Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 4 Bab 6
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===6-6=== “Yuigahama, berapa banyak teman SDmu yang masih kamu temui sampai hari ini?” tanyaku. Yuigahama menekankan jari telunjuknya pada dagunya dan melihat ke atas langit. “Tergantung seberapa sering dan untuk apa kami bertemu, tapi… kalau hanya untuk jalan-jalan, dua atau tiga orang, kurasa?” “Dan berapa banyak murid dalam angkatanmu, jika boleh kutanya?” “Ada tiga kelas dengan masing-masing tiga puluh murid di dalamnya.” “Sembilan puluh murid, huh. Dari itu, kita bisa mendapatkan peluang tetap berteman lima tahun setelah tamat itu sekitar tiga-sampai-enam persen. Ini Yuigahama yang sedang kita bicarakan, dan dia cantik jadi dia teman semua orang.” “Kamu berpikir aku cantik…” Yuigahama terkekeh, merona merah. “Dia tidak benar-benar memujimu, Yuigahama‐san.” Yukinoshita menarik Yuigahama, yang telah pergi ke dunia dongeng untuk sejenak, kembali ke dunia nyata. Aku memutuskan untuk mengabaikan mereka. “Kalau orang-orang biasa, mereka bukan teman semua orang, jadi kamu bagi empat,” terusku. “Er…” “Sekitar 0,75 sampai 1,5 persen. Kenapa kamu tidak masuk SD lagi saja?” Yukinoshita segera menjawab ketika aku kesusahan menghitungnya dalam benakku. Siapa dia, Komputer Obaachan<ref> Komputer Obaachan adalah lagu anak-anak yang populer. Menceritakan seorang nenek yang dapat melakukan apapun.</ref>? Juga, meskipun aku masuk SD lagi, aku yakin aku masih akan melangkah pada jalur yang sama. “Nah sekarang, kalau kamu jumlahkan akan dapat sekitar satu persen. Peluang tetap berteman lima tahun setelah tamat itu satu persen. Satu persen termasuk kesalahan perhitungan, kurasa. Maka dari itu, kamu dapat mengabaikannya. Kamu tahu cara membulatkan, bukan? Meskipun selisih antara empat dan lima hanyalah satu, empat selalu dicoret. Pikirkan perasaan Empat-chan sekali-sekali. Kalau kamu memikirkannya dari sudut pandang Empat-chan, itu wajar bahwa satu orang itu tidak berpengaruh. Baik, itu mengakhiri pembuktianku.” Itu adalah kesimpulan yang sempurna. Tapi Yukinoshita menepuk wajahnya. “Anak muda ini mengarang-ngarang buktinya dari anggapannya yang benar-benar tidak berdasar. Itu noda dalam matematika…” “Bahkan anak SD sepertiku bisa tahu bahwa itu semua salah…” kata Rumi. “Oooh kamu pasti be‐ er, um, tidak! Itu semua aneh!” Yuigahama hampir mempercayaiku selama sedetik. Persis seperti yang bisa kalian duga dari seseorang dari jurusan bahasa. Yah, aku bukan ingin membuat ini menjadi kelas mate yang menyenangkan. “Siapa yang peduli dengan angkanya? Intinya adalah bahwa ini adalah soal sudut pandang.” “Buktimu tadi mencurigakannya terdengar seperti omong kosong, tapi hanya kesimpulanmu yang terdengar masuk akal… sungguh sebuah teka-teki…” Ekspresi Yukinoshita terbelah antara rasa jijik dengan rasa kagum. “Hmm… Tapi aku tidak begitu setuju. Maksudku, itu akan mengurangi beban dalam pikiranmu kalau kamu senang dengan satu persen. Toh, akrab dengan semua orang bisa benar-benar melelahkanmu.” suara Yuigahama dipenuhi dengan perasaan yang tulus. Berpaling pada Rumi, Yuigahama tersenyum untuk menyemangatinya. “Jadi kalau kamu berpikir positif, Rumi‐chan…” Rumi membalas dengan senyum lemah selagi dia mengengam kamera digitalnya. “Ya… tapi ibuku tidak paham. Dia selalu bertanya apa aku akrab dengan teman-temanku. Dia bilang, ‘Foto banyak-banyak saat berkemah!’ dan jadi kamera ini…” Jadi itu kenapa dia membawa kamera itu, huh. Yah, itu wajar untuk menyimpan kenangan yang dapat bertahan seumur hidup pada perjalanan sekolah atau acara semacam itu. Itu tidak begitu aneh untuk merasa bersemangat dan mencari-cari kesempatan untuk membuat kenangan. “Begitu ya… dia ibu yang baik. Dia kuatir denganmu, Rumi‐chan,” kata Yuigahama dengan lega. Tapi suara Yukinoshita yang tidak mengenakkannya dingin segera mengikutinya. “Aku tidak yakin… bukankah itu sebuah tanda bahwa dia ingin memanipulasimu, membuatmu berada dalam kendalinya dan menguasaimu?” Kata-katanya membangkitkan rasa tidak nyaman, sejenis perasaan yang kamu dapat saat ada bahaya di sekitarmu. Yuigahama tidak mampu menyembunyikan keterkejutannya, seakan pipinya baru saja ditampar. “Huh…? Ti-tidak mungkin itu benar! Ditambah lagi… caramu berbicara agak‐” “Yukinoshita,” selaku. “Kamu benar – hal semacam itu memang terjadi. Ibu-ibu membuatmu melakukan hal-hal yang tak perlu, dan ya, seperti bekerja. Dia menegurku karena aku ada di dalam kamarku saat Natal, membersihkan kamarku tanpa menanyakanku dulu dan merapikan rak bukuku. Dia tidak akan mengendalikanmu kalau dia tidak mencintaimu.” Benar, jadi meletakkan majalah pornoku dengan rapi di atas mejaku adalah caranya mencintaiku. Dan menatapiku dengan amarah tajam tanpa berkata-kata saat aku duduk di kursi biasaku saat makan malam juga termasuk caranya mencintaiku. Mungkin. Kalau aku tidak mempercayainya, jiwaku akan hancur lebur. Ketika aku mengucapkan isi pikiranku, Yukinoshita mengigit bibirnya dengan kuat dan memandang ke bawah. Tatapannya tertuju pada jarak antara kami dengan dirinya. “Ya, kamu benar. Begitu biasanya.” Ketika dia mengangkat kepalanya lagi, ekspresinya terlihat agak lebih lembut dari biasanya. Yukinoshita berpaling pada Rumi dan membungkukkan kepalanya. “Aku benar-benar minta maaf. Kelihatannya, aku keliru. Aku mengatakan sesuatu yang tidak sepantasnya.” “Ah, sama sekali tidak… ini agak sulit dan aku benar-benar tidak paham,” sahut Rumi yang gugup, kebingungan atas permintaan maaf Yukinoshita yang mendadak. Bukankah ini yang pertama kalinya aku melihat gadis ini meminta maaf dengan tulus? Mata Yuigahama juga melebar. Mendadak, suasananya menjadi sehening kematian, dan bahkan Rumi merasa tidak nyaman. “Yaaaaah, begitulah, kamu tahu<!--you know how it is-->,” kataku. “Kalau begitu, kamu ingin berfoto? Fotoku, maksudku. Itu super langka. Kamu biasanya harus membayar untuk mendapatkannya.” “Tidak perlu,” jawab Rumi segera dengan wajah datar. “…oh, oke.” semangatku sedikit mengempis. Tapi kemudian wajah datarnya mendadak retak sedikit demi sedikit. “Aku heran apa semua hal buruk ini akan berubah saat aku sudah SMA…” “Setidaknya, ini semua hampir dipastikan tidak akan berubah kalau kamu berniat terus seperti dirimu sekarang.” Hebat, Yukinoshita‐san! Tidak bersikap lembut pada anak kecil itu setelah kamu selesai meminta maaf padanya! “Tapi sudah cukup kalau orang di sekitarmu berganti,” ujarku. “Tidak perlu memaksakan dirimu untuk akrab dengan orang lain.” “Tapi situasinya sulit bagi Rumi-chan sekarang dan kalau kita tidak melakukan sesuatu tentangnya…” Yuigahama melihat ke arah Rumi dengan mata penuh keprihatinan. Sebagai balasannya, Rumi mengernyit sedikit. “Sulit, katamu… Aku tidak suka itu. Itu membuatku terdengar menyedihkan. Itu membuatku merasa lebih lemah karena aku dikucilkan.” “Oh,” kata Yuigahama. “Aku tidak suka itu, kamu tahu. Tapi tidak ada yang bisa kamu lakukan soal itu.” “Kenapa?” tanya Yukinoshita padanya. Rumi kelihatannya agak sulit berbicara, tapi dia masih sanggup menemukan kata-kata yang tepat. “Aku… ditelantarkan. Aku tidak bisa akrab dengan mereka lagi. Meskipun aku akrab lagi, aku tidak tahu kapan itu akan mulai lagi. Kalau hal yang sama terjadi lagi, aku rasa aku lebih baik begini saja. Aku hanya‐” Dia menelan. “‐tidak ingin menjadi pecundang…” Oh. Aku paham. Gadis ini muak. Muak akan dirinya dan muak akan sekelilingnya. Kalau kamu mengubah dirimu, duniamu akan berubah, kata mereka, tapi itu semua omong kosong. Kalau orang lain sudah menilai dirimu, tidak mudah untuk mengubah hubungan kalian sebelumnya dengan menambahkan sesuatu ke dalamnya. Ketika orang menilai satu sama lain, mereka tidak memakai penjumlahan atau pengurangan. Mereka hanya menilaimu dari prasangka mereka buat terhadapmu. Kenyataannya orang lain tidak melihatmu sebagai dirimu yang sebenarnya. Mereka hanya melihat apa yang ingin mereka lihat, kenyataan yang mereka inginkan. Kalau seorang pria yang menjijikan pada ujung bawah kasta bekerja keras banting tulang melakukan sesuatu, orang di kasta yang lebih tinggi hanya akan terkekeh dan berkata, “Untuk apa dia berusaha begitu keras?” dan itulah akhirnya. Kalau kamu menyolok karena alasan yang salah, kamu hanya akan menjadi bahan kritikan. Bukan begitu yang terjadi di dunia yang sempurna, tapi entahkah baik ataupun buruk, begitulah yang terjadi pada dunia anak SMP. Riajuu dicari karena tindakan mereka sebagai riajuu, penyendiri diwajibkan untuk menjadi penyendiri, dan otaku dipaksa untuk bersikap seperti otaku. Ketika orang-orang yang lebih tinggi menunjukkan rasa pengertian untuk mereka di bawah mereka, mereka akan dipuji karena berpandangan terbuka dan besarnya kebaikan hati mereka, tapi kebalikannya tidak akan ditolerir. Begitulah peraturan menjijikan dalam Kerajaan Anak-anak. Situasi tersebut benar-benar menyedihkan. Kamu tidak dapat mengubah dunia, tapi kamu dapat mengubah dirimu sendiri. Apa-apaan itu? Kamu tahu kamu sudah dikalahkannya tapi kamu beradaptasi dan menyesuaikan dirimu dengan dunia yang kejam dan acuh tak acuh itu – akhirnya, itu adalah apa yang dilakukan seorang budak. Menyelimutinya dengan kata-kata indah dan menipu bahkan dirimu sendiri merupakan bentuk kebohongan yang paling besar. Sesuatu yang sangat mirip dengan amarah mendidih dan bergejolak di dalam diriku. “Kamu tidak ingin jadi pecundang?” tanyaku. “…ya.” Rumi mengangguk, berusaha untuk menahan isakan yang serak. Bahkan sekarang, air matanya hampir menetes; ini pastilah menyakitkan baginya. “…Aku harap uji keberanian nanti menyenangkan,” kataku padanya seraya berdiri. Tekadku sudah bulat. Aku hanya menjawab pertanyaan yang kutanyakan pada diriku sendiri. Q. Dunia tidak akan berubah. Kamu dapat mengubah dirimu. Kalau begitu, bagaimana kamu berubah? A. Jadilah Tuhan dunia baru ini. <noinclude> {| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;" |- | '''Mundur ke''' [[Oregairu (Indonesia):Jilid 4 Bab 5|Bab 5]] | '''Kembali ke''' [[Yahari Ore no Seishun Rabu Kome wa Machigatteru (Indonesia)|Halaman Utama]] | '''Lanjut ke''' [[Oregairu (Indonesia):Jilid 4 Bab 7|Bab 7]] |- |}
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information