencerminkan diri sebagai Kartu As Michael-san, huh. “…..Tapi ada satu hal yang menjadi pertanyaanku. Jika Aku tetap tinggal dikota itu bersama dengan Xenovia waktu itu, akankah Aku menjadi seorang Iblis…..dan akankah Aku menjadi berbeda dari sekarang. Aku mulai membayangkan jika Aku dapat lebih akrab lagi dengan anggota Kelompok Peneliti Gaib.” …..Sebuah kemungkinan dimasa depan seperti itu mungkin saja ada. “Ise-kun adalah seorang Iblis dan Aku seorang Malaikat. Hingga baru-baru ini kita berdua hanyalah manusia. Tapi sekarang kita adalah makhluk yang berbeda.” Aku tepatnya seorang manusia hingga April dan Irina juga seorang manusia hingga musim panas. …..Kita adalah makhluk yang berbeda, huh. Aku rasa Irina mengkhawatirkan tentang tragedi yang terjadi dimasa lalu kota Kuou. Kejadian diantara makhluk yang berbeda—–. Dia mungkin sedang membandingkannya dengan dirinya sendiri, seorang Malaikat, dan aku, seorang Iblis. “Ya, tapi meski begitu. Meskipun kau adalah seorang Malaikat, Aku tidak peduli. Itu tidak mengubah kenyataan kalau kau adalah teman masa kecilku dan kenyataan kalau kau adalah teman sekelasku di Kuou Academy-pun tidak mungkin akan berubah juga.” Aku mengatakan itu langsung kepada Irina dihadapannya. Semenjak Aku mengetahui tentang kejadian itu, Aku ingin mengatakan hal ini kepadanya tak peduli apapun yang terjadi—–. “—Sebuah hal yang terlarang diantara aku dan kamu itu tidak ada. Tidak, meskipun itu terlarang, Aku tetap saja teman masa kecilmu. Jika kau sedang dalam bahaya, Aku pasti akan menyelamatkanmu.” Wajah Irina memerah dan menjadi senang mendengarnya. Tapi dia tiba-tiba terlihat lesu. “…..Jika Aku dan Rias-san berdua dalam bahaya, siapa yang akan kau selamatkan?” “Aku akan menyelamatkan kalian berdua. Itulah kenapa Aku mati-matian mencoba menjadi lebih kuat.” Aku menjawabnya langsung. Tentu saja. Aku akan menyelamatkan Rias dan Irina berdua. Tentu saja akan kulakukan. Mereka berdua penting bagiku—. Itu bukan masalah meskipun Aku seorang Iblis atau dia seorang Malaikat. Suara Irina mulai gemetar. “…..Diriku curang. …..Aku masih saja bertanya karena Aku ingin mempermainkanmu meskipun Aku tahu kau akan mengatakannya. Tapi…..sekarang ini, Aku benar-benar ingin mendengarnya…..!” Dia menangis…..Aku memeluk Irina tanpa mengatakan apapun. “Aku akan menjawab apa yang tanyakan barusan ini. Meskipun jika kau memang berubah menjadi seorang Iblis waktu itu dan meskipun kau adalah seorang Malaikat saat ini, hubungan kita tidak akan berubah. —–Tidak peduli apapun yang terjadi dari sekarang, Aku akan tetap menjadi sahabatmu.” Irina menangis semakin kencang. Dia mempererat pelukkannya dan suaranya gemetar. “…..Orang yang curang adalah kau, Ise-kun. Jika kau mengatakan sesuatu seperti itu…..Aku tidak bisa menahannya….. …..Aku tidak akan dapat meninggalkanmu……!” “Kalau begitu tinggallah. —–Ayo tersenyum bersama-sama lagi.” “…..Ya. ……Baiklah!” Tentu itu tidak masalah bagi seorang Iblis dan seorang Malaikat untuk tinggal bersama-sama selamanya. Kita ini hidup disebuah era dimana situasi semacam itu memungkinkan—–.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information