Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid13 Bab 5
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 4=== Beberapa menit kemudian, mereka berdua duduk punggung dengan punggung untuk menghindari kontak mata. ...Suasana yang sangat canggung menggantung di udara. "U-Umm..." Sudah berpakaian dengan benar, Rinslet angkat bicara. "A-Aku, umm... barusan, melakukan sesuatu yang sangat memalukan." "T-Tidak sama sekali. Kamu melakukannya demi penyembuhan. Berkat kamu, aku sudah memulihkan banyak staminaku." Kamito mengguncang lengan kanannya. Meskipun masih sakit sampai batas tertentu, itu tidak lagi menghambat gerakannya. "...Badai salju tidak terlihat seperti itu akan berhenti dalam waktu dekat, jadi mari kita sedikit beristirahat di sini untuk saat ini." "Kamu benar..." Rinslet mengangguk dan mulai mengaktifkan kristal roh api. Setelah menempatkan mineral merah menyala pada tanah dan menuangkan divine power, cahaya hangat dari api menerangi gua es. Fenrir membuka rahangnya yang besar dan mengeluarkan peralatan memasak. Rinslet menuangkan susu ke dalam panci kecil yang dia kemudian menempatkan di atas mineral menyala tersebut. "Itu dikatakanā" Kamito berpaling ke arah Rinslet. "Ada apa dengan kelompok naga-naga es itu?" "...Aku tidak tahu juga." Rinslet menggeleng. "Selain itu, naga es dari Laurenfrost seharusnya telah punah beberapa abad sebelumnya. Kenapa mereka tiba-tiba muncul di tempat iniā" "Jadi pada akhirnya, itu masih terkait pada cuaca yang tidak normal saat ini, kanā?" Menopang dagunya dengan tangan, Kamito memasuki pemikiran yang mendalam. "Mungkinkah bahwa badai salju di gunung sebenarnya perbuatan naga-naga es itu?" Menurut legenda, naga memiliki kekuatan luar biasa yang berbeda dari sihir roh. Terlebih lagi, ketika keenam naga es muncul pada saat yang sama, Kamito jelas merasa badai salju meningkat dalam kekuatan. "Kemungkinan itu tidak dapat dikesampingkan. Masih banyak daerah yang tidak diketahui dalam penelitian tentang ekologi naga." Rinslet mengangguk setuju. Setelah beberapa saat, susu dalam panci mendidih. "...Oke, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?" Meneguk susu panas yang mengepul, Kamito mendesah. Daripada tetap di sini dan menunggu untuk mati beku, dia akan lebih memilih untuk mengambil spekulasi dengan labirin gua esā "Mari kita tunggu sedikit lagi dan melihat, haruskah kita? Badai salju ini tidak akan berhenti dan kita tidak tahu apakah itu mungkin membiarkan sedikit. Apa yang aku akan lakukan sekarang adalah mempersiapkan sebagian pancake khusus terlebih dulu." Memegang sebuah wajan penggorengan, Rinslet tersenyum acuh tak acuh. "...Aku benar-benar minta maaf. Ini adalah kekeraskepalaanku yang membuat kamu terjebak dalam semua ini." "Tidak perlu merasa bersalah. Aku adalah orang yang bersikeras memimpin jalan untuk kamu." Rinslet membalik wajan yang sedang dipanaskan di atas api. Pancake panas disajikan di atas piring dengan berlimpah mentega dan madu. Saat aroma manis memenuhi udara, perut Kamito bergemuruh dan menggeram. "Ayo, silahkan menikmatiā" Dengan piring mengepul dibawa di depan matanya, Kamito langsung mengambil sepotong dengan garpunya. ...Kunyah Kunyah. "...Ini hebat!" Tekstur lembut dan kenyal, dengan madu terserap di dalamnya, meleleh di mulutnya. Tidak hanya itu, tapi ujung-ujungnya renyah seperti biskuit. Kamito menghabiskan sebuah pancake dalam sekejap mata. "Kamito-san, kamu terlihat seperti kamu cukup menikmatinya." "...Ya, karena itu benar-benar lezat." Kamito mengangkat jempol. Rinslet tersenyum berseri-seri. Namun demikian, wajahnya segera diselimuti kegelapan. "...Untuk beberapa alasan aku tidak tahu kenapa, aku tiba-tiba teringat padanya." Rinslet bergumam lirih. "...Dia?" "Ya, pancake ini adalah favoritnya." Kamito tiba-tiba teringat apa yang dikatakan Rinslet dalam mimpinya malam sebelumnya. "...Itu adalah adikmu, kan...? Orang yang disegel dalam kutukan es oleh Ā«Elemental LordĀ»." Rinslet mengangguk. "Itu adalah empat tahun lalu. Saat itu, dia hanya sembilan tahun..." Melihat bunga api meletus dari kristal roh, Rinslet melanjutkan. āItu kira-kira beberapa bulan sebelum insiden pengkhianatan Ā«Ratu BencanaĀ». Tahun itu, wilayah Laurenfrost mengadakan sebuah Ā«Great Snow FestivalĀ» tradisional. Dalam beberapa tahun terakhir, Rinslet selalu melakukan persembahan tarian Ā«KaguraĀ» princess maiden sebagai putri sulung. Tapi tahun itu, itu terjadi menjadi debutnya judia sebagai seorang princess maiden pada ulang tahunnya yang kesembilan, berdiri di depan warga Laurenfrost. Baru saja memiliki usia kesembilan, dia memasuki panggung semacam ini untuk pertama kalinya. "Judia adalah anak yang sangat menawan dan bakat alami. Namun--" Tarian Ā«KaguraĀ» yang dia lakukan telah menimbulkan kemarahan Ā«Elemental Lord AirĀ». Tentu saja, Ā«Elemental Lord AirĀ» saat itu rusak oleh Ā«Kegelapan Dunia LainĀ» dan sudah dalam keadaan kegilaan sepenuhnya. Ritual judia telah membuat marah sang elemantal lord gila secara kebetulan. "Tentu saja, ayahku menghabiskan semua kemungkinan solusi. Dia mengumpulkan semua princess maiden di Laurenfrost untuk menawarkan Ā«KaguraĀ», Mencoba untuk menenangkan amarah elemental lord. Namun, tidak peduli bagaimana mereka mencoba, mereka masih tidak bisa mencairkan es kutukan tersebut..." Oleh karena itu, Rinslet telah memutuskan untuk berpartisipasi dalam turnamen Ā«Blade DanceĀ». Sama seperti bagaimana Ren Ashbell, Ā«Penari Pedang TerkuatĀ» itu, telah menawarkan tarian pedang pada Ā«Elemental LordĀ» tiga tahun lalu, berhasil menenangkan amarah merekaā "Oleh karena itu, Kamito-san, aku bisa mengerti perasaanmu yang ingin mencari seseorang yang berharga bagimu." Rinslet menatap tangan kiri Kamito, punggung dari tangan dimana segel roh telah lenyap. "Aku juga, akan benar-benar tidak meninggalkan judia." "Ya, kata yang bagus." Kamito mengepalkan tinjunya. (...Itu benar, aku harus membawa dia kembali.) Bahkan jika itu berarti mengejar sampai ke ujung terjauh dari duniaā ...Tug. Tug tug. Merasa sebuah tarikan tiba-tiba pada lengan bajunya, Kamito melihat kebelakang. "āKamito, aku lapar juga." Terwujud, Est menuntut makanan lagi. "Est, kamu telah bekerja keras juga." "Ya!" Kamito membelai kepala Est, menyebabkan dia untuk setengah menutup matanya dari kesenangan. "Ada pancake spesial Rinslet di sini dan buah persik kalengan." "Tidak ada kembang tahu?" "Eh, itu agak terlalu..." "Ya, kita punya." "Sungguh?" Dengan menjentikkan jarinya, Rinslet mengeluarkan sebuah benda putih dari mulut Fenrir... kembang tahu yang membeku. "Bisakah ini dimakan langsung?" "Tidak, aku harus merebusnya lagi dulu." Menempatkan panci pada kristal roh yang menyala, dia menambahkan sejumlah besar salju. Begitu air mendidih, dia memasukan kembang tahu beku ke dalam panci. "Kembang tahu, kembang tahuāŖ" Mata ungu misterius milik Est menyala dengan cahaya kegembiraan sambil dia bersenandung lagu yang aneh. "Ini adalah hidangan yang dikenal sebagai kembang tahu rebus." "Kembang tahu rebus, kembang tahu rebusāŖ" Menyenandungkan lagu tanpa ekspresi, Est terus menatap panci tersebut dengan saksama. Melihat Est seperti itu, Kamito tersenyumā "...K-Kamito-san!" Rinslet tiba-tiba berdiri dan menunjuk luar gua es. "Hmm?" Kamito berpaling untuk melihatā Detik berikutnya, dia begitu terkejut bahwa mulutnya menganga terbuka lebar dan mengatakan hal yang sama seperti Rinslet. "...Badai salju berhenti?"
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube Ć Cursed Ć Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information