Kagerou Days:Volume 1 Kagerou 2 Indo

Kagerou Days 2

Aku melihat sebuah mimpi yang buruk dan tidak mengenakkan. Sebuah mimpi di mana kau hilang tepat di depan mataku.

Aku telah melihat mimpi ini berkali-kali.

Ini semua adalah mimpi yang aku lihat kemarin.

Aku ingin tahu berapa kali hal ini terjadi hari ini.

Aku ingin tahu berapa kali hal ini terjadi kemarin.

Aku ingin tahu berapa kali kita berbicara di taman ini juga.

Hal ini mungkin pertama kalinya untukmu tetapi aku tidak tahu sudah berapa kali hal ini terjadi untukku.

Aku telah berbicara tentang hal ini denganmu sebelumnya juga.

Aku telah berbicara kepadamu tentang hal ini berkali-kali.

Dan setiap kali aku bicara hal ini, kau percaya kepadaku.

Kau dengan serius mengkawatirkan hal ini.

Tetapi setiap kali, kau akan selalu berakhir dengan mati.

Setiap kali aku memberitahumu tentang hal ini, kau akan khawatir dan membuat wajah sedih.

Karena itu aku telah memutuskan, bahwa aku tidak akan memberitahumu lagi.

Kau tidak perlu khawatir. Aku baik-baik saja.

Dan aku telah datang untuk menjalani kejadian ini lagi di mana kita akan berbicara di taman.

Ini akan baik-baik saja selama aku dapat mendengar kau berbicara.

kau akan berbicara mengenai hal yang sama setiap kali, aku telah hafal setiap perilaku dan setiap kata demi kata.

Meskipun begitu, ini tidak masalah.

Ini tidak masalah jadi semua yang aku inginkan adalah untuk kau berbicara.

Pada saat-saat di mana aku sedang mendengarkan suaramu, aku merasa nyaman tanpa mendengarkan suara jangkrik yang berisik.

Karena aku hanya dapat mendengar suaramu.

Saat kita melihat jam, jam menunjukan pukul 12:30PM.

“Bisakah kita pulang ke rumah sekarang?”

Ketika aku menjulurkan tanganku, kau sangat tersipu dan meraih tanganku.

Kau merasa sangat jijik saat di perjalanan, huh……

Karena ini kau tidak populer.

Tetapi baiklah, ini sudah waktunya jadi aku akan membiarkan ini.

Terima kasih atas semuanya, Hibiya.

Seperti yang aku pikirkan, jangkrik yang berisik,

Keberadaan, dan hebusan kabut panas termasuk.

……dan musim panas, Aku sangat membencinya.

―Ketika aku melihat ke atas, sebuah tiang besi jatuh dari atas tepat di depan mataku dalam seketika.