Editing Suzumiya Haruhi ~ Indonesian Version:Jilid4 Bab05

Jump to navigation Jump to search

Warning: You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you log in or create an account, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.

The edit can be undone. Please check the comparison below to verify that this is what you want to do, and then save the changes below to finish undoing the edit.

Latest revision Your text
Line 7: Line 7:
 
"..."
 
"..."
   
Ku tak tahu harus berkata apa. Sekarang Nagato berpaling ke Asahina-san (versi dewasa),
+
Kutak tahu harus berkata apa. Sekarang Nagato berpaling ke Asahina-san (besar),
   
 
"Biarkan saya memberimu koordinat ruang-waktu targetnya."
 
"Biarkan saya memberimu koordinat ruang-waktu targetnya."
Line 23: Line 23:
 
Si penjelajah waktu terlihat yakin saat dia mengepalkan tangannya, si alien lalu berkata,
 
Si penjelajah waktu terlihat yakin saat dia mengepalkan tangannya, si alien lalu berkata,
   
"tunggu sebentar."
+
"Mohon tunggu sebentar."
   
 
Tidak mengenakan kacamata, Nagato berkata,
 
Tidak mengenakan kacamata, Nagato berkata,
Line 37: Line 37:
 
"..."
 
"..."
   
Tiba-tiba Nagato menggerakkan muka kelamnya ke tanganku.
+
Tiba-tiba Nagato menggerakkan muka merengutnya ke tanganku.
   
 
"Whoa!"
 
"Whoa!"
Line 49: Line 49:
 
"Permukaan tubuhmu sudah diselimuti oleh pelindung memanipulasi-data tak kasatmata dan perisai proteksi,"
 
"Permukaan tubuhmu sudah diselimuti oleh pelindung memanipulasi-data tak kasatmata dan perisai proteksi,"
   
Kata Nagato tanpa malu-malu sedikit pun. Di lain pihak, menangkupkan mulutnya dengan kedua tangannya, Asahina-san (besar) terlihat lebih ke kagum. Aku merasa sedikit kebal dan melihat pergelangan tanganku. Disana ada dua lubang kecil seperti gigitan vampir. Sewaktu aku melihatnya, dua lubang kecil itu mulai sembuh dan menghilang tanpa bekas. Seperti Asahina-san waktu membuat film, tubuhku juga disuntik dengan nano-mesin Nagato.
+
Kata Nagato tanpa malu-malu sedikit pun. Di lain pihak, menangkupkan mulutnya dengan kedua tangannya, Asahina-san (besar) terlihat lebih ke kagum. Aku merasa sedikit kebas dan melihat pergelangan tanganku. Disana ada dua lubang kecil seperti gigitan vampir. Sewaktu aku melihatnya, dua lubang kecil itu mulai sembuh dan menghilang tanpa bekas. Seperti Asahina-san waktu membuat film, tubuhku juga disuntik dengan nano-mesin Nagato.
   
 
"Kau juga."
 
"Kau juga."
Line 55: Line 55:
 
Dibawah permintaan Nagato, Asahina-san yang ketakutan menjulurkan tangannya.
 
Dibawah permintaan Nagato, Asahina-san yang ketakutan menjulurkan tangannya.
   
"...Sudah lama sekali ya sejak kamu menyuntik saya. Pastinya kamu kerepotan banget ya, waktu itu..."
+
"...Sudah lama sekali ya sejak kamu nyuntik saya. Pastinya kamu kerepotan banget ya, waktu itu..."
   
 
"Ini pertama kalinya saya memberimu suntikan."
 
"Ini pertama kalinya saya memberimu suntikan."
Line 61: Line 61:
 
"Oh, iya, ya. Saya lupa..."
 
"Oh, iya, ya. Saya lupa..."
   
Menutup matanya rapat-rapat, si penjelajah waktu menjulurkan pergelangan tangannya dan menerima ciuman baptis alien itu. Waktu suntikan nano-mesinnya lebih sebentar dariku. Setelah selesai, dia mulai berdeham.
+
Menutup matanya rapat-rapat, si penjelajah waktu menjulurkan pergelangan tangannya dan menerima ciuman baptis alien. Waktu suntikan nano-mesinnya lebih sebentar dariku. Setelah selesai, dia mulai berdeham.
   
 
"Sip, pergi yuk. Kyon-kun, yang beneran mulai dari sekarang."
 
"Sip, pergi yuk. Kyon-kun, yang beneran mulai dari sekarang."
Line 93: Line 93:
 
"Siap siap."
 
"Siap siap."
   
Silahkan, Kamu bisa nyium aku sebanyak yang kamu mau, makin bergairah makin bagus. Tepat ketika aku memikirkan ini...
+
Silahkan, monggo. Kamu bisa nyium aku sebanyak yang kamu mau, makin bergairah makin bagus. Tepat ketika aku memikirkan ini...
   
 
Pusing dramatis itu telah dimulai. Tindakan tepat kututup mataku. Kalaupun kubuka, paling gelap gulita seperti waktu listrik mati. Sekarang aku merasa duduk di roller coaster dengan sabuk pengaman terbuka; tidak pasti apakah darah di tubuhku sudah keluar dari tubuhku atau menjalar ke otakku. Rasa melayang tak-berberat berlanjut. Walaupun sudah kututup mataku, aku masih merasa pusing. Bukti aku tidak kehilangan kesadaran semua berkat rasa hangat dari tangan Asahina-san.
 
Pusing dramatis itu telah dimulai. Tindakan tepat kututup mataku. Kalaupun kubuka, paling gelap gulita seperti waktu listrik mati. Sekarang aku merasa duduk di roller coaster dengan sabuk pengaman terbuka; tidak pasti apakah darah di tubuhku sudah keluar dari tubuhku atau menjalar ke otakku. Rasa melayang tak-berberat berlanjut. Walaupun sudah kututup mataku, aku masih merasa pusing. Bukti aku tidak kehilangan kesadaran semua berkat rasa hangat dari tangan Asahina-san.
Line 101: Line 101:
 
Sewaktu aku tanpa malu mencari sesuatu untuk kumuntahi...
 
Sewaktu aku tanpa malu mencari sesuatu untuk kumuntahi...
   
"Mmm... Kita sudah sampai."
+
"Mmm... Kita udah nyampe."
   
 
Sensasi yang lama hilang yaitu kakiku berdiri di tanah keras sudah kembali. Rasa dingin tanah menembus kaus kakiku dan kedalam tubuhku. Rasa gravitasiku pun kembali. Seperti ilusi, rasa ingin muntah pun tiba-tiba menghilang.
 
Sensasi yang lama hilang yaitu kakiku berdiri di tanah keras sudah kembali. Rasa dingin tanah menembus kaus kakiku dan kedalam tubuhku. Rasa gravitasiku pun kembali. Seperti ilusi, rasa ingin muntah pun tiba-tiba menghilang.
Line 109: Line 109:
 
Kuangkat kepalaku dan melihat kelipan langit malam penuh kumpulan rasi bintang musim dingin. Karena udaranya lebih bersih, bintang-bintang lebih terlihat jelas daripada waktu musim panas. Kuputar badanku dan langsung mengenali atap komplek SMA North nampak diatas perumahan.
 
Kuangkat kepalaku dan melihat kelipan langit malam penuh kumpulan rasi bintang musim dingin. Karena udaranya lebih bersih, bintang-bintang lebih terlihat jelas daripada waktu musim panas. Kuputar badanku dan langsung mengenali atap komplek SMA North nampak diatas perumahan.
   
Kulihat sekitarku, mencoba mengkonfirmasi dimana aku sekarang. Walau gelap, aku tak bisa salah. Tadinya aku berdiri disini beberapa jam lalu. Aku masih bisa ingat Haruhi dengan kuncir kudanya dan juga Koizumi yang mengenakan seragam olahragaku.
+
Kulihat sekitarku, mencoba mengkonfirmasi dimana aku sekarang. Walau gelap, aku tak bisa salah. Tadinya aku berdiri disini beberapa jam lalu. Aku masih bisa ingat Haruhi dengan kuncir kudanya dan juga Koizumi berbaju seragam olahragaku.
   
 
Ini tempat Haruhi dan Koizumi ganti baju. Mestinya sih kebetulan, kayaknya!
 
Ini tempat Haruhi dan Koizumi ganti baju. Mestinya sih kebetulan, kayaknya!
Line 125: Line 125:
 
Tepat ketika aku mulai semangat oleh keadaan tegang yang mau datang......
 
Tepat ketika aku mulai semangat oleh keadaan tegang yang mau datang......
   
"Oh ya ampun! Kita lupa bawa sepatu!"
+
"Oh ya ampun! Saya lupa bawa sepatu!"
   
 
Asahina-san berseru renyah.
 
Asahina-san berseru renyah.
Line 131: Line 131:
 
Karena kami lompat dari dalam ruangan, sudah pasti kami tidak mengenakan sepatu apapun. Seperti yang sudah diduga dari Asahina-san, bahkan lintasan waktu pun tidak akan menghilangkan kecerobohannya.
 
Karena kami lompat dari dalam ruangan, sudah pasti kami tidak mengenakan sepatu apapun. Seperti yang sudah diduga dari Asahina-san, bahkan lintasan waktu pun tidak akan menghilangkan kecerobohannya.
   
"Nagato-san bakal ngejagain sepatunya ga ya?"
+
"Nagato bakal ngejagain sepatunya ga ya?"
   
 
Kegelisahannya sedikit melegakan kegugupanku. Aku yakin bakal dijagain sama dia. Lagian, dia bisa ngejaga [[Suzumiya_Haruhi_~_Indonesian_Version:Jilid4_Catatan_dan_Referensi_Penerjemah#Tanabata|tanzaku]] sampe tiga tahun. Jadi dia ga bakalan segampang itu ngilangin sepatu. Kapanpun kamu bisa ke apartemennya dan ngecek rak sepatunya......
 
Kegelisahannya sedikit melegakan kegugupanku. Aku yakin bakal dijagain sama dia. Lagian, dia bisa ngejaga [[Suzumiya_Haruhi_~_Indonesian_Version:Jilid4_Catatan_dan_Referensi_Penerjemah#Tanabata|tanzaku]] sampe tiga tahun. Jadi dia ga bakalan segampang itu ngilangin sepatu. Kapanpun kamu bisa ke apartemennya dan ngecek rak sepatunya......
Line 145: Line 145:
 
"Oh, makasi. Sori ya ngerepotin."
 
"Oh, makasi. Sori ya ngerepotin."
   
Ga perlu minta maaf, bukan masalah kok. Kalo kamu ga nunggu aku tiga tahun lalu, aku ga bakalan bisa kembali ke sini. Cuma begini doang dah cukup, kalaupun itu berarti aku harus ngelepas semua bajuku buat kamu.
+
Ga perlu minta maaf, bukan masalah kok. Kalo kamu ga nunggu aku tiga tahun lalu, aku ga bakalan bisa kembali ke sini. Cuma begini doang dah cukup, kalopun itu berarti aku harus ngelepas semua bajuku buat kamu.
   
Asahina-san (besar) memberiku senyuman, sebuah kombinasi sempurna antara keseksian dan keimutan, dan akan melemaskan kaki lebih dari setengah penonton yang melihatnya, lalu berkata serius,
+
Asahina-san (besar) memberiku senyuman, sebuah kombinasi sempurna antara keseksian dan keimutan, dan akan melemaskan kaki lebih dari setengah penonton, lalu berkata serius,
   
 
"Hampir waktunya."
 
"Hampir waktunya."
Line 181: Line 181:
 
"Orang itu" tiba-tiba mengangkat satu lengannya dan membuat gerakan seolah-olah mengambil sesuatu di udara. Tidak terlihat natural, dia sepertinya dikontrol sesuatu, tapi aku tahu bukan itu masalahnya.
 
"Orang itu" tiba-tiba mengangkat satu lengannya dan membuat gerakan seolah-olah mengambil sesuatu di udara. Tidak terlihat natural, dia sepertinya dikontrol sesuatu, tapi aku tahu bukan itu masalahnya.
   
"Hebat..." Seru Asahina-san, "Itu gempa-waktu yang luar biasa. Dia benar-benar punya kekuatan itu... Sulit dipercaya,"
+
"Hebat..." Seru Asahina-san, "Itu gempa-waktu yang hebat banget. Dia benar-benar punya kekuatan itu... Sulit dipercaya walau saya ngeliatnya sendiri,"
   
 
Bahkan dengan mata kepalaku sendiri, aku tidak melihat ada sesuatu berubah. Langit malam masih gelap. Namun Asahina-san (besar) sepertinya menyaksikan orang itu menggunakan suatu cara untuk membuat perubahan besar sejarah dunia ini. Dia toh dari masa depan, jadi tak aneh kalau dia bisa lihat itu.
 
Bahkan dengan mata kepalaku sendiri, aku tidak melihat ada sesuatu berubah. Langit malam masih gelap. Namun Asahina-san (besar) sepertinya menyaksikan orang itu menggunakan suatu cara untuk membuat perubahan besar sejarah dunia ini. Dia toh dari masa depan, jadi tak aneh kalau dia bisa lihat itu.
Line 193: Line 193:
 
Kata Asahina-san (besar) dengan kaku dan nada serius dan memberiku tanda.
 
Kata Asahina-san (besar) dengan kaku dan nada serius dan memberiku tanda.
   
Aku timbul dari kegelapan dan bergerak ke arah gerbang sekolah. Tidak perlu buru-buru, toh dia takkan kabur. Sudah kuduga, ketika "orang itu" menyadari aku berdiri di bawah lampu jalan, dia masih berdiri di depan gerbang sekolah. Perubahan yang ada hanyalah ekspresi wajahnya. Saat aku melihat wajah herannya, tiba-tiba aku merasa sedih.
+
Aku timbul dari kegelapan dan bergerak ke arah gerbang sekolah. Tidak perlu buru-buru, toh dia takkan kabur. Sudah kuduga, ketika "orang itu" menyadari aku berdiri di bawah lampu jalan, dia masih berdiri di depan gerbang sekolah. Perubahan yang ada hanyalah ekspresi wajahnya. Saat aku melihat wajah herannya, tiba-tiba aku merasa melankolis.
   
"Yo, pa kabar,"
+
"Halo pa kabar,"
   
 
Aku memanggilnya. Seolah-olah menemui teman yang sudah lama tak kulihat, kudekati dia.
 
Aku memanggilnya. Seolah-olah menemui teman yang sudah lama tak kulihat, kudekati dia.
   
"Ini aku, kita ketemu lagi,"
+
"Ini saya, kita ketemu lagi,"
   
 
Aku bisa menebak sedikit dari nada suara Asahina-san (besar). Dari orang-orang yang kukenal, selain Haruhi, hanya satu orang yang bisa membuatnya tidak nyaman. Coba pikir. Setelah tanggal 18, profil rahasia pribadi anggota Brigade SOS tiba-tiba menghilang. Namun semua kepribadian mereka tetap sama, semua kecuali satu, yang tindakannya, ekspresinya, dan perangainya berubah seluruhnya.
 
Aku bisa menebak sedikit dari nada suara Asahina-san (besar). Dari orang-orang yang kukenal, selain Haruhi, hanya satu orang yang bisa membuatnya tidak nyaman. Coba pikir. Setelah tanggal 18, profil rahasia pribadi anggota Brigade SOS tiba-tiba menghilang. Namun semua kepribadian mereka tetap sama, semua kecuali satu, yang tindakannya, ekspresinya, dan perangainya berubah seluruhnya.
Line 211: Line 211:
 
"Semua ini perbuatanmu, ya?"
 
"Semua ini perbuatanmu, ya?"
   
  +
Mengenakan kacamata, dia adalah Nagato itu. Setelah tanggal 18, Nagato Yuki ini hanyalah anggota terakhir Klub Sastra, dia bukan alien ataupun entitas misterius apalah itu, hanya seorang kutubuku yang sangat pemalu.
   
  +
Si Nagato berkacamata sekarang terlihat lebih keheranan, tidak mengerti apa yang sedang terjadi,
dia adalah Nagato Yuki setelah tanggal 18, Nagato Yuki ini hanyalah anggota terakhir Klub Sastra, dia bukan alien ataupun entitas misterius apalah itu, hanya seorang kutubuku yang sangat pemalu.
 
 
Nagato sekarang terlihat lebih keheranan, tidak mengerti apa yang sedang terjadi,
 
   
 
"...Ngapain...ngapain...kamu disini?"
 
"...Ngapain...ngapain...kamu disini?"
   
"Baru aja aku pengen tanya itu ke kamu, kamu sendiri kenapa disini?"
+
"Baru aja aku pengen tanya itu ke kamu, kamu tau ga sih kenapa kamu ada disini?"
   
"...Jalan-jalan,"
+
"...Lagi makan angin,"
   
 
Kata Nagato gelisah sambil melebarkan matanya. Kacamata pada wajah gadis yang kulihat memantulkan cahaya lampu jalan. Aku melihat padanya dan berpikir,
 
Kata Nagato gelisah sambil melebarkan matanya. Kacamata pada wajah gadis yang kulihat memantulkan cahaya lampu jalan. Aku melihat padanya dan berpikir,
Line 226: Line 225:
 
''Bukan, bukan kayak gitu kan, Nagato.''
 
''Bukan, bukan kayak gitu kan, Nagato.''
   
Gadis ini hanya merasa jenuh. Menghabiskan setiap harinya mengamati Haruhi, menyelamatkan nyawaku, dan mungkin melakukan pekerjaan lain tanpa kami ketahui - dia pasti sudah lelah dengan semua itu.
+
Gadis ini hanya merasa jenuh. Menghabiskan setiap harinya diobok-obok Haruhi, sambil sibuk menyelamatkan nyawaku, dan juga diam-diam aktif di sebuah lokasi di belakang punggung kami - adalah normal kalau dia kecapekan karena semua itu.
   
 
Beberapa waktu lalu di apartemen Nagato, dibawah ini adalah apa yang Nagato tiga tahun lalu katakan kepada kami:
 
Beberapa waktu lalu di apartemen Nagato, dibawah ini adalah apa yang Nagato tiga tahun lalu katakan kepada kami:
   
"data error terakumulasi dalam memori databaseku, bug yang tercipta dari kejadian itu akan memicu reaksi anomali. kejadian ini tak bisa dihindari. Pada tanggal 18 Desember tiga tahun dari sekarang, aku akan merombak ulang dunia."
+
"File-file error terakumulasi dalam memori databaseku akan memicu reaksi anomali. Bisa diperkirakan bahwa kejadian ini tak bisa dihindari. Pada tanggal 18 Desember tiga tahun dari sekarang, saya akan menyusun kembali dunia."
   
 
Dengan tenang dia melanjutkan,
 
Dengan tenang dia melanjutkan,
   
"Tidak ada langkah 'pencegahan' yang bisa dilakukan, karena aku juga tidak tahu bagaimana error itu bisa terjadi."
+
"Tidak ada langkah preventif yang bisa dilakukan, karena aku juga tidak tahu bagaimana error seperti itu bisa terjadi."
   
Tapi gue tau
+
Tapi gue tau.
   
Alasan dibalik tindakan abnormal yang tak bisa nagato mengerti, dan data error yang dia akumulasikan itu.
+
Gue tau alasan dibalik tindakan abnormal, ga jelas Nagato, dan apa file-file error yang dia akumulasikan itu.
   
Itu adalah hal paling dasar dari yang terdasar. Bahkan untuk AI yang dijalankan oleh program super cagih atau robot dari masa depan atau semacamnya sekalipun, setelah aktif beberapa lama, anomali akan terbentuk. Kamu ga bakalan bisa ngerti, tapi aku ngerti. Dan mungkin Haruhi juga ngerti.
+
Itulah hasrat yang paling dasar. Bahkan buat kecerdasan buatan yang dijalanin sama program rumit, bahkan buat antarmuka android yang belum pernah nginstall barang kayak gitu, setelah hidup agak lama, normal baginya untuk bikin hasrat tersebut. Kamu ga bakalan bisa ngerti, tapi aku ngerti. Dan mungkin Haruhi juga ngerti.
   
Kulanjutkan mengamati ekspresi kesusahan Nagato dengan diam. Namun gadis dari Klub Sastra itu justru terlihat makin tak nyaman. Melihat bagaimana putus asanya dia, aku tak bisa apa-apa kecuali berteriak dalam hati, ''Nagato! Itu yang kita sebut emosi!''
+
Kulanjutkan mengamati ekspresi kesusahan Nagato dengan diam. Namun gadis pemimpi dari Klub Sastra sekarang terlihat makin tak nyaman. Melihat bagaimana putus asanya dia, aku tak bisa apa-apa kecuali berteriak dalam hati, ''Nagato! Itu yang kita namain emosi!''
   
  +
Abisnya kamu ga didesain buat punya emosi dari awalnya, makanya reaksi yang dirasain lebih gede. Mungkin kamu ngerasa pengen teriak, ato ngamuk, ato cuman ngebentak, ''Loe cewek goblok! Bete gue sama loe!'' kan? Tidak, kalaupun dia tidak berpikir demikian, apa yang dia lakukan bisa dipahami. Tindakannya bisa dimaafkan, karena toh aku juga punya sebagian tanggung jawab. Aku jadi terlalu bergantung padanya, terbiasa membiarkan Nagato mengurus semuanya. Aku selalu berpikir asal Nagato membantu, aku bisa mematikan otakku. Aku bego banget ya, lebih idiot daripada Haruhi. Jadi aku tak punya hak untuk menyalahkannya.
itu karena kamu tidak di disain untuk punya emosi sejak awal, karenanya reaksi yang di hasilkan pun lebih besar. Mungkin kamu ngerasa pengen nangis, atau teriak, atau ngamuk, atau cuman ngebentak, ''AKU GAK PEDULI LAGI!'' kan?
 
   
  +
Itulah kenapa Nagato - gadis ini, tiba-tiba punya ide gila yaitu merubah dunia.
Tidak, kalaupun dia tidak berpikir demikian, apa yang dia lakukan bisa dipahami. Tindakannya bisa dimaafkan, karena toh aku juga punya sebagian tanggung jawab. Aku jadi terlalu bergantung padanya, terbiasa membiarkan Nagato mengurus semuanya. Aku selalu berpikir selama ada Nagato, aku tak perlu melakukan apapun. Aku bego banget ya, lebih idiot daripada Haruhi. Jadi aku tak punya hak untuk menyalahkannya.
 
   
  +
Jadi itu reaksi anomali, ato programming error?
Itulah kenapa Nagato - gadis ini, tiba-tiba ingin merubah dunia.
 
   
  +
Duh nak, loe bikin gemes aja, bukan keduanya.
bug kau bilang?, error?
 
   
  +
Inilah apa yang Nagato inginkan - dunia normal kayak gini.
berisik, bukan semua itu.
 
   
  +
Dia cuman ngelindungin ingatan gue, sementara ngubah ingatan semua orang, termasuk dia sendiri.
Inilah yang Nagato inginkan - dunia normal kayak gini.
 
   
  +
Baru sekarang aku mengerti pertanyaan yang memusingkanku beberapa hari ini.
   
Sekarang aku mengerti pertanyaan yang menghantuiku beberapa hari ini.
 
   
   
  +
''Kenapa cuman gue yang tetap ga kena efeknya?''
 
''Kenapa cuman aku yang tidak berubah?''
 
   
   
Line 267: Line 265:
 
Jawabannya mudah, itu karena gadis ini ingin membuatku memilih.
 
Jawabannya mudah, itu karena gadis ini ingin membuatku memilih.
   
''Dunia yang dirubah lebih bagus? atau yang original yang lebih bagus?'' Dengan skenario terbaik yang di buat nagato, keputusan terakhir tergantung padaku.
+
''Dunia yang dirubah lebih bagus? atau yang original yang lebih bagus?'' Dengan skenario yang dibuat sebaik-baiknya olehnya, keputusan terakhir tergantung padaku.
   
 
"Sial,"
 
"Sial,"
   
  +
Apaan milih segala! Gue kan emang ga pernah punya pilihan!
apa yang sebenarnya aku pikirkan?
 
   
Kalau gue cuma pengen Brigade SOS, ya udah ga usah balik. Tinggal mulai dari awal di dunia yang baru. Haruhi dan Koizumi mungkin belajar di SMA lain, tapi itu ga bakalan jadi halangan berat. Kami anggap aja hobi diluar sekolah. Klub misterius ini bisa kumpul-kumpul seperti biasa di kafe . Disana, Haruhi bakalan ngasih ide konyol, sementara Koizumi bakalan menyeringai terus-terusan; Asahina-san bakalan kelihatan stress, dan gue bakalan berpaling dengan muka cemberut... Sebuah gambaran kejadian itu tiba-tiba mengambang di benakku. Nagato itu mungkin bakal keliatan kesusahan juga, tentu aja dia bakalan tetap diam sambil baca bukunya. Tapi tetap aja...
+
Kalau gue cuma pengen Brigade SOS, ya udah ga usah balik. Tinggal mulai dari awal di dunia yang baru. Haruhi dan Koizumi mungkin belajar di SMA lain, tapi itu ga bakalan jadi halangan berat. Kami anggap aja hobi diluar sekolah. Klub misterius ini bisa kumpul-kumpul seperti biasa di kafe itu. Disana, Haruhi bakalan ngasih ide konyol, sementara Koizumi bakalan menyeringai terus-terusan; Asahina-san bakalan kelihatan stress, dan gue bakalan berpaling dengan muka cemberut... Sebuah gambaran kejadian itu tiba-tiba mengambang di benakku. Nagato itu mungkin bakal keliatan kesusahan juga, tentu aja dia bakalan tetap diam sambil baca bukunya. Tapi tetap aja...
   
 
Bukan Brigade SOS yang kukenal. Nagato bukan alien, Asahina-san bukan penjelajah waktu dari masa depan, dan Koizumi hanya manusia normal, sementara Haruhi tidak memiliki kekuatan luar biasa. Hanya klub yang biasa, normal, dan menyenangkan.
 
Bukan Brigade SOS yang kukenal. Nagato bukan alien, Asahina-san bukan penjelajah waktu dari masa depan, dan Koizumi hanya manusia normal, sementara Haruhi tidak memiliki kekuatan luar biasa. Hanya klub yang biasa, normal, dan menyenangkan.
Line 279: Line 277:
 
Ga pa pa tuh kayak gitu? Bukannya lebih bagus tuh?
 
Ga pa pa tuh kayak gitu? Bukannya lebih bagus tuh?
   
Gimana ya gue mikir pertama dulu? Apaan sih yang biasa gue bilang ke Haruhi si biang kerok melebihi batas akal sehat?
+
Gimana ya gue mikir pertama dulu? Apaan sih yang gue bilang ke Haruhi si biang kerok melebihi batas akal sehat?
   
 
''Repot banget.''
 
''Repot banget.''
Line 293: Line 291:
 
Hatiku mulai sakit.
 
Hatiku mulai sakit.
   
Aku sebenarnya hanyalah anak SMA biasa yang dipaksa terlibat situasi merepotkan, terus mengeluh ke Haruhi namun tetap hidup untuk menceritakan dongengnya. Itulah peran yang kumainkan selama ini.
+
Anak SMA biasa yang dipaksa terlibat situasi merepotkan, terus mengeluh ke Haruhi namun tetap hidup untuk menceritakan dongengnya. Itulah peran yang kumainkan selama ini.
   
Jadi sekarang,"Aku"! Ya, Kyon! Gue ngomong ke elo! Gue mesti nanya pertanyaan penting ke diri gue sendiri, jadi dengar baek-baek dan jawab gue. Ga usah nahan diri buat ngejawab. Cuman "ya" atau "tidak" aja. Sekarang dengerin gue,siap? ini pertanyaannya:
+
Terus sekarang! Ya, Kyon! Gue ngomong ke elo! Gue mesti nanya pertanyaan penting ke diri gue sendiri, jadi dengar baek-baek dan jawab gue. Ga usah nahan diri buat ngejawab. Cuman "ya" atau "tidak" aja. Sekarang dengerin gue, ini pertanyaannya:
   
   
Line 303: Line 301:
   
   
  +
Cepetan jawab, Kyon! Pikir baek-baek. Jadi? Bisa ga gue nanya ini ke elo? Cepetan bilang ke gue. Di dunia dimana gue diobok-obok Haruhi; diserang alien; ngedengerin penjelajah waktu ngejelasin teori liar; berusaha ngerti celotehan filosofi esper; keperangkap di Dimensi Tertutup dimana raksasa ngamuk-ngamuk; tinggal sama kucing yang bisa ngomong; ngelompati waktu tanpa tahu maksudnya; belum lagi ngikutin aturan keras kalo Haruhi ga boleh tau semua ini, ngebiarin komandan Brigade SOS dengan gembira ngelanjutin pengejaran kejadian-kejadian misterius, sementara dia bener-bener lupa kalo dia itu udah bikin kacau gede.
Jawab gue, Kyon! Pikir baek-baek. Jadi?
 
 
Di dunia dimana gue di seret kemana-mana ma Haruhi; diserang alien; ngedengerin penjelasan aneh dari penjelajah waktu, dan berusaha memahami penjelasan yang lebih aneh dari seorang esper; keperangkap di Dimensi Tertutup dimana raksasa ngamuk-ngamuk; tinggal sama kucing yang bisa ngomong; ngelompati waktu tanpa tahu maksudnya; belum lagi ngikutin aturan keras gak boleh ngasih tau haruhi semua ini, ngebiarin komandan Brigade SOS dengan gembira ngelanjutin pengejaran kejadian-kejadian misterius, sementara dia bener-bener gak tau kalo dia itu sendiri adalah kejadian misterius.
 
   
 
Bukannya itu asik?
 
Bukannya itu asik?
   
Ato loe pikir itu tuh nyusahin banget, dan pengen ngomong ke dia kalo loe tuh dah muak banget liat mukanya dia? Abisnya loe selalu mikir kalo dia itu idiot dan mutusin untuk ga peduli sama dia. Jadi? Bener ga? Dengan kata laen? Beneran itu yang loe pikirin?
+
Ato loe pikir itu tuh nyusahin banget, dan pengen ngomong ke dia kalo cukup itu adalah cukup? Abisnya loe selalu mikir kalo dia itu idiot dan mutusin untuk ga peduli sama dia. Jadi? Bener ga? Dengan kata laen? Beneran itu yang loe pikirin?
   
   
   
''Dunia itu hampir ga menarik sama sekali.''
+
''Dunia itu ga menarik sama sekali.''
   
   
   
Yang bener? Dari yang loe omongin, Haruhi itu keliatan nyusahin banget. sampai-sampai omong kosong Apapun yang haruhi utarakan, gak pernah gagal bikin loe stress. Tentu aja normal kalo loe ga ngerasa dunia itu asik.
+
Yang bener? Dari yang loe omongin, Haruhi dari dunia asli itu nyusahin banget. Apapun ide gila yang dia utarakan, loe selalu ngerasa melankolis. Tentu aja normal kalo loe ga ngerasa dunia itu ga asik. Dan jangan bilang kalo itu ga bener! Loe sendiri tau.
   
  +
Tapi, kenyataannya loe diem-diem nikmatin semuanya. Abisnya dunia itu ''emang'' asik.
Dan jangan bilang kalo itu ga bener! Loe sendiri tau.
 
   
Tapi kenapa?
+
Loe tanya kenapa gue bilang gitu?
   
  +
Kalo gitu gue kasih tau kenapa,
   
   
  +
''Loe mencet tombol "Enter"?''
 
  +
''Bukannya loe mencet tombol "Enter"?''
   
   
Line 331: Line 329:
 
Itu lho, pas ngejalanin Program Keluar Darurat yang Nagato tinggalin.
 
Itu lho, pas ngejalanin Program Keluar Darurat yang Nagato tinggalin.
   
  +
''Kamu siap?''
   
  +
Jawaban dari pertanyaan itu kan "iya" yang tegas-lugas.
 
''Ready?''
 
 
Dan kau jawab "Yes" untuk pertanyaan itu.
 
   
 
Bener kan?
 
Bener kan?
   
Bahkan yang mulia nagato sendiri udah turun tangan buat ngasih Loe dunia yang stabil,tapi lagi-lagi Loe tolak pemberian-nya. Sebenernya loe pengen balik ke dunia gila dimana alien, penjelajah waktu, dan esper keliaran bebas di sekolah. Kenapa? Bukannya elo yang terus ngeluh soal segimana menyedihkannya elo?
+
Dewi Nagato yang Maha Kuasa udah keluar dari jalurnya buat bikin dunia stabil buat elo, dan loe nolak tawaranNya. Semenjak loe ketemu sama Suzumiya Haruhi bulan april kemaren, loe akuin dunia bedul itu. Sebenernya loe pengen balik ke dunia gila dimana alien, penjelajah waktu, dan esper keliaran bebas di sekolah. Kenapa? Bukannya elo yang terus ngeluh soal sebagaimana menyedihkannya elo?
   
Kalo emang gitu, kenapa loe ga ngabaiin Program Keluar? Dengan milih tinggal di dunia yang sangat normal ini, loe bakal kenal sama Haruhi, Asahina-san, Koizumi, dan Nagato sebagai anak SMA biasa, dan hidup bahagia seperti biasa dibawah kepemimpinan Haruhi. Karena si Haruhi ga punya kekuatan, loe bisa hidup tenang tanpa harus khawatir masuk ke dunia parallel, atau nyaris mati di bunuh alien,.
+
Kalo emang gitu, kenapa loe ga ngabaiin Program Keluar? Dengan milih tinggal di dunia yang sangat normal ini, loe bakal kenal sama Haruhi, Asahina-san, Koizumi, dan Nagato sebagai anak SMA biasa, dan hidup bahagia seperti biasa dibawah kepemimpinan Haruhi. Karena si Haruhi ga punya kekuatan, loe bisa dadah byebye sama pengalaman aneh-aneh itu.
   
Di dunia itu, Haruhi cuman jadi gadis normal yang suka nyuruh-nyuruh orang; Asahina-san ga akan jadi penjelajah waktu dari masa depan, dia cuman bakalan jadi karakter yang imut banget; Koizumi cuman anak SMA biasa tanpa backingan dari semacam 'Organisasi' misterius; dan Nagato cuman seorang cewek pendiam dan pemalu yang suka baca buku, dia ga bakal punya kekuatan hebat buat ngawasin ato ngelindungin seseorang,dia juga bakal jadi cewek biasa yang ganti baju tiap pulang sekolah,kapan terakhir kali loe liat Nagato make baju bebas,jujur ma gue?!. Oh iya, walaupun biasanya dia bakalan tetap ga berekspresi, dia bakalan tetap benar-benar ketawa ngedengerin lelucon garing, terus langsung memerah begitu sadar dia di liatin. Siapa tahu, pelan-pelan dia bakalan jadi orang yang terbuka bila gue ngabisin banyak waktu sama dia.
+
Di dunia itu, Haruhi cuman jadi gadis normal yang suka nyuruh-nyuruh orang; Asahina-san ga kan punya atribut jadi penjelajah waktu dari masa depan, dia cuman bakalan jadi karakter yang imut banget; Koizumi cuman anak SMA biasa tanpa backingan dari semacam 'Organisasi' misterius; dan Nagato cuman seorang cewek kutubuku dan pemalu, ga punya beban apapun atau ngegunain kekuatan hebat buat ngawasin ato ngelindungin seseorang. Oh iya, walaupun biasanya dia bakalan tetap ga berekspresi, dia bakalan tetap benar-benar ketawa ngedengerin lelucon garing, terus langsung memerah hebat. Siapa tahu, pelan-pelan dia bakalan jadi orang yang terbuka bila gue ngabisin banyak waktu sama dia.
   
  +
Dunia bakalan jadi gitu-gitu aja, dan tapi loe perjuangin.
tapi Loe justru membuang dunia yang sangat damai itu?
 
   
 
Kenapa juga tuh?
 
Kenapa juga tuh?
Line 351: Line 347:
 
Gue tanya sekali lagi. Jawab gw dengan jujur.
 
Gue tanya sekali lagi. Jawab gw dengan jujur.
   
''Ngerasa ga sih kalo Haruhi si biang-kerok dan kejadian aneh yang dia cciptain itu mengasikan? Cepetan jawab!''
+
''Ngerasa ga sih kalo Haruhi si biang-kerok dan kejadian mimpi-buruk karena dia itu mengasikan? Cepetan jawab!''
   
 
"Tentu aja asik,"
 
"Tentu aja asik,"
Line 357: Line 353:
 
Jawabku,
 
Jawabku,
   
"Ga perlu jadi Profesor Matematika segala buat nyadarin itu asik. JANGAN TANYA SOAL SEPELE KEK GITU LAGI!!."
+
"Ga perlu jadi ilmuan roket segala buat nyadarin itu asik. Jadi jangan tanya gue soal sepele kayak gitu lagi."
   
Kalau ada orang yang benar-benar ngomong kalau itu tuh ga asik, maka tuh orang idiot. Akalnya tigapuluhribu sekian kali lebih kecil dari Haruhi.
+
Kalau ada orang yang benar-benar ngomong kalau itu tuh ga asik, maka tuh orang nyeloteh idiot. Akalnya tigapuluh kali lebih kecil dari Haruhi.
   
 
Maksud gue, ada alien, penjelajah waktu, dan esper gitu loh!
 
Maksud gue, ada alien, penjelajah waktu, dan esper gitu loh!
   
Satu aja pasti dah bikin heboh, tapi ini langsung ada tiga karakter menarik! Termasuk Haruhi, dan siapa tahu apa yang bisa haruhi lakuin di masa depan. Kalo gini terus, gue ga bakalan bisa bosen. Kalo ada yang protes, gue bakalan langsung hajar sampe mampus tuh orang.
+
Ada satu aja menarik, tapi ini langsung ada tiga karakter menarik! Termasuk Haruhi, kekuatan hebat yang pastinya bakalan kepicu. Kalo gini terus, gue ga bakalan bisa bosen. Kalo ada yang protes, gue bakalan langsung hajar sampe mampus tuh orang.
   
 
"Jadi gitu ya,"
 
"Jadi gitu ya,"
Line 371: Line 367:
 
"Aku masih suka sama dunia asli. Dunia ini ga cocok denganku. Sori, Nagato. Aku ga suka kamu yang sekarang, aku lebih suka Nagato yang sebelumnya. Lagian, aku lebih seneng kamu ga pake kacamata,"
 
"Aku masih suka sama dunia asli. Dunia ini ga cocok denganku. Sori, Nagato. Aku ga suka kamu yang sekarang, aku lebih suka Nagato yang sebelumnya. Lagian, aku lebih seneng kamu ga pake kacamata,"
   
Nagato melihatku dengan wajah yang sangat keheranan,
+
Nagato ini melihatku dengan wajah yang sangat keheranan,
   
 
"Ngomong apa sih kamu..."
 
"Ngomong apa sih kamu..."
Line 377: Line 373:
 
Nagato Yuki yang kukenal takkan pernah bicara seperti itu.
 
Nagato Yuki yang kukenal takkan pernah bicara seperti itu.
   
Gadis ini tidak akan tahu apa-apa soal tiga hari ini, waktu aku menemukan ada sesuatu yang salah sampai saat ini. Memang bisa diduga, karena Nagato ini baru dilahirkan kembali, dan jadinya belum bertemu denganku. Dia tidak punya ingatan tentang aku yang menerobos masuk ke dalam Klub Sastra.
+
Gadis ini tidak akan tahu apa-apa soal tiga hari ini, waktu aku menemukan ada sesuatu yang salah sampai saat ini. Memang bisa diduga, karena Nagato ini baru dilahirkan kembali, dan jadinya belum bertemu denganku. Dia tidak punya ingatan tentang terlihat kaget saat aku menerobos masuk ke dalam Klub Sastra.
   
Ingatan satu-satunya yang Nagato ini punya hanyalah ingatan buatan waktu di perpustakaan. Selain itu, ingatan kami bersama terjadi setelah dia merubah dunia barusan.
+
Ingatan satu-satunya yang Nagato ini punya hanyalah ingatan buatan waktu di perpustakaan. Selain itu, ingatan kami bersama terjadi setelah dia merubah dunia barusan.
   
Beberapa bulan lalu, aku terperangkap dalam Dimensi Tertutup hanya dengan Haruhi. Menurut Koizumi, itu adalah dunia baru yang dibuat oleh Haruhi.
+
Beberapa bulan lalu, aku terperangkap dalam Dimensi Tertutup keabuan hanya dengan Haruhi. Menurut Koizumi, itu adalah dunia baru yang dibuat oleh Haruhi.
   
 
Nagato mungkin menggunakan kekuatan itu. Entah bagaimana dia bisa mencolong atau mencuri kekuatan misterius dari Haruhi dan menggunakannya untuk membuat dunia ini.
 
Nagato mungkin menggunakan kekuatan itu. Entah bagaimana dia bisa mencolong atau mencuri kekuatan misterius dari Haruhi dan menggunakannya untuk membuat dunia ini.
   
Memang kekuatan yang menyenangkan. Bagi siapapun itu yang punya pikiran untuk mulai dari awal lagi, atau ingin sesuatu kembali ke tempat yang mereka inginkan.
+
Memang kekuatan yang mengenakkan. Siapapun itu, mereka punya pikiran untuk mulai dari awal lagi, atau ingin sesuatu kembali ke tempat yang mereka inginkan.
   
Akan tetapi, manusia normal takkan bisa mengabulkan permintaan seperti itu. Dan memang lebih baik kalau mereka menghilangkan pemikiran itu. Aku sendiri tidak mau memulai dari awal, makanya aku kembali dari Dimensi Tertutup bersama Haruhi.
+
Akan tetapi, manusia normal takkan bisa mengabulkan permintaan seperti itu. Dan memang lebih baik kalau mereka menghilangkan pemikiran itu. Aku sendiri tidak mau mulai dari awal, makanya aku kembali dari Dimensi Tertutup bersama Haruhi.
   
Insiden ini diakibatkan oleh pemindahan kekuatan 'mengubah realita' milik Haruhi ke Nagato. Haruhi tidak menyadarinya samasekali, sedangkan Nagato kehilangan kendali dan terus maju merubah dunia.
+
Insiden ini diakibatkan oleh pemindahan kekuatan maha kuasa seperti Tuhan dari Haruhi ke Nagato. Haruhi tidak menyadarinya samasekali, sedangkan Nagato kehilangan kendali dan terus maju merubah dunia.
   
 
"Nagato,"
 
"Nagato,"
Line 395: Line 391:
 
Aku berjalan ke arah sosok mungil kaku yang berdiri disana. Nagato tetap tak bergerak dan balik menatapku.
 
Aku berjalan ke arah sosok mungil kaku yang berdiri disana. Nagato tetap tak bergerak dan balik menatapku.
   
"Kembalikan dunia ini menjadi normal,termasuk kamu juga,kalau kamu butuh bantuan aku pasti nolongin,kamu gak perlu gunain kekuatan kek gitu buat maksa dunia berubah"
+
"Berapa kali aku harus katakan ini, jawabanku tetap sama. Tolong balikin semuanya jadi normal, termasuk kamu juga. Yuk kita sama-sama berusaha di ruang klub. Selama kamu masih kasi tanda, aku akan selalu siap membantu. Akhir-akhir ini si Haruhi ga jadi sesat tanpa alasan sekarang, jadi ga perlu lah ngegunain kekuatan ga sehat kayak gitu buat maksa dunia berubah. Biarin aja semuanya jadi seperti biasa."
   
 
Mata dibalik kacamatanya menyingkap rasa takut.
 
Mata dibalik kacamatanya menyingkap rasa takut.
Line 411: Line 407:
 
Menyeringai lebar setiap saat, Koizumi yang itu bilang kalau dia naksir Haruhi. Mengenakan seragam olahragaku, si [[Suzumiya_Haruhi_~_Indonesian_Version:Jilid4_Catatan_dan_Referensi_Penerjemah#Straight_A_Student|straight A murid pindahan]] akan menunjukan ekspresi ruwet.
 
Menyeringai lebar setiap saat, Koizumi yang itu bilang kalau dia naksir Haruhi. Mengenakan seragam olahragaku, si [[Suzumiya_Haruhi_~_Indonesian_Version:Jilid4_Catatan_dan_Referensi_Penerjemah#Straight_A_Student|straight A murid pindahan]] akan menunjukan ekspresi ruwet.
   
Mengundangku masuk Klub sastra, Nagato berkacamata ini akan mengenang ingatan buatannya bersamaku. Senyum di wajahnya saat itu seperti matahari terbit di cakrawala, tak bisa kutahan bahwa aku ingin sekali melihat senyum itu sekali lagi.
+
Mengundangku masuk Klub sastra, Nagato berkacamata ini akan mengenang ingatan buatannya bersamaku. Senyum di wajahnya seperti matahari terbit di cakrawala, tak bisa kutahan bahwa aku ingin sekali melihat senyum itu sekali lagi.
   
 
Aku sadar aku takkan bisa bertemu dengan orang-orang ini lagi. Kalau boleh jujur, aku agak rindu mereka. Tapi masalahnya eksistensi mereka itu buatan. Mereka bukan Haruhi, Koizumi, Nagato, dan Asahina-san yang kukenal. Sangat disayangkan aku tak punya kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal, tapi aku sudah memutuskan. Aku ingin kembali ke Haruhi, Koizumi, Nagato dan Asahina-san yang kukenal.
 
Aku sadar aku takkan bisa bertemu dengan orang-orang ini lagi. Kalau boleh jujur, aku agak rindu mereka. Tapi masalahnya eksistensi mereka itu buatan. Mereka bukan Haruhi, Koizumi, Nagato, dan Asahina-san yang kukenal. Sangat disayangkan aku tak punya kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal, tapi aku sudah memutuskan. Aku ingin kembali ke Haruhi, Koizumi, Nagato dan Asahina-san yang kukenal.
Line 425: Line 421:
 
Tepat ketika Asahina-san berteriak, seseorang menghantamku dari belakang. ''Buk!'' Rasa ngeri membuatku gemetar, bahkan bayangan dibawah lampu pun bergetar. Di bayangan itu ada siluet orang lain. Apa yang? Siapa?
 
Tepat ketika Asahina-san berteriak, seseorang menghantamku dari belakang. ''Buk!'' Rasa ngeri membuatku gemetar, bahkan bayangan dibawah lampu pun bergetar. Di bayangan itu ada siluet orang lain. Apa yang? Siapa?
   
"Aku ga bisa ngebiarin kamu nyakitin Nagato-san!"
+
"Saya ga bisa ngebiarin kamu nyakitin Nagato-san!"
   
 
Kuputar kepalaku keatas pundakku dan melihat muka pucat seorang gadis.
 
Kuputar kepalaku keatas pundakku dan melihat muka pucat seorang gadis.
Line 465: Line 461:
 
"...!!!"
 
"...!!!"
   
Seseorang telah menangkap bagian tajam belati, dengan tangan kosong .
+
Seseorang telah menangkap bagian tajam belati, dengan tangan kosong pula.
   
 
"Siapa yang...?"
 
"Siapa yang...?"
Line 473: Line 469:
 
Penglihatanku makin lama makin kabur, jadi aku tidak bisa tau siapa dia. Cahaya ga terang, bisa minta tolong terangin lampunya? Dia berdiri di depan terang lampu jalan, jadi aku tak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Yang kutahu hanyalah dia gadis berambut pendek...pake seragam SMA North...ga pake kacamata...itu aja yang bisa gue liat... Koizumi! ...Mana sih itu orang yang ngurus pencahayaan pas kita lagi butuh!?
 
Penglihatanku makin lama makin kabur, jadi aku tidak bisa tau siapa dia. Cahaya ga terang, bisa minta tolong terangin lampunya? Dia berdiri di depan terang lampu jalan, jadi aku tak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Yang kutahu hanyalah dia gadis berambut pendek...pake seragam SMA North...ga pake kacamata...itu aja yang bisa gue liat... Koizumi! ...Mana sih itu orang yang ngurus pencahayaan pas kita lagi butuh!?
   
"Hah...!?"
+
"Huh...!?"
   
 
Yang bersahut lemah itu adalah Nagato, yang duduk di tanah. Kacamatanya memantulkan silau lampu jalan, jadi aku tak bisa melihat ekspresinya dengan jelas. Itu takut? Atau keheranan ya?
 
Yang bersahut lemah itu adalah Nagato, yang duduk di tanah. Kacamatanya memantulkan silau lampu jalan, jadi aku tak bisa melihat ekspresinya dengan jelas. Itu takut? Atau keheranan ya?
Line 487: Line 483:
 
"Kyon-kun! Kyon-kun...... Jangan! Kamu ga boleh!"
 
"Kyon-kun! Kyon-kun...... Jangan! Kamu ga boleh!"
   
Kayaknya kok ada dua Asahina-san. Satu Asahina-san dewasa, yang satu lagi Asahina-san remaja yang kutahu. Keduanya bersimbah air mata di wajahnya, dan mengoyang-goyangkan tubuhku. Hei, kalian berdua, sakit tau...
+
Kayaknya kok ada dua Asahina-san. Satu Asahina-san dewasa, yang satu lagi Asahina-san lolita yang kutahu. Keduanya bersimbah air mata di wajahnya, dan mengoyang-goyangkan tubuhku. Hei, kalian berdua, sakit tau...
   
 
...Heh? Ngapain Asahina-san (kecil) disini ya? Gue sih masih ngerti soal Asahina-san dewasa yang nahan gue di tangannya dan menangis, karena dia datang kesini ke periode waktu ini sama-sama gue; tapi Asahina-san kecil ini datang dari mana? Ah, gue ngerti sekarang. Mesti ilusi nih, ingatan-ingatan seseorang semasa hidupnya ketika menghadapi kematian...
 
...Heh? Ngapain Asahina-san (kecil) disini ya? Gue sih masih ngerti soal Asahina-san dewasa yang nahan gue di tangannya dan menangis, karena dia datang kesini ke periode waktu ini sama-sama gue; tapi Asahina-san kecil ini datang dari mana? Ah, gue ngerti sekarang. Mesti ilusi nih, ingatan-ingatan seseorang semasa hidupnya ketika menghadapi kematian...
Line 499: Line 495:
 
Suara yang kukenal, namun aku tak bisa ingat punya siapa, berbicara,
 
Suara yang kukenal, namun aku tak bisa ingat punya siapa, berbicara,
   
"Sori banget ya. Gue punya alasan ga langsung nyelamatin elo, tapi jangan benci ya sama gue. Lagian, waktu itu gue juga sakit tau. Ngomong-ngomong, kami bakal beresin sisanya. Jadi tidur aja sekarang ya."
+
"Sori banget ya. Gue punya alasan ga langsung nyelamatin elo, tapi jangan benci ya sama gue. Lagian, waktu itu gue juga kesiksa. Ngomong-ngomong, kami bakal beresin sisanya. Engga, gue dah tau kok apa yang harus dilakukan, dan loe juga nanti tau. Jadi pergi tidur aja sekarang ya."
   
 
Apa sih yang dia omongin? Terus sama siapa dia ngomong? Ngelakuin apa? Dan siapa yang ngurus apa? Bayangan serangan fatal Asakura, Nagato berkacamata menyokong dirinya sendiri dengan lengannya sambil berlutut di tanah, dua Asahina-san, dan Haruhi dengan seragam sekolah yang berbeda sekarang semuanya bercampur jadi satu...
 
Apa sih yang dia omongin? Terus sama siapa dia ngomong? Ngelakuin apa? Dan siapa yang ngurus apa? Bayangan serangan fatal Asakura, Nagato berkacamata menyokong dirinya sendiri dengan lengannya sambil berlutut di tanah, dua Asahina-san, dan Haruhi dengan seragam sekolah yang berbeda sekarang semuanya bercampur jadi satu...
Line 510: Line 506:
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;"
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;"
 
|-
 
|-
| Balik ke [[Suzumiya_Haruhi_%7E_Indonesian_Version:Jilid4_Bab04|Bab 4]]
+
| Back to [[Suzumiya_Haruhi_%7E_Indonesian_Version:Jilid4_Bab04|Bab 4]]
| Kembali ke [[Suzumiya_Haruhi_%7E_Indonesian_Version|Halaman Utama]]
+
| Return to [[Suzumiya_Haruhi_%7E_Indonesian_Version|Halaman Utama]]
| Lanjut ke [[Suzumiya_Haruhi_%7E_Indonesian_Version:Jilid4_Bab06|Bab 6]]
+
| Forward to [[Suzumiya_Haruhi_%7E_Indonesian_Version:Jilid4_Bab06|Bab 6]]
 
|-
 
|-
 
|}
 
|}

Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see Baka-Tsuki:Copyrights for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource. Do not submit copyrighted work without permission!

To protect the wiki against automated edit spam, we kindly ask you to solve the following CAPTCHA:

Cancel Editing help (opens in new window)