Editing
Tokyo Ravens (Indonesia):Volume 2 Chapter 2
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 3=== Lebih tepatnya, terasa seperti sebuah aura. Dan berada tepat dibelakangnya. Secara refleks harutora memutar badannya, menyadari anak kecil yang sedang berlutut dilantai, kedua tangannya diletakkan diatas lantai sebagaimana ia membungkuk. “Apa?” Ia pun mau tak mau meragukan matanya. Ia tak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena kepalanya yang ditundukan, namun ia bisa melihat bahwa rambutnya disisir rapi – meskipun terdapat dua tonjolan disisi kepalanya – kepala mungil. Pakaian yang digunakan olehnya hampir sama dengan seragam Akademi Onmyou, namun ini terlihat seperti style original dari seragam tersebut – pakaian kerajaan era-Heian dengan hakama dibagian bawahnya. Pakaiannya jelas terlihat longgar, dan tubuhnya terlihat seperti anak sekolah dasar, tidak, bahkan lebih muda. “……” Ia pun tak bisa berkata-kata dengan kejadian yang tiba-tiba ini. Kapan anak ini memasuki kamarnya? Harutora bertanya-tanya disalah satu sudut pikirannya, namun disudut yang lain dengan tenang berpikir bahwa ia tidak mungkin tidak menyadari jika seseorang memasuki kamarnya yang kecil. Pada akhirnya, ia tak tahu menahu darimana asal anak tersebut, kenapa ia ada dikamarnya, atau kenapa ia bersujud kepadanya. “Uh, hey……” Dengan hati-hati Harutora membuka mulutnya. Hanya ketika ia berbicara, punggung anak tersebut bergetar sebagaimana ia sedang disiram dengan air panas. Harutora pun ikut bergetar, menelan kembali kata-kata yang ingin diucapkannya. Namun, ketika itu, sesuatu menarik perhatian Harutora,. Ketika anak kecil itu bergetar, terlihat seperti sesuatu berdesir dari belakang tubuhnya yang bergetar – dengan kata lain, dekat dengan bagian belakang tubuhnya. Dan ketika ia menyadarinya, mata Harutora melebar terkejut. Sebuah ekor. Sebuah ekor yang ditutupi dengan bulu lurus nan panjang, sebuah ekor yang berbentuk daun yang halus. Harutora hampir lompat karena terkejut, memindahkan arah matanya kembali ke kepalanya anak tersebut. Benda dikepalanya tersebut bukanlah sebuah formasi rambut natural, namun kilas gemetar yang ditunjukan oleh benda tersebut ditutupi dengan bulu yang sama dengan ekornya, telinga runcing berbentuk segitiga. “Kau, telingamu…… dan ekormu……!” Ketika Harutora membuka mulutnya dengan keterkejutan— Anak kecil tersebut pun mengangkat kepalanya. Seorang gadis kecil. Gadis itu memiliki poni yang rapi, kulitnya sangat putih bagaikan telah diberi bedak sebelumnya. Penampilannya menunjukan kemudaan yang sesuai dengan umurnya, dan dia terlihat seperti boneka hidup, dengan bahkan rincian detail yang tampak cukup halus. Hal yang dikagumi olehnya adalah kedua mata yang jernih dan dalam menatap lurus kepadanya. Matanya memberikan kilat biru. Mata bulat gadis itu berwarna biru, indah seperti kaca, dalam seperti langit, dan membuat Harutora menatap dengan penuh kagum, menyebabkannya untuk lupa akan pertanyaan-pertanyaan yang ia ingin tanyakan pada gadis kecil tersebut. Ketika keduanya saling bertatap satu sama lain. Tiba-tiba— Airmata pun jatuh dari mata birunya, dan saat itu kesadaran diri Harutora kembali, panik seketika. “Apa? Hei! Kenapa kau tiba-tiba menangis! Jika dipikir-pikir kembali, siapa kau? ……Ahh, terserahlah, tak peduli siapapun dirimu, tolong jangan menangis!” Harutora pun merentangkan tangannya namun tak berani untuk menyentuh gadis kecil tersebut, hanya mampu melambai-lambai dengan kacau diudara. Sang gadis melihat tingkah bingung Harutora tanpa terpenjam, matanya yang berair pun semakin melebar. Tidak lama setelahnya, gadis kecil itu menggigit bibirnya, dengan cepat menghapus air matanya dengan lengan bajunya. Lalu, ia menundukkan kepalanya lagi, dan berucap: “Se-se-se, senang berkenalan denganmu—“ Walaupun ia mencoba mengeluarkan suaranya, ia hanya mengumpulkan tekadnya untuk mengeluarkan suaranya yang awalnya memang lemah. Suaranya terdengar kanak-kanak seperti penampilan luarnya, dan pikiran Harutora pun menjadi kosong. “……Huh? A-apa yang kau katakan? Ada apa ini?” “Na-na-na, namaku adalah Kon, keturunan suci dari rubah Kuzunoha, shi-shi-shikigami dari Tsuchimikado Harutora-sama yang ditugaskan, kuharap aku bisa menjadi shikigami sesuai harapanmu…” Ia bersujud dilantai sebagaimana ia berkata demikian. Tentu saja, Harutora begitu terkejut untuk sampai ia berbicara. …A-apa yang dikatakannya? Leluhur rubah? Keturunan? Harapanmu…… Apanya yang harapan Harutora? ‘Tak bisa berkata-kata’ sangatlah sempurna menjelaskan kejadian seperti ini. Pikiran Harutora kacau balau, pikirannya berputar-putar hebat, dan pada akhirnya kembali lagi menjadi diam tak berkutik. Dengan kata lain, telinga dan ekor tersebut. Itu bukanlah sebuah aksesoris, dikarenakan itu bisa bergerak, dan itu terlihat begitu nyata. Terlebih lagi, tubuh seorang gadis tak mungkin memiliki telinga dan ekor sungguhan. Ia bukanlah seorang gadis manusia. Dengan kata lain, ia adalah…… “Ah! Shi-shikigami! Mungkinkah kau adalah shikigami?” Ketika Harutora bertanya mengonfirmasi, gadis itu – Kon – dengan segera mengangguk-angguk. Disaat itu, akhirnya Harutora mengerti. Ia adalah shikigami, seorang shikigami yang terlihat seperti anak kecil, jadi…… “Mungkinkah – ini? Talisman ini…… Shikigami yang diberikan oleh ayahku……!” Kon mengangguk kembali, tatapan waspada pun muncul dari wajah mungilnya. “Ta-tapi, aku tidak melakukan apa-apa? “Dikarenakan aku adalah shikigami, aku harus menjaga tuanku sepanjang waktu. Aku me-mendengar panggilanmu sebagaimana aku menjagamu dalam bayangan—“ Harutora bertanya bingung, dan Kon menjelaskannya dengan suara kecil sebagaimana dirinya gemetar karena terkejut. “Huh? Ma-maksudmu, kau sudah ada disisiku semenjak ayahku memberikan talisman tersebut? Tapi kau tidak ada waktu itu! Aku tidak melihatmu sama sekali?” “Dikarenakan tuanku tidak memanggilku, aku menyembunyikan diri.” “Bersembunyi? Kau bersembunyi? Kau selalu disana, meskipun aku tidak bisa melihatmu?” “Y-ya.” Harutora mengonfirmasi untuk yang ketiga kalinya, dan Kon hanya menundukan kepalanya, meratakan ekornya lembutnya. Ia terlihat tegang dan sangat takut, dan Harutora menemukan kembali rasa tenangnya melihat sang gadis terlihat pegal. “Begitu…… Aku, aku mengerti. Setidaknya, pertama angkatlah kepalamu, kau terlalu banyak bersujud hingga aku tak tahu apa yang harus kulakukan, dan itu membuat sulit untuk berbicara.” Dengan segera Kon mengangkat kepalanya ketika Harutora memintanya. Wajah kanak-kanak tersebut asih terlihat kaku, dan rasa waspadanya masih tidak berubah, dan telinganya terkadang akan berkedut seolah-olah tak mampu menahan ketegangannya. “……Diingat-ingat, Alpha juga bilang kalimat aneh tadi pagi seperti familiarku telah teregister…… Jadi yang dimaksud olehnya adalah kau.” Harutora duduk bersila dihadapan Kon, menimang-nimang shikigami yang ada didepannya lagi. Kon pun semakin terlihat tegang dalam tatapan penilaian tuannya, menggerak-gerakan tubuhnya takut dan membalas tatapan Harutora, tangannya masih berada dilantai. Mengabaikan telinga dan ekor sekarang, Kon Terlihat seperti seorang gadis biasa, namun sungguh terlihat lebih dewasa dari seorang gadis – seharusnya, mungkin anak-anak? – yang seumuran. Selain itu, ia tidak terlihat berbeda dengan manusia biasa. Penamipilannya terlihat sedikit terlalu sempurna, namun matanya yang terus terang, kontur lembut yang diberikan pada wajahnya, dan bibir mungilnya yang terlihat ‘biasa’ saja, terlihat seperti seorang gadis mungil ‘biasa’. ...Dia adalah seorang shikigami? Gadis sekecil ini pun bisa menjadi shikigami? Jika Natsume disini, mungkin ia akan menjelaskan kepadanya bahwa shikigami terbiasa tampil dengan wujud ‘anak kecil’, namun Harutora yang tidak tahu menahu mengenai hal tersebut benar-benar tidak tahu harus menyikapi gadis kecil tersebut seperti apa. “……Ayah memberikanmu kepadaku?” Kon dengan kuat menganggukan kepalanya. “A-Aku juga melayani anggota keluarga cabang Tsuchimikado sebelumnya—“ mungkin menyadari bahwa hanya mengangguk tidak menyelesaikan kebingungan yang dialami Harutora, ia membuka mulutnya untuk menambahi. “Apa? Kapan itu? Mungkinkah itu ayahku?” “I-Ingatan masa laluku sudah tidak ada, namun sungguh bukan hanya satu generasi keluarga cabang.” “Maksudmu kau melayani keluarga cabang dari generasi ke generasi? Begitu.” Sama seperti Yukikaze yang dimiliki keluarga cabang – Harutora menerima penjelasan tersebut. Dengan kata lain, keluarga cabang memiliki shikigami seperti Yukikaze yang melayani keluarga utama, dan ayahnya telah memberikan salah satu shikigami terssebut kepadnya. Dengan begitu, itu tidak aneh jika waktu itu dengan khusus ayahnya membawa-bawa nama ‘Tsuchimikado’. “Uh, jadi kau……” Harutora memanggil, dan Kon pun dengan segera menangis dalam ketakutan dan keragu-raguan. “Tu-tuan, tolong panggil aku dengan namaku.” “Tuan…… A-aku mengerti, lalu bagaimana jika kau tidak memanggilku ‘tuan’, akan lebih baik jika kau memanggilku Harutora.” “H,H-H-H, Ha, Ha, Haru-t-t-tora……sama!” “……Kau tidak perlu begitu gugup.” “…………” “Uh, begitu! Aku tak masalah sama sekali, aku tak masalah, jadi tolong jangan tunjukan ekspresi begitu!” Mata bulat Kon mulai berkaca-kaca kembali, dan Harutora dengan segera berbicara untuk menenangkannya. “Tenanglah sedikit terlebih dahulu! Rileks! Tarik napas! Oke?” Harutora melakukan sebisa mungkin untuk meyakinkannya. Kon pun menegakkan punggungnya dan membuka mulut kecilnya untu menarik napas sesuai perkataanya. Sifatnya sangat simpel, namun sangat menyusahkan untuk mencari tahu bagaimana ia harus bersikap padanya. …Namun…… ini juga jauh dari ekspetasinya. Ia merasa ini seperti sebuah hubungan antara anak kecil dan walinya daripada shikigami dan tuannya. Intinya, gadis itu jauh dari ekspetasinya dan bukanlah sebuah shikigami yang bisa dibanggakan oleh pemiliknya kepada orang lain. Ia pasti tidakakn berguna banyak dipertarungan, dan sebaliknya, ia mungkin malah harus melindunginya. Tetapi, masalah utamanya adalah penampilan luarnya. Lagi pula, jika ia membawa gadis kecil ini kemana pun ia pergi, akan ada kemungkinan besar bahwa hal itu akan menimbulkan kekeliruan yang tidak perlu. …Ayah sialan itu…… Ia awalnya percaya bahwa ayahnya akhirnya telah memberikannya selamat karena anaknya dengan serius akan meninggalakan rumah, namun ia pasti tertawa dengan keras dibelakangnya sekarang. Harutora benar-benar bodoh untuk merasa senang dengan ekspetasinya. Tapi, tunggu, Mungkin saja ekspektasinya terhadap Kon salah. Shikigami tidak bisa dinilai dari penampilan luarnya saja, dan meskipun penampilan luar yang kuat itu bagus, kekuataan sesungguhnyalah yang lebih penting. Tidak menutup kemungkinan shikigami yang kuat sebenarnya bersembunyi dari penampilan gadis kecil tersebut. “Oke, bagaimana jika begini. Kon, aku ingin bertanya terlebih dahulu padamu.” Kon dengan segera kembali menjadi serius ketika Harutora mulai berbicara. “Pertama…… Benar, shikigami macam apa dirimu? Tak apa jika kau hanya mengatakan tipemu.” Harutora bertanya pertanyaan yang menurutnya pertanyaan paling dasar, namun yang hanya dilihatnya adalah wajah bingung dan ekspresi kaku seolah-olah ia bertanya pertanyaan yang tidak dimengerti olehnya. “Huh? Kau tak tahu shikigami tipe apa dirimu? Benar, bukankah kau bilang kau adalah pembantu? Mungkinkah kau adalah shikigami pelindung yang seperti Touji katakan?” “Ya, aku melayani sebagai pembantu Harutora-sama.” “Benarkah begitu? Uh…… apa lagi yang dikatakannya? Dengan kata lain, kau tipe buatan manusia?” “Bu-buatan manusia……?” Wajah ceria Kon dengan segera tertutup bayangan. Bulir keringat muncul diwajah muramnya seolah-olah ia percaya bahwa tak ada jawaban sama sekali terhadap dosa yang tidak bisa dimaafkan. “Huh? Kau tak tahu juga? ……Ah, aku tahu, kau melayani beberapa generasi keluarga cabang, jadi mungkinkah kau shikigami kuno jauh sebelum General style ada? Uh, kau tak mengingat masa lalumu, bukan? Tapi setidaknya itu lebih baik.” Ia ingat bahwa Yukikaze juga merupakan shikigami kuno yang didesain sebagai shikigami buatan manusia tingkat tinggi oleh General style, jadi ada kemungkinan bahwa Kon juga setipe dengan Yukikaze. “Terserah, ini tak akan berguna untuk lanjut bertanya, dikarenakan kau juga tidak tahu, jadi aku akan berganti ke topik yang berbeda. Apa gerakan spesialmu? Apa saja yang bisa kau lakukan?” “…Iya, maafkan aku karena aku lamban, namun gerakan terbaikku adalah teknik bersembunyi.” “Oh, gerakan bersembunyi, biarkan aku melihatnya.” “Se-sesuai perintahmu……” Berkata demikian, figur Kon pun mengabur dan dengan segera menghilang. Walaupun itu permintaanya sendiri, Harutora masih sangat terkejut melihatnya. “Uwah! Kau menghilang! Hebat, aku tak bisa dimana kau berada.” Ia pun merentangkan tangannya, namun lengannya melewati posisi dimana Kon berada tanpa gangguan sama sekali. Terlihat seperti ia telah bergerak degan instan ke tempat lain dibandingkan dengan menyembunyikan dirinya. “Kon? Apa kau disini?” “Iya.” “Ohh, aku mendengar suaramu! Hebat, kau tidak hanya membuat tubuhmu tidak terlihat, bukan?” “Me-Meskipun itu dapat dilakukan, sebenarnya aku hanya meninggalkan tubuhku yang sebenarnya dan menghapus keberadaanku.” “Me-Meninggalkan tubuhmu? Apa maksudnya itu? Apakah seperti hantu?” “Iya, aku dalam wujud rohku…… dan bergabung dengan aura disekitar. N-Namun, jika aku berbicara seperti ini, aura disekitar pasti akan berfluktuasi……” Sebagaimana Harutora mendengar pemaparan Kon, ia melihat ke arah sumber suara dan melihat sesuatu seperti aura yang mengabur. Tetapi ia tidak melihatnya dengan penglihatan biasanya, melainkan ‘melihat’ aura tersebut dengan kemampuan melihat auranya. Namun, jika Kon tidak berbicara, ia tidak akan menyadarinya walaupun dengan kemampuan meihat aura. Jadi ini gerakan bersembunyi yang dimaksud – dengan gembira Harutora menganggukan kepalanya. “Oke, itu bagus.” Kon dengan segera muncul kembali ketika Harutora berbicara. Meskipun Kon tepat berada didepannya, ia hanya ‘tepat berada disana ketika ia menyadarinya’ seperti sebelumnya, muncul dengan tanpa suara. “Hmm…… Itu terlihat luar biasa, Kon.” “Te, Te-Te-Terima kasih atas pujiannya……” “Jangan terlalu merendah, gerakan tersebut sungguh luar biasa, aku mengaguminya.” “I-I-Itu biasa saja……” Kon menundukan wajahnya dengan rona merah dipipinya, ekornya dengan konstan bergerak maju mundur. Ia terlihat malu, dan ekspresinya saat ini terlihat manis. “Apa lagi? Apa kau memiliki gerakan lain?” “Me-Mengambang diudara……!” “Ohh, hebatnya! Terlihat seperti sihir! Apa lagi?” “Me-Memanipulasi api……!” “Uwah, bo-bola api! Panas! Bola sungguhan! Hebat!” Kon mengambang kurang lebih sekitar lima puluh centimeter diudara sambil berlutut, dan bola api berukuran segenggam tangan muncul diatas kepalanya. Bola api tersebut bertambah dua, jadi bola api yang ada total ada tiga mengambang diruang kamarnya. Bola api tersebut terlihat seperti roh yang berkeliaran, tetapi panas yang diberikan oleh bola api tersebut adalah sungguhan. …Sangat kuat! Shikigami ini sangatlah hebat! Walaupun ia telah meragukannya sebelumnya, ia dapat bersembunyi, peningkatan, dan menunjukan gerakan sebagaimana shikigami semestinya, simpel namun mudah. Bola api juga – abaikan kekuatannya – bola itu jelas memberikan intimidasi, dan Harutora pun sangat puas mengetahuinya. Ekornya pun bergerak aktif sebagaimana tubuhnya bergeliat senang, tak mampu menyembunyikan rasa senangnya. Namun… “Luar biasa, Kon! Apa kau memiliki kemampuan lain?” “……Huh? Lain……” Kon pun membenamkan wajahnya, bola-bola api menghilang, dan Kon pun juga berhenti mengambang diudara. “…Huh?” Wajahnya pun memucat didepan Harutora yang tak tahu menahu. Lalu, cahaya aneh pun mengilat dari mata birunya seolah-olah tiba-tiba memikirkan sesuatu. Dengan segera ia mengubah postur duduknya, menaruh satu kaki didepan sebagaimana tangannya dengan cepat bersamaan menuju balik punggungnya. Sesuatu berkilau – sebagaimana Harutora berpikiran demikian, wakizashi yang ia pegang dengan erat dengan segera berada tepat diujung hidungnya. Harutora terkejut. “Ji, J-J-Jika Harutora-san perintah, aku tidak akan ragu untuk mengorbankan nyawaku! Mu-Musuh Harutora-sama harus dimusnahkan dengan ‘Kachiwari’ kesayanganku……!” “…………” Tatapannya galak, dan pedang wakizashi itu mengilat didepan matanya, membuat wajah Harutora menegang. “……Be-begitu, baiklah, Kon. Aku mengerti, aku sudah mengerti, jadi tolong taruh benda itu kembali……” Kon panik dan dengan segera menaruh kembali wakizashinya sesuai permintaan Harutora. Sepertinya sarung wakizashi tersebut ada didalam ikat pinggangnya. Setelah menaruhnya kembali, ia dengan segera kembali berlutut. …Ini tidak baik. “Ba-baiklah, Kon, itu…… K-Kachiwari? Nama yang menakutkan...... Bagaimanapun, jangan mengeluarkan pisau tersebut tanpa seizinku. Mengerti? Kau tidak boleh mengeluarkannya!” “T-Tapi, Harutora-sama, sebagai penjagamu, sudah menjadi tanggung jawabku untuk memastikan keamananmu, jika hal tak terduga—“ “Walaupun jika aku mengalami hal tak terduga, kau masih harus mengonfirmasikannya kepadaku terlebih dahuu! Mengerti?” Harutora menyela, dan Kon akhirnya menganggukan kepalanya dengan enggan. …Shikigami kecil yang akan mampu mengeluarkan pisaunya tanpa peringatan, biarkan aku rehat sejenak…… Meskipun ia tak yakin kapan shikigami ini dibuat, sepertinya ia harus dengan segera membenarkan cara bicaranya yang terdengar kuno,karena mungkin akan ada suatu hari dimana hal itu akan menunjukan hal berbahaya. …Jika gadis ini dalam masalah, seluruh tanggung jawab akan jatuh kepadanya, bukan? Bercanda, aku tak bisa mengurusi ini sendiri. Ia merasa kepalanya sakit. Ini bukanlah waktunya untuk berencena untuk menggunakan shikigami agar bisa menaikkan imagenya. Semuanya adalah salah ketidaakberuntungannya, komplain Harutora dalam hati. Hingga lalu – ‘Aku selalu berpikir kau bodoh, tapi aku tidak mengira kau akan sebodoh itu hingga kau tidak tahu apa-apa!’ “Ugh……!” Ucapan Natsume pun terngiang dipikirannya, dan Harutora dengan segera menghentikan dirinya yang bersikap sok. …I-Idiot! Bagaimana aku bisa memiliki sikap arogan seperti ini! Benar, anak ini jauh memiliki banyak alasan untuk komplain dibandingkan dirinya. Pada akhirnya, ia hanya orang luar yang memiliki nama ‘Tsuchimikado’, yang dimana nilainya tertinggal jauh dan tak dapat mengikuti alur belajar yang ada. Shikigami dengan tuan yang seperti ini yang mendapat keberuntungan buruk. Kon sepertinya percaya bahwa Harutora sedang memarahinya, dan kepalanya pun ditundukan dalam diam, dengan telinga yang ada dikepalanya yang terkulai karena depresi. Disisi lain, mungkinkah Kon bersikap seperti ini karena ia merasa telah membuat kesalahan? Mungkin ia percaya bahwa dikarenakan Harutora adalah Tsuchimikado, ia pasti adalah seseorang yang ‘hebat’. “Hei, Kon, untuk menghindari kesalahpahaman, biar kujelaskan terlebih dahulu……” “Uh, uh, iya.” Suara Harutora serius, dan Kon dengan segera menegakkan punggungnya ketika mendengarnya mengeluarkan suara. Ia terbatuk-batuk canggung, membasahi tenggorokannya. “De-Dengar Kon, aku akan mengatakannya terus terang, walaupun aku seorang Tsuchimikado, aku tidak seperti Onmyouji hebat yang kau layani sebelumnya. Sejujurnya, aku bahkan tak yakin aku bisa menggunakan kekuatannku sepenuhnya……” Ketika ia berkata seperti itu— Mata kon tiba-tiba melebar. Keputusasaan yang tak berujung pun terpancar dari mata birunya. “Ma, m-m-m-m-m-maksudmu aku tak dibutuhkan?” Matanya penuh dengan air mata dan tubuh kecilnya pun gemetar dengan sangat, “Tu-Tunggu!” dengan panik Harutora berkata. “Tidak! Kau salah paham! Aku tidak berkata tentang membutuhkanmu atau tidak, ini tidak ada hubungannya dengan hal tersebut, itu bukanlah yang kumaksud…… aku ingin supaya kau tidak terlalu berpikir tinggi tentangku.” “…?” Mata Kon yang berkaca-kaca pun melebar, terlihat seperti ia tidak mengerti apa yang dimaksud Harutora sama sekali. “Sebenarnya, uh…… aku masih seorang murid – sesuatu seperti Onmyouji trainee dan nilaiku jelek, hampir dilevel bahwa aku benar-benar orang luar, dan aku tidaklah hebat, jadi kau tidak harus terlalu hormat kepadaku.” Ia berkata banyak bahkan hingga ia merasa malu, namun itulah kenyataannya, ia tak berdaya. Kon mendengar penjelasan Harutora dengan mulut yang tertutup rapat dan keterkejutan yang mewarnai wajahnya. Itu membuatnya mengingat reaksi para guru dan murid tadi, dan ia pun tak mampu untuk tidak menolehkan wajahnya, malu. Namun— “Itu tidak benar.” Ucap Kon tegas. Ia berbicara lancar dan dengan kepercayaan diri dalam suaranya, kebalikan dari sebelumnya. Namun, setelah Harutora menoleh kembali dengan terkejut, ketegasan yang ada pada wajahnya menghilang dan kembali menjadi dirinya yang malu-malu. Walaupun begitu, ia berusaha semampunya untuk menyampaikan pendapatnya. “A, A-Aku menjaga Harutora-sama seharian ini.” “…Ah.” Benar, itu berarti bahwa ia telah melihat semua penampilan bodoh Harutora di Onmyou Akademi tadi. “La-lalu kau seharusnya tahu benar bahwa aku tidak mengerti apapun sama sekali, bukan? Lalu kenapa……” “Karena a-aku adalah shikigami Harutora-sama.” “Hanya alasan itu? Kau sangatlah hormat kepadaku hanya dengan alasan tersebut?” Harutora bertanya dengan tidak percaya. Kon menunjukan tatapan bingung dan menatapnya ketika mendengarnya berucap seperti itu, seolah-olah itu adalah hal paling wajar. Jika hal itu adalah memang hal yang paling wajar…… Sebagai shikigami Natsume, Harutora pun merasa putus asa membayangkan dunia macam apa itu. “A-apa aku merepotkan Harutora-sama?” “Tidak…… bukan itu.” Harutora menjawab acuh tak acuh. Sebenarnya, ia merasa bahwa Kon terlalu meninggikan dirinya, jadi ia merasa sedikit gelisah. …Tapi…… Perkataaan Kon menggerakkan hati Harutora setelah seharian penuh mengalami penderitaan. Dipikir baik-baik, akan menjadi tragedi betul jika shikigaminya menunjukan sikap hina padanya. Sikap Kon tidak akan sekaku itu jika secara perlahan mereka saling mengenal. Secara acak mengayunkan wakizashi tersebut memang masalah yang merepotkan, namun tak ada alasan untuk mengubah pendiriannya. Disisi lain, dikarenakan Kon sudah pasti sangat patuh kepada tuannya, ia harus berusaha semampunya untuk menjawab ekspetasinya dan menjadi Onmyouji yang pantas menerima hormatnya. “……Aku mengerti, mulai hari ini kau akan menjadi shikigamiku dan aku akan menjadi tuanmu, walaupun aku adalah tuan yang tak pantas. Mohon bantuannya, Kon.” Harutora dalam diam telah memutuskan, berkata demikian pada Kon sambil tersenyum. Pipi Kon merona dan matanya berkaca-kaca untuk sesaat. Dengan segera ia menundukkan kepalanya. “A, A-a-aku tidak layak, mohon instruksinya—“ Sikap dan perkataannya sangat sopan, ekornya pun bergerak-gerak senang seperti anak kecil. Meskipun sebenarnya ia merasa sedikit menyesal, Harutora tak lagi menghiraukannnya ketika melihat Kon yang saat ini begitu senangnya. …Aku memiliki shikigami sekarang. Harutora mencerna kembali fakta tersebut. “……Baiklah! Lalu, Kon, kau seharian penuh bersamaku, jadi kau mengerti benar bukan orang macam apa aku ini?” “H-h-harutora-sama berpikiran luas, bahkan seseorang sepertiku dapat me—“ “Tenang, kau tak perlu terburu-buru untuk menjawab, aku hanya bermaksud untuk lanjut bertanya, seperti…… Benar, apakah ada arti khusus dengan telinga dan ekormu?” Harutora menyembunyikan senyum jailnya, bertanya dengan nada selembut mungkin. Dengan pertanyaan tersebut, Telinga dan ekor Kon dengan segera berdiri dan terlihat waspada seperti terkena serangan kejutan. “A-arti…… aku adalah keturunan roh rubah, jadi……” “Huh, kau seekor rubah? Mungkinkah kau rubah magis – tidak, mungkin seekor kitsune?” Harutora awalnya berpikir bahwa kedua hal itu aalah telinga dan ekor anjing. Setelah mendengar pertanyaan tersebut, Kon mengangguk. Jika begitu, lalu bola api yang dimunculkan oleh Kon tadi bisa saja disebut sebagai ‘api rubah’. Touji telah menjelaskan bahwa standar shikigami buatan adalah mampu memiliki kekuatan sihir eksternal. ‘Kekuatan sihir eksternal’ tersebut dalam hal ini adalah ‘roh rubah’ milik Kon, dengan kata lain, Kon adalah shikigami yang dibentuk berasal dari roh rubah. Walaupun begitu, Harutora sebenarnya tidak mengerti tentang apa itu roh rubah. Ia pun hanya ber-ohh ria dengan sedikit rasa penasaran, sedikit memajukan dirinya untuk melihat lebih jelas telinga Kon. Mungkin Kon merasa sedikit malu dengan tatapan Harutora, sebagaimana pipinya yang memerah dan ia yang menolehkan wajahnya ke samping…… Namun telinganya malah semakin bergerak-gerak. “……Bisakah aku menyentuhnya?” “Hya!?” “Ah, jika kau keberatan, aku tak akan memaksa—“ “T-t-tidak, bukan begitu, sentuhlah jika kau ingin……” Ia pun perlahan memajukan kepalanya dan Harutora merentangkan tangannya sambil “Maaf”. Pertama ia merasakan telinga Kon diantara jari-jarinya. Kon gemetar seperti dialiri listrik ketika ia menyentuhnya. “Ohh, lembutnya – Haha, bahkan bergerak, benar-benar seperti anak anjing…… Ahah, baiklah, baiklah.” “…………” “Bolehkah aku menyentuh ekormu juga?” “Te-tentu saja……” Kon terlalu malu untuk melihat Harutora ketika ia berbicara, memiringkan punggungnya kepada Harutora. Bahkan ekornya pun terasa lebih lembut dibandingkan telinganya, dan Harutora berpikir lembut sekali, sambil “Ohh!” ria, senang. Ia sebenarnya cukup menyukai binatang. “Terasa sangat begitu enak, bebas dan lembut…… Oh, ini bergerak.” “……A-a-aku merasa sangat terhormat bahwa dirimu…… menyukainya……” “Yah, ini sangat lembut. Dengan catatan, aku tak pernah memegang rubah sebelumnya, jadi ini bagaimana ekornya terlihat.” “…………” Harutora terus mengelus ekor rubahnya, membuat Kon sering kaget tersentak pada setiap elusannya dan rileks kembali. Ia berusaha keras untuk menahannya tanpa berani untuk berbicara, bahkan telinganya bergerak semakin cepat. “Ah, maaf, apa terasa gatal?” “T-t-t-tolong jangan khawatir……” “Bisakah kau menggerakan ekormu sesuai keinginanmu? Sebenarnya, bagaimana ekormu bisa bergerak?” “Ba-bagaimana—!?” Harutora bertanya dengan santai, namun untuk suatu alasan Kon sedikit meninggikan suaranya tidak karuan. Akhirnya, ia membulatkan tekad dan berdiri dengan diam, mulutnya rapat dan kulit putihnya pun merona hingga lehernya. Lalu, dengan punggungnya yang menghadap Harutora, ia perlahan melepas tali yang ada dipinggangnya. “Se-se-se-se-, Seperti ini!” Ucapnya dan dengan tiba-tiba menurunkan hakamanya. Ekor yang secara konstan gemetar dan pantat putihnya pun berada didepan Harutora— “Ada apa, Harutora! Aku berkunjung ke perpustakaan saat mau pulang sebagai pencegahan, dan menyadari bahwa, buku yang aku suruh kau baca masih ada—“ Natsume dengan kasar membuka pintu kamar Harutora tanpa mengetuk, tangannya membawa tumpukan buku. Teriakan marah pun terdengar sebagaimana ia berjalan memasuki ruangan. Waktu berhenti, semuanya terdiam. Kon meratap tanpa bersuara, dengan segera menaikan hakamanya, berusaha untuk tidak terjatuh. Harutora dengan cepat membantu Kon ketika ia terjatuh dalam pelukannya – dan hasilnya keduanya berpelukan satu sama lain sebagaimana hakama Kon jatuh ke lantai. [[File:Tr2 131.png|thumbnail]] Tumpukan buku yang dibawa Natsume satu persatu jatuh. Kon telah membeku, namun Harutora mengambil hakama yang terjatuh dengan kecepatan yang sangat, menaikan hakama seperti ia sedang membantu anak kecil untuk memakaikan celananya dan mengikat talinya. Lalu, ia menarik napas, dalam, dan baru saja ingin membuka muutnya, ketika— “……………...Harutora?” “Uh—“ “………………Apa yang kau lakukan?” “Kau salah paham—“ Ini pertama kalinya Harutora mendengar Natsume dengan suara seperti itu semenjak ia lahir, dan suara ketika ia menjawab terdengar seperti bukan suaranya. “Uh, begini, tenanglah dan dengar penjelasanku, oke? Kau salah paham, dia Kon, jangan lihat dia seperti anak kecil, dia sebenarnya adalah rubah. Terlebih lagi, dia adalah shikigami, bukan manusia. Lihat ekor dan telinganya sebagai buktinya. Jadi kau salah, ini tidak seperti yang kau pikirkan……” Natsume mengerutkan keningnya, matanya dengan ganas memberikan kesan berbahaya. Diwaktu yang bersamaan, Harutora seperti melihat beberapa jimat sihir yang muncul ditangannya, dan walaupun ia merasa ingin tahu bagaimana ia mengeluarkan jimat tersebut, perhatiannya lebih tertuju dengan kata ‘bahaya’ yang tertera jelas didalamnya. Harutora yang berusaha meluruskan kesalahpahaman pun semakin diam dan diam. “…………Mesum.” “Tunggu—“ “…………Mati.” “Na-natsume?” Tubuhnya terlihat seolah-olah telah mengembang – ini apa yang ia lihat dengan kemampuan melihat rohnya, tak mungkin salah. “Mati kau, mesum! Order!” ‘Ketika aku sampai, jantungmu sudah berhenti berdetak.’ Touji dari ruang sebelah memberitahukan Harutora setelahnya. Tentu saja, hal itu hanya sebuah candaan.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information