Editing Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid2 Prolog

Jump to navigation Jump to search

Warning: You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you log in or create an account, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.

The edit can be undone. Please check the comparison below to verify that this is what you want to do, and then save the changes below to finish undoing the edit.

Latest revision Your text
Line 2: Line 2:
   
 
--Tiga tahun silam
 
--Tiga tahun silam
  +
   
 
“Haa......haa.......haa......”
 
“Haa......haa.......haa......”
Line 15: Line 16:
 
Tertangkap oleh benda itu hanyalah masalah waktu.
 
Tertangkap oleh benda itu hanyalah masalah waktu.
   
''Mengapa hal seperti itu--''
+
(Mengapa hal seperti itu--)
   
 
Gadis yang diundang untuk menyaksikan Tarian Pedang sebagai tamu kehormatan dari Kekaisaran Orudeshia.
 
Gadis yang diundang untuk menyaksikan Tarian Pedang sebagai tamu kehormatan dari Kekaisaran Orudeshia.
Line 39: Line 40:
 
Tanpa mengetahui betapa mengerikannya hutan bernama Astral Zero itu.
 
Tanpa mengetahui betapa mengerikannya hutan bernama Astral Zero itu.
   
Mendekatinya dari arah belakang, {{Furigana|Roh Pohon|Dryad|margin=13}} mengeluarkan teriakan menakutkan.
+
Mendekatinya dari arah belakang, Dryad (seekor Roh Pohon) mengeluarkan teriakan menakutkan.
   
 
Alaminya, Dryad memiliki sifat Roh yang temperamental dan agresif. Mungkin, dia marah karena gadis ini berjalan dan menginjak ranting ranting di hutan.
 
Alaminya, Dryad memiliki sifat Roh yang temperamental dan agresif. Mungkin, dia marah karena gadis ini berjalan dan menginjak ranting ranting di hutan.
   
''Gawat sekali, kalau ini terus berlanjut--''
+
(Gawat sekali, kalau ini terus berlanjut--)
   
 
Ia takkan bisa kabur—menyadari itu ia mempersiapkan dirinya.
 
Ia takkan bisa kabur—menyadari itu ia mempersiapkan dirinya.
Line 53: Line 54:
 
Berteriak dengan suara berguncang, ia mulai melafalkan mantra untuk memanggil Roh Terkontraknya.
 
Berteriak dengan suara berguncang, ia mulai melafalkan mantra untuk memanggil Roh Terkontraknya.
   
<center>''Engkau pelayan dari Raja dari anak manusia, Ksatria, dan Guru Pendekar Pedang!''</center>
+
--Engkau pelayan dari Raja dari anak manusia, Ksatria, dan Guru Pendekar Pedang!
   
<center>''Dengan Kontrak darah lama, jadilah Pedang yang melindungiku, lekas dan datanglah ke sisiku!''</center>
+
--Dengan Kontrak darah lama, jadilah Pedang yang melindungiku, lekas dan datanglah ke sisiku!
   
 
Segel Roh, yang terpahat di dada si gadis, memancarkan cahaya tipis—
 
Segel Roh, yang terpahat di dada si gadis, memancarkan cahaya tipis—
Line 63: Line 64:
 
Mendadak, jalur dengan Rohnya terputus dan Pancaran Segel lenyap.
 
Mendadak, jalur dengan Rohnya terputus dan Pancaran Segel lenyap.
   
''....! Sudah kuduga, memang tidak berguna, aku.......''
+
(....! Sudah kuduga, memang tidak berguna, aku.......)
   
 
Keputusasaan muncul di wajah si gadis.
 
Keputusasaan muncul di wajah si gadis.
Line 123: Line 124:
 
Kemudian, si gadis mendadak sadar.
 
Kemudian, si gadis mendadak sadar.
   
''Eh? Orang ini, rasanya aku pernah melihatnya di suatu tempat--''
+
(Eh? Orang ini, rasanya aku pernah melihatnya di suatu tempat--)
   
 
Si gadis memiringkan kepalanya ke samping.
 
Si gadis memiringkan kepalanya ke samping.
Line 145: Line 146:
 
Itu dia. Pedang yang bisa memotong Roh pastinya bukan Pedang biasa.
 
Itu dia. Pedang yang bisa memotong Roh pastinya bukan Pedang biasa.
   
''Itu kan Senjata Elemental!? Tapi, mengapa---''
+
(Itu kan Senjata Elemental!? Tapi, mengapa---)
   
 
Kemudian, si gadis akhirnya sadar.
 
Kemudian, si gadis akhirnya sadar.
Line 175: Line 176:
 
Ia memahami kalau ia mengucapkan sesuatu yang tak terpikirkan.
 
Ia memahami kalau ia mengucapkan sesuatu yang tak terpikirkan.
   
Bagaimanapun juga, anak laki-laki di depannya berambut pendek dan dadanya, betul-betul rata.
+
Bagaimanapun juga,anak laki-laki di depannya berambut pendek dan dadanya, betul-betul rata.
   
 
Bagaimanapun orang melihatnya, dia memang laki-laki.
 
Bagaimanapun orang melihatnya, dia memang laki-laki.
   
''Tapi kalau aku tidak salah---''
+
(Tapi kalau aku tidak salah---)
   
 
Wajah si anak laki-laki mirip dengan Penari Pedang, yang saat ini terus memenangkan turnamen dengan kekuatannya yang luar biasa.
 
Wajah si anak laki-laki mirip dengan Penari Pedang, yang saat ini terus memenangkan turnamen dengan kekuatannya yang luar biasa.
Line 185: Line 186:
 
Tanpa ragu, wajah dari orang itu—Ren Ashbell.
 
Tanpa ragu, wajah dari orang itu—Ren Ashbell.
   
''Apalagi, Pedang itu----''
+
(Apalagi, Pedang itu----)
   
Pedang Sihir Hitam yang dipegang di tangan si anak laki-laki. Senjata Elemental atribut Kegelapan—‘{{Furigana|Pedang yang merobek kebenaran|Pedang Vorpal|margin=13}}’ adalah sinonimnya, yang menjatuhkan banyak lawan sebelumnya.
+
Pedang Sihir Hitam yang dipegang di tangan si anak laki-laki. Senjata Elemental atribut Kegelapan—‘Pedang Vorpal (Pedang yang merobek kebenaran)’ adalah sinonimnya, yang menjatuhkan banyak lawan sebelumnya.
   
 
Dan kemudian, di atas semua itu, adalah teknik berpedang, yang ditampilkan saat ia menjatuhkan Roh yang sedang mengamuk hanya dalam sekali tebasan.
 
Dan kemudian, di atas semua itu, adalah teknik berpedang, yang ditampilkan saat ia menjatuhkan Roh yang sedang mengamuk hanya dalam sekali tebasan.
Line 209: Line 210:
 
Kepala si gadis dilanda kekacauan hebat. Ia juga terkejut kalau identitas sejati Ren Ashbell adalah laki-laki karena, sejak awal, sulit baginya untuk mempercayai eksistensi Kontraktor Roh laki-laki.
 
Kepala si gadis dilanda kekacauan hebat. Ia juga terkejut kalau identitas sejati Ren Ashbell adalah laki-laki karena, sejak awal, sulit baginya untuk mempercayai eksistensi Kontraktor Roh laki-laki.
   
Mereka yang mampu mengontrak Roh hanyalah gadis perawan—itulah akal sehat yang diajarkan padanya dari ‘Institut Upacara Kedewaan’ sejak masih muda. Bicara soal Kontraktor Roh laki-laki, tak ada yang bisa dipikirkan selain {{Furigana|Raja Iblis Legendaris|Solomon|margin=13}}.
+
Mereka yang mampu mengontrak Roh hanyalah gadis perawan—itulah akal sehat yang diajarkan padanya dari ‘Institut Upacara Kedewaan’ sejak masih muda. Bicara soal Kontraktor Roh laki-laki, tak ada yang bisa dipikirkan selain Raja Iblis Legendaris, Solomon.
   
''Favorit dari turnamen ini, Tuan Ren Ashbell yang terkenal, sebenarnya laki-laki----''
+
(Favorit dari turnamen ini, Tuan Ren Ashbell yang terkenal, sebenarnya laki-laki----)
   
 
Kalau hal itu diketahui, akan menjadi skandal besar yang bisa mengguncangkan Turnamen Tarian Pedang.
 
Kalau hal itu diketahui, akan menjadi skandal besar yang bisa mengguncangkan Turnamen Tarian Pedang.
Line 221: Line 222:
 
Dengan pupil hitamnya yang kebingungan menatap, dada si gadis berdebar secara spontan.
 
Dengan pupil hitamnya yang kebingungan menatap, dada si gadis berdebar secara spontan.
   
''Err, aku harus apa........''
+
(Err, aku harus apa........)
   
 
Sejujurnya, gadis itu juga kebingungan. Penari Pedang, yang ia kagumi, adalah laki-laki—bahkan kalau dia tiba-tiba mengatakan hal semacam itu, tak mungkin orang-orang akan cepat memahaminya.
 
Sejujurnya, gadis itu juga kebingungan. Penari Pedang, yang ia kagumi, adalah laki-laki—bahkan kalau dia tiba-tiba mengatakan hal semacam itu, tak mungkin orang-orang akan cepat memahaminya.
Line 255: Line 256:
 
Menghadapi ucapan blak-blakan itu, pipi si gadis terlihat sedikit bersemu kemerahan.
 
Menghadapi ucapan blak-blakan itu, pipi si gadis terlihat sedikit bersemu kemerahan.
   
''Ke......kenapa jantungku berdegup kencang......''
+
(Ke......kenapa jantungku berdegup kencang......)
   
 
“Aku akan mengantarmu ke jalan keluar hutan, karena hutan Astral Zero itu berbahaya.”
 
“Aku akan mengantarmu ke jalan keluar hutan, karena hutan Astral Zero itu berbahaya.”
Line 289: Line 290:
 
‘Permohonan’—Keajaiban dari Raja Roh yang dikaruniakan kepada pemenang Tarian Pedang.
 
‘Permohonan’—Keajaiban dari Raja Roh yang dikaruniakan kepada pemenang Tarian Pedang.
   
''Begitu, asal demi <Permohonan> Tarian Pedang, bahkan kekuatanku........''
+
(Begitu, asal demi <Permohonan> Tarian Pedang, bahkan kekuatanku........)
   
 
Setelah datang ke tempat di dekat area pertandingan, si gadis dengan lembut turun dari punggungnya.
 
Setelah datang ke tempat di dekat area pertandingan, si gadis dengan lembut turun dari punggungnya.
Line 320: Line 321:
   
 
“—Begitu ya. Itu janji ya, Kamito.”
 
“—Begitu ya. Itu janji ya, Kamito.”
 
   
   

Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see Baka-Tsuki:Copyrights for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource. Do not submit copyrighted work without permission!

To protect the wiki against automated edit spam, we kindly ask you to solve the following CAPTCHA:

Cancel Editing help (opens in new window)

Template used on this page: