Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid3 Bab4
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 3=== Pada saat dia telah selesai memakan masakan Ellis, diluar sudah berubah menjadi gelap gulita. <!--94--> Ini sudah saatnya dia membuatkan makan malam untuk Claire dan lainnya, yang sedang menunggu di asrama. Ketika Kamito memberitahukan kepada Ellis tentang masalah itu... Dia berwajah sedikit kecewa. Setelah membantu Ellis membereskan peralatan makan minum, Kamito dan Ellis, yang berganti ke seragamnya, pergi keluar dari asrama. Saat Ellis melepaskan seragam maidnya, dia tiba-tiba terlihat malu dengan tindakannya tadi, lalu saat dia berjalan di tempat disinari cahaya bulan, dia menundukkan kepalanya kebawah sepanjang waktu. ...Tentu saja, Sama sepertinya, Kamito juga malu. "Aku minta maaf karena terlalu lama tinggal. Masakanmu enak." "Iya, aku senang karena aku bisa menyampaikan terima kasihku sebagaimana mestinya. Karena mungkin hari ini adalah kesempatan terakhir aku bisa mengundangmu ke kamarku." "Apa maksudmu?" "Ini tentang teman sekamar yang baru saja kubicarakan. Dia akan menyelesaikan misinya dan segera kembali." "Apa teman sekamarmu semengerikan itu?" Saat mengatakannya, ekspresi Ellis sedikit murung. "Velsaria Eva Fahrengart— Dia adalah kakak tiri tertuaku, sejak dua tahun lalu. Dia juga mantan kapten Ksatria Sylphid." "Velsaria..." Kamito terkejut. Nama itu, jika dia tidak salah, apa yang Claire bicarakan adalah— "Elementalist akademi terkuat... Apa sebenarnya kakakmu, Ellis!?" <!--95--> "Ya, ini tidak seperti kami berhubungan darah. Dulu dia juga diharapkan untuk menjadi seorang kandidat {{Furigana|'''Dua belas Komandan Ksatria'''|'''Nomor'''|margin=12}} masa depan, tapi— setelah dia dikalahkan oleh Ren Ashbell itu di pertandingan pertama pada Penari Pedang tiga tahun lalu, cerita itu juga menghilang." "...!?" "Ada apa? Kau tahu tentang kakak ku?" "... T-Tidak, tidak ada." Kamito menggoyangkan kepalanya sambil kebingungan. (...Aku tahu, tidak heran aku ingat sudah pernah mendengar nama itu sebelumnya.) —Dia mengingat. Dia adalah lawan pertama di pertandingan pertama dari Blade Dance tiga tahun lalu. Dia adalah seorang gadis dengan wajah cantik yang dingin dan rambut pirang yang indah. "... Kakakku adalah seseorang yang mirip dengan gambaran Ksatria yang ku idealkan." Ellis menghembuskan nafas putih sambil dia bergumam. "Bagaimanapun, sekarang orang itu—" Bergumam seperti bicara sendiri— Ellis menghentikan langkahnya disana. Mereka telah sampai di depan gerbang Asrama Kelas Raven. Kamito mendongak, dan jendela kamar Claire telah menyala. "Ellis, terima kasih untuk hari ini. Baiklah kalau begitu, sampai jumpa besok." "Ah-Ahh, tunggu—" <!--96--> Kamito melambaikan tangannya dan berjalan menuju asrama. Pada saat itu, ketika dia berjalan untuk sementara waktu ditempat menuju bangunan asrama. "...Ka-Kamito!" Ellis memanggil Kamito dari belakang agar berhenti dari belakang. Itu tidak seperti suara dinginnya yang biasa, suara itu seperti teriakan darurat. "...Ellis?" Kamito berbalik— "Ah..." Ellis melebarkan matanya dan terkejut. Kenapa dia menunjukkan ekspresi itu— bahkan dia tidak mengerti mengapa dia memanggilnya. "Ada apa?" "Tidak, err..." "Um?" Kamito menjadi kasihan dan mendekat— "...!" Ellis -seolah-olah dia membuat sebuah resolusi untuk sesuatu yang penting- dia mengambil nafas dalam-dalam. "Sebenarnya aku ingin meminta padamu, tapi..." "Keinginan?" <!--97--> Kamito mengerutkan keningnya dan bertanya balik. Apa yang terlintas dipikirannya adalah- kejadian sebelum dia menerima misi di Kota Penambangan dua minggu lalu. Ellis mencoba untuk mengajak Kamito kedalam timnya. Kamito, yang sudah bergabung sebuah tim dengan Claire, dengan jelas menolaknya, tapi sekarang kedua temannya menjadi tidak bisa berpartisipasi dalam kedudukan perang, dia mungkin mencoba untuk mengajaknya sekali lagi. Ketika Kamito menggaruk kepalanya sambil gelisah, dia menggelengkan kepalanya. "Ellis, maaf, tapi aku tidak bisa bergabung di..." "Bu-Bukan itu!" Wajah Ellis memerah saat dia berteriak... Tampaknya dia salah menyimpulkannya. "Lalu..." "Kamito, err... Maukah kau bergabung dengan Ksatria Sylphid?" "Ksatria?" Dengan spontan Kamito bertanya balik dengan kata-kata yang tak terduga tersebut. Ksatria Sylphid— Sebuah organisasi elit murid yang melindungi ketertiban umum dan moral akademi. (Bagiku untuk bergabung... Apa maksudnya ini?) Ellis menatap Kamito dengan canggung. "Err... Ini hanya sampai temanku kembali, aku ingin kau membantu para Ksatria." Kamito teringat sesuatu yang dia bicarakan pada Ellis sewaktu pelajaran tambahan pagi hari ini. <!--98--> Sebagai hasil dari serangan kemarin, termasuk dua rekan Ellis, tujuh ksatria terpaksa mundur dari Ksatria Sylphid. Ksatria Sylphid, yang telah kehilangan tiga anggotanya, sekarang dalam keadaan tidak berfungsi dengan normal. Tentu, sebagai seorang kenalan dan juga selain orang yang memiliki kemampuan sebagai seorang elementalist dia juga mengerti, Kamito bisa mamahami alasan dia ingin mengajaknya. "Tentu saja, aku tidak mengatakannya secara gratis. Sebagai seorang anggota Ksatria, kau akan dibayar sebagaimana mestinya." "... Kenapa aku? Jika kau mengatur perekrutan, bukankah akan ada perempuan yang tertarik?" "Kita mengadakan rekrutmen, tapi hampir tidak ada yang mendaftar. Kami telah mengumpulkan orang-orang selama periode kedatangan murid baru, tapi— meskipun begitu, lebih dari separuhnya langsung mengundurkan diri." "Begitukah..." Tampaknya bahwa pekerjaan Ksatria Sylphid adalah sesuatu yang lebih besar dari pada yang mereka bayangkan. Pada puncak bahaya, dan pada puncak disebut-demikian pekerjaan menjaga moral publik akademi, juga kemungkinan ada kasus dimana mereka terlihat bermusuhan dari murid akademi lain. "Ditambah lagi, karena insiden serangan kemarin, kepercayaan terhadap Ksatria telah semakin jatuh. Walaupun kami menyelamatkan semua korban, pada akhirnya, kami tidak mampu menangkap penyerangnya." Ellis menggigit bibirnya seperti terganggu. "Aku menjalankan misi penangkapan Jio Inzagi dengan rencana membalikkan pendapat tersebut pada Ksatria tapi— hasilnya menyedihkan. Jika kau tidak menolong pada waktu itu, kami pasti akan dimusnahkan." Pupil coklat kemerahannya menjadi basah dan sedikit gemetar. <!--99--> Tanpa diragukan lagi, Ellis bertahan dari suara kritikan pada Ksatria selama ini. Tentunya, dia menahan itu sendirian tanpa seseorang pun yang bisa dia mintai pendapat. Sebagai tugas seorang kapten, dan dia menyalahkan dirinya sendiri. (...Aku mengerti. Dia tidak aman. Tentu saja dia hanya bisa ketakutan saat dia tidak aman.) Ini adalah tanggung jawab dan tekanan berat yang datang karena posisinya sebagai kapten. Pasti ada suara keraguan tertuju padanya, seorang murid SD, melayani sebagai kapten. Dia melakukannya sendirian dengan ketat untuk kepentingan menjaga tata tertib akademi dan mungkin pernah mendapat musuh. Dia juga telah menahan kritik itu dengan menunjukkan kemampuannya selama ini. Bagaimanapun, kepercayaan itu bergeming sekarang. Lagi pula, rekannya dan kawan-kawannya selalu tetap mendukungnya. Rakka and Reishia juga tidak ada sekarang. (...Dia juga adalah seorang gadis, yang belum berumur enam belas tahun.) Tertutupi oleh plat bahunya adalah siluet bahu gadis itu. Betapa besar beban yang dipikulnya pada bahu miliknya- "... Sebenarnya aku takut." Dia menunduk ketika mengatakannya. "Apakah aku telah melakukan sesuatu yang benar sebagai seorang Ksatria? Apa aku menyalahgunakan kewenangan Ksatria dan hanya menindas orang-orang yang harusnya kulindungi, dengan kekuatan?" <!--100--> ponytail birunya itu berkibas oleh angin sepoi-sepoi. Hampir seperti memperlihatkan hati Ellis. "Aku ingin membantu" —Ellis tidak mengatakannya. Kalimat itu pasti menjadi kalimat kebanggaannya yang terakhir. Kamito— "... Baiklah. Hanya sampai mereka berdua kembali, kan?" "Ap-Apakah tidak apa-apa? ...Sungguh?" Ellis membuka mata coklat kemerahannya. "Ahh." Kamito mengangguk dengan tegas sekali lagi. Sejujurnya, dia tidak berfikir jika dia ditarik untuk hal-hal seperti Ksatria yang menjaga moral publik. Selain itu, jika mempertimbangkan tentang Tarian Pedang yang akan datang beberapa minggu, dia seharusnya tidak mempunyai ruang untuk menggunakan waktunya untuk hal-hal seperti itu. Namun, saat melihat Ellis berubah ke keadaan dimana dia bisa hancur kapan saja— Dia ingin membantu ketulusannya tapi gadis Ksatria yang bahkan sedikit canggung. "... Te-Terima kasih. Kazehaya Kamito." Ellis tertunduk dengan ekspresi seperti dia akan menangis kapan saja. Kamito sedikit tersenyum pada Ellis, yang berbaik hati bahkan pada saat seperti ini. "Ahh, itu benar. Aku punya permintaan untukmu." <!--101--> "Apa itu?" "Err, tentang pemberian gaji yang kau sebutkan barusan, apakah mungkin untuk sesuatu seperti kenaikan?"
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information