Editing
HEAVY OBJECT:Volume 3 Bab 3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 5=== “Cukup. Aku tidak peduli apapun situasinya. Lanjutkan misi seperti yang telah diperintahkan!!” Dua puluh menit kemudian, para prajurit mulai muntah-muntah karena mabuk kendaraan. Tanggapan yang mereka dapat dari Froleytia tidak lebih dari yang telah diperkirakan Quenser. “...Sialan. Aku tidak ingin diingatkan lagi seberapa sadis komandan berdada besar kita itu,” kata Heivia. “Salahmu sendiri.” “Jangan merasa tidak bersalah. Jika kau tahu ini akan terjadi, kau seharusnya memperingatkan kita.” “Aku tidak berhak untuk mengatur bagaimana orang menghabiskan waktu mereka.” Hampir setengah dari mereka keluar dari truk militer yang berhenti karena mabuk kendaraan. Mereka yang tidak begabung dalam permainan kartu dan mereka yang memiliki fisik tangguh tidak mengalami apa-apa. Quenser mengeluarkan peledak Hand Axe dari tasnya dan berkata, “Aku akan memasang peledak di sepanjang jalan ini. Pastikan kalian ambil nafas dalam sambil tetap terus terjaga.” Para petinggi sepertinya telah menuai pelajaran dari Semenanjung Kamchatka karena jangkauan radio yang terus menjadi masalah selama ini telah diperkuat. Itu membuat Quenser bisa mengkover area yang luas. Quenser memasang peledak di sepanjang jalan setapak yang terus menurun ke hamparan salju putih. Jalan itu tidak di semen. Jalan itu hanya terdiri dari tanah padat yang keras. Dia hamparan area yang tidak ada apa-apanya seperti itu, orang cenderung mengikuti jalan setapak yang sudah ada. Pohon tumbang dan batuan tajam adalah duri yang bisa meledakan ban, dan roda bisa terjebak ke dalam tanah berlumpur. Di area Arktik yang membeku yang tidak ada apa-apanya sejauh mata memandang, bahaya dari hal-hal tersebut sangat tidak bisa dibayangkan. “Jika kau cerdas, apa yang akan kau lakukan jika mereka mengacaukan sinyalnya, membuat semua ini sia-sia?” “Tujuan dari bom ini bukan untuk meledakan targetnya,” balas Quenser. “Tipuan ini digunakan untuk mengekang pikiran mereka dengan memikirkan dimana peledak-peledak ini diledakan. Semakin takut mereka terhadap bom ini, semakin sedikit keleluasaan gerak mereka. Saat itu terjadi, kita tinggal menyerang terlebih dahulu. Kita hanya perlu menutup pergerakan mereka. Sejak awal, pertempuran ini akan diselesaikan oleh tuan putri.” “Begitu. Ugh... Sial. Mungkin aku akan merasa lebih baik jika sudah muntah.” Heivia merangkak sambil mengerang, tapi Quenser mengabaikannya dan kembali bekerja. Dia menancapkan pemicu elektrik pada Hand Axe dan menguburnya di jalan setapak itu. Hal ini dilakukan untuk menakuti unit infanteri 24 dan menawan mereka untuk memastikan bahwa ini medan perang yang bersih, itulah kenapa akan sangat efektif jika menutupi bom ini dengan tanah dan salju. “Medan perang yang bersih, hm? Itu adalah perkataan orang yang memiliki semua kekuatan. Belum lama ini kita telah bertempur melawan Object.” “Apa mood-mu buruk karena kau ingin muntah? Waktu terus berubah setiap detik. Aku dengar evakuasi penduduk telah dilakukan dan memindahkan mereka ke kota apartemen di timur.” “Apa akan baik-baik saja? Pernah ada rumor yang mengatakan bahwa ada prajurit yang ditinggalkan ketika Korporasi Kapitalis dan Aliansi Informasi melarikan diri dari kawasan Alaska dan mereka berakhir dengan membuat iglo di padang salju... Ugh.” Mereka menyiapkan ini bukanlah untuk menghabisi pasukan garis depan. Jika mereka melihat tanda-tanda adanya prajurit infanteri musuh yang datang untuk menyerang zona perawatan, kendaraan musuh yang akan melalui jalan ini akan diledakan atau terhenti. Dengan celah waktu yang mereka buat, mereka bisa meningkatkan pertahanan hingga jauh lebih kuat. “Ayo. Kita masih harus memasangnya di jalur lain.” “Bagaimana jika 24 ketakutan dan memilih untuk tidak melalui jalanan?” “Ada pohon tumbang, bebatuan tajam, lubang yang tertutup salju, dan tanah berlumpur. Kita hanya tinggal berharap mereka terperangkap jebakan alam itu. Juga, mereka tidak tahu pola apa yang kita pakai dalam memasang bom-bom ini. Entah jalan mana yang mereka lalui, mereka pasti ketakutan, dan itu akan memperlambat mereka.” Kelompok mabuk kendaraan itu ogah-ogahan untuk kembali menaiki truk militer, tapi mereka dipaksa naik. Quenser dan lainnya sekali lagi menuju jalanan yang tidak beraspal. Setiap kali mereka berhenti di perempatan yang menghubungkan ke berbagai jalan lain, mereka akan memasang peledak di sana. “Itu tuan putri.” Heivia memandang ke kejauhan. Quenser melihat ke arah yang sama dan melihat benda sepanjang 50+ meter menuju ke arah mereka. Benda itu telah dipaksa untuk melakukan pertempuran sengit dengan Wing Balancer di Semenanjung Kamchatka, tapi perbaikannya telah diselesaikan dengan sempurna. Dia terlihat seperti baru. Quenser dan lainnya melambai padanya dan tuan putri pasti melihat mereka melalui kameranya karena dia juga membalas lambaian mereka dengan meriam utamanya. Dia sedang menuju ke pantai untuk menunggu Indigo Plasma. Quenser menurunkan tangannya dan berkata, “Dimana Object yang lain. Jika aku ingat lagi, Snow Quake akan menyerang pengkhianat itu dari darat.” “Di sana.” Quenser melihat ke arah yang ditunjuk Heivia dan melihat benda raksasa bergerak lewat di dataran yang lebih tinggi dari jarak beberapa kilometer. Tak banyak yang bisa dilakukan benda sebesar itu untuk bersembunyi, tapi sepertinya dia memikirkan untuk bersembunyi dari pandangan musuh ketika bergerak. Prajurit biasa bisa terbunuh hanya dengan satu peluru darinya, Quenser merasa iri dengannya. “Active Sledge sepertinya akan datang dari jalur laut yang diperkirakan akan dilewati Indigo Plasma. Aku tidak melihat adanya kemungkinan situasi seperti ini akan menjadi buruk “Kita telah memasang semua peledaknya, jadi sekarang apa yang akan kita lakukan?” “Kita bergabung dengan Tim A sampai D. Yang berarti kita akan mengeliminansi prajurit infanteri 24 yang bersembunyi di sekitar Indigo Plasma yang ingin menyabotase kita. Itu akan menjadi medan baku tembak yang seru yang dipenuhi dengan lumpur dan tanah becek.” “Kalau begitu, aku punya permintaan agar seseorang memberiku sebuah senjata. Aku seorang pelajar; aku tidak punya apapun sebagai alat perlindungan diri.” “Yeah, itulah aku, seorang analis radar. Radar! Apa kau lihat ada radar di sekitar sini!? Dan sekarang komandan berdada besar kita itu pastinya sedang mendapat kiriman pizza sekarang ini!!” Quenser dan Heivia terus mengeluh sambil tetap bergerak. Mereka hanya berada beberapa kilometer dari garis depan di bibir pantai. Saat sudah dekat dengan garis depan, itu akan menjadi berbahaya jika menggunakan truk yang terlihat sebagai benda metal raksasa di radar. Lebih dari 20 prajurit di Tim F terbagi menjadi kelompok yang berisi 2-4 orang dan menuju ke pantai satu persatu. “Tunggu, kenapa kelompok kita yang pertama pergi?” “Anggap saja mereka menganggap kita dapat diandalkan. Mereka yang datang setelah kita adalah para pengecut.” “Dan itu sekali lagi membuatku ingin memegangg senjata. Jika saja aku punya dua pistol, aku tebak aku bisa menembaki semua prajurit musuh di jangkauan 360 derajat di sekelilingku.” “Quenser, Heivia,” kata Froleytia dari radio. “Hentikan omong-kosong itu dan cepat pergi. Tim B telah menemukan lokasi prajurit infanteri 24.” (Kenapa radio kita memiliki mode dua arah yang menyala!?) Saat menyadari itu, Quenser dan Heivia meringis. Itu artinya Froleytia bisa mendengar semua keluhan mereka. Nada suaranya terlihat lebih sadis dari biasanya. “Tim B mengalami sedikit kesulitan, jadi pergi bantu mereka dan buat tali persahabatan di medan perang.” “Merepotkan sekali.” “Beritahu para karakter sampingan itu untuk tidak mati sebelum pemeran utamanya datang.” Suara gemuruh kecil terdengar di seluruh penjuru Pulau Victoria yang bersalju. Baby Magnum sepertinya telah mulai bertarung dengan Indigo Plasma di tepi pantai. “Hey, Quenser. Tidak lama lagi pertempuran ini akan selesai. Jadi bukankah ini sebuah ide bagus kalau kita menggali lubang di suatu tempat di sekitar sini dan bersembunyi sampai semuanya berakhir?” “Setelah itu, Froleytia akan menghajarmu habis-habisan, jadi aku tidak suka mengatakan bahwa itu rencana bagus.” Tepat sebelum mereka melewati puncak bukit kecil, Quenser dan Heivia perlahan merunduk di tanah. Pantainya tepat berada di depan merka. Sekitar 300 meter ke bawah adalah tanah landai yang tertutup laut putih yang membeku. Di pantai itu, mereka melihat... “Itu mereka. Sepertinya 20 orang kita melawan 20 musuh.” Suara tembakan Object hampir menutupinya, tapi Heivia sedang melihat baku tembak. Helikopter Tim B pasti sudah ditembak jatuh sebelum sempat mendarat, karena mereka memegang senapan sambil bersembunyi di balik beberapa helikopter yang terbaring di sisi mereka. Para prajurit dari 24 menggunakan kendaraan 4WD dan kendaraan lapis baja sebagai tempat perlindungan. Seragam ‘infanteri’ 24 berbeda dari seragam militer standar Kerajaan Legitimasi. Mereka mengenakan topeng berbentuk seperti gurita dan baju pendek tapi lebar yang membuat bentuk tubuh mereka tidak jelas. Saat Quenser menonton baku tembak itu dari atas layaknya wasit pertandingan tenis, dia berkata. “Apa itu? Powered Suit?” “Jika begitu, mereka tidak akan berlindung. Mereka akan langsung menerjang Tim B. Pasti itu hanya sejenis baju pelindung.” “...Mereka tidak akan menggunakan zat atau asap beracun, iya ‘kan?” “Pakaian itu tidak terlihat cukup kedap udara untuk hal itu. Mungkin itu digunakan untuk menembakan flamethrower. Mereka terlihat seperti pemadam kebakaran.” Quenser melihat tabung gas besar di punggung mereka. Sebuah kaleng terpasang di bagian belakang senapan besarnya. Jika itu bukan berisi oksigen, mungkin isinya semacam zat naphtha untuk flamethrower. Quenser tidak ingin memikirkannya, tapi mungkin saja larasnya dua kali lebih besar layaknya mulut pipa flamethrower itu. “Tapi…” Heivia mengatur posisi senapannya sambil terbaring di tanah, dia mengganti ke mode sensor yang digunakan untuk menembak jitu dari jarak menengah, dan itu dilengkapi dengan peredam seukuran botol 500 ml. “Waktunya bekerja. Ayo bekerja keras agar nanti kita mendapat perlakuan baik dari komandan berdada besar kita.” “Tidak ada yang bisa aku lakukan.” “Gunakan teropongmu untuk memastikan targetku.” “Kau sepertinya tidak terganggu dengan fakta bahwa ini pertempuran antar sesama Kerajaan Legitimasi.” “Ini pertempuran antara musuh dan rekan kita. Aku tidak bisa berkata apa-apa, tapi aku sama sekali tidak merasa simpati pada mereka. Ini sama halnya saat kita melawan Flide.” “Kita pastinya sudah bertambah kuat. Aku rindu saat-saat kau gemetaran ketika melihat melalui pembidik itu di Alaska.” Heivia mengabaikannya dan menarik pelatuknya. Barikade batalion 24 adalah kendaraan yang berjejer sepanjang bibir pantai, jadi itu berfungsi sebagai tameng bagi prajurit yang ada di belakangnya. Tapi tidak berdampak pada tembakan sniper Heivia dari atas. Dengan suara desisan dari tembakan, satu dari prajurit yang memakai pakaian pelindung itu dilumpuhkan ketika dia bersembunyi di kendaraan lapis baja. “Apa-apaan ini?” Heivia mengernyit dan melihat ke laras senapannya. “Ini hanya sampah murahan. Ini membiarkan banyak suara bocor.” Serangan balik segera datang setelah itu. Suara berisik dari letupan tembakan terdengar. Quenser dan Heivia dengan panik berguling ke belakang untuk menggunakan bukit sebagai pelindung. 24 mengeteahui keberadaan mereka. Namun, jika keluar dari jarak tembak Heivia dengan bergerak ke sisi lain kendaraan yang mereka gunakan sebagai pelindung, mereka akan membiarkan tubuh mereka terkena tembakan dari Tim B. Itu adalah salah satu contoh tembakan silang yang sterotip. Karena sudah tidak punya tempat untuk berlindung, para prajurit dari 24 dengan cepat menenggelamkan tubuh mereka ke dalam salju. Karena Heivia terus menembaki mereka, membutuhkan waktu kurang dari 5 menit untuk menekan mereka. Heivia melepaskan peredam dari laras senapannya dan berkata, “Pemojokkan berhasil. Aku akan menghargai mereka karena tidak ada satu orang pun yang mengangkat tangan untuk menyerah.” “Ayo periksa radio mereka. Mereka menggunakan tipe yang sama seperti kita, jadi kita bisa menginterfensi transmisi mereka jika kita mengetahui frekuensi dan metode enkripsi yang mereka pakai.” “Menggali tumpukan mayat mereka tepat setelah baku tembak? Kau juga telah banyak berubah” Sambil terus mencari sniper yang tersisa, Quenser dan Heivia menuju ke bawah, ke lokasi Tim B. Mereka menggeledah prajurit 24 yang telah terbunuh dan kendaraan yang digunakan sebagai pelindung. Namun mereka tidak bisa mendapatkan apa yang mereka butuhkan untuk menginterfensi transmisi musuh. Radionya dikunci oleh sebuah sandi. “Tabung gas lonjong itu masih menggangguku.” Quenser melihat ke tabung gas yang ada di punggung prajurit infanteri 24. Selangnya terhubung dengan senjata mereka dan laras senjatanya dua kali lebih besar seperti mulut pipanya. Itu memang terlihat seperti salah satu jenis flamethrower. “Ada beberapa tangki yang cukup mirip di kendaraan itu. Dan itu tidak hanya untuk mengisi ulang tabung milik prajurit. Ada kubah di atapnya seperti kendaraan barakuda yang digunakan untuk mengontrol kerusuhan. Kendaraan ini jelas dibuat itu menyemprotkan sesuatu yang ada di dalam sini.” “Tapi kenapa?” Quenser mengernyit. “Ini tidak ada pengaruhnya ketika melawan Object yang bisa menahan ledakan nuklir. Apa mereka mencoba menyerang langsung zona perawatan kita?” “Bagaimana aku bisa tahu? Teknisnya, kita bahkan belum yakin kalau ini benar-benar flamethrower.” Suara erangan hebat terdengar. [[Image:HO_v03_16.png|thumb]] Saat Baby Magnum, Snow Quake, dan Indigo Plasma terus bertarung, mereka perlahan bergerak mendekat. Indigo Plasma. Seperti namanya, itu Object Generasi Kedua yang telah dikembangkan semaksimal mungkin untuk memaksimalkan kekuatan meriam plasma berstabilitas rendah. 100+ senjatanya memang sebuah ancaman, tapi meriam utama yang menonjol ke luar secara berdampingan di bagian depan Object adalah karakteristik utama mesin itu. Sesuatu seperti tangki cadangan untuk memasok gas spesial yang dibutuhkan berjejer di sampingnya. Alat pendorongnya menggunakan listrik statis yang sama seperti tuan putri. Itu menggunakan dua bagian seperti papan ski di bagian depan dan lima di belakang agar bisa menggelincir di atas tanah. Namun ada perbedaan kecepatan yang sangat jauh. Bahkan walau dikepung oleh Baby Magnum dan Snow Quake, Indigo Plasma terlihat seperti menari-nari di antara kedua Object itu. “Apa-apaan itu? Tenaga outputnya pastinya sangatlah besar.” “Itu menggunakan listrik statis untuk membuatnya tetap mengapung layaknya milik tuan putri, tapi itu menggunakan metode yang berbeda untuk meledakan udara dan mendorongnya ke depan. Itu menggunakan teknologi plasma berstabilitas rendah,” kata Quenser sambil memeriksa peralatan genggamnya. Indigo Plasma adalah Object Kerajaan Legitimasi. Desain dasarnya disimpan di dalam database. Heivia mengernyit dan berkata, “Jika itu sangat berpengaruh, aku harap mereka akan membolehkan tuan putri memakainya.” “Itu memberikan kecepatan yang luar biasa, tapi itu membuat masalah dengan menimbulkan panas. Pada dasarnya, itu menghasilkan terlalu banyak panas. Indigo Plasma sepertinya mengatasi hal itu dengan semacam kontrol elektronik, tapi biasanya itu akan membuat bagian bawah Object meleleh.” “...Tunggu, aku pikir dia terspesialisasi agar bisa bekerja dengan prajurit infanteri. Sepertinya itu menghembuskan angin beliung yang sangat kuat. Para prajurit itu akan terlumat habis karenanya.” Mereka bisa sangat tenang karena mereka memiliki dua Object di sisi mereka. Indigo Plasma memang kuat. Tuan putri tidak bisa menyamainya dalam kecepatan. Namun Indigo Plasma tidak akan bisa bertarung lagi kecuali dia tetap menjaga kecepatan tingginya secara konstan. Terus bergerak dengan kecepatan sangat tinggi bisa membuat Elite yang mempiloti Object menderita. Berbeda dari pengecualian khusus yang jarang seperti Rush Aliansi Informasi, senjata monster itu dikendalikan oleh manusia. Jika pilotnya kecapean karena kelelahan fisik, pergerakan Object akan tumpul. Saat pergerakan Indigo Plasma berada di bawah level yang dianggap cukup, tuan putri dan Snow Quake tidak akan ragu untuk menghancurkan si pengkhianat dengan meriam utama mereka. Saat Quensr dan Heivia berpikiran seperti itu, mereka mendengar bunyi ‘beep’. Belum sempat mereka memeriksa dari mana asalnya, mereka mendengar suara seperti katup gas yang dibuka. Suaranya sepertinya berasal dari sekeliling mereka dan sebuah bau aneh menusuk hidung mereka. Baunya seperti plastik yang terbakar. “Uhuk uhuk!? Hey, Quenser, apa ini!?” “Sial, ini dari mayat prajurit infanteri 24!! Sesuatu keluar dari laras yang merupakan moncong dari tabung gas itu! Dan juga dari kendaraan di sana!!” “Bagaimana bisa!? Mayat tidak bisa mengoperasikan katupnya!!” “Bagaimana aku bisa tahu!? Mungkin seseorang membukanya melalui remote control!!” Udara yang mengambang di kaki Quenser layaknya sebuah campuran air gula. Sepertinya itu jenis gas yang tidak berwarna dan transparan. “Brengsek, apa ini sejenis senjata kimia!?” “Jika mereka menggunakan sejenis gas spesial, hanya secuil dari itu sudah cukup untuk membunuh kita sebanyak sepuluh kali! Ini berbeda! Ini kelihatannya lebih berat dari udara, jadi ayo lari ke bukit yang ada di sana!!” Mendengar perkataan Quenser, Heivia mengisyaratkan prajurit lainnya untuk naik ke atas bukit. Lalu kedua laki-laki itu mulai berlari. 40+ prajurit dari Tim B dan F mengikuti mereka. Mereka berjarak sekitar 300 meter dari bukit. Quenser menggeram saat dia mencoba menghilangkan bau apek dari seragamnya. (Tidak mungkin...) Tabung gas itu tidak berisi gas beracun atau gas mudah terbakar. Indigo Plasma menggunakan plasma berstabilitas rendah untuk meriam utamanya. Senjata itu menggunakan energi listrik yang sangat besar yang diproduksi reaktornya untuk membuat zat berwujud plasma yang terbentuk dari gas spesial. (Kau pasti bercanda!!) Karena perbedaan kekuatan otot, Hevia yang paling pertama sampai ke atas bukit. Dia berbalik dan melihat Quenser dengan ekspresi lega sambil menghela nafas. Quenser mendorong laki-laki itu ke bawah dengan sekuat tenaga. Lalu Quenser melompat ke sisi lain bukit. “Gwah!? Brengsek, apa yang—!?” “Menunduk!!” Quenser berteriak ke prajurit lainnya sambil tidak mengindahkan omelan Heivia. “Pasukan infanteri 24 menyebarkan gas spesial untuk meriam plasma berstabilitas rendah!! Itu akan meledak tepat ketika Object itu menembakkan meriamnya!!” Salah satu meriam Indigo Plasma bergerak sedikit saat dia bertarung. Itu adalah salah satu meriam terkecil yang dia punya. Itu hanya sering digunakan sebagai pengalihan di tengah-tengah pertempuran utama. Terlepas dari semua itu... Sebuah ledakan dan tembakan cahaya melesat di sepanjang bibir pantai. Ketika plasma berstabilitas rendah itu mengenainya, seluruh area tempat gas itu disemprotkan meledak secara bersamaan. Apa jangkauannya 100 meter? 200 meter? 300 meter? Quenser tidak yakin seberapa jauh ledakan itu menyebar. Dia memiliki masalah yang lebih serius. Getaran rasa sakit menusuk bola mata dan gendang telinganya secara terus menerus. Lengan dan kakinya mengejang, yang bahkan mencegahnya untuk menggeliat. Punggungnya melengkung dengan sendirinya dan dia membutuhkan waktu untuk menemukan cara bagaimana membalikannya lagi. Dia bahkan sudah tidak mengenali lagi yang mana yang mengarah ke atas. Dan itu berubah menjadi hal yang sangat buruk. Karena hembusan angin, gas spesial itu telah menutupi area yang luas. Itu pasti komposisi yang pas untuk menciptakan sebuah ledakan. “Kh…hah…” Dia tidak bisa berbicara dengan benar. Tenggorokannya telah kering. Quenser memaksa tenggorokannya untuk bergerak dan akhirnya berhasil menghirup sejumlah udara. Dia melihat ke sekeliling. Salju di atas puncak bukit telah diterbangkan dan tanah yang ada di bawahnya sedikit meleleh. Dia tidak bisa membayangkan apa yang terjadi di sisi lain bukit. Energi yang tercipta di sana pasti cukup besar untuk mengubah tanah dan pasir menjadi material lain. “Heivia. Hey, Heivia. Apa kau masih hidup?” “...Demi tuhan. Aku rasa Elite itu adalah tipe orang yang mengubah daging menjadi hitam gosong ketika memanggang.” “Tolong jangan berbicara tentang makanan saat kita tidak punya yang lain selain ransum hambar itu.” Dengan komentar kesal itu, Quenser menggenggam tangan Heivia dan membantunya berdiri. Belum ada prajurit lain dari Tim B atau F yang sudah berdiri. “Jangan katakan kalau mereka semua terbantai...” gumam Quenser seenaknya, tapi Heivia mendekati salah satu prajurit yang tumbang dan memeriksa kondisinya. “Dia dihabosi oleh panas. Guncangan itu pasti membuatnya pingsan. Dia terlihat sedikit terbakar, tapi ini tidak akan meninggalkan bekas luka.” “Heivia, bisakah melakukan pertolongan pertama? Aku akan menghubungi tuan putri. Jika aku tidak memberitahunya mengenai peranan prajurit infanteri 24, dia bisa terkena plasma berstabilitas rendah dari titik butanya!!” “Tunggu, dia mengincar tuan putri!?” “Aku yakin itulah kegunaan peralatan ini. Indigo Plasma mengalihkan perhatian musuh ketika prajurit infanteri menyebarkan gas spesialnya. Saat gas di suatu area telah mencapai konsentrasi tertentu, itu bisa diledakan seperti bom tidak terlihat dan menunjukkan taringnya untuk melawan Object dari arah yang tidak terduga. Itulah peranan prajurit infanteri 24!!” Di saat yang sama, ledakan besar yang lain terjadi di bawah bukit. Kilatan cahaya dan suara ledakan tercipta, Quenser dan Heivia terjatuh karena guncangan yang menyapu tanah. Mereka memiliki bukit yang bertindak sebagai dinding dan berada cukup jauh dari Object. Terlepas dari semua itu, guncangan itu tidak lebih hanyalah efek sampingan tapi dapat meremas dan menyakiti tubuh Quenser dan Heivia. “Sial... Apa kita terlambat!?” Quenser berdiri dengan kaki bergetar dan menuju puncak bukit. Sebuah area luas seluas beberapa meter persegi telah hancur lebur di sisi lain bukit itu. Area itu menyala keoranyean. Saat mendingin, tanah itu berubah menjadi seperti gelas. Berjalan di area itu adalah salah satu jalan terbaik untuk membakar tubuh seseorang hingga mati. Dan... Quenser masih berdiri dan melihat melalui teropongnya. Beberapa kilometer di depan, tiga Object sedang bertarung. Kawah oranye yang serupa tercipta di bawah Snow Quake. Kerusakan hebat pasti tercipta di alat pendorong Snow Quake karena pergerakannya terhenti. Dua meriam utama Indigo Plasma mengincarnya dengan akurat. Baby Magnum menghantam sisi Snow Quake. Alat penghasil listrik statis Snow Quake yang membuatnya tetap mengambang pasti berfungsi karena massa seberat 200,000 ton itu menggelincir dengan mulus. Pergerakan dinamik itu hampir terlihat lucu karena terlihat seberti bola biliar raksasa yang saling bertubrukan. Meriam utama Indigo Plasma bergerak sedikit dalam sekejap. (Tidak bagus…!) Tepat setelah Quenser mengalihkan matanya dari teropong dengan panik, kilatan cahaya menusuk retinanya. Karena telah mengambil tindakan menghindar dengan cepat, Baby Magnum hanya tergores sedikit. Beberapa dari armornya terlepas dan satu dari tujuh meriam utamanya meleleh seperti kristal gula. “Sialan!! Kenapa dia sangat baik hati!?” Quenser menggunakan kedua tangannya untuk melindungi mukanya dari guncangan yang datang sedikit terlambat. Dibandingkan dengan ledakan sebelumnya, itu belum ada apa-apanya. Dia tidak terjatuh dari kakinya. Ada perbedaan kekuatan guncangan dan panas dari sebuah ledakan yang menyebar ke seluruh arah dengan yang terfokus dan terarahkan oleh meriam. Kombo spesial Indigo Plasma telah gagal. Lalu Baby Magnum dan Snow Quake tidak akan duduk saja. Indigo Plasma dengan panik kembali melanjutkan pergerakan cepatnya, tapi dia menerima tembakan dari dua meriam utama Object lainnya. Dia hampir saja terkena di bagian tengah reaktor, tapi sebagian besar sisi samping tubuh utamanya terkelupas. (Apa mereka akan berhasil melakukannya...?) Kerusakan parah pada alat pendorong Snow Quake memang menjadi masalah, tapi Active Sledge datang dari laut untuk memberi bantuan. Kedua Object itu menggunakan semua meriam yang terpasang padanya dan tuan putri mulai berada di atas angin. Sebentar lagi Indigo Plasma akan dihancurkan. Atau begitulah pemikiran Quenser. Kemudian dia mendengar kata-kata yang sangat tidak terduga dari radionya yang berasal dari operator di base. “Active Sledge telah dihancurkan!!” “…Apa?” “Aku ulangi, Active Sledge telah menerima kerusakan parah dan tenggelam!! Elite-nya telah dipastikan berhasil keluar. Object itu tidak bisa lagi melanjutkan pertarungan!!” “Bagaimana bisa!?” teriak Quenser sambil menggenggam radionya. “Seharusnya Indigo Plasma adalah satu-satunya Object milik 24!! Jadi bagaimana Active Sledge bisa tenggelam!?” “Aku tidak tahu. Tiba-tiba saja dia meledak. Sekarang ini kami berbicara sambil memeriksa gambar satelit!!” “Bangke,” umpat Quenser sambil mengeluarkan peralatan genggamnya. Dia juga bisa melihat peta GPS. Dia mengunduh data di area perairan yang dilewati Active Sledge. Sudah meyakinkan bahwa Object sekutu itu telah menghilang. Dia telah tenggelam ke dasar lautan. Apa yang ''bisa'' Quenser lihat adalah sesuatu yang tidak bisa dia mengerti. Dia melihat 6 benda raksasa. Sebagai ganti dari Active Sledge, enam benda sebesar Active Sledge bisa terlihat. Itulah benda yang telah meledakkan Object sekutu. Quener tak bisa mempercayainya, tapi itu bisa saja... “Apa keenam benda itu...Object...? Quenser tersentak. Kemudian dia mendengar operator itu berbicara di radionya. “Kita telah mencari jejak yang tersisa dan memeriksanya. Mereka datang dari laut. Mereka muncul dari dalam laut!! Sinyal radar di perairan telah dilemahkan oleh es yang tebal, jadi sangat sulit untuk mencapai perairan di bawahnya. Satelit dan radar kesulitan untuk fokus ketika berusaha menarget sebuah Object di lautan. Kita seharusnya sudah berjaga untuk menghadapi kapal selam dari laut!!” “Dari dalam laut?” Heivia menanggapinya layaknya dia baru saja mendengar candaan garing. “Apa maksudmu itu datang dari dalam laut!? Apa Object itu terinspirasi dari Orka atau Lumba-lumba!?” “Sialan...” Sambil berdiri di puncak bukit, Quenser melihat kejauhan dengan tatapan hampa. Dia bisa melihat sesuatu yang besar datang dari garis cakrawala yang berwarna putih. “Aku bisa melihatnya!? Mereka benar-benar Object. 24 benar-benar memiliki 6 Object lagi sebagai tambahan dari Indigo Plasma!!” Keseluruhan siluetnya mirip dengan Indigo Plasma. Dua meriam utamanya telah dikurangi menjadi satu dan 5 bagian seperti papan ski di bagian belakang telah dikurangi menjadi dua, tapi desain dasarnya tetap sama. Sebuah Object tetaplah sebuah Object. Tidak ada yang bisa menghentikan penerjangan mereka. Enam Object itu dengan sangat kuat memecah es yang menutupi permukaan lautan dan bergerak lurus ke Pulau Victoria. Mereka memiliki pengambang berbentuk segitiga sama kaki yang bergerak mengambang sepanjang lautan, tapi mereka secara otomatis terlepas ketika mereka mencapai pantai. Dengan suara metalik keras, 6 Object itu terpisah dari pengambangnya dan bergerak dengan mulus ke daratan dan menuju ke garis depan medan peperangan. Quenser dan lainnya tidak melakukan apapun. Tidak ada yang bisa mereka lakukan walau mereka berharap untuk melakukannya. Saat Object itu datang, Quenser melompat ke samping. Dia tertelungkup di tanah datar dan meletakan tangannya di atas kepalanya. Mesin sepanjang 50+ meter itu lewat cukup dekat denganya. Bahkan mereka tidak mengindahkan Quenser sedetik pun “Heivia? Hey, kau kenapa? Sadarkan dirimu!!” teriak Quenser. Heivia masih tergeletak di tanah, tidak mau berdiri. Tangan dan kakinya gemetar hebat. Enam Object baru telah bergabung dalam pertempuran. Heivia berada dalam keadaan syok karena perkembangan baru ini. Bahkan ketika dia mengguncang pundak Heivia, mental Quenser berada di ambang batasnya. Dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Dia tidak tahu kesalahan apa yang mereka perbuat hingga terjebak dalam situasi ini. Dia mulai kesulitan untuk bernafas dan merasa koneksi antar pikiran di kepalanya mulai terputus. Tapi… Ketujuh Object dari Batalion Pemeliharaan Mekanik 24 mengambil tindakan untuk mengakhiri pertempuran sebelum ada orang yang sempat berpikir. Pertama, mereka menghajar Snow Quake yang pergerakannya telah terhenti karena kerusakan alat pendorong. Sekarang dia telah terisolasi karena kehilangan dua Object sekutunya, Baby Magnum diserang. Bahkan walau memiliki kekuatan sebuah Object, tetap saja dia tidak tertolong ketika ditinggal sendirian seperi itu. Meriam plasma berstabilitas rendah menembak dari berbagai arah dengan interval tetap dan mengupas armor tuan putri selapis demi selapis. Dia kehilangan seluruh kemampuannya dalam kurun waktu kurang dari 60 detik. (Ini gila…) Bahkan Quenser tidak bisa memaksa suaranya keluar. Object itu telah dihancurkan sebelum dia sempat berpikir untuk membantunya. Kehancuran itu tidak menunjukkan impresi kekejaman dan kekuatan Object yang telah ditakuti sampai sekarang. Itu jelas hanya ungkapan lain dari kesulitan. Itu layaknya kita memotong kue raksasa hingga terpotong kecil sehingga bisa disajikan di atas meja kalian tanpa perasaan apapun. (Jadi begini cara 24 bertempur. Ini hanya terlalu cepat. Ini telalu berlebihan hingga kau tidak bisa merasakan adanya emosi manusia di dalamnya.) Setelah mengubah kedua Object itu mejadi rongsokan logam yang berserakan di hamparan salju putih, ketujuh Object Batalion Pemeliharaan Mekanik 24 meninggalkan medan perang dengan tenang. “Kenapa...” gumam Quenser tanpa berpikir. “Kenapa dia tidak menghabisi tuan putri?” Ketujuh Object batalion 24 itu telah mengupas seluruh lapisan luar Baby Magnum, tapi mereka tidak menghancurkan reaktot atau kokpit yang ada di tengahnya. Mereka bisa dengan mudah menghancurkannya jika mereka ingin, tapi mereka menyisakannya. Quenser tidak bisa melihat alasan logis kenapa mereka melakukan itu. Namun, jawaban itu datang kepadanya dari sumber yang mengejutkan. Itu datang dari radio Quenser.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information