Editing
Absolute Duo (Indonesia):Jilid 3 Bab 4
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 2=== Hari kelima latihan sudah berakhir. Kamp latihan dengan nama lain sekolah tepi pantai berakhir hari ini. Hari keenam benar-benar hari bebas (besok) dan walaupun mereka masih belum bisa meninggalkan pulau, para siswa diperbolehkan melakukan wapapun yang mereka inginkan disini. Kembali ke akademi mungkin sudah cukup untuk membiarkan mereka bersantai, tapi alasan mengapa mereka diberi hari istirahat di pulau memiliki makna sederhana seperti memberi permen pada anak kecil. Terutama bagi sekolah utama, ada banyak siswa yang gembira saat mereka dengar kalau mereka pergi ke sekolah tepi pantai di pulau selatan. Saat malam sebelum hari terakhir yang dinanti-nati semuanya----- Ada beberapa gadis yang berkumpul di kafetaria. Julie, Tomoe, Miyabi, Kibitsu dan satu orang lagi dari sekolah utama. Imari dan tiga gadis lain dari sekolah cabang. Totalnya ada 9 gadis disana yang sedang mengemil permen sambil mengobrol. Mereka adalah kelompok yang menjadi akrab selama 5 hari latihan. Obrolannya dimulai dengan apa yang harus mereka lakukan besok, tapi obrolan itu berubah menjadi topik paling biasa. Hari menjadi semakin larut dan------ “Neh neh, apa yang kalian pikirkan tentang para pemuda di sekolah utama?” Momen saat si gadis sekolah cabang------si pengguna <<Kunai>> Miwa berkata begitu, para siswa dari sekolah utama menjadi heboh. ---itulah yang dia pikirkan tapi, hanya satu orang yang merespons. Orang yang tidak merespons-----Julie, Tomoe, dan Kibitsu memasang ekspresi seakan mereka tidak mengerti apa yang dia maksud. Bahu Miyabi tersentak selama sesaat, tapi untungnya tidak ada yang menyadari hal itu. “Apa yang kau maksud?” “Mengenai, apa ada pemuda yang kau pikirkan, Tomoe” Gadis sekolah utama lainnya memandu obrolannya ke arah itu dan Tomoe mengangguk seakan dia mengerti. “……………Fumu. Jika kau bilang hanya yang dipikirkan, kalau begitu kupikir itu adalah Tora atau Kokonoe” 6 gadis kecuali Julie dan Kibitsu bereaksi mendengar kata-kata Tomoe. “Keduanya kuat. Bagiku------mu? Ada apa, semuanya?” 6 gadis kecuali Julie dan Kibitsu bereaksi lagi mendengar kata-kata Tomoe------sebetulnya, mereka ambruk. “Ahaha……….Inilah yang disebut-sebut obrolan gadis dan obrolan standarnya adalah obrolan cinta………..” Tomoe memerah saat dia menyadari kesalahpahamannya setelah mendengar penjelasan Imari mengenai topiknya sambil tersenyum kecut. “Maaf, aku hanya berpikir………” Setelah sebagian dari mereka tertawa melihat reaksi Tomoe, seorang gadis dari sekolah cabang kemudian membuka mulutnya. [Ada banyak pria keren di sekolah utama kan? Seperti Izumi-kun. Dinilai dari orang gagal yang kami punya di sekolah cabang, itu cukup membuat iri] [Sebaiknya kalian berhati-hati di sekitarnya karena dia menyukai gadis-gadis] [Ah, kupikir aku akan memilih Tora-kun. Dia mungil dan manis] [Tapi bukannya dia sedikit menakutkan?] [Aku pasti akan memilih Tatsu-kun! Pria berotot itu mengagumkan] [[[Tidak mungkin]]] Saat siapa saja menyebutkan nama seorang pemuda maka, seseorang akan *kya**kya* bereaksi ribut. “Mari kita lihat…………kupikir bagiku----itu adalah Tooru” “----!!” Beberapa orang bereaksi saat Imari menyebut nama Tooru. [Sudah kuduga. Aku terus berpikir entah kenapa kau itu mencurigakan. Tapi aku sedikit mengerti, Kokonoe-kun cukup tampan] [Setuju] [Dia kurang berotot sih] [Abaikan] “Kalian salah. Bukan karena wajahnya tapi, aku bisa akrab dengannya. Bicara dengannya itu mudah, dan yang kumaksud itu sangat mudah " Miyabi merasa khawatir saat dia melihat Imari tersenyum sambil berbicara. Dia mendengarkan obrolan itu diam-diam sedangkan denyut jantungnya meningkat. “Yah, kami siswa sekolah cabang sama sekali tidak tahu kapan kami akan bertemu dengan siswa sekolah utama lagi saat sekolah tepi pantai ini berakhir, jadi aku akan menghindari hubungan serius. Yang lebih penting, aku punya hal yang harus kulakukan” “Ah, itu kejam sekali. Imari punya sesuatu yang lebih penting dari diriku………..” “Ahaha, jangan khawatir, dalam dunia ini, kau adalah yang paling kucintai♪” Miyabi menjadi tenang setelah melihat Imari menjawab Miwa yang sedang bercanda. Memiliki penampilan yang bisa membuat matanya terbelalak walaupun jenis kelaminnya sama, para gadis cantik Julie dan Lilith biasanya ada di sekitar Tooru. Ditambah lagi, Tomoe yang merupakan gadis cantik dengan aura dewasa sudah semakin mendekat memanfaatkan latihan pagi akhir-akhir ini. Miyabi berpikir dia tidak punya jalan untuk melawan jika Imari, selain punya penampilan yang tidak patut dikritik, juga punya kepribadian riang dan menyegarkan mengikuti jejak mereka. Karena itu wajar baginya untuk merasa tenang. Benar-benar tidak punya rasa percaya diri, Miyabi tidak tahu kalau dia itu cukup populer di kalangan pemuda. [Gadis nomor 1 yang ingin kulindungi] [Payudara gadis yang ingin kubenamkan wajahku didalamnya peringkat 1], dia punya 2 titel agung. “Bicara mengenai Kokonoe-kun. Miyabi-chan menyukainya juga, kan?” “uuuh!?” Kibitsu adalah orang yang mengatakan dahsyat dengan nada linglung. Secara alami, Miyabi menjadi pusat perhatian. “Mo-Mo-Momo-chan!? A-a-aku-----“ “Itu karena, kau sering bicara mengenai Kokonoe-kun. Dan kau sangat dekat dengannya kan” Kibitsu tidak punya maksud jahat. Itu mungkin karena kepribadian linglungnya sehingga dia mengatakan apa yang dia pikirkan; ada waktu dimana hal bagus terjadi karena hal itu tapi; kata-kata yang dia katakan saat ini tidak membuat iyabi senang sama sekali. “Dia itu te-teman. Me-me-memang benar kalau aku berikir dia lebih mudah diajak bicara dibanding yang lain sih……….!” “Benarkah?” “Un, un……….!” <nowiki>*</nowiki>Puun**puun* Miyabi membuat anggukan yang besar tapi----- “……….Iyah, semuanya sudah menyadari itu Hotaka. Sebetulnya, sikapmu itu jelas sekali” Pandangan semuanya kembali lagi ke arah Miyabi dengan segera saat si gadis sekolah utama menggumamkan hal itu. “Fuuee……….!?” “Be-benarkah, Miyabi……?” Orang yang paling dekat dengan Miyabi di tempat ini tapi di saat yang sama juga benar-benar tidak menyadari perasaan Miyabi pada Tooru------Tomoe bertanya kembali dengan ekspresi terkejut. “Ah………..ah, uu………..err……… …………….” Akhirnya wajah Miyabi menjadi merah, sebelum mengangguk tanpa suara. Reaksi itu sama seperti mengakui kebenarannya dan bahkan Tomoe pun menyadari hal itu. “Begitu, Miyabi menyukai Kokonoe……” “Ahaha. Ternyata aku benar” “U,uu…….errr, Momo-chan. Tolong rahasiakan ini dari Tooru-kun…….” “Uun, tentu saja” “<<Duo>> dan teman sekamarnya Kokonoe tidak boleh dilupakan dalam hal ini. Apa ada yang ingin kau katakan saat kau mendengar kata-kata tadi, Julie?” Pandangan semuanya terfokus pada Julie saat si gadis sekolah utama berkata begitu. Julie yang menjadi pusat perhatian----- “………..*suu*………*suu*……..” Dia tertidur. Sebagian besar dari mereka hampir terjatuh dari kursinya saat mereka melihat dia tertidur. “Ahaha…….hampir waktunya untuk pergi tidur” Imari tersenyum kecut. Setelah dia melanjutkan kalimatnya dengan memberitahu semuanya untuk kembali ke tenda masing-masing karena masih ada hari esok, beberapa dari mereka memasang wajah tidak puas dan enggan tapi mereka masih mengangguk. Tomoe keluar dari kafetaria sambil menarik Julie yang masih dalam keadaan setengah sadar. Setelah itu, Kibitsu, Miwa dan yang lainnya keluar. Miyabi dan Imari berjalan di belakang mereka semua. “Entah kenapa aku merasa kalau itu memang benar, tapi ternyata memang sama seperti yang sudah kuduga” “U-unn………..” “Fufu. Aku sangat mengerti perasaan itu. Jika aku berhasil pergi ke sekolah utama, kemungkinan besar aku akan………..uun, mungkin aku akan jatuh cinta padanya " Miyabi memasang wajah terkejut saat Imari menyatakan hal itu. “Aku baru saja mengatakannya tadi tapi, aku bisa akrab dengannya dan dia mudah diajak bicara, aku juga berpikir kalau kepribadiannya itu bagus……………dan, kupikir ini tidak berhubungan tapi, memang benar dia cukup keren” “E-err………….” “Tidak apa; kau tidak perlu terlihat gelisah begitu. Ini juga yang baru saja kukatakan, tapi aku punya hal yang harus kulakukan, dibandingkan dengan cinta” Imari merasa dadanya sedikit sakit setelah menyelesaikan kalimatnya dan bilang pada dirinya sendiri kalau itu tidak bisa dihindarkan dan menyepakati hal ini. Mungkin ada hari dimana dia akan menyesali pilihan ini. Namun, Imari memutuskan untuk diam-diam mengakhiri perasaannya pada Tooru karena dia tidak punya waktu untuk bermesraan agar bisa mengabulkan keinginannya. “E-err……Bolehkah aku bertanya apa yang harus Imari lakukan……..?” “Ahh………Hnnn……….yah, aku tidak keberatan sih. Balasannya, tolong rahasiakan ini dari Tooru oke?” Sambil bertanya-tanya mengapa nama Tooru disebut, Miyyabi mengangguk. “Aku butuh uang. Sangat banyak, neh” Miyabi terkejut mendengar kata-kata vulgar yang tidak bisa dilebihi kata-kata lainnya lagi. Walaupun dia terkejut, dia menunggu kalimat selanjutnya. Walaupun dia baru mengenalnya selama beberapa hari, dia pikir pasti ada alasannya seseorang seperti Imari berkata seperti itu. “Keluargaku bekerja di pabrik kecil tapi, bagaimana mengatakannya, mengurusnya sedikit sulit. Kami sering diberitahu kalau pabriknya lebih baik ditutp, tapi ayahku dan pekerja disina berkerja keras karena mereka tidak ingin menutup pabrik yang sulit dibangun oleh almarhum kakekku. Saudaraku dan aku sangat mencintai kakek, jadi kami sepakat untuk tidak menutup pabrik dan sering memikirkan cara untuk menolong mereka” “Ah…… jadi kau menjadi seorang <<Exceed>> untuk hal itu……?” “Bingo♪ Awalnya aku berpikir untuk mencari kerja saat aku lulus SMP. Orangtuaku menentang hal itu tapi aku ingin melakukan sesuatu------dan tiba-tiba di suatu hari. Seorang anggota organisasi Dawn datang dan memberitahuku tentang akademi Kouryou” Karena keadaan itu, Imari memutuskan untuk pergi ke akademi Kouryou. Jika dia bergabung dengan organisasi dawn setelah lulus nanti, ada kemungkinan untuk mendapat penghasilan yang cukup besar untuk merombak pabrik keluarganya. Selain itu, setelah bernegosiasi dengan pihak akademi, sebagian besar uang saku bulanannya dari akademi akan dikirim ke rumahnya. “Jadi karena itu………. Sekarang aku mengerti mengapa kau bilang padaku untuk tidak memberitahu Tooru-kun……….” “Melihat kepribadian Tooru, dia mungkin akan sangat khawatir mengenai hal itu walaupun dia tahu hal itu bukanlah masalah karena aku ada di sekolah cabang. Jadi, tolong rahasiakan hal ini” Imari meletakkan telunjuknya di bibirnya dan tersenyum. Miyabi menirunya dan tersenyum juga. Dia tersenyum sambil menyembunyikan rasa kagum pada gadis sebaya dengan kepercayaan kuat di hatinya. “Dengan demikian, menjadi lebih kuat itu lebih penting dari cinta, yang membuatku wanita berotak otot yang menyedihkan………..karena itulah Miyabi, ada orang lain yang harusnya lebih kau khawatirkan daripada aku” Walaupun 3 wajah muncul di pikiran Miyabi, Imari sebenarnya merujuk pada Lilith. Itu karena dia sudah menunjukkan rasa tertariknya pada Tooru beberapa kali tanpa mempedulikan pandangan publik. Tomoe bisa dibilang punya hubungan yang bagus dnengan Tooru tapi dia terlihat seperti seorang teman dan walaupun Imari pada awalnya terkejut mengenai Julie yang punya hubungan <<Duo>> dengannya,dia bisa sedikit mengerti hubungan mereka yang sebenarnya hanya dalam beberapa hari. Mereka saling percaya satu sama lain dan walaupun jarak diantara mereka itu dekat, perasaannya tidak berbeda dari sebuah keluarga. Begitulah; selain Tomoe, perkiraan Imari saat ini bisa dibilang cukup tepat. --Tentu saja, dia tidak tahu perubahan seperti apa yang bisa terjadi di masa depan. “Yah, Tooru mungkin musuh yang paling kuat. Bagaimana mengatakannya ya, dia sedikit bodoh atau kurang peka………….” Setelah melihat Imari menghela nafas, Miyabi tersenyum kecut saat dia mengingat beberapa peristiwa dulu. “Semoga beruntung, Miyabi. Dia tidak akan menyadarinya kalau kau tidak menunjukkannya” Miyabi mengangguk, saat Imari mengedipkan matanya. “A-aku akan berusaha lebih keras………….errr, Imari-chan…..Terima kasih” “Sama-sama. Miyabi, Berjuang♪” “U-un……..!” Setengah jam berlalu sejak para gadis kembali ke tenda masing-masing setelah obrolan cinta. Sebagian besar siswa sudah mematikan lampu dan mulai tidur. Tenda Tomoe dan Miyabi juga diselimuti kegelapan tapi------ “……..Miyabi. Kau masih bangun?” “………….Uun, ya” “Tidak err……….me-mengenai obrolan tadi. Err………..mengenai Mi-miyabi menyukai Kokonoe……..” “U-un….kurasa itu memang benar…….” Anggukan Miyabi dapat terasa dalam kegelapan. “Begitu……….” Tomoe mengakui kalau dia tidak peka terhadap perasaan yang berhubungan dengan cinta. Walaupun begitu dia hanya bisa terkejut saat dia tahu kalau temannya, yang makan dan tidur bersamanya selama 3 bulan, punya rasa sayang pada teman laki-laki yang paling dekat dengannya. Namun, sekarang setelah dia sedikit lebih tenang karena beberapa waktu telah berlalu, Tomoe ingin memastikan lagi. “Berjuanglah, Miyabi. Aku akan mendukungmu” “Eh…………? Ah…………U-un…….aku akan melakukannya, tapi………” Setelah mendengar kata-kata Tomoe, Miyabi menjawab tajam----- “Benar tidak apa-apa……?” Dia bertanya dalam ambang kebingungan. “Tentang apa?” “U-uun, tidak ada sama sekali. Ahaha………” Menjawab dengan nada penasaran, Miyai menggelengkan kepalanya meski dalam gelap. “------? Yah lupakan saja. Pokoknya, kau bisa bilang padaku kalau ada hal yang bisa kubantu. Walaupun itu harus ada dalm kemampuanku oke” “Unn………terima kasih, Tomoe-chan” “Umu……….tapi, jangan mengharapkan strategi bagus dariku oke? Sepertinya aku juga lamban dalam hal cinta” Miyabi tertawa kecil mendengar pengakuan Tomoe. Tomoe juga tertawa bersamanya. Tak lama kemudian, keduanya mengakhiri obrolan mereka setelah mengucapkan selamat malam sampai besok. Dalam kegelapan, Miyabi mengingat dengan jelas obrolan yang baru saja dia alami. (Apa itu hanya kesalahpahamanku saja……..?) Menurut penilaian Miyabi, dia kira Tomoe seharusnya punya ketertarikan yang cukup terhadap Tooru. Tapi dinilai dari nada bicara Tomoe, dia tidak bisa merasakan sedikitpun perasaan itu. Itu membuat Myabi meraasa lega. Itu karena dia jelas mengerti pesona yang dimiliki si gadis, Tachibana Tomoe, karena dia dekat dengannya. (Aku tidak boleh lega dulu. Masih ada Lilith-san dan Julie-chan…….aku harus maju lebih jauh, seperti yang dikatakan Imari-chan……..Berjuanglah, diriku……..!) Miyabi mengepalkan erat tinjunya dan berikrar untuk berusaha sedikit lebih keras mulai besok. Walaupun matanya terpejam, Tomoe memunggungi Miyabi dan masih belum bisa tidur. (…………..Miyabi menyukai Kokonoe ya. Mengapa aku tidak menyadarinya………..) Dia bisa setuju setelah mengingat beberapa kejadian. Nama Tooru sering keluar dari mulut Miyabi, dan seingatnya Miyabi jarang bicara dengan pemuda lain selain Tooru. Walaupun dia sedikit berbasa-basi dengan Tora dan Tatsu, Tooru pasti ada di sekitar area itu saat hal itu terjadi. (Kokonoe dan Miyabi ya……….) Pendiam dan pemalu. Tomoe berdoa agar cinta si gadis yang berusaha keras itu terbalas. Periang dan baik hati, walaupun si pemuda sedikit tidak peka, dia sering memikirkan rekannya; dia berharap mereka saling mencintai. Sampai wajah Tooru muncul di pikirannya. <nowiki>*</nowiki>Tokun*……. (-----apa ini?) Detak jantungnya menjadi sedikit lebih cepat. Dia juga merasa nafasnya menjadi sedikit tidak teratur. Tomoe mencapai suatu kesimpulan setelah memikirkan kondisi tubuhnya. (Aku mungkin mengkhawatirkan Miyabi melebihi apa yang kupikirkan………) Tapi, memikirkan hal seperti itu tidak ada gunanya saat ini. Setelah Tomoe menyerah untuk memikirkan hal itu dan memutuskan pergi tidur, dia menyerahkan tubuhnya dalam rasa kantuk yang secara bertahap semakin kuat. <nowiki>*</nowiki>Tokun**Tokun**Tokun*……. Tomoe tidak menyadari alasan jantungnya berdetak kencang. <noinclude>
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information