Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid4 Bab1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Part 2=== Maka dengan itu, Kamito kembali menyambut pagi seperti biasanya, tapi –– Setelah selesai sarapan, situsasinya sedikit berbeda. Bunyi bel tanda kelas sudah dimulai telah berbunyi sejak tadi, tapi semua orang masih berada di dalam kamar asrama. “Yang ini dan yang ini. Yang ini juga perlu tampaknya...Ya ampun, Scarlet. Jangan main-main dengan barang bawaan.” “Meong?” Roh api dalam bentuk kucing dari neraka sedang bermain menggelindingkan pakaian Claire sekakan-akan bermain dengan bola benang. Tidak sengaja melihat sekilas pakaian dalam putih di dalam gumpalan tesebut, Kamito buru-buru mengalihkan pandangan matanya. Claire dan Fianna duduk di kasur masing-masing dan sedang mengepak barang-barang mereka ke tas masing-masing. Mereka sedang bersiap-siap menuju Astral Zero, arena Festival Tarian Pedang. Sudah dua minggu berlalu sejak «Tim Scarlet» mengalahkan si Benteng Keheningan – Velsaria Eva, yang merupakan peringkat satu di akademi, dan memperoleh hak untuk tampil di Festival Tarian Pedang. Bersama dengan dua tim lainnya untuk membentuk tiga tim sesuai yang ditentukan, mereka akan berjuang sampai titik darah penghabisan beberapa hari lagi sebagai perwakilan dari Kerajaan Ordesia. “Apakah tidurmu nyenyak kemarin, Claire?” “Tentu saja. Menjaga kondisi tubuh merupakan dasar dari seorang elementalist.” Claire menganggukkan kepalanya sambil menahan nguap, yang sudah dilakukannya berkali-kali. Mungkin karena ia merasa bertanggung jawab sebagai ketua tim, Claire belakangan ini membaca banyak buku mengenai taktik dan dokumen yang berhubungan dengan roh, yang dipinjamnya dari perpustakaan, sampai larut malam. “Jangan memaksakan dirimu terlalu jauh. Kita tidak tahu {{Furigana|ketentuan|sistem pertempuran}} sebelum seorang peramal untuk Raja Raja Elemental dipilih. “ “Ya, aku tahu. Tetap saja, sudah selayaknya kita melakukan persiapan. Mereka yang berpartisipasi di Festival Tarian Pedang adalah elementalist elit yang mewakilkan negaranya masing-masing -- -- Tidak akan semudah itu meraih kemenangan tanpa persiapan. Lagipula, penari pedang terkuat itu juga ikut ambil bagian di turnamen ini.” “....Yah, kamu benar.” Kamito mengangguk dengan wajah masam. Penari pedang terkuat – Ren Ashbell. Pemenang Festival Tarian Pedang tiga tahun lalu. ''...Bukan aku, tapi Ren Ashbell yang lain.'' Siapa sebenarnya dia? Apakah tujuannya..? Ia harus mendapatkan jawabannya. Kamito mengepalkan tangan kirinya, yang terbungkus sarung tangan kulit, dengan erat. Apapun yang menjadi tujuannya, tidak diragukan lagi Restia yang telah berubah beraksi bersamanya. “Dan kamu, apakah kamu telah selesai mengepak?” Sambil memegang tengkuk Scarlet, yang berontak dan mengeong— Kali ini Claire yang bertanya. Berbanding terbalik dengan travel bag Claire, yang terisi penuh sampai isinya hampir membludak keluar, tas Kamito terlihat kecil. “Begitulah, aku tidak punya banyak barang untuk dibawa.” Kamito, yang mengelana tanpa tujuan sampai dua bulan lalu, hampir tidak membawa barang pribadi apapun. Beberapa pisau untuk dilempar dan, ini bukanlah barang bawaan tapi – ia mempunyai Senjata Elemental, pedang «Terminus Est» , terikat di sabuk pedangnya pada pinggangnya. Est tersinggung dengan apa yang terjadi pagi ini dan tidur dalam wujud pedang. ....Tampaknya ia tidak akan bangun dalam waktu dekat. Tapi yah, jika seseorang membuat roh tingkat tinggi seperti Est tersinggung, selayaknya ia siap dengan kerusakan yang akan terjadi seperti kota yang hancur. “.............” Untuk kedua gadis itu, tampaknya mereka masih butuh waktu untuk mengepak barang-barang. ''...Yah, mereka adalah gadis dengan status bangsawan.'' Mereka mungkin butuh berbagai macam barang yang laki-laki seperti Kamito tidak akan tahu. Claire sebentar-sebentar memasukkan kalengan persik, yang membuat Kamito sedikit gelisah. “Hm?” Tiba-tiba Kamito mengalihkan pandangannya ke bawah, di mana barang-barang berserakan dimana-mana. Ada beberapa buku yang terlihat seperti novel tercampur di antara buku taktik dan dokumen yang berhubungan dengan roh. Sedang tidak ada kerjaan, Kamito dengan santainya mengambil satu buku. ‘Pangeran pengelana dan putri yang terkurung’ -- -- novel romantis yang ditujukan pada anak remaja, dengan banyak gambar di dalamnya. (Benar-benar sungguh mengejutkan Claire menyukai yang seperti ini). Ketika ia mencoba untuk membaca sekilas karena penasaran – – “H-hah ?!” Wajah Kamito memerah dalam sekejap. Buku ini menceritakan kisah seorang putri cantik yang diculik oleh pangeran yang kejam dan berbagai hal yang dilakukannya pada putri itu sangat sulit diungkapkan dalam kata-kata -- -- Semacam cerita hardcore . “K-kamu....Kamu membaca buku seperti ini?!” “Eh?” Claire berbalik. Dan kemudian, ketika ia sadar akan apa yang dipegang oleh Kamito, “Fuaaa, k-k-kembalikan! Ngapain kamu baca sesuatu tanpa seijinku?!” BAK. BUK. Claire memukul Kamito dengan kalengan persik di tangannya. “Whoa...Apa kamu ingin membunuhku?! “ “Inilah hukumanmu karena telah mengintip rahasia seorang ga-gadis! Kamu layak mati sepuluh ribu kali!” “Kalau begitu jangan tinggalkan rahasia seorang gadis di lantai!” “Di-Diaaam! Idiot! Mesum!” Sambil menangis, Claire memukulinya dengan kejam berulang-ulang. ....Kalau begini caranya, ia bisa mati sebelum Festival Tarian Pedang. “Hey, kamu sangat mengganggu.“ “Ta-tapi kamito-- -- “ Mengambil kesempatan ketika Claire berbalik ke arah Fianna -- -- Kamito membuka sebuah halaman dari buku itu dan memperlihatkannya pada Claire. Pada halaman tersebut terdapat gambar di mana sang putri, sebagai karakter utama wanita, diikat tali dan dicambuk. “...?!“ “Bukankah Claire yang lebih mesum?“ “...eh?“ Claire pun kaget dan tertegun. “Seorang gadis muda keturunan bangsawan membaca buku yang vulgar seperti itu, tidakkah kamu merasa malu?“ “Eh...,b-begini..“ Sang putri tersipu dan bergumam tidak jelas. Melihat Claire yang seperti ini-- Kamito merasa ingin mempermainkannya sebentar. [[File:STnBD V04 031.jpg|thumbnail|right]] (...yah, lagi-lagi aku ingin menggodanya.) Mungkin karena Claire yang tersipu malu terlihat begitu imut. Sambil mendekatkan wajahnya ke telinga Claire, ia berbisik. “Aku penasaran kira-kira apa yang orang-orang akan pikirkan apabila mereka mengetahui sang putri, yang nilai ujiannya juga sangat baik, suka membaca buku yang tidak senonoh seperti ini.“ “Fuaa, a-a-a-apa yang kau bilang?!“ “Jangan-jangan kamu ingin diperlakukan seperti apa yang diperlihatkan buku ini?“ “Te-tentu saja tidak! Bagaimana mungkin aku mau diikat seperti itu?!“ “Begitu ya, tapi di halaman ini terdapat lipatan.“ “...~Fuaaan!“ Asap kecil keluar dari kepalanya, Claire merangkak masuk ke tempat tidurnya. “...Benar - benar putri yang polos seperti biasanya.“ Berhasil lolos dari situasi kritis, Kamito menghembuskan nafas lega, dan-- Kali ini ia berbalik menghadap ke Fianna. “Persiapanmu baik-baik saja?“ “...Hmm, tampaknya perlengkapan ritualku yang akan kubawa cukup banyak.“ Ucap Fianna sambil memasukkan sebuah cermin bulat yang besar dan sebatang lilin ke dalam tasnya. Fianna Ray Ordesia. Dia adalah putri kedua dari Kerajaan Ordesia, yang juga seorang putri suci peringkat kedua pada <Sekolah Ritual Suci>, sebuah institut pelatihan untuk para ratu yang melayani 5 Raja Elemental. Seorang putri yang sungguh benar, yang bahkan suatu kali pernah terpilih menjadi calon Ratu untuk Raja Elemental Api. Namun, dia tidak sombong sama sekali dan mudah diajak berbicara. Padahal sesungguhnya, dia berada pada kedudukan dimana Kamito dan yang lainnya bahkan tidak diperbolehkan untuk melihat wajahnya. “Jika kamu tidak keberatan, aku akan membantumu. Bolehkah aku mengepak barang-barang di sini sesuai keiinginanku?“ “Ya, itu akan membantuku.“ Kamito duduk di kasur, dimana barang-barang berserakan, dan mulai memasukkan berbagai perlengkapan yang tampaknya akan digunakan untuk ritual ke dalam sebuah tas. Rosario, cawan bangsawan, kipas lipat, cambuk, lilin, dan bahkan barang-barang seperti telinga dan ekor hewan -- (Benarkah alat-alat ini digunakan dalam ritual?) Pertanyaan seperti itu mendadak muncul di pikirannya, namun -- (Yah, bagaimanapun juga aku hanyalah pemula dalam bidang ritual putri suci) -- Pada saat itulah tangannya, yang terulur,menggenggam sesuatu. Semacam kain yang lembut dan nyaman. (...Apa ini?) Sambil mengernyitkan alisnya,ia mencoba mengangkat kain itu untuk melihatnya lebih jelas, lalu-- “...?!“ Kamito langsung menjadi kaku. Itu adalah sehelai pakaian yang hitam mengkilap. Sebuah rajutan tipis bermotif mawar terjahit di situ. Mungkin terbuat dari sutra. Pada kedua sisi ujung pakaian ini terdapat tali tipis. “Er...“ Keringat dingin mulai mengalir pada dahi Kamito. Sebuah pakaian dalam yang terlihat berkualitas bagus. Dan terlebih lagi-- (Ke-kenapa terdapat lubang di sini?!) Bukan karena sobek. Karena alasan tertentu, terdapat potongan yang terlihat tidak normal di bagian tengahnya. (Tampaknya tidak berarti untuk menjadi pakaian dalam--) “Ka-Kamito-kun?!“ “Ah--“ Tiba-tiba, ia beradu pandang dengan Fianna, yang mengangkat wajahnya. Kamito masih membuka lipatan pakaian dalam hitam tersebut. “......“ “......“ “Um....“ Wajah Fianna berubah menjadi merah-- “A-apakah kamu... membenci seorang putri yang mau menggunakan pakaian dalam yang memalukan seperti ini?“ Ia bertanya sambil melihat ke atas ke arah Kamito. “Ti-tidak, maksudku, maaf..“ Dengan hati yang berdebar-debar, Kamito buru-buru memasukkan pakaian dalam tersebut ke dalam tas. “Ke-kenapa kamu memiliki pakaian dalam seperti itu?“ “Aku membelinya karena keinginan sesaat...ta-tapi memang ini memalukan.“ Ia bergumam dengan wajahnya yang masih merah. ...Tampaknya ia merasa sangat malu. Putri ini selalu mengatakan hal-hal mengejutkan dan menggoda Kamito, tapi sesungguhnya ia masih merupakan gadis polos, seperti Claire. “...Tampaknya...ini sedikit terlalu berani.“ “Y-ya kamu benar.Sedikit...yah.“ Ehem, Kamito berdeham. Yang berhasil menghapus suasana yang tidak nyaman ini adalah suara yang berasal dari luar kamar. “Ya ampun, kamu masih bersiap-siap, Claire Rouge?“ Suara yang agak tinggi dan terdengar elegan. Yang muncul di depan kamar adalah-- Saingan dan teman sekelas Claire di kelas Raven. Sang elementalis iblis es, Rinslet Laurenfrost. Ia memiliki rambut yang berwarna pirang platinum yang berkilauan. Warna matanya yang hijau emerald disempurnakan dengan alis yang indah. Sekilas, ia terlihat seperti tuan putri yang bangga dengan dirinya sendiri, tapi Kamito tahu bahwa sesungguhnya gadis ini sangat baik dan perhatian. “Nona, aku ngantuk~“ “Ya ampun, Carol seperti seorang tukang tidur saja.“ Carol- sang maid yang ditarik oleh Rinslet. “Nona, tahukah engkau tidak seperti dirimu, aku memiliki tekanan darah yang rendah...Hwa.“ Tampaknya pagi ini ia dibangunkan oleh Rinslet. ...Seperti biasa, seorang maid yang tidak berguna. “Benda apakah itu Rinslet?“ Claire, yang sudah bangkit, bertanya. Rinslet membawa kotak kayu yang cukup besar di tangannya. “Hmph, ini adalah peralatan minum teh kualitas tertinggi. Seorang lady dari keluarga Laurenfrost harus tetap elegan di setiap saat.“ Rinslet dengan bangga menyisir keatas rambutnya yang berwarna pirang platinum. “Kamu tahu, kita tidak keluar untuk pergi bermain.“ Claire dengan takjub mengangkat bahunya. Kemudian, kali ini mereka mendengar suara Ellis dari luar jendela. “Apa yang kalian semua lakukan?! Sudah ''satu jam'' sebelum waktu berkumpul, tahu!“ “Kamulah yang terlalu awal!“ Claire berbalik menghadap ke arah kapten ksatria yang terlalu serius itu sambil berteriak. (...Menyatukan tim ini tampaknya akan menajadi tugas yang berat dan memakan waktu lama.) Kamito dengan ironis mengangkat bahunya sambil merapikan barang-barang bawaannya.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information