Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 3 Bab 4
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===4-4=== Yang mengejutkanku, semuanya berjalan dengan lancar ketika kami memasuki toko baju berikutnya. Entah kenapa, dunia ini lebih sederhana dari yang kukira – seperti mengambil permen dari seorang bayi. Seorang lelaki muda dan seorang gadis hanya perlu berjalan bersama-sama untuk membuat orang lain mengira mereka sedang berkencan. Dan ya, itu juga berlaku bagiku, dipikir-pikir lagi. Menilai dari bagaimana di dalam hatiku aku selalu mengutuk para laki-laki dan gadis berusia-SMA ketika mereka sedang bersama, mungkin sebenarnya memang begitu adanya<!--actually be a thing-->. Ketika para pelayan tokonya mengawasiku dan merasa diriku tidak memadai, semua yang diperlukan untuk menghilangkan kecurigaan mereka adalah dengan berdiri di dekat Yukinoshita. Telah menyatakan bahwa semua orang disekelilingnya itu hanyalah orang asing, Yukinoshita menepis para pelayan toko yang berbicara padanya dengan sepatah “Aku baik-baik saja<!--I’m fine-->, terima kasih” dan membuat pilihannya dengan mata yang serius. Sesuatu akan menangkap perhatiannya dari waktu ke waktu dan dia akan menariknya ke samping dan meregangkannya secara vertikal. Aku rasa dasarnya untuk menilai barang agak aneh. “Ayo kita pergi ke tempat selanjutnya?” Dia melipat pakaian di tangannya dengan cekatan dan mengembalikannya pada raknya, terlihat agak cemas akan ketahanannya. “Kamu tahu, aku tidak pernah sekalipun memilih pakaianku berdasarkan pada betapa kuat bahan kainnya. Entah kenapa aku tidak merasa Yuigahama memikirkan tentang kekuatan perlindungan dari pakaiannya atau apapun.” Baju biasa saja tidak apa-apa, terima kasih banyak. Toh, tidak seperti ada monster berkeliaran. Yukinoshita menghela. “Yah, maafkan aku. Aku hanya bisa membuat keputusan berdasarkan kualitas bahan kainnya dan jahitannya.” Dia terdiam untuk sejenak. “Kamu tahu, aku tidak pernah mengetahui apa yang Yuigahama-san sukai atau apa minatnya… tidak ada yang seperti itu<!--nothing along those lines-->.” Helaannya kemudian itu helaan yang lebih dalam, lebih letih dari yang pernah kudengar darinya sebelumnya. Dia mungkin sedang merenungkan semua hal yang tidak pernah dapat dipelajarinya. Kalau demikian, itu sebuah penyesalan yang tidak ada gunanya. “Siapa peduli jika kamu tidak tahu? Aku akan lebih jengkel pada seseorang yang memperlakukanku seakan mereka tahu segalanya tentangku ketika mereka hanya tahu tentang hal-hal dangkalnya saja. Itu agak seperti mengirim kacang dari suatu tempat lain ke seorang penduduk Chiba.” “Contoh itu begitu spesifik ke Chiba sampai tidak ada orang yang akan memahaminya…” kata Yukinoshita, terlihat agak kaget. Hmph, apa itu tidak jelas<!--get across-->? Untuk menjelaskannya secara sederhana, penduduk Chiba muak dengan kacang. Kami tidak percuma membanggakan hasil produksi tertinggi di seluruh negara ini. Dan yang benar saja, itu agak aneh bagaimana 70 persen sekian kacang datang dari Chiba. Omong-omong, 20 persen datang dari Ibaraki. Orang-orang memanggilnya wilayah kacang. “Untuk menjelaskannya dengan bahasa orang awam, itu seperti mengirim anggur pada seorang sommelier<ref> Ahli anggur </ref> ketika kamu sendiri hanya memiliki pengetahuan anggur yang samar-samar, kurasa.” “Itu masuk akal… itu beralasan…” Yukinoshita mengangguk seakan dia dengan mudahnya mengerti apa yang baru saja kukatakan. Kamu tahu, ayahku begitu sering melakukan itu ketika dia membelikanku hadiah ulang tahun. Dia membalikkan Playstations dengan Sega Saturns dan hal semacam itu. Super Famicon sudah terjual habis, tapi masa bodo, Sega Genesis dan 3DO membuat suara bip yang sama baginya. Setiap kali kamu memberi hadiah dengan pemahaman yang setengah-setengah mengenai orang itu, hasilnya biasanya kurang dari memuaskan. “…cara menilaimu yang aneh itu terkadang bisa berguna,” kata Yukinoshita, setengah-terkagum, walaupun aku sama sekali tidak merasa seperti aku sedang dipuji. “Memang, peluang seseorang untuk menang itu kecil ketika kamu bertempur melawan <!--fight against-->titik kuat pihak lain. Untuk menang, kamu harus menyerang<!--pierce--> titik lemah mereka…” Jika memilih sebuah hadiah itu sebuah pertempuran baginya, apa keluarganya itu terdiri dari para Amazon atau semacamnya? “Yah, kamu mungkin bisa menyerang titik lemah mereka, tapi mereka juga bisa mempunyai sesuatu untuk mengimbangi titik lemah mereka. Itu memenuhi persyaratan berguna yang kamu sedang bicarakan.” “Memang.” Dia kelihatannya berpikir mengenai sesuatu. “Kalau begitu…” Yukinoshita melemparkan pandangannya ke toko berikutnya dalam jajaran itu. Kami berhenti di depan toko pakaian dalam yang menghadap secara diagonal ke toko pakaian tersebut. Yukinoshita menghilang ke dalam sebuah toko peralatan dapur di sebelahnya, meninggalkanku terdampar sendirian. Aku tidak mungkin hanya satu-satunya yang merasa bahwa hanya dengan keberadaan sebuah toko pakaian dalam saja yang dikelilingi oleh toko seperti Yokado itu jauh lebih mesum daripada keimutan dan keseksian jelas yang ditekankan oleh pakaian dalamnya itu sendiri<ref> Yokado itu pengecer terbesar di Jepang.</ref>. Juga, mereka menjual pakaian renang sekolah sekarang ini sekitaran Juni, yang terasa lebih mesum lagi, menurut pendapatku. Tapi aku sedang ngelantur. Selain alat-alat masak utama seperti wajan penggorengan dan panci, ada juga sarung tangan oven yang terlihat seperti ''The Muppets''<ref> Boneka tangan</ref> dan set-set peralatan makan yang menyerupai boneka Matryoshka yang berderet di dalam toko peralatan dapur itu. “Aku paham…” kataku. “Itu memang titik lemah Yuigahama.” Yuigahama itu tidak pandai memasak<!--bad at cooking-->. Tidak, lebih pada dia itu hancur bukan main soal memasak. Aku sudah memakan biskuit buatan gadis itu sekali, tapi itu begitu tidak enak sampai aku heran apa aku sedang memakan arang yang mereka jual di ''Keiyo Home Center''. Atau mungkin ''Joyful Honda''<ref>Keiyo Co, Ltd. dan Joyful Honda toko eceran yang menjual keperluan rumah tangga.</ref>. Apapun itu, apa yang kamu lihat adalah apa yang kamu dapat – rasa yang kuat itu tidak mengkhianati perkiraannya. Ketika aku bilang rasa, maksudku sebenarnya sensasi membakar. Dan tidak hanya aku yang memakannya, Yukinoshita juga. Tuntunan mantap Yukinoshita sudah membawanya ke level masakan biasa-biasa saja, tapi aku ragu masakan yang lebih rumit dari itu bisa melewati fase pembuatannya. Akan tetapi, tempat ini cukup menyenangkan untuk dimasuki.<!--That said, this was quite a fun room to be in.--> Macam whoa, ada apa dengan tutup panci ini? Aku dibuat terpesona oleh caranya menaburi penyedapnya untukmu ketika kamu menarik bagian gagangnya. Oh men, aku sedang melongo seperti orang idiot. Persis saat aku pikir hanya ada barang-barang yang mudah dipakai, aku juga menyadari mereka bahkan ada wok-wok gaya tradisional. Sial, ini membuatku ingin tertawa bodoh <!--laugh giddily--> atau semacamnya. Berbicara soal tempat seperti ''home center'', toko 100 yen juga seperti ini, dengan<!--what with--> bagaimana hanya melihat pada semua alat dan perkakas keren itu saja bisa membuat darahmu terpompa. “Hikigaya-kun, ke sini.” Aku mendengar namaku dipanggil. Ketika aku datang ke sana, aku disambut oleh pemandangan Yukinoshita Yukino mengenakan celemek. [[Image:YahariLoveCom_v3-125.jpg|thumb|200px]] Kainnya tipis, bertolak belakang dengan corak hitamnya, dan ketika Yukinoshita mengenakannya, celemek itu menghasilkan suasana yang tenang dan sopan. Sebuah cetakan cakar kucing terjahit di bagian dada. Tali yang mengelilingi pinggang Yukinoshita diikat dalam sebuah pita, menekankan ukuran pinggangnya yang langsing. Selagi kepala dan pinggulnya berpaling, Yukinoshita mengetes sebetapa mudah untuk bergerak dengan tiba-tiba melakukan sebuah putaran di depanku, begitu mirip ''waltz''. Itu membuat talinya menjadi terlepas dan berdesir seperti ekor “Bagaimana kelihatannya?”<!--how does it look--> “Kamu ''menanyakanku'', huh… harus kubilang, itu terlihat lumayan bagus sekali padamu.” Tidak banyak lagi yang bisa dikatakan. Semacam kesan rapi dan apik itu terlalu cocok sekali dengan gaya Yukinoshita, mungkin karena rambutnya juga hitam. Aku ingin langsung saja memujinya, tapi Yukinoshita bermain-main dengan kerah dan tali serta lengan bajunya, berfokus pada pakaiannya tanpa melihatku sama sekali. Pada saat itu, satu-satunya yang mengetahui ekspresi Yukinoshita adalah si cermin dan Yukinoshita sendiri. “…wah<!--why-->, terima kasih. Tapi, aku tidak sedang bertanya tentang diriku. Maksudku bagaimana kelihatannya pada Yuigahama-san?” “Itu tidak akan cocok dengan Yuigahama. Semacam barang lembut, penuh warna, yang terlihat bodoh akan membuatnya lebih senang.” “Bengis, tapi benar. Sampai aku tidak tahu bagaimana bereaksinya…” kata Yukinoshita selagi dia melepaskan celemek yang dipakainya sampai barusan tadi dan mulai melipatnya dengan hati-hati. “Kalau begitu, aku rasa kita sebaiknya memilih sesuatu sekitaran ini.” Selagi dia mengengam celemek yang terlipat itu, matanya jatuh ke korban selanjutnya. Kali ini, dia mengecek jumlah kantong dan terbuat dari kain apa<!--the material it was made of-->. Yap, itu perlu untuk mengecek kualitas kainnya. Dari caraku memikirkannya, kain asbes atau yang tak mudah terbakar atau semacamnya akan lebih baik. Yuigahama mungkin akan dalam bahaya setiap kali dia memakai api. Pada akhirnya, Yukinoshita memilih sebuah celemek kecil mungil, untuk hiasan<!--ornamental--> yang seluruhnya berwarna merah muda. “Aku akan memilih yang ini<!--I’ll go with this-->.” Ada sebuah kantong kecil di kedua sisi, ditambah sebuah kantong besar berbentuk-persegi di tengah. Itu kelihatannya cocok dengan Yuigahama, yang merupakan tipe yang menjejalkan permen sebanyak yang dia suka ke dalam kantongnya. Yukinoshita melihat celemek merah muda itu dan berjalan ke kasir. Di tangannya, dia memegang celemek merah muda itu – dan yang hitam juga. “Kamu tahu, aku tidak masalah dengan boneka yang tadi, tapi kamu benar-benar sedang menyelinapkan belanjaanmu sendiri ke dalam sini.” “…Aku perlu memberitahumu<!--I’ll have you know--> aku tidak ada rencana untuk membeli sebuah celemek.” “Suatu dorongan untuk membeli, huh? Yah, itu sering terjadi ketika kamu keluar berbelanja.” Yukinoshita membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu untuk membantah, tapi berhenti di tengah-tengah. Dia memandangku dari samping sebelum memalingkan pandangannya dan menuju ke kasirnya sendirian, tanpa sekalipun menoleh ke belakang. Jadi itu bukan suatu dorongan untuk membelinya<!--an impulse purchase-->? Sungguh gadis yang tidak bisa dimengerti. Tapi jika ada satu hal yang kutahu mengenainya, itu adalah bahwa dia sudah berencana untuk membeli boneka panda aneh itu dari awal. <br /> <center>× × ×</center> <br />
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information