Difference between revisions of "Mahouka Koukou no Rettousei (Indonesia):Volume 4 Chapter 12"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
Line 60: Line 60:
 
"Kei adalah seorang jenius!"
 
"Kei adalah seorang jenius!"
   
Ketika Mizuki menunjukkan kekagumannya secara tulus, Kanon menjadi sangat bangga sampai-sampai dia melupakan ketidaksenangannya. Isori hanya bisa bergumam dengan malu sekali lagi: "Itu jelas tidak benar."
+
Ketika Mizuki menunjukkan kekagumannya secara tulus, Kanon menjadi sangat bangga sampai-sampai dia melupakan ketidaksenangannya. Isori sekali lagi hanya bisa bergumam dengan malu : "Itu jelas tidak benar."
   
   

Revision as of 17:20, 9 June 2014

Chapter 12

SMA satu meraih kemenangan mutlak sehari sebelum final dan memutuskan untuk menunda pesta kemenangan mereka sampai besok. (Lagi? Siapapun yang mengatakan ini segera diabaikan.)

Besok, final dari Official Division's Monolith Code, Salah satu hal yang paling menarik dari Kompetisi Sembilan Sekolah, akan segera dilaksanakan.

Perwakilan dari SMA Satu maju ke final setelah meraih peringkat pertama di babak penyisihan. Tak satupun dari pemain ataupun kelompok pembantu memiliki waktu untuk datang ke pesta.

Namun, karena hanya ada satu pertandingan tersisa, itu juga bisa dikatakan benar bahwa banyak dari anggota yang memiliki banyak waktu.

Dengan besarnya kontribusi Miyuki kepada keseluruhan kemenangan SMA Satu dengan penampilannya di Mirage Bat, kali ini dialah yang menjadi pusat perayaan dalam pesta teh yang diadakan di ruang konfrensi.

Mayumi dan Suzune menjadi tuan rumah acara tersebut, dengan pemain wanita menjadi mayoritas yang hadir dalam acara tersebut. Walaupun begitu, bukan berarti tidak ada laki-laki yang hadir. Murid kelas 1 yang tidak terluka hadir dalam pesta dan berada di pojok ruangan sambil memegang cangkir mereka dengan bersedih.(Murid lelaki kelas 2 dan 3 sedang sibuk dengan persiapan untuk pertandingan besok.)

Tidak hanya Mikihiko dan Leo yang hadir, Erika dan Mizuki juga hadir. Nampaknya Mayumi memiliki alasan lain di pikirannya. (Erika sudah mencoba semampunya untuk menolak, tetapi tetap dipaksa oleh Miyuki.)

Tetapi, untuk beberapa hal, Tatsuya tidak terlihat dimanapun.

"...Jadi, dia berkatan untuk tidak membangunkannya hingga pagi ?"

"Iya"

"Itu tidak mengejutkan"

"Karena belakangan ini dia menjadi aktif"

Saat sekelompok murid perempuan kelas 1 sedang mendiskusikan seorang lelaki muda (Terdapat Erika, Miyuki, Shizuku dan Honoka), sepasang pasangan murid kelas 2 menghampiri mereka.

"Hm? Kakak mu sudah tidur?"

"Kei-senpai, apakah kau sudah melakukan kalibrasi untuk besok?"

"Belum, aku ingin istirahat... Meskipun bisa di bilang Kanon memaksaku datang."

Isori hanya bisa tersenyum kecut atas sedikit kata-kata mengejek itu. Berada di sampingnya, Kanon membuat sedikit ekspresi jengkel yang tidak sempurna disebabkan oleh pembicaraan sebelumnya. Nampaknya terdapat juga suatu hal yang dalam.

"...Ah, Erika kau kenal Isori-senpai?"

"Karena hubungan keluarga."

Tetapi, Erika tidak terpengaruh oleh suasana hati Kanon's kepadanya, atau lebih tepatnya secara sengaja berpura-pura tidak memperhatikan, sambil dia berbalik ke Miyuki.

"Keluarga Chiba sangat berhutang budi kepada Keluarga Isori."

"Itu jelas tidak benar!"

"Tidak perlu malu, itulah adanya, secara objektif."

Melihat Isori menggelengkan kepalanya dengan penuh ketakutan, Erika semakin membuat nada mengejek.

"CAD ku juga dikembangkan oleh Keluarga Isori. Omong-omong, bukankah Isori-senpai yang membuatnya untuk ku?"

Sambil berbicara, Erika tiba-tiba mengeluarkan CAD nya yang berbentuk seperti tongkat polisi yang dapat ditarik entah dari mana.

"Baik, Aku rasa... Tetapi hanya pada bagian 'Ukiran' saja."

"Kau merancang Mantra ukiran sendiri? Itu menakjubkan..."

"Kei adalah seorang jenius!"

Ketika Mizuki menunjukkan kekagumannya secara tulus, Kanon menjadi sangat bangga sampai-sampai dia melupakan ketidaksenangannya. Isori sekali lagi hanya bisa bergumam dengan malu : "Itu jelas tidak benar."


◊ ◊ ◊