Sakurasou no Pet na Kanojo (Indonesia):Jilid 2 Bab 4

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 4 - ayo nyalakan kembang api yang besar[edit]

Bagian 1[edit]

Badannya terasa berat.itu karena dia dibawa kesana kemari tadi malam oleh misaki untuk wawancara.beruntungnya,dia selamat setengah jalan berkat jin,tapi hari sudah gelap saat dia kembali.

Menggunakan lagu senam radio yang sedang diputar dari sd terdekat sebagai ninabobo,sorata perlahan tertidur.

Dia mengira-ngira berapa banyak waktu yang lewat semenjak itu.

Ketika dia bangun,seluruh badannya kaku.dia merasa berat.ada tekanan di perutnya.dadany a terasa sesak.ini pasti karena tekanan dari presentasi.tidak banyak hari tersisa.hari ini hari ke 27.dia hanya punya 3 hari lagi untuk persiapan.sanggupkah dia menyelesaikannya dengan baik.sanggupkah dia mengeajar deadline.apa yang seharusnya diperlukan untuk presentasi.

Dia sepenuhnya lelah.tapi dia merasa itu baik.dia berhasil melewati sesi seleksi awal.dia sepatutnya percaya pada idenya .dia diberitahu penilaiannya ingin mendengar idenya lebih detail.dan itu untuk proposal game pertamanya.

Dia mungkin punya bakat untuk itu.mungkin itu sebabnya.di dalam rangkaian kejadian,mungkin itu diterima dan dikembangkan ke dalam game.mungkin itu dapat menjadi sukses.

Jadi tidak perlu merasa tertekan.

meskipun berpikir demikian itu,badannya tidak terasa ringan sedikit pun.

Bukannya menjadi ringan,malah semakin berat.apa ada kucing di atasnya?berpikir seperti itu,dia menyadari sedikit cahaya mentari menyinari dirinya dengan pikiran setengah terbangun.ahhh,aku belum sepenuhnya bangun,pikirnya.tapi kemudian dia merasakan semacam energy dipancarkan ke hi(?) dari kulitnya. Suatu berat diatas perutnya.permukaannya bersentuhan satu sama lain dan moist.suatu hal fisik.ada sesuatu diatasnya selain dari tekanan dari presentasi….


Sorata membuaka matanya,ingin melihat siapa diatasnya.

Sepasang mata dengan sedikit emosi memandangnya.orang berpiyama duduk diatas perutnya.kuas di tangannya melayang di atas kepala sorata.hampir menyentuh dahinya.

“apa ini mimpi?”

“halo”

“katakan padaku ini Cuma mimpi”

“ini adalah mimpi” “jika ini mimpi,maka biarkan aku bangun!” Dia ditampar oleh mashiro.suaranya bergema ke seruangan.setelah beberapa menit,rasa pedih menyerangnya.

“apa yang kulakukan sampai kau menamparku?hah?apa salahku?”

“lihatlah kenyataan”

“aku lihat.ketika aku bangun,mashiro shina dari kamar 202 berada diatasku dengan situasi memalukan!apa yang kau lakukan!kenapa?karena apa?dan untuk apa kuas itu?”

“mencoret”

“kenapa!”

Ada batas untuk pemahaman sorata. “itu salah sorata.membuatku merasa begini…”

Mashiro meletakan tangannya di depan dada dan membuang muka.matanya sedikit shok.

“disekitar sini tidak nyaman sejak kemarin”

Mungkin karena insiden kolam renang.sekarang dia memikikan tentang itu,kondisi mashiro aneh,menyuruhnya untuk melihat lalu menyuruhnya jangan lihat.

Sakurasou v2 p273.jpg

“ada apa?”

“ketika aku memikirkan sorata”

“apa?!aku?!”

“ya,sorata”

“ja-jadi?saat kau memikirkanku?”

“aku merasa sangat tergangu”

“apa yang kau bilang kepadaku!”{ngomong apa kau?}

Jadi karena itulah dia datang pagi-pagi ke kamarnya:untuk mencoret wajahnya.logically,itu bisa dipahami,tapi dia masih tidak mengerti alasannya.dan carannya melepaskan ketergannguannya aneh.

“perbuatanmu lebih dari spontan dari biasa!kelihatannya seperti melihat nanas didalam asam babi manis[1]! pokoknya,bisakah kau minggir?”

Dia mungkin masih terganggu,karena dia bangun dengan wajah berkerut.rasanya suatu hala yang berbahaya akan terjadi jika dia pindah,jadi dia menetap sampai dia minggir. Mashiro melihat kearahnya.

“duduk”

“ya,ya”

Sorata duduk dengan kakinya bersilangan.

“berlutut”

“bisa kudengar alasannya?”

Alis mashiro berkedut.ekpresinya sangat gelap…..gak,mungkin dia me……gak,sangat gelap…

“kamu gak yakin?”

Dia kelihatannya tidak puas.

“mungkin kamu lapar?”

Dan kali ini,pipi mashiro mengembung.kelihatannya dia marah. Mashiro beranjak dan mengambil proposal game diatas mejanya dan memberikannya pada sorata.

“kenapa dengan itu?”

“kamu tidak memberitahuku”

Mashiro menatap lurus terhadapnya.

“aku bahkan tidak mengetahui tentang itu”

“tidakkah….aku?”

Dia mencoba berpikir kembali.dia certainly tidak ingat memperlihatkan game proposal ke mashiro sebelumnya.dia bahkan tidak memberitahu bahwa dia berkerja di situ.dia tidak mendiskusikannya. Dia mungkin Cuma tahu bahwa dia masuk audisi.sebenarnya,dia tidak mengingat apa pernah memberitahunya atau tidak.bahkan jika dia mengatakannya tidak ada jaminan mashiro mendengarkannya. Dia bisa mengerti sampai disitu.tapi sorata tidak mengerti dengan kejengkelan mashiro,memiringkan kepalanya. Mashiro menunjuk ilustrasi di proposal game.

“gambar misaki”

“aku memintanya untuk melakukan itu”

“kenapa kamu tidak meminta kepadaku?”

“Well it was because Misaki-senpai knows a lot more about games, and Shiina looked busy with your names, so I didn’t want to bother you.”

“aku tidak menganggap sorata sebagai gangguan”

“b-benarkah?”

“yap”

Mashiro masih cemberut.dia sangat menggemaskan.

“apa kamu mau mengambarnya?” Mashiro menganggukkan kepalanya.

“sewaktu mengambar,aku yang terbaik”

“ya….begitulah kamu”

-aku yang terbaik dalam mengambar Mashiro punya bakat untuk mengatakannya tanpa berlebihan.dia pikir itu sangat mengagumkan.itu menunjukan mashiro tahu persis siapa dirinya.

-siapa(what) kamu?

Jika seseorang menanyakan pertanyaan itu,bagaimana sorata menjawab.tidak ada jawaban.kareana dia tidak yakin.tapi untuk mashiro,dia punya jawaban.dan itulah apa yang menjatuhkan sorata. Dia mungkin marah pada fakta bahwa sorata tidak meminta bantuannya atau sekedar mendiskusikan partisipasinya.

“sorata”

“jika kamu masih ingin mengatakan sesuatu,maka aku akan dengar.beritahu aku semuanya”

Dia tidak tahu apa yang dilakukannya benar atau tidak.tapi dia dapat mendengar mashiro sekarang.berpikir demikikan untuk dirinya sendiri,sorata memutuskan untuk mendengar mashiro sampai habis.

“apa aku marah”

“jangan Tanya aku!”

“apa yang sebaiknya kukatakan selanjutnya?”

“kamu benar-benar mengatakan hal kejam hari ini”

Seperti yang diduga dari mashiro shiina.mustahil memahaminya Cuma dengan akal sehat.

“katakan padaku”

“……mungkin sebaiknya kamu mengatakan sesuatu seperti [aku benci kamu]?”

Dia merasa seperti dia kehilangan efek sekarang.

“sorata”

“apa?”

“aku benci kamu”

Mashiro menatapnya sambil cemberut. Apa yang harus dia lakukan.it dating.benar-benar dating.itu tidak mengerikan atau apapun.itu tidak menakutkan.itu Cuma sangat terlalu imut.

“jangan nyengir”

“maaf”

Dia mati-mati mengambil kemabali ketenangannya.

“lihat aku”

“jangan mengatakan hal sembrono”

Jika dia melihat wajahnya dia akan kehilangan ketenangannya. Mashiro terlihat lebih tidak senang.

“aku ingin mengambarnya nanti”

“ye-yeah”

“janji” Dia mengulurkan jari kelikingnya.sorata malu-malu membuang muka dan mengaitkan jarinya di sekelilingnya.


“aku akan maemaafkanmu”

“ya,terimakasih”

“untuk mengajariku tentang cinta”[2].”

Since he wasn’t paying attention to the conversation, Sorata choked on his own breath. But he somehow calmed himself down.

SemenjaK dia tidak menyimak pembicaraan,sorata tersedak diatara nafasnya.tapi entah bagaimana dia mampu untuk tenang.

“mereka sejenis ikan yang sering ditemui di kolam dan danau,dan semacam ikan mas bewarna nilainya tergantung pada warnanya,salah satu dari mereka mencapai ratusan ribu atau jutaan yen”[3]

Dengan wajah serius mashiro mulai mencatat..

“kamu tidak perlu mencatat!apa kamu belajar tentang ikan?”

“walaupun yang mengatakannya sorata sendiri”

Tapi kamu yang membawa topik ....

“tolong buat hatiku berdetak kencang”

“jangan mengatakannya terang-terangan”

“buat hatiku berseri”

“itu tugas mustahil bagiku”

“lakukan yang terbaik”

“kadang-kadang kamu harus berhenti menghibur orang lain!dan kenapa kamu menanyakan tentang cinta?”

“Ayano memberitahuku”

“kapan dia datang lagi?bisa aku komplain kepadanya?kenapa aku harus menjadi korban setiap kali ayano memberikan saran kepadamu?”

“untuk kisah romantsis,cinta adalah yang terbaik”

“begitukah?”

“dia bilang seseorang bisa menulis kisah romantis stetidaknya sekali seumur hidup”

“editor itu,dia benar-benar bisa mengatakan hal yang memalukan”

“dia tersipu.”

“itu mungkin karena dia kembali sadar saat melihatmu tidak berganti ekpresi” Kelihatannya sang editor juga termasuk korban.jadi dia memutuskan untuk tidak menyalahkan dia.

“lalu kapan deadline mu?”

“ada pertemuan untuk serialisasi tanggal 31” Hari yang sama dengan presentasi sorata

“apa kamu akan bekerja atas namamu sekarang?”

“aku berhasill menyelesaikan 3 bab”

Dia mengambil tumpukan tebal dari kertas yang berada di smapingnya lalu meletakannya di depan sorata.dia membukanya.kelihatanya selesai sepenuhnya.tidak peduli sebanyak apapun dia melihatnya,gambarnya betul-betul mengagumkan.

Alurnya tentang tinggal di asrama dengan 6 murid sekolah seni,mereka semua hebat dalam suatu bidang.tentang laki-laki dan perempuan bersama,mendiskusikan masalah cinta mereka dan tumbuh satu sama lain.seperti itulah rasanya(terasa seperti itu)

“hey”

“kenapa?”

“hal semacam ini terasa familiar buatku”

“ayano bilang.coba gunakan sakuraso sebagai model”

Dia menerkanya sebanyak mungkin.alurnya berubah,tapi tokohnya mirip misaki dan jin.



31st of August.

The following was written on Sakurasou's meeting report.

-- We played with some fireworks. They were pretty. Recorded by- Mashiro Shiina

-- Next time you ‘play’ with something, always get permission from Chihiro Sengoku! I know that you guys snuck into the pool as well! Recorded by- Chihiro Sengoku.


Translation Notes[edit]

  1. melihat sesuatu yang mustahil
  2. pencucapan koi
  3. ikan mas juga diucapkan koi.
Back to Chapter 3 Return to Main Page Forward to Author's Notes