Editing
Sword Art Online Bahasa Indonesia:Jilid 17
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 5=== “Meskipun aku tak memiliki masalah dengan kalian …” Mengacungkan katana merahnya pada pasukan crimson, pedang miliknya bergetar di penjuru reruntuhan. “Aku akan membalas kalian karena telah melukai temanku. Aku akan membalas tiga kali lipat … Tidak, aku akan membalas ribuan kali lipat sialan!!” Tepat setelah berteriak, ia melaju ke arah musuh. Asuna begitu kebingungan hingga ia melupakan rasa sakit yang ada di perutnya. Tiba – tiba, garis kode lain muncul disebelah Klein, membentuk sosok manusia. Sosoknya begitu besar, seorang pria berkulit coklat dan menggenggam kapak besar. “… Agil-san!!” Asuna memanggil namanya. Ketika “si penjual”, yang pernah menyediakan persediaan pertempuran bagi pemain atas SAO, menoleh pada Asuna, ia mengacungkan jempolnya ke atas udara sambil tersenyum. Setelahnya, ia berbalik dan mengejar Klein yang telah berlari. Orang ketiga dan keempat muncul dihadapan Asuna. Seorang gadis berambut pendek, mengenakan pakaian merah kecoklatan serta pelindung dada berwarna perak, ia juga menggunakan palu perak yang menggantung di pinggangnya. Selanjutnya, seorang gadis kecil yang mengenakan pakaian dan tunik biru laut, rambutnya diikat twin tail. “— Liz!! Silica-chan!!” Kedua mata Asuna terisi air mata. Kekuatan meninggalkan tubuhnya. Sambil tetap di posisi semula, Asuna membuka kedua tangannya pada temannya yang ia sayangi. “Kalian… Kalian telah datang…” “Tentu dong kami datang!” “Beneran” Menjawab pada saat yang sama, Lisbeth dan Silica menggenggam tangan kanan dan kiri milik Asuna lalu memeluknya. Ekspresi keduanya juga menjadi terharu. “— Selalu memaksakan diri … kau berdarah tahu … kau terlalu sok kuat, Asuna.” “Serahkan sisanya pada kami, yang lainnya juga datang lho.” Merasakan pelukan dari Lisbeth dan Silica, Asuna merasakan jika rasa sakit pada luka – lukanya berubah menjadi rasa hangat. “Terima kasih… Terima kasih …” Tertutupi cucuran air mata, Asuna melihat hujan garis digital yang memasuki pertempuran ini. [[Image: Sword Art Online Vol 17 - 178.jpg|thumb]] Yang muncul disana adalah ribuan swordsmen yang memakai armor yang sama. “Musuh yang berarmor merah adalah musuh kita!” “Pasukan, serang! Pukul mundur musuh!” “Para Penjaga, mundurlah sementara dan sembuhkan luka kalian!” Setelah mendarat, mereka mulai berteriak dalam bahasa Underworld, bukan, bahasa Jepang — mereka mengangkat pedang, kapak, dan tombak lalu mulai melaju ke depan. Menilai dari kemampuan bertarung individu dan mengerti cara bekerja sama, mereka kemungkinan adalah para pemain veteran VRMMO. —''Jadi seperti itu. '' Asuna akhirnya menyadari situasi yang muncul dihadapan matanya. ''Karena pemain Amerika muncul di medan peperangan ini, ratio akselerasi Underworld mungkin telah diubah oleh penyerang menjadi 1:1. Dengan kata lain, sangat memungkinkan untuk Dive menggunakan AmuSpheres dari Jepang. '' ''Tetapi menilai dari equipment serta senjata, tampaknya mereka tidak menggunakan akun default Penjaga. '' ''Itu berarti— mereka mengkonvert akunnya. '' ''Tak salah lagi jika mereka mengubah karakter mereka — karakter yang telah lama mereka latih — ke dalam Underworld. '' ''Tampaknya mereka tidak tahu apakah mereka bisa kembali ke dunia VRMMO asal mereka. Alasannya adalah— kondisi Underworld itu sendiri, mungkin saja karakter mereka akan hancur ketika mereka tewas, namun mereka …!'' “Semuanya… Maaf… Aku minta maaf …” Dengan suara separo menangis, Asuna meminta maaf pada kedua temannya dan kepada para swordsmen yang telah maju ke garis depan. “Kamu ngomong apa sih, Asuna?” Perkataan Lisbeth terisi oleh ketetapan hati. “Alasan kamu berhasil sukses di SAO dan ALO adalah karena kami yakin jika kami suatu hari akan menyelamatkan dunia ini.” “Yeah… benar… terima kasih semuanya…” Berbisik berterima kasih, Asuna mengangguk. Akan tetapi, ada satu hal yang mengganjal. Bagaimana Liz dan lainnya yang ada di sunia nyata tahu mengenai kondisi Underworld dan mencari bala bantuan? Tak mungkin Kikuoka dan Higa, karena mereka berdua berada di ruang sub kontrol Ocean Turtle. “Hei Liz, Silica-chan. Siapa orang yang membawa kalian kesini …?” Pada pertanyaan Asuna, mereka berdua saling pandang dan tersenyum. “Tunggu, Asuna, bukankah sudah jelas?!” “Tentu saja Yui-chan! Ia telah berusaha sangat keras menjelaskan kondisi Underworld dan penduduknya!” Ketika mendengar kata – kata tersebut, hatinya bergetar dan air mata semakin menuruni pipinya. Yui. Terlahir sebagai Top-Down AI dalam SAO, putri Asuna dan Kirito. Ya… pastilah Yui yang memberi tahu mereka. Ia menyadari rencana musuh yang tak bisa diprediksi oleh Asuna, Kikuoka, dan yang lain, ia pasti mengambil tindakan. “……… Terima kasih, Yui-chan.” Sambil bersyukur, lengan kirinya yang terluka telah sembuh dan luka di seluruh tubuhnya langsung hilang begitu ia berdiri. Pada saat itu, suara lemah terdengar dari belakang. “Um… Asuna-sama? Orang – orang ini… atau para knight ini adalah …” Integrity Knight Renri berdiri disana dengan pandangan heran. Dibelakangnya para Penjaga juga memiliki ekspresi yang sama. Asuna, setelah menatap Renri, Lisbeth, dan yang lain kemudian tersenyum dan membalas. “Teman - temanku. Mereka datang dari Dunia Nyata untuk menolong kita.” Renri berkedip beberapa kali, lalu menatap Lisbeth dan Silica— Ekspresi lega muncul dari wajahnya. “…Jadi begitu… aku sungguh bersyukur. Aku kira semua orang yang datang dari Dunia Nyata adalah orang – orang menyeramkan, tidak seperti Asuna-sama …” “Hei, tak mungkin!!” Sambil tersenyum marah dan teriakan mengintimidasi, Lisbeth menepuk pundak Renri. “Aku Lisbeth. Salam kenal, Knight-kun.” “Ah… Y… Ya. Namaku Renri. Salam kenal.” Asuna yang menyaksikan pemandangan ini sambil tersenyum. Ia, selama masih hidup tak akan melupakan pemandangan ini. Momen ketika orang – orang yang terlahir dari dua dunia yang berbeda saling sapa dan menjalin persahabatan. Kisah ini akan berlanjut hingga masa depan nanti. Asuna mengambil nafas dalam, mengubah nada bicaranya dan bertanya pada Lisbeth. “Liz, berapa orang yang mengubah akun?” “Ah, yah, sekitar dua ribuan mungkin. Aku mencoba sebisaku, tetapi… aku masih tak bisa membujuk semua orang …” Asuna memuji temannya. “Ini lebih dari cukup. Tetapi… untuk bisa mengkonvert akun mereka lagi, kita harus mencegah jatuhnya korban sebanyak mungkin. Jangan terlalu memaksa, mundurlah untuk pengobatan. Liz dan Silica-chan, bawalah dua ratus penjaga mundur dan bantu tim pendukung.” Mengganti kekhawatirannya akan pertempuran, Asuna memberikan perintah pada Renri dan Para Penjaga. “Kalian semua, meskipun cukup sulit, kumohon mundur dulu menuju tim Ascetics dan gunakan Healing Arts. Para swordsmen dari Dunia Nyata tak begitu akrab dengan Sacred Arts, jadi akan sangat membantu jika kalian mengajari mereka cara bacanya.” “Me… mengerti, Asuna-sama! Kalian dengar, Para Penjaga! Kita akan mendukung bala bantuan!” Pada teriakan Renri, para Penjaga yang kelelahan akibat bertempur kini merespon secara kompak. “… Lalu apa yang akan kamu lakukan, Asuna-san?” Pada pertanyaan Silica, Asuna berkedip. “Tentu saja aku akan menyerang garis depan.” ''Aku sudah tidak merasa kehilangan. '' Melaju kedepan sana, ia menenali beberapa wajah dari ALO — ada Penguasa Sylph Sakuya, Penguasa Cait Sith Alicia, Jendral Salamander Eugene, dan lainnya, mereka berusaha keras memukul mundur musuh. Mereka tak hanya mengubah akun mereka dari ALO. Pemain yang mendukung para swordsmen sambil menembakkan anak panah dengan cepat dan sangat tepat kemungkinan adalah pemain Gun Gale Online, seperti Sinon. Terlebih lagi, tim – tim yang saling kompak melindungi satu sama lain sambil menyerang musuh, mereka seperti Guild terkuat dari segala macam jenis VRMMO, mereka adalah anggota «Sleeping Knights». Menyadari Asuna, si mage Siune tersenyum padanya. Ketika Asuna melambaikan tangannya, ia menahan air mata yang akan menetes. Mereka bersungguh – sungguh membantu meskipun sadar bisa kehilangan avatar mereka. Lalu, karena ia sendiri dilindungi oleh sebuah Super Account, ia harus meminimalkan jumlah korban sebanyak mungkin. Asuna berlari ke medan peperangan, memberikan perintah pada pasukan terdekat untuk membentuk formasi oval di depan pintu masuk kuil. Tetapi tak peduli berapa kuat equipment dan status ke 2,000 pemain ini, masih ada sekitar 10,000 pemain Amerika. Jika menghitung kasar, jumlah korban pasti akan terus bertambah. Terlebih lagi, masih ada hal lain yang mengganjal. Rasa sakit yang tak bisa dihindari dalam Underworld. Tak seperti pemain Amerika yang telah tewas dan log out ketika merasakan rasa sakit. Siklus para pemain jepang yang mendapat luka, mundur, dan disembuhkan akan membuat mereka sengsara. Dan Asuna telah mengalaminya, rasa sakit yang hampir merenggut semangatnya. —''Kumohon semuanya. Lakukan yang terbaik. Hingga 10.000 pemain ini musnah. '' ''Jika kita bisa melakukannya, maka kemungkinan para penyerang «Ocean Turtle» akan gagal. Selanjutnya, kita hanya perlu mengurus Kaisar Vektor yang sedang dikejar Komandan Knight Bercouli dan Sinon, lalu menyelamatkan Alice. '' Asuna mengangkat rapiernya ke depan lalu berteriak penuh semangat. “Tak masalah … kita bisa menang! Jika kita berusaha, kita akan menang!!” [[Image: Sword Art Online Vol 17 - 185.jpg|thumb]] <center>***</center> Hirono Takashi, seorang pemain VRMMO asal Jepang bertanya pada dirinya sendiri: ''Mengapa aku datang ke tempat seperti ini?'' Tak ada untungnya kan. Alasan mengapa ia menerima permintaan “terlalu mendadak” dari ALO, membuatnya terbangun pada pukul 5:00 a.m. setelah ditelpon temannya, bukan karena si gadis memohon maupun karena ia bersimpati. Sejujurnya, ia percaya pada nyalinya sendiri. Terlebih lagi satu hal yang ingin ia ketahui, ''Dunia VRMMO macam apa yang menggunakan dana negara?'' Hal lain seperti, ''Aku mendapat nilai penerimaan masuk sekolah menengah atas paling buruk, jadi AmuSphere milikku pasti akan segera disita.'' Dan sebagian dirinya— ''Mungkin akan ada ‘suatu’ kenyataan yang tak akan pernah aku temui dalam game yang pernah aku mainkan.'' Setelah Takashi mengubah karakter yang ia latih selama dua tahun dan log in menuju server yang belum pernah ia dengar sebelumnya, apa yang menunggu dihadapannya adalah pria besar memakai armor merah, ia memaki – maki dalam bahasa Inggris sambil mengayunkan senjatanya. Ia melompat ke belakang dan hampir berteriak, tetapi ujung senjata milik musuh menggores armor kaki kirinya, menerobos masuk dan menusuk kulitnys sesaat. Ia tak pernah merasakan rasa sakit seperti itu sejak ia terjatuh dari sepeda dan mematahkan tulang di sekolah dasar. ''Tak ada yang bilang akan menjadi seperti ini—!!'' Takashi berteriak dalam kepalanya ketika mundur semakin ke belakang, entah bagaimana ia berhasil menahan musuh dengan pedang sangat langka miliknya, ia menuju ke samping ke tim pendukung ketika ia merasa agak linglung karena darah mengucur dari kakinya. —''Cukup sudah. Aku akan log out! '' Mengucapkan hal seperti itu, Takashi kemudian disembuhkan oleh seorang gadis pendeta yang seumuran, ia mengenakan pakaian berwarna biru langit. Entah mengapa, ketika menatapnya, ia memiliki perasaan aneh. “Aku akan mengobatimu secepatnya, tolong tahan sebentar Knight-sama.” Si gadis berbicara fasih, lalu menyentuhkan tangannya ke kaki kiri yang terluka ringan — terluka parah menurut pandangan Takashi — lalu ia mulai merapal. Melihatnya bersungguh – sungguh, Takashi berpikir sesaat bahwa ia hanyalah seorang NPC. Akan tetapi, ekspresi serius yang tampak dalam mata abu – abu kecoklatan miliknya, sosok imut antara wajah khas negara timur dan barat, dan kehangatan yang datang dari cahaya putih yang muncul dari tangannya, membuat Takashi bingung apakah dia seorang NPC ataukah pemain Jepang, tetapi ia adalah seorang penduduk yang tinggal di dunia ini. Tetapi apakah hal seperti ini benar – benar nyata? Ia berbicara fasih dalam bahasa Jepang, tetapi apakah ia orang Jepang ataukah seorang NPC. Siapa gadis ini sebenarnya? Menyadari kenyataan ketika ia merasa sakit saat tertusuk, Takashi kini melihat kakinya yang telah sembuh oleh sihir gadis ini: ia tidak berada dalam event sebuah game, tetapi dalam suatu keadaan yang sangat luar biasa. “Baiklah sudah selesai Knight-sama.” Ketika si gadis mengangkat tangannya dengan sedikit ekspresi bangga, luka kakinya kini benar – benar menghilang seutuhnya, hanya menyisahkan bekas luka kecoklatan. “Te… Terima kasih.” Menggenggam lagi pedangnya, Takashi akhirnya mengungkapkan rasa terima kasihnya. ''Oh, apakah aku cocok kalau dipanggil seorang «Knight-sama»?'' ia berpikir, rada geer. Namun wajahnya memerah, dan lidahnya menjadi mati rasa. Ketika ia menyadarinya, ia telah melakukan tindakan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ia mengulurkan kedua tangannya dan dengan lembut memeluk tubuh langsing si gadis. Jika ini adalah sebuah dunia VRMMO normal, tindakan Takashi akan disebut sebagai «Tindakan Tak Sopan pada sebuah» dan ia akan mendapat sebuah peringatan. Namun si gadis hanya kaget atas pelukan Takashi, lalu mengambil nafas. Sedetik kemudian, Takashi merasa lengan si gadis dengan agak canggung melingkari tubuhnya dengan sedikit tekanan. “Tak apa, Knight-sama dari atas langit.” Dekat telinganya, suara yang terdengar cukup pelan namun pasti. “Bahkan sister dalam pelatihan seperti ku mampu melakukan tindakan sederhana ini, aku cukup bersyukur dan bangga. Knight-sama, kamu bertempur lebih banyak dan lebih berani. Ingatlah … kamu mengangkat pedangmu untuk melindungi banyak orang, untuk melindungi dunia ini.” Si gadis lalu dengan lembut menyentuhkan telapak tangannya ke punggung Takashi. Baik itu dunia nyata ataukah dunia virtual, Takashi belum pernah memeluk seorang gadis sebelumnya. Namun jika ia memiliki seorang pacar di dunia nyata, ia merasa tak akan pernah merasa emosional seperti saat ini. Setelah berangan – angan, Takashi menetapkan tujuannya ketika tubuh mereka berpisah. “Um… Bisakah kamu memberitahuku namamu?” Noda merah tampak dalam wajah si sister, lalu ia mengangguk. “Tentu… Namaku Frenica. Frenica Szeski.” “Frenica…” Namanya terdengar agak asing, tetapi cara ia mengucapkannya sungguh fasih. Tak seperti kebiasaanya, Takashi juga menyebutkan namanya sendiri. Bukan nama karakternya, Velios. Tetapi nama aslinya, nama yang selalu tak ia banggakan. “… Namaku Takashi… Hirono Takashi… Um… Bisakah kita bertemu lagi, ketika perang selesai?” Frenica mengangkat alisnya sedikit, tersenyum lembut lalu mengangguk. “Tentu saja, Knight Takashi-sama. Ketika perang selesai dan kedamaian terjadi, kita akan bertemu. Aku akan berdoa pada ketiga Dewi agar kamu bisa selamat.” Frenica perlahan menarik tangan kiri Takashi dan membantunya berdiri. Frenica memberi hormat dan berlari menuju korban lain yang terluka. Ketika Takashi melihat punggungnya, ia menyadari sesuatu: jika ia bertingkah dengan bangga— seperti seorang knight dihadapannya, ia harus bisa bertarung dengan berani sampai akhir. Dunia ini bukan lagi sebuah game, tetapi kenyataan lain yang setara dengan dunia nyata dimana Takashi lahir dan tumbuh. Bahkan jika ia kehilangan HP, bukan, nyawanya, lalu dipaksa keluar dari dunia ini, ia akan mengangkat dan menebaskan pedangnya hingga saat – saat terakhir. Tak peduli berapa banyak luka yang ia dapat. Ia tak akan bisa bertemu Frenica lagi jika ia gagal. Takashi berdiri dan berteriak “Baiklahhhhh!”, lalu ia berlari menuju garis depan bukan untuk menjalankan quest, tetapi menjalankan kewajibannya.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information