Tate no Yuusha Jilid 3 Bab 3 (Indonesia)

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 53 : Iron Maiden[edit]

Bagian 1[edit]

Api Naga Merah... Suatu bayangan hitam mulai merubah bentuk Perisai Amarah 2.


“UOOOOOOOOOOOOO!!!”


Di saat aku berteriak, udara di tempat ini ikut bergetar, seakan energi yang terkandung di dalamnya ikut mendukungku.


“Apa yang...”


Setelah menghentikan pertarungannya dengan Filo, wanita itu memandangiku dan terdiam.

Seperti saat pertama kali diaktifkan, Perisai Amarah ini sangat berbahaya, karena perisainya terus mencoba mengendalikan hatiku. Bertambahnya amarah yang dialirkan perisai ini... Apa ini dikarenakan peningkatan yang tadi?

Sial... Pandanganku menjadi kabur.


“Tuan Naofumi...”


Tiba-tiba, aku merasakan suatu sentuhan yang lembut. Mungkin yang menyentuhku ini adalah Raphtalia.

Aku... Aku takkan kalah di sini.

Aku guncangkan perisaiku untuk menyingkirkan bayangan yang menghalangi pandanganku. Dan aku tatap mata musuhku itu.


“U... Uuaaa!!!”


Apa yang terjadi!?


Saat aku melihat ke arah Filo, aku merasakan getaran yang asing darinya... Walau menyentuh Filo, api dari perisaiku tidak membakarnya.


"Gaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!"


Kedua mata Filo memicing seperti mata seekor predator, dan dia langsung menendang wanita itu. Apa ini dikarenakan Inti Naga yang diserap oleh perisaiku?


“A-ada apa ini? Serangan makhluk ini menjadi lebih kuat...”


Wanita itu semakin kesulitan menangani serangan Filo. Aku tidak tahu apa saat ini Filo masih sadar atau tidak, yang bisa kulihat hanyalah tatapan penuh amarahnya demi menghancurkan musuh.


“Apa yang telah kau lakukan?”


Wanita itu menghampiri dan bertanya padaku.


“Oh, itu salah satu kemampuan andalanku saja.”


Aku tetap berbangga diri, dan terus menantang musuh walau keringat dingin masih bercucuran di badanku.

Pasti semuanya akan baik-baik saja. Aku tidak menyerahkan diriku pada gejolak amarah, karena ada seseorang yang akan mempercayaiku.

Aku juga memberi isyarat mata pada Raphtalia agar dia menjauh.


“Apa kau tidak apa-apa?”

“Ya, aku masih bisa menahannya.”


Lalu aku serang wanita itu, dan mengaktifkan Kemampuan Khusus : Auman Amarah Rekan.


"HUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH!!!"


Mungkin ini adalah kemampuan untuk meningkatkan getaran di udara.


"GAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!"


Setelah mendengar aumanku, Filo segera menerobos dan menyerbu musuh bersamaku.


“Sial...”

“Tolong jangan menghindar~!”

“Kau pikir aku akan menurutimu!”


Saat wanita itu bertarung memakai kipas besinya melawan Filo, aku pun ikut masuk ke area pertarungan mereka.

*TRANGG!*

Baiklah, sekarang serangan wanita itu terasa lebih lemah, dibanding saat aku memakai bentuk Perisai Ular Chimera. Kalau begitu, aku tidak perlu ragu lagi.

Api dari Kutukan yang Membakar Diri terus mengelilingiku. Tingkat kepanasannya meningkat atau menurun, mengikuti amarah yang kurasakan. Kalau aku tidak mempertahankan amarahku, kekuatan api ini bisa berada di luar kendali.

Dan di samping itu, kutukan luka yang api ini sebabkan, masih berlaku.


“Apa!?”


Saat wanita itu terjun dan menerobos api perisaiku, dia langsung terhempas ke tanah.

Bagus!

Api hitam ini akan menumbangkan musuh kami.


“Aku... masih bisa menahan serangan ini.”


... Meski wanita itu telah menabrak langsung api dari perisaiku, sepertinya luka yang dia dapat tidak terlalu parah.


"Rinbu Yabu No Kata ・ Kikkō wari!"


Kipas Besi wanita itu melayang ke belakang, dan melesat ke arahku seperti anak panah.

Ini berbahaya! Aku persiapkan perisaiku untuk menahannya.

*DRUGG!!*

Rasa sakit dari benturan keras itu menjalar di seluruh tubuhku. Tubuhku tetap terkena damage, walau serangannya telah ditangkis oleh perisaiku.


“Sial...”

“Hei, apa harusnya aku langsung tumbang setelah terkena seranganmu itu...?”


Sulit rasanya terus bersikap tenang sembari menahan rasa sakit ini. Tapi kalau aku tidak bisa berpikir jernih, kami bertiga akan mati di sini.


“Seranganmu hebat juga.”


Mungkin tujuan jenis serangan itu adalah untuk menembus pertahanan musuh, setidaknya begitulah yang dijelaskan di dalam beberapa game. Meski poin pertahanan lawan sangat tinggi, damage dari serangan ini takkan bisa dikurangi, yang berarti poin pertahanan si target takkan ada gunanya. Ada juga kemungkinan, semakin tinggi poin pertahanan target, maka semakin besar pula damage yang dihasilkan serangan ini.

Apa ini salah satu kelemahan Pahlawan Perisai?

Bagian 2[edit]

Ini adalah aturan gunting-kertas-batu dari berbagai game online, yang berarti, ada banyak cara untuk mengatasi masalah apapun yang kita hadapi. Aku tidak begitu yakin kalau pengetahuanku di dalam game bisa diterapkan di dunia ini, tapi ada beberapa hal yang memang bisa dipastikan kebenarannya.

Pertama, kemampuan menyerang yang dimiliki musuh terlalu kuat. Di saat yang sama, perisaiku sendiri masih lemah.

Kedua, menghindari serangan. Tindakan itu umum dilakukan, saat melawan musuh yang menggunakan serangan mematikan.

Dan yang terakhir, kebutuhan akan kekuatan menyerang. Salah satu cara untuk menangani serangan musuh yang kuat, adalah dengan adanya seorang Tanker[1].

Sampai sekarang, aku terus berpikir kenapa perisaiku ini lemah, tapi semua kemungkinan yang kutemukan tetap tidak menjawab rasa penasaranku. Aku masih tidak mengerti...

Tapi, sekarang aku harus fokus dengan pertarungan ini.

Aku gunakan Fast Heal untuk memulihkan diriku. Aku tidak tahu, apa anggota party ketiga Pahlawan itu ada yang bisa memakai sihir penyembuh, tapi aku tidak mau ambil resiko.


“Aku tahu kelemahan dari seranganmu.”


Wanita itu berseru dengan lantang.


“Serangan api hitammu itu adalah serangan jarak dekat, dan tidak bisa menjangkauku dari jarak yang jauh. Fakta itu membuat aumanmu juga jadi tidak berguna.”


Sial... Tidak mengenakkan rasanya saat musuh menelitiku seperti itu.

Melihat kemampuan menyelidikinya dalam pertarungan, wanita itu cukup pantas menjadi seorang petarung. Kalau tidak sedang melawanku, dia pasti sudah memenangkan pertarungan ini.

Jika sosok sepertinya adalah bagian dari Gelombang Bencana, bukankah negeri ini benar-benar dalam bahaya?


“Dengan begitu... Setelah aku lenyapkan kedua rekanmu itu, kau takkan bisa memenangkan pertarungan jarak jauh!”


Wanita tersebut menyerbu ke arah Filo.


"Gaaaaaaaaaaaaaaaa!"

"Kau pikir aku akan diam saja!?”


Sial, butuh waktu agar aku bisa mengejar mereka, karena gerakan Filo dan wanita itu sangat cepat. Jika ada sesuatu, apapun itu... Apa ada sesuatu yang bisa kugunakan?

Tiba-tiba ada sesuatu terlintas di benakku.

Change Shield (Serangan) -> Iron Maiden 

Itu adalah keterampilan bertarung yang muncul dari bentuk Perisai Amarah. Mungkin melakukan serangan mati-matian yang terakhir, bukanlah ide yang buruk.

Kalau tidak salah... Rangkaian jurusnya adalah Shield Prison -> Change Shield (Serangan) -> Iron Maiden.

Mungkin ini adalah keterampilan bertarung yang bisa digunakan, dengan mengaktifkan beberapa jurus yang berbeda secara berurutan. Berarti ini adalah jurus gabungan.


“Shield Prison!”


Aku gunakan jurus itu untuk menguruh musuh ke dalam kurungan perisai.


“Tolong jangan menganggap aku bisa dihentikan semudah itu.”


Walau begitu, jurus ini sangat sulit dipakai mengurung musuh yang bergerak. Sial, ini juga bisa membahayakan Filo, karena mereka berdua terus bergerak dengan nekat. Mungkin nanti Filo bisa terkena luka yang parah.

Kurungan perisai itu pun menghilang, dan aku harus menunggu waktu jeda untuk memakai jurus itu lagi.


“Tuan Naofumi, apa kau sudah merencanakan sesuatu?”

“Yah, apa kau bisa menghentikan pergerakan wanita itu?”


Memang akan sangat berbahaya, tapi jika Raphtalia bisa menghentikan wanita itu, kurungan perisaiku bisa lebih mudah diarahkan padanya.


“Aku mengerti. Aku akan mencobanya sebisaku.”

“K-kau yakin akan baik-baik saja?”

“Tidak apa-apa. Berkat Tuan Naofumi, hari ini aku bisa ikut bertarung bersamamu.”


Raphtalia bersiap dengan pedangnya, dan memusatkan pikirannya pada sesuatu.

Ekornya juga mulai menegang... Apa dia akan menggunakan sihir?


“Perhatikan celah yang muncul nanti, akan kuhentikan wanita itu.”

“Yah!”


Setelah suatu cahaya muncul dari ekornya, Raphtalia berlari menuju musuh tersebut.


"Hiyaaaaaaaaaaa!"

“Menyerbu dari depan adalah tindakan yang bodoh!”


Sebuah kipas besi yang melesat bagai anak panah dari cahaya, ditembakkan ke arah Raphtalia. Tapi, Raphtalia bisa menghindar dengan membungkukkan badannya.


"Deei!"


Wanita itu ditebas oleh pedang Raphtalia.


“Terlalu banyak celah dari seranganmu itu!”


Raphtalia mencoba kembali ke posisi awalnya, namun terkena tebasan wanita itu.


*Sshing...*


Setelahnya, terdengar suara berdesing. Wujud Raphtalia pun terpecah, menyala, dan menghilang di udara.


“Apa!?”


Kemudian, Raphtalia muncul di belakang wanita itu, dan menghantamnya hingga jatuh ke bawah.


“Sekarang!”

“Baiklah!”


Aku jawab aba-aba dari Raphtalia itu. Filo juga telah menepi, karena tahu aku akan menggunakan sebuah jurus. Sepertinya Filo bisa dikendalikan lewat Perisai Amarah.


“Shield Prison!”

“Apa--!”


Wanita itu sekarang terkurung di dalam kurungan perisaiku.

Karena terus diserang oleh wanita itu, kurungan perisaiku sebentar lagi bisa hancur, tapi aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang dibuat Raphtalia untukku.


“Change Shield (Serangan) !”


Aku teriakkan nama jurus itu.

Tampilan 'bentuk perisai pengganti' yang bisa kupakai pun muncul, lalu aku pilih Perisai Jarum Tawon!

Bagian 3[edit]

“--!”


Sekarang, perisai yang tersusun pada kurungannya telah berubah bentuk, dan melukai wanita yang ada di dalamnya.

Percikan dari benturan Perisai Jarum Tawon dari menyebar keluar kurungan itu.


“Iron Maiden!”


Saat akan kuteriakkan nama jurus itu, suatu kalimat muncul di dalam pandanganku.


“Seluruh tubuh terdakwa akan merasakan dekapan mematikan dari sang Virgin Iron. Teriakkanlah nama penghukum, yang akan mengunci jeritan penuh penderitaan terdakwa!!”


“Iron Maiden!”

Tate no Yuusha Volume 3 Image 4.jpg

Seiring kurapalkan mantra tersebut, sebuah perangkat besi penyiksa yang dikenal dengan Iron Maiden, muncul dan menutupi kurungan perisaiku.


"------------!"


Kurungan perisaiku pun hancur, dan digantikan oleh kurungan Iron Maiden yang mencincang wanita itu, dan ‘dekapan’nya tidak membiarkan jeritannya terdengar!

Di waktu yang sama, SP-ku terkuras hingga ke 0 poin.

J-jurus ini... apa jurus ini memakai semua SP si pengguna untuk pengorbanannya?

Kemudian durasi Iron Maiden pun berakhir.


"Ugh--"


Dengan seluruh tubuhnya yang telah tertikam, wanita itu memelototiku sembari mengatur napasnya yang berat.


“Aku sangat tidak puas... Tapi karena tidak ada pilihan lain, hari ini aku harus mundur...”


Dia masih bisa bertahan dari jurus itu?


“Jangan harap aku akan membiarkanmu lolos!”

“Ha!”


Wanita itu mulai melarikan diri menuju retakan di langit. Saat aku menatap Filo, kelihatannya dia tidak mau mengejar wanita itu.

Sepertinya kemampuan Auman harus kugunakan agar bisa memaksa Filo untuk mengejarnya, tapi kemampuan itu tidak bisa kugunakan karena poin SP-ku telah habis. Padahal kami hampir mengalahkannya.


“Namaku adalah Glass... Kau, siapa namamu?”


Sebelum masuk ke retakan itu, wanita tersebut berbalik, dan menunjuk ke arahku.


“Apa aku harus menjawab pertanyaanmu itu?”

“Tidak, tentu saja. Tapi aku ingin mengingat seseorang yang telah menyudutkanku seperti ini. Itu saja.”

“Sikapmu itu memang pantas bagi seorang petarung, meski ada banyak hal yang ingin kutanyakan juga.”

“Kalau begitu, biar aku beritahukan sedikit informasi, pada pria yang menggenggam perisai di sana.”


Apa? Dia mau mengatakan apa?


“Salah besar kalau kalian menganggapku ‘hanya bagian’ dari Bencana. Namun, bukanlah diriku yang akan menang, melainkan ‘dia’ yang sekarang berada di luar perbatasan.”


Hm... Informasi ini sangat penting, karena aku masih belum tahu alasan dari datangnya Gelombang Bencana.

Glass... Selain mengartikan ucapannya tadi, kami juga harus mencari tahu maksud dari munculnya semua Gelombang Bencana. Setidaknya, pihak musuh mempunyai anggota yang memiliki kecerdasan.

Aku terlalu banyak memikirkan si Puteri Jalang dan si Raja Sampah. Musuh sebenarnya bagi kami, para Pahlawan, adalah orang-orang seperti Glass yang muncul dari gelombang.

Hm... Nampaknya aku dikelilingi musuh, dari depan maupun dari belakang...


“Aku mengerti. Namaku Iwatani Naofumi, dan terima kasih untuk informasi-nya.”

“Naofumi... Akan kuingat nama itu!”


Setelah Glass menyerukan itu, dia memasuki retakan di langit, dan kemudian retakan tersebut langsung menghilang.

Aku segera merubah bentuk Perisai Amarah 2-ku menjadi bentuk perisai lain. Meski bentuk perisai itu memberiku Peningkatan Kekuatan Fisik, tapi aku tidak bisa terlalu lama menggunakannya.


"Haah......"

“Kita berhasil.”

“Kurasa begitu.”


"Funyaa~... Apa tadi terjadi sesuatu?"


Saat aku berbalik, Raphtalia mengejar dan menghampiriku, sedangkan Filo ambruk ke tanah karena kecapean.


“Apa dengan begini gelombangnya telah dikalahkan?”

“Sepertinya begitu.”


“Filo capek...”

“Begitu, ya. Abaikan saja ketiga Pahlawan itu, kita akan membereskan kekacauan yang gelombang ini buat.”


Dengan begitu, Gelombang Bencana Ketiga pun telah berakhir.

Referensi :[edit]

  1. Tanker dalam game RPG adalah peran seseorang/beberapa pemain untuk menarik perhatian musuh, menerima serangan mereka, sekaligus melindungi rekan para Tanker yang biasanya memiliki poin pertahanan dan HP yang rendah.