Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 5 Bab 6
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===6-3=== Ketika matahari akhirnya terbenam ke dalam Teluk Tokyo, ujung langit direndam dalam kegelapan berwarna biru nila. Bulan naik setinggi yang dia bisa seakan tidak sabar menunggu kembang apinya untuk ditembakkan. Alun-alun tersebut, dari jalan yang berjajar dengan barisan stan-stan, dipakai sebagai lokasi utama dan dipadati orang. Ketika aku berpikir tentang tikar-tikar plastik yang diletakkan di segala penjuru tidak menyisakan tempat, ada orang yang telah di sini dari awal dan sedang bertukar cangkir sake, serta anak-anak yang menangis di kejauhan, ada suara keras yang terus datang pergi di dekatku. Jadi, tidak ada tempat yang tersedia untuk kami tempati. Kalau aku sendirian, aku akan bisa menemukan suatu tempat untuk duduk dan menonton kembang api itu dari jauh, tapi karena aku bersama dengan seseorang, lain ceritanya. Kami memutuskan untuk berkeliling mencari tempat kosong dimana kami berdua bisa duduk karena tidak mungkin terus berdiri sepanjang waktu. Meskipun begitu, kami tidak ada tikar plastik, apalagi koran. Aku tidak mungkin membiarkan Yuigahama duduk di atas lantai karena dia sedang mengenakan yukata. Aku berpikir untuk duduk di bangku di dekatku, tapi semuanya sudah terisi seakan pemikiran yang sama terlintas pada pikiran semua orang. Tidak bisa pergi kemanapun. Bukankah ini persis seperti acara sekolah bagiku? “Wow, ramai sekali, huh?” kata Yuigahama, tertawa canggung. Kamu benar sekali. “Kalau sebelumnya aku sudah tahu akan segila ini, aku pasti akan menyiapkan tikar plastik.” “As-Astaga. Kamu membuatnya seperti ini salahku… Maaf, aku seharusnya memberitahumu, huh?” “…Bukan begitu. Aku tidak terbiasa dengan ini, jadi aku tidak berpikir sejauh itu. Maaf.” Kalau saja aku lebih memikirkannya, aku seharusnya bisa mengantisipasi ini, aku merasa sedikit depresi dengan ketidak-becusanku. Aku yakin mereka yang disebut-sebut pria populer itu adalah pria yang mampu pengertian sekali dengan orang lain dan mempersiapkan seluruhnya untuk situasi seperti ini. Menangani detail-detail kecil seperti ini jauh lebih penting dibanding betapa gantengnya wajah mereka dan sebagainya. Contohnya, mengirimkan pesan yang tulus, mengumpulkan info sebelum pergi berjalan-jalan, atau mampu membuat percakapan yang menghibur saat menunggu di antrian. …Ehh, ada apa dengan itu? Kedengaran menjengkelkan sekali. Kalau kamu harus melakukan itu hanya supaya kamu bisa populer, aku lebih baik tetap tidak populer. Serius. Juga, kenapa selalu harus lelaki yang merayu? Kemana perginya kesetaraan gender? …Tunggu! Apa itu karena mereka merayu sehingga mereka populer!? Wow, sungguh tak berarti. Tapi aku menyukai diriku untuk bisa mengatakan hal semacam ini. Yah, kamu tahu. Bukankah itu hanya akan menjadi suatu kebohongan kalau aku memaksa diriku untuk menjadi seseorang yang biasanya bukan diriku ketika aku sendirian? Apa kamu benar-benar bisa menyebut semua rasa sayang yang kamu dapat dari semua usahamu itu rasa sayang yang sesungguhnya untuk dirimu dan juga untuk dirimu yang sebenarnya? Entahkah itu masalah atau tidak untuk mengatakan kamu masih tetap “kamu” setelah berubah sehingga kamu bisa disukai dan dicintai, aku tidak yakin. Kalau itu sesuatu yang kamu ciptakan dengan berbohong dan berpura-pura, mungkin sekali akhirnya semua akan hancur lebur. Jika sesuatu yang penting berubah dalam dirimu, kamu tentu tidak bisa lagi menyebut itu dirimu yang sebenarnya. Pemikiran tak berguna itu melintas di dalam kepalaku dan aku menghela letih. Aku kembali sadar tidak mengetahui kapan aku menundukkan pandanganku, dan mendongak. Mataku bertemu dengan Yuigahama yang bertampang bodoh dengan mulut yang menganga. “Apa…?” “…Kamu tahu Hikki, kamu bisa cukup pengertian, huh?” “Huh? Kamu bodoh? Aku super pengertian. Aku begitu pengertian sampai aku tidak menganggu siapapun dengan berdiri dengan hening di sudut.” Aku tidak berbicara pada siapapun, aku berjalan di belakang semua orang alih-alih di samping mereka, dan aku tidak mengundang orang, jadi aku tidak menganggu rencana mereka. Aku begitu ahli dalam bersikap pengertian sampai aku bisa menembakkan Spirit Ball<ref> Salah satu jurus Yamcha dari Dragonball. </ref> dengan mudah sekarang juga. “Ahaha, bukan itu yang kumaksud… Maksudku, seperti, kamu itu baik hati atau semacamnya?” “Oh benarkah? Baguslah kamu sadar. Kamu benar, aku itu baik. Aku telah merasakan segala jenis penderitaan dalam hidupku, tapi aku sama sekali tidak pernah ingin membalas dendam pada satu orangpun. Kalau aku orang biasa lain, dunia ini sudah akan kiamat. Kamu bahkan bisa menyebutku sang penyelamat dunia.” “Manusia biasa tidak bisa menghancurkan dunia! Mereka juga tidak merasakan segala jenis penderitaan!” Wow, dia benar-benar masuk akal. “Ya, terserahlah. Omong-omong, kelihatannya disana kosong, jadi ayo kita kesana.” “Oke.” Walaupun kami duluan mulai berjalan, ada kerumunan orang-orang yang pergi ke stan-stan dan kamar kecil pada menit-menit terakhir sebelum kembang api dimulai, jadi kami akhirnya harus berjalan melawan kerumunan. Di dalam kerumunan orang yang tak beraturan, aku berjalan seakan menyelip melalui celah yang ada. Ini telah menjadi kebiasaanku; yaitu, aku berjalan dengan menghilangkan semua suara yang kubuat. Aku adalah seorang fantasista dengan cukup kemampuan untuk menjadi perwakilan Jepang, jadi kalau soal mencari celah, kerumunan kecil ini enteng sekali. Ha! Kalau soal melawan apa yang orang sangka, aku hebat sekali! Toh, aku selalu melawan tren dunia yang meninggalkanku di belakang ini! Aku menghadapi gelombang-gelombang manusia seakan aku sedang berlatih dengan boneka kayu dan ketika aku berhasil keluar ke suatu tempat yang sepi, aku menyadari bahwa Yuigahama mungkin tidak akan mampu melakukan hal yang sama sepertiku. Sial, aku terlalu banyak memakai kemampuanku. Pikirku dan berpaling ke belakang, tapi keprihatinanku itu tidak diperlukan. Yuigahama berjalan melewati kerumunan itu sambil meminta maaf seperti, “Maafkan aku”, “Maaf”, “Permisii”. Ohh, kemampuan keresahannya cukup menabjubkan… “Ada apa?” Ketika dia berhasil keluar dan sampai ke sisiku, dia memiringkan kepalanya dengan tampang kebingungan. “Tidak apa-apa…” Dipikir lagi, orang yang terbiasa dengan ini lebih mampu menghadapi mereka. Tempat ini bukanlah area tak tertandingi bagi Siluman Hikki. “Jadi kelihatannya kita berhasil menemukan tempat yang sepi orang.” “Ini bukannya area bayar…?” Ketika dia mengatakannya, aku melihat sekeliling dan memang benar, terikat tali kuning yang jelas memisahkan area tersebut. Seluruh alun-alun ini dikelilingi dengan pohon, jadi kalau kamu duduk di tempat biasa, mungkin akan sedikit sulit untuk menonton kembang apinya. Tapi area bayar ini berada di sebuah bukit kecil, jadi pemandangannya luar biasa. Pengamanannya terlihat sempurna dengan adanya pekerja paruh-waktu yang berpatroli di area itu. Biasanya kami akan diusir karena berhenti begitu dekat dengan area bayar tersebut. “Kurasa kita sebaiknya mencari ke tempat lain…” Jalur di sepanjang tali itu terlihat kurang ramai, jadi aku mengangguk pada Yuigahama dan mulai berjalan. “Huuuh? Hikigaya-kun.” Suasana elegan menyelubungi tempat biru tua yang menyolok di dalam kegelapan itu dan di sana, sepotong yukata menyegarkan yang menampilkan desain dengan bunga lili dan dedaunan musim gugur. Di sanalah Yukinoshita Haruno berada. Dia berada di dalam area yang dibatasi dengan jelas oleh tali tersebut. Dilayani oleh orang-orang di sekelilingnya, tempat duduk yang dia tempati itu bagaikan takhta yang diduduki oleh seorang ratu.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information