Mahouka Koukou no Rettousei (Indonesia):Volume 7 Chapter 11

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Konflik antara kelompok siswa SMA Pertama dan dosen (termasuk orang luar) berujung ke tempat persembunyian melalui terowongan bawah tanah dan pasukan gerilyawan bersenjata dalam terowongan mulai mendekat.

Total pengungsi mencapai hampir 60 orang.

Sejak serangan yang datang setelah presentasi SMA Pertama dimulai hingga selesai, jumlah siswa-siswi yang datang untuk mendukung mereka, telah mencapai puncaknya. Secara mental, Azusa sangat menyesalkan kejadian ini, tetapi sebagai Presiden Dewan Siswa, dia harus berani menghadapinya apa pun yang akan terjadi.

Didepan mereka terdengar suara tembakan dan teriakan menjerit. Itu adalah suara Sawaki yang mengalahkan pasukan musuh bersenjata api di barisan depan. Dengan upaya gabungan semua orang, senjata utama seperti senjata api dan pistol semi-otomatis telah berhasil dilumpuhkan.

Azusa juga menggunakan sihir untuk memadatkan udara sekitar untuk menciptakan ledakan yang melumpuhkan 2 pasukan musuh beserta senjatanya.

Hasilnya terbentang di depan matanya.

Meskipun terowongan ini bukanlah sebuah lubang yang digali pada abad sebelumnya. Ada banyak lampu yang menerangi jalan sepanjang terowongan.

Sepanjang lorong bawah tanah, beberapa kekacauan tergambar sepanjang jalan. Umumnya, dia akan mencoba menghindari untuk melihat pemandangan tragis ini. Namun, tugasnya sebagai perwakilan siswa, Azusa terpaksa menahan rasa takutnya.

Dia tidak mempunyai pengalaman dalam keterampilan sihir tempur atau perintah skuad taktis. Bahkan jika dia tidak mengatakan apapun, pihak keamanan yang dipilih dari Grup Aktivitas Klub dan Dewan Kedisiplinan tidak akan membiarkan pasukan musuh mendekati kelompok mereka.

Azusa berjuang menahan cairan lambung yang meningkat di tenggorokannya dan dilihatnya Hattori dan Sawaki datang untuk mengusir pasukan musuh. Yang bisa dilakukan A-chan adalah mengawasi mereka, sesuai dengan tugasnya.

Sepertinya karena jumlah musuh yang sedikit, untungnya tidak ada korban jiwa di pihak mereka. Namun, penyihir tidak abadi. Mereka akan berdarah jika dipotong, mati jika ditembak.

Pertahanan sihir tidak kebal. Jika energi kinetik peluru melampaui kemampuan sihir untuk mengubah Eidos, maka penghalang sihir dapat ditembus.

Mereka mengalami semacam resiko karena sebagai barisan perisai hidup kita. Dia percaya bahwa mengalihkan perhatiannya dari kawan-kawannya yang sedang melindungi orang-orang termasuk dirinya, yang tidak kompeten dalam pertempuran, akan menjadikan sebuah pengkhianatan tertinggi baginya.

Dengan seksama, Azusa mengamati Sawaki saat ia (Sawaki) menggunakan kepalan tangan dan kakinya untuk melumpuhkan pasukan musuh yang menyerbu dari segala arah, serta Hattori yang berdiri dibelakangnya untuk memberikan tembakan perlindungan dengan sihir.

Pasukan musuh yang keluar dari perlindungannya juga dihancurkan oleh Sawaki dengan mudahnya. Musuh mereka adalah Asosiasi Asia-Timur, sehingga sulit membedakan kontur wajah mereka dengan warga sipil biasa.

Siapapun yang memegang senjata api besar seperti senapan militer dapat segera diidentifikasi sebagai musuh, namun pasukan musuh yang mengintai didepan dengan pisau tempur yang tersembunyi sulit untuk membedakannya dari rata-rata warga sipil. Oleh karena itu, Sawaki mengabaikan segala sesuatu dan hal yang membedakan musuh dan warga sipil.

Dia memperkuat pertahanannya dan menghajar siapa saja yang mengangkat tangan ke arahnya. Dia hanya dapat mengandalkan strategi kasar ini karena untuk memperkokoh pertahanan superlatifnya.

Konvergensi gerak-Tipe kombinasi”Air Armor".

Pertama mengatur 3-5 centimeter udara di sekitar tubuhnya sebagai target, dia merubah permukaan kulitnya menjadi lebih halus dan menurunkan sudut penetrasi fisik sehingga ia bisa menghindari peluru berkecepatan tinggi dengan massa rendah.

Ini bukan semata-mata keterampilan sihir atau fisik, tetapi kombinasi dari dua hal dimana menghasilkan kecepatan dan teknik yang diperlukan untuk melancarkan strategi bunuh diri praktis ini. Musuh yang baru muncul mengayunkan pedang kearahnya.

Berulang kali mengaktifkan sihir, Sawaki menggunakan sihir percepatan diri pada dirinya. Kecepatan tinjunya mendekati kecepatan sonik.

Dikelilingi oleh udara yang dipadatkan, tinjunya memecahkan hambatan suara. Disertai ledakan, pasukan musuh terpental.

Teknik mematikan ini berhasil menghambat musuh-musuh yang baru muncul.

Sebelumnya, tidak berpengaruh pada ancaman yang muncul berulang kali.

Namun, seperti stamina fisik yang terbatas, kekuatan mental manusia juga terbatas. Pukulan Sawaki menyebabkan pasukan-pasukan musuh berbenturan satu sama lain dibelakangnya, memaksa mereka berbenturan dengan dinding dan jatuh tersungkur di tanah. Melihat hal ini, semangat para musuh akhirnya mulai runtuh. Saat Sawaki melepaskan pertahanan sihirnya, teman sekelas yang marah meluncurkan bola-bola uap listrik pada musuh yang melarikan diri.


◊ ◊ ◊


Skuad Fujibayashi memiliki dua kendaraaan tempur militer (nb: seperti humvee hummer) dan ada delapan orang termasuk Fujibayashi. Meskipun unit ini cukup kecil untuk dinilai sebagai sebuah unit, tapi setiap anggota unit terlihat sangat kompeten.

Fujibayashi: "Mayumi, maafkan aku...... aku tidak bisa menampung semua orang di dalam kendaraan."

Dengan ekspresi menyesal, Fujibayashi memberitahukan Mayumi, yang tampaknya terpesona dengan aura tempur yang kuat pada setiap anggota unit.

Mayumi: "Ah, tidak, awalnya kami memutuskan untuk melakukan evakuasi dengan berjalan kaki......"

Fujibayashi: "Benarkah. Tetapi bukankah itu terlalu jauh, dan dimana kamu berencana untuk evakuasi?"

Dia berbicara kepada Mayumi dan tidak pada Katsuto karena mereka adalah kenalan lama, tetapi Mayumi sungguh-sungguh berharap bahwa dia juga mendiskusikan hal ini dengan Katsuto. Pada kondisi tersebut, Katsuto pasti takkan ragu-ragu menjawab pertanyaannya dibandingkan dirinya.

Fujibayashi: "Unit dari regu Tsuchiya menggunakan Nogeyama sebagai pos unit dan terlibat dalam sweeping pasukan gerilya musuh. Kami masih belum bisa memastikan apakah kapal yang disamarkan di dermaga bukit sudah merapat, tetapi mereka mungkin akan segera membongkar kekuatan serangan mekanis. Kalau begini, garis pantai akan berubah menjadi pusat medan perang, jadi aku sarankan kamu mengevakuasi ke dalam kota."

Mayumi: "Lalu......sesuai yang kita rencanakan, aku berpikir tempat persembunyian dekat stasiun mungkin akan lebih baik."

Mayumi mengatakannya dengan sedikit bingung saat ia melirik Katsuto.

Katsuto: "Setuju. Itu akan lebih baik."

Melihat Katsuto menggangguk setuju, Mayumi terlihat lega. Saat ini, Fujibayashi tersenyum kecil, tapi hal ini tidak terdeteksi, bahkan oleh Mayumi.

Fujibayashi: "Kemudian kami akan memberikan perlindungan dengan mobil didepan, jadi kami hanya mengikuti sesuai dengan kecepatan mu."

Setelah mengatakan ini, Fujibayashi mendekati salah satu kendaraan dengan Mayumi dan Mari yang tepat dibelakangnya.

Katsuto: "Letnan Fujibayashi."

Namun Katsuto tidak bergerak dan memanggil Fujibayashi dari belakang.

Fujibayashi: "ada apa?"

Fujibayashi tidak menunda dan segera menoleh. Seolah-olah ia mengharapkan akan dipanggil untuk berhenti.

Katsuto: "aku tahu ini adalah permintaan yang agak keras kepala, tapi bisakah Anda meminjamkan saya sebuah mobil?"

Itu gila, semua siswa SMA Pertama pikir ketika mereka mendengar hal itu. Hanya ada 2 mobil. Juga, mobil-mobil tersebut tidak hanya mengangkut orang tapi juga menyimpan amunisi.

Fujibayashi: "Kemana kamu akan pergi?"

Saat ini bukan waktunya untuk melakukan tindakan independen. Namun, Fujibayashi tidak segera menolak permintaan Katsuto dan menanyakan alasannya untuk tindakan ini.

Katsuto: "Untuk cabang Asosiasi Sihir. Meskipun saya hanya seorang pengganti, saya masih seorang wakil dari Konferensi Master Klan dan harus memenuhi tanggung jawab saya sebagai anggota Asosiasi Sihir."

Itu adalah suara dari dalam hatinya. Tidak seperti anak-anak muda yang berpikiran pendek dengan fantasi heroik, suaranya adalah suara seseorang yang memutuskan untuk menanggung bebannya.

Fujibayashi: "Baiklah."

Fujibayashi menjawab terus terang.

Fujibayashi: "Sersan Tateoka, Kopral Otowa. Dampingi Juumonji ke Asosiasi Sihir cabang Kantou."

Tanpa memperhatikan kebingungan Katsuto, dia menyuruh dua bawahannya dan meminjamkannya mobil. Selanjutnya, ia mengangkat suaranya terhadap Mayumi dan yang lainnya saat mereka berdiri disamping kendaraan lainnya.

Fujibayashi: "Cepat, masuk. Kami tidak bisa membiarkan kalian membuang-buang waktu.."


◊ ◊ ◊


Para wakil dan pendukung dari SMA Tiga terpilih menggunakan bis yang mengangkut mereka untuk evakuasi.

Masaki: "Mengapa jauh sekali......"

Kichijouji: "Itu hanya bagaimana jalan tersebut dirancang, apa yang dapat kamu lakukan?"

Bus itu menunggu didalam garasi parkir yang disediakan untuk kendaraan besar yang jauh dari ruang konferensi. Mendengar keluhan Masaki, Kichijouji memarahinya dengan serius.

Kenyataan bahwa mereka memutuskan untuk tidak menginap dan mengarahkan supir untuk menunggu di stasiun sebelumnya, layak didukung.

Jarak itu sedikit lebih dekat daripada menuju dermaga dimana kapal evakuasi berada, sehingga Kichijouji merasa bahwa mengeluh tentang hal semacam ini akan mengundang pembalasan kelak.

Apa yang menjadi perhatian adalah bahwa sisi selatan garasi parkir secara signifikan lebih dekat ke dermaga dimana kapal musuh yang disembunyikan merapat. Namun, semangat militansi siswa SMA Tiga mendorong satu sama lain dengan ide-ide “lumatkan penjajah berbahaya” seperti yang mereka lakukan.

Rupanya, mereka marah bahwa mereka telah diserang (?) sebelumnya diatas panggung. Sorakan yang terlalu optimis ini hanya memperdalam kegelisahan Kichijouji.

Meskipun mereka dikenal sebagai militan SMA Tiga, satu-satunya siswa dengan pengalaman pertempuran nyata adalah siswa-siswa yang berbakat dengan Masaki pada ujungnya.

Dia sendiri tidak memiliki pengalaman "pertempuran nyata", dan dosen yang memimpin tim ini semuanya khusus dalam penelitian.

Di dunia ini, jika ada sesuatu yang bisa salah, itu akan terjadi. Di tengah abad sebelumnya, seorang laki-laki diciptakan dengan hukum yang agak tidak menyenangkan, dimana Kichijouji memutuskan menerapkannya pada situasi sekarang (nyatanya, hukum menjadi sebuah mainstream di paruh kedua abad ini).

Sama seperti mereka memasuki garasi parkir dan bus besar tampak terlihat. —Bus mengalami beberapa serangan langsung dari peluncur roket.

Untungnya, dampak utama — mungkin satu-satunya keberuntungan dalam penyamaran — berada dekat belakang kendaraan, sehingga pengemudi yang panik dapat melarikan diri sebelum terperangkap dalam ledakan.

Bodi kendaraan dilindungi dengan plat tahan panas dan getaran yang juga digunakan untuk melapisi kendaraan militer, jadi ketika jendela pecah dan beberapa bagian terbakar, bodi kendaraan tetap baik-baik saja.

Kecuali ban, yang benar-benar robek.

Masaki: "Mereka bajingan!"

Sebelah Kichijouji, Masaki marah.

Untuk menenangkannya, Kichijouji memindahkan gigi perseneling.

Jika mereka mengganti ban, mereka tidak akan membiarkan musuh mendekat selama hal itu berlangsung. Dia memutuskan untuk membiarkan teman baiknya melampiaskan sedikit amarahnya.

Kichijouji beralih dari sisi Masaki dan bergerak ke arah guru yang memimpin grup ini.

Kichijouji: "Sensei."

Sensei: "Kichijouji, ada apa?"

Dengan suara sedikit gemetar, itu cukup mengesankan bahwa orang itu berhasil menenangkan diri.

Jika dia tidak yakin pada kekuatan luar biasa temannya, dia juga mungkin berada dalam kondisi yang sama.

Kichijouji: "Serahkan musuh pada Masaki; ayo kita mempersiapkan diri untuk mengganti bannya."

Sensei: "Tapi, bahkan jika kamu mengatakan mempersiapkan......"

Kichijouji: "Ini adalah sebuah garasi parkir yang dirancang untuk kendaraan besar dan mobil khusus. Saya percaya pasti terdapat peralatan pemeliharaan mekanik dan ban cadangan juga."

Sensei: "K-Kamu benar! OK, semua orang yang tidak berkepentingan membantu Kichijouji mencari ban cadangan!"

Menyuruh semua orang yang tidak berkepentingan untuk bergabung adalah karena tidak ada orang lain yang dapat berurusan dengan musuh selain Masaki.

Tidak ada hubungannya sebagai murid tahun 1, Kichijouji secara alami mengendalikan inisiatif disini yang memberikan statusnya sebagai individu yang paling tenang. Siswa-siswa SMA Tiga, terlepas dari apakah mereka adalah teman sekelas atau kakak kelas, bergerak bersama dengan guru sesuai instruksi Kichijouji untuk mempersiapkan evakuasi.


◊ ◊ ◊


Kelompok yang dipimpin Azusa yang termasuk siswa SMA Pertama, dosen dan individu terkait lainnya, mencapai tempat persembunyian bawah tanah sedikit lebih lambat dari sekolah lainnya.

Alasan keterlambatan mereka karena jumlah orang yang mereka evakuasi lebih banyak.

Mereka berjumlah lebih dari 60 orang. Biasanya, tidak sebanyak ini. Namun mereka mencoba untuk mengevakuasi semua orang dari lokasi tertentu tanpa meninggalkan seseorangpun, tentu saja diperlukan usaha yang ekstra, dan ditambah bahwa mereka harus melawan serangan musuh sepanjang jalan, jumlah yang banyak tersebut memiliki keuntungan dan kerugian.

Pintu masuk utama yang memungkinkan akses keluar selama krisis telah ditutup dari kedatangan musuh.

Kunci harus dilepaskan oleh pengungsi sesudah berada di dalam tempat persembunyian.

Sementara pintu dibuka, Hattori dan Sawaki mengawasi para pejalan kaki di alun-alun (area bawah tanah dibangun sebagai alun-alun) sebelum pintu masuk utama.

Para dosen juga memenuhi kewajiban mereka sebagai orang yang lebih dewasa. Asuka menangani korban cedera, Haruka menenangkan siswa yang cemas, sedangkan Tsudzura bersama dengan Tomitsuka mengawasi dengan waspada.

Makanya, mungkin inilah alasannya — mengapa Tsudzura menemukan sesuatu yang janggal.

Tsudzura: "Semuanya, tiarap dan lindungi kepala kalian!"

Ada suara aneh yang datang dari langit-langit lorong bawah tanah itu.

Dinding beton berderit dan bergetar.

Lampu-lampu padam, terowongan berubah menjadi kegelapan.

Retakan muncul di seluruh langit-langit dan dinding.

Semua ini terjadi dalam waktu yang singkat.

Ada beberapa yang menjerit ketakutan.

Ada juga yang menunduk dan berusaha berlindung.

Yang lain berusaha menahan runtuhan logam, beton dan debu dengan sihir.

Meskipun demikian, tidak peduli kekuatan apa yang menyebabkan hal ini, runtuhnya terowongan tak dapat dihindari.

Saat ini, Azusa menggunakan terminal yang bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan orang-orang di tempat persembunyian untuk menyuruh mereka bergegas dan membuka pintu.

Mendengar peringatan Tsudzura, dia tidak dapat membantunya melainkan memalingkan wajahnya, dan sekarang dia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari tragedi yang terbentang di depannya.

Bahkan tidak ada waktu untuk menutup matanya saat langit-langit merekah dan dinding mulai mengelupas. Dia tidak khawatir tentang terperangkap dalam reruntuhan.

Meskipun dia sedang berdiri di luar pintu, pintu masuk tempat persembunyian dilindungi dengan lapisan campuran logam.

Tetapi siswa lainnya......

Siswa: "......Eh?"

Namun, setelah reruntuhan berlalu, dia menggunakan lampu yang tersisa pada runtuhan lorong untuk menyisir reruntuhan terowongan, tapi matanya tidak meluapkan air mata kesakitan. Sebaliknya, suara terkejut karena pemandangan yang tak terduga ini.

Tak satu pun siswa SMA Pertama terkubur hidup-hidup.

Runtuhan beton membentuk seperti layaknya sebuah kubah.

Kebetulan macam apa yang memungkinkan runtuhan beton yang besar untuk tersusun secara sempurna menjadi kubah yang memberikan ruang untuk setengah tinggi seseorang?

Tidak, ini bukanlah murni kebetulan semata......

Kemungkinan bahwa fenomena ini terjadi secara alami adalah 0%.

(......Aku mengerti, ini adalah Polyhedra Handle! Itu adalah sihir Tsudzura-sensei!)

"Polyhedra Handle" yang dia ucapkan tidak mengacu pada perintah yang digunakan untuk menggambarkan proyeksi 3-D, tapi sihir yang membelah objek fisik menjadi berbentuk prisma kuadrat dan piramida, dan memanipulasinya untuk membentuk proyeksi sederhana untuk membentuk variasi bangunan skala besar.

Sihir modern kurang unggul dalam memanipulasi satu aspek dari suatu objek. Dalam rangka menghentikan reruntuhan, pendekatan khas dilakukan untuk mengatur seluruh bagian lorong bawah tanah sebagai target.

Di sisi lain, Polyhedra Handle memisahkan satu objek menjadi beberapa komponen dan berusaha untuk mengubah salah satu kompenen untuk mempengaruhi seluruh komponen.

Tentu saja, hal ini membutuhkan kemampuan untuk memisahkan satu objek menjadi beberapa potongan kecil. Sebaliknya, penyihir dapat menciptakan keajaiban ketika hal itu terlihat mustahil. — seperti sekarang ini.

Sepertinya pemahaman bahwa lorong bawah tanah tidak dapat menopang beban berlebihan dan sebentar lagi runtuh, Tsudzura menggunakan tekanan pasir untuk membentuk kubah dan mengontrol dampak dari puing-puing yang jatuh.

Namun demikian, pada akhirnya ini hanyalah kubah beton yang bersifat sementara dan kurang kokoh dibandingkan gua alam.

Azusa: "Semuanya, cepatlah pergi dari sini!"

Azusa berseru kepada siswa, dosen dan yang lainnya yang masih tergeletak di lantai dan mendesak mereka untuk segera melarikan diri melalui pintu tempat persembunyian yang telah dibuka.

Asuka pergi untuk menangani korban yang terluka, sehingga Hirakawa ditinggalkan seorang diri dalam kelompok yang berjumlah 60 orang dan dia hanya bisa jongkok tanpa bahkan mengintip.

Benar, langit-langit itu runtuh. Dinding juga hancur. Jika itu terjadi, mengapa dia tidak terkubur hidup-hidup?

Perlahan-lahan membuka matanya dengan ragu-ragu, Hirakawa terkejut pada pemandangan yang terjadi di depannya.

Baja dan beton bercampur bersama-sama seperti mainan membentuk sebuah kubah dengan sebuah celah kecil. Kemungkinan yang mustahil ini menyebabkan Hirakawa hanya bisa bengong.

Tapi, saat itu,

Tomitsuka: "Apa yang kau lihat!? Bergegaslah!"

Sambil menegur, seseorang meraih tangannya.

Dia tersentak kaget panik dan secara refleks dia mencoba melepaskan genggaman tangannya.

Namun, tangan yang memegang Hirakawa terasa hangat tanpa rasa sakit dan kekuatan genggamannya cukup kuat untuk menolak melepaskan pegangannya.

Tomitsuka: "Ayo!"

Tanpa memikirkan penolakan refleksifnya, tangan yang menarik tangannya bergerak maju.

Dibelakang mereka, tidak ada suara atau keberadaan manusia. Sementara dia bengong, dia adalah satu-satunya yang tertinggal dibelakang.

Di depan, cahaya lemah menerangi jalan didepan, mungkin ini disebabkan oleh orang-orang yang telah melarikan diri dari reruntuhan dan menyalakan lampu senter.

Pada titik ini, otak Hirakawa bahkan tidak berfungsi. Dia hanya dibimbing oleh tangannya dan berlari secepat mungkin meskipun posturnya membungkuk.

Cahaya di ujung terowongan semakin terang sampai akhirnya mereka melihat pintu keluar.

Sebuah suara yang tidak spesifik terdengar telinganya.

Bagian dari puing-puing tidak mampu lagi menopang beban dan mulai mengalami keretakan.

Bencana terjadi dalam gerakan lambat di depan matanya.

Seorang pemuda sentak menarik Hirakawa, meng-apit tangan Hirakawa ke dadanya sementara tangan kanannya meng-apit sisi kanan pinggangnya. Tiba-tiba, Hirakawa mamperhatikan bahwa tubuhnya sedang ditarik bersama dengan barang bawaan.

Tangan di depannya memegang erat-erat, Hirakawa sadar bahwa tangannya di apit ke dada oleh orang yang didepannya.

Pada saat Hirakawa menyadari bahwa hal ini adalah pergerakan inersia yang disebabkan akselerasi darurat, mereka telah lolos dari reruntuhan puing-puing yang jatuh pada lorong persembunyian.

Saat melihat Tomitsuka berhasil menyelamatkan seorang gadis muda yang belum menyelamatkan diri, Azusa akhirnya menghembuskan napas lega.

Namun, setelah melihat wajah gadis muda, tiba-tiba hatinya disambar rasa amarah lagi.

(Adik Hirakawa-senpai......)

Sebagai anggota Tim Teknisi untuk Kompetisi 9 Sekolah, Azusa memiliki hubungan dekat dengan Hirakawa Koharu.

Berbudaya dan santun, Hirakawa adalah kakak kelas yang Azusa kenal dengan baik, dan pada saat yang sama, dia adalah senpai yang unggul dalam bidang teknis.

Ketika Azusa pertama kali mendengar bahwa adiknya berusaha melakukan sabotase pada pekerjaan perwakilan tim, Azusa awalnya menduga bahwa ia telah salah sangka.

Dia belum pernah bertemu dengan adiknya secara langsung, tetapi berdasarkan pemahaman yang didapat dari percakapan santai, Azusa tidak percaya jika dia adalah seorang gadis yang melakukan hal semacam itu.

Oleh karena itu dia dihantam dua kali lipat atas hal ini.

Melihat kepanikannya melepaskan diri dari pemuda yang membawanya dari pelukannya dan menjatuhkan kepalanya karena malu, sementara melirik ke pemuda tersebut, dia tampak seperti adik kelas biasa lainnya.

Mudah-mudahan, hal ini dapat membangunkannya dari mimpi buruk ini .......... Azusa sendiri berdoa semoga begitu.

Nyaris terkubur hidup-hidup selama 11 jam, Hirakawa menghela napas lega di dekat langit-langit yang dilindungi lapisan baja.

Dan akhirnya memiliki waktu luang untuk membenarkan posisi tubuhnya.

Hirakawa: "!"

Apakah itu rekor mengatur tindakan refleks? Hirakawa pikir saat dia tenggelam dalam kepanikan. Alasan mengapa dia berhasil sepertinya karena sebenarnya dia tidak panik melainkan terpengaruh oleh sesuatu hal.

Bagaimanapun, anggota tubuhnya bereaksi terlebih dahulu sebelum dia mencoba melompat dari pemuda yang memeluknya. Terlalu malu untuk mengangkat kepalanya, tetapi pada saat yang sama, dia penasaran seperti apa rupa/ wajah pemuda tersebut.

Pada akhirnya, dia terus menundukkan kepalanya sementara secara diam-diam melirik wajah pemuda tersebut, tetapi tindakan yang mencurigakan ini tampaknya tidak mengganggu pikiran pemuda tersebut.

Tomitsuka: "Apa kau baik-baik saja? Silahkan duluan."

Sebuah suara yang mempedulikannya.

Untuk Hirakawa, hal ini terlihat seperti keabadian semenjak dia mendengar seseorang yang mengatakan hal semacam itu. Antara mengambil keuntungan orang lain dan terlihat sebagai "kolaborator", tidak ada rasa saling peduli. Setelah misinya gagal dan penangkapannya yang berikutnya, segala sesuatu yang dia dengar terdengar seperi omelan.

Tetapi pemuda ini menyatakan rasa khawatir pada kondisinya.........Untuk beberapa alasan, ini adalah perasaan yang dia punya.

Hirakawa: "Ah, tunggu."

Hirakawa pergi melalui pintu — dan tanpa sadar memegang seseorang yang memperhatikannya dan membawanya menuju kemari — baju pemuda tersebut.

Hirakawa: "Baiklah...... Terima kasih......"

Saat ini, kata-kata itu yang dapat dia ucapkan.

Tomitsuka: "Hm? Sama-sama."

Setelah pemuda tersebut (pada saat ini, Hirakawa belum menyadari nama Tomitsuka) mendengar kata-katanya, Hirakawa merasa sangat gembira.


◊ ◊ ◊


Dibawah bimbingan bawahan Fujibayashi, kelompok Mayumi telah tiba di alun-alun sebelum stasiun yang menuju ke tempat persembunyian bawah tanah dan terkejut tanpa bisa berkata-kata atas pemandangan mengerikan di depan mereka.

Seluruh alun-alun telah runtuh.

Di atas, ada blok baja raksasa sedang berjalan.

Fujibayashi: "Tank bipedal...... Dari mana mereka mendapatkannya!?"

Hal ini tampaknya menjadi musuh yang tak terduga oleh Fujibayashi, kalau dilihat dari nada suaranya yang terheran-heran.

Itu adalah robot humanoid yang bisa berjalan, lapisan luarnya dilindungi plat lapis baja yang terbuat dari paduan logam.

Bagian bawahnya pendek, kakinya pendek yang dilengkapi pijakan dan perangkat berjalan sementara tubuhnya berbentuk seperti mobil kecil dengan kursi tunggal dan dilengkapi dengan segala macam senjata. Robot itu juga mempunyai dua lengan mekanik yang panjang, tetapi tidak memiliki kepala.

Robot tersebut memiliki tinggi total 3,5 meter, tinggi bahu sekitar 3 meter, lebar 2,5 meter dan panjang 2,5 meter. Senjata ini awalnya dikembangkan oleh Eropa Timur untuk memusnahkan pasukan infanteri di area perkotaan.

Dan jumlah mereka ada 2.

Dilengkapi dengan pilot, berat total adalah sekitar 8 ton. Bahkan, jika robot-robot itu ada disana (saat peristiwa runtuhnya alun-alun), hal ini sangat tidak mungkin bahwa mereka dapat meruntuhkan jalanan beton.

Tempat perlindungan bawah tanah atau mungkin terowongan harus mengalami serangan dari tank bipedal.

Kanon: "Rasakan ini!"

Isori: "Kanon, menggunakan 'Mine Genesis' akan menimbulkan lebih banyak kekacauan!"

Setelah sadar, Kanon marah dan siap melepaskan sihirnya, tetapi dihentikan oleh Isori dengan meraih pergelangan tangannya.

Dengan situasi dibawah tanah yang tidak tentu, ada kemungkinan yang tinggi bahwa menggunakan sihir osilasi getaran mungkin akan lebih memperburuk keadaan.

Kanon: "Aku takkan menggunakan itu!"

Mengibaskan tangan Isori, Kanon sedang mengaktifkan sihirnya.

Secepatnya dia membidik targetnya, —tak hanya ditembak sampai hancur, robot-robot itu juga terselimuti oleh es putih.

Miyuki: "Ah......"

Fujibayashi: "Seperti yang diharapkan dari Mayumi dan Miyuki. Kami bahkan tidak punya waktu untuk melakukan apa-apa."

Berdiri disamping Kanon saat dia bengong, Fujibayashi memberikan pujiannya sambil tersenyum kecil.

Mayumi merasa sedikit malu sedangkan Miyuki hanya tersenyum saat keduanya membungkuk.

Mikihiko: "......Kelompok yang pergi melalui terowongan bawah tanah sepertinya baik-baik saja. Tidak ada jejak seseorang yang tertimbun dibawah puing-puing runtuhan."

Mikihiko adalah salah satu yang melaporkan hal tersebut. Setelah menutup matanya dan menampakkan ekspresi yang mengindikasikan sebagian pikirannya berada di tempat lain, dia telah mengirimkan salah satu dari 5 inderanya dengan sihir roh untuk menginvestigasi hal tersebut.

Fujibayashi: "Jadi begitu ya. Karena seseorang dari keluarga Yoshida mengatakan hal itu, pastilah itu kebenarannya. Kerja bagus."

Mikihiko: "Tidak, itu bukanlah sesuatu yang patut dipuji."

Saat pujian Fujibayashi, Mikihiko buru-buru membuka mata dan membantahnya.

Looks like all the members who delighted in poking fun at innocent teenagers had gathered together.

Erika: "—Jadi, apa yang akan kita lakukan selanjutnya?"

Erika adalah salah satu yang menanyakan tindakan selanjutnya.

Melihat bahwa Fujibayashi tidak gentar sedikitpun pada situasi perang ini, dia benar-benar telah matang sebagai orang dewasa.

Fujibayashi: "Melihat keunggulan tank bipedal sejauh ini, situasi akan memburuk lebih dari yang kita bayangkan. Berdasarkan sudut pandang ku, aku menyarankan evakuasi ke markas di Nogeyama."

Mari: "Tetapi bukankah itu adalah salah satu target utama penyerangan musuh?"

Mayumi: "Mari, saat ini setiap penyerangan musuh tidak akan membedakan antara pasukan perang dan warga sipil. Bahaya tidak akan berkurang sedikit pun bahkan jika kamu berpisah dari kelompok militer. Lebih baik, dapat aku katakan ini bahkan akan lebih berbahaya."

Mayumi menolak argumen Mari dengan hati-hati.

Isori: "Lalu, Saegusa-senpai, haruskah kita pergi ke Nogeyama?"

Isori menanyakan pertanyaan tegas.

Akan tetapi, Mayumi menggelengkan kepalanya.

Mayumi: "Aku berencana menghubungi transportasi helikopter untuk mengangkut warga sipil yang belum dievakuasi, secepatnya."

Saat Mayumi mengatakan ini, pandangannya teralihkan ke arah depan stasiun. Disana, menatap ke pintu masuk dalam keputus-asaan, terdapat warga sipil yang tak terhitung jumlah hanya berdiri disana, dan jumlahnya terus bertambah.

Mayumi: "Pertama, puing-puing reruntuhan harus disingkirkan untuk menjamin area pendaratan aman. Aku berencana bertahan disini sampai helikopter datang. Mari, bawa dan evakuasi semua orang bersama Kyoko (Fujibayashi)."

Mari: "Apa yang kau katakan!? Kamu ingin tetap disini sendirian!?"

Tanggapan yang sepenuhnya tak diharapkan ini, tentu saja Mari mengalami reaksi yang sangat besar. Sekarang jawaban Mayumi mantap (teguh).

Mayumi: "ini adalah tanggung jawab orang-orang yang menyandang nama Sepuluh Master Klan, Mari. Kami bersyukur atas segala macam hak istimewa yang diberikan atas nama Sepuluh Master Klan. Walaupun negara ini secara resmi tidak menganut aristokrasi, pada kenyataannya, kami sebagai Sepuluh Master Klan memperoleh kebebasan hukum. Sebagai harga untuk hak istimewa ini, kami diharuskan untuk mengkontribusikan kekuatan kami selama kejadian ini berlangsung."

Mari: "—Maka aku juga ikut bertahan disini."

Ketegasan tertanam dalam kata-kata Mayumi — atau mungkin ini adalah bentuk kepasrahan. Sekarang salah satu yang mendukung Mari adalah Isori.

Isori: "Aku juga, adalah anggota Seratus Keluarga Klan yang diberi mandat dari pemerintah."

Kanon: "Jika Kei bertahan, maka aku juga! Aku juga anggota dari Seratus Keluarga Klan!"

Erika: "Lalu, aku juga. Terakhir kali, Aku adalah anak keluarga Chiba."

Miyuki: "Begitu pun. Onii-sama terlibat dalam pertempuran, aku tidak bisa diam dan tidak melakukan apa-apa."

Honoka: "A-Aku juga!"

Shizuku: "Aku akan menghubungi ayahku untuk mengurus masalah helikopter."

Leo: "Aku bukan anggota Sepuluh Master Klan atau Seratus Keluarga Klan...... tetapi ketika gadis-gadis dari tingkatan yang lebih rendah ikut bertahan, bagaimana bisa aku menyelinap pergi dengan sebuah ekor diantara kakiku?"

Azusa: "Aku juga. Aku percaya diri pada bakat ku."

Sayaka: "Aku juga akan ikut bertahan. Walaupun aku tidak seperti Erika-chan, Kirihara-kun, atau seseorang yang kuat, ijinkan aku menggunakan amendemen ku."

Mikihiko: "Keluarga Yoshida bukan anggota Seratus Keluarga Klan...... But we are also recipients of preferential treatment."

Mizuki: "Ya, aku tidak mempunyai kekuatan, tetapi setidaknya aku dapat menjadi 'indera penglihatan' semua orang ......."

Mr. C: "......Semua adik kelas ingin ikut bertahan, bagaimana bisa kita hanya melarikan diri?"

Suzune: "Memang. Aku khawatir meninggalkan Mayumi sendirian. Mungkin ada sesuatu hal yang tak Mayumi harapkan, ingin diabaikan."

Mayumi: "Aku katakan......"

Setelah komentar Suzune, akhirnya Mayumi menyampaikan protesnya,

Mayumi: "Menyatakan...... aku rasa semua orang disini adalah idiot juga......"

Ini bukan tipuan. Ini adalah keluhan yang secara jujur Mayumi ungkapkan dalam "keputus-asaan", wajah cantiknya dipenuhi dengan kepasrahan saat dia menoleh ke Fujibayashi.

Mayumi: "Seperti yang kau dengar. Serius, semua anak-anak ku sengaja durhaka .......... Aku meminta maaf tidak bisa mengambil tawaran mu."

Melihat Mayumi menunduk meminta maaf dan kelompok di belakangnya mengalihkan mata mereka seperti penjahat, wajah Fujibayashi tampak sangat serius, tapi dalam batin dia mengetahui hal ini menjadi sangat menarik.

Fujibayashi: "Tidak, mereka sangat bisa diandalkan. Ijinkan aku untuk meninggalkan beberapa bawahan ku disini."

Inspektur Chiba: "Tidak, itu tidak perlu!"

Suara tersebut tidak datang dari kelompok siswa SMA Pertama tetapi malahan datang dari belakang Fujibayashi.

Caption text

MrA: "Inspektur?"

Erika: "Toshi-nii?"

Dua nama yang berbeda untuk orang yang sama.

Inspektur Chiba beralih menghadap Fujibayashi, yang dimaksudnya sebagai "Inspektur".

Inspektur Chiba: "Seperti tugas militer untuk mengusir penjajah, ini adalah tugas polisi untuk melindungi warga sipil. Kami akan bertahan disini. Fujibayashi...... Ahem, Letnan Fujibayashi, tolong atur pertemuan (waktu dan tempat) dengan unit mu."


Fujibayashi: "Dimengerti. Inspektur Chiba, Aku serahkan hal ini padamu."

Pintu masuk yang luar biasa ini dikaitkan dengan deklarasi yang selayaknya dramatis.

Sekarang Fujibayashi bahkan tidak bereaksi pada hal ini saat dia dipuji dengan kerennya dan dikesampingkan dengan cepatnya.

Inspektur Chiba: "Hm......Sungguh wanita yang luar biasa."

Erika: "Ha, mimpi sana. Dia bukan tipe wanita yang bisa takluk dalam pelukan Toshi-nii."

Sayangnya, kata-kata yang dia gumamkan pada dirinya sendiri diremukkan tanpa ampun oleh tanggapan adiknya, menyebabkan Inspektur Chiba benar-benar hanya bisa berdiri "tercengang".


◊ ◊ ◊

Di garasi parkir yang disediakan untuk mobil besar dan kendaraan khusus dimana siswa-siswa SMA Tiga terlibat dalam pertempuran yang tak tentu, kira-kira setengah dari mereka tidak bisa bergabung dalam pertarungan. — Karena mereka sedang mengosongkan isi perut mereka.

Senpai: "Ichijou, bisakah kamu mundur sedikit!"

Ichijou: "Kamu juga senpai, tolong mundur."

Pelakunya adalah Masaki, bukan teguran itu yang dia pedulikan.

Dia menodongkan model-pistol CAD spesialisasi yang ternoda oleh darah pasukan gerilya musuh yang tak diketahui kewarganegaraannya.

Sebuah bunga darah merah mekar, dan terpercik jatuh.

Oomph, suara orang lain yang menutup mulutnya membisikkan ke telinga Masaki.

Setiap kali dia membunuh seseorang, baik moral teman-temannya dan musuh sedikit turun.

(Jika ini cukup untuk menakuti mu, kamu seharusnya tidak pernah turun ke medan peperangan di barisan depan.)

Terlepas dari bagaimana mata-mata (temannya) merasakannya atau kata-kata apa yang ditujukan langsung padanya, Masaki mengabaikan mereka semua dengan dingin.

Pandangannya benar. Kebenaran tak bisa dibantah.

Namun — berapa banyak tentara yang dengan tenang bisa menyaksikan tubuh manusia pecah dan darah (lebih seperti sel darah merah) berhamburan layaknya debu?

Teknik rahasia Keluarga Klan Ichijou, "Rupture".

Sihir yang mampu menguapkan cairan dengan seketika dalam objek fisik.

Ketika digunakan pada manusia, darah akan menguap dan selanjutnya tekanan darah akan merobek otot dan kulit. Sel darah merah yang merupakan mayoritas dari komposisi darah, maka akan menyebar ke luar seperti bunga merah yang sedang mekar.

Selain kalangan tertentu, teman sekelas dan para seniornya baru pertama kali mengerti arti dari julukannya sebagai "Crimson".

◊ ◊ ◊


Di tempat yang lain, yang merupakan pusat komando terletak di geladak kapal amphibi tersembunyi yang berhasil meluncurkan serangan kejutan mereka, daerah itu tertutupi atmosfer yang sangat berbeda daripada salah satu yang sepenuhnya berhasil.

Musuh: "Kita kehilangan komunikasi dengan unit yang dikirim ke tempat persembunyian bawah tanah. Dan juga tidak ada jawaban dari tank bipedal."

Petugas unit komando (CO), yang juga merupakan kapten kapal amphibi yang tersembunyi, menampilkan wajah masamnya ketika dia menerima laporan petugas sinyal komunikasi. Rencana awalnya disebut operasi menyusup untuk mengambil sandera sebelum dia menempatkan anggota pasukan mekanis.

Namun, kerugian dari operasi preman ini sangat melebihi perkiraan awal. Hal ini terutama berlaku untuk regu yang dikirim ke pusat konferensi internasional dan garasi parkir kendaraan besar, dimana korban-korban berbobot besar. Kapten menilai strategi ini yang disebut tipuan mereka untuk membiarkan operasi berjalan, melakukan sebagian besar pekerjaan dengan penuh penyesalan, yang dibutuhkan sedikit pengulangan.

Kapten: "Biarkan pasukan mekanis untuk mendarat!"

Dia memberi perintah untuk meluncurkan tank bipedal dan APC yang diproduksi di negara mereka sendiri.

◊ ◊ ◊

Erika: "......Jadi? Mengapa Toshi-nii disini?"

Di pojok alun-alun sebelum stasiun, Chiba bersaudara bertemu pada reuni yang sangat-tidak-hangat (tidak harmonis) (?) adegan. (Saudara tertua sangat senang, jadi mungkin dikatakan reuni tidaklah salah.)

Adapun mengapa mereka berada di "pojok", itu karena Erika maupun Toshikazu yang ahli dalam membersihkan puing-puing 'tank bipedal', sedang menginterogasi pilot yang ditangkap, atau mensterilkan area sehingga helikopter dapat mendarat. — Meskipun dikatakan bahwa Inspektur Toshikazu yang saat ini masih aktif "tidak kompeten dalam proses interogasi" adalah masalah nyata yang dimilikinya sekarang.

Bagaimanapun, itulah alasan mengapa mereka berdua berkeliaran (menjaga kehormatan mereka, Kirihara dan Sayaka juga melakukan hal yang sama).

Namun, setidaknya Toshikazu tidak keberatan bahwa sebenarnya dia tidak berkontribusi banyak pada situasi ini — Inagaki juga — jadi dia menikmati percakapan yang kaku ini dengan adik kecilnya, yang berdiri disana dengan kedua tangannya di pinggang.

Toshikazu: "Kenyataan bahwa kamu menanyakan ku, itulah mengapa sepenuhnya menyedihkan ku. Apakah ada sesuatu yang aneh dengan kakak yang baik hati ini ingin membantu adik kecilnya yang tersayang?"

Erika: "Baik hati!? Kamu terlalu bernyali mengatakan kata-kata munafik itu......"

Toshikazu: "Hey, hey, Erika, seorang gadis muda seharusnya tidak menggunakan istilah seperti 'bernyali'."

Erika: "Kau! Dan sekarang kamu berani berbicara padaku seperti aku semacam Ojou-sama. Apakah kau bahkan memiliki hak!?"

Toshikazu: "Ah, betapa mengerikannya...... Sudah jelas bahwa aku mencintai adik kecilku yang tersayang."

Mungkin Toshikazu sudah kelewatan dalam kepura-puraannya yang konyol, tetapi semangat Erika cepat turun. Melihat perubahan ekspresi adiknya ke salah satu yang sedang mengamatinya dengan tatapan dingin, Toshikazu mendesah seolah bosan.

Toshikazu: "Setidaknya kedatangan ku untuk membantu adalah kebenaran yang sesungguhnya."

Toshikazu mengatakan ini dengan ekspresi bosan dan nada malas, tapi setelah melihat adiknya yang mencibir ke arahnya, tiba-tiba dia mengeluarkan senyuman nakal.

Toshikazu: "Apakah itu sikap yang benar, Erika?"

Erika: "Apa maksudmu?"

Ekspresi Erika sedikit layu. Orang lain lebih kuat, itulah kesannya — Perasaan tidak nyaman yang dia tidak tahu bagaimana menanganinya semenjak masa-masa usia dini-nya dan bukanlah sesuatu yang dengan mudah dihapuskan.

Tshikazu: "Aku membawa sesuatu yang bagus untuk mu."

Erika: "Sesuatu yang bagus? Aku tidak menginginkan hal semacam itu."

Meski begitu, Erika masih bertahan — keras kepala dan menolak untuk menyerah. Chiba Toshikazu adalah salah satu dari dua orang yang Erika tidak akan pernah menyerah darinya.

Tidak hanya hal ini yang Toshikazu setujui, ini adalah sesuatu juga yang adiknya selalu impikan semenjak masa kecilnya.

Toshikazu: "Jangan seperti itu. Hari ini, ini adalah sesuatu yang benar-benar kamu sangat butuhkan."

Bagi Toshikazu, "Erika kecil" adalah adik kecil lucu yang semua orang ingin goda/ ganggu/ usik. Sekarang, dia berdiri jauh lebih kuat dan lebih manis dari sebelumnya. "Mari kita akhiri ini disini," dia mengatakan dengan pikiran nakal yang terlintas di kepalanya saat dia mengeluarkan sesuatu yang panjang, objek melengkung dari truk kargo.

Melihat sekilas, Erika kehilangan kata-kata.

Melepaskan sarungnya yang tipis, Toshikazu menyerahkan odachi (pedang) pada Erika.

Panjang keseluruhan 180 cm dan bahkan lebih panjang dari tinggi badan Erika.

Hanya saja panjang pisau adalah 140 cm.

Bagi seorang tachi lengkungan itu terlalu pendek, membuatnya sebuah bentuk yang tidak alami—

Erika: "Orochimaru? Mengapa itu ada disini......?"

Toshikazu: "Mengapa? Pertanyaan yang konyol, Erika. Orochimaru adalah pedang yang ditempa menggunakan 'Yamatsunami', dan kamulah satu-satunya orang yang dapat melakukan 'Yamatsunami'. Baik ayah kita maupun Naotsugu dapat menggunakan 'Yamatsunami'.

Meskipun mereka dapat menirunya, satu-satunya yang benar-benar bisa menggunakannya hanyalah kamu. Dengan kata lain, Orochimaru ada untuk mu, untuk memegangnya."

Tangan Erika gemetar saat dia menerima odachi tersebut.

Dia mencengkeram erat beban ini yang cukup membuatnya sempoyongan dan akhirnya berhenti gemetar.

Keluarga Chiba menempa senjata terkuat. Sama seperti Ikazuchimaru, ini adalah puncak dari pensenjataan jenis-pedang yang ditempa oleh Keluarga Chiba, senjata rahasia yang merupakan sumber kebanggaan mereka.

Bahkan untuk sesaat, diberikan kebebasan memegang pedang ini adalah sesuatu hal yang bahkan tidak pernah Erika mimpikan.

Toshikazu: "Kamu tampak senang."

Mendengar suara kakaknya, keras kepalanya bangkit.

Perlawanan sebelumnya yang dia tujukan pada kakaknya telah menghilang. Seluruh tubuh Erika difokuskan pada Orochimaru.

Jika dia harus mengatakan mengapa, itu karena pedang ini—

Toshikazu: "Apakah kamu segembira itu untuk memegang pedang tercinta yang kamu lihat sebagai keberadaan dari dirimu sendiri, Erika? Hm...... Jadi itu yang terjadi. Tak masalah apa yang ayah kita atau Naotsugu pikirkan, Erika, kamu adalah benar-benar anak perempuan dari Keluarga Chiba."

Erika: "......Hmph! Aku akan katakan terima kasih untuk saat ini."

Toshikazu: "Itulah mengapa seorang gadis muda tidak seharusnya begitu kasar......."

Tanpa menunggu Toshikazu untuk menyelesaikan kata-katanya, Erika berbalik dan pergi.

Melihat Erika berjingkrak pergi dengan Orochimaru di genggamannya, Toshikazu tersenyum gembira pada sikap adiknya yang mudah dipahami.

◊ ◊ ◊

Mayumi: "Apakah kamu mempunyai informasi baru?"

Bagian atas tubuhnya terjebak di dalam kursi pilot tank bipedal, Isori mendengar suara dari arah belakangnya, sehingga dia menarik dirinya keluar dan menggelengkan kepalanya.

Isori: "Tidak. Aku sangat tidak ahli dengan senjata dan aku pikir ini adalah model yang lebih tua yang dibeli di pasar barang bekas. Tidak ada cara untuk mengidentifikasi kewarganegaraannya."

Mayumi: "Ada pasar barang bekas untuk senjata?"

Melihat ekspresi terkejut di wajah Mayumi saat dia menanyakan pertanyaan ini, Isori tersenyum dan mengganggukkan kepalanya.

Isori: "Bahkan ada pasar barang bekas untuk jet tempur. Dalam konflik skala kecil, senjata-senjata dari Perang Dunia terakhir masih dibutuhkan layanannya."

Hmph~, meskipun Mayumi tersenyum lembut kagum, Isori merasakan aura yang agak jengkel disampingnya.

Pada saat ini, dia bisa mengatakan siapa itu tanpa repot-repot untuk melihatnya.

Isori mengekang ekspresinya dan sekali lagi melirik Mayumi.

Isori: "Secara umum, senjata-senjata yang dibeli dari pasar barang bekas di negara-negara sekutu, cenderung lebih murah. Mengingat bahwa tank bipedal diproduksi di Eropa Timur, kemungkinan bahwa orang-orang ini adalah operasi dari Great Asian Alliance, cukup tinggi...... Namun untuk mendapatkan motif mereka, kita masih perlu informasi dari pilot."

Kanon: "Tapi, akankah dia menyerah begitu saja?"

Mayumi: "Itu tergantung kemampuan Mari."

Mayumi mengangkat bahunya pada pertanyaan Kanon.

Kanon: "Lalu aku akan pergi untuk mensterilkan daerah ini."

Menonton Isori menggangguk kecil dan berdampingan dengan Kanon didekatnya, Mayumi berjalan menuju tempat Mari yang sedang melakukan interogasinya.


Selain sedikit lecet di wajah mereka, dua pilot yang terikat menunjukkan tanda-tanda cedera luar.

Inagaki sedang menanyai salah satu dari mereka sementara Mari menangani yang lainnya.

Mayumi: "Bagaimana hasilnya?"

Mayumi mendekati Mari dan menanyakan tentang situasinya.

Mari: "Diam. Jika aku tahu ini akan terjadi, aku akan membawa parfum yang lebih kuat......"

Tidak memperoleh hasil yang memuaskan, Mari mulai sedikit cemas.

Mari: "Tidak ada yang bisa kita lakukan tentang hal itu. Kondisi kita untuk menginterogasi Sekimoto hari ini adalah bahwa penggunaan semua bahan kimia dilarang."

Publik mengakuinya sebagai spesialis tempur anti-personil, Mari unggul tidak hanya dalam sihir dan ilmu pedang, tetapi juga senjata yang lebih kecil dan bahkan senjata kimia.

Salah satu taktik kesukaannya adalah memanipulasi aliran udara untuk memasukkan feromon ke dalam hidung musuh.

Perempuan jahat ini juga membawa parfum tersembunyi pada dirinya yang dapat secara langsung mempengaruhi status mental lawannya (yang merupakan kejahatan praktis).

Sekarang, dia menggunakan bahan kimia ini pada lawannya yang terikat dengan cara diam-diam, tapi tidak berhasil.

Mari: "Yah, selalu ada penyiksaan."

Mayumi: "Tunggu, apa pun yang kita......"

Mendengar Mari mengucapkan ungkapan berbahaya itu, Mayumi buru-buru menghentikannya.

Mari: "Tenang. Aku yakin bahwa aku hanya akan menyebabkan rasa sakit dan penderitaan tanpa meninggalkan luka."

Mayumi: "Bukan itu yang aku bicarakan! ......Mari, mengapa kamu tidak istirahat?"

Mari: "......Itu benar, aku akan istirahat sejenak."

Dia harus menyadari bahwa dia terlalu tegang.

Mari melambaikan tangannya pada Mayumi dan bergerak ke arah dimana Suzune duduk di bangku dengan peta yang membentang di depannya.

Di depan lantai dimana Suzune duduk di bangku (tentu saja tertutup), sebuah rincian peta yang rumit sedang diproyeksikan.

Suzune menggunakan terminal untuk membuka peta sementara Honoka membiaskan cahaya untuk memproyeksikan peta tersebut.

Ini adalah rincian peta dari garis pantai setempat dimana mereka membentang dari Sakuragi-chō sampai Sangechō.

Disana, proyeksi lainnya menunjukkan jumlah kapal baru, kerumunan orang dan pemandangan jalan-jalan setempat.

Mari: "Ho, betapa mengesankan."

Honoka: "Ah, Watanabe-senpai."

Proyeksi peta di tanah sedikit bergetar, tapi dengan cepat gambarnya jelas kembali.

Adegan jalanan yang tumpang tindih dan dicocokkan peta dengan sempurna.

Suzune mengangkat jari-jemarinya diatas keyborad terminal tipe-notebook itu. Setelah menekan tombol konfirmasi terakhir, Suzune mengangkat kepalanya.

Suzune: "Apakah kamu mempelajari sesuatu yang baru?"

Mari: "Sayangnya, tidak."

Mari menggelengkan kepalanya dengan masam pada pertanyaan Suzune, tapi dengan cepat wajahnya berubah menjadi ekspresi ketertarikan.

Mari: "Sepertinya kalian mendapatkan beberapa hasil."

Suzune: "Ah. Berterima kasihlah pada Mitsui, kita memiliki penghayatan yang baik pada arah dan serangan musuh...... Mitsui, itu sudah cukup."

Mendengar pujian Suzune, Honoka tersenyum malu sambil mengangguk.

Pada saat yang sama, peta di tanah menghilang.

Mari: "Bahkan jika itu adalah sihir mengendalikan-cahaya, tidakkah cukup langka untuk terlihat seperti tingkatan kontrol yang biasanya?"

Suzune: "Memang. Aku tidak bisa mengingat siapa saja yang bisa menggunakan pembiasan cahaya untuk menciptakan gambar jelas yang menyaingi tinggi rendahnya pengamatan drone. Sepertinya ini adalah tipe sihir yang berbeda dari rata-rata sihir pembiasan cahaya."

Pujian kecil Suzune menyebabkan wajah Honoka sangat memerah (malu).

Honoka: "Bagaimana bisa...... dibandingkan Tatsuya dan Miyuki, sihir ku tidak ada yang spesial......"

Mari: "Tidak perlu menjadi begitu rendah hati, Mitsui. Memang benar bahwa keduanya memiliki sihir yang kuat, tetapi berdasarkan situasi, ada kalanya kecerdasan dapat mengontrol medan peperangan bahkan melebihi senjata."

Suzune: "Demikian juga Mitsui. Kemampuan untuk mengamati dan memahami situasi adalah aset yang luar biasa. Sejak kita terputus dari pengamatan drone dan sistem kamera jalanan, kontribusi dari sihirmu sangat bermanfaat."

Honoka: "Terima kasih banyak!"

Melihat Honoka membungkuk rendah dengan seluruh wajahnya memerah, dua siswa tahun ke-3 itu tersenyum lembut.

Baru-baru ini, mereka telah melihat terlalu banyak kecanggungan (?) adik tingkatan, jadi kadang-kadang menangkap sekilas dari reaksi yang tidak bersalah tersebut, agaknya membuat nyaman.

◊ ◊ ◊

Dalam rangka dari pusat konferensi internasional menuju ke markas cabang Asosiasi Sihir di Yokohama Bay Hills Tower, mengambil rute sepanjang pantai akan lebih cepat, tapi mengambil rute pedalaman ini tidak banyak jalan memutar balik.

Kekuatan utama musuh adalah pasukan amphibi yang diluncurkan dari kapal tempur yang kebangsaannya tidak diketahui. Saat ini, pasukan mereka yang telah menyusup ke kota juga aktif di sepanjang pantai.

Namun, Katsuto menggelengkan kepalanya ketika bertanya "Haruskah kita mengambil jalanan berkelok?" Bukan naik dan turun, tapi belok kiri dan kanan.

Segera setelah itu, kendaraan militer yang Katsuto tumpangi menghadapi baku tembak di sepanjang pantai saat bergerak menuju Bay Hills Tower melalui kemungkinan rute yang terpendek.

Dekat Bay Hills Tower — sebenarnya semakin dekat mereka sampai ke Hillside Docks — senjata-senjata berat muncul diantara musuh. Demikian juga, jumlah persenjataan mekanis (tank bipedal) juga meningkat.

Sersan Taetoka: "Daripada mengatakan pasukan musuh terkonsentrasi disini, akan lebih akurat untuk mengatakan bahwa mereka sedang dalam proses menyebarkan kekuatannya keluar."

Duduk di kursi penumpang, Sersan Tateoka melanjutkan penjelasan situasi ini pada Katsuto.

Katsuto menggangguk tanpa berkata-kata.

Alasan dia tidak mengatakan apa-apa bukan karena dia memandang rendah petugas yang berpangkat rendah, melainkan karena dia sedang menempatkan konsentrasinya pada sihirnya.

Selanjutnya, pada sisi persimpangan di depan, sekelompok kecil musuh yang membawa peluncur roket di bahunya muncul.

Mereka bukan tentara yang berpakaian preman. Meskipun mereka tidak memakai emblem untuk mengidentifikasikan kewarganegaraan mereka, mereka semua mengenakan seragam tempur militer.

Ini pastilah kekuatan serangan amphibi mereka.

Skuad tersebut membidik kendaraan Katsuto berada dan menembakkan empat peluru kendali anti-tank.

Hal ini praktis menunjukkan jangkauan jarak dekat.

Meskipun mereka dibidik rudal dengan kecepatan awal yang lebih lambat, tidak akan mungkin semua kendaraan perang bisa menghindarinya.

Namun, Kopral Otowa mengendalikan roda agar tidak goyah dan Sersan Tateoka melepaskan kaca depan di sisi penumpang dan meletakkan senapan otomatis.

Rudal kendali meledak di udara, lima meter di depan kendaraan tersebut.

Api dari ledakan menyelimuti penghalang yang mengelilingi kendaran. Peluru ditembakkan dari dalam kendaraan untuk membalas serangan pasukan musuh.

Serangan dari luar tidak dapat menembus bagian dalam kendaraan, sebaliknya serangan dari bagian dalam kendaraan dilancarkan tanpa hambatan.

Tak perlu dikatakan, bahwa penghalang transparan ini adalah hasil sihir Katsuto.

Mengatur dirinya sendiri sebagai pusat dari ruang hemisphere, dia mengubah struktur hemisphere untuk menolak kalor yang melebihi tingkat tertentu dan setiap molekul yang lebih besar dari oksigen.

Bahkan saat kendaraan bergerak dalam kecepatan tinggi, sihir penghalang Katsuto tidak pernah goyah.

Selama perjalanan yang singkat ini, secara pribadi bawahan Fujibayashi memahami arti dari julukannya sebagai "Iron Wall".


◊ ◊ ◊

Ketika Independent Magic-Equipped Battalion dirancang sebagai sebuah "batalion", jumlah nya setara dengan dua perusahaan.

Awalnya untuk misi ini — yang semula untuk menguji senjata teknologi sihir — mereka hanya mengerahkan 50 orang. Dua truk trailer lapis baja besar kebetulan membawa sejumlah peralatan baru.

Sanada: "—Bagaimana, Letnan Khusus?"

Tatsuya: "Seperti yang saya harapkan. Sangat impresif."

Berdiri di depan rak dipenuhi dengan perlengkapan pelindung yang tidak akan terlihat sebagai kesatria, Sanada tidak membantu tetapi mengangguk puas.

Sanada: "Perhitungannya seharusnya sempurna. Cepat ganti."

Sanada mendesak Tatsuya untuk menanggalkan semua pakaian yang dia kenakan. Meskipun ada prajurit wanita di trailer itu, tak satu pun dari mereka menaruh perhatian pada hal itu.

Pada tingkat tertentu, semua tentara di Independent Magic-Equipped Battalion dipandang sebagai tikus laboratorium, sehingga pemeriksaan tubuh keseluruhan bukanlah sesuatu yang luar biasa. Tidak hanya tentara laki-laki akan melihat tentara wanita telanjang, sebaliknya juga terjadi. Tidak mungkin ada seseorang yang malu pada hal semacam itu akan mampu bertahan menggunakan seragam ini.

Tatsuya mengenakan pakaian khusus itu dengan cekatan dan segera mengenakan pakaian hitam — Mobile suit.

Setelah mengikat sabuk, dia menekan setiap tombol.

Mengatur CAD di salah satu sarung kulit pada sabuk, dia akhirnya memakai helm seperti-pelindung wajah.

Sanada: "Tidak ada masalah?"

Tatsuya: "Memang, semua error berada dalam batas yang dapat diterima."

Suara Tatsuya datang melalui speaker yang dipasang didalam trailer. Mendeteksi bahwa transmisi otomatis diaktifkan, tatsuya memanipulasi helm dan tampilan pelindung wajahnya.

Sanada: "Anti peluru, anti panas, anti getaran dan juga anti terhadap senjata biologis dan kimia dan sistem pendukung gerak sederhana telah ditambahkan kedalam desain sesuai permintaan. Tentu saja, Peralatan Terbang juga telah ditempel pada sabuk. Ketika digabungkan dengan fungsi anti getaran, kamu dapat sepenuhnya melayang ketika sedang menembak, jadi kamu juga dapat menembak di udara."

Tatsuya: "Sempurna. Kinerja ini jauh melebihi desain ku."

Sanada: "Tidak, aku juga menikmati diriku sendiri untuk curahan hatiku."

Sanada dan Tatsuya berjabat tangan. Sementara ini terjadi, Kazama akhirnya tiba memimpin dua tentara lainnya.

Kazama: "Sanada, kau sudah selesai?"

Menatap tanpa kata pada bawahan yang memberinya hormat, Kazama mengalihkan pandangannya pada Tatsuya.

Kazama: "Kalau begitu, efektifkan segera, Letnan Khusus bertugas bertemu dengan unit Yanagi. Sekarang unit Yanagi sedang baku tembak dengan unit musuh yang sedang mendekati jembatan penghubung ke Mizuho Wharf."

Sanada: "Lokasi Kapten Yanagi ditampilkan pada visor pelindung."

Tatsuya: "Dimengerti."

Mengembalikkan visor ke tempat semula, Tatsuya memverifikasi lokasi dari unit Yanagi dan melangkah keluar dari trailer.

Tanpa menggunakan jalanan, Tatsuya melompat dari trailer dan menekan tombol di pinggangnya sebelum percepatan dibawahnya menghilang. Itu adalah tombol untuk menggunakan CAD dengan Sihir Tipe-Terbang.

Dengan ringan menginjak tanah, Tatsuya melayang tinggi melalui langit.

◊ ◊ ◊


Penjajah yang tak teridentifikasi terdiri dari unit mekanis yang mendarat pada Hillside Wharf dibagi menjadi dua kelompok.

Salah satu menuju Asosiasi Sihir yang berlokasi dekat teluk.

Yang lainnya berbaris disepanjang pesisir pantai.

Kelompok yang menuju ke utara tidak berencana untuk bertemu dengan ketidaktentuan terjebak dalam pertarungan dengan SMA Tiga, tapi pergi ke arah yang berlawanan dan bersiap-siap untuk mengejar dan menangkap warga sipil yang berusaha melarikan diri melalui laut.

Independent Magic-Equipped Battalion sudah mengendalikan instruksi itu.

Ini adalah serangan regu yang menitik-beratkan mobilitas dengan 6 APC.

Berdiri di depan dua baris APC yang menguasai jembatan, Kapten Yanagi mengejek dibalik pelindung wajahnya.

Dia adalah model penyihir tempur anti-personil.

Dia unggul dalam membaca pola gerakan musuh, pencampuran kemampuan fisik dan sihir umpan, memperkuat atau membalikkan serangan musuh dalam pertempuran jarak dekat. Hampir tidak ada yang bisa ia lakukan terhadap pelindung lapis baja ini — sampai dia bergabung dalam Independent Magic-Equipped Battalion.

Karena CO dari Independent Magic-Equipped Battalion adalah seorang pengguna Sihir Kuno, sebagian besar pasukan di batalion 101 juga pengguna Sihir Kuno, dengan Yanagi menjadi salah satu model pengguna Sihir Kuno.

Yanagi, yang mampu menggunakan sihir ketika di tengah pembajakan dan pembantaian, telah menerima teknik yang digunakan gerakan tubuhnya dan "bentuk" untuk menggantikan segel pengikat dan yang ditakuti karena dia tidak pernah meninggalkan pembukaan bahkan saat mengoperasikan CAD.

Namun, bahkan ia terpaksa mengakui sedikit manfaat sihir berskala besar pada CAD khusus yang bisa menggulingkan benda berat yang beratnya puluhan ton.

Jika dia menggunakan sege untuk menggantikan ritual yang diperlukan untuk mengaktifkan sihir pada skala ini, persyaratan minimal adalah setidaknya 5 detik. Terus terang itu tidak mungkin dengan musuh yang sudah berada tepat diatasnya.

(Betapa tidak menyenangkan.)

Meskipun secara mental dia mengeluh, mulutnya masih menampilkan senyuman kecut.

Menyeringai jahat dibalik pelindung wajahnya, Yanagi melompat dari persembunyian secara lansung di depan deretan APC.

Baju pelindung berwarna hitam pekat.

Seorang pria berdiri disana.

Mungkin karena mereka ragu-ragu saat melihat musuh yang tak terduga ini, benteng APC tidak segera melontarkan api.

Ketika hanya ada satu tentara, hal itu mungkin yang telah mereka rencanakan untuk menggiling orang itu ke bawah roda-roda mereka.

Perbedaan kekuatan pertahanan antara APC dan orang berbaju baja itu (Yanagi) terlalu besar.

Yanagi tidak pernah merencanakan untuk duduk didepan meriam musuh untuk waktu yang lama.

Sambil menggenggam senapan yang dipasang bayonet — pemicu CAD, dia memverifikasi bahwa sihir itu diaktivasi sebelum meringkuk di belakang tempat persembunyian.

Tiba-tiba, sebingkah tanah terbang di udara lurus kedepan seperti jika seseorang memotong garis lurus melalui tanah.

Sejalan dengan hal ini, roda-roda dari APC melayang diatas tanah.

Getaran bumi menebarkan serangkaian rintihan yang merupakan hasil sihir Yanagi.

APC yang hilang keseimbangannya menabrak kendaraan disampingnya.

Pengamatan yang cermat mengungkapkan bahwa semua kendaraan yang terbalik ke arah timur menghancurkan kendaraan lainnya yang terbalik ke arah barat.

Sihir Tipe-Gravitasi "Thousand Tatami".

Dengan memotong gravitasi bumi sepanjang sumbu utara-selatan, hal ini menyebabkan objek untuk miring dari timur ke barat karena revolusi bumi.

Bagian bawah dari APC, "bagian perut", yang menghadap ke atas dan dikejutkan dengan hujan peluru.

Secara praktis pada saat yang sama bahwa Yanagi mengaktifasi sihirnya, regu yang berterbangan di langit melepaskan tembakan.

Persenjataan yang terintegrasi CAD dalam bentuk senapan menembak aliran peluru dengan peningkatan penetrasi yang dengan mudah melubangi bagian bawah perut APC yang dilindungi lapisan baja yang dirancang untuk menahan pertambangan.

Setelah tanki bahan bakar terkena serangan, api meletus dari bagian bawah kendaraan.

Kelompok barat yang tampaknya menjadi deretan kendaraan lapis baja dialihkan tanpa cedera.

Musuh pasti memiliki penyihir yang ahli dalam "Menangkal" sihir di atas APC untuk pertahanan ekstra.

Dengan kemampuan untuk menciptakan sebuah penghalang yang cukup kuat untuk menahan sebuah benda yang beratnya puluhan ton, dampak dari senjata yang normal akan sepenuhnya tidak berarti.

Entah apakah ada penyihir yang sangat kuat di pihak musuh, atau mereka menggunakan semacam alat penguat sihir.

Hujan peluru turun dari langit lagi.

Kekuatan gangguan dari tembakan diperkuat dan sihir tangkisan peluru digagalkan satu sama lain, menyebabkan sihir keduanya gagal.

Anti-baju baja menyerang APC, tetapi tidak dapat sepenuhnya menembus pertahanannya.

Benteng meriam otomatis pada APC menyemburkan udara dengan putaran peluru kaliber besar.

Dua tentara terkena serangan dan tersungkur ke tanah.

Berkat sifat anti peluru pada baju pelindung baja, setidaknya tubuh fisik mereka tidak menderita luka parah.

Mengambil keuntungan situasi dari bersembunyi, Yanagi sekali lagi terbang di depan musuh dan terus menerus menyerang otak serangan musuh sebanyak tiga kali.

"Thousand Tatami" milik Yanagi merupakan sihir yang membelah gravitasi bumi dan itu bukan sesuatu yang langsung mengubah target Eidos. Dengan demikian, sihir penghilangan gravitasi sepenuhnya mengabaikan sihir pertahanan sekitar kendaraan saat itu diaktifkan.

APC musuh mulai miring ke atas.

Goncangan rotasi menyebabkan penghalang sihir disekitar APC pecah. Setelah serangan peluru ditembak dari langit, menyerang pelindung baja pada bagian bawah, tiga APC yang tersisa juga dilahap oleh bola api.


◊ ◊ ◊


Kecepatan untuk Sihir Tipe-Terbang tergantung pada kebiasaan penyihir dan latihan dengan sihir ini. Tatsuya, yang mendesain sihir ini, mungkin lebih paham dibandingkan orang lain. Berdasarkan pada kecepatan terbangnya sekarang, dia dapat melintasi jarak antara trailer yang berfungsi sebagai markas dan unit Yanagi dalam waktu yang singkat.

Pemandangan terbang. Ketika Tatsuta melakukan usaha terbaiknya untuk melatih pergerakan penglihatannya selama pelatihan tempur, mencoba melakukannya sambil terbang adalah sesuatu hal yang tidak pernah ada manusia yang mampu melakukannya. Dengan kondisi tersebut, dia tidak dapat melebih-lebihkan kemampuan fisiknya sendiri. Dengan demikian, selama dengan mata telanjang, dia menggunakan Elemental Sight sebagai radar untuk mencari penghalan di udara dengan kesadarannya.

Dia sepenuhnya bergantung pada itu untuk menemukan hal-hal tertentu.

Obyek terbang kecil yang hanya berukuran 1 meter panjangnya. Berwarna hitam pekat, mirip burung mesin terbang yang tidak diragukan lagi drone tanpa awak. Drone tersebut sekarang berada di area target — dimana unit Yanagi sedang dalam pertempuran — dan berputar diatas langit. Untuk menghindari terdeteksi oleh sensor sihir drone itu, Tatsuya terbang jauh diatas drone, mengeluarkan CAD dengan tangan kanannya, dan melepaskan Sihir Tipe-Terbang.

Sama seperti itu, dia menjatuhkan diri ke bawah. Tepat sebelum dia melakukan kontak dengan drone tersebut, Tatsuya mengaktifkan Sihir Dekomposisi "Mist Dispersal".

Drone tanpa awak tersebut langsung hancur menjadi debu dan tertiup di udara.

Sekali lagi mengaktifkan Sihir Tipe-Terbang, Tatsuya bersiap untuk mendarat.


◊ ◊ ◊


Tiba-tiba kehilangan kontak gambar dari drone tanpa awak yang tumbang membuat pusat pangkalan musuh menjadi kacau.

Walaupun mesin yang dihentikan transmisi itu bukanlah satu-satunya, tapi drone yang sangat mahal itu tidak terselamatkan. Tak diragukan lagi, mereka telah kehilangan "mata-mata" berharga mereka.

Sementara mereka tampaknya telah berhasil meluncurkan serangan kejutan pada negara musuh, sebaliknya bahwa mereka juga terpojok dalam wilayah musuh. Kehilangan salah satu cara untuk memastikan kondisi medan peperangan memberikan tekanan yang cukup besar pada mereka.


◊ ◊ ◊


Pada saat Tatsuya bertemu dengan Yanagi, pertempuran awal sudah mereda dan Yanagi sedang dalam proses perawatan medis untuk lukanya.

Yanagi: "Letnan Khusus, sangat tepat waktu."

Sebelum Tatsuya bicara, Yanagi mengetahui sosoknya dan segera memanggilnya.

Setelah memberi hormat pada Yanagi, Tatsuya menyapu pandangannya pada yang terluka yang baju pelindung bajanya sudah dilepas.

Yanagi: "Kami sudah menyingkirkan amunisinya. Sisanya terserah anda."

Melepas helmnya, wajah Yanagi yang tersingkap tidak membunyikan ekspresi apapun, namun matanya menyembunyikan emosinya.

Tatsuya: "Dimengerti."

Tatsuya memberikan jawaban tegas yang menyangkal kesalahan Yanagi sebagai ketidak-perluan ketika mengeluarkan CAD berwarna perak dari pinggang kirinya.

Erangan dari yang terluka segera berhenti. Ditempat itu, Yanagi dapat mendengar Tatsuya menggertakkan giginya dibalik bibir yang tertutup itu.


◊ ◊ ◊


Setelah mendapatkan gambaran pasukan musuh berkat sihir Honoka, Suzune merasa bahwa serangan musuh berkurang dari yang dia bayangkan.

Mari: "— Tidakkah kau berpikir bahwa garis pertempuran terlalu membentang?"

Suzune: "Sekarang, apa yang dulu dikenal sebagai garis pertempuran yang telah berakhir untuk bangkit."

Suzune menjawab pertanyaan Mari tanpa ragu-ragu.

Suzune: "Konflik masih terjadi di area pedalaman. Menggunakan pasukan gerilyawan yang menyusup untuk menguasai transportasi dan komunikasi sementara pasukan amphibi berjalan terus untuk menyerang sasaran.......Aku pikir itu adalah rencana dasar dari penyerangan tentara musuh."

Mayumi: "Jika Rin-chan berkata demikian, maka yang harus itu...... Lalu, apa tujuan musuh?"

Tidak hanya Mayumi yang memiringkan kepalanya dalam perbincangan itu, bahkan Suzune merenung tentang hal ini juga.

Suzune: "......Sesuai prediksi Mayumi, salah satu tujuan mereka pasti menyerang Asosiasi Sihir cabang Kantou, ya tentu saja. Tujuan lainnya mungkin ditujukan pada warga sipil yang mencoba melarikan diri melalui laut, mungkin yang ada di pikirin musuh adalah mengambil sandera."

Mayumi: "Sandera?"

Suzune: "Aku ragu mereka mencoba membantai warga sipil. Jika itu masalahnya, mereka pasti sudah mengirimkan rudal daripada mendaratkan kapal. Pertukaran sandera, tebusan..........Tujuan akhirnya masih belum jelas."

Mari: "Jadi itu berarti disana sedikit berbahaya ketika tiba-tiba dibombardir dengan tembakan meriam atau rudal kendali, benar?"

Suzune menyebutkan hal ini dengan lantang saat dia menyaksikan banyak kerumunan warga sipil yang berkumpul di dekat lobi dekat loket tiket stasiun.

Mayumi: "Sebelumnya, Kyouko mengatakan bahwa bala bantuan dari Tsurumi hampir tiba disini. Pengambilan rute menjadi pertimbangan, kita harus melindungi warga sipil yang dekat Mizuho Wharf dan kemudian mengeluarkan kekuatan yang tersisa untuk menyingkirkan musuh."

Suzune: "Setuju. Aku juga berpikir begitu."

Suzune menganggukkan kepalanya pada prediksi Mayumi.

Mari: "jika tujuan musuh adalah mengambil sandera, mereka pasti akan datang ke sini, dimana pertahanan disini lebih lemah........Aku akan — sebenarnya, ayo kita membantu pihak Kanon terlebih dahulu."

Mayumi: "Memang..... Walaupun jumlah mereka sedikit, pihak lainnya memiliki Miyuki bersama mereka."

Mayumi mengungkapkan kesepakatannya untuk rencana penempatan Mari.

Suzune: "Ah~, Sihir Pembekuan gadis itu mungkin memenuhi syarat untuk level pertempuran."

Mayumi dan Mari saling tersenyum kecil. Mereka mungkin memikirkan "bersaudara yang itu......"

Mayumi: "......Namun, Mari, jangan memaksakan diri terlalu keras. Ini bukanlah hal yang baik bagimu untuk menghadapi serangan pasukan mekanis."

Mari: "Aku mengerti."

Menyaksikan sosok Mari saat dia berjalan pergi, Honoka yang sebelumnya diam berdiri di dekatnya dengan penuh rasa takut, memberanikan diri berbicara dengan Mayumi.

Honoka: "Uh, haruskah aku bergabung dalam pertahanan? Jika tidak di garis depan, aku masih sanggup memberikan dukungan digaris belakang."

Honoka pasti telah mengumpulkan semua keberaniannya untuk mengatakan itu. Mayumi tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Mayumi: "Mitsui perlu berada disni untuk membantu ketika helikopter datang. Juga, misi Miyuki-chan dan Kanon-chan bukan untuk bertahan tetapi untuk menjaga keselamatan warga sipil. Kita bukanlah penyihir spesialis pertempuran, jadi tidak perlu untuk menanggung resiko pertempuran atau mencari pertempuran sama sekali. Sebaliknya, kita harus mempertimbangkan cara untuk melarikan diri."

Mayumi memperingatkannya dengan nada yang sedikit nakal.

Tapi setengah dari Honoka yakin bahwa Miyuki dan Erika tidak akan pernah melarikan diri dari pertarungan.

Dia berbalik menatap gelisah pada Shizuku hanya untuk menemukan tampilan yang tercermin dalam mata sahabat tersayangnya.


"Tim pengawal" Mayumi berbicara — yang benar-benar "tim pertahanan" — telah dibagi menjadi dua kelompok untuk mempertahankan dua akses rute seperi yang Suzune prediksikan. Saat mereka akan mencapai titik dimana tidak ada kata kembali, Kirihara tiba-tiba beralih ke Sayaka dan membuka mulutnya.

Kirihara: "Mibu...... Aku pikir kau harus berada dibagian belakang."

Kata-kata Kirihara mendorong Sayaka berubah menjadi ekspresi terkejut pada nya yang dibarengi teriakan "Mengapa kau mengatakan hal ini sekarang?"

Sayaka: "Kirihara-kun, aku juga ahli pedang. Aku telah memutuskan untuk berdiri di tengah medan peperangan."

Kirihara: "Jangan pergi terlalu jauh!"

Pada saat ini, Kirihara akhirnya meledak. Itu sudah cukup untuk menyebabkan Sayaka hanya berdiri dengan mata melotot.

Kirihara: "Jangan bicara tentang 'memutuskan' sangat sembrono!"

Sayaka: "......Kirihara-kun?"

Erika: "Kirihara-senpai...... Mengapa kau begitu marah?"

Sayaka dan Erika, yang menyaksikan adegan ini dengan rasa takjub, keduanya bertanya pada saat yang sama. Setelah menghela napas, Kirihara sedikit tenang.

Kirihara: "Aku...... tidak ingin pedang Mibu ternodai oleh darah."

Meskipun dia heran dengan kata-kata yang tak terduga ini, Sayaka tidak bisa medukung tetapi menyusun sanggahannya sendiri.

Sayaka: "Tapi...... pedang dimaksudkan untuk menjadi......"

Kirihara: "Aku mengerti hal semacam itu."

—Kirihara memotong apa yang dia ingin katakan.

Kirihara: "Pedang adalah peralatan laki-laki yang digunakan untuk berperang satu sama lain dan, tidak seperti tombak dan panah, pedang adalah senjata pertama yang diciptakan untuk memotong manusia. Jadi, belum tentu salah untuk mengatakan bahwa tangan seorang ahli pedang itu harus ternodai oleh darah."

Kirihara membenarkan kata-kata Sayaka. Setelah itu, dia menyebutkan "hukum" yang lebih tinggi untuk menyangkalnya.

Kirihara: "Namun, kendo adalah sesuatu yang tidak pernah memerlukan senjata asli untuk menentukan sebuah kemenangan. Apakah ini benar-benar hal yang baik untuk meningkatkan kemampuan dari aktivitas atletik menjadi keterampilan untuk membunuh?"

Sampai Kirihara sepenuhnya tenang, terlepas dari apakah itu Sayaka atau Erika, keduanya hanya bisa mendengarkannya tanpa bisa berkata-kata saat dia meneruskannya.

Kirihara: "Aku...... di sekolah menengah, aku selalu berpikir bahwa teknik pedang Mibu luar biasa. Tekniknya terlihat anggun dan kuda-kudanya sangat indah. Tidak ada aura kejahatan didalamnya dan itu adalah semata-mata untuk melatih dirinya pada seni kenjutsu...... Tidak, itu adalah kendo. Aku sepenuhnya tidak sanggup memegang seperti pedang yang menakjubkan itu. Pada saat itu, ah, aku berharap — bahwa pedangnya akan selamanya mempertahankan keindahan itu dan terus bersinar dengan kilau cemerlang. Jadi...... Nah, ach, serius, bagaimana bisa aku mengatakan hal ini!?"

Erika: "Aku mengerti, senpai."

Melihat Kirihara menutup wajahnya tidak tahu bagaimana cara untuk melanjutkannya, Erika berbicara dengan nada yang berbed dari sebelumnya.

Erika: "Pada pertandingan mu selama minggu perekrutan, Aku melihat pedang Sayaka berkembang ke arah yang benar, tapi aku kira pemikiran Kirihara-senpai sebaliknya. Gagasan bahwa pedang sepenuhnya berbeda dari kendo — mungkin karena aku berbeda dari senpai dalam arti aku lebih terbiasa menggunakan pedang untuk membunuh orang, karena aku tidak berpikir seperti itu."

Sayaka: "Erika-chan......"

Nada nerat Erika menyebabkan Sayaka tambah sedikit khawatir. Di sisi lain, Kirihara berdiri disana dalam kondisi terguncang dan tidak mampu meyanggah respon itu.

Erika: "Namun, Kirihara-senpai, keputusan akhir ada ditangan Saya."

Tatapan tajam Erika menembus bola mata Kirihara.

Erika: "Memang benar bahwa pertempuran asli sangat berbeda daripada latihan tempur. Tidak ada yang salah dalam diri Kirihara-senpai yang tidak ingin tangan dan pedang Saya ternodai oleh darah. Namun, Saya bukanlah tipe perempuan yang begitu saja membiarkan kekasihnya berada dalam bahaya sendirian. Dia juga ingin bertarung bersama kekasih tercintanya."

Sayaka dan Kirihara keduanya tersipu malu saat itu. Sikap malu mereka pasti muncul dari istilah "kekasih tercinta". Namun, ini bukanlah waktu untuk menyatakan kasih sayang mereka, sehingga mereka berdua menahan perasaannya masing-masing.

Erika: "......Oops, aku pikir aku telah mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak ku katakan."

Bahkan Erika mulai sedikit malu, sehingga dia tidak mengatakan apapun tentang Kirihara dan Sayaka.

Erika: "Aku pikir putaran ketiga akan berakhir ditengah-tengah. Kau berdua dapat berdiskusi bagaimana cara terbaik untuk melanjutkannya dari sini."

Erika cepat-cepat meninggalkan area tersebut.

Setelah menenangkan diri, Sayaka dan Kirihara keduanya saling memandang.


◊ ◊ ◊


Tidak ada cara untuk mengakses tampilan situasi melalui kamera pengawas, Masaki dan Kichijouji dari SMA Tiga tidak punya cara untuk mengetahui bahwa kekuatan musuh tidak terlalu besar.

Jumlah total kekuatan musuh termasuk kapal amphibi yang disamarkan sebagai kapal kargo besar (cukup banyak kendaraan untuk pasukan dart) dan pasukan asing yang menyusup sebelumnya. Juga, tujuan mereka adalah mengambilh alih sasaran target daripada invasi besar-besaran.

Masaki: "Apakah sudah berakhir......?"

Tanpa menyadari ini, Masaki mengungkapkan keheranannya bahwa serangan musuh telah hancur dan ini bukan karena dia adalah seorang battlemonger.

Kichijouji: "Tidak mungkin mengatakan jika ini sudah berakhir. Setelah semua, kita tidak memliki cara untuk mendapatkan informasi."

Gumaman Masaki untuk dirinya sendiri menerima respon dari Kichijouji, yang mendekatinya dari arah belakang.

Di sekelilingnya, tidak ada orang lain kecuali Kichijouji. Tidak ada tanda-tanda dari sahabatnya yang lain, hanya ada darah yang meleleh dari tumpukan mayat didepannya.

Kichijouji: "Jadi kita harus mengambil kesempatan ini untuk melarikan diri."

Kichijou mengatakan hal ini dengan serius sambil mengamati Masaki yang menaruh kembali CAD model-pistolnya yang bersinar merah samar-samar kedalam saku dadanya.

Kichijouji: "Kita sudah mengganti bannya. Masaki, ayo naik ke bis."

Mengatakan demikian, dia berbalik untuk melihat siswa yang awalnya siap menghadapi musuh sudah bekumpul disekitar lokasi bis.

Kichijouji: "Ayo. Lebih cepat kita meninggalkan tempat ini, lebih baik."

Kichijouji mendesak Masaki.

Yet, Masaki shook his head.

Kichijouji: "Masaki?"

Masaki: "Aku akan menuju ke kantor cabang Asosiasi Sihir."

Kichijouji: "Itu terlalu beresiko!"

Matanya melotot, Kichijouji segera menyatakan ketidak-setujuannya pada kata-kata Masaki.

Kichijouji: "Pertama-tama, untuk apa!?"

Masaki mengeluarkan ekspresi aneh saat dia menjawab sahabat baiknya.

Masaki: "Untuk memperkuat mereka. Penyihir dari Asosiasi tidak mungkin bisa hanya duduk disana tanpa melakukan apa-apa. Mereka harus membentuk unit relawan dan bergabung dalam pertahanan."

Kichijouji: "Jadi apa!"

Masaki: "Karena aku adalah seorang 'Ichijou'."

Kata-kata yang terucapkan lembut itu menyebabkan Kichijouji menghisap napas.

Kichijouji: "......Jangan bilang, ini adalah karena apa yang terjadi sebelumnya? Tidak ada yang bermaksud apapun tentang hal itu. Hanya saja mereka tidak terbiasa dengan pemandangan itu, mereka tidak memandang Masaki sebagai......"

Masaki: "Aku tidak akan repot-repot dengan hal sepele semacam itu."

Masaki menampik kata-kata Kichijouji dan menggelengkan kepalanya.

Masaki: "Saat pertama kali aku melangkah ke medan pertempuran, aku ingin muntah juga."

Senyuman kecil tampak pada wajah Masaki saat dia menambahkan, "Tapi aku tidak (muntah)."

Kichijouji merasa bahwa ada perasaan kesepian yang berbeda di wajah Masaki.

Masaki: "Selain itu, tidak adanya pasokan yang memadai, petugas yang dapat dipercaya, dan mereka dilemparkan dalam medan perang tanpa persiapan mental apapun. Kondisi itu terlalu mengerikan untuk yang pertama kali ikut bertempur."

Kichijouji: "Tepat! Itulah mengapa semua orang menyatakan diri mereka seperti itu."

Masaki: "Aku sudah katakan bahwa bukan itu."

Berusaha keras untuk membenarkan hal ini — Masaki merasa bahwa hal ini adalah "Pembenaran" — kalimat Kichijouji dipotong oleh Masaki lagi.

Masaki: "Meskipun aku tidak sanggup menangani hal-hal tertentu, Sepuluh Master Klan mempunyai tanggung jawab terhadap Asosiasi Sihir. Sebagai seorang Ichijou, dan putra sulung, aku tidak bisa melarikan diri dan berpura-pura hal ini tidak ada hubungannya dengan ku."

Masaki menepuk bahu Kichijouji dan maju ke arah yang berlawanan dari bis.


Caption text


Kichijouji: "Lalu aku akan ikut juga!"

Menangkap jeritan desakan Kichijouji, Masaki menghentikan langkah kakinya.

Kichijouji: "Aku adalah ahli strategi Masaki. Jika Masaki bergabung sebagai sukarelawan, maka begitu juga aku."

Masaki: "George, kamu harus menolong semua orang melarikan diri dengan aman."

Masaki memiringkan kepalanya sedikit dan berbicara pada Kichijouji dengan perubahan wajahnya.

Masaki: "Jalan ini masih medan perang dan tidak ada cara untuk mengatakan apa yang akan terjadi. Sejujurnya, jika aku harus khawatir apakah para guru dan senpai keluar dari sini dengan aman, aku tidak bisa berkonsentrasi pada pertempuran selanjutnya."

Setelah mengatakan hal ini, Masaki memalingkan wajahnya kedepan dan terus maju bersama Kichijouji.

Kichijouji: "......Dimengerti, Masaki. Aku akan menanggung tanggung jawab untuk memastikan semua orang keluar dengan aman. Itu sebabnya, Masaki, kamu harus kembali tanpa terluka."

Kamu adalah satu-satunya "komandan". Dengan perasaan ini dalam hatinya, Kichijouji menerima perintah Masaki.

Mendengar kata-katanya, Masaki memegang punggung dan merangkulnya sebelum melangkah menuju medan perang sendirian.


◊ ◊ ◊


Mikihiko: "—Mereka disini."

Pertama yang menemukan jejak musuh adalah Mikihiko.

Jimat yang tersebar oleh angin mentransmisikan gambar musuh.

Mikihiko: "Tank Bipedal...... Mereka terlihat berbeda dari sebelumnya. Mereka bergerak seperti manusia."

Erika: "Seperti manusia?"

Pada kata-kata Mikihiko ini, Erika memiringkan kepalanya untuk beberapa alasan ketika mengenakan pelindung headphone. (untuk menghindari gangguan percakapan, mereka tidak menutupi telinganya.)

Tank Bipedal diciptakan untuk mengakses jalanan sempit dengan penopang tembakan yang menghadap keatas. Pada saat yang sama, kaki pendeknya yang dilengkapi dengan pijakan untuk menavigasi langkah dan puing-puing, tapi itu tidak pernah dirancang untuk berfungsi sebagai robot tempur.

Diantara teknologi militer modern, setidaknya dalam pengetahuan Erika, tidak ada robot tempur yang bisa meniru gerakan manusia.

Mikihiko: "Kamu dapat melihatnya sekilas...... Disana!"

Tapi sekarang bukan saatnya untuk mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari kenyataan.

Didampingi suara Mikihiko, tank bipedal muncul dari belakang bangunan.

Kaki pendek dengan pijakannya menyambung.

Tubuhnya agak memanjang.

Sampai titik ini, semua fitur seragam dengan tank bipedal.

Namun, lengan kanannya dilengkapi dengan gergaji dan lengan kirinya memiliki tumpukan driver dengan bubuk mesiu, peralatan keduanya adalah hal yang tidak mungkin dimiliki tank bipedal pada umumnya.

Jika alat berat yang digunakan untuk mensterilkan hambatan dalam zona bencana diubah kedalam bentuk manusia, pasti akan terlihat seperti ini.

Selain itu, ada Howitzer yang dipasang pada bahu kanan dan senapan mesin berat pada bahu kirinya.

Erika: "Robot tempur!?"

Seakan tidak percaya bahwa imajinasinya telah berubah menjadi kenyataan, suara Erika terbungkam.

Di Sisinya, Miyuki mengarahkan tatapan seramnya pada pemandangan senjata gerak yang jahat.

Setelah tank bipedal (?) memasuki pandangannya, Miyuki melepaskan sihirnya.

Tidak ada pertanyaan yang diperlukan. (tidak bahwa ini adalah makna asli ungkapan ini)

Semua tiga robot mesin dihentikan langkahnya.

Pergerakan mereka dibekukan, memaksa mereka untuk berhenti.

Fakta bahwa mereka tidak jatuh bergelimpangan menunjukkan keunggulan modul keseimbangan mereka.

Tapi kaki-kaki itu bukan satu-satunya yang dibekukan.

Sihir Miyuki bukahlah permainan anak-anak.

Siapapun dengan pengetahuan militer untuk mengendarai tank bipedal pasti mengenali embun beku berasal dari serangan sihir.

Tidak perlu dikatakan, wanita muda berambut panjang dengan suasana hati dingin ini yang menghalangi jalur mereka adalah sumber sihir tersebut.

Bisa dikatakan, baik senapan mesin maupun Howitzer melontarkan api.

Ini bukanlah seperti Sihir Pembekuan sederhana, dia juga mengaktifkan "Freeze Flame" — Sihir Miyuki yang tidak hanya membatasi pergerakan tetapi juga menangkal setiap peningkatan suhu panas.

Melihat bahwa senjata tersebut tidak berfungsi, Leo segera melancarkan serangan.

Memanggil waktu reaksi yang cepat ini dan mencium kemenangan dari sifat liarnya tidak akan salah.


Caption text


Senjata yang dia pegang ditangannya mirip dengan tongkat pendek dengan palu berkepala-kembar.

Panjang keseluruhan berukuran50 cm, pegangannya saja 30 cm.

Kepala palu yang menonjol di ujung depan adalah jauh lebih lebar daripada pegangannya dan sekitar 10 cm. Dari samping, itu tampak hampir seperti salib orang Latin.

Kepala palu mulai berdengung seperti motor dan membran hitam menyodok keluar dari kepala tongkat.

Sangat, sangat tipis, transparan, membran hitam.

Suara motor berhenti dan membran berubah menjadi pedang lurus dengan panjang 2 meter.

Benar-benar pipih, ini adalah pedang ultra tipis yang dapat dilihat dari samping.

Ini adalah pedang rahasia Keluarga Chiba "Usuba Kagerou".

Bertumpu pada perkuatan sihir untuk memperkuat kepipihannya itu, pedang tipis itu terdiri dari carbon nanotubes.

Usuba Kagerou adalah kedua nama dari teknik itu dan juga nama yang diberikan pada senjata khusus ini.

Usuba Kagerou di tangan Leo berkilau.

Carbon nanotubes ditenun menjadi piring ultra tipis yang tebalnya 5 nanometer, sehingga lebih tajam daripada pedang atau pisau cukur karena dengan mudah memotong plat baja yang dibekukan menjadi dua bagian.

Robot didepan telah diiris secara diagonal.

Semua yang tersisa adalah garis pembelahan tipis yang nyaris tak terlihat.

Tetesan darah perlahan turun dari sana.

Ini tidak hanya hasil dari pelatihan yang sangat intens dalam waktu singkat, ini juga mungkin dari serangan terakhir yang dibuat khusus untuk Leo.

Seolah-olah mengejar Leo, tank bipedal hancur di pinggir jalan.


Meskipun dia selangkah dibelakang Leo yang keluar lebih dulu, dalam hal mengambil mangsa pertama, Erika adalah master-nya.

Dia menyesuaikan headsetnya dalam sekejap dan menggunakan lengan kirinya untuk memegang erat Orochimaru saat dia merubah posturnya.

Saat tangannya dipindahkan dari sarung ke gagang, sarung terbelah sepanjang bagian belakang pedang seperti dua halaman dari sebuah buku, menyingkapkan pedang raksasa didalamnya.

Telapak tangannya mantap, Erika menggunakan ujung jari kanannya untuk menekan tombol tepat dibawah tepi pedang.

Kemudian, dia mengangkat pedang yang panjangnya 180 cm itu ke atas bahunya.

Pada titik ini, sihir sudah diaktifkan.

Odachi yang beratnya 10 Kg terbang di udara.

Pada saat bersamaan, sosok tubuh Erika menghilang.

Setidaknya, dia menghilang dari penglihatan Miyuki.

Segera setelah itu, suara gemuruh pecah terdengar.

Ini mirip dengan suara dari fasilitas pembuangan limbah barang rongsokan dimana logam yang sedang dihancurkan.

Erika mempertahankan postur mengayun odachi itu.

Noda cairan merah pada pedang tidak diragukan lagi adalah darah pilot robot itu.

Sistematis Gravitasi•Sihir Pengendalian Inersia "Yamatsunami".

Pertama, ini meminimalisir inersia tubuh dan senjata sambil mendekati musuh dengan kecepatan tinggi. Pada dampak serangan, teknik pedang yang tersembunyi diperkuat perpindahan inersia dengan inersia senjata dan membentur sasaran.

Nilai-nilai kesalahan inersia yang saling tumpang tindih dapat lebih ditingkatkan pergerakannya dari jarak jauh untuk mencapai maksimum 10 ton.

Kecepatan yang diterima dari perpindahan inersia ditambah dengan berat yang diperoleh dari peningkatan inersia.

Pada kekuatan maksimum, Yamatsunami seperti seorang raksasa, 10 ton alat gilotin (alat pancung) menghantam dari ketinggian.

Robot itu dipastikan tidak mungkin dapat menahan pukulan seperti itu.

Kunci untuk hal ini terletak pada kapan mengubah dari perpindahan inersia menjadi peningkatan inersia.

Selain itu, komponen yang diperlukan juga termasuk kemampuan untuk berlari cepat tanpa kehilangan satupun keseimbangan oleh karena hilangnya inersia dan kemampuan untuk memegang erat pedang serta mencegah bergoyang-goyang.

Akhirnya, dan mungkin yang paling penting, reaksi kecepatan tinggi dan persepsi yang tidak akan digerogoti oleh hilangnya inersia.

Itu adalah komponen yang penting untuk Yamatsunami.

Erika dilahirkan dengan "kecepatan" itu dan, dengan pelatihan yang keras selama berhari-hari yang tak terhitung jumlahnya, dia akhirnya memperoleh kemampuan ini.

Erika melihat ke arah mangsa berikutnya.

Leo sudah mendekati sasaran selanjutnya.

Yamatsunami diaktifkan.

Sedetik kemudian, Leo melepaskan Usuba Kagerou dan menutupi telinganya sebelum menghancurkan tank bipedal.


Di sisi lain dari tim "pengawal" — yang merupakan tim "pertahanan" — juga terlibat dalam pertempuran dengan tank bipedal.

Pada sisi ini, Isori menanamkan dinding-dinding yang menghalangi osilasi tiga meter kedalam tanah sehingga Kanon dapat dengan bebas menggunakan sihirnya yang menggunakan tanah sebagai media sihirnya.

"Formasi" yang Isori sebar dibawah tanah juga dapat mendeteksi musuh di permukaan tanah.

Permukaan dan bagian dalam tanah dilindungi dengan diagram, yang diciptakan dengan benang sutera, yang dibantu dengan sihir, yang pada dasarnya sebuah sihir penyusun.

Sebagai seorang elit dari Keluarga Isori, yang berwenang pada Pengukiran Sihir, Isori Kei ahli dalam jenis sihir yang tidak bisa dilihat, mirip dengan formasi ritual yang digunakan dalam Sihir Kuno Mikihiko. Pada akhirnya, tidak peduli apakah itu sihir modern atau sihir kuno, mereka sedikit berbeda pada inti "sihir" -nya.

Oleh karena itu keduanya memenuhi peran yang sama, yang pada tingkat tertentu, hal tersebut masuk akal.

Isori: "Masuk."

Ketika Isori mengatakan ini, Kanon mengeluarkan Rangkaian Aktivasi.

Meskipun Isori dapat mencegahnya langsung ditempat, dia tidak bisa menggunakan sihir osilasi yang terlalu kuat ketika dia belum terbiasa dengan situasi di bawah tanah.

Dua tank bipedal muncul.

Tidak terbiasa dengan jenis persenjataan, Kanon tidak terlalu terkejut dengan bentuk-bentuk aneh mereka.

Tanpa beban, dia mengeluarkan sihir yang sudah diatur sebelumnya.

Jalan beraspal memberi jalan untuk debu halus untuk membentuk rawa dengan air yang menggenang dari sedikit osilasi di tanah.

Tank-tank bipedal terperangkap sedalam panjang kepala karena kaki mereka terperangkap kedalam tanah.

Awalnya, kaki diletakkan pada lintasan medan berpasir atau basah seperti tanah terbuka.

Namun, permukaan jalan yang dilumerkan dengan mudah menelan kaki yang lebih kecil itu.

Ini adalah salah satu variasi sihir Keluarga Chiyoda "Mine Genesis", "Oscillation Mine".

Hasilnya adalah seperti yang bisa dilihat.

Sihir pencairan tanah untuk menghalangi pergerakan musuh.

Kaki-kaki robot itu berderit ketika mereka dilahap air lumpur sampai pasir lumpur memacetkan kaki-kaki tersebut.

Pada titik tertentu, kelembapannya diuapkan, menyebabkan permukaan jalan yang melumer (mencair) menjadi mengeras dengan kaki-kaki tank bipedal yang masih terjebak di dalamnya.

Setelah melumerkan tanah, Kanon menggunakan osilasi kelembapan untuk membuat mereka menguap.

Sihir yang dikenal sebagai Oscillation Mine merujuk pada rantai proses yang pada akhirnya mengakibatkan proses pengerasan.

Meskipun objek berasal dari abad sebelumnya yang agak berbeda, bahan aspal jalan masih pada dasarnya terdiri dari beton. Meski begitu, tidak seperti dia yang menyebabkan reaksi pelumeran secara keseluruhan. Sebaliknya, dia hanya mengubah wujud pasir yang tenggelam dalam air. Meskipun menyebut ini pengerasan, pada kenyataannya ini hanyalah tindakan sementara, tetapi mengingat bahwa musuh saat ini tidak bisa bergerak, tindakan sementara ini sudah cukup untuk memberikan pukulan fatal.

Berdiri pada sisi-sisi tank bipedal yang tidak bisa bergerak, Toshikazu dan Kirihara muncul.

Toshikazu menyerang dari langit.

Tidak mungkin pilot tank bipedal dapat bereaksi pada kecepatan tinggi semacam itu.

Seperti burung elang yang turun dari langit, dia memotong miring kursi pilot robot itu dengan mulusnya.

Pedang rahasia "Tetsuzan".

Biasanya, "pedang" adalah satu-satunya konsep yang diatur didalam pedang dengan Rangkaian Sihir dari Sihir Sistematis-Gerak yang diatur untuk memandu gerakan pemotongan pedang. — Jika senjata tersebut bukanlah "Ikazuchimaru".

Ketika Ikazuchimaru digunakan untuk mengaktifkan "Tetsuzan", tidak hanya pedang, tetapi ahli pedang juga termasuk kedalam sasaran sihir.

Pada saat yang sama bahwa pedang ditetapkan sebagai sebuah konsep, "ahli pedang yang menguasai pedang" ditetapkan sebagai konsep pelengkap lainnya, sehingga mewujudkan kemungkinan serangan pada kecepatan tinggi dan memotong tanpa bergetar.

Ketika dia mengayunkan pedang ke bawah, tubuhnya sudah tahu bagaimana untuk bergerak. Melalui ribuan, puluhan ribu, ratusan ribu gerakan dan latihan berulang-ulang, tindakan mencabik sudah terukir didalam seluruh tubuhnya pada saat dia belajar teknik ini.

Kesepatakan secara umum menyatakan bahwa anak tertua dari Keluarga Chiba tidak berbakat seperti adikknya.

Pada kenyataannya, Toshikazu percaya pada dirinya sendiri bahwa Naotsugu adalah orang (muda) yang berbakat hebat dan dia tidak lemah.

Justru karena dia tidak jenius, dia mengandalkan pelatihan keras yang brutal pada orang lain untuk mendapatkan kemampuan untuk menggunakan teknik Ikazuchimaru Tetsuzan, "Lightning Tetsuzan".

Karena ini adalah teknik yang dibawa ke tingkat ekstrim logis, setelah dia memulai "Lightning Tetsuzan", dia hanya bisa menindaklanjuti dengan gerakan. Inilah sebabnya mengapa dia memastikan tidak ada yang melihat dia berlatih.

Untuk alasan ini, banyak orang yang salah paham bahwa dia adalah orang yang malas sementara dia sebenarnya mendapatkan teknik pedang rahasia ini melalui ketekunannya yang luar biasa.

Tank bipedal yang kursi pilotnya terbelah menjadi dua bagian akhirnya terdiam tak bergerak.


Tank bipedal lainnya membalikkan tubuhnya untuk menghadap Kirihara, yang sedang mendekat ketika tekanan pada air lumpur tersebut melemah.

Dia masih selangkah lebih jauh dari memasuki pertempuran jarak dekat. Moncong senapan mesin mengarah ke Kirihara, tapi tidak ada peluru yang ditembakkan.

Dibelakang Kirihara, sebuah kodachi (pedang kecil) datang untuk menyerang senapan mesin tersebut dan membenturkannya pada bahu tank bipedal.

Secara diagonal dibelakang Kirihara, Sayaka menyiapkan kodachi lain dan melemparkannya.

Howitzer juga dikeluarkan.

Kedua kodachi kembali dari lemparan mereka tadi ke tangan Sayaka. Pisau lempar.

Meskipun Sayaka tergabung di klub kendo di sekolah, ayahnya adalah penyihir yang menggunakan kenjutsu dalam pertempuran nyata. Dia mempelajari teknik kenjutsu dan pokok dasar kenjutsu dari ayahnya. Diantara pelajaran itu, bidang keahliannya terletak pada pisau lempar.

Dalam konfrontasi didepan, seorang wanita tidak bisa menghindari kelemahannya dan sementara itu ada di kekuatan pergelangan tangan. Sebagai contoh, Sonic Blade yang disukai oleh Kirihara sangat bergantung pada kekuatan pergelangan tangan. Hal itu terlalu sulit baginya untuk mengendalikan tachi menggunakan sihir dengan kemampuan teknik sihirnya. Namun pada teknik pisau lempar, tidak ada hubungannya dengan kekuatan pergelangan tangan sehingga selama dia bisa menyesuaikan sihirnya dengan pergerakan melempar. Dengan pemikiran ini, dia dilatih tanpa henti untuk bisa menggunakan sihir ini.

Karena ada celah besar setelah pergerakan melempar awal, hal ini bukanlah sesuatu yang dia berani gunakan melawan musuh yang cepat tetapi akan berhasil jika melawan sesuatu yang besar, musuh yang lamban.

Melihat bahwa senjata api robot tersebut telah dihancurkan, Kirihara mengambil langkah terakhir.

Sebuah gergaji raksasa dikeluarkan dari kepalanya.

Namun, dia sudah mengunci lintasan serangannya.

Tubuhnya secara alami mulai meluncur dan pedang Kirihara memotong kaki kiri tank bipedal itu.

Sonic blade.

Sihir favoritnya dengan mudahnya memotong plat baja yang dirancang untuk menahan ranjau darat dan anti peluru.

Tubuh tank bipedal tersungkur ke bawah.

Kirihara memotong kursi pilot dibawah saat dia turun kebawah dan kemudian memutar dari samping untuk menancapkan pedangnya ke kursi pilot.

Perasaan yang terlintas ditangannya mengatakan bahwa dia menembus daging.

Wajah Kirihara sedikit berkerut saat dia mencabut pedangnya dan melompat jauh dari tank bipedal.

Ekspresi diwajahnya jelas sekali tidak tersenyum.


◊ ◊ ◊


Setelah mencari puing-puing APC, Tatsuya memindahkan sebuah box sepanjang 30 cm dari kendaraan.

Tatsuya: "Apakah ini?"

He memegang box itu didepan kamera saat dia mengajukan pertanyaan ini.

Sanada: "Yes, itu dia. Taruh didepan alat analisa...... Yep, tampaknya memang itu."

Sebuah jawaban terpampang pada layar kamera.

Sanada: "Itu adalah Alat Penguat Sihir."

Tatsuya: "Alat ini tampak seperti box normal."

Sanada: "Koneksi dan operasi benar-benar dilakukan melalui siklus ritual umpan balik, sehingga tidak ada stop kontak mekanik."

Di sisi lain dari layar, Sanada terus menjelaskan pada Tatsuya, yang mengerutkan keningnya curiga pada box datar yang hanya memiliki pegangan.

Yanagi: "Kau katakan bahwa sihir anti-fisik APC diperkuat dengan alat penguat ini, kan?"

Sanda: "Itu pasti masalahnya. Meskipun ini hanyalah spekulasi di pihak kita, tapi ini cocok."

Sanada menyatakan persetujuannya terhadap spekulasi Yanagi dalam masalah ini.

Yanagi: "Lalu identitas musuh kita menjadi jelas. Nah, bagaimanapun tidak ada apapun penyebab lain yang mungkin."

Sanada: "Meskipun ini tidak cukup dijadikan sebagai bukti, baik kita adalah polisi atau hakim. Meskipun bahkan jika kita tahu identitas mereka, rencana tindakan kita mungkin tidak akan berubah."

Di sisi lain dari layar, kedua kapten tersebut berubah tersenyum jahat.

Dia benar-benar tidak ingin berubah menjadi orang-orang itu, Tatsuya berpikir dengan sedikit ragu-ragu sebelum memverifikasi tugas perintah selanjutnya.

Tatsuya: "Lalu, apakah kita akan menenggelamkan kapal perang yang disamarkan milik Great Asian Alliance?"

Sanada: "menenggelamkan-nya dalam batas pelabuhan (dermaga) adalah ide buruk. Kita akan menyebabkan dampak pada fungsi pelabuhan yang terlalu berat."

Tentu saja, dia menyadari kemungkinan itu. Dia hanya bercanda ketika dia menyebutkan menenggelamkan kapal, tapi itu tampaknya telah memicu jawaban yang lebih serius daripada yang diantipasi, maka Tatsuya sedikit menyesal.

Yanagi: "Lalu apakah kita menjalankan tindakan pengambil-alihan?"

Yanagi menanyakan Kazama, yang menggantikan Sanada pada monitor.

Entah bagaimana, dia merasa bahwa menaiki kapal musuh dengan kekuatan yang kecil sudah seperti menjadi insiden yang direncanakan sebelumnya, pikir Tatsuya.

Itu hanyalah saat ini yang dia ingat bahwa kenalannya itu — atasannya saat ini — tidak tahu arti sebuah lelucon, atau mungkin mereka adalah tipe orang yang telah terbiasa untuk mencapai hal-hal yang kebanyakan orang akan menganggap itu lelucon.

Kazama: "Kita akan menyimpan rencana itu di akhir. Ada sekelompok tokoh masyarakat di daerah alun-alun sebelum stasiun bis yang menghubungi transportasi helikopter untuk mengevakuasi warga sipil. Setelah menyerahkan area tersebut pada unit Tsurumi, pergilah ke stasiun bis dan lakukan tindakan perlindungan saat evakuasi berlangsung."

Yanagi: "Dimengerti."

Berdiri disamping Yanagi, Tatsuya memberi hormat pada saat yang sama dan berpikir betapa beraninya tindakan tokoh-tokoh masyarakat itu terhadap keselamatan warga sipil tersebut.

Bahkan jika mereka mengevakuasi, mengingat membawa warga sipil yang belum dievakuasi bukanlah sikap terpuji, pikirnya.

Kazama: "Juga, tokoh-tokoh masyarakat yang menghubungi helikopter bernama Saegusa Mayumi dan Kitayama Shizuku. Jika mereka berdua memiliki permintaan ditempat, tolong lakukan yang terbaik untuk mengakomodir mereka."

Mendengar nama-nama yang akrab itu di telinganya, Tatsuya nyaris tersedak tak tertahankan.


◊ ◊ ◊


Hampir pada saat bersamaan, lokasi yang lainnya juga memastikan identitas musuh.

Meskipun puing-puing yang Erika hancurkan adalah mayat musuh, Miyuki, Erika, Leo, dan Mikihiko berkerumun di depan tank bipedal lainnya yang tidak rusak kecuali kursi pilot yang diiris oleh Leo. Mikihiko adalah salah satu yang memanggil ketiganya kemari.

Mikihiko: "Dalam anggapan pada tank bipedal ini, aku tidak berpikir bahwa robot itu hanya digerakkan dengan mesin saja."

Miyuki: "Dengan kata lain, mereka menerapkan semacam mantera?"

Mikihiko: "Tepat."

Itu bukanlah sesuatu yang spesial bagi Miyuki untuk menggunakan nada yang lebih formal dengan anak laki-laki (ini tidak selalu terjadi, karena dia mungkin mengadopsi nada yang berbeda dalam situasi yang berbeda).

Mungkin karena alasan yang sama, Mikihiko tidak pernah berbicara santai disekitar Miyuki (dia selelau seperti ini).

Mikihiko: "Gerakan anggota badan dari ketiga robot itu sangat luar biasa mirip-manusia. Tubuh tank bipedal didominasi oleh kursi pilot dan memiliki terlalu banyak perbedaan struktural dibandingkan dengan tubuh manusia. Mereka tidak bisa meniru gerakan manusia bahkan jika mereka menginginkannya karena jika melakukannya akan kehilangan mobilitasnya."

Leo: "Meski begitu, robot-robot ini masih menjelaskan gerakan 'terlalu' mirip-hidup, kan?"

Mikihiko mengangguk tanpa ragu-ragu pada pertanyaan Leo.

Mikihiko: "Mobilitas mereka tidak hanya berasal dari piston, roda gigi, atau listrik. Aku percaya bahwa ada juga semacam kekuatan yang bekerja disini yang bisa menggerakkan anggota badan robot untuk meniru gerakan manusia."

Leo: "Dengan kata lain, mereka menggunakan sihir? Sihir macam apa itu?"

Mikihiko: "Mungkin Senshi Shihei Jutsu."

Erika: "Senshi Shihei Jutsu?"

Erika berbalik saat dia menanyakan nama yang asing di mulutnya ketika dia memiringkan kepalanya.

Miyuki: "Apakah itu sihir pelayan humanoid dari Sistem Onmyo? Aku mendengar itu awalnya berasal dari Daoist."

Mendengar jawaban Miyuki, Mikihiko tidak bisa membantu menjawab tapi mengangguk kagum.

Mikihiko: "Memang. Senshi Shihei Jutsu melibatkan memotong kertas menjadi bentuk manusia, kemudian memercikkan sihir diatasnya untuk mengubahnya menjadi tentara."

Paruh kedua penjelasan itu untuk Erika.

Erika: "Dengan kata lain, musuh kita berasal dari Great Asian Alliance?"

Namun Erika melemparkan penjelasan sihir itu ke belakang kepalanya dan langsung mengumumkan identitas musuh.

Leo: "Bukankah kita sedang melompat ke kesimpulan disini? Sihir dari Sistem Onmyo mungkin juga mengisyaratkan ada pengkhianat didalamnya."

Mikihiko: "Tidak, aku berpikir ada peluang 80 sampai 90% bahwa yang Erika katakan pada jalur yang benar."

Meskipun Leo menyatakan pertanyaan dengan hati-hati yang tampaknya tidak seperti dia yang biasanya, Mikihiko masih menggelengkan kepalanya dan menyatakan dukungannya pada opini Erika.

Mikihiko: "Ini mungkin terdengar aneh, tapi Sihir Kuno juga merupakan sesuatu yang lazim pada titik tertentu...... Diantara mereka yang menekankan tradisi, terdapat keterampilan yang menikmati popularitas besar selama bertahun-tahun, dan ada juga keterampilan yang telah menjadi usang. Dalam 10 tahun terakhir, kamu tidak bisa menemukan shikigami dengan tubuh fisik yang sebenarnya (berwujud manusia), tidak peduli cabang Sihir Kuno apa yang kalian temui di negara ini. Di negara kita, Senshi Shihei Jutsu sudah dianggap usang sebagai sebuah sihir. Untuk memberikan gerakan jangkauan yang luas pada tank bipedal untuk menggunakan gergaji dan tumpukan pengendali, lebih banyak sihir yang digunakan lebih baik. Jika itu adalah aku, aku akan mengikat tumpukan pengendali dan gergaji bersamaan. Bahkan kami pengguna Sihir Kuno tidak begitu keras kepala untuk bersikeras menggunakan sihir yang sudah usang meskipun tahu bahwa energi yang digunakan terlalu boros didalam sihir itu."

Mikihiko: "Aku tidak berbicara siapa yang lebih keras kepala dan semua hal tentang itu."

Melihat Mikihiko mempertimbangkan hal ini — atau setidaknya menjadi terlalu sadar, ekspresi Leo menjadi kaku saat dia melambaikan tangannya.

Leo: "Singkatnya, satu-satunya yang mengendalikan tank bipedal adalah penyihir dari Great Asian Alliance? OK, mengerti."

Mikihiko: "Ah, tidak, baiklah...... Aku rasa itulah penjelasannya."

Mikihiko mungkin menyadari bahwa dia memproyeksikan kemarahannya dalam kata-katanya dan malu-malu menutup mulutnya. Namun, ekspresinya berubah cepat saat dia menjatuhkan bombshell lainnya ke tiga robot yang lain.


Mayumi: "Eh? Kamu ingin Shibata-san pergi kesana?"

Setelah menerima permintaan melalui pengeras suara di terminal transmisi, Mayumi tanpa sadar berteriak kembali.

Mayumi: "......OK. Baiklah, Aku rasa kamu mempunyai tujuan tertentu...... Baik, aku mengerti. Tapi ayo kita pastikan terlebih dahulu bagaimana pendapatnya tentang masalah ini...... Ya, aku pikir mendengarkan darinya langsung akan lebih baik. Shibata-san."

Mayumi memindahkan terminal dari telinganya dan menyerahkannya pada Mizuki.

Mizuki: "Ya, ada apa......?"

Mayumi: "Kelompok Miyuki-chan ingin Shibata-san pergi kesana. Mereka telah menyiapkan penjelasan selengkapnya, jadi tolong dengarkan baik-baik sebelum membuat keputusan."

Biasanya, Mayumi dan Mizuki tidak terlalu sering bertemu. Makanya, ketika menerima terminal transmisi yang didampingi oleh sesuatu yang tertutup pada pengarahan misi, Mizuki hanya bisa pasrah dan hati-hati, tidak, lebih seperti ketakutan menerima terminal itu.

Mikihiko: "Ah, Shibata-san?"

Mizuki: "Yoshida-kun?"

Sekarang dia tahu itu adalah Mikihiko di sisi lain, ekspresi Mizuki tenang beberapa derajat.

Jika Erika yang berada di sisi lain itu, tidak ada perkataan ketika dia akan mengatakan sesuatu yang memalukan itu sedangkan Mizuki masih terus cemas ketika berbicara dengan Miyuki tanpa alasan yang jelas.

Namun, mengapa dia tenang di sekitar Mikihiko — Mizuki belum menemukan arti untuk hal ini sama sekali.

Mikihiko: "Aku ingin meminjam kekuatan Shibata-san."

Di sisi lain, nada Mikihiko sedikit cemas. — Sebenarnya, dia terlihat agak bersemangat.

Mizuki: "Eh, kekuatan?"

Mikihiko: "Musuh menggunakan Sihir Kuno yang disebut Senshi Shihei Jutsu untuk memerintahkan pergerakan robot mereka. Sejak sihir mereka berbeda alam dengan sihir ku, aku mengalami kesulitan menangkap sihir musuh. Namun, dengan 'kedua mata' Shibata-san, aku pikir bahwa kamu dapat lebih cepat membaca pergerakan musuh dan lebih cepat mengidentifikasi pusat lokasi sihir musuh daripada yang aku bisa. Setelah kamu menemukan pusatnya, aku bisa menggunakan sihir ku untuk menyingkirkan Senshi Shihei Jutsu musuh. Itulah mengapa aku berharap bahwa Shibata-san bisa kesini secepat yang kamu bisa. Tentu saja, ini akan berbahay, tapi aku akan sepenuhnya melindungi mu."

Mizuki: "—!"

Tak bisa berkata-kata, wajah Mizuki berubah menjadi sepenuhnya merah.

Dia sangat jelas mengerti bahwa tidak ada makna tersembunyi dalam ucapan Mikihiko itu.

Tapi—

Miyuki: "Lihat, Mizuki. Yoshida-kun akan sepenuhnya melindungi mu, kan?"

Mikihiko: "—!"

Mizuki: "—!"

Setelah suara Miyuki terdengar di terminal, sebuah aura keheningan tampaknya telah berlalu. Otak mereka keduanya dibajiri dengan gambar-gambar wajah orang lain, dan dalam keheningan yang canggung itu membuat mereka terlihat serasi, waktu serasa berhenti.

Miyuki: "......Tentu saja, tidak hanya Yoshida-kun, tapi kami juga akan melindungi mu dengan kemampuan terbaik kami."

Momen keheningan dipulihkan ketika Miyuki memecah kesunyian.

Sengaja mendengar transmisi, Mayumi tidak bisa menolongnya tetapi berkomentar secara pribadi, "Miyuki-chan benar-benar seorang S......"

Mikihiko: "Y-Ya! Kami semua akan melindungi mu!"

Mizuki menggangguk dengan lembut pada tangisan histeris Mikihiko yang tampaknya berbicara pada begitu banyak tingkatan.

Mizuki: "Aku mengerti. Aku menuju kesana sekarang."

Melepaskan terminal dari telinganya, Mizuki menghela napas panjang dan menyerahkan terminal kembali ke Mayumi. Setelah itu, dia membungkuk ringan ke Mayumi sebelum pergi menuju ke "garis depan" dimana Mikihiko dan kawan-kawan berada.