Editing Sword Art Online Bahasa Indonesia:Rondo dari Pedang Transien

Jump to navigation Jump to search

Warning: You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you log in or create an account, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.

The edit can be undone. Please check the comparison below to verify that this is what you want to do, and then save the changes below to finish undoing the edit.

Latest revision Your text
Line 147: Line 147:
 
Dengan teriakan singkat tersebut, aku mulai mencari mangsa yang baru saja muncul kembali.
 
Dengan teriakan singkat tersebut, aku mulai mencari mangsa yang baru saja muncul kembali.
   
Level dan spesifikasi senjataku seharusnya jauh lebih tinggi, namun aku tertinggal dalam persaingan ini, alasannya semata-mata adalah karena Asuna memiliki tingkat serangan kritikal yang lebih tinggi —— dengan kata lain, itu terjadi karena titik-titik lemah dari lebah tersebut terpukul telak oleh akurasi yang tidak masuk akal.
+
Level dan spesifikasi senjataku seharusnya jauh lebih tinggi, namun aku tertinggal dalam persaingan ini, alasannya semata-mata adalah karena Asuna memiliki tingkat serangan kritikal yang lebih tinggi —— dengan kata lain, itu terjadi karena titik-titik lemah dari lebah tersebut terpukul telak oleh akurasi yang tidak masuk akal.
   
  +
Bila «Vertical Arc» milikku mampu mengurangi sekitar enampuluh persen dari gauge dari lebah tersebut dengan hit normal, «Linear» kritikal milik Asuna mampu mengurangi hingga limapuluh persen. Selain itu, dikarenakan itu adalah skill dasar maka waktu cool time-nya pendek, jadi dia mampu mengenai tiap lebah dalam setiap kesempatan.
 
 
Meskipun dalam hal ini mungkin bisa lebih baik apabila aku mengincar serangan kritikal dengan skill dasarku seperti «Slant» atau «Horizontal», namun sayangnya aku tidak yakin bahwa seranganku bisa mencapai akurasi seperti itu. Sebagai alasan, «Anneal Blade +6» kesayanganku diklasifikasikan sebagai «3S3D», atau dengan kata lain dialokasikan untuk +3 untuk sharpness dan +3 untuk durability. Sementara rapier milik Asuna, «Wind Fleuret +4» tentu saja adalah «3A1D», dengan alokasi +3 untuk accuracy dan +1 untuk durability. Tentu saja ada bonus yang memadai untuk kritikal rate dirinya.
 
 
Boleh dikatakan, karena semua serangannya adalah serangan kritikal, bukan hanya skill dan ketenangan sang pemain yang berada pada level yang tinggi. Selain itu, ditambah dengan adanya pengalaman.
 
 
Sejak lantai dua dibuka, Asuna mungkin telah menghabiskan cukup banyak waktu melawan lebah-lebah raksasa tersebut. Mungkin itu dia lakukan untuk mengumpulkan bahan-bahan demi memperkuat Wind Fleuret miliknya, namun aku tidak bisa menahan perasaan bahwa ada alasan yang lebih besar baginya untuk melakukan hal tersebut. Tentu saja —— bukanlah nilai statistik, tetapi untuk memperkuat pemain itu sendiri. Apabila kelemahan dari tipe-flight yang cukup rumit itu bisa secara akurat diserang, maka ketika melawan musuh di darat akan terlihat lebih pelan jika keduanya dibandingkan.
 
 
Asuna, ketika kita bertemu untuk pertama kalinya di dungeon lantai pertama, mengatakan kepadaku.
 
 
——Kita semua pada akhirnya akan mati.
 
 
——Kapan dan bagaimana kamu mati, cepat atau lambat hanyalah perbedaannya.
 
 
Mata yang dipenuhi sinar kesuraman, Asuna yang bertarung tanpa harapan dan hanya menyadari keputusasaan, aku bersyukur dia dengan jujur bertujuan untuk menjadi «Kuat» seperti ini. Aku merasa bahwa jika itu adalah dirinya, dia akan mampu berdiri di depan semua pemain, memberikan semua orang sebuah harapan.
 
 
Namun, bagaimanapun juga.
 
 
Untuk kali ini, aku tidak ingin kalah dalam «Perlombaan untuk menjadi yang pertama dalam berburu lima puluh lebah».
 
 
Apalagi, sebelum kita memulai pertarungan ini, dengan santainya Asuna memberikan usul yang sungguh keterlaluan. Hari ini aku harus menanggung biaya makan malam, ditambah lagi yang pertama kali mampu berburu limapuluh lebah harus ditraktir hidangan penutup oleh yang kalah, apakah itu baik-baik saja?
 
 
Aku menyetujuinya tanpa memikirkannya masak-masak, dan baru menyadarinya setelah pergi untuk berburu. Ada seorang NPC yang memiliki restoran di kota utama pada lantai kedua yaitu «Urbus», dimana spesialisasi toko tersebut adalah short cake dengan krim yang terbuat dari susu yang dihasilkan oleh sapi yang sangat besar yang membuat seseorang berkata "Wow!". Benar-benar enak. Roti hitam yang merupakan makanan favoritku di lantai pertama tidak bisa dibandingkan dengan kue tersebut. Namun, kue itu sangat mahal dalam hal harga dan proporsi. Sebagian besar col yang kita peroleh dari perburuan ini bisa habis untuk membelinya.
 
 
Tidak salah lagi itulah target Asuna. Jika aku mentraktirnya untuk satu hari saja, selain makan malam, tentu saja anggaranku akan berada dalam zona minus. Oleh karena itulah aku —— apapun yang terjadi tidak boleh kalah dalam pertarungan ini.
 
 
"Uoooooooo!!"
 
 
Melolong dari bagian bawah perutku, aku berlari menuju target lebahkuku berikutnya yang telah muncul.
 
 
Namun tak lama setelah itu, teriakan tenang "Duapuluh lima!" bisa terdengar, dan aku mulai berada dalam keputusasaan.
 
 
Selisih tiga lebah. Ini adalah titik balik yang berbahaya. Hingga saat ini kita berburu pada kecepatan yang sama, tapi dia terus menjauh. Setidaknya, dibandingkan dengan Asuna, aku juga bisa menggunakan tanganku untuk memberikan pukulan terakhir terhadap lebah tersebut, jika tidak maka perubahan keadaan di babak kedua tidak akan terjadi.
 
 
———Sekarang kalau sudah seperti ini.
 
 
Aku melirik ke belakangku, dan memastikan Asuna bertarung membelakangiku, lalu kembali melototi targetku.
 
 
Lebah hijau kehitaman itu, memiliki pola untuk melayang-layang tinggi di atas langit sebelum menukik tajam untuk menyerang. Tubuh itu berada dalam bentuk く, sengat tajam itu ditujukan kepadaku.
 
   
 
Lebah itu berhenti seperti yang kuperkirakan, tertarik pada lawan yang dihadapinya, serangan sengat-nya terhenti di tengah udara dengan busur vertikal. *Zashuu zashuu!* Suara sabetan bergema, gaugenya berkurang hingga enampuluh persen, sama seperti sebelumnya. Sekarang, aku memisahkan diri dari lawanku, selama serangan selanjutnya bukanlah kritikal maka aku tidak dapet mengalahkannya.
 
Lebah itu berhenti seperti yang kuperkirakan, tertarik pada lawan yang dihadapinya, serangan sengat-nya terhenti di tengah udara dengan busur vertikal. *Zashuu zashuu!* Suara sabetan bergema, gaugenya berkurang hingga enampuluh persen, sama seperti sebelumnya. Sekarang, aku memisahkan diri dari lawanku, selama serangan selanjutnya bukanlah kritikal maka aku tidak dapet mengalahkannya.

Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see Baka-Tsuki:Copyrights for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource. Do not submit copyrighted work without permission!

To protect the wiki against automated edit spam, we kindly ask you to solve the following CAPTCHA:

Cancel Editing help (opens in new window)

Templates used on this page: