Seri Monogatari:Kabukimonogatari/Mayoi Jiangshi 030

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Apakah lelucon ini sebuah sekuel ?

Hari berikutnya, dua orang adikku yang ahli, Karen dan Tsukihi, tidak bisa membangunkanku yang tertidur di tangga yang menghubungkan antara kuil ular putih utara dengan tanah, pada hari yang biasanya gelap itu cahaya matahari telah membangunkanku.

"Apa kau telah bangun ?"

"...... oh, apa kau menungguku ?"

"Aku juga baru saja terbangun"

Aku dan Shinobu berselisih pada pertemuan itu.

Nah, ini memang pertemuan semacam itu.

Aku tidur dalam pangkuan Shinobu.

Tidur dalam pangkuan seseorang yang telah lama diidam-idamkan.

Meskipun tidak terlalu nyaman karena paha gadis kecil tidak terlalu besar, dan kemampuannya sebagai bantal tidak terlalu baik, tapi ini sudah cukup.

Ini hanya masalah perasaan.

Aku memastikan tanggal pada telepon genggamku, senin 21 Agustus, yakni hari dimulainya semester dua dan upacara pembukaan.

"Apa kau bilang kau bisa kembali ? Nah......"

Sambil mengangkat tubuhku aku melihat keatas tangga.

"Tanpa diduga, barangkali hal-hal itu hanya mimpi. Tengah malam hari itu, kau mencoba melompat masuk kedalam torii namun jatuh dari tangga ini dan mungkin pingsan sampai pagi."

"Apa kamu mau mengulangi diskusi itu dari awal lagi"

"Apa ! Apa karena semua itu mimpi !"

"Aku akan dimarahi Tezuka Osamu-sensei"

"Suka atau tidak, Tezuka-sensei benar-benar tidak bagus. Tapi menurutku itu adalah bagian lelucon yang bagus. Lelucon mimpi. Secara mengejutkan, bukannya ini mirip dengan sepuluh perintah Knox ? Sensei juga"

"Kamu merusak peralatan Tezuka-sensei"

"Eh ? Semua orang melihat mimpi yang sama kan?"

"Jangan mengatakan hal-hal yang biasa"

"Sepertinya aku akan melupakan mimpi apapun yang kulihat, aku ingin menangis......."

"Jangan mengatakan hal-hal yang terlalu biasa"

"Mengapa ? Kalung ini. Aku rasa aku melupakan sesuatu yang berharga......."

"Pada dasarnya kenapa melakukan feminisasi karakter ......."

Tetapi jika Aku dan Shinobu melihat mimpi yang sama, itu bukanlah hal yang misterius.

"Meski aku tidak berani memastikannya...... akan jadi apa dunia yang ada di mimpi sana ? Seandainya semuanya kembali hidup dengan selamat......, apakah mereka akan kembali menjadi manusia ?"

"Tidak semuanya. Sebelum berubah menjadi kaii, tidak sedikit orang yang meninggal karena terlibat dalam kerusuhan ―― Terutama kamu yang meninggal sebelum aku mengamuk tidak akan hidup kembali"

"Mmm, sepertinya apa boleh buat"

"?"

"Keputusan untuk meninggal bersama. Walaupun terdapat time lag sekitar dua bulan, bisa meninggal bersamamu juga hal yang benar-benar diinginkan Araragi-kun di rute sana"

"Tentu saja ―― Aku juga"

Kata Shinobu.

Meski gaya bicara yang menjengkelkan, tapi itu adalah cara bicara yang patuh.

"Nah, seandainya Senjougahara dan Hanekawa, juga kedua adik perempuanku kembali menjadi manusia dengan selamat, mereka akan meratapi kematianku --- dan aku benar-benar menyesali hal itu"

"Secara mengejutkan ada cara untuk menghidupkan kembali dengan memanggil jiwa yang telah mati"

"Disana ya disana, apakah cerita yang berat mulai dikembangkan......."

Sebuah cerita.

Itu ya itu, pada dasarnya aku tidak terlibat di dalamnya.

Pada rute itu terdapat pertempuran untuk rute itu.

Sebisa mungkin aku berhati-hati agar hal seperti itu tidak terjadi di ruteku.

Aku berdiri dan membersihkan tanah yang menempel di tubuhku.

Ketika melintasi toori di rute sana, aku berganti pakaian dari yukata ke pakaian awalku, meski sejak awal sudah cukup kotor.

Yang pertama kulakukan saat pulang kerumah adalah mencuci pakaian.

Juga mandi.

"......ng ? mau pulang kerumah ? tunggu sebentar, entah bagaimana pikiranku hanya terpusat pada tanggal...... jam berapa sekarang Shinobu !"

"Mm ? harus kukatakan dalam sistem 12 jam atau sistem 24 jam ?"

"Yang manapun tidak masalah !"

"Tidak ada istilah yang manapun tidak masalah, bukannya kau pelajari itu kali ini. Pilihan satu demi satu, karena masa depan sedang dibuat."

"Jangan mengajari aku hal semacam itu ! Kamu ! Sebaiknya kau beritahu aku jam berapa sekarang secepatnya !"

"Kalau begitu tunggu, karena aku sekarang sedang membuat jam matahari"

"Kembalikan jam tanganku yang sedang melingkar di tanganmu !"

"Tidak, pada dasarnya karena belum disetel pada waktu ini, sekarang jam ini jadi tidak berguna"

"Katakan itu sebelumnya !"

Demikian memakan waktu untuk bertanya sekarang jam berapa !

Karena tidak memperoleh hasil, sekali lagi aku mengambil telepon genggamku.

Baterainya sudah hampir habis.

Mengerahkan semua tenaga terakhirnya, ia akan memberitahuku jam berapa sekarang――

"......ini buruk. Sesuai dugaanku, upacara pembukaan sudah dimulai"

Bagaimana ini.

Pertama kembali ke rumah, lalu meski aku berlari dengan seluruh kekuatanku, upacara pembukaan sudah selesai, bahkan mungkin homeroom juga sudah selesai.

Pada akhirnya aku akan terlambat kah ?

Aku akan dimarahi Hanekawa dan Senjougahara.

Dibunuh.

Dibuat tewas.

"Jangan memikirkannya sejauh itu, kamu―― bukannya kamu mengerti jika kamu meninggal, aku akan menghancurkan dunia"

Sejauh ini untuk kedepannya, aku belum memikirkan bagaimana cara bertarung―― meski beberapa saat lalu aku memastikan keputusanku, Shinobu sudah memasuki bayanganku.

Sepertinya, pertemuan yang baik tadi dan yang terjadi sekarang terasa seperti kebohongan ―― Setelah ini aku akan berencana untuk tidur dengan sungguh-sungguh.

"Ya ampun...... tidak salah lagi, ini adalah perasaan mimpi di malam pertengahan musim panas."

Meski aku belum pernah merasakannya.

Apanya yang tidak salah lagi.

Sambil mengatakan hal yang cocok, aku menuruni tangga sendirian ―― apakah dunia di bawah ini juga telah dihancurkan, aku memikirkan hal-hal semacam itu.

Seandainya tidak hancur pun, bagaimana dengan dunia lain yang benar-benar berbeda......, apakah aku gagal lagi, apakah aku harus pergi ke rute yang sepenuhnya berbeda...... huuh.

Itu adalah cerita yang bisa terjadi.

Karena aku telah menghabiskan energi hanya untuk pindah ke rute lain, seandainya hal itu terjadi maka aku akan terpaksa menetap di rute lain kali ini...... tetapi ditimpa masalah hanya untuk perjalanan melintasi waktu ini, dan pulang tanpa mendapat bencana saja, aku merasa sangat senang untuk perkembangan yang kecil ini. Sudah ada satu masalah, tidak aneh jika aku menghindari dua masalah kan, pemikiran yang pantas...... Uuh.

Meski kurasa aku baik-baik saja saat melihat sejauh jumlah halaman yang tersisa, masih ada kemungkinan jilid bagian awal dan akhir. Aku hanya ingin menghindari kejatuhan surreal seperti pada film fiksi ilmiah yang terkenal.

Akan tetapi, harus dikatakan, aku tersesat lagi, meski sudah sangat sering mengalaminya――

"Arraragi-swaaaaaaaaaaaann!"

Lalu.

Ketika menuruni gunung, sementara aku melepaskan kunci sepedaku di tempat parkir sepeda yang aman, bagian punggungku, ditabrak oleh bongkahan kecil seperti sebuah truk yang melaju di jalan.

Bongkahan kecil ini adalah seorang anak perempuan.

Anak perempuan dengan twintails.

"Aku mencarimu Araragi-san! Meski sejak sangat pagi aku telah mencarimu di tengah pusat perkotaan, tetapi sama sekali tidak dapat menemukanmu, aku cemas jika kamu telah pergi ke suatu dimensi yang berbeda entah dimana ! Tapi, syukurlah kamu benar-benar selamat ! Biarkan aku memelukmu lagi, biarkan aku menyentuhmu lagi, biarkan aku menjilatmu lagi~ !"

"Itu di rute yang lain !"

Aku mendorong anak perempuan di belakangku, yakni Hachikuji palsu.

Gyaaaa !

Kejatuhan yang tidak masuk akal !

Aku tidak bisa kembali ke dunia asalku !

"Hah ? rute yang lain ? Hachikuji palsu ? Apa yang kau katakan Araragi-san. Apa akhirnya panas ini telah melelehkan otakmu ?"

"Otakku bukan Häagen-Dazs. Jangan menyamakannya dengan coklat fondant."

"Bagaimana kalau menyamakannya dengan labu ?"

"Jadi mengapa kau membuat referensi pada komoditas yang terbatas"

"Kalau begitu sehubungan dengan keadaan berlumpur, bagaimana jika dengan zombi ?"

"Jangan menyamakannya lagi"

"Meski aku telah memberikan pelayanan besar pada cerita yang muncul pada satu sisi atau lainnya sebelumnya karena iseng, ini adalah reaksi yang dingin"

Didorong, Hachikuji jatuh terduduk, ia berdiri seperti sudah kehilangan harapan. Ketika aku merasa gerakannya lebih cepat daripada biasa, Hachikuji tidak menggendong ranselnya.

Entah bagaimana cerita ini menjadi mencari-cari kesalahan, lalu seperti yang kuduga anak perempuan ini, apakah ia penipu ?

"Bukan bukan, memang begitu Araragi-san. Kemarin, ranselku ketinggalan di kamarmu. Oleh karena itu sebelum isinya terlihat, aku pergi kesana-kemari sejak pagi-pagi sekali hari ini."

"Kamu tidak memiliki satu mili pun kepercayaan padaku ya"

Aku tidak melihatnya.

Huuuh.......

Tapi, kemarin kah.

Setidaknya masalah mengenai urutan waktu, aku telah kembali ke tempat yang sama seperti sebelumnya dengan tepat ―― Masalahnya apakah dunia ini dunia yang kuketahui, dimana aku dibesarkan, dimana aku berjalan ada dirute ini.

Karena cara kemunculan Hachikuji yang mustahil, hal ini menjadi rumit......

"Tidak, bagaimanapun juga jika dipeluk, pemilihan waktuku lebih penting daripada bagian mana yang dipeluk, setidaknya bagian dalam rok tidak akan dibeberkan pada krisis, inilah yang kupahami."

Sambil mengatakan hal-hal yang tidak senonoh, menyetujui semaunya sendiri adalah cara Hachikuji.

Benar-benar menyusahkan.

Tak disangka, membedakan antara yang asli dan yang palsu menjadi sulit.

Apakah Hachikuji yang ini, benar-benar Hachikuji Mayoi, ataukah Hachikuji palsu......

"Nah Hachikuji, apakah kamu mencintaiku ?"

"Hah ? Tidak, hal semacam ini tidak mudah kan. Jika dikatakan antara suka atau tidak suka, aku tidak suka."

"Sudah kuduga ini rute yang berbeda ! Apakah ini dunia paralel !"

"Hah ? Yang paralel kan ada di kepala Araragi-san ?"

"Aku tidak mengerti artinya !"

"Kepala Rarerarererurerupappara"

"Meski aku masih belum mengerti artinya, entah bagaimana aku mengerti ! Hanya kamu yang bisa menyampaikan niat jahat seperti itu dengan tepat !"

"Ngomong-ngomong Pararegi-san"

"Dalam alur cerita sekarang, jangan lakukan yang tergigit itu ! Apa aku terlihat seperti seorang penipu ?! Jangan mengambil jalan pintas dengan alasan tergigit, namaku Araragi !"

"Maaf, lidahku tergigit"

"Tidak, kau sengaja......"

"Tergigit"

"Tidak sengaja !?"

"Ligi"

"Disingkat !? Lidahku tergigit disingkat jadi itu !? Ini sungguh-sungguh tidak terasa seperti sebuah kesalahan bagiku ! Berhentilah menjadi pengisi suara !"

"Apa kau tidak terkenal. Ligii."

"Tidak pernah dipanggil untuk audisi lagi"

Percakapan berhenti sampai disini.

Disini aku berada, dunia asalku ―― rute A, aku yakin itu.

Ya, tidak salah lagi.

Sejauh ini, sepertinya Hachikuji tidak memiliki kemampuan ahlinya seperti di rute lain.

Hachikuji yang ini.

Selama beberapa bulan terakhir, yang terlahir ketika berbicara denganku, Hachikuji Mayoi.

Aku ―― tanpa keraguan lagi, dapat menyatakan ini.

Aku yang sekarang, tidak akan menjadi seperti ini tanpa Hachikuji―― Hachikuji ini pun, tidak akan menjadi seperti sekarang tanpa aku.

"Kenapa senyum-senyum seperti itu? Menjijikan"

"Tidak...... ah iya, iya. Ransel kan. Kurasa aku ingin mengantarkannya. Nah, ayo kita pulang kerumahku bersama-sama. Bisa naik ke belakang sepeda ?"

"Aku tidak ingin berboncengan berdua dengan Araragi-san."

"Tunggu sebentar, Hachikuji, baru saja kau menunjukkan sikap seperti tidak menyukaiku. Sekarang ini rute yang mana menjadi tidak jelas"

"Aku tidak bisa melarangmu berbicara dengan alasan yang tak masuk akal seperti itu......."

"Karena disanalah tempat petualangan besar yang hebat terjadi, jika kau bisa naik sini, ke sepeda"

"Petualangan besar ya...... apa kau melakukan hal-hal menarik seperti itu tanpaku Araragi-san ?"

"Tidak, kau juga ada"

"Hah ? Apa yang kau katakan ? Meski dianugerahi dengan judul yang besar, kurasa aku sama sekali tidak diajak. Baru saja beberapa saat yang lalu, aku pergi membohongi Hanekawa-san."

"Ah, jadi begitu. Hachikuji, ada satu hal yang tidak kulupakan."

"Ya ?"

"Sampai sekarang aku percaya bahwa bagian luarmu sekarang sudah ada di puncaknya, tetapi tidak apa-apa, karena ternyata secara mengejutkan pertumbuhan itu terus berlanjut bahkan melewati usia 20 tahun."

"Untuk apa mengatakan hal kasar itu !?"

"Tidakkah kau berpikir untuk ingin kembali hidup ?"

"Tidak. Lambat laun sepertinya aku sudah terbiasa dengan kematian dalam waktu yang lama"

"Huuh. Bukan pertanyaan semacam itu."

"Ini memang pertanyaan semacam itu."

"Misalnya seseorang, katakanlah orang yang memiliki kekuatan spiritual muncul, lalu membuatmu kembali hidup seperti jiangshi, bagaimana menurutmu ?"

"Hidup kembali seperti jiangshi menjijikan. Maaf, tapi aku tidak bisa."

"Tidak, bukan seperti jiangshi."

"Maaf, tapi aku tidak bisa juga."

"Mengapa ?"

"Tidak tahu mengapa. Katakanlah jika Araragi-san bisa kembali jadi manusia, kau tidak akan kembali bukan ?"

"Mmm, begitu ya. Begitulah menurutku. Jadi aku dan kamu sama."

"Sama."

"Lalu, apa kamu bahagia menjadi hantu ?"

"Aku tidak bahagia menjadi hantu. Akan tetapi aku bahagia bisa bertemu dengan Araragi-san."

"......."

"Oleh karena itu, secara luas aku bahagia. Walaupun aku tidak bisa bertemu dengan ibu ketika masih hidup, dan meninggalkan penyesalan setelah meninggal, tetapi karena aku bisa bertemu Araragi-san."

"....... begitu ya, pertemuan kita."

Pada akhirnya, untuk menaati peraturan hukum, aku dan Hachikuji tidak berboncengan berdua, kami mulai berjalan dalam bentuk aku mendorong sepeda, mengikuti langkah Hachikuji. Sambil bertukar obrolan bodoh seperti biasanya, kadang-kadang melihat kebelakang, kadang-kadang membuat kesalahan, bahkan kadang-kadang tersesat. Bagaimanapun juga, dengan tegap selangkah demi selangkah, terus berjalan menghadap ke depan.

Di rute ini.



Balik ke 029 Kembali ke Halaman Utama Lanjut ke Hanamonogatari