Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 4 Bab 7
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===7-1=== Tidak peduli bagaimana pun kamu mengartikannya, uji keberanian adalah aktivitas perkemahan di luar ruangan. Toh kami tidak mungkin memakai makeup prostetik atau efek visual<ref> [https://en.wikipedia.org/wiki/Prosthetic_makeup Prosthetic makeup], biasanya dipakai untuk membuat wajah2 horor. VFX atau visual effect, dipakai untuk membuat lingkungan yang terlihat nyata seperti membuat rumah horor dan sebagainya. [https://2.bp.blogspot.com/-G6gZT9l3LUE/VsLti7TQTLI/AAAAAAABf5g/vOaCH_9T4sQ/s1600/Deadpool_VFX_Breakdown0003.jpg Contoh foto sebelum dan sesudah visual effect].</ref>. Seperti yang kurang lebih semua orang ingat, aktivitas ini sederhana: kamu menempelkan jimat-jimat, mengendap-endap dalam kegelapan malam untuk mengguncang-guncang pohon dan mengejar-ngejar orang dengan memakai topeng. Meski begitu, hutan di malam hari sendiri sudah menakutkan. Setiap kali pepohonan berdesir, suara manusia yang bukan berasal dari dunia ini menggelitik telingamu, dan ketika angin berhembus, mereka yang sudah mati mengelus pipimu. Suasana semacam itu yang menyelubungi kami selagi kami meninjau jalur untuk uji keberanian tersebut, menyusun rencana untuk malam ini selagi kami melakukannya. Setelah kami mengamati jalurnya dari awal sampai akhir, kami menyelesaikannya dengan menempelkan sekumpulan jimat kertas jerami pada kotak cuaca yang telah dihias sehingga menyerupai sebuah kuil<ref> [https://en.wikipedia.org/wiki/Stevenson_screen Kotak cuaca / Kotak Stevenson / Stevenson screen] adalah kotak yang melindungi alat meteorologi (termomoter, barometer, higrometer,dsb) dari hujan dan radiasi matahari langsung namun masih membiarkan udara bebas bersirkulasi di dalamnya. </ref>. Anak SD itu diminta untuk membawa selembar jimat kembali. Walaupun sejumlah besar pekerjaannya sudah mereka lakukan untuk kami, kami memeriksa lokasi-lokasi yang berbahaya supaya anak SD tersebut tidak kesasar dari jalurnya dan tersesat. Kami menaruh kerucut berwarna untuk menandai tempat kami akan memerankan peran monster kami; singkatnya kami cuma berjalan bolak balik untuk mencegah anak-anak itu melewati tempat ini. Walaupun aku tidak pernah berpartisipasi dalam obrolannya, karena itu adalah sebuah obrolan<!--seeing as it was a conversation and all-->, namun aku memetakannya secara menyeluruh di dalam otakku. Mappy tahu – jalan ini buntu<ref> “Mappy tahu” adalah variasi meme internet Jepang “Moppy tahu”. “Moppy” adalah julukan dari fans untuk Houki, pemain utama perempuan dari Infinite Stratos. Kata “Moppy tahu” sering dipakai untuk lelucon singkat. </ref>. Ketika aku kembali ke area siaga, Yukinoshita memecahkan keheningan tersebut. “Jadi, apa yang akan dilakukan?” Apa yang akan dilakukan jelas tidak ada hubungannya degan uji keberanian ini. Dia sedang bertanya bagaimana kami akan menolong Tsurumi Rumi dari takdirnya. Dia tidak mendapatkan jawaban dari yang lain, yang dari tadi cukup senang untuk berbagi pendapat mereka. Malah, keheningan menyelubungi mereka. Ini adalah masalah yang sulit untuk ditangani. Tidak ada yang akan terjadi kalau kami hanya merapalkan “kalian seharusnya baik-baikan dengan satu sama lain” seperti sebuah mantra, dan meskipun kami berhasil memperbaiki situasinya dengan memberitahu mereka apa yang seharusnya mereka lakukan, di kemudian hari sejarah hanya akan berulang. Kalau, katakan saja, Hayama memaksakan Rumi ke dalam kelompok mereka, mereka akan melihat padanya seakan dia itu sesuatu yang sangat menganggu. Hayama itu orang yang populer, dan mereka semua mungkin akan akrab demi dirinya. Tapi Hayama tidak mungkin dapat terus memantau mereka 24 jam sehari selama seumur hidupnya. Kami harus melakukan sesuatu untuk akar permasalahannya. Selama ini semua yang kami lakukan hanyalah menghindari jawaban yang sudah jelas. Hayama berbicara dengan perlahan dan hati-hati. “Rumi‐chan mungkin hanya perlu berbicara dengan mereka semua, kurasa. Kita akan membuat situasi dimana hal itu dapat terjadi.” “Tapi kalau kamu melakukannya, mereka mungkin akan bersikap jahat dengan Rumi‐chan…” kata Yuigahama dengan mata murung. Tapi Hayama masih berpegang pada pendapatnya. “Kalau begitu mereka bisa berbicara empat mata dengannya satu per satu.” “Itu sama saja. Mereka mungkin saja bersikap baik di depannya, tapi semuanya akan dimulai lagi di belakangnya. Perempuan itu lebih menakutkan dari yang pernah kamu bayangkan, Hayato‐kun,” kata Ebina‐san sambil bergetar. Seperti yang bisa kalian duga, itu membuat Hayama terdiam. “Apa, serius? Itu mengerikan!” Entah kenapa, Miura merasa gelisah. Yah, dia itu tipe orang yang berbicara terang-terangan. Karena dia selalu menjadi sang ratu, mungkin dia tidak peduli dengan politik di balik layar, meski itu mungkin terdengar mengejutkan bagimu. Bagaimanapun juga, menjadi seorang riajuu itu menyusahkan. Mungkin memiliki teman itu bukanlah hal yang bagus; kamu juga harus berbagi hal-hal yang buruk. Tidak, pada kasus ini, mereka menawarkan kambing hitam untuk mempertahankan status quo. Hanya saja, status quo ini sendiri merupakan segudang masalah. Kalau begitu, itulah apa yang harus kami urus. “Aku ada ide.” “Ditolak.” Yukinoshita langsung menolakku. “Kamu cepat sekali menarik kesimpulan… orang sepertimu tidak pandai membeli rumah atau semacamnya.” Menurutku, dia sebaiknya lebih matang sedikit mempertimbangkan sesuatu. “Yah, dengar dulu. Ini uji keberanian. Kita sebaiknya memanfaatkannya.” “Bagaimana kita memanfaatkannya?” Totsuka memiringkan kepalanya. Demi Totsuka, aku memutuskan untuk menjelaskan penjelasanku semanusiawi mungkin. “Kamu tahu kata orang apapun bisa terjadi dalam uji keberanian?” Begitulah yang coba kukatakan, tapi semua orang tercengang. Ebina-san terlihat begitu curiga sampai kupikir dia akan menginterogasiku. Yuigahama, yang mengangguk sambil berpikir dalam-dalam, menepuk tangannya seakan sesuatu terbersit dalam benaknya. “Kamu buat jantung semua orang berdetak kencang dengan Efek Spasiboǃ Kemudian mereka akrab jadinya, atau semacamnya?” “Kurasa maksudmu Efek Plasebo<ref> Efek plasebo artinya efek orang yang tidak makan obat sama dengan efek orang yang makan obat </ref>,” kata Hayama dengan senyuman yang tidak sampai ke matanya. Matanya penuh dengan rasa kasihan. “…bahkan sebelum itu, kamu sedang membicarakan soal Efek Jembatan Gantung <ref> Suspension Bridge Effect </ref>.” Yukinoshita menurunkan pandangannya, terlihat agak sedih. Entah kapan, suasana sudah menjadi seperti ziarah pemakaman Yuigahama Yui. “A-Aku sudah pahamǃ Yang penting intinya!” gugam Yuigahama, wajahnya merona merah terang. “Ininya juga salah,” kataku. “Pikirkan apa yang sering terjadi pada uji keberanian.” “…mati karena kaget, kurasa. Memang, tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik yang tertinggal, jadi hal itu dapat dijelaskan sebagai kecelakaan, kurasa. Aku pikir bertindak sejauh itu tidaklah manusiawi.” Yukinoshita menatapku dengan mata mencela. “Salah. Proses berpikirmu itu yang lebih tidak manusiawi…” Dengan satu batukan, aku menampilkan jawabanku. “Jawaban yang benar adalah – bertubrukan dengan preman ketika kamu sedang mencoba memfoto hantu dan kemudian dikejar-kejar oleh mereka.” “Itu tidak pernah terjadi.” Hayama dan Yukinoshita membantahku dengan serempak. “Diamlah, itu benar-benar terjadi.” Memang terjadi. Tahu, kejadiannya itu, aku terinspirasi oleh gadis yang agak tidak beruntung ini yang sendirian berkata, “Aku dapat melihat hantu…” Berpikir aku akan terlihat keren sekali kalau aku juga bisa melihat hantu, aku pergi memfoto hantu. Tapi apa yang kutemukan bukanlah hantu tapi malah sekelompok preman. Mereka bertubrukan padaku pada saat yang paling buruk, tepat di tengah uji keberanian mereka sendiri. Aku memancing amarah mereka, itu semua karena aku menakuti mereka sampai bulu kuduk mereka merinding, dan kemudian aku dikejar oleh mereka dan – yah, sebaiknya kita jangan melanjutkan cerita itu. Yukinoshita menghela jijik. “Omong-omong kamu tidak sedang menarik semacam kesimpulan klise seperti manusia-lah yang paling menakutkan dari semuanya, bukan?” “Namun preman memang agak menakutkan.” angguk Komachi dengan bijak. Tapi‐ “Kurang pas. Ya, itu tidak salah untuk mengatakan bahwa manusia merupakan makhluk paling menakutkan dari semuanya, tapi ketakutan itu bukan dalam bentuk preman.” “Kalau begitu persisnya dalam bentuk apa…?” tanya Yukinoshita padaku. Aku berhenti sejenak sebelum menjawab. “Orang paling menakutkan adalah orang yang dekat denganmu. Karena kamu akan mempercayakan nyawamu pada mereka, kamu tidak akan pernah membayangkan mereka akan menusukmu dari belakang. Sesuatu yang menakutkanmu adalah sesuatu yang tidak kalian sangka. Seperti kata orang, musuh terbesarmu bisa jadi teman terbaikmu.” Aku mencoba menjelaskannya dengan istilah seumum mungkin, tapi semua orang masih tercengang. “Aku akan menjelaskannya dengan istilah yang konkret.” Ini bukanlah suatu hal yang sulit ditangkap. “Manusia cenderung menunjukkan watak asli mereka pada situasi yang genting. Ketika mereka benar-benar ketakutan, mereka akan melakukan apapun untuk menyelamatkan diri mereka sendiri. Mereka tidak akan mampu memikirkan tentang orang lain. Mereka mungkin bahkan mengorbankan salah satu dari mereka untuk menyelamatkan diri mereka sendiri. Tidak mungkin kamu bisa akrab dengan seseorang setelah sisi jelek mereka ditunjukkan dengan begitu terang-terangan. Begitulah cara kita memecah belah mereka.” Aku mendiskusikan isi rencanaku dengan nada yang acuh tak acuh, tapi reaksi mereka bertolak belakang dariku. Mereka semua mengernyit dan terdiam. “Kalau semua orang menjadi seorang penyendiri, tidak ada yang akan bertengkar.” Aku sengaja memilih kata-kata tersebut dengan masak-masak.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information