The Unexplored Summon Blood Sign (Indonesia): Jilid 3 Akhir 1

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Akhir X-01: Harapan Kecil Gadis itu[edit]

“Sayuri! Aku di sini. Tepat pada waktunya, bukan?”

“Nuuun (tanpa ekspresi). Namaku adalah Isabelle.”

(Ending X-01 Open 05/24 10:00)

Harapan Kecil Gadis itu


Malam itu telah berakhir.

Isabelle, gadis dengan seragam militer merah, berada di taman Toy Dream 35 Block P.

Shiroyama Kyousuke telah setuju untuk bertemu dengannya di sini, tapi dia belum memperlihatkan dirinya. Kostum labu dan gadis Oni itu berjalan dan berbicara di sekitarnya, tapi waktu kelihatannya berhenti tepat dimana dia berada.

Meskipun terdapat kerumunan, dia dibiarkan untuk berdiri seorang diri di depan air mancur, tapi kemudian handphonenya berbunyi.

“Nuuun (tanpa ekspresi)? Dimana kau berada?”

“Di dekatmu. Ini semua akan berakhir.”

Kyousuke terdengar sama seperti biasanya.

“Kau tidak perlu untuk mengkhawatarkan tentang Murasame Kuina. Setidaknya, dia tidak akan dimanipulasi oleh Biondetta dan dia tidak akan berubah menjadi mainan untuk balas dendam sebagai Vessel.”

“Apakah kau menggunakan Pengendali Gadis?”

“Tidak, mereka dikalahkan dalam pertarungan dengan summoner, jadi aku dapat memandu mereka menggunakan keterkejutan dari melihat dewa mereka terbunuh. Aku memberikan Biondetta dua perintah, akhiri kontrakmu dengan Murasame Kuina dan serahkan dirimu kepada Government. Mengikat kontrak serumit itu akan mustahil dalam kondisi tanpa pikiran, tapi mengakhirinya mudah. …Setidaknya, insiden mengenai Anthill seharusnya telah berakhir.”

“Aku sangat-super ingin mengetahui apa yang akan terjadi pada Murasame Kuina.”

“Kau harus menanyakannya tentang pertanyaan itu. Dia dikendalikan oleh Biondetta di sepanjang seluruh perjalanan untuk balas dendam, jadi dia dapat menembus melewati itu dan mendapatkan pembebasan. Tapi jika dia ingin untuk dihukum, maka aku tidak berpikir itu akan memenuhi syarat sebagai menyelamatkannya. Itu dapat dikatakan, itu benar-benar tidak akan terasa benar untuk mencari keinginan untuk menghukum sekarang dimana kontraknya telah dibatalkan dan dia melupakan segalanya.”

“…”

Isabelle menjadi terdiam untuk sesaat.

Ekspresinya sama sekali tidak melihat rumah yang ada di taman di pagi hari.

“Aku bahkan tidak mengerti sangat-sedikit apa kebahagiaan itu.”

“Aku juga tidak mengetahuinya. Aku merasa seperti aku telah memikirkan itu di sepanjang hidupku.”

Kyousuke mengeluarkan perkataan itu dan kemudian mengganti topiknya.

“Aku juga ingin untuk menyelesaikan lainnya.”

“?”

“Murasame Kuina…temanmu sama sekali bukan Vessel, jadi dia akan kembali menjadi orang normal. Itu mungkin terdengar seperti akhir yang bahagia, tapi itu sama sekali bukan. Masalahmu masih tetap ada.”

“Maksudmu…?”

“Kau masih Vessel Alice (with) Rabbit. Sebagai orang normal, Murasame Kuina akan melupakan tentangmu pada saat dia mengalihkan pandangannya. …Kita tidak dapat melakukan itu, bukan? Jika kita mengakhiri seperti ini, aku tidak berpikir kita benar-benar menyelamatkan Murasame Kuina.”

“Tapi jika kau mengakhiri kontrak kita…”

“Ya, kau akan melupakan tentang diriku. Sampai kau melihatku lagi atau mengikat kontrak dengan summoner baru.”

Dia telah siap mengakuinya.

Dia terdengar seperti dia telah mengatakan perpisahan dengan cara seperti ini berkali-kali di waktu sebelumnya.

“Aku berbicara dengan Government tentang itu. Kau tidak perlu untuk dimanipulasi oleh Project Anthill lagi. Aku tidak dapat mengubahmu kembali menjadi Kawamo Sayuri, tapi Isabelle tidak akan mendapati apapun diambil dari dirinya lagi.”

“Tunggu.”

“Aku tidak akan menunggu.”

“Aku sangat-super ingin kau untuk menunggu!!”

“‘Tolong temanku.’ …Siapa yang mengatakan itu? Maaf, tapi kau sendiri bukanlah prioritas utamaku. Aku telah memikirkan apa yang terbaik untukmu dan Murasame Kuina.”

Isabelle mendengar suara pelan.

Seseroang berdiri dibalik kerumunan.

Dia adalah Shiroyama Kyousuke.

Itu adalah kelinci putih yang akan memandu seorang gadis menuju pintu keluar pada saat dia bekerliaran di dunia lain.

Dia perlahan menggigit jari telunjuk kanannya sehinga tetesan darah muncul dan dia mengarahkan ujung jari itu menuju Isabelle.

Dia dapat melihatnya dengan mata telanjang.

Dia mengarahkannya padanya.

Isabelle menyadari adalah tanda dari darah yang melepaskan summoner dan Vessel dari kontrak mereka.

“Bagaimana denganmu?”

“Bagaimana denganku?”

“Apa yang akan kau lakukan setelah kau menyelamatkanku?”

“Aku tidak tahu.”

Kyousuke menjawab dengan senyuman samar-sama, sehingga dia tidak yakin bagaimana untuk mendeskripsikannya.

“Apa yang ingin aku lakukan?”

Suara jelas kelihatannya berbunyi di kepalanya.

Hal berikutnya yang dia ketahui, Isabelle tidak dapat mengingat kenapa dia berdiri di sana.

(Oh, benar. Aku hendak bertemu dengan seseorang.)

Dia dengan cepat melihat melalui kerumunan yang memenuhi taman di pagi hari.

Dia mencari wajah yang dikenalnya dalam usaha keras untuk mengingat siapa orang itu sebenarnya.

Dan…

Dan…

Dan…

“Sayuri! Aku di sini. Tepat pada waktunya, bukan?”

Ketika suara mencapainya dari samping dan seseorang menggenggam tangan langsingnya, Isabelle akhirnya mengingatnya.

Ya.

Itu benar.

Bukankah dia menunggu temannya, Murasame Kuina?

“Nuuun (tanpa ekspresi). Namaku adalah Isabelle.”

“Ya, ya. Aku tidak tahu jika kau mencoba untuk membuat kesan baru di sekolah menengah pertama atau jika itu adalah nama dunia mayamu, tapi aku rasa aku akan mengikuti hal itu. Apa yang harus kita lakukan hari ini? Mari memulainya dengan berjalan mengelilingi toko aksesoris di distrik perbelanjaan. Di waktu makan siang, kita dapat menemukan restoran di suatu tempat. Dan setelah itu…bagaimanapun juga, kita dapat mengetahuinya saat kita pergi!”

Saat gadis itu menarik tangannya, Isabelle menghilang dalam kerumunan. Dia menjadi bagian dari kerumunan dan bagian dari kehidupan normal. Sebagai gantinya, dia menjauhkan dirinnya dari dunia upacara pemanggilan.

Saat dia berbicara dengan temannya, dia melihat ke belakang sekali lagi.

Tapi dia tidak melihat satupun wajah yang dikenalnya diantara semua wajah yang terlihat sama di kerumunan.

“…”

Kyousuke melihat saat Isabelle menghilang ke dalam kerumunan.

Dia tidak mengatakan apapun.

Dia tidak melambaikan tangannya.

Dia hanya mengharapkan keselematannya, membalikkan punggungnya, dan meninggalkan taman itu melalui pintu keluar yang berbeda.

Fakta[edit]

  • Shiroyama Kyousuke memenangkan pertarungan summoner dan menyerang Biondetta dengan keterkejutan melihat dewa mereka terbunuh dihadapannya. Dengan Biondetta berada pada kondisi tanpa pikiran, dia memerintahkannya untuk mengakhiri kontraknya dengan Murasame Kuina dan menyerahkan dirinya pada Government. Proses rumit dari mengikat kontrak sama sekali tidak mungkin, tapi itu kelihatannya mungkin untuk membuat seseorang mengakhiri kontrak.
  • Hasilnya, Shiroyama Kyousuke tidak pernah sekali menggunakan Pengendali Gadis dalam insiden ini. Kemungkinan besar, dia adalah satu-satunya orang yang mengerti alasan kenapa dia mempertahankan penahan tidak efisien itu.
  • Dengan mengakhiri kontrak, Murasame Kuina melupakan semua tentang insiden itu. Dan karena Government meletakkan semua kesalahan itu pada Biondetta yang menciptakan pengaturan jaringan diagram alur, Kuina kelihatannya akan diperlakukan sebagai korban dari masyarakat normal.
  • Kyousuke mengakhiri kontraknya dengan Isabelle, jadi dia kehilangan ingatannya juga.
  • Dua gadis itu membalikkan punggung mereka dair dunia upacara pemanggilan dan menghilang menuju cahaya.
  • Menjadi egois sama sekali tidak masalah selama itu menyelamatkan seseorang.