Editing
Tokyo Ravens (Indonesia):Volume 1 Chapter 2
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 3=== Pria itu membawa Harutora dan Touji ke dekat kios tempat mereka bermain permainan menembak sebelumnya. Harutora telah berencana untuk menolak ketika orang itu mengatakan tujuannya pada mereka. Untuk saat ini, permasalahan dengan Hokuto belum terselesaikan, dan jika hal tesebut tidak menganggunya, dia tidak ingin berjalan dengan pria asing ini. Meskipun Harutora sangat tidak bersedia, Touji telah menjawabnya sendiri, dan itulah sebabnya mereka meninggalkan kuil dan sekarang mengikuti di belakang pria itu. “Apa yang seharusnya kulakukan pada Hokuto?” “Aku mengirimkan pesan teks, menyuruhnya untuk menunggu sebentar.” Harutora bertanya, tidak yakin, tetapi Touji menjawabnya dengan teliti. Mereka berjalan di belakang pria tersebut saat berbicara. “Aku tahu kamu mempedulikan Hokuto, tetapi kita harus memprioritaskan untuk berurusan dengan situasai di sini. Orang itu mencarimu karena dia mengetahui kalau kau berasal dari keluarga Tsuchimikado. Jika kau melarikan diri sekarang, mungkin nantinya akan mendapatkan masalah lagi.” “Kenapa? Mereka ingin menemukan seseorang dari keluarga Tsuchimikado, dan tidak adakah seseorang dari keluarga utama ataupun ayah yang lebih cocok dibandingkanku?” “Sebagian besar benar, tetapi mereka sengaja datang ke tempat semacam ini, dan menemukanmu yang benar-benar terlihat seperti seorang pelajar. Apakah kau merasa kalau itu aneh?” “Lalu aku harus memiliki alasan yang memadai …” “Dan ada kemungkinan yang tinggi jikalau orang tersebut bukan manusia.” “Apa?” “Apa kau tertarik?” Touji menyeringai dihadapan Harutora yang terkaget. Touji pada dasarnya adalah seorang teman yang dapat dipercaya. Tetapi bagian yang merepotkannya adalah kalau dirinya menyukai berpetualang ke tempat-tempat yang berbahaya. Tidak, ini tidak selalu benar, dia membenci hal-hal yang merepotkan, dan lebih tepatnya, apa yang disukainya adalah kegembiraan. “… Ada ‘menyukai kedamaian’. “Aku cinta damai, tetapi aku menyukai kegembiraan lainnya.” Dia menjawab dengan nada tenang, matanya mencari-cari tanpa melewai setiap sudut. Dibandingkan dengan Harutora yang penuh akan firasat yang menyenangkan, dia nampak senang untuk memulai bersenandung. Orang-orang membanjiri tepi sungai, dan festival itu masih sangat hidup. Pakaian pria lebih banyak dalam kelompok orang-orang yang senang. Pria itu membawa Harutora dan Touji ke depan stan yang menjual hot dog. “… Aku membawa orangnya.” Tidak hanya Harutora, bahkan Touji juga terkejut setelah melihat orang yang berbalik. Seseorang yang berputar adalah gadis muda. Usianya jelas lebih muda dari Harutora, dan dia terlihat seperti SMP. Dia menerima hot dog, mengeluarkan banyak saus tomat (meskipun dirinya bahkan tidak memandang mastard) sebelum berbalik. Mata yang bulat tajam memandang Harutora dan Touji. “… Hm, jadi kau.” Suara dan penampilan luar terlihat seperti anak kecil, tetapi sikap dan nada suaranya sangat sombong. Dia memiliki rambut panjang berwarna emas yang diikat ponytail. Pakaiannya merupakan apa yang disebut sebagai gaya loli-gothic, dan dia bagian atas tubuhnya mengenakan rompi kotak-kotak merah dan hitam terang, lebih rendah dia mengenakan rok mini berenda dengan motif banyak detail dan pernak-pernik, dengan sepatu bot kulit yang terpasang pada kakinya. Gaun aneh nan cantik secara bersamaan dengan perasaan yang tidak terduga itu memberikan kesan seperti bunga yang mekar di pulau utara yang menyembunyikan racun berbisa. Setelah gadis itu menegaskan kalau mereka telah tiba, mulut kecilnya mengunyah sedikit hotdog. Dia mengunyah perlahan, menggunakan tangannya yang bebas untuk mengkertakan. Sosok pria tersebut menghilang bersamaan dengan itu. Mata Harutora melebar, tetapi dia tidak salah melihat. Di tempat orang itu menghilang—sekiranya pada bagian hatinya—muncul secarik kertas kecil. Bentuk kertas tersebut seperti tongkat, dengan segitiga yang berada di bagian atasnya. Ini merupakan bentuk menyerupai boneka—tubuh shikigami itu semacam alat. “Dia seorang shikigami?!” Harutora bergumam. Menurut pengetahuannya yang buruk, orang tersebut merupakan shikigami manusia buatan yang sederhana, dan pekerja lapangan memanipulasinya secara langsung atau memberi perintah terlebih dahulu dan shikigami akan melakukan tugas mereka. Tetapi, sebuah shikigami sederhana yang nampak begitu mirip manusia sangat jarang terjadi. Touji sudah melihat identitas pria tersebut, tapi Harutora gagal untuk melihat jikalau orang tersebut adalah shikigami. Gadis itu terkejut menatap Harutora, membuat suara cemoohan ‘humph’. “Apa kau merasa takut, kau dapat memberitahu dengan mudah, dan bahkan aku memasang penghalang.” Setelah dirinya mengatakan itu, Harutora melihat sekeliling, memang, sesosok pria itu menghilang, tetapi tidak ada satupun pengunjung festival terdekat yang melihat kejadian itu. Mungkin ini yang si gadis bicarakan, kalau penghalang telah dipasang berkenaan dengan beberapa jenis sihir yang menghilangkan pandangan dan pendengaran orang. Gadis itu mengumpulkan boneka dengan tenang, memasukannya ke dalam sakunya. “Kau, kau …” Siapa dia? Touji membuka mulutnya bahkan sebelum Harutora selesai berbicara: “… Aku melihatmu di majalah. Kau adalah salah satu anggota termuda ‘Dua Belas Komandan Suci’, sang ‘anak ajaib’ Dairenji Suzuka, kan?” Mendengar perkataan Touji, Harutora terdiam untuk waktu yang sedikit lama. … Dua Belas Komandan Suci? Gadis ini? Harutora menatap gadis tersebut dengan mata terbelalak, sehingga terdengar ‘Oh?’, dan nampaknya dia bersiap untuk menghadapi mereka berdua. “Pengetahuanmu cukup luas, tetapi itu hal yang wajar bagi seseorang dari keluarga Tsuchimikado mengetahui hal semacam itu. Memang benar, aku Dairenji Suzuka.” Sang gadis—Suzuka—berbicara, menunjukkan tatapan provokatif ketika dirinya menatap Touji. “Hallo dan senang bertemu dengan anda, aku mendengar rumor tentang anda, dan aku ingin berbicara dengan anda untuk waktu yang cukup lama.” Tetapannya lekat, tetapi Touji menyembunyikan ekspresinya dengan senyuman. Lalu, dia sedikit mengangkat bahu. “Sayangnya, aku hanyalah orang normal, dan dialah Tsuchimikado.” “Huh? Orang ini?” Suzuka berkedip intens, kemudian mengerutkan kening, menatap Harutora dengan ekspresi bingung. Bahkan setelah dia menggunakan ‘Anda’ ketika berbicara dengan Touji, tetapi dia menyebut Harutora dengan ‘orang ini’. Harutora nampak tidak senang, dan menatap kembali Suzuka tanpa sepatah kata. Melihatnya seperti ini, dia benar-benar seperti anak SMP. Terlepas dari tali pendek yang melilit lehernya atau baju yang menunjukkan bahunya, dia memberikan kesan lemah dan tidak berdaya. Khususnya, pakaian serta sikap arogannya terlihat seperti anak yang berpura-pura menjadi orang dewasa. Lebih teliti, tumpukan takoyaki, manisan apel, dan permen kapas yang dikantongi dalam kantong plastik yang tergantung di sikunya. Dia juga mengunyah hot dog di mulutnya, dan itu nampak seolah-olah dirinya adalah seorang anak yang membeli sesuatu tanpa adanya perencanaan sama sekali. Tetapi gadis ini memang menjadi yang mampu memanipulasi shikigami sederhana. Tidak, jika dia memang benar salah satu dari Dua Belas Komandan Suci, sebuah shikigami sederhana bukanlah apa-apa padanya, selebihnya, dia merupakan salah satu Onmyouji dengan peringkat tertinggi di Jepang. “Hmph, jadi itu kau … Itu sedikit tidak terduga. Aku mendengar jika kau adalah anak ajaib sebelumku, tetapi pada pandangan pertama kau tidak nampak seperti itu. rumor itu palsu …” Cara Suzuka mengungkapkan emosinya cukup gamblang, dan dia nampak sangat sedih, berbicara blak-blakan. “… Hei, apakah kau si ‘anak ajaib’—” Harutora merasa jengkel, dan hendak membalas topiknya, namun tiba-tiba Touji menempatkan tangannya pada bahu Harutora. “Ya, tenanglah. Jadi itu berarti kalau ketenaranmu telah di kenal di kalangan Onmyouji, benar kan, Natsume?” “Huh? … Ah.” Harutora terkejut, melihat Touji. Touji mengedipkan matanya. … Aku mengerti, dia … Suzuka keliru menganggap Harutora sebagai Natsume. Dengan itu, pertanyaan mengapa shikigami yang dipanggilnya menyerupai seorang pelajar seperti Harutora—pertanyaan Touji beberapa saat lalu—telah terjawab. Itu berarti dia mencari seseorang dari keluarga Tsuchimikado, tetapi tidak berkata kalau yang dicari orang itu adalah Tsuchimikado Natsume. “Terserahlah, apakah rumor tersebut benar atau tidak, aku tidak memiliki waktu lagi.” Suzuka berbicara kemudian melangkah pergi, menunjukkan sikap seolah-olah Harutora dan Touji harus mengikutinya. Harutora mengambil peluang untuk berdiskusi dengan Touji sacara sembunyi. “… Dia tidak tahu kalau Natsume seorang gadis?” “… Sepertinya, bahkan dia berkata itu adalah pertama kalinya dia bertemu dengannya.” “… Haruskah kita membiarkannya berpikiran keliru seperti itu? Dia adalah salah satu dari Dua Belas Komandan Suci, kau tahu.” “Ini kesalahannya sendiri.” Touji menjawab, sikapnya santai seperti biasanya. Harutora merasa hal-hal seperti ini sangatlah tidak baik. Saat itu, Suzuka berbalik, kemudian bertanya “Apa yang kalian lakukan diam-diam?” dengan nada yang tajam. Harutora memandang Touji, melihat jikalau matanya mengungkapkan ‘pergilah’, dan mendesah ringan. Dia mengikuti Suzuka. “… Apa kau memiliki urusan dengan Nat … denganku?” “Bodoh, kenapa juga aku harus datang dari Tokyo ke tempat seperti pedesaan.” Suzuka berjalan maju tanpa berbalik, membalas dengan sikap yang arogan. “Tapi, bagus juga kalau aku memakai jaringanku untuk melakukan pencarian. Kediaman Tsuchimikado pasti memiliki banyak penghalang, dan aku berpikir tentang bagaimana cara membuatmu keluar, tetapi aku tidak pernah berpikir kalau aku akan bertemu denganmu di festival yang ada di pedesaan kumuh. "Bagaimana beruntungnya diriku.” Suzuka tertawa keras. mungkin ini adalah keberuntungan untuknya, tetapi itu sangatlah buruk bagi Harutora. Tetapi, hal semacam ini sering terjadi. “… Maaf, kau nampaknya seperti menikmati sebuah festival pedesaan lusuh ini.” “Sh, diam! Ini pertama kalinya aku mengunjungi festival, jadi ni sangatlah baru. Ini hanyalah keingintahuanku, ada masalah?!” Dia nampaknya berencana mengintimidasi secara verbal, tetapi sayangnya pipinya memerah. Mungkin dia baru saja datang ke tempat ini untuk melihat festival. Apakah gadis ini memang salah satu dari Dua Belas Komandan Suci? Harutora ragu, dan menatap Touji di sisinya, tetapi dia menyembunyikan ekspresinya seperti sebelumnya, memfokuskan diri untuk melihat sang gadis. “… Jadi? Untuk apa kau mencariku?” “Hanya hal kecil, aku ingin kau ikut dalam percobaanku, dan membantuku.” “Percobaan? Percobaan seperti apa?” “Yah, itu …” Suzuka terhenti, dan melangkah maju sambil mempersiapkan dirinya. “Aku~seorang anak ajaib dalam bidang sihir, tetapi karena aku masih muda, hampir semua departemen penelitian melarangku masuk. Meskipun itu bukanlah masalah.” Dia mengunyah hotdog sambil berbicara. “… Begitu?” “Topik penelitianku yang sebenarnya adalah aspek Onmyoudo Tsuchimikado Yakou.” Harutora terdiam untuk sementara waktu setelah mendengarnya. Nama yang tabu bagi kalangan keluarga Tsuchimikado—Tidak, seluruh Onmyouji di Jepang. “Sihir modern memiliki perbedaaan signifikan dengan sihir sebelum zaman Yakou, Kau sangat tahu itu, kan?” “Ke, Ketimpangan?” Harutora tiba-tiba bertanya sembari tercengang. Tidak seperti Natsume, Harutora adalah orang asing dalam hal sihir. Tetapi, Suzuka tidak memperhatikan reaksi Harutora. “Ini ‘teknik’ ajaib, mengecualikan denominasi kepercayaan.” Harutora menjawab dengan suara ambigu: “Eh …” Di sisi lain, Touji terlihat lebih terkejut dengan penjelasan itu. “Denominasi kepercayaan? Tidak sederhana dan populer?” Suzuka mendengar respon Touji, dan tertawa jijik. “Hahaha, jawabannya ada di buku teks? Benar, itu juga merupakan keistimewaannya, tetapi faktor yang paling penting untuk membentuk fitur ini adalah ‘Pengecualian dari denominasi kepercayaan”. Hanya dengan memutuskan hubungan antara sihir dan agama, kita mampu untuk membuat gerbang sihir. Ini merupakan lompatan besar untuk masa depan teknik sihir.” Suzuka kembali menatap keduanya dengan ekspresi puas. Seperti yang diharapkan dari seseorang yang memenuhi syarat untuk menjadi ‘Onmyouji Kelas Satu Nasional’, dia berbicara secara fasih dengan nada yang penuh keyakinan. “Tapi.” Suzuka kemudian melanjutkan penjelasannya. “Di sisi lain, melakukan hal ini juga merupakan salah satu tujuan penting dari sihir—teknik dan metode dari ‘golongan tertentu’—untuk meniadakannya dari sistem … Apa kau tahu apa itu?” Tanya Suzuka lagi. Harutora telah lama menyerah, dan Touji tidak berbicara, menunggu jawabannya. Suzuka berhenti berjalan, menghadap mereka lagi. Saat itu, candaan yang normal berubah menjadi suram, dan menyipitkan matanya seolah ingin menusuk mereka dengan tatapan tajam. “Sihir roh, yang berkaitan dengan keberadaan jiwa dan dunia setelah kematian.” katanya dengan nada serius. “Sihir … roh?” Harutora terdiam untuk sementara waktu, dan cahaya yang tajam melintas di mata Touji. Saat itu, suara ledakan yang samar terdengar dari kejauhan. Pertama, ‘Boom!’ mengoyak udara, dan sesaat setelahnya, ‘Bang’ yang mengguncang atmosfer, dan bunga api raksasa mekar di langit. Kembang api. Warna merah, hijau, kuning, dan biru bermekaran di tengah latar belakang langit malam yang hitam. Semua pengunjung festival yang semula memeriksa stan mengangkat kepala mereka, bersorak. Tepuk tangan dan sorak-sorai terdengar teratur di tengah-tengah pujian. Cahaya kembang api menerangi tanah, menciptakan bayangan yang luar biasa indahnya. Suzuka menatap langit malam seolah kehilangan kesadaran, terlihat seperti pengunjung lainnya. Ini merupakan kali pertamanya mengunjungi festival, dan nampaknya itu juga pertama kalinya melihat kembang api. “… Hu, huhu, mereka indah …” Nada bicaranya keras, tetapi matanya memperhatikan kembang api, tidak jauh berbeda dengan reaksi Hokuto sebelumnya. Sikapnya berbalik dari sikap sombong dan kuatnya dan sekarang sangat cocok pada usianya—Tidak, bahkan lebih muda. … Ada apa dengan anak ini? Harutora merasa bingung untuk beberapa alasan. Ada perbedaan besar antara penampilannya saat melihat kembang api dengan ekspresi menakutkan yang dia tunjukkan di awal, dan Harutora yakin. Khususnya, gadis ini sudah menyebutkan sihir roh kemudian dunia setelah kematian, yang membawa kesan tidak masuk akal sama sekali, mungkin hanya sebuah firasat. Kembang api bersinar, menjatuhkan benang perak dan emas seperti hujan. Harutora terbatuk datar, dan Suzuka segera menenangkan diri. “Ngo, Ngomong-ngomong.” Dia telah stabil, lanjut berbicara seolah-olah tidak terjadi apapun: “‘Onmyoudou Modern’ ku hanya menyebutkannya namun bukan berarti ‘Umum’. Dalam sistem ‘General Onmyoudou’, yang mampu dikatakan sinonim untuk sihir modern, tidak ada sihir yang berkaitan dengan sihir roh atau dunia setelah kematian.” “… Memangnya kenapa?” “Apa?” Harutora bertanya, dan Suzuka cepat bertanya, mengerutkan kening. “Apakah kau terlalu bodoh? Bukankah aku hanya memberitahumu mengenai topik penelitianku? Sederhananya, Onmyoudou yang diselesaikan Tsuchimikado Yakou bukanlah apa yang kita lihat saat ini.” “Huh, tapi—” Harutora hendak mengajukan pertanyaan, tapi Touji menyelanya lagi. “Bukankah Onmyoudou yang dibuat Yakou saat ini banyak digunakan sebagai gaya khas ‘General’?” Touji mengajukkan pertanyaan Harutora di awal. Mungkin dirinya menganggap Suzuka mengira Harutora adalah Natsume, dan jika Harutora terlalu mudah bertanya, dia kemungkinan akan ketahuan. Harapannya, Suzuka dengan cepat memberikan ekspresi arogan terhadapnya. “Orang luar memang tidak berpengetahuan! Dengar, konsep dasar Onmyoudou yang dikembangkan Yakou saat ini berbeda dari ‘General’, itu tidak sesederhana ‘General’, tetapi lebih kompleks, dan itu jauh lebih besar! ‘General’ yang sekarang adalah hanya tertinggal sisa yang digunakan oleh penerus Yakou untuk mengkompensasi ketidakberdayaan mereka, dan secara efisien, membuatnya menjadi sisa, itulah penjelasan Onmyoudou ‘yang paling mudah dimengerti’.” Suzuka marah, tapi sedikit senyum sepintas terlihat di wajahnya. Itu merupakan senyum mengejek, membawa penghinaan yang buruk untuknya. Senyum di wajah gadis itu nampak tidak cocok dengan langit malam yang diterangi oleh kembang api. “Pikirkan hal ini, pada saat Yakou menerima permintaan militer untuk membuat Onmyoudou baru, dan diharuskan untuk menyelesaikannya dalam waktu yang sangat singkat, jadi sangat jelas sesuatu yang kompleks, tidak didokumentasikan, dan tidak mudah dipahami selama proses pembuatannya, bayangan raksasa yang ada pada Onmyoudou saat ini bahkan tidak bisa dibandingkan dengan apapun, mengandung kekuatan yang lebih kuat dari apa yang dia— Tsuchimikado Yakou—buat disebut ‘Imperial Onmyoudou’.” Kembang api melintas dia atas kepala gadis itu. Harutora menahan napas, memandang seorang gadis yang ada di hadapannya. Dia merasa kalau tubuh Suzuka yang kecil tidak memberikan kesan jahat, dan tidak berguna tetapi kurang yakin apakah dia bisa melihat roh, ada kemungkinan kalau dia melihat hantu. Suasana dingin yang tidak dapat dijelaskan dan gemetar dalam diam menyebar ke seluruh tubuh. Akhirnya, dia mengatakan ini: “Tentu saja, sihir yang berkaitan dengan roh termasuk di antaranya, dan sihir misteriusnya akan segera menghilang.” … Orang ini … Akhirnya Harutora paham benar, gadis yang ada di depannya—gadis ini lebih muda darinya yang terlihat lemah dan tidak berdaya—merupakan seorang ‘Onmyouji’ yang tidak berhubungan dengan pakaian manis yang dikenakannya serta sikap arogannya—dia memang memiliki ‘kekuatan’. Dia menelan ludah. “Kau tadi mengatakan kalau kau ingin aku membantu dalam sebuah penelitian, kan? Dengan kata lain …” Harutora berbicara untuk memastikan, dan Suzuka mengangguk santai. “Benar, aku ingin kau membantuku melakukan sihir reinkarnasi jiwa di tanganku. Tapi kau tidak perlu takut, selama kau mematuhi perintahku, kau tidak akan mendapat masalah.” Perkataannya jelas bukan sebuah permintaan, tetapi sebuah perintah, bahkan bisa dikatakan sebagai ancaman. Dalam pikiran Suzuka, bantuan Harutora— lebih tepatnya, Natsume—sangatlah membantu. Tetapi, dia masih memiliki keraguan dalam hatinya. “… Se, Sebagian besar aku memahami apa yang kau katakan. Tetapi kenapa kau perlu bantuan Na—membutuhkan bantuanku? Karena kau adalah salah satu dari Dua Belas Komandan Suci, kau seharusnya bisa menemukan bantuan, Onmyouji yang lebih hebat, kan?” Bagaimanapun manjanya Natsume, sisi baiknya dia hanyalah seorang pelajar. Siapapun yang menjadi Onmyouji Kelas Satu Nasional bisa memanfaatkan Onmyouji khusus sesuai hatinya. Tanggapan Suzuka terhadap pertanyaan Harutora itu sangatlah aneh. Penampilannya nampak dingin sejenak. “… Aku tidak berada dalam suasana hati untuk bermain-main, apa kau akan terus bermain bodoh?” “A, Apa yang kau katakan?” “Hanya ada satu alasan kenapa aku memilihmu, itu karena ‘kehidupan sebelumnya’.” “Ap …” Harutora tidak mengerti apa yang Suzuka katakan, dan hanya merasa dingin, secara tidak sengaja menutup mulutnya. Di sampingnya, Touji menunjukkan ekspresi muram yang jarang diperlihatkannya. Kembang api terjalin indah di langit malam, masing-masing di antaranya menerangi tanah, silih berganti antara terang dan gelap dengan kecepatan yang membutakan. “Pewaris Tsuchimikado selanjutnya, Tsuchimikado Natsume.” Suzuka menyipitkan matanya, menatap Harutora dalam diam, dan perlahan-lahan berbicara: “Sepertinya informasi dari luar memang tapat, kau nampaknya tidak memliki ingatan di kehidupanmu sebelumnya. Atau mungkin, rumor itu palsu … Tapi aku masih akan mencobanya, karena, setelahnya, kau telah sukses menggunakan sihir ini—‘Ritual taizan Fukun’.” Suzuka melangkah maju, dan Harutora merasakan tekanan yang dalam pada saat yang sama ketika mundur ke belakang. —Orang ini sangat berbahaya! Harutora kembali tertutupi oleh keringat dingin. Lalu. Sebuah bayangan memotong langit malam yang bersinar akibat kembang api yang terbang di atas mereka. Banyangan tersebut menyelinap di antara mereka berdua, mengabaikan kelembaban dan terhenti sementara masih melayang di udara. Itu adalah burung walet berwarna biru gelap. Ketika mata Harutora terbelalak dan Touji berhati-hati: “—Berhenti di sana! Dairenji Suzuka, sesuai dengan hukum Onmyou, kau ditangkap!” Sang burung walet berbicara, dan ketika suara tersebut terdengar, tubuhnya pecah. Sayapnya terbuka lebar, bulu mereka merembak keluar seakan penuh, dan menjadi pelengkap yang tidak terhitung jumlahnya yang keluar seperti jari-jari tangan, mencoba untuk membungkus Suzuka. “I, Ini—” “Tipe pengikat?!” Touji berteriak di samping Harutora yang terkejut. Di lain sisi, meskipun Suzuka sedang diserang oleh burung walet, bibirnya menyeringai dan sombong. Dia mengatakan ‘hmphed’ dengan dingin, melempar kantong plastik di lengannya, dan tentakel mencoba untuk menghentikannya di udara. Sesosok manusia muncul dari balik punggungnya. Yang muncul di hadapan mereka terlihat seakan-akan berasal dari dimensi lain, tingginya dua meter, dengan tiga lengan panjang di kedua sisi tubuhnya, sebuah raksasa kurus yang terlihat terbuat dari logam. Asura. “Ke, Kenapa ada lebih dari satu shikigami?” Shikigami yang mengenakan topeng tanpa ekspresi di wajahnya, dan itu lebih terlihat seperti sebuah mesin yang memiliki enam lengan mekanik yang dipasang ke suatu makhluk hidup. Kaku, shikigami anorganik yang terlihat tidak menunjukkan emosi apapun diam-diam memberikan perasaan intimidasi. Shikigami menggenggam tentakel sang walet, merobek mereka dengan paksa. Walet hancur, menjadi bentuk jimat yang robek—sejenis shikigami buatan manusia. Shikigami hancur menjadi potongan-potongan kecil, melayang perlahan ke tanah. Penghalang di sekeliling Suzuka nampaknya telah rusak, dan pengunjung festival yang melihat keributan itu berteriak satu per satu, berjalan ke segala arah, dan manajer stan juga segera meninggalkan kios mereka, melarikan diri ke sekitarnya. Tanpa kecuali Harutora dan Touji. Mereka memberi jarak antara mereka dan Suzuka serta shikigami itu, bersembunyi di dalam sebuah stan yang menjual mie goreng. “Itu merupakan shikigami buatan manusia yang diciptakan oleh Agensi resmi Onmyou. Model umum shikigami yang serbaguna, ‘M3 Asura’.” Touji—bahkan dalam kekacauan ini—berbicara dengan penuh semangat. “Bagaimana dengan walet?” “‘WA1 Walet Cambuk’, shikigami pengikat yang dihasilkan oleh sihir gabungan.” “Aku tidak bertanya tentang itu, yang ingin kutahu siapa yang memanipulasinya!” Di saat yang sama ketika Harutora mengajukkan pertanyaan, sang pengendali segera muncul. “Berhenti sekarang! Kami sudah memblokade area sekitar, menyerahlah!” Sepuluh orang yang memakai jaket atau jas muncul di hadapan mereka, dan berusaha untuk mengelilingi Suzuka, mengarahkan senjata mereka padanya. Di antara mereka, ada juga yang memegang jimat di tangan mereka. Harutora dan Touji bersembunyi di bawah penggorengan besi. “Apa yang terjadi?” “Apa mereka Penyidik Sihir?” Touji berbicara tenang di sebelah Harutora yang panik. Harutora juga mengetahui tentang Penyidik Sihir—mereka merupakan peneliti kekuatan jahat. Seperti nama mereka, mereka bertugas menyelidiki pengguna sihir yang melakukan tindak kejahatan serta Onmyouji yang tidak taat peraturan, para ahli di personil anti-sihir. Melihat Onmyouji sebagai petugas pemadam kebakaran atau petugas penyelamat dari Onmyouji, Penyidik Sihir bagaikan polisi. “Tapi, kenapa Penyidik Sihir melakukan hal seperti itu? bukankah orang itu merupakan salah satu Dua Belas Komandan Suci? Bukankah mereka berteman?” Selama Harutora bingung, para Penyidik Sihir telah mengelilingi Suzuka tanpa meninggalkan celah. Mereka penuh dengan nafsu membunuh, dan itu tidaklah mungkin untuk mengatakan kalau orang dewasa dari kelompok ini sedang berurusan dengan seorang gadis yang berusia sekitar SMP. Suzuka mulai megeluarkan ekspresi sombongnya. “… Kalian sangat mengganggu. Kenapa hanya orang-orang baru, dan semuanya merupakan ikan teri seperti sebelumnya. Kelompokmu benar-benar tidak bisa belajar.” Suzuka kembali berbicara sinis, dan ‘Asura’ sang shikigami menunggu di belakang punggungnya. Tetapi, para Penyidik Sihir tidak merasa tersinggung. “Dairenji Suzuka, meskipun kau adalah Onmyouji Kelas Satu Nasional, kau tidak memiliki pengalaman bertempur. Meskipun bawahanku kalah darimu di gedung Agensi Onmyou, apakah kau pikir bisa melarikan diri dari perburuan Tim Kedua Penyidik Sihir? Kami tidak segan untuk menembak, jadi jangan melakukan perlawanan yang sia-sia!” Beberapa ‘Walet Cambuk’ sang shikigami pengikat menglilingi udara, dan peringatan pengarahan senjata tidak nampak seperti sebuah lelucon. Wajah Harutora menghijau, dan Touji bersiul ringan. Namun. “Apakah aku berkata akan lari? Jangan membuatku tertawa.” Tindakan gadis itu menyebabkan Penyidik Sihir bereaksi, dan mereka berpindah. Mereka merapal mantera, melemparkan jimat. Itu adalah simbol kayu yang merupakan salah satu dari lima elemen. Jimat yang dilemparkan mengambil kekuatan magis dari sang pekerja lapangan, menggeliat dan mengeluarkan duri. Asura segera maju untuk melindungi tuannya, tetapi tidak mampu menghindari duri yang membungkus tubuhnya, dan pergerakannya terhenti detik itu juga. Dengan begitu, pertahanan Suzuka menghilang sesaat. Tetapi, mengambil keuntungan dari waktu kehilangan Asura, pasukan muda memiliki penanggulangan yang lebih terencana. Dengan kedua tangan, dia mengangkat buku yang diambilnya dari saku. Ini merupakan sebuah buku hardcover yang memiliki ukuran mendekati normal—sebuah kitab suci dengan sampul berwarna merah darah. “Bukankah kau pikir itu tidak menarik untuk memiliki shikigami buatan manusia yang diproduksi massal sebagai lawan? Ini kesempatan yang bagus untuk membiarkanmu bertemu dengan shikigami khusus dari Komandan Suci—” “Arise.” Dia memanggil shikigami. Senyum jahat terlukis di wajah Suzuka ketika berbicara kepada Kepala Penyidik Sihir. Kemudian, cahaya yang tenggelam dari kembang api di langit malam memenuhi kitab suci di tangannya. Cover merah darah berbalik kemudian terbuka dengan sendirinya seakan ditiup dengan angin kencang, halaman-halaman menjadi gaduh. Halaman tersebut robek satu per satu, melayang di udara. [[image:Tr1_113.png|thumb]] Halaman tersebut menari di udara kemudian terlipat, berkumpul, dan menumpuk, membentuk sesuatu. Singa, ular, elang, dan macan tutul. Hewan tersebut diumpamakan sebagai origami hidup, tetapi ukuran mereka hampir menyerupai aslinya, dan mereka sangat bersemangat, seolah-olah mereka memang hewan sungguhan. Hewan tersebut memberikan suasana mengancam layaknya shikigami. “… Pergi.” Suzuka memberikan perintah singkat—shikigami mengikuti perintahnya. Ada lima puluh lebih shikigami. “Apa ini—?!” Wajah Harutora dan Touji pucat, dan mereka melompat ke bawah meja besi. Sekelompok besar shikigami dengan cepat menuju stan festival, melompat di atas meja, dan terus berlari. Itu terlihat seperti longsoran kertas yang menyebar cepat ke segala arah dengan Suzuka sebagai pusatnya. Stan-stan terguling, lentera jatuh, dan makanan terinjak-injak. Satu per satu lampu dihancurkan, seketika terlihat seperti area sekitar akan tenggelam dalam kegelapan, api menyebar ke stan di sebelahnya, dan lidah api menari-nari dengan sang angin, bercampur dengan kembang api di langit malam. Satu per satu Penyidik Sihir mundur dan melakukan serangan balasan. Tembak. Shikigami yang tertembak gemetar dan berhenti bergerak, seolah-olah mengalami gangguan sinyal, dan bentuk mereka menjadi kabur serta sosok mereka seperti sebuah wadah yang kehilangan inti. Ini merupakan fenomena yang dikenal sebagai ‘lag’. Shikigami—terutama buatan manusia—tidak tahan dengan dampak dari serangan fisik. Tetapi, ‘lag’ hanya akan membuat pergerakan shikigami terhenti untuk sementara waku. Penyidik Sihir memanggil berbagai macam shikigami, tetapi shikigami ini kesulitan menjaga tuan mereka. Beberapa Penyidik Sihir di antara mereka menggunakan jimat untuk membuat api, membakar shikigami, namun hanya membakar satu atau dua shikigami yang tidak akan menyelesaikan kegentingan mereka. “Bagaimana mungkin kita terlibat dalam perang sihir?” “Seperti yang diharapkan dari Harutora, Ketidakberuntungan dalam tingkat yang mengejutkan.” “Aku? Jadi ini salahku?!” Touji menghadapi bahaya dikarenakan penasaran, tetapi sekarang dengan santainya menyalahkan Harutora. Ngomong-ngomong, mereka sungguh tidak berada dengan situasi sebelumnya, dan mereka menghadapi situasi menegangkan antara hidup dan mati. “Apanya yang salah, semuanya? Karena kau tidak mampu menang melawan shikigami, mengharuskanmu memakai jimat?” Suzuka menggoda pertunjukkan memalukan Penyidik Sihir, tertawa keras sementara melukis jimat dari sakunya. “Sempurna, hari ini cukup panas.” Dia tertawa, melemparkan jimat di tangannya. Itu merupakan jimat yang merupakan salah satu dari lima elemen—air. Jimat tersebut bersinar, mengeluarkan air dalam jumlah besar. Jika shikigami bagaikan longsor, kali ini adalah air bah “Wah—” Harutora dan Touji juga dilahap oleh air bah, dan berteriak dengan mulut yang dipenuhi air, membuatnya sulit bernapas karena mereka menggerakan lengan dan kaki. Tetapi, mereka tidak basah sama sekali. Ini bukan air asli, tetapi air yang diciptakan oleh sihir. “Hentikan semburan airnya! Pembentukan tanah, Orde!” Beberapa Penyidik Sihir berjuang dalam air, melawan balik menggunakan jimat. Mereka menempelkan jimat berelemen tanah, dan dengan cepat tanah membesar dan menghalangi aliran air, seperti air sihir sihir yang diciptakan secara bersamaan mengalir ke tanah. Semua Penyidik Sihir melemparkan semua jimat mereka secara bersamaan, akhirnya mereka menghentikan air tersebut. Dalam jangka waktu itu, Suzuka hanya mencibir, shikigaminya benar-benar tidak terpengaruh oleh air bah. Bahkan orang-orang diluar bisa mengetahui kalau Penyidik Sihir yang sedang terpojok. … Dia, dia terlalu kuat! … Harutora yang berasal dari keluarga cabang Tsuchimikado, dan telah beberapa kali melihat sihir asli, tetapi ini adalah pertama kalinya melihat sihir berskala besar dengan mata kepalanya sendiri. Sama seperti tayangan kemarin, Dua Belas Komandan Suci adalah kelompok Onmyouji yang luar biasa. “… Situasinya memburuk! Harutora, ayo cari kesempatan untuk melarikan diri.” “Ba, Baiklah!” Harutora menyetujui usulan Touji tanpa basa-basi. Dalam kasus ini, terbang akan lebih mudah dibandingkan dengan melarikan diri dari tempat ini. Dia bisa melihat kalau Touji nampaknya serius ketika mengamati situasi di sekelilingnya, dan benar-benar putus asa mencari cara untuk melarikan diri. Jadi— “Aku akan menemuimu nanti, Touji.” “Ap—” Harutora meninggalkan Touji yang terkejut, bergegas keluar dari stan. Touji memanggilnya dari belakang, tetapi dia mengabaikannya. Target Suzuka adalah Natsume, dan dia mempercayai kalau Harutora adalah Natsume. Kesempatan Touji berhasil melarikan diri akan lebih tinggi jika mereka berdua tidak bersama. Dia berlari di antara stan, mengelak di antara celah shikigami, memaksa dirinya untuk bergerak. Touji tidak mengikutinya, dan itu naluriah. Dalam situasi seperti sekarang, mengejar Harutora akan sia-sia. Ini akan lebih membantunya untuk melarikan diri dan meminta bantuan. Touji menyerah pada keputusannya, namun tetap saja, ada rasa cemas dan sesal dalam hatinya. “Ah!” Di saat menghindari stan yang roboh, Harutora menabrak shikigami yang berbentuk seperti kerbau. Dengan cepat menghindari tanduknya, namun dia masih terjatuh ke belakang kerbau, jatuh di tanah. Setelah terjatuh, dia hampir terinjak-injak secara kejam oleh shikigami berbentuk kuda. Dia segera melompat keluar dari jalanan, dan shikigami berbentuk serigala melewatinya dengan taring yang terbuka. Dia mengeluarkan keringat dingin, melarikan diri tanpa cedera bahkan sehelai rambut pun. Shikigami milik Suzuka mungkin hanya melihat Penyidik Sihir dan shikigaminya sebagai musuh, dan menyerangnya merupakan sebuah kebetulan, tetapi pada saat yang sama mereka tidak peduli selama tidak merugikannya. … Apapun itu, untuk sekarang …! Harutora bersembunyi dalam bayangan, dan Suzuka sepertinya belum melihatnya di tengah pertempuran sihir. Jika pertempuran ini terus berlanjut, mungkin tidak hanya Touji, bahkan dirinya mungkin bisa melarikan diri dengan mudah. Sayangnya, hal-hal tidak berjalan seperti yang dia inginkan. Dia tiba-tiba terhenti. Di balik stan yang roboh … Dua anak kecil yang belum menyelamatkan diri sedang berjongkok di sana. “Hei, kalian berdua!” Anak tersebut mendengar suara Harutora, dan mengangkat kepala mereka. Mereka adalah seorang anak kecil dan gadis kecil. Harutora terkejut. Mereka adalah sepasang saudara yang dengan cerianya bersorak ketika Hokuto meniup gelembung. Keduanya nampak seperti mereka mengingat Harutora, atau mungkin karena merasa terlalu panik, dan mereka segera keluar dari tempat persembunyian di sudut stan menuju Harutora. Kemudian— “Bodoh, menyingkirlah!” Pada saat mereka keluar dari stan, shikigami berbentuk beruang raksasa melompati stan yang roboh. Harutora mengerahkan energinya dan segera melaju. Sang adik melihat adanya bahaya dan menjerit, sekaligus tersandung dan jatuh. Wajah anak yang pergi nampak pucat, dan pada saat dirinya memikirkan untuk menyelamatkan adiknya, bayangan shikigami berada di atasnya. Dia tidak dapat mencapainya. Harutora berencana menggunakan tubuhnya untuk melindungi keduanya, tetapi terlepas dari itu, shikigami berubah kembali menjadi kertas tanpa adanya peringatan, menjadi serpihan kertas ringan yang melayang turun ke kepala gadis itu. Tak hanya itu, shikigami yang lain juga kembali menjadi kertas—bentuk awal seperti Kitab Suci. Penyidik Sihir tidak menduga adegan yang tersuguhkan di hadapan mereka, dan keheningan menyelimuti area sekitar. “… Ke, Kenapa?” mata Harutora melebar, dan dia bergumam dengan nada pelan—Pada saat itu, dia mendengar Suzuka membentak. Dia berbalik untuk melihat belakangnya, melihat Suzuka menatap ke arahnya—tetapi Harutora tidak ada di matanya, mereka adalah sepasang saudara yang tidak bergerak di tanah, tertegun. —Orang itu. Dia telah menyelamatkan mereka, kan? Harutora merasa kalau hal itu agak mustahil, kemudian, tangannya menyentuh punggung Harutora dan melayang di udara. “Apa yang terjadi?!” Dia yang panik kemudian berbalik. Asura sang shikigami serbaguna milik Suzuka yang telah dipanggil sejak awal telah ada di belakangnya, memegangnya. “Ini tidak menyenangkan, ayo selesaikan ini.” Mengatakan hal ini, Suzuka melemparkan jimat berelemen air lagi. Kali ini, yang muncul adalah kabut bukannya air bah. Dia tidak bisa melihat kaki di depannya, seolah terhalang kabut, kabut lembut mengaburkan pandangan semua orang. Penyidik Sihir berteriak. “—Ah!” Asura mengangkat Harutora, melompat ke atas keluar dari kabut yang menyebar. Kabut diperluas ke arah di bawahnya. Tinggi sekali. Dia bisa melihat banyaknya stan dan kuil yang luas sesaat. “Bang.” Sebuah kembang api meledak di atas kepalanya, kembang api terakhir akan dilihatnya sebentar lagi. “Jalan ini.” Dia menoleh ke arah sumber suara, dan Suzuka juga berada di udara, menaiki shikigami lain berbentuk binatang buas yang dipanggilnya. Setelah memastikan kalau itu adalah Suzuka, Asura melompat lebih tinggi. Mereka melompat ke langit, lalu turun. Asura nampaknya tidak bisa terbang, dan hanya melompat ke sana dan ke sini sambil membawa Harutora yang berteriak, mempercepat langkahnya di tanah. Shikigami Suzuka melaju di samping Asura, yang terus maju. Secara bertahap mereka mendekati hutan di dalam area kuil, melewati cabang pohon, dan terbang ke bagian dalam hutan. Mereka mendarat. Secara terus menerus, kejutan menyerang tubuhnya. Reaksi ‘lag’ yang berkelanjutan muncul pada shikigami, dan berlutut di tanah. Asura merupakan shikigami kelas atas yang bisa melakukan berbagai perintah, tetapi mengulang lompatan bukanlah fungsinya, dan hanya mampu membuat gerakan lompatan setelah Suzuka sebagai tuannya memberikan energi magis yang kuat ke dalamnya. “Ah, ahahaha …” Asura mendarat di sudut paling terpencil dari kuil, tepatnya di sisi berlawanan dari tepi sungai. Di satu sisi merupakan dinding batu yang mengelilingi sebagai pembatas, dan sisi lain adalah hutan. Jarak antara dinding batu sama dengan hutan. Tempat ini cukup jauh dari jalan yang banyak pengunjung seperti sebelumnya, dan tanah ditutupi dengan rumput liar yang tumbuh secara acak. Harutora masih digenggam sementara Suzuka turun dengan santai, menaiki shikigami. Dia melompat dari belakang shikigami tersebut. “Jangan hanya berdiri di sana, kita akan segera pergi, orang-orang pasti akan terus mengejar.” “Tu, Tu, Tunggu sebentar, kepalaku masih pusing …” “Apa? Menyedihkan sekali. Apakah kau benar-benar pewaris selanjutnya keluarga Tsuchimikado?” Suzuka mencemooh tampa ampun. ‘Tidak’. Apakah akan terdengar santai jika dia menjawab seperti itu. Tidak, setelahnya dia mengatakan hal seperti itu, dia pasti akan ditinggalkan di sini, dan mungkin dirinya akan menjadi cukup gila untuk membunuhnya setelah dia tahu kalau dia sudah ditipu. Tapi. “H, Hei …” “Apa? Aku memperingatkanmu, kau tidak boleh menolak—” “Apa kau meninggalkan pertarungan hanya untuk menyelamatkan kedua anak itu?” Suzuka merapatkan bibirnya. Harutora melihat lebih dekat, dan dia membentak seolah menentangnya. “Pertanyaan macam apa yang kau tanyakan? Itu tidak ada hubungannya denganmu.” Suzuka menjawab, tetapi itu tanggapan yang jelas, dan kemarahannya itu hanya untuk menyembunyikan rasa malunya, sikap sederhana yang cocok dengan usianya. “Kalau dipikir-pikir, kau bahkan tidak menggunakan jimatmu? Kau hanya berlari. Kau tidak memiliki kekuatan untuk menyelamatkan siapapun, kau terlalu sombong dengan kekuatanmu!” “… Jadi kau menyelamatkan mereka untukku, untuk menyelamatkanku?” “… Ya.” Suzuka terdiam lagi. Serangkaian pertanyaan hinggap di dalam pikiran Harutora ketika melihat sikapnya. Suzuka merupakan salah satu dari Dua Belas Komandan Suci, tetapi sedang diburu oleh Penyidik Sihir. Penyidik Sihir kebanyakan memburu Kriminal menangani penyalahgunaan sihir. Dengan kata lain, dia telah melakukan kejahatan—atau sedang mempersiapkan untuk melakukan suatu tindak kejahatan. Menghubungkan dengan tindakan kejahatan yang disangkakan kepadanya dan berbicara mengenai sihir roh, dia pasti menanggung beberapa risiko untuk bereksperimen dengan sihir ini. “… Bolehkah aku bertanya, apa yang kau rencanakan dengan melakukan sihir roh?” Harutora masih digenggam Asura. Tetapi dirinya masih bisa menatap mata Suzuka secara langsung, mengajukkan pertanyaan secara langsung. Wajah Suzuka menjadi kemerahan untuk sesaat. Awalnya dia berencana menunjukkan sikap yang sama seperti sebelumnya dan menjawab, tetapi menghadapi pandangan Harutora, bibirnya terbuka perlahan kehilangan energinya. Tatapannya dengan cara dia menatap Harutora berubah, sebagaimana dia mendengar suara sepasang saudara sebelumnya. Tampilan seorang gadis lugu. “… Aku ingin menghidupkan kembali saudaraku.” Kata Suzuka pelan. Suara kembang api menggema melalui hutan tanpa adanya orang sama sekali, dan mata Harutora melebar terkaget. “Me, Menghidupkan … Jadi …” Apa yang dia bicarakan? Pikir Harutora, dan merasa kalau itu luar biasa. Suzuka mengabaikan reaksinya, wajahnya cemberut, kemudian menoleh. Lalu— “Harutora!” Wajah Harutora menjadi pucat. Suzuka berbalik dengan cepat, dan Harutora menoleh ke arah sumber suara. Seorang gadis yang mengenakan yukata segera memasuki hutan. Itu adalah Hokuto. Harutora telah kehilangan alasannya. “Bodoh, jangan datang ke sini!” “Tidak! Lepaskan Harutora!” Hokuto berteriak, dengan kemauan yang kuat dalam matanya yang menunjukkan kecemasannya untuk menyelamatkan Harutora, nampak seperti dirinya tidak menyadari sosok shikigami tersebut. Kemudian— “… Harutora?” Pipi Suzuka bergetar, menatap kejam Harutora. “Ah.” kata Harutora dengan suara yang terkejut. “… Apa yang terjadi? Kau bukan Tsuchimikado Natsume?” “Bukan …” “Jawab aku!” Suzuka menjadi sangat kuat. Sejak Hokuto di sini, menjadi jelas hanya akan mendatangkan bahaya. “… N, Natsume adalah sahabatku. Aku adalah Tsuchimikado Harutora, anggota keluarga cabang.” “Ke, Keluarga cabang? Apa yang kau katakan! Jangan bercanda!” Dia menggenggam dada Harutora, mengepalkan giginya. “Kau bohong!” “Tidak, nah, kau yang pertama membuat kesalahan.” “Diam, kau hina! Aku akan membunuhmu!” Suzuka benar-benar marah, dengan lengan tipis yang menggenggam dada Harutora tidak bisa berhenti gemetar. Hokuto segera berlari. “Jangan ke sini, jelek! Jika kau ke sini, aku akan membunuhnya!” Hokuto berhenti bergerak setelah mendengar perkataan Suzuka yang penuh amarah, tetapi dia tidak menyerah, menunggu kesempatan untuk mendekat, seperti yang bisa dikatakan dari ekspresinya yang sesaat. Hokuto tidak mengetahui identitas asli Suzuka, tidak pernah melihat pertempuran sihir dengan mata kepalanya sendiri, atau mungkin dia mengetahui jenis Asura. Harutora khawatir karena dia paham benar dengan kepribadian pantang menyerah Hokuto. Di sisi lain, Suzuka menarik dada Harutora, tidak bergerak. Dia terlihat seperti masih marah namun secara bersamaan memikirkan apa langkah berikutnya untuk diambil. Bahkan jika kemarahannya belum hilang, dia masih menyampingkan perasaannya, berpikir keras bagaimana cara memperbaiki kesalahan ini. Setelah beberapa saat, tangan Suzuka menjadi santai, berbicara lembut: “… Aku berencana untuk menyelesaikan ini dengan baik-baik … Terserahlah.” Bagaimana metodenya tepat sebelum berdamai—Hanya ketika kata-kata tersebut akan segera keluar dari tenggorokannya, Harutora panik menelan mereka kembali. Suzuka perhalan memberi perintah pada Hatutora, yang tidak memiliki cara untuk melawan. “Peringatkan pada Tsuchimikado Natsume yang asli, ‘Aku akan menemukan dan menangkapmu’, mengerti? Pastikan untuk menyampaikannya secara pribadi!” “… Mengerti.” Nada Suzuka seolah kejam, dan Harutora enggan untuk mengangguk. Dia menatap Harutora, sedikit kemarahan masih membara di matanya. Lalu, dirinya segera melirik Hokuto. “… Apa gadis itu pacarmu?” “Bu, Bukan!” Jawab Harutora cemas. Itu akan menakutkan jika Suzuka marah karena menipunya tentang Hokuto. “Pembohong, dari sikapnya dia tidak terlihat seperti seorang teman.” “Aku mengatakan yang sebenarnya! Dia hanya seseorang yang datang mengunjungi festival bersamaku!” Harutora membantah dengan nada panik, dan Suzuka menunjukkan ekspresi dingin, ketika menatapnya. Tiba-tiba, senyum jahat muncul di wajahnya. “Aku tidak akan berbohong padamu lagi …” Sensasi dingin menyerang melalui bagian belakang Harutora, dia tidak bisa membantu tetapi ingin mengatakan ‘berhenti’. Dia masih belum mengatakannya, ketika dadanya tiba-tiba ditarik paksa dan pada saat yang sama wajah Suzuka mendekat dengan cepat. Sensasi lembut menyentuh bibirnya. Mata Harutora melebar, dan Hokuto tersentak. Suzuka hanya menutup mata, menggerakan tangan pada lehenya seperti dirinya ingin memeluk kepala Harutora, ‘Nn …’ membiarkan napasnya keluar. Setelah dirinya perlahan dan sengaja mencium Harutora, dia membiarkannya pergi. Kemudian, Asura juga melepaskan tangannya, dan tubuh Harutora terjun ke tanah. Suzuka menunjukkan senyum, melihat Harutora yang berlutut di tanah. Kemudian dirinya dan Asura pergi bersama shikigami berbentuk binatang buas dan terbang ke langit malam. Dia berteriak di udara: “Sayang, sampaikan pesannya dengan benar (Mengerti)?” Setelah mengatakannya, dia membumbung tinggi ke langit malam penuh kembang api yang terang. Semua yang tersisa hanyalah sensasi di bibirnya. Saat dia pergi, dia mengedipkan mata penuh kedengkian pada Hokuto. <center><span style="font-size: 300%;">☆</span></center> Pukulan pertama, kemudian bertanya—Harutora mengharapkan situasi semacam ini datang, tetapi siapa yang bisa mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia menggeleng, mengusap wajahnya, dan berlari menuju Hokuto. “Hokuto, kau baik-baik saja?” Setelah shikigami Suzuka menghilang, Hokuto berdiri ketakutan di tanah, seakan jiwanya telah diambil. Meskipun begitu, dia tidak bisa gegabah. Harutora memprediksi—sebenarnya mengharapkan—Hokuto akan berubah menjadi galak pada detik berikutnya, menderu marah: ‘Kau mesum!’ Sayangnya, dia salah menduga. Hokuto perlahan berbalik ke arah Harutora yang sedang bergegas menuju ke arahnya. Lalu, dia tiba-tiba mulai menangis: “Ho, Hokuto?” Suara Harutora terdengar serak. Hokuto tidak henti-hentinya menangis, diam-diam meneteskan air mata, kemudian terisak, dan akhirnya mulai menangis keras. Hal ini membuat Harutora sangat tertekan. “Ho, Hokuto? Ada yang salah? Apa kau terluka? Atau kau takut? Tidak, bagaimanapun, tak apa, sekarang dia sudah pergi. Tenanglah, ya?” Harutora tidak berdaya di hadapan Hokuto. Kembang api masih bermekaran di langit malam, dan bunga api malayang naik dan cahaya dari kembang api turun ke bumi bagaikan hujan sore hari di musim panas. Di bawah cahaya terang dari kembang api— “Harutora, bodoh!” Hokuto akhirnya berbicara. Dia terisak-isak, berbicara sedikit demi sedikit: “Keterlaluan, Harutora … Kau melemparkan papan doaku ke tanah, dan tidak mengejarku … Dan Touji mengirimkan pesan … Aku menunggu, tetapi kau tidak datang. Lalu kegaduhan terjadi, dan kau terlibat di dalamnya … a, aku berpikir kalau itu akan baik-baik saja setelah melihat Touji tidak apa-apa, tetapi aku tidak berpikir kau akan di bawa pergi …” “Ka, Kau bertemu Touji?” “Ya! Itu sebabnya aku sangat khawatir … aku khawatir kau mati, dan mengejarmu seperti orang gila, aku ingin menyelamatkanmu! Kemudian apa? Kenapa kau berciuman dengan gadis itu! Aku benar-benar salah menilaimu. Keterlaluan, itu keterlaluan! Uuu …” Hokuto terisak keras, berdiri, terengah-engah, bahkan tidak menyeka air mata yang meluap dari matanya. Dia membuka mulutnya, menangis penuh rasa sakit lagi. Harutora tidak melakukan apapun. “Harutora, kau sangat bodoh! Aku membencimu, aku tidak peduli … Uu … Aku tidak peduli tentangmu …” “Ma, Maaf, telah membuatmu khawatir, aku sungguh meminta maaf.” “Apa … Uu … Maaf apanya, kau bahkan tidak mengerti perasaan orang lain … uu … Ba, Bahkan kau mencium …” “Dia yang menggodaku! Tidakkah kau melihatnya? Terlebih, kau bukan orang yang harus mencium dengan paksaan, itu adalah aku, kenapa kau yang menangis?” Otak Harutora kehilangan fungsinya di hadapan Hokuto yang menangis, pada saat itu kata-kata terakhir terlontarkan dari mulutnya, wajah Hokuto yang menangis berubah menjadi kesakitan. Dia mengulurkan tangannya, mendorong Harutora. Harutora terhuyung, melihat Hokuto terguncang. “Bakatora!” Hokuto berteriak: “Siapa yang akan senang menonton orang yang mereka suka mencium orang lain! Apakah kau tahu betapa menyakitkannya, bagaimana sepinya, betapa sulitnya menanggung perasaan ini!” Bang—Sebuah kembang api menjulang tinggi di langit malam. Hujan cahaya menerangi Hokuto. Harutora terdiam untuk sementara waktu, membeku. Mata Hokuto penuh dengan air mata, menatap Harutora. Matanya memerah, mata basahnya, dengan cahaya yang kuat dan bersinar terang di kedalamannya. Pada saat itu Hokuto kemudian menjadi gadis paling cantik yang pernah dilihat dalam hidupnya. Hokuto bergumam, seolah berusaha menahan air matanya. Dia menutupi wajahnya dengan ujung yukata, menyeka air mata, kemudian berbalik, melarikan diri dari Harutora. “—Ho, Hokuto!” Harutora mengejar, tetapi dirinya takut akan tersandung dan jatuh jika mengejarnya, dan tidak mampu berlari dengan kekuatan penuh. Punggung Hokuto menghilang ke dalam hutan. Harutora masih berdiri seorang diri, kembang api mekar di atas kepalanya kemudian menghilang. <noinclude> {| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;" |- | Balik ke [[Tokyo Ravens (Indonesia):Volume 1 Chapter 1|Chapter 1]] | Kembali ke [[Tokyo Ravens (Indonesia)|Halaman Utama]] | Lanjut ke [[Tokyo Ravens (Indonesia):Volume 1 Chapter 3|Chapter 3]] |- |} </noinclude>
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information