Editing
High School DxD (Indonesia):Jilid 21 Life.Lucifer
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 3=== —Dia terbangun untuk menyadari bahwa ini adalah sebuah ruangan yang aneh yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Dia juga mengerti bahwa ia tengah tidur di kasur. —Tiba-tiba, ia merasa tubuhnya menjadi lebih berat. Rasanya seseorang tengah duduk di atasnya. Melihat ke arah tempat itu, ia melihat bahwa anak laki-laki tengah duduk di atasnya. Itu adalah anak laki-laki yang tampak sangat mirip dengan dirinya. Ketika anak itu melihat bahwa Vali telah terbangun, ia menatapnya sambil tersenyum. "Onii-chan bangun!" Itu adalah anak yang sangat ceria. Setelah itu, seorang gadis kemudian memasuki ruangan. Dia juga tampak mirip seperti dirinya. Gadis itu memarahi anak itu "Mou! Kamu tidak boleh membangunkan Onii-chan seperti itu!" Sementara Vali tetap bingung, anak itu menarik lengan Vali saat mereka keluar ruangan. "Onii-chan! Waktunya makan! Kamu tidak boleh tinggal di tempat tidur sepanjang hari!" Vali masih bingung, tapi mengangguk 'ah...'. Anak itu kemudian berjalan di depan, sementara ia mengikuti di belakang. Tujuannya adalah ruang tamu. Suara air mengalir terdengar dari dapur. Seseorang di dapur lalu melihat Vali, dan ke ruang tamu. Setelah melihat orang itu, Vali merasa sangat gugup sampai-sampai ia berhenti bernapas. "Ara, Vali, kamu bangun? Kamu lagi mempersiapkan untuk ujianmu sampai larut malam. Jadi mahasiswa sungguh mengalami hal sulit." Ibu yang menunjukkan senyum—berdiri di depannya. ...Jadi itu saja, aku mengerti. Identitas sebenarnya dari anak yang membangunkannya dan gadis itu—mereka adik laki-laki dan adik perempuannya. Tapi pada saat yang sama, ia menyadari bahwa ini semua ilusi. Tapi, ketika melihat wajah ibunya, dia merasa sedih di suatu tempat di hatinya. Terlepas dari apakah itu berbicara dengan ibu, atau menyadari bahwa ini hanyalah ilusi, itu membuatnya merasa bingung. "Aku akan pergi dan menyiapkan makanan." Ibu mengatakan itu, dan kembali mempersiapkan sarapan. Vali duduk di kursinya. Dan seperti roti lapis, adik laki-laki dan adik perempuannya duduk di masing-masing sisinya. Ditempatkan di atas meja makan itu masakan rumah sangat biasa. Roti dan sup, irisan kentang, salad, semua ini adalah bahan-bahan yang telah Vali lihat sebelumnya di televisi. """Itadakimasu!""" Usai mengatakan itu, ibu, adik laki-laki dan adik perempuannya memulai makan sarapan mereka. Melihat bahwa Vali masih tampak bingung, adik laki-lakinya bertanya "Onii-chan, kamu tidak makan?" Ibu memiringkan kepalanya dan bertanya "Ara, mungkinkah kamu tidak nafsu makan?" "T-Tidak, itadakimasu." Vali mengambil sendok untuk minum sup, dan mulai merasa emosional. —Ini sangat hangat, dan lezat. Sambil makan sarapannya, suara Evil Dragon itu terdengar. [Ini adalah dunia palsu yang kubuat. Penghalang sihir ini akan membuat dunia berdasarkan keinginan terdalam dari hatimu. Adegan di depan matamu adalah dunia yang sangat kau inginkan.] Suara itu terdengar melalui pikirannya. Tentu saja, ini adalah dunia ilusi—. Selain itu, ini adalah dunia yang ia inginkan—. Aži Dahāka melanjutkan [Begitu ya. Dikenal sebagai Hakuryuukou terkuat dalam sejarah, apa yang kau inginkan adalah, sesuatu yang sangat biasa, dan keluarga biasa.] ......Vali tidak mempunyai jawaban apapun untuk itu. ...Di kedalaman batin pikiranku, aku sangat ingin memiliki keluarga.... Setelah menyelesaikan sarapan, adik laki-lakinya menarik tangan Vali. "Onii-chan! Ayo main bola!" Kali ini, adik perempuannya juga mencengkeram tangan Vali. "Tidak boleh! Onii-chan membantuku belajar hari ini!" "Main denganku!" "Belajar denganku!" Melihat adik laki-laki dan adik perempuan menarik tangan Vali, ibu tertawa. "Ayo, kalau kalian berdua tidak mau berhenti, kalian akan menarik lengan Onii-chan, tahu?" Adik laki-laki dan adik perempuannya bertengkar, dan ibunya tertawa saat dia melihat semua ini—. Pada akhirnya, ia membantu pelajaran adik perempuan duluan, lalu bermain sepak bola dengan adik laki-laki. Usai membantu adik perempuan untuk mempelajari sejarah, ia bermain sepak bola dengan adik laki-laki sampai sore, dan mengikuti itu, tiga saudara kandung mencuci piring bersama dengan ibu mereka. Melihat sosok ibu dan adik laki-laki bercakap-cakap dengan senang hati di depannya, Vali juga mulai tersenyum di beberapa titik. Pada saat itu, suara Aži Dahāka terdengar lagi. [Jika kau ingin terus hidup di dunia ini, maka tidak mustahil, kau tahu? Penghalang ini dibuat untuk tujuan itu. Ketika dunia yang mereka cari ditempatkan di depan mereka, puluhan, ratusan, dan ribuan prajurit yang kuat jatuh seperti itu.] ..Begitu, jadi Aži Dahāka menggunakan sihir yang kuat begitu. Sambil tenggelam dalam pertempuran, prajurit dan pahlawan masing-masing memiliki hal-hal yang berharga bagi mereka, atau mungkin pernah mereka miliki. Mampu mereproduksi itu sejauh ini—sangat dimengerti bahwa kemauan beberapa orang akan hancur. Vali telah menghabiskan malam di dunia ini. Pada malam hari, dia tidur bersama dengan adik laki-laki dan adik perempuan di satu tempat tidur. Ini adalah pertama kalinya sejak Vali lahir...ia tidur bersama dengan keluarganya. Itu begitu tenang sampai-sampai ia merasa terharu. Keesokan harinya, ia bangun lebih awal dan mereka sarapan sama-sama. Keluarga empat orang makan sambil berbincang. Semua ini menutupi kesepiannya.... Setelah sarapan, keluarga empat orang duduk bersama dan bermain papan permainan. Sementara adik laki-laki dan adik perempuannya berdebat, ibu tertawa geli. Itu seperti dunia ramah dan damai—. Tidak ada pertempuran, hanya waktu bahagia yang dihabiskan bersama dengan anggota keluarganya—. Waktu mengalir dengan pelan, dan dari lubuk hatinya, senyum muncul di wajah Vali, dan kemudian—dia berdiri. Adik laki-laki dan adik perempuannya terkejut. "Onii-chan? Ada apa?" "Onii-chan? Apa kamu merasa tidak sehat?" Dua orang menatap wajahnya. —Pada beberapa saat, Vali tidak bisa lagi menahan emosi mengalir di dalam dirinya, dan ia mulai menangis. Jadi sungguh kebahagiaan.... Ini adalah... kebahagiaan biasa yang diperoleh dari keluarga biasa.... Ini adalah kali pertama yang pernah ia terima—. Tapi, terlepas dari apakah itu beruntung atau tidak bagi Vali, ia mampu dengan jelas menyadari bahwa ini adalah ilusi, ini adalah kekuatan palsu dan tidak pernah berakhir. Waktu yang berlalu di sini bukanlah apa-apa selain beberapa detik dalam kenyataan. Membenamkan diri dalam hari-hari seperti ini, betapa beruntungnya aku jadinya—. Membenamkan diri dalam dunia seperti ini, betapa bahagianya aku jadinya—. Sambil menangis, Vali memeluk adik laki-laki dan adik perempuannya. "…Aku…" Aku bahkan tidak tahu nama kalian—. Aku bahkan tak bisa memanggil kalian—. Jadi, aku tahu bahwa ini adalah dunia palsu. Pada saat itu, aku tidak bertemu dengan kalian; mengatakan ini adalah ironis tapi ini juga menjadi faktor penting dalam menyangkal dunia ini. Vali berbicara pelan "Onii-chan harus pergi ke suatu tempat. Tidak bisa bersama kalian... Aku sangat menyesal karena tidak bisa bermain bersama dengan kalian. —Maaf." Mimpi itu baik-baik saja. Ilusi itu baik-baik saja. Meski begitu, kami saling bertemu. Kami juga saling bersentuhan. Ini kali pertama sejak aku lahir aku bisa menghabiskan waktu bersama dengan keluarga biasa. "Biarpun ini adalah mimpi, atau ilusi, untuk dapat bertemu dengan kalian... dan berbicara dengan kalian ini sungguh bagus. Dengan ini, aku—tidak peduli berapa ribu atau sepuluh ribu tahun, aku akan terus berjuang, dan bertahan hidup...!" Sekali lagi, dia memeluk adik laki-laki dan adik perempuan di dalam ilusi. Agar dapat mengingat kehangatan ini—. "...Aku sangat menyesal bahwa aku tidak bisa memanggil nama kalian. —Tapi, aku harus pergi, sehingga aku bisa melindungi kalian—" Setelah berpisah dari dua orang tersebut, Vali berbalik menghadapi pintu. Dia ingin memberitahu ibunya yang sedih. Biarpun ini adalah ilusi, senang sekali bahwa aku bisa berbicara denganmu sekali lagi, dan dapat menghabiskan waktu denganmu—. "Kaa-san, kita mungkin tidak akan bisa bertemu lagi... kita tidak akan bisa berbicara lagi, tapi aku akan melindungimu dari jauh, dan mengawasi Otouto dan Imouto-ku." Kalau dia memeluk ibu, dia pasti tidak akan bisa kembali ke dalam kenyataan. Jadi... jadi, aku tidak bisa menyentuhmu. Kalau aku menyentuhmu, maka aku akan.... Vali menunjukkan pada ibu senyum yang paling sungguh-sungguh. "Jadi, terima kasih. Kamu bisa berbicara denganku sekali lagi. Biarpun ini adalah ilusi, ini cukup bagiku. Aku pasti akan melindungimu—" Vali memutar gagang pintu. "—Selamat tinggal. Aku pergi." —Selamat tinggal, Keluargaku. Usai membuka pintu, menunggu di depannya adalah sosok ayahnya. Itu bukan ayah yang menyiksanya, juga bukan yang ayah dari adik laki-laki dan adik perempuannya. Itu mungkin 'ayah' yang Vali inginkan dan terbayangkan dengan teknik sihir. Memang, melihat dekat-dekat—. Tidak peduli berapa kali ia menyangkalnya, ia menegaskan di dalam pikirannya sekali lagi apa yang ada dipikirannya. Namun, itu tidak nyaman. "Apa kamu pergi?" "Ya, aku harus pergi, Azazel. Aku selalu berpikir bahwa menemuimu adalah salah satu hal terbaik yang terjadi padaku. Aku—Vali Lucifer." Kembali—. Kembali ke dunia di mana rekan-rekanku, rivalku, dan Azazel menungguku—.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information