Magika No Kenshi To Shoukan Maou (Indonesia):Volume 1 Chapter 5

From Baka-Tsuki
Revision as of 05:11, 5 November 2016 by Artartarazine (talk | contribs) (Created page with "==Chapter 5 - Korosi Dewa== ===Part 1=== Di lapangan olahraga dari Akademi Kesatria, stan penonton yang sama dengan yang mengelilingi lapangan sepakbola ada di sana. Mengena...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Chapter 5 - Korosi Dewa[edit]

Part 1[edit]

Di lapangan olahraga dari Akademi Kesatria, stan penonton yang sama dengan yang mengelilingi lapangan sepakbola ada di sana. Mengenai ini, Hoshikaze-senpai membuat penjelasan.

“Selama festival olahraga, para siswa yang tidak berpartisipasi dan anggota keluarga akan semua datang ke sini untuk menonton kompetisinya.”

“Jadi ada juga festival olahraga di sekolah semacam ini.”

“Y, Ya. S, Selama awal musim panas… Secara membuat stan penonton adalah benar-benar sebuah fasilitas yang mewah.”

Setiap kali dia berbicara dengan Kazuki, Hoshikaze-senpai akan gemetar jika mata mereka bertemu.

“Akan tetapi, Kompetisi Inter-Divisi juga dihelat di lapangan olahraga. Dengan menggunakan stan penonton ini, kita mengundang masyarakat dari kota untuk datang.”

“Mengundang para penonton untuk datang?”

Mengenai pertanyaan Kazuki, Kaguya membuat jawaban.

“Kompetisi Inter-Divisi aslinya bukanlah acara sebesar itu. Itu hanyalah acara tradisional dimana Presiden Dewan Siswa Divisi Pedang dan Divisi Sihir akan berduel. Dan karena para guru memproduksi cara berpikir bahwa “Bukankah itu tepat memamerkan pada masyarakat umum bahwa Sihir Pemanggilan lebih kuat daripada Pedang”, acara itu perlahan berubah menjadi wujud untuk memungkinkan penonton melihat pertarungannya.”

Kaguya-senpai memperlihatkan ekspresi kesulitan. Itu mungkin karena dia tidak mengerti sikap para guru.

“Yang disebut Confrontasi Divisi adalah digelar demi membuat Divisi Sihir untuk memperoleh kemenangan melimpah sementara Divisi Pedang dihukum secara publik. Benar-benar selera yang buruk…”

“Meskipun aku memiliki sikap skeptis, para guru Divisi Sihir mengajarkan pendidikan dimana mereka membuat siswa mereka menjadi lebih arogan dan memandang rendah pemain pedang.”

Walaupun atmosfir ini tidak dirasakan dari Liz Liza-sensei, kau bisa merasakan kesadaran itu dengan kuat dari pelajaran Teori Taktis. ——Bahkan menolak untuk menolong pemain pedang saat mereka menghadapi kematian, mereka harus terus merepalkan mantranya.

“Para guru juga berusaha mempertahankan posisi dari <Guru Heroik>. Dan setelah <Kesatria Original> menekan Pengguna Sihir Ilegal yang menghancurkan Tokyo, Pemerintah Jepang menenangkan warga negara melalui propaganda heroik mereka. Jadi hingga sekarang, pemikiran bahwa perlakuan lebih baik dari Pengguna Sihir Stigma tidak dapat dihentikan juga ada… Pemikiran semacam ini sama sekali tidak berhubungan pada kemampuan dalam pertarungan nyata.”

Kaguya-senpai mendukung naiknya status dari pemain pedang dan itu tidak hanya untuk alasan moral. Itu adalah karena pertimbangan bahwa taktik pertarungan akan bisa lebih berkembang jika pemain pedang dan Pengguna Sihir Stigma dapat secara mutual mengakui satu sama lain.

“Mmm, menyampingkan pertimbangan Kaguya. Singkatnya, itu bukanlah acara besar. Meskipun tempatnya perlu disiapkan, tapi itu tidak memerlukan persiapan skala-besar. Lagipula, itu hanyalah kompetisi tidak formal.”

Hoshikaze-senpai menyimpulkan. Saat itu sudah Sabtu pagi——Hari kompetisinya.

“Tapi kalau penonton melihat kompetisinya, tidakkah peluru nyasar seperti Barrett berbahaya bagi para penonton? Itu takkan lucu kalau orang-orang dengan tenaga sihir sangat lemah mendapati Sihir Defensif mereka dihancurkan.”

“Kalau soal ini, tidak ada masalah karena ada Sihir Pemanggilan yang mendirikan penghalang di sekeliling lokasi. Sebenarnya, penghalang defensif yang kuat dan jangkauan-luas semacam ini tidak bisa dibuat, itu hanyalah penghalang dibuat oleh para siswa yang bertanggungjawab untuk penghalangnya dengan menggunakan semua Tenaga Sihir mereka untuk mencegah para penonton terkena peluru nyasar. Jadi, orang-orang yang bertanggungjawab untuk penghalang bekerja paling keras, ahaha.”

Hoshikaze-senpai tertawa sepneuh hati. Dia tersenyum dan tersenyum, kemudian wjah tersenyumnya berkedut.

“K, Kebetulan, aku sekarang, berusaha keras untuk memperlakukanmu sebagai seorang gadis selagi aku bicara denganmu.”

“Tidak apa-apa untuk tidak memberitahuku fakta semacam ini, senpai.”

Di samping Kazuki dan Hoshikaze-senpai, yang berinteraksi dengan satu sama lain, Kaguya-senpai mengernyit lagi.

“…Kalu itu bukan aktivitas formal dari akademi, semua pekerjaan persiapan sepenuhnya dilakukan oleh para siswa. Tapi untuk menggunakan Sihir Pemanggilan sebagai propaganda, mengundang warga biasa untuk menonton…Hal-hal seperti itu, pemikiran semaunya para guru mungkin berlebihan. Aku merasa bahwa kalau kita mengijinkan penduduk biasa untuk datang, itu seharusnya seperti upacara masuk. Itu seharusnya paling baik untuk mengundang orang-orang dari Kesatria untuk ditugasi dengan keamanan. Apa yang harus kita lakukan kalau Pemburu Stigma atau semacamnya memasuki akademi kita? Mereka kekurangan rasa krisis.”

“Kaguya berpikir terlalu banyak. Semua Pengguna Sihir Ilegal adaalah orang-orang yang memiliki mentalitas tidak stabil. Menarget acara ini dan masuk dengan berpura-pura menjadi warga biasa…Mereka tidak akan melakukan hal menyulitkan semacam itu. Karena mentalitas mereka tidak stabil, tidaklah mungkin bagi mereka untuk berkumpul bersama. Kalau hanya satu yang masuk, maka kita bisa mengatasinya.”

“Itu karena Hikaru terlalu simpel, selalu mengatakan kata-kata positif seperti ini.”

“Ahaha, karena kepribadian Kaguya negatif, atau terlalu positif, kau akan dengan mudah merasa gelisah. Kalau kau mendesah dan merintih, kebahagiaanmu akan menghilang.”

“Dan kalau kita bicara soal kegelisahan…Itu tetaplah Otouto-kun.”

Kaguya-senpai tampak murung seakan itu tanggungjawabnya sendiri.

“Tolong jangan memperlihatkan ekspresi ini seakan-akan kau bersalah.”

“Tapi aku tetaplah dianggap sebagai gurunya Otouto-kun…”

“Tidak masalah. Kalau aku hanya bisa merapalkan Barrett, pasti ada cara untuk menanganinya.”

“Apa itu benar-benar tidak masalah? Karena kalau kamu kalah, maka Otouto-kun akan harus meninggalkan divisi ini…”

“Dibandingkan wajah murung ini, aku merasa bahwa menggunakan senyuman untuk menyemangatiku akan membuatku lebih senang.”

“Hayashizaki juga berkata bahwa Kaguya terlalu negatif.” Hoshikaze-senpai juga mengoloknya di pinggir.

“…Astaga! Aku tahu. Aku akan paling tidak menggunakan semua kemampuanku untuk mendukungmu!”

Walaupun level positivitas sudah cukup tinggi, dia masih tidak dapat menggunakan sihir selain Barrett.

Akan tetapi, Kazuki tidak membiarkan kegelisahannya muncul keluar dan mencoba menunjukkan ekspresi optimistik.


Setelah itu, di alun-alun, mengabaikan Dewan Siswa yang memimpin ini, Liz Liza-sensei datang untuk mengamati situasi. Dewan Siswa Divisi Pedang, para siswa tahun kedua yang bertanggungjawab untuk penghalang juga para penonton masuk satu demi satu.

Warga biasa didistribusikan tiket sebelumnya. Itu adalah item berharga yang sulit untuk deperoleh. Tidak ada banyak kesempatan untuk melihat Sihir Pemanggilan dengan maata mereka sendiri.

Kazuki menunggu di tenda istirahat Divisi Sihir dan menunggu untuk kompetisi dimulai. Di saat ini, seorang siswa laki-laki datang untuk bicara dengannya.

“Hey, kau otouto-kun nya presiden kami kan…Bisakah aku menyebutmu kouhai ku?”

“Ya, kau adalah…salah satu orang yang mengurus Dewan Siswa Divisi Pedang nya Kanae.”

Mengingat bahwa dia adalah senpai bernama Torazou, itu memang nama yang cocok untuk pengguna pedang muda gagah.

“Namaku adalah Yamada Torazou. Sebagai seseorang bertarung pertama untuk Divisi Pedang, aku akan bertarung melawan wakil-presidenmu…Lupakan itu, karena aku akan kalah lagipula, jadi aku ingin bicara denganmu sebelum pertandingan.”

Torazou-senpai, yang mengatakan kata-kata ini, tampaknya sedikit malu dan menggaruk wajahnya.

“Kau menggunakan pedang untuk mengalahkan seorang Pengguna Sihir Stigma…Aku juga melihat duel itu. Bagaimana aku mengatakannya…Aku merasa bahwa kau mengagumkan. Aku selalu menganggap kakakmu sebagai pengecualian, tapi saat aku melihat bahwa kau juga memiliki level kemampuan yang sama, aku mengubah pendapatku. Aku selalu berpikir bahwa adalah tidak mungkin untuk menang melawan Sihir Pemanggilan. Mungkin kalau aku memberikan lebih banyak usaha pada hal itu, aku akan punya kesempatan menang.”

Mata Torazou berbinar selagi dia menatap Kazuki. Kazuki juga merasa agak malu. Dua pria menatap satu sama lain, membentuk ruang berkilauan.

“Aku dengar kau hanya bisa menggunakan Sihir Pemanggilan untuk bertarung di pertarungan ini. Benar-benar orang yang menarik! Meskipun itu bisa menjadi masalah bagiku, yang berada di Divisi Pedang untuk mengatakan ini, lakukanlah yang terbaik! Aku juga setengah percaya bahwa aku tidak bisa menang, tapi hanya untuk hari ini, aku menunduk untuk menjadi murid kakakmu. Aku akan sekuat tenaga. Meskipun itu mungkin salah untuk mengatakan ini secara tiba-tiba, tolong saksikan pertarunganku!”

Torazou-senpai dengan erat menggenggam tangan Kazuki dan dengan semangat berjabat tangan dengannya.


“——Selanjutnya, Kompetisi Antar-Divisi tahunan Akademi Kesatria secara resmi dimulai.”

Koyuki, yang bertindak sebagai MC dan wasit untuk kompetisi, menyatakan bahwa acara dimulai.

Para penonton biasa mengeluarkan teriakan dukungan yang keras. Kemudian, Hoshikaze-senpai dari Divisi Pedang dan Torazou-senpai, yang menunjukkan ekspresi gugup dari Divisi Pedang, muncul di tengah arena.

Berdasarkan aturan duel, mereka berdua dipisahkan oleh 50 meter dan menghadap satu sama lain.

“Aku tahu nama-mu…Nama-mu adalah Baal-Zebub. Semua kejahatan yang terlahir ke dunia. Dewa panen terwabah, patuhi perintahku dan ambil kembali kejayaanmu!”

Hoshikaze-senpai merapalkan mantra, kemudian dengan cahaya emas, dia berganti ke Gaun Magisnya.

“Dewa panen adalah Diva kuat, yang menggunakan sihir berhubungan dengan bintang dan cuaca. Meskipun aliasnya, Raja dari Lalat, Beelzebub, lebih terkenal…Ngomong-ngomong, meskipun para Diva tidak akan mengatakan kata-kata berlebihan pada manusia, tapi kalau kamu memanggil Baal sebagai Beelzebub di Astrum, dia akan marah gila hingga kamu tidak akan bisa tertawa.”

Kaguya-senpai, yang di samping Kazuki, berbisik ke telinganya.

“Akankah benar-benar ada orang bodoh yang akan mengatakan kata-kata ini? Tentu saja dia akan marah.”

“…Dulu, Hikaru tidak bisa menahan dan mencobanya. Ouji-sama[1] itu kadang kala akan menjadi lugu dan polos…Kemudian, dia ditegur selama 30 menit di Astrum.”

Tetap di Astrum saja sudah sulit, tapi dia benar-benar ditegur selama 30 menit…


“Kalau begitu, mulai!”

BIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII! Koyuki meniup peluitnya.

Torazou-senpai berlari segera di saat kompetisi dimulai. Akan tetapi, karena dia mungkin berkonsentrasi dalam mengamati tindakan Hoshikaze-senpai, langkahnya sangatlah waspada.

Kontras dengan dirinya, Hoshikaze-senpai dengan singkat menyelesaikan rapalannya dan tindakannya cepat.

“Kehendak Dewa yang mengaduk udara! Berkumpul di tanganku dan berikan aku hak penghakiman! Cahaya ilahi diberikan oleh hak sang Raja, jadilah sebuah busur menyilaukan! Lighning Line!”

Sebuah busur emas dan berhias muncul di tangan kanannya. Percikan halilintar saat ini berada di tangan kirinya.

“Sihir Pemanggilan Level 1 Baal. Dibandingkan Barret, tenaga Lightning Line relatif lebih lemah, tapi sebelum anak panah percikan benar-benar kehabisan, itu bisa terus menembak. Itu adalah Sihir yang menguntungkan dan membuat iri.”

Seperti yang Kaguya-senpai telah katakan, tangan kiri Hoshikaze-senpai menarik tali busurnya, percikan akan berubah menjadi halilintar dan ditembakkan.

“DOSEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE!”

Akan tetapi, Torazou-senpai mewaktukannya dengan tepat dan melompat ke samping dan menghindari petirnya.

“!” Hoshikaze-senpai tampak memperlihatkan ekspresi terkejut.

“Dia juga mempelajari Hayashizaki-Ryuu!?” Kaguya-senpai bersuara terkejut dan bertanya Kazuki.

“Tidak, itu tidak mungkin untuk mempelajari Hayashizaki-Ryuu dalam beberapa hari pendek. Akan tetapi, ini berbeda dari Barrett. Karena menarik tali busurnya adalah jelas tindakan pendahuluan, itu mungkinlebih mudah untuk dihindari bagi seorang pengguna pedang.”

Torazou-senpai aslinya adalah nomor 3 di Divisi Pedang. Kemampuannya tidak boleh dihiraukan.

Tiba-tiba, ada perasaan aneh. Torazou menggunakan teknik pedang Kesatria dan bukan teknik Iai. Meski begitu, dia tidak menarik keluar pedangnya dan menjaga pedangnya di dalam sarungnya sambil bertarung.

Apa yang dia tunggu—— Kazuki memiliki perasaan ini. Hoshikaze-senpai tidak peduli dan terus menembakkan putaran kedua, putaran ketiga. Torazou-senpai juga menggunakan tindakan tidak halus unuk mati-matian menghindarinya dan perlahan-lahan mendekati Hoshikaze-senpai.

Saat Torazou-senpai akhirnya berlari ke sisi Hoshikaze-senpai, teriakan terdengar di pinggir arena.

“Akan tetapi, salah satu kemampuan terhebat dari Lightning Line adalah bahwa kamu bisa melanjutkan untuk merapalkan mantra lain sementara menembak tanpa henti!”

Seperti apa yang Kaguya-senpai katakan, Hoshikaze-senpai sudah menyelesaikan mantra lain.

“Aliran atmosferik, berkumpullah ke tubuh ini dan menjadi angin ganas yang menolak musuh! Mata topan adalah tahtaku! Storm Fort!”

Sihir Defensif Hoshikaze-senpai. Angin ganas akan berhembus di sekeliling Hoshikaze-senpai. “WAHHHHHHHHHHHHHHH!” Torazou-senpai tampak seperti sampah dan tertiup tinggi ke langit.

Anginnya berderu tanpa akhir, Torazou-senpai hanya bisa diperlakukan sebagai karung pasir di udara.

“…Kalau di udara, tak ada cara untuk menghindarinya, skakmat!”

Hoshikaze-senpai membidik Torazou-senpai di langit dan bersiap menembak.

“…Sudah selesai. Hikaru berencana menggunakan tiga putaran anak panah tersisa bersamaan. Ketidakmungkinan menghindari serangan dengan tiga kali jumlah kekuatan akan mungkin memotong mayoritas tenaga sihirnya.”

“…Tidak! mata Torazou-senpai tidak terlihat sudah menyerah!”

“Hey, hey, pihak mana yang Otouto-kun dukung?”

Torazou-senpai, yang terhempas ke udara, jelas tidak memiliki mata seorang manusia untuk kekalahan.

Itu lebih seperti——mata dari seekor harimau sebelum menerkam mangsanya.

Buktinya adalah…Bahkan saat di melayang di udara, tangannya sudh ditempatkan pada gagang di pinggangnya.

Anak panah halilintar ditembakkan——Di hadapan itu, Torazou-senpai memanfaatkan ini, menarik keluar pedangnya dan melemparnya pada Hoshikaze-senpai.

“——Sebuah tongkat petir!?” Kazuki, yang menyadari niat dari tindakan ini, tidak bisa menghindari untuk berteriak.

<Pedang Tajam> dan <Titik Discharge> terhubung bersama. Percikan besar halilintar mengalir ke titik discharge dan membentuk jalur. <Halilintar> itu menuju ke arah dimana Hoshikaze-senpai tidak perkirakan.

Halilintar itu mengubah jalurnya. Itu tidak mengubah Torazou-senpai, tapi pedangnya menjadi arang.

Torazou-senpai, yang tidak terluka, mendarat dengan indah dan menggenggam sarung pedangnya dan berlari ke depan.

“TORAZOU SMASHHHHHHHHHHHHHHHH!”

Selagi berlari, sambil mengayunkan sarung pedangnya——Itu semua menurut rencananya.

Serangan kuat dan ganas menghempaskan Hoshikaze-senpai. Torazou-senpai tidak melewatkan kesempatan ini dan melancarkan serangan terus-terusan, dia terus menggunakan sarung pedangnya untuk menyerang Hoshikaze-senpai. Cahaya biru dari Sihir Defensif berkilas lagi dan lagi.

“Kalau seperti itu…Bukankah dia sudah menang?”

“Tidak. Kekuatan terbesar Hikaru adalah kemampuannya untuk berkonsentrasi untuk rapalan…Meskipun dai terluka parah…”

“Biarkan halilintar turun pada tubuhku dan memberikanku kecepatan kilat…Bangunlah singa yang tertidur! Ride Lightning!”

Diantara hempasan terus-terusan——Wakil Presiden Dewan Siswa Divisi Sihir menyelesaikan rapalannya.

“Sudah cukup! Ini tidak bisa ditahannnnnn!”

Halilintar mengalir melewati tubuh Hoshikaze-senpai. Kemudian seperti mempercepat tayangan, tindakan Hoshikaze-senpai dipercepat. Dengan refleks tidak normal, Hoshikaze-senpai menghindari sarung pedang itu dan menyerang balik.

“Kau benar-benar mendorongku hingga sejauh iniiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!

“WAHHHH!”

Pukulan gadis itu jatuh seperti hujan ke tubuh Torazou. Torazou-senpai, yang sikap berdirinya dipatahkan, hanya bisa melangkah mundur. Akan tetapi, Hoshikaze-senpai segera mengejar seakan itu adalah perkelahian anak kecil dan terus-menerus memukul dia dengan tinjunya.

“Mengirimkan sinyal arus spesifik pada otot dan syaraf, itu adalah Sihir Penguatan kuat yang menggunakan kekuatan kasar saat momen kritis.”

Kaguya-senpai terus menjelaskan. Kazuki ingat bahwa pada upacara masuk, Hoshikaze-senpai membawakan kendaraan sangkar besar, dimana naga berada di dalamnya.

Adegan dari Pengguna Sihir Stigma menghajar pengguna pedang menyebabkan penonton mengeluarkan teriakan meriah.

“Takdir perengkuh-segala di dalam belahan bumi besar…Ikatan dari konstelasi, memungkinkan operasi hari untuk terhenti! Horoscope Statis!”

Sementara dengan ganas memukuli lawan, Hoshikaze-senpai terus merapalkan mantra. Jumlah besar titik cahaya muncul di sekitar Torazou-senpai. Cahaya mengalir di antara masing-masing titik, Torazou-senpai diikat oleh banyak sekali benang cahaya dan benar-benar berhenti bergerak——Ini adalah Sihir Mengikat yang dirapalkan pada naga dari upacara masuk.

“A, Apa ini?”

Torazou-senpai diikat oleh tali cahaya dan berteriak. Pukulan terus menghujani tubuhnya tanpa ampun.

Torazou-senpai, yang bahkan tidaka dapat terhempas menjauh, telah berubah menjadi sebuah karung pukul.

“Raungan dari Api Dewa memberitahukan Murka Dewa! Raungan surgawi semua berkumpul di tangan-mu, turunkan palu yang dapat menghancurkan dunia! Crush the World! Yagrush!

“Ini…Level 8 Baal! Tapi itu teknik yang tidak seharusnya digunakan melawan manusia…”

Kaguya-senpai terburu-buru memasuki arena, tapi itu sudah terlambat.

Dengan jumlah mencolok dari Cahaya Sihir, sebuah palu besar muncul di tangan kanan Hoshikaze-senpai.

“Cobalah dan hindari iniiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!”

“Bagaimana bisa dia menghindarinya! Sudah selesai!”

Hoshikaze-senpai jatuh karena campur tangan Koyuki yang berada di sebelahnya. Palu besar itu berayun di udara dan menghilang. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kalau itu benar-benar kena.

BIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII! Koyuki meniup peluitnya.

“…Senpai, apa yang kau lakukan? Menggunakan Sihir Pemanggilan seperti itu pada lawan yang hampir benar-benar kehabisan Tenaga Sihir akan normalnya membunuh mereka. Apa kau bodoh?”

Setelah Sihir Defens benar-benar hancur, itu akan menjadi konfrontasi tubuh daging melawan Sihir Mitos.

“…Maaf…Aku sedikit kehilangan diriku…”

Hoshikaze-senpai akhirnya pulih dan tiba-tiba menjadi muram.

“Se, Seperti yang diperkirakan itu tidak mungkin, ya?…Meskipun aku berpikir aku bisa menang…”

“Pemenang, pemain pertama Dewan Siswa Divisi Sihir, Hoshikaze Hikaru!”

Di permukaan, daripada mengatakan bahwa itu memberkati sang pemenang, tepuk tangan memuji usaha dari yang kalah bergema. Dari tengah ring, Hikaru-senpai pergi dengan bahu turun dan datang ke arah sini.


“Berikutnya giliranmu.”

Dengan ekspresi gugup di wajahnya, Mio memanggil Kazuki seperti itu. Itu benar…berikutnya giliranku.

Kazuki menghadap ring. Karena ini adalah pertarungan menggunakan Sihir Pemanggilan, tidak ada pedang di pingganggnya, itu agak terasa sepi.

“Itu mengingatkanku, Kazuki tidak perlu mengakses Astrum sebelumnya, bukan?”

Sang wasit Koyuki bertanya.

“Gaun Magisku dalam bentuk cincin selalu berada di jariku. Sepertinya aku secara konstan terhubung dengan Leme.”

“Begitu ya. Entah bagaimana, itu tidak senonoh. Kalau begitu, kita segera mulai.”

“Ah, tolong tunggu sebentar! Hatiku masih bersiap-siap! Hauu!”

Kamiizumi-senpai menghirup nafas, dan kemudian setelah melepaskannya, dia tenang dengan ekspresi seperti seseorang yang berbeda.

Perubahan konsentrasi mental seorang pengguna pedang kelas satu itu cepat. Kemudian, seketika kepalanya menunduk.

“Kazuki-dono, sebelumnya kemahsyuranmu telah dikatakan oleh Kana-shishou[2]. Putri pertama keluarga Kamiizumi, Iori, dengan hormat aku menyatakan keinginanku untuk sebuah pertandingan!”

“Kalau begitu, persiapannya sudah oke. …Mulai!”

Di waktu yang sama Koyuki meniup peluit, *Jakin*![3] Kamiizumi-senpai menghunus pedangnya.

“Aku datang!”

Hasilnya akan menentukan apakah aku bisa tetap di Divisi Sihir.

“…<BarrettRasen Hana>!”[4], Kazuki mengantisipasi dengan merapalkan Sihir Pemanggilan.

Tapi Kamiizumi-senpai yang melaju, berkelip layaknya kabut panas, dan peluru api dihindari. Dia tidak mengurangi kecepatan sama sekali. Kazuki melihat kualitas pergerakan itu, menyerah mengenai dari depan dengan Barrett. Barrett kedua juga dihindari, Kamiizumi-senpai dibiarkan mendekat.

“Persiapkan dirimu!” Pedang pendeknya diayunkan dengan tajam.

Kazuki membaca nafas dan timing dari lawannya, menekuk punggungnya menyebabkan pedangnya memotong dengan perbedaan setipis-kertas.

“Seperti yang diharapkan, kakaknya Kana-shishou!”

Kazuki selagi menekuk kebelakang melapaskan tendangan depan. Pada serangan yang diluar perkiraannya, Kamiizumi-senpai menunjukkan ekspresi terkejut. Tentu saja dihadapan tenaga magis defensif, sebuah tendangan depan dilepaskan sementara dalam postur tidak-seimbang tidaklah memberikan dampak.

Kaki menendang Kazuki ditangkis oleh reaksi biru dari tenaga sihir defensif.

Dengan menggunakan reaksi itu, Kazuki melompat jauh kebelakang.

“Dengan rekoil tenaga sihir defensifku, jaraknya…!?”

Dengan menghindari pengejaran dengan lompatan, Kazuki menggunakan penguatan fisik dan mendapatkan beberapa jarak.

“…Hebat!” Kamiizumi-senpai berseru kagum dan lagi menghadap Kazuki, dia mulai berlari.

Kazuki menembakkan Barrett, tapi Kamiizumi-senpai lagi menghindari itu dan datang pengayunkan pedang pendeknya.

Tapi pertarungan jarak-dekat bukan hanya tentang skil pedang! Dia masih bisa menghindar!

Kazuki mati-matian berjuang melewati sayatan Iori, melakukan tendangan terbang lagi sembari terus menghindar.

Demi mendapatkan jarak untuk berlari dari tempat ke tempat, Barrett dilepaskan. Tapi itu meleset…!

Dengan tensi dari pertarungan mengindar, penonton bersemangat. Dengan sekilas, bisa dilihat bahwa itu adalah pertandingan imbang.

“Bagaimana bisa Sihir Pemanggilan dihihindari seperti itu!”

Kalau ini menjadi pertarungan berkepanjangan, tenaga sihir pihak sini akan hanya dihabiskan!

“…Otouto-kun! Gunakan Sihir Pemanggilanku! Kalau seperti itu aku rasa kamu bisa menang!! …Kecocokanku dengan Otouto-kun, benar-benar tidak buruk adalah apa yang kupercayai!!”

Kaguya berteriak dari pinggir ring.

Tanpa sengaja Kazuki teralihkan dari lawannya. Dia menatap Kaguya-senpai. Senpai bahkan sekarang memiliki ekspresi kecewa dan khawatir itu. Seperti seorang ibu di kelas mengunjungi sebuah acara. Meskipun aku tidak memiliki kenangan akan ibuku.

Level positivitas gadis itu adalah [68] di grafik yang melayang di depan mataku. Meski begitu, itu pastinya emosi kasih sayang dalam pada juniornya. Itu adalah apa yang orangnya sendiri katakan, jadi pasti begitu.

Meski begitu, seperti yang diharapkan——Aku ingin berpikir bahwa aku disukai oleh senpai ini. Aku ingin mempercayainya.

Aku ingin lebih disukai oleh Senpai.

Di momen pemikiran itu melayang di pikirannya, mantra Asmodeus mengalir ke pikiran Kazuki.

Itu bisa dirapalkan!? Sihir Pemanggilan Senpai!

Kamiizumi-senpai datang mendekat untuk menyerang. Kazuki, demi merapalkan sihir Senpai, mati-matian mendapatkan beberapa jarak.

“Hasrat yang bersembunyi di lautan pikiran, menembus daging penuh dosa mengulurkan tangan itu! Perwujudan dari pelanggaran, membelit nafsu seapa adanya! <Desire TentacleKuro Shokushu>[5]!”

Stigmata Kazuki bersinar warna ungu, kukuku…suara tawa Asmodeus menggema, berlalu dari <AstrumDistorted World>. Di saat yang sama, di bawah kaki Kamiizumi-senpai, rekahan menjalar. Dari sana samudra makhluk hidup dari tentakel yang sangat banyak menggeliat dan menjangkau satu demi satu. Sihir Pemanggilan Asmodeus level 1, Sihir Tentakel.

Kamiizumi-senpai menghindari tentakelnya menggunakan Foreseeing. Tapi, tentakel itu dengan keras kepala mengejar Kamiizumi-senpai. Salah satu tentakel membelit kakinya, pada sensasi sentuhan ngeri itu, suara [hii] Kamiizumi-senpai keluar.

Pedang pendeknya berkilat dan tentakelnya tercabik-cabik, tapi sejumlah tidak diketahui dari tentakel terus menjatuhkan Kamiizumi-senpai.

Ini mungkin, bagi seorang pengguna pedang yang menggunakan kelincahan sebagai pondasinya, musuh alami terburuk.

“…Sihir Pemanggilan Divaku, tidak ada apapun selain hal-hal menjijikkan, aku benar-benar minta maaf.”

Di luar ring, Kaguya-senpai jatuh jijik pada diri sendiri.

Begitu ya, kalau diriku sendiri tidak percaya Level Positivitasnya, itu tidak bagus.

Kesukaan dari orang ini kepada diriku sendiri, kalau aku tidak mempercayainya dengan bangga membusungkan dadaku, itu tidak bagus.

Siklus dari Nilai Positivitas, itu adalah hal mutual.

Kazuki melihat di balik bahunya melirik Mio. [Apa?] tampak ingin mengatakan itu, gadis itu menatap balik.

Bahkan sikap berbelit itu, baru-baru ini tampak menjadi manis menurut Kazuki.

Gadis itu, kepada seseorang sepertiku, memberikan kemauan baik ——!

Bersama dengan pemikiran itu, di dalam pikirannya, mantra Phenex meluap-luap.

Mantra itu, rapalkan. Di pinggir ring, Kanae dari awal merasakan fenomena tidak biasa itu.

“Ii-chan, jangan teralihkan dengan tentakel itu! Waktu untuk merapal telah diperoleh!”

Selagi kabur dari tentakel, Kamiizumi-senpai memasang wajah [hah][6] dan akhirnya memperhatikan Kazuki.

Kanae melihat skala dari tenaga sihir, berteriak.

Wajah Kamiizumi-senpai berubah menjadi tidak sabar, and mulai berlari. Timing nya akan sangat dekat. Kepada Kazuki yang merapalkan mantranya, Kamiizumi-senpai mengangkat pedangnya di atas kepala ——Pada waktu itu, tentakel daari belakang membelit kaki Kamiizumi-senpai. Pada saat […Oh tidak!], gadis itu terlambat. Stigmata Kazuki bersinar dengan lebih kuat yang tak pernah terlihat hingga sekarang ——Tenaga sihirnya meletus.

“Dari senja hingga fajar, oh buurung abadi yang membubung tinggi, berikan sayp harapan itu pada punggungku! Kehancuran demi kelahiran kembali, inilah…! <Blazing WingsKaijin Kaesu Hiiro no Tsubasa>[7]!”

Sihir Pemanggilan terhebat yang bisa digunakan dengan Nilai Positivitas 100——Level 5.

Panas intens, dalam satu nafas berhembus dari punggung di tubuh atas Kazuki, melengkung seperti busur. Tubuh itu terlihat seperti roket meluncur ke langit. Kamiizumi-senpai menyayat sia-sia pada ruang kosong. Kazuki melihat ke bawah dari langit pada pemandangan itu.

Kamiizumi-senpai selain dari pedangnya sendiri sebagai metode menyerang mengerti bahwa dia sudah menjadi tak berdaya. Dan begitu saja, dia melihat ke atas dalam kekaguman hampa.

Ini…sihir untuk meminjam sayap Phoenix di punggung.

Cara menggunakannya, kalau itu aku yang pengguna pedang, seperti ini!!

“Maju!” Kazuki, dengan mengepakkan sayapnya, seperti burung pemangsa menukik menerkam mangsanya di permukaan tanah. Dengan semua kemampuannya, sayap kanannya terlipat di kiri——Seperti gambaran menyimpan katana di dalam sarungnya.

Sayapnya, adalah [pedang]. Bahkan saat aku seorang <Magika StigmaSeikon Mahou Tsukai>[8], aku juga seorang pengguna pedang.

Dan kemudian sayap yang terlipat——dilepaskan dalam satu nafas!

“Uooooooooooooooooooooo!!”

Itu adalah, dengan panjang mencapai 10 meter menggunakan sayap api——[Iainuki][9].

“S, Serangan semacam itu bahkan dengan Foreseeing tidak mungkin…!”

Suara mengiris angin [Iainuki] itu, tidak bisa dibandingkan pada katana dengan panjang kurang dari 1 meter——*Gou*![10] bersama dengan suara ganas itu, Kamiizumi-senpai dirobohkan.

Lintasan dari api itu melukiskan sebuah setengah lingkaran raksasa yang tidak mengijinkan tindakan menghindar sama sekali bagi Kamiizumi-senpai. Sinar biru dari tenaga sihir defensif dihancurkan seperti lembaran sprei di dalam tsunami raksasa.

“Sudah selesai!”

Mabuk sihir, merasa cemas dengan kemungkinan overkill, Koyuki dengan panik mengeluarkan suara menahan.

“Kyaaaaaaaaaaaaaa!!”

Karena ketidakmungkinan kabur dari gelombang api, tenaga sihir Kamiizumi-senpai dikikis secara menyeluruh. Teriakan terdengar, Kazuki juga menjadi kebingungan…Tingkat kekuatannya tak terkira!?

Dengan panik, sayap apinya dinegasi, Kazuki jatuh ke tanah. Hanya di akhir Koyuki menjadi sedikit tercengang, tapi dia akhirnya *Piririririri*[11] peluit ditiup. Tepuk tangan dan sorak sorai menggema layaknya gemuruh halilintar.



——Kemenangan. Meskipun sebelum pertarungan aku berpikir tidak ada kesempatan menang.

Kemenangan ini…Itu semua berkat ikatan koneksi dengan semuanya.

“Apa kau tidak apa-apa, Kamiizumi-senpai?”

“Fuee…, seragamku terbakar semua. Aku hampir menjadi seorang gadis yang matang kamu tahu——”

Kazuki mengulurkan tangan bantuan pada Kamiizumi-senpai. Pada saat Kamiizumi-senpai mengambil tangan itu dan berdiri, seragam dan pakaian dalam gadis itu jatuh secara tiba-tiba, semuanya remuk karena terbakar.

“Fu, FUEEEEEEEEEEEEEEEEEEE!?”

Kamiizumi-senpai benar-benar jongkok sembari mengeluarkan suara menangis. Kazuki dengan panik menyerahkan blazernya.

“…Ja, jantan sekali…Tidak mungkin. Kakaknya Kana-chan keren sekali…”

Sang wasit Koyuki menuangkan tatapan dingin.

“Kazuki…sampai mana skilmu bisa capai? Kenapa sihir ini hanya membakar pakaiannya…Sihir original…”

“Tidak mungkin aku bisa melakukan sesuatu seahli itu kau tahu!? Aku hanya tidak mengerti derajat kekuatannya sama sekali!”

Setelah Kamiizumi-senpai menundukkan kepalanya dengan santun, dia kabur dan menghilang dari ring.

“Selamat, Kazuki. …Itu berlangsung baik, bukan. Meskipun aku rasa cara menangnya entah bagaimana aneh.”

Mio datang, dan di tengah jalan, menghadap Kazuki dengan senyum terus terang yang langka.

Dari dadanya, perasaan pencapaian dan kepuasan mendidih. Mulai sekarang, dengan semuanya aku bisa——

“Nii-sama…”

Dengan ekspresi ketidakpuasan, Kanae mendekat dengan cemberut.

“Nii-sama dengan sayap api tersebar. Kesan dari [Nii-sama Angel] benar-benar keren…”

“Ekspresi itu menjijikkan.”

“Aku tidak bisa menerimanya, tapi…kalau Sihir Pemanggilan ditunjukkan higga sejauh itu, maka tidak mungkin untuk tidak menerimanya.”

Bahkan sembari menggembungkan pipinya, Kanae memberikan persetujuannya.

“Kanae, aku akan tetap di Divisi Sihir.”

Seseorang sepertiku, apakah tidak apa-apa untuk berbahagia seperti ini?

Entah bagaimana, aku punya perasaan bahwa segalanya akan menghilang saat aku bangun dari mimpi ini.

“Dewan Siswa Divisi Sihir juga, bagiku telah menjadi suatu tempat yang berharga”


“Onii-chan yang sudah meninggalkanku, memperoleh sesuatu seperti [Tempat berharga]. Aku akan menghancurkannya.”


——Sebuah suara aneh, terdengar. Itu bukan kata-kata Kanae di depanku.

Saat dia berbalik ke arah suara itu, di tempat duduk penonton di pinggir ring——seorang gadis dengan rambut perak, itu Kaya.

“Kejam sekali, meskipunaku berusaha keras untuk bertahan seperti ini. Meskipun aku inginkembali ke waktu itu…Kenapa Onii-chan terikat bersama dengan orang-orang dan kekuatan sihir semacam ini?”

Gadis ini——Kaya, dia bisa melihat energinya Leme!?

Dengan bibir manis itu, Kaya bergerak dan berbicara dengan dingin seperti mesin.

“Itulah kenapa, aku akan hanya berhenti menahan. …Onii-chan meninggalkanku dan memperoleh sebuah [Tempat berharga], aku akan hancurkan segalanya. …<Dragon InviteJaryuu Shinshoku>[12]!”

Dia mengeluarkan sihir tanpa rapalan. Suara dari dunia tercabik-cabik terdengar.

Part 2[edit]

“BIKIBIKIBIKI!”[13] Suara bernada tinggi aneh terdengar, retakan raksasa menjalar di langit biru. Dunia paralel hitam, karut tersebar di sisi lain dari retakan.

Dari retakan tersebut, dua tetesan hitam tertumpah. Tetesan hitam itu mennggeliat-geliat di udara dan menjadi dua naga, mengepakkan sayap raksasa yang terlihat seperti itu bisa sepenuhnya menutupi langit.

<NiddhoggShiryuu>[14]! <FafnirDokuryuu>[15]! Hancurkan penghalang mengganggu ini! Dan kemudian setelah semua itu, semua gangguan selain dari Onii-chan! SINGKIRKAN MEREKAAA!”

Wajah dari Kaya yang berteriak diselimuti oleh cahaya. Pakaian perca tua yang gadis itu kenakan diwarnai oleh cahaya——benar-benar mengubahnya seperti sebuah Gaun Magis. Dari sisi kiri dahinya sebuah tanduk tipikal tumbuh layaknya milik seekor binatang magis.

Naga-naga tersebut seharusnya menyerang manusia sebagai prioritas maksimum mereka——tapi mereka bahkan tidak memperhatikan para penonton dan malahan, mengikuti kata-kata Kaya, merubuhkan penghalangnya.

Penghalangnya tipis karena itu diasumsikan bahwa tidak akan ada serangan langsung, akan tetapi retakan muncuk karena serangan serudukan tersebut.

Siswa yang bertanggungjawab atas penghalang berusaha untuk memperbaiki penghalangnya dengan panik.

“…Ini bukan permainan! Semua penonton dimohon segera berevakuasi!”

Liz Liza berteriak dengan lantang. Karena itu, setiap orang melihat pada situasi di depan mata mereka——akhirnya menyadari bahwa serangan dari pengguna sihir ilegal adalah kenyataan dan bergegas ke gerbang sekolah.

Dengan penghalangnya hancur, siswa yang bertugas akan penghalang pingsan karena mabuk sihir sebagai hasil dari serangan.


“Dewan Siswa, cegat itu! ——Satukan bersama kekuatan dari kedua jurusan!”

Di tempat ini, pengguna pedang dan Magika Stigma yang bisa bertarung hanyalah—— para anggota Dewan Siswa.

Selagi Liz Liza meraung dengan marah, dia berlari ke air mancur terletak di taman dekat lapangan dan mencelupkan kedua tangannya ke dalam kolamnya.

Dia menggetarkan <Prima Materiapartikel dasar> dengan Sihir Psikokinesis mutakhir dan mengubah airnya menjadi kabut putih. Kabut tersebut dimanipulasi menurut pemikiran Liz Liza dan dialirkan ke kepala naga-naga itu.

Dengan gangguan tiba-tiba pada bidang penglihatan mereka, naga-naga yang menukik mendekat itu menjadi salah arah dan jatuh.

“Aku tidak mengerti keadaannya, tapi…tidak perlu untuk kerjasama hanya untuk seekor naga!”

Hayashizaki Kanae dari Divisi Pedang melempar tantangan kepada Niddhogg yang jatuh.

“Apa boleh buat, kami akan melawan naga yang hijau!”

Hoshikaze Hikaru dari Divisi Sihir berseru dan memulai <Accessconnect> ke Baal!

“Tungg, dasar orang-orang bodoh…” Liz Liza mengutuk kedua Dewan Siswa tersebut.

Dengan sangat tiba-tiba——kompetisi Antar-Divisi berubah menjadi sebuah mobilisasi pertempuran nyata.


“Kaya!? Kau, kenapa kau menggunakan sesuatu seperti sihir ilegal itu…!”

“Onii-chan! Untuk namaku dipanggil oleh Onii-chan, aku sangat bahagia…sangat bahagia hingga aku ingin membunuh!”

Kaya yang berubah ke penampilan atipikal berteriak sementara ekspresi menangis dan tertawanya berubah.

<Weapon InviteJingi Shinshoku>[16]!”

Di sekitar tangannya dengan suara *BIKIBIKIBIKI!*, retakan dimensi bermaterialisasi dan darri sana sebuah tetesan tumpah lagi, kali ini itu berubah menjadi pedang magis besar biru bening. Gadis itu mengangkat pedang besar tersebut di atas kepala.

Di sekitar tangannya dengan suara *BIKIBIKIBIKI!*, retakan dimensi bermaterialisasi dan darri sana sebuah tetesan tumpah lagi, kali ini itu berubah menjadi pedang magis besar biru bening. Gadis itu mengangkat pedang besar tersebut di atas kepala.

“Aku juga mendapatkannya kau tahu! …Kekuatan yang sama seperti Onii-chan dan Mio-chan!”

Kaya mengayunkan pedang besar yang sebesar dirinya sendiri itu ke arah Kazuki.

“!?” Kazuki meragukan matanya sendiri bahkan saat dia mencoba menggunakan Foresight.

Apa-apaan ini…Nafas dan otot gadis itu tak menunjukkan niat sama sekali!

Kaya tidak memikirkan apa-apa! Itu seakan pedangnya memiliki kehendak sendiri dan bergerak benar-benar dengan sendirinya!!

Kazuki mati-matian menghindar dengan terjatuh. Cara menghindarnya seperti seorang amatiran.

“Nii-sama!” Kanae segera berteriak dan dia melempar satu dari dua pedang pendeknya kepada Kazuki. Kazuki menerimanya dan menarik pedang pendek itu dari sarungnya.

Tanpa jeda sesaat pun, ayunan ke bawah kedua dan serangan ketiga dari pedang biru besar tersebut datang, tapi keduanya ditangkis oleh pedang pendeknya.

“Lihat, Onii-chan! Karena aku juga ingin menjadi kuat! Diriku yang ditinggalkan menjadi seperti Onii-chan dan Mio-chan!!”

“Karena itu…kau setuju pada kontrak ilegal!?”

Kaya tidak lagi memiliki keengganan…tubuhnya dirasuki oleh seseorang!

“Lagipula, hanya Diva ini…satu-satunya yang memberiku kata-kata baik apapun!”

Kaya tak seharusnya mendapatkan pelatihan dalam skil pedang apapun. Akan tetapi, pedangnya bergerak seperti ada jiwa seorang pengguna pedang yang mendiami di dalam pedang tersebut. Bahkan bagi Kazuki, keahlian berpedangnya begitu tajam hingga itu membuat tubuhnya gemetar ketakutan.

“Kazuki! Kenapa kau terdesak saat lawannya juga menggunakan pedang!”

Mio merapalkan mantra sementara di saat yang sama mengeluarkan suara memarahi——

“…<BarrettRasen Hana>!”

Akan tetapi Kaya memutar lengannya dengan gaya luar biasa dan membelah peluru berkecepatan tinggi dari Barrett menjadi dua.

“Pedang ini akan menolak semua [Tembakan]!”[17]

Itu jelas bahwa itu bukanlah teknik dan kecepatan reaksi seorang manusia.

“Apakah itu, <Harta Karun Keramat>!?”

Seekor hewan dibengkokkan oleh sihir berubah menjadi binatang jahat, seorang manusia diubah oleh sihir menjadi seorang Elf, ruang normal dibengkokkan oleh sihir menjadi tanah angker, dan kasus yang sama dimana sebuah senjata atau alat diubah oleh sihir juga ada. Sebuah item yang mendapati dasarnya dibengkokkan menjadi sebuah Harta Keramat, hingga derajat dimana itu tidak mungkin untuk ditiru oleh alkimia, adalah item sihir legendaris yang langka ditemukan di tanah angker dimana binatang jahat berkumpul.

Kaya merapalkan mantra yang menarik makhluk buas jahat dan Harta Keramat dari suatu tempat.

Diva macam apa yang dia kontrak!?

“Ini adalah kekuatan dari <Trickster/PenipuPemandu Kekacauan> yang aku peroleh! Kalau Mio-chan juga datang ke sini…Aku akan membunuh kalian bersama-sama! <Muspelheim InviteEngoku Shinsoku>![18]!”

Dengan Kaya sebagai pusatnya, *BIKIBIKIBIKI!* retakan tak terhitung terbentuk dengan gaya luar biasa dalam cakupan yang menelan Kazuki dan Mio.

Magika No Kenshi To Shoukan Maou Vol.01 208.jpg

Kazuki merasakan aliran sihirnya——dan menyadari bahwa menghindar adalah tidak mungkin.

Bahkan Sihir Defensif tidak akan tepat waktu dengan kecepatan merapalnya saat ini.

Sihir Kehancuran skala-besar. Pemanggilan neraka. Sihir ini mengubah ruang itu sendiri!

Dunia dihancurkan dimulai dari retakan tersebut. Ruang itu sendiri dimana Kazuki dan lainnya berdiri berubah menjadi dimensi hitam-pekat. Kegelapan sekeliling tiba-tiba menjadi neraka merah-panas.

Ruang yang tercipta menjadi dunia api dari mitologi Norse. Seperti dipenjara di dalam sebuah oven microwave, sudah tidak ada yang bisa dilakukan kecuali menerima nasib kematian. Akan tetapi

“Oh suara menyanyi putri duyung, manifestasikan pemikiran membeku. Penyesalan menjadi bunga es, kesepian menjadi hujan salju, tutupilah dunia dengan kekosongan dingin…<White AlbumShizukanaru Seppaku>![19]!

Bersama dengan sebuah suara nyanyian mengagumkan, salju dan kristal air tak terhitung menari di ruang merah-panas tersebut.

Lidah api dan hawa dingin berbenturan, mengimbangi satu sama lain, dunia sekali lagi pecah dan tersebar.

Dimensi lain itu dipadamkan dan pemandangan dikembalikan ke normal.

Yang menubrukkan Sihir Kehancuran skala-Besar ke Sihir Kehancuran skala-Besar adalah Koyuki.

Vepar, putri duyung dari 72 Pilar melepaskan sinar biru terang hampir transparan di samping sang gadis.

“Koyuki! …Meskipun kau juga seorang tahun pertama, untuk sebuah sihir level tinggi yang bekerja pada ruang itu sendiri…!”

“…Tolong tunjukkan semangat untuk bertarung dan bertahan hidup! Kalian akan mati kalian tahu!!”

Karena teguran Koyuki, Kazuki dan Mio segera mulai merapalkan mantra mereka.

“Dragon Invite!”

Ruang di samping Kaya terbelah, kali ini dua naga terbang kecil keluar.

“”Barrett!””

Pada naga terbang yang menerkam mendekat dengan taring mereka terbuka, dua peluru api menembak jatuh mereka.

Kazuki berlari dan menarik Iai nya ke arah Kaya——kali ini dia punya resolusi untuk bertarung.

Kikis semua tenaga sihir gadis itu dan buat dia tak berdaya!

“Kejam sekali! Kenapa Onii-chan mengarahkan pedang itu padaku…Aku akan membunuhmu!!”

Pedang biru besar Kaya secara otomatis bergerak dan memblok tebasan Kazuki, suara *GIN!*[20] menggema.


Kanae, yang telah menyerahkan satu dari pedangnya pada Kazuki, menghadapi naga itu tanpa gaya dua-pedang biasanya dan hanya dengan satu pedangnya yang tersisa.

Niddhoggr sang naga kematian. Di mitologi Norse, nama itu disematkan pada naga hitam yang menggerogoti akar dari <YggdrasilPohon Dunia> di kedalaman dunia. Seekor naga yang meninggalkan namanya di mitologi.

“Menarik! Kalau itu hanya pembantaian naga bisa maka tidak ada orang yang akan terkesan!”

Kanae menantang sang naga kematian Niddhoggr. [<Storm CatFujin Koneko>][21] tidak menggunakan Iai. Dengan komando baik dari tubuh lincahnya, cara Kanae bertarung adalah dengan jumlah serangan berlimpah yang membuat lawan tersudut.

Sang naga mengayunkan cakarnya secara acak karena wajahnya tertutupi oleh kabut. Lagipula itu seharusnya hanya seekor hewan jadi Kanae dengan mudah menghindari serangan kasar itu dan dengan pedang pendeknya, satu lapisan, dua lapisan serangan diluncurkan.

Akan tetapi, bagi kulit keras itu *GINGIN!* serangan terus-menerus itu hanya memantul dengan ringan.

Nidhoggr terus mengayunkan cakar-cakar kedua lengannya tanpa bahkan merasakan serangan itu. Serangan tersebut bahkan tidak sebanding dengan gigitan nyamuk.

Sementara Kanae menghindar dengan perbedaan setipis-kertas——kali ini dia mengincar pada bagian dalam sendi dan mengayunkan katanya.

Akan tetapi, bahkan serangan yang diisi dengan pengetahuan biologis itu, *GIN!* tertangkis karena saking kerasnya.

Kanae “Cih” menjentikkan lidahnya.

…Ketidakberdayaan yang bahkan tidak bisa dikompensasi dengan sihir penguatan, tak dapat menerima bahwa itu adalah kekurangannya sendiri.

Kabut yang menutupi wjah sang naga menghilang. Di sudut bidang pandangan Kanae, “Kalian dasar bodoh…Bertarunglah menggunakan kerjasama…” sosok dari Liz Liza-sensei yang tumbang sambil bicara dengan pahit karena mabuk sihir memasuki pandangannya.

Guru <MagicaDivisi Sihir> ini memproduksi kabut menggunakan sihir biasa dengan konsumsi sihir buruk dan menyelamatkan para penonton.

Melihat sosok itu, Kanae merasakan penyesalan singkat karena dia menantang sang naga sendirian.

Kalau sudah menjadi seperti ini, meskipun itu hanya dengan kemauan keras, aku harus menjatuhkan naga hitam ini dengan tanganku sendiri!

Sang naga kematian yang mendapati penglihatannya bebas menatap ke bawah dan melotot pada sang gadis.

Mulai dari saat itu, naga itu tidak menyerang secara acak lagi, malahan naga itu dengan akurat dan dengan ganas mengayunkan cakarnya.

Mengayunkan kedua lengan satu demi satu dan mengibaskan ekornya dengan kasar, Kanae mengkonsentrasikan pikirannya dan menggunakan Foresight menghindari semua itu. Kali ini Nidhoggr membuka mulut besarnya dan mencoba melahap Kanae.

“Aku sudah menunggu untuk itu!”

Mulut besar Nidhoggr yang menghadap ke arah Kanae *GABUM!* menutup, tapi dia melangkah mundur dan menghindarinya.

Dan kemudian dia membuat lompatan besar ke ujung hidung Nidhogg. Dari sana dia meloncat lebih jauh.

“Pertama-tama bola mata!”

Dengan sekuat tenaga, dia menusuk bola mata sang naga. Dibandingkan kulitnya, bola mata yang lunak *DOSU!* detusuk oleh bilah pedangnya.

Saat dia merasakan pedangnya menusuk hingga tulang di dasar rongga mata, dia melepaskan katananya.

Nidhogg yang mendapati katana tertinggal di rongga matanya meronta-ronta. Kanae mendarat di hidung Ndhogg, dan melompat dengan indah layaknya seorang penari.

“——Dan kemudian otak!”

Dengan seluruh tubuhnya bergerak seperti pegas, Kanae menendang gagang dari katana menancap di dalam bola mata Nidhogg dan mendorongnya lebih jauh ke dalam. Dengan pergerakan akrobatik gayanya diperkuat berkali-kali lipat, mendorong pedangnya seperti sebuah palu.

  • BAGIN!* Respon retak dari suatu tulang jauh di dalam rongga mata yakni <tulang Sphenoid>[22] terasa. Bahkan makhluk yang tidak diketahui, jika mereka memiliki bola mata maka konstruksi dari rongga mata pasti secara konsisten sama. Tidak peduli makhluk hidup macam apa mereka, struktur tulang ini memiliki peran menghubungkan bola mata ke otak, bukanlah hal yang kokoh. Dengan halus bilahnya mencapai otak.

“——Dan kemudian MATILAH!”

Kanae menendang gagang katananya secara diagonal dengan satu kaki. Bilah pedang yang mencapai otak bergetar dengan keras di tempurung kepala Nidhogg. Jaringan otaknya terguncang dan seluruh tubuhnya mengejang.

Nidhogg *DOOON!* membaringkan tubuhnya, sementara Kanae mendarat dengan lincah seperti seekor kucing.

“Bagaimana itu, kau lihat itu! …Sial, lemas sekali. Aku terlalu bersemangat. …Bagaimana dengan Nii-sama!?”

Sambil membersihkan pedang pendek ternoda dari darah dan materi otak dengan Psikokinesis, Kanae menoleh ke arah Kazuki.

Saat itu Kanae menyaksikan gadis itu berteriak “Onii-chan!” sambil mengayunkan pedang besar.

Performa tubuhnya adalah amatiran tapi hanya tebasannya yang anehnya tajam.

“Nii-sama adalah…Aku satu-satunya adik dari Nii-sama!”

Kanae menyerang gadis itu dari belakang.

Tapi serangan yang seharusnya benar-benar tak terlihat oleh gadis itu secara otomatis dicegat oleh pedang biru besarnya.

“A…Apa-apaan orang ini!? Apa ini benar-benar pergerakan seorang manusia!?”

“KANAE!?” Kazuki mengarahkan matanya pada Kanae dengan terkejut dan senang.

“Nii-sama Nii-sama, aku membunuh naga itu bahkan lebih cepat dari Magica <Divisi Sihir> dan datang untuk membantu, kamu tahu!”

“Dasar bodoh, jangan lengah!”

Seperti apa yang Kazuki katakan——segera wajah Kanae kehilangan warnanya.

Gadis penyihir ilegal itu menunjukkan bahwa dia bisa bersaing melawan Kazuki dan Kanae di saat yang sama dengan satu pedang besar. Lebih jauh lagi, dengan aktivasi kecepatan-tinggi dari Sihir Perasukan, dia juga menandingi Sihir Pemanggilan bantuan dari dua orang dari Dewan Siswa Divisi Sihir.

“Apa gadis ini monster!?”

Penyihir ilegal——gadis ini melebihi Magica Stigma <Penyihir Stigmata>!

Memang kekuatan gadis ini tidak bisa dibandingkan dengan seorang Penyihir Stigmata, dia mungkin eksistensi yang kami tidak punya kesempatan untuk lawan.

“Kaichou[23], bahaya! Naga itu masih belum mati!!”

Melihat ke arah suara dari belakang——Nidhogg yang seharusnya sudah mati, bola matanya *BUKUBUKU!* menggelembung sambil berdiri dan mengangkat cakarnya di atas kepala ke arah Kanae. Keabsurdan semacam itu…

“TORAZOU SMAAAAAAAAAAASH!”

Tapi dengan segera, seseorang memaksakan jalan mereka dan dengan sekuat tenaga melakukan sebuah ayunan penuh dengan pedang panjangnya.

Cakar dan pedang panjang bertubrukan, suara itu——Torazou terhempas tapi serangan cakar itu juga ditangkis.

“Torazou? …Untuk diselamatkan olehmu…entah bagaimana itu menjengkelkan.”

“Kaichou, berhentilah menjadi sangat keras kepala dan kita bekerjasama dengan Divisi Sihir! Aku akan menahan naga hitam ini, jadi Kaichou pergilah dan bantu Dewan Siswa Divisi Sihir!”

“Apa!? Jangan bercanda…Diriku ini…dengan wajah seperti apa aku bisa bekerjasama dengan mereka!”

“Selain dari entah bagaimana menggunakan <Sihir Chorus> di tempat ini dan menangkap mereka semua dalam satu serangan, tak ada cara lain! …Akan tetapi, kita semua setara kau tahu. Untuk mereka bisa menyelesaikan rapalan mereka, kita harus menjadi yang menahan naga-naga ini! Bukankah itu benar, Kaichou!?”

“!? Meskipun kau hanya Torazou, dengan kurang ajar memberikan argumen yang layak…!”

Apa itu pengaruh Nii-sama… Sial, daripada aku yang sekarang, cara Torazou benar!

“…Torazou, aku serahkan naga itu padamu! Pastikan jangan mati!!”

“Ou! Aku akan kesulitan kalau kau selamanya terus berpikir aku orang menyedihkan kau tahu. Lihat ini Kaichou, kau juga Hayashizaki Kazuki! UOOOOOOOOOOOO!”

Menuju sisi lain dari medan pertempuran——Kanae mulai berlari ke dimana naga hijau itu bertarung dengan Dewan Siswa Divisi Sihir.


Sang naga racun Fafnir. Naga dengan kekuatan racun bersemayam di tubuhnya yang muncul di mitologi Norse. Naga itu memiliki enam lengan berbentuk aneh/cacat, membuatnya sesosok yang tidak enak dipandang. Cakar beracun terdapat di masing-masing enam lengannya.

“……<Ride LightningRaijin Shunshin>!”

Hikaru yang seluruh tubuhnya diakselerasi menarik Fafnir dengan serangan dari <Lightning LineRaijin Yu>[24] digenggam di satu tangan. Sementara itu Kaguya merapalkan sihir level tinggi. Itulah taktiknya. <GuernicaJigoku Souhi>[25] ——Itu akan diselesaikan dengan kematian instan!

Akan tetapi, Hikaru tidak dapat mengikuti dengan kecepatan saja saat ada enam lengan yang terus menyerang, posturnya tidak-seimbang. Bahaya! Sial…sudah tak ada gunanya!

Dengan segera Kaguya membatalkan sihir level tinggi yang dia saat ini rapalkan dan berganti ke sihir level 2.

“Pikiran jahatku penuh dengan kutukan, aku memohon penderitaanmu yang mendalam… Tanpa malu akan pemikiran buruk! <Fill PainZouo no Mudabana>[26]!”

Peluru kutukan mengenai Fafnir dan naga itu merintih dalam rasa sakit halusinasi.

Tapi sihir ini hanya memberikan rasa sakit dan menghentikan target di jalurnya. …Pertarungan ketahanan ini telah berlanjut cukup lama.

“Untuk sihir serangan level tinggi Asmodeus aku perlu berkonsentrasi, jadi aku kesulitan bahwa Hikaru yang maha agung tidak bisa mendapatkan waktu lebih kamu tahu! Hikaru bodoh!!”

“Tak peduli betapa agung diriku, tidak mungkin aku bisa bertukar pukulan dengan sesuatu setangguh ini! Kaguya bodoh!!”

Selagi menghina satu sama lain, ekspresi Kaguya berubah kuyu.

“Ordo Kesatria seharusnya sudah diberitahu, tapi…kalau terus seperti ini cepat atau lambat salah satu pertarungan di medan tempur terbagi ini tidak akan bertahan…”

  • BARIRI* Akhirnya percikannya menghilang, efek dari Ride Lightning Hikaru habis.

“A, Aku penasaran apakah tidak bagus kalau aku tidak merapal lagi? Hari ini, ini sudah keempat kaliku kau tahu…”

“Tolong jangan mengatakan hal-hal manja, dasar putri tidak berguna!”

Tenaga sihir Hikaru sudah kehabisan dari pertarungan sebelumnya. Pada gadis yang tengah berpikir bahwa dia tidak bisa merapal Sihir Pemanggilan lagi, cakar Fafnir berayun.

Akan tetapi di titik itu, seseorang menyela dengan kecepatan seperti angin kencang berhembus.

…<Kucing BadaiFujin Koneko>.

“Kalian berdua mundur! Aku akan menjadi garda depan!”

“Kana-chan!? …Kamu datang untuk membantu kami!?”

Kanae melihat balik dengan lirikan sekilas dan “Fun” hidungnya mendengus.

“…Itu hanya aliansi sementara. Aku akan hentikan naga ini jadi singkirkan mereka semua dengan satu sapuan dengan Sihir Chorus. Naga di sana itu adalah ikan teri, tapi tak bisa dibunuh dengan pedang.”

Fafnir melihat ke bawah seakan menilai manusia yang datang untuk ikut campur.

Kanae memberitahu dua orang di belakang sembari menusukkan pedangnya pada sang naga.

Sihir Chorus——Jika tidak mungkin untuk bertahan hingga Ordo Kesatria datang, maka memang tidak ada cara lain selain dari itu.

Sihir Chorus adalah suatu metode merapal dilakukan dengan menghubungkan beberapa Penyihir Stigmata dengan Telepati dan mencocokkan panjang gelombang tenaga sihir mereka, menghasilkan tenaga sihir kolosal dan mematerialisasikan Sihir Pemanggilan level 10.

Jumlah tenaga sihir yang diperlukan untuk Sihir Pemanggilan level 10 terlalu besar, satu orang sendirian menggunakannya akan sulit.

Tapi Sihir Chorus menuntut konsentrasi yang besar dan banyak Penyihir Stigmata juga tanpa pertahanan di waktu yang sama. Itu adalah taktik yang beresiko mengundang kehancuran total dengan mudah jika garda depan tidak dapat melindungi mereka.

“Tak bisakah kalian mengandalkanku?”

“…Tidak, kalau dua anggota Dewan Siswa menyatukan kekuatan mereka, maka kita tak terkalahkan kamu tahu. Aku sudah mengharapkan itu untuk waktu yang lama! Hikaru, jumlahnya tidak cukup, jadi panggil Koyuki-chan ke sini!”

Hingga tahun lalu Koyuki sudah mempelajari dasar dari mencocokkan panjang gelombang dari tenaga sihir.

Tahun ini setelah menyelesaikan kontrak dengan Diva, jumlah orang untuk Sihir Chorus akan cukup jika Koyuki dimasukkan.

Dilindungi oleh Dewan Siswa dari Divisi Pedang——Kartu truf Dewan Siswa Divisi Sihir bisa digunakan!


Cakar Fafnir menyerang Kanae. Keenam lengan yang berayun-ayun tidak dapat untuk bahkan mendekati Kanae yang membanggakan kelincahannya yang seperti-dewa.

Kanae sangatlah buruk pada pertarungan ketahanan. Bahkan dengan hanya beberapa pukulan dari musuh, tenaga sihir defensif yang tidak besar akan segera pecah, lebih jauh lagi racunnya akan mencuri pergerakannya.

Tapi…Otonashi Kaguya melihat dari belakang. Kanae tidak boleh memperlihatkan pertarungan memalukan.

Mungkin aku satu-satunya yang tahu paling baik kemampuan Kaguya.

Demi menang melawan dia, untuk waktu lama mencari titik kelemahannya dan terus memoles tindakan balasan.

Otonashi Kaguya itu kuat. Hingga derajat bahwa tidak ada cara untuk menang jika Kanae menantangnya berhadap-hadapan.

Untuk alasan inilah, itu memuakkan, tapi…dia bisa diandalkan.

“Aku mengandalkanmu, <Magica StigmaPenyihir Stigmata>! …Dan kemudian lihatlah dari sana, keahlian berpedang Hayashizaki!!”


Kazuki melihat tenaga sihir Kaya, menyadari bahwa itu perlahan-lahan berkurang.

Saat berpikir pada awalnya bagaimana dia pertama memanggil naga, skala dari sihir yang Kaya rapalkan perlahan-lahan mengecil. Akan tetapi, ditambah dengan sihir yang terus-menerus, tampaknya bahkan hanya mengayunkan pedang biru besarnya juga mengurangi tenaga sihirnya. Kazuki sudah bisa melihat batas dari Kaya.

Sebuah pukulan keras saat Koyuki dipanggil kembali oleh para senpai tapi kondisi di sisi ini mulai membaik.

“Tolong jangan…” Suara berbisik Kaya keluar.

“Aku yang seperti ini, sudah hentikan…meskipun aku mencintainya, meskipun itu kenangan berharga… Kenapa aku ingin membunuh mereka…? Kalau seperti ini, aku akan terus sendirian…aku yang seperti ini, sudah hentikan…”

Meski begitu, gadis itu mengangkat pedangnya dan menebas ke arah Kazuki.

“Itulah kenapa hal seperti, sudah hentikan!”

“Aku tak bisa berhenti! Onii-chan entah bagaimana tolong aku!”

Meskipun kau bilang entah bagaimana…tak ada cara lain selain dari mengikis tenaga sihirnya sampai dia menjadi tak berdaya.

Di pinggiran pandangannya “DOWAA!” Sosok Torazou-san dihempaskan oleh Nidhogg terlihat.

Meskipun Kaya dihentikan, naga yang sudah dipanggil tidak bisa diharapkan untuk menghilang.

Tidak ada ruang lagi untuk berlama-lama. Saat ini para senpai sudah——?

“””Nama-mu adalah Asmodeus! Kekuatanmu menjadi hasrat maha agung, oh kontrak hitam pekat, sesuai dengan hidupku tunjukkan kekuatanmu!!!”””

Tenaga sihir dari tiga orang bersama-sama melakukan <Akseskonek> ke <AstrumDunia Terdistorsi> ——Sang Diva ditarik ke dunia sekarang dan bermaterialisasi.

Bersama dengan kilas ungu, sang penyihir akhirnya bermaterialisasi bersama dengan wujud nyata yang jelas.

Setelah itu Kaguya-senpai menyerahkan perintahnya pada Asmodeus…! Mungkin kekuatan itu bisa mengalahkan kedua naga bersamaan, para senpai itu memiliki kekuatan itu.

Semua tenaga sihir diserap oleh Asmodeus hingga tak ada yang tersisa, dan Hoshikaze-senpai serta Koyuki tumbang.

Pedang Kazuki dan Barrett Mio menyerang Kaya tanpa henti.

“Kumohon tolong…Onii-chan…”

…Kaya, apa itu karena aku tidak di Institut Nanohana hingga menjadi seperti ini? Perasaan bersalah menyerang Kazuki.

Aku, kalau aku tidak menyelamatkannya…

“Engau adalah diriku, Diriku adalah engkau! …Jadilah pemikiranku, Kutukan, Kedengkian, teruslah meminta, seret semua musuh pahitku dan bukalah gerbang neraka!”

Kaguya-senpai terus merapalkan mantra dengan tenaga sihir yang kuat.

“Kukukukuku! Udara ini sudah begitu lama bukan, Kaguya! Aku sedang bersuasana baik jadi aku akan patuh padamu! Kaguya, dengan hasratmu sekarang, apakah yang kau inginkan?”

“Hasratku adalah manifestasi dari neraka! Kirim semua orang itu ke neraka! Pada mimpi buruk yang tak bisa dielakkan!”

“Baiklah! Keinginanmu adalah keinginanku!”

Sihir ultimate dari Asmodeus dimulai oleh Kaguya.

<Seventh InfernoDainana Jigoku Genkai>!!"[27]

Permukaan sekeliling meremang dengan tidak mengenakkan.

Apakah sesuatu terjadi? ——Kazuki secara spontan melihat balik pada Kaguya-senpai.

Menuruti perintah Kaguya-senpai, Asmodeus mengangkat lengan kanannya di atas kepala, dengan megah. Dari belakang Asmodeus, [Gerbang] ungu rasaksa yang tidak mengenakkan perlahan-lahan bangun dari permukaan tanah. Bersama dengan tawa lantang Asmodeus, gerbang itu terbuka, seperti bendungan yang ambrol dengan miasma ungu meluap-luap.

Miasma itu menghindari Kazuki dan yang lainnya, hanya musuh yang Kaguya-senpai benci yang tertelan.

Seketika ujung jari dari lengan kanan Asmodeus yang terangkat *PACHIN!*[28] menggema, miasma ungu tersebut berubah menjadi api neraka hitam-kemerahan.

Kaya dan kedua naga itu terkubur di dalam gugusan api tanpa bahkan meninggalkan sehelai rambut pun tak tertutupi.

Api ini, itu tipe api yang sama dengan yang terlihat sebelumnya di upacara masuk sekolah, Gernica.

Yakni, manifestasi dari Seventh Inferno ini adalah——[Pembedaan Musuh dan Sekutu – Sihir Kematian Instan Skala Besar].

Api neraka ini bukanlah serangan panas atau semacamnya, mantra ini perlahan-lahan menerapkan konsep dari kematian.

“Kaya!”

Api neraka Kaguya yang menelan semua objek permusuhannya bahkan menyerang Kaya yang telah kehabisan semua tenaganya. Di sisi lain dari api hitam kemerahan, tenaga sihir defensif biru Kaya mengeluarkan sinar rapuh.

“Kaguya-senpai, hentikan!”

Kazuki berteriak memohon pada Kaguya-senpai.

Kaguya-senpai yang bahkan tidak membayangkan hubungan antara Kazuki dan Kaya kebingungan karena reaksi yang Kazuki tunjukkan.

“Sihir Pemanggilan itu, sihir itu akan membunuhnya!”

“Otouto-kun…Maaf, tepat setelah meminta api ini, bahkan diriku sendiri tidak dapat mengendalikannya. Meskipun itu hanya kebencian kecil, segalanya dari lawan takkan bisa kabur dan akan dibunuh. Tapi dibandingkan menjatuhkan dua makhluk buas jahat, aku tidak bisa memberikan pilih kasih pada nyawa penyihir ilegal itu. Semua orang yang lain sudah kelelahan kamu tahu!”

Melihat di sekeliling, Torazou-san sudah menghabiskan semua tenaganya dan jatuh. Kanae juga menerima cakar beracun dan terduduk. Hoshikaze-senpai dan Koyuki juga karena Sihir Chorus, tenaga sihir mereka disedot hingga ke tulang dan mereka tumbang karena mabuk sihir.

Satu-ssatunya yang aman dan bisa berdiri adalah Kazuki dan Mio, juga Kaguya-senpai, hanya tiga orang.

“Tapi, itu…”

Kalau sihir Kaguya-senpai diganggu, naga yang bertahan hidup——Fafnir yang terluka bisa ditangani entah bagaimana, tapi cara mengalahkan Nidhogg yang bisa meregenerasi lukanya akan hilang.

Tapi jika sihirnya terus berlanjut seperti ini, Kaya akan terbakar habis sebelum naga-naga itu.

“To, Tolong aku, Onii-chan!”

Di dalam api hitam kemerahan, sementara tenaga sihir defensifnya terkikis, Kaya memohon pertolongan.

“Otouto-kun…disamping itu kalau anak itu kabur akan menjadi krisis besar. Aku takkan ragu lagi seperti waktu dengan Ular Tanah. Aku tidak boleh ragu. Karena aku adalah penyihir terkuat akademi ini!”

Dengan mata membara dengan rasa tanggungjawab, Kaguya-senpai berteriak. Sambil berteriak dia menyuplai tenaga sihir kepada Asmodeus. Asmodeus “KUKUKUKUKU!” sambil tertawa terus membakar musuh dengan api neraka.

Penyesalan Kaguya-senpai dengan ekspresi gelap berkata “Aku harus membunuhnya.”, tentang Ular Tanah, terpikir di kepala Kazuki. Tapi saat itu Senpai kesakitan. Dia senpai yang bisa diandalkan, tapi aku tahu bahwa dia mati-matian melakukan hal-hal yang tidak beralasan. Sentuhan Senpai basah dengan air mata, aku masih mengingatnya di hatiku.

…Aku mengerti bahwa kata-kata Senpai itu benar. Tapi, apa hal semacam ini benar-benar tidak apa-apa…!?

Kalau Senpai membunuh Kaya…Tak menyesali apapun, tak merasa sakit, bolehkah itu benar-benar terjadi!?

Situasi seperti itu, tidak mungkinaku aku bisa mengijinkannya…!

“He, hentikann! Aku tak ingin mati! Aku tidak ingin mati sendirian! Hentikan, hentikann!! Tolong aku——Loki!! Kekuatan..Beri aku lebih banyak kekuatan!!”

——Di saat [Loki] diteriakkan, tenaga sihir defensif dari gadis itu kembali.

Semua pikiran terhempas dari kepalanya, Kazuki meragukan bahkan matanya sendiri.

…Pemulihan itu tidak di tingkat dari hanya ‘kembali’. Sinar biru luar biasa yang bahkan tidak sebanding dengan kondisi original gadis itu menutupi seluruh tubuh gadis itu, dan mulai mendorong balik api neraka itu.

Tenaga sihir defensif luas mendistorsi [Konsep kematian ditakdirkan dari penguasa neraka]. [29]

“!? …Hal semacam itu, tidak mungkin. Tenaga sihir semacam ini…itu tidak manusiawi!”

Bisikan yang Kaguya-senpai tanpa sengaja keluarkan membuat kami gemetar ketakutan.

Saat ini kedua naga menghilang tanpa bahkan abu mereka tersisa, akan tetapi bahkan sekarang Kaya masih mengeluarkan sinar biru——

“…U, aaa…tidak mau…Hentikan itu Loki, kepalaku! Di kepalaku aku bukan aku la…aaaa…Iyaaaaaaaaaaaaaaaa!”

——Kaya yang seharusnya sudah keluar dari bahaya, mengeluarkan suara teriakan yang bisa merusak tenggorokannya, dari sisi lain dari cahaya biru tersebut.

Aku tidak mengerti sama sekali apa yang sebenarnya terjadi.

{…Kazuki, gadis itu, diambilalih saat ini.}

Setelah kesunyian menggelisahkan, suara Leme terdengar di dalam kepala Kazuki.

Part 3[edit]

“…Diambil alih, hal macam apa itu…”

Kenapa menjadi seperti ini, itu benar-benar seperti di dalam sebuah mimpi buruk.

Tidak, mungkin saja——semua kebahagiaan hingga titik ini, mungkin segalanya hanyalah sebuah mimpi.

Sinar biru dari tenaga sihir defensif dan api neraka berjuang melawan satu sama lain, Kazuki menyaksikan semua itu dengan linglung.

{Setiap kali seorang Diva merasuki seorang manusia, subtansi manusia itu didistorsi ke wujud Diva itu. Distorsi itu terus diulang sedikit demi sedikit dan setiap kali, wujud manusianya diatur ulang. Hasilnya adalah kegilaan gadis itu.}

Leme menjawab. Apinya dipadamkan sedikit demi sedikit. Kaguya-senpai terus mendekati batasnya.

Sosok Asmodeus “Oi oi, apa sudah selesai?” dengan samar mulai menghilang.

Di sisi lain dari api yang melemah dan sinar itu, siluet sesosok manusia muncul——bayangan itu bukanlah bentuk seorang gadis. Kalau Kaya diambil alih…kalau begitu siapa itu sebenarnya…?

{Pikiran kontraktornya dirusak dan egonya menjadi ambigu, dan kemudian dengan satu sapuan Diva itu menjarah kepemimpinan atas dagingnya. Pada waktu itu, dagingnya didistorsi ke wujud asli Diva itu——Diva itu menjadi penghuni dunia ini.}

Dulu sekali, ada berita bahwa karena materialisasi seorang Diva jahat Tokyo menjadi hancur. Ada jumlah besar anak yatim-piatu, yang terlahir karena insiden itu, di Institut Nanohana.

Karena pembentukan Ordo Kesatria semua orang melupakan kejadian mengerikan itu.

Akhirnya api dan cahaya itu menghilang.

Yang berdiri di sana tidak mirip Kaya sama sekali. Seorang pria dengan rambut panjang dan perawakan tinggi.

Warna dari rambut panjangnya adalah biru dengan transparansi mirip kristal. Fitur tampan dengan wajah agak ramping, sebuah senyum seram melekat di wajah itu. Di tangan kanannya, dia masih menggenggam pedang besar biru.

“Fufufu…hahaha…” Pria itu membuat wajah abnormal dan menyeringai.

“HAHAHAHAHA! Akhirnya, sudah waktunya aku mendapatkan daging dan tubuh di dunia ini! Bahkan dengan semua gangguan dari Ordo Kesatria, akulah yang pertama mencapai pencapaian brilian itu bukan? …Hahahahaha, sungguh mengagumkan diriku! Hahahahaha!”

“…Kau, siapa kau?”

Di depan laki-laki yang tertawa terbahak-bahak itu, Kazuki bertanya sambil menggenggam katananya.

“Hahaha! …Apa-apaan bocah ini? Kenapa aku harus memberikan namaku, tidakkah kau mendengarkan kejadian membahagiakan ini? Kalau seperti itu maka ijinkan aku memberi seluruh dunia ini salam!”

Laki-laki itu berteriak dengan tensi tinggi palsu dimana kau bisa merasakan amarahnya hanya dengan melihat.

“Namaku adalah Loki! Sang Loki-sama dari mitologi Norse! Hahaha, sejarah manusia akan segera berakhir! Mulai dari sekarang jaman para dewa akan dimulai! Loki-sama ini akan membawa bahkan lebih banyak kekacauan ke dunia ini pastinya…Saat tirai untuk jaman para dewa terbuka sekali lagi, tidak satupun kecuali aku yang akan menjadi penyebabnya…Ragnarok! Itu tentunya peranku!!”

Apa-apaan orang ini… Apa Kaya terjebak dengan laki-laki tidak karuan ini!?

Di samping Kazuki yang melototi Loki, Mio dan Kaguya-senpai jatuh berlutut, menyaksikan dengan tatapan dipenuhi dengan putus asa. Hanya Kazuki yang masih berdiri, menggenggam katananya sambil menghadap satu sama lain.

“Hm? …Kau bukan hanya manusia biasa, ya? Yang di dalam dirimu adalah…Lemegeton Mitologi Solomon, bukan? Aku mengerti, aku mengerti, aku mengerti…Kali ini juga 72 Pilar Solomon membantu manusia bukan? Kalau begitu bocah ini adalah yang dinamakan [Raja] baru bukan? Dan kemudian kau akan menghalangiku bukan?”

“Keparat, apa yang kau lakukan pada Kaya!?”

“Apa yang kulakukan ya? Itu seperti yang kau lihat. Aku merusaknya, dan kemudian aku memakannya. Terima kasih untuk makanannya. Aku menyelasikan pencapaian brilianku kau tahu! Tak diragukan lagi bahwa diriku yang hebat ini adalah yang merusakkan gadis ini dengan efisien tidakkah kau lihat!? Kalau aku merusaknya secara langsung maka dia akan hanya menjadi kasar dan ditahan oleh Ordo Kesatria, jadi aku mengatur kondisinya, dan kemudian bermain-main dengan jaringan otaknya. Sambil merusak dia sedikit demi sedikit, aku memandu dia untuk ingin meninggalkan egonya sendiri berkali-kali, itu intinya. Dan di sana aku dapat ide bagus, [mengubah dia menjadi ingin membunuh orang yang dia sukai], aku mengubah ulang dirnya menjadi seperti itu. Dari sini hasil terbaik keluar, bagus sekali. Ide bagus yang berhak penghargaan Nobel dalam menyalahgunakan manusia, bukan? Tolong hentikan, aku tidak mau seperti ini~~ dia menangis dan berteriak seperti itu, gadis ini menyerahkan egonya padaku!! …Hahaha, sungguh mengagumkan!! Sejak dulu, memanipulasi perasaan orang dengan ahli adalah keahlianku! Haa~, Aku ingin melakukannya lagi~”

“…Kau, kau keparat.”

“Aaaapa~, kau bangsat akan menghukum Loki-sama ini, ya? Maa, kau hanyalah makhluk rendahan.”

“Otouto-kun…Itu tidak mungkin kamu tahu!”

Kazuki mengabaikan pengekangan Kaguya-senpai dan mulai berlari.

“…Menarik! Kau ingin menantang gaya pedang legendaris!? Bocah!!”

Loki menerima Iainuki Kazuki dengan santai dengan pedang biru besarnya, tapi,

“U, oo…?” Loki tertekan oleh berat sayatannya.

Pada Loki yang terguncang dan mempertahankan dirinya dengan sia-sia, Kazuki mengayunkan sayatan ke bawah keduanya.

“A, Apa-apaan gaya pedangmu itu!? Aku tidak tahu sesuatu semacam ini!?”

Loki menangkis sayatan itu dengan pedang besarnya, akan tetapi dia melangkah mundur sambil terhuyung.

“UOOOOOOOOOOOOOO!”

Kazuki menyerah menggunakan Foresight, dia hanya mengayunkan katananya dengan gegabah, menyerang dengan ganas.

“Keparat!”

Loki mengayunkan pedang besarnya untuk menyerang balik sambil mengutuk, akan tetapi, Kazuki mengalihkan pedang besar yang berat itu dan memasukkan satu pukulan dari celah yang dihasilkan. *BACHIN!* tenaga sihir defensif Loki melindunginya dari katana Kazuki.

…Apa-apaan, [ketebalan] baru saja.

——Dengan satu serangan itu, tanpa sengaja Kazuki menjadi tenang dari kemarahannya dan merasakan tenaga sihir.

…Beberapa ratus, tidak, dengan beberapa ribu sayatan, akankah itu cukup untuk menghancurkan penghalang ini?

Jika semua tenaga sihir defensif lawan hingga sekarang adalah sebuah tirai, tidak diragukan bahwa tenaga sihir defensif orang ini adalah sebuah dinding.

“Uoo…tunggu sebentar kau brengsek, tunggu! Apa-apaan kau ini! Bagaimana bisa gaya pedang kau manusia sudah melaju hingga titik ini!? Kau pasti bercanda! Kau makhluk lemah!!”

Teriakan Loki diwarnai amarah sementara dia terhuyung ke belakang.

Tapi orang ini tidak sungguh-sungguh kebingungan. Kazuki mengerti itu.

“Omong kosong, jangan angkuh bocah! Kali ini aku benar-benar menggunakan sihir!!”

Bersama dengan kemarahannya, sihir Loki membesar. [Pedang biru besar] digenggam di tangannya dengan cepat menghisap tenaga sihirnya——tenaga sihir besar itu memadat dengan hebat di dalam bilah tebalnya.

Saat ini aku tidak di dalam jangkauan pedangnya.

Meski begitu——sesuatu terjadi! Kazuki menggunakan Foresight untuk melihat tenaga sihir——dan secara naluriah merasakan putus asa.

“…Tunjukkan intisari dari pedang ilahi!! Lӕvateinn!!”

——Mengabaikan seberapa jauh jaraknya terpisah, di tempat itu Loki mengayunkan pedang biru besarnya ke bawah.

Itu bukan hanya ayunan latihan.

“ZUBAAAAAAAAAA!” Bersamaan dengan suara seperti mengiris-angin dunia itu sendiri tercabik-cabik, tenaga sihir yang dipadatkan menyembur keluar dan menjadi gelombang kejut tajam mengarah pada Kazuki.

Kazuki menghindar menggunakan Foresight. Meski demikian, tekanan pedang yang dilepaskan dari pedang biru besar merasakan pergerakan itu dan mengubah arah lajunya seakan memiliki kehendaknya sendiri. Pengejaran akurat tak terpadai. Itu tidak mungkin untuk dihindari.

Itu jelas bahwa dia takkan bisa bertahan dengan jumlah tenaga sihirnya.

Mabuk sihir. Tidak, dengan kekuatan destruktif ini——<Overkillone-hit kill>.

Berdiri di hadapan kematian pasti——rasanya waktu menjadi sangat perlahan.

Di momen itu, sebuah bayangan melempar dirinya di depan Kazuki sambil merapalkan mantra.

“…<Self BurningEnsei Yoroi>![30]

Mio diselimuti armor api melompat di depan Kazuki.

Akan tetapi armor api itu dengan mudah dihapus oleh gelombang kejut, dan kemudian gelombang kejut menusuk *GARIGARIGARI!* mengikis tenaga sihir defensif bahkan lebih jauh lagi——Darah Mio sendiri tersebar.

Darah segar, begitu merah hingga itu tampak seperti sebuah ilusi.

Mio yang melindungi Kazuki jatuh dengan lemah ke dada Kazuki.

Tubuh sang gadis, dari dada hingga perutnya, dari paru-paru hingga ususnya, sebuah garis vertikal mencabiknya.

Bahkan dengan sekilas itu jelas bahwa itu adalah luka fatal. Tubuhnya memucat karena secara naluriah itu tahu bahwa kematiannya sudah dekat.

“Mio!? Kau…kenapa!?”

“Kalau kau menerima serangan itu dengan tenaga sihirmu sekarang kau akan pasti mati bukan…Melindungi seorang E-Rank, adalah kewajiban dari seorang A-Rank, kan…?”

Karena paru-parunya yang robek “hyuu—hyuu” Mio bernafas lemah.

“Eh, sialan? Sial, aku membunuh anak lainnya. Sial.”

Loki memaki karena frustasi. Tapi saat dia menyadari ekspresi Kazuki dia tertawa puas diri.

“Hm? Kenapa wajahmu seperti itu bocah? Aku mengerti, lewat Kaya aku entah bagaimana tahu soal kalian tapi…Mio-chan kekasihmu ya? Hehehe.”

Kami bukan kekasih. Tapi… TAPI…!

Kepalanya menjadi putih hampa. Dunia tampak putih kabur karena emosi yang meninggi.

Bohong…bohong bohong bohong! Bagaimana bisa menjadi seperti ini!?

Aku tidak tahu untuk alasan macam apa. Tapi orang itu, dia menginjak-injak orang yang berharga bagiku…!

“HAHAHAHAHA! Itu wajah bagus yang kau buat itu bocah! …Bernilai sekali, kalau begitu agar momen hari ini selamanya tak terlupakan aku akan secara khusus membiarkanmu bertahan hidup sendirian bocah. Selamanya menjalani hidupmu menyesali momen ini! Simpan pertemuan hari ini di ingatanmu selamanya, Onii-chan♪ HAHAHAHAHA!”

“Keparaat…Akan kubunuh kau!”

“Dengan tenaga sihirmu itu tidak mungkin kau tahu, bocah! Daripada itu, biar kuajari kau bagaimana caranya membunuh! Tidak mungkin untuk tenang yaaa!?”

…Aku…Aku tak peduli apa yang terjadi pada tubuhku. Keparat ini, aku akan membunuhnya!

Kazuki dipenuhi oleh niat membunuh untuk pertama kalinya sejak dia lahir, menerima kemarahan itu dia merapalkan mantra.

“Membakar segalanya yang tersentuh…panas membara dari penolakan tanpa tujuan! <Self BurningEnsei Yoroi>!”

Dengan tenaga sihirnya yang tersisa sedikit, Kazuki menutupi seluruh tubuhnya dengan armor api dan menyiapkan posisi Iai.

“Itulahhh kenapaaa, aku bilang aku akan mengajarimu bagaimana caranya membunuh bukan!? Katanamu takkan bisa menembus tenaga sihirku, kau mengerti bukan!?”

Kazuki menendang permukaaan tanah. Bagaimanapun untuk orang ini, takkan ada ampun.

Itulah kenapa dengan seluruh kekuatanku!

“Disamping itu, kenapa saat kau benar-benar semarah itu, daripada menyerang, kau merapalkan sihir defensif api, nyawamu terlalu berharga yaaa!? Sungguh bocah yang konyol!”

“…Aku tak butuh sesuatu seperti nyawa! Aku akan membunuhmu apapun juga meskipun itu berarti menikam satu sama lain hingga mati!!”

Kazuki menebas dengan Iai sambil berteriak. Tepat di saat itu——Dengan menggunakan psikokinesis [Manipulasi Liquid], diaplikasikan ke seluruh tubuh api dan dipadatkan ke bilah pedangnya.

“UOAAAAAAAAAAAAA!”

“Apa!?” Pada Loki yang bermata-lebar, sebuah kilas dari battoujutsu[31] membara mencapai dadanya.

Sihir defensif tebal menangkis serangan itu.

Akan tetapi bilah pedang diselimuti api memberikan sehelai goresan pada tenaga sihir defensif tebal itu.

Kazuki memperbaiki genggamannya di katana dengan dua tangan——Wujud asli Iai adalah dua serangan.

Kazuki berpikir tidak ada cara lain kecuali teknik ini. Kalau orang itu berkata bahwa dia akan mengajariku, aku akan mengajarinya teknik dipoles oleh seorang manusia.

Sejak sihir trlahir di dunia ini, ayah memoles prinsip pedangnya dengan asumsi bertarung melawan Penyihir Pemanggilan.

Di dalam gaya Hayashizaki yang dipoles oleh ayah, ada satu Iai ultimate yang mengejar sebuah impian.

Pedang Mimpi Hayashizaki-Ryuu——[Pile UpKasane].

Kenapa itu disebut pedang mimpi, itu adalah karena ayah sendiri tak dapat merealisasikan teknik ini. Itu berarti bahwa itu adalah keahlian berpedang yang tidak realistik.

Ayunan pertama dari pedang mencungkil sebuah goresan pada tenaga sihir defensif. Goresan itu, sebelum tenaga sihir baru menutup ruang hampa seukuran sehelai rambut itu, ayunan kedua kembali dengan cepat dan menumpuk goresan itu di tempat identik. Ayunan itu akan menusuk dan membunuh tenaga sihir defensif tersebut.

Itu tidak masalah berapa banyak tenaga sihir musuh yang tersisa, suatu Iai konsekutif pasti-mati.

Tapi jangka waktu sebelum goresan yang dihasilkan terisi dengan tenaga sihir baru hanyalah sekejap mata. Dalam seketika itu, menumpuk sayatan pedang kedua dengan sempurna mengikuti lintasan sayatan pedang pertama, menjadikannya bukti kenapa itu disebut pedang mimpi.

Akan tetapi, bagi Kazuki di saat ini, segalanya tampak seperti bergerak dalam gerakan lambat.

Menggunakan <Extra SenseSihir Penguatan Persepsi> untuk menjernihkan dan menajamkan persepsinya, Kazuki merasakan goresan dari tenaga sihir defensif tersebut.

Kazuki mengaduk tubuhnya dengan kehendaknya. Mengeluarkan teriakan kiai[32] dan mengaktifkan <Enchant AuraSihir Penguatan Kekuatan Tubuh> di bawah pusar, Kazuki mengakselerasi struktur ototnya. Otot seluruh tubuhnya mengeluarkan pekikan karena tuntutan tak kenal henti dari kehendaknya untuk kecepatan melebihi batas. Meski begitu, apapun konsekuensinya itu tidak penting!

Tubuhnya melampaui batas karena sihir…Hanya orang ini aku akan membunuhnya apapun juga!

Semua yang Kazuki telah olah sendiri——Sihir pemanggilan dan sihir biasa, dan kemudian skil pedang——Menggunakan semua itu untuk menumpuk dua sayatan itu. Semua bagian yang tersebar terkumpul dalam satu ayunan pedang.

Bilah pedangnya masuk ke goresan dimana tenaga sihir defensif tipis dan mencongkel serta merobeknya.

——Kazuki tiba pada kebenaran dari pedang. Sensasi dari daging robek dengan jelas terasa. Di depan matanya, “BAT!”[33] cipratan merah darah terbuka layaknya sekuntum bunga yang mekar.

“…I, Ini pedang manusia…”

Meski begitu Loki tidak mati. …Dia menerima luka parah tapi, luka fatal tidak diberikan.

Kazuki mengerti dari umpan balik sayatannya. Kedalamannya tidak cukup, kalau saja itu satu sun[34] lebih dalam.

Ujung jari Kazuki kehilangan tenaganya, pedang pendeknya jatuh ke tanah.

…Kalau itu bukan pedang pendek, maka dia akan sudah mati!

“Jangan main-main denganku!”

Loki yang menerima luka di dadanya melayangkan tendangan pada Kazuki yang kehilangan tenaganya dan jatuh ke tanah.

Tubuh tak berdaya Kazuki yang sudah seperti boneka terlempar ke belakang.

“Tapi…syukurlah.”, tiba-tiba Kazuki yang sudah tenang berpikir. Kalau aku benar-benar membunuh tubuh orang itu——Kaya juga akan mati. Kalau Kaya tidak diselamatkan…

Kekuatan, kekuatanku kurang…Untuk waktu lama aku berpikir aku tidak membutuhkannya, sebuah kekuatan yang kuat…

“Sialan, terlalu lengah…bodoh sekali…tubuh yang aku dapatkan dengan susah payah…!”

“Menjauh dari Otouto-kun! Aku akan membunuhmu!”

Loki mengangkat kepalanya terkejut. Kaguya-senpai mengerahkan tenaga terakhirnya, dia memeras kata demi kata dengan perlahan untuk sebuah mantra, mempertahankan Asmodeus yang menghilang di dunia saat ini.

“P, Penyihir wanita ini, dari kondisi seperti itu bagaimana bisa dia menjaga pemanggilan komplit Diva sendirian!?”

“Oioi, berjuanglahhh, Kaguyaaa…Yosh, orang ini adalah berita buruk, jadi kita bunuh dia, yeaahh!”

Asmodeus terkekeh “Kukuku”, bahkan sekarang Senpai mati-matian menjaga kesadarannya yang menyurut.

“Neraka Ketujuh, keluarlah…!” Suara itu memeras keluar sihirnya.

“Tung…persetan dengan ini! Yang itu benar-benar buruk! Kubilang tahan itu!!”

Di waktu yang sama Loki mulai berteriak, retakan menjalar di bawahnya.

Dari sana seekor ular besar dengan ganas keluar. Hanya, kepala ular itu *gunyagunya* berubah ke wajah manusia——dia menghadap Loki dan menyeringai.

Penyihir ilegal yang disebut Ular Tanah. Karena terkejut, konsentrasi Kaguya-senpai menjadi buyar.

“Kau adalah…<MidgardsormrWorld Snake>. Begitu ya, kau juga telah bermaterialisasi, ya?”

Loki menyeringai lebar dan tertawa, dan menaiki tubuh sang ular.

“Menyenangkan bermain dengan kalian keparat, sayang sekali aku tidak punya waktu untuk ini, terluka sungguhan akan payah…Keluar dari sini, anakku!”

“…<Land EscapeDochikusou Tongyou>![35]

“Sialan, akan kuingat hari ini, kau bocah manusia…tidak, Raja Solomon! Aku mengakuimu! Aku akan membuatmu menari dalam <Ragnarokperang para dewa> ku juga!”

Sebelum Kaguya-senpai dapat merapalkan sihirnya, mereka berdua tenggelam ke tanah. Setelah menunggu dan melihat itu Kaguya-senpai akhirnya pingsan, Kazuki menyaksikan adegan itu sementara tetap terbaring dengan punggungnya.



——Dunia digerogoti oleh mitos.

<CatastropheKehancuran> yang tidak masuk akal tersebar tepat di depan mataku.

Di akhir dari pertarungan dimana pedang, sihir, dan Diva tercampur bersama——permukaan tanah tercongkel, awan debu melayang, dan stan penonton hancur, seperti sebuah reruntuhan di pulau terpencil.

Segalanya diwarnai merah oleh matahari tenggelam, Kazuki berdiri tercengang.

Ini seharusnya pertarungan demi melindungi tempat berharga dimana aku berada.

Kesimpulan semacam ini.

Di bawah kaki Kazuki basah dengan cairan merah. Mio berbaring di sana, seragamnya tertutupi oleh darah.

Pendarahannya luar biasa. Itu tidak hanya karena matahari tenggelam yang membuat semuanya merah gelap.

Sirine dari kelompok kesatria yang mendekat memasuki telinganya.

Kazuki berlutut di samping sang gadis dan memeluk bagian atas tubuhnya di lengannya.

Taka ada yang terpantulkan di mata setengah-tertutup Mio. Nafasnya yang “hyuu-hyuu” menjadi terputus-putus.

[Merah] yang mengalir keluar dari dadanya mengumunkan akhir dari Amasaki Mio.

“Kenapa untuk sesuatu[36] sepertiku…Meskipun kau selalu bilang kau adalah tuannya, aku budaknya. …Meski begitu, kenapa…”

Kazuki berbisik tidak mengharapkan jawaban, tapi di dalam mata kabur Mio kekuatan kembali, gadis itu tertawa samar-samar.

“…I, Itu karena kamu tahu.”

Bahkan dengan nafas terengah-engah, bibir pucatnya berkata.

“Sejujurnya…Aku sangat bahagia aku bisa bertemu denganmu.”

Pada kata-kata itu, rasa bersalah kuat membludak di dalam perut Kazuki, menjadi sebuah teriakan tercekik. Itu menyakitkan di hati. Matanya panas. Kepalanya memutih kosong.

Hal seperti itu——Aku tahu!

“…Karaagenya, enak.”

Aku tahu, hanya dari ekspresimu itu jelas terlihat!

“…Kamu datang saat aku cemberut sendirian di kamarku, aku senang…digoda oleh teman sekelas, aku bahagia…saat kita dibilang kita terlihat seperti pasangan menikah, pergi kencan…Aku bahagia. Bilang kita akan memakan bersama kari manis yang sama…”

Aku tahu…Aku mengerti semua perasaanmu, tapi, aku tidak punya keberanian untuk mempercayainya.

“Aku, Aku selalu seseorang yang hanya mengatakan hal-hal tidak menyenangkan bukan, maaf…”

Tidak perlu meminta maaf. Perasaan terus terangnya jelas terlihat bahkan tanpa sihirnya Leme.

“…Cheesecake…akan bagus kalau aku menulis [Cinta] dengan benar…”

Mata Mio tertutup, dia menghirup nafas terakhirnya dengan lembut, dan kemudian denyut nadinya berhenti.

“…Aku ingin…menciummu di bibir…”

Itu adalah kata-kata terakhirnya.

Warna meninggalkan ekspresi Mio meninggalkan sebuah cangkang kosong. Di dalam Kazuki bendungannya runtuh dan air mata meluap.

Semua itu…bahkan kata-kata yang tidak dikatakan di saat ini, aku sudah tahu semuanya…!!

“UAAAAAAAAAAAAAAAAAA!”

Magika No Kenshi To Shoukan Maou Vol.01 235.jpg

Aku tak bisa melindunginya. …Aku bahkan tidak punya kekuatan apapun yang bisa melindunginya.

Bagi seorang gadis yang merasakan cinta untukku, aku tak berdaya untuk melindunginya.

Karena kepengecutanku, karena aku terus menyangkal diriku sendiri, aku bahkan tak punya kekuatan untuk percaya…!

Di tengah ratapannya, pandangan yang kabur oleh air mata memantulkan cahaya dari bayangan api——melekat pada Mio, kalung yang cocok dengan milikku bersinar memantulkan matahari tenggelam. Kalung bulu——Phoenix.

Simbol dari kehancuran dan kelahiran kembali, burung ilahi melampaui logika dunia. Pemanggilan komplitnya…

Leme sebelumnya mengatakan [trik curang].

Kazuki bertaruh pada harapan samar. Dia mendekap tubuh Mio——

Dia menyatukan bibir mereka bersama tanpa keraguan.

Itu terasa darah. Di saat yang sama, stigma di tangan kirinya memancarkan panas.

Panas itu berubah menjadi ikatan kuat dengan mantra Mio mengalir ke pikirannya.

Sihir ultimate Phoenix——melampaui takdir, kekuatan untuk mengambil kembali apa yang hilang.

“…Oh burung ilahi yang pandai-berbicara. …Oh seniman cantik mengguncang takdir. …Sang pujangga, berubahlah menjadi penyihir. Segalanya dariku, untuk sajak-mu…”

{…Dengan kondisimu sekarang, tenaga sihirnya tidaklah cukup.}

Sekeliling bersinar dengan cahaya jingga. Jingga adalah, warnanya Mio.

Di belakang Kazuki, Phoenix merentangkan sayapnya dan bermaterialisasi.

Sang burung ilahi memperingatkan dengan suara rendah. Seperti legenda dari Phoenix, sihir itu akan membakar dirinya sendiri secara keseluruhan hingga hanya abu yang tersisa, dari abu itu dia akan terlahir kembali dan bangkit kembali sekali lagi. Tenaga sihir sang perapal akan dikonsumsi seluruhnya.

Eksistensi dan takdir sang perapal akan didistrosi, memohon sihir restorasi besar. Saat ini itu masihlah tepat waktu.

Jika Kazuki menggunakan sihir besar semacam itu dalam kondisinya saat ini, dia akan jatuh ke mabuk sihir parah. Pikirannya akan diseret ke Astrum <Dunia Terdistorsi>, perbatasan antara Astrum dengan ego-sendiri yang menipis dan dunia mental akan hilang, menyatukannya bersama, membuatnya tidak mungkin untuk kembali ke dunia nyata. Sepenuhnya menyerahkan pikirannya.

“Pikiranku——Aku tidak keberatan dengan hal semacam itu. Aku tak peduli apapun yang terjadi padaku.”

“Kalau begitu, maka baiklah…Oh Raja Solomon. Bacakan sajakku.”

“Pecahkan tubuhku menjadi seribu kata-kata, buat kembali dunia dengan ilusi itu…<ReviveMesshi Tensei>[37]!!”

Dunia terdistorsi. Akan tetapi apa yang terjadi setelah itu, Kazuki tidak dapat mengenali apapun lagi.


——Dan kemudian Mio membuka matanya.


Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]

  1. Ouji-sama = Pangeran-sama. Itu mengacu pada Hikaru karena dia memberikan aura kepangeranan.
  2. Master or guru.
  3. SFX pedang ditarik dari sarungnya.
  4. Spiral Flower (Bunga Spiral)
  5. Black Tentacle (Tentakel Hitam)
  6. Wajah terkejut saat akhirnya menyadari.
  7. Ash Ember Return Crimson Wing (Sayap Merah Kembalinya Abu Bara Api)
  8. Stigmata Magician (Penyihir Stigmata)
  9. Seni menarik pedang, menyayat/menebas lawan dan kemudian menyarungkannya.
  10. SFX suara meraung.
  11. Suara peluit.
  12. Evil Dragon’s Encroachment (Pelewatan Batas Naga Jahat)
  13. SFX sesuatu dirobek/dicabik.
  14. Death Dragon (Naga Kematian)
  15. Poison Dragon (Naga Racun)
  16. Sacred Treasure Encroachment (Pelewatan Batas Harta Karun Keramat)
  17. Itu berarti serangan proyektil jenis apapun.
  18. Hellfire Encroachment (Pelewatan Batas Api Neraka)
  19. Silent Snow White (Salju Putih Sunyi)
  20. SFX pedang berbenturan
  21. Wind God Kitten (Anak Kucing Dewa Angin)
  22. http://en.wikipedia.org/wiki/Sphenoid_bone
  23. Presiden/Ketua
  24. Thunder God Bow (Busur Dewa Petir)
  25. Hell Conception Fire (Api Konsepsi Neraka)
  26. Hatred of Infertile Flower (Kebencian dari Bunga Layu)
  27. Seventh Hell Manifestation (Manifestasi Neraka Ketujuh)
  28. Suara jentikan jari.
  29. Tidak begitu yakin tentang kalimat ini, Aku rasa itu mengacu pada fakta bahwa api hitam adalah perwujudan dari konsep kematian itu sendiri, dan itu seharusnya konsep absolut yang tidak bisa diubah. Jadi api itu seharusnya adalh sihir yang pasti-membunuh, tapi tenaga sihir defensif yang luas ini, yang tiba-tiba muncul mendistorsi fakta itu dan melakukan yang tidak mungkin. Atau memang secara literal, karena itu adalah konsep kematian dari Asmodeus yang adalah Raja atau Pangeran dari Neraka yang termasuk salah satu dari 7 Pangeran Neraka yang mewakili 7 Dosa Mematikan.
  30. Flame Impulse Armor (Armor Impuls Api)
  31. Seni menarik pedang.
  32. Semangat bertarung.
  33. Seperti membuka tirai.
  34. Unit pengukuran. Sekitar 3.03 cm
  35. Earth Beast Escape
  36. Jangan koreksi ini. Kata ini akan memiliki signifikan nantinya.
  37. Selfless Rebirth


Back to Chapter 4 Return to Main Page