Tate no Yuusha Jilid 2 Bab 5 (Indonesia)
Bab 30 : Kemampuan untuk Berubah Wujud[edit]
Bagian 1[edit]
“Paman! Paman! Paman! Paman!”
Aku terus mengetuk pintu toko senjata, yang sekarang sudah tutup.
Paman penjaga toko pun membuka pintu, dengan menunjukkan ekspresi sedikit kesalnya.
“Apa yang bocah perisai inginkan sekarang? Tokoku sudah tutup dari tadi.”
“Ada masalah yang serius!”
Aku menunjukkan Filo, yang sedang diselimuti jubah padanya.
“Nak, kau datang ke sini hanya untuk menyombongkan seorang budak barumu?”
“Tentu saja bukan!”
Sebenarnya, apa yang paman penjaga toko pikirkan tentangku!?
Walaupun aku sudah banyak merepotkannya.
“Tuan~? Ada apa?”
“Diamlah kau!”
“Tidaak-”
Sial! Apa yang sedang terjadi sini!?
Setelah pertengkaran di tempat pedagang budak, keributannya tidak pernah berhenti.
Aku terkejut pedagang budak itu mau membeli Filo nanti, tanpa mempertimbangkan keluhan para asisten-nya.
Bahkan Raphtalia sendiri kehabisan kata-kata.
Aku katakan pada Filo, kalau dia mau terus ikut denganku, dia harus tetap berada di wujud manusianya. Karena itu, aku membawa Filo ke sini, ke toko senjata.
"Ah... Achoo!"
Wush! Triiiiiing!
Filo telah berubah wujud, dan suara yang kudengar setelahnya seperti kain jubah yang robek. Dalam sekejap mata, Filo kembali berubah ke wujud Ratu Filolial-nya. Burung ini! Kau pikir jubah itu gratis..?
"Hei..."
Bahkan paman penjaga toko dibuat ternganga saat melihatnya. Aku melihat ke arah Filo.
Wujud Filo pun kembali ke wujud manusianya, lalu dia menggenggam tanganku. Yang tersisa dari kain jubahnya, sekarang berada di atas kepalanya.
“Apa kau mengerti keadaan yang kumaksud?”
"Yah..."
Dengan ekspresi bingungnya, Paman itu pun mengantar kami ke dalam tokonya.
“Jadi, alasan kalian datang ke sini, demi mendapatkan perlengkapan untuk gadis kecil ini?”
“Apa ada pakaian yang bisa ikut berubah, mengikuti wujud si penggunanya?”
Aku menanyakan sesuatu yang aneh pada penjaga toko itu.
“Tolong buatkan pakaian yang bisa ikut berubah wujud!”
“Nak, tenanglah sedikit.”
Itu benar, saat kupikirkan lagi, kenapa Filo bisa berubah wujud menjadi manusia?
Dia punya sepasang sayap di punggungnya, rambut yang pirang, dan kedua bola matanya yang berwarna biru. Sangat mirip dengan sesosok malaikat.
Lebih jauh lagi, wajahnya juga begitu manis bagi seorang gadis kecil.
Penampilannya seperti anak berumur 10 tahun, dan tinggi badannya kurang lebih sama dengan tinggi Raphtalia dulu.
*Krubuuuuk*
Suara yang tidak asing kembali terdengar.
“Tuan~ aku lapar."
“Tahanlah.”
“Tidaaak-”
Sial! Apa yang harus kulakukan!?
“Yah... Untuk sekarang, lebih baik kita makan malam dulu."
Penjaga toko itu membawa kami ke ruangan belakang toko, dan mengambil sebuah panci yang dipenuhi sesuatu. Ternyata isi dalam panci itu adalah sup.
“Hentika-”
“Waaa, selamat makan~”
Filo merebut pot yang dipegang penjaga toko, dan langsung memakan semua supnya.
"N-..... Rasanya lumayan, mungkin ~"
Aku mengembalikan panci itu pada si penjaga toko.
Dan penjaga toko hanya menatapku dan masih kebingungan.
"Ummm, maaf."
“Nak, traktir aku makan nanti."
Aku akan belajar dari kesalahan ini.
"Hmmm... Yah, aku tahu kalau pakaian demi-human yang bisa berubah itu ada... Tapi ini adalah toko senjata, yang kau datangi harusnya toko pakaian."
“Aku sedang bersama gadis kecil yang telanjang di malam hari, di mana aku bisa menemukan toko pakaian yang tidak akan mengusirku!?"
“Benar juga... Tunggu sebentar."
Paman itu pun kembali ke ruang penyimpanan toko, dan yang kudengar hanyalah suara barang-barang yang dibongkar.
“Jangan berharap banyak, karena aku kurang yakin punya pakaian yang seukuran dengannya."
“Aku mengerti."
Tidak lama kemudian, paman penjaga toko pun kembali.
“Sial. Aku tidak punya pakaian yang cocok saat dia berubah."
"Apa!"
Paman pemilik toko senjata adalah harapan terakhirku... Apa yang harus kulakukan? Bagaimana caraku menjawab saat ada orang yang bertanya, kenapa gadis telanjang tanpa orangtuanya ini, terus mengikutiku?
Ketenaranku di kota ini sudah cukup buruk, dan hal ini bisa membuatku terlihat seperti orang yang sangat bejat.
“Tuan-”
“Jangan sampai kau berubah wujud lagi!”
Tidak ada item yang bisa menahan monster dalam wujud manusianya. Seperti yang kukira, monster humanoid memang sangat langka.
“Tidaaak-”
Bagian 2[edit]
Ugh......Apa yang salah dengan anak ini! Dia terus menolak apapun yang kuperintahkan padanya.
Apa dia ini sedang dalam fase memberontak[1]? Tidak, tidak mungkin. Dia baru saja lahir beberapa hari yang lalu.
“Bagaimana kalau begini. Kalau kau tetap di wujud manusiamu, kita bisa tidur bersama."
Setelah mendengar itu, Filo tersenyum lebar dan menggenggam tanganku dengan erat.
“Duh...... kenapa kita harus tidur bersama."
“Karena aku kesepian."
“Nak...... Apa kau yakin?"
Aku datang ke dunia ini, bukan untuk mengasuh anak...
“Ngomong-ngomong, di mana Raphtalia?"
“Akhirnya aku bisa menyusul kalian."
Raphtalia memasuki toko, dengan napasnya yang terengah-engah.
“Karena kalian tiba-tiba lari, dari tadi aku terus mencari kalian.”
“Maaf, ini salahku.”
“Ah, kakak Raphtalia."
Filo melambaikan tangan dengan bersemangat.
“Aku tidak akan menyerahkan Tuan padamu ~"
“Anak ini bilang apa tadi!"
“Tentu kau tidak akan melakukannya, karena aku bukan milikmu. Kenyataannya, kalian berdua adalah milikku."
Sebagai budak.
“Yah, karena sekarang tidak ada pakaian yang sesuai dengan permintaanmu, datanglah lagi nanti."
“Ah, maaf sudah mengganggu."
“Terima kasih untuk makanannya.”
“Kau selalu membuatku terkejut, nak."
Kami pun meninggalkan toko senjata, dan pergi menuju penginapan. Lalu Raphtalia berkata.
“Ah, pedagang bu-..... monster memintamu untuk mengunjunginya."
“Hm? Baiklah.”
Kami pun kembali ke tenda sirkus, dan pedagang budak itu menyambut kami di sana.
“Yah, ini benar-benar sebuah perkembangan yang mengejutkan. Ya."
"Yaah."
“Baiklah, karena keadaannya telah berubah, dan berdasarkan pendapat dari 'narasumber' kami, peliharaan anda ini memang seekor Ratu Filolial."
“Oh? Kau tahu sesuatu tentang monster ini?"
“Ya. Sepertinya saya sudah mengerti, Tuan Pahlawan Perisai."
Kenapa pedagang budak ini menunjukkan ekspresi noraknya sekarang? Dan pedagang budak itu bertanya.
“Anda masih belum mengerti?"
“Cepat katakan saja."
Pedagang budak menunjuk ke arah Filo yang sekarang berwujud manusia dan masih mengenakan jubah yang robek.
“Ratu Filolial mempunyai kemampuan berubah wujud. Karena itu, dia bisa berubah menjadi wujud Filolial untuk menghindari incaran orang lain. Setidaknya, begitulah dugaan sementara kami."
Tidak mengherankan... Kalau aku berada dalam situasi yang sama, aku pasti akan menyamar juga.
Alasan itu cukup masuk akal.
"Iyahaha. Seperti yang saya harapkan dari Tuan Pahlawan Perisai. Dalam waktu singkat, anda sanggup membesarkan seekor Ratu Filolial. Ya. "
“Apa?”
“Apa sebelumnya anda memang membesarkan seekor Ratu Filolial? Atau karena anda yang membesarkannya, maka Filolial ini berubah menjadi Ratu Filolial? "
Aku mengerti apa yang dimaksud pedagang budak ini. Orang ini mencoba mencari cara untuk mengembangbiakkan Raja Filolial dariku, dengan begitu dia bisa memperbanyak monster tersebut.
Raja Filolial sendiri masuk dalam kategori monster langka, karena mempunyai kemampuan berubah wujud. Meskipun ini menyebalkan, tapi keuntungan dari penjualannya pasti cukup besar.
“Mungkin ini dikarenakan kekuatan dari gelar Pahlawan Perisai Legendaris."
Aku yakin semua ini disebabkan oleh kemampuan Pertumbuhan Monster. Tapi aku tidak tahu cara menjelaskan kemampuan itu pada pedagang budak.
“Kalau begitu, bisakah anda memberitahu bagaimana cara membesarkannya? Tentu saya akan membayar anda untuk informasi ini."
“Bukan itu yang kumaksud."
“Bagaimana kalau anda membesarkan seekor Filolial lain untuk saya, tanpa dipungut biaya tentu saja-"
“Tidak, terima kasih!”
Penghasilanku tidak akan bertahan lama, kalau aku harus memberi makan seekor monster lagi. Pakaian untuk Filo pun tidak gratis juga. Kalau pengeluaranku terus bertambah, keadaan keuanganku akan sangat terancam.
“Ha~ah...... Baiklah, kalau anda berubah pikiran, silahkan berkunjung dan temui saya lagi."
“Kita lihat saja nanti."
Uwaah...... Kedua mata pedagang budak itu sekarang jadi berbinar-binar.
Membuatku muak saja.
“Anak ini sudah memakan daging bos monster dari gelombang kedua. Aku pikir hal itu bisa mempengaruhi juga."
Yah, walaupun dugaan ini sedikit dipaksakan.
Tapi, Filo memang sudah memakan daging Chimera, jadi aku tidak sedang berbohong.
“Saya mengerti... Baiklah, sungguh disayangkan kalau begitu."
Pedagang budak itu pun dengan enggan, menghentikan upayanya untuk membeli Filo.
Bagian 3[edit]
“Di samping itu, dengan senang hati saya akan membeli Filolial anda, kapanpun anda ingin menjualnya. Ya.”
“Aku pun akan menolaknya sebisa mungkin.”
“Tapi anda bisa mendapatkan uang dengan mudah.”
“Yah, akan kupertimbangkan kalau aku benar-benar membutuhkan uang.”
Aku sadar, kalau aku ini mulai lebih perhitungan saat akan menentukan pilihan.
“Apa pembicaraan kalian sudah selesai?”
"Yah. Ayo kita pergi ke sana."
"Apa?"
Filo ikut nimbrung dengan percakapan kami, dengan ekspresi-nya yang kebingungan.
“Ini makanan untukmu.”
“Tuan~ ayo kita tidur bareng ~"
“Aku tidak akan mengijinkannya!”
“Tidak adil! Kakak Raphtalia selalu ingin menempel pada Tuan."
“Aku tidak begitu!"
Mereka berdua ini berisik sekali.
“Baiklah Filo, pergilah ke kandang dan tidur."
“Tidak mau!”
Burung ini tanpa ragu langsung menolak perintahku.
“Aku ingin tidur dengan Tuan~”
Aku jadi teringat pada keadaan seorang anak yang ingin tidur dengan kedua orangtuanya...
“Yah... Kalau begitu, mau bagaimana lagi."
“Tuan Naofumi!?”
“Tidak apa-apa sedikit menuruti kemauannya, lagipula dia hanya ingin tidur bareng.”
“Yah... Aku juga mau."
Raphtalia menggumamkan sesuatu yang tidak terdengar olehku.
“Tapi kau tidak boleh telanjang di tempat umum!”
“Baiik!”
Apa kau ini benar-benar mengerti apa yang kukatakan? Oh baiklah, terserah.
Aku harap paman penjaga toko senjata bisa memberikan sesuatu padaku besok.
Aku pun kembali ke penginapan, dan membayar lagi untuk biaya sewa kamar malam ini.
Hmm... Haruskah aku belajar, atau meneruskan meramu obat? Yah, setidaknya sekarang Filo sedang dalam wujud manusianya.
Sesampainya di kamar kami, Filo langsung berseru.
“Waah! Kasur yang empuk!”
Aku memutuskan untuk tidur lebih awal, sambil memandangi Filo yang melompat-lompat di atas kasur.
Rasanya panas... Kenapa di sini terasa sangat panas!?
“Uugh...”
Aku tidak bisa bergerak.
Apa yang terjadi?
Dengan perasaan was-was kubuka mataku, dan semua yang kulihat hanyalah warna putih. Sepertinya aku sedang ditutupi oleh banyak bulu.
Bagian 4[edit]
"Suu......Suu....."
Kasurnya bisa bernapas!
Pelan-pelan aku menengadahkan kepalaku, sepertinya kasur yang sedang kutiduri, adalah Filo dalam wujud aslinya. Kelihatannya, Filo telah berubah wujud saat dia tertidur.
Tanpa sepengetahuannya, dia mulai memelukku, seakan aku ini sebuah bantal peluk.
“Bangun kau, dasar burung gendut!"
Sudah kubilang jangan berubah wujud seperti ini!
"Yan."
Sepertinya anak ini sudah bisa bicara dalam wujud aslinya.
“A-Apa yang terjadi!”
Raphtalia yang masih setengah tertidur, berteriak padaku.
“Oh Raphtalia, tolong aku!”
Burung ini tetap tidak terbangun setelah aku memukulnya. Mungkin inilah nasib seorang yang serangannya sangat lemah.
“Bangun, Filo!”
"Munya munya......Tua~n~"
Filo pun berguling, dan terjatuh ke lantai.
*Krek Krek Krek......*
Aku mendengar suara tak mengenakkan dari lantai kayu di sini. Sepertinya lantai ini hampir rubuh.
“Bangun!”
Tapi Filo tetap memelukku dan tidak bergeming sedikitpun.
“Bangun Filo!”
Raphtalia menarik kuat-kuat lengan Filo yang sedang memelukku.
Akhirnya aku bisa lolos dari celah yang dibuat Raphtalia.
“Fuuh...... Pagi yang melelahkan."
"Nnya?"
Sepertinya Filo terbangun, karena dia merasa sensasi saat memelukku telah hilang.
Kemudian Filo melihatku dan Raphtalia yang sedang memelototinya, lalu memiringkan kepalanya.
“Apa yang terjadi?”
“Sebelum itu, berubahlah jadi wujud manusiamu lagi."
“Eh? Sejak kapan aku berubah seperti ini?”
Ugh! Aku tidak ingin melakukan ini, tapi sepertinya tidak ada cara lain!
Aku memilih ikon monster dari tampilan menu di status sihir, dan merubah pengaturan dari ‘apapun yang kukatakan’ menjadi “mutlak”.
Kalau aku melakukan ini, budak dan peliharaanku takkan bisa menolak perintahku.
“Berubahlah jadi wujud manusia!"
Aku perintahkan itu pada Filo.
“Tidak... Aku ingin tidur lebih lama dengan Tuan~"
Tanda kutukan di perut Filo pun bersinar, karena dia sudah menentang perintahku.
“Eh?”
“Kalau kau tidak menurutiku, tanda kutukan itu akan menyakitimu."
Tanda kutukan di tubuh Filo menjadi bersinar kemerahan.
"Yan."
Sebuah gambar pola geometris muncul di sayap Filo, dan memanjang menuju tanda kutukan itu.
Kemudian sinar dari tanda kutukan itu pun menghilang.
“Ha?”
Aku periksa ikon monster-nya. Sepertinya, pengaturan untuk mematuhi perintah dengan mutlak, telah dibatalkan dengan sendirinya.
Aku mencoba mengaturnya lagi, tapi tetap tidak terjadi apa-apa.
Jadi, monster ini tidak akan mematuhi apapun yang kukatakan? Sial! Aku membeli seekor monster, agar dia mematuhi perintahku.
Pedagang budak... Persiapkan lehermu, karena aku akan “berkunjung” ke tempatmu.
Referensi :[edit]
- ↑ Fase pubertas/pencarian jati diri.