Mahouka Koukou no Rettousei (Indonesia):Volume 4 Chapter 10

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Hari kelima dari divisi pemula berakhir dengan suasana terkejut.

Kemarin Tindak criminal yang tak terduga terjadi sewaktu event monolith code, secara serius mencederai pemain dari first high sampai mereka tidak bisa ikut bertanding lagi.biasanya, dua pertandingan yang tersisa akan berakhir begitu saja, tapi berkat selaan panitia, tim pengganti diperbolehkan untuk bertanding di hari itu.

Monolith code menggunakan bermacam-macam format dengan setiap sekolah bertanding dalam 4 pertandingan dan 4 sekolah dengan jumlah kemenangan terbanyak akan masuk ke babak eliminasi.

Apabila hasilnya seri, total skor akan dihitung ulang dengan mengecualikan kemenangan WO. Apabila hasilnya seri, ada kebiasaan dimana dua sekolah akan bertanding memperebutkan siapa yang maju ke babak elimiasi. Apabila tidak ada pertandingan langsung, maka sekolah dengan durasi menang paling singkat akan maju ke babak eliminasi.

Saat ini kemenangan ada ditangan third high dengan 4 kemenangan, eight high dengan 3 kemenangan, first high, second high dan 9th high masing-masing dengan dua kemenangan. 9th high memakan waktu paling sedikit untuk mencapai dua kemenangan dibandingkan second high. Salah satu kemenangan first high termasuk juga dengan di diskualifikasinya fourth high, jadi mereka tidak bisa maju dengan dua kemenangan.

Hari ini apabila first high mengalahkan second dan eight high, maka sekolah yang akan maju ke babak eliminasi adalah first, third, eight dan 9th high.

Apabila first high mengalahkan second high namun kalah menghadapi eight high, maka yang akan maju adalah first, third, eight, dan 9th high.

Apabila first high kalah menghadapi second high namun dapat mengalahkan eight high, maka First, Second, Third, dan Eighth High yang akan maju.

Kalo dua-duanya kalah, maka first high tidak akan maju ke babak eliminasi.

Begitulah kejadiannya.

Tanpa memerhatikan, kalo fist high mengalahkan second high, kemudian second high akan di eliminasi daripada maju tanpa kemenangan, maka second high akan memprotes keputusan ini. Di sisi lain, kalo first high mengalahkan eight high kemudian santai menghadapi second high, maka kompetisi 9 sekolah akan dituduh berpihak pada first high.


Leo : “dengan kata lain, untuk menyenangkan semua orang, kita hanya perlu kalah dalam semua pertandingan…”


Tatsuya : “kalo kita memang akan bertanding, kita akan bertanding untuk menang. Kalau kita kalah, maka membuat pengecualian dalam pergantian pemain sama saja dengan percuma.”


Miki : “tampaknya aku tidak perlu mengkhawatirkan itu.”


Fakta bahwa pemain pengganti first high sama sekali tidak terdaftar menimbulkan banyak kebingungan dan pembicaraan diantara para penonton.

Daripada memilih pengganti dari 10 pemain andalan 1st high, mereka lebih memilih seorang teknisi dan dua pemain yang baru direkrut.

Beberapa orang berpikir, apa 1st high menyembunyikan pemain andalan lainnya dalam monolith code? Kalo memang begitu, kenapa tidak sejak awal mereka ditempatkan dalam pertandingan? Semua sekolah kebingungan dengan keputusan 1st high.

Dan sekarang, mereka bertiga yang masuk kedalam arena semakin menimbulkan rasa penasaran diantara penonton.


Mikihiko : “…apa kau pikir kita tidak terlalu mencolok?”


Mikihiko tampaknya gugup. Mendengar ini, tatsuya hanya berkomentar begini.


Tatsuya : “wajar saja kalo pemain di arena akan di lihat oleh penonton.”


Mikihiko : “bagaimana yah, bukan itu maksudku…”


Mikihiko menggelengkan kepalanya pada tatsuya yang pura-pura bersikap acuh, meski dia tahu benar maksud dari perkataan tatsuya. Perlahan-lahan Mikihiko menoleh kearah Leo.


Mikihiko : “itu benar-benar mencolok…”


Leo tahu benar maksud mikihiko dan menurunkan pandangannya ke arah pinggangnya.


Keributan dari bangku penonton memantapkan kecurigaan Leo.


Pakaian pelindung mereka sama dengan sekolah lainnya.

Penonton : “pedang? Bukankah kontak fisik langsung itu dilarang?”

sosok mini communicator di pinggang leo membuat ribut penonton.

Pedang Leo sebenarnya adalah CAD berbentuk senjata(Weaponized-Integrated CAD). Namun, kurang dari 10% penonton yang tahu akan hal itu. Sangat sedikit orang, bahkan diantara pemain dan teknisi, hanya sedikit yang tahu eksistensi dari CAD berbentuk senjata.

Biasanya, sihir yang dimasukan kedalam CAD berbentuk senjata adalah sihir yang menguatkan kemampuan kontak fisik senjata – pedang biasanya ditingkatkan ketajamannya. tombak ditingkatkan kemampuan menusuknya. Tongkat ditingkatkan kekuatan hantamannya. Dan perisai diperkuat kemampuan bertahannya.

Contohnya “sonic blade (HF Blade)”, beberapa pilihan sihirnya yang dapat digunakan adalah “percepatan”, “daya potong”, “penguatan”, “dan reflect”, tapi semua itu digunakan untuk meningkatkan kemampuan kontak fisik dari CAD berbentuk senjata tersebut. As a "sword", the typical options include cutting power and armor penetration, so whichever power it was it still directly correlated with the weapon's physical attack. Anyone familiar with CADs was justified in their reasoning that this was against the rules for Monolith Code.

Sebagai “pedang”, pilihan sihirnya yang biasa dipakai adalah peningkatan daya potong dan daya tembus pertahanan musuh, jadi sihir manapun yang digunakan pasti terkait dengan peningkatan kemampuan kontak fisik pedang tersebut. Siapapun yang paham mengenai CAD pastinya akan berpikir bahwa ini bertentangan dengan aturan.

Namun, Leo bukan satu-satunya yang menjadi pusat perhatian sekarang.


Shin : “…itu dia.”


Masaki : “yah, aku tak pernah menyangka dia akan tampil di arena.”


Shin : “twin pistol, dengan CAD bentuk gelang di tangan kanan… serentak mengoperasikan 3 CAD?”


Masaki : “dia bukan orang biasa. Aku rasa dia tidak menggertak. Bukankah CADnya terlihat seperti long-barrel Specialized CAD?”


Shin : “CADnya tidak tampak seperti senjata rahasia, jadi dia mungkin dual-wielding dua Specialized CAD. Tapi kebanyakan orang biasanya memilih menggunakan generalized CAD untuk mengoperasikan sihir dari system yang berbeda.”

Masaki : “jadi kau bisa mengoperasikan banyak CAD sekaligus. Tunjukan kemampuanmu padaku!”


Percakapan Masaki dan Kichiouji mewakili semua pembicaraan semua orang yang menonton Tatsuya.

Ini adalah teknisi iblis yang memenangkan juara pertama di setiap event yang dia masuki.

berlawanan dengan semua pemain putri tahun pertamayang mendukung tatsuya, pemain tahun pertama putra menonton dengan penuh benci.

Mereka diam-diam mendukung tim lawan.

Rasa penasaran menyelimuti seisi arena.

Ditengah semua ini, Pertandingan melawan eight highpun dimulai.


                                                                                                            ◊ ◊ ◊


Mari : “jadi kita melawan eight high di hutan, ya…”


Mayumi : “sebenarnya…kita dalam posisi tidak diuntungkan”


Mari bergumam seraya terpaku pada layar monitor selagi mayumi menjawab sembari menonton jalannya pertandingan.

Monolith code adalah event yang dimana pemain bertarung satu sama lain di berbagai macam medan. Medan yang dipilih kompetisi 9 sekolah ada 5 : hutan, batu-batuan, lapangan luas, pegunungan, dan perkotaan.

Diantara semua sekolah sihir, eight high yang paling menekankan latihannya di area perhutanan, jadi hutan sudah seperti halaman belakang mereka. Medan yang dipakai untuk pertandingan di acak. Namun, meski ada aturan seperti itu, fakta bahwa medan yang dipakai sekarang tidak menguntungkan salah satu sekolah (1st high) menimbulkan kekhawatiran bahwa seseorang memanipulasi hal tersebut.

-namun, baik Mayumi maupun mari atau anggota lainnya yang berkumpul di kemah khawatir akan hal tersebut.

Sudah menjadi pengetahuan umum diantara komando first high bahwa tatsuya adalah “spesialis ninjutsu, murid Kokonoe Yakumo. Area perhutanan dengan banyak rintangan adalah lokasi ideal untuk mengeluarkan potensi maksimal ninjutsu.

Namun, untuk pihak lawan yang sama sekali tidak mengetahui hal ini, akan menimbulkan salah perhitungan yang fatal.

Diantara lokasi start – dimana monolith dimunculkan – ada jarak sekitar 800 meter.

Kalau mengenakan pakaian pelindung + CAD, pemain setdaknya membutuhkan 5 menit untuk menelusuri area perhutanan.

Kalau memperhitungkan bahwa mereka harus waspada serangan musuh, waktu yang dibutuhkan untuk menelusuri hutan pasti akan berlipat-lipat.

Namun – kurang dari 5 menit, pertarungan terjadi di dekat area monolith eight high.

Aktivitas pemain di pantau melalui anti-cheating kamera. Gambar yang terekam akan ditampilkan dilayar besar penonton. Didalam arena dengan banyaknya rintangan visual, penonton benar2 bergantung pada gambar di layar untuk mengetahui apa yang terjadi arena.

Sekarang, di layar yang mengapung di udara, terpampang gambar tatsuya sedang menghadapi defender dari eight high.


Shin : “dia sangat cepat….!”


Masaki : “Personal Acceleration?”


Mendengar gumaman Kichiouji, Masaki juga bertanya-tanya, matanya masih terpaku pada layar. Kelebatan tatsuya muncul sebentar dilayar, kemudian tatsuya melompat ke tempat lain dengan seketika.

Defender lawan bertekuk lutut. The camera switched over to find Tatsuya flanking the defender to the right side and sprinting for the monolith. Kamera berpindah-pindah mencari tatsuya yang mencoba mengapit defender 8th high ke sisi kanan, tatsuya lalu berlari ke arah monolith.


Shin : “tidak, tampaknya dia sama sekali tidak menggunakan Move-Type Magic...AH!”


Defender eight high mengarahkan moncong cadnya ke arah tatsuya. Serangan tatsuya tadi tampaknya hanya mengganggu keseimbangan defender eight high saja.

Specialized CAD yang berbentuk pistol short-barrel memulai Activation Sequence nya.

Tiba-tiba, di layar yang di desain untuk menampilkan gerakan psion, muncul gelombang kejut –ledakan psion – yang menghancurkan activation sequence dari defender eight high.

Barusan saja, tangan kiri tatsuya memgang CAD.

Dari samping, tangan kanannya kosong.

Tapi di layar sekarang, tatsuya sedang berlari dengan CAD di tangan kanannya seraya mengarahkan CADnya ke arah defender lawan.


Masaki : “kapan?”


Apa dia menariknya? Masaki berkata.

Tapi jawaban yang diberikan Kichiouji tidak memuaskan.


Shin : “tunggu, jangan-jangan… gram demolition!”


Masaki : “apa kau bilang gram demolition?”


Defender lawan kaget bukan main melihat activation sequencenya hancur berkeping-keping. Tatsuya terus memperhatikan lawannya dan menarik pelatuk di tangan kanannya dihadapan monolith.


Honoka : “bagus! Monolithnya terbuka!”


Melihat tatsuya memasukan kode special untuk membelah monolith, honoka melompat kegirangan.


Shizuku : “aneh…”


Disamping honoka, shizuku mengerutkan alisnya (bingung).


Eimi : “shizuku, apa yang aneh?”


Di antara kumpulan siswi tahun pertama first high, Eimi bertanya pada Shizuku.


Shizuku : “monolithnya sudah terbuka, kenapa dia kabur?”


Seperti yang dikatakan shizuku, tatsuya tidak langsung meng copy codenya kedalam monolith, tapi malah melarikan diri dan bersembunyi di kegelapan hutan.


Eimi : “benar juga… hey Miyuki, bagaimana menurutmu?”


Miyuki : “meski itu adalah onii-sama, akan sangat sulit memasukan 512 huruf dibawah serangan musuh.”


Flappy-Keyboard yang ada di tangan kiri pemain dapat juga digunakan untuk memasukan kode kedalam monolith. Meski tatsuya dapat mengetik secepat kilat, dia masih membutuhkan waktu untuk memasukan 512 huruf dengan menggunakan keyboard yang kecil.


Shizuku : “kau benar… ini pertama kalinya aku melihat seseorang memasukan kuncinya selagi defender lawan dalam keadaan lumpuh.”


Seperti yang dijelaskan shizuku, defender lawan yang tadinya lumpuh, sadar kembali dan mengejar tatsuya kedalam hutan.


Mari : “tadi itu… adalah…”


Ketika tatsuya menggunakan counter magic, tidak ada orang lain yang seterkejut Mari.

Mari terengah-engah dan berbicara terbata-bata. Yang paling mengejutkan adalah, disampingnya, mayumi menjawab dengan jujurnya.


Mayumi : “gram demolition… aku sudah menduga kamu dapat melakukannya, tatsuya-kun… dan kau tidak mengecewakan”


Mari : “mayumi, kau tahu tadi itu apa?”


Mayumi melihat sekilas kearah mari, yang tidak sabar ingin mendekati Mayumi, lalu mayumi segera kembali melihat layar.


Mayumi : “Gram demolition menggunakan partikel psion yang dikompress(ditekan) untuk kemudian diledakan sembari menabrakannya kelawan tanpa perlu menggunakan information dimension. Sihir counter ini dilakukan dengan cara meledakan semua Activation and Magic Sequences secara paksa – dan segala hal yang ada jejak magic psion didalamnya.

Ini adalah sihir yang meledakan rekaman sihir (gram), maka dinamai Gram demolition.

Meski disebut sihir, namun ini hanyalah meriam psion yang penggunaannya sama sekali tidak menggunakan magic sequence. Dengan begitu, gram demolition tidak hanya mampu meledakan data fortification (sihir penguatan) ataupun wide area interference, tekanan dari meriam psionnya mampu meledakan efek dari cast jamming.

Karena tidak ada efek secara fisik, maka rintangan fisik bisa ditembus.

Dengan begitu, sihir yang dilemparkan musuh padamu akan diledakan secara paksa oleh psions.

Untuk menahan efek dari gram demolition, dinding psion berlapispun sangat sulit menahannya.

Selain jarak areanya yang sangat pendek, gram demolition hampir tidak memiliki kelemahan. Sama dengan gram dispersion, gram demolition dikenal sebagai salah satu counter magic terkuat didalam nonsystematic magic… tapi hanya sedikit orang yang mampu menggunakannya.

Aku juga tidak dapat melakukannya.

Karena ini bukanlah interference ability tapi merupakan penghancuran total, aku tidak bisa menggunakan kekuatan seperti itu dengan psion count (MP) ku.

Singkatnya, ini adalah sihir kelas berat!”


Mari : “…dengan kata lain, sihir ini ibarat sesosok raksasa yang mengayunkan tongkat besar dengan sepenuh tenaga.”


Mendengar penjelasan Mari, Mayumi tertawa terbahak-bahak.


Mayumi : “bisa mengatakan seperti itu, tampaknya kau begitu tenang melihatnya, Mari! Tapi, kau sudah benar. Sewaktu melawan Hanzou-kun, aku pikir tadinya tatsuya-kun itu tipe yang lebih lembut, dan cerdik… aku tidak pernah menduga kalau dia itu tipe petarung garis depan.”


Mari : “kalau begitu, kejadian sewaktu di bis sekolah kemarin, itu benar-benar…”


Mayumi : “aku yakin begitulah yang terjadi. Aku sama sekali tidak melihatnya waktu itu, tapi bukankah mari melihatnya? Waktu itu Setidaknya ada 10 magic sequence yang tumpang tindih, tapi semuanya dibatalkan secara instant… sebenarnya seberapa tinggi psion count dia…”


Formasi eight high terdiri dari satu defender dan dua penyerang.

Dua penyerang menyebar ke dua arah. Salah satu dari mereka sampai ke wilayah first high.


Erika : "Ah, Tatsuya-kun, cepat!"


Mizuki : "Go, Leo-kun!"


Monolith Di Wilayah first high, ditempatkan dimana penonton bisa melihat semua hal yang terjadi disana.

Didepan monolith, Leo kemudian memasang kuda-kuda dan menarik pedang dari pinggangnya.

Sosok penyerang musuh terlihat diantara pepohonan.

Penyerang tersebut memegang CAD yang sama dengan temannya.

Niat penyerang tersebut jelas ingin membingungkan Leo, defender dari first high, kemudian membuka monolith sekaligus.

Penyerang musuh mengarahkan CADnya ke arah Leo.

Tapi Leo mengayunkan pedangnya secara horizontal di saat yang bersamaan.


Mizuki : “bagus!”


Erika : “sial, orang itu begitu lihai!”


Erika dan mizuki melompat kegirangan.

Papan metal terbang melintas diantara pepohonan dan menghantam penyerang musuh dari depan.

Berdasarkan koordinat pepohonan, Leo sudah memperhitungkan jarak serangnya dan menggunakan potongan pedangnya untuk menghantam musuhnya dari kejauhan.

Setelah menyatukan kembali pedangnya, Leo mengarahkan pedangnya ke angkasa.

Potongan pedang tersebut ditembakkan keangkasa

. Leo : "Oh — Ah —!"


Dengan teriakan, Leo mengayunkan pedangnya ke bawah menghantam penyerang musuh yang terbaring di tanah.


Shuzune : “apa itu tadi?”


Meski pertanyaannya agak kasar, pertanyaan suzune menggambarkan bahwa dia kehilangan kesabarannya.


Azusa : “itu adalah ‘mini comunicator’ – CAD berbentuk senjata yang dibuat sendiri oleh shiba-kun.”


Azusa, yang hadir sewaktu kalibrasi tadi malam, menjawab pertanyaan suzune.


Suzune : “CAD berbentuk senjata yang dibuat sendiri… kira-kira bagaimana desainnya?”


Mendengar jawaban singkat azusa, suzune mengangguk berkali-kali.


Suzune : “aku mengerti, itu adalah konsep baru, namun, untuk shiba-kun, ini adalah konsep kasar.”


Azusa : “kasar ya?”


Suzune dengan sabarnya menjelaskan pada azusa, yang memiringkan kepalanya.


Suzune : “ya, sihir ini memiliki keterbatasan dalam criteria kekuatan fisik penggunanya dan sitauasi yang ideal untuk mempergunakannya.”


The third player from Eighth High was repeatedly backtracking through the forest.

Pemain ketiga dari 8th high berkali-kali mencoba menyusuri kembali jejaknya di hutan.

Meski arena nya adalah hutan, arena tersebut bukanlah Hutan Fuji. Bagian tebing dari arena tersebut adalah buatan manusia, dengan pohon dan tetumbuhan yang sengaja ditanam disana, dan hanya diperuntukkan untuk latihan.

Setengah abad telah berlalu sejak fase pencangkokan, dan hutan telah tumbuh dengan alami, ini bukanlah hutan lebat dimana orang bisa tersesat dalam jarak 800M.

Tapi nyatanya pemain dari 8th high benar-benar tersesat.

Enemy : “dimana kau! SOB! Berhenti bersembunyi dan hadapi aku dengan jantan!”

Pemain dari 8th high sama sekali tidak berupaya menyembunyikan kekesalan dalam nada bicaranya selagi dia mencoba menggunakan sihir untuk melenyapkan gelombang ultrasonic di sekitarnya.

Kekuatan dari gelombang suaranya benar-benar sepele.

Efek yang dirasakan hanyalah dengingan di telinga.

Meski begitu, dengingannya begitu menyebalkan.

Meski pemain menggunakan helm pelindung kelas militer, itu hanyalah helm prajurit biasa untuk melindungi kepala dari benturan dan tekanan, jadi tidak ada fungsi apapun untuk menghalangi gelombang suara. Helmnya memang melindungi wajah, tapi ada lubang kecil untuk pendengaran.

Dibawah serangan dari gelombang suara, satu-satunya solusi hanyalah menggunakan sihir untuk pertahanan diri.

Pemain dari 8th high menyimpan CADnya dikantong, dan mengeluarkan generalized CAD berbentuk handphone dari sakunya, dia berencana menggunakannya untuk mempertahankan diri dari gelombang suara lalu kemudian bergerak ke wilayah 1st high.

Meski begitu, tak memperdulikan sebanyak apa dia berjalan, dia tidak pernah sampai di wilayah musuh.

Dia tidak pernah sadar.

Dibawah tekanan frekuensi suara tinggi dan rendah, perhatiannya hanya terfokus pada frekuensi yang tinggi, membiarkan frekuensi rendah mengobrak-abrik isi telinganya.

Jarak pandangnya terbatas – dipersulit oleh kenyataan bahwa dia tidak mempunyai kesempatan memperbaiki seluruh indranya. Biasanya ini berakhir dengan situasi dimana dia tidak bisa mengetahui lokasinya sekarang.

Apabila seseorang sadar dia sedang tersesat, mereka biasanya menggunakan kompas, tapi kalo mereka disesatkan oleh indranya sendiri, pastinya akan sangat sulit untuk memperbaiki situasi tanpa terlebih dahulu sadar bahwa dia sedang dikecohkan.

Pemain dari 8th high jatuh dalam perangkap tiada akhir yang disebut “keangkuhan”

Mikihiko adalah yang orang yang bertanggung jawab atas perangkap ini.

Spirit Magic "Echo Maze".

Meski dia mau melawan, berkat indranya yang kacau-balau, dia tidak bisa tahu dimana lokasi penyihirnya, meski dia dalam keadaan normal, mustahil dia bisa mengetahui lokasi mikihiko.

Itu karena mikihiko melakukan serangan suara ini melalui spirits.

Meski dia menemukan sumber sihirnya, satu-satunya yang bisa ditemukan hanyalah spirit yang beterbangan.

The power of absolute stealth.

Ini adalah senjata terkuat dari "Divine Earth Magic”, cabang dari spirit magic milik mikihiko.

Dibelakang lawan yang berjalan tanpa arah, Mikihiko memperhitungkan sudah waktunya dia melaksanakan fase selanjutnya dari misinya.

Setelah memancing defender musuh menjauh dari monolith dan masuk kedalam hutan,

Kalo dia memilih menyerang, dia harus menyempatkan diri untuk memasukan semua kodenya dengan segera setelah melumpuhkan musuhnya.

Kalau dia memilih untuk membantu temannya, dia harus terus mengalihkan perhatian defender musuh, dengan kata lain memberikan waktu untuk mikihiko memasukan kodenya.

Dia berhenti sejenak untuk berpikir.

Tatsuya memilih untuk menyerang.

Dia menarik CAD di saku kirinya dan menarik pelatuknya setelah mengarahkannya CADnya ke tanah.

Setelah mengaktifkan sihir untuk meringankan tubuhnya, dengan entengnya tatsuya melompat diantara pepohonan bak marmot.

Begitu dia menggunakan sihir, musuhnya dapat dengan mudah menunjukan lokasinya.

Penggunaan sihir akan menimbulkan efek samping yang tidak diharapkan dalam perubahan Eidos.

Penyihir yang pandai tidak hanya dapat mengidentifikasi lokasi pengguna sihir berdasarkan suara sihir saja, tapi berdasarkan sihir yang digunakan. Namun, untuk sihir lemah semacam ini, apa pemain dari 8th high mampu mendeteksi bahwa tatsuya baru saja menggunakan Weight-Type Magic? kalo ya, apa mereka bisa memastikan bahwa tatsuya melompat-lompat di pepohonan?

Untuk tatsuya, itu adalah hasil yang paling diharapkan.

Selagi dia melompat diantara pepohonan, dia tidak menggunakan sihir.

Seolah kakinya terdapat pegas didalamnya, dia bahkan tidak menggoyangkan pohon sewaktu melompat.

Seperti yang diduga, defender lawan sudah tiba di tempat tatsuya melompat.

Pandangannya menoleh keatas.

Dibelakangnya, Tatsuya menarik pelatuk CAD di tangan kanannya.

Di layar lebar yang menunjukan pergerakan psion, gambarnya menunjukan defender 8th high dibanjiri psion dari Nonsystematic magic.

Defender tersebut terhuyung-huyung sebentar, lalu pingsan.


Masaki : "...'Resonate', eh, Nonsystematic Magic."


Shin : “jadi dia menggunakan gelombang biologis dan gelombang psion untuk membuat resonansi demi melumpuhkan musuhnya?”

Mendengar kata-kata Kichiouji, Masaki mengangguk.


Shin : “tampaknya dia mengkalibrasi tangan kanannya untuk menggunakan Nonsystematic magic dan tangan kirinya untuk Weight-Type Magic dan secara bergantian mempergunakannya.”


Masaki : “George…bukankah Nonsystematic Magic orang ini mengandung jejak sihir kuno?”


Shin : “kau pikir begitu Masaki? Apa itu Shugendo… atau bahkan ninjutsu? Gelombang biologis – yang dikenal sebagai ‘chi’, tampaknya hampir mirip dengan sihir yang dia gunakan.”


Masaki : “aku pikir bahkan pengguna sihir kuno tidak akan menipu orang dengan istilah ‘chi’ sekarang ini.”


Shin : “Ho? Memikirkan hal sepele tak terdengar sepertimu, masaki.”


Defender musuh masih belum kehilangan seluruh mobilitasnya. Dia mash tersadar. Namun, dalam kondisinya sekarang, dia tidak lagi mampu menghalangi tatsuya.

Menggunakan potensi energy dari dahan pohon, tatsuya melompat tinggi. Selagi dia terbang ke atas, dia menarik pelatuk di tangan kirinya dan tidak mengkhatirkan posturenya saat mendarat. Dia sampai di depan monolith secepat kilat.

Gambar tatsuya membuka cangkang monolith dan memasukan kodenya dapat dilihat diseluruh layar.

Di kejauhan teriakan supporter dari 8th high dapat terdengar, mayumi bergantian menoleh ke arah mari.

Mari juga menoleh kea rah mayumi.


Mayumi : “…dia menang”


Mari : “…dia benar-benar menang.”


Sekarang, 1st high dijamin maju ke babak eliminasi.

Namun untuk alasan tertentu, mereka berdua tampaknya tidak terlalu senang dengan pikiran itu.

Setelah menerima codenya, peluit berakhirnya pertandingan berbunyi.

Selagi lambang 1st high di angkat ke udara, bangku tempat supporter 1st high berubah hiruk-pikuk.


“kita menang! Kita menang!!”


“luar biasa, luar biasa, luar biasa! Ini kemenangan total!”


"selamat, Miyuki!"


“kakakmu berhasil!”


Teriakan bahagia datang dari siswi tahun pertama.

Seolah mereka sudah menjadi juara.

Juga ada dukungan dan ucapan selamat yang datang dari penonton biasa, tapi lebih pelan.


Erika : “whew…jantungku hampir saja berhenti!”


Mizuki : “kenapa? Bukankah Tatsuya-kun, Leo-kun, dan Yoshida-kun semua selamat?”


Erika : “tidak… aku pikir selain tatsuya-kun, yang lainnya tampak terdesak…”


Mizuki : “eh? Bagaimana mungkin?”


Erika : “kalau ditanya bagaimana… yah, dalam banyak hal.”

Mendengar kata-kata tak jelas datang dari temannya, Mizuki memiringkan kepalanya dengan cara yang lucu.


Mizuki : “kamu benar-benar aneh, Erika-chan.”


Dilihat aneh oleh Mizuki, Erika menyiapkan lusinan alasan untuk mempertahankan dirinya, tapi membuat temannya cemas bukan hobby Erika, jadi dia memutuskan untuk membiarkannya untuk saat ini.


                                                                                                                ◊ ◊ ◊


Pertandingan selanjutnya adalah antara 1st high dan 2nd high akan dimulai 30 menit dari sekarang.

Sementara dia berpikir istirahatnya terlalu pendek, masaki tidak mengkhawatirkan ini karena pastinya dia tidak akan bertanding melawan mereka hari ini. Di sisi lain, masaki berpikir akan sangat menguntungkan bagi timnya apabila 1st high capek duluan. Namun, tiba-tiba, dia merasa pikiran itu tidaklah pantas. Dan langsung mengenyahkannya dari pikirannya.

Setting arena selanjutnya masih belum di umumkan.

Setelah pertandingan, Masaki masih duduk di bangku penonton dan berbincang-bincang dengan Kichiouji.


Masaki : “jadi, bagaimana menurutmu pertandingan tadi?”


Shin : “maksud Masaki bukan seluruh tim, tapi ‘dia’ saja, bukan?”


Mendengar Kichouji, Masaki hanya bisa nyengir.


Masaki : “kau benar. George, kalau itu kamu, bagaimana caramu menghadapi dia?”


Shin : “aku merasa dia sangat terbiasa dengan peperangan. Gerakan, pengawasan medan perang, pemposisian unit… dibandingkan kemampuan sihirnya, hanya itu yang harus kita waspadai, bukan?”


Masaki : “bagaimana dengan sihirnya?”


Shin : “tunggu sebentar… meski aku terkejut dengan ‘gram demolition’… tapi serangan akhir ‘resonance’ nya, meski dia melakukan serangan kejutan dengan sempurna, dia tidak mampu melumpuhkan musuhnya secara total. Bukankah itu celah yang bisa manfaatkan?”


Masaki : "Yeah..."


Shin : “aku baru sadar sekarang, awalnya dia menggunakan Weight-Type Magic untuk mengganggu keseimbangan lawannya – tapi tampaknya, tadinya dia berniat untuk menjatuhkan musuhnya, tapi hanya mampu membuat musuhnya bertekuk lutut.

Sama halnya dengan Light Weight Magic yang dia gunakan untuk melompati pepohonan. Sihirnya tidak cukup untuk menopang seluruh berat badannya.

Untuk alasan tertentu, mungkin dia tidak mampu menggunakan sihir yang kuat?

Ini mungkin efek samping dari penggunaan CAD performa tinggi dalam waktu yang lama, dia mungkin tidak bisa mengerahkan seluruh potensinya dengan model yang lebih inferior, tapi siapa tahu.”


Masaki : “itu mungkin saja. Dengan kemampuannya yang sehebat itu, dia mungkin terbiasa menggunakan hardware yang paling baru. Karena dipilih sebagai pemain secara mendadak, dia tidak punya waktu untuk membiasakan diri dengan model yang lebih inferior.”


Shin : “kita tidak tahu detailnya, tapi itu tidak penting, bukan? Bagaimanapun juga, dari perspektif sihir, aku pikir ‘gram demolition’ adalah satu-satunya yang harus kita waspadai. Daripada bernasib sama dengan pemain dari 8th high, kita sebaiknya berhati-hati agar tidak terjebak oleh strategi yang sama.”


Masaki : “jadi maksudmu kita tidak perlu takut berhadapan langsung dengannya?”


Shin : “tepat sekali. Kalau saja kita bisa mendesaknya untuk berhadapan satu-lawan-satu denganmu…. Kalau kita bisa melakukan itu, maka kemenangan masaki sudah dipastikan. Contohnya, kalau pertandingan kita diatur di lapangan terbuka, kita akan menang dengan skala 10 berbanding 10 (100% menang).


                                                                                                                ◊ ◊ ◊


Diwaktu istirahat pemain dari 1st high, Mikihiko yang bingung, berkali-kali duduk –berdiri dari kursinya.


Leo : “Mikihiko… bisa kau tenang sedikit?”


Kalibrasi "Mini Communicator" telah selesai. Seolah mengecek ulang beratnya, Leo mengayun-ngayunkan pedangnya.


Miki : “Leo.. kamu ini benar-benar periang ya. Yah… meski tadi baru saja ketemu siswa kelas lain yang belum kita kenal.”


Kata-kata itu keluar dari mulut mikihiko. Dilihat dengan pandangan penuh tanda Tanya oleh semua orang, Miyuki tersenyum manis.


Miyuki : “aku baru tahu Yoshida-kun begitu pemalu!”


Tatsuya mengankat bahunya dan duduk dalam posisi santai. Dibelakangnya, Miyuki berdiri memijat bahu kakaknya dan menoleh dengan senyum mempesona ke arah mikihiko.


Tatsuya : “aku pikir reaksi Mikihiko sangat normal. Lagipula dia masih remaja, Miyuki.”


Miyuki : “Aya! Benarkah, onii-sama. Miyuki belum pernah melihat onii-sama malu sebelumnya.”


Melihat tatsuya memalingkan wajahnya dan menatap adiknya dengan mata menyipit, senyum miyuki semakin melebar, sekarang, jari lembut Miyuki tak henti-hentinya memijat pundak kakaknya.

- jadi aku malu, sial!-


-tapi melihat kalian seperti itu hanya membuatku semakin gugup!-


…tak mampu mengatakan hal tersebut, mikihiko hanya bisa diam dan menderita sendirian.

Ngmong-ngomong, mayumi dan azusa masuk kedalam tenda.

Melihat kakak-beradik seperti itu, mereka berdua terdiam, sementara wajah azusa semakin kemerahan dari detik ke detik.

Sementara mayumi gagal tersipu secara terbuka, dia memandang tatsuya dengan penuh curiga.


Tatsuya : “…rasanya ada sorang yang sedang menghakimiku, atau sedang menghina?”


Mayumi : “kamu terlalu banyak berpikir yang tidak-tidak!”

Ketika tatsuya berhadap-hadapan dengannya, mayumi menarik kembali kata-katanya, lalu terbatuk selagi pura-pura membersihkan tenggorokannya.

Pada saat Mayumi berbalik, tatsuya sudah berdiri.


(entah kenapa… anak ini seperti tentara…)


Ujung kakinya saling berjauhan, punggungnya tegak, kedua tangannya disilangkan di punggungnya, seolah postur ini sudah biasa dilakukannya. Apa dia bimbang, hati-hati, atau terlalu percaya diri? Tidak ada yang tampak tidak wajar baginya.

Malah, kelakuan tatsuya membuat mayumi merasa kekanak-kanakan.


Mayumi : “… jujur saja, tak perlu mengkhawatirkan hal itu.”


Pada akhirnya, mayumi membela diri meski dia enggan melakukan itu, membuat dirinya marah akan diri sendiri dan memutuskan untuk melaksanakan tugasnya sesegera mungkin.


Mayumi : “setting arena untuk pertandingan selanjutnya telah diputuskan.”


Tatsuya : “jadi kau secara khusus datang sendiri untuk memberitahu kami. Terima kasih banyak.”

Tatsuya membungkuk kepada mayumi dan menggunakan isyarat matanya untuk menanyakan : “dimana?”


Mayumi : “perkotaan.”


Kata-kata mayumi membuat tatsuya terdiam.


Tatsuya : “…begitu keputusannya, meski mereka sadar benar kejadian kemarin?”


Mayumi : “itu karena setting arenanya dipilih secara acak. Aku takut mereka tidak mempertimbangkan kejadian kemarin dalam keputusannya.”


Tatsuya : “aku mengerti…”


Sangat luar biasa, panitia begitu blak-blakan dengan keputusannya, pikir tatsuya, tapi dia memilih untuk tidak memprotes keputusan ini.


Tatsuya : “aku akan segera kesana. Kalibrasi CAD sudah hampir selesai.”


Mayumi : “terima kasih!”


Mayumi menyatakan persetujuannya sementara Leo dan Mikihiko segera bersiap-siap.

Persiapannya hanya mengikat jaket pelindung, helm, dan CAD yang mereka ambil tadi.

Hanya itu persiapan yang diperlukan.

Mereka mengenakan jaket, mengencangkan seletingnya.


Azusa : "Uh, Shiba-kun..."


Disaat Tatsuya mengatur CAD dan kantung pistolnya, Azusa bertanya.


Tatsuya : “apa?”


Azusa : “apa yang akan kau lakukan dengan … CAD Saijou-kun?”


Tatsuya : “apa yang akan aku lakukan?”


Azusa : “karena… bukankah akan sulit mengayunkan ‘mini comunicator’ dalam jarak dekat, seperti dalam ruangan atau tangga? Sihir yang dipasang hanya untuk membuat mata pedang mengapung di udara, jadi kekuatannya masih bergantung pada lengan penggunanya, bukan? Meski mata pedangnya bisa memangjang, kalau tidak ada ruang yang cukup untuk mengayunkan pedangnya, maka desain CADnya tidak menguntungkan untuk situasi ini…setidaknya itulah yang kudengar.”


Tatsuya : “dari Ichihara-senpai, tepat?”


Kata-kata Tatsuya menebak jalan pikiran Azusa, membuat azusa tersipu malu, tapi untuk alasan yang berbeda dengan sebelumnya.


Tatsuya : “seperti yang diharapkan dari Ichihara-senpai, itu adalah analisis yang akurat. Namun, tak perlu khawatir. Masih ada ruang untuk mengayunkan minicomunicator didalam ruangan. Meski kita tidak bisa menggunakan pedang sepanjang sepuluh meter, 1 meter juga bisa.”


Mendapati isyarat dari Tatsuya, Leo mengangguk dengan ekspresi “serahkan semuanya padaku”.


                                                                                                                ◊ ◊ ◊


Pertandingan 1st high melawan 2nd high benar-benar tidak memperdulikan kejadian kemarin, dan sekarang….panitia sudah memasang monolith masing-masing sekolah di 2 gedung berbeda– Monolith dipasang khususnya, di lantai 3 bangunan 5 tingkat.

Penolakan panitia untuk bertanggung jawab atas kecelakaan kemarin sekali mengingatkan semua orang bahwa birokrasi di universitas sihir sangat bersifat politis.

-namun, pertanggungjawaban kejadian kemarin tidak akan jatuh pada panitia.

Setidaknya untuk tatsuya, area tertutup dengan banyak tempat berlindung jauh lebih baik daripada lapangan terbuka, jadi dia tidak begitu mengeluhkan hal ini.

Sekarang, tatsuya telah berhasil menyusup lantai puncak dari gedung 2nd high. Dia menyelinap masuk tanpa terdeteksi defender lawan dengan cara melompati gedung-gedung tanpa menggunakan sihir. karena dia sudah terbiasa melakukan kegiatan fisik, dia berhasil menghindari deteksi defender lawan dan berhasil mendekat ke target.

Karena tatsuya menyelinap masuk gedung tanpa terdeteksi, tatsuya menghabiskan banyak waktu untuk menyelinap. Sekarang, Meski mereka kalah di pertandingan ini, mereka masih akan maju ke babak eliminasi. Meski begitu, format dari babak eliminasi adalah first seed menghadapi 4th seed dan 2nd seed menghadapi 3rd seed. Menghadapi 3rd high di semifinal benar-benar berbeda dengan menghadapi mereka sewaktu final. Tatsuya memperhitungkan waktu sangatlah sedikit meski dia meninggalkan mikihiko untuk membantu Leo.


Tatsuya : “mikihiko, kau bisa mendengarku?”


Mikihiko : “diterima, Tatsuya”


Meski monolith code tidak melarang pemain menggunakan wireless communicators, sangat sedikit sekolah yang memanfaatkan fasilitas ini. Hal itu disebabkan, meski isi dari pesan tidak bisa dimengerti lawan, teknik modern cukup mampu menunjukan lokasi dari pengirimnya.

Terlebih lagi, three man team yang menggunakan wireless communicator biasanya akan terjebak dalam situasi dimana salah satu anggotanya berada diluar jangkauan. Intinya, wireless communicator tidak begitu bermanfaat dalam pertandingan ini.

Meski begitu, untuk alasan tertentu, tatsuya memilih menggunakan fasilitas ini.


Tatsuya : “mari mulai, kami mengandalkanmu untuk menemukan lokasi monolith.”


Leo : “kita tidak bisa bertahan disini terus, cepat temukan!”


Miki : “dimengerti”


Salah satu anggota tim tampaknya sedang bertarung.

Tatsuya memanipulasi gelang yang ada di tangan kanannya dan melakukan summoning magic.


Leo dengan semangatnya mengayunkan mini communicator secara horizontal.

Papan metal yang memiliki panjang 40 cm dengan lebar 12 cm – mata pedangnya terbang ke udara dan mengejar pemain dari 2nd high. Kurangnya berat pada pedang di tutupi oleh kekuatan ayunan Leo. Leo berhasil memotong kaki salah satu penyerang.

Penyerang tersebut jatuh ke tanah. Kalo ini adalah medan perang Leo akan langsung maju dan menghabisi penyerang tersebut. Hanya saja, monolith code melarang pertarungan jarak dekat.


Leo : "Mikihiko!"


Meski sadar Miki tidak bisa mendengar ucapannya, Leo masih member sinyal pada Mikihiko, yang sedang menonton kejadian tersebut melalui spirits.

Menjawab sinyal Leo, bola petir terbentuk di udara.

Dan menghantam pemain dari 2nd high yang sedang berbaring di tanah.

Namun, Leo tidak punya cukup waktu untuk merayakan telah mengalahkan 1 orang.

Menyadari tubuhnya berada didalam efek Move-Type Magic, Leo berteriak.


Leo : "diam!"


Suaranya mengaktifkan CAD di tangan kirinya. Meski menggunakan 2 CAD secara bersamaan, selama dua sihir yang aktif berada dalam system yang berbeda, tidak akan ada gangguan diantara keduanya.

Untungnya- dalam situasi tertentu- CAD Leo memiliki ketahanan dan processing power dari 2 generasi yang lalu, jadi sudah memenuhi syarat pertandingan kompetisi 9 sekolah. Meski time delay penerimaan suaranya tidak sesuai dengan standar tatsuya, dalam situasi ini, kebiasaan lama melenyapkan kekhawatiran tersebut, maka Leo menggunakan CADnya sendiri setelah di setel total activation sequencenya.

Sesuai yeng direncanakan, meski CAD leo itu “jadul”, CADnya masih sempat mengaktifkan sihir pertahanan sebelum musuh meluncurkan Move-Type Magic pada Leo.

Dari tempat dia berdiri – dia menguatkan koneksi tubuhnya pada koordinat yang cocok. Ini adalah taktik yang sama digunakan Mari dalam battleboard, meski dalam skala lebih kecil. Sihir mari memberikan kebebasan bergerak bersamaan dengan menstablikan tubuhnya pada papan yang sedang meluncur. Berbeda dengan mari, tujuan Leo hanyalah menstabilkan dirinya di tanah tanpa menggerakan satu ototpun. Ini hanya berlangsung sebentar.

Namun, karena aplikasi CAD yang dipakai adalah versi downgrade, sihir leo masih mampu mengcounter sihir lawannya.

Gedung ini di desain dengan model asrama.

Dari jendela yang rusak, sosok musuh terlihat melewati koridor.

Leo menarik tangan kanannya dan bersiap untuk menerjang, tapi musuhnya keburu kabur.

Dengan perlahan mendekati lawannya yang pingsan, Leo melepaskan helm musuhnya.

Berdasarkan aturan main, begitu pemain kehilangan helmnya, maka pemain tersebut akan didiskualifikasi dari pertandingan.


Leo : (OK, sekarang kita sudah melumpuhkan satu orang)


Meski tahu benar mustahil bisa mengirimkan pesan ini, Leo masih memikirkan hal ini di benaknya sendiri.


Leo : (sekarang terserah padamu, Tatsuya. Situasinya semakin buruk disini.)


Berkat summoning magic Tatsuya, spirit yang menempel padanya menjadi aktif.

Tatsuya tidak mampu menggunakan spiritual magic.

Meski dia bisa mendeteksi SB (spirit) yang aktif, dia tidak mampu mengendalikannya. Penyihir melakukan sihir modern dengan cara menciptakan sinyal palsu untuk memanipulasi dan menulis-ulang Eidos, dan Bukan menggunakan keinginan personal untuk mengontrol eidos.

Namun, penyihir modern masih mampu melakukan summoning magic paling basic dari spiritual magic.

Tatsuya mampu mengingat magic sequence didalam activation sequence karena area perhitungan artificial magicnya tersimpan dalam alam sadarnya. Tak peduli sihir macam apapun itu, begitu dia berhasil meretas activation sequence dan magic sequencenya. memProyeksikan magic sequence yang belum sempurna masih mampu dilakukannya.


Ini tentunya tidak dalam level yang sama dengan mengcasting sihir yang sebenarnya, karena tatsuya hanya meniru magic invocationnya, namun, selama komponen yang diperlukan telah ada, meski sihir tatsuya hanya tiruan, efek sihir tertentu akan berhasil dikeluarkan.

Mikihiko menaruh spirit yang tak aktif pada Tatsuya, yang dimana tatsuya menggunakan sihirnya untuk mengaktifkannya.

Dengan begini, tatsuya bisa dengan segera berhubungan dengan Mikihiko.

Meski tatsuya tidak mampu mengendalikan spirit, sejak awal tatsuya tidak pernah berniat untuk mengendalikannya.

Untuk tahap tertentu, tujuan tatsuya adalah hanyalah membawa spirit Mikihiko ke wilayah musuh.

Sihir barusan pastinya sudah membuat defender lawan waspada.

Keinginan tatsuya adalah memancing defender lawan meninggalkan monolith.

Tatsuya dengan perlahan mulai bergerak.

Lewat “contracted” spiritnya, Mikihiko menyadari Tatsuya telah berhasil mengaktifkan kembali “spiritnya”.


Miki : (jujur saja, bagaimana bisa kamu berakhir jadi murid course 2, tatsuya….?)


Pikiran ini muncul di benak mikihiko selagi dia mengkonsentrasikan spiritnya yang berada di kejauhan.

Nyatanya, dalam bidang sihir, jarak itu bukanlah masalah. Untuk dimensi informasi raksasa, jarak fisik bukanlah masalah.

Awalnya, hanya Nonsystematic Magic yang secara langsung menembakkan psion tanpa menggunakan dimensi informasi yang memiliki keterbatasan dalam jarak.

Namun, manusia hanya terbatas pada panca indra dan pengalamannya.

Kalau jarak fisiknya sangat jauh, akan ada persepsi jarak jauh.

Persepsi jarak ini menjadi jarak tempuh sihir.

Dengan pikiran seperti itu dibenak orang, sihir jadi kurang begitu efektif.

Maka, untuk menembakkan sihir pada target yang jauh, kunci keberhasilannya terletak pada cara pikir “target berada dihadapan penyihir”.

Pada titik ini, Spiritual Magic mengacu pada koneksi antara penyihir dan spirit – bergitu terhubung, mereka bisa merasakan kedekatan dengan spirit. Dengan kaya lain, Spiritual Magic adlah sesuatu yang dengan mudah dapat menipu masalah jarak untuk sihir.

-hanya dengan begini.


Miki : (…aku melihatnya.)


Visual Tuning.

Tatsuya tidak hanya memanggil spirit dan membaca informasi yang terekam. Sebaliknya, dia menggunakan koneksi melalui dimensi informasi untuk secara langsung melihat sekelilingnya melalui spirit yang aktif. Sihir ini dikenal sebagai “sense tuning”. Ketika terbatas pada visual saja, teknik ini dikenal sebagai “visual tuning”.


Miki : “aku menemukannya tatsuya!”

Namun, selanjutnya datang hal yang sulit.

Mikihiko mempertahankan hubungannya dengan 2 spirit yang ada – 1 sedang mengikuti tatsuya sementara yang lainnya ada pada Leo, selagi dia menyampaikan ini pada tatsuya.

Tatusya : (cepat sekali….. jadi dia sudah menemukannya)


Spirit magic begitu berguna, begitu pikirnya selagi dia meningkatkan ketegangan dalam tubuhnya.

Bagaimanapun kau mendeskripsikannya, tatsuya sedang bersembunyi dengan bergelantungan di atap.

Mungkin karena bangunannya diatur dalam kondisi “sedang dibangun”, ada banyak ventilasi terbuka yang terhubung dengan ruangan monolith 2nd high. Tatsuya bergelantungan pada salah satu ventilasi dan mengawasi defender lawan.

Defender 2nd high pasti sudah mendeteksi sumber sihir tatsuya, namun tidak pernah menyangka bahwa lawannya (tatsuya) sedang mencoba menyerbunya dari atas.

Mungkin tidak, pikir tatsuya.

Dimatanya, rasa gugup defender 2nd high menciptakan dugaan ini.

Napasnya (defender 2nd high) begitu terengah-engah, mungkin karena naik-turun tangga.

Dia pastinya bukan orang yang cocok untuk posisi bertahan. Saat ini, tatsuya seharusnya senang akan ketidakmampuan lawannya, namun mengkasihani lawannya sangatlah munafik.

Tadinya dia memikirkan untuk membiarkan defender lawan lewat, tapi dia lebih memilih untuk menyerang. tatsuya melompat, bersiap mendarat, dan menarik CAD dari saku kanannya di saat yang sama.

begitu mendarat di tanah, Dia langsung menarik pelatuk CADnya.

Defender lawan bahkan tidak punya kesempatan untuk menoleh.

Sihir yang aktif hanyalah gelombang kejut psion. dengan menciptakan gejala pusing, Untuk beberapa detik, teknik ini mampu melumpuhkan musuh.

Dalam peperangan, beberapa detik akan menentukan hidup-mati seseorang, tapi ini adalah pertandingan yang melarang kontak langsung. Tatsuya terus mengawasi musuhnya yang lumpuh dan berlari menuju target yang ditunjukkan mikihiko.

Hanya butuh 10 detik untuk melewati dua ruangan untuk mencapai tempat tujuan.

Menyadari defender lawan sudah dapat kembali bergerak, tatsuya mengarahkan CADnya tepat pada kakinya.

Setiap lantai tingginya 3.5 M

Tinggi antara lantai 3 dan lantai 5 jaraknya 7M.

Ini sudah masuk jarak tembak “kunci”.

Dia tarik pelatuknya.

Perubahan halus pada eidos berjalan di tangannya.

Dengan hati-hati, tatsuya menggunakan tangga yang berlawanan dari arah dimana dia datang dan turun ke lantai berikutnya.


Dengan indra penglihatannya yang terhubung dengan spirit, mikihiko dengan mudah melihat code yang tercantum dalam monolith.

Dia melihatnya.

Saat ini, Leo belum berhadapan dengan musuhnya.

Mikihiko berdoa selagi memasukan code yang dia lihat melalui spirit.

Ketika peluit berakhirnya pertandingan berbunyi, tatsuya sedang sibuk menghindari sihir “kamaitachi” yang ditembakkan defender lawan.

Leo menyandarkan punggungnya ke monolith dan sudah bersiap untuk membabi-buta apabila musuh datang.


Mayumi : “whew…. Ternyata dia sanggup memenangkannya!”


Mayumi bernapas lega yang dimana Mari meresponnya dengan sikap tidak puas.


Mari : “orang itu…. Sampai akhir, Apa sampai akhir dia hanya main-main saja?”


Mayumi : “Eh? Benarkah?”


Mari : “dia dapat dengan mudah menghindari semua serangan itu……kenapa tidak mencoba melumpuhkan musuhnya secara total?”


Mayumi : “aku yakin dia punya alasan untuk itu.”


Mari melotot ke arah tatsuya dengan wajah kesal selagi Mayumi dengan tenang menarik kembali kata-katanya.


Mari : “apa maksudmu? Di pertandingan dulu dia menggunakan ‘resonance’ dan sihir lainnya untuk mengalahkan Hattori. Bukankah seharusnya dia punya trik lainnya untuk pertandingan sekrang?”


Mayumi : “menurut dugaanku, dia tidak mampu menggunakan sihir yang sama sewaktu melawan hanzou-kun Karena spesifikasi CAD untuk kompetisi tidak mampu memaksimalkan potensi sihirnya. juga, bukankah serangan ‘resonance’ dari pertandingan kemarin tidak mampu melumpuhkan lawannya secara total?

Mari, apa kau sudah lupa?

Kemarin, kita memaksa Tatsuya-kun menjadi pemain pengganti, jadi dia hanya memiliki semalam untuk bersiap-siap! Dalam satu malam, dia harus mengkalibrasi CAD saijou-kun dan Yoshida-kun, juga harus memikirkan strategi yang dapat mengeluarkan seluruh potensi timnya….

Aku bisa mengerti kekesalan Mari datang dari kepercayaanmu pada kemampuan tatsuya. Namun, aku rasa salah kalo kita berharap terlalu banyak tanpa memberikannya cukup waktu untuk memenuhi harapan tersebut.”


Mari : "uuuh...... OK......"


Mari mengangguk, menandakan dia mengintropeksi dirinya. Tiba-tiba dia, berhenti.


Mari : “….ngomong-ngomong, Mayumi.”


Mayumi : “yah, ada apa!”


Merasakan aura balas dendam muncul, Mayumi hanya bisa merinding.

Namun, hal inilah yang ditunggu-tunggu Mari.


Mari : “kamu tampaknya sudah benar-benar siap membela tatsuya!”


Mayumi : “apa!? tidak, apa yang kau….”


Mari : “tidak perlu malu. Namun…..aku rasa kamu akan kesulitan menghadapi tingkat sis-con sebesar itu….”


Mayumi : “sudah kubilang bukan itu!”


Sementara keberatan Mari merupakan selip lidah sewaktu perbincangan siswi sekolah , perasaan itu digemakan oleh orang lain melalui perspektif berbeda diantara penonton.


Yamanaka : “akhirnya, dia Cuma pakai ‘gram demolition’, 'Resonance', 'Phantom Blow', dan Weight-Type Magic, ya...... aku bisa mengerti alasan dia tidak menggunakan ‘decomposition’, tapi kenapa menyusahkan diri dengan tidak menggunakan Flash Cast atau Elemental Sight?”


Fujibayashi : “sensei, anda tahu sendiri kan alasan tatsuya menyembunyikan kemampuannya?”


Yamanaka : “tapi, Fujibayashi….. lupakan flash cast, meski dia menggunakan ‘eye of the spirit (aka. Elemental sight), mustahil para penyihir kelas teri yang menontonnya akan sadar apa yang baru saja dia lakukan.”

Dr. Yamanaka dan Lieutenant Fujibayashi dari Independent Magic-Equipped Battalion sedang berbincang-bincang di bangku penonton. Kalau seseorang familiar dengan topic pembicaraan mereka, dia pasti akan melompat kaget dari tempat duduknya. Namun, karena mereka mengenakan pakaian musim panas, mereka berdua pasti akan dikira suami-istri – meski hal tersebut mustahil, karena mereka berdua lebih tampak seperti dokter dan perawat. Kalau seseorang mendengar istilah asing tersebut, mereka pastinya berpikir, bahwa istilah tersebut mungkin berhubungan dengan istilah psikologi atau yang lainnya. Tidak satu penontonpun yang peduli pada pembicaraan mereka berdua.


Fujibayashi : “meski begitu, kalau seseorang melihat sesuatu yang seharusnya tidak boleh dilihat, ini akan menjadi tanda waspada diantara penonton yang jeli. Dibandingkan sensory magic, ‘elemental sight’ lebih seperti superpower. Dalam situasi tertentu, itu mungkin akan lebih menarik perhatian disbanding ‘decomposition’.”

The "Eyes of the Spirits" yang mereka bicarakan adalah – berkaitan dengan kemampuan tatsuya untuk melihat “bentangan (warna)” dari dimensi informasi.

Masing-masing dari Four Major Systems dan Eight Major Types of magic memproyeksikan magic sequence kedalam Eidos melalui dimensi informasi.

Maka, penyihir yang menggunakan sihir modern memiliki kemampuan untuk menghubungkan diri dengan dimensi informasi. Dengan menghubungkan diri dengan dimensi informasi dan memastikan “keberadaannya” –tatsuya boleh dibilang mampu memperluas penglihatannya.

Dan…. “memperluas penglihatan” ini memiliki banyak akibat.

Di dunia ini Segala sesuatu yang memiliki wujud fisik memiliki Eidos yang tercetak dalam dimensi informasi.

Juga, ini tidak dilakukan melalui pancaindra, atau seolah dia dapat melihat “menembus” perluasan dimensi informasi dan sinyal subsistem untuk menarik keluar target yang dia butuhkan. Sebetulnya, dia bisa mengidentifikasi setiap Eidos dan membidiknya secara terppisah.

Dengan kata lain, tidak ada yang bisa lolos dari “elemental sight”nya.

Istilah "Eyes of the Spirits" sebenarnya adalah istilah yang salah, namun sering digunakan karena sudah menjadi kebiasaan.

Pelajar yang pertama kali menterjemahkan istilah ini biasanya menggunakan kata sifat “elemental”, tapi itu sering di salahartikan dengan kata benda “elemental”, yang mengakibatkan munculnya istilah "Eyes of the elementals", yang disingkat "Eyes of the Spirits". Tentu saja banyak orang yang salah menyebutnya, tapi karena "Eyes of the Spirits" lebih berkesan “sihir” daripada “elemental sight”, maka nama itu digunakan. Ini adalah pendekatan nonscientific untuk mengkaji masalah tersebut, tapi itu merupakan sebab mengapa istilah itu tidak pernah di koreksi.

Sementara “kesalahan” ini menjadi sumber perdebatan antara “ahli” dan “non-ahli”….

Karena tidak ada yang maju kedepan untuk mengkoreksi masalah itu, para jury masih bingung apakah masalah ini patut diperdebatkan.

-kembali ke topic masalah-

Yamanaka sadar benar yang dibicarakan Fujibayashi. Elemental sight itu sama dengan “mist dispersal”, dua-duanya sangat rahasia.

Meski begitu, yamanaka masih enggan menerimanya.

Yamanaka : “karena dia dilarang untuk membeberkannya, kita mungkin dalam situasi yang serupa….”

Mereka berdua tidak cukup lugu atau pun bodoh untuk datang dan mendukung Tatsuya, dan tatsuyapun tidak cukup lemah untuk memperlihatkan sesuatu yang dilarang dihadapan semua orang. Pada titik ini, Yamanaka, Fujibayashi, Kazama, Sanada, dan Yanagi sadar akan hal ini, namun selalu ada pengecualian. Kalo bencana muncul dan sihir rahasia terpaksa terungkap di mata public, mereka harus dilokasi untuk mengatasi situasi. Itu sebabnya mereka hadir disini dan memfokuskan energy mereka pada pertandingan Tatsuya.

Maka mereka tidak punya hak untuk mengkritik sifat rahasia dari Yotsuba, yang dimana ini adalah maksud yamanaka. Tanpa memperdulikan seberapa besar keinginan yamanaka untuk melihat tatsuya menunjukkan kemampuannya yang sebenarnya pada dunia, dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Fujibayashi : “namun, aku pikir dia akan lolos apabila menggunakan flash cast. Menghadapi ‘prince; atau ‘cardinal’, aku pikir dia tidak akan mampu melawan mereka dengan menggunakan CAD selemah itu.”

Seolah mencoba meredam keinginan yamanaka, fujibayashi mengakhiri pembicaraannya disini.

Tidak semua penonton terfokus hanya pada tatsuya.

Cukup banyak orang yang menonton Leo. Khususnya karena dia yang pertama menggunakan CAD berbentuk senjata dalam kompetisi ini.

Juga, cukup banyak penonton yang menonton mikihiko, yang mampu melihat 512 code monolith dari kejauhan. Diantara para penonton yang tidak sadar akan hal yang terjadi, satu teman masa kecil adalah pengecualiannya.


Erika : “sebenarnya, miki….. kemampuanmu sudah sama seperti dulu.”


Miki : “eh, apa yang sama seperti dulu, Erika-chan?”


Mizuki memiringkan kepalanya karena tertarik mendengar gumaman Erika. Erika menjawabnya dengan tidak jelas, lalu kembali kea lam pikirannya.

Hubungan Erika dan mikihiko jauh lebih lama daripada yang dibayangkan Mizuki, jadi Erika tahu benar apa yang sedang Mikihiko lakukan.

Sementara sense tuning bukanlah pencapaian yang sepele, dulu sebelum kecelakaan terjadi, Mikihiko yang dikenal sebagai “jenius” mampu menggunakan sense tuning dengan mudah. Namun, setelah insiden terjadi, dia tidak mampu menggunakan sihir seperti dulu.


Erika : (jujur saja…. Mental traumamu sudah lama sembuh.)


Biasanya orang akan bilang luka fisik lebih mudah disembuhkan daripada luka mental.

Faktanya, luka fisik dibedakan menjadi luka yang dapat sembuh dan luka yang tak bisa diobati lagi.

Sama juga dengan trauma mental.


Erika : (Miki….. apa kau sadar? Hari ini, kau seperti dulu sewaktu dalam kondisi puncak!)


Erika tidak memiliki kekuatan untuk mengidentifikasi Spirits, atau memiliki mata yang mampu melihat spirit.

Maka, dia tidak mampu memastikan apakah spiritual magic berhasil dilakukan ataukah tidak. Meski begitu, dia adalah anak dari keluarga Chiba, yang terkenal dengan dalam kemampuan sihir anti-personnelnya.

Berdasarkan minute dan subtle changes pada pergerakan , line of sight, dan expression, sampai tahap tertentu masih mungkin mengidentifikasi apakah seseorang menggunakan sihir, apa yang mereka bidik, dan apakah merka berhasil.

Putri dari keluarga Chiba menggunakan "Swordsman's Eyes" untuk melihat apakah mikihiko menggunakan sihirnya ataukah tidak.


Erika : (sulit dipercaya…… cepat dan sadari. Bahwa kau sudah sembuh!)


Saat ini, Mikihiko telah memperoleh kembali kemampuan lamanya dan tidak dengan kepercayaandirinya.

Erika bisa melihat itu dari ekspresi diamnya. Ini adalah hasil dari pertemanan yang dipaksakan sewaktu kecil.

Sekarang, yang Mikihiko perlukan adalah memperbarui kepercayaan dirinya. Yang perlu dia lakukan adalah mempercayai dirinya sendiri-


Mizuki : “….Erika-chan, kamu kenapa? Erika-chan!”


Erika : “Eh? Apa?”


Mizuki : “apa maksudmu dengan ‘eh, apa?’. Kenapa kamu tiba-tiba diam begitu? Apa kamu mengkhawatirkan sesuatu?”


Erika : “eh, ya, benar juga, aku sedikit khawatir. Bukankah aku sudah bilang tadi itu nyaris? Aku harap, babak selanjutnya akan baik-baik saja~”


Mizuki telah berhasil diperdaya oleh kata-kata Erika, mengenyampingkan Mizuki sekarang, Erika sekali lagi kembali dalam alam pribadinya.


                                                                                                                ◊ ◊ ◊


Undian untuk babak eliminasi telah diumumkan.

Pertandingan pertama semifinal, 3rd high melawan 8th high.

Pertandingan kedua, 1st high vs 9th high.

Hasil dari babak awal adalah, urutan pertama :3rd high, urutan kedua : 1st high, urutan ketiga : 8th high, dan urutan ke-4 : 9th high. Berdasarkan aturan, semifinal seharusnya : 3rd high vs 9th high dan 1st high vs 8th high, namun karena di babak awal 1st high sudah berhadapan dengan 8th high, panitia membuat pengecualian.

Babak eliminasi akan dimulai sore hari.

Meski pertandingan tatsuya adalah yang kedua di sore hari, mereka tidak ingin ketinggalan menonton pertandingan 3rd high.

Masih terlalu awal untuk makan siang, tatsuyapun kembali ke hoteldengan membawa kotak bento selagi ditemani Miyuki.

-tampaknya mereka tidak bisa menikmati makan siangnya dengan damai di kemah.

Leo dan Mikihiko sudah kembali ke kamarnya masing-masing untuk menghindari kegaduhan.

Meski honoka ingin bergabung dengan mereka, kalau keberadaanya hanya akan menciptakan situasi dimana teman sekelasnya hendak ikut bersama Honoka, maka kabur ke kemah menjadi percuma.

Berhasil keluar dari tatapan keramaian – kebanyakan adalah tatapan hangat pada Miyuki – kakak-beradik tersebut segera meninggalkan area pertandingan hanya untuk menemukan adegan langka terjadi di lobi hotel.


Tatsuya : "Hm?"


Miyuki : "Wow......"


Di tengah lobi, Mari berdiri disana dengan ekspresi memerah di wajahnya.

Di sebelahnya, berdiri pemuda yang umurnya agak lebih tua.

Perbedaan umurnya kira-kira kurang dari 10 tahun. Dia pastinya berumur sekitar 20 an.

Kakak-beradik tersebut tahu bahwa Mari dikabarkan memiliki pasangan yang lebih tua.

Apa lelaki muda ini adalah pasangannya?

Dia berperawakan wajar dan tidak terlalu tinggi, meski dia agak lebih tinggi dari tatsuya. Boleh dibilang, perawakannya tidak seperti atlit, melainkan lebih seperti orang yang berpengalaman dalam seni bela diri.

Tiba-tiba, Tatsuya melambatkan langkahnya.


Miyuki : "Onii-sama?"


Miyuki yang baru setengah jalan sekarang, berbalik dan melihat tatsuya.

Tatsuya tidak ingin bercanda, maupun mencoba untuk mencuri-dengar pembicaraan mereka.

Wajah pemuda itu begitu familiar. Setelah mengingat-ngingat kembali, dia akhirnya sadar.


Tatsuya : “…..hebatnya kompetisi 9 sekolah. Kamu bisa bertemu selebritis di mana-mana.”


Sekarang tatsuya tertarik dengan pembicaraan mereka.


Miyuki : “kau kenal dia?”


Tatsuya : “dia termasuk dalam kategori selebritis internasional”

Disampingnya, Miyuki memaksa tatsuya untuk memberitahunya. Tatsuya tadinya berencana untuk memberitahu Miyuki didalam perjalanan.

Namun, tiba-tiba datang penantang baru berjalan mendatangi pasang tersebut. Suara teriakan menghentikan langkah kaki tatsuya dan miyuki.


Erika : “Nii-sama! Sedang apa kau disini?!”


Miyuki : “nii-sama? Jadi pemuda itu adalah kakaknya Erika….?


Miyuki mengalihkan pandangannya dari Erika, yang sedang berjalan ke arah pemuda itu, kepada tatsuya untuk mendapatkan kepastian.


Tatsuya : “kalau tidak salah, pemuda itu kakak keduanya Erika, namanya Chiba Naotsugu, Yang memiliki julukan ‘Chiba Kirin’. Sekarang dia sedang belajar di universitas pertahanan nasional, dan memiliki reputasi sebagai penyihir petarung jarak dekat terbaik di dunia.


Miyuki : “jadi dia sebegitu hebatnya. ….tapi, aku pikir, kalo Erika memiliki kakak sehebat itu seharusnya dia bangga, tapi kemarahan ini tampaknya tidak mencerminkan hal itu”


Tatsuya : “benar. Meski ada kabar bahwa naotsugu itu pembelot dalam keluarga Chiba…. Tapi aku rasa Erika bukan tipe orang yang terlalu memusingkan hal seperti itu.”


Miyuki : “aku setuju….”


Selagi tatsuya dan miyuki membicarakan hal tersebut, Erika sedang mengomeli kakaknya – selagi mengacuhkan mari.


Erika : “Nii-sama sekarang harusnya berada di Thailand untuk mengajar seni pedang sampai minggu depan! Kenapa sekarang disini!?”

Erika sudah murka.

Biasanya Erika tidak peduli dengan urusan orang lain. Namun Sekarang, benar-benar berbeda.


Nao : “Erika…. Tenang sedikit.”


Pemuda itu – Chiba Naotsugi mencoba memadamkan api kemarahan adiknya, tapi tampaknya gagal.


Erika : “bagaimana bisa aku tenang! Aku tidak tahu apa yang Onii-sama lakukan di luar sana, tapi aku tidak habis pikir nii-sama akan mangkir kerja!”


Nao : “kamu salah paham, tenang….. aku tidak mangkir kok….”


melihat sifatnya yang lemah-lembut, Perilaku Chiba Naotsugu sangat berbeda dengan julukannya. Dihadapan kemarahan adiknya yang tak padam-padam, dia tidak pernah mencoba memarahinya maupun membela diri.


Erika : “Ho…. Begitu. Jadi maksudmu, bekerjasama dengan Thai Royal Magicians dan mengabdi sebagai instruktur seni pedang itu hanya kesalahpahamanku saja?”


Nao : “bukan.. bukan… kamu salah paham…… aku tidak mangkir, aku hanya cuti….”


Erika : “benar begitu? Karena nii-sama harus mengenyampingkan misi diplomatis yang melibatkan pemerintah jepang dan Thailand, pastinya ini misi yang sangat penting bukan?


Kalo memang begitu, apa yang begitu penting sampai-sampai memaksa Nii-sama pulang ke jepang dan datang di hotel yang sudah dipesan untuk kompetisi 9 sekolah?”

Di mata tatsuya, nada bicara Erika mulai membaik, tapi moodnya semakin buruk.

Naotsugu pastinya menyadari hal ini juga.

Buktinya, ekspresi naotsugu semakin kaku.

Nao : “B,bu.. Bukan, itu bukan misi diplomatic atau sejenisnya…. Itu hanya pertukaran niat baik antara kandidat militer yang akan menerima penempatan kerja, jadi ini tidak lebih dari pertukaran pelajar antar universitas….”


Erika : "Nii-sama!"


Nao : "HADIR!"


Erika : “pertukaran pelajar atau bukan, bukankah itu masih misi resmi?! Itu tidak bisa dijadikan alasan untuk mangkir kerja!”


Nao : “ya, seperti yang Erika katakan!”


Melihat salah satu ahli pedang terbaik di dunia dalam kondisi seperti itu, tatsuya hanya bisa kaget.


Tatsuya : “….aku pernah mendengar suami yang menjadi bulan-bulanan istrinya, tapi aku belum pernah melihat seseorang diomeli oleh adiknya sendiri….”


capek melihat pemandangan itu, tatsuya memalingkan wajahnya hanya untuk menemukan Mizuki duduk gelisah. Setelah melambaikan tangan kearah mizuki, Mizuki tampak lebih tenang dan mendekati tatsuya.


Mizuki : “Tatsuya-kun…. Erika-chan kenapa?”


Tatsuya : “entahlah….”


Mendengar pertanyaan Mizuki, tatsuya hanya bisa menggelengkan kepalanya.


Miyuki : “Onii-sama, aku yakin Erika sedang curhat?”


Miyuki tidak mampu menahan tawanya lagi dan memberikan jawaban tidak jelas pada tatsuya.


Tatsuya : “curhat? Curhat tentang apa?”


Miyuki : “nanti juga tahu.”


Semakin bingung, Tatsuya dan kawan-kawan hanya bisa bengong melihat “pertengkaran saudara” ini memasuki babak baru.


Erika : “Nii-sama, jangan bilang kamu mangkir karena ingin bertemu dengan perempuan ini?”


Nao : “waduh, aku sudah bilang kan…. Aku tidak mengkir”


Erika : “aku ga mau tau!”

Erika dengan sadis memotong kata-kata kakaknya dan melotot ke arah mari, yang dia acuhkan dari tadi, sebelum tatapannya kembali kea rah Naotsugu.


Erika : “sungguh mengerikan….Niisama, yang dijuluki Chiba Kirin, akan meninggalkan tugasnya demi perempuan semacam ini….”


Mari : “…..Erika, aku ini masih kakak kelasmu di sekolah. Aku tidak ingat pernah menyinggungmu sampai-sampai pantas disebut seperti itu?”


Sampai titik ini, Mari dengan sabar menahan emosinya, tapi akhirnya melepaskan emosinya dan menyela perkataan Erika.

Namun Erika mengacuhkannya.


Erika : “ngomong-ngomong, aku yakin reputasi Nii-sama mulai jatuh sejak mulai berhubungan dengan perempuan ini. Ahli pedang yang menguasai seni ribuan pedang meninggalkan latihannya karena tertipu oleh godaan kecil….”


Nao : "Erika!"


Bagi Naotsugu, tadi adalah topic yang tabu. Dia menanggalkan sifat lemah-lembutnya. Menghadapi celaan ini, Erika merinding kaget.


Nao : “untuk mengasah bakat itu, orang harus menyerap kemampuan baru.

Itu yang kuyakini dan selalu kulakukan

Ini tak ada hubungannya dengan Mari.

Setelah mendengar mari cedera, aku yang tidak bisa tinggal diam.

Meski begitu, Mari sudah bilang tidak apa-apa meski aku tidak datang.

sejak awal, sebagai anak dari keluarga Chiba, kamu seharusnya malu dengan kelakuanmu!”


Erika : "............"


Erika menggigit bibirnya sembari terdiam, meski begitu, Erika tidak pernah memalingkan pandangannya dari Naotsugu.


Nao : “ayo, Erika. Minta maaf pada Mari.”


Erika : “….ga sudi.”


Nao : "Erika!"


Erika : “ga sudi! Faktanya Nii-sama sudah meninggalkan tugasnya untuk datang kemari! Dan semua karena perempuan ini!”


Sekali lagi, kondisinya berbalik.


Erika : “aku ga akan pernah merubah pendapatku! Nii-sama mulai berubah sejak pacaran dengan perempuan ini!”


Erika pergi dari hadapan kakaknya dengan langkah cepat.


                                                                                                                ◊ ◊ ◊


Mizuki : “Erika-chan, tunggu, Erika-chan!”


Saat Erika tiba di evelator, mendengar suara Mizuki, Erika berbalik


Erika : “…..Tatsuya-kun. Miyuki juga…. Jangan-jangan kalian mendengarnya?”

Nada bicara dan ekspresinya benar-benar seperti Erika yang biasa.

Namun, insting Tatsuya mengatakan bahwa Erika sedang menahan tangis.


Tatsuya : “aku minta maaf…. Kami tidak bermaksud untuk.”


Erika : “Tatsuya-kun, kali ini kau harus mentraktirku.”


Tatsuya : “Apa!?..... baik, kamu menang. Tolong ampuni aku.”


Erika : "Negotiations complete."


Erika mengeluarkan senyum cerianya kembali.

Melihat Erika mencoba kembali ceria, tatsuya tidak membahasnya lagi


Miyuki : “Erika, kamu udah makan?”


Erika : “HM? Ini masih terlalu cepat…. Eh, OK. Aku belum makan, ayo makan sama-sama.”


Mendengar pertanyaan miyuki, Erika memberikan jawaban ragu-ragu.


Miyuki : "Onii-sama?"


Tatsuya : “baik. Lagipula Kita akan makan di kamar. Kalo kamu tidak keberatan, apa kamu mau bergabung dengan kami?”

Erika : “tentu! Mizuki, mau ikut juga?”


Mizuki : “OK, kalo begitu, maaf mengganggu….”


Tatsuya : “tolonglah, kamu tidak mengganggu kok.”


Mizuki : “eh? Bukan itu maksudku!”


Erika : “ayolah… Tatsuya-kun, menjahili orang agak sedikit kelewatan.”


Mizuki masih bermood buruk karena dia biasanya digunakan sebagai alat untuk mencairkan suasana.

Namun, dia tidak marah pada tatsuya. Tatsuya senyum kecut selagi dia menggigit sandwichnya.

Mizuki dan tatsuya pura-pura tidak tahu atas apa yang terjadi tadi, jadi mereka tidak membahasnya lagi.


Erika : “jadi…. Tatsuya-kun, Miyuki, Mizuki, apa yang kalian ingin tanyakan padaku?”


Namun begitu, orang yang bersangkutan –Erika, sudah siap membuka aibnya.


Miyuki : “orang yang dikencani Watanabe-senpai tampaknya kakaknya Erika”


Miyuki satu-satunya yang menjawabnya dengan cara yang acuh.


Erika : “yap. Kakakku yang bodoh itu, sungguh malang dan menyebalkan melihat dia ditipu oleh perempuan itu….”


Tatsuya : “bukankah dia ahli pedang kelas dunia? Meski kamu tidak memujinya, aku rasa tidak baik memanggilnya ‘kakakku yang bodoh’, bukan?”


Erika : “eh?....ah, begitu ya. Kalo itu Tatsuya-kun, tak akan aneh kalo kamu mengetahui tentang Naotsugu Nii-san.”


Miyuki : “E-ri-ka. Meski sedang bersama kami, kamu tidak perlu mengubah cara memanggil kakakmu, OK? Bukankah kamu memanggilnya Naotsugu Nii-sama?”


Erika : “Ah~, lupakan saja! Itu tidak terdengar seperti aku!”

Erika wrapped her hands around her head and buried her head into the bed.

Tampaknya, istilah “sopan” membuatnya begitu malu.

…..dibandingkan dengan itu, tatsuya berharap Erika lebih malu menguburkan kepalanya di bantal yang digunakan seorang lelaki. Pikir tatsuya.


Miyuki : “OK,OK. Jadi Erika suka sama Naotsugu-san.”


"............"


Bukan hanya Erika yang terdiam.

Pernyataan Miyuki langsung mengubah Tatsuya dan Mizuki menjadi es batu.


Erika : “….enggak mungkin!!”


Erika melompat-berdiri dan berteriak.

Melihat fakta bahwa wajahnya dikuburkan di bantal selagi dia mulai menjawab, satu-satunya kata yang mereka dengar adalah “enggak mungkin”. Mampu menjawab dengan seketika dalam situasi seperti itu memang patut diacungi jempol.

Miyuki tertawa terbahak-bahak.

Dan menjatuhkan pernyataan yang lebih gila.


Miyuki : “jadi, Erika. Ternyata kamu menderita Brother Complex!"


Erika : “apa….”


Erika hanya menganga.

Pernyataan gila itu tak pernah terpikir dalam benaknya.


Erika : “ aku ga mau mendengarnya darimu! Dasar kau bro-con hardcore!”


-apa yang terjadi selanjutnya, tatsuya dan mizuki hanya menyimpannya dalam diri sendiri.


                                                                                                                ◊ ◊ ◊


Leo : “….hey, tatsuya, kamu terlihat buruk, eh? Apa kau baik-baik saja?”


Miki : “entah mengapa, kau terlihat capek….”


Ketika tatsuya sampai di bangku penton, hal pertama yang dia dengar adalah komentar Leo dan Mikihiko.


Tatsuya : “aku sedikit capek. Bukan masalah kok, ini lebih seperti kelelahan emosi daripada tekanan mental. Aku akan baik-baik saja kalo aku konsentrasi sewaktu pertandingan.”


Tatsuya melambaikan tangannya dengan sederhana. Di sisi lain, Miyuki dan Erika duduk seolah tidak terjadi apa-apa.

Dibelakang mereka, tingkah laku Mizuki sedikit mencurigakan, tapi baik Leo maupun Mikihiko menyadarinya. Karena focus mereka lebih kepada pertandingan.


Miki : “…..maaf. tampaknya kita terlalu mengandalkan Tatsuya.”


Mikihiko dengan pengertiannya salah mengartikan ini.


Tatsuya : “bukan, itu bukan masalahnya. Tenang. Tak perlu khawatir.”


Meski kata “bukan itu masalahnya” tidak berarti apapun, fakta bahwa tatsuya memilih untuk merespon dengan cara ragu-ragu menandakan bahwa dia juga memiliki sikap yang sinting.


Miki : “selama kau baik-baik saja. Tatsuya bekerja terlalu berlebihan di babak terakhir, jadi jangan terlalu memaksakan dirimu!”


Tatsuya : “akan kuingat itu.”


Aku tidak layak memiliki teman sebaik itu, pikir tatsuya.


Leo : “aku juga akan memperhatikan hal itu, jadi tak perlu khawatir.”


Dia tidak pernah berniat untuk membuat temannya mengkhawatirkan dia. Maka, tatsuya hanya mengangguk setuju saja.

Namun, begitu pertandingan dimulai, bagaimana surampun wajahnya jadi tidak begitu penting lagi.

Perhatian mereka – tentu saja, termasuk tatsuya – hanya tertuju pada pertandingan antara 3rd high melawan 8th high di arena bebatuan.

Melewati seluruh harapan mereka, pertandingannya benar-benar berat sebelah.

Sebenarnya, lebih pantas menggambarkan ini sebagai solo performance.


                                                                                                                ◊ ◊ ◊


Setelah area lapangan terbuka, area bebatuan memiliki rintangan yang paling sedikit. Meski ada bebatuan dimana-mana, namun tidak begitu tinggi.

Satu pemain keluar dari wilayah 3rd high dan dengan santainya bergerak dari batu ke batu.

Tak memperdulikan serangan musuh, Ichijou Masaki “melaju” tanpa berlindung pada bebatuan.

Pemain 8th highpun tidak tinggal diam, mereka terus menembakkan sihir ke arah Masaki. Bahkan penyerang yang melaju ke wilayah 3rd highpun terus menembakkan sihir.

Meski begitu.

Langkah Masaki tidak melambat.

Bebatuan yang dilemparkkan oleh Move-Type Magic kembali dipentalkan oleh Move-Type Magic yang lebih kuat.

Weight-Type dan Oscillation-Type Magic yang ditembakkan ke arah masaki dinetralisir oleh wide area interference barrier yang melebar 1M disekitarnya.

Seolah menantang, Masaki bergerak dengan lambatnya.

Tatsuya : “......'Armor of Interference', ya. Move-Type Wide Area Interference seharusnya merupakan ciri khas keluarga Juumonji.”


Leo dan Mikihiko hanya bisa menganga melihat kekuatan Masaki. Di sisi lain, tatsuya memuji kekuatan Masaki.


Tatsuya : “mampu menggunakan sihir ini tanpa kelelahan pastinya membutuhkan magic calculation area dalam kapasitas besar. Tampaknya dia sudah terbiasa dengan teknik perputaran pernapasan. Bisa dibilang ini yang namanya ‘bakat’.”


Pada saat menggunakan sihir yang sama secara terus-menerus, ‘perputaran pernapasan’ mengacu pada ruang antara satu sihir dengan sihir berikutnya. Semakin sedikit tumpang-tindih antara sihir yang pertama dengan sihir yang berikutnya, semakin sedikit stress yang dialami penyihirnya. Penyihir yang pandai dalam memendekkan jeda diantara keduanya dikenal sebagai “mahir dalam perputaran pernapasan”.

Miyuki termasuk penyihir yang “mahir dalam perputaran pernapasan”, tapi di mata tatsuya, masaki memiliki bakat yang menandingi Miyuki.

Dihadapan pertahanan yang tak pernah runtuh, penyerang dari 8th high menghentikan serangannya.

Dia dengan takutnya bersembunyi dan berlari ke arah wilayah 3rd high.

Dia menyerah mencoba untuk melumpuhkan Masaki dan memilih untuk menyerbu Monolith musuh dengan harapan menarik kemenangan dari ujung kekalahan.

Sayangnya, pilihannya itu benar-benar sembrono.

Mungkin karena keputusannya dibuat sewaktu panic.

Karena perhatiannya hanya lurus kedepan, dia menjadi lengah, Masakipun tidak membiarkan kesempatan ini lewat begitu saja?

Setelah punggungnya terkena ledakkan angin, penyerang dari 8th high tersungkur ke tanah.

Tatsuya : "Convergence-Systematic 'Bias Release' , menggunakan tekanan dan pelepasan seharusnya sudah cukup…..dia memang orang yang arogan.”

Miki : "Bias Release, ya? Aku belom pernah mendengar sihir itu.”

Tatsuya : “itu karena sihirnya terlalu sulit dan sangat tidak efisien, sihir kelas dua.

Cara kerja sihirnya seperti memompa angin pada satu sisi kaleng lalu menutupnya rapat-rapat, dan membuka sisi lain kaleng ke arah target. Berbeda dengan angin biasa, tekanan angin tersebut akan menghantam musuh degan kekuatan yang lebih kuat dan memiliki control yang lebih baik, jadi itu saja kelebihannya. Tapi kalo hanya ingin meningkatkan output serangannya, akan jauh lebih efisien hanya dengan meningkatkan tingkat tekanan anginnya saja. Kalo dia ingin menambahkan ‘arah ‘pada serangannya , maka kontak langsung dengan tekanan angin tersebut sudah cukup.

….bukan, dia mencoba untuk mengurangi tingkat kekuatannya, maka dia menggunakan kombinasi keduanya.

dalam situasi seperti ini, Menjadi terlalu kuat benar-benar sulit.”

Tatsuya menampilkan senyum ironis.

Miyuki memberikan pandangan “bukankah onii-sama juga sama?”, tapi pura-pura tidak tahu.

Sementara tatsuya menjelaskan mekanisme sihirnya, masaki terus mendekati posisi 8th high.

Mungkin karena berkesimpulan bahwa hanya menunggu bukanlah solusi, ke-2 defender 8th high menyatukan kekuatannya untuk menantang Masaki.

Bebatuannya terbelah dan dilemparkan kearah masaki.

Release-Systematic Magic yang digunakan pemain dari 8th high menghujani elekton pada bebatuan, mengakibatkan munculnya listrik pada kaki Masaki.

Tak memperdulikan skala dari tingkat kesulitan keduanya, kedua sihir yersebut adalah sihir tingkat tinggi

Ketika tim tatsuya bertanding melawan 8th high, kemenangan mereka terlihat mudah karena mereka tidak pernah memberikan kesempatan pada musuhnya untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya. Kalo terjadi peperangan langsung, pertarungan kemaren pastinya akan sangat sengit.

Namun, masaki dengan mudahnya menetralisir serangan total mereka.

Pecahan batu berterbangan oleh lingkaran reverse vectors disekitar Masaki, sementara gelombang listrik di tekan sebelum muncul.

Ledakkan angin menghantam pemain dari 8th high.

Begitu terhantam oleh ledakan angin, ke-dua defender 8th high jatuh pingsan.

Sinyal akhir pertandingan lalu berbunyi.

Selama berjalannya pertandingan, Kichiouji dan temannya hanya diam di wilayah 3rd high dan tak sedikitpun berkontribusi atas kemenangan ini.


Mayumi : “kemampuannya benar-benar melewati dugaan kita, ‘pangeran’ dari keluarga Ichijou ini…..”

Bilang Mayumi, pada katsuto selagi mengalihkan pandangannya dari layar.

Temannya, Mari tidak hadir.

Tampaknya, Mari tdak ingin diganggu sekarang, sampai-sampai “siapapun yang mengganggu akan menyesal hari ini”

Seharusnya, dia istirahat hari ini, tapi mayumi dan anggota lainnya mengacuhkannya,


Mayumi : “entah kenapa aku merasa dia mirip dengan Juumonji-kun.”


Meski seseorang bilang bahwa mereka mirip, ini mungkin sentiment yang sulit dijawab oleh katsuto.

Seperti yang diduga, sebelum dia sempat menjawab, suzune sudah ikut dalam perbincangan mereka.


Suzune : “itu mungkin sengaja. Cara berperang keluarga Ichijou adalah dengan menyerang lebih dahulu dengan membombardier dari jarak jauh. Hari ini dalam perputaran babak awal, dia menggunakan serangan jarak jauh untuk menghancurkan defender lawan. Aku tidak punya dasar teorinya…. Aku pikir Ichijou-kun mencoba menantang seseorang.”


Mayumi : “tantangan?”


Melihat kebingungan Mayumi, katsuto menjawab.


Katsuto : “aku tidak yakin kalo dia sadar dengan caraku bermain, tapi aku pikir dia mencoba untuk menantang Shiba.”


Mayumi : “Hm… aku bisa mengerti itu.”


Ekspresi mayumi seolah mengatakan : benar-benar ga dewasa.

Kelebihan Tatsuya terletak pada mobilitas, analisis dan kemampuannya untuk mengejutkan lawan.

Dibandingkan dengan kekuatan sihirnya, kemampuan bertarung tatsuya lebih menonjol, yang dibuktikan dari dua pertandingan sebelumnya.

Bagaimana bisa terpancing oleh tantangan itu, pikir Mayumi.

Namun, Katsuto tidak menerima bahasa isyarat itu, jadi dia terus bicara.


Katsuto : “shiba kemungkinan besar akan menerima tantangan itu.”


Mayumi : "Eh? Tatsuya-kun?"


Katsuto : “ dalam pertempuran biasa, dia mungkin tidak akan menang. Ini mungkin satu-satunya kesempatan untuk mengalahkannya.”


Mayumi : “sulit dipercaya, bukankah itu…..”


Di bangku penonton, jauh dari kemah utama, mustahil bagi tatsuya untuk mendengar perkataan katsuto. Meski begitu, tatsuya berpikiran sama dengan katsuto.

Dia juga sadar ini mungkin saja niatan dari Kichijouji Shinkurou: dengan cara menunjukkan caranya untuk memenangkan pertandingan

Masalahnya adalah, selain harus menerima tantangan lawan, 1st high tidak memiliki cara untuk meningkatkan kemungkinan menangnya


Tatsuya : (bagus sekali, “cardinal George”….)


Leo : “astaga, kemampuan bertahan macam apa itu!”


Tatsuya : “pada akhirnya, yang kita lihat hanya kemampuan Ichijou-kun saja, yang dimana ini akan menjadi masalah, karena kita tidak tahu cara untuk menghadapi lawan.”

Leo dan Mikhiko pasti salah paham mengenai maksud dari komentar tatsuya.

Mereka berdua tampaknya kewalahan melihat kekuatan masaki, tapi setidaknya mereka masih lebih enak daripada tatsuya. Tatsuya sekarang sedang berpikir keras, jadi mereka pastinya tidak begitu se-stress tatsuya.


Tatsuya : “mengenai Kichijouji-kun. Aku punya dugaan mengenai kemampuannya. Meski aku tidak tahu mengenai kemampuan orang ketiga.”


“oh, benarkah?”


Tatsuya mencoba memperbaiki kesalahpahaman mereka.


Tatsuya : “’cardinal code’ yang diciptakan oleh Kichijouji Shinkurou adalah code utama dalam Weight-Type Magic yang digunakannya sewaktu speed shooting.

Maka, sihir andalannya pasti ‘invisible bullet (peluru tak terlihat)’, yang menerapkan beban-berat pada poin tertentu.”


Leo : "Cardinal Code?"


Miki : “jadi dia tidak mengubah eidos target tapi hanya menerapkan beban-berat pada porsi tertentu, tapi apa itu mungkin?”


Tatsuya : “yah….. tampaknya penjelasannya akan sedikit memakan waktu, apa tidak apa?”

Mendengar pertanyaan tatsuya, leo sedikit bimbang, tapi mikihiko langsung mengangguk.


Tatsuya : “didalam penelitian Magic Sequence, ada teori yang dinamakan 'Cardinal Code Hypothesis'.

Ada cukup banyak teori yang mendukung teori ini. Diantaranya adalah Four Great Systems dan Eight Major Types, 'Speed', 'Weight', 'Movement', 'Oscillation', 'Convergence', 'Dispersal', 'Absorption', dan 'Release' juga kelebihan dan kekurangannya, total keseluruhannya ada 16 magic sequence. Teori ini percaya bahwa, melalui berbagai macam kombinasi antara 16 magic sequence tersebut, setiap sihir dari major system dapat dibentuk.

Sementara itu, magic sequence yang digunakan sebagai fondasi dinamakan ‘cardinal code’.

Kesimpulannya….. cardinal code mampu membentuk semua jenis Systematic magics. Khusus untuk poin ini, teorinya salah, namun cardinal code benar-benar ada.


Miki : “……teorinya salah tapi code nya ada?”


Leo : “…..maaf, aku bingung.”


Menghadapi respon Leo dan Mikihiko, tatsuya melambaikan tangannya seolah berkata “jangan terburu-buru”.


Tatsuya : “tenang, biar kucoba jelaskan lagi.

Ada sihir didalam Four Great Systems yang tidak bisa dibentuk oleh 16 'Cardinal Codes', tak peduli kombinasi apapun yang mereka gunakan, maka teori Cardinal Code adalah salah. Namun begitu, berdasarkan prinsip dasarnya, ada magic sequence yang mampu menjadi fondasi dari cardinal code.

Didalam sihir modern, efek tertentu akan terjadi setelah menterjemahkan ulang status dari objek setelah phenomenon rewriting.

Meski kekuatan utama dibalik perubahan telah terdefinisikan dalam Magic Sequence, kekuatan utama ini tidak akan muncul setelah sihir mengenai target.

Namun, cardinal code mampu menciptakkan kekuatan utama ini sendiri.

Dengan kata lain, cardinal code adalah Magic Sequence yang mampu menterjemahkan 'Speed', 'Weight', 'Movement', 'Oscillation', 'Convergence', 'Dispersal', 'Absorption', dan 'Release'.

Jadi. Daripada memengaruhi keseluruhan efek pada Eidos, sihir pada satu objek mampu mewujudkan seluruh efeknya.

Sekarang, satu-satunya cardinal code yang ditemukan hanyalah Weight-Type Magic.

Dan orang yang menemukannya adalah Kichijouji Shinkurou dari Third High — yang dikenal sebagai 'Cardinal George'."


Mendengar hal tersebut, Mikihiko menunjukkan ekspresi takut.


Miki : “Kichijouji Shinkurou, tak aneh kalo nama itu tak asing…. Jadi dia adalah ‘cardinal george’!”


Melihat wajahnya, “sial!” pikir tatsuya. Meski dia sudah memberitahu mereka namun dia tidak berhasil menghilangkan kegugupan mereka.


Tatsuya : “tepat sekali, jadi Ichijou-kun bukanlah satu-satunya yang harus kita waspadai. Meski memang benar bahwa peneliti berbakat bukan berarti pengguna yang hebat, selama dia mampu menggunakan ‘cardinal code’, dia akan menjadi lawan yang menakutkan.”

Sihir yang menggunakan cardinal code tak perlu lagi melalui proses penterjemahan fenomena seperti sihir normal, karena kekuatan utamanya telah diterjemahkan. Dalam kondisi ini – dimana kekuatan diterapkan secara sepihak, sihir yang digunakan dalam monolith code seperti 'Invisible Bullet' memiliki karakteristik yang sama dengan 'Battering Ram'. Namun 'Battering Ram' memerlukan kekuatan tambahan – khususnya dalam poin serangannya . 'Invisible Bullet' tak perlu lagi menulis-ulang fenomena pada permukaan target – tak peduli itu dinding, tanah, atau tubuh manusia. 'Invisible Bullet' dapat ditembakkan.

Karena ‘invisible bullet’ tak perlu lagi menulis ulang seluruh EIDOS, magic sequence yang digunakan akan semakin kecil. Karena sihir ini tidak mengubah Eidos target, “data fortification’ tidak mampu menahannya.

Magic sequence yang lebih kecil dan kemampuannya untuk memengaruhi Eidos meski terdapat Data Fortification didalamnya, membuat sihir ini semakin efisien dalam penggunaannya.


Tatsuya : “untungnya, 'Invisible Bullet' terhambat oleh kebutuhan untuk ‘melihat target secara langsung‘ oleh penggunanya. melihat kelemahan ini, berlindung dapat menjadi pertahanan yang baik dalam menghadapi serangan ‘invisible bullet’. Meski Wide Area Interference dapat menjadi pilihan, Data Fortification tidak dapat digunakan, jadi berhati-hatilah!”


Miki : “baik, aku akan lebih hati-hati.”


Leo : “Ho…..aku masih tidak mengerti satu hal.”


Setelah mikihiko mengangguk, Leo membuka mulutnya.


Tatsuya : “apa itu Leo?”


Leo : “ini ga ada sangkut-pautnya dengan pertandingan…… tatsuya, tadi kamu bilang ‘ada sihir yang tidak dapat dibentuk oleh 16 cardinal code’, bukan? Dengan kata lain, tatsuya sudah tahu seluruh cardinal code?”

Meski perilaku dan nada bicara Leo berkata lain, Leo tidaklah bodoh.

Mengenyampingkan pengetahuan umumnya, Leo boleh dibilang sangatlah pandai.

Tatsuya sadar akan hal ini, tapi masih kaget mendengar pernyataan tajam Leo.

Tatsuya : “…..untuk sekarang, hanya Kichijouji Shinkurou yang menemukan cardinal code. Aku hanya tahu ada sihir dalam four major system yang tidak bisa dibentuk oleh teori cardinal code.”


Miyuki : “Onii-sama, bukankah sekarang saatnya pergi?”


Leo membuka mulutnya lagi – dia mau menanyakan pertanyaan lain tapi di sela oleh Miyuki,


Tatsuya : “kamu benar. Mereka akan mengumumkan setting untuk pertandingan berikutnya. Mari kembali ke kemah.”


Begitu berdiri, tatsuya mengacuhkan pertanyaan lainnya.


                                                                                                              ◊ ◊ ◊


Pertandingan melawan 9th high dilakukan pada di area lembah.

Rancangan arenanya adalah lembah yang berbentuk "<". Apabila airnya bergerak, akan terlihat perbedaan antara hulu dan hilir, jadi daripada disebut lembah, arena ini boleh disebut sebagai danau panjang berbentuk "<". Yang dikelilingi bukit. Tidak!, arena tersebut tidak cukup memiliki kedalaman untuk disebut danau (kedalaman hanya 50cm), jadi lebih cocok disebut kolam berbentuk "<".

Pertandingan ini adalah arena cocok untuk pertunjukkan solo Mikihiko.

Kabut putih menyelimuti seluruh arena.

Dari sisi bangku penonton terdengar suara gemuruh sebelum semuanya menjadi sunyi.

Bagaimanapun juga, akan terlihat, siapa dalam pertandingan ini yang diuntungkan.

Ditambah lagi, pemain 1st high hanya diselimuti oleh kabut tipis sementara pemain dari 9th high diselimuti oleh kabut tebal.

Dibawah efek kabut, pemain dari 9th high kesulitan menemukan monolith 1st high.

Mereka berkali-kali mencoba menghilangkan kabutnya, namun gagal.

Meski mereka menggunakan angin untuk menyapu kabutnya, namun percuma saja. Juga, upaya apapun yang digunakan untuk meningkatkan temperature udara, hanya akan berujung pada menguapnya danau dan berakhir dengan meningkatnya ketebalan kabut.

Sihir kuno yang bertanggung jawab atas benteng kabut ini tidak ada hubungannya dengan embun dan hanya mengumpulkan uap di udara. Meski temperature dinaikkan, ini hanya akan meningkatkan uap air dan membuat kabutnya semaki tebal. "Barrier" Magic biasanya termasuk juga konsep penyegelan, memanipulasi udara hanya akan percuma saja.

Pada pokoknya, mempertahankan sihir pada target yang tidak jelas adalah salah satu kelemahan dari sihir modern.

Untuk melenyapkan “kabut sihir” ini, sihir modern harus dapat meng-identifikasi terlebih dahulu sihir yang digunakan mikihiko untuk menciptakkan kabut ini, pemain dari 9th high tampaknya kurang tahu mengenai sihir kuno.

Disamping memiliki kabut yang lebih padat menyelimuti area pertandingan, namun tidak ada satu halpun yang melewati hokum alam.

Karena tidak ada efek yang berlawanan, tidak ada tanda sihir yang melemah. Begitu juga tidak ada efek yang mengunci orang di satu tempat.

Satu-satunya hal yang dibatasi adalah jarak pandang, dan mobilitas.

Penyerang dari 9th high dengan ragu-ragu bergerak didalam lembah. Tatsuya melihat sekilas sebelum masuk kedalam kabut dan masuk kedalam wilayah 9th high.

Kabutnya semakin tipis disekitar posisinya, yang dimana tidak akan menjadi masalah kalo dia berjalan cepat. Meski jarak pandang sangatlah terbatas, tatsuya tidak terganggu oleh hal itu.

Disini, dia tak perlu mengkhawatirkan penonton yang melihatnya, jadi dia bisa dengan bebas menggunakan ‘penglihatannya (aka. Elemental sight)’ untuk melihat sekelilingnya,

Melompat ke belakang defender 9th high yang tak sadar akan keberadaaannya, tatsuya menembakan “kunci” kedalam monolith.

Begitu mendengar “cangkang” dari monolith terjatuh, defender lawan dengan kagetnya membalikkan badan, tapi tatsuya sudah lama kabur.

Kali ini tatsuya tidak perlu memanggil spirit.

Mikihiko adalah orang yang menciptakan benteng kabut ini dengan menggunakan spirit. Didalam kabut tidak ada yang bisa lolos dari mata Mikihiko.

Pertandingan antara 1st high melawan 9th high berakhir tanpa satu sihirpun yang dilepaskan.


                                                                                                              ◊ ◊ ◊


Babak final akan dimulai setelah pertandingan pengganti (pertandingan penentu juara ketiga).

Tak peduli berapa lama pertandingannya berakhir, setiap pertandingan biasanya tidak pernah berlangsung melebihi 30 menit. Maka, babak final dimulai pada pukul 3.30 PM, sekitar 2 jam dari sekarang.

Tatsuya sedang mengerjakan kalibrasi CAD, jadi dia memilih untuk tinggal di area pertandingan untuk 2 jam kedepan, tapi mikihiko dan Leo perlu refreshing, jadi mereka meninggalkan area pertandingan.

-tidak mungkin mereka bisa tenang kalo terus melihat sepasang kakak-adik bermesraan di hadapan mereka, mungkin itu sebabnya…..

Mereka berencana untuk bertemu 1 jam sebelum pertandingan, jadi bagaimana mereka menghabiskan waktunya itu urusan mereka.

Leo bilang ingin makan di kafetaria sebelum kembali ke ruangannya untuk istirahat.

Mikihiko tidak begitu lapar, jadi dia memilih untuk berkunjung ke area wisata di puncak hotel.

Hotelnya berdiri didekat area latihan gunung fuji, jadi area wisata memiliki pemandangan langsung gunung fuji.

"Divine Earth Magic" keluarga Yoshida berasal dari agama Shinto, khususnya berasal dari dewa bumi didalam agama shinto

Gunung fuji memiliki arti khusus bagi penyihir yang menggunakan sihir kuno dari agama Shinto.

Dewa yang tinggal dalam gunung fuji adalah salah satu dewa suci, jadi gunung Fuji disembah oleh umat dilangit dan bumi.

Meski mengecualikan arti rohani, “energy spiritual gunung fuji” sangatlah kuat.

Berjalan di balkon terbuka area wisata seolah bermandikan aura gunung fuji. Mikihiko berpikir seperti ini selagi dia bermeditasi, namun sudah ada orang yang menunggunya disana.


Erika : “Ah, Mikihiko-kun, kenapa kau disini?”


Orang yang bertanya padanya adalah Erika, yang mengenakan topi jerami dan sedang menatap gunung Fuji.


Miki : “aku ingin melihat gunung fuji…..Erika, sedang apa disini sendirian?”


Seperti yang dikatakan mikihiko, balkon area wisata kosong

Ini wajar saja, karena sekarang, pengunjung datang kemari untuk menonton kompetisi 9 sekolah.

Meski sekarang adalah waktu istirahat, pertandingan memperebutkan juara ketiga akan segera dimulai. Selain Mikihiko, yang memiliki alasan khusus untung datang, orang lain yang mengunjungii area wisata untuk melihat gunung fuji sekarang pasti sudah gila.


Erika : “aku ingin sendirian sebentar”


Melihat Erika kembali menatap gunung fuji dengan ekspresi kesepian, mikihiko jadi sedikit bingung.

Ini bukan waktunya kabur atau diam saja, jadi dia tidak ada pilihan lain selain jalan bareng dengan Erika.


Erika : "Mikihiko-kun."


Erika berbicara sembari tatapannya tetap terpaku pada puncak gunung.


Miki : “eh, apa?”


-ada sesuatu yang aneh


Erika : “apa kau tidak merasakannya?”


Miki : "Eh?"


Erika : “kamu datang untuk menyerap aura gunung, bukan? Apa kau sudah menyelimuti tubuhmu dengannya?”


Meski kata-katanya sama, suaranya berbeda.

Seolah nada bicaranya biasa-biasa saja, namun disaat yang sama berbeda .

Bersandar di pagar, ekspresi Erika tampak bersungguh-sungguh. Lebih jujur daripada 4 bulan belakangan, tidak, bertahun-tahun belakangan.

Terakhir kali dia melihat ekspresi ini adalah sebelum dia memotong rambutnya, sewaktu rambutnya lebih panjang daripada waktu musim semi kemaren. 2 tahun lalu, dia tidak pernah melepaskan genggamannya dari pedang….


Erika : "......Mikihiko-kun?"


Miki : “ah, maaf, uh, ya, seperti yang Erika katakan.”


Mikihiko akhirnya sadar ada yang salah


-Erika memanggilnya “Mikihiko”-


Miki : “aku datang untuk menyerap aura”


Erika : “bukan itu”


Miki : "Eh?"


Erika : “aku tidak menanyakan itu…..apa kau sudah menyerap aura disekitar gunung dengan benar?”


Tertegun oleh tatapannya, Mikihiko menguatkan dirinya dan mengatur kembali napasnya.

Dia melepaskan semua udara dari paru-parunya dan menarik napas dalam-dalam.

Mempertahankan langkah yang tepat adalah penting, tapi imajinasi lebih penting.

Dia menarik dan melepaskan udara dengan teratur.

Dan dia bukan menarik lalu membuang napas, melainkan melepaskan lalu menarik napas.

Setelah menarik 2 sampai 3 napas tubuh mikihiko diliputi oleh energy. Dan ini bukanlah remah-remah psion ataupun pushion, tetapi sesuatu yang mirip dengan gelombang getaran, yang dikenal dengan “prana(mana)”

Mikihiko dengan sempurna menyerap prana yang mengelilingi puncak gunung. Setelah memastikan ini dengan kedua matanya, Erika menunjukan senyuman yang tidak biasa.

-senyum kesepian.


Miki : "Erika......?"


Erika : “lihat, kau masih memilikinya!”


Miki : “…..maaf, aku benar-benar ga mengerti apa yang kau bicarakan.”


Ini bukan pertama kalinya orang bicara ga jelas dihadapannya, tapi hari ini, Mikihiko merasa ini semua salahnya karena tidak mengerti apa yang dibicarakan Erika.


Erika : “Mikihiko-kun, apa kau sadar? Hari ini, kamu bisa menggunakan sihir seperti sebelum kecelakaan dulu, seperti sewaktu kamu dikenal sebagai ‘anak jenius keluarga yoshida’!”


Miki : "Eh?"


Erika : “tidak, kau berbeda dengan sebelumnya, kau telah membuat banyak kemajuan, tak peduli apakah itu sense tuning, benteng kabut, penyerapan prana, semua itu sudah kau kuasai dengan sangat baik.”

Mikihiko tak bilang : bagaimana mungkin.

Begitu juga, Mikihiko tidak bilang, kenapa kau berkata begitu.

Dia sadar benar “mata” macam apa yang dimiliki “ahli pedang” seperti Erika.


Erika : “bukankah itu bagus!”

Dengan tepukan di punggung, Mikihiko hampir jatuh.

Erika : “kalo begini, Miki tak perlu takut melawan 3rd high! Ayo berjuang!”


Miki : "namaku Mikihiko!"


Erika tiba-tiba kembali menjadi seperti biasanya dan pulang tanpa mengatakan apapun. Mikihiko akhirnya bisa tenang sendirian.


                                                                                                              ◊ ◊ ◊


Selagi tatsuya mendorong gerobak elektrik kembali ke kemah, semua siswa yang sedang bertugas melihatnya dengan tertarik. mengacuhkan fakta bahwa dia sedang menjadi pusat perhatian, tatsuya mengeluarkan sesuatu dari dalam tas.


Mayumi : "......jaket?"


Mayumi mendekati tatsuya dengan penuh penasaran, lalu bertanya selagi mencoba menebak objek yang ada ditangan tatsuya.


Tatsuya : “bukan, itu adalah mantel”


Tatsuya mengangkat kain hitam itu dan mengepakkannya..

Itu adalah mantel tinggi dengan gaya kebaratan, yang tingginya memanjang sampai ke lantai.


Mayumi : “itu juga sama?”


Tatsuya : “itu adalah jubah”


Setelah menaruh mantel di atas meja, kali ini tatsuya mengambil kain abu-abu, yang merupakan jubah panjang dilengkapi dengan kerudung.


Mayumi : “apa….yang akan kau lakukan dengannya?”


Ada banyak “?” beterbangan di sekitar kemah. Hanya Miyuki yang langsung tahu tujuan pakaian tersebut. Miyuki hanya bisa tertawa terbahak-bahak.


Tatsuya : “itu untuk dikenakan sewaktu pertandingan. Syukurlah, mereka tepat waktu membuatnya.”


Miyuki : “Onii-sama, bukankah itu akan bertentangan dengan aturan?”


Mengenyampingkan Mayumi dan siswa lainnya yang sedang bingung, Miyuki bertanya pada tatsuya secara serius.


Tatsuya : “aku rasa tidak akan ada masalah karena kita sudah menyerahkan CADnya tepat waktu. Lapipula Buku aturan tidak pernah menyebutkan bahwa kita dilarang menggunakan seragam yang bertuliskan sihir.”


Mendengar jawaban tatsuya, “?” di kepala mayumi bertambah menjadi 1


Mayumi : “bertuliskan sihir?”


Tatsuya : “benar, ini dilakukan dengan mengkombinasikan teknik penulisan sihir dengan medium dari sihir kuno. Mantel dan jubah akan dimasukan tulisan sihir untuk membantu penggunanya dalam menggunakan sihir.”


Suzune : “efek tambahan…. Tidak akan ada masalah selama tidak ada teknik khusus didalamnya….”


Merasakan pandangan Mayumi, Suzune mengangguk sembari menjawab.


Suzune : “tidak ada pelanggaran disini. tidak ada aturan yang secara khusus mengatur sesuatu yang serumit itu.”


Tatsuya : “kalo memang nanti jadi masalah, kita hanya perlu menanggalkannya saja. Lagipula kita masih tetap bisa bertanding tanpanya.”

Mayumi sedikit mengerutkan alisnya selagi tatsuya membalikan badannya.


Mayumi : "Hey, Tatsuya-kun."


Kegelisahannya melebihi rasa tidak nyaman pada suaranya.


Mayumi : “karena kita masih bertanding, semua orang menahan diri untuk merayakan kemenangan kita. Pada saat kita melaju ke final, kemenangan di divisi pemula sudah terjamin. Jadi tolong jangan kelewatan!”


Tatsuya : “baik.”


Meski tanpa perlu mayumi berkata seperti itu. Tatsuya sudah setengah menyerah menghadapi pertandingan ini.

-karena kali ini, kita masih belum……


Setelah meninggalkan pemeriksaan mantel dan jubah pada Isori (keluarga Isori terkenal denga teknik penulisan sihirnya) tatsuya meninggalkan kemah untuk beristirahat.

Ketika dia terpilih sebagai pemain pengganti, misi yang diterimanya dari mayumi adalah untuk memastikan kemenangan 1st high di divisi pemula.

Pada saat mereka maju ke babak final monolith code –tatsuya sudah berhasil menyelesaikan misinya.

Dia dengan hati-hati melakukan pemanasan untuk menghindari cedera sewaktu bertanding.

Memar dan goresan tidak ada apa-apanya untuk tatsuya , tapi kalo ada patah tulang atau ada pembuluh darah yang sobek, dia harus berhati-hati jangan sampai kemampuan rahasianya aktif secara otomatis.

Meski dia dapat dengan sengaja menghambat prosesnya, kalo dia tidak mampu tepat waktu menahannya, Kemampuan pemulihan dirinya akan langsung selesai seketika.

Kegiatan Kompetisi 9 sekolah itu direkam. Meski tidak seorangpun yang akan sadar begitu proses ini terjadi, pemutaran ulang permainan bisa menangkap kejadian ini.

Selagi mengingatkan dirinya berkali-kali, dia terus melakukan pemanasan. Disaat yang sama, Miyuki meninggalkan kemah, tapi melihat Miyuki sedang tidak terburu-buru, tatsuya menyelesaikan pemanasannya.


Miyuki : “onii-sama, pakai handuk ini.”


Miyuki memberikan handuk lembut yang dingin pada tatsuya.

Miyuki sudah berdiri untuk waktu yang lama dibawah teriknya matahari, namun handuk ini rasanya seperti baru dikeluarkan dari kotak es…..setelah sadar ini adalah keahlian Miyuki, tatsuya tidak lagi kaget.

Kalo memperhatikan detil, Miyuki pastinya adalah adik yang memanjakan kakaknya, pikir tatsuya.

Dalam situasi yang biasa, banyak lelaki pastinya akan mati-matian mengejar Miyuki

Tidak, bahkan sekarang ini, adiknya pasti mampu mengirim banyak lelaki pada jurang keputus-asaan hanya dengan perkataannya saja. Mengenyampingkan dirinya sendiri, meski tatsuya adalah orang pertama yang mampu menembus pertahanan miyuki, tatsuya merasakan sedikit ketakutan sewaktu memikirkan masa depan Miyuki.


Miyuki : “Onii-sama, apa ada yang aneh dengan wajahku?”


Meski Miyuki tidak begitu percaya ada sesuatu di wajahnya, Miyuki tidak tahu cara lain untuk bertanya pada kakaknya yang sedang melihatnya dengan ekspresi bingung.

-tatsuya tidak menjawab. Menjawabnya hanya akan memperkeruh suasana.


Miyuki : "Onii-sama......"


Melihat tatsuya menghindari pertanyaan, Miyuki tidak membahasnya lagi.


Miyuki : “….sudah saatnya pertandingan dimulai. Lawan kita yang berikutnya akan sulit….”


Tatsuya : “….memang benar”


Saat ini menggertak sudah tidak ada gunanya.

Meski ini bukanlah kompetisi melainkan pertempuran yang sebenarnya, dengan kedua sisi mengeluarkan kemampuan maksimalnya, Tatsuya tidak yakin bisa menang melawan mereka berdua di saat yang sama, tidak dia bahkan masih ragu bisa menang melawan Ichijou Masaki sendirian.


Tatsuya : “didalam kondisi kekuatan dan kemampuan yang serba dibatasi seperti saya, mengatakan hal seperti itu tidaklah logis, dan tidak enak didengar, tapi….”


Miyuki ragu sebentar selagi dengan perlahan menurunkan kepalanya, dari waktu ke waktu kehilangan keberaniannya untuk berbicara

kemudian, dia dengan yakinnya mengangkat kepalanya dan dengan malu-malu menyatakan.


Miyuki : “….meski begitu, aku yakin Onii-sama tidak akan kalah dengan siapapun!”


Tanpa menunggu jawaban tatsuya, Miyuki kembali ke kemah dengan terburu-buru. Melihat kepergian adiknya, tatsuya berdiri saja disana untuk sementara waktu.


Tatsuya : (astaga, baiklah kalo begitu….)


Seperti yang Miyuki katakan, dia adalah salah satu orang yang membatasi kekuatan tatsuya.

Salah satu alasan kenapa tatsuya tidak dapat menggunakan kekuatan yang sebenarnya adalah karena Miyuki.

Meski begitu, tatsuya tidak percaya – Miyuki begitu keras kepala

Kepercayaan bahwa tatsuya tidak akan kalah oleh siapapun adalah harapannya agar dia tetap tdak terkalahkan.

Logika tatsuya tidak cukup matang untuk mengerti maksud Miyuki,

Namun, tatsuya bisa mengerti perasaannya.

Mungkin boleh dibilang dia mampu mengertinya karena miyuki adalah yang membuat harapan tersebut.

Ini bukanlah perintah atau instruksi, melainkan karakteristik mental yang mencoba mengekspresikan dirinya sendiri.

Kekalahan bukan lagi pilihan pada pertandingan berikutnya.

Namun, Seperti kata kebanyakan orang, bicara lebih mudah daripada melakukan.

Bagaimanapun caranya tatsuya memperhitungkan situasinya, keuntungan berada di pihak lawan. Tatsuya hanya melenguh melihat ini.


                                                                                                              ◊ ◊ ◊


Setelah pertandingan penentuan juara ketiga berakhir, setting untuk babak terakhir yang diumumkan adalah “lapangan terbuka”

Mendengar ini, kedua pihak bereaksi.

Di kemah 3rd high, muncul teriakan kemenangan.


Masaki : “kau benar George.”


Shin : “kita beruntung, masaki.”


Sementara mereka mampu menahan reaksi mereka, mereka berdua gagal menyembunyikan senyumannya.


Masaki : “sekarang kita hanya perlu menunggu orang itu terpancing….”


Shin : “pasti dia akan terpancing. Dalam lapangan terbuka dimana tidak ada tempat untuk berlindung, dia tidak punya pilihan lain selain berhadapan langsung.”


Masaki : “dia akan mencoba untuk menerobos karena dia memliki ‘gram demolition’, bukan….”


Shin : “tepat sekali, Masaki.

Sementara taktik orang itu adalah bersembunyi dan menyerang, faktanya semua itu dilakukan dengan serangkaian perhitungan yang matang.

Kalau dia tidak memliki cara lain, dia mungkin akan mengambil jalan pintas dan melakukan serangan kejutan.

Namun, karena dia bisa menggunakan ‘gram demolition’ sebagai serangan balasan, logikanya, dia pasti akan memilih cara menyerang yang memiliki tingkat keberhasilan tertinggi.


Masaki : “sementara kau menahan defender dan gerilyanya.”


Shin : “defendernya bukan masalah. Fortifying Magicnya tampak hebat, tapi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Pemain gerilya…. Tampaknya ahli dalam sihir kuno. Berdasarkan namanya, dia pastinya penyihir dari keluarga Yoshida. Fakta bahwa dia masih misterius memang membingungkan, tapi dibandingkan sihir kuno, sihir modern memiliki kelebihan dalam kecepatan menyerang. Tanpa ada tempat berlindung di lapangan terbuka, ini pastinya akan menjadi keuntungan kita.”


Masaki : “dan juga, kamu masih memiliki senjata rahasia dalam ‘cardinal code’.”


Shin : “sayangnya, lawan kita sudah mencuri gelar juara dari divisi pemula…. Tapi setidaknya, Monolith code akan menjadi milik kita.”


Masaki : “tepat sekali, serahkan semuanya padaku.”


Mendengar suara Kichijouji, Masaki mengangguk.


Miyuki : “lapangan terbuka tanpa tempat untuk berlindung…. Ini pastinya akan menjadi pertarungan yang sulit bagi onii-sama.”


Kata-kata Miyuki mencerminkan jalan pikir semua orang yang hadir untuk mendukung tatsuya.


Tatsuya : “tidak, ini masih lebih baik daripada lembah ataupun perkotaan..”


Kata-kata Tatsuya tidak saja membungungkan Miyuki, bahkan partnernya - Leo dan Mikihiko membalikkan badan dengan bingung, meminta tatsuya untuk memberikan penjelasan yang lebih mendetail.


Tatsuya : “sihir keluarga Ichijou, Rupture adalah teknik yang mampu mengubah cairan menjadi gas.”


Bagi anggota keluarga Ichijou, memanfaatkan uap air untuk menciptakan ledakkan adalah cara menyerang paling sederhana.

Bagi Ichijou-kun, arena lembah sama saja dengan persediaan bahan peledak raksasa untuk di gunakannya sesuka hati, sama halnya dengan setting perkotaan, akan ada banyak pipa air yang dapat diledakkan.

Di sisi lain, pada lapangan terbuka tidak ada cairan yang dapat diubah menjadi ledakan. Bahkan sang pangeran sendiri tidak akan mampu memanggil air dari dalam tanah untuk menciptakan ledakan.

Tentu saja, arena hutan dan bebatuan akan lebih menguntungkan buat kita….. tapi kita harusnya masih bersyukur arena yang dipilih bukan lembah, karena tempat itu yang paling tidak menguntungkan bagi kita.

Sementara semua murid tahun pertama memasang ekspresi “oooh… begitu….”, para kakak kelas masih memasang ekspresi suram.


Mayumi : “….tetap saja, kamu akan berhadapan langsung dengan penyihir yang ahli dalam bombardier jarak jauh, jadi ini masih situasi yang tidak menguntungkan.”


Hattori : “shiba, apa kau punya rencana?”


Setelah mayumi bertanya, hattori ikut bicara.

Hattori berbincang-bincang dengan tatsuya adalah peristiwa yang sangat jarang.

Sama halnya, tatsuya tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya menghadapi situasi ini, makanya responnya agak sedikit lambat.


Tatsuya : “kalo mereka bersikeras menggunakan taktik originalnya, jujur saja aku tak tahu harus bagaimana…. Namun, Ichijou-kun tampaknya begitu terpaku akan keberadaanku. Kalau aku bisa mendekatinya, aku punya beberapa solusi.”


Kirihara : “bukankah pertarungan jarak dekat dilarang?”


Tatsuya : “tidak apa-apa selama aku tidak menyentuhnya. Aku punya beberapa trik untuk menghadapinya.”


Menjawab pertanyaan kirihara, tatsuya tersenyum tanpa banyak memiliki banyak kepercayaan.


                                                                                                              ◊ ◊ ◊


Babak final untuk monolith code divisi pemula

Meski boleh dibilang kedatangan pemain membawa sorak sorai dari bangku penonton, faktanyasebagian besar penonton bertengkar satu sama lainnya.

Karena dilihatin penonton, Mikihiko mengatur kembali kerudungnya dan menariknya lebih dalam (untuk menutupi wajahnya).

Di sisi lain, mantel Leo tidak memiliki kerudung, jadi dia mencoba sekeras mungkin untuk menutupi wajahnya dengan kerah jubah,


Leo : “yah…. Pakaian kita memang konyol.”


Tatsuya : “cara pemakaiannya seperti yang sudah kujelaskan sebelumnya.”


Vonis sudah dijatuhkan , mereka tidak ada pilihan lain selain memakainya.


Miki : “….kenapa hanya kita….”


Mikihiko meratapi fakta bahwa satu-satunya orang yang tidak memakai mantel dan jubah adalah tatsuya.


Tatsuya : “sebagai penyerang garis depan, tak ada gunanya mengenakan sesuatu yang akan menghalangi pergerakan badan.”


Leo : “si brengsek itu…. Dia pasti sedang tertawa terbahak-bahak sekarang….”


Leo tidak menyebut “siapa” orang tersebut, namun kedua temannya tahu benar siapa yang Leo maksud.


Erika : “Ahahahahahah......perutku, perutku sakit~. Apa itu, APA ITU! Ahahahahahah......”


Seperti yang mereka duga, Erika sedang tertawa terbahak-bahak di bangku penonton.


Mizuki : "Erika-chan, tolong berhenti......"


Setelah Mizuki mencoba berkali-kali untuk menghentikkan Erika, ketawa Erika akhirnya turun ke level yang lebih normal.


Erika : “….Ah~, aku hampir mati, ga aneh kalo semua orang ingin melihat idenya Tatsuya.”


Mizuki : “…..aku rasa sekarang Erika yang sedang dilihat semua orang.”


Disamping Erika, Mizuki menunduk malu-malu.

Erika : “maaf, maaf. Aku benar-benar ga tahan tadi. Aku janji ga akan bikin masalah lagi, jadi tenang, Mizuki”


Mizuki : “tolong… lakukan itu!”


Erika : “tapi apa yang sebenarnya mereka kenakan?”


Karena tidak ada rintangan dalam lapangan terbuka, penonton dapat melihat langsung ke arena. Meski begitu, jarak bangku penonton dan arena begitu jauh sehingga sulit untuk mengetahui detil pertandingan, jadi semua orang menonton melalui layar besar untuk melihat ekspresi pemain, sama halnya dengan pertandingan lain.

MKnR v04 303.jpg

Erika sedang melihat gambar yang menampilkan Leo dan Mikhiko sedang berdiri.

Setelah memperhatikan sebentar, Erika menggelengkan kepalanya sembari berkata “aku menyerah”


Erika :”tidak, aku sama sekali tidak tahu apa yang mereka coba lakukan. Karena ini ide tatsuya-kun, aku yakin pakaian itu bukan sekedar penampilan saja.”


Mizuki : “…..banyak spirit berkumpul di jubah Yoshida-kun.”


Erika : "Huh?"


Jawaban tak terduga datang dari mulut Mizuki. Erika membalikan badan dan kaget melihat Mizuki menanggalkan kacamatanya.

Ada sedikit penonton berpikir bahwa pakaian Leo dan Mikihiko ketinggalan jaman, ada sedikit penonton yang juga mentertawakannya. Namun Pikiran yang mendominasi penonton adalah “apa tujuan dari jubah dan mantel itu?”

lawan : “apa mereka memakai itu untuk pamer?’


Medengar tebakan teman satu timnya, Masaki dan Kichijouji menggelengkan kepalanya.


Masaki : “orang itu tahu latar belakang George…. Apa ini solusinya untuk menghadapi ‘invisible bullet’?”


Shin : “memang benar sihirku tidak begitu memiliki kekuatan tembus….. namun, sihirku tidak sebegitu simple sampai-sampai sehelai kain mampu menghalanginya, jadi sulit dipercaya kalo dia akan mengandalkan solusi yang amatir.”


Masaki : “atau mereka mengenakannya untuk membuat kita berpikir ada strategi khusus didalamnya?”


Shin : “kemungkinan itu masih ada, tapi….”


Kata-kata Masaki jadi tidak jelas.


Masaki : “…. Aku tidak mengerti. Kenapa dia menyimpan pakaian itu disaat terakhir….”


Kichijouji menggigit bibirnya. Itu karena sampai saat ini dia membanggakan kepintarannya, ketidakmampuannya untuk memprediksi lawan membuatnya frustasi.


Masaki : “ kita maju saja, percuma saja memaksakan diri untuk mengerti sesuatu yang tidak bisa dipahami. Selalu ada resiko menggunakan cara kasar untuk menang.”


Untuk mengalihkan kebingungan Kichijouji, masaki bicara dengan nada dipaksakan.

Meski begitu, masaki tetap saja bingung.

Hal yang membuat gaduh penonton bukan hanya pakaian tim 1st high saja.


Pemain utama dan cadangan tidak menyadari ini, tapi ada alasan lain dibelakang kegaduhan ini.

Alasannya datang dari bangku penonton di dekat ruang pimpinan.

tamu yang tak terduga telah datang.


"Kudou-sensei! Kenapa anda disini?"


Elder Kudou yang biasanya menonton dari monitor di ruang VIP, datang sendiri ke bangku penonton.


Kudou : “terkadang aku ingin datang kemari untuk menonton.”


Kudou Retsu mengangguk dengan bijaknya dihadapan anggota panitia yang berdiri menyambutnya, kemudian dia duduk di bangku yang disediakan panitia dengan segera.


“Tentu saja, kami merasa terhormat menyambut anda disini, tapi….”


Tapi kenapa sekarang? Di hadapan kesunyian ini, Elder Kudou terus terang menjawab.


Kudou : “bukan apa-apa. Aku hanya ingin menonton pemuda yang menarik perhatianku.”


saat sebelum dimulainya pertandingan adalah saat yang paling menegangkan. Tak peduli seberapa kuat pemain, di momen ini mereka akan merasa gugup.

Meski begitu, kegugupan mereka akan hilang begitu pertandingan dmulai.

Begitu pertempuran dimulai, tidak ada ruang untuk keraguan.

Begitu sinyal dibunyikan, kedua pihak mulai menyerang satu sama lain.

Mereka menggunakan sihir jarak jauh.

Para penonton terkagum-kagum melihatnya; sedangkan, pendukung dari 1st high terdiam (saking kagetnya).

Jarak masing-masing wilayah sekitar 600m

Jaraknya lebih pendek dibandingkan setting hutan maupun lembah, tapi dalam hal jarak tembak, jaraknya setara dengan jarak tembak sniper rifle.

Di saat yang sama, kedua pihak saling menembak selagi mendekati satu sama lain.

Tatsuya menggunakan pistol kembar.

Di sisi lain, masaki menukar Generalized CAD ke Specialized CAD.

CAD di tangan kanan tatsuya berguna untuk menghalau serangan lawan, CAD di tangan kirinya digunakan untuk membalas serangan musuh. Menyadari ini, Masaki menanggalkan semua pertahanannya dan berkonsentrasi menyerang.

Hasilnya adalah,

Jurang antara kekuatan mereka terus melebar.

Dibandingkan serangan Masaki yang setiap sihirnya memiliki kekuatan untuk mengakhiri pertandingan, serangan tatsuya hanya bisa mampu mengimbangi serangan masaki.

Jumlah serangan tatsuyapun jauh lebih inferior.

Meski memiliki banyak trik, Tatsuya pastinya jauh lebih lemah dalam hal kemampuan teknisdibanding Masaki. meski begitu, dari jarak yang cukup jauh, tatsuya dengan akuratnya menembak jatuh satu-demi-satu serangan yang datang ke arahnya.


“sungguh berani!”


Siswa tahun ketiga kaget melihatnya.


“apa dia benar-benar murid course 2?”


Salah satu siswi bertanya pada temannya.

Semua kakak kelas kaget melihat tatsuya, kaget bukan karena melihat kekuatan sihir tatsuya, tapi karena dia mampu mempertahankan konsentrasinya meski berada dibawah serangan bertubi-tubi dari lawan.

namun— Mayumi, Katsuto, Suzune, Azusa, Hattori......semuanya ber-ekspresi suram.

Sekarang, masing-masing pihak masih menembak satu sama lain, tapi semakin dekat tatsuya dengan masaki, semakin memaksanya untuk bertahan daripada menyerang, dia lebih sedikit membalas serangan musuh. Hal ini dapat dilihat oleh teman-temannya.

Dibandingkan pemain dan anggota dari 1st high, kichijouji merasakan kekagetan yang berbeda.

Tatsuya saat ini sedang menggunakan Oscillation-Type Magic.

Namun, di tiga babak sebelumnya Tatsuya menggunakan Nonsystematic dan Weight-Type Magic


Shin : (dia mampu mengubah desain Activation Sequence-nya hanya dalam waktu dua jam saja….?)

Kichijouji menepuk pipinya untuk menghilangkan kebingungannya.

Sehebat apapun kemampuannya dalam kalibrasi CAD, proses kalibrasi CAD tidak ada pengaruhnya terhadap pertandingan.

Yang menentukan kemenangan hanyalah bagaimana dia menggunakan hasil kalibrasinya.

Ini bukan waktunya mengagumi kecepatan kalibrasi lawan.


Masaki : “lakukan sesuai rencana, aku akan maju!”


Shin : “baik, serahkan sisi samping padaku!”


Tanpa menyadari keangkuhannya pada tim lawan. Kichijouji melompat ke samping Masaki dan maju ke wilayah 1st high.

Sejak Kichijouji keluar dari wilayahnya, pertandingan memasuki fase baru. Tanpa memperdulikan kichijouji, perhatian penonton terus terfokus pada pertarungan tatsuya melawan masaki.

Mampu secara terus-menerus menembakkan sihir kuat, bakat Masaki memang tak diragukan lagi.

Meski begitu, Gram demolition tatsuya menghancurkan sihir masaki satu persatu.

Sedikit dari penonton yang tahu counter magic tingkat tinggi seperti “gram demolition”. penggunaan Gram demolition membutuhkan banyak sekali psion count, jadi beberapa peneliti yang ahli dalam bidang ini hanya memiliki sedikit kesempatan untuk melihat sihir ini,

Meski banyak yang tidak tahu gram demolition, layar lebar mampu menampilkan pergerakan psion yang saling beradu, pecah, dan menghapus sihir Masaki

Ini adalah pemandangan luar biasa yang mampu membuat hati penontonnya membara.

Tak perlu memiliki bakat sihir untuk mengetahui apa yang terjadi, semuanya bisa dilihat dari badai psion yang menari dihadapan mata mereka.

Terlepas dari akal dan logika , mereka terpaku oleh pertunjukkan ini.

Sekarang ini, tatsuya memfokuskan semua perhatiannya untuk menjatuhkan setiap sihir Masaki.

Meski begitu, dia masih memperhatikan Kichijouji keluar dari wilayah 3rd high.

Seperti reaksi berantai – begitu melihat Kichijouji maju, tatsuya yang dari tadi hanya berjalan, langsung berlari.

Masaki tidak panic sedikitpun melihat tatsuya berlari ke arahnya, dengan tenang dia menembakkan Compression-Type Magic ke arah tatsuya.

Tatsuya gagal menghindar.

Masaki tidak membidik dengan menggunakan matanya, jadi menghindar seperti itu percuma saja.

Selagi dia berlari, Tatsuya mengkonsenktrasikan bongkahan Eidos di udara dan menembakkan peluru Psion – “gram demolition” kearah bongkahan tersebut, dan menghancurkan sihir masaki sebelum sempat muncul.

Semakin dekat jarak diantara mereka, semakin mudah untuk membidik.

Khususnya membidik objek tak terlihat di udara. Semakin dekat objeknya, semakin mudah membidiknya.

Tentu saja, dalam situasi ini, target satu-satunya hanyalah tatsuya.

50 meter di depan Masaki, tatsuya bertekuk lutut karena gagal menjatuhkan seluruh sihir Masaki.

Salah satu sihir masaki berhasil mengenai tatsuya.

Tatsuya mengandalkan panca indranya untuk mendeteksi arah gerakkannya dan dengan tenang menggunakan teknik fisiknya untuk menghindar dan terus melaju ke arah masaki.

Begitu terkena sihir masaki, tatsuya Tak mampu melaju lurus, lusinan yard diantara mereka menjadi tampak tak terhingga.


Yamanaka : “tampaknya, dia sampai pada tahap dimana dia tidak bisa menyembunyikan kemampuannya lagi.”


Melihat tatsuya terpojok, Yamanaka berkomentar dengan senangnya.


Fujibayashi : “seriuslah sensei, bahkan tatsuya-kun pun tidak mampu hanya mengandalkan panca indranya untuk mendeteksi semua sihir yang datang, termasuk invisible bullet. Tapi melihat situasinya sekarang, akan adil kalau tatsuya menggunakan ‘eye of spirit’.


Mendengar pembelaan Fujibayashi, yamanaka tersenyum dengan liciknya.


Yamanaka : “benarkah? meski dia bisa membodohi penyihir kelas 3 dan kelas 4 yang ada di sini …. Sulit dibayangkan kalau dia bisa membodohi orang tua itu.”


Mata yamanaka mengarah pada Elder Kudou, yang menonton pertandingan dengan seksama dari ruang ketua.

Fujibayashi hanya meniliknya sebentar sebelum kembali melihat Tatsuya.


Kichijouji melompat-lompat di tepi arena selagi dia melaju ke monolith 1st high. Ketika jaraknya tinggal 100M, Leo menghalanginya.

Heran melihat defender lawan berada jauh dari lokasi monolith, Kichijouji menembakkan ‘invisible bullet’.

Namun sebelum dia berhasil menembak.


Shin : “apa!?”


Dihadapannya, dinding hitam menghalangi pandangannya. Leo melepaskan mantelnya dan memegangnya ditangan.

Pelat metal melaju kea rah Kichihouji seperti badai pedang.

Menghadapi pedang terbang, Kichijouji segera mengaktifkan Move-Type Magic dan melompat ke belakang untuk menghindarinya.

Di tumitnya, tiupan angin menerjang.

Kichijouji menggunakan Weight-Type Magic untuk mengurangi inersi yang dideritanya dan menggunakan kekuatan angin untuk mengurangi serangan tiupan angin lawan.


Shin : (sungguh merepotkan!)


Kichijouji membidik “invisible bullet’ ke arah Mikihiko.

Dia memilih untuk melenyapkan bala bantuan musuh.

Namun, sebelum pandangannya terjatuh pada jubah abu-abu itu, dia tiba-tiba tak mampu mendeteksi keberadaan targetnya.

Sosok abu-abu itu menjadi kabur.


Shin : (Illusions!?)


Mereka memanfaatkan kelemahan ‘invisible bullet’ yang membutuhkan penglihatan langsung. Pada saat Kichiouji menyadari ini, dia mendeteksi pecahan mini communicator menebas kepalanya, terlambat menghindar dia hanya bisa menutup matanya.


Leo : "Gah!"


Namun, yang berteriak kesakitan adalah Leo,

Pedangnya terlempar dan Leo terpental-pental lalu tersungkur di tanah.


Shin : "Masaki!"


Kichijouji selamat dari serangan Leo!

Kichijouji yang tadinya jatuh kedalam perangkap musuh , telah diselamatkan masaki yang masih membombardir musuhnya.

Jarinya dengan cepat menari di layar CADnya selagi Kichijouji mengeluarkan Weight-Type Magic.

Tekanan gravitasi bumi meningkat, lalu menghujam Mikihiko ke tanah.

Kichijouji meninggalkan sihir favoritnya dan menghujani Mikihiko dengan sihir gavitasi,

Ditimpa oleh gravitasi bumi, mikihiko hanya bisa terdiam dan bernapas berat.

Tatsuya tidak membiarkan kesempatan ini lewat.

Begitu perhatian Masaki beralih pada Kichijouji, tatsuya langsung mengurangi jarak diantara mereka menjadi 5 meter.

Untuk orang yang memiliki kemampuan fisik seperti tatsuya, ini mudah saja,

jarak targetnya masih satu langkah lagi.

Masaki benar-benar terkejut.

Daripada disebut panic, insting tentara yang selamat dalam peperangan memberitahunya bahwa dia sedang dalam bahaya.

Rantaian 16 ledakkan angin, yang kekuatannya melewati batas aturan, ditembakkan ke arah tatsuya.

Gram demolition adalah teknik yang memanfaatkan kompresi psion sebagai peluru untuk menghancurkan magic sequence lawan.

Karena sifatnya kasar, teknik ini sangatlah tidak efisien.

Tak diketahui banyak orang, magic sequence memiliki kekuatan yang beda-beda.

Magic sequence yang diciptakan oleh penyihir sekaliber Masaki tidak dapat dengan mudah dihancurkan, jadi kekuatan besar dibutuhkan untuk menghancurkannya, yang dimana membutuhkan kompresi psion dalam jumlah sangat besar. Bahkan untuk tatsuya, ini bukanlah jumlah yang kecil.

saat itu juga, tatsuya harus menjatuhkan 16 tembakkan.

Meski tatsuya langsung menggunakan counternya, gram demolition tidak akan sempat menjatuhkan semua sihir Masaki, namun tatsuya bersikeras tidak menggunakan “decomposition”. Dia dengan keras kepalanya mematuhi perintah untuk tidak menggunakan sihir yang bersifat rahasia.

Dia menyembunyikan fakta bahwa dia mampu menghancurkan struktur informasi lewat “gram dispersal”

Hasilnya terlihat.

Setelah menjatuhkan 14 tembakkan, 2-sisanya menghantam tubuh tatsuya.

Melihat tatsuya tumbang di kakinya. Dengan menyesalnya Masaki berkata “sial”.

Dalam pertempuran, dia telah menembakkan sihir yang kekuatannya melewati batas aturan. Dia menyadarinya begitu menembakkan sihirnya.

beberapa detik berselang setelah hal tersebut terjadi, juri panel masih belum menyadarinya.

Bendera merah masih belum dikibarkan, tapi dia sadar benar bahwa dia akan di diskualifikasi karena melanggar aturan..

Kesadaran itu membuat Masaki melamun untuk beberapa detik.

Pikirannya benar-benar kosong selagi dia menyimpulkan tidak ada yang biisa dia lakukan untuk menghindari diskualifikasi.


[tulang rusuk patah. Liver bocor. Pendarahan internal parah.]


[kemampuan bertempur turun dibawah kondisi optimal]


[kemampuan pemulihan otomatis diaktifkan]


[Magic Sequence \ Uploading]


[Core • Eidos • Data \ mengambil dari storage]


[pemulihan\ dimulai — Complete]


-sequence nya selesai sebelum tatsuya menyadarinya.

Sinyal bawah sadar melewati kecepatan sinyal sadar.

Sewaktu menyadari dia sedang terbaring di tanah, tubuhnya sudah hampir sepenuhnya dipulihkan.

Di dekat jari-jemarinya, sepasang kaki bisa terlihat.

Tatsuya tidak tahu kenapa Masaki hanya bengong disana.

Saat ini, alasan tersebut tak penting baginya.

Sebelum dia sempat memikirkan itu, dia sudah kembali berdiri.

Dia melangkah kedepan dengan kaki kanannya dan memanjangkan tangannya melewati wajah Masaki yang tampak terkejut.

Tangan kanannya hanya lewat begitu saja tanpa menyentuh masaki, kemudian muncul bunyi ledakan sekeras flash bang meledak di telinga masaki.

Ledakannya membuat bangku penonton terhening.

Bahkan Kichijouji yang masih ditengah pertempuran, terdiam dan melihat ke arah Masaki.

MKnR v04 316.jpg

tatsuya menjentikkan jarinya.

Dibawah tatapan semua pemain, juri, penonton dan supporter, Masaki tumbang ke tanah sementara tatsuya bertekuk lutut.


Mayumi : “apa? Apa yang sebenarnya terjadi?”

Suaranya menyatu dengan kepanikan. Mayumi bertanya pada teman disampingnya.

Tidak ada yang menjawab.

Bahkan suzune maupun azusa tidak mampu menjawab pertanyaan mayumi.


Katsuto : “dia menjentikkan jarinya dan meningkatkan volume suara jentikkan jarinya”


Jawabannya datang dari katsuto, yang berada di sebelah suzune.


Suzune : “….. memang terlihat seperti itu. Dia hanya meningkatkan volume suara jentikan tangannya. Bunyi sekeras itu pasti memecahkan gendang telinga lawannya. Sihir tadi masih dalam batas aturan pertandingan.”


Kata suzune setelah katsuto.


Suzune : “sementara volume suaranya meningkat beberapa decibel lebih tinggi, sihir yang digunakan tatsuya hanya berasal dari Oscillation System. Itu sebabnya tatsuya-kun, yang tidak pandai mengaktifkan sihir dalam kecepatan tinggi, masih dapat melakukannya dengan cepat.”


Mayumi : “semua orang tahu itu! Semua orang bisa melihatnya!”


Namun, mood mayumi semakin buruk setelah mendengar penjelasann itu.


Mayumi : “aku mau Tanya kenapa Tatsuya-kun masih bisa berdiri setelah menerima serangan Ichijou-kun yang seharusnya sudah melumpuhkannya!

Bukankah tatsuya-kun seharusnya sudah pingsan saat itu!?

Dia tidak sempat mengCounternya dengan ‘gram demolition’ bukan!?

Setidaknya dia menerima 2 tembakkan!

Jadi kenapa Tatsuya-kun yang seharusnya cedera berat masih bisa melanjutkan pertarungan!?”


Katsuto : "Saegusa, tenanglah!"


Mayumi menyadari bahwa Tatsuya seharusnya cedera berat, melihat wajahnya yang muram, katsuto mencoba menenangkannya.


Katsuto : “Aku juga melihatnya, tapi faktanya meski dia luka berat, shiba masih bisa berdiri dan mengalahkan musuhnya. Melihat kondisinya sekarang, tampaknya dia cedera karena serangan suara yang dilepaskannya sendiri dan bukan dari serangan lain.”


MAyumi : “tapi …”


Katsuto : “bukankah Shiba ahli dalam seni bela diri kuno? Kabarnya seni bela diri kuno memiliki teknik untuk memperkuat tubuh penggunanya. Dia mungkin menggunakan teknik seperti itu sewaktu menerima serangan lawannya.”


Mayumi : "............"


Meski Mayumi tidak sepenuhnya yakin dengan perkataan Katsuto, mayumi masih berhasil menenangkan dirinya.


Suzune : “pengetahuan kita masih terbatas. Sihir bukan satu-satunya keajaiban diluar sana.

Lagiipula pertandingannya belum berakhir.”


Mayumi : “….kau benar. Aku minta maaf, Juumonji-kun. Maaf Rin-chan.”


Sementara Mayumi minta maaf pada suzune. Pertarungan masuk fase baru.


Yamanaka : “berapa kalipun aku melihat Self-Restoration, itu selalu membuatku kagum.”


Fujibayashi memandang curiga pada Yamanaka, yang dengan senang menonton tatsuya.


Fujibayashi : “….apa kau benar-benar melihat aktivasi dari Self-Restoration? Aku sama sekali tidak melihatnya.”


Yamanaka : “begitupula denganku. Aku ragu Kudou-sama juga menyadarinya. Meski begitu, kecepatan Self-Restoration-nya sudah lama melewati kemampuan nalar manusia.”


Pada poin ini, yamanaka akhirnya sadar Fujibayashi sedang memelototinya.


Yamanaka : “Ah, tidak- aku tidak melihat apapun. Tentu saja aku tidak melihat Shiba Tatsuya-kun menggunakan teknik pemulihan yang mustahil. Jujur saja, ketahanan tubuhnya benar-benar super. Sungguh menarik!”


Yamanaka dengan entengnya berkata seperti itu sembari tertawa. Fujibayashi menatapnya dengan kebingungan.


Fujibayashi : “meski begitu, tolong jangan panggil dia agar kau bisa bereksperimen dengan tubuhnya. Dia itu salah satu dari dua orang di Negara ini, yang memiliki kemampuan sihir level strategis!”


Yamanaka : “aku rasa dia tidak sebegitu lemahnya sampai-sampai akan hancur oleh 1 atau 2 eksperimen.”


Fujibayashi : “apakah dia akan hancur atau tidak bukan masalahnya disini!”


Menghadapi omelan Fujibayashi, yamanaka menggelengkan kepalanya.


Yamanaka : “ baiklah, tapi bagaimanapun kita memotongnya…. Dia akan menggunakan hal itu bukan.”


Fujibayashi : “aku setuju, Ichijou-kun adalah lawan yang terlalu tangguh untuk dihadapi dengan CAD selemah itu. Aku rasa Flash-cast akan adil digunakan disini.”


Yamanaka : "Single Systematic Flash Cast. Yah! setidaknya tatsuya masih menyembunyikan rahasianya.”


Pihak yang ingin flash cast tetap menjadi rahasia adalah keluarga yotsuba, bukan Independent Magic-Equipped Battalion. Sihir ini masih dianggap ga etis bagi militer.

Independent Magic-Equipped Battalion menganggap sihir original tatsuya sebagai rahasia. Meski dalam situasi paling gawatpun, tatsuya tetap bersikeras untuk tidak menggunakan “decomposition”, dan hanya mengaktifkan kemampuan pemulihan pribadinya saja. Dengan begitu, tatsuya hanya menarik perhatian masa saja. Kecuali dari perspektif militer, asset berharga seperti tatsuya harus terus dilindungi dari pengaruh luar.

Di saat yang sama, ini akan membatasi kebebasan pribadinya. Kalau situasinya berkembang ke arah itu, pihak militer akan mempertimbangkan untuk melawan, bukan, merencanakan tindakan balasan terhadap tatsuya. Meski kata-katanya menjengkelkan, yamanaka sebenarnya lega melihat hasilnya.


Yamanaka : “untuk menutupi hal ini CAD ditangan kirinya khusus dikalibrasi untuk Oscillation-Type Magic. seperti biasa tatsuya sangat berhati-hati.”


Fujibayashi : “kalo itu adalah level anak SMA, pastinya ada yang salah dengan dunia ini. tapi, flash cast….. kalo dia itu musuh, kecepatan semacam itu akan menjadi ancaman yang menakutkan.”


Fujibayashi mengungkapkan persetujuannya pada kata-kata yamanaka.


Yamanaka : “aku setuju….. flash cast dilakukan dengan cara mencuci otak demi menuliskan activation sequence kedalam ingatan penggunanya, dan penggunanya dapat secara langsung mengingat kembali activation sequence tersebut dari ingatannya tanpa bantuan CAD. Kemampuan ini benar-benar melewatkan kebutuhan akan penggunaan CAD untuk menyebarkan dan membaca activation sequence….

Dalam situasi tatsuya, area perhitungan didalam alam sadarnya sudah membawa ini pada level berikutnya. Dengan kemampuan untuk membentuk magic sequence dari ingatan, dia bisa menghindari waktu untuk membentuk magic sequence secara real time…. Dengan begini, dia telah berhasil menutupi kekurangannya dalam processing speed.”


Yamanaka : lebih seperti dibuat-buat. Apa kita memiliki seseorang dalam ketentaraan yang dapat menandingi kecepatan cast tatsuya? Bahkan yanagi, yang memiliki bakat sistematis yang sama, hampir tidak bisa mengimbanginya.”


Fujibayashi : “….benar , aku tidak bisa menyebutkan orang yang mampu menandinginya”


Mereka berdua tidak lagi menonton pertandingan.

Mereka hanya focus pada tatsuya, yang sedang berlutut di tanah.

Kichijouji sangat panic.

Dia tidak percaya pada apa yang dilihatnya.

Masaki terbaring di tanah.

Meski lawannya, Tatsuya, masih berlutut di tanah, kesadaran masih tampak di matanya.

Dengan kata lain….


Shin : (Masaki, kalah......?)


Ini memang pemandangan yang sulit dipercaya.

Kemungkinan yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.

Awalnya, meski ada sedikit kemungkinan timnya akan kalah, kemungkinan masaki akan tumbang hampir nol.


“Kichijouji, awas!”


Kichijouji mulai tersadar begitu mendengar rekannya memanggil namanya dan dengan reflex mengaktifkan sihir “lighnting rod”.

Rerumputan menjadi titik api dari serangan petir dan mengeluarkan sengatan listrik.

Kichijouji akhirnya sadar bahwa musuhnya, yang seharusnya tertimpa Weight-Type Magic, sedang terengah-engah sembari melotot ke arahnya.

Ketika teriakan terdengar di telinganya, Mikihiko benar-benar tidak tahu apa yang terjadi.

Dia tidak punya waktu untuk memperhatikan sekitarnya.

Namun, ketika gravitasi yang memaksanya berbaring di tanah tiba-tiba lenyap, dia langsung berguling ke tempat aman.

Akhirnya, dia memperhatikan sekelilingnya.

Leo sudah pingsan.

Tatsuya bertekuk lutut. Meski dia belum tumbang, tampaknya dia tidak sanggup melanjutkan pertandingan.

Dan disampingnya, Ichijou Masaki terbaring di tanah.


Miki : (kau berhasil tatsuya!)


Mikihiko pernah berpikir bahwa tatsuya dapat menemukan jalan melewati apapun; meski begitu, dia berpikir: “bahkan tatsuya juga…..” bersemangat oleh pencapaian di hadapannya, Mikihiko melompat dengan semangat baru.

Bukan berarti, kondisi mikihiko menjadi lebih baik.

Mungkin, kondisinya terburuk di antara teman-temannya.

Rasa perih yang menusuk dapat dirasakan pada setiap napasnya.

Meski tulang rusuk tidak patah, dia mungkin tidak bisa menghindari keretakan tulang.

Karena berada dalam tekanan untuk waktu yang lama , dia agak sedikit pusing sekarang.

Punggungnya masih sakit setelah terombang-ambing di tanah.

Namun- dia tidak akan menyerah.

Kemungkinan terburuknya, dia akan bertarung melawan 2 orang.

Tidak, rasa takut tidak terdapat dalam hatinya. Ini adalah fakta yang sebenarnya. Meski begitu – kalah bukanlah pilihan.

Tatsuya telah mengalahkan “crimson prince”.

Setidaknya, dia bisa menunjukan pada tatsuya bahwa dia mampu menumbangkan “cardinal George”- ketegaran ini yang membuat mikihiko berdiri di atas kedua kakinya.

Dia memanipulasi CAD untuk melepaskan serangan petir. Di saat yang sama, da mengalirkan sihir ke jubah abu-abu yang dipakainya

sosoknya tertelan oleh spirit “bayangan” yang tersembunyi di jubahnya.

Jubah tidak dapat disamakan dengan kegelapan.

Garis dari objek dapat ditelusuri Dari bayangannya.

Spirit bayangan mampu mengaburkan cahaya dan kegelapan untuk mencipatkan siluet yang mampu mengganggu kemampuan musuh mengidentifikasi dan membidik targetnya.

Sihir ini awalnya milik keluarga yoshida, tapi tatsuya yang menyediakan jubah untuk membantu menggunakannya, menulis ulang CAD ke kondisi puncaknya, dan menyarankan bahwa Mikihiko akan menggunakan sihir ini untuk mengaburkan pandangan lawannya.

Semua berkat tatsuya dia bisa mendekati dirinya yang dulu – meski Erika percata bahwa kemampuan mikihiko sudah melewati dirinya yang dulu – dalam hal sihir.

tatsuya memberinya kesempatan untuk membuktikan keberaniannya di medan perang.

Sampai ke babak final, tatsuya adalah bagian dari tim yang membuat kemenangan mereka mungkin dicapai.

Kalo begini terus, pada akhirnya, seluruh kemenangan akan jatuh pada tatsuya.

Begitu menyadari ini, Mikihiko menggigit bibirnya dan menguatkan langkahnya.


-aku tidak akan terus bergantung pada tatsuya!

-Harga diriku melarangnya!

-tak peduli apapun itu, aku akan membalaskan dendamku!

-kichijouji shinkurou, beraninya kau menjatuhkanku!

-ayo, aku tantang kau!


Itu adalah kata-kata sombong, berlebihan, arogan yang dikatakan Mikihiko untuk dirinya sendiri.

Tatsuya sudah pernah bilang

Dia sudah memberitahuku.

Bukan kamu, Mikihiko, yang menjadi masalahnya. Masalahnya adalah sihirnya sendiri.

Lalu-

(tatsuya, biarkan aku membuktikan kata-katamu!)

Dia mengacuhkan sihir yang ditembakkan musuh padanya.

beberapa langkah didepannya Sihir bayangan telah mengecoh musuh.

Mecoba mempercayai kemampuannya, Mikihiko mengetikan perintah panjang pada CAD berbentuk smartphone yang disembunyikan di jubahnya.

Lalu, menepuk tangannya ke bumi.

Sebagian besar Generalized CADsmenggunakan 3 nomor kunci untuk memulai activation sequence.

Model yang lebih bagus, khususnya smartphone performa tinggi, memiliki fitur auto complete dan seleksi sihir di dalamnya, jadi hanya satu nomor kunci yang diperlukan untuk mengaktifkan sihir.

Namun hari ini, Mikihiko menekan 15 nomor kunci.

Jumlahnya 5 kali dari yang biasa digunakan dalam generalized CAD

Namun, Mikihiko menggunakan sedikit dari waktu biasa untuk menyelesaikan tahap-tahap dari sihir kuno.

Karena nomor kunci setiap activation sequence itu sama, mikihiko tak perlu lagi memencet kunci tambahan. Dia tidak pernah berencana menggabungkan 5 sihir menjadi 1 magic sequence. Dia mengaturnya untuk mengaktifkan 5 sihir secara berkesinambungan.

Ini bukanlah magic sequence sederhana dimana 5 sihir disatukan. Didalam kode setiap sihir, didalamnya terdapat perintah untuk memulai pembentukkan magic sequence berikutnya.

Setiap sihir akan memastikan kondisi disekitarnya dan menyampaikan ini pada sihir berikutnya, yang dimana hal ini penting dilakukan oleh penyihir yang menggunakan sihir kuno.

Langkah –langkah ini tidak memerlukan verifikasi individu, tapi semuanya dilakukan sekali jalan

Itulah jawaban yang diberikan tatsuya pada mikihiko.

Bumi bergemuruh dibawah telapak tangan Mikihiko.

Kichijouji sadar benar gemuruh itu tidak terjadi karena tepukan tangan mikihiko, tapi karena Oscillation-Type Magic di dalam tanah.

Meski begitu, bentuk, gerakan dan efek sihir tersebut mampu membuat Kichijouji berpikir bahwa “bumi berguncang karena mikihiko menepukkan tangannya ke bumi”.

Retakan terbentuk di bawah telapak tangan mikihiko dan segera melaju ke lokasi Kichijouji.

Permukaan bumi tidaklah terbelah, melainkan dipisahkan oleh kekuatan yang terdapat didalamnya. Setidaknya ini yang dimenengerti mikihiko.

Tapi untuk alasan tertentu, perhitungannya tampak kehilangan arah.

Kichijouji menggunakan kombinasi Weight-Type dan Move-Type Magic, untuk melompat ke udara.

Namun, kakinya tidak bisa meninggalkan bumi.

Rumput mengikat kakinya.

-Kichijouji tidak tahu ada sihir yang bisa memanipulasi tumbuhan seperti hewan.

Hatinya berguncang karena diserang oleh sihir yang tidak diketahuinya.

ini dilakukan dengan cara memanipulasi aliran udara yang mengalir di permukaan bumi untuk menciptakan ilusi rumput yang mengikat targetnya. Namun, untuk penyihir yang hanya tahu Systematic Magics tidak akan pernah percaya bahwa ini hanyalah “kebetulan”.

Retakkan bumi sampai dibawah kaki Kichijouji.

Dia hampir merasakan rerumputan menariknya kedalam bumi.

Semua adalah ilusi.

Untuk kabur dari ilusi tersebut, kichijouji mengumpulkan seluruh kekuatan sihirnya yang tersisa untuk melompat ke udara.

Kichijouji merasa lega bisa lolos dari sihir tersebut dengan melompat ke udara. Pada saat itu juga, dia tidak menyadari keberadaan mikihiko.

Dia lengah.

Mikihiko telah mengeluarkan 5 sihir berturut-turut

"Earthshaker", "Earth Splitter", "Wild Hair", "Ant Hell".

Itu adalah 4 sihir pertama yang mikihiko aktifkan.

Dan serangan terakhir adalah, “thunder child”, yang akan digunakan untuk melumpuhkan kichijouji.


Kichijouji : “dasar brengsek!”


Menggunakan kedua tangannya untuk memeluk Kichijouji, Mikihiko memastikan serangan terakhirnya mendarat pada musuhnya. Saat itu juga, sihir diluncurkan oleh anggota terahir dari 3rd high.

Tanah dan debu bergulung di atas mereka, yang dikenal sebagai Move-Type Magic "Land Tsunami".

Daripada versi aslinya, sihir ini versi lemahnya land tsunami. Mungkin karena penggunanya belum terbiasa menggunakan sihir ini, atau dia menurunkan kekuatan sihirnya karena aturan.

Meski begitu, bagi Mikihiko yang sudah menerima banyak serangan dari Kichijouji, sihir ini sudah cukup untuk menghabisinya.

Dia mungkin saja bisa memanggil spirit dari dalam bumi untuk mementalkan lumpur yang datang, pikir mikihiko – namun dia langsung menyerah.

Karena dia tidak memiliki cukup energy sihir.

Meski ini disebut spirit magic, spirit tidak memliki kekuatan apa-apa. Spirit hanyalah sekedar medium yang digunakan untuk memanipulasi Eidos.

Jadi, akhirnya kita masih kalah….. pikir Mikhiko selagi dia melihat ombak lumpur yang akan menghantamnya. Tiba-tiba, pandangan mikihiko dihalangi oleh kegelapan.

Seperti suara keras yang menghantam dinding, segala sesuatu kembali ke posisi asalnya.

Mikihiko mengangkat kepalanya kea rah benda hitam terbang yang menghalangi pandangannya.

Disana, dia menemukan kawannya sedang melambaikan tangan dan berteriak padanya.

Bagian pedang dari CAD berbentuk senjata terbang menghantam pemain dari 3rd high.


Mayumi : “….apa kita menang?”


Suzune : “….ya, kita menang.”


Mayumi bertanya sembari bergumam sendiri, yang dimana suzune menjawabnya dengan cara yang sama.

Itu menjadi tanda.

Tidak ada yang tahu, siapa yang mulai berteriak.

One person set off two others, then four people, eight people, the chain reaction continued onward.

Berakhir menjadi teriakan seluruh penonton.

Seluruh pendukung 1st high menangiis dan jingkrak-jingkrak di bangku penonton.

Ini adalah emosi yang murni dan lugu.

Namun, perayaan ini dengan cepat mulai menghilang.

Sementara itu, di bangku terdepan pendukung 1st high.

Terlihat seSosok gadis muda yang sedang menangis, menatap ke arena.

Melihat kakaknya tergopoh-gopoh berdiri dan melambaikan tangan kea rahnya, gadis tersebut kehabisan kata-kata dan hanya bisa menatapke arahnya.

Seolah mencoba mendukungnya, tepuk tangan bergemuruh di sekitar gadis itu.

Setelah itu, tepuk tangan menyebar dari pendukung 1st high lalu ke seluruh stadium, tak peduli mereka itu kawan atau lawan.

-seluruh stadium diselimuti oleh sorakan hangat.

Bahkan tatsuya merasa malu menghadapi sorakan yang tak terduga ini.

Tatsuya melepaskan helmnya dan berjalan dengan kedua temannya. Leo dan Mikihiko sudah menunggunya, tidak satupun dari mereka menilik ke arah penonton.


Tatsuya : “…ngomong-ngomong, kamu berhasil mencuri seluruh perhatian penonton. Apa kau menunggu itu terjadi?”


Hal pertama yang dilakukan tatsuya adalah menuduh leo. Namun begitu, semua orang tahu mereka hanya mencoba menyembunyikan kecanggungan mereka.

Leo : “enggak. Aku benar-benar pingsan tadi. Itu pertama kalinya aku menerima hantaman sekeras itu sejak di hantam oleh motor gede dua tahun lalu.”

Miki : “apa? Kau pernah di tabrak motor gede?”

Mikihiko bertanya “apa kau bercanda?”, tapi leo hanya mengangguk dengan jujur.


Leo : “ya, waktu itu sakit sekali. Ada anak yang berdiri di belakangku jadi aku ga bisa menghindar. Jadi aku hanya pasrah saja dan POW! Begitulah….. berakhir dengan 3 tulang rusuk retak, untungnya, kali ini ga seburuk waktu itu.”

Miki : “Uh….Leo? aku ingin memastikan, kamu menggunakan Fortifying Magic untuk menahan ledakkan angin bukan….?”

Leo : “Eh~ maaf, waktu itu perhatianku seluruhnya untuk menyerang…. Jadi seperti yang kau lihat, aku tidak sempat bertahan. Ah! Sungguh memalukan.”

Wajah Mikihiko penuh dengan tanda Tanya. Tapi untungnya tidak ada yang memperhatikan mereka, karena layar besar sedang dipindahkan untuk memperlihatkan seluruh arena.


Miki : “jadi, maksudmu….. kamu menerima begitu saja sihir Ichijou-kun?”


Leo : “aku ga sempat bertahan, kan? Itu sebabnya memakan waktu lama sebelum aku bisa tersadar. Hm? Mikihiko, bibirmu berdarah. Apa kau tidak apa-apa?”


Miki : “ah….ya, aku tidak apa-apa.”


Mikihiko could only stand there stupefied at this disjointed conversation and unbelievable confession. However, Leo was in an excellent mood, so he didn't pay much attention to Mikihiko's bewilderment.


Leo : “ngomong-ngomong tatsuya, apa kau tidak apa-apa?”


Tatsuya : “Hm? Maaf, bisa ulangi lagi?”


Leo : “aku bilang , Tatsuya, apa kau baik-baik saja?”


Tatsuya : “Ah….. gendang telinga bolong sebelah. Sekarang ini telingaku tidak begitu baik. Dibandingkan dengan itu, Mikihiko, kenapa kamu? Kamu seperti baru saja melihat UFO.”


Mikihiko sekarang ini sedang kebingungan memikirkan “apa dia itu orang aneh, tidak, itu mustahil.”


miki : “uh, tatsuya, apa kau tidak Mendengar….. pembicaraan kita tadi?”

Tatsuya : “maaf. Aku sedang membaca bibir sekarang. Namun aku mendapati bagian sewaktu Leo ditabrak motor gede.”


Miki : “….jadi, apa kau mau bertanya pada Leo?”


Seolah mencoba ungtuk mengakhiri kebingungannya dan membuktikan bahwa temanya itu orang normal, Mikihiko bertanya pada tatsuya dengan ragu-ragu, tapi….


Tatsuya : “bertanya? Mengenai apa?”


Jawaban tatsuya membuat mikihiko murung.


Leo : “Mikihiko, kenapa kamu? Jangan murung begitu. Kita menang! Kita juara, juara!”


Miki : “kau benar….”


Mikihiko tiba-tiba terlihat capek, yang dimana hal ini adalah normal melihat Leo yang sedang senang (juga tatsuya).

Melihat mereka bedua, Mikihiko berpikir.

Pada Akhirnya, yang menentukan kemenangan bukanlah sihir, melainkan ketahanan tubuh.

melihat kedua temannya menjawab sorakan penonton dan berdiri berdampingan, Mikihiko sadar benar : “aku harus berlatih lagi….”