Editing
HEAVY OBJECT:Volume 1 Bagian 3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 8=== Quenser dan Heivia keluar dari gedung dan berjalan memutar untuk sampai ke bagian belakang gedung itu. Mereka duduk di atas tanah kering dan keras itu dan membuka petanya. “Oseania itu besar,” keluh Heivia. Quenser mengangguk dan berkata, “Yah, cukup luas untuk menampung Eropa Barat. Tempat ini tidak disebut sebagai benua tanpa alasan yang logis.” “Jadi bagaimana kita bisa menemukan sebuah Object di tanah seluas ini?” “Membutuhkan waktu setahun kalau kita mencari ke seluruh tempat di Oseania, tapi sepertinya mereka memiliki area-area tertentu yang bisa mereka gunakan untuk bersembunyi.” Saat ia berbicara, Quenser menggunakan pena merah dan menggambar sebuah lingkaran besar di peta itu. Lingkaran itu berada di Oseania utara. “Mereka pikir Object itu ada di wilayah utara antara distrik Kimberley dan padang gurun Tanami.” “Jadi itu ada di mana?” Bahkan setelah mengecilkan area pencarian mereka, wilayah yang dimaksudkan oleh Quenser itu masih seluas pulau Honshu, salah satu kepulauan Jepang yang dimiliki oleh Korporasi Kapitalis. Itu bukanlah wilayah yang bisa mereka cari dengan berjalan kaki. “Dua tahun yang lalu, saat Generasi 0.5 milik Oseania selesai dibuat, mereka mengadakan parade besar-besaran di sini. Setelah itu, mereka menyembunyikannya di antara tangki gas yang mereka sebar dengan perangkap di seluruh wilayah dan memasukkannya ke dalam markas. Namun, kita masih tidak tau yang mana yang asli.” “Jadi itulah kenapa pasukan koalisi menghancurkan markas-markas itu walau mereka tahu kalau itu hanya umpan. Kalau mereka terus menghabisi seluruh markas di wilayah ini, mereka pasti akan mendapatkan yang asli jika mereka beruntung.” “Jujur saja, mereka pasti akan menemukannya walau mereka tidak melakukan apapun, tapi siapa yang tahu berapa banyak desa yang dibakar ketika mereka menunggu.” “Yah, kita tidak bisa meninggalkan hal ini begitu saja.” “Tapi ini masalahnya. Ada 100 fasilitas militer yang bertindak sebagai umpan dan 40 diantaranya sudah diketahui sebagai sebuah tangki gas saja. Para petinggi tidak tahu sama sekali soal mana yang asli dan mana yang tidak.” “Apakah ada markas yang benar-benar terutup, sehingga atasan kita pun sama sekali tahu?” “Bukan tidak mungkin, tapi aku ragu. Membuat satelit terus berjaga untuk mendeteksi gedung-gedung itu bukanlah pekerjaan yang mudah. Dan bahkan ketika mereka menyembunyikannya di bawah tanah, mereka membutuhkan jalur dan jalan masuk untuk mengeluarkannya.” “Jadi sudah hampir pasti kalau mereka menyembunyikan salah satunya di sebuah bangunan yang sama sekali tidak diketahui oleh para atasan?” gumam Heivia. Quenser memerhatikan wilayah yang telah ia tandai. “Kalau saja ada tanda khusus yang hanya dimiliki oleh Object yang asli.” “Maksudmu seperti peralatan untuk perawatan sebuah Object? Kalau begitu, bukankah sebuah markas dengan jalan besar memiliki kemungkinan besar sebagai tempat persembunyian?” “Markas yang kita serang tadi juga memiliki fasilitas yang sama.” “Tapi tidak semuanya memiliki luas yang cukup untuk Object setinggi 50 meter. Bahkan target yang tadi kita hancurkan tidak memiliki tanda-tanda telah dilalui oleh sebuah Object.” “Sepertinya markas yang memiliki tempat yang cukup besar untuk menampung Object sudah dihancurkan semua. Itulah kenapa perintah kita adalah untuk mencari mana yang paling mungkin untuk tidak bisa dimasuki oleh Object.” “Tapi ke mana lagi kita harus pergi? Kalau semua markas yang memiliki kemungkin paling tinggi tidak menghasilkan apa-apa, bukankah yang tersisa adalah menghancurkan semua markas yang tidak terlihat mencurigakan?” kata Heivia, tidak hati-hati. Sepertinya atasan mereka memiliki kesimpulan yang sama. Namun... “Bagaimana kalau kita berpikir seperti cara musuh kita berpikir?” kata Quenser. “Hah?” kata Heivia dengan ekspresi bodoh di mukanya. “Generasi 0.5 terakhir kali dilihat dua tahun lalu saat ia sudah selesai dibuat. Setelah itu, ia disembunyikan di suatu tempat. Apakah mungkin kalau mereka sudah menumbukan berbagai macam pohon dan tanaman untuk menutup jalur yang bisa digunakan oleh Object?” “Kenapa mereka melakukan itu? Kalau mereka menutup markas mereka dengan pepohonan, bukannya itu akan meninggalkan jejak ketika ia meninggalkan markas. Para atasan kita pasti dengan mudah menyadarinya.” “Markasnya sendiri pasti sudah diamati oleh satelit, jadi semua pohon-pohon yang tumbang tidak akan jadi masalah. Setelah penyerangan, Object itu bisa bersembunyi di salah satu tangki gas dan bergerak menuju markas lain. Tentu saja kita akan menghancurkan segala kemungkinan yang ada kalau bergerak ke markas yang salah.” “Itu berati markas yang paling mencurigakan adalah markas yang memiliki banyak pepohonan dan bebatuan disekelilingnya. Markas yang terlihat seperti sudah ditinggalkan memiliki kemungkinan terbesar sebagai markas yang paling mencurigakan.” “Sepertinya ada dua masalah,” kata Heivia ketika dia memperhatikan titik yang ditandai dengan pena merah. “Pertama, jarak di antara markas-markas ini terlalu jauh walau kita sudah menyempitkan daerah pencarian kita sampai tiga markas. Kita tidak bisa menebak mana dari tiga itu yang asli. Kalau kita mendapatkan markas yang salah, kita akan sangat kehilangan banyak waktu.” Dia menunjuk peta itu dengan cahaya kecil. “Kedua, setiap markas umpan pasti memiliki prajurit untuk menjaganya. Bahkan kalau kita bisa mengalahkan mereka semua, mereka masih memiliki waktu untuk menghubungi markas asli mereka. mereka pasti akan semakin menyebar ke tangki gas yang lain dan Generasi 0.5 pasti sudah menghilang. Penyerangan mereka ke desa-desa hanya akan mundur sedikit.” “Dan masalah ketiga adalah, kita tidak akan mendapatkan bantuan militer atau pun Object.” “Apa kau yakin tentang itu? Walau kita tidak diperintahkan oleh Froleytia, pasti ia akan mengirimkan sang Putri untuk membantu kita mengalahkan Genera—” Tiba-tiba alarm berbunyi mengisi seluruh markas koalisi ini. Sirine yang menyala dengan warna redup menutupi langit malam. Semua lampu di seluruh markas segera dinyalakan seketika seperti malam pertandingan kasti. “Apa yang terjadi? Kita belum meninggalkan markas sama sekali!” “Bukan, bodoh. Para Object sudah diperintahkan untuk bergerak! Apakah para atasan sudah menemukan di mana posisi Generasi 0.5!?” Quenser melipat petanya dan melihat ke sekeliling. Sejumlah prajurit keluar dari dalam bangunan. Dia juga melihat sang Putri berlarian di wilayah perawatan. Para pekerja perawat Object yang masih bekerja segera membuka palka Object. Quenser menghampiri seorang prajurit dan bertanya padanya. “Apa yang terjadi!? Apa kita menemukan sebuah Object milik militer Oseania?” “Ya, benar. Akhirnya aku bisa pulang ke rumahku! Bos terakhir sudah menunggu kita di ujung Gurun Great Sandy. Object tentara Koalisi sudah mengarah ke sana dengan kecepatan tinggi, tapi kita harus segera ke sana dengan truk militer. Yang pertama yang dilayani, kau harus cepat kalau ingin naik ke dalam truk yang memiliki suspensi yang bagus. Kalau kau terlalu lama, punggungmu akan terasa sakit.” “Gurun Great Sandy?” gumam Quenser, ia merasa kosong saat melihat prajurit itu meninggalkannya. “Hei, bukankah itu salah satu tempat yang sudah kita prediksi,” kata Heivia, menyadari sesuatu yang sama. “Beruntung sekali. Apa yang dipikirkan oleh para atasan untuk berpikir kalau Generasi 0.5 ada di sana?” Kali ini, Heivia menghentikan seorang prajurit yang lewat di depannya. Dia memiliki pakaian yang sama dengan Heivia dan kebetulan dia juga seorang analis Object sama seperti Heivia. Setelah perbincangan singkat, Heivia kembali. “Seperti yang aku duga, itu berasal dari satelit. Saat reaktor Object diaktifkan, sebuah sinyal energi redup akan terdeteksi. Sepertinya, satelit menangkapnya.” “Tapi Oseania sudah berhasil menipu satelit kita selama ini! Kalau kita masih menggunakan cara lama untuk mencarinya, mereka hanya akan menipu kita lagi!” “Itu karena wajah masam para atasan yang mengeluarkan senjata meteorologis terbaru mereka. Sebuah senjata baru sudah diluncurkan. Itu mirip seperti rudal sekam yang kita gunakan di Alaska. Itu mengumupkan partikel khusus di ketinggian tertentu dan mengubah awan menjadi sebuah sensor raksasa. Saat satelit menggunakan sensor awan itu untuk mencari di permukaan, satelit menerima sinyal redup dari sebuah Object. Kita tidak tahu kalau purwarupa Object itu mengeluarkan sebuah sinyal yang sama, dan partikel tidak selalu bercampur dengan awan karena arah angin, kadar air di awan, dan banyak faktor lain, jadi pasti keberuntungan yang membawa kita menang.” “Tapi,” kata Quenser, merasa belum puas. “Tapi ‘kan reaktor Generasi 0.5 dimatikan?” “Mereka pasti menyalakannya sedikit demi sedikit dan energi yang dihasilkan pasti sampai pada titik dimana satelit bisa mendeteksinya.” “Benarkah?” tanya Quenser dengan terkejut. Negara junta militer ini membangun markas-markas umpan di seluruh Oseania dan menggunakan tangki gas untuk menipu satelit, jadi kenapa mereka memberitahukan posisi mereka dengan begitu mudahnya? Ini seperti mereka meminta 20 Object pasukan Koalisi yang tersebar di seluruh Oseania untuk menggunakan seluruh kekuatannya untuk menembak mereka. Setelah berpikir sebentar, Quenser mengangkat kepalanya. Dia sepertinya panik. “Bukan, itu adalah purwarupa reaktor Object!!” “Apa!?” “Dengan reaktor purwarupa, tidak akan ada yang tahu kalau itu akan bekerja atau tiba-tiba saja meledak. Tidak akan ada yang memasang itu di dalam Object mereka! Cara yang paling umum adalah membuat reaktor kedua yang sama persis dengan reaktor yang dipasang di dalam Object pertama milik Oseania. Mungkin Oseania juga memiliki reaktor purwarupa. Mereka mencoba menyembunyikan lokasi reaktor yang asli saat mereka menyalakannya dengan mengaktifkan seluruh reaktor purwarupa di saat yang sama!!” “Apa kau tidak terlalu banyak membaca? Sensor yang ada di dalam awan memang belum dikeluarkan secara resmi. Tapi bagaimana bisa militer Oseania membangun sebuah trik dimana efek sebuah senjata tidak memiliki spesifikasi yang benar!?” “Jika ini pertama kalinya purwarupa it digunakan, kau pasti benar. Namun, ini sudah dua tahun sejak pasukan koalisi bertahan di Oseania. Mainan itu pasti sudah diujicoba beberapa kali. Dan kalau sudah, pasukan Oseania bisa mengumpulkan data dari banyaknya eksperimen yang gagal dan menebak apa yang akan terjadi. Masih ada kemungkinan kalau ini adalah sebuah jebakan!!” “Kau pasti sedang bercanda! Putri dan yang lain sudah mau berangkat!!” Kalau Quenser benar, maka sang Putri dan yang lain akan bergerak menuju markas yang salah lagi. Dan sementara perhatian mereka teralihkan, Object Generasi 0.5 milik Oseania akan menyerang desa-desa kecil di dekatnya. Militer Oseania tahu kalau mereka tidak akan menang kalau melawan pasukan Koalisi secara langsung. Itulah kenapa mereka menggunakan suku-suku pribumi yang menentang mereka sebagai sebuah sandera dari taktik diplomasi mereka. Mereka mengatakan bahwa akan ada lebih banyak lagi suku pedalaman yang akan terbunuh jika pasukan Koalisi tidak segera pergi meninggalkan tempat ini. Quenser dan yang lain pasti akan melihat lebih banyak pembantaian atas nama penghijauan hutan yang tidak akan mengusir 20 Object yang ada di sini, tapi akan ada banyak nyawa yang berada di ujung tanduk. Jika sang Putri dan yang lain masih terus bergerak, rencana gila ini akan terus berlanjut. “Brengsek!!” Quenser dan Heivia dengan panik bergerak menuju gedung untuk menghentikan Object. Namun, Object itu terlalu cepat. Kerajaan Legitimasi dan Aliansi Informasi memotong jalan seperti sebuah kereta peluru. Mereka melintasi Quenser dan Heivia sebelum mereka bisa mendekati markas. Hanya suara petir dari Object sang Putri yang tersisa. “Sial! Apakah kita bisa memanggil mereka lewat radio!?” “Dua Object itu sudah dikirim, jadi mereka pasti memiliki perintah resmi. Dan yang memberi perintah pasti adalah orang yang memiliki otoritas paling tinggi. Komunikasi personal kita tidak akan bisa memanggil mereka kembali. Mereka pasti akan dihukum kalau mendengarkan kita!!” Quenser dengan panik berpikir keras saat dia melihat truk-truk yang berisi prajurit mulai meninggalkan markas satu persatu. Melihatnya seperti itu, Heivia berkata, “Apa yang akan kita lakukan? Memang mungkin kalau Object yang ada di Gurun Great Sandy adalah benar-benar Object Oseania, tapi...” “Itu dia!” jawab Quenser. “Kalau ini adalah reaktor purwarupa, pasti ini adalah kartu truf mereka yang tidak pernah mereka gunakan selama dua tahun sejak Object mereka selesai. Mereka tetap menyembunyikannya walau harus membiarkan prajuritnya sendiri harus terbunuh di markas umpan. Kenapa mereka baru menggunakannya sekarang? Kenapa mereka harus menipu kita sesusah ini? Itu pasti karena teknologi Object kita yang terlalu canggih telah keluar dari wilayah ini! Generasi 0.5 pasti berada di dekat sini! Mereka telah menyadari bahwa kita akan menemukannya kalau mereka tidak melakukan sesuatu.” Sebuah ekspresi terkejut muncul di wajah Heivia. “Lalu, fasilitas yang menyembunyikan Generasi 0.5 ada di...” “Sepertinya, ini adalah markas paling dekat dari tiga yang kita curigai! Tapi ini tidak membuktikan apapun. Kita membutuhkan data dari sinyal energi yang keluar dari dalam fasilitas itu!!” Dua orang itu kemudian segera kembali ke dalam gedung. Kalau mereka bisa melihat ke dalam database militer, mereka bisa dengan cepat memeriksanya. Namun, database itu sendiri berisi desain Object dan strategi perang yang sangat sensitif bagi militer. Kalau mereka melanggar perintah mereka dan mengaksesnya, bukan hal yang aneh jika mereka ditembak di tempat tanpa melewati sebuah persidangan. “Duduk di sini saja tidak akan mengubah apapun. Data yang kita butuhkan ada di dalam salah satu gedung ini, jadi kita harus segera masuk ke dalam. Kita harus menemukan cara untuk bisa mendapatkan informasi yang kita inginkan dari database...” “Hei, Quenser. Apakah para atasan kita adalah tipe orang yang tidak menyukai barang-barang elektronik?” “?” “Kalau laporan pengarahan sebelum misi dicetak, maka data yang kita butuhkan ada di dalam selembar kertas. Dengan begitu kita tidak perlu membuka database militer. Dan kemudian, Quenser dan Heivia masuk ke dalam fasilitas besar yang digunakan untuk pengarahan. Sebagian besar tentara sudah dikirim ke Gurun Great Sandy, jadi hampir tidak ada orang di dalam sini. Namun, dua orang itu melihat sesuatu yang membuat mereka kaget saat mereka sampai di ruang pengarahan dan melirik melalui celah pintu yang terbuka. “(Kenapa Froleytia dan orang-orangnya masih ada di sini!?)” “(Dia mungkin terlihat pamer dengan dada besarnya, tapi sebenarnya dia seorang pegawai yang handal.)” Setelah melihat komandan dengan dada besar itu sedang mengoperasikan komputernya, Quenser berjalan mundur dari pintu. Walau data yang mereka inginkan ada di dalam ruangan, tapi mereka tidak akan bisa memeriksanya jika ada Froleytia di dalam ruangan. Kalau mereka membuat gerakan yang mencurigakan, dia pasti akan mengirim mereka ke dalam ruang penahan tanpa alasan. “(Apa ada cara supaya kita bisa melihat laporan itu tanpa harus melewati Froleytia?)” “(Bagiaman kalau kita menarik perhatian agar fanatik Jepang itu ke luar?)” “(Kalau kita melakukan itu, kita pasti akan dikirim ke pengadilan militer setelah semuanya selesai.)” Sementara keduanya berdiri tanpa tahu apa yang harus mereka lakukan, mereka mendengar suara ketukan pintu. Mereka berputar dan mendengar suara seorang pria. “Aku tahu.” Suara itu berasal dari ruangan sebelah, yaitu ruang interogasi. Wartawan yang bernama Sewax itu berbicara kepada mereka. “(Apa ini? Kenapa ruang interogasi tidak kedap suara!? Dia bisa mendengar semua intel militer dari situ!)” “(Tempat ini hanya dibuat untuk merawat Object. Mereka mungkin tidak kepikiran untuk membawa seorang tahanan. Sepertinya mereka menggabungkan ruangan interogasi dengan ruangan yang ada.)” “Aku tahu!!” Sesuatu mengetuk pintu dengan lebih keras dari sebelumnya. Quenser dan Heivia khawatir soal Froleytia yang mungkin bisa mendengar suara yang berasal dari pintu di sana, tapi Sewax melanjutkan pembicaraanya. “Aku mendengar apa yang mereka katakan di sini. Atasan kalian sepertinya terbagi antara dimana sebenarnya Generasi 0.5 itu disembunyikan. Aku rasa mereka memiliki dua pilihan, tapi mereka akhirnya memilih yang memiliki sinyal yang paling besar. Itulah kenapa mereka memilih Gurun Great Sandy.” Quenser dan Heivia bertukar pandang. “(Apa yang harus kita lakukan, Quenser? Apa kita akan mendengarkannya? Dia mungkin saja mengada-ngada.)” “(Dari yang dia lakukan sebelumnya, dia memang orang brengsek, tapi aku ragu kalau dia akan melakukan sesuatu yang akan menguntungkan Oseania. Ayo kita dengarkan apa yang ingin dia katakan.)” Setelah memantapkan pikiran mereka, Quenser berbicara kepada pintu yang terkunci itu. “Di mana lokasi lainnya!?” “Sebuat tempat bernama Padang Gurun Tanami.” Sewax sepertinya ingin mengatakan semua yang dia ketahui karena dia menjawab tanpa keraguan sedikitpun. “Beberapa atasan tinggi kalian sangat skeptis, tapi sinyal yang datang dari arah Padang Gurun Tanami terlalu lemah dan Gurun Great Sandy memiliki sinyal yang lebih terlihat seperti sebuah Object, jadi mereka meninggalkan pilihan ini.” “Seperti yang kita pikirkan,” kata Quenser. Padang Gurun Tanami adalah sebuah tempat yang berada sangat dekat dari markas yang Quenser dan Heivia putuskan sebagai sebuah markas yang cukup mencurigakan. Jika Generasi 0.5 diaktifkan di situ, Object itu bisa menghancurkan desa terdekat di sini ataupun markas pasukan Koalisi itu sendiri. “Tidak bagus. Butuh cukup banyak waktu untuk meminta putri dan yang lain untuk kembali.” “Itu berarti kita harus melakukannya sendiri. Kita akan kembali ke neraka yang merindukan kita!!” Quenser dan Heivia mengecek lokasi di peta dan Heivia mengatakan kalau mereka butuh kendaraan. Namun, mereka dipotong oleh apa yang akan dikatakan oleh Sewax. “Tunggu. Tolong bawa aku.” “Ahhn? Tidak akan. Kita tidak bisa membawa seorang warga sipil ke dalam medan perang. Dan kita tidak memiliki waktu untuk membantumu kabur.” “Bukan, bukan itu. Aku ingin mengganti akan apa yang telah aku lakukan. Aku membawa situasi ini pada kalian, bukan?” Suara Sewax terdengar agak sumbang. Dia terdengar sangat berbeda dari saat mereka membawanya ke dalam markas ini. “Semua yang kita tahu soal perang adalah soal pertarungan antar dua Object, jadi kami tidak pernah melihat apa yang sebenarnya terjadi pada warga sipil. Aku datang ke sini karena aku tidak bisa memaafkannya. Tapi aku salah. Kalian membangun strategi dengan para ahli yang berpengalaman dan aku menghancurkannya dengan sikap amatirku. Aku pikir dengan membunuh orang-orang Oseania itu, aku dapat memberikan bantuan moril pada suku-suku pribumi di sini, tapi yang aku lakukan hanyalah memberikan kematian bagi warga pribumi seperti mereka. Dan banyak, banyak orang yang akan terbunuh! Aku tidak bisa menahan diriku. Pasti ada sesuatu yang bisa aku lakukan untuk menebus kesalahanku!!” Quenser dan Heivia saling bertukar pandang sejenak. “Kau bisa menggunakan sniper, bukan?” “I-iya. Aku tidak memiliki pengalaman militer, tapi aku sering pergi ke tempat latihan menembak setiap akhir pekan.” “Selama kau bisa menembak seseorang, itu cukup. Kita akan menyiapkan semuanya untukmu. Kita tidak bisa membiarkanmu pergi tanpa senjata.” “Aku mengerti. Terima kasih. Terima kasih banyak! Aku akan menunggu!! Tolong biarkan aku bertarung bersama dengan kalian!!” Dari suaranya, Sewax sepertinya menangis di salah satu sisi pintu. Quenser berpindah sedikit dari pintu ruang interogasi itu dan berbisik pada Heivia. “(Hei, ayo kita cari kendaraan. Akan lebih bagus kalau kita membiarkannya tidak ikut bertarung.)” “(Aku punya perasaan ke mana arah pertempuran ini.)” Heivia berbalik dan membelakangi pintu ruang interogasi. Saat mereka menuju pintu keluar, Quenser berkata, “Kalau kita membawanya bersama dengan kita, dia pasti akan memilih mati terhormat di medan perang. Dia memang membuatku marah, tapi aku tidak akan bisa tidur nyenyak kalau dia mati di depanku. Dan akan menjadi masalah besar jika anggota wartawan mati di tengah medan perang.” “Pandangan yang bagus pahlawan. Tapi ayo kita cari cara agar kita juga tidak mati sia-sia. Bangun lagi adalah hal yang sangat penting daripada tidur pertama kali.” Mereka berdua keluar dari gedung itu. Heivia berlari ke suatu tempat dan saat dia kembali dia membawa sebuah kendaraan off-road militer. Quenser naik ke kursi penumpang dan Heivia segera menaikkan kecepatannya. Saat dia keluar dari markas, Quenser bertanya kepada rekannya. “Hei, apa kau memiliki SIM? Kau seumuran denganku, jadi bukannya kau terlalu muda?” “Di Kerajaan Legitimasi, kau bisa mendapatkan SIM khusus militer. Tapi itu hanya berfungsi di medan perang saja. Kau tahu, kapan kita bisa melewati batas teknologi kendaraan roda empat ini? Tidak banyak yang berubah sejak automobile diluncurkan pertama kali di muka bumi.” “Semua teknologi terbaik dikembangkan untuk Object. Memangnya kenapa mereka harus repot-repot mengembangkan teknologi militer yang lain? Pertumbuhan memang tumbuh sedikit demi sedikit, tapi aku dengar kecepatan pertumbuhan peradaban kita semakin menurun. Sepertinya, barang-barang seperti senapan dan tank telah berkembang tiga generasi lebih cepat sejak Object ikut berperang pertama kali, tapi itu tidak terjadi... Sebenarnya, jika kau tidak mengetahui semua ini, kenapa kamu menyupir? Tunggu, apa model ini memiliki airbag untuk penumpang?” “Oh, diamlah. Tidak ada kendaraan militer yang memiliki balon yang mengembang untuk melindungi penumpang saat mereka tertabrak. Lihat, kita bergerak maju. Bukankah ini bukti kalau aku bisa mengemudi?” Sang pewaris tahta keluarga itu mengendarai kendaraan off-road ini maju seperti seseorang pengemudi pemula yang membuat instrukturnya ketakutan setengah mati. “Hei pahlawan. Apa kau memiliki bahan peledakmu? Generasi 0.5 tetap sebuah Object, jadi seperti biasa, ini adalah pertarungan hidup-mati.” “Aku masih memiliki Hand Axe dan pemicu elektrik. ...Tapi aku ragu kita bisa menghancurkannya dengan memasang ini di armornya.” “Oh, benar, benar. Apa yang akan kita lakukan dengan putri dan reaktor purwarupa itu? Kalau mereka hanya mendapatkan tipuan di sana, pasukan Oseania pasti menyiapkan sebuah jebakan di sana.” “Kau benar. Ini pasti bisa menjadi buruk. Bisakah kau menghubungi mereka lewat radio kendaraan ini? Aku memiliki radioku sendiri, tapi aku ingin menggunakannya untuk memberikan sinyal peledakkan. Aku memang masih bisa menerima sinyal, tapi aku tidak ingin menganggu frekuensi transmisinya. Semua cadangan frekuensiku sudah kuisi dengan kode peledakkan.” “Tunggu sebentar. Aku akan menyiapkan frekuensinya.” Dia mengendarai kendaraan ini dengan satu tangan, Heivia menggunakan tangannya yang lain untuk meraih sebuah kabel mikrofon yang sama seperti dimiliki seorang supir taksi. Menggunakan frekuensi yang sama dengan jalur komunikasi pasukan koalisi, dia mulai berbicara. “Umm, testing, testing. Bisakah seseorang mendengarku? Aku memiliki peringatan untuk semua tentara Kerajaan Legitimasi di luar sana. Maaf mengecewakanmu, tapi apa yang kalian kejar itu hanyalah tipuan. Yang asli berada di Padang Gurun Tanami.” Sebuah suara masuk ke dalam speaker radio itu. Quenser menghiraukannya dan berbicara lagi lewat mikrofon itu. “Sepertinya fasilitas yang ada di dalam markas Gurun Great Sandy memiliki purwarupa reaktor Object daripada Object. Juga, ada kemungkinan besar di sana ada jebakan yang menunggu kalian. Mereka bisa memasang reaktor itu untuk menggunakan tenaga maksimumnya hingga melewati batas dan menghancurkan Object di dekatnya dengan ledakan itu. Tidak peduli berapa banyak orang yang mendengarnya, tidak ada jawaban yang terdengar. Semua orang pasti berpikir apakah informasi itu benar-benar kredibel atau tidak. Akhirnya, seorang Elite Aliansi Informasi berbicara sebagai perwakilan dari semua orang. “Apa kau memiliki bukti? Oh ho ho.” “Tidak,” jawab Quenser. “Aku tidak memiliki waktu untuk memastikannya. Kita mendapat informasi dari seseorang, tapi itu berasal dari seseorang yang sulit kami percayai.” “Lalu...” “Itulah kenapa kami memperkirakan kalau dua target ini kemungkinan besar akan hancur. Satu hal yang kami tahu dari pembacaan energi reaktor yang terdeteksi, ada dua tempat yang berbeda. Oseania hanya memiliki satu Object, jadi yang satu pasti asli dan yang satu palsu. Tapi bagaimana kalau keduanya sama-sama hancur?” “Kami rasa markas yang berada di dalam Padang Gurun Tanami lebih mencurigakan daripada yang ada di Gurun Great Sandy,” tambah Heivia. Setelah hening beberapa saat, Quenser berbicara lagi. “Seperti yang aku katakan sebelumnya, kami yakin Gurun Great Sandy adalah sebuah jebakan raksasa yang menggunakan purwarupa reaktor Object. Untuk amannya saja, sebuah Object harus mengambil jarak aman paling tidak 10 km dari tempat itu dan menghancurkan tempat itu dengan senjata utama kalian. Ini bukan sebuah target bergerak, jadi aku yakin Object sang Putri sudah lebih dari cukup untuk menghancurkannya jika membidik secara hati-hati.” “Oh ho ho. Aku merasa iri jika kalian tidak mengharapkan apapun dariku,” kata Elite Aliansi Informasi. Dalam keadaan itu, Quenser menjawab, “Senjatamu adalah sebuah Gatling Gun cahaya panas, bukan? Itu adalah senjata yang luar biasa untuk jarak dekat, tapi tidak akan bisa menembak cukup tepat jika musuh berada dalam jarak yang jauh. Ini adalah tugas untuk sang Putri.” “...Aku akan melakukan sebisaku,” potong sang Putri dari Kerajaan Legitimasi. Mendengar itu, Heivia berbisik kepada Quenser. “(Putri kita akhirnya mendapat hadiahnya. Aku rasa keberanianmu menyentuh hatinya.)” “?” Quenser terlihat bingung, tapi dia tidak memiliki waktu untuk menanyakan apa yang dimaksudkan oleh Heivia. Ada sesuatu yang lebih penting untuk diselesaikan. “Kami yakin Object yang asli berada di wilayah barat Padang Gurun Tanami. Jaraknya hanya 5 km dari markas kita dan sebuah sinyal energi reaktor juga datang dari arah sana.” “Sebenarnya, kalau kalian tidak berniat untuk pergi ke Gurun Great Sandy, kami berharap kau mau memberikan bantuan kepada kami.” Tiba-tiba suara lain masuk ke dalam radio. Itu adalah Froleytia. Pemancar radionya pasti bekerja dengan baik karena suara statik ketukan di mikrofonnya juga terdengar. “Tunggu sebentar. Kalian mau mengatakan kalau kalian berdua mengarah menuju padang gurun Tanami!?” katanya.“Oh, apa ini tentang pengadilan militer? Ayo taruhan. Kalau Object ternyata memang muncul di Gurun Great Sandy, kau bisa melempar kami ke ruang tahanan, tapi kalau ternyata yang benar ada di padang gurun Tanami, kau harus melakukan apa yang kami inginkan tak peduli apapun itu. Ngomong-ngomong, ada hal yang sangat aku inginkan dari seorang wanita cantik yang melakukan sesuatu padaku dari bawah kakinya!!” kata Heivia. Dengan terkejut, Quenser berteriak, “Tunggu, kau meminta itu!? Oh, aku hanya ingin seorang wanita cantik melakukan sesuatu dengan ketiaknya!!” “Ap-apa...? Jangan meminta sesuatu yang aneh seperti itu dan paling tidak kalian seharusnya meminta sesuatu yang lebih normal!!” teriak Froleytia. “Kita sudah mau memulainya! Masih ada lubang hidung atau telinga kalau kau mau!!” teriak dua orang itu bersama-sama. “Kenapa kalian meminta itu kalau kalian tahu aku tidak akan pernah melakukan itu!?” Teriakan terakhir dari Froleytia membawa Quenser dan Heivia kembali ke diri mereka kembali. Kenapa mereka begitu bersemangat saat mereka sedang bergerak untuk melawan Object? “Masalahnya adalah kita akan menjadi pahlawan jika kita bisa mengalahkan Generasi 0.5 sendirian. Mungkin kita akan mendapatkan medali. Sebenarnya, kita mungkin akan melewati pangkat Froleytia jika kita terus seperti ini.” “Tidak Heivia. Apapun yang terjadi, kita tetap melawan perintah atasan. Kita mungkin tidak akan mendapat medali kali ini.” “Bukan, kalian sangat bodoh! Setelah semua yang kalian lakukan, aku tidak bisa membiarkan kalian pergi seperti ini!!” Sementara dua orang itu setengah bercanda, Froleytia benar-benar marah. “Generasi 0.5 masihlah sebuah Object!! Kalau itu benar-benar ada di Padang Gurun Tanami, kalian akan melawan Object sendirian! Apa kalian mengerti!? Paling tidak tunggu sampai satu Object sampai ke tempat kalian!!” Quenser dan Heivia terdiam ketika mendengar atasan mereka begitu marah pada mereka dengan kata-kata yang begitu halus. Untuk sesaat, mereka memikirkan kembali apa yang dikatakan oleh Froleytia. Namun, mereka tidak bisa menghentikan kendaraan ini. Quenser dan Heivia kemudian berbicara lagi lewat radio. “Tapi kami harus pergi. Kalau kami menunggu, Generasi 0.5 akan segera bergerak.” “Kalau para penduduk dibantai karena kami tertipu oleh Oseania, reputasi pasukan koalisi akan jeblok. Kau juga mungkin akan dimutasi.” Froleytia meneriakan sesuatu, tapi Heivia mematikan radio. Mereka terdiam sesaat, tapi Heivia kemudian berbicara. “Melakukan sesuatu dengan ketiak, hm?” “Aku rasa itu lebih normal daripada dengan bagian bawah kaki.” “(Hm, aku penasaran kalau sang Putri mau melakukan sesuatu padamu dengan ketiaknya?)” “?” Saat duo penghancur Object itu selesai mengobrol, kendaraan mereka masih tetap melaju kencang.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information