Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid16 Bab 3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 2=== ".....Syukurlah, kalau saja mereka berdua bisa akur lebih baik lagi." Setelah mengakhiri latihannya dengan kedua roh terkontraknya dan mandi di tempat pemurnian untuk membasuh keringatnya, Kamito pergi ke fasilitas pengobatan ksatria dimana Leonora dirawat. Terluka oleh pedang terkutuk milik Greyworth, Leonora memerlukan pemulihan. Dia akhirnya siuman pagi ini dan Kamito mendengar nahwa dia telah pulih sampai titik dimana boleh dijenguk. Sampai di ruang penyembuhan, Kamito mengetuk pintu. "Ini aku, Leonora. Boleh aku masuk?" "Kamito? Y-Ya, nggak masalah—" Mendengar jawaban itu, Kamito membuka pintunya dengan lembut. Lalu..... ".....Apa-apaan itu!?" Mau nggak mau Kamito berteriak terkejut. Didepan matanya adalah pemandangan yang benar-benar tak terduga. Duduk di ranjang, Leonora dengan lembut mengelus perutnya yang buncit yang berada dibalik selimut. "A-Apa, apa apa...." "....? Apa ada masalah, Kamito?" "K-K-Kamu, itu...." Melihat mulut Kamito yang buka-tutup— "Ohh, maksudmu anak ini?" [[image:STnBD V16 048.jpg|thumb]] Leonora tersenyum sambil terkikih. "Ini semakin besar, makasih untuk benihmu—" Dia mengatakan itu dengan sangat alami. "...!?" Kata-kata mengejutkan tersebut membuat pikiran Kamito nge-blank sesaat. "....T-Tunggu dulu! Aku nggak ngelakuin apa-apa!" Kamito berteriak panik. ...Itu terjadi di hari ketika Kamito dan rekan-rekannya tiba di Dracunia. Mengajak Kamito berkeliling ibukota naga, Leonora mengajak dia untuk naik sebuah kamar terbang pribadi, sebuah Dragondola, dan bahkan meminta benih Kamito ketika mereka berada didalam kamar itu. "A-Apa-apaan yang sedang terjadi..." Melihat Kamito masih kalang-kabut.... "....Ya ampun, Kamito, nggak bisakah kamu bermain-main sedikit?" "Huh?" Leonora mengangkat bahu dan tersenyum masam sebelum membuka selimut diatas perutnya. Apa yang terungkap dibawahnya adalah— Cukup besar sampai bisa dipeluk seseorang, sebuah telur yang permukaannya memiliki warna lapis lazuli. "Oh—" Kamito ingat tentang telur jenis ini. Itu adalah telur drake yang pernah dia lihat di ibukota naga, di toko yang menjual produk khas lokal. "Ini diberikan padaku oleh seorang teman dari Knight of the Dragon Emperor, karena suatu legenda tua mengatakan bahwa telur drake memiliki kemampuan untuk menyembuhkan luka dan menghilangkan rasa sakit." "K-Kamu...." Bergumam mati-matian, Kamito mendesah lega. "....Yah, kamu tampak seperti lebih sehat dari yang aku bayangkan. Aku senang sekali." Melangkah masuk kedalam ruang penyembuhan, dia duduk di kursi disamping ranjang. "Apa lukamu sudah baikan sekarang?" "Pada dasarnya, ya. Itu berada dalam kondisi kritis beberapa saat, tapi sepertinya tahap itu sudah lewat." Seperti yang di harapkan dari seseorang yang membuat kontrak dengan naga roh yang memiliki berkat termasuk penguatan fisik. Kemampuan pemulihannya jauh melampaui orang biasa meskipun masih dibawah Kamito, yang dilindungi oleh kekuatan dari Ren Ashdoll sang Elemental Lord Kegelapan. "Apa kamu bisa makan secara normal sekarang?" "Ya, nggak ada masalah... Tapi sekarang aku ngidam steak." ".....tidak, kupikir steak kurang bagus." Sambil membuat komentar tajam, Kamito mengeluarkan beberapa buah dari tas. Dikenal sebagai buah naga, bentuknya seperti sisik naga dan dikatakan memgandung kekuatan suci kualitas tinggi. Tepat saat Kamito menggunakan sebuah pisau buah untuk mengupas kulitnya yang keras— "Kamito—" "Hmm?" "Kami menepati janjimu padaku." Kata Leonora. Janji yang dia sebutkan mungkin mengacu pada permintaannya pada Kamito teoat sebelum dia pingsan. Lindungi Raja Naga, lindungi Dracunia— Itulah yang dia katakan pada Kamito. "....Orang yang menyelamatkan Raja Naga adalah Restia, bukan aku." Kamito menggeleng untuk menanggapinya. Malahan, dia menganggap dirinya sendiri adalah orang yang salah sebab dia meninggalkan Raja Naga karena dia gagal menyadari kalau serangan Greyworth adalah pengalihan. "Tidak, kamu melindungi Dracunia. Aku menyatakan rasa terimakasihku padamu atas nama Knight of the Dragon Emperor. Makasih Kamito." Menatap wajah Kamito, Leonora tersenyum lembut. Melihat senyum polos seperti itu dari dia, berkebalikan dengan perilakunya yang biasanya yang menyerupai seekor naga ganas, Kamito mau tak mau merasa terpesona. "Uh, gimana ya, itu nggak termasuk itungan..." Sambil berhati-hati untuk tidak menunjukkan ketenangan batinnya yang sudah kacau, Kamito berusaha mati-matian untuk berbicara setenang mungkin. "Uh, apa ada hal lain yang bisa aku lakuin?" Sebagai balasan untuk bantuan Leonora di ibukota Ordesia, dia berjanji untuk membalas budi pada dia. Sesuatu seperti melindungi sang Raja Naga adalah sesuatu yang akan dia lakukan bahkan tanpa perlu dimintai oleh Leonora. Menganggap itu sebagai menepati janjinya adalah sesuatu yang tak bisa diterima Kamito secara pribadi. "Kalau begitu, seorang anak—" "Apapun selain yang itu." "...Hmm, memilih sesuatu selain anak, itu adalah pilihan yang cukup sulit." Menempatkan jarinya di bibirnya yang manis, Leonora mulai berpikir secara serius... Apa-apaan itu. Setelah beberapa saat, dia perlahan-lahan mengangkat wajahnya— "K-Kalau begitu, b-bisakah kamu membantuku membasuh tubuhku?" "Huh?" "Uh, karena tidur diranjang begitu lama, aku berkeringat cukup banyak." "Uh, bukankah lebih baik untuk meminta perempuan yang ada di fasilitas untuk hal semacam itu?" "Kamito, bukankah kamu mengatakan kamu akan melakukan apapun?" Leonora cemberut penuh ketidaksenangan. "Yah, uh..." "Aku hanya meminta bantuanmu untuk membasuh keringat yang menyebabkan aku merasa nggak nyaman. Atau kamu mengakui kalau kamu memiliki pemikiran-pemikiran bejat?" "B-Baiklah...." Kamito menggeleng dengan panik ketika Leonora melototi dia. ''(...Haaaah, gimanapun juga aku sudah berjanji.)'' Kamito mencelupkan handuk di sebuah wadah air yang ada di meja sebelah ranjang, lalu memerasnya. Leonora menghadapkan punggungnya pada Kamito dan melorotkan mantelnya. Lekuk elegan dari punggungnya selembut porselen putih. Kamito dengan gugup menahan nafasnya, lalu segera membulatkan tekadnya dan mengusapkan handuk tersebut pada punggung Leonora. "...Hyah... Mmmm♪" Seketika, tubuh Leonora sedikit bergetar. Kamito sedikit menghela nafas dan mulai menyeka punggungnya yang pucat dengan hati-hati. Sembari mengalihkan tatapannya dan berusaha untuk tidak menatap payudaranya yang besar, Kamito dengan cermat menyeka keringat dari punggungnya. Meskipun ada otot-otot lentur pada tubuhnya, kulitnya sangat lembut dan halus kontras dengan sosoknya yang memegang sebuah pedang besar. Kemungkinan, ini adalah karena efek penguatan fisik dari sihir atribut naga, yang mana menghindari keperluan untuk meningkatkan otot-otot yang tak diperlukan. "...Ah... Ahhhh♪" Ketika Kamito menyentuh punggung bagian bawahnya. Leonora mengeluarkan suara aneh. "A-Apa-apaan sih!?" "C-Caramu menyentuhku terasa agak erotis...." Leonora berbicara dengan penampilan gelisah. "O-Otakmu yang ngeres!" "Y-Ya, aku tau.... Tapi, disana... Ah♪" "Kamu'nya yang terlalu sensitif!" "M-Maaf, sebenarnya ini, pertama kalinya, kulitku, d-disentuh seorang pria...." Memerah, Leonora menjelaskan secara canggung. "A-Aku paham...." Diberitahu sesuatu seperti itu secara langsung, Kamito nilai merasa jantungnya mulai berdetak kencang juga. "Oh, uh, aku bisa menyeka bagian depannya sendiri, jangan khawatir." "Ya, tolong lakukan sendiri, jangan suruh aku...." Teringat pemandangan dari payudaranya di Dragondola, Kamito tersipu. Sembari jantungnya berdetak tak terkendali, Kamito menyelesaikan tugasnya untuk memyeka punggungnya, mencelupkan handuk itu ke air dan memerasnya lagi. Mengenakan mantelnya lagi, Leonora menundukkan kepalanya malu-malu. Tersipu agak mereka, lelehnya tampak sangat seksi. "Makasih banyak, Kamito. Itu terasa nikmat." Dengan ekspresi malu, Leonora berterimakasih pada dia. "....N-Nggak masalah." Kamito mengangguk secara ambigu sebagai tanggapan lalu batuk ribuan dan berfoto dari kursinya. "K-Kalau Nah Itu sudah waktunya bagiku untuk pergi. Aku akan mengganggumu kalau kelamaan disini." "B-Benarkah? Aku nggak nganggap kamu mengganggu..." Leonora bergumam dengan sedikit kekecewaan. Lalu fia beralih ke ekspresi serius. "Selanjutnya kamu akan menuju ke Theocracy. Ekstra berhati-hatilah. Selama Blade Dance, aku pernah bertarung sekali dengan si penyihir bernama Sjora Kahn dan merasakan aura berbahaya dari dia." ".....Ya, aku tau." Kamito mengangguk. "Aku benar-benar ingin pergi untuk membantumu, tetapi sayangnya, aku masih harus memulihkan diri selama beberapa saat sebelum aku bisa bergerak dengan bebas. Selain itu, kalau aku membantu, pendapat publik mungkin mulai mengatakan bahwa Ordesia Yang Sah mengandalkan kekuatan Dracunia, jadi—" "Itulah pendapat yang penting. Makasih, Leonora." Kamito mengulurkan tangan kanannya dan Leonora memegangnya erat-erat. "Semoga kamu dan rekan-rekanmu diberkati oleh Perlindungan Naga. Mari kita melakukan tarian pedang bersama setelah aku sembuh." "Ya, aku menantikannya." "Tentunya, aku nggak mengacu pada tarian pedang malam hari." "Ya, aku tau!" Dihadapkan dengan yang pipinya memerah, Kamito langsung membantah. ''(...Astaga, cara dia berpikir selalu seperti seekor naga, itulah Leonora.)'' Meninggalkan ruang perawatan, Kamito memdesah jengkel sambil berjalan disepanjang koridor. Akan tetapi, sisi itu dari Leonora juga merupakan bagian dari pesonanya. Lalu— "Woi, berhenti disana, Raja Iblis Malam Hari!" "......?" Mendengar teriakan penuh kemarahan yang tiba-tiba, Kamito melihat kebelakang. Di ujung koridor yang jauh adalah ajudan Leonora, Yuri El Cid. Melotot pada Kamito dengan tatapan yang menakutkan, dia mendekat dengan cepat. Mengidolakan Leonora, Yuri mengancam Kamito dengan rasa permusuhan sejak Blade Dance karena reputasi Kamito yang dirumorkan sebagai Raja Iblis Malam Hari. "...A-Ada yang bisa aku bantu?" Terintimidasi oleh suaranya yang angkuh, Kamito bertanya. "Kami baru saja menerima pesan lewat naga terbang. Teman-temanmu sudah kembali dari Dragon's Peak."
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information