Editing
High School DxD (Indonesia):Jilid 24 Life.1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
=== Bagian 1 === Setelah menerima berita yang mendadak ini, kami menghentikan aktivitas kolam renang kami dan pulang ke kediaman Hyoudou dengan panik. Di ruang tamu di rumah, orangtuaku, orangtua Rias, ibu Ravel, Barakiel-san dan Sister Griselda-san sudah berkumpul! Setelah melihat kedatangan kami, ayah Rias mengangkat tangannya dengan senyum hangat saat dia menyambut kami. “Ayo, semuanya.” Kami semua sangat terkejut melihat orangtua kami sendiri sampai kami tidak bisa berkata apa-apa...! Begitu Rias membuka mulutnya untuk mengatakan ‘Otou—’, dia diganggu oleh seorang wanita yang datang ke sisiku. Seorang wanita dengan rambut hitam yang memiliki kemiripan dengan Irina mendekatiku—. Dia meraih tanganku, lalu tersenyum. “Ara ara ara ara, Ise-kun. Sudah lama sejak terakhir aku melihatmu! Meskipun aku telah menonton permainanmu di televisi, tapi kamu sudah tumbuh dewasa sampai aku menengadah dari dekat seperti ini!” Sepertinya aku memiliki semacam ingatan tentang wanita yang ramah ini. Lalu, Irina berdiri di antara kami dan kemudian berkata kepada wanita itu “Mama! Kenapa kamu di sini!? Kamu bilang kamu datang ke Jepang! Tapi kenapa ke sini!?” Itu benar, wanita yang berbicara dengan Irina adalah ibunya! Ibu Irina menjawab dengan ekspresi yang agak linglung “Ara, bukankah aku sudah bilang padamu?” Cara dia memiringkan kepalanya sama persis dengan Irina. Aku menyapa ibu Irina dengan benar. “Sudah kuduga, Oba-san! Sudah lama sekali.” Sudah lama sejak terakhir kali aku melihatnya. Sejak Irina dan keluarganya pindah ke Inggris. Aku selalu dalam perawatannya sejak aku masih muda. Dia sering mentraktirku makan siang, dan dia juga akan membawaku dan Irina ke department store atau ke pertunjukan pahlawan. “Astaga! Kamu benar-benar menjadi pria yang luar biasa! Ketika kamu masih kecil, aku dengan setengah bercanda berkata bahwa Irina akan dijaga olehmu di masa depan, tapi aku tidak menyangka kalau kamu benar-benar akan menikahinya! Terlepas dari apakah cucuku laki-laki atau perempuan, itu tidak masalah bagiku!” Sifatnya yang berjiwa tinggi sama seperti Irina! Dan dia juga merasa seperti ibu kedua bagiku, jadi aku sangat merindukan itu! Wajah Irina memerah karena kata-kata ibunya, dan dia bergumam dengan malu “Tolong hentikan! Kita di depan semua orang!” Aku juga merasa agak malu dan wajahku terasa seperti terbakar! Aku benar-benar tak tahu bagaimana harus bereaksi saat aku digoda oleh sosok orangtua ini! Agar dia bisa lebih memahami situasinya, Rias bertanya pada orangtuanya sendiri “Mengumpulkan begitu banyak orang di sini di kediaman Hyoudou… Otou-sama, Okaa-sama, apa yang kalian rencanakan? Tentunya ini bukan cuma pesta teh...” Ayah Rias mengangguk dan berkata “Hmm, ini untuk membahas jadwal upacara. Ini juga waktu untuk mengatur berbagai hal sesuai dengan kondisi masing-masing keluarga.” ……. …………. [...U-Upacara?] Tak satu pun dari kami bisa mengerti apa yang dikatakan ayah Rias. Dengan tatapan bingung, dia bertanya pada ayahnya lagi. Ayah Rias tersenyum senang, lalu menjawab dengan riang “Ha ha ha! Bukankah sudah jelas, Rias? Kami sedang membicarakan persiapan upacara pernikahan untukmu termasuk semua wanita lain yang telah menerima lamaran Issei-kun.” …………. ……………………. …Kami semua mengambil waktu untuk memproses arti dari kata-kata itu, dan kami jatuh ke dalam keheningan… dan segera setelah kami mengerti, semua orang berteriak kaget! [U-UPACARA PERNIKAHAN!?] Kami semua berteriak serempak! D-Dia bilang bahwa mereka menentukan tanggal upacara pernikahan! Apa yang sedang terjadi!? Dan sepertinya orangtua kami sudah sepakat bahwa mereka ingin mendiskusikan topik ini!? M-Meskipun sudah jelas aku melamar Rias, Akeno-san, Asia, Xenovia dan Irina, apakah itu cukup bagi semua orangtua kami berkumpul sekarang untuk mendiskusikan tanggalnya!? Rias dan yang lainnya juga sepertinya tidak menyadari ini, dan mereka sangat terkejut sampai ekspresi mereka telah membeku! Koneko-chan, Ravel, Rossweisse-san, Kiba, Gasper, serta semua orang yang hadir juga kehabisan kata-kata. Ibu Rias melihat ekspresi kosong kami dan mendesah saat dia mengeluh kepada suaminya. “Sayang, kalau kamu membicarakan upacara pernikahan mendadak begitu, anak-anak hanya akan bingung, kan?” Setelah mengatakan itu, ibu Rias berkata kepada kami lagi “Tepatnya, masih ada waktu sampai upacara pernikahan, bukan begitu? Tapi, karena kalian semua sudah bertunangan secara resmi, saat kami mulai memikirkan tentang jadwal Issei-san dan Rias, kami pikir itu adalah kesempatan yang baik untuk mengatur jadwal bagi yang lain.” Setelah itu dikatakan, Ravel berkata ‘Aku mengerti!’ saat dia bertepuk tangan untuk mengekspresikan pemahamannya tentang situasi. Ayah Rias juga mengangguk setuju dengan istrinya. “Benar juga, jika upacara pernikahan diadakan, harus ada urutan. Walau mereka dapat disatukan, masih ada kebutuhan untuk mempertimbangkan posisi setiap keluarga, yang membuatnya jadi lebih sulit, belum lagi pertimbangan agama.” Lalu, Tou-san berkata “Dalam hal ini, kami harus membicarakan bagaimana melakukannya untuk setiap keluarga. Ah—kami harus menghadiri semuanya!” Y-Yah, tentu saja, orangtuaku akan benar-benar harus menghadiri semuanya...! Aku dibuat tak bisa berkata-kata dengan apa yang mereka katakan, dan saat ini, ibu Ravel menempatkan tangannya di dada (cukup)-nya saat dia berkata “Keluarga Phoenix akan bertanggung jawab untuk mengawasi rangkaian jadwalnya. Ada banyak hal yang juga bisa dijadikan referensi untuk masa depan. Bukankah itu benar, Ravel?” Setelah mendengar ibunya sendiri menanyakan hal itu, Ravel bertindak agak terkejut dan wajahnya mendadak memerah. “O-Okaa-sama! A-aku belum...” “Itu hanya masalah waktu saja. Aku juga akan membuat persiapan untukmu dalam jadwal.” Ibu Ravel tidak mengizinkannya membuat balasan. Meninggalkan kami sendiri, orangtua kami mulai mengobrol dengan sibuk. Kaa-san berkata dengan ekspresi sedikit bermasalah “Merepotkan...Saya ingin tahu apakah saya harus mengenakan gaun yang berbeda untuk setiap upacara...” Setelah mendengar itu, ibu Rias berkata “Ara, serahkan saja itu pada Keluarga Gremory. Saya akan memperkenalkan Anda ke berbagai toko.” “Oh! Itu akan sangat membantu!” Sementara itu, Akeno-san tidak bisa berhenti gemetar dalam kegembiraan saat dia berkata pada ayahnya sendiri, Barakiel-san “Tou-sama! Aku ingin memakai shiromuku.” Apa katamu Akeno-san!? Aku berpikir bahwa mempercepat proses benar-benar akan membuat ayahnya marah, tapi mata Barakiel-san menjadi berair! Setelah mendengar permintaan putrinya sebagai ayah, Barakiel-san tidak bisa menahan diri untuk tidak meneteskan air mata. “Fuguu! Serahkan saja pada ayah, Akeno! Ayah pasti akan menyiapkan pakaian paling bagus untukmu! Serahkan padaku!” Lalu Irina juga melangkah maju dan matanya bersinar terang saat dia berkata “Papa! Mama! Aku ingin mengadakan upacara pernikahanku di Surga!” Lalu ayah Irina melambaikan kedua tangannya di udara dan berkata dengan senyum lebar “Aku tahu kamu akan mengatakan itu, jadi papa sudah melaporkan ini kepada petinggi!” Aaaahhh! Aku tidak bisa mengikuti irama sama sekali, tapi sebaliknya, semua gadis dan orangtua mereka sepertinya menikmatinya dan satu demi satu, mereka menyesuaikan diri! Kaa-san berkata pada Asia “Asia-chan, kamu juga bisa memberitahuku tentang tempat yang kamu suka, paham? Ini adalah waktu ketika kita dapat memanfaatkan uang yang diperoleh Ise.” “Ya, Okaa-san! Aku ingin mengadakan pernikahan di Jepang!” Setelah mendengarkan permintaan Asia, Tou-san memiliki ekspresi senang dan sepertinya dia mulai melamun. “Gaun pengantin Asia-chan, itu akan indah...” Xenovia juga duduk di sebelah Sister Griselda-san dengan tenang, dan mereka mulai mengobrol. “Kalau kamu memikirkan asal-usulku, maka pastilah pernikahanku harus berada di Vatikan. Bagamana menurutmu?” “Pilih tempat yang kamu suka. Ini akan menjadi hari besarmu. Aku akan mendengarkan pilihanmu.” Melihat situasi terungkap di depannya, Rias tidak lagi bisa tetap tenang, dan dia mengangkat suaranya saat dia berkata kepada orangtuanya “Otou-sama! Okaa-sama!” Rias pun akan menyebutkan keluhan kepada orangtuanya, awalnya aku berpikir—. “Aku ingin mengadakan upacara pernikahanku di Kyoto!” Dia mengeluarkan brosur pernikahan dari suatu tempat dan mulai menunjukkannya kepada orangtuanya! Melihat Rias pun berjejer dengan orang lain, aku tak bisa berkata-kata! “Kurasa para orangtua lebih bahagia daripada orang lain pada hal seperti ini.” —Kiba tersenyum masam ketika dia mengatakan itu. Lalu, Ravel berkata “Tapi, seperti yang dikatakan Venelana-sama, Ise-sama—mengingat bahwa kamu akan terus bertindak sebagai [Oppai Dragon] di masa depan, itu adalah keputusan yang sangat bijaksana untuk memutuskan jadwal sampai batas tertentu. Karena kamu sudah lamaran, wajar jika semua orang mulai sibuk dengan berbagai persiapan jadwal.” Apa yang dikatakan Ravel benar. Sebagai seorang Iblis [King] atau sebagai [Oppai Dragon], jadwalku mulai dari sekarang akan sangat sibuk. Bagaimapun, aku punya pekerjaan Iblisku, dan aku juga harus menghadiri acara-acara pahlawan juga. Rias juga sama sibuknya denganku. Selain itu, kami juga memiliki tanggung jawab untuk menjadi bagian dari tim anti-teroris [DxD]. Meskipun semuanya terasa cukup damai sampai sekarang di Turnamen, sulit untuk memprediksi apakah akan ada orang gila lain seperti Rizevim yang mungkin muncul. Memikirkan hal-hal seperti ini, lebih baik mengatur tanggal untuk upacara pernikahan kami sekarang, karena itu mungkin akan membuat segalanya sedikit lebih mudah...? Kiba berkata “Ise-kun, aku yakin akan ada banyak tamu VIP yang menghadiri upacara pernikahanmu. Sebaiknya pastikan kejadian ini sesegera mungkin. Jangan sampai memberitahu mereka pada menit terakhir. Tapi pada topik itu, dari semua orangtua di sini, penting bagi mereka untuk memiliki rasa damai dalam benak mereka.” Ah—itu juga sesuatu yang perlu kupikirkan... Dari perspektifku, aku telah berpaling kepada gadis-gadis yang berharga bagiku, dan berjanji kepada mereka dari lubuk hatiku bahwa aku ingin menghabiskan hidupku bersama mereka di masa depan. Tapi dari sudut pandang orangtua mereka, karena itu adalah kasusnya, perlu untuk mempersiapkan upacara. Tidak, ini adalah hal utama yang harus kupertimbangkan juga.... Karena situasinya jauh di luar imajinasiku, meski ditempatkan di depanku sebagai murid kelas 3, tidak ada yang bisa kulakukan selain merasa bingung! Rossweisse-san sepertinya menyadari apa yang kupikirkan, dan dia berkata kepadaku “Ise-kun, normal saja bagimu untuk khawatir. Meski kamu sudah bertunangan, kamu berpikir bahwa upacara pernikahan akan diadakan dalam waktu beberapa tahun, dan itulah sebabnya semua orang bingung oleh kegembiraan para orangtua. Tapi itu hanya karena orangtuamu sangat senang tentang itu.” Walau aku telah mendengarkan pendapat Kiba, Ravel, dan Rossweisse-san, aku masih merasa aku terlalu naif dalam benakku. Hmm, aku sudah melamar mereka, jadi aku tidak bisa terus seperti ini. Rias dan yang lainnya mungkin sangat ingin berbicara denganku tentang hal-hal ini. Mulai sekarang, aku harus berbicara dengan mereka tentang hal-hal ini, sementara mengandalkan orangtua semua orang untuk bimbingan. Benar juga, karena mereka ada di sini, aku harus pergi ke orangtua Irina dan Sister Griselda-san untuk mengatakan ‘Tolong beri aku putrimu!’ atau ‘Tolong beri aku adikmu!’. Aku sudah mendapatkan persetujuan dari orangtua Rias dan Barakiel-san, jadi aku harus memastikan bahwa aku memiliki berkah semua orang! Walau sebelumnya aku agak bingung, aku berubah pikiran sekarang, dan memutuskan untuk menghadapi semuanya. —Hanya saat itu. Sosok besar muncul di ruang tamu—. Tubuh setinggi dua meter dengan leher tebal, lengan tebal, kaki lebih tebal dari pinggangku... dan wajah pria tua yang tidak selaras dengan tubuh itu! Raksasa berambut abu-abu yang mengenakan jubah pendeta berdiri di sana. “Hoho, upacara pernikahan ya. Tolong izinkan aku untuk memberikan restuku saat itu sebagai pendeta, karena itu akan memberiku kepuasan yang luar biasa.” Setelah mengatakan itu, dia mengungkapkan senyum di wajahnya yang keriput! I-Ini adalah pria yang tak bisa kulupakan. “Yang Mulia Strada!” Mantan Pendeta Kardinal Vatikan, Yang Mulia Vasco Strada mengelus kepalaku dengan tangannya yang besar. “Selamat siang, Sekiryuutei-boy. Aku menonton pertandinganmu, dan aku harus bilang bahwa itu sungguh pertandingan yang sangat bagus.” Kaget oleh kemunculannya yang mendadak, Xenovia dan Irina berlutut dengan cepat (mengikuti ini, Lint-san juga berlutut). Untuk para prajurit Gereja, dia adalah mantan pemimpin mereka…. Strada melambaikan tangannya, memberi isyarat kepada mereka bertiga untuk berdiri. P-Pria ini adalah tokoh utama yang datang ke Jepang dari Vatikan selama pemberontakan sebelumnya para prajurit Gereja. Setelah menerima tuduhan atas kudeta, dia seharusnya mulai menjalani kehidupan yang terpencil... Meskipun dia telah memberi kami dukungannya selama pertempuran melawan Trihexa, mengapa Yang Mulia Strada datang ke rumahku...? Anggota timku juga sangat terkejut—tapi itu tampaknya tidak berlaku untuk anggota tim Rias. Wajar jika penampilan sosok besar seperti itu di sini akan menyebabkan Xenovia dan Irina merasa terkejut…. Ravel tampaknya telah memahami makna di balik kemunculan Yang Mulai, dan dia melihat ke arah Rias. Rias tersenyum tanpa rasa takut dalam pengakuan. “Seperti yang kamu pikirkan, Ravel. Aku mengundang Yang Mulia untuk bergabung dengan timku.” [—Apa!?] Pernyataan Rias sangat mengejutkan kami semua! Sial! Dapat kejutan demi kejutan! Orangtua kami telah mulai mendiskusikan upacara pernikahan dengan cara yang energik, dan tim Rias telah berhasil merekrut Yang Mulia Vasco Strada untuk pertempuran! Aku telah mendengar bahwa dia sudah pensiun, jadi aku tidak pernah berharap bahwa dia akan berpartisipasi dalam World Tournament! Apalagi, dia bergabung dengan tim Rias! Dalam keadaan normal, meski Yang Mulia berpartisipasi, dia mungkin akan bergabung dengan tim yang memiliki hubungan dengan Gereja atau Surga...! Apa sebenarnya yang Rias lakukan untuk membujuk Yang Mulia Strada agar bergabung...? Tidak, Rias sangat bagus dalam bujukan. Kami juga telah dibujuk olehnya di masa lalu untuk menjadi budaknya dan berkumpul bersama di sini! Kami semua adalah orang-orang yang sangat berbakat. Mempertimbangkan penambahan Yang Mulia Strada, kukira itu sangat tak bisa dipercaya. T-Tapi! Aku masih merasa sulit untuk percaya bahwa Yang Mulia Strada telah bergabung dengan tim Rias...! Ekspresi Ravel, Xenovia, dan anggota tim lainnya bergeser dari keterkejutan menjadi peringatan. Suasana telah bergeser dari keaktifan upacara pernikahan hingga panasnya turnamen. Tapi orang-orang yang memisahkannya adalah ayah Irina dan Sister Griselda-san. Mereka berdua juga berlutut saat melihat Yang Mulia. [Yang Mulia.] Yang Mulia Strada tersenyum, lalu memberi isyarat dengan tangannya agar mereka berdiri. “Sudah cukup. Prajurit Shidou Touji, Sister Griselda, tolong berdiri. Aku datang ke sini pada kesempatan pribadi.” Orangtua Rias lalu juga menyapa Yang Mulia. “Ini pertemuan pertama kami. Yang Mulia Vasco Strada, saya adalah kepala Keluarga Gremory saat ini. Ini adalah istri saya Venelana.” Ibu Ravel juga mengatakan salamnya “Saya adalah istri dari kepala Keluarga Phoenix saat ini. Suatu kehormatan untuk bertemu dengan seorang suci yang terkenal hari ini.” Sungguh pemandangan yang mencolok untuk dapat melihat Iblis Kelas Atas dan mantan eksekutif Gereja di satu tempat. Jika ini di masa lalu, kemungkinan akan berubah menjadi perang yang tidak dapat dihindari. Barakiel-san berdiri dan menjabat tangan Yang Mulia Strada. “Bisa saling berhadapan seperti ini...sudah puluhan tahun.” “Hahaha, aku masih anak muda saat itu. Sangat menyenangkan bahwa kamu masih dalam keadaan sehat.” Mereka berdua saling kenal? Yah, Yang Mulia Strada telah menjadi prajurit untuk waktu yang lama. Kiba menjelaskan kepadaku (Yang Mulia dikatakan telah memiliki beberapa pertemuan dengan Kader Malaikat Jatuh saat dia lebih muda.) Ah—aku ingat kisah tentang bagaimana Yang Mulia telah memaksa Kokabiel mundur. Dan ketika Kokabiel menyerang kami di sini, dia telah menyebutkan Yang Mulia Strada, kemungkinan besar karena insiden itu memiliki dampak besar padanya. Seperti ini, Yang Mulia Strada juga bergabung dengan diskusi tentang jadwal pernikahan, dan pembicaraan berlanjut—. Beberapa waktu setelah topik upacara pernikahan dibahas, Kaa-san dengan tenang berkata padaku “Kita juga harus memanggil nenekmu di negara ini, tapi bagaimana kita menjelaskan sesuatu seperti ini kepada orang tua...” Apa yang baru saja dia katakan... agak serius. Nenekku tidak tahu tentang Iblis atau Youkai! Tou-san juga berkata “Jika ayahku masih di sini, dia mungkin akan mengatakan sesuatu seperti ‘Oh, jadi mereka ada!’ dan menerimanya langsung.” Ah—seperti yang Tou-san katakan, Jii-chan mungkin akan percaya pada keberadaan Iblis dan Malaikat. Lagi pula, dia adalah orang yang berpikiran terbuka dan santai. Tou-san melanjutkan “Hmm, kupikir Kaa-chan suka percaya hal-hal seperti itu juga. Untuk waktu yang lama, dia adalah tipe orang yang akan percaya pada Youkai, Dewa gunung, dan sejenisnya.” ”Anehnya, generasi yang lebih tua dapat menerima hal-hal seperti itu jauh lebih cepat.” Balas Kaa-san. Lalu ayah Rias berkata “—Jika orang normal percaya pada hal-hal supranatural, lalu menunjukkan kepada orang-orang itu makhluk supranatural di negara mereka sendiri adalah cara yang paling langsung. Yang terbaik adalah Kappa… tapi, mungkin saja syoknya akan terlalu besar… hmm.” Ayah Rias lalu mengalihkan tatapannya ke arah Koneko-chan dan Kuroka (pulang lebih awal) yang duduk berdampingan di sofa. “Karena Koneko-kun dan kakaknya ada di sini, mungkin lebih baik mulai membuatnya merasa terbiasa dengan nekomata. Dia bisa melihat telinga dan ekor kucing mereka sambil membicarakannya.” Dimulai dengan Koneko-chan dan Kuroka ya. Itu seharusnya berhasil. Berdasarkan penampilan saja, mereka tidak terlalu berbeda dari orang biasa. Telinga dan ekor kucing mereka mungkin membodohi beberapa orang untuk mempercayai bahwa mereka adalah dekorasi, tapi mereka tidak menakutkan, jadi sepertinya mereka akan dapat diterima oleh orang-orang dengan lebih mudah. Aku telah menjadi Iblis, dan istri masa depanku adalah Iblis dan Malaikat, jadi akan perlu untuk menjelaskan dengan jujur kepada nenekku sebelum upacara pernikahan. Orangtuaku juga tampak agak khawatir untuk menjelaskan ini-itu kepada nenekku. … Haruskah aku juga jujur tentang hal itu dengan Matsuda dan Motohama? Tidak, kalau aku memberitahu mereka, mungkin aku menempatkan mereka dalam bahaya…. Tapi, kedua orang itu mungkin menerima situasi segera setelah syok, lalu berkata ‘Cepat perkenalkan kami dengan beberapa gadis Iblis yang imut!’. Asia datang dan bertanya padaku “Ise-san, seperti apa Ojii-sama-mu?” “Dia sangat mesum. Itu hal pertama yang bisa kupikirkan.” Balasku tanpa ragu-ragu. Hmm, bukan cuma dia memiliki persediaan majalah ero, kami juga akan mengejar bokong indah Onee-san setiap kali kami pergi sama-sama. Dia akan membicarakan oppai sepanjang hari. Tou-san juga mengangguk tanpa ragu. “...Ya, kemesuman Ise dan tujuan untuk harem pastilah pengaruh dari ayahku. Bagaimanapun, Kaa-chan bilang bahwa dia selalu mengejar rok gadis sejak dia muda.” Kaa-san lalu melanjutkan “Ara, ibu mertua juga bilang bahwa dia masih terus mengejar rok gadis muda walau dia bertambah tua.” Nenek juga memberitahuku tentang itu. Melihatku sangat mesum meski usiaku masih muda, dia bilang aku seperti kakek. Setiap kali aku kembali ke sana untuk melihat nenekku, dia akan mengatakan hal yang sama. Aku berkata pada Asia “Seluruh wajah Jii-chan akan berubah jika dia melihat Onee-san yang cantik di kasir supermarket, tahu?” Lalu, Tou-san berkata kepadaku dengan mata setengah menyipit “Ise, bukankah kamu sama? Saat kamu kecil, kamu juga akan membuka matamu pada wanita-wanita cantik itu.” Anakmu menyesal karena jadi mesum! Tapi, bukankah Onee-san yang cantik itu juga mencuri pandanganmu, Tou-san!? Tou-san menghela napas dan berkata “Ayahku terlalu manja saat dia muda, dan paman kerabatku penasaran apakah dia akan memiliki anak yang tidak sah…. Saat itu, aku selalu takut memiliki saudara kandung datang entah dari mana.” Tolong berhenti menceritakan kisah-kisah itu! Jika anak haram Jii-chan benar-benar muncul, pohon keluarga kita akan terbalik! “Hahaha, dia terdengar seperti pria tua yang sangat menikmati ditemani seorang wanita.” Ayah Rias mendengarkan dengan riang. Omong-omong, semua Iblis yang hadir sekarang mendengarkan dengan saksama kisah-kisah Jii-chan. Itu agak meyakinkan melihat bagaimana aku sangat mesum, dan topik anak-anak yang tidak sah mungkin cukup umum di kalangan Iblis bangsawan. “Kalau dipikir-pikir, aku masih SMP saat ayahku dan ibu teman sekelasku—” —Tou-san mulai maju lebih dalam ke topik kakekku. Semua orangtua mendengarkan dengan penuh minat saat mereka mengangguk. Saat aku menengadah, Rias, Asia, Akeno-san, Xenovia, Irina, Ravel, dan Rossweisse-san semuanya menjadi terpesona oleh cerita itu juga. ...Kukira cerita tentang Jii-chan sangat tidak biasa bagi mereka. Lagi pula, lelaki tua itu jarang disebutkan dalam percakapan sehari-hari kami. Aku mendesah saat aku bangkit dan berjalan menuju dapur. Aku berpikir untuk mengambil jus dari kulkas. Tapi aku tidak berharap orang-orang sudah ada di dapur, dan ternyata itu adalah Koneko-chan dan Kuroka yang sedang menghirup cola saat mereka membicarakan masa lalu. Kuroka berkata dengan tenang “...Orangtua huh.” Ekspresi di wajahnya sedih, dan matanya dipenuhi dengan kesedihan…. Dia terkadang menunjukkan ekspresi yang sangat serius dan cantik, dan aku tidak bisa menahan perasaan tertarik padanya. Kuroka, kamu sangat cantik saat kamu tetap diam. Kuroka memperhatikanku, dan kemudian bertanya “Saat kamu menikahi Sekiryuutei-chan, apakah kamu masih membutuhkan orangtuamu? Bagaimana menurutmu, Shirone?” Koneko-chan mendengarkan pertanyaan Kuroka—. “......Aku tidak punya kenangan tentang Tou-sama dan Kaa-sama, jadi...” Nada suaranya cukup suram. Kuroka tersenyum masam. “…Benar juga. Maaf sudah menanyakan sesuatu seperti itu, Shirone.” “Tidak masalah.” Lalu keduanya terus menghirup cola mereka. Saat permainan mendekat, 2 nekomata itu terkadang berlawanan karena hal kecil juga akan minum cola dan duduk berdampingan seperti ini. ...Tapi, orangtua mereka huh. Aku tidak pernah mendengar tentang hal itu dari mereka berdua. Dapur ditempati oleh suasana sunyi, sementara ruang tamu dipenuhi dengan suara tawa dari orang lain. Kukira kisah-kisah Jii-chan cukup menarik.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information