Editing
Tokyo Ravens (Indonesia):Volume 1 Chapter 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 1=== Insiden itu terjadi beberapa tahun lalu. Ketika sanak saudara berkumpul selama kesempatan. Harutora dan Natsume sering bermain bersama. Harutora yang senang bermain kerapkali mendapati dirinya terluka, tapi Natsume, putri keluarga utama yang sangat rendah hati dan patuh. Dia takut bertemu orang asing dan punya beberapa teman baru. Jadi, kapanpun Harutora datang, wajahnya akan begitu gembira. Dia akan mendengarkan apapun yang Harutora katakan dan mengikutinya ke manapun dia pergi. Tempat mereka bermain ada di halaman kediaman keluarga utama. Terdapat hutan bambu di dalam kebun yang lebar, sebuah danau, beberapa batu lentera, bukit buatan, lumut, serangga, kuil dan sebagainya. Yang dipenuhi dengan kesenangan dan petualangan. Namun di saat yang sama, ketika mereka bermain, Natsume tiba-tiba ketakutan sambil bersembunyi di belakang Harutora. Dia akan terlihat menangis ketika mereka bermain petak umpet, dan akan merangkul Harutora dengan erat sambil berkata, "Aku pikir ada sesuatu, coba lihat baik-baik." Harutora tidak bisa melihat apapun. Awalnya, dia mengira kalau Natsume sangat ketakutan, menyebutnya kucing penakut, bayi merengek dan tetap mengatakannya. "Kembalilah pada orang dewasa jika kau memang ketakutan. Aku bisa bermain sendiri." Karena Harutora, Natsume hampir akan menangis. Namun, dia tidak melakukannya dan berhasil menahannya, memaksakan senyum selagi melanjutkan bermain dengan Harutora. Tapi ketika Harutora mendengar dari keluarganya kalau Natsume adalah anak yang bisa melihat<ref>melihat roh atau sesuatu yang tidak bisa dilihat orang biasa</ref>, dia tahu kalau salah. Natsume tidak ketakutan, melainkan melihat sesuatu yang Harutora tidak dapat lihat. "Maaf." Natsume melebarkan matanya ketika dia melihat Harutora membungkukkan kepalanya dengan minta maaf. Harutora melanjutkan dengan tegas kalau dia salah dan meminta maaf kalau itu adalah salahnya. "Aku tidak bisa melihat apapun yang menakutiku, dan apa yang tidak bisa aku lihat tidak dapat menakutiku." "Jadi, saat kau takut, aku pastinya akan melindungimu, Natsume." Sehingga, Natsume mendadak menggumamkan beberapa kata pada dirinya, kemudian memberikan penglihatan berharap. "Bisa kau menjadi shikigami ku?" Pada saat itu, Harutora tidak mengerti apa arti di belakang perkataannya. "Apa shikigami?" Dia menanyakan, dan Natsume menggelengkan kepalanya, mengatakan, "Aku tidak tahu. Nenek mengatakan kalau shikigami akan melindungiku, kau akan menjadi shikigami ku sebagai bagian 'tradisi' keluarga (klan) kita, Harutora, dan kau akan tetap di sisiku dan melindungiku." Tapi Harutora masih tidak mengerti. "Apa ini 'tradisi'?" "Itu diputuskan antara keluargaku dan keluargamu, Harutora." "Begitukah? Kenapa aku belum mendengarnya?" "Tapi itu ditentukan begitu." Natsume menjawab dengan nada dipaksakan, perasaannya seperti mantera yang paling berharga telah diperlakukan dengan hina, dan Harutora merasa malu. Natsume lalu menunjukkan penglihatan gelisah sembari dia melihat ekpresi Harutora. "Apa kau tidak akan... menjadi shikigami ku?" Suaranya gemetar, dan Harutora gugup, memikirkan dia telah membuatnya menangis lagi. Namun, Natsume tidak menangis. Dia gelisah, takut dan matanya terlihat seperti berkaca-kaca, tetapi Harutora melihat kalau kedua mata Natsume tidak ragu. Matanya terlihat seperti mereka ada di permukaan danau di atas gunung serta sekumpulan awan, menunjukkan pantulan langit dan angkasa. Terdapat ketetapan hati yang kuat dari sikap ramah Harutora yang tidak mengetahuinya. Dia terlihat diperhatikan oleh mata Natsume. Baiklah, dia menjawab. "Oke, Aku akan menjadi shikigami mu, Natsume. Aku akan selalu tetap di sisimu dan melindungimu." Natsume mengangkat tangan kanannya dan mengulurkan jari kelingkingnya. Harutora juga mengulurkan tangan kanannya dan menggunakan jari kelingkingnya sendiri untuk melingkarkan pada jari Natsume. [[image:Tr1_011.png|thumb]] Natsume mulai bernyanyi<ref>saat orang berjanji biasanya mereka akan menggerakkan jari kelingking mereka ke atas dan ke bawah dan mulai menyanyikan semacam yel-yel.</ref>, dan nampak sangat takut. Harutora juga mengikuti, dan suara mereka membuat janji. Sesaat dia melepaskan tangannya, Natsume terlihat seperti memenangkan lotere besar dalam hidupnya sambil menunjukkan senyum berseri-seri. Harutora melihat senyum mempesona itu dan berpikir kalau mereka akhirnya berjanji. Tapi kenapa aku tidak tersenyum sehebat Natsume? Otaknya berpikir kalau ini bagus, tapi ada bagian dalam hatinya di mana dia tidak tenang. Terasa seperti menelan bagian permen yang sebesar kepalan tangan. Itu rasanya berat, sakit, tapi dia tidak bisa meludahkannya— Dan terasa sangat manis ketika dia menjilatnya. Setelah itu, mereka melanjutkan bermain di dalam kebun rumah seperti biasa. Kapanpun Natsume terlihat takut, Harutora akan melihat pada tempat di mana tidak ada apapun, mengibaskan tangannya, berteriak dengan keren dan mengejar sesuatu yang hanya Natsume bisa lihat. Tidak peduli apa yang terjadi, dia pastinya tidak akan membiarkannya terluka. —Itu berlalu beberapa tahun lalu. Waktu itu, Harutora masih tidak mengerti apa artinya 'masa depan'.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information