Editing
HEAVY OBJECT:Volume 1 Bagian 3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 5=== Cukup mudah untuk melihat faksi mana saja yang menguasai daerah-daerah di Oseania. Wilayah yang dikontrol oleh pemerintahan junta militer ditutupi oleh hutan sementara area yang dikuasai oleh pasukan koalisi adalah area padang gurun. Quenser dan yang lain berada di dalam hutan hijau ini. Pada awalnya mereka berjalan dari tanah tandus, kering, dan berkerak-kerak, tapi setelah mereka melintasi sebuah garis wilayah tertentu, tanah yang mereka lalui menjadi ditutupi oleh rumput. Setelah itu, mereka dengan cepat masuk ke dalam hutan. Kondisi tanah di sini sangat tergantung dari tanah buatan yang memiliki daya serap air yang tinggi ini sudah tersebar di seluruh wilayah ini atau tidak. Tidak heran kalau suku pedalaman yang telah mencintai tanah leluhur mereka selama kurang lebih 1000 tahun ini melihat pemandangan aneh seperti tanaman asing yang tidak pernah mereka lihat adalah sebuah penghinaan bagi tanah yang sangat sakral bagi mereka. Quenser turun dari bagian material urethane Object Elite Aliansi Informasi dan melihat sekelilingnya. “Sekarang, wilayah pertempuran kita sudah terlihat. Walau aku rasa yang kita lakukan hanya duduk santai di sini melihat sang bintang beraksi di atas panggung.” “...Aku berharap kau pergi saja dari tempat ini sekarang,” keluh Heivia. Tanpa diketahui oleh Quenser, Heivia merasakan saat-saat yang begitu menyakitkan ketika terjebak di antara dua Object sementara Quenser hanya bersantai di atas salah satu Object itu. Heivia melihat ke sekelilingnya dan berkata, “Kau tahu, sialnya ini adalah sebuah hutan. Mereka mengembangkan teknologi biotik demi kepentingan penghijauan sosial, benar? Aku tidak percaya kalau ini dulunya adalah sebuah padang gurun.” “Jangan bodoh. Meski mereka sudah menaikkan rata-rata kecepatan pertumbuhannya, mereka tidak mungkin mengembangkan pohon dengan cabang sebesar itu. Kalau pohonnya pendek aku tidak masalah, tapi ini terlihat seperti sudah berumur 100 tahun dan mungkin ini diambil dari negara lain.” Sang putri kemudian berbicara lewat speaker yang dipasang di Object-nya. “Kita akan bergerak maju. Berhati-hatilah dan pastikan kalian tidak terkena peluru nyasar atau radiasi panas.” “Terima kasih atas perhatiannya, tapi bukannya itu sama saja mengatakan kalau kami tidak berguna?” “Oh ho ho. Kau bisa menunggu di sini sambil bermain permainan ketangkasan otak selama 10 menit atau apapun yang kau inginkan.” Dua Object raksasa itu menembus ke dalam hutan yang lebat ini dengan kecepatan tinggi. Quenser dan yang lain ditinggal dengan meninggalkan jejak suara petir yang datang dari arah Object sang Putri. Mesin raksasa itu memiliki tubuh setinggi 50 meter dan bergerak dengan kecepatan 200-300 km/j. Pohon yang dibuat dengan rekayasa genetik itu patah seperti sumpit kayu saat massa raksasa itu melewatinya. Dan tak lama setelah itu, kedua Object itu meninggalkan hutan yang rata dengan tanah. Target mereka adalah gedung-gedung beton yang berada di tengah-tengah hutan. Sebuah alarm yang biasa berada di sebuah fasilitas militer menyalak saat senjata yang menjadi puncak rantai teknologi itu mendekat. Quenser menarik sepasang teropong dan Heivia berbicara padanya, dia terlihat terganggu. “Aku bertaruh kalau ini pasti bukan target kita. Kalau Object Oseania benar ada di sini, pasti benda itu meninggalkan jejak yang sama seperti hutan yang rata dengan tanah. Kau tahu ‘kan waktu Object sang Putri melintasi hutan itu.” “Tidak, aku sedang mengamati Object Informasi Aliansi,” jawab Quenser saat dia mengatur jarak penglihatan teropong itu dengan tangannya. “Kalau monster itu menyerang kita saat menjadi musuh, aku tidak akan memiliki kesempatan untuk menganalisisnya, tapi ini berbeda. Aku memiliki kesempatan untuk menyelidikinya. Aku bisa menggunakan waktuku untuk mencuri pandang informasi dari Object itu.” “Apa, kau sekarang sedang menggilai gadis asing? Ayolah, kalau kau tetap mengejarnya, putri kita yang lucu nan imut akan berusaha membunuhmu.” “Apa yang kau sebenarnya bicarakan, Heivia.” Saat mereka berbicara, pertempuran antara Object koalisi dengan tentara normal di markas Oseania dimulai. Dari pengamatan, sepertinya Object musuh generasi 0,5 tidak ada di situ. Hasil yang sudah sangat jelas terlihat seperti pemandangan di atas pematang ladang. Ledakan sorotan sinar menutupi pertempuran itu, memecah belah pemandangan malam hari. Mereka semua sedang ditembak oleh meriam cahaya panas. Itu adalah sebuah meriam yang yang menembak secara terus menerus dan memiliki interval yang sangat pendek. Object Aliansi Informasi memiliki sebuah senjata utama sepanjang 35 meter yang terdiri dari lima meriam cahaya panas yang disambung menjadi satu seperti Gatling Gun. Beberapa orang mungkin berpikir untuk apa memasang sebuah perangkat seperti Gatling Gun yang menembakkan cahaya radiasi panas daripada proyektil logam, karena kekuatan panasnya juga akan menghancurkan larasnya dan perangkatnya yang lain kalau ditembak dengan interval yang terlalu pendek. Juga, mereka menggunakan sebuah amplifier untuk secara cepat memperkuat dan melepaskan tenaga listrik, jadi penting untuk menyalakan dan mematikannya ketika berada dalam interval yang sangat pendek untuk membagi daya panas yang ada di setiap meriam. Seperti yang sudah seharusnya diperkirakan, Object Aliansi Informasi itu menggunakan kelima meriamnya dengan sangat kejam. Setiap energi cahaya kebiruan itu memotong langit malam, dinding beton tebal itu terpotong menjadi bagian-bagian kecil. Bongkahannnya meledak di udara seperti erupsi gunung berapi dan membuatnya terlihat meleleh. Para prajurit Oseania mencoba melarikan diri dengan tembakan tank dan misil yang ditembakkan dari kendaraan, tapi Object akan merasakannya seperti digigit nyamuk. Bangunan-bangunan yang runtuh itu menimpa kendaraan-kendaraan yang membawa misil dan tank-tank yang ada di bawahnya. Ngomong-ngomong, Object sang Putri tidak akan tinggal diam melihat semua ini. Ia menggunakan manuver gerak cepat yang dimilikinya untuk memotong jalan keluar yang dimiliki oleh unit tank yang melarikan diri dan menembakkan ketujuh meriam utamanya. Meriam yang dimiliki oleh sang Putri mampu berganti-ganti seperti mikroskop yang mengganti lensanya. Dengan memutar rotor barelnya, dia menggunakan cahaya laser, meriam plasma berstabilitas rendah, coilgun, dan juga beberapa pilihan lain. Itulah kenapa Object-nya dinamakan Object Multi guna. Ledakan, sorotan cahaya panas, dan suara erangan memenuhi seluruh area pertempuran ini, tapi tidak ada suara teriakan yang bisa terdengar. Teriakan kemarahan dan teror mungkin akan sangat terasa di sana, tapi suara kehancuran yang disebabkan oleh Object menenggelamkan mereka semua. Pemandangan itu memenuhi seluruh area pertempuran. Itu adalah sebuah neraka yang lahir di bumi bagi siapa pun yang ingin melawan monster bernama Object. “Wow. Aku rasa inilah yang didapat oleh Oseania jika mereka tidak mengindahkan perjanjian perang dan hanya melakukan apa yang mereka inginkan. Aku merasa bersalah kepada mereka karena aku tahu bagaimana rasanya tidak bisa mengibarkan bendera putih.” “Aku bisa meliat kenapa sang Putri meminta kita untuk tidak terjebak di sana. Hei, Quenser, apa kau bisa menjelaskan padaku bagaimana cara kerja Gatling Gun itu? Pasti keren sekali kalau Putri memiliki salah satu senjata itu di mesinnya.” “Eh? Aku lebih penasaran dengan apa yang terjadi di bawahanya,” kata Quenser sambil memindahkan pandangannya ke bawah dan menunjuk bagian bawah Object Aliansi Informasi. “Aku ingin tahu kenapa ia menggunakan pendorong udara dan roda gigi di saat yang bersamaan, tapi aku rasa aku tahu kenapa. Mengambang di udara dengan pendorong udara adalah dasar dari mesin penggerak dengan tekanan udara, tapi itu menggunakan telapak kakinya untuk menghentak tanah dan memberikan sebuah dorongan singkat untuk berpindah dengan cepat. Juga sebenarnya, itu terlihat lebih seperti gergaji daripada roda gigi.” “Jadi apa yang akan terjadi kalau kita menggunakan itu pada Object Putri?” “Putri bisa bergerak dengan sangat cepat sekali. Seperti ini: whoosh.” Saat Quenser dan Heivia mengakhiri perbincangan bodoh mereka, pertempuran itu telah selesai. Musuh sudah dihabisi dan tidak ada satu pun tentara sekutu yang mati atau terluka. Itulah kenapa para petinggi pasti bertepuk tangan karena itulah kegunaan Object yang sebenarnya. Tidak ada hasil yang lebih baik selain dari mereka yang bertempur bersama-sama dengan Object. Suara Elite terdengar di radio. “Hei, kita sudah selesai.” “Oh ho ho. Aku sudah melakukan scanning dengan sensorku, dan menemukan bahwa masih ada ranjau dan tentara musuh menunggu untuk menyergap. ...Itulah kenapa aku bilang kalau kamu itu sama sekali tidak kompeten, Elite dari Kerajaan Legitimasi.” Melihat dua Object itu saling perang dingin, tentara yang lain hanya bisa berbisik seperti ini “Sepertinya masih berbahaya” dan “Kita tunggu saja sebentar lagi”. Namun, tindakan militer bukanlah sesuatu yang bisa ditolak oleh seorang tentara. Quenser dan yang lain berjalan menuju area pertempuran sepanjang jalur yang diratakan oleh Object. Mereka merasa aman karena mereka pikir semua jebakan sudah hilang ketika Object itu melintasinya. Tentu saja, ini tidak menjamin keamanan mereka, tapi paling tidak mereka bisa menarik napas lega karena tidak mati karena ranjau setelah perang selesai. Saat mereka sampai, sang Putri berbicara lewat speakernya. “Sepertinya ini adalah markas boneka lagi. Markas ini tidak memiliki fasilitas yang dibutuhkan untuk merawat sebuah Object dan Object itu juga tidak ada di sini.” “Kita akan segera melakukan pencarian, tapi aku pikir tempat ini tidak memiliki tempat yang cukup luas untuk menyembunyikan sesuatu yang cukup besar,” balas Quenser sambil melihat ke sekelilingnya. Area ini tidak sekedar hangus terbakar. Bangunan-bangunan hancur berkeping-keping, aspalnya meriak pecah, dan tanahnya terbelah menjadi dua dan cukup besar belahannya. Pohon, logam, dan semua yang ada di sini berubah warna menjadi hitam dan kehilangan bentuk aslinya. Tingkat kerusakan yang terlihat di sini tidak mungkin bisa dilakukan hanya dengan menyalakan sumbu pada campuran petrochemical saja. Object lebih sederhana daripada senjata nuklir, lebih kuat daripada nuklir, lebih aman daripada nuklir, dan memiliki akurasi serangan yang lebih tinggi daripada senjata nuklir. Tentara musuh sudah pasti hangus terbakar hingga tidak menyisakan apapun dan sulit untuk menemukan dimana saja tubuh mereka tercerai berai. “Uehh...” teriak Heivia. “Aku senang kita bisa mengobrol tentang ransum militer sebelum datang ke sini. Aku dengar ransum milik Aliansi Informasi memiliki bumbu perasa di ransum mereka. Kau bisa memilih rasa kare atau keju atau rasa apapun yang kau inginkan.” “Aku pikir bumbu perasa rasa panggang tidak akan menjadi bumbu yang populer untuk beberapa saat ke depan.”Quenser melihat kedua Object itu. “Ngomong-ngomong, apa yang harus kita lakukan setelah kalian menyelesaikan pertempuran dengan sangat mudah? Apakah kita bisa meninggalkan tempat ini setelah memastikan bahwa tidak ada tempat perawatan Object rahasia di ruang bawah tanah?” “Oh ho ho. Aku tidak yakin kalau masih ada senjata yang cukup di sekitar sini untuk menghancurkan sebuah Object, tapi bisakah kau mengeceknya?” jawab sang Elite dari Aliansi Informasi. “?” “Aku ingin beristirahat sebentar setelah pertempuran habis-habisan ini. Oh ho ho.” “Aku mengerti. Apakah gaya gravitasi tambahan dari inersia selama kau bertempur membuatmu sangat lelah?” Desain dari pakaian khusus Elite berbeda untuk setiap Elite, tapi sebagian besar, mereka semua dibuat agar tahan terhadap tekanan tinggi seperti pakaian tempur pilot pesawat tempur. Object tidak bergerak dengan kecepatan supersonik seperti pesawat tempur, tapi Object tentu memiliki massa yang luar biasa besar. Untuk menjelaskan masalah ini, coba bayangkan sebuah bola logam digantung pada sebuah rantai .Tarikannya akan luar biasa besar ketika bola logam itu bergerak dan menghasilkan gaya sentrifugal yang membuat massa bola logam itu semakin berat. Quenser menyadari bahwa Object Aliansi Informasi dan Object sang Putri tidak bisa bergerak untuk beberapa saat. “Oh ho ho. Kalau aku harus bertarung, aku akan melakukannya, tapi tetap menjaga meninggikan kewaspadaan ketika tidak ada musuh di sekitar kita adalah tindakan konyol. Dan pakaian Elite ini sangat ketat di bagian paha.” “Oh, itu benar. Saat kau bergerak dengan kecepatan tinggi, itu memotong aliran darah di kakimu untuk memastikan bahwa darah mengalir ke otakmu dengan sangat cukup. Apa itu tidak membuatmu mengantuk?” “Setelah pertempuran yang membutuhkan konsentrasi yang besar, tubuhku menyisakan panas, jadi cara tercepatnya adalah mengeluarkan kakiku dari pakaian ini dan menggunakan semprotan pendingin. Oh ho ho.” “Aku mengerti...” Kata Quenser, dalam kekaguman yang abu-abu, tapi kemudian dia membeku di tempat. (Tunggu... Jika Putri menggunakan pendingin untuk kakinya juga, apakah itu berarti sekarang dia sedang melepaskan pakaiannya di balik dinding logam tebal itu sekarang?) Masih membeku di tempatnya, Quenser berpikir sangat dalam seperti seorang ahli filsafat. Saat dia berpikir, Baby Magnum dari Kerajaan Legitimasi mengarahkan meriamnya ke arahnya. “Kamu tidak perlu memikirkan hal-hal seperti itu sekarang,” kata sang Putri. “Gyaaah!? Jangan main-main dengan senjata seperti ini kalau hanya bercanda!! Dan yang memprovokasiku itu si Elite dari Aliansi Informasi, bukan aku!!” Terbawa ke dalam sebuah perbincangan, sang Elite membalasnya lewat speaker-nya. “Heh. Oh ho ho. Sepertinya aku harus membuka seragam yang sangat ketat ini dan mendinginkan suhu tubuh ukuran G ini!!” “Be-benarkan!? Aku tidak sadar kalau satu kalimat saja bisa menarik perhatian yang begitu besar! Aku tahu kalau seragam putri kita memang bagus, tapi kenapa Elite Aliansi Informasi harus bertindak sejauh itu!?” “Itu permintaan desainer. Oh ho ho.” “...!? Sekarang, aku tidak memiliki niat untuk membelot, tapi kalau urusan pekerjaan mau bagaimana lagi...!” “Jangan tertipu, Quenser. Jangan biarkan kilau dari Elite Aliansi Informasi itu menutupi matamu dan yang dikatakannya itu pasti informasi palsu!! Kalau memang benar pakaiannya sangat ketat, tidak mungkin dia membuka kakinya untuk mengurangi tekanan udara!!” “Oh, kau menyadarinya. Buruk sekali. Oh ho ho. Memang ini menutupi kakiku, tapi ada sela di beberapa bagian yang bisa aku semprot dengan cairan pendingin. ...Dan ada beberapa bagian yang lebih sensitif daripada sela yang ada di pakaian renang.” “Hei, Heivia, apakah itu benar!?” “Quenser!! Kalau kau tetap tertipu tentang apa yang dia katakan, kau pasti akan membuat sang Putri kehilangan kesabarannya!!” Setelah Heivia memukulnya di wajah, Quenser akhirnya mengembalikan kesadarannya. (Bukankah kita sedang membicarakan cara untuk mengontrol markas musuh? Kenapa kepalaku dipenuhi dengan kemurnian seorang gadis dan keseksian seragam para Elite?) “Kita harus melanjutkan misi kita,” tanya Quenser, mengumpulkan motivasinya. “Kalau begitu, masih ada tugas yang tersisa untukmu. Oh ho ho,” perintah Elite Aliansi Informasi. “Oh ho ho. Kita ada permintaan dari suku pribumi. Karena reboisasi ini secara genetik tidak alami, mereka ingin kita membakarnya sampai rata dengan tanah.” “Oh, benar. Kita harus mengganti warna wilayah ini menjadi warna kita,” jawab Quenser. Sang Putri kemudian berbicara dengan nada ingin meminta maaf. “Kalau kita mau, kita bisa membakarnya dengan Object kita, tapi...” Menggunakan Meriam Plasma Bertekanan Rendah yang ditenagai oleh Object, semua yang ada di atas tanah dan yang ada di dalam tanah akan terbakar habis. Namun, suku pribumi Oseania melihat tanah mereka ini sebagai tanah suci, jadi mereka tidak ingin kita merusak yang tidak penting. “Sedikit kasar dan sedikit menahan diri, hm? Terdengar seperti cerita superhero ala Amerika.” “Jangan katakan itu, Agensi Perlindungan Budaya memprotes keras kata itu. Mereka mengatakan kalau itu seharusnya disebut Komik Korporasi Kapitalis karena negara bernama Amerika sudah tak lagi ada.” “Itu karena mereka terus saja bekerja demi barang-barang tak berguna, makanya tidak ada yang suka sama mereka.” Saat Quenser dan Heivia saling berargumen, nyala api membakar beberapa tempat di dalam hutan malam ini. Unit khusus Aliansi Informasi menggunakan Flamethrower untuk menyalakan api. “Hei, kita tidak memiliki pakaian anti api seperti mereka. Kita tidak akan terjebak di dalam kobaran api, ‘kan?” “Masih lebih baik daripada menggunakan defoilant.” Tiba-tiba suara statik terdengar di radio Quenser yang diikuti oleh perintah dari pasukan sekutu. Setelah mendengarkan sebentar, Quenser mematikannya dan menghadap Heivia. “Kita mendapat tugas kecil untuk diurus. Kita harus memeriksa desa-desa di tempat ini sebelum kita membakarnya habis.” “Apa mereka tidak bisa menggunakan UAV?” “Sebenarnya, apa tidak apa-apa membakar rumah para penduduk.” “Hubungi Froleytia di radiomu dan tanyakan dia tentang hal ini. Sepertinya, pasukan koalisi akan mengurus mereka untuk pindah dari tempat ini sesegera mungkin. Dan karena suku-suku di sini sejak pertama tidak senang berada di tempat ini, mereka pikir lebih baik seperti ini untuk mendapatkan kembali gaya hidup lama mereka.” Mereka mengeluh, tapi mereka masih merasa lega karena mereka masih mampu untuk melakukan sesuatu sebelum pergi. Dan kemudian, pasukan Kerajaan Legitimasi dan Aliansi Informasi mulai mencari sambil berhati-hati dan menjaga mata mereka untuk memastikan tidak ada ranjau atau pun jebakan. “Menurut peta, wilayah kita sekitar 3 kilometer persegi. Jika jika menemukan kabin tua atau sesuatu seperti tempat tinggal di tempat seperti ini, kita harus mengetuk pintunya dan memeriksanya.” “Perang sepertinya sangat membosankan.” “Yah, memang lebih baik seperti ini daripada harus begitu heboh kurasa.” Quenser dan Heivia berjalan sambil mengobrol tentang betapa bodohnya mereka jika mereka tak sengaja menginjak sebuah ranjau, tapi kemudian mereka berhenti. Mereka keluar dari wilayah hutan. Mereka berdiri di sebuah bukit setinggi 7-8 meter. Sebuah hujan badai atau sesuatu yang cukup kuat sepertinya membuat bagian depan dari bukit ini longsor, jadi ini seperti sebuah tebing. Di bawah tebing itu terdapat sebuah desa kecil yang hanya terdiri dari 20 rumah. Jika hanya itu, mereka bisa segera masuk dan segera memberikan tanda peringatan evakuasi. Masalahnya adalah ada sebuah truk militer yang menghalangi jalan masuk ke dalam desa itu. Pasukan Oseania telah masuk ke dalam desa. Quenser dan Heivia mengasumsikan bahwa perang telah selesai, tapi mereka bergerak cepat dengan menunduk di tanah. Quenser melihat melalui teropongnya dan Heivia melihat melalui teropong senapannya. “(...Sial. Kenapa harus kita yang selalu mendapat kejadian yang paling heboh dengan bertemu mereka!!)” keluh Quenser dengan berbisik. “(Putri dan Elite yang lain itu bertempur di sana. Apa mereka tidak mendengarnya?”) “(Bagaimana aku bisa tahu!? Mungkin mereka hanya pasukan pengintai. Mereka mungkin sudah memberitahu atasan mereka posisi Object kita dan mereka di sini sendiran untuk menutup jalan keluar kita,)” jawab Heivia tenang. “(Jadi apa yang akan kita lakukan? Akan menyulitkan kita kalau kita menangani ini sendiri, jadi bagaimana kalau kita memanggil Object?)” “(Tidak, tunggu. Mereka pasti akan menyadari Object sebesar itu mendekati mereka. Mereka pasti akan membawa para penduduk itu untuk dijadikan sandera. Dan pikirkan spesifikasi Object sendiri. Putri mungkin memiliki senjata laser anti-personil, tapi Aliansi Informasi hanya memiliki meriam Gatling Gun cahaya itu saja. Ia pasti menghancurkan seluruh desa jika dipanggil ke sini.)” “Dari apa yang mereka lihat di atas bukit ini, pasukan Oseania terlihat tidak ingin menembak para penduduk atau membakar desa. Saat mereka melihat lebih dekat, mereka bisa melihat seorang tua yang terlihat seperti kepala desa sedang menyerahkan uang ke tentara berseragam itu. “(Apa itu semacam ‘uang sewa’? Sepertinya mereka sudah terbiasa melakukan itu.)” Menurut peta mereka, area ini berada di wilayah perbatasan Oseania dan pasukan Koalisi. Desa ini pasti dibuat untuk memberikan bantuan bongkar muat kargo truk dari dua wilayah ini untuk memeriksa isinya. Heivia memeriksa keseluruhan tentara yang ada di tempat itu dengan teropong senapannya. “(Mereka semua ada 20. Mereka semua dilengkapi dengan sebuah senapan model lama dengan pelontar granat. Karena mereka hanya 1 truk, sepertinya tidak akan ada lagi tentara yang akan kita lihat. Apa yang akan kita lakukan?)” “(Apa maksudmu? Kau lihat sendiri tidak ada yang bisa kita lakukan sekarang.)” “(Yah, aku rasa juga sama. Akan terdengar bodoh jika kita melawan musuh dengan jumlah 10:1.)” Quenser dan Heivia saling menarik napas lega dan mereka kemudian merasa sangat lelah. Jika tentara musuh telah berkumpul di sini untuk mengumpulkan semua penduduk di pusat desa dan mereka akan menembak para lelaki dan memerkosa perempuan, mereka tidak memiliki pilihan selain melawan, tapi sepertinya apa yang mereka pikirkan itu tidak akan benar-benar terjadi. Setelah pembayaran itu selesai, tentara Oseania itu akan meninggalkan desa. Quenser dan Heivia tinggal menunggu sampai mereka pergi untuk memberikan tanda peringatan evakuasi. Jika mereka memulai baku tembak, sepertinya mereka hanya akan menambah jumlah korban. Juga, Quenser adalah zeni perang, jadi dia hanya memiliki peledak. Senjata praktis yang mereka pakai hanyalah senapan dan pistol milik Heivia. Saat mereka tidak memiliki alasan yang pasti untuk bertempur, tidak ada satu pun dari kedua belah pihak yang ingin bertarung di kondisi yang sangat tidak menguntungkan ini. Namun... “(Hei, tunggu. Ada yang salah,)” kata Quenser saat dia melihat melalui teropongnya. Tentara Oseania yang pada awalnya hanya berdiri santai tiba-tiba saja berpencar. Mereka memegang senapan mereka yang menggantung di bahu mereka dan mencari-cari musuh dengan wajah gugup. Sementara itu, para wanita dan anak-anak berlarian masuk ke dalam rumah-rumah mereka. “(Apa yang terjadi?)” “(Lihat, Quenser. Di sana!)” Heivia menunjuk sebuah area terbuka di desa itu. Seseorang tergeletak di sana. Itu adalah seseorang yang mengenakan seragam tentara pasukan Oseania. Darah mengalir dari jantungnya. Sepertinya dia tewas seketika. “(Itu tidak terlihat seperti orang yang tewas karena sengatan panas.”) “(Jadi...apa? Heivia, apa kau tidak sengaja menembak orang itu saat kau melihat melalui teropong senapanmu?)” “(Kau bodoh sekali! Apa kau pikir senapan payah milikku ini memiliki peredam yang sangat hebat hingga kamu yang ada di sebelahku sendiri tidak bisa mendengar suaranya!? Dan, orang itu jatuh di arah yang berlainan denganku!!)” Quenser melihat arah jatuh tentara yang tewas itu berlainan dengan arahnya. Yang dia lihat adalah... “(Itu adalah batas wilayah pasukan koalisi... Apa dia ditembak dari arah itu? jadi apakah seseorang sengaja melemparkan ‘kerikil’ dari luar wilayah ini?)” Tiba-tiba, dia mendengar sebuah suara statik dari radio Quenser. Dia pikir dia dapat sambungan, tapi ternyata bukan. Sebuah suara tembakan beruntun terdengar terus menerus. “(Suara statik bunyi tembakan dengan jarak interval 0,8 detik... Aku pikir seseorang menggunakan pembidik senapan laras panjang! Ini menggunakan laser dan gelombang elektromagnetik untuk membantu mengarahkan.)” “(Hah? Tidak ada peralatan militer yang akan memberitahukan posisi sniper begitu mudahnya. Sudah jelas ini adalah tindakan orang bodoh yang berpikir kalau dirinya adalah seorang relawan tentara militan!)” kata Heivia marah, tapi kemudian mukanya terlihat masam. Dia mengangkat senapannya dan bergumam. (“Oh sial. Tidak bagus, tidak bagus, tidak bagus!)” Selain tambahan teropong di senapannya, senapannya juga memiliki infrared dan ultraviolet dan memiliki mikrofon untuk mencari musuh. Karena dia memiliki headphone di satu telinganya, dia pasti mendengar suara perbincangan penduduk dengan tentara Oseania itu. Senapannya mengarah menuju salah satu tentara yang berbicara dengan tentara Oseania yang sedang berbicara dengan kepala desa itu. (“Apa? Apanya yang tidak bagus?)” “(Aku tidak punya waktu untuk menjelaskannya, jadi aku katakan saja. ‘Sial, kau menipu kami!’ ‘Tidak, kau salah. ‘Kita tidak akan pernah melakukan hal ini.’ ‘Diam kau. Aku akan membunuh semua orang dan membakar desa ini sampai rata dengan tanah!’)” “(Aku pikir ‘tidak bagus’ itu terdengar meremehkan!!”) kata Quenser terkejut. Heivia kemudian berbalik untuk meminta pendapatnya, ia bertanya, “(Apa yang akan kita lakukan?)” “(Kalau kita memanggil Object, mereka pasti akan menghancurkan tempat ini kalau mereka benar-benar datang.)” “(Jadi apa yang akan kita lakukan!?)” “(Yah, kita tidak tahu dimana si sniper brengsek ini bersembunyi dan tentara Oseania itu akan melakukan tindakan kekerasan kalau kita tidak segera bertindak.)” Quenser menancapkan pemicu elektrik di salah satu Hand Axe yang sudah dia pegang. “(Kita tidak memiliki pilihan selain melakukan ini!!)” Sudah merasa jelas dengan situasinya, mereka berdua mengangguk dan langsung bergerak. Quenser melemparkan peledak yang sudah dia tancapkan dengan pemicu dari atas tebing. Benda it mendarat agak jauh dari desa, tapi Quenser mengirimkan sinyal untuk meledakkan Hand Axe itu. Ledakan beruntun itu membawa tentara Oseania itu untuk segera berlindung. Pada kenyataannya, itu hanyalah ledakan yang dibuat oleh seorang pelajar, tapi mereka pikir itu adalah ledakan mortar dari sebuah tank. Ledakan yang terjadi secara beruntun membuat mereka semakin khawatir. Berikutnya, Heivia mulai menembak satu persatu. Untuk berlindung dari musuh baru, tentara Oseania bersembunyi dari arah yang salah. Heivia bisa melihat mereka menyembunyikan bokong mereka karena ketakutan, jadi dia menembak mereka dengan mudahnya. Sebuah baku tembak yang mengesankan, Quenser dan Heivia hanya kalah dalam jumlah, tapi taktik gertakan mereka berhasil membawa pertempuran ini ke sisi mereka. “(Hei, aku tidak akan bisa menembak mereka semua!!)” “(Kalau kau bisa menembak beberapa dari mereka, mereka pasti akan pergi untuk menjaga nyawa mereka dan lari ke dalam hutan. Mereka tidak akan bisa bertempur cukup lama untuk menjadi orang terakhir yang bertahan hidup.)” “(Hei, tuan pelajar, mereka sepertinya tidak akan melarikan diri. Mereka sepertinya bersiap untuk membawa pertarungan ini sampai titik darah penghabisan!!)” “(Sial, itu sniper-nya! Dia menembak lagi! Dia menembak ke arah mereka lagi untuk menutup jalan keluar mereka, jadi mereka tidak akan bisa kabur walau pun mereka mau!!)” Semakin lama pertempuran ini berlangsung, semakin besar kemungkinan para penduduk untuk terkena serangan peluru nyasar. Quenser dan Heivia tidak memiliki alasan untuk menang, jadi mereka tidak peduli kalau tentara Oseania itu melarikan diri, tapi sniper misterius itu menghalangi harapan mereka. Tiba-tiba, seorang pria gempal yang sepertinya komandan mereka menaiki bukit. Dia memberikan perintah dengan gerakan tangannya dan para tentara itu mengangkat senapan mereka. “(Oh, sial! Mereka tahu posisi kita!!)” Quenser dan Heivia segera mundur dengan panik. Segera setelah itu, sebuah badai peluru menghujani mereka. Karena mereka menembaki tebing longsor ini, longsorannya mereka gunakan sebagai tempat berlindung. “(Untungnya kita cukup jauh untuk menghindari lontaran granat dari senapan lawas itu.)” “(Mereka tidak akan butuh waktu lama untuk mengepung kita. Hei, Quenser, bisa kau pasang peledak di jalan mereka sebelum mereka sampai di sini?)” Namun, sebelum mereka bisa melakukan apapun, seseorang meraih pundak mereka dan memutar tubuh mereka. Mereka berputar dengan panik dan melihat pasukan infanteri Aliansi Informasi. “(Aku tidak tahu situasi apa yang terjadi di sini, tapi kami akan membantu. Kita akan mengirimkan unit infanteri berat untuk menghancurkan mereka kurang dari lima menit.)” “(Lima menit, hm? Tidak buruk, tapi ini sudah terlambat.)” Heivia menggunakan pipinya untuk menunjuk bagian bawah tebing itu. Banyak sekali mayat yang bergelimpangan di sana karena banyak orang yang terlibat dalam baku tembak. Dan mereka semua bukanlah tentara Oseania. Beberapa dari mereka ditembak sampai mati karena rasa takut mereka. Juga, sejumlah mainan anak kecil tersebar di tempat itu seperti seseorang sengaja membuat mereka menjatuhkan mainan mereka karena terburu-buru ingin melarikan diri. Dari sejumlah mainan yang tertutupi oleh pasir, debu, dan darah terlihat sebuah buku bergambar. Mereka cukup jauh dari desa itu, tapi buku itu terlihat dengan jelas lewat teropong mereka. Judul buku itu adalah The Kind Beast of the Rocks. Itu adalah buku yang sama yang dipegang oleh gadis kecil di luar barikade markas pasukan koalisi tadi sore. Heivia mendecakkan lidahnya dan melemparkan senapannya ke tanah. “(Baiklah, aku mengerti. Ini adalah perang yang sangat brengsek. Wanita tidak berdosa dan anak-anak kecil tidak berdaya mati dibunuh karena alasan yang tidak jelas. ...Lakukan. Bunuh semua orang Oseania brengsek itu.)” Tentara dari Aliansi Informasi itu mengangguk pelan dan memberikan perintah kepada tentara infanteri berat mereka. Tanpa memperhatikan desingan peluru, mereka melompat dari bukit yang longsor ini. “Hei, aku menemukannya,” kata Quenser saat dia menurunkan teropongnya dan menunjuk sebuah titik. Dia tidak menunjuk desa itu. Dia menunjuk sebuah titik di perbatasan Oseania dan wilayah pasukan koalisi. “Aku menemukan sniper itu. Lihat, dia bukan tentara Oseania atau koalisi. Itu adalah salah satu dari reporter. Dia menggunakan kamera untuk menutupi senapannya. Sepertinya ini menjelaskan kenapa dia tidak menggunakan pembidik militer. Mungkin dia salah satu tentara bayaran yang menyamar sebagai wartawan yang dikatakan oleh Froleytia.” “Oke,” kata Heivia saat dia mengambil kembali senapannya yang ada di tanah. Dia berbalik ke tentara Aliansi Informasi itu. “Kita akan tangani sniper itu. Aku rasa aku tidak akan puas sebelum bisa menghajar mukanya.”
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information