Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 4 Bab 6
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===6-5=== Karena aku segera bosan mengamati semut, aku bersandar pada sebatang pohon dan mengamati yang lain bermain-main dari jauh. Yuigahama dan Komachi yang paling banyak bergerak, sementara Miura dan Ebina-san kelihatannya lebih senang berdiri mengenakan pakaian renang menyolok mereka. Kalau aku harus menebak apa yang sedang Hiratsuka-sensei lakukan, aku menduga kuat bahwa dia sedang mengawasi mereka, meskipun dari waktu ke waktu dia membuat ombak yang besar sambil berteriak, “Makan ini!”. Hanya Yukinoshita yang terlihat tidak yakin bagaimana bereaksi terhadap semua sukaria ini, menilai dari caranya berdiri agak jauh dengan canggung. Itu sulit bagi seorang penyendiri untuk memahami tindakan “membuat dirimu terlihat bodoh” ini. Bagaimanapun juga, kami para penyendiri cenderung tidak mudah terpengaruh oleh suasana. Aku bukannya malu atau semacamnya. Hanya saja aku mempertimbangkan banyak hal sehingga aku tidak bisa bertindak dengan mudahnya, seperti aku tidak mau menganggu atau tidak ingin menyebabkan kejadian yang tidak enak atau tidak ingin menghancurkan suasana dengan melibatkan diriku ke dalamnya. Tapi kelihatannya Yuigahama sama sekali tidak memperdulikannya, menilai dari betapa semangatnya dia mengguyur Yukinoshita. Yukinoshita berpaling ke belakang dengan geram, membelah permukaan air bagaikan sebuah shuriken. Dia sukses mengenai dahi Yuigahama<!--She got a clean, solid hit at Yuigahama’s forehead-->. Saat Yuigahama mengerang, Komachi berlari membantunya, segera membalik situasinya menjadi dua-lawan-satu. Tapi Yukinoshita, 100̤% ̥serius sekarang, menghadapi ketidak-adilan itu dengan cekatan. Selanjutnya, giliran Miura mengguyurkan air pada Yukinoshita bagaikan Peluru Energi Tiada Henti<ref> Salah satu jurus dalam anime Dragon Ball Z. </ref>, sambil menyeringai. Meski begitu, gerakan Yukinoshita masih tajam seperti yang bisa diduga darinya. Hiratsuka‐sensei kemudian muncul, mengacungkan pistol air dan memberikan bantuan padanya. Oke, memakai senjata itu sudah pasti curang… Yang lain pastilah memikirkan hal yang serupa, karena bahkan Ebina-san dari pihak lawan mengeluarkan pistol air. Sebelum kamu menyadarinya, pertempuran air besar-besaran sudah dimulai. Aku harap mereka tidak terserang flu. Selagi aku melihat apa yang dilakukan mereka semua, aku mulai mengantuk, hanya untuk mendengar langkah kaki dari jalur didekat sini. Ketika aku melihat ke sumber suara tersebut, aku menemukan seorang gadis yang kukenal. Dia adalah Tsurumi Rumi. “Yo,” panggilku padanya. Rumi mengangguk singkat. Dia tetap bersikap seperti itu selagi dia duduk di sampingku. Bersama, tanpa berkata-kata, kami melihat mereka bermain di sungai. Keheningan itu berlanjut untuk sesaat, tapi kemudian Rumi berbicara seakan dia sudah lelah menunggu. “Hei, kenapa kamu sendirian?” “Aku tidak membawa pakaian renang. Dan kamu?” Dia bersenandung dengan ketertarikan samar. Kemudian dia berkata, “Kami bebas sekarang ini. Aku kembali ke kamarku setelah selesai sarapan, tapi tidak ada orang di sana.” A-Aw… Aku pernah tertidur di kelas sekali, dan ketika aku terbangun tidak ada orang di sana. Seperti dia, aku heran apa mereka sengaja mengucilkanku. Tidak ada orang yang bersedia membangunkanku saat kami berganti kelas, namun, cuma begitu saja. Mendapati dirimu mendadak sendirian itu mengejutkannya, yah, mengejutkan. Itu mengejutkan bahkan ketika teman sekelasmu, yang kamu pikir hanya bagian dari latar belakangnya saja, menghilang tanpa peringatan. Aku sama terkejutnya sepertimu jika kamu membaca manga jilid terbaru yang digambar dengan baik dan bamǃ Tidak ada latar. Rumi dan aku menatap hampa ke arah sungai untuk sejenak. Itu membuat Yuigahama melirik ke arah kami. Setelah itu, dia membisikkan sesuatu pada Yukinoshita, dan persis saat kupikir mereka sedang mengobrol, mereka berdua berjalan ke hulu. Mengambil handuk yang diletakkan pada sebuah tikar biru didekat sana dan menggunakannya untuk mengelap badan mereka, mereka kemudian berjalan ke arah kami. Selagi Yuigahama mengeringkan rambut yang agak basahnya dengan handuk, dia berjongkok di depan kami. “Um… apa kamu juga ingin bermain dengan kami, Rumi‐chan?” Tapi Rumi menggelengkan kepalanya dengan keras kepala. Ditambah lagi, dia bahkan tidak mau menatap mata Yuigahama. “Be-begitu ya…” Yuigahama menundukkan kepalanya, ekspresinya murung. Menyadari hal tersebut, Yukinoshita berkata padanya. “Sudah kubilang padamu<!--That’s what I told you-->.” Yah, menolak undangan itu memang refleks pertama dari pertahanan seorang penyendiri. Kalau kamu jarang sekali diundang untuk sesuatu, kamu sebaiknya menduga pasti ada suatu motif di baliknya jika kamu entah kenapa mendadak diundang. Bagaimana kalau kamu diundang ke sebuah pesta hanya untuk menjadi bahan lelucon cerdik seseorang? Juga, jawaban pengandaian yang umum adalah “Aku akan pergi kalau aku sempat”. Sekitar delapan puluh persen kejadian kamu tidak akan pergi ke sana. Sumber: diriku. Rumi berpaling padaku, tidak diragukan lagi karena dia takut dengan Yukinoshita. “Hei, tahu tidak, Hachiman.” “Kamu lupa menaruh honorifik tadi…” “Huh? Namamu Hachiman, bukan?” “Ya, tapi bukan itu maksudnya.” Hanya Totsuka yang memanggilku dengan nama depanku saja. “Hachiman, apa kamu masih berteman dengan teman SDmu?” “Tidak…” Sama sekali bukan karena diabaikan, hanya saja aku dari awal tidak pernah membentuk hubungan. “Yah, tidak seperti aku benar-benar butuh m'reka, kurasa. Kira-kira semua orang seperti itu. Sebaiknya biarkan saja mereka. Kamu tidak akan bertemu dengan satu pun dari mereka setelah mereka tamat.” “I-Itu hanya berlaku untukmu, Hikki!” tegas Yuigahama. “Aku juga tidak pernah bertemu dengan mereka,” kata Yukinoshita tanpa ragu<!--without batting an eyelid-->. Yuigahama menghela pasrah dan kemudian berpaling pada Rumi. “Rumi‐chan, mereka berdua itu cuma unik, oke?” “Tidak ada yang salah dengan unik. Dalam bahasa Inggris, kamu menyebutnya ''special''. Itu terdengar agak menyanjung kalau kau tanya aku.” “Dalam bahasa Jepang, kamu menyebutnya aneh…” Yukinoshita entah kenapa memperlakukanku dengan takjub. Kata ''special'' memiliki makna lain, tapi kalau mengenai penyendiri, ''special'' terdengar bagus. Rumi melirik ke arah percakapan kami dengan ekspresi bingung. Kelihatannya dia masih tidak dapat menerima logika kami. Kalau begitu, waktunya menambahkan minyak ke dalam api.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information