Editing Suzumiya Haruhi ~ Indonesian Version:Volume9 Prologue

Jump to navigation Jump to search

Warning: You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you log in or create an account, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.

The edit can be undone. Please check the comparison below to verify that this is what you want to do, and then save the changes below to finish undoing the edit.

Latest revision Your text
Line 225: Line 225:
 
"Bisa saja jika kalian mau." Si presiden sekali lagi membetulkan kacamatanya. "Bahkan jika bendahara kami harus mengatakan sesuatu, ia akan mengatakannya pada presiden klub kalian."
 
"Bisa saja jika kalian mau." Si presiden sekali lagi membetulkan kacamatanya. "Bahkan jika bendahara kami harus mengatakan sesuatu, ia akan mengatakannya pada presiden klub kalian."
   
Sebenarnya baik aku maupun Koizumi telah mendengar kabarnya. Tahun lalu, sebelum musim semi, dewan siswa telah mengadakan pertemuan mengenai pembagian dana untuk berbagai klub, dan satu bagiannya adalah untuk Klub Literatur. Walau hanya ada satu anggota, klub itu adalah klub yang sah, dan presiden klub itu hadir di pertemuan. Tentu saja, Nagato-lah yang menghadiri pertemuan sebagai presiden dan bukan Haruhi. Haruhi tampak betul-betul tertarik ikut pertemuan sampai ke menit terakhir dan menyarankan untuk hadir bersama - atau bahkan menggantikan - Nagato. Kalau saja ia menghadiri pertemuan, pasti itu akan menyebabkan tersebarnya kekacauan begitu berita tentang dirinya yang secara ilegal menempati ruang klub lain diketahui.
+
Sebenarnya baik aku maupun Koizumi telah mendengar kabarnya. Tahun lalu, sebelum musim semi, dewan siswa telah mengadakan pertemuan mengenai pembagian dana untuk berbagai klub, dan satu bagiannya adalah untuk Klub Literatur. Walau hanya ada satu anggota, klub itu adalah klub yang sah, dan presiden klub itu hadir di pertemuan. Tentu saja, Nagato-lah yang menghadiri pertemuan sebagai presiden dan bukan Haruhi. Haruhi tampak betul-betul tertarik ikut pertemuan sampai ke menit terakhir dan menyarankan untuk hadir bersama - atau bahkan menggantikan - Nagato. Kalau saja ia menghadiri pertemuan, pasti itu akan menyebabkan tersebarnya kekacauan begitu berita tentang dirinya secara ilegal menempati ruang klub lain diketahui.
   
 
Setelah banyak permohonan dari aku dan Koizumi, Haruhi pada akhirnya setuju dan mengirim Nagato dengan mimik seolah ia mengirim seorang sandera ke musuh di suatu perang.
 
Setelah banyak permohonan dari aku dan Koizumi, Haruhi pada akhirnya setuju dan mengirim Nagato dengan mimik seolah ia mengirim seorang sandera ke musuh di suatu perang.
Line 243: Line 243:
 
"Maaf merepotkanmu, Kimidori-kun."
 
"Maaf merepotkanmu, Kimidori-kun."
   
Kimidori-senpai membungkuk ke arahku sekali lagi sebelum pergi dengan senyum yang bagaikan tanaman di pembibitan, meninggalkan wangi bunga lili.
+
Kimidori-senpai membungkuk ke arahku sekali lagi sebelum pergi dengan senyum yang bagaikan tanaman di pembibitan, meninggalkan wangi bunga lili. <!-- nursery bisa saja gak ditranslate, alternatif lain - tapi mungkin saja kurang tepat - adalah 'toko bunga', karena kata nursery sering digunakan sebagai nama toko bunga di Indonesia; h3lm1-kun -->
   
 
Selama jangka waktu ini, tidak ada kontak visual apapun antara Kimidori dan Nagato. Kenyataannya, mereka mungkin sudah menyempurnakan seni berkomunikasi tanpa kata. Aku bilang begini karena Nagato tak pernah sekalipun mengangkat kepalanya dari buku yang dibacanya saat Kimidori-senpai ada.
 
Selama jangka waktu ini, tidak ada kontak visual apapun antara Kimidori dan Nagato. Kenyataannya, mereka mungkin sudah menyempurnakan seni berkomunikasi tanpa kata. Aku bilang begini karena Nagato tak pernah sekalipun mengangkat kepalanya dari buku yang dibacanya saat Kimidori-senpai ada.
Line 257: Line 257:
 
"Mungkin aku juga akan menunggu dia di sini kalau begitu."
 
"Mungkin aku juga akan menunggu dia di sini kalau begitu."
   
Aku terus merasa presiden yang berdiri di depanku mulai membersitkan hawa keberadaan orang yang kekuatannya lebih besar daripada beberapa waktu lalu, seolah ia telah jadi presiden selama tiga tahun.
+
Aku terus merasa presiden yang berdiri di depanku mulai membersitkan hawa adanya orang yang kekuatannya lebih besar daripada beberapa waktu lalu, seolah ia telah jadi presiden selama tiga tahun.
 
<!-- kalimatnya kepanjangan, tolong koreksinya; h3lm1-kun -->
 
<!-- kalimatnya kepanjangan, tolong koreksinya; h3lm1-kun -->
   
Line 284: Line 284:
 
Setelah memasang kembali kacamatanya, si presiden mengalami metamorfosis dan berubah menjadi presiden dewan siswa yang sempurna seperti yang diharapkan setiap orang. Tak heran kalau dia merenungkan yang mana dirinya yang sebenarnya.
 
Setelah memasang kembali kacamatanya, si presiden mengalami metamorfosis dan berubah menjadi presiden dewan siswa yang sempurna seperti yang diharapkan setiap orang. Tak heran kalau dia merenungkan yang mana dirinya yang sebenarnya.
   
"Tugasmu menjaga kekang di gadis psikopat itu."
+
"Tugasmu adalah menjaga kekang di gadis psikopat itu."
   
 
Tak terlihat oleh presiden dewan siswa, presiden brigade kami muncul di pintu keluar blok ruangan klub. Wajahnya menampakkan ekspresi yang terlihat pada semua hewan saat musim semi tiba. Di sampingnya adalah sesosok peri yang memancarkan kilau sinar mentari musim semi yang hangat, pelayan yang hanya ada untuk Brigade SOS.
 
Tak terlihat oleh presiden dewan siswa, presiden brigade kami muncul di pintu keluar blok ruangan klub. Wajahnya menampakkan ekspresi yang terlihat pada semua hewan saat musim semi tiba. Di sampingnya adalah sesosok peri yang memancarkan kilau sinar mentari musim semi yang hangat, pelayan yang hanya ada untuk Brigade SOS.
Line 294: Line 294:
 
Haruhi mendekati si presiden dengan langkah-langkah lebar, samasekali tak menghiraukan Asahina-san yang sedang ia tarik.
 
Haruhi mendekati si presiden dengan langkah-langkah lebar, samasekali tak menghiraukan Asahina-san yang sedang ia tarik.
   
"Tepat seperti yang aku kira! Kamu datang cari masalah dengan kita pas aku lagi nggak ada 'kan? Tapi kata aku kita nggak terlibat kejahatan apapun yang bikin marah dewan siswa 'kan?"
+
"Tepat seperti harapanku! Kamu datang cari masalah dengan kita pas aku lagi nggak ada 'kan? Tapi kata aku kita nggak terlibat kejahatan apapun yang bikin marah dewan siswa 'kan?"
   
 
Tentang hal ini, aku pikir tiap orang punya pandangan yang berbeda. Apa sih yang sedang kau perbuat di halaman sekolah ini?
 
Tentang hal ini, aku pikir tiap orang punya pandangan yang berbeda. Apa sih yang sedang kau perbuat di halaman sekolah ini?
Line 312: Line 312:
 
Secara dia sudah menimbulkan hiruk-pikuk saat masuk halaman sekolah, perhatian semua orang kini tertuju padanya. Asahina-san, terkejut dengan datangnya perhatian secara tiba-tiba pada kami, menjadi sangat malu sampai-sampai ia meraba-raba menutupi auratnya. <!-- asset = toket(?); h3lm1 -->Kalau memungkinkan, aku benar-benar berharap dapat menikmati pemandangan macam itu sendiri. Siapa peduli dengan hukum yang melarang perbuatan macam itu?
 
Secara dia sudah menimbulkan hiruk-pikuk saat masuk halaman sekolah, perhatian semua orang kini tertuju padanya. Asahina-san, terkejut dengan datangnya perhatian secara tiba-tiba pada kami, menjadi sangat malu sampai-sampai ia meraba-raba menutupi auratnya. <!-- asset = toket(?); h3lm1 -->Kalau memungkinkan, aku benar-benar berharap dapat menikmati pemandangan macam itu sendiri. Siapa peduli dengan hukum yang melarang perbuatan macam itu?
   
"Kalau kamu sedang di pesta kostum tentu saja nggak masalah. Tetapi ini sekolah, dan di sini kamu melakukan tindakan buruk macam ini tepat di depan banyak anak kelas satu! Bisa nggak sih mikir dulu sebelum melakukan sesuatu?"
 
   
  +
--[[User:H3lm1-kun|H3lm1-kun]] 20:09, 23 July 2009 (UTC)
Mengalihkan pandangannya dariku, Haruhi menjawab...
 
 
"Memangnya aku nggak mikir, sekarang? Karena itu aku tampil dengan kostum begini! Aslinya aku pingin pake kostum ''bunny girl'', tapi secara aku nggak mau kalian komplain, aku ganti pake ini. Aku sudah berubah buat nurutin apa yang kalian minta. Kalian semua harusnya udah syukur banget!"
 
 
Haruhi menampakkan raut kotor di wajahnya. Ia mencoba menunjuk si presiden. Tetapi karena mengetahui kedua tangannya sudah penuh, dengan cepat ia lepaskan Asahina-san dan meletakkan kotak kardus di meja sebelum melakukan hal itu.
 
 
"Kamu harusnya udah syukur banget!"
 
 
Ia mengulangi pernyataan itu.
 
 
Sayangnya, si presiden bukan seorang santo.
 
 
"Rasa syukur macam apa yang mestinya aku tunjukkan di sini? Sebagai presiden dewan siswa, dan pengatur imej sekolah, aku nggak bisa menerima ''dress code''-mu! Aku juga ingin bertanya apa kamu pernah dengar peribahasa, 'maling teriak maling' atau yang mirip dengan itu?" <!-- not sure 'bout the indonesian rendering of the idiom -->
 
 
"Ada apa emang? Aku pernah dengar."
 
 
"Nggak, aku cuma mencoba mencegah massa sekolah, terutama siswa putra yang polos dan bersih, yang datang ke sini dengan keyakinan akan masa depan mereka, dari terangsangnya hawa nafsu mereka karena gaya berpakaianmu. Aku nggak bisa pura-pura buta untuk situasi macam ini."
 
 
"Apa sih maksudmu? Lucu banget, sih. Dengerin nih, buat mereka yang ngeres, seragam sekolah atau baju olahraga pun bisa bikin mereka terangsang! Apa kamu mau nyaranin kalau kita boleh datang ke sekolah bugil?"
 
 
Semua orang punya batas seberapa banyak amarah yang dapat mereka tolerir. Kelihatannya si presiden sudah mencapai batas itu, mendesaknya untuk menjawab:
 
 
"Ngomong sama kamu cuma buang-buang nafasku."
 
 
"Emang penting? Aku harap kalian belajar caranya menghormati kebebasan siswa. Segitunya kah sampai kita nggak boleh mutusin apa yang bisa pakai pulang sekolah? Aku cuma pingin memakai ini pulang sekolah bukannya di kelas atau di jalan ke rumah, jadi segitu pentingnya kah? Setuju sama aku 'kan, Mikuru-chan?"
 
 
"Eh? Ah... Saya setuju penuh untuk tidak memakai kostum ini di perjalanan, karena kostum ini terlalu memalukan..."
 
 
Asahina-san sedikit menganggukkan kepalanya. Kemudian, seolah terintimidasi dengan penampilan mencolok cheongsam Haruhi, dengan cepat ia alihkan pandangannya sebelum menghela nafasnya. Apa kau sedang memikirkan apa jadinya kalau memakai cheongsam juga?
 
 
Tapi sekali lagi, ini adalah kemajuan yang hebat dibandingkan dengan tahun lalu, saat Haruhi dan Asahina membagikan selebaran di gerbang sekolah dengan kostum ''bunny girl'', melihat dari jauh lebih sedikitnya kulit yang dipamerkan kali ini. Tetapi, sebagai siswa kelas dua dan tiga, entah kenapa melakukan cosplay di hadapan siswa kelas satu masih terasa sangat di luar jalur. Terlebih lagi, ini kelihatannya tidak mempunyai tujuan nyata apapun, jadi ini sebaiknya tidak didukung.
 
 
 
"Siapa bilang nggak ada maksudnya? Jelas ada lah. Lihat, sekarang kita menarik perhatian banyak orang 'kan?"
 
 
Aku mencoba mengatakan bahwa kamu menarik perhatian orang untuk alasan yang tidak baik!
 
 
Haruhi menatapku dengan ketidaksenangan di wajahnya. Tiba-tiba kurasakan seolah emosiku menjadi mirip dengan perasaan seekor udang yang merasakan keberadaan seekor paus di dekatnya. Tetapi kemudian Haruhi melompati Nagato, yang sedang membaca buku dengan tenang.
 
 
"Kyon, apa kamu lupa buat apa kita datang ke sini? Aku kasih kamu dua detik; sebaiknya kamu ingat jawabannya."
 
 
Mengenai hal ini...
 
 
"Oke, waktunya habis."
 
 
Haruhi hanya memberiku setengah detik sebelum menyatakan waktu habis, dan menggoyang jarinya sebelum meletakkannya di bahu Nagato yang terus saja tak bergeming seolah ia dibekukan.
 
 
"Kita di sini buat nolongin Yuki, bukannya ngerekrut orang ke Brigade SOS. Sebaiknya kamu ngerti ini dengan benar!"
 
 
Kalimat terakhir diarahkan ke presiden Klub Literatur. Nagato yang diseret ke pembicaraan tanpa alasan yang jelas, membalik halaman bukunya.
 
 
"Hmph."
 
 
Keteguhan adalah salah satu sifat baik presiden dewan siswa yang sekarang. Ia menaikkan telunjuknya dan mendorong kacamatanya ke letak semulanya dan menjawab.
 
 
"Suzumiya-kun, aku simpulkan, boleh aku bahwa simpulkan walaupun kamu bukan bagian Klub Literatur, kamu membantu memperjuangkan kelanjutannya?"
 
 
Terima kasih telah meringkas kata-kata Haruhi menjadi sesuatu yang dapat dipahami orang lain dengan mudah.
 
 
"Yap."
 
 
Haruhi menaikkan dadanya lebih tinggi lagi dan berkata sembari menunjuk ke arah mejaku dan Koizumi,
 
 
"Lihat, dua yang ini cuma duduk nganggur di sini, 'kan? Nggak ada samasekali tanda yang bunyinya Brigade SOS. Terus Kyon juga kelihatan lebih goblok dari biasanya secara dia nggak sadar musim semi udah datang."
 
 
Pernyataan terakhir itu tidak perlu.
 
 
"Ah."
 
 
Si presiden mengangkat keningnnya, memberikan kesan sedang larut dalam pikirannya.
 
 
"Kalau begitu, Suzumiya-kun, apa benda yang kelihatan mirip papan nama di dalam kotak kardus yang baru saja kamu bawa?"
 
 
"Papan nama."
 
 
Tanpa terlalu lama menunda Haruhi mengeluarkan papan nama kayu dari dalam kotak kardus.
 
 
Papan nama itu tersusun dari balok kayu persegi panjang dengan sebatang kayu yang melintang tegak lurus sebagai pegangan. Papan itu sudah dicat putih dan tulisan hitam di papan nama itu berbunyi "Klub Literatur". Pekerjaan membosankan seperti memotong dan mengecat balok kayu tentu saja aku yang melakukannya, seperti yang mungkin kamu kira.
 
 
"Liat nih, liat, bukannya yang ditulis 'Klub Literatur'? Nanti Mikuru-chan yang bakalan bawa ini. Kalau kita nggak ngelakuin apapun, Yuki nggak akan mau repot ngurusin itu segimana juga."
 
 
Itu benar. Perkenalan berbagai klub dan kelompok untuk siswa kelas satu saat masa efektif persekolahan sudah berlangsung beberapa hari lalu. Alasan tidak diundangnya Brigade SOS adalah terutama karena Brigade SOS bukan klub yang diakui, sehingga tidak mungkin bagi kami untuk ikut. Jadi, satu-satunya di antara kami yang diundang menghadiri acara ini adalah presiden Klub Literatur, Nagato Yuki. Saat Nagato berdiri sendiri di panggung, ia begitu bersemangat bagaikan pembaca ramalan cuaca saat melaporkan keadaan cuaca kota-kota besar di dunia. Ia berbicara terus hingga detik-detik terakhir tentang sebuah tesis berjudul "Telaah neurologi atas ketidaklengkapan penyampaian informasi dan perasaan melalui perkataan", yang ditugaskan ke Klub Literatur<!-- not sure about the last phrase; h3lm1 -->. Tesis itu bahkan tidak menyebutkan kata 'klub', apa lagi 'Klub Literatur'. Konon kabarnya bahkan sebelum Nagato merampungkan setengah tesisnya, sebagian besar anak kelas satu telah menjadi budak setan tidur itu. Ditambah dengan nada bicara Nagato yang lebih kedengaran seperti orang menyenandungkan kitab suci daripada berpidato, mereka yang aslinya tertarik bergabung dengan Klub Literatur tanpa ragu lagi membuang rencana itu secepatnya dari pikiran mereka. Terkadang Nagato Yuki bisa menjadi sangat menakutkan.
 
 
Bagaimanapun juga, Nagato kelihatannya tidak mempermasalahkannya samasekali. Bahkan jika kami meninggalkan dia sendirian hari ini, aku takut dia hanya akan terkurung di ruangan klub membaca buku. Satu-satunya yang bersikeras menariknya keluar adalah Haruhi.
 
 
Sesuatu seasyik merekrut anggota baru tidak akan pernah terlepas dari deteksi antena yang tertanam di dekat ubun-ubun Haruhi.
 
 
Walaupun sudah dikatakan sebelumnya bahwa Brigade SOS adalah kelompok yang tidak diakui, Brigade SOS juga merupakan sebuah kelompok ilegal di sekolah yang melanjutkan kegiatannya, mirip dengan kelompok bawah tanah. Jelaslah kami tidak diperbolehkan merekrut anggota secara terang-terangan. Dulu Haruhi bisa melanjutkannya tanpa perlu berpikir lebih jauh. Tetapi mulai tahun ini tidak ada pojokan sekolah yang tidak dapat dicapai mata presiden dewan siswa yang bersinar-sinar. Lalu bagaimana kami masih bisa terus bersenang-senang di acara hari ini?
 
 
 
--[[User:H3lm1-kun|H3lm1-kun]] 15:50, 25 July 2009 (UTC)
 
   
   

Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see Baka-Tsuki:Copyrights for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource. Do not submit copyrighted work without permission!

To protect the wiki against automated edit spam, we kindly ask you to solve the following CAPTCHA:

Cancel Editing help (opens in new window)