Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 5 Bab 5
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===5-1=== Sekarang setelah kami memasuki pertengahan kedua Agustus, perasaan liburan musim panas mulai memudar. Ketika aku menghitung jumlah hari yang tersisa pada bulan ini, aku diterjang oleh perasaan sedih yang menyebabkanku membuat suara yang mengerikan seperti suara dari Rumah Piring di Bancho<ref> Suatu kisah hantu dimana hantunya akan menghitung satu sampai sembilan kemudian memekik, versi [http://matthewmeyer.net/blog/2010/10/30/a-yokai-a-day-okiku-the-dish-mansion-at-bancho/ Inggris]. </ref>. Satu haaaari, dua haaaaaari … dua buuuuuulan tidak cukuuuuuuuuup. Jika aku boleh meminta lebih, aku ingin tiga bulan. Berpikir, “Akhir Bumi cuma tinggal x hari lagi!”, Aku menandakan sebuah “X” pada kalender yang ditempel pada kulkas. Kalau aku menambahkan lingkaran di sana <ref> Lagu Takoyaki Manto Man. </ref>, itu akan menjadi Takoyaki Manto Man. Masih sekitar lebih dari dua minggu lagi yang tersisa pada liburan musim panas. Hei, tunggu apa kamu baru saja melompati waktu? <ref> Endless Eight, judul anime Haruhi Suzumiya Season 2 bercerita tentang musim panas dari tanggal 17 sampai 31 yang terus berulang. Ada 8 episode semuanya hampir sama dengan cuma sedikit perubahan, berlangsung pada bulan Agustus (bulan 8), Dan angka 8 terlihat seperti ∞. </ref> Oh, kamu pasti sedang bercanda. Apa aku salah menghitung harinya? Aku mengecek kalendernya lagi dan sesuatu telah merangkak ke sekitar kakiku. “…Ada apa?” Ketika aku melihat ke bawah, kucing rumah kami Kamakura sedang melihatku dengan wajah tidak senang. Adu tatap kami berlangsung selama beberapa detik. Kemudian, Kamakura mendengus dari hidungnya dan menggelinding ke atas kakiku. Benar-benar menggangguku. Kelihatannya dia ingin aku memberinya sedikit perhatian. Berbicara soal beberapa hari belakangan ini, Komachi benar-benar dekat dengan Sabure… Aku rasa dia bersungut-sungut karena itu dan sayangnya, hanya bisa datang padaku. Aku duduk ke atas lantai dengan lesu dan menepuk tubuh Kamakura. Pertama-tama, aku mengikuti arah bulunya, dengan perlahan menggosoknya dari kepala sampai ekornya. Aku melakukannya untuk beberapa saat sampai dia mengerang kemudian aku memberinya pijatan ringan, menggerakkan jariku di sekitar titik-titik vitalnya. Kamakura menutup matanya sambil menghembuskan nafas lewat hidungnya. Dia terlihat sangat letih. Kurasa dia akan letih, dengan Sabure terus mengejarnya kesana-kemari setiap kali mereka berada pada ruangan yang sama. Sabure menunjukkan kegirangan yang umum bagi ras anjing kecil di dalam rumah kami dan berlari mengelilingi tempat ini. Ditambah lagi, dia akan menerjang ke arah Kamakura dengan rasa penasaran yang kuat untuk memintanya, “Ayo main~!” seakan ini yang pertama kalinya dia bertemu seekor kucing. Setiap kali Sabure mengejarnya, Kamakura akan mencari tempat perlindungan di lokasi-lokasi yang tidak bisa dicapai Sabure seperti di atas kulkas atau di balik laci. Dan sekarang setelah Komachi yang biasanya akan memanjakannya dengan apapun telah dirampas darinya, Kamakura tidak ada pilihan selain datang padaku sebagai komprominya. Yah, maaf kamu hanya bisa bersamaku. “Yah, kamu tahu. Tahankan saja dan biarkan dia mendapatkan Komachi untuk hari ini… Lagipula, kamu itu abangnya di sini,” kataku pada Kamakura, mengulangi kalimat sama yang diucapkan padaku ketika aku masih kecil. Aku tidak tahu usia Sabure, tapi dalam sejarah keluarga Hikigaya, Kamakura lebih lama tinggal di sini dan menurut sistem tersebut, dialah abangnya. Setelah penjelasanku, ekor Kamakura memukul lantai dan dia menyahut balik dengan enggan. Maaf soal itu. Aku terus menggosoknya, meremas kaki-kakinya dan menepuk perutnya lalu pintu ruang tamu terbuka. “Onii-chan… Oh? Jarang sekali melihat kalian berdua bersama-sama.” Aku mendongakkan kepalaku ke arah suara itu dan Komachi sedang memegangi Sabure di dalam pelukannya. Tunggu, apa yang jarang soal pemiliknya bersama dengan kucingnya…? “Afinitasku dengan kucing lumayan tinggi, kamu tahu.” “Karena Onii-chan menyerupai kucing.” Aku tidak tahu apa yang dia maksudkan, tapi mungkin dia sedang membicarakan tentang diriku yang menjadi begitu protektif dengan wilayahku. Tapi aku bisa mengubah itu menjadi sesuatu yang positif. “Kurang lebih. Kurasa aku cukup mirip raja hewan.” “Uh huh… Tentu, kenapa tidak.” “Ada apa dengan jeda itu? Berhenti melihatku dengan mata lembut seperti itu. Tahu tidak kamu? Singa sama sekali tidak bekerja.” “Wow onii-chan, kamu memang raja hewan!” “Iyakan?” kataku, tersenyum bangga. Seakan merespon pada kata tersebut, Sabure yang berada dalam pelukan Komachi menggonggong balik. Ketika dia melakukannya, Kamakura yang sedang tergeletak di bawah kakiku mendengus dan bangkit. Dia membuat kuap “fueeh” seperti seekor kucing bus dan segera melesat ke suatu tempat. Saat dia berjalan pergi, ekornya mengibas-ngibas layaknya lambaian tangan. Aku melihatnya pergi sambil tersenyum getir. “Jadi, ada yang kamu perlukan?” tanyaku, seraya berdiri. Komachi kemudian menjawab setelah tersadar. “Ohh, iya, iya. Onii-chan, kasih aku pinjam ponsel pintarmu.” “Oke… Mau kamu apakan?” “Ya, jadi ini, ada satu app yang dinamakan Lingo Anjing atau semacamnya ini. Kalau anjing mengonggong pada app ini, kita akan bisa tahu apa yang sedang dirasakannya!” “Oh, masa. Mereka punya app semacam itu, huh?” Praktis sekali. Aku heran apa mereka akan merilis Lingo Manusia juga? Toh, manusia tidak selalu mengatakan apa yang sedang mereka rasakan. Komachi mendesakku dengan berkata “Cepatlah, cepatlah!” dan aku pergi mengambil ponsel yang kulempar ke atas meja. Aku mengetuk layarnya dengan jariku sehingga aku bisa mengunduh app-nya. Pada laman ikhtisar berbagai aplikasi, ada app Lingo Anjing dan juga app Lingo Kucing. “Oh, boleh kamu unduh Lingo Kucing juga?” “Yep.” Sesuai yang diminta, aku mengunduh app Lingo Anjing yang diminta sebelumnya beserta app Lingo Kucing itu. “Nah.” Setelah app Lingo Anjing selesai diunduh, aku menyerahkan ponselku pada Komachi. Komachi meletakkan Sabure ke atas lantai sehingga dia bisa segera mencoba app tersebut. “Nah, nah, Sabure. Coba katakan sesuatu.” “Gong!” (Main denganku!) “Yah, sudah kuduga begitu.” Pesan yang tertampil pada app Lingo Anjing itu tidak melewati apa yang kubayangkan dan sebenarnya memang sesuai dengan yang biasanya diinginkan anjing. Kami mencoba menghadapkan app Lingo Anjing itu ke arah Sabure untuk beberapa saat lagi. Serupa dengan pemiliknya dalam membaca suasananya, Sabure berpaling pada ponsel tersebut dan menggonggong. “Gong!” (Main denganku!) “Gong!” (Main denganku!) “Gong!” (Main denganku!) “Gong!” (Main denganku!) …Huh? Apa ini cuma main copy paste? “Onii-chan. Apa kamu yakin ponselmu tidak rusak?” “Tidak, seharusnya tidak karena aku tidak banyak memakainya…” Aku akan mencoba menggonggong dan memakainya pada diriku sendiri. Jika kata-katanya berubah, maka Lingo Anjing itu bekerja seperti yang seharusnya. Aku segera menyalak untuk melihat masa depanku. “WONGWONG!” (Aku berharap untuk tidak bekerja!) Sungguh akurat sekali. Aku rasa mesin penerjemah Excite saja tidak seakurat ini. “Kelihatannya tidak rusak.” “Benar. Kelihatannya yang rusak itu kamu, onii-chan…” Saat ini Komachi sudah pasrah denganku dan membuat ekspresi yang mirip seorang bhiksu yang mendapat pencerahan. Bahkan aku merasa sedikit sakit mendapati seorang saudara kandung melihatku dengan begitu kasihan sampai aku ingin memberitahu semua orang dalam keluarga ini. “…Jadi, dia ingin kamu bermain dengannya.” “Mm. Oke, kalau begitu kurasa aku akan jalan-jalan dengannya.” “Ya, kamu lakukan itu.” Sekarang aku tidak perlu menghadapi rengekannya untuk beberapa saat. Hewan imut itu imut, tapi agak sedikit menganggu kalau dia siang malam terus berlari kesana-kemari. “Oke, pergi ambilkan rantainya untukku ♪!” “Ya, ya.” Seperti yang diminta oleh Komachi, aku mengambil rantainya dari kumpulan peralatan yang diberikan Yuigahama pada kami untuk mengajak Sabure jalan-jalan. “Terima kasih. Bisa kamu pasangkan pada Sabure? Aku akan menjaganya supaya tidak bergerak.” Komachi menahan Sabure, menyerahkan tugas itu padaku. Melihat celah itu, aku segera memasangkan rantainya pada Sabure. “Nah, sudah cukup bagus?” tanyaku, menggoyang-goyang ujung rantainya. Komachi mengangguk puas. “Yep, jadi ayo kita pergi!” Dia menunjuk ke arah pintu masuk. “…Kamu ingin aku berjalan-jalan dengannya?” “Sebenarnya, aku yang berjalan-jalan denganmu, onii-chan. Maksudku, kalau aku tidak melakukannya, kamu tidak akan pernah meninggalkan rumah.” Yah, kamu benar soal itu… Bukan tanpa alasan aku dipanggil Hikki. Aku menghela dalam dan mencoba untuk mengisyaratkan dengan seluruh tubuhku bahwa aku tidak ingin pergi, tapi Komachi tidak peduli dan mendorongku dari belakang. “Ayo, ayo. Aku akan pergi denganmu, oke?”
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information