Editing
Tokyo Ravens:Volume 10 Chapter 02
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Part 2=== Akino, yang telah diberitahu untuk menjaga Hokuto, telah tinggal bersamanya selama waktu istirahat. Tempat Akino biasanya tidur adalah daerah perumahan biara. Meskipun ada kamar lain untuk perempuan, Akino dan dua senior muda tinggal bersama di ruangan enam tatami. Tapi dua senior bereaksi negatif terhadap Akino. "Tempat ini terlalu sempit untuk ditinggali empat orang" "Apa yang Tadanori lakukan?" Mereka tidak punya pilihan jika itu adalah instruksi dari atasan. Akibatnya, Hokuto hanya bisa tidur di ruang penyimpanan malam ini. "Meski begitu, kamu tidak perlu menemaniku Akino" "T-Tapi, aku tidak bisa membujuk para senior, dan saya diminta untuk menjaga Hokuto" Akino berbicara gugup ke Hokuto. Cahaya kecil lilin menerangi ruang tidur dan dua gadis di dalamnya. "Maaf membuatmu repot" "Ehh? Tidak, itu tidak seperti itu! ini bukan kesalahan Hokuto. Jangan khawatir. Aku tidak pernah benar-benar benci ruangan ini. Bahkan ketika saya sendirian, kadang saya akan datang ke sini untuk tidur." "Eh? Kenapa?" "Um... Yah, seperti karena hal-hal tertentu telah terjadi..." Untuk lebih spesifik, maksudnya 'hal-hal tertentu sebenarnya adalah ketika seniornya memarahinya, tapi terlalu memalukan untuk diceritakan kepada pendatang baru Hokuto. Lensa kacamatanya mencerminkan cahaya lilin, dan Akino berusaha menghentikan obrolan tentang itu sambil mengatakan "Tidak perlu khawatir!" "Sebenarnya, aku seharusnya menjadi orang yang meminta maaf. Ini hari pertama kamu setelah memasuki biara dan saya membuatmu mengalami hal semacam ini...." "Itu bukan salah Akino" "Um, apakah kamu mengetahui siapa The Twelve Divine Generals Badan Onmyou yang datang kemari?" "Ya. Dari apa yang saya dengar, sepertinya salah satu dari mereka adalah Specialist Senser. Yang lainnya adalah seorang wanita Petugasa Independen Yuge. Yang terakhir adalah orang yang hanya menjadi Onmyouji National First-class baru-baru ini." "Oh iya, kita harus bangun jam empat pagi besok." Meskipun Hokuto mengangguk setelah mendengar kata-kata Akino itu, Akino tidak bisa melihat ekspresinya dengan jelas karena tempat itu terlalu gelap. "Aku merasa beruntung bahwa Akino adalah orang yang pertama saya temui ketika saya datang kesini. Terima kasih" Untuk sesaat, Akino tidak bisa menjawab. Pipinya hanya memanas. Kemudian ia menunduk lagi. Itu juga keberuntungan bahwa Hokuto telah menjadi pendatang baru yang datang ke Vihara. Akino mengangkat kepalanya dengan blush. Hokuto tiba-tiba membeku. "Um" Akino menatap Hokuto. Hokuto juga menatap Akino.... Tapi tatapan mereka tidak saling bertemu. Hokuto menatap kepala Akino dengan kaget. Dia menatap. "Ah! Eehh! J-Jangan lihat!" Meskipun dia panik mengangkat tangannya, ia sudah terlambat. Ujung-ujung jaringan menyentuh dan merasakannya. Telinga. Telinga kelinci yang keluar. Itu tampak seperti telinga tersebut muncul karena emosinya sudah terlalu kuat. Akino terus mengangkat tangannya dengan ekspresi hampir menangis dan kurang mampu menutupi telinganya seperti itu. Di sisi lain, Hokuto masih menatap Akino dan telinganya. Telinganya bergerak-gerak. Meskipun ia tidak sengaja, telinganya bergerak sendiri. Seolah-olah mengungkapkan perasaan Akino. Kemudian mata Hokuto melebar "....Jadi..." "....!?" "Sangat lucu...." ".....Eh?" Telinga Akino bereaksi tajam. Hokuto terus menatap tajam pada telinga Akino dengan tatapan serius, dan kemudian berkedip. "Meskipun telinga Kon juga sangat lucu... Mereka cukup ekspresif... Ah, mereka bergerak lagi" "...Kon?" Meskipun Akino diam-diam bertanya kembali, Hokuto tidak menyadarinya. "Itu benar-benar.... sangat lucu" "...." "Dapatkah aku menyentuhnya?" "Ueeeh!?" "Ah, tidak apa-apa jika kamu menginginkannya" Akino ragu-ragi, sangat memerah, dan akhirnya menurunkan kepalanya. Hokuto dengan lembut mengulurkan tangannya. Ujung jarinya menyentuh. Akino menutup matanya dengan "ah". Perasaan yang tak terbayangkan dari telinganya ketika disentuh. Meskipun dia tidak bisa mengontrol telinganya bergerak, Hokuto terus membelai telinga kelincinya dengan jari-jari yang ramping. Seolah-olah dia sedang kecanduan perasaan lembut bulu itu. "So cute... Bagaimana aku harus mengungkapkannya? Mereka(telinga kelinci tsb) merupakan refleksi dari kepribadian Akino kan?" "A-apa artinya?" "Bukankah Akino-san berperilaku seperti kelinci dalam beberapa hal?" "Ehh?" "Kau takut di depan orang tapi kau juga pelahap, dan kamu sedikit panik tapi tiba-tiba santai" "Ah, itu yang kamu maksud" Dia tidak bisa menyangkalnya. Pada akhirnya, telinganya jatuh ke bawah lesu. Berpikir bahwa dia tidak bahagia, Hokuto mengatakan "Ah, maaf" sambil buru-buru menarik tangannya "Itu benar-benar sangat lucu dan cocok untukmu. Juga mereka sangat cantik. Bulu mereka lebih dari perak keputihan" Hokuto tidak hanya bersikap sopan. Meskipun dia menyadari hal ini, Akino masih memiliki perasaan yang kompleks. Ini adalah perasaan kompleks rendah dirinya. "Mengapa kamu biasanya menyembunyikan mereka?" "Karena... itu mengerikan untuk memiliki hal-hal ini di kepala saya. Karena setiap orang menganggap saya sebagai idiot..." "Mengerikan?" Hokuto menanggapi dengan wajah terkejut. Tapi, "Aku benar-benar menyukai telinga Akino" "...." Tertegun, Akino membenamkan wajahnya ke lutuhnya. Dia mati-matian berusaha menyembunyikan ekspresinya seperti itu. Sebaliknya, telinga kelinci di kepalanya melompat gembira setelah berhenti sejenak. Begitu memalukan! Dia akhirnya tidak mampu mengangkat kepalanya kembali. Tapi telingat melompat Akino tiba-tiba berhenti. Telinganya berubah arah dalam sekejap mata. Ke arah pintu geser yang memisahkan ruang tidur dan koridor. Kemudian, Hokuto tampaknya menyadarinya juga, tubuhnya tegang dalam sekejap. "Siapa itu..." "Ah, itu mungkin Tengu-san" Dengan bingung, Hokuto bertanya, "Tengu-san?" Kemudian, pintu ke ruang tempat tidur ditarik terbuka. Lampu di koridor sudah redup. Seorang raksasa diam-diam masuk dari kegelapan, sedangkan cahaya lilin pun tidak menyala. Itu adalah orang besar. Dadanya sangat tebal dan lengannya yang tebal dan panjang seperti batang pohon. Oleh karena itu, penampilannya tampak lebih seperti gorila daripada manusia. Pria itu mengenakan juga biksu resmi, tapi ada topi baja diikatkan di kepalanya. Dia seperti seorang pria besar, tapi jejaknya tidak membuat suara sama sekali. "...Sebuah shikigami?" "Iya" Akino menjawab kecurigaan Hokuto itu. "Sebuah Shikigami high-level buatan manusia? Siapa itu? Apakah itu shikigami dari biarawan di sini?" "Ah, tidak, dia bebas" "Hah?" heran mendengar jawaban Akino itu. "Bebas? B-Bebas..." "Dengan kata lain, dia tidak ada yang memiliki. Dia hanya shikigami-san yang selalu tinggal di biara" "Dia sangat kuat, jadi dia banyak membantu" "...." Hokuto masih mengerutkan kening seolah-olah tidak bisa menerimanya. Dia melakukan pekerjaan sendiri, bahkan ketika semua orang di biara sedang tidur. Akino mengatakan "Terima kasih atas pekerjaan anda". Segera setelah itu, shikigami berhenti. Seketika, itu berbalik memandang Akino dan Hokuto "Hmm?" Akino terkejut. Kemudian, "Orang mati di sini" Sebuah suara lirih datang dari dalam topeng Tengu, Mata Akino melebar. "Orang mati bisa bergerak, menarik" Telinga kelinci Akino membeku. Dia merasa terkejut dari lubuk hatinya. ".....Ah, dia takut" Dia berhasil mengeluarkan napas beberapa saat kemudian. "Ini pertama kalinya aku mendengar Tengu-san mengatakan sesuatu..." Bahkan seniornya pasti tidak tahu bahwa shikigami Tengu bisa bicara. Ia menemukan sebuah kesempatan langka. "Begitu luar biasa. Hei, Hokuto. Tengu-san biasanya tidak mengatakan apa-apa sama sekali! Aku penasaran apa yang terjadi hari ini. Hokkuto, Anda mendengar dia juga kan? Benar kan?" Akino bersemangat berpaling ke arah Hokuto. Tapi wajah Hokuto itu nampak pucat. "Eh? Ah, Hokuto, kau takut juga kan? Tenang saja. Meskipun dia terlihat sangat menakutkan, dia tidak akan melakukan hal-hal yang menakutkan." Akino segera menjelaskan tentang shikigami seolah-olah untuk menenangkan Hokuto. Shikigami itu mengucapkan kata-kata saat ia memandang mereka, Akino dan Hokuto. Orang mati di sini. "...Eh?" Orang yang meninggal? Hokuto menggigit bibirnya dan tubuhnya menegang. Aroma dupa yang datang dari tubuh Hokuto masih melayang di tengah ruangan. <center><span style="font-size: 300%;">β</span></center> Di Kuil Seishuku, suara serangga bisa didengar di mana-mana bersama dengan teriakan binatang buas yang berasal dari pegunungan yang gelap.Suara alam ini hanya bisa didengar karena aktivitas manusia telah berhenti di malam hari. Yamashiro diam-diam bertemu dengan Imam Rian untuk mengirimkan surat.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube Γ Cursed Γ Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information