Mondaiji-tachi ga isekai kara kuru soudesu yo (Indonesia):Jilid 6 Bab 3

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 3[edit]

Bagian 1[edit]

ー[Kouen, Kota dari Azure Flames], Distrik Industri Bagian Utara.

Tempat kejadian "Kamikakushi" dikerumuni orang-orang.

Berlokasi di ruang tamu di salah satu penginapan di Distrik Industri dengan gedung yang dipinjamkan pada orang luar.[1]

Pasukan polisi militer telah mengunci jalanan beraspal batu ketika Mandra, seorang penasihat [Salamandra], tengah berdiri di depan, memberi perintah.

Dia mengerutkan dahi sekaligus mendengus ketika melihat sosok Izayoi berjalan di antara kerumunan.

" . . . Ngapain kemari? Gak ada hiburan yang bisa kau cari dimari!"

"Masa sih. Aku bisa lihat hiburan sangat jelas di sini. Lagi ada kasus "Kamikakushi", kan?"

Izayoi tertawa terbahak-bahak ketika melewati pagar yang digunakan sebagai pembatas.

Ekspresi para pasukan polisi militer sudah menyeringai kesal namun tak ada yang menghentikannya.

Mereka sudah merasakan kekukatan Izayoi beberapa hari terakhir, malah terasa menjengkelkan dan hasil yang memuakkan bagi mereka. Walaupun mereka menangkapnya, bisa jadi akan dibalas dengan lebih buruk.

"Ngomong-ngomong, sudah nemuin petunjuk tentang pelakunya?"

"Belum. Metodenya sama tapi belum ada petunjuk langsung ke identitas pelaku "

“ . . . Metode sama? Maksudmu “Kamikakushi” ini kasus beruntun?”

“Oh ya. Aku bisa membawamu jika kepengen liat tempat perkara, tapi jangan diobrak-abrik."

Mandra, yang belajar cara menangani Izayoi, membuka pintu penginapan.

Walaupun menjadi tempat perkara kejadian, perabotan bagian dalam penginapan masih baik-baik saja dan tidak ada jejak perkelahian yang terlihat, biasa aja, sama seperti perabotan lainnya.

Ketika menuju lantai ketiga, Mandra berhenti di depan sebuah pintu,

"dan di sini tempat perkara 'Kamikakushi' terjadi." ia membuka pintu agar bisa masuk diikuti Izayoi.

Cukup meyakinkan, perabotannya masih tersusun seperti barang-barang lainnya di area lain bangunan, tanpa ada jejak bertarung, namun jejak kehidupan masih terasa melekat di ruangan yang menandakan keberadaan pemilik belum lama ini

Suasana yang sangat santai di tempat ini membuatnya sulit dipercaya sebagai lokasi kejadian penculikan.

“……”


Dengan pengeculian adanya karakter “混”[2] dan pesan pada anak panah.

“ ‘游手好闲’[3] . . . dan huruf “混”. Semuanya karakter China kan?”

"Ah ya, atau palingan teknik susunan suatu nama atau ada pesan. Tapi terserahlah, huruf-huruf ini juga sama persis ditemukan di tempat perkara dua kasus sebelumnya. Karenanya kami pikir ini kerjaan satu orang yang sama."

"Oh? Terus lainnya?"

Mata Izayoi mulai bersinar penuh rasa penasaran.

Menurut Mandra, rangkaian 'Kamikakushi' memiliki 3 garis karakter yang mirip karakter China.

  • 游手好闲
  • 虚度光阴
  • 一事无成

Dan itulah tiga garis yang tertinggal di tempat kejadian.

Izayoi mulai memikirkan ketiga garis sambil mengerutkan kening.

“ . . . Cuman ini petunjuknya?”

“Ini adalah korban ketiga penculikan."

“Oh . . . Ada kesamaan gak tiap korbannya?”

“Yah, gak ada yang spesial sih . . . Nggak deh, ada satu. Korban yang hilang anak-anak semua."

Mendengar cara santai Mandra mengatakannya, Izayoi mendecakkan lidahnya kesal.

“ . . . kampret sialan.”

“Oh? Hati sanubarimu tergugah?”

“Yoi. Yang bener sih, gak cuman tergugah, rasanya malah kayak liat kejadiannya langsung."

Walaupun gaya bicaranya bercanda, namun kata-katanya jelas bisa mendidihkan darah, marah.

Yang awalnya hanya tertarik dengan 'Kamikakushi', sekarang Izayoi malah memusuhi pelaku kriminal.

Terkejut dengan perubahan sikap yang tiba-tiba, Mandra bertanya dengan santai:

"Walaupun agak sombong, gak nyangka kamu tertarik beginian."

"Emang. Bukan gayaku pakai perasaan buat simpatik atau ngasih kritikan bagus atau jelek ー Tapi, bahkan aku punya garis yang gak bisa kulewati. Dan orang ini udah ngancurin aturan pertamaku. Masa aku kudu diam ngeliatin doang?"

Kata-kata Izayoi memperjelas andilnya dalam kasus ini ー tidak peduli harga yang akan ia tanggung, Izayoi akan menggunakan kedua tangannya untuk menghakimi pelaku.

Dan itu membuat Mandra lebih terkejut lagi.

" . . . Aturan yang kau maksud . . . Karena targetnya anak kecil?"

"Bukan. Aku mesti pegang satu aturan ini; Yang kuat harus melawan musuh yang kuat."

Tatapan tajam membuat matanya mengkilat berbahaya saat mengucapkan aturan tak tertulis yang mengakar kuat di hatinya.

Baik secara fisik maupun mental, tanpa dipertanyakan lagi anak-anak menjadi yang terlemah dalam tatanan masyarakat.

Justru itulah alasan Izayoi tidak bisa memaafkan orang kuat yang berani mengangkat tangannya terhadap anak kecil.

Bagi Izayoi yang lahir dengan kekuatan mutlak sejak awal, ini juga merupakan satu aturan mutlak baginya. Dan tatapannya berani menantang orang-orang di sekitarnya.

"Kasus 'Kamukakushi' ini, garis besarnya sudah kugenggam. Kalau sampai kuliat sosok mirip pelaku, bakal kutangkap orangnya pakai tindakan semestinya. Mending kalian lanjutin mengamankan wilayah persiapan Konvensi."

“ . . . Hmm. Kalau begitu ingat pakai namaku saat kasih laporan dan menyerahkan pelaku. Para pasukan polisi militer pasti paham."

Izayoi melambaikan tangan ketika pergi sebagai tanda mengerti. Karena lewat anak tangga terasa menyusahkan, Izayoi merentangkan kakinya untuk bersiap melangkah di bingkai jendela.

Tiba-tiba, sesuatu di atas atap bangunan industri seberang berhasil menangkap perhatiannya.

Tidak peduli bagaimana caramu melihat, warna warni asap yang mengepul dari cerobong asap industri seakan manunjukkan suatu ritual mencurigakan sedang dilakukan. Asap kekuningan menyebar ke penjuru langit cerah yang memiliki mendung berkilo-kilometer jauhnya.

Namun bukan itu intinya.

Satu-satunya yang Izayoi tatap secara intens adalah ー orang asing yang memakai jubah berkerudung dengan karakter “混” terlihat di atasnya.

“ . . . Oi, Mandra."

“Kenapa? Kamu butuh bantuan kami setelah ucapanmu tadi?"

"Wah, iya, maaf-maaf tapi itulah masalahnya ー Tolong kepung area bawah. 'Kamikakushi' muncul nih."

Setelah mengatakannya, Izayoi meloncat keluar layaknya tembakan peluru yang melesat dari tabung.

Melesat sampai bangunan tadi tak telihat, Izayoi terus menipiskan jarak antara dia dan orang berkerudung berkarakter “混”. Namun, seakan sedang menunggu Izayoi mendekat, karakter “混” terbang ke udara di saat-saat terakhir.

Sesosok misterius itu memutar tubuhnya dan mengelak serangan mendadak izayoi .

Melihat musuhnya berhasil menghindar dengan baik seperti burung layang-layang yang bebas dan ringan yang mampu melompat secara instan, membuat Izayoi segera menambah kewaspadaan.

("Orang ini . . . Bukan 'Kamikakushi' biasa?"

Izayoi mengambil sudut pertarungan di atas atap batu.

Pada saat bersamaan, Mandra mencondongkan badannya keluar dari jendela untuk berteriak: "Oi, mana dia? Mana si pelaku 'Kamikakushi'?"

"Hah? Apa-apaan? Orang dengan jubah karakter “混” tuh di depan ー"

Sampai titik itu, dia menutup mulut. Baginya yang menangkap tatapan aneh di wajah Mandra saat terus menyisir tanah untuk mencari orang itu dan tidak bisa melihat orang dengan karakter “混” berdiri di depannya.

Melihat gelagat tidak alami itu, Izayoi mengecap lidahnya jengkel.

"Masa sih . . . dia gak bisa lihat orang ini?"

"Oh, kamu punya intuisi yang cukup bagus ya? Kamu pasti orang baru yang banyak dikatakan orang-orang di jalanan?"

Sosok 'Kamikakushi' mendadak bicara dan tertawa dibalik jubah berkerudung. Sepertinya sosok ini bertipe Obake (化生)[4] yang memiliki kecerdasan.

Izayoi sedikit gelisah saat berbalik melihat lawannya dan dia memahami cukup cepat.

Walaupun dia tidak tahu jenis Hadiahnya, tapi pelaku berkarakter “混” sepertinya mampu menyembunyikan keberadaannya dari orang lain. Dan jika tidak ada cara penanganan, akan sulit menemukan sang pelaku bagi orang lain.

Izayoi tidak gentar tertawa saat menggunakan jari telunjuk untuk memancing lawan dengan ejekan.

"Yah, aku gak tau sih jalan mana atau gang apa yang kau maksud, tapi kalau kamu peduli rumor kayak gitu, kamu diterima dengan sangat buat ngetes sendiri ー Seranglah, 'Kamikakushi', Dan liat caraku menghancurkan tipu muslihat dan trik hina-mu."

“Heheh, ucapanmu terlalu tinggi! Harus kuakui jika aku memuji kesombonganmu, tapi pemula, kuterima permintaanmu!"

Mendapatkan kembali jenis ukiran dari jubah berkarakter “混”, orang itu melepas rentetan segel guna menampilkan karakter “虚度光阴”.

Mondaiji-tachi ga isekai kara kuru soudesu yo v06 085.jpg

Apakah itu kebenaran dibalik 'Kamikakushi'? Hanya dengan membuka gulungan, aneka warna [Kota Kouen] Secara bertahap berubah menjadi naungan hitam, putih dan abu-abu dan warna sekitarnya seakan menghilang.

Perubahan mendadak membuat Izayoi berada dalam waspada tertinggi.

("Ini . . . Warna-warni Kota terhapus?!")

Jika seseorang dipaksa memberi gambaran kejadian itu, mirip seperti menyemprotkan tinta ke udara.

Bagaimanapun, penampakan aneh tidak cukup berhenti di sana. Yang menghilang dari [Kota Kouen] lebih dari sekedar kehilangan gemerlap warna bahkan pergerakan warga juga terhenti.

“Heaheheheh! Ada apa, pemula?! Jangan hanya berdiri tak sadarkan diri! Aku sedikit berhati-hati padamu setelah bertindak mengesankan pada Raja Iblis Saurian tapi nampaknya kamu malah mirip cecunguk rendahan! Bukan, sebenarnya sangat beruntung bagiku menemukan bebek bagus!" [5]

Orang berkarakter “混” berdiri di sampingnya sambil tertawa keras. Dilihat dari ucapan dan tindakannya, sepertinya teknik yang ia pakai diharapkan membekukan gerakan Izayoi. Dan Izayoi hanya bermain-main seolah tubuhnya mematung sambil mencoba mengungkap teknik aktivasinya.

("Oh gitu. Hitam dan putih ini hasil dari “虚度光阴” . . . ?)

“虚度光阴” adalah khas China yang bermakna 'menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan dan tidak mencapai apapun pada akhirnya'. Yang berarti, keadaan sangat malas melebihi dari peribahasa Jepang pada 'Waktu melesat bagai anak panah'. Dan dalam Bahasa China karakter “混” memiliki kemiripan makna.

Karakter “混” dalam Jepang biasanya dikombinasikan dengan karakter lain 混合 yang berarti bercampur atau disambung. Tapi dalam China, frasa ini bisa juga berarti 'tidak melakukan apapun dan melalui hari apa adanya'.

Menyusun seluruh informasi itu, Izayoi menguraikan fenomena pemandangan hitam dan putih di depannya.

("Anggap saja jika dia melepas warna ー fenomena melepas bagian spektrum cahaya, anggap aman jika dia menggunakan suatu teknik untuk menghentikan waktu. Tapi dilihat dari keadaan ini, kemunculan sejenis metafora perlu dipertimbangkan juga.")

Berdiri mematung dengan menggunakan waktu untuk mempertimbangkan situasi dari segala sudut. Sungguh beruntung bahwa musuh tidak menyadarinya dan masih tertawa terbahak-bahak.

("Peribahasa 'Waktu melesat bagai anak panah' dipakai buat mengekspresikan waktu yang mengalir. Kalau 'melepas warna' dimaksudkan buat 'melewati hari tanpa ngapa-ngapain' ー lalu “虚度光阴” jadi Hadiah buat menghentikan "perasaan waktu" bagi musuhnya? Ha, pas banget Hadiah ini buat 'Kamikakushi')

Dan karena Hadiah ini cukup kuat, harus ada kondisi tambahan agar bisa digunakan. Jika untuk memenuhi kondisinya adalah dengan menculik anak-anak, bisa menjelaskan insiden beruntun 'Kamikakushi'.

Tapi, Hadiah sekuat ini digunakan hanya pada anak kecil? Kesimpulan itu membuat kemarahan Izayoi mendidih.

Dia menyisir rambutnya ke belakang dengan dingin.

“ーHa. Sebagai ‘Kamikakushi’, kupikir teknikmu bagus juga. . . Tapi bagiku, kemampuanmu tuh payah banget."

“……Heah….Hah?”

Tawa kejinya berhenti mendadak di pertengahan.

Orang dengan karakter “混” akhirnya menyadari jika tekniknya tidak mempan pada Izayoi dan tawanya segera berubah menjadi seruan keterkejutan saat mundur tiga langkah sambil meraung:

"Tunggu, tunggu sebentar! Kenapa kamu masih bisa bergerak?! Kamu bisa melihatku kan?! Jika benar, kenapa teknikku gak mempan?"

“Oh?” Izayoi merespon ungkapan tak terduga itu.

Berikutnya, senyum ganas melayang di wajah Izayoi saat matanya mulai berkilat mematikan.

"Kata-katamu barusan menarik juga."

“……Uuh……!!!”

"Bagiku Hadiah itu berhubungan dengan 'melihatmu' lalu mengarah pada 'jika teknikmu menjadi efetif' . . . Hmm. Aku sudah menduga identitas aslimu, dasar Raja Iblis kelas tiga!"

"Apa . . . Kau, kau?!"

"Lalu, tinggal menilai kekuatan spiritualmu. Untuk kekuatan 'Kamikakushi', jadi Dewa Monyet pun cukup bagus. Oh ya, sayang banget, bakal tidak sopan pada Dewa memanggilmu begitu entah dilihat kayak gimana, kau itu cuma sebatas roh monyet doang. Kalau dugaanku salah, protes saja! Tuan [Raja Iblis Kekacauan]"

Dibandingkan kata-kata sombongnya, nada bicara Izayoi dipenuhi rasa bosan. Bagaimanapun, sosok dibalik jubah panjang ー yang dipanggil [Raja Iblis Kekacauan], baginya hal itu setara dengan ledakan fatal.

"Kau . . . Cecunguk sialan . . .!! Otakmu bekerja sangat cepat eh?!"

Raja Iblis Kekacauan mulai mundur diam-diam saat mulai merasa ketakutan.

Dia pasti tidak akan menduga siapapun sanggup mengungkap identitasnya hanya dari kata-kata yang dia ungkapkan.

("Ck . . . Sepertinya kabar angin tentangnya disamakan tingkatnya dengan Raja Iblis Saurian benar. Akan lebih baik buatku bersembunyi setelah teknik kartu as-ku terkuak.")

Meletakkan fokus kekuatan pada kakinya untuk naik ke dinding batu, Raja Iblis Kekacauan bersiap melompat ketika Izayoi menyatakan dengan kilatan ganas di matanya:

"Bersiaplah. Akan kuenyahkan kau sebelum 'Kamikakushi' asli mulai ー!!"

Awalan lari yang nampak seperti ledakan menyebabkan bekas kaki di bawahnya retak dengan paksa ketika Izayoi maju menyerang.

Menghadapi perburuan luar biasa dari belakang yang semakin menyempitkan jarak diantara mereka, Raja Iblis Kekacauan hanya bisa menghindar dengan putus asa. Walaupun dia berada di tingkat rendah, dia tetap seorang Raja Iblis dan gerakannya cukup mahir dan tangkas.

Tidak diketahui jika Izayoi yang terus-menerus menekan dengan menyerang yang menyebabkan teknik “虚度光阴” terlepas, warna-warni [Kota Kouen] mendadak pulih.

"Kau . . . Pasti bercanda kan! Kau ini apa? Bukannya cuman cecunguk manusia rendahan?"

"Kasar banget! Aku tuh murni, 100% manusia asli loh!"

"Tidak usah bercanda! Bagaimana mungkin ada manusia sepertimu!?!"

*Yeah. Ada kok.* Entah bagaimana, Izayoi merasa jika banyak orang setuju dengan pertanyaan itu dan telinganya menangkap persetujuan itu.

Raja Iblis Kekacauan yang sekarang fokus berkonsentrasi untuk kabur dari kejaran melompat dengan cepat di atas atap menuju pusat kota.

Dengan sengaja terbang menuju tempat dengan banyak orang, dia mungkin mencari mangsa selanjutnya. Jika memang begitu, dia pasti bisa tertangkap sesegera mungkin.

Senyuman remeh mengangkat tepi bibir Izayoi.

("Seruuu. Main kejar-kejaran sama 'Kamikakushi'? Mataku kudu tetap tajam . . .!)

Izayoi terus mengejar Raja Iblis Kekacauan, terhibur.

Dan ketika teknik “虚度光阴” terlepas, Mandra yang kembali sadar, hanya bisa melihat kepergian mereka dengan kebingungan di wajahnya.

Part 2[edit]

ー[Gua Merah Delima], Pemandian Bawah Tanah.

Ketika Izayoi dan Raja Iblis Kekacauan sedang bermain kejar-kejaran di kawasan akomodasi kota ー

Lima anak lelaki dan perempuan di pemandian campuran sedang membasahi diri di dalam air panas dengan badan tertutup, setelah menerima permintaan keras dari Jin dan Percher untuk 'menutupi bagian yang harus ditutupi'.

Mungkin karena berhubungan dengan masa anak-anak atau karena lingkungan mereka tumbuh, perasaan malu Jin yang sudah tumbuh dengan Percher yang tidak bisa lunak pada aturan membolehkan kulit telanjangnya terlihat, mereka berdua terlihat kompak dalam hal ini.

" . . . Ini mungkin terdengar aneh, tapi jelas merupakan hubungan aneh antara master dan pelayan."

"Berhenti bicara nggak jelas. Kalau punya pendapat, keluarkan saja."

Percher duduk bersila di tepi kolam air panas. Walaupun posisinya terlihat sedikit berbahaya, namun bagian yang harus ditutupi masih aman. Kulit seputih salju dengan tubuh langsingnya mampu membuat orang lain membayangkan kecantikannya bertahun-tahun. Beruntung[6], kelompok lima anak ini belum cukup umur untuk memahami pikiran seperti itu.

Sengaja membersihkan tenggorokannya, Jin bertanya pada Sandra:

"Oh ya. Sandra. Masalah apa yang ingin kamu selidiki? Apa berhubungan dengan mereka berdua?"

"Hmm. Kurasa biarkan saja mereka sendiri yang memperkenalkan diri."

Sandra menatap mereka sambil memberik sinyal.

Rin dan Yang Mulia Mengangguk bersamaan.

"Kami berasal dari Komunitas Pedagang. Aku Rin dan ini Yang Mulia."

"Biasanya di situasi seperti ini, kami seharusnya menyebutkan nama Komunitas kami . . . Namun, sungguh disayangkan, dikarenakan aturan Komunitas kami, jadi tidak bisa mngatakan sembarangan pada orang lain."

"Kenapa bisa begitu?"

"Umm. Sejujurnya, kami berspesialisasi dalam perdagangan berbahaya. Jadi kami hanya bisa menjalankan tradisi untuk menerima pelanggan yang mengetahui nama Komunitas kami. Jika Jin berkenan mengetahui lebih tentang kami, semoga kamu bisa mencaritahu dengan caramu sendiri."

"Oh, begitu." Jin mengekspresikan persetujuan dengan sedikit terkesan.

Pada saat bersamaan, Percher juga terkesan.

("Aku paham. Kalau begitu, tidak akan ada paksaan untuk menyebutkan nama Komunitas mereka. Panggilan akrab [Yang Mulia] bisa disalahpahami untuk menutupi nama aslinya.")

Sungguh pergerakan hebat.

Walaupun tujuan mereka berdua belum pasti, Percher masih merasa bagian merupakan pemalsuan.

"Sudah dua tahun ini sejak pertama kali bertemu dik Sandra. Waktu itu ada masalah internal Komunitas untuk menjadi pewaris. Saat itu juga pas [Salamandra] jatuh ke bilangan Lima kan?"

"Ya, kamu benar. Dikarenakan kepergian pewaris terpilih, Sala, menyebabkan kegemparan dan kekacauan setelahnya. Komunitas kami juga menyediakan layanan tentara bayaran dan orang-orang yang dikirim adalah kami."

“Eh?” Jin tidak mampu menahan teriakan kagetnya. Tapi itu mudah diperkirakan..

Dua anak yang ada dihadapannya terlihat berada diusia dua bilangan, dimulai dari angka sepuluh. Menganggap mereka seusia Jin, yaitu sebelas tahun, dan mereka harus ikut andil dalam masalah perebutan internal dua tahun lalu, perhitungan sederhana bisa menjelaskan jika saat itu mereka masih berusia kurang lebih sembilan tahun.

"Kalian sudah mulai ikut partisipasi dalam Permainan Berhadiah?"

"Yap . . . Tidak terlalu aneh, kan? Di Dunia Taman Mini, kalau tidak ikut andil di Permainan Berhadiah kelangsungan hidup kita akan berhasil, bukan begitu?"

"Walaupun tidak menyenangkan sih, namun akan lebih susah hidup tanpa ikut serta dalam pertandingan. Permainan Berhadiah yang diselenggarakan di Kota semuanya dipenuhi dengan banyaknya pertandingan yang mana Komunitas kecil membantu Komunitas besar. Ada perang ekonomi, perang logistik, bahkan yang berbasis keagamaaan. Selama seseorang diakui memiliki kekuatan, cukup membuatnya berkonstribusi dalam Komunitas, usia tidak dipermasalahkan ketika memilih pertempuran kekuatan dalam Permainan Berhadiah."

Keduanya sudah mengeluarkan pemikirannya cukup lancar dan Jin menganggukkan kepalanya, bersimpati pada situasi dan gagasan mereka.

"Mungkinkah kalian sudah berpartisipasi dalam Permainan bahkan sebelum itu?"

"Tidak. Permainan pertama kami ya dua tahun lalu."

" . . . Beneran? Hebat."

“ “?” ”

Rin dan Yang Mulia bertukar pandang ketika memiringkan kepala.

Tapi Jin tidak menggubris tindakan kecil mereka lalu kembali ke topik.

"Lalu jika kalian ada di sini, bisa kuanggap Sandra sedang menyewa kalian?"

"Benar sekali. Untuk menyingkatnya . . . mendengarnya langsung dari dik Sandra akan lebih cepat, kan?"

“Mhm.”

Melihat Rin menatap arahnya, Sandra mengangguk setuju.

"Sedang ada rangkaian menghilangnya anak kecil di [Kota Kouen] baru-baru ini."

"Anak kecil menghilang?"

Jin mengulangi kata-katanya, kaget. Untuk kasus seperti ini yang tidak membutuhkan tuntutan dari [Master Lantai], Sandra sendiri yang bergerak. Terlebih, kasus kehilangan cukup sering terjadi di Teritorial Bagian Utara.

Sandra mungkin menangkap pemikiran Jin saat dia menggelengkan kepala untuk melanjutkan penjelasan:

"Iya, aku tahu yang kamu pikirkan dan yang akan kamu katakan tapi rangkaian kejahatan ini memiliki kemungkinan besar dilakukan oleh jenis Iblis atau Hantu dan aku bisa yakin hampir 80-90% . . . merupakan jenis 'Kamikakushi'."

"Seharusnya diserahkan pada organisasi profesional. [Salamandra] punya kan?"

"Tentu. Mereka sangat profesional sampai bisa dengan mudah menyelesaikan kasus kehilangan biasa . . . Namun situasi kali ini berbeda. Mereka tidak mampu memperkirakan aturan 'Kamikakushi' ini."

Cara menjelaskan berputar-putar membuat Jin lebih ragu ーNamun ketika dia mendengar kata 'aturan', dia mengambil nafas tajam.

Sampai ada kata 'aturan', berarti merupakan bagian 'Permainan'.

Jika dikaitkan dengan Permainan yang membutuhkan [Master Lantai] untuk beraksi, hanya satu kemungkinannya.

"Mungkinkah . . . 'Kamikakushi' kali ini memiliki hubungan dengan Raja Iblis?"

"Hmm. Meski belum dikonfirmasi, tapi jika bisa dipecahkan lebih awal, kehilangan besar bisa dihindari."

Jin mengangguk setuju. Jika kemungkinan rentetan kehilangan berhubungan dengan Raja Iblis, memang harus segera ditangani. Terutama jika 'Kamikakushi' Raja Iblis, yang sering disertai kutukan kuat atau kekuatan untuk mendominasi orang lain.

Permainan yang diselenggarakan Percher sebelumnya, [Peniup Seruling dari Hamelin] juga merupakan Permainan yang meniru legenda 'Kamikakushi'.

Jin menatap Percher ketika bertanya:

"Percher, permainan [Seruling Hamelin] juga salah satu yang menggunakan 'Kamikakushi'. Apa kamu punya petunjuk untuk kejadian ini?"

Percher mengkerutkan dahi saat mulai mempertimbangkan.

" . . . Sudah menemukan [Gulungan Geass]-nya?"

"Tidak ada. Tapi ada beberapa karakter huruf yang tertinggal di lokasi kejadian."

"Karakter? Seperti apa?"

Ketika pertanyaan berakhir, Sandra sudah menulis tiga garis karakter di udara menggunakan apinya.

  • 游手好闲
  • 虚度光阴
  • 一事无成

Percher membaca keras-keras dalam sekali nafas namun dia memiringkan kepala ketika membuat ekspresi tidak bisa menangkap maksudnya.

" . . . Jin, apa artinya?"

"Itu . . . Singkatnya ー berarti 'bermalas-malasan sepanjang hari dan tidak mencapai tujuan apapun'. Dan ketiganya bermakna sama. Wahh, apa hanya itu petunjuknya?"

"Tidak, ada satu lagi. Ada karakter “混” tertulis di dinding lokasi kejadian."

Rin menggaruk kepalanya ketika mengingat kembali, lau menambahkan:

“Karakter ini "混” adalah petunjuk untuk mempersempit arah pencarian kami. Katanya ada surat tantangan yang telah dikirimkan ke Konferensi [Master Lantai]."

"Surat Tantangan?"

"Yup. Dikarenakan kasarnya isi surat, akan kupersingkat. Kalimat utamanya adalah untuk menyerang [Master Lantai]."

Jin mengernyit

Kesombongan menarget [Master Lantai] pastinya gaya Raja Iblis.

"Aku paham . . . Berarti, suratnya mungkin sebuah peringatan sebelum Raja Iblis menyerang."

"Yah, hanya Raja Iblis yang secara spesifik memilih [Master Lantai] sebagai sasaran serangan."

Jin menyilangkan tangan dan mengangguk ketika menyelami informasi dari mereka.

"Hmm, coba kita rapikan seluruh informasi yang kita punya saat ini:

Pertama, menghilangnya anak-anak yang menjadi insiden beruntun.

Kedua, ada karakter mirip pesan ‘游手好闲’, ‘虚度光阴’ and ‘一事无成’ tertinggal di lokasi kejadian.

Ketiga, tepat di lokasi kejadian, ada pesan misterius berkarakter “混” tertulis di dinding.

Keempat, surat peringatan serangan pada [Master Lantai] juga memiliki karakter “混”.

Cukup?"

“Hmm.” Sandra mengangguk.

Mendengarnya, Percher yang sedang duduk merasakan suatu firasat. Alasannya tidak perlu dikemukakan. Lagipula, orang yang menjadi dalang dibalik penyerangan Raja Iblis sebelumnya sedang duduk disampingnya berendam santai di kolam.

Pelaku kasus ini memiliki kemungkinan tinggi adalah mereka berdua.

(" . . . Beneran, apa sih tujuan mereka?")

Percher meluncurkan matanya untuk melihat Rin dan Yang Mulia dari ujung mata. Mereka berdua sedang berendam santai di kolam sambil melihat kemajuan situasi. Itu pasti ketenangan yang datang dari perbedaan kekuatan yang sangat besar.

Masalahnya, walaupun mereka tenang, mereka belum menunjukkan celah serang untuk dimanfaatkan.

Entah melarikan diri atau bertarung, semuanya akan jadi masalah berbeda jika seseorang membuat gerakan pertama untuk menentukan kemenangan atau kekalahan. Namun faktanya, mereka tidak membiarkan ada celah sedikit pun barang sekejap.

(" . . . Lupakan, jika kami beruntung, mungkin kami bisa bertemu kelinci aneh atau lelaki aneh di jalan.")

Percher menenggelamkan tubuhnya ke kolam saat mencoba optimis.

Dengan kata lain, dia sudah menyerah.

Membentuk tangannya mirip senjata air, dia menyemprotkan air panas ke wajah Jin saat melirik Sandra:

"Coba pikirkan ini, masa sih surat peringatan serangan beneran dikirim oleh Raja Iblis? Kalau memang mirip serangan dulu saat mereka mencoba menyerang hanya satu [Master Lantai] tiap daerah, bisa diterima. Tapi kali ini di Konvensi ketika [Master Lantai] berkumpul, bukannya ada kemungkinan alasan lain?"

“Alasan lain?”

"Iya. Contohnya orang yang mungkin menargetkan Hadiah berharga yang ditampilkan [Lembaran Lautan Bintang] di [Kota Kouen]. Bisa jadi mereka pura-pura akan menyerang [Master Lantai] saat mereka sebenarnya ingin memperoleh sesuatu yang lain?"

Menyadari Percher juga berpikiran sama, Sandra tenggelam dalam diam yang positif.

"Peringatan serangan hanya sebagai pengalih perhatian? Tapi kami tidak memiliki barang penting semacam . . ."

"Yah . . . Ada satu."

Tiga pasang mata mendadak beralih ke Rin.

Rin yang sejak tadi diam tersenyum manis ketika menaruh kedua tangan di dadanya.

“Ada Raja Iblis yang tersegel dan berhibernasi di dalam [Kota Kouen]. Dan bukan sekedar Raja Iblis biasa. Raja Iblis ini hanya butuh satu seperempat jam untuk menghancurkan Kota [Bangsawan Taman Mini], dan bisa bertarung setara dengan Juniten."

Mendengar kata-kata yang tidak cocok dengan senyum manisnya, Jin dan Percher hanya bisa menahan nafas.

"Menghancurkan [Bangsawan Taman Mini] . . . Mungkinkah mengarah ke kota asal Kuro Usagi?"

“Dan bukankah Juniten itu prajurit terkuat Dewa? Sulit percaya ada Raja Iblis yang mampu bertarung setara mereka, tertidur di Kota ini . . ."

Keduanya melihat Sandra saat menyuarakan keterkejutan.

Sandra sedikit mengangguk ketika merasa dalam posisi canggung.

"Yah . . . Se, sebenarnya aku pertama kali mendengar ini setelah menjadi [Master Lantai]. Ketika ayahku bilang jika itu menjadi rahasia dengan perintah tertinggi untuk tidak disebutkan pada orang lain . . . Rin, kok bisa tahu?"

“Tentu saja ini adalah rumor di dunia perdagangan. Kata-kata memang bisa menyebar sangat cepat ya? Ini adalah salah satu rumor dengan tingkat kepercayaan rendah. Raja Iblis yang setingkat Juniten dipastikan menjadi spesies terkuat. Tidak akan ada yang percaya monster sekuat itu disegel dalam kota, benar kan?"

Rin tersenyum mengelak pertanyaan.

Ekspresi Sandra masih tidak percaya dan khawatir namun segera merenung saat memberi gagasan serius.

" . . . Tidak akan jadi masalah kan? Kunci segelnya sudah hilang tiga tahun lalu."

"Kunci?"

“Tidak, bukan apa-apa ー Berdasarkan itu, kata-kata tadi jangan sampai disebar. Tentang rumor itu, akan kugunakan otoritasku sebagai Master untuk memberikan perintah bungkam. Informasi itu tidak boleh bocor apapun yang terjadi. Ada hukuman bagi mereka yang menyebar. Terutama Jin dan Yang Mulia, yang menjadi wakil Komunitas, kalian harus berhati-hati."

Keduanya mengangguk bersamaan. Percher yang tahu Yang Mulia adalah anggota Aliansi Raja Iblis mengalami perasaan tidak menentu, namun tidak bisa ia ucapkan. Jadi dia hanya bisa melanjutkan menyemprot senjata airnya ke Jin.

Jin yang mengabaikannya sejak tadi akhirnya menekan tangan Percher agar berhenti.

"Percher, apa keliatan lucu?"

"Melihatmu jengkel, menarik kok."

“Yeah. Aku tahu. Haiz . . . " Jin mengeluh dan Percher menggunakan kesempatan untuk menyemprotkan air ke mulutnya.

. . . Dia terlihat sangat bahagia. Meskipun orang yang dimaksud mungkin tidak memperhatikannya, tapi setiap kali dia menyiramkan tembakan air, tepi bibirnya akan sedikit melengkung ke atas.

Jin sedikit terbatuk sebelum berdiri meringkas percakapan tadi:

"Bagaimanapun, aku sudah paham situasinya. Kita mulai dari mencari 'Kamikakushi' dan jika menemukan sesuatu, kita panggil bantuan polisi militer [Salamandra]. Begini cukup?"

“Kamu bilang cari . . . jangan bilang kamu tahu sosok pelakunya?"

“Yah. Ah, tapi bisa jadi aku salah. Aku tidak bisa sangat yakin . . ."

Jin sepertinya akan menyelesaikan kata-katanya, namun dia menutup mulutnya karena kurang percaya diri. Melihatnya bimbang, Yang Mulia mendekatinya:

"Jin, aku tidak setuju caramu bersikap. Hanya akan membawa masalah pada orang sekitarmu. Menjadi pemimpin Komunitas, kamu harus mengekspresikan gagasan dengan jelas."

Mata emasnya bersinar seakan mencela kelakuan Jin. Kata-kata yang hanya Yang Mulia saja yang berhak mengucapkan sebagai sesama pemimpin Komunitas.

Jin menepuk pipinya dalam refleksi diri sebelum mendorong semua orang meninggalkan kolam.

"Pertama kita keluar lalu mengkonfirmasi lokasi kejadian. Kemudian menyusun janji dengan Kouryuu untuk bertemu besok."

“Kouryuu . . . Raja Iblis Saurian?”

Percher bertanya keheranan.

Jin sepertinya akan menutup mulutnya karena kurang percaya diri, tapi mengingat kata-kata Yang Mulia, dia meluruskan punggungnya untuk mengabarkan:

"Aku yakin target musuh bukan [Master Lantai] ーmelainkan Kouryuu yang saat ini naik menjadi Master."

“ . . . Apa”

“ ‘游手好闲’, ‘虚度光阴’, ‘一事无成’. Karakter khas China yang berarti 'bermalasan sepanjang waktu dan tidak mampu mencapai apapun'. Jika semua itu tidak berhubungan dengan teknik pelaku melainkan pesan yang tertinggal untuk [Master Lantai], satu-satunya yang cocok hanya Kouryuu yang pernah disebut sebagai 'Kayu Lapuk Mengapung'[7]. Bukannya pesan ini jadi protes kenaikan menjadi [Master Lantai]?"

"Me, memang. Secara logika sudah cocok . . . "

"Wow, hebat, sangat hebat! Jin memiliki kualifikasi sebagai pencipta Permainan!"

Sandra dan Rin menepuk tangan bahagia.

Tapi Percher yang duduk di samping melihat Rin, keheranan. Jika ini jebakan yang mereka buat, dugaan Jin akan menghalangi mereka.

("Jangan-jangan cuma pengalihan . . .")

Rin adalah seorang pencipta Permainan dari Aliansi Raja Iblis. Dia tidak akan membuat permainan yang berkebalikan dari harapannya.

Tapi kecemasan Percher tidak tersuarakan karena Jin telah merangkak keluar dari kolam renang untuk memulai rencananya.

"Waktu tiba Kouryuu di [Kouen City] paling cepat adalah besok. Sebelum itu, ayo pergi ke tempat kejadian dan melihat-lihat. Sandra, kamu tahu setiap tempat kejadiannya?"

“Tentu," Sandra berkata ketika keluar dari kolam untuk menjelaskan arah lokasi kejadian.

“Kejadian pertama 'Kamikakushi' di [Lembaran Lautan Bintang] ー tempat <Pertarungan Penciptaan> diselenggarakan."

Part 3[edit]

ー[Kouen, Kota dari Azure Flames], Distrik Industri Pengolahan-Ruangkerja Nomer 88.

Orang yang masuk dengan menendang pintu ー Laius ー menatap Asuka dan Kuro Usagi, mengancam.

"[No Name] sialan! . . . Masih berani pasang muka di depan gue . . .!"


“Siapa yang ngasih izin ngancurin pintu belakang HAAAAAAAAAAAAAAAAAAH?!”


Sebelum terbang oleh sebuah tinju dari Jack yang berang. Menerima pukulan kritis dari sebuah tinju, dua kali ukuran tengkoraknya, menyebar hingga punggungnya, Laius terbang dan berguling tiga setengah putaran sebelum terjebak di dinding.

Kepala Labu Jack berwarna merah nyala, menyempitkan lubang matanya sambil berteriak marah:

Mondaiji-tachi ga isekai kara kuru soudesu yo v06 109.jpg

“Sheesh. Keterlaluan . . . Berapa kali harus kubilangin biar bisa masuk otakmu? TEMPAT INI DISEWAKAN! Aku bakal ngumpulin duit perbaikan pintu dan lubang dinding dari kalian!"

"Tu, tunggu sebentar, Tuan Jack! Lubang dindingnya kan karena ulahmu sendiri?!"

Anggota [Perseus] putus asa mencoba menasehati keputusan Jack. Meskipun Kuro Usagi dan Asuka cukup puas dengan putusan itu.

Pemimpin [Perseus] ー Laius ー melepaskan diri dari dinding lalu berteriak walaupun darah mengucur dari mulut dan hidungnya.

"Sakit tau. . . Jangan bercanda lu, Labusuk!!![8] Lakukan lagi dan kuhancurkan lobang kepalamu!!!"

"Oi, lain kali sebelum ngomong, seenggaknya mikir dulu berapa kali udah terbang! Seluruh jariku sampe gak muat ngitungnya . . . Dan ingat, aku bukan Labusuk. Kuperingatin yah, sekali lagi kau manggil gitu, kubelah kepalamu kayak melon."

“Oh atut~Coba sini, Labusuk kampret!"

"Berani kau panggil Labusuk kampret, eh? Bocah nakal!"

“Tolong tenanglah! Tuan Jack! Tuan Laius!"

Anggota [Perceus] susah payah menghalangi untuk mendinginkan mereka. Mereka tidak lagi mengenakan baju ksatria melainkan pakaian normal pandai besi yang terlihat tebal dan berat disertai sepasang sarung tangan.

Kuro Usagu dan Asuka bertukar tatapan aneh sebelum mengangkat tangan mendadak untuk menyela:

"Udah, berhenti, tenangkan diri kalian."

"Benar. Jack, jangan merendahkan diri untuk bicara pada manusia rendahan, hanya akan mengotori mulutmu."

“Oi. Jangan berlagak jadi penengah lalu diam-diam mengotori hidung gue! Kalau dipikirin lagi: gimana bisa gak punya nama tapi memiliki Besi Langka Suci dan Bijih Besi Berlian, logam berkekuatan spiritual gede? Mo dilihat kek gimana, hartanya jadi sia-sia! Lagian dia kan yang buat Deen jadi separah itu?!"

“Kau. . . Kau . . . Apa katamu?!"

Semangat bertarung Asuka menyala setelah tidak menyangka mendengar kata-kata yang sudah ia sadari.

Asuka, dengan urat nadi membengkak, bertolak pinggang:

"Oke, setuju! Aku ingin menantangmu!"

“Tu, tunggu sebentar, Asuka?!"

“Luar biasa, Asuka setuju bertarung! Pastikan kamu mengalahkannya sampai kepalanya terbelah kayak semangka!"

“Bahkan . . . Jack juga?"

“APaaaaaaaaa? Tanpa nama rendahan kepengen menantang gue?!! Lu terlalu percaya diri. Lu itu cuman cewek cerewet bego ber-stylish kuno. Saatnya Lu jatuh dari ketinggian untuk koid mengenaskan! Masih nekat?! Ayo! Bakal gue habisi kalian bertiga sekaligus!"

“Oi! Tahan diri kaliaaaaaaaaann!!!!!!!!!!!" Suara petir menggema bersamaan teriakan Kuro Usagi.

Dan jendela dari ruangkerja nomer 88 yang disewa pecah oleh petir hebat disertai gelombang kejut, menyebabkan lilin hancur berkeping-keping dari gelombang kedua dan ketiga mirip gempa susulan dari bencana alam.


Part 4[edit]

“Hu..hu…… [Tiruan Vajra] yang sudah hancur sebagian sekarang benar-benar hancur."

Telinga kelinci Kuro Usagi terkulai dan dia menundukkan kepalanya dalam-dalam sambil menangis.

[Tiruan Vajra] yang ia dapatkan setelah pertarungan di [Underwood] telah hancur sebagian karena tidak mampu menahan panas dan pelepasan tekanan dari bentuk aslinya.

Kuro Usagi melepaskan ke-Agungan didalamnya untuk menggunakan [Tombak Vajra Indra]. Namun senjatanya juga hancur karena tidak mampu mengatasi besaran kekuatan yang masuk tiba-tiba.

Merasa malu bertindak kekanakan, Jack dengan entengnya menepuk pundak kuro Usagi.

'Aku . . . Aku sungguh menyesal, Nona Kuro Usagi. Bergembiralah. Jika ada waktu, biarkan aku yang memperbaiki."

"Su, sungguh?"

“Yeah. Bahkan kuberi harga negosiasi sebagai sekutu Aliansi juga♪”

Wajah Kuro Usagi mendadak cerah bersamaan ketika mulai menggoyang senang telinga kelincinya.

Namun kedua orang di belakangnya masih perang tatapan dan sedang dalam suasana permusuhan. Walaupun lebih patuh setelah ikut campur kuat dari Kuro Usagi, tapi tidak merubah sikap mereka. Suasana yang tidak kondusif untuk membahas perbentukan Aliansi.

Asuka menghela nafas saat menggaruk rambut lalu meludah jijik:

" . . . Sungguh tak bisa kupercaya. Tak pernah terbayangkan jika [Perseus] akan jadi Komunitas terakhir untuk bergabung dengan Aliansi."

"Lu curi kata-kata gue. Dari semua yang bisa dipilih, malah bersekutu dengan [No Name]? Hah, jangan bercanda. Gabung sama pencuri atau penjahat malah jauh lebih berguna."

"Wahwahwah. Buat [Perseus] yang kalah dari [No Name], sampai dikalahkan sangat telak ー terus diusir dari [Thousand Eyes] ー lalu jatuh ke bilangan enam, bagian mana yang merupakan KOMUNITAS KELAS ATAS?"

"Diam! Dasar lacur busuk . . ."

Kilatan cahaya terbang di antara mereka yang memiliki dendam kuat satu sama lain. Mungkin karena memikirkan keadaan menyedihkan salah satu pihak yang sudah jatuh, yang pertama mundur adalah Asuka.

Asuka mendesah ringan saat berganti menatap Kuro Usagi.

“Kuro Usagi, tidak punya penolakan?”

“Eh?”

"Target Aliansi kita kali ini. Berbagai tindakan kasar dan percobaan menjual Leticia, tidakkah kamu merasa terganggu atau marah?

Dalam sekejap, Kuro Usagi terbungkam oleh ucapan Asuka. Dia pasti menunjuk pada tumpukan penghinaan pada mereka dimasa lalu. Jika seseorang melihat seluruh insiden masa lalu, pasti tidak mungkin bagi mereka berada dalam satu Aliansi yang sama saat ini.

Namun setelah memikirkannya, Kuro Usagi memindahkan matanya pasa Laius.

"Kuro Usagi juga punya pendapat tentang kandidat Aliansi kali ini . . . Namun kamu telah mengatakan sesuatu yang tidak bisa Kuro Usagi abaikan, jadi Kuro Usagi merasa tidak semudah itu untuk menolaknya."

Asuka juga mengernyit saat mendengarkan. Memiliki pemikiran sama, dia juga cukup khawatir.

Laius terlanjur berteriak kencang tentang memperbaiki Deen oleh tangannya sendiri . . . Jika itu benar ー bahkan jika kesepakatan Aliansi hancur ー mereka juga ingin mendengarkan sedikit banyak masalah kesopanan.

"Yah. Karena Kuro Usagi berkata demikian, akan kuhentikan. Tapi apa yang tadi kamu bilang? Beneran kamu yang memperbaiki Deen?"

“ . . . Hufth. Tugas mudah buat gue. Kami [Perceus] telah dianugerahi satu Hadiah Agung dari [Dua belas Dewa Olympus], [Dewa Pandai Besi, Hephaestus] sendiri. Memakai Hadiah itu bisa membuat kami memproses bijih yang mengandung kekuatan spiritual aktif. Dan itu merupakan spesialisasi Komunitas kami,"

Laius tersenyum tipis dengan kebanggaan meluap. Walaupun sikapnya sangat menyebalkan, bobot ucapannya penting dan tidak bisa ditolak seperti sampah yang biasa keluar dari mulutnya.

Kuro Usagi melipat tangannya untuk mempertimbangkan kembali sebelum mendesah usai menerima kenyataan.

" . . . bagian perlengkapan bersayap dari Dewa Perdagangan, Helm Tembus Pandang dari Hades, dianugerahi perisai Dewi yang dilekat dengan kepala Gorgon dan Harpe yang bisa membunuh Dewa ー Bukan, itu harusnya Harpe yang bisa membunuh makhluk Bintang, kan? . . . Dan karena perisainya tidak ditunjukkan sewaktu Permainan terakhir yang kita mainkan, pasti telah ditawarkan pada Dewa Pandai Besi, benar kan?"

[Dewa Pandai Besi, Hephaestus] adalah Dewa Yunani di antara Dewa Olympus yang yang telah membuat berbagai senjata dan perlengkapan. Dia dalah Dewa yang menggambarkan Api dan pemroduksian.

Dia juga Dewa yang membuat [Halilintar Zeus] dan [Automaton Berkaki Tiga][9] di antara banyak pencapaian dalam perlengkapan Dewa. Menjadi salah satu pendukung tulang punggung mitologi Yunani.

Namun Asuka, yang berdiri di samping Kuro Usagi, seperti tidak menangkap topiknya saat memiringkan kepala untuk bertanya:

"Hmm, apa maksudnya?"

"Katanya setelah [Perseus] mengalahkan Gorgon, dia dianugerahi perlengkapan yang terdiri dari [Helm], [Sepatu Berlapis], [Perisai], dan [Harpe]. Tapi [Perisai]-nya telah dikembalikan kepada Dewi . . . Legenda mengatakan jika [Perisai] telah menyatu dengan kepala Gorgon ketika dikembalikan. Dan disitulah kumpulan perisai [Perseus] terletak dan kebenaran dibalik [Raja Iblis Algol]. Dan yang dianugerahi teknik menyatukan perisai dan kepala itu . . . hanyalah Dewa Pandai Besi, benar kan?"

Kuro Usagi menceritakan pusaka [Perseus] dengan cara fasih sementara Laius mulai tersenyum puas.

Namun Asuka masih memiringkan kepala, bingung.

"......?? Hmm, yang mana yang menyebutkan jika master muda ini sebenarnya keturunan Pahlawan Hebat?"

“YES! Yang hebat adalah LELUHURNYA!"

“Yahoho! LELUHURNYA benar-benar hebat!"

"Kalau itu mau kalian~ ikut gue keluar! Biar gue kaih pencerahan ke pikiran kotor kalian semua! Kali ini Algol dan gue . ."


“ “ “ Tuan Muda Brengsek.” ” ”


“ALGOLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL!!!!!!!”

"Tolong hentikan, Tuan Laius! Memanggil makhluk Bintang di tengah-tengah kota gak ada lucunya!" Beberapa ksatria yang bertugas segera menyambar Laius untuk membuatnya jatuh.

Asuka menggunakan kesempatan ini untuk menyingkat informasi pusaka [Perseus].

"Aku paham sekarang. Jadi Hadiah Agung dari Dewa Pandai Besi juga salah satu hadiah setelah mengalahkan Gorgon, ya?"

"YES! Tapi kemungkinan besar bukan karena Keagungan melainkan hanya perlengkapan Agung yang bisa menguatkan kemampuan menganugerahi Hadiah. Dengan begitu, baru bisa memungkinkan untuk menghaluskan bijih tingkat tinggi dari kelas Besi Suci Langka atau Bijih Besi Berlian."

"Hmm, fakta seperti itu tidak perlu dijelaskan lebih jauh! Selama dirikulah yang menggerakkan, hal seperti itu tidak memerlukan banyak kekuatan . . . "

"Tuan Laius, tidak perlu bertindak lagi. Jika bukan untuk Tuan Jack, kami tidak akan tahu harus dari mana mengerjakan barang-barang itu."

Ajudan lelaki itu mencoba meyakinkan Laius.

Dan Laius membalas dengan tatapan marah lalu mengecap lidahnya, tanpa mengangkat tangannya.

Setelah mengeluh, saat membayangkan jalanan tidak mulus di depan untuk perjanjian Aliansi mereka, Kuro Usagi tiba-tiba teringat sesuatu lalu menengok Jack.

"Ada sesuatu yang membuat Kuro Usagi penasaran . . . Ada hubungan apa [Will-O'-Wisp] dengan [Perseus]? Jika kurinci dari yang terlihat, hubungan kalian seakan tidak baik."

“Yahoho . . . yah, hubungan kami memang berdasarkan hutang budi. Sebelumnya sudah kujelaskan jika [Will-O'-Wisp] telah diserang beberapa kali oleh [Raja Iblis Maxwell]?”

"YES. Kami pernah dengar. Perseteruan antara Komunitasmu dengan Raja Iblis dari Bilangan Lima ー”

“Bukan, itu dari jaman dulu."

“Eh?” Kuro Usagi mengacungkan telinga kelincinya kesamping ketika nafas terkejutnya keluar dari mulut.

Jack melanjutkan dengan nada gugup.

"Orang itu sudah tidak di Bilangan Lima lagi. Katanya selama kita berada di [Underwood] ー[Raja Iblis Maxwell] telah naik ke Bilangan Empat."

“Empat . . . Bilangan Empat?!”

Kuro Usagi teriak kaget.

Di sampingnya, Asuka juga menyipitkan matanya berekspresi serius.

Di Taman Mini, Bilangan Tujuh dan Enam akan disebut tingkat rendah sementara Bilangan Lima menjadi penengah dan dari Bilangan Empat ke bawah, merupakan barisan Atas. Walaupun Bilangan Lima sudah termasuk tingkat menengah, perbedaan kekuatannya dengan level selanjutnya layaknya Surga dan Bumi. Itulah fakta di dunia ini. Dengan kata lain, seorang Raja Iblis tingkat atas di Bilangan Lima tidak akan mudah naik ke Bilangan Empat.

Jika hanya untuk membantu [Master Lantai], yang cenderung menjadi ras terkuat, masih bisa dimaklumi. Namun sangat jarang seorang individu dapat naik tingkat dengan sendirinya.

Kuro Usagi menegakkan telinga kelincinya ke samping:

"Bilangan, Empat? Bagi seorang individu yang naik ke Bilangan Empat, kekuatannya tidak diragukan lagi . . . Namun akan butuh banyak kepantasan bagi seseorang yang bukan [Master Lantai] untuk naik ke Bilangan Empat, kan? Atau kurang lebih begitu . . ."

ー bahwa dia telah menjadi kekuatan spiritual penting yang berakibat pada [Pergantian Paradigma][10]? Tapi Kuro Usagi segera menghentikan diri karena terlalu konyol untuk diucapkan keras-keras.

Walaupun hanya pertimbangan sementara, namun gelar [Raja Iblis Maxwell] kemungkinan besar lahir dari iblis yang untung-untungan hadir dalam ideologi termodinamika[11], yaitu sub-topik fisika ー [Iblis Maxwell].

Iblis khayalan yang lahir setelah tahun 1860, yang terjadi pada abad kesembilan belas.

Namun berdasarkan pengetahuan yang diterima umumnya dari sejarah Taman Mini, masa kejayaan [Pergantian Paradigma] yang mengizinkan untuk kenaikan level terjadi sebelum abad ketujuh belas.

Terutama setelah abad kesembilan belas, sejarah telah ditulis ulang, mulai terpisah menjadi beberapa macam kemungkinan dan kemungkinannya tumbuh luas hingga tidak terkontrol atau bisa direkam seperti sebelumnya. Hingga abad keduapuluh ketika titik temu dan kelahiran para Dewa dan Iblis mulai kabur hingga menghilang bersamaan. Walaupun ada jejak rekam, hanya sampai pada dongeng semata. [Pergantian Paradigma] yang dianugerahi Hadiah dan kekuatan spiritual telah tergantikan dengan Kepercayaan pada Agama Kuat dan situasi dunia saat ini.

ー Gunakan contoh berikut.

[Perseus] adalah Ksatria yang terekam dalam mitologi Yunani, hidup pada zaman Sebelum Masehi. Jika tingkat spiritual [Perseus] memburuk, memungkinkan pengaruh mitologi Yunani melemah yang berpengaruh kuat pada generasi mendatang. Dan skenario terburuknya adalah binasa dan terlupakan.

Bagaimanapun, karena berbagai macam pengaruh mitologi Yunani dalam Filosofi, Agama, dan Politik, mampu membuat keuntungan agar memiliki skala luas dalam [Pergantian Paradigma] sebagai pengaruh. Baik cerita nyata maupun dongeng, mereka bisa terus muncul dalam seluruh garis waktu DALAM BERBAGAI BENTUK.

Karena itu, mereka yang mengangkat status Dewa dari kesetiaan bersama oleh Manusia tidak akan bisa dibunuh oleh makhluk biasa. Sejak Dewa merupakan tonggak bersejarah planet, tingkat spiritual dan kekuatan individu dapat menguasai kekuatan menghidupkan kembali dirinya sendiri berdasarkan rincian asal generasi mereka.

Dan hanya ada dua cara membunuh para Dewa: menyiapkan cara untuk menggulingkan mereka di sejarah yang mereka pilih untuk memperbanyak pengikut ー atau menyerang dengan kekuatan penghancur untuk menghapus keseluruhan skala luas Sejarah Manusia.

Jika Makhluk Bintang menjadi spesies terkuat yang mampu mengatur angkasa dan masalah kekuatan spiritual mereka,

Para Dewa menjadi spesies terkuat yang mampu mengatur seluruh ideologi dan zaman keberadaannya dengan kekuatan spiritual mereka.

("Bagaimanapun, ada juga semacam <Perjalanan ke Barat> yang mampu menyumbangkan penyebaran keluar dunia Taman Mini. Jika seseorang ingin menggunakan [Pergantian Paradigma] untuk memperoleh sejumlah besar Kekuatan Spiritual, satu-satunya cata adalah merebut kursi diantara para Dewa. Kematian Hitam [Percher] adalah contoh tidak biasa yang tidak akan mudah terulang semudah sebelumnya. . .")

"Nona Kuro Usagi. Aku tahu yang kamu pikirkan tapi orang itu bukan Iblis biasa yang bisa diramalkan layaknya pemahaman lazimnya."

"Apa maksudnya?" Kuro Usagi berhenti berpikir saat menegakkan telinga kelincinya ke samping.

Api di lubang mata Jack bersinar sayu.

"Walaupun terdengar mustahil . . . Memang benar jika [Raja Iblis Maxwell] sepertinya mencetuskan [Pergantian Paradigma] setelah tahun 2120 masehi."

“2 . . . 2120 Masehi?” Telinga kelinci Kuro Usagi terkejut mendengar informasi itu.

"Tu, tunggu sebentar! Kuro Usagi belum pernah mendengar hal itu sebelumnya! Memiliki sejarah panjang dalam kronologi Manusia, bisa disamakan dengan peradaban ibadah pada Dewa! Untuk mencapai titik temu tak terduga di dunia Parallel pada masa itu sangat mustahil! Walaupun bisa terjadi, hanya akan terjadi di generasi selanjutnya Manusi . . ."

"Tidak, bisa saja terjadi. Awalnya akupun berpikir begitu dan ragu-ragu sebelum melihat dengan mataku sendiri . . . Namun setelah menyaksikannya sendiri, aku menerima faktanya . . . Orang itu sudah setara dengan Raja Iblis dari spesies terkuat."

Perasaan gelisah bisa dilihat dari cahaya di rongga mata labu Jack yang tidak hanya mengada-ada.

Asuka yang mengetahui kekuatan Jack juga gelisah saat mengeluh:

" . . . Begitu ya? Pantas saja kalian memilih berkerjasama dengan [Perseus]. Selain fakta bahwa dia master kekanakan, tidak diragukan lagi jika dia memiliki kekuatan mengontrol Makhluk Bintang."

"Oi, siapa yang lu panggil kekanakan?"

"Ya, itulah masalahnya."

"Paling nggak, sangkal dong demi kepentingan gue! Bukankah kita satu Aliansi?!"

Asuka dan Jack bertukar tatapan penuh lalu mengangguk. Sedang Laius meneriakkan protes tanpa diacuhkan.

ー[Perseus] mampu memanggil roh Bintang Algol.

Walaupun pernah dikalahkan oleh Izayoi dulu, keberadaan kekuatannya tidak bisa disangkal lagi. Jika seseorang mampu meminjam kekuatan seperti itu, mereka akan berusaha ingin berdampingan dengannya walau tidak suka.

" . . . Wah, kurasa ada yang perlu dipertimbangkan dan aku mungkin akan memberikan beberapa pertimbangan selama pembentukan Aliansi."

"Benarkan, Asuka?"

“Mhm. Tapi……”

Dalam sekejap, sorot matanya penuh amarah sekali lagi.

"Syaratnya adalah Pemimpin [Perseus] harus minta maaf atas seluruh sikap kasar pada [No Name] waktu dulu."

“Ha…Haaah? Ngapain gue kudu ngelakuin itu?!”

"Kalau begitu, kita akhiri disini. Kami akan mencari Komunitas lain untuk bersekutu. Selamat Tinggal!"

Asuka melambaikan tangan selamat tinggal, dan ekspresi Laius mendadak serius.

Menyadari itu, Asuka tertawa terbahak-bahak dalam hati.

("Sudah kuduga, ada sesuatu dibalik semua ini.")

Mempertimbangkan karakter lelaki ini ー Laius ー dia pasti tidak akan mau masuk Aliansi tanpa ada kondisi yang menguntungkan baginya.

Ditambah fakta [Raja Iblis Maxwell] naik ke Bilangan Empat, kurang-lebih seperti itu. Tanpa timbal balik yang sama dengan resiko tinggi, dia tidak akan berkeinginan menerima Aliansi ini.

Dari cara Asuka melihatnya, hubungan antara kedua Komunitas terlihat sedemikian rupa hingga Jack mampu memimpinnya. Dan dia menduga jika [Perseus] menjanjikan sesuatu yang besar sebagai timbal balik.

Menarik kesimpulan itu, Asuka mengumumkan dengan tingkah angkuh:

"Lalu, bagaimana? Mengenai tindakan kasar pada [No Name] . . . Baiklah, kita mulai dari menundukkan kepalamu untuk meminta maaf pada Kuro Usagi dan Leticia."

Asuka dengan anggun mengibaskan rambutnya saat dia mengejek Laius. Jika dia adalah Laius yang dia kenal, dia pasti melompat marah karena diejek.

Bagaimanapun, Laius menunjukkan pengendalian diri tak terduga saat menjawab dalam suara gemetar menahan marah:

" . . . Itu . . . Baiklah. Setuju "

"Wah, mengejutkan. Sepertinya jatuhnya Komunitas berimbas pada kedewasaanmu. Lalu, tunggu apa lagi . . ."

"Tapi gue juga punya syarat."

Menghadapi tantangan Laius, Asuka membenahi diri.

"Nadamu cukup kuat. Apa kamu merasa berhak bicara seperti itu?"

"Bagaimanapun, bakal gue katakan ini tanpa peduli akibatnya! Kalau tidak sama-sama untung, masuk Aliansi bakal jadi gak guna! Kalau [No Name] gak punya kekuatan layak buat ber-Aliansi, gimana bisa percakapan ini berlanjut?"

Laius tersinggung sambil menunjuk Deen:

"Pakailah ketiga senjata termasuk Deen, menangkan <Pertandingan Penciptaan>. Kalau gagal ー tiga senjata itu bakal jadi milik gue!"



Translator’s notes[edit]

  1. Orang yang bukan dari Teritori Bagian Utara
  2. [magref notes: karakter ini memiliki makna bercampur/bingung]
  3. [magref notes: artinya to be idle/ bermalas-malasan di Chinese idiom]
  4. [magref notes: Obake adalah monster sejenis kappa, vampir, zombi, dsb yang memiliki kemampuan sihir. 化生 merupakan istilah dalam Buddha untuk ke empat jenis reinkarnasi. Wiki mengartikannya dengan manusia, hewan, hantu dll . . . Hanya mengikuti translate an versi Inggris :). ]
  5. dikutip dari translate Inggris ー [magref notes: translating Chinese notes : sebenarnya dalam Katakana Jepang カモ artinya bebek, yang berarti musuhnya gampang dikalahkan ] :D
  6. Seharusnya 'unfortunately' bermakna 'sayangnya'/sesuatu mirip sial, dasar author ngeres!!! XoX
  7. 'Floating Withered Log', jika nanti ada saran atau menemukan arti lain yang cocok, akan kuganti [Ka-el].
  8. maafkan daku atas umpatan ini, Jack :')
  9. dikutip dari-[magref notes: automaton berkaki tiga merupkan robot yang membawa barang naik-turun dari Gunung Olympus]
  10. Paradigma ±= contoh suatu teori atau metode
  11. menurut [KBBI] Termodinamika berarti ilmu pengetahuan tentang transformasi energi, perubahan keadaan, dan kesetimbangan sekumpulan partikel yang membentuk gas, zat cair atau padat, terutama yang berhubungan dengan sifat termal.


Kembali Ke Halaman Utama