Editing Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid2 Bab4

Jump to navigation Jump to search

Warning: You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you log in or create an account, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.

The edit can be undone. Please check the comparison below to verify that this is what you want to do, and then save the changes below to finish undoing the edit.

Latest revision Your text
Line 1: Line 1:
 
==Bab 4: Perang Kucing==
 
==Bab 4: Perang Kucing==
 
 
===Bagian 1===
 
===Bagian 1===
 
 
“Takkan pernaaaah, takkan kuterima ini!”
 
“Takkan pernaaaah, takkan kuterima ini!”
   
Line 40: Line 38:
 
Claire menggigit bibirnya dengan mata berkaca-kaca.
 
Claire menggigit bibirnya dengan mata berkaca-kaca.
   
''.....Maaf Claire, aku nggak bisa melawan Tuan Putri ini''
+
(.....Maaf Claire, aku nggak bisa melawan Tuan Putri ini)
   
 
Entah kenapa, gadis ini mengetahui identitas asli Kamito.
 
Entah kenapa, gadis ini mengetahui identitas asli Kamito.
Line 172: Line 170:
 
“Ouw, tunggu, ini salah paham, stop—“
 
“Ouw, tunggu, ini salah paham, stop—“
   
Entah kenapa, air mata menetes di mata Claire sambil menyerang Kamito dengan cambuknya. <nowiki>*</nowiki>Pishi! Pishi!*
+
Entah kenapa, air mata menetes di mata Claire sambil menyerang Kamito dengan cambuknya. Pishi! Pishi!
   
 
“Hei, apa yang kamu perbuat pada Kamito-kun!”
 
“Hei, apa yang kamu perbuat pada Kamito-kun!”
   
<nowiki>*</nowiki>Phishi!*—Fianna menggenggam lengan Claire yang mengayun.
+
Phishi!—Fianna menggenggam lengan Claire yang mengayun.
   
 
“Uh, uh.....apa!”
 
“Uh, uh.....apa!”
Line 192: Line 190:
 
Kamito memprotes dengan mata setengah terbuka.
 
Kamito memprotes dengan mata setengah terbuka.
   
''......Ya Tuhan, kenapa orang-orang seperti ini harus ada disekitarku.''
+
(......Ya Tuhan, kenapa orang-orang seperti ini harus ada disekitarku.)
   
 
“Sayang sekali. Kamito adalah Roh Budakku, bagaimanapun juga.....??”
 
“Sayang sekali. Kamito adalah Roh Budakku, bagaimanapun juga.....??”
Line 228: Line 226:
 
..........Dia marah, dia betul-betul marah.
 
..........Dia marah, dia betul-betul marah.
   
''Tidak, kenapa juga Fianna harus marah?''
+
(Tidak, kenapa juga Fianna harus marah?)
   
 
Saat Kamito menunjukkan ekspresi ragu-ragu, Fianna mendadak berdiri—
 
Saat Kamito menunjukkan ekspresi ragu-ragu, Fianna mendadak berdiri—
Line 256: Line 254:
 
Claire memerah padam dan uap mengepul dari kepalanya.
 
Claire memerah padam dan uap mengepul dari kepalanya.
   
''......Dia betul-betul dipermainkan.''
+
(......Dia betul-betul dipermainkan.)
   
 
Claire sangatlah lemah menghadapi debat sengit dalam area tersebut, dia adalah nona muda yang sangat lugu.
 
Claire sangatlah lemah menghadapi debat sengit dalam area tersebut, dia adalah nona muda yang sangat lugu.
Line 344: Line 342:
 
Pada saat itu, sang Tuan Putri menampakkan senyuman nakal.
 
Pada saat itu, sang Tuan Putri menampakkan senyuman nakal.
   
''Tahu nggak Claire, dia sudah membaca kenyataan kalau kamu nggak bisa memasak''
+
(Tahu nggak Claire, dia sudah membaca kenyataan kalau kamu nggak bisa memasak)
 
 
   
 
===Bagian 2===
 
===Bagian 2===
Line 359: Line 355:
 
Sambil merasa gugup tentang maksud lain menggunakan Scarlet untuk membereskan sisa-sisa nanti, Kamito duduk menonton dari belakang dapur.
 
Sambil merasa gugup tentang maksud lain menggunakan Scarlet untuk membereskan sisa-sisa nanti, Kamito duduk menonton dari belakang dapur.
   
''......Jujur saja, Claire tak ada kesempatan menang''
+
(......Jujur saja, Claire tak ada kesempatan menang)
   
 
Dia memang belum pernah memakan masakan buatan tangan Claire, selain itu, dia adalah Nona Muda, yang menjalani hidup berbekal makanan kaleng sebagai hidangannya sejak datang ke Akademi.
 
Dia memang belum pernah memakan masakan buatan tangan Claire, selain itu, dia adalah Nona Muda, yang menjalani hidup berbekal makanan kaleng sebagai hidangannya sejak datang ke Akademi.
Line 381: Line 377:
 
“Waah, itu bahaya, jangan ayunkan pisau dapur itu!”
 
“Waah, itu bahaya, jangan ayunkan pisau dapur itu!”
   
<nowiki>*</nowiki>Bun!* Kamito berhasil mengelak dari lemparan pisau dapur itu, yang nyaris mengenai hidungnya.
+
Bun! Kamito berhasil mengelak dari lemparan pisau dapur itu, yang nyaris mengenai hidungnya.
   
 
“Hmm, ka......karena kamu mengatakan hal bodoh!”
 
“Hmm, ka......karena kamu mengatakan hal bodoh!”
Line 423: Line 419:
 
Lalu, Kamito mendadak menutup mulutnya.
 
Lalu, Kamito mendadak menutup mulutnya.
   
<nowiki>*</nowiki>Gogogogogogogo*...........perangkat dapur berdentingan.
+
Gogogogogogogo...........perangkat dapur berdentingan.
   
 
.......Sepertinya ia baru menginjak ranjau berbahaya lagi.
 
.......Sepertinya ia baru menginjak ranjau berbahaya lagi.
Line 432: Line 428:
   
 
“Hei, Claire, kenapa kamu memegang benda seperti itu!? Itu alat tangan untuk mengupas sayuran, bukan untuk dipakai pada orang lain........uwaaa, stop—“
 
“Hei, Claire, kenapa kamu memegang benda seperti itu!? Itu alat tangan untuk mengupas sayuran, bukan untuk dipakai pada orang lain........uwaaa, stop—“
 
 
   
 
===Bagian 3===
 
===Bagian 3===
 
 
“Kuu, nggak bisa kupercaya ada cara lain untuk menggunakan alat pengupas sayuran......”
 
“Kuu, nggak bisa kupercaya ada cara lain untuk menggunakan alat pengupas sayuran......”
   
Line 447: Line 440:
 
Kalau terus begini, hari ketika Senjata Elemental Claire menjadi pengupas dari cambuk juga akan dekat.
 
Kalau terus begini, hari ketika Senjata Elemental Claire menjadi pengupas dari cambuk juga akan dekat.
   
''Berubah jadi sereal bonito<ref>Kira-kira sama dengan Koko Krunch. Itu lho, sereal cokelat yang dituangi susu</ref>.....? Masa depan yang mengerikan?''
+
(Berubah jadi sereal bonito<ref>Kira-kira sama dengan Koko Krunch. Itu lho, sereal cokelat yang dituangi susu</ref>.....? Masa depan yang mengerikan?)
   
 
Sambil mengusap pipinya, yang menderita rasa sakit memilukan, dia memikirkan hal seperti itu.
 
Sambil mengusap pipinya, yang menderita rasa sakit memilukan, dia memikirkan hal seperti itu.
   
“—Hmm, kalian berdua akrab sekali.”
+
“—Hmm, kalian berdua rukun sekali.”
   
 
Mengangkat tatapannya dari papan iris, Fianna berujar dengan mata setengah terbuka.
 
Mengangkat tatapannya dari papan iris, Fianna berujar dengan mata setengah terbuka.
Line 503: Line 496:
 
Tanpa berpikir, Kamito merasa terpesona oleh profil wajahnya yang nampak dewasa.
 
Tanpa berpikir, Kamito merasa terpesona oleh profil wajahnya yang nampak dewasa.
   
''Dengan hanya mengikat rambutnya, kesannya jadi berubah drastis.....?''
+
(Dengan hanya mengikat rambutnya, kesannya jadi berubah drastis.....?)
   
 
Rambutnya yang diikat. Ada sesuatu yang tersangkut dalam pikiran Kamito.
 
Rambutnya yang diikat. Ada sesuatu yang tersangkut dalam pikiran Kamito.
   
''.....Gadis ini, mungkinkah, aku pernah bertemu dengan dia sebelumnya?''
+
(.....Gadis ini, mungkinkah, aku pernah bertemu dengan dia sebelumnya?)
   
 
Meski seharusnya mereka baru bertemu untuk pertama kali, gadis itu entah kenapa mengenal identitas sejati Kamito.
 
Meski seharusnya mereka baru bertemu untuk pertama kali, gadis itu entah kenapa mengenal identitas sejati Kamito.
   
''Namun, aku nggak punya kenalan Tuan Putri.....''
+
(Namun, aku nggak punya kenalan Tuan Putri.....)
   
 
Terasa menjengkelkan karena ia merasa mengingat sesuatu namun nyatanya tak bisa mengingat apa-apa.
 
Terasa menjengkelkan karena ia merasa mengingat sesuatu namun nyatanya tak bisa mengingat apa-apa.
Line 552: Line 545:
 
“Ka.....ka.......kamu yang ter........ter......terburuk, sampai memikirkan maid telanjang, dasar mata keranjang!”
 
“Ka.....ka.......kamu yang ter........ter......terburuk, sampai memikirkan maid telanjang, dasar mata keranjang!”
   
<nowiki>*</nowiki>Gogogogogogo-----!!*
+
Gogogogogogo-----!!
   
 
“Tunggu, itu tuduhan salah — Fianna!?”
 
“Tunggu, itu tuduhan salah — Fianna!?”
Line 561: Line 554:
   
 
Bola api yang Claire tembakkan meledakkan Kamito bersama dengan dapur.
 
Bola api yang Claire tembakkan meledakkan Kamito bersama dengan dapur.
 
 
   
 
===Bagian 4===
 
===Bagian 4===
 
 
Tak lama kemudian, 30 menit berlalu.
 
Tak lama kemudian, 30 menit berlalu.
   
Line 618: Line 608:
 
Memang, sepertinya dia merasa pemenangnya sudah ditentukan, namun mereka setidaknya harus makan dan menilai hasil masakannya.
 
Memang, sepertinya dia merasa pemenangnya sudah ditentukan, namun mereka setidaknya harus makan dan menilai hasil masakannya.
   
<nowiki>*</nowiki>........Gutsu, gutsu, gutsu, gutsu, gutsu,*
+
........Gutsu, gutsu, gutsu, gutsu, gutsu,
   
 
Mereka melihat hidangan yang dibawa ke meja—
 
Mereka melihat hidangan yang dibawa ke meja—
Line 668: Line 658:
 
“Hyguu-----!?”
 
“Hyguu-----!?”
   
<nowiki>*</nowiki>...........Patan!*
+
...........Patan!
   
 
Tiba-tiba, dia jatuh ke meja.
 
Tiba-tiba, dia jatuh ke meja.
Line 699: Line 689:
   
 
Est menggumamkan itu pelan.
 
Est menggumamkan itu pelan.
 
 
   
 
===Bagian 5===
 
===Bagian 5===
  +
(Ya Tuhan............hari ini sungguh banyak masalah)
 
''Ya Tuhan............hari ini sungguh banyak masalah''
 
   
 
Sejak saat itu, satu jam sudah berlalu, Kamito tengah menggunakan shower yang dipasang di kamar mandi.
 
Sejak saat itu, satu jam sudah berlalu, Kamito tengah menggunakan shower yang dipasang di kamar mandi.
Line 716: Line 703:
 
“Disamping itu....”—Kamito menggumam pelan sambil membasuh tubuhnya.
 
“Disamping itu....”—Kamito menggumam pelan sambil membasuh tubuhnya.
   
''Fianna Ray Ordeshia.......ya?''
+
(Fianna Ray Ordeshia.......ya?)
   
Dia adalah gadis, yang merupakan Tuan Putri kedua dari Kerajaan Orudeshia dan kandidat Tuan Putri Roh kedua setelah {{Furigana|Rubia Elstein|Sang Ratu Bencana|margin=13}}. Kenapa dia bisa tahu identitas sejati Kamito? Kamito sama sekali tak paham apa niat sejati gadis itu mendekatinya.
+
Dia adalah gadis, yang merupakan Tuan Putri kedua dari Kerajaan Orudeshia dan kandidat Tuan Putri Roh kedua setelah Sang Ratu Bencana—Rubia Elstein. Kenapa dia bisa tahu identitas sejati Kamito? Kamito sama sekali tak paham apa niat sejati gadis itu mendekatinya.
   
''Sepertinya dia juga nggak bermaksud membocorkan identitasku''
+
(Sepertinya dia juga nggak bermaksud membocorkan identitasku)
   
 
Ketimbang mengancamnya dengan serius, Kamito berpikir kalau gadis itu hanya bersenang-senang dengan reaksinya.
 
Ketimbang mengancamnya dengan serius, Kamito berpikir kalau gadis itu hanya bersenang-senang dengan reaksinya.
   
''.......Apa yang sebenarnya terjadi?''
+
(.......Apa yang sebenarnya terjadi?)
   
 
Pada saat Kamito hendak mematikan perangkat Roh Shower—
 
Pada saat Kamito hendak mematikan perangkat Roh Shower—
Line 740: Line 727:
 
Kamito menoleh kebelakang dalam kepanikan.
 
Kamito menoleh kebelakang dalam kepanikan.
   
<nowiki>*</nowiki>Gararaa*—pintu terbuka.
+
Gararaa—pintu terbuka.
   
 
Yang berada disana—
 
Yang berada disana—
Line 808: Line 795:
 
“Fianna, apa yang kamu rencanaka.......”
 
“Fianna, apa yang kamu rencanaka.......”
   
<nowiki>*</nowiki>Fuyon!*
+
Fuyon!
   
 
“....!”
 
“....!”
Line 846: Line 833:
 
“Terjerat?”
 
“Terjerat?”
   
<nowiki>*</nowiki>Funyu, Funyun.*
+
Funyu, Funyun.
   
 
Dia merasa baru saja mendengarkan suara berbahaya, namun panca inderanya dibawa lari oleh sensasi payudara yang menekannya, dan pikirannya segera menjadi linglung.
 
Dia merasa baru saja mendengarkan suara berbahaya, namun panca inderanya dibawa lari oleh sensasi payudara yang menekannya, dan pikirannya segera menjadi linglung.
   
''Ini......gawat.....!''
+
(Ini......gawat.....!)
   
 
Kamito, yang dibesarkan sebagai Assasin sejak masih muda di [Sekolah Instruksional] tak pernah menerima latihan untuk melawan godaan semacam ini. Karena, dia masih dalam usia yang tak memerlukan cara-pencegahan untuk hal semacam itu, dan Roh Terkontraknya selalu menjauhkan semua wanita yang mencoba dekat-dekat dengannya.
 
Kamito, yang dibesarkan sebagai Assasin sejak masih muda di [Sekolah Instruksional] tak pernah menerima latihan untuk melawan godaan semacam ini. Karena, dia masih dalam usia yang tak memerlukan cara-pencegahan untuk hal semacam itu, dan Roh Terkontraknya selalu menjauhkan semua wanita yang mencoba dekat-dekat dengannya.
Line 884: Line 871:
 
“Ja.....jangan salah paham, ini,emm—“
 
“Ja.....jangan salah paham, ini,emm—“
   
<nowiki>*</nowiki>Gogogogogogo....!*
+
Gogogogogogo....!
   
 
Rambut merah Claire bergetar kuat seperti api yang berkobar.
 
Rambut merah Claire bergetar kuat seperti api yang berkobar.
Line 896: Line 883:
 
Di pupil merah delimanya, api membara dahsyat, sembari ia melotot tajam pada Fianna.
 
Di pupil merah delimanya, api membara dahsyat, sembari ia melotot tajam pada Fianna.
   
Fianna menunjukkan ekspresi tidak senang. <nowiki>*</nowiki>Pitoo*—dia menempelkan dadanya ke punggung Kamito.
+
Fianna menunjukkan ekspresi tidak senang. Pitoo—dia menempelkan dadanya ke punggung Kamito.
   
 
“Fianna!? Ke.....kenapa kamu harus menambahkan minyak kedalam—“
 
“Fianna!? Ke.....kenapa kamu harus menambahkan minyak kedalam—“
Line 906: Line 893:
 
“Kuu, ka.....kalian........”
 
“Kuu, ka.....kalian........”
   
''Ah.......habislah aku........''
+
(Ah.......habislah aku........)
   
 
Kamito dengan aneh menutup matanya dengan mood tenang.
 
Kamito dengan aneh menutup matanya dengan mood tenang.
Line 921: Line 908:
   
 
“Maksudku aku juga masuk ke kamar mandi!”
 
“Maksudku aku juga masuk ke kamar mandi!”
 
 
   
 
===Bagian 6===
 
===Bagian 6===
 
 
[[Image:STnBD V02 004-005.jpg|thumb]]
 
[[Image:STnBD V02 004-005.jpg|thumb]]
 
“Ba.....bagaimana Kamito? Apa terasa nyaman?”
 
“Ba.....bagaimana Kamito? Apa terasa nyaman?”
Line 931: Line 915:
 
“Ah, aku yang sudah membuatmu merasa nyaman kan?”
 
“Ah, aku yang sudah membuatmu merasa nyaman kan?”
   
''Tu......tunggu, apa.......situasi macam apa ini!?''
+
(Tu......tunggu, apa.......situasi macam apa ini!?)
   
 
Tiga menit kemudian, kepala Kamito penuh oleh kepanikan.
 
Tiga menit kemudian, kepala Kamito penuh oleh kepanikan.
Line 947: Line 931:
 
Tubuhnya yang seperti peri cantik itu sudah cukup mempesona, meskipun tak punya payudara.
 
Tubuhnya yang seperti peri cantik itu sudah cukup mempesona, meskipun tak punya payudara.
   
Ada tanda sabuk merah di pahanya yang terlihat dari celah handuk. Claire memasang cambuk kulit untuk melatih binatang di sekeliling pahanya. Tanda itu entah kenapa nampak merangsang.
+
Ada tanda sabuk merah di pahanya yang terlihat dari celah handuk. Claire memasang cambuk bulu untuk melatih binatang di sekeliling pahanya. Tanda itu entah kenapa nampak merangsang.
   
 
Kamito mati-matian berusaha tak melihat keduanya, namun karena ukuran ruangannya sangat kecil, dia akhirnya akan menempel di kulit mereka dengan hanya sedikit gerakan. Sensasi itu justru membuat imajinasinya semakin liar.
 
Kamito mati-matian berusaha tak melihat keduanya, namun karena ukuran ruangannya sangat kecil, dia akhirnya akan menempel di kulit mereka dengan hanya sedikit gerakan. Sensasi itu justru membuat imajinasinya semakin liar.
Line 957: Line 941:
 
Situasi itu terjadi hanya dengan menggerakkan tubuhnya sedikit karena merasa geli.
 
Situasi itu terjadi hanya dengan menggerakkan tubuhnya sedikit karena merasa geli.
   
''Ampuni aku......''
+
(Ampuni aku......)
   
 
Kalau laki-laki sebaya mendengar hal ini, mereka pasti akan menganggapnya Shangri-la atau mimpi, namun,bagi Kamito, ia merasa seolah-olah sedang duduk diatas ranjang paku.
 
Kalau laki-laki sebaya mendengar hal ini, mereka pasti akan menganggapnya Shangri-la atau mimpi, namun,bagi Kamito, ia merasa seolah-olah sedang duduk diatas ranjang paku.
Line 1,057: Line 1,041:
 
Ia merasakan ketidaknyamanan murni—Jujur saja, intuisinya sebagai Kontraktor Roh, yang sudah diasah melalui pertarungan tak terhitung jumlahnya—Itulah satu satunya yang ia ingin percaya bahwa instingnya masih belum tumpul.
 
Ia merasakan ketidaknyamanan murni—Jujur saja, intuisinya sebagai Kontraktor Roh, yang sudah diasah melalui pertarungan tak terhitung jumlahnya—Itulah satu satunya yang ia ingin percaya bahwa instingnya masih belum tumpul.
   
''Tak diragukan, ada sesuatu yang buruk terjadi—''
+
(Tak diragukan, ada sesuatu yang buruk terjadi—)
   
 
Dia menyerbu keluar dari kamar mandi, buru-buru mengenakan seragamnya, dan kemudian Est bangun, menyeka matanya dan terlihat mengantuk, dalam piyama. Sepertinya Roh Pedang ini merasakan fenomena tidak biasa.
 
Dia menyerbu keluar dari kamar mandi, buru-buru mengenakan seragamnya, dan kemudian Est bangun, menyeka matanya dan terlihat mengantuk, dalam piyama. Sepertinya Roh Pedang ini merasakan fenomena tidak biasa.

Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see Baka-Tsuki:Copyrights for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource. Do not submit copyrighted work without permission!

To protect the wiki against automated edit spam, we kindly ask you to solve the following CAPTCHA:

Cancel Editing help (opens in new window)

Template used on this page: