Overlord (Indonesia):Volume 6 Chapter 9

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Part 1[edit]

Bulan Api Bawah (Bulan ke 9), Hari ke 4, 21:10

Karena haus, wanita tersebut terbangun dan membuka matanya.

Dia perlahan-lahan bergerak dari tempat tidur yang lumayan besar dan meraih teko air yang ada di sampingnya, tapi gagal menyentuh apapun.

Lalu dia teringat jika tak ada teko air apapun yang diletakkan di dekat tempat tidur hari ini, dan tanpa sadar berdecak dengan lidahnya.

"Oooh."

Dia menguap. Seperti orang yang sudah tua, dia sudah terbiasa tidur dan bangun lebih awal, oleh karena itu tidur hanya satu jam tentu bukanlah istirahat yang cukup.

Menelan, dia meletakkan tangannya ke tenggorokan, dan hanya turun dari tempat tidur ketika dia merasakan air liur telah turun di kerongkongannya. Mengambil handuk mandi tebal yang terletak di satu sisi sprei kasur, dia membungkuskan handuk itu ke tubuhnya yang sedang telanjang, memakai sepasang sandal dan berjalan keluar.

Mansion ini adalah markas utama di dalam ibukota dan merupakan properti dari Hilma, kepala dari perdagangan obat-obatan. Logikanya, sepuluh atau lebih orang yang ditempatkan di dalam mansion ini seharusnya membuat tetap sibuk, tapi sekarang benar-benar sepi dan mengerikan, seakan tak ada satupun orang di sekitar.

Hilma terkejut saat dia berjalan menyusuri koridor. Jika seluruh bangsawan telah pergi, maka cepat atau lambat mansion ini akan menjadi sepi. Tapi tetap saja, bukan ini terlalu sepi?

Di dalam mansion ini, memanggil nama para bangsawan pasti akan mendapatkan respon.

Ngomong-ngomong tentang para bangsawan, meskipun jika mereka adalah anak tertua dan ingin mewarisi keluarga, ini biasanya terjadi agak telat di usia mereka, ketika mereka sudah sekitar berusia tiga puluh tahun.

Sebelum itu, mereka akan diberi uang saku untuk menghabiskannya sesuka hati mereka, oleh ayah mereka yang menjadi kepala keluarga. Karena mereka sudah dewasa dan sudah menikah dengan anak, mereka diundang ke dalam mansion ini untuk hiburan.

Wine, Wanita, Obat-obatan. Pujian dan sanjungan diucapkan ke telinga mereka. Bercakap-cakap dengan bangsawan lain yang berada pada situasi yang sama menghasilkan hubungan yang semakin dekat satu sama lain. Dalam melakukan hal ini, mereka menikmati diri sendiri dan membuat hubungan di waktu yang sama.

Ketika bangsawan itu mengambil alih keluarga, sudah waktunya untuk panen. Jika para bangsawan itu mencoba untuk melawan mereka, mereka akan diberi sebuah tongkat, Di lain pihak, jika para bangsawan mau mendukung mereka, mereka akan diberi wortel. Seperti ini, lingkarang kebangsawanan pelan-pelan disusupi.

Wanita itu berjalan menyusuri koridor yang sepi untuk mencari air minum.

Pada kenyataannya, dia tidak membenci kesepian, dia bahkan lebih memilihnya daripada berisik. Kepribadian penghiburnya ketika para bangsawan membentuk hubungan hanyalah di muka saja. Namun, suasana sekarang ini benar-benar tidak biasa. Keheningan ini membuat hawa dingin yang menusuk, membuatnya merasa seakan hanya dia yang ada di mansion ini.

"...Apa yang terjadi?"

Para penjaga tidak mungkin meninggalkan tempat ini tanpa berkata satu kata pun. Jika memang situasi yang tidak biasa sedang terjadi, berteriak hanya akan memberi tahukan lokasinya, yang mana akan menjadi hal yang buruk. Secara teori, jika dia kembali ke kamarnya dan bersembunyi dibalik penutup tempat tidur, lalu apa? Melakukan hal itu akan menjadi terlalu pasif.

Memang perlu bertindak ketika situasinya membutuhkan, jika tidak maka dia akan dilahap seperti mangsa. Ini adalah kepercayaannya sehingga dia mampu memanjat dari menjadi pelacur kelas tinggi hingga posisinya saat ini karena dia sangat mentaati cara berpikir demikian.

Melihat ke sekitar koridor dia bisa melihat kelihatannya tidak ada orang, dan dia cepat-cepat berlari keluar dari tempat ini.

Dia mempercayai indera keenam miliknya, dan tempat yang dia tuju adalah ruangan tersembunyi yang hanya dia ketahui. Ruangan itu mengandung banyak item magic, permata yang berharga dan lorong rahasia. Meskipun tempat ini adalah markas besar di dalam ibukota, masih banyak markas lain yang tersebar ke seluruh kota. Kelihatannya sudah waktunya kabur ke salah satu dari markas-markas itu.

Bergerak maju sambil mencoba sebisa mungkin terdiam, dia tiba-tiba menyadari ada yang aneh.

"Apa, apaan ini?"

Dia tidak sadar mengeluarkan suara erangan lirih ketika dia melihat fenomena aneh di luar jendela.

Kacannya yang tipis itu diselimuti oleh tumbuhan menjalar, benar-benar menutupi cahaya matahari dari luar. Tak perduli sekeras apapun dia mencoba, tidak mungkin bisa membuka jendela meskipun hanya sebuah celah kecil.

Dia dengan penuh ketakutan melihat ke jendela lain di seluruh koridor. Semuanya tertutup oleh tumbuhan menjalar.

"Apa? Siapa yang..."

Sebelum dia tidur, pemandangannya benar-benar berbeda. Dalam jangka waktu yang pendek hanya sejam, sudah menjadi seperti ini. Ini pasti hasil dari magic seseorang.

Tapi, siapa sebenarnya? Apa tujuannya?

Dia benar-benar tidak punya petunjuk, tapi tahu betul jika situasinya sudah sangat berbahaya sekarang.

"Sialan!"

Mengeluarkan sumpah serapah saat dia berlari, dia bahkan tidak perduli jika jubah mandinya terlepas. Tak perduli bagaimana, sangat penting untuk segera masuk ke dalam ruangan rahasia yang kecil.

Setelah tiba di tangga, dia melihat ke bawah tangga. Sepi sekali.

Dia berhati-hati menuruni tangga, memanfaatkan cahaya yang menyusup ke dalam dari celah kecil diantara tumbuhan menjalar. Berkat karpet tebal yang ada di tangga, dia mampu turun tanpa sedikitpun suara. Dia sangat berterima kasih karena ini.

"--!"

Saat dia tiba di lantai bawah, dia terdiam karena terkejut.

Ada sebuah figur yang sedang berdiri di koridor, sedang menatap kepadanya. Figur itu sendiri terlihat seperti meleleh di kegelapan, tapi bukan seperti cara seorang thieve bersembunyi di dalam kegelapan. Itu karena kulit figur itu sendiri sudah memiliki corak yang gelap, karena dark elf dengan mata heteromorfik yang bersinar di kegelapan.

Dark Elf melangkah keluar dari kegelapan. Dia memakai pakaian seorang gadis. Di tangannya dia memegang tongkat yang gelap, dan matanya sedang melihat langsung kepada Hilma.

Di belakang gadis misterius ini adalah ruangan rahasia.

Dia mengingat tata ruang dari mansion ini saat membuat keputusan, dan semakin gemetar ketakutan.

beberapa bangsawan pasti membawanya sebagai mainan, kalau begitu apapun yang terjadi kepadanya tidak masalah.

Namun dia langsung menyingkirkan harapan yang sia-sia ini.

Kelihatannya Cocco Doll sudah ditangkap. Untuk menghindari konsekuensi apapun yang tidak menguntungkan di masa depan dari perebutan kekuaasaan, dia sudah lama mempersiapkan rute untuk kabur atau rumah aman. Oleh karena itu, bawahan-bawahan di mansion ini takkan pernah membawa orang-orang tidak penting tanpa membuat laporan.

"Hey, ojou-chan" (Panggilan yang ditujukan kepada seorang gadis)

Ketika suara itu keluar, Hilma mengerutkan dahi karena terkejut.

Sebagai pelacur kelas tinggi, dia telah menemui segala macam tipe manusia. Pengalaman bilang kepadanya bahwa yang dia lihat di depan bukanlah seorang gadis, tapi seorang bocah.

Pakaiannya memang mewah, tipe yang tidak bisa dimiliki oleh kebanyakan orang. Itu adalah barang kelas tinggi yang bahkan Hilma sendiri tidak bisa mendapatkannya.

Dark Elf itu selalu hidup di dalam hutan, tapi sekarang seorang dark elf dengan jenis kelamin yang tidak diketahui telah muncul di dalam Kingdom, mengenaan pakaian mewah yang tidak biasa.

Jika suasana sekitar tidak seabnormal ini, dia pasti akan berasumsi bahwa dia sedang melihat seorang budak dari seorang bangsawan, yang memiliki hasrat tertentu.

"...Kamu, apa yang kamu lakukan disini?"

Pihak lawan bicara benar-benar tidak berhati-hati, dan pelan-pelan semakin dekat dengannya.

"Ta-Tante, apakah anda adalah orang terpenting di mansion ini?"

Meskipun dia disebut tante, dia tidak keberatan sedikitpun. Untuk elf semuda itu, usianya pasti sudah tepat untuk memanggilnya tante.

"Bukan-"

Dia akan berkata ini, tapi tiba-tiba, dia mendapatkan firasat yang sangat buruk.

Dia sangat mempercayai intuisi diri sendiri. Dibandingkan hal yang wajar, dia mempercayai intuisinya lebih banyak dan karena itu bisa selamat hingga sekarang. Hal yang wajar bisa mengkhianatinya, tapi intuisinya tak pernah melakukan itu.

"Ya. Memang begitu. Aku adalah orang yang terpenting di mansion ini."

"Be-begitukah. syukurlah."

Bocah itu tersenyum. Hati Hilma mengobarkan api nafsu, seakan dia ingin sekali menodai obyek yang cantik. Itu adalah senyum murni semacam itu.

"U-uhh, itu tidak seperti yang aku dengar dari orang-orang sini."

Seakan merespon ucapan si bocah, jendela terdekat terbuka. Disana berdiri seorang gadis dengan kostum pelayan, tubuhnya membawa bau darah daripada parfum.

Hilma menutup mulutnya dengan tangan, menahan tangisan putus asa.

Pelayan itu menggenggam lengan seorang pria di lengannya yang manis. Otot dari bahu lengan itu terlihat seakan baru saja dirobek dari bahunya.

"A-Apa!"

"E-eh, itu, kelihatannya ada orang yang ingin menyerang mansion ini. Kita harus menyelesaikan semuanya sebelum mereka sampai sini. Jadi aku membawanya denganku."

"Tolong jangan memikirkan aku. Sudah lama aku tidak sekenyang ini, dan aku benar-benar puas sekarang."

Mulutnya tidak bergerak, tapi masih mengeluarkan suara. Itu adalah hal yang benar-benar mengejutkan, tapi Hilma masih memiliki hal lain yang ingin dia tanyakan. Terutama tentang apa yang sebenarnya dimakan oleh pelayan itu, karena itu membuatnya tubuhnya gemetaran terus-terusan. Berharap itu hal yang berbeda dari ekspektasinya, Hilma bertanya:

"La-Lalu, a-aku juga? Apakah kamu juga ingin memakanku?"

"Ah? Ah, tidak juga. Tante berbeda."

Itu bukan perasaan lega. Intuisinya memperingatkan bahwa takdir yang lebih buruk menunggunya.

"-Kalau begitu, anak muda, apakah kamu ingin sedikit bersenang-senang?"

Pakaian yang menutupinya sedikit bergeser jatuh, menunjukkan bahunya.

Ini adalah tubuh yang dia banggakan. Sebagai pelacur kelas tinggi, semua orang yang dia layani adalah bangsawan kelas atas. Oleh karena itu dia mencurahkan seluruh usahanya untuk mengeluarkan lemak berlebih, mempertahankan daya tarik dirinya. Tak perduli setulus apapun orang itu, mereka takkan bisa memalingkan mata darinya; Bahkan seorang anak-anak akan terangsang. Dia sangat percaya diri dengan aspek ini.

Namun, tak ada emosi yang terlihat di mata remaja itu.

Itu juga berarti bahwa daya tarikku tidak sehebat pelayan di samping! Meskipun aku sudah berganti usaha, aku masih seorang profesional. Meskipun jika itu adalah orang tanpa emosi, masih mungkin mengeluarkan hasrat yang berapi-api! Aku bisa melakukan ini!

Bergerak melenggak lenggok seperti ular, dia memamerkan tubuhnya yang luar biasa sambil maju perlahan, semakin dekat dengan sikap yang tidak mencurigakan.

Namun, dia tidak bisa mendeteksi nafsu bocah itu.

Itulah kenapa perlu menggunakan cara lain. Tangannya pelan-pelan bergerak, bergerak melewati leher si bocah - lalu mengaktifkan item magic - Vipper's Tattoo.

Tato ular yang digambar di kedua tangan tiba-tiba menjadi hidup, dengan ular yang menunjukkan taringnya yang seperti sabit untuk menggigit tubuh si bocah. Siapapun yang terkena gigitan ular yang mengandung racun neurotoxic yang kuat ini pasti akan mengejang lalu meninggalkan dunia ini. Bagi Hilma yang tidak memiliki kekuatan tempur, ini adalah jurusnya yang mematikan.

Namun si bocah dengan cekatan menggenggam ular beracun yang luar biasa cepat dengan satu tangan dan meremukkannya tanpa ragu.

Tato viper perlahan kembali ke pergelangan tangan. Karena makhluk yang muncul itu terbunuh, akan memakan waktu satu hari untuk bisa digunakan lagi. Selama periode ini tidak mungkin bisa diaktifkan lagi.

Setelah mengambil tindakan namun belum memperoleh hasil yang dia bayangkan, Hilma berada di situasi yang sangat buruk dan akhirnya mau tidak mau harus mundur pelan-pelan. Apa yang sangat membuatnya takut adalah kenyataan bahwa meksipun ada rentetan peristiwa yang sudah terjadi, ekspresi bocah itu tidak berubah sekalipun. Meskipun ketika dia diserang, tak ada rasa gugup ataupun permusuhan yang bisa terlihat.

"Ah, ah, kalau begitu, ayo... segera bergerak."

"Kemana?"

Saat Hilma mengeluarkan keraguan ini, sebuah luka yang sangat menyakitkan keluar dari lututnya. Sangat parah sehingga dia pun tidak bisa berdiri, dan roboh ke lantai tanpa daya.

"Aaaaaahhhhhh!"

Dia mengeluarkan teriakan terluka; luka itu cukup untuk membuatnya berkeringat deras. Dia tanpa sadar menatap lututnya dan langsung menyesal melakukannya.

Kaki kirinya terkilir di arah yang berlawanan, tulang yang muncul seperti merobek dagingnya.

Saat Hilma menangis, dia juga berpikir untuk menggunakan tangannya untuk menekan area yang terluka, tapi dia ragu-ragu, takut.

Bocah itu menggenggam rambut Hilma dan menyeretnya keluar

Overlord vol 06 ch 4 01.jpg

Seorang penonton pemandangan ini tidak akan mampu jika dia diseret dengan kekuatan yang besar. Tenaga si boccah sangat kuat, bahkan membuat banyak rambutnya tercabut, namun dia tidak memperhatikan ini.

"Tidak! Tidak! Tolong hentikan!"

Bocah itu menatap Hilma yang menjerit, tapi tidak menghentikan langkah kakinya bahkan sedetikpun.

"Ayo cepat! Kita akan berada dalam masalah jika tidak cepat-cepat!"

Part 2[edit]

Bulan Api Bawah (Bulan ke 9), Hari ke 4, 22:20

Setelah menyerang mansion tersebut, Entoma Vasilissa Zeta berjalan keluar melalu pintu utama.

Dia mengambil secarik kertas yang tergeletak di samping kakinya, Melumatnya hingga menjadi bola dan melemparkannya ke dalam mansion tersebut.

Rencana pada awalnya adalah menyapu bersih mansion tersebut dari manusia, lalu mengambil buku-buku penting dan item-item berharga sebelum mundur. Seperti pasukan burung, mereka tidak boleh meninggalkan bekas apapun saat mereka di sana, pada akhirnya rumah itu ditinggalkan dalam keadaan sama sekali kosong, seakan sudah dibersihkan oleh para pencuri.

Namun, ini juga benar-benar tidak apa karena Demiurge, yang mengirim Entoma dan Mare kemari, menyebutkan kemungkinan ini. Tapi sekali lagi, jumlah seluruh waktu yang dihabiskan disini sudah melalui estimasi mereka.

Bersama dengan demon yang lainnya, Mare dan Entoma seharusnya sudah harus pergi jauh lebih awal. Mare telah mengambil orang yang terpenting di mansion ini dan pergi terlebih dahulu ke titik pertemuan. Karena masih ada cukup waktu, demon-demon kelas bawah membawa serta banyak barang-barang curian dan mempersiapkan semuanya untuk evakuasi.

Seharusnya begitulah jalannya, tapi lalu mereka menemukan tempat penyimpanan bawah tanah yang benar-benar penuh dengan barang curian dan obat-obatan terlarang selama proses mundur.

Pekerjaan tambahan itulah yang membuat semakin lambat.

Pertama, area bawah tanah dibagi menjadi banyak kamar, dengan item-item berharga dan banyak barang murah yang ditumpuk sama-sama, membuatnya sangat sulit untuk mencari seluruhnya. Pada dasarnya itu seperti mencari pohon yang khusus di tengah hutan. Meskipun ada Entoma dan para demon, mereka tidak mungkin bisa memindakan seluruh item-item tersebut, oleh karena itu perlu untuk mencari pohon yang diinginkan di dalam hutan tersebut.

Jika si wanita yang sudah dibawa oleh Mare masih ada disana, masalah ini akan bisa diatasi lebih awal, tapi sudah terlambat untuk hal itu.

Entoma dan para demon menumpuk barang-barang yang mereka anggap sampah ke satu sisi di dalam ruangan itu. Bahkan bagi para demon yang jauh lebih kuat manusia, ini termasuk pekerjaan yang menyusahkan. Tapi berkat metode dan usaha mereka ini, mereka bisa berhasil membawa seluruh item-item yang memiliki nilai.

Sebagai orang yang bertanggung jawab, Entoma, yang tetap hingga akhir, telah memiliki ekspresi yang segar seperti orang yang baru saja menyelesaikan tugas. Dia melihat ke langit malam, menggunakan tangannya untuk membasuh keringat. Meskipun dia tidak mengeluarkan satu tetes keringatpun, begitulah yang dia rasakan.

"Ha, kalau begitu semuanya pindahkan item-item itu~"

Mematuhi perintah Entoma, serangga besar dengan ukurang sebesar manusia membawa muatan yang berjumlah besar di punggung mereka terbang di langit malam. Kumbang-kumbang raksasa ini seluruhnya disummon melalui kemampuan entomomancer miliknya.

Sayap mereka mengeluarkan suara yang berat dan getaran rendah, lalu serangga-serangga itu terbang dalam barisan yang lurus membentuk formasi menuju tempat tujuan mereka.

Setelah mengirimkan seluruh serangga untuk mengangkut barang-barang yang berat secara pribadi, Entoma bertanya-tanya saat dia melihat obyek yang dia pegang di tangan.

"Ah, aku harus menahan diri untuk tidak makan. Harus, aku harus."

Dengan suara seperti 'bop', dia melepaskan kepala itu, lalu membawa kepala pria yang sudah putus itu ke area di bawah dagunya. Tangan pria itu lalu menghilang dengan suara 'chomp chomp chomp' saat tenggorokan Entoma terus bergerak. Ekspresinya sangat manis, tapi bau darah itu juga perlahan-lahan menyebar.

"Lemak dari wanita memang lembut dan dagingnya terasa enak. Lemah anak-anak ukurannya tipis, dan dagingnya juga terasa enak pula. Tapi, ah, yang terbaik adalah daging yang memiliki tekstur dari pria."

Dia dengan cekatan menghindari tulang saat dia makan, lalu melempar sisa dari kepala itu ke dalam mansion.

"Terima kasih atas makanannya!" (Ucapan yang sering diucapkan oleh orang Jepang ketika selesai makan.)

Dia membungkuk di arah mansion, lalu, agar tidak terlambat, dia mulai menuju ke arah menurut perintahnya. Namun dia tidak mengambil banyak langkah ketika suara yang ada di dekatnya membuatnya berhenti.

"Yo, malam yang indah, ya kan?"

"...Malam ini memang indah, tapi aku rasa tidak seindah itu bagimu?"

Masih tidak jelas apakah yang muncul adalah seorang pria atau wanita. Meskipun terasa seperti wanita, fisiknya seperti seorang pria.

"Kamu, apa yang kamu lakukan disini?"

"Jalan-jalan."

"...Kamu, apa yang baru saja kamu makan dengan lahap tadi?"

"Daging."

"...Daging manusia?"

Suara wanita yang mirip pria itu sedingin es, namun Entoma tidak terkejut sama sekali. Dia tidak perduli emosi macam apa yang dikeluarkan oleh manusia kepadanya. Jika mereka berani ikut campur, mereka akan dihancurkan; jika mereka tidak ikut campur, mereka akan diabaikan. Jika dia lapar, mereka akan ditangkap untuk makanan. Bagi Entoma, ini semua adalah tujuan dari keberadaan manusia itu sendiri.

Perlahan, wanita yang mirip pria itu mengangkat war pick miliknya. Setelah melihat reaksi ini, Entoma bicara dengan suara susah untuk pertama kalinya.

"Kalau begitu, apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"

Wanita yang mirip pria itu memiliki ekspresi yang meragukan, dan berpikir sendiri "Mungkin saja?", tapi tidak mengeluarkannya dengan keras.

"Aku kemari karena pekerjaan. Membuatmu jadi musuh hanya menyusahkan, dan terlebih lagi perutku sangat kenyang sekarang."

"...Maafkan aku. Aku adalah salah satu dari petualang kelas atas. Ketika bertemu dengan monster pemakan manusia, aku tidak bisa membiarkanmu lari. Kehadiranmu di dunia manusia adalah sebuah masalah."

"Ah, menjengkelkan sekali. Tapi kamu memang kuat. Kalau begitu aku akan menjadikanmu makanan cadangan."

Untuk pertama kalinya Entoma melihat lurus ke arah warrior yang kuat.

Mm, ya, jelas sangat kuat.

Entoma bukanlah seorang warrior murni, jadi dia tidak memiliki cara untuk mengukur kekuatan dari lawannya. Namun, dia tidak menganggap pihak lain lebih kuat darinya.

"Oriyaaaa!"

Wanita yang mirip pria itu meluncur, dan mengirimkan war pick miliknya menghujam turun.

Entoma dengan elegannya menghindari serangan itu, Tapi serangan lanjutan langsung mengejarnya, dengan war pic yang membuat perubahan signifikan pada arah separuh ayunan, lurus menuju Entoma. Gerakan ini bukan serangan yang halus yang mengandalkan tenaga sentrifugal, namun malahan sebuah gerakan murni yang berdasarkan tenaga kasar dengan jumlah yang di luar logika.

Sekali lagi Entoma berkelebat minggir, dan mengaktifkan kemampuan spesialnya.

"Ah!? Apakah kamu hanya tahu cara berlari?"

War Pick mulai berputar, membuat pusaran angin yang besar berputar di atas kepala wanita yang mirip pria itu, membuat kusut rambutnya.

"Heh, apakah kamu suka dengan hal-hal yang berputar dan membuat suara woosh woosh?"

Wanita yang mirip pria itu berdecak dengan lidahnya menjawab ejekan ini. Ketika Entoma sekali lagi mengaktifkan skillnya, palu tersebut mengayun ke bawah dari atas. Dengan sedikit kesulitan dia berhasil menghindari dan war pick itu sendiri tertanam jauh ke dalam tanah setelah luput dari sasarannya.

Entoma tertawa kepadanya yang menggunakan gerakan yang sama. Ekspresinya tidak berubah, dan isyarat ejekan menunjukkan perbedaan kekuatan mereka.

Wanita yang mirip pria itu menangkap kecerobohan Entoma yang luar biasa kuat.

"Hancurlah!"

Setelah memiliki war pick sebagai titik sumbu, tanah di sekitar mulai hancur, atau lebih tepatnya, bebatuan tersebar. Itu seperti sebuah gempa bumi. Untuk pertama kalinya, Entoma tidak berhasil mempertahankan postur tubuh yang santai, tapi efek dari item magic lawan tidak merontokkan semuanya.

Entoma melihat lawannya menarik war pick yang tenggelam.

Dia akhirnya merasa jengkel.

Dia mengutuk kecerobohannya sendiri.

Menghindari serangan sebelumnya memang sangat mudah. Manusia akan merasa sangat sulit menghindari gelombang kejut (shockwave) yang memecah bumi karena tanah di sekitar yang rontoh akan membuat kehilangan keseimbangan. Namun Entoma adalah battle maid dan seluruh item-item magic yang dia miliki adalah kelas tinggi. Kerusakan dengan level segini bukanlah hal yang signifikan baginya.

Namun, ada satu masalah.

Sambil menghindari bebatuan yang terbang, pakaian pelayan yang dia kenakan menjadi kotor.

Bisakah hal semacam itu dimaafkan? Ini adalah pakaian kelas tinggi yang diberikan kepada Entoma oleh Supreme Being.

Jadi- berakhir sampai disini saja kalau begitu.

Rasa bermusuhan yang ada dibalik topeng dari wajah Entoma muncul.

Cukup sampai disini.

-Bunuh.

Dia mengeluarkan nafsu membunuh, bukan tipe emosi yang yang dimiliki oleh manusia ketika bermain-main dengan serangga. War Pick itu terayun dengan berat ke arah Entoma.

Entoma dengan entengnya mengangkat lengan kirinya untuk menahan palu itu. Karena dia bukan berada pada level seorang Guardian Floor, hanya dengan menggunakan tangan kirinya saja untuk menahan palu tersebut tidak mungkin tidak meninggalkannya tanpa goresan.

Lalu, saat melakukan kontak, suara yang terdengar bukanlah logam yang mengenai daging namun lebih kepada suara logam yang berbenturan dengan obyek yang keras.

Sebuah perisai menempel di lengan kiri Entoma. Ini bukan metafora berlebihan. Sebuah serangga berkaki delapan menempel sendiri ke pergelangan Entoma.

"A-Apa ini!"

"Tahukah kamu, aku adalah seorang entomomancer. Jadi aku bisa memanggil dan menggunakan mereka sesuka hati."

Dia mengulurkan lengan kanannya dan seekor serangga terbang dari kegelapan. Seekor serangga yang panjang mirip dengan sebuah broadsword menempel sendiri ke punggung lengan kanan Entoma.

"Ini adalah serangga pedang dan serangga armor. Pada awalnya aku tidak berencana membunuhmu, tapi kamu tidak bisa dimaafkan!"

Entoma mengambil satu langkah ke depan dan menusukkan pedangnya.

Armor dari wanita yang mirip pria itu retak dan darah mengalir keluar, tapi ini jauh dari luka fatal. Dia benar-benar tidak mampu menghindari pukulan serius dari Entoma tapi hanya mengalami cedera ringan.

Dia baru saja mendeklarasikan diri sebagai warrior kelas tertinggi di dalam Kingdom, dan ini bukan hal yang berlebihan. Pada levelnya saat ini, tak ada lagi tantangan apapun.

Meskipun Entoma bukanlah seorang warrior murni seperti Yuri, dia masih seorang battle maid dan memiliki kekuatan yang jauh dari jangkauan manusia.

Dia sekali lagi meluncurkan sebuah tebasan, menyebabkan darah mengalir keluar dan menodai pipinya.

Kali ini serangan yang menyebabkan luka itu lebih besar dari yang sebelumnya, dan bukan lagi cedera ringan.

"Gerakanmu berubah! Apakah ini adalah dirimu yang asli?!"

Wanita yang mirip pria itu sekali lagi meraung-raung, mengayunkan war pick itu menghujam ke bawah dengan berat. Namun kumbang armor Entoma mementalkan palu itu. Benturan yang kuat mengalir ke seluruh tubuh wanita yang mirip pria tersebut, membuatnya tidak mampu lagi mengambil satu langkah pun dari kekuatannya yang penuh. Saat dia berusaha bergerak, harga dirinya memicu kemarahan dahsyat di dalam dirinya.

Wanita yang mirip pria itu mengumpulkan kemarahan yang membara dari dalam dirinya, meluncurkan kombinasi serangan dengan halus. Serangannya mengamuk seperti sebuah angin topan yang hebat. Aspek mengerikan ini dibuat melalui pengaplikasian 'martial art' yang unik di dunia ini. Namun, Entoma menggenggam kumbang armor dan serangga pedang dengan ahli, dan sama sekali tidak terluka oleh serangan kombo lima belas ini.

Entoma tidak tahu jika serangan sebelumnya adalah tebasan dari Blue Rose Gagaran yang memanfaatkan banyak macam martial art di waktu yang sama - sebuah kombo super. Masing-masing serangan yang muncul memiliki beban kekuatan penuh miliknya. Bahkan mampu menghancurkan martial art 'Fortress', dan hanya jenius dalam jumlah kecil yang bisa menggunakan skill bertahan 'invulnerable Fortress' yang bisa menahan serangan ini. Namun Entoma hanya mengandalkan ototnya yang tumbuh secara alami untuk menahan.

Ini karena perbedaan level antara dua individu tersebut, dan juga karena perbedaan yang luar biasa absolut antara kemampuan fisik dari dua ras.

Keputusasaan muncul di mata lawannya, tapi Entoma tidak merasakan apapun. Dia hanya ingin membunuh lawannya.

"-Fuuuu~"

Wanita yang mirip pria itu menghembuskan udara seakan dia baru saja muncul dari dalam air dan menghentikan serangan-serangannya yang ribut. Serangga pedang di lengan kanan Entoma mundur seperti sebuah busur dan malayang ke arah dada wanita yang mirip pria itu seperti sebuah anak panah.

Targetnya adalah dada Gagaran. War Pick tersebut melayang di udara, tapi gerakannya sepelan kura-kura. Serangan Entoma menusuk dada Gagaran sebelum dia bisa meresponnya.

Atau begitulah seharusnya.

Sebuah pedang membelah udarra. Karena serangga pedang telah kehilangan sasarannya, serangga pedang itu melayang dalam malam.

Dengan sebuah suara "fuu", Entoma memindahkan tatapannya untuk mencari penyusup yang membuat gangguan.

Di kejauhan ada seorang gadis dengan pakaian serba hitam. Di belakangnya ada wanita mirip pria yang sedang bernafas dengan susah payah.

"Maafkan aku, Tia. Aku kira aku sudah tamat."

"Ternyata, darah yang mengalir di dalam Gagaran benar-benar merah~"

"Dasar brengsek! Kamu sudah berkali-kali melihatku terluka sebelumnya!"

"Aku bahkan mengira kamu akan mengeluarkan darah hijau. Peningkatan Tenaga!"

"Daripada disebut 'Peningkatan Tenaga' itu lebih seperti sebuah perubahan ras!"

"Perubahan kelas kalau begitu!"

Mendengar percakapan mereka yang santai, Entoma pun merasa cemas. Sebagai lawan yang kuat, memang perlu untuk menunjukkan dengan jelas perbedaan kekuatan dalam sekali tatap sambil di waktu yang sama menentukan posisinya sndiri.

"Yah, sudah waktunya mengakhiri ini. Apakah kalian sudah mengucapkan perpisahan?"

Untuk pertama kalinya, Entoma menunjukkan sikap siap tempur. Wanita yang mirip wanita - Gagaran - bukanlah lawan yang menakutkan; masalahnya adalah si pendatang baru - Tia. Jika pakaiannya bukan seorang assassin, maka itu adalah seorang ninja. Syarat untuk bisa memiliki kelas job itu adalah level enam puluh.

Jika dia benar-benar seorang ninja, maka bahkan Entoma tidak akan mampu memperoleh kemenangan dengan mudah. Sekarang bukan waktunya 'Akhiri pertempuran ini dengan menahan kekuatan penuh!"

"[Spider Talisman]!"

Gerakan Entoma bahkan lebih cepat dari lawannya saat dia mengaktifkan empat buat talisman yang ada di lengan kanannya.

Saat talisman itu jatuh ke tanah, berubah menjadi laba-laba yang besar sekali.

Level dari mantra ini sama dengan mantra Summon Monster tingkat 3, karena makhluk yang disummon ini bukanlah monster yang kuat, tapi sudah merupakan bantuan yang besar dalam mengukur kekuatan lawan yang sebenarnya. Terlebih lagi akan bisa membuat dirinya mengulur waktu untuk mempersiapkan pertempuran.

Meskipun senjata yang dibuat dari serangga memang kuat, mereka memiliki banyak kelemahan. Salah satunya adalah senjata yang disummon itu memerlukan jumlah waktu yang tidak sedikit.

"[Shadow Clone]"

Saat ninjutsu dari Tia diaktifkan, gambarannya berkedip dan Tia 'yang lain' muncul di tempat asal.

Selama ini Entoma mewaspadai Tia. Tiruan dirinya dari skill 'Shadown Clone' memiliki setidaknya seperempat kekuatan tempur dari tubuh aslinya, tapi hanya kemampuan penghindaran dari bayangannya yang tergantung dari jumlah kekuatan magic yang diberikan oleh tubuh utama, tak lebih. Bayangan ini mungkin adalah lawan yang kuat untuk talisman spider, tapi bagi Entoma itu adalah hal yang enteng.

Namun, masalah sebenarnya adalah seberapa baik tubuh aslinya dalam hal bertarung. Entooma memanggil senjata pembunuhnya - serangga proyektil baja. Di waktu yang sama, dia menempelkan sebuah talisman kepada dirinya sendiri dan mulai memperkuat kemampuannya.

Serangga proyektil baja terbang dari titik yang tidak diketahui dan menutupi seluruh pergelangan lengan kirinya dengan rapat.

Ini adalah serangga dengan panjang tiga sentimeter yang memiliki kilauan logam, dengan tubuh yang berbentuk segitiga dan ujung yang setajam silet, penampilannya mirip dengan peluru. Sedangkan untuk kegunaan dari serangga ini, tentu saja, sesuai dengan bentuknya yang seperti peluru.

Agar bisa menghindari serangan dari laba-laba talisman, tiruan bayangan itu harus menggunakan kekuatan penuh, dan tubuh utemanya harus ikut bertarung bersama dengan tiruannya. Setelah lama bertarung seperti ini, mereka hanya berhasil membunuh satu ekor laba-laba talisman, jadi kelihatannya level Tia tidak lebih tinggi dari Entoma. Jika ini masalahnya, bahkan jika tetap berlanjut bertarung melawan Gagaran, kemenangan masih tetap dipegang.

-Kelihatannya semua ini seperti yang kuduga.

Tidak ada ampunan. Dengan menggunakan kekuatannya yang luar biasa untuk membawa kemenangan yang cepat.

Beban dari lengan kirinya membawa kepuasan bagi Entoma dan dia mengarahkannya langsung kepada Tia.

Pergelangan kiri dari Entoma beberapa kali lebih tebal dari biasanya karena serangga yang menutupi pergelangan itu. Mengikuti gerakannya, seluruh serangga itu mulai bergerak bersamaan dari pergelangan kirinya, bergegas menuju ke langit. Berkumpul menjadi satu kelompok, sayap-sayap dari serangga itu memberikan suara yang mirip dengan pistol otomatis. Bahkan laba-laba talisman yang berada dalam jangkauannya dirobohkan dengan kejam, dalam sekejap, total seratus lima puluh serangga menuju Tia.

Satu serangga sudak cukup untuk melubangi baja, dan yang ini seratus lima puluh serangga bahkan bisa melubangi pohon raksasa. Di hadapan rentetan peluru yang mematikan. Tia mengaktifkan ninjutsu miliknya.

"[Immovable Adamantine Shield]"

Sebuah perisai besar bersinar dengan banyak warna muncul di sekitar Tia. Sinar ini sudah cukup untuk membelah perisai hexagonal gelap yang besar, membuat benturan dengan rombongan serangga. Dalam sekejap, perisai ini pecah menjadi suara yang renyah, namun saat ini peluru badi serangga juga tidak bergerak, dan Tia yang sedang berdiri di belakangnya tidak mengalami cidera.

Entoma berdecak dengan lidahnya meskipun dia memang tidak memilikinya. Memaksa lawannya untuk menunjukkan kartu as yang tersembunyi satu demi satu pasti akan membuat jalan menuju kemenangan. Meskipun serangannya saat ini bisa ditangani seakarang, saat serangannya bisa menembus, mereka pasti akan disapu bersih seperti air bah dari bendungan yang hancur.

Entoma menggunakan serangga pedang untuk mementalkan kunai yang datang dan perisai serangga digunakan untuk melawan pukulan Gagaran yang datang dari atas. Itu adalah pukulan yang luar biasa kuat yang turun dari atas, mebuat luka signifikan pada armor serangga sehingga mereka mencicit karena terluka.

Mata Entoma seharusnya sudah menjadi buta karena sinar mencorong yang dikeluarkan oleh perisai adamantite, dan oleh karena seharusnya tidak mungkin bisa bertahan terhadap serangan kejutan dari Gagaran. Namun mata Entoma tidak terpengaruh oleh hal semacam itu. Jangkauan matanya lebih luas daripada manusia, dan mampu menutup arah dari serangan ini.

Di waktu yang sama saat dia memutuskan serangan lanjutan ini menjadi sangat berbahaya, tubuhnya menggelinding seakan berada di atas danau - kelihatannya tanpa menggerakkan kakinya, tubuhnya sudah menarik jarak yang jauh dari Gagaran. Meskipun Gagaran memiliki fisik yang besar, gerakannya sangat lincah dan dia hampir sembuh dari lukanya. Gagaran berdiri di samping Tia, meremukkan serangga peluru baja yang membuat suara meledak, saat dia berbicara dengan suara dingin:

"Ini tidak baik: Aku tidak yakin jika kita bisa menang melawannya. Apa yang barusan tadi? Bukankah timing kita sudah sempurna? Dia jelas-jelas tidak mampu melihat ke arah ini, namun masih bisa menahan."

"Sebuah jangkauan pandangan yang luas mungkin?"

"Daripada seperti itu, kelihatannya ada alasan yang lebih tidak terbantahkan. Dia memiliki kemampuan serangga, jadi kelihatannya dia menggunakan semacam magic sensor yang spesial... Ngomong-ngomong, dia memiliki keunggulan yang luar biasa. Mengapa dia tidak menyerang kita ketika kita sedang bicara?"

"Hanya predator sejati yang akan membunuh ketika sudah memutuskan kekuatan sebenarnya dari sang mangsa."

"Jadi seperti itu. Dia sedang menunggu batas dari kekuatan kita, sangat berbeda sekali dengan chibi-chan kita. Dia yang sangat hati-hati ini benar-benar menyusahkan."

"Dianggap remeh oleh manusia hingga seperti ini benar-benar tidak enak. Yah, ada alasan lain tapi.. Hore, ayo kemari. Kalau begitu serangga sudah tidak dibutuhkan lagi."

Serangga yang menempel di pergelangan tangan kanan Entoma jatuh ke tanah satu persatu, dan menghilang ke dalam kegelapan dengan suara berdesir.

"Sebagai gantinya... Majulah."

Seekor serangga dengan besar yang sama dengan kelabang Panjang tubuhnya lebih dari sepuluh meter, Di bagian mukanya memiliki gigi yang tajam dan matanya masih tertutup.

Ini adalah serangga terkuat yang Entoma miliki, seorang entomomancer, bisa memanggil - cambuk seribu serangga.

Entoma memperkuat dua kakinya. Dia sudah mengetahui kecepatan serangga, kemampuan menyerang, kemampuan bertahan, kemampuan penghindaran dan kecepatan gerakan dari dua manusia di depannya. Meskipun dia tidak terlalu yakin dengan kemampuan Tia yang beradaptasi dengan situasi baru, itu sudah cukup membuatnya takut.

"Ah."

Entoma menggunakan tangannya untuk menyentuh dagunya, yang tertutup oleh cairan lengket transparan.

"Tadi, perutku sudah penuh. Setelah sedikit berolahraga, sekarang sudah mulai lapar dan melilit."

Yang menempel di tangannya ada air liur miliknya. Ini adalah bukti terjelas bahwa dia sedang ingin membuat manusia sebagai santapannya.

Manusia adalah makanan favoritnya. Hingga saat ini, dia hanya bisa menyantap kue sayuran untuk memuaskan nafsu makannya, tapi tentu saja dia tidak membenci Supreme Being karena ini. Terlebih lagi, dia diberikan izin untuk memakan salah satu pergelangan tangan manusia yang dicabut ketika percobaan healing, diambil dari seorang pria yang diculik dari desa tertentu. Dia berpikir ini sebagai isyarat pribadi dari kebaikan yang besar dari Ainz-sama.

Bagi Entoma yang sudah menahan diri selama ini, manusia elit di depannya adalah makanan dengan kualitas tertinggi. Dia tidak bisa mengusir mereka tanpa merasakan satu gigitan dahulu!

Dua orang yang bermandikan nafsu makan Entoma tiba-tiba gemetar. Ini bukan reaksi suram dalam menghadapi nafsu membunuh dari musuh yang kuat, tapi lebih kepada rasa tidak suka secara psikologis yang terjadi secara alami karena dilihat sebagai sasaran mangsa predator makhluk hidup. Dan ini membuat mereka gemetar tanpa sengaja.

"Aaaaaaahhh!"

Derit nada tinggi Entoma lebih cepat dari suara papan sterofoam yang patah. Ini adalah pertama kalinya bagi Entoma melakukan serangan pendahuluan sejak awal pertarungan tersebut. Sebagai seorang predator yang sedang menangkap buruannya, dia langsung merangsek dengan kecepatan yang luar biasa.

Dia menggunakan perisai serangga untuk menahan kunai yang dilemparkan hingga enam kali terus menerus, dan semakin dekat dengan mangsa-mangsanya.

Ketika dia melihat Gagaran mengayunkan senjatanya dan melangkah maju untuk bediri sebagai barisan depan, Entoma sudah memutuskan lawan mana yang akan dicabut kemampuan tempurnya dahulu.

Tangan kanannya mengacungkan sebuah cambuk. Jika itu adalah cambuk yang panjang kecepatan dari ujung akhir cambuk akan relatif lambat. Ini memang bisa diduga meskipun jika itu digunakan oleh Entoma yang memiliki kekuatan manusia super. Namun ini hanya logis jika yang diacungkan adalah cambuk biasa.

Makhluk yang diayunkan kesana kemari adalah serangga paling kuat yang bisa disummon oleh seorang entomomancer Entoma.

Pada awalnya seharusnya itu menjadi sebuah cambuk dengan bentuk kasar busur, tapi akhirnya meluncur dengan sudut yang tidak bisa dibayangkan. Cambuk ini seperti perpanjangan tangan Entoma, dan bengkok dengan membentuk huruf S, sebelum cambuk itu meluncur ke arah Gagaran dengan kecepatan cahaya.

Itu adalah makhluk hidup yang di saat yang sama adalah senjata, dan menyerang dengan cara yang tidak alami sebgai sebuah senjata. Bahkan petualang dengan pengalaman yang besar takkan pernah mendengar hal ini, jangan menghadapinya sebelum ini. ketika baru melihatnya untuk pertama kali, tak tahu apa yang harus dilakukan adalah hal yang wajar.

Tapi kenyataan mereka bisa menghindari itu membuktikan bahwa mereka memang petualang dengan peringkat adamantite.

Cambuk serangga akan mengenai sisi tubuh Gagaran, namun dia tersandung untuk menghindari serangan itu.

"Hati-hati!"

-Bersamaan dengan teriakan Tia, Gagaran terdorong ke atas. Ini adalah skill ninjutsu dari Tia - 'Bursting Flame Column'. Ledakan yang yang kelihatannya meledak sendiri dan api yang mengelilingi mereka berdua, serta cambuk seribu serangga, yang telah melakukan perubahan seratus delapan puluh derajat dengan arah dari belakang Gagaran, hanya berhasil menyerang titik dimana kepalanya tadi.

Jika bukan karena gerakan yang hampir bunuh diri ini, tidak diragukan lagi jika kepala Gagaran akan tertusuk oleh cambuk seribu serangga. Itu adalah penghindaran yang hebat. Namun, serangan Entoma belum selesai. Seakan ditarik oleh benang, cambuk seribu serangga menyerang dari sudut yang sulit ditahan, berubah terus menerus seakan menyerang Gagaran dengan serangan enteng.

Di waktu yang sama, Entoma melemparkan sebuah talisman ke arah Tia - sebuah talisman burung petir (thunderbird). Di tengah-tengah udara, talisman itu berubah menjadi burung kecil yang mengeluarkan listrik biru putih, dan mengarah kepada Tia.

Jika ada dua lawan, biarkan salah satunya ditangani oleh serangga. Ini adalah letak dari kekuatan seorang entomomancer.

Ada ledakan petir, dan sinar biru putih yang menyebar ke segala penjuru. Apa yang muncul adalah Tia, yang sedang menahan lukanya, dan Gagaran, yang sedang kesulitan mementalkan cambuk seribu serangga.

"Sialan! Serangga-serangga ini benar-benar menjengkelkan!"

Kepala Gagaran didorong oleh war pick miliknya, dan tubuhnya diselimuti oleh serangga dengan panjang sepuluh meter sehingga membuatnya tidak bisa bergerak.

Tia mengambil langkah maju dan menusuk dengan belati magic miliknya. Serangan itu berbenturan dengan perisai serangga Entoma dan mengeluarkan suara logam yang keras.

"Flurry of thunderbird talismans~"

Entoma memegang banyak talisman di lengan kirinya dan melemparkan mereka keluar. Talisman-talisman ini berubah menjadi banyak burung petir yang lebih kecil dari sebelumnya. Mereka bergegas menuju Tia, yang sedang berusaha menyembunyikan diri. Tidak mampu menemukan targetnya, burung-burung kecil ini terbang ke belakang Tia.

Tia tiba-tiba muncul di belakang Entoma dari sebuah bayangan yang ada di luar garis pandangannya. Ini adalah kemampuan yang menggunakan bayangan untuk berpindah dalam jarak dekat. Namun Entoma sudah mengetahui hal ini karena antena dari beberapa serangga bisa merasakan perubahan aliran udara di sekitar. Ini adalah kemampuan merasakan yang kuat yang dimiliki oleh Entoma.

Dia melemparkan beberapa peluru baja yang tersisa kepada Tia yang muncul dari bayangan.

"Ku...!"

Sebuah erangan luka datang dari bayangan dan bau darah segar merebak ke udara. Menghadapi Tia, yang sedang berdarah-darah tapi masih tetap memiliki semangat bertarung, Entoma melakukan inisiatif serangan lanjutannya.

"Scattering explosion talisman!"

Ledakan yang jauh lebih kuat dari sebelumnya muncul di depan Tia, mencerahkan gelapnya malam. Melawan Tia yang sudah terlempar dan jatuh ke lantai, Entoma sekali lagi melemparkan sharp cutting talisman dan rushing wind talisman. Tia diselimuti oleh darah dan bahkan tidak memiliki waktu untuk bangun sebelum dia ditebas lagi, terlempar dan jatuh ke tanah.

"Tia! Dasar pelacur serangga!"

Suara mengutuk datang dari Gagaran, yang sedang terikat erat menjadi sebuah bola oleh cambuk serangga.

Rencana asal mereka adalah ketika Gagaran menggunakan kekuatan kasarnya untuk mengikat serangga cambuk, Tia akan mengambil kesempatan untuk meluncurkan serangan kejutan pada tubuh utama Entoma.

Entoma mengejek hal ini di bawah topengnya.

Makhluk yang benar-benar bodoh. Sebagai seorang battle maid dari Great Tomb of Nazarick, menang atas manusia dengan level seperti ini memang bisa diduga. Pilihan yang terbaik bagi mareka seharusnya adalah mengabaikan kenyataan bahwa dia sedang memakan daging manusia dan kabur dengan seluruh kekuatan mereka. Itu terjadi hanyalah karena mereka sudah membuat pilihan yang salah, sehingga skenario ini harus dibuka.

"...Meskipun perintahnya berbeda dari apa yang aku bayangkan, biar saja, tak ada lagi yang bisa dilakukan. Kalau begitu, yang mana yang harus aku makan dahulu? Otot yang mengembang pasti rasanya sangat enak ne~"

Entoma sekali lagi memanggil sebuah serangga, tetapi bukan tipe yang memiliki kemampuan tempur yang sengit. Jarum suntik yang panjang di tubuhnya mengandung pembius.

Entoma memegang serangga itu dan melangkah dengan cepat menuju Tia.

Kelihatannya dia bisa membawa makanan spesial dari daerah sebagai oleh-oleh. Ada banyak yang ada di Great Tomb of Nazarick yang sangat ingin menangkap manusia untuk dimakan.

Mereka pasti senang sekali dengan hadiah ini.

"Eh? Apa?"

Insting Entoma yang tinggi memperingatkannya terhadap obyek dingin panjang dan sedang melayang ke arahnya dari atas kepala Entoma dan dia cepat-cepat mengambil jarak menjauh. Di waktu yang sama, sebuah senjata yang panjang menusuk titik yang baru saja ditempati Entoma.

Senjata itu seerti sebuah tombak kristal yang digunakan oleh para knight, tapi itu bukan item biasa. Tidak sedikitpun retak yang terlihat pada tombak kristal itu yang telah berhasil menghancurkan bebatuan.

"Apakah itu... magic?"

Magic caster sistem spirit Entoma merasakan sesuatu dari tombak ini.

"Kamu benar. Ini adalah mantra tingkat 4 'Crystal Lance'!"

Yang menjawab pertanyaan Entoma adalah seseorang yang perlahan-lahan turun ke arah bebatuan yang baru saja dihancurkan oleh tombak tersebut. Itu adalah seorang gadis dengan suara tomboi, memiliki fisik kecil dan mengenakan sebuah topeng dan jubah.

Lawan lain lagi, Entoma bergumam sendiri. Penyusup lain telah muncul di tengah-tengah ketika sedang menangkap mangsa yang lezat. Keji sekali dia masih harus menahan godaan makanan yang lezat.

"Mari kita akhiri disini?"

"...Siapa kamu? Aku bisa memaafkanmu jika kamu segera meninggalkan tempat ini. Anak-anak memang lembut, aku suka itu, tapi mereka tak pernah memiliki daging yang cukup. Aku akan bermain-main denganmu nanti, setelah aku memakan mereka berdua."

"Jadi dirimu memang seperti itu; seorang monster pemakan manusia ya kan? Bahkan mengenakan pakaian pelayan, lelucon macam apa yang ingin kamu lakukan? Siapa yang ingin monster berbau darah sepertimu di sekeliling mereka?"

"aPA yAng KAMu KataKAn?! ANJing BEtiNA!"

Tanpa berhenti berpikir, Entoma mengeluarkan suara aslinya, lalu segera menutup tenggorokannya sendiri.

Hinaan itu sudah cukup membuatnya kehilangan kesabaran dan dia takkan pernah memaafkan ucapan gadis ini. Itu bukan karena nafsu dari predator utama, tapi karena dia sangat bad mood sekali saat ini, sehingga dia ingin merobek-robek wanita yang ada di depannya hingga berkeping-keping.

Apa yang dikatakan wanita ini? Bagiku, seorang battle maid, yang merupakan perwujudan level tinggi di dalam Great Tomb of Nazarick?!

Kemarahan tertumpah keluar dari lubuk hatinya yang dalam.

"AKAN kubuNUH kaMU!"

Dia tidak bisa berhenti berteriak dengan suara aslinya, tapi menahan diri dari menarik kata-katanya kemudian.

"Evileye!"

Tia berteriak ke gadis bertopeng yang datang. Entoma berbicara kepada lawan yang sudah diputuskan untuk dihabisi dengan kekuatan penuh:

"Aku penasaran apa yang kalian berdua lakukan.. wah, wah, ingat pelajaran pertama. Mengukur perbedaan kekuatan antara dirimu dan lawanmu. Yang ini lebih kuat dari kalian berdua... tapi lebih lemah dariku."

Evileye lalu berteriak:

"Jadi rekan-rekanku benar-benar di bawah 'perawatanmu'? Monster. Datanglah, biarkan aku merasakan menjadi korban pelecehan."

Entoma yang tidak tahu jika kemarahan telah terbakar dibalik topeng lawannya.

Entoma, yang benar-benar terluka dengan niat membunuh, berlari maju. Di otaknya yang didominasi kebencian, dua orang itu sudah menjadi gangguan yang memiliki level yang sama dengan kerikil di jalanan.

Dia benar-benar berkata tidak ada yang yang menikmati menemaniku.

Kalimat yang sama diulang terus menerus di otaknya.

Di waktu yang sama cambuk serangga mulai bergerak. Entoma menyisakan sekitar satu meter, dan membentuk sisanya menjadi bola yang besar. Tentu saja Gagaran yang menjadi inti dari bagian bentuk ini.

"Mati saja bersama dengan teman-temanmu, wanita yang tidak menyenangkan!"

Entoma mengayunkan cambuk seribu serangga ke bawah seperti palu.

"Hmph. Serangan yang membosankan."

Evileye tetap bersantai.

"[Reverse Gravity]"

Entoma menahan magic tersebut, tapi cambuk serangga itu kehilangan beban gravitasinya sehingga melayang ke udara.

Jika pemakai equipmentnya berhasil ditahan sepenuhnya, equipment itu akan menjadi beban. Namun dalam kasus senjata serangga, bukan pengguna dari equipment itu sendiri namun lebih kepada serangga tersebut yang harus melawan.

Karena sudah seperti ini, meskipun jika Entoma tidak terpengaruh, masih tetap memberi pengaruh kepada senjata serangganya. Ini adalah salah satu kelemahan, meskipun serangga bisa menyerang dengan acak.

Meskipun jika itu Entoma, dia harus menyingkirkan rencana aslinya ketika menghadapi magic seperti ini.

Merasakan niat dari Entoma, cambuk serangga itu dengan indahnya melepaskan diri dari Gagaran. Dengan kecepatan menarik seperti pita pengukur (yang sering digunakan oleh pekerja bangunan), serangga itu membentuk kuda-kuda cambuk serangga dengan panjang sepuluh meter. Ketika ini terjadi, Evileye memberikan arahan kepada Gagaran yang masih terguling di tanah.

"Gagaran! Minggir! Pergilah dan cepat sembuhkan luka Tia! Jika kamu sudah menggunakan tenaga sarung tanganmu, maka gunakan potion penyembuh!"

Manusia yang terluka sudah sembuh. Jika hanya itu, maka tidak ada masalah lagi. Kenyataan bahwa mereka berdua adalah lawan dari Entoma tidak berubah, tapi mempertimbangkan ucapan dari magic caster yang ada di depannya, situasi ini berbeda.

Evileye dan Entoma berada pada level yang sama. Jika mereka membantu magic caster itu, situasi akan sangat tidak menguntungkan.

Kali ini, Entoma memutuskan untuk menggunakan kartu as terkuatnya yang sebenarnya tidak ingin digunakan.

Dia sudah menggunakannya untuk mengeliminasi seluruh musuh di dalam mansion itu dengan sebuah nafas, menyisakan dua lagi untuk digunakan.

Itu adalah nafas yang diberikan oleh lalat-lalat karnivora, fly breath.

Nafas seperti itu dikeluarkan untuk makan daging, tapi lalat-lalat akan menempelkan belatung mereka di dalam tubuh mangsa. Belatung itu akan terus memberikan luka dari dalam tubuh korbannya. Bahkan yang lebih mengerikan adalah langkah selanjutnya, dimana kumpulan lalat dalam jumlah besar akan keluar dari mayat itu, lalu menyerang makhluk lain tanpa memepedulikan siapapun di dalam area efeknya, dengan pengecualian pengguna dari kemampuan itu.

Entoma melebarkan tenggorokannya. Mulutnya yang asli yang melakukan omongan pada dasarnya adalah rahang bagian bawahnya. Bagi orang lain, itu memang pemandangan yang mengerikan, seakan rahang itu sendiri terpisah.

Dari sana dia memuntahkan gerombolan lalat.

"Kamu! Jangan-jangan itu kekuatan dari demon god! Kalau begitu!"

Evileye, yang membalas mengeluarkan kabut putih.

Meskipun asap dingin untuk melawan serangan itu adalah gerakan yang cerdas, untuk menetralkan sama sekali efek itu sangat sulit. Magic yang paling tepat untuk digunakan adalah magic ledakan untuk membakar seluruh gerombolan lalat.

Lawannya telah melakukan kesalahan.

Otak Entoma sudah membayangkan skenario dimana Evileye dimangsa oleh belatung, tapi magic untuk melawan yang digunakan jauh diluar perkiraannya.

Seluruh lalat yang diselimuti oleh kabut putih berjatuh di udara, lalu kabut itu sendiri menyelimuti Entoma. Dalam sesaat, Entoma merasakan luka yang sangat pedih.

"Uwaaaaaaaaaahhhh!"

Wajah maid entomomancer itu mengepulkan asap seakan asam telah dilemparkan ke mukanya.

Pada awalny tujuannya hanyalah untuk menetralkan air ludah berasap dari lawannya, dan mereka tidak menduga jika itu akan menunjukkan wajah sebenarnya dari musuh...

"hey, hey, jangan-jangan ini kesempatan kita?"

Gagaran yang sudah bersiap bertempur berdiri dengan war pick miliknya dan memeriksa kesempatan untuk menyelesaikan pertempuran ini. Jika dia sadar untuk mengukur kekuatan musuh, maka perlu untuk segera mengakhiri pertempuran ini dalam satu kali sapuan.

Gagaran tidak mengejar dengan serangan karena cambuk serangga raksasa dengan panjang sepuluh meter mulai bergerak tidak karuan, tidak memperbolehkan dirinya untuk mendekat. Namun, ini bukan apa-apa melainkan kejang-kejang dari musuh yang sudah kalah.

"Ini... magic macam apa ini?"

Evileye membalas pertanyaan Entoma.

"Magic pembasmi serangga 'Vermin Bane'. Dua ratus tahun yang lalu ada seorang demon god serangga, dan magic ini dikembangkan untuk tujuan menangkal serangga yang digunakan oleh individu itu. Yah, itu sebenarnya adalah magic yang merupakan ideku."

"Hey! Seharusnya tidak masalah bagi kita ya kan?"

"Memang tidak terluka. Terutama efektif terhadap serangga, tapi tidak menyebabkan sedikitpun luka pada organisme lain."

"...Wajahnya meleleh."

"Tia, itu adalah wajah aslinya...Huh! bukan, itu bukan wajah!"

Saat Evileye berteriak, seluruh wajah maid itu rontok, seperti sebuah pemandangan dimana kulit wajahnya terkelupas dan jatuh ke tanah. Ada perbedaanya. Kulit wajah yang jatuh ke tanah memiliki banyak kaki serangga di bagian belakang.

"Jangan-jangan... itu adalah topeng yang terbentuk dari serangga..."

"kAHoooOOoH"

Tenggorokan maid itu menampakkan diri. Sebuah celah muncul pada tenggorokan yang kelihatannya keras, dan sebuah gumpalan cairan yang besar keluar. Itu seperti muntahan, tapi perbedaan terbesar dari itu adalah kenyataan bahwa obyek ini masih merangkak di tanah.

"Apa..."

Ini benar-benar membuat ternganga, bahkan Evileye pun juga terkejut. Itu adalah pertama kalinya dia melihat pemandangan seperti itu di dalam kehidupannya yang lama.

"-Serangga Bibir."

Tia berseru ke arah makhluk yang seperti lintah yang tertutup lendir yang terlihat seperti bibir manusia. Dengan suara 'ah, ah', mengeluarkan suara maid yang manis.

Di dalam tatapan semua orang, tangan maid yang menutup wajahnya itu perlahan turun, menunjukkan penampilan yang sangat mirip dengan serangga.

Penampilanyang mengerikan itu membuat anggota Blue Rose secara tak sadar mengambil langkah mundur. Meskipun mereka sudah mengalami teror ketika topeng serangga itu terjatuh karena magic pembasmi serangga, pemandangan ini memicu ketakutan mereka lagi.

Sebuah monster yang jauh dari dunia ini telah menyerang. Mereka pun akhirnya merasakan ada sebuah bayangan yang menyelimuti dunia ini.

"kaMU beNAR-BEnar, BEraniNYA KAmu..."

Suara kaku itu sulit didengar.

"Bukankah suaranya tambah imut? Secara pribadi aku lebih suka suara ini."

Kebencian Gagaran sudah berada di ujung letusan. Dia adalah anggota Blue Rose yang paling manusiawi. Dia dipenuhi dengan emosi saat dia berdoa terhadap jiwa dari seorang gadis yang sudah menjadi korban dan memberikan suara kepada serangga bibir lalu mempererat genggaman tangan pada senjatanya semakin erat.

"BEraninya KALIan yang haNYA MANUsia AaAaAhhHHh"

Di dalam pertarungan sebelumnya dia selalu bertarung dengan lawan yang mudah. Namun kali ini dia tidak dapat memiliki semangat yang santai.

Yah, tidak perlu menahan diri lagi. Waktunya untuk mengeluarkan serangan sengit.

"Pertarungan sebenarnya dimulai sekarang! Tak ada dari kalian yang bisa bersantai! Bersiaplah untuk meluncurkan serangan yang jauh lebih sengit dari sebelumnya!"

Evileye memperingatkan dua orang lainnya, tapi mereka sudah memprediksi ini sebelum dia bicara. Mempersiapkan tekad mereka untuk bertarung hingga mati!

Maid serangga itu tiba-tiba meledak, empat kaki laba-laba terjulur keluar dari balik bajunya. Postur ini terliat seperti punggungnya yang mengeluarkan kaki baru.

Dengan kaki yang baru, dia meloncat sangat tinggi. Untuk orang-orang yang sedang melihat, mereka mungkin akan membuat kesimpulan bahwa ini adalah efek dari magic terbang.

Dari atas, monster itu memuntahkan lalat-lalat karnivora kepada orang-orang itu.

Berdecak lidah, Evileye mengeluarkan 'Vermin Bane' sekali lagi.

"HAnya kepaDA KALIanlah aku AKan meNUNjukKAN TERor yang seBENARNYA! SETElah membuNUH KALIan aku AKAN MERUbah kaliAN SEMUa menjaDI BONEka maYAT!"

Segera setelah tiba di tanah, lalat-lalat karnivora itu lenyap. Maid serangga itu menggunakan Mata gabungannya untuk menatap wajah Evileye yang sebenarnya. Memang benar, hanya Evileye yang bisa sebanding kekuatannya dengan monster ini. Jika Evileye kalah, tidak usah dikatakan lagi kemenangan sudah tidak mungkin, dan baik Gagaran dan Tia akan dibantai. Namun, adalah hal yang bodoh hanya terfokus pada satu hal.

War Pick berduri Gagaran datang dari samping.

Meskipun jika Evileye memiliki keunggulan, mereka tidak boleh membuang-buang kesempatan melawan musuh yang kuat seperti ini.

Dia tahu dia mungkin akan terluka berat jika dia menyela. Itulah kenapa Evileye memilih untuk bertarung bersama rekan-rekannya. Evileye tersenyum kepada mereka dari balik topengnya. Jika topengnya dibuka, orang lain pasti akan mengejek senyumnya.

Monster yang akan menghindari serangan Gagaran tiba-tiba berhenti bergerak. Itu karena skill ninjutsu dari Tia, 'Immobility Binding Paralysis'. Monster tersebut memiliki resistansi level tinggi, lebih seperti kemampuan menetralkan, jadi tidak mungkin menyegel gerakannya dengan sempurna. Namun membuat celah bahkan sedikit saja akan sangat membantu Gagaran.

Monster tersebut meludahkan sutra putih yang diperkuat oleh 'Powerful Strike' dari mulutnya. Cukup untuk mewarna tubuh bagian atas Gagaran dengan warna putih.

Gagaran kesulitan melepaskan diri dari kekakuan dan lengketnya sutra laba-laba. Serangannya terganggu lalu terhuyung huyung saat mundur. Sebaliknya, monster itu datang kepadanya.

"[Crystal Lance]"

Meskipun tertancap dalam di tubuh Entoma, dia tidak terlihat seperti sangat kesakitan. Dia dengan tenang memanggil para serangga yang muncul dari kegelapan dan berkumpul pada lengannya menjadi gundukan.

"[Vermin Bane]!"

Asap putih yang terbang membuat serangga itu jatuh satu demi satu. Monster itu tanpa sengaja berteriak karena sangat terluka.

Mulut yang berada di tempat yang sama dengan rahang bawah manusia meludahkan semacam sutra laba-laba ke arah Evileye seperti yang dilakukan kepada Gagaran.

Jika aku menggunakan magic untuk menahan ini, hanya akan membuang-buang kekuatan magic. Karena aku bisa menetralkan magic pengikat apapun. Aku mungkin bisa mencoba ini - tunggu, ini bukan-

Dalam kepanikan, Evileye mengaktifkan magicnya. Memang material sutra dikeluarkan, tapi dibandingkan yang ditembakkan ke arah Gagaran, benang-benang ini mengeluarkan sinar yang kaku.

"[Crystal Wall]!

Penghalang dari kristal di depannya terbelah jadi dua seakan habis dipotong oleh pedang yang sangat tajam lalu pecah dan habis.

"Apakah itu jaring laba-laba penebas!?"

"Sebuah hadiah untukmu!"

Mata tali hitam yang dilemparkan Tia membesar di udara, tapi gagal menyelimuti monster tersebut. Entoma hanya melewatinya seperti hantu.

"Ternyata, dia kebal terhadap teknik penghalang apapun!"

"Bah! Waktunya formasi tempur!"

Untuk mempertahankan jarak dari battle maid yang semakin mendekatinya, Gagaran, menendang dengan niat mendorong lawan.

Sepatunya berbenturan dengan maid itu, membuat suara logam yang mengherankan.

Gagaran mundur sambil fokus mempertahankan jarak dan bergabung dengan anggota Blue Rose yang lainnya. Mereka berkumpul sambil memperhatikan dengan teliti efek serangan area luas.

"ChiKu, cHIkU, SeraNGAn iNI.... meNYEbalKAN"

Sambil mengamati mulut rahang yang bergumam tanpa henti, Gagaran berbisik kepada Evileye:

"Apakah kamu mendengar suara barusan? Kostum maid miliknya sekeras armorku; benar-benar tidak bisa dipercaya."

"Pasti dijahit bersamaan dengan benang logam yang kokoh. Mempertimbangkan ketipisannya, kekerasannya pasti jauh di atas itu."

"Adamantite... kelihatannya jauh di atas itu juga."

"Oh, jadi bukan level yang sama? Equipment seperti itu benar-benar berkualitas tinggi sehingga magic tanah milikku tidak banyak berguna. Dia mungkin memakai equipment yang mengurangi damage dari magic juga. Serangan spesial mungkin tidak akan banyak berdampak..."

"Itu artinya?"

Keraguan Tia membuat Evileye tersenyum dari balik topengnya.

"Kita akan menyelesaikan ini langsung dengan kekuatan api yang luar biasa."

Itu akan lebih mudah dikatakan daripada melakukannya, ya kan? Bagaimana cara kita melakukannya? Kita bisa tamat jika tidak segera bertindak. Dia juga menggunakan talisman untuk memperkuat diri.

"Semuanya gunakan teknik yang paling kuat milik kalian! Aku akan menggunakan magic pembasmi serangga."

"...Itu mudah dimengerti. Kalau begitu, mari kita serang dengan serangan terakhir."

Meskipun mereka berkata akan menyerang dengan kekuatan api yang luar biasa dalam sekali serangan, pada kenyataannya itu tidaklah sesederhana itu.

Pada umumnya Evileye menggunakan 'Sand Field: One' atau 'Region Petrification' untuk menghalangi musuh, dan mendukung warrior, tapi metode ini tidak akan behasil melawan maid itu.

Jika mereka ingin memberikan damage, yang terbaik adalah menyerahkan kepada warrior seperti Gagaran untuk memberikan damage fisik. Evileye hanya perlu membuat rencana jaga-jaga jika strategi ini tidak berhasil. Dia selalu percaya terfokus hanya kepada serangan magic adalah hal yang salah, tapi situasi ini memanggil perhitungan nekat.

Magic caster yang hanya mengandalkan sepenuhnya kepada magic untuk menyerang adalah kelas dua. Ini adalah pemikiran pribadi, tapi kali ini aku harus berkompromi.

Evileye mulai mengatur dirinya untuk mempersiapkan magic yang akan digunakan.

Meskipun 'Shard Buck Shots' adalah metode serangan yang paling efektif, tapi rekannya juga akan terkena efek area serangannya. Konsumsi mana dari mantra asli miliknya, 'Vermin Bane' juga sangat besar dan sebaiknya disimpan untuk ketika musuh akan memanggil para serangga. Ini artinya bahwa sekarang ini skill yang paling tepat digunakan adalah magic tipe asam yang dibenci.

Tiga orang itu bertukar pandangan dalam sekejap, memastikan bahwa persiapan mereka sudah sempurna, dan menyerang bersama.

Evileye menggunakan 'Acid Splash' sebagai serangan utama sedangkan Tia, yang memiliki kekuatan api yang lebih lemah, pada dasarnya mengandakan item pendukung. Gagaran terus mengaktifkan martial art, melakukan serangan beruntun tiada akhir.

Setelah beberapa saat, gelombang pertarung mulai berpindah.

Lawan yang memang sangat kuat. Dengan banyak tipe jaring laba-laba, serangan magic berbasis talisman dan serangga yang disummon di dalam melakukan serangan. Dan lagi item magic yang dimilikinya lebih kuat daripada yang dimiliki oleh anggota Blue Rose.

Meskipun jumlah recovery potion yang dikonsumsi mulai habis, maid serangga mulai mundur dengan teratur.

Jika seseorang bertanya apa yang menyebabkan gelombang pertarungan berpindah kepada dirinya, Evileye akan menggelembungkan pipinya dan menjawab "rekan"

Tidak diragukan jika Gagaran, Tia dan Evileye adalah ras yang lebih rendah dibandingkan monster ini, namun mereka masih menciptakan peluang. Mampu menyerang dan menyembukan diri di waktu yang sama menciptakan situasi yang menguntungkan.

Khususnya, memiliki arti melakukan penyembuhan diri dan memiliki penyembuh dukungan melalui rekan satu kelompok adalah keuntungan yang besar. Perlahan-lahan situasinya menjadi pasti.

"Selama kita tidak melakukan kesalahan, kita bisa mengalahkannya seperti ini!"

Part 3[edit]

Bulan Api Bawah (Bulan ke 9), Hari ke 4, 22:27

Hasil dari pertempuran.

Akhirnya, maid serangga roboh di tanah seperti boneka marionette yang putus talinya.

Konsumsi mana Evileye sangat berat, dan konsumsinya juga hampir habis. Dari sudut pandang ekonomi, dia berada dalam hutang dalam jumlah yang serius.

"Kita menang!"

Gagaran yang penuh dengan luka mengumandangkan kemenangan dengan nafas berat. Tak ada satupun potion penyembuh yang tersisa, dan dia mendapatkan cedera luar, tapi stamina fisiknya masih bisa bertahan.

"Tusuk tenggorokannya."

"Ya."

Evileye setuju dengan saran Tia. Maid serangga yang sekarang masih hidup, sebagai buktinya adalah maid itu masih mengeluarkan suara "Yeeh yeeh".

Di dalam situasi ini dimana monster itu sudah kehilangan kemampuan bertarung, hal yang paling aman dan tidak beresiko adalah membunuhnya tanpa ragu-ragu .

Tia yang sudah bersiap dengan pedangnya dan pergi ke sana tiba-tiba terdiam beku. Bahkan sebelum Evileye bisa bertanya "Ada apa?", dia sudah tahu alasan mengapa Tia menghentikan gerakannya.

"Bagaimana kalau disudahi sampai disini saja."

Tidak bisa dipercaya, dan tanpa ada yang tahu ketika dia muncul, seorang pria berdiri di depan maid serangga.

Dia memakai pakaian aneh yang tak pernah terlihat sebelumnya, Dalam sepengetahuan Evileye, ini adalah satu set pakaian yang pernah di pakai di selatan - sebuah setelan. Dia juga memakai topeng yang membuatnya tidak mungkin bisa terlihat wajahnya.

Namun dia bukanlah manusia. Sebuah ekor terjulur keluar dari pinggangnya.

"Hey, saudara dari Evileye?"

Dasar bodoh! Evileye ragu-ragu. Keberadaan pria itu yang sangat dominan mengenai Evileye seakan seluruh tubuhnya terkena sambaran petir. Jika dia melihat tangan kanannya, dia akan tahu jika tangan itu sudah dipenuhi keringat.

"-Apakah kamu baik-baik saja? Serahkan sisanya padaku. Kamu kembalilah untuk menyembuhkan diri."

Dia mengabaikan anggota Blue Rose bersenjata yang berdiri di depannya dan bicara dengan nada lembut kepada maid serangga. Meskipun dia seorang musuh, dia memberikan kesan yang baik kepada orang lain. Namun, Evileye tahu itu bukan masalahnya.

Perasaan takut yang berkecamuk sampai hingga ujung jarinya, dan perasaan ini sangat nyata.

Dengan naluri mencari selamat yang berteriak kepadanya, dia menahan nafas lalu berbicara dengan tekad suram kepada Gagaran dan Tia yang sedang berdiri di satu sisi.

"...Kabur!...Dasar bodoh, abaikan kenyataan bahwa aku sedang disini dan dengar baik-baik. Itu... adalah wujud kekuatan luar biasa yang sangat nyata. Monster diantara para monster. Tak perduli apa yang terjadi padamu, gunakan kekuatan penuh kalian untuk kabur."

"...Lalu bagaimana denganmu?"

Gagaran bertanya dengan suara pahit.

"Jangan khawatir tentang itu. Aku akan mengulur ini hingga kalian bisa kabur, lalu segera gunakan 'Teleport' untuk keluar dari sini."

Tidak tahu apa yang sedang dia lakukan, maid serangga yang seharusnya tidak bisa bergerak sempoyongan berdiri. Dia tidak terlihat menggunakan magic penyembuhan apapun, atau  kelihatannya sedang mengkonsumsi item apapun.

Entah dari mana seekor serangga muncul yang menempelkan diri ke punggung maid serangga. Meninggalkan beberapa suara "yeeh yeeh", dia terbang pergi di langit malam.

Melihatnya kabur tanpa daya, Evileye tak mampu mengambil tindakan apapun karena pria yang sedang berdiri di depannya ini. Dua orang lainnya juga sama, dengan dahi mereka yang basah oleh keringat dan tubuh mereka yang membeku, tak mampu bergerak.

Setelah melihat maid tersebut pergi, pria itu berpaling kepada Evileye.

Setelah hidup selama lebih dari dua ratus lima puluh tahun, dia sudah bertemu dengan makhluk-makhluk yang kuat. Meskipun begitu, aura yang dia keluarkan memang berbeda. Tidak, ini adalah memuakkan dan kejahatan yang menjijikkan yang, jika dibandingkan dengan yang lain, berada pada level yang tidak mungkin.

Sebagai makhluk yang kuat, dia seharusnya berada pada level yang sama dengan Platinum Dragon Lord ya kan? karena dia jauh terlalu kuat, sudah tidak jelas lagi yang mana yang lebih kuat.

"Kamu sudah lama menunggu, kalau begitu sekarang, karena waktunya sudah mepet, mari kita segera mulai?"

"Cepat! Kabur!"

Evileye menjerit.

Dua orang itu berputar dan kabur seperti anjing liar. Tidak mungkin mereka tidak merasa bersalah meninggalkan rekannya di belakang. Memang karena rasa bersalah inilah mereka hanya memilih untuk langsung kabur setelah Evileye selesai bicara. Kepercayaan! Jika itu adalah Evileye, apapun bisa dilakukan. Jika itu adalah Evileye, kabur juga mungkin!

Namun pemikiran ini langsung dibalik.

"Pertama, jangan pergi ketika sedang memperkenalkan diri. Tidak sesakit itu, biar kuhadang teleportmu, [Dimensional Lock]. Memberikan perkenalan sebelum pergi adalah sopan santun yang benar, dan menyenangkan."

Ini adalah skill yang hanya bisa digunakan oleh iblis atau angel dengan peringkat tertinggi, dan memiliki efek area yang mencegah siapapun di sekeliling menggunakan magic teleport. Evileye dan strategi mundur timnya dibuat tidak berguna.

Namun ini bukan masalah utama. Mereka tahu karena sejak awal strategi terbaik adalah meninggalkan seseorang di belakang sebagai penjaga garis belakang, dan tidak mungkin orang itu kembali hidup-hidup.

"Kematian juga hal yang wajar. Yang muda selamat sedangkan yang tua mati. Itu adalah jalan alam yang benar."

Dengan pengalaman hidup yang lebih dari dua ratus tahun, gadis itu mengucapkan selamat tinggal saat dia memprovokasi lawan yang ada di depannya yang mana tidak mampu ditahan sedikitpun.

"Kalau begitu sekarang, wanita dahulu. Tapi jika kamu tidak berencana melakukan apapun, biarkan saya melakukan serangan."

Sebuah nafsu membunuh dengan jumlah yang mengerikan mengalir keluar dari tengah kalimatnya. Evileye mengumpulkan mentalnya, menekan perasaan takut dari dalam dirinya.

Aku adalah Evileye. Seorang wanita legendaris. Tak perduli seberapa musuhnya - lawan!

"Tekad seperti itu, kalau begitu aku akan bertindak terlebih dahulu! Makan ini! [Maximize Magic: Shard Buck Shots]!"

Dia menggunakan mantra yang sangat dia banggakan dari awal. Banyak kristal-kristal yang lebih kecil dari ukuran sebuah tinju meluncur dan menyebar.

Pecahan-pecahan kristal ini memiliki ujung yang tajam. Biasanya digunakan untuk pertarungan jarak dekat agar bisa memberikan luka yang besar, tapi masih tidak jelas bagaimana mendekati arcdevil ini di depan mereka.

Meskipun dia sudah menguatkan tekad, dia masih sedikit menahan diri. Evileye mengejek diri sendiri. Kekuatan musuh tidak diketahui, jadi bertarung dengan hati-hati adalah hal yang wajar.

Devil bertopeng membuka lengannya lebar-lebar seperti memberi isyarat sambutan. Hujan peluru kristal tiba di depannya - dan magic itu hilang. Magic itu menghilang dengan cepat seakan tak pernah ada.

"Apakah itu adalah bakat ras, membuat magic tidak berlaku lagi!? Ataukah karena perbedaan kekuatan yang sebenarnya sebesar ini?!"

Jika ada jarak kekuatan yang signifikan, magic akan dengan mudah dibuat tidak efektif.

Mengabaikan Evileye yang membuat kesalahan dalam langkah pertamanya, pria itu mengulurkan tangan dengan elegan ke samping dengan posisi mirip seorang komandan dan bertindak:

"[Hellfire Wall]"

Gelombang panas menerkam dari belakang Evileye. Dia yang berpikir ini tidak masuk akal cepat-cepat melihat ke belakang.

Dengan suara desiran, malam itu terbakar dan api hitam yang sebenarnya tidak ada membakarnya.

Api tersebut mengelilingi Gagaran dan Tia yang berusaha keras dalam beberapa saat sebelum perlahan-lahan roboh ke tanah seperti sampah. Api itu menghilang seakan mereka adalah ilusi selama ini, dan dua orang itu sudah berhenti bergerak dan bernafas. Dia menekan hasrat dirinya kuat-kuat untuk langsung segera memeriksa kondisi mereka. Evileye sangat memahami arti dibalik kalimat 'tidak berani mempercayai, namun tidak mungkin menolak realita'. Itu adalah luka fatal. Dengan sekali serangan, rekan-rekannya, yang sudah melalui tebal dan tipis, telah dibantai.

Dia menggeretakkan giginya, tidak membiarkan dirinya membuat suara bersedih.

"Aku berencana untuk berhenti sebelum tiba di titik kehancuran, tapi mereka lebih lemah dari yang kubayangkan. Mati karena api segitu... mohon terimalah rasa belasungkawa saya."

Seakan meminta maaf dari lubuk hatinya yang paling dalam, pria itu membungkuk dalam-dalam. Sikap seperti itu membuat Evileye tak mampu lagi menekan emosinya.

Apa yang menjadi alasa baginya untuk mengacuhkan Evileye, yang menjadi lawan di depannya dan telah meluncurkan serangan, namun menyerang dua orang di belakang Evileye? Kabur memang adalah salah satu alasan, tapi tambahan dari hal itu ada hal yang lainnya.

Dia jelas-jelas tahu seberapa besar perbedaan kekuatan antara kami, dan tahu jika aku tidak menjadi ancaman baginya dari sisi manapun. Tapi pada kenyataannya... dia bahkan tidak menganggap orang di depannya sebagai 'musuh'.

Karena mereka sudah kabur di depannya, dia membunuh mereka dahulu. Pelatihan pemikiran semacam itu adalah hal yang sederhana.

"...Sulit sekali. Mati karena luka seperti itu, Aku tidak bisa menggunakan ukuran standar... Mengapa kalian tidak bergabung meskipun ada ketimpangan dalam kemampuan? Jika bukan karena hal itu, aku akan bisa menemukan hasil keluaran yang tepat?"

"-Kamu! Kamu! Kamu! Kamu tidak diizinkan untuk berkata demikian!!! Waaaaaaaaaahhhhhhhhhhh!"

Itu bukan tangisan kesedihan tapi raungan kemarahan. Penuh dengan kebencian dan teriakan keras, Evileye berlari maju. Akan lebih akurat untuk berkata bahwa dia menggunakan kekuatan magic untuk menggelinding di udara. Memompa magic ke dalam tinjunya, dia mengumpulkan 'invalidation' dan 'difficult resistance' magic jarak dekat.

Devil itu mengangkat tangannya untuk menerima pukulan.

"Aspect of the Devil: Archdemon's Wrist."

Pergelangan tangan iblis tersebut melebar beberapa kali dan tangan yang melebar menggantung hingga menyentuh tanah. Suara retakan itu bukan karena dibesarkan oleh udara, tapi karena berubah menjadi senjata mematikan yang luar biasa keras.

Dengan senjata mematikan yang menghalangi di depan, gerakan maju Evileye dihentikan. Jantungnya bergetar sesaat, tapi langsung mengeraskan tekad untuk memperoleh peluang ini!

Pergelangan tangan yang besar mendekat kepada Evileye. Dengan kecepatan yang diluar bayangan, itu seperti tembok raksasa yang melebar tanpa akhir di dalam pandangan. Seakan tidak bisa dihindari, Evileye membuat keputusan dalam sekejap dan mengaktifkan magic pertahanannya.

"[Translocation Damage]"

Kegelapan menyelimuti pandangan Evileye di waktu yang sama saat dia melayang karena benturan yang kuat, membuatnya bingung dan tak tahu dimana dia berada. Tubuhnya terlempar ke jalanan yang diaspal dan memantul seperti sebuah bola sebelum dikirim terbang lagi oleh benturan lainnya.

Tapi - tidak ada luka.

Evileye mengaktifkan magic 'Flight' dan terbang dengan postur yang canggung dan tidak wajar.

Dia memang tidak terluka, tapi jika dia tidak menggunakan sebuah mantra yang merubah damage fisik menjadi kehilangan mana, dia pasti sudah mati.

"[Enhanced Maximize Magic: Crystal Dagger]!"

Sebuah belati kristal yang lebih besar dari sebelumnya muncul di udara dan meluncur! pedang ini hanya memberikan luka fisik dan tidak bisa ditahan. Selain itu, dengan menambahkan skill magic yang spesial, belati itu mampu menembus pertahanan.

Tanpa menghindar, iblis itu menerima serangan tersebut secara langsung. Meskipun dia telah menerima magic dengan output damage terbesar, tidak sedikitpun efek bisa terlihat pada iblis itu.

"...Tidak ada luka bahkan ketika magic pemecah pertahanan sudah ditambahkan?.. Benar-benar iblis yang jauh lebih kuat melebihi bayangan... Tidak, bahkan lebih hebat daripada demon king! Seharusnya Demon God King ya kan?"

Meskipun seorang raja tidak perlu lebih kuat dari apapun, adalah hal yang wajar di dunia ini dengan memiliki bagian nama itu berarti bahwa dia dalah yang terkuat di dalam ras. Manusia pada dasarnya hanya satu-satunya yang lemah yang bisa mengklaim sendiri sebagai raja.

"Aspect of the Devil: Razor Sharp Claw."

Cakar Devil itu memanjang, memanjang hingga lebih dari delapan puluh sentimeter. Evileye merasa cakar ini tidak bisa dihentikan dan bisa merobek apapun di dunia ini.

Aku tidak bisa mengambil dua mayat itu dan kabur. Bahkan jika ada orang lain yang tiba, mereka tidak akan cukup kuat untuk menghadapi orang ini. Aku setidaknya bisa bergerak dari medan pertempuran dan membuatnya lebih mudah bagi yang lain untuk menemukan mayat mereka...

Sudut mulut Evileye melengkung ke atas.

Skenario terburuk adalah membuat Lakyus, yang bisa menggunakan magic untuk membangkitkan, bertemu dengan iblis ini. Itu tidak boleh terjadi.

"Aku datang!"

Saat Evileye menguatkan diri maju untuk menyerang - sebuah suara tajam terdengar seperti ada sesuatu yang turun di antara dua orang itu.

Tak mampu menahan bebannya, retakan muncul di jalan yang beraspal batu dan debu beterbangan.

Disana, dengan tubuh menekuk karena benturan saat mendarat, membuatnya bersinar dengan cahaya indah yang menyilaukan. Sebuah mantel, semerah api yang terbakar, berkibar tertiup udara malam. Kedua tangan yang terpisah sedang menggenggam pedang raksasa yang bersinar dengan cahaya berkilauan yang luar biasa.

Perlahan, Dark Warrior berdiri. Tubuhnya termasuk tinggi, sekitar sama tingginya dengan sang iblis. Namun kilauan yang hebat membuat iblis itu menarik tubuhnya, dan Evileye menangkap sekilas iblis yang kuat itu menjadi ketakutan saat dark warrior itu muncul. Ekspresi itu seakan dia sedang melihat sesuatu yang jauh di luar bayangannya.

Dalam kebisuan, Evileye mendengar suara air ludah yang ditelan. Suara ini berasa dari sang iblis. Iblis tersebut yang jauh melebihi bayangan Evileye sedang menaan nafas di depan warrior yang besar ini.

Sebuah suara dingin dan menusuk terdengar menembus kegelapan.

"Mari kita lihat... siapa lawanku?"