Overlord (Indonesia):Volume 3 Chapter 1

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Part 1[edit]

"Makanan macam apa ini!" Sebuah teriakan histeris dan bernada tinggi, diikuti dengan suara benturan alat makan dengan piring-piring, berdering ke seluruh ruangan.

Beberapa orang di restoran menatap gadis yang sedang marah itu.

Penampilan gadis itu sangat cantik, hingga titik dimana kata 'cantik' tidak cukup untuk mendeskripsikannya. Kecantikannya bahkan cukup untuk menyamai gadis tercantik di Kerajaan, yang juga dikenal dengan nama putri "Emas". Bahkan kemarahannya hanya menambah daya tariknya.

Tidak hanya itu, meskipun dia sangat berisik, setiap gerakannya dipenuhi dengan keanggunan dan luapan kemewahan.

Pastinya, dia adalah putri dari seorang bangsawan dari negara lain. Tidak hanya itu, tetapi kelihatannya mereka dilahirkan dengan derajat tinggi oleh bangsawan kaya raya. Dia tidak sabar mengangkat rambutnya yang panjang dan penuh hiasan dan memandang kecewa terhadap hidangan di depannya.

Seluruh meja itu hampir penuh dengan piring-piring makanan.

Di dalam keranjang ada roti putih yang sangat lembut dan mengeluarkan asap seperti baru keluar dari oven. Di piringnya, ada sepotong daging yang dipanggang setengah matang dan lembut serta berair membuat yang melihatnya berlinang air liur. Daging itu dilengkapi dengan jagung beroleskan mentega manis yang dipanggang dan harum baunya, kentang yang dipotong-potong renyah dan sangat lezat sebagai hidangan sampingan. Kombinasi itu sangat mengundang nafsu makan. Ada juga salad yang enak dibuat dengan tenderloin yang diasinkan dan dipanggang, diletakkan di atas sayuran yang segar dan seperti baru dipetik dari kebun. Aroma yang menggiurkan dari jeruk juga bisa tercium dari salad tersebut.

Ini adalah hidangan yang terbaik dan paling mewah yang dibuat oleh restoran di dalam penginapan yang paling mewah di kota berdinding E-Rantel, "Shining Golden Pavilion".. Bahan makanan mereka dijamin adalah bahan tersegar meskipun menggunakan mantra [Preservation]. Biasanya, seluruh koki mereka adalah koki-koki elit kelas satu.

Ini adalah hidangan yang hanya bisa dinikmati oleh bangsawan dan orang kaya. Namun, gadis itu jelas-jelas tidak tertarik oleh hidangan yang mewah dan penuh seni ini.

"Ini rasanya tidak enak sama sekali!"

Tidak hanya terkejut karena mendengar protes gadis itu, orang-orang pun bertanya-tanya makanan surga macam apa yang biasa disantap oleh gadis ini.

Gerutuan yang tidak sopan yang diucapkannya sendiri menyebabkan semua orang menunjukkan ekspresi diam tak bisa berkata apapun.

Sementara itu, kepala pelayan tua yang ada di belakangnya memiliki sikap dan ekspresi yang tidak berubah. Bahkan setelah dia berbalik dan memandangnya dengan kasar, pak tua itu masih tegap. Seakan dia hanya memiliki satu ekspresi saja.

"Aku tidak ingin melanjutkan untuk tinggal di kota yang buruk ini, bersiaplah untuk segera pergi!"

"Tapi nona, ini sudah senja---"

"Diam! Lakukan saja apa yang kukatakan, apakah sudah jelas!"

Menghadapi sikapnya yang seperti anak-anak, kepala pelayan itu akhirnya mengubah sikapnya dan menundukkan kepala:

"Saya mengerti, nona. Saya akan segera membuat persiapan untuk bisa langsung pergi."

"Humph! Jika kamu sudah mengerti maka cepatlah untuk bersiap, Sebas!"

Gadis itu melemparkan garpunya ke samping hingga berbunyi. Tak punya apa-apa lagi untuk melampiaskan amarahnya, dia berdiri kecewa dan menghentakkan kaki keluar dari restoran.

Setelah keributan itu, suara yang berwibawa memecah ketegangan di dalam restoran itu:

"Saya meminta maaf yang sangat dalam kepada semuanya, karena sudah membuat keributan."

Kepala pelayan itu mengambil kursi yang hampir roboh ketika gadis tersebut berdiri dan mengembalikannya ke tempat semula. Setelah meminta maaf, dia dengan sopan membungkukkan kepala kepada para pelanggan yang ada di dalam restoran. Tamu-tamu itu dengan ramah menerima permintaa maaf kepala pelayan tua itu, dan banyak yang simpatik melihatnya.

"....Manajer."

"Ya."

Seorang pria yang sedang menunggu di dekat counter, pelan-pelan bergerak ke sisi kepala pelayan tersebut.

"Saya benar-benar minta maaf atas kerusuhan ini dan jika kompensasi ini tidak cukup, biarkan saya menutup seluruh biaya dari yang hadir disini."

Banyak pelanggan yang tidak tahan untuk menunjukkan ekspresi gembira setelah mendengar tawaran ini, karena makan di restoran dari penginapan yang paling mewah di kota ini benar-benar tidak murah. Jika kepala pelayan itu mau membayar makan mereka, seharusnya itu sudah lebih dari cukup untuk memaafkan keributan yang dilakukan oleh sikap nona besarnya.

Di sisi lain, manajer dari "Shining Golden Pavilion" membuat wajah yang tegas dan tenang serta dengan ramah membungkuk menjawab saran dari kepala pelayan itu. Ekspresinya yang tak tergoyahkan menunjukkan bahwa ini bukanlah pemandangan yang pertama kali terjadi.

Sebas mengarahkan matanya ke arah sudut restoran, menetapkan pandangannya ke arah pria yang kelihatannya miskin dan sengsara yang sedang mengunyah makanannya. Melihat tatapan dari kepala pelayan itu, pria tersebut cepat-cepat berdiri dan berjalan menuju Sebas.

Dibandingkan dengan tamu yang lain, pria ini benar-benar mencolok karena kurangnya 'kesopanan' dan 'kelas' yang membuatnya tidak mungkin bisa berbaur dengan sekitarnya tanpa memberikan rasa tidak layak berada disana.

Meskipun bajunya sebaik pelanggan yang ada disini, bajunya memberikan kesan membosankan dan dia lebih cocok terlihat seperti badut yang sedang memakai pakaian yang elegan, dia terlihat agak lucu.

"Tuan Sebas."

"Ada apa, Zach-san?"

Tamu lain mengerutkan dahi ketika mendengar nada yang menjilat dari orang yang bernama Zach. Mendengar sapaan yang seperti menjilat itu keluar dari mulutnya, mereka tidak akan terkejut jika selanjutnya dia menggosok-gosokkan kedua tangannya.

Namun, ekspresi Sebas tidak berubah sedikitpun.

"Sebagai orang yang dipekerjakan, aku tahu aku berada di posisi yang tak layak untuk membuat saran disini, tapi bisakah kita mempertimbangkan untuk tidak langsung pergi?"

"Apakah maksudmu kamu mengalami masalah dalam mengendalikan kereta di malam hari?"

"...Itu adalah sebagian alasannya. Dan...saya memiliki sedikit urusan di kota ini... saya butuh sedikit waktu."

Zach terus-terusan menggaruk kepalanya. Meskipun rambutnya terlihat cukup bersih, cara dia yang terus-terusan menggaruk kepala membuatnya seakan ketombe di rambut itu akan segera beterbangan. Melihat ini, beberapa tamu mengerutkan dahi lebih dalam tapi pada akhirnya tidak jelas apakah Zach mengetahui hal ini atau tidak karena dia menggaruk kepalanya semakin keras.

"Nona besar mungkin tidak akan menerima saran ini. Tidak, menurut sifat kerasnya, dia tidak akan mengubah keputusannya."

Sebas sangat yakin, dengan ekspresi tegas dan kokoh menambahkan jawaban yang pendek:

"Jadi, kita tidak punya pilihan lain."

"Tapi..."

Mata Zach melihat sekeliling, seakan mencoba mencari alasan, tapi dia tidak mampu menemukan alasan apapun dan kerutan muncul di wajahnya.

"Tentu saja, kita masih punya waktu sebelum kita pergi. Aku membutuhkan sedikit waktu untuk merapikan dan mengangkut semua barang nona ke kereta. Kamu boleh melakukan apapun sesukamu saat itu dan menyelesaikan apapun yang kamu perlukan."

Sebas tidak melewatkan tatapan bahaya dari mata pria yang hina itu, seakan dia masih mencoba mencari alasan lain untuk memperlambat kepergian itu lebih jauh. Tapi Sebas pura-pura tidak menyadari maksud jahat Zach dan membuat ekspresi wajah yang tidak berbeda.

Dia juga ingin menyembunyikan kenyataan bahwa Zach telah jatuh ke dalam perangkapnya.

"Jadi, kapan kita akan berangkat?"

"Tentang itu, seharusnya sekitar dua atau tiga jam lagi, Jika kita pergi lebih lambat dari itu, jalanan akan benar-benar gelap, jadi tiga jam adalah batasnya."

Mata pria itu sekali lagi menunjukkan tampilan yang terhitung menjijikkan, dan Sebas sekali lagi mencoba sebisa mungkin pura-pura tidak menyadari. Zach lalu menjilat bibirnya beberapa kali sebelum berbicara:

"Heheh, kalau begitu tidak ada masalah."

"Baiklah, bisakah kamu langsung mulai membuat persiapan untuk bisa langsung pergi."

Sebas melihat Zach yang mundur dan pergi. Dia lalu melambaikan tangan seakan ingin menghapus udara yang tidak enak di sekitarnya, merasa seakan sesuatu yang menjijikkan menempel kepadanya.

Tanpa menampilkan ekspresi yang jelas di wajahnya, Sebas menekan keinginannya untuk menghela nafas.

Sejujurnya, Sebas tidak bisa menyukai sama sekali karakter yang datar dan vulgar seperti Zach. Demiurge, Shalltear dan beberapa orang lainnya mungkin bisa memperlakukan seseorang seperti dia sebagai mainan untuk kesenangan mereka sendiri, tapi Sebas bahkan tidak ingin dekat dengan orang semacam itu.

Ada pandangan yang sama di dalam Great Tomb of Nazarick: 'Mereka yang tidak termasuk anggota Nazarick adalah makhluk rendahan' dan 'Kecuali beberapa orang, manusia dan demi-human seharusnya dihabisi karena menjadi makhluk rendahan'. Sebas di lain pihak memberikan pendapat yang sama dengan penciptanya, 'Mereka yang tidak bisa menyelamatkan yang lemah tidak seharusnya menganggap dirinya kuat', tapi setelah bertemu dengan manusia sehina Zach, dia mulai berpikir bahwa mungkin pandangan umum dari Nazarick tidak salah.

"Ahh, manusia seharusnya lebih mulia dari ini..."

Sebas mengangkat tangannya untuk mengusap janggutnya yang dipangkas dengan rapi untuk mengistirahatkan pikirannya sejenak dan memikirkan tentang bagaimana melanjutkan operasi mereka saat ini.

"Operasinya berjalan dengan mulus, tetapi mungkin seharusnya aku tetap mengawasinya untuk memastikan."

Sementara Sebas mempertimbangkan bagaimana melanjutkan arah dari operasi ini, dia melihat seorang pria berjalan menuju dirinya.

"Sudah harus pergi pada jam seperti ini pasti sulit bagi anda..."

Pria yang berbicara dengan Sebas berusia sekitar empat puluh atau lima puluh tahun, Rutin bercukur dan rambut hitamnya diselingi dengan banyak rambut putih yang terlihat mencolok. Mungkin karena usia tua dan kebiasaannya yang sering makan makanan mewah, perutnya membesar.

Dia berpakaian dengan selera tinggi, pakaiannya sangat mewah, cocok bagi seseorang dengan posisi yang tinggi.

"Bukankah anda adalah Bardo-san?"

Sebas mengangguk pelan untuk menyapanya, tapi pria itu cepat-cepat menghentikan isyarat tersebut:

"Ah, tidak perlu seformal itu."

Namanya adalah Bardo Lovely dan dia sangat dikenal sebagai pedagang makanan yang mengendalikan jumlah yang besar terhadap perdagangan makanan, Bardo adalah seorang pedagang yang cukup memiliki pengaruh di kota ini.

Ketika jumlah tentara mencapai sepuluh ribu orang, logistik yang melibatkan pengangkutan perlengkapan dan jatah makanan memerlukan waktu dan usaha yang besar. Strategi Kerajaan adalah menggerakkan tentaranya dengan suplai yang minimum dan menyediakan kebutuhan tentara di kota ini. Itu artinya kota ini tidak seperti kota komersial lain, kota-kota yang memiliki pedagang makanan dan senjata merupakan kota yang memiliki pengaruh dan otoritas yang cukup besar.

Seseorang dengan otoritas seperti itu di dalam kota berdinding E-Rantel seharusnya tidak berbicara dengan Sebas hanya karena mereka berdua kebetulan makan di restoran yang sama. Pastinya dia memiliki motif tertentu karena mencoba berbicara dengan Sebas.

Namun, ini juga adalah salah satu tujuan Sebas.

"Sebas-san, pria itu tidak baik."

"Begitukah?"

Sambil bicara dengan Bardo, Sebas merubah ekspresinya untuk pertama kali sejak semua kejadian itu dimulai. Dia menunjukkan senyum ramah karena dia mengerti betul siapa pedagang yang dia ajak bicara.

"Pria itu terkenal tidak bisa dipercaya dan tidak jujur, Aku tidak mengerti mengapa Sebas-san mempekerjakan pria seperti dia."

Sebas cepat-cepat memikirkan alasan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Dia tidak bisa mengatakan alasan sebenarnya kenapa mereka mempekerjakan Zach kepada Bardo. Jika Sebas bilang kepadanya dia mempekerjakan Zach karena dia tidak tahu karakternya, Penilaian Bardo kepada dirinya akan rendah dan cara dia mengambil keputusan akan dipertanyakan.

Meskipun kami pastinya segera meninggalkan kota ini, Aku seharusnya menghindari kemungkinan Bardo merendahkan penilaiannya kepadaku. Di masa depan, mungkin saja ada kesempatan kita bisa memanfaatkannya.

"Mungkin anda benar, tapi tak ada orang yang memperkenalkan diri dengan tidak tahu malu seperti dirinya. Meskipun karakternya mungkin memiliki celah secara keseluruhan, nona sangat mengapresiasi antusiasnya."

Bardo menunjukkan senyum pahit. Penilaian dirinya kepada nona itu mungkin akan direndahkan lagi beberapa tingkat.

Demi tujuan mereka, dia meminta gadis itu untuk memainkan perannya, jadi mau bagaimana lagi. Sebas merasa agak bersalah karena gadis tersebut harus memainkan peran karakter yang begitu manja.

"saya harap anda memaafkan ucapan saya. Mungkin sebaiknya anda menyampaikan saran saya ini kepada nona anda"

"Mungkin anda memang benar. Tapi mempertimbangkan pertolongan dan dukungan dari ayah nona yang diberikan kepada saya, saya tidak bisa membawa diri untuk melakukannya..."

"Memang loyalitas juga sangat penting..." Bardo menggumamkan sebuah kalimat, tapi kalimat berikutnya tidak jelas terdengar.

"Apakah anda mau saya merekomendasikan beberapa orang yang bisa dipercaya?"

"Tidak perlu merepotkan, Bardo-san."

Meskipun nadanya lembut, dia dengan tegaas menolak tawarannya. Mengetahui keinginan keras dibalik ucapannya itu, Bardo mencoba pendekatan lain.

"Begitukah? Aku masih berpikir lebih baik jika ada bodyguard yang tepat yang mengikuti. Jalan ke ibukota masih jauh. Tidak seperti Kekaisaran Baharuth, jalanan di Kerajaan Re-Estize sangat tidak aman. Aku bisa membantumu mencarikan beberapa tentara bayaran yang bisa dipercaya."

Keamanan di jalan dirawat oleh bangsawan wilayah itu, dan mereka menarik pajak jalan kepada orang-orang yang lewat di jalan mereka. Itu adalah salah satu hak dari bangsawan, tapi itu hanya jalan bagi mereka untuk mengumpulkan kekayaan. Banyak bagian dari jalan yang tidak terawat dengan baik atau dironda secara rutin, banyak celah dalam keamanannya. Oleh karena itu, sangat umum bagi orang yang bepergian diserang oleh bandit atau tentara bayaran yang beralih menjadi bandit.

Untuk menyelesaikan masalah ini, dengan kerja keras dari "Putri Emas", prajurit di bawah kendali langsung dari kerajaan mulai berpatroli di jalan itu. Tapi karena jumlah mereka yang kecil, mereka tidak dapat membuat perbedaan yang mencolok. Jumlah pasukan mereka yang berpatroli juga kecil karena ikut campur tangan langsung dari bangsawan wilayah itu yang ketakutan hak mereka akan dicabut.

Karena sudah menjadi seperti ini, negara sendiri tidak memiliki kekuatan untuk merawat dan mengatur keamanan jalan.

Pedagang yang ingin bepergian di jalan biasanya mempekerjakan sebuah tim petualang atau tentara bayaran untuk melindungi mereka. Pedagang yang kuat seperti Bardo seharusnya tahu kelompok tentara bayaran yang bisa dipercaya dan termasuk elit, tapi Sebas masih tidak bisa menerima tawarannya.

"Mungkin anda memang benar lagi, tapi nona tidak suka dikelilingi oleh banyak orang. Aku berharap bisa mengikuti permintaan nona sebaik-baiknya."

"Jadi seperti itu?"

Bardo mengerutkan dahi dalam-dalam di wajahnya dan menunjukkan ekspresi serba salah. Itu adalah wajah dari orang dewasa yang tidak berdaya menghadapi kemarahan dari anak-anak.

"Maafkan sedalam-dalamnya, bagi kami yang tidak memandang maksud baik anda."

"Tolong jangan berkata begitu. Sejujurnya, saya hanya ingin menjual budi baik. Jika itu tidak bisa, setidaknya bisa meningkatkan hubungan baik kita."

Putri dari pedagang yang sangat kaya atau bangsawan dari Kekasaran dan kepala pelayannya, itu adalah setting palsu untuk Sebas agar bisa menginap di penginapan ini. Sikap mereka dimaksudkan untuk menunjukkan kekayaan mereka yang besar dan membiarkan yang lainnya tahu keberadaan mereka. Memperoleh budi baik dari orang sekaya kelompok Sebas seharusnya menjadi daya tarik bagi Bardo.

Sebas tersenyum dengan lembut kepada ikan yang memakan umpannya:

"Tentu saja saya akan memberitahukan hal ini kepada ayah nona, tuan saya. Agar tahu keramahan dan kebaikan dari Bardo-san."

Bardo sesaat menunjukkan kilatan yang dalam di matanya, tapi dia langsung memperbaiki diri. Biasanya, kebanyakan orang tidak akan bisa mendeteksi perubahan secepat itu, tapi Sebas menangkapnya dengan jelas.

"Kalau begitu, mohon permisi. Nona sudah menunggu, jadi saya akan pergi sekarang."

Menunggu momen tepat saat Bardo ingin bicara, Sebas mendahuluinya....

Bardo tahu tujuannya sudah diketahui, setelah mengintip ekspresi Sebas dia menghela nafas:

"Wheew, jika memang seperti itu maka mau bagaimana lagi, Sebas-san. Lain kali jika anda di kota ini, silahkan kunjungi saya. Saya akan menyambut anda dengan hangat."

"Tentu saja, lain kali kita bertemu kami akan merepotkan anda."

Melihat Bardo yang mundur, Sebas bergumam:

"Kelihatannya ada banyak macam orang di dunia luar ini."

Meskipun ucapan dan sifat Bardo bisa dirasakan bahwa tidak semuanya karena motif tertentu. Bardo memang memiliki kekhawatiran yang asli kepada gadis muda dan kepala pelayannya.

Karena orang seperti itu, yang berharap untuk menolong mereka yang membutuhkan, sehingga Sebas tidak bisa membenci manusia sepenuhnya.

Sebas yang gembira menunjukkan senyum yang lega.

--

Setelah mengetuk beberapa kali dan mohon izin, Sebas sedikit membungkuk sebelum masuk ke kamar.

"Mohon maafkan sikap saya yang kurang ajar tadi, Sebas-sama."

Sebas menutup pintu dan disambut oleh gadis yang membungkuk dalam-dalam. Jika pelanggan di dalam restoran melihat pemandangan ini, mereka akan sangat kaget dan akan terjatuh, karena gadis yang membungkuk itu tidak lain adalah gadis yang memiliki temperamen keras yang tadi marah-marah.

Ekspresinya sangat tenang, seakan teriakannya tadi hanyalah sebuah akting dan sikapnya sekarang ini sangat tepat untuk menyambut seseorang dengan posisi yang lebih tinggi.

Penampilan dan bajunya tidak berubah, tapi dia terlihat seperti orang yang benar-benar berbeda.

Perbedaan menarik lainnya adalah salah satu matanya tertutup -- mata kirinya. Dia tidak melakukan ini ketika dia berada di restoran.

"Tolong, tidak usah meminta maaf, kamu hanya menjalankan tugasmu."

Sebas melihat sekeliling kamar yang memiliki perabot mewah. Tentu saja, jika seseorang membandingkan kamar ini dengan lantai 9 Nazarick, Royal Suite, kamar ini tidak memiliki daya tarik sama sekali. Tentu saja, itu tidak mengagetkan karena dia mengambil obyek yang salah sebagai pembanding.

Dia menaruh tatapan matanya ke sudut kamar dan menemukan barang bawaannya sudah dirapikan dan dikumpulkan. Mereka bisa langsung pergi jika menginginkan. Karena barang-barang itu tidak dirapikan dan dipersiapkan oleh Sebas, gadis itu pasti yang melakukan semua itu sendiri setelah dia pergi tadi.

"Kamu seharusnya membiarkan aku yang merapikannya."

"Apa yang anda katakan Sebas-sama, Saya tidak bisa terus-terusan merepotkan Sebas-sama dengan tugas remeh ini."

Gadis itu mengencangkan tubuhnya dan menggelengkan kepala. Dia adalah salah satu Battle Maid, Solution Epsilon (ε).

"Begitukah? Tapi sekarang ini aku adalah kepala pelayanmu"

Wajah Sebas yang memiliki kerutan yang rapi menunjukkan ekspresi seperti anak kecil yang nakal.

Solution melihat ekspresi gembira dari Sebas, dan merubah wajahnya yang tenang untuk pertama kalinya menjadi senyum malu-malu:

"Memang benar, Sebas-sama adalah kepala pelayanku, tapi aku juga di bawah Sebas-sama sebagai bawahan anda."

"..Aku kira memang benar. Kalau begitu biar kuberi perintah kepadamu sebagai atasan: Kamu sudah melakukannya dengan baik sejauh ini, jadi serahkan sisanya kepadaku. Tolong istirahatlah sampai waktunya tiba bagi kita untuk pergi."

"..Baik, terima kasih."

"Kalau begitu, aku akan pergi menemui Shalltear-sama yang seharusnya sedang menunggu tidak sabar di kereta, dan memberitahukan padanya waktu keberangkatan."

Sebas dengan mudah mengangkat barang bawaan yang paling besar dengan satu tangan, dan bertanya kepada Solution seakan dia baru saja terpikirkan :

"Ngomong-ngomong, apakah semuanya berjalan menurut perkiraan kita?"

"Ya, semuanya berjalan seperti yang kita duga."

Solution mengangkat tangannya dan menekan matanya.

"Kurasa kita beruntung. Jadi, apa yang barusan terjadi?"

"Ya --- dia sekarang sedang bertemu dengan orang-orang yang terlihat mencurigakan. Apakah anda ingin mendengarkan apa yang mereka bicarakan?"

"Tidak perlu, aku akan memindahkan barang bawaan ini ke kereta. Aku akan mendengar kesimpulannya nanti."

"Saya mengerti."

Solution tiba-tiba merubah ekspresinya.

Sudut matanya menurun dan tepian bibirnya melingkar. Meskipun ekspresinya mirip dengan senyuman, namun senyuman itu melekuk lebih lebar dari yang bisa dilakukan oleh manusia. Itu seperti membuat wajah senyum dari tanah liat dan memelintirnya dalam waktu bersamaan.

"Sebas-sama, bolehkan saya untuk merubah topik."

"Apa itu, Solution?"

"...Ketika semuanya sudah selesai, bolehkah saya mengurus pria itu?"

Sebas menggunakan tangannya yang tidak membawa apapun untuk mengusap janggutnya dan memikirkannya sejenak.

"Tentang itu, selama kamu mendapatkan izin dari Shalltear-sama, kamu boleh melakukan sesukamu."

Alis Solution sedikit mengerut, sebuah wajah yang kecewa bisa terlihat jelas. Sebas melihat dan mencoba menenangkannya:

"Seharusnya tidak apa; seharusnya tidak masalah memberikan satu orang saja."

"Benarkah? itu bagus sekali! Tolong bantu saya menyampaikannya kepada Shalltear-sama. Jika bisa, aku ingin memiliki pria itu."

Solution menunjukkan senyum gembira. Ekspresi cerah dan gembira seperti itu tanpa sedikitpun suasana kelam bisa menarik hati siapapun yang melihat.

Sebas merasa kasihan dan tertarik pada orang yang membuat Solution menunjukkan ekspresi seperti itu. Dia bertanya kepadanya:

"Lalu, apa yang pria itu katakan?"

"Kurasa dia berkata dia tidak sabar lagi untuk menikmati saya. Ini adalah kesempatan langka, jadi aku berencana untuk menikmatinya dengan baik juga."

Solution menunjukkan senyum yang bahkan lebih terang.

Senyum itu seperti anak kecil yang tidak bersalah; seperti anak-anak yang menanti event besar selanjutnya.

Part 2[edit]

Kehidupan yang menyedihkan.

Zach berjalan dengan cepat, berpikir tentang betapa menyedihkan kehidupan yang dia alami.

Hidup di dalam Kerajaan sebagai seorang petani tidak bisa disebut beruntung atau mudah.

Meskipun dia sudah bekerja keras di ladang setiap hari, kebanyakan hasil panennya diambil oleh tuan tanah. Jika hasil panen penuh ada seratus, masih bisa ditolerir jika hanya enam puluh yang diambil. Masih memungkinkan untuk bisa selamat dengan hanya bagian empat puluh, meskipun itu artinya hidup dalam kemiskinan.

Namun, akan menjadi masalah yang serius jika delapan puluh bagian yang diambil. Jika seseorang hampir bisa selamat dengan hanya empat puluh bagian, tidak diragukan lagi, kehidupan akan menjadi seperti neraka dan tak bisa tertahankan dengan hanya bagian dua puluh saja.

Selamat satu tahun dengan hanya bagian dua puluh saja untuk hidup, dia pulang ke rumah dalam keadaan yang sangat lelah setelah seharian bekerja di ladang, hanya menemukan bahwa adiknya telah lenyap tanpa bekas.

Zach waktu itu masih muda ketika kejadian tersebut terjadi. Adik yang dia cintai telah hilang, tapi orang tuanya tidak mau mencarinya. Dia tidak tahu apa yang terjadi dulu, tapi sekarang dia bisa dengan jelas tahu alasannya: Dia telah dijual. Dia hari dan zaman ini, perdagangan budak akhirnya bisa dihentikan karena usaha keras dari putri "emas", tapi perbudakan sudah sangat umum terjadi di dalam Kerajaan di waktu dulu.

Karena alasan itulah, ketika dia mengunjungi rumah bordil dan dilewati oleh seorang prostitute , dia akan secara tidak sadar menatap wajah mereka. Tentu saja, dia tidak percaya bisa menemukan adiknya seperti ini. Meskipun dia akan menemukan adiknya dengan cara seperti ini, dia tidak akan tahu apa yang harus dikatakan kepadanya. Namun, dia tidak bisa berhenti melakukan seperti ini.

hidup dalam lingkungan yang keras dan miskin, seseorang juga memiliki kewajiban untuk diseret ke dalam tentara.

Kerajaan Re-Estize berperang secara teratur melawan kekaisaran Baharuth, dan sering sekali menyeret pasukan-pasukan dari desa petani sepertinya. Kehilangan usia pekerja selama sebulan adalah hal yang besar bagi sebuah desa kecil dan berakibat besar kepada hasil panen. Namun, ada juga mereka yang merasa beruntung ditarik ke dalam tentara.

Karena lebih sedikit orang yang harus diberi makan, pengeluaran makanan untuk sebuah keluarga juga berkurang. Bagi mereka yang ditarik ke dalam tentara, mereka akan disediakan jatah dari Kerajaan. Bagi beberapa orang, itu adalah pertama kalinya bagi mereka yang merasakan perut kenyang.

Sayangnya, itu semua hanya kelebihannya...Meskipun kamu bertaruh nyawa, tanpa memperoleh prestasi besar apapun, memperoleh hadiah adalah hal yang mustahil. Beberapa orang bahkan tidak memperoleh hadiah meskipun sudah berhasil mendapatkan prestasi besar, hanya mereka yang benar-benar diberkahi dengan keberuntungan bisa menemukan kesuksesan di dalam tentara.

Setelah akhir dari peperangan, para prajurit kembali ke desa mereka, tapi mereka hanya bisa menemukan keputusasaan karena hasil panen desa lebih rendah dari yang diharapkan karena kurangnya para pekerja.

Ini terjadi kepada Zach setelah dua kali panggilannya. Tapi selama panggilan ketiga, sebuah jalan untuk merubah takdirnya muncul.

Perang waktu itu seperti lainnya, berakhir dengan pertempuran skala kecil. Untungnya, Zach selamat dari peperangan. Saat dia akan kembali ke desanya, dia berhenti. Dia melihat senjata di tangannya dan memiliki sebuah ide.

...Mungkin memang lebih baik untuk mencoba jalan lain dalam hidup daripada harus kembali ke desa itu.

Tapi dia hanyalah seorang petani dan dia hanya menerima pelatihan perang ala kadarnya. Dia tidak memiliki banyak pilihan untuk hidup barunya.

Tubuhnya sangat semrawut dan tidak mungkin baginya untuk bisa membandingkan diri dengan mereka yang memiliki innate talent. Semua yang dia pelajari di hidup ini adalah menyebar benih dan bertani, dan kapan saatnya untuk menyebar benih. Hanya itu yang dia tahu.

Zach mengambil inisiatif dengan senjata andalannya yang terakhir dan satu-satunya, dan itu adalah kabur dengan membawa senjata yang diberikan kepadanya oleh Kerajaan. Pemikiran untuk membuat masalah pada orang tuanya tak pernah datang ke pikirannya karena mereka telah menjual adiknya --- meskipun mereka melakukannya agar seluruh keluarga bisa selamat---dan dia tidak lagi memiliki rasa cinta kepada mereka.

Dia tidak memiliki latar belakang dan tidak tahu siapapun, jadi bagaimana dia bisa keluar dari tentara dengan mudah. Untungnya, dia bertemu dengan beberapa orang yang bisa menolongnya keluar, mungkin keberuntungannnya tidak buruk juga.

Itu adalah sekelompok tentara bayaran yang membantunya keluar.

Tentu saja, bagi sekelompok tentara bayaran, Zach yang hanya seorang petani dan tidak seberapa berguna bagi mereka. Tapi mereka telah kehilangan banyak anggota karena peperangan, dan berharap untuk segera kembali ke dalam jumlah mereka yang semula.

Karena itu, sekelompok tentara bayaran dengan mudah membiarkan Zach bergabung. Tapi ini bukanlah tentara bayaran yang resmi. Selama peperangan, mereka adalah tentara bayaran. Selama periode damai, mereka menjadi bandit.

Tidak heran kehidupan macam apa yang akan dia jalani dari sekarang.

Memiliki sesuatu itu lebih baik daripada tidak memiliki apapun. Mengambil itu lebih baik dari pada diambil. Daripada menangisi, lebih baik untuk membiarkan yang lainnya menangis.

Dia menjalani kehidupan semacam itu.

Dia tidak merasa bersalah, dan tak memiliki penyesalan.

Setiap kali dia mendengar korbannya memohon dan merengek, dia tambah meyakini apa yang dia yakini dulu.

Sekarang dia sedang berlari di bawah kota. Dia berlari di dalam dunia yang lebih merah daripada matahari terbenam saat ini.

Dia telah mendorong dirinya sejak dia meninggalkan penginapan, jadi dia sudah kehabisan nafas dan berkeringat banyak di dahinya. Dia merasa lelah dan ingin beristirahat, bertanya-tanya apakah dia seharusnya melakukannya. Tapi karena dia tidak memiliki banyak waktu lagi, dia mengabaikan kelelahan dan terus berlari.

Saat Zach akan mengambil belokan tajam di sudut jalan---

"Bahaya sekali~"

Sebuah protes dan benturan logam terdengar saat sebuah figur cepat-cepat menolehkan tubuhnya untuk menghindari tabrakan.

Zach hampir menabrak, dan dia menoleh ke arah bayangan yang tadi mundur.

Di depannya ada seorang wanita yang memiliki wajah proporsional. Jubah hitam yang dia pakai membuatnya bisa membaur dengan bayangan, tapi mata ungunya yang cerah sedang menatap Zach dengan rasa ingin tahu yang besar.

Karena kelelahannya, Zach kehilangan kesabarannya dan menyalak:

"Seharusnya itu adalah aku! Itu tadi bahaya sekali! mata mu ditaruh di mana sih!"

Wanita itu kelihatannya tidak takut akan ancamannya dan menunjukkan senyum dingin.

Senyum itu membuat Zach ingin mundur dan dia tidak bisa mengumpulkan seluruh keberaniannya untuk mengeluarkan pisau dibalik bajunya. Dia seperti seekor tikus yang sedang ditatap oleh seekor singa.

Suara gesekan logam yan dia dengar ketika si wanita itu mundur, mungkin berasal dari armornya.

Wanita yang memakai armor, mungkin dia adalah seorang petualang.

...Target yang salah untuk diajak berkelahi.

Kesadaran Zach memberikan sinyal bahaya kepadanya, dan dia menyadari situasinya sekarang.

Dia tidak akan meremehkan wanita ini hanya karean pemikiran naif bahwa wanita adalah jenis kelamin yang lebih lemah. Dia dijadikan pesuruh karena dia lemah.

Wajahnya basah kuyup karena berlari, Zach sekarang menyesal telah mengeluarkan nada mengancam dan keringatnya pelan-pelan berubah menjadi keringat yang lain.

Saat wajah Zach menunjukkan ketakutan yang jelas, senyum wanita itu tiba-tiba berubah menjadi kurang menakutkan:

"Hmmm~ sudahlah. Lagipula aku tidak memiliki banyak waktu. Tapi jika aku melihatmu lagi, bersiaplah untuk menikmati sedikit ketidaknyamanan!~"

Wanita itu berkomentar dengan santai dan melewatinya. Zach menjadi tertarik dengan arah dari yang diambil oleh wanita itu, tapi itu hanya bagian dari bawah kota yang tidak ditinggali oleh siapapun.

Ini sudah sangat larut, jadi mengapa seorang wanita cantik sepertinya menuju ke arah daerah kumuh? Meskipun dia penasaran, dia memiliki urusan yang lebih penting untuk diselesaikan. Dia mulai lari lagi.

Setelah beberapa saat, dia sampai pada bagian lain dari bawah kota yang dipenuhi dengan rumah-rumah reyot yang banyak jumlahnya. Dia melihat-lihat sekeliling sebentar untuk memeriksa apakah dia sedang diikuti.

Matahari pelan-pelan semakin tenggelam dibalik horizon, dan dunia pelan-pelan diselimuti dengan kegelapan. Zach mencoba untuk memeriksa kedua kali jika ada yang mengikutinya dibalik sudut kegelapan. Dia mengulangi hal yang sama berkali-kali, tapi dia ingin memeriksanya lagi untuk yang terakhir kali hanya untuk amannya saja.

Mengangguk puas Zach mencoba untuk bernafas sebentar sambil mengetuk pintu tiga kali. Lima kali kemudia, dia mengetuk lagi empat kali.

Setelah memberikan ketukan rahasia, sebuah reaksi langsung bisa dirasakan di sisi lain dari pintu, yang terdengar seperti papan kayu yang bergeser dari pintu. Papan kayu itu menghalangi lubang intip di sisi lain, dan sebuah mata seseorang bisa terlihat sedang mengamati sekeliling, untuk memastikan identitas dari yang masuk.

"Ah, itu kamu. Tunggu sebentar."

Dia tidak menunggu balasan Zach dan menutup lubang intipnya lagi. Suara dari gembok besar yang dibuka bisa didengar dan selanjutnya pintu dibuka sedikit.

"Masuklah."

Ruangan itu mengeluarkan sedikit bau busuk, itu adalah dunia yang berbeda dibandingkan dengan hotel yang baru saja dia masuki. Zach berharap hidungnya akan terbiasa dengan bau ini segera, dan cepat-cepat masuk ke dalam ruangan.

Pintu itu ditutup dan Zach melihat ruangan di dalam ruangan itu gelap dan kecil.

Tempat ini adalah ruang makan dengan dapurnya, tapi hanya ada satu meja. Di atas meja berdiri sebuah lilin yang menerangi kamar itu sedikit redup.

Seorang pria kotor yang memberikan udara dari seseorang yang hidupnya terbiasa lewat kekerasan dan kebrutalan menarik kursi dari meja dan duduk. Kursi itu berderit seakan berteriak. Pria itu memiliki tubuh yang kuat dan dada yang lebar. Bekas luka ringan bisa terlihat di wajah dan lengan pria itu. Kursi tersebut terlihat seperti mau roboh karena berat badannya.

"Jadi, Zach, ada apa. Ada sesuatu yang terjadi?"

"Situasinya berubah...mangsa akan segera bergerak."

"Ah...jadi mereka akan pergi sekarang."

Zach mengangguk sedikit. Pria itu protes dengan suara lirih: "Mengapa mereka memilih waktu-waktu seperti ini...Apakah mereka tidak perhatian kepada kita." Di waktu yang sama mengangkat tangannya dan menggaruk rambutnya yang berantakan.

"Apakah tak ada cara untuk menundar mereka sebentar?"

"Tidak semudah itu karena ini diminta oleh gadis itu."

Pria itu telah mendengarnya beberapa kali tentang bagaimana gadis itu kelihatannya dan berlebihan mengerutkan wajahnya.

"Pria tua itu seharusnya menggunakan sedikit otaknya dan mencoba untuk membujuk gadis itu untuk tidak pergi malam ini. Berkendara di malam hari itu menakutkan dan mungkin saja ada bandit. Sialan, Aku tidak tahan ini...bahkan orang idiot pun tahu. Ah-- bagaimana kalau mensabotase roda keretanya untuk menunda mereka hingga besok?"

"Kurasa aku tak bisa... mereka sudah bersiap memindahkan barang-barang ke dalam kereta, mungkin sebaiknya kita selesaikan secepatnya?"

"hmm, itu tidak salah..."

"Pria itu melihat ke atas sambil berpikir dalam-dalam."

"Jadi, kapan mereka akan berangkat?"

"Sekitar dua jam lagi."

"Waktunya sangat ketat. Hmmm... apa yang harus dilakukan. Jika kita hanya memiliki waktu dua jam untuk bersiap. Zach diam mendengarkan rencananya dan menundukkan kepalanya untuk melihat tangannya.

"Orang kaya seperti mereka membuatmu gusar, ya kan..."

Zach teringat akan tangannya yang sempurna dan murni.

Mereka yang bekerja di ladang takkan pernah bisa memiliki tangan secantik itu. Dari memegang cangkul dan seluruh pekerjaan bertani yang berat yang mereka lakukan, setiap tangan orang-orang itu sangat kasar dan kotor, hingga ke kuku mereka.

Dia tahu dunia ini tak adil. Tapi...

Zach melingkarkan sudut mulutnya, menunjukkan gigi-giginya, dan memberikan seringai mesum dan bejat:

"Aku akan dapat giliran untuk bermain dengannya... ya kan?"

"Hanya setelah aku selesai dengannya. Kita juga harus meminta tebusan, jadi jangan terlalu kasar dan keterlaluan menyakitinya."

Pria itu juga mengeluarkan senyum bejat. Mungkin karena terstimulasi oleh nafsunya, dia berdiri.

"Baiklah sudah diputuskan. Biar kuhubungi pemimpin."

"Mengerti."

"Kita akan mengirimkan sekitar sepuluh orang untuk menyergapnya. Jika kamu terlambar entah bagaimana, kami akan menyerang langsung. Cobalah untuk menenangkan mereka agar membuat mereka lengah."

Part 3[edit]

Sebuah kereta berkendara menjauhi kota dinding.

Empat kuda yang kuat menarik kereta besar yang lebih dari cukup untuk membawa enam penumpang.

Area sekeliling mendadak terang, disinari oleh bulan yang terang dan besar yang menggantung di langit...  Meskipun begitu, bodoh sekali bepergian dengan tergesa-gesa di malam seperti ini. Mendirikan tenda dan berjaga disekitar adalah pilihan yang bijak.

Dikatakan bahwa malam bukanlah dunia yang bisa dikendalikan oleh manusia tidak lah cukup. Untuk lebih jelasnya, tempat dimana cahaya tidak bersinar bukanlah milik manusia. Binatang yang tak terhitung jumlahnya, demi-human dan monster-monster berkeliaran di malam hari; banyak yang memiliki mata yang bisa menembus gelapnya malam dan menyerang manusia.

Di dalam malam yang berbahaya seperti ini, para penumpang hanya merasakan sedikit getaran ketika kereta bergerak menuruni jalan.

Getaran itu tidaklah lemah karena suspensi yang bagus, itu karena pada kenyataannya kereta tersebut bergerak di atas jalan yang dihaluskan dengan batu.

Pembangunan jalan yang dihaluskan dengan batu hanya dimulai setelah penawaran dari putri "emas", tetapi sekarang, tempat yang hanya memiliki jalan yang halus hanyalah wilayah di bawah kekuasaan langsung dari raja, dan wilayah dari salah satu dari enam bangsawan agung, Lord Raven. Ini dikarenakan perlawanan dari para aristokrat, yang merasa bahwa pergerakan yang mudah akan memudahkan Kekaisaran untuk menyerang.

Biaya dari perawatan jalan juga menghebohkan banyak orang. Saran putri Renner adalah mengumpulkan pendanaan dari para pedagang dihambat oleh para bangsawan yang takut otoritas mereka dan penghasilan mereka akan berkurang. Ini menghasilkan keadaan yang seperti sekarang ini terlihat seperti habis digigit oleh anjing.

Area ini tidaklah jauh dari kota dibawah yurisdiksi dari raja, dan begitulah, perawatannya dilakukan dengan sangat baik.

Namun, itu tidak sempurna. Kereta yang berjalan di jalan itu masih sering bergetar sedikit, dan para penumpang akan merasakan getarannya.

Karena getaran itu, percakapan di dalam kereta berakhir seakan mereka telah selesai topiknya.

Di dalam kereta ada Sebas, Solution disampingnya, Shalltear duduk di seberang mereka dan dua orang budak Shalltear, Vampire Bride, masing-masing di sisinya. Dan tentu saja, Zach duduk di kursi pengendalinya, sedang mengendalikan kereta.

Setelah beberapa saat terdiam di dalam kereta, Sebas membuka mulutnya dengan nada yang santai:

"Ada persoalan tertentu yang selalu aku ingin tanyakan.."

"Hmmm? Pertanyaan untukku? Tentang apa?"

"Hubungan anda dan Aura-sama kelihatannya buruk, apakah ada alasan tertentu tentang hal itu?"

"...Sebenarnya, hubungan kami tidak buruk."

Shalltear menjawab dengan pelan, memeriksa kuku di jari kelingkingnya dengan ekspresi bosan.

Kuku putih seperti mutiara memiliki panjang sekitar dua sentimeter. Dia memegang kikir di tangan lain, tapi kukunya sudah dipotong rapi dan tidak memerlukan penggosokan. Sudah puas, Shalltear melemparkan kikirnya kepada Vampire yang duduk di sampingnya.

Setelah itu, dia mencoba untuk membentangkan kedua tangannya yang kosong ke arah dada dua orang vampire di kanan kirinya, tetapi melihat ekspresi dua orang di depannya, Shalltear membuat wajah malu dan menarik tangannya.

"Rasanya tidak seperti itu."

Sebas melanjutkan. Wajah Shalltear mengerut seakan dia habis memakan makanan yang pahit:

"Aku...baik-baik saja. Itu karena penciptaku Peroroncino-sama membuat pengaturan untuk hubunganku dengannya terlihat buruk, jadi aku sedikit menggodanya. Namun, mungkin saja dia juga sama, mungkin Bukubukuchagama-sama membuat pengaturan anak itu menjadi aneh denganku."

Merasa tidak tertarik, Shalltear mengibaskan tangannya dan memandang mata Sebas untuk pertama kalinya.

"Ngomong-ngomong, penciptaku Peroroncino-sama dan pencipta anak itu Bukubukuchagama-sama adalah adik dan kakak. Dengan kata lain, kami juga termasuk bersaudara.."

"Bersaudara... jadi begitu!"

"Di masa lalu, ketika Peroroncino-sama dan Pemimpin tertinggi yang lain -- Luci*fer-sama dan Nishiki Enrai-sama---datang ke daerahku, mereka menyebutkan itu."

Ketika Shalltear mengingat bagaimana dia menemani pemimipin tertinggi berpatroli, mata Shalltear penuh dengan kekaguman:

"peroroncino-sama pernah menyebutkan bahwa Bukubukuchagama-sama memiliki pekerjaan yang disebut dengan Aktris Pengisi Suara. Dia sangat terkenal dan memberikan suara kepada H Game, jadi kapanpun dia membeli game terkenal yang dia cari, gambaran wajah kakaknya datang ke pikiran, membuatnya kehilangan nafsu."

Meskipu aku tidak tahu apa maksudnya itu, ditambahkan Shalltear. Sebas juga memiringkan kepalanya karena bingung:

"Aktris Pengisi Suara...Kalau tidak salah itu adalah pekerjaan yang menggunakan suaramu. Mereka bahkan harus bernyanyi kadang-kadang, jadi seharusnya mirip dengan bard."

Mendengar ucapan Sebas, Shalltear tertawa kecil dan membetulkannya:

"Salah."

"Salah? Lalu apa?"

"Aku dengar ini dari Bukubukuchagama-sama sendiri, Aktris pengisi suara adalah seseorang yang memberikan jiwa kepada pekerjaannya melalui fungsi dari suaranya. Itu artinya Aktris pengisi suara adalah profesi yang memberikan kehidupan."

"Ohhh, Aku paham sekarang, Aku ternyata sangat salah paham. Terima kasih sudah menjelaskannya kepadaku, Shalltear-sama."

Karakter seperti Sebas yang diciptakan oleh pemimipin tertinggi diberikan pengetahuan sejak mereka lahir. Namun, mereka hanya memiliki pengetahuan "segitu", tanpa mengetahui yang sebenarnya dari yang nyata seperti apa, jadi mereka akan membuat beberapa kesalahpahaman yang lucu, sama seperti sekarang ketika mereka salah paham tentang profesi dari salah satu pencita yang mereka puja.

Sebas merasa malu, dan untuk menghindari kesalahan yang sama, dia mengulangi kalimatnya, mengakui arti dari Aktris Pengisi Suara kedalam ingatannya.

"Jangan terlalu keras. Oh ya, Sebas, karena kita sedang bepergian bersama-sama, kamu tak perlu terlalu sopan."

"Benarkah, Shalltear-sama?"

"Jangan memanggilku dengan -sama... Kita semua adalah pelayan dari pemimpin tertinggi. Meskipun para pemimpin tertinggi memberikan kita posisi dan set hirarki diantara kita, kita pada dasarnya sama."

Itu memang benar. Solution melayani Sebas karena dia memang diperintahkan. Lagipula dia dan Sebas memiliki peringkat yang sama.

"Saya mengerti, Shalltear. Aku akan memanggil anda seperti itu."

"Itu bagus. Ngomong-ngomong, bukankah hubunganmu dengan Demiurge juga buruk?"

Sebas tidak berkata apapaun. Shalltear yang melihat reaksi semacam itu memicingkan matanya seperti anak nakal dan melanjutkan pertanyaannya:

"Pemimpin Tertinggi tidak memerintahkanmu untuk berlaku seperti itu, jadi mengapa akhirnya kok bisa seperti itu?"

"..Sebenarnya, saya sendiri tidak yakin. Mungkin saja hanya sifat alami saya, saya hanya tidak menyukainya. Namun, seharusnya dia juga sama."

"Hmmm-Tak ada yang membuatku seperti itu... Tapi, kemungkinan perasaan dari pencipta merasuk dalam-dalam ke hati kita."

"Itu sangat mungkin."

Shalltear menatap Sebas yang mengangguk setuju. Menurut posisinya, Shalltear mungkin tahu dan menanyakan sebuah pertanyaan yang dia pendam sejak lama:

"Siapa yang berada di lantai delapan?Aku tahu Victim ada disana, tapi siapa lagi yang bersama dengannya?"

Sebas mengerutkan dahi atas perubahan topik yang tiba-tiba. Untuk mengetahui maksud sebenarnya dibalik pertanyaan Shalltear, dia melihat Shalltear dengan ekspresi serius. Solution yang duduk disampingnya sedikit merubah ekspresi, tapi keduanya yang sedang bercakap-cakap tidak mengetahui itu.

"...Dulu, ada orang-orang bodoh yang melawan para pemimpin tertinggi, menyerang dalam jumlah yang sangat besar dan menembus lantai 7. Tapi lantai 9 sebagai markas Para pemimpin tertinggi tidak diserang. Menurut hal ini, tempat terakhir yang diserang adalah lantai 8 ya kan? Aku tidak ingat terlalu banyak, tapi musuh yang menyerang memiliki kekuatan yang luar biasa, jadi kita memerlukan kekuatan yang bisa setara dengan mereka. Namun, tak ada yang tahu siapa yang mengusir mereka. Albedo kelihatannya tahu, lagipula dia adalah pengawas dari Nazarick, aneh juga jika dia tidak tahu."

Mengabaikan Sebas yang terdiam, Shalltear melanjutkan:

"...Dia kelihatannya selangkah lebih maju, yang mana membuatku jengkel. Siapa makhluk misterius yang ada di lantai 8? Apakah dia adalah karakter yang diciptakan oleh Ainz-sama?"

Sebas diciptakan oleh Touch Me, Demiurge oleh Urbert Alain Odle dan Cocytus oleh Takemikazuchi. Tapi bahkan Shalltear tidak tahu siapa yang diciptakan oleh Ainz -- Momonga yang tertinggi dari para pemimpin tertinggi.

Bukannya dia tidak menciptakan siapapun.

Dan karakter yang berada di lantai 8, yang tidak diketahui sama sekali disana, adalah kesimpulan logis yang dia ambil.

"...Tidak, itu seharusnya tidak mungkin. Aku hanya mendengar sedikit tentang itu, tapi karakter yang diciptakan oleh Ainz-sama disebut Pandora Actor. Kemampuannya berada pada level yang sama denganku dan aku dengar dia adalah guardian di bagian terdalam dari ruang harta."

"Ada orang seperti itu?"

Tidak seperti Albedo, Shalltear tidak diberi informasi tentang semua karakter di dalam Nazarick. Itulah kenapa ini adalah pertama kalinya dia mendengar nama itu.

Meskipun ruang harta hanya bisa diakses dengan cincin Ainz Ooal Gown, sangat aneh jika tidak ada penjaganya.

Bagian terdalam dari ruangan harta.

Item Magic level tinggi disimpan disana, mungkin beberapa item World Class juga. Jika itu masalahnya, maka Ainz, yang memiliki posisi tertinggi dari 41 pemimpin tertinggi, sangat pantas untuk membuat karakter bagi tempat itu.

Shalltear merasa harga dirinya seperti tertusuk karena tidak mampu menjaga tempat yang dikecualikan itu, tapi dia menenangkan diri, berpikir bahwa itu tidak bisa dicegah. Dia percaya menghentikan penyusup untuk tidak sampai masuk ke lantai 3 dulu adalah tanggung jawab yang sangat besar, sama pentingnya dengan menjaga ruang harta.

Terlebih lagi, itu adalah tugas yang diberikan kepadanya oleh penciptanya...

"Memang ada, tapi aku tak pernah bertemu dengannya sebelum ini, karena tidak mungkin bisa sampai sana tanpa menggunakan cincin."

"Oh.."

Shalltear menjawab lemah, kelihatannya tidak kehilangan rasa tertarik, tapi Sebas tidak mempermasalahkannya.

"Pada akhirnya, lantai 8 masih misteri.. sayang sekali."

"Benar sekali, bahkan kita tidak bisa pergi kesana, pasti ada sesuatu disana."

"Apa yang kamu bicarakan?"

"Mungkin ada mekanisme yang bahkan akan menyerang kita?"

"Hmmm, kamu mungkin benar, tapi tebakanku.... itu adalah jebakan yang bisa membunuh setiap orang tanpa pandang bulu?"

"Great Tomb of Nazarick dibuat dengan perhatian yang sangat detil oleh para pemimpin tertinggi. Dengan pelayan setiap seperti kita mencurahkan segalanya untuk melindunginya, tingkat jebakan seperti itu seharusnya tidak bisa menghentikan mereka jika mereka bisa sampai ke lantai 7.."

"Ingin mengintip?"

Seorang anak kecil yang terpikirkan ide nakal -- Shalltear tersenyum seperti itu. Sebas juga tersenyum seperti biasa, tapi lebih dalam daripada biasanya.

"Kamu ingin melawan keinginan Ainz-sama?"

"Bercanda, bercanda, hanya bercanda, jangan membuat wajah menakutkan seperti itu."

"Shalltear...rasa penasaran bisa membunuh kucing. Apa yang harus kita lakukan adalah menunggu dengan tenang, sampai ketika Ainz-sama mau menceritakannya kepada kita."

"Kamu benar sekali... kalau begitu, apakah mangsanya memakan umpan?"

Topik yang tiba-tiba berubah tidak membuat Sebas berkata apapun lagi, dan memberikan jawaban langsung:

"Ya, umpan, tersangkut dan masuk ke dalam. Yang hanya perlu kita lakukan adalah menariknya saja."

Setelah sedikit mengangguk, Shalltear menjilat bibirnya dengan senang, matanya yang merah berkilauan tidak wajar.

Sebas yang langsung mengerti mengapa Shalltear menunukkan emosi seperti itu, memutuskan ini adalah kesempatan yang bagus untuk menyampaikan permintaan Solution:

"Mengenai ini, ada sesuatu yang ingin aku minta pada Shalltear."

"...Apa itu?"

Sambil membayangkan apa yang akan terjadi dan menenggelamkan diri dalam kegembiraan, Shalltear disela dan berkata dengan suara yang tidak senang. Sebas melanjutkan dalam sikap yang santun:

"Pengemudi dari kereta ini, bisakah anda memberikannya ke gadis ini?"

"...Apakah dia orang yang tidak penting?"

"Ya, dia hanya budak catur."

Shalltear menutup matanya dan jatuh ke dalam renungan yang dalam ketika dia mendengar permintaan ini. Mempertimbangkan seluruh kemungkinan, dia kelihatannya menemukan jawaban dan mengangguk:

"Kalau begitu tidak apa. Dia mungkin tidak terasa enak meskipun aku hisap darahnya."

"Saya sangat berterima kasih, terima kasih atas kebaikan anda, Shalltear"

"Terima kasih, Shalltear-sama."

"Ah, itu bukan hal yang besar. Tidak usah disebutkan."

Shalltear tersenyum manis kepada Solution, tidak diduga dia bisa memiliki ekspresi yang hangat seperti itu. Setelah itu, Shalltear kembali ke dirinya yang semula dan menatap Sebas:

"Aku salah ucap tadi, jadi kita impas."

"Saya mengerti...saya tak pernah terpikir Shalltear akan melakukan hal sebodoh itu. Anda hanya bergura tadi ya kan?"

"Benar sekali, kamu benar. Jika Sebas mengatakan hal yang sama, aku akan mengira kamu juga bercanda. Aku akan mengirimkan bawahanku untuk mengawasimu tanpa bilang, memotong anggota tubuhmu jika kamu menunjukkan tanda berkhianat apapun dan menyeretmu ke depan Ainz-sama dengan rantai."

"Aku tidak sekeji dirimu, Shalltear."

"Benarkah? Itu membuatku lebih curiga pada kesetiaanmu--aku kira kamu pasti akan melakukan itu, ya kan?"

Shalltear dan Sebas saling menatap dengan kegembiraan yang senyuman.

"Lagipula, aku sangat menyukai gadis yang manis. Memberikan dia kepada Solution adalah kegembiraan tersendiri---"

"--Kalau begitu, bagaimana kamu akan menangkap mereka? Dengan mantra seperti [Paralyze] atau [Bind Person]?"

Sebelum menuju E-Rantel, Ainz memberikan Sebas perintah untuk "menangkap manusia yang mengetahui tentang martial arts atau magic, tapi lakukan itu kepada kriminal yang tidak akan menyebabkan masalah meskipun mereka menghilang." Jadi sebagai bagian dari rencana, Sebas dan Solution memainkan peran sebagai putri orang kaya yang manja dan kepala pelayan yang membersihkan kekacauannya, menunggu dengan sabar seekor ikan seperti Zach untuk menggigitnya.

Tugas Shalltear adalah menggunakan ikan ini untuk menarik segerombolan ikan dibelakangnya.

"Itu tidak mungkin, aku tak mau serepot itu. Ainz-sama bilang tidak apa merubah mereka menjadi budak setelah menghisap mereka hingga kering, tapi kita harus menangkap mereka. Tetapi, menyelidiki satu persatu akan memakan waktu yang banyak, jadi hisap saja mereka semua hingga kering."

Sebas tidak berkata 'oh begitu', dan hanya mengangguk. Tapi sekarang, dia harus mengakui pilihan Shalltear membuatnya tidak tenang. Dengan penilaian ini, Sebas harus mengutarakan pemikirannya:

"Dari sudut pandang ini, Demiurge-sama adalah pilihan yang lebih baik. Mirip dengan nafas Aura-sama, dia bisa mengendalikan kemauan lainnya dengan bebas."

Demiurge memiliki skill spesial [Domination Curse], teknik mengendalikan pikiran yang sangat kuat. Di dalam misi yang memerlukan untuk menangkap target, akan sangat efektif.

"....Huh?"

Shalltear tiba-tiba membuat suara nada rendah yang tidak bisa dipercaya.

Suasana di dalam kereta menjadi berat, diselimuti oleh udara yang dingin.

Bahkan kuda-kuda yang menarik kereta merasakan itu, dan membuat kereta berguncang keras. Vampire-vampire yang duduk di kedua sisi Shalltear berubah menjadi lebih pucat daripada Solution, yang berada di samping Sebas, yang gemetar. Bahkan Sebas yang berada di level yang sama dengan Shalltear merasa merinding.

Niat membunuh dari Guardian Floor yang terkuat di Nazarick. Rasa bermusuhannya mengatakan bagaimana perselisihannya dengan Aura hanyalah main-main. Jika ada sebuah langkah yang salah dalam menghadapi ini, itu pasti akan membuat sebuah percikan pertarungan hingga mati.

Shalltear, yang membawa suasa di dalam kereta hingga titik beku, membuat matanya sepeti haus darah. Menyebar dari pupilnya yang merah, seluruh matanya berubah merah.

"Sebas...Bisakah kamu katakan sekali lagi? Ataukah dragonian sepertimu ingin menggunakan bentuk---"

Mata yang benar-benar merah bergerak:

"--Dan bertarung hingga mati seperti ini?"

"Saya salah ucap, maafkan saya. Saya hanya merasa tidak enak, akan sangat bagus jika [Blood Frenzy] anda tidak diaktifkan."

Shalltear menjawab Sebas dengan diam.

Sebas bisa tahu bahwa momen diamnya berarti dia merasa tidak enak akan dirinya juga.

Di YGGDRASIL, job yang kuat akan diberikan kelemahan dan handicap agar bisa menyeimbangkan game. Salah satu dari sekian banyak handicap yang diberikan kepada Shalltear adalah [Blood Frenzy], semakin banyak darah yang menyelimuti tubuhnya, semakin kuat hasratnya untuk membantai jadinya. Meskipun kekuatan tempurnya akan meningkat, itu ditukar dengan harga kehilangan kendali otaknya.

Ainz memilih Shalltear, yang mungkin akan mengabaikan perintah atau bahkan kehilangan kendali, untuk misi ini dengan menggunakan proses eliminasi.

Albedo harus melindungi Great Tomb of Nazarick, sedangkan sisa dua guardian lain --- Shalltear dan Cocytus -- jika diamati dari kejauhan, Shalltear lebih mirip dengan manusia.

Karena ini, Shalltear melakukan tarik nafas dalam-dalam. Dia kelihatannya sedang meredakan kemarahannya, dan di waktu yang sama menekan rasa tidak enak di hatinya.

Setelah nafas yang terakhir, dan dalam, Shalltear kembali kepada ekspresinya yang normal -- seorang gadis yang menggoda dan bernafsu -- dan matanya kembali ke warna biasanya.

"...Kesimpulannya, mengapa mengubah menjadi budak setelah kita menghisap darah mereka, jadi itu akan lebih sederhana. Tidak perlu membawa mereka hidup-hidup, Ainz-sama mengatakan ini sebelumnya. Dan juga, aku pasti akan menekan [Blood Frenzy]"

Dengan menghisap seluruh darah mereka, vampire bisa merubah target mereka menjadi undead tingkat rendah yang sangat patuh kepada tuan mereka. Vampire-vampire hanya bisa membuat vampire yang lebih rendah dengan kecerdasan yang berada di bawah milik mereka, tapi Shalltear bisa membuat Vampire dengan kecerdasan manusia.

Meskipun ada batas berapa banyak vampire yang bisa dia buat, Jika hidup atau mati tidak masalah, Shalltear juga bisa dikatakan adalah pemburu yang hebat...

"Benar sekali, kamu tidak perlu berkata apa-apa lagi, aku pasti akan menyelesaikan misi Ainz-sama dengan mulus. Aku akan membuat Ainz-sama memujiku seperti 'Bagus sekali Shalltear, kamu adalah budakku yang paling penting', lalu berkata 'Kamu adalah yang paling cocok berada di sisiku'."

"Maafkan pemikiranku yang dangkal."

Itu adalah pemikiran sebenarnya dari Sebas, selain dari meminta maaf kepada Shalltear karena ketidak sopanannya, dia menunjukkan permintaan maafnya untuk orang lain.

"Aku tidak sadar ucapanku juga tidak sopan terhadap Ainz-sama yang mengutus anda, aku minta maaf. Maafkan aku yang membuat anda menjadi tidak enak."

Selanjutnya, dia menundukkan kepalanya dan minta maaf kepada Solution dan para vampire juga -- saat ini, ada getaran hebat pada kereta, dan ringkikan kuda yang menarik kereta.

"...Kereta kelihatannya sedang berhenti."

"Memang benar."

Membayangkan tuannya memuji dirinya setelah menyelesaikan misi, Shalltear yang tenggelam dalam kebahagiaan kembali sadar. Dia tersenyum seperti gadis nakal yang merencanakan gurauan sementara Sebas tersenyum kepadanya sambil mengusap janggutnya.

Part 4[edit]

Keluar dari hutan di dekat sana adalah sepuluh orang pria. Mereka mengepung kereta itu dengan bentuk semi lingkaran. Pria-pria ini semuanya membawa perlengkapan yang berbeda. Meskipun kualitas perlengkapan mereka tidaklah hebat, bisa dikatakan juga tidak buruk. Seseorang bisa tahu bahwa senjata itu adalah pilihan yang cukup hati-hati.

Pria-pria itu berdiskusi tentang apa yang akan mereka lakukan pada mangsa mereka, seperti siapa yang akan melakukannya dahulu. Faktanya mereka sangat tenang terlihat jelas. Lagipula, mereka sudah pernah melakukan ini berkali-kali sebelumnya. Kali ini juga tidak banyak berbeda, jadi mereka tidak memiliki alasan untuk gugup.

Zach turun dari kursi pengemudi kereta dan berlari kecil ke arah pria-pria ini.

Sebelum dia melompat dari kursi pengemudi, dia telah memotong tali kemudi untuk mencegah kereta itu kabur, dia juga merusak pintu kereta sehingga hanya bisa dibuka dari satu sisi saja, sisi yang menghadap pria-pria ini.

Pria-pria itu memamerkan senjatanya agar terlihat oleh mangsa mereka. Itu seakan memberikan peringatan tak tertulis bahwa jika mereka tidak segera keluar, mereka akan disakiti hingga parah.

Seakan bereaksi terhadap peringatan, pintu kereta pelan-pelan terbuka.

Seorang gadis cantik muncul di bawah cahaya rembulan. Tentara-tentara bayaran dan bandit itu menunjukkan senyum mesum dan melihat gadis itu dengan tatapan penuh nafsu. Ekspresi bahagia mereka bisa sangat terlihat jelas.

Namun, ada seseorang yang kaget: Zach.

Menggunakan sebuah kalimat untuk menjelaskan keterkejutannya 'Siapa ini?'. Zach tak pernah melihat wanita cantik ini sebelumnya, meskipun dia sangat familiar dengan keretanya. Perbedaan ini membuatnya bingung, membuat dia tidak bisa bicara.

Lalu, gadis lain dengan pakaian yang sama muncul setelahnya. Beberapa pria menunjukkan senyum bingung karena target mereka seharusnya hanya satu orang gadis kaya yang mudah ditipu dan kepala pelayannya yang tua.

Namun kelihatannya gadis muda lainnya muncul selain mereka berdua, dan penampilan gadis itu membuat mereka melupakan keraguannya.

Rambutnya yang keperakan bersinar terang dibawah sinar rembulan, dan matanya yang merah dan basah menunjukkan godaan dunia lain.

Melihat gadis yang cantik dan menawan yang muncul di depan mereka, bandit-bandit itu hanya bisa menghela nafas pada diri mereka. Mereka bahkan tidak bisa mengeluarkan sebuah kalimat pujian karena terperangah. Momen ini membuktikan bahwa sesuatu yang sangat cantik yang tiba-tiba muncul, bahkan hasrat binatang buas pun akan menyusut.

Bermandikan tatapan dari pria-pria yang tertarik ini, Shalltear menunjukkan senyum menggoda yang mesum. Dia dengan santai berjalan ke depan pria-pria itu:

"Semuanya, terima kasih sudah berkumpul disini untukku. Ah ya, siapa pemimpin dari kalian? Bolehkan aku bernegosiasi dengannya sebentar?"

Melihat tatapan bandit-bandit yang tertuju pada satu orang, Shalltear memperoleh informasi yang dia inginkan. Itu artinya kecuali yang satu itu, yang lainnya tidak dibutuhkan.

"Ap..Apa yang ingin kamu negosiasikan?"

Setelah melihat gadis yang paling cantik yang tak pernah dia lihat, pria yang terlihat seperti pemimpin itu akhirnya memperoleh kesadarannya kembali dan melangkah maju.

"Aaahh, maafkan aku. Negosiasi itu hanyalah gurauan untuk mendapatkan informasi yang kuinginkan. Permisi."

"Siapa kalian sebenarnya..."

Shalltear melihat ke arah Zach yang bertanya:

"Jadi kamu yang bernama Zach? Aku akan memberikanmu kepada Solution sesuai janji, jadi bisakah kamu minggir?"

Banyak yang bingung, dan untuk mendapatkan jawaban mereka mulai saling melihat, tapi diantara pria-pria itu--

"Hmph, gadis cilik. Tubuhmu bagus juga, sedikit saja aku bisa membuatmu menangis."

Bandit, yang kebetulan berada di depan Shalltear, mengulurkan tangannya untuk menyentuh dada besar yang memang tidak pantas untuk gadis dengan usia segitu. Tapi kemudian-- sebuah tangan jatuh ke tanah.

"Bisakah kamu tidak menyentuhku dengan tangan kotormu?"

Pria yang kaget itu melihat lengannya yang hilang terpotong. Setelah sesaat, dia berteriak:

"Arghhh-tangan, tanganku-!"

"Kamu hanya kehilangan satu tangan, mengapa kamu berteriak sekeras itu? Apakah kamu masih bisa disebut pria?"

Shalltear sedikit bergumam dan mengayunkan tangannya dengan santai. Lalu kepala pria itu terjatuh ke tanah.

Bagaimana mungkin dia bisa memotong kepala pria itu, tanpa menggunakan apapun? Seperti pemandangan mimpi buruk, semuanya terlihat sangat tidak nyata dan bandit-bandit itu menjadi ketakutan. Pria-pria yang tidak bisa bereaksi karena kekagetan mereka. Namun, pemandangan mengerikan selanjutnya membuat semuanya kembali ke alam sadar.

Darah mulai keluar dari lehernya seperti air mancur. Seakan darah itu memiliki pemikiran sendiri, mulai berkumpul di atas Shalltear dan membentuk sebuah bola darah.

Rekan-rekan Shalltear tahu pemandangan ini disebabkan oleh skill spesial miliknya [Blood Pool]. Tapi bandit-bandit ini tidak tahu skill di luar manusia semacam itu. Yang pertama kali muncul di otak mereka adalah:

"Dia seorang Magic Caster!"

Jika beberapa orang dari mereka mengerti magic dengan benar, mereka mungkin akan bisa mengeluarkan peringatan yang lebih jelas. 'Magic Caster' hanyalah istilah umum, tergantung dari profesinya ada banyak macam sub divisi dan cara menghadapi masing-masing dari mereka yang berbeda satu sama lain. Setelah melihat pakaian Shalltear, hal pertama yang harusnya ada di otak mereka adalah magic berdasarkan Sorcery, diikuti kemampuan untuk mengendalikan pikiran. Karena mereka tidak memberi peringatan yang spesifik, seseorang bisa menyimpulkan dengan aman bahwa pihak lain benar-benar tidak tahu fundamental dari magic. Dengan kata lain, kapanpun mereka melihat sesuatu yang tidak mereka pahami, mereka akan mempercayainya sebagai magic.

Shalltear mengerti bahwa orang-orang ini tidak tahu lebih banyak, dia lalu melihat mereka dengan ketertarikan yang hilang. Bandit-bandit yang panik cepat-cepat mengangkat senjata mereka untuk bertahan.

"Membosankan, aku akan menyerahkan orang-orang ini kepada kalian. Tinggalkan pria ini dan pria itu..paham?"

"Ya, Shalltear-sama."

Para vampire yang mengikuti di belakang Shalltear, mereka berjalan dan menghancurkan wajah dari bandit yang mengayunkan pedangnya kepada Shalltear, membuat mereka terlempar ke belakang.

Pemandangannya seperti seseorang yang memukul dengan pemukul kasti dari logam menggunakan seluruh kekuatannya.

Suaranya mirip dengan balon yang penuh dengan cairan dan meledak. Bandit yang terbang di udara dengan anggota tubuh terlempar, diikuti dengan cipratan darah dan otak mereka. Cairan itu berkilauan di bawah sinar rembulan, membuatnya semakin cantik karena elemen menakutkanya.

Lebih dari separuh tengkorak yang pecah dan terlempar. Otak mereka menyembur dan jatuh dari tengkorak yang pecah dan saat itulah tubuhnya terjatuh ke tanah dengan suara basah. Suara yang memberikan perasaan menakutkan dan mengerikan kepada para bandit, tapi itu seperti bunyi lonceng pertama dari pertempuran yang membawa Shalltear sangat bahagia.

Zach menunjukkan senyum kaku sambil melihat pemandangan di depannya.

Pemandangan yang sangat tidak manusiawi.

Bau darah yang membuat pusing, disebabkan oleh pembunuhan yang keji, membuatnya ingin muntah.

Anggota tubuh dari pria yang hancur seperti kertas. Kepala yang digenggam oleh dua tangan hancur seperti pohon delima yang dibuka paksa.

Perut salah satu bandit ditusuk oleh tangan kosong setelah dilucuti armornya. Usus yang basah dan mengkilap ditarik keluar beberapa meter. Bandit itu masih hidup setelah itu, yang menunjukkan kegigihan dari seorang manusia.

Ada yang berguling dan merangkak kesakitan di lantai. Karena dia mencoba untuk kabur, kedua kakinya dihancurkan dengan brutal. Dari jauh seseorang bisa melihat titik putih di kakinya, tulang yang menembus otot dan kulitnya. Tetap saja, dia mencoba untuk merangkak dengan dua tangannya. Dia mencoba sekeras mungkin untuk kabur dari pemandangan seperti neraka dan mengerikan ini. Meskipun hanya untuk beberapa saat, dia masih ingin hidup.

Gadis yang cantiknya seperti dari dunia lain memandang remeh kepada pria yang memohon ampun atas hidupnya, dan mengeluarkan tawa yang melengking.

Bagaimana bisa menjadi seperti ini...

Zach mencoba sekeras mungkin untuk menemukan jawaban.

Tak perduli kalimat agung seperti apapun yang dipilih oleh seseorang, tidak bisa menyembunyikan kenyataan bahwa makhluk hidup mengikuti konsep "Selamat bagi yang paling pantas". Pada dasarnya, perkembangan dan progress apapun yang ada pada makhluk hidup, mereka berevolusi dan menekan diri karena yang kuat akan memangsa yang lemah; itu adalah hukum alam. Ini adalah kepercayaan yang diikuti oleh Zach. Meskipun begitu, apakah boleh bagi yang kuat untuk melakukan tindakan berlebihan?

Tentu saja tidak, tidak mungkin baginya mengakui pembunuhan yang kejam dan mengerikan ini, tapi apa yang bisa dia lakukan? Musuh hanya kebetulan belum menyerangnya. Jika dia mencoba untuk kabur, musuh mungkin sudah melakukan sesuatu kepada Zach untuk membuatnya tidak bisa kabur, seperti siksaan yang menyakitkan dan mengerikan yang baru saja dia saksikan.

Zach memegang pakaiannya dan merasakan bentuk pedang yang tersembunyi di dalam.

Oh mengapa pedang ini harus kecil? Tidak mungkin melawan menggunakan pedang pendek ini menghadapi monster yang bisa dengan mudah mengoyak manusia.

Apa yang harus dia lakukan kalau begitu? Dia tidak bisa membayangkan dirinya mempengaruhi monster-monster itu dalam cara apapun.

Zach kelihatannya mencoba untuk bersembunyi, dan berjongkok dan memeluk dirinya sendiri dengan kedua tangan. Dia memikirkan geretakan giginya yang berirama sangat keras, apa yang akan dia lakukan jika monster-monster itu mendengar suara ini dan datang mencarinya.

Meskipun dia mencoba sekeras mungkin menenangkan diri karena hidupnya tergantung dari ditemukan atau tidaknya, dia masih tidak bisa menghentikan giginya yang geretakan.

Ngomong-ngomong, siapa mereka ini? Zach tidak mengenali mereka sama sekali.

Saat dia memikirkannya--

"Zach-san, kemarilah."

--Tiba-tiba, sebuah suara lembut, yang tidak cocok dengan pemandangan keji di depannya datang dari belakang Zach.

Dia melihat ke belakang ketakutan, lalu dia menemukan orang yang mempekerjakannya.

Ekspresi yang ditunjukkan oleh putri itu bukanlah ekspresi nakal yang biasanya. Jika dia cukup tenang, dia mungkin waspada akan gadis itu, tapi dia sangat bingung dengan pemandangan horror yang dipenuhi bau darah, dan tidak memiliki ketenangan untuk melihat sikap gadis yang tidak biasanya itu.

"Siapa monster-monster itu?"

Zach berteriak kepada gadis kaya dan mudah tertipu itu (Solution):

"Jika ada monster-monster seperti mereka, mengapa kamu tidak bilang padaku!"

Benar sekali, jika dia tahu, keadaan mungkin tidak akan menjadi seperti ini. Pemandangan yang mengerikan di depannya itu disebabkan oleh gadis ini.

"Katakan sesuatu, cepat dan katakan sesuatu! Ini semua salahmu!"

Dalam kegelisahan dan ketakutannya, Zach merasa marah dan tidak sabar. Dia memegang kerah Solution dan menggoyangkannya dengan kasar.

"...Aku tahu, silahkan ikuti aku."

"Kau...kamu akan menyelamatkanku?"

"Tidak, untuk kesempatan terakhir, aku ingin menikmati dan merasakanmu seluruhnya."

Tangan yang dingin dan murni memegang tangan Zach. Seperti itu, Solution mengarahkannya untuk kabur.

"Karena Sebas-sama tidak suka hal semacam ini. Meskipun aku sudah mendapatkan izinnya, aku masih ingin kita sedikit lebih jauh."

Zach tidak mengerti apa yang dia katakan, tapi dia pikir bahwa jika dia ditujukkan ke tempat lain mungkin dia masih memiliki kesempatan selamat.

Zach pura-pura tidak mendengar teriakan dan raungan dari belakangnya.

Apa boleh buat, karena Zach sangat lemah. Tidak mungkin baginya untuk menyelamatkan rekan-rekan mereka yang seharusnya lebih kuat dari Zach.

"Tolong jangan terlalu kasar, jika bisa...aku harap kamu bisa lembut, maka aku akan sangat senang."

Di belakang kereta, Solution berbisik kepada Zach dalam suara yang lirih. Tangannya meraih punggungnya, seakan mau melepaskan bajunya. Melihat pemandangan ini, Zach sangat terkejut, apa yang gadis ini akan lakukan? Matanya seakan melihat makhluk aneh untuk pertama kalinya, dan dia tidak bisa berhenti menatap Solution. Tangannya terlihat tidak berhenti, dan Zach, yang sangat bingung, membuka mulutnya dan bertanya:

"Ka.. Kamu... apa yang kamu lakukan?"

"Kelihatannya apa?"

Seperti itu, Solution melanjutkan melucuti korsetnya.

Seakan menanti  momen seperti ini, Dua bukit yang terkekang memantul keluar. Bentuk bulat yang lembut dan menggugah semangat, dengan kulit seputih salju, bersinar di bawah cahaya rembulan.

Pemandangan di depan Zach ini membuat Zach menelan ludah.

"Aku mohon."

Seakan memohon untuk disentuh dengan lembut, Solution menunjuk kepada dadanya yang telanjang kepada Zach.

"Apa yang kamu ingin aku lakukan.."

Zach lupa diri, hanya menatap dengan tajam kepada tubuh yang telanjang di depannya.

Cantik sekali, gadis ini memiliki tubuh yang tercantik dan paling menggairahkan dari seluruh wanita yang pernah dilihat oleh Zach.

Sebelumnya, mereka yang pernah dipeluk oleh Zach, yang paling cantik tidak diragukan lagi adalah gadis yang diserang olehnya di kereta sementara mereka berjalan di jalanan. Tapi ketika tiba giliran Zach, gadis itu sudah sangat lelah dan tergeletak disana tidak bergerak. Dia hanya membuka kakinya lebar-lebar seperti katak. Meskipun begitu, dia masih berpikir bahwa dia sangat cantik dan indah.

Tapi gadis di depannya bahkan lebih cantik darinya, dan bukan tidak berdaya seperti sebelumnya.

Seakan seperti dinyalakan oleh api nafsu, dia mulai merasa hangat di pangkal pahanya. Dia hanya bisa terengah-engah seperti anjing, dan meluncurkan tangannya ke arah tubuh Solution.

Seakan menyentuh pakaian yang terbuat dari sutra -- sensasi seperti itu.

Dia tidak tahan lagi, dan merengkuh dadanya yang indah dan menggairahkan.

Tangan itu tenggelam ke dalam tubuhnya begitu saja.

Rasanya sangat lembut seakan seluruh tangannya tenggelam di dalamnya, Zach mengira ini hanya permulaannya saja. Tapi setelah melihat tangannya, dia langsung mengetahui bahwa tidak seperti itu.

Memang benar, tangan Zach telah tenggelam ke dalam tubuh Solution.

"A..Apa ini?"

Pemandangan yang tak bisa dibayangkan membuat Zach berteriak dan dia mencoba untuk menarik tangannya kembali. Tapi tak perduli sekeras apapun dia mencobanya, tetap tertarik ke dalam. Seakan ada banyak tentakel di dalam tubuh Solution, dan tentakel-tentakel itu dengan kuat mencengkeram tangan Zach dan terus menariknya ke dalam.

Wajah cantik dan proporsi yang pas dari Solution tetap tenang ketika situasi aneh itu terjadi, hanya memandang Zach tanpa suara. Seperti seorang ilmuwan yang melihat binatang lab yang telah disuntik dengan racun yang mematikan, dia melihat Zach dengan tatapan yang mengandung baik tanpa ampunan dan rasa penasaran yang hebat.

"Hey...he..hentikan! Lepaskan aku!"

Zach menggenggam tangan yang lain, dan mengeluarkan seluruh tenaganya untuk menyerang wajah cantik Solution.

Sekali, dua kali, tiga kali...

Tidak apa jika itu membuat tinju Zach sakit, Zach telah menggunakan seluruh tenaganya untuk menyerang kepala. Wajahnya, meskipun berulang kali diserang oleh pria dewasa, dia tetap tidak bergeming dan tidak bergerak sedikitpun. Seakan dia tidak merasakan apapun sama sekali.

Tapi bagi Zach yang berusaha menyelamatkan diri, rasanya berbeda dan aneh seakan jika dia menyerangnya lagi, maka seluruh rambut di tubuhnya akan berdiri.

Rasanya seperti memukul kantung kulit yang diisi dengan air. Pada situasi normal. Akan ada pentalan yang diterima oleh tinjumu. Tapi semua kekuatan itu ditelan dan tidak ada perasaan menyentuh tulang apapun. Seharusnya bukan seperti ini rasanya memukul seseorang.

Dia dialihkan oleh nafsu dan gembira, tapi sekarang dia tiba-tiba teringat pemandangan neraka dan hal yang dibenci di belakangnya.

Zach menekan hasratnya untuk berteriak.

Dia akhirnya mengerti.

Gadis yang telanjang ini juga monster.

"Akhirnya kamu sadar? Kalau begitu, ini adalah tindakan yang utama?"

Sebelum dia bisa membalas, rasanya seperti ratusan dari ribuan jarum telah menusuk lengannya dan rasa sakit hampir membuatnya pingsan.

"AHHHH!"

"Aku mencerna lenganmu."

Sambil berada di rasa sakit yang parah dia mendengar suaranya yang dingin, tapi dia tidak mampu mengerti artinya. Ini semua adalah skenario di luar pemahaman Zach.

"Sebenarnya, aku ingin melihatmu dicerna abis. Karena Zach-san bilang dia sangat senang berada di dalamku, jadi perasaan kita sama. Itu membuatku sangat gembira kamu merasakannya seperti itu."

"Ahhhh-! Mati saja, monster!"

Sambil mencoba untuk menahan rasa sakit yang parah, Zach mengeluarkan pisau pendeknya. Seperti itu, dengan seluruh tenaganya dia menusuk wajah manis Solution. Sebagai hasilnya, tubuh Solution sedikit berguncang.

"Rasakan kamu!"

Tapi Zach mengetahui bahwa pemikirannya masih terlalu dini.

Apa yang berbeda dengan menusuk sebuah kolam? Paling banter, sedikit riak akan muncul di permukaan air, dan hanya itu yang terjadi.

Solution tetap tenang dan mengawasi ekspresi Zach meskipun dengan pedang di dalamnya. Dia menatap tajam pada Zach, dan berbisik lirih:

"Maaf ya, aku punya kekebalan pada serangan fisik, jadi serangan tipe semacam ini takkan bisa melukaiku. Ini juga akan dicerna."

Sebuah bau asam dikeluarkan. Hanya beberapa detik. Gagang pedang itu jatuh ke tanah. Seperti yang dikatakannya, wajah yang cantik dan tak ada cacat seperti sebelumnya kembali lagi muncul di depan Zach.

"Si..Siapa sebenarnya kamu?"

Rasa sakit yang luar biasa pada tangannya masih belum berkurang, tapi ketakutan akan kematian di depannya lebih parah dari luka ini. Rasa takutnya hampir membuat Zach lupa akan rasa sakitnya. Dengan air mata di wajah, dia bertanya.

Tapi jawabannya sangat mengerikan seakan dia ingin menutup telinganya.

"Aku adalah Ooze tipe pemangsa. Waktunya terbatas, jadi aku harus menelanmu sepenuhnya sekarang."

Kekuatan yang menghisap pada tubuh Solution menjadi semakin kuat dan Zach pun ditekan inchi demi inchi. Percuma saja bagi Zach untuk melawan.

"Hentikan Hentikan Hentikan tolong hentikan! Maafkan aku, Ampuni aku!"

Zach berteriak dan menangis, dan terus memohon. Tapi kekuatan yang menarik Zach sangat kuat, dan seorang manusia biasa tidak mungkin bisa menahannya. Lengannya, bahunya dan bagian tubuh atasnya terus ditelan ke dalamnya.

"Lilia!"

Zach meneriakkan nama ini sebagai kalimat terakhir sebelum wajah dan kepalanya juga ikut tertelan oleh tubuh Solution. Seperti ular yang menelan mangsanya seluruh tubuh, seluruh tubuh Zach sekarang berada di dalam Solution--.

Hanya beberapa menit berlalu sejak serangan, tapi sudah tidak ada yang selamat. Tempat ini sudah dipenuhi dengan bau darah yang sangat tidak enak di hidung.

Tidak, satu orang masih hidup. Dia merangkak di bawah Shalltear pada kedua lututnya, dan dia dengan marah menggerakkan lidahnya yang menjilat. Dia sedang menjilati darah dan cairan otak dari high heel Shalltear yang kotor ketika dia, untuk bersenang-senang menginjak dan menghancurkan tengkorak bandit.

Shalltear dengan puas melihat kepada stiletto miliknya yang sekarang bersih dan mengkilap.

"Terima kasih atas kerja kerasnya. Sesuai janji, aku akan mengampuni nyawamu."

Pria yang ketakutan menunjukkan seringai yang jelek. Sambil berlutut dia menunjukkan tatapan terima kasih kepada Shalltear, dan terus menyembah-nyembah untuk berterima kasih padanya. Shalltear menunjukkan ekspresi mengasihi kepada pria yang seperti anjing itu, dan menjentikkan jarinya.

"Hisap."

Dua orang vampire datang kesampingnya, pria itu akhirnya tahu apa maksud Shalltear selama ini.

"Kamu masih akan tetap hidup sebagai undead, jadi kamu tidak bisa bilang aku bohong kepadamu, okay?"

Tidak bisa menahan mereka, para vampire itu menggigit pria tersebut. Shalltear melirik kesamping ketika life force dari pria itu dihisap seteguk demi seteguk. Solution, dengan kerah dan baju berantakan, berjalan me nuju Shalltear dari belakang kereta, yang lalu bertanya:

"Hm, jadi sudah selesai?"

"Ya, saya sangat puas. Terima kasih banyak, Shalltear-sama"

"Tidak apa, karena kita berdua berasal dari Nazarick sebagai seorang rekan. Ah, jadi apakah manusia itu bersenang-senang?"

"Dia saat ini sedang menikmatinya, apakah anda mau melihatnya?"

"Eh?Benarkah? Biar kulihat sedikit."

Sebuah lengan pria tiba-tiba keluar dari wajah Solution, diikuti dengan bau yang busuk. Bau itu datangnya dari lengan tersebut. Karena asam yang kuat, kulitnya sudah hilang dan otot-ototnya sudah separuh busuk. Karena darah keluar dari ototnya dan bereaksi terhadap asam, sebuah asap bisa terlihat terhembus keluar.

Seperti sebuah lengan yang keluar dari dalam kolam, mencoba untuk menggapai sesuatu dan terus berputar dan terombang-ambing. Setiap kali berusaha keras, otot yang busuk dan kelihatan itu mengeluarkan cairan dan darah.

"Maafkan saya, saya tidak tahu dia masih enerjik."

Solution meminta maaf dengan sebuah lengan masih keluar dari wajahnya. Dia lalu dengan kasar mendorongnya ke dalam. Setelah lengan itu benar-benar masuk, dia tersenyum lagi.

"Itu menakjubkan! Meskipun kamu sudah menelannya bulat-bulat, tak ada yang tahu sama sekali dari tampilan luarmu."

"Terima kasih atas pujiannya. Anda takkan tahu dari luar karena di dalam tubuh saya sangat kosong. Saya adalah makhluk semacam itu, jadi saya rasa ada efek magic khusus yang bekerja."

"Hmmm, ternyata begitu--aku harap aku tidak ikut campur dalam urusanmu, tapi kapan dia akan mati?"

"Jika saya ingin langsung membunuhnya saya bisa mengeluarkan asam yang lebih kuat, tapi sangat langka ada kesempatan untuk seseorang yang ingin masuk ke dalam tubuh saya, jadi saya ingin dia setidaknya menikmatinya sehari atau dua hari."

"Aku tidak mendengar teriakan apapun, apakah karena asamnya?"

"Tidak sama sekali, jika saya menggunakan asam untuk mencerna pita suaranya, dia mungkin akan tewas karena tidak bisa bernafas, jadi saya gunakan sebagian tubuh saya untuk masuk ke dalam kerongkongannya dan menekan teriakannya. Itu juga mencegah bau yang tidak enak menerobos keluar."

"Kamu merawat mainanmu dengan sangat baik, aku memujimu bisa bermain dengannya hingga akhir." "Satu hal lagi, bisakah kamu memilih bagian tubuh mana yang kamu inginkan untuk digunakan sebagai asam untuk mencernanya? Sebagai contoh, jika kamu ingin hanya satu bagian saja dari mangsamu untuk dicerna?"

"Ya, itu tidak masalah dan sebenarnya sangat mudah. Buktinya adalah bahwa masih ada beberapa potion dan gulungan di dalam saya, dan mereka aman. Saya bisa menggerakkan dengan bebas meskipun Shalltear-sama masuk ke dalam tubuh saya, tentu saja jika anda tidak ingin terlalu banyak bergerak."

"Ooze pemangsa memang menakjubkan...nhh. Kapan-kapan kita main sama-sama?"

"Tidak masalah, tapi... dimana anda berencana untuk mencari mainannya?"

Shalltear tahu bahwa Solution sedang melihat vampire di belakangnya, dan menunjukkan senyum gembira.

"Gadis-gadis ini memang sangat menggembirakan, tapi aku ingin menunggu ada orang yang menyusup ke Nazarick dan tertangkap. Aku akan meminta kepada Ainz-sama untuk memberikannya kepadaku."

"Okay, silahkan tinggalkan bagian saya juga. Lain kali, saya ingin menelan mereka hingga area dada dan meninggalkan bagian lain. Seharusnya itu menyenangkan."

"Tidak buruk, kamu seharusnya bisa berhubungan baik dengan inquisitor itu ya kan?"

"Maksud anda Neuronist-sama? investigator informasi spesial itu? Sayang sekali saya tidak seberapa mengerti terlalu banyak tentang seni Neuronist-sama."

Shalltear ingin melanjutkan ngobrolnya dengan Solution, tapi sebuah suara datang dari belakangnya dan menyela obrolan mereka.

"Solution, persiapan sudah selesai disini. Sudah waktunya bagi kita untuk pergi."

Setelah mengganti pelana kuda, Seakan berteriak dari kursi pengemudi kereta.

"Okay, saya akan segera kesana. Kalau begitu Shalltear-sama, meskipun saya ingin sekali untuk melanjutkan obrolan ini dengan anda, maafkan saya harus pamit untuk sekarang."

Shalltear melihat punggung Solution ketika dia buru-buru pergi ke kereta, lalu Sebas yang duduk di kursi kemudi.

"Kalau begitu, Sebas, aku rasa kita akan berpisah sementara."

"Ternyata begitu, jadi anda sudah menemukan sarang mereka?"

"Ya, aku akan segera kesana. Aku akan pergi untuk melihat jika ada seseorang dengan informasi yang berguna yang bisa membuat Ainz-sama gembira. Kelihatannya usaha kita tidak sia-sia kali ini."

"Ternyata begitu. Senang bekerja dengan anda, Shalltear-sama"

"Terima kasih atas kerja kerasmu, mari kita bertemu lagi di Nazarick nanti."

"Ya, Tolong jaga diri."