Editing
HEAVY OBJECT:Volume 3 Bab 3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 9=== Ayami Cherryblossom, kepala bengkel Batalion Pemeliharaan Mekanik 37, menghentikan kendaraan off-road-nya dan melompat ke luar. Ayami biasa dipanggil dengan wanita tua prajurit perawatan. Dia sebenarnya berasal dari Korporasi Kapitalis. Pola pikir tentang betapa berharganya ekonomi dan keuangan telah tertanam dalam di hatinya dan dia tidak melihat ada yang salah jika kita menentukan HAM berdasarkan jumlah rekening bank. Bahkan walau dia sudah terlatih dalam melakukan perbaikan Object, dia sama sekali tidak membanggakan kemampuanya itu. Dia membanggakan hasil yang dia terima dari kerja kerasnya. Ketika dia pertama kali mendengar tindakan anak perempuan dan menantunya itu, dia langsung berpikir bahwa mereka itu bodoh. Orasi tentang memberikan bantuan kepada wilayah yang sedang kelaparan itu memang bisa membuat orang prihatin, tapi nilainya hanya itu. Melakukan hal itu hanyalah sekedar menginvestasikan uang terhadap sesuatu yang tidak menguntungkan. Di Korporasi Kapitalis, bahkan anak prasekolah pun bisa mengatakan bahwa itu hanya membuang-buang uang. Ketika aksi anak dan menantunya itu mulai ditekan oleh Korporasi Kapitalis, Ayami sudah memukul darah dagingnya sendiri. Tapi dia masih menggenggam tangan anaknya. Dia tidak bisa meninggalkan mereka. Dia menyadari bahwa ada sesuatu yang lebih berharga dari perekonomian dan uang yang menjadikan anaknya dan pasangannya itu mendukung gerakan bantuan pangan. Mereka tidak bisa lagi tinggal di Koporasi Kapitalis. Mereka harus pergi ke daratan lain. Selama masa pelarian mereka, dia menjadi sangat menyadari tentang eksistensi raksasa yang disebut kekuatan dunia. Dan ini menjadikan dia sangat memahami seberapa besar bayangan yang diciptakan Korporasi Kapitalis. Dia juga menyadari bahwa Kerajaan Legitimasi yang menjadi tempat bernaung mereka, juga mempunyai bayangan yang sama besarnya. Bahkan saat mereka sudah menggapai tujuan mereka, yang menanti mereka bukanlah kehidupan yang menyenangkan. Entah mereka berbalik atau terus bergerak maju, yang menanti mereka hanyalah jalan yang dipenuhi kesulitan. Tapi... Semakin lama dia berada di dekat raksasa itu, semakin kuat hubungan yang tercipta di antara mereka. Dia sudah memutuskan untuk melindungi keluarganya dari bayangan raksasa itu apapun yang terjadi. Dan bahkan dia akan menggunakan kekuatan militer atau Object agar tujuannya tercapai. “Shikibu!! Iekazu!! Apa kalian di sana!?” Wanita tua itu meneriakan beberapa nama dari depan sebuah bangunan apartemen. Bahkan di kawasan teraneh kota tersebut, bangunan apartemen itu terlihat berbeda dari yang lain. Itu hanya sebuah bangunan prefab polos seperti yang lainnya, tapi dia dibuat bertingkat tinggi. Itu dipenuhi dengan fasilitas seperti lift dan pintu yang bisa mengunci secara otomatis. Dinding dan lantainya mempunyai dua buah sekat layaknya sebuah jendela. Bangunan itu tidak dibuat dengan desain prefab karena kurangnya dana. Seluruh kota dibuat dengain desain tersebut. Papan nama dan petunjuk di bangunan itu ditulis dengan campuran tulisan hiragana, katakana, kanji, dan jenis tulisan lainnya, semua tulisan itu terlihat asing di wilayah Kerajaan Legitimasi. Itu hanyalah sebuah tipe tulisan yang bisa membuat Prizewell City Slicker kesal. Wanita tua itu memanggil nama anak dan menantunya, tapi dia tidak mendapat jawaban. Walaupun begitu, dia tidap punya waktu untuk menunggu. Dia menaiki tangga hingga ke lantai tiga dan menuju ke sebuah pintu. Di saat bersamaan, anak perempuannya, Shikibu, membuka pintu itu. Wanita berambut hitam di periode akhir umur dua puluhannya itu terlihat sangat terkejut ketika melihat seorang wanita tua ada dihadapannya. “Ibu, apa yang kau lakukan di sini? Aku pikir kau tidak punya waktu berlibur sampai—” “Apa Iekazu di sini? Dan bagaimana dengan Orihime, cucu perempuanku!?” “Tentu saja tidak di sini. Ini hari kerja. Papa ada di kantor dan anak perempuan kita sedang berada di sekolah dasar. Jujur saja, apa militer membuatmu tidak bisa membedakan hari?” “Hubungi mereka,” kata wanita tua itu, terdengar sangat terburu-buru. “Cepat!!” “Apa? Apa? Ehh? Ibu, jika kau mau datang berkunjung, kau seharusnya menelpon terlebih dahulu.” Wanita tua itu ngeluyur ke pintu depan dan mengambil gagang telepon kabel yang terletak di dekat pintu masuk. Dia memanggil nomor yang sebelumnya sudah dia ingat, tapi... “Ini buruk. Teleponnya tidak bisa terhubung.” Untuk sebentar, dia berpikir bahwa 24 telah memotong saluran telepon, tapi bukan itu. Semua yang ada di luar sana menjadi sangat berisik. Total tinggi sebuah Object adalah 50 meter, jadi pergerakan mereka akan terlihat walau dari jarak jauh. “Saluran teleponnya pasti telah dibekukan...” “Apa yang terjadi?” tanya Shikibu sambil berkedip. “Siaran TV tiba-tiba ditunda dan internet tidak dapat terhubung ke setiap laman yang aku tuju. Dan aku harus melihat resep untuk membuat makan siang.” “Ibu kota pasti telah memutusnya untuk mencegah kepanikan. Mereka memotongnya dari saluran yang paling tebal. Bahkan jika saluran itu tidak dibekukan, kita pastinya tidak dapat menggunakan telepon.” “?” “Shikibu, tetap tenang dan dengarkan aku.” “Ibulah yang sedari tadi panik.” “Sebentar lagi beberapa Object akan tiba ke sini,” ucap wanita tua itu seperlahan mungkin. “Mereka terdiri dari Indigo Plasma dan 6 Object lainnya. Militer Kerajaan Legitimasi tidak bisa menghentikan mereka!! Kita harus segera meninggalkan tempat ini secepat mungkin! Senjata mengerikan yang bisa membahayakan seluruh negara itu akan segera mengubah kota ini menjadi lautan api!!” “Eh? Tunggu...” Shikibu tersenyum. Dia harus segera memperbaiki kebiasan buruknya yang terbawa dari Kepulauan Jepang. “Apa maksudmu tentang Object yang akan datang? Aku belum mendengar kabar tentang akan diadakanya sebuah parade.” Wanita tua itu mengabaikannya dan menarik keluar radionya. Dia menghubungkannya pada frekuensi militer dan mengeraskan volumenya. “Segera perbaiki Baby Magnum!! Kalian tidak harus memperbaikinya secara sempurna! Paling tidak, buat satu meriam utamanya berfungsi. Pasukan Indigo Plasma sedang menuju ke kota imigran saat kita berbicara. Jika kita terlalu lama, kita tidak akan bisa mengejar mereka!!” Shikibu masih tersenyum. Tapi dia mulai gemetar sambil tetap tersenyum. “Dimana Iekazu dan Orihime?” tanya wanita tua itu dengan ekspresi serius. “Kita harus segera menjemput mereka dan meninggalkan kota ini sebelum ketujuh Object itu tiba!! Kau harus bersiap-siap. Kau punya 10 menit!!” “Tunggu. Apa yang terjadi!? Apa yang terjadi!? Apa yang terjadi!?” “Apa kau pikir aku punya waktu untuk menjelesakannya?” “Kita harus memberi tahu tetangga... Tidak, bukan mereka saja!! Kita harus memberi tahu semua orang di apartemen ini...tidak, semua orang yang ada di kota ini untuk kabur!!” Setelah itu, tiba-tiba Shikibu berhenti berbicara. Wanita tua itu telah menamparnya. “Kita tidak bisa. Kita tidak akan sempat. Bahkan jika mereka menganggap kita serius, mereka hanya akan menciptakan kepanikan masal dan kemacetan masal. Semua moda transportasi akan berhenti dan tidak ada seorang pun yang bisa keluar dari sini.” “Jadi kau bilang kita harus meninggalkan mereka!?” “Kutuk aku sesukamu.” Karena anaknya menatapnya seperti itu, wanita tua itu menanggapi tantangannya dan melangkah ke depan. “Tapi aku akan melindungi keluargaku. Aku akan melakukan apapun untuk itu. Jika itu akan membuat kita semakin sulit untuk melarikan diri, aku siap untuk membiarkan seluruh kota ini mati.” “Kau tidak bisa...” “Lalu apa kau ingin meninggalkan Iekazu dan Orihime? Jika mereka mengetahui kebenarannya, semua orang yang tinggal di sini akan menaiki setiap kendaraan yang mereka temukan. Jika itu terjadi, tidak ada yang bisa menjemput mereka berdua. Kita juga tidak bisa kabur!! Apa kau setuju dengan itu!? Apa kau ingin mengorbankan seluruh keluargamu untuk orang yang benar-benar tidak kita kenal!?” “…” “Aku sih tidak. Itulah kenapa aku sampai harus kabur dari unitku untuk bisa datang ke sini. Bagaimana denganmu? Apa kau akan membiarkan Iekazu dan Orihime dibakar sampai musnah? Aku tahu apa yang bisa dilakukan para Object itu. Peracayalah pada apa yang kukatakan: pengeboman yang dilakukan oleh Object itu mutlak. Mereka bahkan tidak meninggalkan mayat untuk dikubur.” Tanpa berbicara sepatah kata pun, Shikibu memukul tembok itu sekali. Suara keras itu membuat wanita tua itu terdiam dan Shikibu segera menuju ke kamarnya. Dia sepertinya ingin mengambil koper dari lemarinya. Mereka tidak punya banyak waktu. Kepanikan mulai menyebar ke seluruh kota. Jika mereka tidak bergegas pergi sebelum itu bisa membuat kemacetan serius, mereka akan terjebak di dalam kota. Jika itu terjadi, mereka akan menghadapi pengeboman yang dilakukan oleh 7 buah Object. Setelah sekitar 5 menit berselang, Shikibu telah kembali ke pintu depan. “Aku siap.” “Ayo.” “Aku rasa aku telah melakukan sesuatu yang sangat buruk.” “Jangan tanggung kesalahann itu. Ini dosaku. Ketujuh Object itu seharusnya bisa dihentikan oleh unitku.” Mereka tidak punya waktu untuk menggunakan lift. Mereka menggunakan tangga untuk menuju ke lantai satu dan menaiki kendaraan off-road militer. Ban karetnya mendecit saat mereka beranjak pergi. “Siapa yang lebih dekat, Iekazu atau Orihime?” “Papa yang lebih dekat. Tapi tidak terlalu berbeda. Mereka sama-sama sejauh sekitar 5 kilometer dari sini.” “Kalau begitu kita mulai dari Iekazu. Beritahu aku jalan menuju kantornya.” Dia mengendarai kendaraan off-road-nya tanpa mengindahkan lampu lalu lintas dan jalan satu arah. Namun nampaknya tidak ada yang peduli. Mereka semua punya urusan yang harus dikhawatirkan. Kepanikan mulai menyebar. Jika mereka berhenti di lampu merah, sepertinya akan ada orang yang lompat ke jendela mereka. “Bagaimana ini bisa terjadi?” gumam Shikibu. Wanita tua itu mengabaikannya dan terus menancap pedal gas. Iekazu bekerja di perusahaan pakaian pria yang tidak terlalu besar. Perusahaan itu menyewa sebuah bangunan prefab berlapis dua. “Bagaimana cara kita memanggilnya?” “Bahkan jika saluran telepon eksternal telah diputus, jaringan internalnya pasti masih terhubung. Dimana meja resepsionisnya?” “Ada meja resepsionis di lantai pertama. Pengunjung yang ingin masuk harus menemui operator dan...” “Kalau begitu pergi ke sana. Bual sesuatu seperti dia melupakan bento-nya atau apa sajalah. Buat agar kau bisa menggunakan telepon internal mereka. Suruh Iekazu turun dan bawa dia ke sini.” “Ibu, bagaimana denganmu?” “Jika kita berdua pergi, kendaraan off-road ini akan dicuri. Kau pergi. Atau kau punya nyali untuk menggunakan benda ini untuk mengusir pencuri?” Saat dia berbicara, wanita tua itu mengeluarkan sesuatu dari area di sekitar tuas persneling. Itu adalah sebuah submachine gun milik militer Kerajaan Legitimasi. Shikibu menjadi pucat dan mengangguk dengan cepat sebelum meninggalkan kendaraan dan menuju ke meja resepsionis di lantai satu. Walau sebentar, wanita tua itu mengamati Shikibu melalui kaca jendela otomatis. Akhirnya, Shikibu kembali dengan membawa seorang pria bersetelan. Seperti seorang pegawai, dia memakai setelan yang dibuat oleh perusahaannya sendiri. Wanita tua itu sedikit mendecakan lidahnya ketika melihat pria berparas kecil itu. “Kalian terlalu lama.” “Aku sudah dengar garis besar situasinya, tapi...” mulai pria itu. “Kita tidak punya waktu untuk berdiskusi,” kata wanita tua itu sambil menghantam pedal gasnya, membuat kendaraan itu berjalan lagi. “Aku tidak punya alasan untuk membiarkan Orihime mati.” “…” Kepanikan semakin menyebar ke seluruh kota seiiring berjalannya waktu. Wanita tua itu tidak tahu apa yang para idiot itu pikirkan, tapi sepertinya beberapa orang idiot mulai membakar beberapa bangunan. Dia bisa melihat kepulan asap hitam dari kejauhan. Dia meragukan bahwa mensabotase gedung SD Orihime akan berdampak banyak, tapi dia merasakan perasaan tidak enak di dadanya. Tidak ada lagi tempat yang bisa dikatakan aman di kora ini. “Kau terlalu cepat!! Pelankan sedikit! Kau akan menabrak seseorang!!” teriak seorang pria. “Diamlah bego!!” “Waah!! Pria itu meneriakan sesuatu yang buruk. Tunggu, apa benda yang sedang dia arahkan ke sini? Itu senjata api!” Wanita tua itu mengabaikannya dan menekan pedal gasnya lebih dalam. Jarum speedometernya terpelintir hingga mentok. Beberapa suara dentuman bubuk mesiu bisa terdengar, tapi kendaraan itu tidak tergores sedikit pun. Sepertinya pria itu tidak benar-benar ingin menembak seseorang. Mereka tiba di sebuah sekolah dasar. Mereka langsung menerobos dari gerbang depan, berbelok tajam ke salah satu area parkir, dan langsung berhenti seketika. Sepertinya kegiatan belajar mengajar sudah dihentikan, tapi anak-anak belum diperbolehkan untuk keluar. Mereka bisa melihat banyak wajah yang mengintip dari balik jendela. Wajah-wajah itu dipenuhi dengan kecemasan. Karena kota sudah mengalami kepanikan, lembaga itu telah membuat keputusan tepat. Tapi itu belum cukup. Itu tidak akan bisa menyelamatkan anak-anak itu dari ketujuh Object yang dipimpin City Slicker. “Shikibu, Iekazu. Pergi jemput Orihime. Jika si guru menghalangi, gunakan ini.” Wanita tua itu menyodorkan submachine gun itu ke arah Iekazu. “Tapi jangan lepas pengamannya. Kosongkan larasnya. Selama kau melakukan itu, benda ini tidak akan menembak.” “Tolong, jangan. Ini bukan masalah tentang aku bisa menembak atau tidak.” “Hmph. Cepatlah. Kalau tidak ketujuh Object itu akan sampai ke sini lebih dulu.” “Ya, tapi...” Iekazu langsung terdiam saat dia keluar dari kendaraan off-road. “Aku tahu,” kata wanita tua itu, mencelanya. Sepertinya Iekazu tidak bisa menghadapi tatapan ngeri dari para anak-anak lain. Wanita tua itu juga merasakan hal yang sama. Dia akan membiarkan anak-anak itu mati agar keluarganya bisa melarikan diri. “Tidak!! Sekarang ini kita tidak punya pilihan yang tidak memiliki resiko!! Cepatlah. Kita harus segera mengeluarkan Orihime dari sana!!” dia berteriak. Iekazu langsung berlari ke dalam sekolah. Shikibu mengikutinya dari belakang. Tiba-tiba, wanita tua itu mendengar suara gemuruh seperti guntur dari kejauhan. Dia menggeram. Dia mengenali suara itu. Itu adalah suara listrik statis. Itu adalah suara listrik yang diproduksi secara masal untuk membuat badan raksasa sebuah Object mengambang. Itu bukan dari Baby Magnum. Hanya satu kemungkinan yang tersisa. (Apa kita tidak sempat...!?) Jika dia mendengar itu dari tempatnya, ketujuh Object itu pasti telah ada di perbatasan kota. Mereka bisa menembak kapan pun. Genosida yang mengatas namakan penyelamatan bahasa akan segera dimulai. Saat itu dimulai, tidak ada yang bisa melarikan diri. Bangunan akan rubuh, bypass akan rubuh, dan semua moda transportasi akan berhenti. Tidak lama lagi kendaraan off-road itu juga tida bisa berbuat apa-apa. Wanita tua prajurit perwatan itu menggertakan giginya. Dan kemudian... “Hey, wanita tua yang ada di sana! Apa kau masih hidup? Telah datang seorang ksatria dengan kilauan armornya!!” Suara dua anak laki yang dikenalnya datang dari radionya. “Hey, Quenser. Ini permainan yang sangat mengerikan!! Tidak peduli bagaimana kau merasionalisasikan hal ini, melawan 7 buah Object bukanlah hal rasional.” “Diamlah, Heivia. Ini kesempatan besar bagi kita. Ayo selesaikan ini dengan cara mencolok dan kita akan menjadi pahlawan sekali lagi.” “Kau selalu berpilaku seperti ini! Sepertinya para bangsawan pemalas yang kerjanya hanya memakan makanan ringan di negara aman bisa belajar satu dua hal darimu!!” “Heivia, kau selalu mengeluh, tapi kau selalu mengikutiku sampai akhir.” (Bagaimana mereka bisa melakukan ini?) Situasinya sudah menjadi teramat sangat buruk. Melawan sebuah Object adalah suatu hal yang patut dipertanyakan, dan sekarang tujuh. Bagaimana cara kedua orang itu melawan mereka? Bahkan itu tidak berpengaruh sedikit pun pada impian Quenser yang ingin menjadi seoran desainer Object. “Nenek, aku tidak akan membiarkanmu mati,” kata Quenser. “Masih ada banyak hal yang harus aku curi darimu dengan kedua mata ini. Kehilangan seorang teknisi handal akan menghalangi jalan menuju mimpiku. Tak perlu dikatakan lagi...” “…” “Tuan putri kita sedang bad mood. Dia bilang dia tidak akan termotivasi jika bukan kau yang melakukan perawatan. Jika Baby Magnum tidak bisa bertarung, tamatlah kita. Itulah kenapa kami membutuhkan bantuanmu.” “Kau...” gumam wanita tua itu. Ketika dia mendengar tentang unit yang dihancurkan, wanita tua itu mengabaikan mereka. Dia telah melanggar regulasi militer untuk melindungi keluarganya. Tapi mereka berbeda. Batalion Pemeliharan Mekanik 37 milik Froleytia masih berfungsi. Mereka belum menyerah. Mereka masih terus berjuang untuk menyelamatkan semua orang di kota ini. “Kami akan menghadapi Batalion Pemeliharaan Mekanik 24. Misi kita adalah untuk melindungi kota imigran! Dan bukan hanya kami. Tidak lama lagi Baby Magnum akan ikut bersama kami. Jadi jangan harap kau bisa mati sebelum kami menendang bokong Prizewell City Slicker sialan itu.” Sebuah pertarungan akan segera dimulai. Pertarungan antara tujuh buah Object generasi terbaru dengan beberapa prajurit kecil berdarah-daging.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information