Editing Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 2 Bab 2

Jump to navigation Jump to search

Warning: You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you log in or create an account, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.

The edit can be undone. Please check the comparison below to verify that this is what you want to do, and then save the changes below to finish undoing the edit.

Latest revision Your text
Line 7: Line 7:
 
Sejak saat itu, aku mulai bekerja keras membanting tulang, meminjam uang dari berbagai tempat, dan berhasil mengumpulkan tiga juta Coll<ref name="Coll">Coll = mata uang di SAO.</ref> hanya dalam dua bulan. Kalau ini adalah dunia nyata, tubuhku akan dipenuhi otot dari semua pengalamanku memukulkan palu, dan tangan kananku akan penuh dengan kapalan tebal.
 
Sejak saat itu, aku mulai bekerja keras membanting tulang, meminjam uang dari berbagai tempat, dan berhasil mengumpulkan tiga juta Coll<ref name="Coll">Coll = mata uang di SAO.</ref> hanya dalam dua bulan. Kalau ini adalah dunia nyata, tubuhku akan dipenuhi otot dari semua pengalamanku memukulkan palu, dan tangan kananku akan penuh dengan kapalan tebal.
   
Tapi semua itu terbayar sudah, aku memperoleh sertifikatnya hanya selangkah lebih dulu dari pesaingku dan membuka "Toko Senjata Spesial Lizbeth" di rumah berkincir air ini. Ini terjadi tiga bulan lalu saat musim semi yang sejuk.
+
Tapi semua itu terbayar sudah, aku memperoleh sertifikatnya hanya selangkah lebih dulu dari pesaingku dan membuka "Toko Senjata Spesial Lizbet" di rumah berkincir air ini. Ini terjadi tiga bulan lalu saat musim semi yang sejuk.
   
 
===Bagian 1===
 
===Bagian 1===
Line 58: Line 58:
 
Aku pun duduk di kursi di depan alas tempaku itu dan menyandarkan paluku ke dinding.
 
Aku pun duduk di kursi di depan alas tempaku itu dan menyandarkan paluku ke dinding.
   
"...Jadi, hari ini ada apa? Kamu datang lebih pagi dari biasanya."
+
"...Jadi, hari ini ada apa? Kamu dateng lebih pagi dari biasanya."
   
 
"Ah, aku ingin kamu merawat ini."
 
"Ah, aku ingin kamu merawat ini."
Line 188: Line 188:
 
"I-iya, maafkan aku!"
 
"I-iya, maafkan aku!"
   
"Appaa?!"
+
"Wha?!"
   
 
Aku berteriak dan melompat seperti pegas. Didepanku berdiri seorang pemain laki-laki dengan ekpresi terkejut terpasang di wajahnya.
 
Aku berteriak dan melompat seperti pegas. Didepanku berdiri seorang pemain laki-laki dengan ekpresi terkejut terpasang di wajahnya.
Line 389: Line 389:
 
Kirito hanya tergelak, menghabiskan tehnya tanpa membalas, dan menaruh cangkirnya kembali di atas meja.
 
Kirito hanya tergelak, menghabiskan tehnya tanpa membalas, dan menaruh cangkirnya kembali di atas meja.
   
"Aku siap berangkat kapan aja; gimana dengan kamu, Lisbeth?"
+
"Aku siap berangkat kapan aja; gimana dengan kamu, Lisbet?"
   
 
"Ah--- sudahlah, karena kamu ga akan menambahkan sebutan kehormatan juga, panggil aja aku Lis... gunung naga putih itu ga terlalu besar, jadi kita harusnya bisa kembali hari ini juga. Aku bersiap-siap dulu sebentar ya."
 
"Ah--- sudahlah, karena kamu ga akan menambahkan sebutan kehormatan juga, panggil aja aku Lis... gunung naga putih itu ga terlalu besar, jadi kita harusnya bisa kembali hari ini juga. Aku bersiap-siap dulu sebentar ya."
Line 403: Line 403:
 
---Bagaimana aku berakhir di situasi aneh ini...
 
---Bagaimana aku berakhir di situasi aneh ini...
   
Setelah meninggalkan toko, aku berjalan menuju gerbang plaza sambil merenung.
+
Setelah meninggalkan toko, aku berjalan menuju gerbang plasa sambil merenung.
   
 
Aku pastinya punya kesan buruk terhadap lelaki berpakaian serba hitam yang berjalan dengan santainya di sampingku--- seperti yang seharusnya. Bukan saja apapun yang dikatakannya membuatku marah, dia juga seorang megalomaniak yang sombong, dan yang paling penting, dia menghancurkan mahakaryaku.
 
Aku pastinya punya kesan buruk terhadap lelaki berpakaian serba hitam yang berjalan dengan santainya di sampingku--- seperti yang seharusnya. Bukan saja apapun yang dikatakannya membuatku marah, dia juga seorang megalomaniak yang sombong, dan yang paling penting, dia menghancurkan mahakaryaku.
Line 413: Line 413:
 
Tapi ketika aku sadar, aku sudah bersama orang aneh ini... kenapa bisa sampai kayak gini sih!
 
Tapi ketika aku sadar, aku sudah bersama orang aneh ini... kenapa bisa sampai kayak gini sih!
   
Sama sekali tidak menyadari kegalauanku, Kirito melihat seorang penjual makanan di dekat gerbang plaza dan buru-buru mendatanginya. Sewaktu ia berbalik, di mulutnya sudah ada sebuah hot dog raksasa.
+
Sama sekali tidak menyadari kegalauanku, Kirito melihat seorang penjual makanan di dekat gerbang plasa dan buru-buru mendatanginya. Sewaktu ia berbalik, di mulutnya sudah ada sebuah hot dog raksasa.
   
 
"Kaamu vau nuga?"
 
"Kaamu vau nuga?"
Line 431: Line 431:
 
"Achoo!"
 
"Achoo!"
   
Aku bersin dengan keras segera setelah kita memasuki desa kecil itu dan rileks. Dikarenakan semua lantai lainnya sedang berada di awal musim panas, aku menjadi lengah. Bukan saja tanah disini dilapisi salju, namun setiap bangunan masih memiliki stalagtit es raksasa bergantung di atapnya.
+
Aku bersin dengan keras segera setelah kita memasuki desa kecil itu dan rileks. Dikarenakan semua lantai lainnya sedang berada ada di awal musim panas, aku menjadi lengah. Bukan saja tanah disini dilapisi salju, namun setiap bangunan masih memiliki stalagtit es raksasa bergantung di atapnya.
   
 
Dinginnya musim salju yang menusuk tulang ini menyebabkan seluruh badanku menggigil hebat. Kirito, yang berdiri di sampingku, memasang ekspresi menjengkelkan dan berkata:
 
Dinginnya musim salju yang menusuk tulang ini menyebabkan seluruh badanku menggigil hebat. Kirito, yang berdiri di sampingku, memasang ekspresi menjengkelkan dan berkata:
Line 449: Line 449:
 
"Umm... menurut kamu rumahnya tetua itu yang mana?"
 
"Umm... menurut kamu rumahnya tetua itu yang mana?"
   
Mendengar ucapan Kirito, aku mengamati desa kecil ini, dan menemukan sebuah rumah yang besarnya tidak biasa di seberang plaza utama.
+
Mendengar ucapan Kirito, aku mengamati desa kecil ini, dan menemukan sebuah rumah yang besarnya tidak biasa di seberang plasa utama.
   
 
"Rumahnya yang itu kan?"
 
"Rumahnya yang itu kan?"
Line 461: Line 461:
 
Sesuai prediksi, kita menemukan NPC tetua berjanggut putih dan sukses mengawali pembicaraan. Ceritanya penuh dengan detil-detil tidak berguna yang dimulai dari masa kanak-kanaknya yang panjang dan membosankan, masuk ke tahun-tahun remajanya, melewati hari-hari kesusahannya saat dewasa, dan kemudian tiba-tiba menyebutkan seekor naga putih di pegunungan di barat. Ketika dia akhirnya selesai, cahaya oranye matahari terbenam sudah telanjur meliputi seluruh desa.
 
Sesuai prediksi, kita menemukan NPC tetua berjanggut putih dan sukses mengawali pembicaraan. Ceritanya penuh dengan detil-detil tidak berguna yang dimulai dari masa kanak-kanaknya yang panjang dan membosankan, masuk ke tahun-tahun remajanya, melewati hari-hari kesusahannya saat dewasa, dan kemudian tiba-tiba menyebutkan seekor naga putih di pegunungan di barat. Ketika dia akhirnya selesai, cahaya oranye matahari terbenam sudah telanjur meliputi seluruh desa.
   
Kita meninggalkan rumah tetua desa itu merasa benar-benar kehabisan tenaga. Salju yang menutupi rumah-rumah ternodai warna oranye ketika matahari terbenam. Benar-benar pemandangan yang indah tiada tara, namun---
+
Kita meninggalkan rumah tetua desa itu merasa benar-benar kehabisan tenaga. Salju yang menutupi rumah-rumah ternodai oranye oleh matahari terbenam. Benar-benar pemandangan yang indah tiada tara, namun---
   
 
"...Aku ga pernah mengira kalau menerima quest aja menghabiskan waktu sebanyak itu..."
 
"...Aku ga pernah mengira kalau menerima quest aja menghabiskan waktu sebanyak itu..."
Line 485: Line 485:
 
Sewaktu kupikirkan lagi, banyak tim dadakan yang berhasil melakukan ini tanpa masalah, jadi ga mungkin pendakian ini susah.
 
Sewaktu kupikirkan lagi, banyak tim dadakan yang berhasil melakukan ini tanpa masalah, jadi ga mungkin pendakian ini susah.
   
Walaupun sudah petang, yang mempengaruhi kekuatan monster yang muncul, monster terkuat yang mungkin muncul sekarang hanyalah tengkorak es bernama «Frost Bone». Apalagi, monster bertipe tulang bukanlah tandingan bagi gada milikku. Aku dengan mudah terus meremukkan mereka dengan suara rekah yang jelas.
+
Walaupun sudah petang, yang mempengaruhi kekuatan monster yang muncul, monster terkuat yang mungkin muncul sekarang hanyalah tengkorak es bernama «Tulang Beku». Apalagi, monster bertipe tulang bukanlah tandingan bagi gada milikku. Aku dengan mudah terus meremukkan mereka dengan suara rekah yang jelas.
   
 
Setelah berjalan melalui jalanan berlapis salju selama beberapa lusin menit dan berbelok menuju tebing es yang curam, kita sudah mencapai puncaknya.
 
Setelah berjalan melalui jalanan berlapis salju selama beberapa lusin menit dan berbelok menuju tebing es yang curam, kita sudah mencapai puncaknya.
Line 505: Line 505:
 
"...Kenapa? Levelku juga lumayan tinggi! Aku juga mau membantu!"
 
"...Kenapa? Levelku juga lumayan tinggi! Aku juga mau membantu!"
   
"Tak Boleh!"
+
"Enggak!"
   
Bola mata Kirito yang hitam menatap langsung kedua mataku. Begitu pandangan kita bertemu, aku mengerti bahwa orang ini benar-benar khawatir terhadap keselamatanku dari lubuk hatinya, jadi aku menghela desahan panjang dan mengalah. Aku tidak berkata apapun dan hanya mengangguk kecil.
+
Bola mata Kirito yang hitam menatap langsung kedua mataku. Begitu pandangan kita bertemu, aku mengerti bahwa orang ini benar-benar khawatir terhadap keselamatanku dari lubuk hatinya, jadi aku menghela desahan panjang dan mengalah. Aku tidak berkata apapun dan hanya mengangguk kecil.
   
 
Sebuah senyuman menjalar di wajah Kirito selagi dia membelai kepalaku dan berkata "ya sudahlah, ayo pergi." Aku hanya terus mengangguk.
 
Sebuah senyuman menjalar di wajah Kirito selagi dia membelai kepalaku dan berkata "ya sudahlah, ayo pergi." Aku hanya terus mengangguk.
Line 541: Line 541:
 
Kirito menunjuk ke arah sebuah pilar raksasa terdekat dan berbicara dengan nada memerintah. Aku buru-buru mengikuti instruksinya sambil melambai berlebihan pada bayangan Kirito dan berteriak:
 
Kirito menunjuk ke arah sebuah pilar raksasa terdekat dan berbicara dengan nada memerintah. Aku buru-buru mengikuti instruksinya sambil melambai berlebihan pada bayangan Kirito dan berteriak:
   
"Hei... serangan naga putih itu adalah sayatan menggunakan kedua cakar, tiupan yang membekukan, dan serangan badai salju... h- hati-hati!"
+
"Hei... serangan naga putih itu adalah sayatan menggunakan kedua cakar, tiupan yang membekukan, dan serangan badai salju... h- hati-hati!"
   
Setelah dengan cepat menambahkan kalimat terakhir itu, aku melihat Kirito, yang menjaga punggungnya tetap ke arahku, sok keren memberi tanda oke dengan tangan kirinya. Ruang kosong di depannya mulai bergetar, dan sebuah sosok besar meledak keluar dari lubang tersebut.
+
Setelah dengan cepat menambahkan kalimat terakhir itu, aku melihat Kirito, yang menjaga punggungnya tetap ke arahku, sok keren memberi tanda oke dengan tangan kirinya. Ruang kosong di depannya mulai bergetar, dan sebuah sosok besar meledak keluar dari lubang tersebut.
   
Berbagai macam poligon-poligon besar berbentuk aneh muncul dalam aliran yang berkelanjutan. Selagi terus bermunculan--- mereka saling bersambungan satu dengan yang lain dan identitas sosok besar itu pun makin jelas. Jeritan yang menggentarkan orang menggaung tak terkendali sekali lagi. Tak terhitung banyaknya pecahan yang terhambur keluar ke semua arah sebelum menghilang ke dalam sinar cahaya.
+
Berbagai macam poligon-poligon besar berbentuk aneh muncul dalam aliran yang berkelanjutan. Selagi terus bermunculan--- mereka saling bersambungan satu dengan yang lain dan identitas sosok besar itu pun makin jelas. Jeritan yang menggentarkan orang menggaung tak terkendali sekali lagi. Tak terhitung banyaknya beling yang terhambur keluar ke semua arah sebelum menghilang ke dalam sinar cahaya.
   
Seekor naga putih yang ditutupi semacam sisik dari kaca es muncul. Pelan-pelan dia mengepakkan sayapnya yang besar selagi melayang-layang di langit. Situasinya menakutkan--- atau mungkin lebih pantas digambarkan sebagai sangat sangat indah. Dia membelalak dengan matanya yang besar, terwarnai merah delima, memberikan tatapan merendahkan pada kita berdua.
+
Seekor naga putih yang ditutupi semacam sisik dari beling es muncul. Pelan-pelan dia mengepakkan sayapnya yang besar selagi melayang-layang di langit. Situasinya menakutkan--- atau mungkin lebih pantas digambarkan sebagai sangat sangat indah. Dia membelalak dengan matanya yang besar, terwarnai merah delima, memberikan tatapan merendahkan pada kita berdua.
   
 
Kirito dengan tenang menggapaikan tangannya menuju punggungnya dan menghunuskan pedang satu-tangannya yang hitam legam dengan nada sempurna. Kemudian, seakan suara itu mengirimkan sebuah sinyal, sang naga putih membuka rahang raksasanya--- dan dengan suara keras, menyemprotkan gas putih yang bergelombang.
 
Kirito dengan tenang menggapaikan tangannya menuju punggungnya dan menghunuskan pedang satu-tangannya yang hitam legam dengan nada sempurna. Kemudian, seakan suara itu mengirimkan sebuah sinyal, sang naga putih membuka rahang raksasanya--- dan dengan suara keras, menyemprotkan gas putih yang bergelombang.
Line 579: Line 579:
 
---Ini pembantaian satu arah. Menonton pertarungan luar biasa ini membuat badanku tak henti-hentinya bergidik.
 
---Ini pembantaian satu arah. Menonton pertarungan luar biasa ini membuat badanku tak henti-hentinya bergidik.
   
Tiba-tiba naga putih itu menyasar Kirito yang mendarat dan meletuskan tiupan esnya, tapi kali ini dia berlari untuk menghindari serangan itu dan kemudian kembali meloncat ke udara. Dengan suara yang berat dan dalam, sebuah serangan yang kuat menghantam sasarannya, dan HP naga putih itu pun berkurang signifikan.
+
Tiba-tiba naga putih itu menyasar Kirito yang mendarat dan meletuskan tiupan esnya, tapi kali ini dia berlari untuk menghindari serangan itu dan kemudian kembali meloncat ke udara. Dengan suara yang berat dan dalam, sebuah serangan yang kuat menghantam sasarannya, dan darah naga putih itu pun berkurang signifikan.
   
 
Bar HP nya langsung berubah dari kuning ke merah, pertarungan itu harusnya berakhir hanya dengan satu atau dua serangan lagi. Aku memutuskan kali ini aku akan memuji kemampuan Kirito dengan jujur dan mengambil langkah maju dari balik pilar kristal.
 
Bar HP nya langsung berubah dari kuning ke merah, pertarungan itu harusnya berakhir hanya dengan satu atau dua serangan lagi. Aku memutuskan kali ini aku akan memuji kemampuan Kirito dengan jujur dan mengambil langkah maju dari balik pilar kristal.
Line 585: Line 585:
 
Saat itu juga, seakan dia punya mata di belakang kepalanya, Kirito tiba-tiba berteriak:
 
Saat itu juga, seakan dia punya mata di belakang kepalanya, Kirito tiba-tiba berteriak:
   
"Bodoh! Jangan keluar dulu!"
+
"Idiot! Jangan keluar dulu!"
   
 
"Apa? Jelas-jelas sudah mau selesai kan? Cepet selesaikan aja deh..."
 
"Apa? Jelas-jelas sudah mau selesai kan? Cepet selesaikan aja deh..."
Line 743: Line 743:
 
"Lari di dinding."
 
"Lari di dinding."
   
"......Kamu bodoh ya?"
+
"......Kamu idiot ya?"
   
 
"Yaaa, ayo kita cari tahu."
 
"Yaaa, ayo kita cari tahu."
Line 763: Line 763:
 
"Kyaaaaa!!!"
 
"Kyaaaaa!!!"
   
Begitu aku mengelak mundur sambil berteriak, muncul lubang berbentuk manusia tepat di tempat aku berdiri tadi. Semenit kemudian, setelah Kirito menghabiskan ramuan penyembuhnya yang kedua, aku duduk di sampingnya dan mengeluh.
+
Begitu aku mengelak mundur sambil berteriak, muncul lubang berbentuk manusia tepat di tempat aku berdiri tadi. Semenit kemudian, setelah Kirito menghabiskan ramuan kesehatannya yang kedua, aku duduk di sampingnya dan mengeluh.
   
 
"Aku tahu kamu itu idiot, tapi aku ga pernah kebayang kalau kamu sebodoh ini..."
 
"Aku tahu kamu itu idiot, tapi aku ga pernah kebayang kalau kamu sebodoh ini..."
Line 777: Line 777:
 
"Yah, udah terlalu gelap, jadi kita berkemah di sini aja.
 
"Yah, udah terlalu gelap, jadi kita berkemah di sini aja.
   
"Untungnya, kupikir ga akan ada monster yang akan muncul di lubang ini."
+
Untungnya, kupikir ga akan ada monster yang akan muncul di lubang ini."
   
 
Matahari sudah terbenam, dan dasar lubang ini sudah menjadi lumayan gelap.
 
Matahari sudah terbenam, dan dasar lubang ini sudah menjadi lumayan gelap.
Line 789: Line 789:
 
"...Kamu selalu bawa-bawa ini?"
 
"...Kamu selalu bawa-bawa ini?"
   
"Aku lumayan sering berkemah di luar."
+
"Aku cenderung lumayan sering berkemah di luar."
   
 
Ujarnya dengan ekspresi begitu serius hingga aku tidak berpikir kalau dia bercanda.
 
Ujarnya dengan ekspresi begitu serius hingga aku tidak berpikir kalau dia bercanda.
Line 819: Line 819:
 
Kirito mengumpulkan gelas-gelas yang kosong serta panci, lalu mengembalikannya ke dalam inventarisnya. Dia membuka panelnya lagi dan mewujudkan dua benda yang terlihat seperti bongkahan pakaian yang tergulung.
 
Kirito mengumpulkan gelas-gelas yang kosong serta panci, lalu mengembalikannya ke dalam inventarisnya. Dia membuka panelnya lagi dan mewujudkan dua benda yang terlihat seperti bongkahan pakaian yang tergulung.
   
Setelah dia membukanya, terungkap bahwa itu adalah kantong tidur. Penampilannya sama persis dengan yang di dunia nyata, hanya saja lebih besar.
+
Setelah dia membukanya, terungkap bahwa itu adalah kantong tidur. Penampilannya ekivalen dengan yang di dunia nyata, hanya saja lebih besar.
   
"Ini barang-barang kelas atas. Menjaga panas dengan sempurna, ditambah efek sembunyi dari monster agresif."
+
"Ini barang-barang kelas atas. Memelihara panas dengan sempurna, ditambah efek sembunyi dari monster agresif."
   
Dia melemparkan satu kepadaku sambil tersenyum. Sewaktu aku menghamparkannya di atas salju, ukurannya nampak bisa memuat tiga orang seukuranku. Tercengang oleh ukurannya, aku berkata pada Kirito:
+
Dia melemparkan satu kepadaku sambil tersenyum. Sewaktu aku menghamparkannya di atas salju, ukurannya nampak bisa memuat tiga orang sepantaranku. Tercengang oleh ukurannya, aku berkata pada Kirito:
   
 
"Kamu hebat juga membawa barang-barang ini kemana-mana, dua lagi......"
 
"Kamu hebat juga membawa barang-barang ini kemana-mana, dua lagi......"
Line 835: Line 835:
 
"Oh, tentu..."
 
"Oh, tentu..."
   
Kirito pelan-pelan mulai bercerita setelah dia meletakkan kepalanya di atas tangannya. Dia bercerita waktu dia dijebak oleh MPK--- para kriminal yang dengan sengaja mengumpulkan massa untuk menyergap pemain-pemain lain di dalam dungeon, dan bertarung melawan gerombolan bos dengan damage kecil tapi HPnya ga kira-kira untuk dua hari penuh dengan bergiliran tidur dengan pemain-pemain lain. Ada juga waktu dia melempar dadu dengan seratus pemain lain untuk sebuah item langka. Semua ceritanya menggetarkan, menyenangkan, dan sedikit menggelikan. Cerita-ceritanya juga membuat satu hal menjadi jelas--- dia adalah seorang Clearer, mereka yang mempertaruhkan nyawa di garis depan. Tapi juga berarti orang ini dibebankan dengan nasib ribuan pemain. Dia bukan jenis orang yang harus membahayakan nyawanya hanya untuk menyelamatkanku.
+
Kirito pelan-pelan mulai bercerita setelah dia meletakkan kepalanya di atas tangannya. Dia bercerita waktu dia dijebak oleh MPK--- para kriminal yang dengan sengaja mengumpulkan massa untuk menyergap pemain-pemain lain di dalam dungeon, dan bertarung melawan gerombolan bos dengan damage kecil tapi darahnya ga kira-kira untuk dua hari penuh dengan bergiliran tidur dengan pemain-pemain lain. Ada juga waktu dia melempar dadu dengan seratus pemain lain untuk sebuah item langka. Semua ceritanya menggetarkan, menyenangkan, dan sedikit menggelikan. Cerita-ceritanya juga membuat satu hal menjadi jelas--- dia adalah seorang Clearer, mereka yang mempertaruhkan nyawa di garis depan. Tapi juga berarti orang ini dibebankan dengan nasib ribuan pemain. Dia bukan jenis orang yang harus membahayakan nyawanya hanya untuk menyelamatkanku.
   
 
Aku berpaling pada Kirito dan memandang wajahnya. Matanya yang hitam memantulkan cahaya dari lentera.
 
Aku berpaling pada Kirito dan memandang wajahnya. Matanya yang hitam memantulkan cahaya dari lentera.
Line 871: Line 871:
 
Tetapi sebagian diriku selalu menyadari kalau semua ini palsu, tidak lebih dari sekedar data. Yang kudambakan adalah kehangatan manusia asli.
 
Tetapi sebagian diriku selalu menyadari kalau semua ini palsu, tidak lebih dari sekedar data. Yang kudambakan adalah kehangatan manusia asli.
   
Tentu saja, badan Kirito juga adalah data. Kehangatan yang kurasakan sekarang hanyalah sinyal-sinyal elektronik untuk direspon otakku. Namun aku akhirnya menyadari bahwa itu tidak masalah. Aku bisa merasakan hatinya--- baik di dunia nyata maupun di dunia buatan ini, inilah satu-satunya kebenaran yang ada.
+
Tentu saja, badan Kirito juga adalah data. Kehangatan yang kurasakan sekarang hanyalah sinyal-sinyal elektronik untuk direspon otakku. Namun aku akhirnya menyadari bahwa itu tidak masalah. Aku bisa merasakan hatinya---
  +
baik di dunia nyata maupun di dunia buatan ini, inilah satu-satunya kebenaran yang ada.
   
 
Begitu aku menggenggam erat tangan Kirito, aku tersenyum dan menutup mataku. Walaupun jantungku berdetak sangat cepat, sayangnya aku cepat tertidur dan kesadaranku terseret ke kegelapan yang nyaman.
 
Begitu aku menggenggam erat tangan Kirito, aku tersenyum dan menutup mataku. Walaupun jantungku berdetak sangat cepat, sayangnya aku cepat tertidur dan kesadaranku terseret ke kegelapan yang nyaman.
Line 951: Line 952:
 
"...Naga putih itu memakan kristal...... yang disuling di perutnya menjadi...... Hehe, jadi begitu!"
 
"...Naga putih itu memakan kristal...... yang disuling di perutnya menjadi...... Hehe, jadi begitu!"
   
Tampaknya dia telah memahaminya dan mulai tersenyum, lalu melemparkan bongkahan logam itu ke arahku. Aku buru-buru menangkapnya dengan kedua tangan dan menahannya di dekat dadaku.
+
Tampaknya dia telah memahaminya dan mulai tersenyum, lalu melemparkan bongkahan logam itu ke arahku.Aku buru-buru menangkapnya dengan kedua tangan dan menahannya di dekat dadaku.
   
 
"Hei, apaan sih! Jangan cuma berhenti setelah paham sendiri!"
 
"Hei, apaan sih! Jangan cuma berhenti setelah paham sendiri!"
Line 999: Line 1,000:
 
Selama sebentar, pandanganku dan pandangan Kirito bertemu, yang terdiam, kemudian kita berdua menengadah ke langit di pintu masuk lubang. Tepat pada saat itu...
 
Selama sebentar, pandanganku dan pandangan Kirito bertemu, yang terdiam, kemudian kita berdua menengadah ke langit di pintu masuk lubang. Tepat pada saat itu...
   
Jauh di atas, tinggi di udara, diantara potongan melingkar cahaya putih, lahirlah bayangan hitam remang-remang. Bayangan itu bahkan bertambah besar selagi kita menatapnya. Hanya butuh sekejap sebelum aku dapat melihat sepasang sayap, ekor yang panjang dan empat kaki bersenjatakan cakar.
+
Jauh di atas, tinggi di udara, diantara potongan melingkar cahaya putih, lahirlah bayangan hitam remang-remang. Bayangan itu bahkan bertambah besar selagi kita menatapnya. Hanya butuh sekejap sebelum aku dapat melihat sepasang sayap, ekor yang panang dan empat kaki bersenjatakan cakar.
   
 
"Dia... dia..."
 
"Dia... dia..."
Line 1,093: Line 1,094:
 
Kita berdua memandang ke arah lubang besar itu bersama; sang naga yang sepertinya kehilangan jejak kita pelan-pelan berputar-putar di langit.
 
Kita berdua memandang ke arah lubang besar itu bersama; sang naga yang sepertinya kehilangan jejak kita pelan-pelan berputar-putar di langit.
   
Kirito menempatkan tangannya di pedang yang ada di punggungnya, sedikit menarik bilahnya, namun segera mengembalikannya ke sarungnya dengan bunyi cling. Dengan senyum lembut di wajahnya, ia menghadap sang naga dan berkata lembut.
+
Kirito menempatkan tangannya di pedang yang ada di punggungnya, sedikit menarik bilahnya, namun langsung segera mengembalikannya ke sarungnya dengan bunyi cling. Dengan senyum lembut di wajahnya, ia menghadap sang naga dan berkata lembut.
   
 
"...Kamu pasti kesusahan karena mereka yang datang memburumu sampai sekarang. Begitu cara mendapatkan itemnya tersebar, orang-orang yang datang untuk membunuhmu juga harusnya hilang. Jadi mulai sekarang, hiduplah dengan tenang."
 
"...Kamu pasti kesusahan karena mereka yang datang memburumu sampai sekarang. Begitu cara mendapatkan itemnya tersebar, orang-orang yang datang untuk membunuhmu juga harusnya hilang. Jadi mulai sekarang, hiduplah dengan tenang."
Line 1,195: Line 1,196:
 
Cantik; pedang yang benar-benar cantik. Sebagai pedang satu tangan panjang, ia terlihat indah. Bilahnya pucat, dan ramping, walau tidak seramping rapier. Seakan mewarisi sifat bongkahannya, ia bisa terlihat sedikit bening. Bilahnya berwarna putih menyilaukan. Gagangnya perak, dengan sedikit bubuhan warna biru.
 
Cantik; pedang yang benar-benar cantik. Sebagai pedang satu tangan panjang, ia terlihat indah. Bilahnya pucat, dan ramping, walau tidak seramping rapier. Seakan mewarisi sifat bongkahannya, ia bisa terlihat sedikit bening. Bilahnya berwarna putih menyilaukan. Gagangnya perak, dengan sedikit bubuhan warna biru.
   
«Dunia Dimana Pedang Melambangkan Pemainnya»; bagai mendukung slogan itu, variasi senjata yang terpasang di SAO terlalu banyak. Jika seseorang menulis nama khas senjata-senjata di setiap kategori dari awal, katanya panjangnya akan mencapai ribuan baris.
+
«Dunia Dimana Pedang Melambangkan Pemainnya»; bagai mendukung slogan itu, variasi senjata yang terpasang di SAO terlalu banyak. Jika seseorang menulis nama khas senjata-senjata di setiap kategori ari awal, katanya panjangnya akan mencapai ribuan baris.
   
 
Berbeda dengan RPG biasa, keanekaragaman nama senjata makin bervariasi semakin tinggi tingkat senjatanya. Senjata kelas rendah, misalnya, untuk pedang panjang satu tangan, «Bronze Sword», «Steel Sword»; untuk yang bernama pasaran semacam itu, tak terhitung banyaknya jumlah pedang seperti itu yang ada di dunia ini, tapi bagi senjata-senjata tingkat tertinggi seperti yang ada di sini sekarang; ambillah misalkan «Lambent Light» Asuna, kemungkinan besar hanya ada satu di dunia, objek tunggal-untuk-jenisnya secara harfiah.
 
Berbeda dengan RPG biasa, keanekaragaman nama senjata makin bervariasi semakin tinggi tingkat senjatanya. Senjata kelas rendah, misalnya, untuk pedang panjang satu tangan, «Bronze Sword», «Steel Sword»; untuk yang bernama pasaran semacam itu, tak terhitung banyaknya jumlah pedang seperti itu yang ada di dunia ini, tapi bagi senjata-senjata tingkat tertinggi seperti yang ada di sini sekarang; ambillah misalkan «Lambent Light» Asuna, kemungkinan besar hanya ada satu di dunia, objek tunggal-untuk-jenisnya secara harfiah.
   
Tentu saja, rapier dengan tingkat kekuatan yang sama, baik buatan pemain atau drop dari monster, mungkin memang ada. Tetapi setiap dari mereka memiliki penampilan yang berbeda. Dan dengan itu, senjata level tinggi punya daya tarik tertentu, menjadi sesuatu seperti rekan tempatmu berbagi jiwa.
+
Tentu saja, rapier dengan tingkat kekuatan yang sama, baik buatan pemain atau jatuh dari monster, mungkin memang ada. Tetapi setiap dari mereka memiliki penampilan yang berbeda. Dan dengan itu, senjata level tinggi punya daya tarik tertentu, menjadi sesuatu seperti rekan tempatmu berbagi jiwa.
   
 
Karena nama senjata dan penampilannya diputuskan oleh sistem, bahkan kami, sang pembuatnya tidak begitu mengerti. Kuangkat pedang yang gemerlapan di atas alas tempa itu— atau setidaknya, aku mencoba mengangkatnya; aku kaget dengan beratnya, yang tidak sesuai dengan penampilan luarnya yang elegan. Persyaratan kekuatan fisiknya tidak kalah dengan pedang hitam milik, «Elucidator». Menegangkan punggungku, kuangkat pedang itu setinggi dada sambil menjerit.
 
Karena nama senjata dan penampilannya diputuskan oleh sistem, bahkan kami, sang pembuatnya tidak begitu mengerti. Kuangkat pedang yang gemerlapan di atas alas tempa itu— atau setidaknya, aku mencoba mengangkatnya; aku kaget dengan beratnya, yang tidak sesuai dengan penampilan luarnya yang elegan. Persyaratan kekuatan fisiknya tidak kalah dengan pedang hitam milik, «Elucidator». Menegangkan punggungku, kuangkat pedang itu setinggi dada sambil menjerit.
   
Menyentuh dengan jari tangan kananku menopang dasar bilah pedang, aku mengkliknya sekali. Aku melihat layar pop-up yang bangkit ke permukaannya.
+
Menyentuh dengan jari tangan kananku menopang dasar bilah pedang, aku mengkliknya sekali. Aku melihat layar popup yang bangkit ke permukaannya.
   
"Yah, sepertinya namanya «Dark Repulser». Aku baru pertama kali mendengarnya, jadi aku tidak percaya ini disebutkan di daftar informasi toko sekarang. —Nih, coba aja."
+
"Yah, sepertinya namanya «Dark Repulser». Aku baru pertama kali dengar, jadi aku tidak percaya ini disebutkan di daftar informasi toko sekarang. —Nih, coba aja."
   
 
"Aah."
 
"Aah."
Line 1,241: Line 1,242:
 
Kirito menoleh ke belakang. Yang tergantung di bahunya; pedang satu tangan yang hitam.
 
Kirito menoleh ke belakang. Yang tergantung di bahunya; pedang satu tangan yang hitam.
   
"Ngomong-ngomong— Di awal, kamu pernah bilang, pedang yang setara dengan yang ini, iya kan. Pedang putih itu pastinya pedang yang bagus, tapi menurutku gak beda jauh dengan pedang drop monster itu. Kenapa kamu perlu dua pedang yang serupa satu sama lain?"
+
"Ngomong-ngomong— Di awal, kamu pernah bilang, pedang yang setara dengan yang ini, iya kan. Pedang putih itu pastinya pedang yang bagus, tapi menurutku gak beda jauh dengan pedang jatuhan monster itu. Kenapa kamu perlu dua pedang yang serupa satu sama lain?"
   
 
"Aah..."
 
"Aah..."
Line 1,461: Line 1,462:
 
Aku berpaling, dan mulai berlari. Kulihat Asuna, di belakangku, dan buru-buru melambaikan tanganku padanya. Tidak mungkin aku bisa berbalik.
 
Aku berpaling, dan mulai berlari. Kulihat Asuna, di belakangku, dan buru-buru melambaikan tanganku padanya. Tidak mungkin aku bisa berbalik.
   
Setelah aku berlari menuju plaza gerbang, ke tempat dimana aku tidak bisa melihat kafe terbuka itu, kuambil belokan pertama, membelok ke salatan. Aku bertahan di ujung kota, menyasar wilayah tanpa pemain, berlari tanpa jeda untuk satu tujuan.
+
Setelah aku berlari menuju plasa gerbang, ke tempat dimana aku tidak bisa melihat kafe terbuka itu, kuambil belokan pertama, membelok ke salatan. Aku bertahan di ujung kota, menyasar wilayah tanpa pemain, berlari tanpa jeda untuk satu tujuan.
   
 
Saat penglihatanku kabur, aku menyekanya dengan tangan kananku. Menyekanya lagi dan lagi selagi berlari.
 
Saat penglihatanku kabur, aku menyekanya dengan tangan kananku. Menyekanya lagi dan lagi selagi berlari.
Line 1,511: Line 1,512:
 
"Dari sana..."
 
"Dari sana..."
   
Di ujung jari itu, jauh sekali dari sini, puncak menara gereja, dibangun berlawanan dengan gerbang plaza, menonjol di atas riak-riak bangunan.
+
Di ujung jari itu, jauh sekali dari sini, puncak menara gereja, dibangun berlawanan dengan gerbang plasa, menonjol di atas riak-riak bangunan.
   
 
"Aku mengamati seluruh kota, dan menemukan kamu."
 
"Aku mengamati seluruh kota, dan menemukan kamu."
Line 1,581: Line 1,582:
 
"..."
 
"..."
   
Kirito juga tersenyum, mengangguk dalam-dalam. Selanjutnya, ia mengayunkan tangan kirinya, membuka sebuah layar. Saat aku penasaran apa yang ingin ia lakukan, «Elucidator» dilepas dari punggungnya, disimpan ke inventaris. Mengikutinya, ia memanipulasi susunan equipmentnya, mewujudkan sebuah pedang baru menggantikan pedang sebelumnya. «Dark Repulser», pedang putih itu diisi oleh emosiku.
+
Kirito juga tersenyum, mengangguk dalam-dalam. Selanjutnya, ia mengayunkan tangan kirinya, membuka sebuah layar. Saat aku penasaran apa yang ingin ia lakukan, «Elucidator» dilepas dari punggungnya, disimpan ke inventaris. Mengikutinya, ia memanipulasi susunan equipmentnya, mewujudkan sebuah pedang baru menggantikan pedang sebelumnya. «Yang Akan Menyingkirkan Kegelapan», pedang putih itu diisi oleh emosiku.
   
 
"Mulai hari ini, pedang ini menjadi rekanku. Biayanya akan... diselesaikan untuk di dunia lain."
 
"Mulai hari ini, pedang ini menjadi rekanku. Biayanya akan... diselesaikan untuk di dunia lain."
Line 1,607: Line 1,608:
 
Tapi, berbicara mengenai pedang lurus satu tangan— Tidak satu pedang pun yang mampu melampaui pedang satu itu yang kutempa musim panas lalu tahun ini. Fakta itu membuatku frustasi, namun melegakan.
 
Tapi, berbicara mengenai pedang lurus satu tangan— Tidak satu pedang pun yang mampu melampaui pedang satu itu yang kutempa musim panas lalu tahun ini. Fakta itu membuatku frustasi, namun melegakan.
   
Pedang yang telah mengubur pecahan hatiku itu mungkin masih terus mengamuk dengan bersemangat di garis depan yang jauh lagi hari ini. Meski aku memang merawatnya di batu asah di depan mataku ini sekali-sekali, berbeda dengan senjata biasa, transparansi bilahnya tampak bertambah setiap digunakan. Untuk beberapa alasan, sepertinya ia berbeda dengan barang konsumsi numerik yang akan habis cepat atau lambat; rasanya lebih seperti ia akan hancur berkeping-keping begitu tugasnya selesai— itu prediksiku.
+
Pedang yang telah mengubur pecahan hatiku itu mungkin masih terus mengamuk dengan bersemangat di garis depan yang jauh lagi hari ini. Meski aku memang merawatnya di batu asah di depan mataku ini sekali-sekali, berbeda dengan senjata biasa, transparansi bilahnya tampak bertambah setiap digunakan. Untuk beberapa alasan, sepertinya ia berbeda dengan barang konsumsi numerik yang akan habis cepat atau lambat; rasanya lebih seperti ia akan hancur berkeping-keping begitu ugasnya selesai— itu prediksiku.
   
 
Ah tapi, hal itu mungkin masih berupa masa depan yang tak akan terwujud beberapa saat lagi. Garis depan sekarang di lantai tujuh puluh lima. Pedang itu masih harus bertugas lebih lama lagi. Di tangan kanan orang itu— Kirito.
 
Ah tapi, hal itu mungkin masih berupa masa depan yang tak akan terwujud beberapa saat lagi. Garis depan sekarang di lantai tujuh puluh lima. Pedang itu masih harus bertugas lebih lama lagi. Di tangan kanan orang itu— Kirito.
Line 1,659: Line 1,660:
 
Sama sekali berbeda dengan suara sang Game Master, Kayaba Akihiko, dari dua tahun lalu, merupakan suara sintetis buatan bercampur dengan bunyi gaduh elektronik. Jelas ini merupakan pengumuman yang dibuat melalu sistem game, tapi dengan hampir tidak adanya kehadiran manajemen di SAO, ini adalah pertama kalinya aku mendengar pengumuman disampaikan seperti ini. Kutegangkan telingaku untuk mendengar sambil menahan nafas.
 
Sama sekali berbeda dengan suara sang Game Master, Kayaba Akihiko, dari dua tahun lalu, merupakan suara sintetis buatan bercampur dengan bunyi gaduh elektronik. Jelas ini merupakan pengumuman yang dibuat melalu sistem game, tapi dengan hampir tidak adanya kehadiran manajemen di SAO, ini adalah pertama kalinya aku mendengar pengumuman disampaikan seperti ini. Kutegangkan telingaku untuk mendengar sambil menahan nafas.
   
[Game sekarang akan memasuki mode administrasi paksa. Semua monster dan item akan ditangguhkan. Semua NPC akan diberhentikan. HP semua pemain akan disesuaikan menjadi jumlah maksimal masing-masing.]
+
[Game sekarang akan memasuki mode administrasi paksa. Semua monster dan item akan ditangguhkan. Semua NPC akan diberhentikan. Darah semua pemain akan disesuaikan menjadi jumlah maksimal masing-masing.]
   
 
Sistemnya error? Apa ada bug fatal yang muncul...?
 
Sistemnya error? Apa ada bug fatal yang muncul...?
Line 1,703: Line 1,704:
 
==Catatan Penerjemah==
 
==Catatan Penerjemah==
 
<references/>
 
<references/>
  +
  +
<noinclude>{{SAOIndo Nav|prev=Jilid 2 Bab 1|next=Jilid 2 Bab 3}}</noinclude>

Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see Baka-Tsuki:Copyrights for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource. Do not submit copyrighted work without permission!

To protect the wiki against automated edit spam, we kindly ask you to solve the following CAPTCHA:

Cancel Editing help (opens in new window)